ANALYSIS OF LABOR INCOME ON CLAY BATIK INDUSTRY (CLAY) IN JORONG TELUK SIKAI NAGARI SUNGAI DUO of SITIUNG SUB-PROVINCE of DHARMASRAYA.

Transkripsi

1

2 1 ANALYSIS OF LABOR INCOME ON CLAY BATIK INDUSTRY (CLAY) IN JORONG TELUK SIKAI NAGARI SUNGAI DUO of SITIUNG SUB-PROVINCE of DHARMASRAYA By: Eka Afnita *Dasrizal**Rica Despica*** Geography Education Students STKIP PGRI West Sumatra * Lecturer in Geography Education STKIP PGRI West Sumatra ** ABSTRACT This research aim to the description of industrial labour revenue analysis and data analisis of land;ground batik of liek (clay) in Jorong Teluk Sikai seen from: (1). Work time At Industry Batik Land;Ground of Liek (Clay) in Jorong Teluk of Sikai Nagari Sungai Duo District Of Sitiung Sub-Province of Dharmasraya. (2).The skill of Industry Batik Land;Ground of Liek (Clay) In Jorong Bay of Sikai Nagari Sungai Duo District Of Sitiung Sub-Province of Dharmasraya. (3). Division Of Labor at Industry Batik Land;Ground of Liek (Clay) in Jorong Teluk Sikai Nagari Sungai Duo District Of Sitiung Sub-Province of Dharmasraya. The type Research pertained descriptive research used quantitative approach. The research population is all labour exist in land;ground batik industry of liek (clay) amounting to counted 72 people. The responder Sampel in this research that is by using Total technique of Sampling or intake of responder as a whole. The result of this research showed that income of labour at land;ground batik industry of liek (clay) small mean of UMR sub-province of Dharmasraya that is Rp , totally acceptance each;every labour of Rp one sheet of cloth each;every once period produce batik. But, between labour have difference of income of which can seen from :1) Labour revenue analysis seen from work time at Industry Batik Land;Ground of Liek (Clay) that was for the pattern of Rp with small work time from 7 [hour/clock], Canting Rp with small office from 7 [hour/clock], colour of Rp with small work time from 7 [hour/clock] 2) Labour revenue analysis seen from skill of labour at Industry Batik Land;Ground of Liek (Clay) that is for the pattern of Rp productively 35 piece of per week. Canting Rp productively 22 piece of colour and per week of Rp with income 27 piece of per week 3) Labour revenue analysis seen from division of labor at Industry Batik Land;Ground of Liek (Clay) that is pattern have small income of Rp , canting have big income mean of Rp and colour have small income of Rp Keyword: working time, Skills and Division of work 1

3 2 PENDAHULUAN Pembangunan pada negara-negara berkembang seperti Indonesia merupakan sesuatu unsur yang sangat penting untuk mengubah kondisi masyarakat ke arah yang lebih baik. Karena pembangunan merupakan suatu rangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan dan perubahan secara terencana dan sadar yang ditempuh oleh suatu negara bangsa menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa(siagian:2001:4).keberhasilan pembangunan ekonomi Indonesia selama ini ternyata tidak tergantung dengan penataan struktur ekonomi yang baik. Hal ini terbukti pada saat terjadinya krisis ekonomi indonesia pada pertengahan tahun 2003 yang telah membawa dampak yang sangat besar terhadap perekonomian masyarakat. Dampak dari krisis sangat terasa pada ekonomi rakyat pedesaan yang sampai saat ini belum sepenuhnya pulih (Kompas, 2006). Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga memiliki peran penting dalam menunjang perekonomian nasional. Hal ini dapat kita lihat pada saat krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun Banyak negara-negara maju mendapatkan imbas yang cukup besar dan menyebabkan banyak perusahaan mengalami kebangkrutan. Namun indonesia dalam menghadapi krisis ekonomi tahun 1997 dan sektor Pada saat itu, sector UMKM mampu bertahan sebagai kekuatan perekonomian Indonesia. Keberadaan usaha kecil harus tetap dipertahankan dan dikembangkan agar dapat terus berperan dalam meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat terutama masyarakat pedesaan. Batik merupakan kekayaan budaya bangsa Indonesia yang saat ini telah berkembang baik lokasi penyebaran, teknologi dan desainnya. Semula batik hanya dikenal didaerah kraton di Jawa. Pada masa itu batik hanya dibuat dengan sistem tulis sedangkan pewarna yang digunakan berasal dari alam baik tumbuh-tumbuhan maupun binatang. Perkembangan batik yang mulai digemari masyarakat melahirkan potensi ekonomi yang mengubah sifat batik dari ekspresi seni menjadi sumber ekonomi masyarakat. Peralihan dari karya seni menjadi bentuk industri mengakibatkan batik mengalami banyak perubahan dan perkembangan. Industri batik tanah liek (tanah liat) merupakan salah satu industri yang ada di Sumatra Barat. Industri ini tersebar di tiga wilayah sumatera barat yaitu di Kabupaten Pesisir Selatan, Padang dan Kabupaten Dharmasraya. Batik tanah liek (Tanah Liat) yang ada di kabupaten Dharmasraya tepatnya di Jorong Teluk Sikai Nagari Sungai Duo Kecamatan Sitiung ini merupakan salah satu industri yang mampu mengharumkan nama Sumatera Barat dengan hasil produksinya berupa kain batik yang bercorakkan motif minangkabau. Seperti batangan, kulik paku, burung merak dan rumah adat. Batik tanah liek (tanah liat) yang ada di Jorong Teluk Sikai Nagari Sungai Duo Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya merupakan batik yang berdiri pada tahun Diawali dengan adanya pelatihan sebanyak 10 orang dan pemilik industri batik masuk dalam 2 besar. Pada akhirnya orang yang terpilih 2 besar di utus untuk pergi pelatihan ke Jogja dan Solo dibawah dinas Koperindak. Nama batik tanah liek (tanah liat) bukan berarti berasal dari bahan baku langsung dari tanah liek (tanah liat). Akan tetapi, pengusaha industri batik tanah liek (tanah liat) yang ada di Jorong Teluk Sikai Nagari Sungai Duo Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya menamakan industri batik tanah liek (tanah liat) karena pengusaha ingin menghasilkan produksi batik menggunakan corak warna tanah atau warna gelap. Hasil produksi dari batik tanah liek (tanah liat) pemasarannya tidak hanya di Kabupaten Dharmasraya saja akan tetapi telah sampai ke daerah lain seperti Bukit Tinggi, Payakumbuh, Tanah Datar, Jakarta, Medan, Palembang, Kalimantan bahkan telah sampai ke negara tetangga yaitu Malaysia

4 3 Industri batik tanah liek (tanah liat) di Jorong Teluk Sikai Nagari Sungai Duo Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya menyerap tenaga kerja sebanyak 72 orang. Dapat dikategorikan industri sedang, karena industri sedang merupakan usaha industri yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak orang (BPS 2005). Berdasarkan observasi awal penelitian pada tanggal 1 November Sistim kerja pada industri batik tanah liek (tanah liat) menggunakan sistim kerja borongan. Dalam sistem kerja borongan, tenaga kerja tidaklah bekerja dalam satu lokasi produksi akan tetapi tenaga kerja mengerjakan pekerjaan di rumah masing-masing. Rumah pengusaha batik hanya dijadikan sebagai transaksi untuk pengambilan bahan baku dari pembuatan batik tanah liek (tanah liat) serta sebagai lokasi tempat hasil akhir pembuatan batik tanah liek (tanah liat) seperti bagian perendaman dan penjemuran kain. Serta dengan sistem borongan ini tenaga kerja tidaklah bekerja secara keseluruhan tergantung terhadap permintaan dari konsumen. Setiap bagian pekerjaan memiliki pendapatan yang berbeda-beda tergantung terhadap tingkat kesulitan dalam pekerjaan. Jam kerja pada industri batik tanah liek (tanah liat) bersifat elastis. Tenaga kerja tidak terikat dengan waktu untuk masuk jam kerja pagi, siang ataupun malam, karena tenaga kerja bekerja menggunakan target kapan penyelesaian dari pembuatan batik tanah liek (tanah liat) dan tergantung terhadap permintaan. Semakin banyak konsumen meminta pembuatan kain batik juga makin banyak pendapatan yang diterima oleh tenaga kerja. Pendapatan dari setiap tenaga kerja tidak sama, karena dilihat dari segi berapa banyak tenaga kerja mampu menghasilkan produktifitas setiap satu kali periode, serta pada bagian mana tenaga kerja mampu menyelesaikan pekerjaan. Dengan adanya perbedaan pendapatan itulah membuat penulis tertarik mengangkat suatu penelitian dengan judul Analisis Pendapatan Tenaga Kerja Pada Industri Batik Tanah Liek (Tanah Liat) Di Jorong Teluk Sikai Nagari Sungai Duo Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam penelitian karena membantu mengarahkan menyusun pelaksanaan penelitian, dalam penulisan ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan keadaan sebagaimana adanya berdasarkan kenyataan yang ditemukan dalam penelitian. Menurut Arikunto (2010:3) bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal yang disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Kemudian pendekatan kuantitatif digunakan untuk menganalisa angket yang dijadikan sebagai alat pengumpulan data. Untuk mendukung hasil data yang diperoleh melalui angket, maka dilakukan wawancara sebagai pendukung data. Adapun yang diungkap dalam penelitian ini sesuai dengan fokus penelitian berupa pendapatan tenaga kerja dilihat dari jam kerja, keterampilan dan jam kerja. HASIL DAN PEMBAHASAN Pertama:berdasarkan hasil pengolahan data mengenai Jam kerja pada Industri Batik Tanah Liek (Tanah liat) Di Jorong Teluk Sikai Nagari Sungai Duo Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya, dapat dianalisis bahwa pada bagian pola tenaga kerja bekerja dalam satu hari < 7 jam dengan tingkat pendapatan Rp Bagian mencanting rata-rata bekerja < 7 jam perharinya dengan tingkat pendapatan ratarata Rp Dan pada bagian pekerjaan mewarna rata-rata tenaga kerja bekerja dalam satu hari sebanyak < 7 jam dengan tingkat pendapatan rata-rata Rp Dapat disimpulkan bahwa dalam satu minggu tenaga kerja bekerja satu harinya < 7 jam.

5 4 Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Simanjuntak dalam Wardyatama (2015) jam kerja erat kaitannya dengan tingkat pendapatan. Hubungan antara jam kerja dengan pendapatan juga didasari oleh teori alokasi waktu, dimana pendapatan dapat ditingkatkan melalui peningkatan jam kerja sehingga mengurangi waktu luang yang tersedia. Kedua: Berdasarkan hasil pengolahan data mengenai keterampilan yang ada pada Industri Batik Tanah Liek (Tanah liat) Di Jorong Teluk Sikai Nagari Sungai Duo Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya, ditemukan bahwa keterampilan yang dominan tenaga kerja miliki adalah di bagian mencanting dengan tingkat persentase 47,22%. Rata-rata pendapatan jika dilihat dari keterampilan berbeda-beda tergantung dengan tingkat kesulitannya. Analisis dari pendapatan tenaga kerja dilihat dari keterampilan seperti pola memiliki upah 1 helai kain seharga Rp dengan rata-rata penyelesaian perorang sebanyak 35 helai sehingga memiliki pendapatan rata-rata sebesar Rp Pada bagian mencanting upah 1 helai kain seharga Rp dengan rata-rata penyelesaian perorang sebanyak 22 helai sehingga memiliki pendapatan rata-rata sebesar Rp Bagian pekerjaan mewarna memiliki upah 1 helai kain Rp dengan rata-rata penyelesaian perorang sebanyak 27 helai sehingga memiliki pendapatan rata-rata sebesar Rp Keterampilan merupakan derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan dengan efektif (Singer 2000:62). Kemampuan seseorang dapat tumbuh melalui latihan- latihan yang dilakakukan oleh orang sendiri. Keterampilan (skill) berarti kemampuan untuk mengoperasikan suatu pekerjaan secara mudah dan cermat yang membutuhkan kemampuan dasar (basic ability). (Ibid,2000: ). Ketiga : Dari hasil pengolahan data mengenai pembagian kerja pada Industri Batik Tanah Liek (Tanah liat) Di Jorong Teluk Sikai Nagari Sungai Duo Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya, dapat dianalisis bahwa pendapatan tenaga kerja dilihat dari pembagian kerja berbeda-beda. Seperti bagian pola memiliki pendapatan kecil dari UMR atau Rp , Canting memiliki pendapatan besar UMR atau Rp Serta warna memiliki pendapatan kecil dari UMR atau Rp Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hasibuan (2007:33), Pembagian kerja yaitu informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan uraian pada deskripsi data dan pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan : 1. Rata-rata pendapatan tenaga kerja dilihat dari jam kerja pada industri batik tanah liek (tanah liat) di Jorong Teluk Sikai Nagari Sungai Duo Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya yaitu dalam satu hari bekerja < 7 jam dengan pendapatan Rp pada bagian pola. Pada bagian canting tenaga kerja bekerja < 7 jam dengan pendapatan Rp Pada bagian warna tenaga kerja bekerja < 7 jam dengan pendapatan Rp Rata-rata pendapatan tenaga kerja dilihat dari keterampilan pada industri batik tanah liek (tanah liat) di Jorong Teluk Sikai Nagari Sungai Duo Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya yaitu pola dengan pendapatan sebanyak Rp , rata-rata penyelesaian perorang 35 helai. Canting dengan pendapatan Rp , rata-rata penyelesaian perorang 22 helai. Warna dengan pendapatan Rp rata-rata penyelesaian perorang 27 helai. 3. Rata-rata pendapatan tenaga kerja dilihat dari pembagian kerja pada industri batik tanah liek (tanah liat) di Jorong Teluk Sikai Nagari Sungai Duo Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya, pola

6 5 memiliki pendapatan kecil dari UMR atau Rp , Canting memiliki pendapatan besar dari UMR atau Rp Serta warna memiliki pendapatan kecil dari UMR atau Rp Dengan demikian pendapatan rata-rata tenaga kerja pada Industri Batik Tanah Liek (Tanah Liat) Di Jorong Teluk Sikai Nagari Sungai Duo Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya adalah kecil dari UMR yaitu sebanyak Rp dengan total penerimaan setiap tenaga kerja Rp perhelai kain setiap satu kali periode produksi batik. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Diharapkan kepada tenaga kerja industri batik tanah liek (tanah liat) di Jorong Teluk Sikai Nagari Sungai Duo Kecamatan Sitiung untuk meningkatkan produksi, pendapatan dan keuntungan. 2. Bagi masyarakat dan pengrajin yaitu dengan membudidayakan pemakaian batik tanah liek (liat) yaitu batik lokal yang mencirikan khas ranah minang. Sehingga masyarakat luar juga akan mengetahui bahwa kebudayaan atau tradisi yang dimiliki oleh masyarakat kita 3. Pemerintah dan dinas PERINDAGKOPNAKER ( Perindustrian Pedagang Koperasi Dan Tenaga Kerja) lebih membantu dalam memasarkan industri batik tanah liek (tanah liat) di Jorong Teluk Sikai Nagari Sungai Duo Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Dewi, Tri Silawati Pengaruh Pembagian Kerja Probolinggo) (SKRIPSI).UBM Handoko, T. Hani Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE Melayu, S.P.Hasibuan Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan kesembilan Jakarta:PT Bumi Aksara Siagian Organisasi Dan Perilaku Administrasi. Jakarta: Gunung Agung Wardiyatmoko Geografi.erlangga. PT.Gelora Aksara Pratama Wahyudi, Bambang Manajemen Sumber Daya Manusia. Sulitan: Bandung Widyatama, Dery Fauzan Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako di pasar besar kota malang (SKRIPSI), UBM DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian. PT Rineka Cipta: Jakarta Assauri, Sofjan Managemen Produksi Spesialisasi. Fakultas Ekonomi UI: Jakarta Badan Pusat Statistik Klasifikasi Industri. Jakarta : BPS