Lampiran 1. Karakteristik Responden Petani Bambu di Desa Empus dan Desa Timbang Lawan, Kec. Bahorok. Jenis Kelamin (P/W)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. Karakteristik Responden Petani Bambu di Desa Empus dan Desa Timbang Lawan, Kec. Bahorok. Jenis Kelamin (P/W)"

Transkripsi

1 Lampiran 1. Karakteristik Responden Petani Bambu di Desa Empus dan Desa Timbang, Kec. Bahorok No. Nama Umur (thn) Jenis Kelamin (P/W) Pekerjaan Alamat Luas Lahan (m 2 ) Potensi (batang/thn) 1. Solihin 40 P Bertani Empus Parmin 47 P Bertani & Empus berdagang 3. Abidin 39 P Berladang Empus Khairudin 42 P Berladang Empus M. Nasir 43 P Bertani Empus Tengku 35 P Berladang Empus Ibrahim 7. M. Syarif 32 P Buruh Empus pabrik 8. Amiruddin 34 P Karyawan Empus kebun 9. Syafril 30 P Karyawan Empus kebun 10. Faridah 36 W Berladang Empus Saipul 36 P Bertani Empus Mahmud 45 P Berladang Empus Bakri 36 P Bertani Empus Johan 28 P Bertani Empus Sutresno 40 P Bertani Empus Ustadz Seman 40 P Mengajar & berladang Timbang 17. Yamin 29 P Berladang Timbang 18. M. Iqbal 39 P Berladang Timbang & berdagang 19. Zailani 37 P Berladang Timbang 20. Ridho 30 P Berdagang Timbang & berladang 21. Ibnu Zarick 32 P Berdagang & bertani Timbang 22. Tengku Bachri 37 P Bertani Timbang 23. Burhanudin 34 P Berladang Timbang 24. Syamsudin 33 P Mengajar Timbang & berladang

2 No. Nama Umur (thn) Jenis Kelamin (P/W) Pekerjaan Alamat Luas Lahan (m 2 ) 25. Jupri Sembiring 39 P Bertani Timbang 26. Mahmud 35 P Mengajar Timbang 27. Wahyudi 40 P Mengajar Timbang 28. Sakdiah 46 W Bertani Timbang 29. Yusra Ardi 32 P Bertani & Timbang berdagang 30. Chairul 36 P Berladang Timbang 31. Bachtiar 37 P Bertani & Timbang berladang 32. Syarifudin 38 P Berladang Timbang & bertani 33. Tengku Arifin 34 P Berladang Timbang 34. Sadikin Sitepu 35 P Bertani Timbang 35. Jumadil Sitepu 37 P Mengajar Timbang & berladang 36. Basri Singarimbun 36 P Berladang Timbang 37. Djarot 37 P Bertani Timbang 38. Sahlan 37 P Bertani Timbang Sembiring 39. Syeila 39 W Berdagang Timbang & berladang 40. Zubaidah 32 W Bertani Timbang 41. Maliq 45 P Bertani Timbang Potensi (batang/thn)

3 Lampiran 2. Karakteristik Responden Pengrajin Bambu di Desa Empus, Desa Timbang Kec. Bahorok dan Kelurahan Sukamaju Kec. Binjai Barat No. Nama Umur (thn) Jenis Kelamin (P/W) Alamat Kerajinan Perlakuan Pengawetan (Ya/Tdk) 1. Anuan Sitepu 72 P Empus Tampah, Irik Tidak 2. Rapil Amri 30 P Empus Lidi pekong Tidak 3. Assarudin 33 P Empus Lidi pekong Tidak 4. Tengku Anwar 35 P Empus Lidi pekong Tidak 5. Azhar 35 P Empus Lidi pekong Tidak 6. Ruslan 28 P Empus Lidi Pekong Tidak 7. Malik 37 P Timbang Meubel Ya 8. Hamidah 35 W Timbang Tampah, Irik Tidak 9. Bachtiar 50 P Timbang Tepas Tidak Sembiring 10. M. Idris 50 P Timbang Tepas Ya 11. Roni 40 P Timbang Lidi Pekong Ya (pengeringan) 12. Rusli Sitepu 55 P Timbang Lidi Pekong Tidak 13. Apul 52 P Sukamaju Keranjang Ya (pengeringan) 14. Suparni 49 W Sukamaju Keranjang Tidak 15. Suharyono 38 P Sukamaju Meubel Ya 16. Jhon 40 P Sukamaju Meubel Ya 17. Didit 40 P Sukamaju Meubel Ya 18. Rumono 38 P Sukamaju Meubel Ya

4 Lampiran 3. Kuisioner Penelitian Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Bambu Oleh Masyarakat Kota Binjai & Kab. Langkat PENELITIAN UNTUK SKRIPSI (S-1) DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA I. KUISIONER UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN BAMBU OLEH MASYARKAT A. Identitas Responden 1. Nama : 2. Jenis kelamin : 3. Umur : 4. Pendidikan terakhir : 5. Alamat : 6. Pekerjaan : 7. Suku bangsa : 8. Apakah saudara merupakan penduduk asli desa ini? (Ya) / (Tidak) Jika (Tidak), darimana asalnya? Sudah berapa lama tinggal di desa ini?..tahun B. Pengetahuan Tentang Pemanfaatan Bambu 1. Berapa luas lahan saudara yang ditanami bambu? 2. Berapa besarnya hasil produksi tanaman bambu saudara? (volume per satuan waktu). 3. Jenis bambu apa saja yang anda tanami/ yang ada pada lahan saudara? 4. Bagaimana cara saudara dalam melakukan pemanenan bambu? a. Tebang habis b. Tebang pilih

5 5. Apakah saudara memberi perlakuan (pengawetan maupun pengeringan) terhadap bambu setelah pemanenan tersebut? Jika (Ya), bagaimana perlakuan yang anda berikan? 6. Bambu tersebut saudara olah menjadi produk apa saja? 7. Kemana saja saudara pasarkan produk bambu tersebut? 8. Kendala apa saja yang saudara hadapi? 9. Apakah saudara menggunakan bambu untuk penggunaan pribadi? 10. Sudah berapa lama saudara menggunakan bambu untuk keperluan sendiri? a. < 1 tahun b tahun c. > 10 tahun 11. Bagian apa sajakah dari tanaman bambu ini yang biasanya/ pernah saudara gunakan untuk keperluan sendiri? a. Daun c. Batang e. Semuanya b. Akar d. Rebung 12. Apakah saudara sering memanfaatkan rebung bambu untuk dikonsumsi? a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 13. Apakah saudara mengetahui manfaat akar tanaman bambu? a. Tahu b. Tidak tahu 14. Apakah saudara mengetahui manfaat batang tanaman bambu? a. Tahu b. Tidak tahu 15. Apakah saudara mengetahui manfaat daun tanaman bambu? a. Tahu b. Tidak tahu 16. Apakah saudara menggunakan bambu sebagai konstruksi dalam bangunan rumah anda? 17. Apa saja komponen bangunan rumah saudara yang terbuat dari bambu? (Misalnya: dinding, atap [kaso maupun reng], lantai, pintu dan jendela). 18. Apakah ada perabotan/ meubel di rumah saudara yang terbuat dari bambu? a. Ada b. Tidak Jika (Ada), apa saja? Sebutkan!

6 19. Apakah peralatan di dapur/ rumah saudara juga menggunakan bambu? a. Ya b. Sebagian c. Tidak Jika (Ya), untuk apa saja? 20. Apakah saudara pernah menggunakan bambu sebagai kerajinan tangan/ handycraft? (misalnya: topi, kap lampu, tirai, keranjang, gantungan kunci, tempat pulpen dan lain-lain). a. Pernah b. Tidak pernah 21. Apakah saudara menggunakan tanaman bambu sebagai elemen pekarangan rumah saudara? C. Pengetahuan Tentang Teknologi Pengolahan Bambu 1. Sepengetahuan saudara, berapa lama umur pakai alami bambu (tanpa perlakuan pengawetan)? a. <1 tahun b. 1-3 tahun c. >3 7 tahun 2. Menurut saudara, apa saja yang menjadi penyebab kerusakan pada bambu? a. Organisme perusak kayu (biologis) b. Faktor lain (non biologis) 3. Menurut saudara, perlukah melakukan pengawetan pada bambu? a. Perlu b. Tidak perlu 4. Sebelum dijual, apakah saudara mengumpulkan bambu terlebih dahulu? 5. Jika no. 4 (Ya), apakah bambu tersebut dikeringkan atau diangin-anginkan terlebih dahulu? 6. Bagaimana cara saudara mengeringkan/ mengangin-anginkan bambu tersebut? 7. Biasanya saudara menebang bambu pada saat: a. Musim hujan b. Musim kemarau 8. Apakah saudara mengetahui cara untuk memperpanjang masa pakai (pengawetan) bambu? a. Tahu b. Tidak tahu

7 9. Pengetahuan tentang pengawetan bambu, pertama kali saudara tahu dari: a. Turun-temurun b. Tetangga c. Media informasi 10. Metode pengawetan apa saja yang saudara ketahui? a. Metode tradisional b. Pengawetan dengan bahan kimia c. Semuanya 11. Menurut saudara, cukup ampuhkah metode tersebut? a. Cukup ampuh b. Kurang ampuh c. Tidak tahu 12. Peningkatan masa pakainya menjadi berapa lama? 13. Metode tradisional seperti apa saja yang saudara ketahui? 14. Metode pengawetan apa saja yang menggunakan bahan kimia yang saudara ketahui? 15. Bahan kimia apa saja yang pernah saudara pakai? 16. Bagaimana penilaian saudara terhadap perbandingan biaya antara penggunaan metode pengawetan tradisional dengan pengawetan menggunakan bahan kimia? 17. Bagaimana penilaian saudara terhadap perbandingan proses antara penggunaan metode pengawetan tradisional dengan pengawetan menggunakan bahan kimia? 18. Menurut saudara, metode mana yang lebih efisien? a. Metode tradisional b. Metode pengawetan dengan bahan kimia

8 Lampiran 4. Kuisioner Untuk Mengetahui Tingkat Pengolahan dan Pemanfaatan Bambu Oleh Pengrajin 1. Nama pengrajin : 2. Umur : 3. Jenis kelamin : 4. Suku bangsa : 5. Pendidikan terakhir : 6. Alamat : 7. Sudah berapa lama saudara membuka usaha ini? 8. Apakah usaha ini merupakan penghasilan utama saudara? Jika (Tidak), apa penghasilan utama saudara? 9. Apa saja jenis produk bambu yang saudara hasilkan? 10. Jenis bambu apa saja yang saudara gunakan sebagai bahan baku? 11. Dari daerah mana saudara memperoleh bahan baku (asal bahan baku)? 12. Berapa banyak bambu yang saudara gunakan tiap bulan (rata-rata volume)? 13. Menurut saudara, apa saja yang menjadi penyebab kerusakan pada bambu? a. Organisme perusak kayu (biologis) b. Faktor lain (non biologis) 14. Apakah saudara memberikan perlakuan pengawetan terhadap produk? Jika (Ya), metode apa yang saudara gunakan? 15. Pengetahuan tentang pengawetan bambu, saudara ketahui dari mana? a. Turun-temurun b. Tetangga c. Media informasi

9 16. Dengan perlakuan pengawetan yang saudara lakukan, kira-kira berapa lama penambahan usia pakai produk bambu tersebut? 17. Menurut saudara, adakah peningkatan nilai ekonomi produk bambu yang diberi perlakuan pengawetan? 18. Berapa produksi rata-rata saudara per bulannya? 19. Bagaimana proses produksi/ pengolahan yang saudara lakukan? 20. Peralatan apa saja yang saudara gunakan dalam proses produksi? 21. Berapa biaya produksi yang saudara keluarkan tiap bulan? 22. Berapa keuntungan yang saudara peroleh tiap bulan? 23. Kemana saja tujuan penjualan (pemasaran) saudara? 24. Berapa orang jumlah tenaga kerja/ karyawan saudara? 25. Apa saja kendala yang saudara hadapi (mis: modal, bahan baku, pemasaran, tenaga kerja/karyawan)? 26. Apakah saudara juga menggunakan produk bambu yang saudara hasilkan?

10 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pematangsiantar, Sumatera Utara pada tanggal 29 Desember 1985 dari Ayah Edison Manalu dan Ibu F. Pondang Sitorus. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Tahun 2003 penulis lulus dari SMU RK Deli Murni Delitua dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Penulis memilih Program Studi Teknologi Hasil Hutan, Departemen Kehutanan, Fakultas Pertanian. Selama mengikuti perkuliahan, penulis juga aktif dalam organisasi mahasiswa kehutanan (Himas) pada tahun penulis pernaha mengikuti Praktik Pengenalan dan Pengelolaan Hutan (P3H) pada tahun 2005 di Taman Hutan Raya Bukit Barisan, Kecamatan Tongkoh, Kabupaten Karo dan di hutan mangrove Desa Kayu Besar, Kecamatan Bandar Khalipah, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara. Penulis melakukan Praktik Kerja Lapang (PKL) pada bulan Juni Agustus 2007 di HPHTI PT. Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL) sektor Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Pada tahun 2008 penulis melaksanakan penelitian dengan judul Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Bambu oleh Masyarakat Kota Binjai dan Kabupaten Langkat.

METODOLOGI PENELITIAN. kalkulator dan kusioner. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah. Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini mencakup:

METODOLOGI PENELITIAN. kalkulator dan kusioner. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah. Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini mencakup: METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2011. Alat

Lebih terperinci

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DALAM KEGIATAN PEMANENAN KAYU HASIL PENELITIAN. Oleh :

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DALAM KEGIATAN PEMANENAN KAYU HASIL PENELITIAN. Oleh : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DALAM KEGIATAN PEMANENAN KAYU (Studi Kasus di Areal HTI PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Sektor Tele, Desa Hutagalung, Kecamatan Harian Boho, Kabupaten Samosir, Propinsi Sumatera

Lebih terperinci

SIFAT FISIS KAYU LAPIS BATANG KELAPA SAWIT

SIFAT FISIS KAYU LAPIS BATANG KELAPA SAWIT SIFAT FISIS KAYU LAPIS BATANG KELAPA SAWIT SKRIPSI ARIF BUDIMAN 031203027 DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009 Arif Budiman. Sifat Fisis Kayu Lapis Batang Kelapa Sawit.

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PEMASARAN BUDIDAYA GAHARU SKRIPSI. Nur Ahmad Fadly Nasution

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PEMASARAN BUDIDAYA GAHARU SKRIPSI. Nur Ahmad Fadly Nasution ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PEMASARAN BUDIDAYA GAHARU SKRIPSI Nur Ahmad Fadly Nasution 091201019 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013 ABSTRAK NUR AHMAD

Lebih terperinci

KUESIONER RESPONDEN. Lampiran 1

KUESIONER RESPONDEN. Lampiran 1 Lampiran 1 KUESIONER RESPONDEN KAJIAN POTENSI, KONTRIBUSI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN AREN (Arenga pinnata) (Studi Kasus : Desa Rumah Sumbul, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang) Dusun Desa Kecamatan

Lebih terperinci

Lampiran 4. Analisis Keragaman Retensi Bahan Pengawet Asam Borat

Lampiran 4. Analisis Keragaman Retensi Bahan Pengawet Asam Borat Lampiran 1. Kadar Air Kayu Sebelum Proses Pengawetan Kayu Berat Awal (gram) BKT (gram) Kadar Air (%) 1 185,8 165,2 12,46 2 187,2 166,8 12,23 3 173,4 152,3 13,85 Kadar Air Rata-rata 12,85 Lampiran 2. Kerapatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bambu tergolong keluarga Graminiae (rumput-rumputan) disebut juga Giant Grass

I. PENDAHULUAN. Bambu tergolong keluarga Graminiae (rumput-rumputan) disebut juga Giant Grass 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bambu tergolong keluarga Graminiae (rumput-rumputan) disebut juga Giant Grass (rumput raksasa), berumpun dan terdiri dari sejumlah batang (buluh) yang tumbuh secara bertahap,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia terdapat 143 jenis bambu yang beranekaragam. manfaat kerna batangnya kuat, kerat dan elastis sehingga membuat bambu

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia terdapat 143 jenis bambu yang beranekaragam. manfaat kerna batangnya kuat, kerat dan elastis sehingga membuat bambu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia terdapat 143 jenis bambu yang beranekaragam. Keanekaragaman ini dapat disebabkan karena adanya perbedaan iklim, tanah, dan topografi. Tanaman bambu merupakan

Lebih terperinci

SIFAT PEMESINAN KAYU KEMIRI (Aleurites moluccana Willd)

SIFAT PEMESINAN KAYU KEMIRI (Aleurites moluccana Willd) SIFAT PEMESINAN KAYU KEMIRI (Aleurites moluccana Willd) Skripsi Oleh: HENDRA SITINJAK 031203001/ Teknologi Hasil Hutan DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007 LEMBAR

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA Lampiran 1 Questioner ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA 1. Pertanyaan dalam Kuisioner ini tujuannya hanya semata-mata untuk penelitian

Lebih terperinci

KUESIONER RESPONDEN/PETANI HUTAN RAKYAT SISTEM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT BAMBU DESA PONDOK BULUH KECAMATAN DOLOK PANRIBUAN KABUPATEN SIMALUNGUN

KUESIONER RESPONDEN/PETANI HUTAN RAKYAT SISTEM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT BAMBU DESA PONDOK BULUH KECAMATAN DOLOK PANRIBUAN KABUPATEN SIMALUNGUN KUESIONER RESPONDEN/PETANI HUTAN RAKYAT SISTEM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT BAMBU DESA PONDOK BULUH KECAMATAN DOLOK PANRIBUAN KABUPATEN SIMALUNGUN Dusun Desa Kecamatan Kabupaten Propinsi No urut sampel PENGENALAN

Lebih terperinci

ANALISIS EKONOMI DAN KONTRIBUSI TANAMAN BAMBU TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT. Hasil Penelitian

ANALISIS EKONOMI DAN KONTRIBUSI TANAMAN BAMBU TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT. Hasil Penelitian ANALISIS EKONOMI DAN KONTRIBUSI TANAMAN BAMBU TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT Hasil Penelitian Oleh: VALENTINO AFRIO RAJAGUKGUK 061201004 MANAJEMEN HUTAN DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

INVENTARISASI DAN PEMANFAATAN BAMBU DI DESA SEKITAR TAHURA KABUPATEN KARO

INVENTARISASI DAN PEMANFAATAN BAMBU DI DESA SEKITAR TAHURA KABUPATEN KARO INVENTARISASI DAN PEMANFAATAN BAMBU DI DESA SEKITAR TAHURA KABUPATEN KARO Studi Kasus : Di Desa Sembahe, Sibolangit dan Tongkoh Kabupaten Karo Bukit Barisan SKRIPSI OLEH NURMALA SARI 051202037 Budidaya

Lebih terperinci

DAYA RACUN EKSTRAK AKAR TUBA (Derris elliptica (Roxb.) Benth) TERHADAP RAYAP TANAH (Coptotermes curvignatus Holmgren)

DAYA RACUN EKSTRAK AKAR TUBA (Derris elliptica (Roxb.) Benth) TERHADAP RAYAP TANAH (Coptotermes curvignatus Holmgren) DAYA RACUN EKSTRAK AKAR TUBA (Derris elliptica (Roxb.) Benth) TERHADAP RAYAP TANAH (Coptotermes curvignatus Holmgren) POSMA CHARLI P S DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN ROTAN OLEH MASYARAKAT KABUPATEN LANGKAT SKRIPSI

TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN ROTAN OLEH MASYARAKAT KABUPATEN LANGKAT SKRIPSI TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN ROTAN OLEH MASYARAKAT KABUPATEN LANGKAT SKRIPSI Oleh: ANDRY SINAMBELA 051203033 TEKNOLOGI HASIL HUTAN PROGAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 ANALISIS PENDAPATAN ANYAMAN PANDAN DAN SUMBANGANNYA TERHADAP TOTAL PENDAPATAN KELUARGA (Studi Kasus: Desa Pantai Cermin Kanan, Kec. Pantai Cermin, Kab.SerdangBedagai) SKRIPSI OLEH EVA MIRANDA LUBIS 060304037

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER RESPONDEN/PETANI HUTAN RAKYAT

Lampiran 1 KUESIONER RESPONDEN/PETANI HUTAN RAKYAT Lampiran 1 KUESIONER RESPONDEN/PETANI HUTAN RAKYAT ANALISIS FINANSIAL PERBANDINGAN USAHA HUTAN RAKYAT MONOKULTUR DENGAN USAHA HUTAN RAKYAT CAMPURAN (Studi Kasus di Desa Jaharun, Kecamatan Galang, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mengalami perkembangan. Adanya laba yang maksimal. produksi. Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mengalami perkembangan. Adanya laba yang maksimal. produksi. Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan industri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan bahan baku untuk menghasilkan suatu produk. Biaya dalam perusahaan industri dapat

Lebih terperinci

JENIS, POTENSI DAN NILAI EKONOMI HASIL HUTAN YANG DIMANFAATKAN MASYARAKAT DI SEKITAR TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) BUKIT BARISAN

JENIS, POTENSI DAN NILAI EKONOMI HASIL HUTAN YANG DIMANFAATKAN MASYARAKAT DI SEKITAR TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) BUKIT BARISAN JENIS, POTENSI DAN NILAI EKONOMI HASIL HUTAN YANG DIMANFAATKAN MASYARAKAT DI SEKITAR TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) BUKIT BARISAN SKRIPSI Faujiah Nurhasanah R. 081203009/Teknologi Hasil Hutan PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

POTENSI KEMIRI DAN DURIAN DI KABUPATEN KARO PROPINSI SUMATERA UTARA

POTENSI KEMIRI DAN DURIAN DI KABUPATEN KARO PROPINSI SUMATERA UTARA POTENSI KEMIRI DAN DURIAN DI KABUPATEN KARO PROPINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI ANDA HUTASOIT 021202008 / Budidaya Hutan DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 POTENSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha pertanian (0,74 juta rumah tangga) di Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. usaha pertanian (0,74 juta rumah tangga) di Sumatera Utara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian merupakan basis utama perekonomian nasional. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih menggantungkan hidupnya pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bambu merupakan keluarga rumput, dan memiliki sebutan pula sebagai

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bambu merupakan keluarga rumput, dan memiliki sebutan pula sebagai I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bambu merupakan keluarga rumput, dan memiliki sebutan pula sebagai rumput raksasa The Giant Grass. Sebagai sebuah tanaman tumbuh tercepat di dunia, bambu pun memiliki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Taman Hutan Raya (Tahura) Tongkoh terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten

I. PENDAHULUAN. Taman Hutan Raya (Tahura) Tongkoh terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman Hutan Raya (Tahura) Tongkoh terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Tanah Karo. Kawasan hutan ini merupakan hutan konservasi yang berupa

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER RESPONDEN/PETANI HUTAN RAKYAT

Lampiran 1 KUESIONER RESPONDEN/PETANI HUTAN RAKYAT Lampiran 1 KUESIONER RESPONDEN/PETANI HUTAN RAKYAT ANALISIS FINANSIAL KEMIRI RAKYAT DALAM SISTEM AGROFORESTRY (STUDI KASUS: DESA PERBESI KECAMATAN TIGABINANGA KABUPATEN KARO) Dusun Desa Kecamatan Kabupaten

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabel Data Karakteristik Responden

Lampiran 1. Tabel Data Karakteristik Responden Lampiran 1. Tabel Data Karakteristik Responden No Nama Umur (Tahun) Tingkat Pendidikan Pekerjaan Utama Suku Agama Jumlah Tanggungan Lama Menetap Pendapatan (per bulan) 1 Khairudin Nasution 47 SD Nelayan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN PENGELOLAAN AGROFORESTRY& KONTRIBUSINYATERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KAWASAN PENYANGGA TAMAN WISATA ALAM SIBOLANGIT (Studi Kasus : Desa Sayum Sabah, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang) SANDI

Lebih terperinci

STUDI PENGEMBANGAN TAMAN MARGASATWA MEDAN SEBAGAI HUTAN KOTA DAN SARANA REKREASI SKRIPSI. Oleh : HIRAS ANDREW A LUMBANTORUAN /MANAJEMEN HUTAN

STUDI PENGEMBANGAN TAMAN MARGASATWA MEDAN SEBAGAI HUTAN KOTA DAN SARANA REKREASI SKRIPSI. Oleh : HIRAS ANDREW A LUMBANTORUAN /MANAJEMEN HUTAN STUDI PENGEMBANGAN TAMAN MARGASATWA MEDAN SEBAGAI HUTAN KOTA DAN SARANA REKREASI SKRIPSI Oleh : HIRAS ANDREW A LUMBANTORUAN 031201002/MANAJEMEN HUTAN DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

VALUASI EKONOMI DAN PEMASARAN MANFAAT HUTAN LANGSUNG

VALUASI EKONOMI DAN PEMASARAN MANFAAT HUTAN LANGSUNG VALUASI EKONOMI DAN PEMASARAN MANFAAT HUTAN LANGSUNG (Studi Kasus di Kawasan DAS Deli yang terletak di Kabupaten Karo, Deli Serdang dan Kotamadya Medan, Sumatera Utara) SKRIPSI Oleh: Irut Isabella 051201045/Manajemen

Lebih terperinci

Uji Infektivitas Fusarium sp. pada Tiga Kelas Umur dan Letak Titik Infeksi pada Tanaman Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.)

Uji Infektivitas Fusarium sp. pada Tiga Kelas Umur dan Letak Titik Infeksi pada Tanaman Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.) Uji Infektivitas Fusarium sp. pada Tiga Kelas Umur dan Letak Titik Infeksi pada Tanaman Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.) Skripsi Oleh : Budi El Rodo Simanjuntak 031202026/Budidaya Hutan Departemen

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. perairan darat yang sangat luas dibandingkan negara Asean lainnya. Sumber daya

PENDAHULUAN. perairan darat yang sangat luas dibandingkan negara Asean lainnya. Sumber daya PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia adalah Negara yang mempunyai wilayah perairan laut dan perairan darat yang sangat luas dibandingkan negara Asean lainnya. Sumber daya alam ini salah satunya menghasilkan

Lebih terperinci

PENGARUH IKLIM MIKRO TERHADAP KADAR AIR SERASAH DI HUTAN TRI DHARMA KAMPUS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PENGARUH IKLIM MIKRO TERHADAP KADAR AIR SERASAH DI HUTAN TRI DHARMA KAMPUS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENGARUH IKLIM MIKRO TERHADAP KADAR AIR SERASAH DI HUTAN TRI DHARMA KAMPUS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI Oleh : RICHIE MIKYANO SIREGAR 031202022 / BUDIDAYA HUTAN DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

PENJUAL OBAT TRADISIONAL (JAMU)

PENJUAL OBAT TRADISIONAL (JAMU) Lampiran 1. Prosedur Wawancara A. BIODATA DIRI PENJUAL OBAT TRADISIONAL (JAMU) 1. Nama Responden :. 2. Umur : thn 3. Jenis Kelamin : P/L 4. Tempat Lahir : Desa ini/luar desa 5. Status : belum kawin/kawin/cerai

Lebih terperinci

ANALISIS SOSIAL EKONOMI PEMANFAATAN DAN POTENSI TANAMAN BAMBU (Studi Kasus: Kelurahan Berngam, Kec. Binjai Kota, Kotamadya Binjai)

ANALISIS SOSIAL EKONOMI PEMANFAATAN DAN POTENSI TANAMAN BAMBU (Studi Kasus: Kelurahan Berngam, Kec. Binjai Kota, Kotamadya Binjai) ANALISIS SOSIAL EKONOMI PEMANFAATAN DAN POTENSI TANAMAN BAMBU (Studi Kasus: Kelurahan Berngam, Kec. Binjai Kota, Kotamadya Binjai) SKRIPSI OLEH NATALINA BR SIHOTANG 061203005 Teknologi Hasil Hutan PROGRAM

Lebih terperinci

PADUAN WAWANCARA PENELITIAN. : Fenomena Kemiskinan Pada Masyarakat Petani Sawah. : Desa Karang Anyar Kecamatan Jati Agung

PADUAN WAWANCARA PENELITIAN. : Fenomena Kemiskinan Pada Masyarakat Petani Sawah. : Desa Karang Anyar Kecamatan Jati Agung PADUAN WAWANCARA PENELITIAN Judul Skripsi Lokasi Penelitian : Fenomena Kemiskinan Pada Masyarakat Petani Sawah : Desa Karang Anyar Kecamatan Jati Agung I. Identitas Informan 1. Nama : 2. Tempat Tanggal

Lebih terperinci

Lampiran 1. Segitiga Oldeman Untuk Menentukan Kelas Agroklimat

Lampiran 1. Segitiga Oldeman Untuk Menentukan Kelas Agroklimat 45 Lampiran 1. Segitiga Oldeman Untuk Menentukan Kelas Agroklimat Sumber : Handoko (1995) 46 Lampiran 2. Segitiga Tekstur Tanah Usda Sumber : Foth (1998) 47 Lampiran 3. Zona Agroklimat dan Kesesuaian untuk

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FUNGI PENYEBAB PENYAKIT PADA DAUN TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) (Studi Kasus di Kecamatan Siantar Timur Kabupaten Simalungun)

IDENTIFIKASI FUNGI PENYEBAB PENYAKIT PADA DAUN TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) (Studi Kasus di Kecamatan Siantar Timur Kabupaten Simalungun) IDENTIFIKASI FUNGI PENYEBAB PENYAKIT PADA DAUN TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) (Studi Kasus di Kecamatan Siantar Timur Kabupaten Simalungun) SKRIPSI MAWARNI P. SIAHAAN DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penduduk Indonesia yang tinggal di pedesaan, dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya sebagian besar bergantung pada sektor pertanian. Sektor pertanian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. istilah keramik tradisional. Keramik gerabah dikenal sebagai produk benda pakai

BAB I PENDAHULUAN. istilah keramik tradisional. Keramik gerabah dikenal sebagai produk benda pakai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keramik merupakan salah satu kerajinan rakyat yang dikembangkan secara turun temurun diciptakan dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia, terutama berfungsi sebagai peralatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan alam yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan alam yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan alam yang melimpah. Salah satunya adalah kekayaan sumber daya alam berupa hutan. Sebagian dari hutan tropis

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Sejarah Singkat Pendirian PT. Toba Pulp Lestari, Tbk

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Sejarah Singkat Pendirian PT. Toba Pulp Lestari, Tbk KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Singkat Pendirian PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Berdirinya PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. yang dulunya bernama PT. Inti Indorayon Utama Tbk. (IIU) adalah untuk memenuhi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan uji t- hitung pada taraf t- tabel = 1, Karakteristik umur ( nilai r s = 0,035 ). t- hit = r s N - 2.

Lampiran 1. Perhitungan uji t- hitung pada taraf t- tabel = 1, Karakteristik umur ( nilai r s = 0,035 ). t- hit = r s N - 2. Lampiran 1. Perhitungan uji t- hitung pada taraf t- tabel = 1,980 1. Karakteristik umur ( nilai r s = 0,035 ). t- hit = r s N - = 0,035 87-1 - (0,035) = 0,035 ( 9, ) = 0,3. Karakteristik jumlah anggota

Lebih terperinci

Peta Desa Jarang Uda Kecamatan Merdeka

Peta Desa Jarang Uda Kecamatan Merdeka Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian Peta desa Kuta Rakyat Kecamatan Namanteran Peta Desa Jarang Uda Kecamatan Merdeka Peta Desa Dolat Rakyat Kecamatan Dolat Rakyat Peta Desa Tanjung Barus Kecamatan Barus

Lebih terperinci

Bambu merupakan tanaman jenis rumput-rumputan dari suku Gramineae. Bambu tumbuh menyerupai pohon berkayu, batangnya berbentuk buluh berongga.

Bambu merupakan tanaman jenis rumput-rumputan dari suku Gramineae. Bambu tumbuh menyerupai pohon berkayu, batangnya berbentuk buluh berongga. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bambu merupakan tanaman jenis rumput-rumputan dari suku Gramineae. Bambu tumbuh menyerupai pohon berkayu, batangnya berbentuk buluh berongga. Bambu memiliki cabang-cabang

Lebih terperinci

POTENSI DAN PEMANFAATAN AREN (Arenga pinnata) di DESA KUTAMBARU, KECAMATAN MUNTHE, KABUPATEN KARO

POTENSI DAN PEMANFAATAN AREN (Arenga pinnata) di DESA KUTAMBARU, KECAMATAN MUNTHE, KABUPATEN KARO POTENSI DAN PEMANFAATAN AREN (Arenga pinnata) di DESA KUTAMBARU, KECAMATAN MUNTHE, KABUPATEN KARO SKRIPSI NURHASANAH BR GINTING 101201091 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 ANALISIS FINANSIAL DAN POLA BUDIDAYA TANAMAN KARET (Hevea braziliensis MUELL Arg.) SEBAGAI MODEL HUTAN RAKYAT DI DESA LUMBAN DOLOK KECAMATAN SIABU KABUPATEN MANDAILING NATAL SKRIPSI Oleh : RAHMAT ADITYA

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Pemanfaatan Kemenyan oleh Masyarakat Hutan Batang Toru Blok Barat

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Pemanfaatan Kemenyan oleh Masyarakat Hutan Batang Toru Blok Barat LAMPIRAN Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Pemanfaatan Kemenyan oleh Masyarakat Hutan Batang Toru Blok Barat PENELITIAN UNTUK SKRIPSI (S-1) PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

NILAI EKONOMI PEMANFAATAN HASIL HUTAN OLEH MASYARAKAT DESA SEKITAR HUTAN

NILAI EKONOMI PEMANFAATAN HASIL HUTAN OLEH MASYARAKAT DESA SEKITAR HUTAN NILAI EKONOMI PEMANFAATAN HASIL HUTAN OLEH MASYARAKAT DESA SEKITAR HUTAN (Studi Kasus di Suaka Marga Satwa Dolok Surungan Desa Meranti Utara dan Desa Meranti Tengah, Kabupaten Toba Samosir) HASIL PENELITIAN

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN PRODUK HUTAN RAKYAT BAMBU

ANALISIS PEMASARAN PRODUK HUTAN RAKYAT BAMBU ANALISIS PEMASARAN PRODUK HUTAN RAKYAT BAMBU (Studi Kasus : Desa Telagah Kec.Sei Binggei Kab.Langkat) SKRIPSI OLEH IMMER SIMAMORA 051201004 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mancanegara. Dapat dikatakan sebagai kerajinan tradisional. Baik sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. mancanegara. Dapat dikatakan sebagai kerajinan tradisional. Baik sebagai bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini kerajinan anyam di Indonesia sudah banyak digemari oleh para turis dalam dan luar negeri. Karena kerajinan anyam ini sudah berkembang, bentuk kerajinan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDUGAAN KONSUMSI AIR DAN NILAI EKONOMI AIR SUNGAI PARSARIRAN UNTUK KEBUTUHAN SEKTOR RUMAH TANGGA KECAMATAN BATANG TORU

ANALISIS PENDUGAAN KONSUMSI AIR DAN NILAI EKONOMI AIR SUNGAI PARSARIRAN UNTUK KEBUTUHAN SEKTOR RUMAH TANGGA KECAMATAN BATANG TORU ANALISIS PENDUGAAN KONSUMSI AIR DAN NILAI EKONOMI AIR SUNGAI PARSARIRAN UNTUK KEBUTUHAN SEKTOR RUMAH TANGGA KECAMATAN BATANG TORU SKRIPSI Oleh: ASWIN PRATAMA HARAHAP 091201043 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS

Lebih terperinci

JENIS, HARGA KAYU KOMERSIL DAN ANALISIS EKONOMI PADA INDUSTRI KAYU SEKUNDER PANGLONG DI KOTA PADANGSIDIMPUAN

JENIS, HARGA KAYU KOMERSIL DAN ANALISIS EKONOMI PADA INDUSTRI KAYU SEKUNDER PANGLONG DI KOTA PADANGSIDIMPUAN JENIS, HARGA KAYU KOMERSIL DAN ANALISIS EKONOMI PADA INDUSTRI KAYU SEKUNDER PANGLONG DI KOTA PADANGSIDIMPUAN SKRIPSI Oleh: Karim Indra Muda Lubis 071203021 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA KARYA TULIS BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT DUSUN III TONGKOH, DESA DOLAT RAYA, KECAMATAN TIGA PANAH, KABUPATEN KARO, PROVINSI SUMATERA UTARA TERHADAP UPAYA KONSERVASI DI TAMAN HUTAN RAYA BUKIT BARISAN Oleh

Lebih terperinci

POTENSI JASA LINGKUNGAN TEGAKAN EUKALIPTUS (Eucalyptus hybrid) DALAM PENYIMPANAN KARBON DI PT. TOBA PULP LESTARI (TPL). TBK

POTENSI JASA LINGKUNGAN TEGAKAN EUKALIPTUS (Eucalyptus hybrid) DALAM PENYIMPANAN KARBON DI PT. TOBA PULP LESTARI (TPL). TBK POTENSI JASA LINGKUNGAN TEGAKAN EUKALIPTUS (Eucalyptus hybrid) DALAM PENYIMPANAN KARBON DI PT. TOBA PULP LESTARI (TPL). TBK SKRIPSI Tandana Sakono Bintang 071201036/Manajemen Hutan PROGRAM STUDI KEHUTANAN

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Aninomus, Modul Konservasi Sumber Daya Alam, Pusat Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA. Aninomus, Modul Konservasi Sumber Daya Alam, Pusat Pendidikan DAFTAR PUSTAKA Aninomus, 1986. Modul Konservasi Sumber Daya Alam, Pusat Pendidikan Kehutanan, Bogor. Badan Pusat Statistik, 2009. Kecamatan Berastagi Dalam Anggka tahun 2009. Badan Pusat Statistik kabupaten

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara penghasil bambu yang cukup besar. Banyak

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara penghasil bambu yang cukup besar. Banyak I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara penghasil bambu yang cukup besar. Banyak manfaat yang dapat diambil dari pohon bambu, hal ini terlihat dari produk-produk yang dihasilkan. Setiap

Lebih terperinci

VALUASI EKONOMI HUTAN SEBAGAI PENYEDIA AIR UNTUK PERSAWAHAN DI KAWASAN SUB DAS SITOBU DAS ASAHAN BARUMUN SKRIPSI. Oleh:

VALUASI EKONOMI HUTAN SEBAGAI PENYEDIA AIR UNTUK PERSAWAHAN DI KAWASAN SUB DAS SITOBU DAS ASAHAN BARUMUN SKRIPSI. Oleh: VALUASI EKONOMI HUTAN SEBAGAI PENYEDIA AIR UNTUK PERSAWAHAN DI KAWASAN SUB DAS SITOBU DAS ASAHAN BARUMUN SKRIPSI Oleh: Ester Tampubolon 071201023 Manajemen Hutan DEPERTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah)

Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah) LAMPIRAN Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut / Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah) / 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Nias 3.887.995 4.111.318 13.292.683.44 14. 046.053.44

Lebih terperinci

tempat sebelumnya anda bekerja? Apabila ada apa saja?

tempat sebelumnya anda bekerja? Apabila ada apa saja? PANDUAN WAWANCARA 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : 4. Pendidikan Terakhir : 5. Alamat Rumah : 6. Agama : 7. Suku : 8. Jabatan : 9. Jumlah Anggota Keluarga : A. Data Dasar 1. Sebelum anda di PHK,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Batak Pakpak, Batak Toba, Batak Angkola, dan Mandailing. Di. dengan cara mempelajarinya. (Koentjaraningrat, 1990:180)

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Batak Pakpak, Batak Toba, Batak Angkola, dan Mandailing. Di. dengan cara mempelajarinya. (Koentjaraningrat, 1990:180) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suku Batak adalah suatu suku terbesar yang mendiami pulau Sumatera Utara. Suku Batak memiliki 6 sub suku-suku bangsa yaitu, Batak karo, Batak Simalungun, Batak

Lebih terperinci

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 TW I TW II TW III TWIV TOTAL PMDN 251,89 888,18 1.129,52-2.269,60 PMA 853,68 4.448,10 3.821,68-9.123,46 TOTAL 1.105,57 5.336,28 4.951,20-11.393,06

Lebih terperinci

I. Karakteristik Responden 1. Nama Responden : 2. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 3. d.55 tahun keatas. d. Karyawan/ PNS

I. Karakteristik Responden 1. Nama Responden : 2. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 3. d.55 tahun keatas. d. Karyawan/ PNS KUESIONER PENELITIAN MEDIA MASSA DAN TINDAKAN MEMILIH ( Studi Deskriptif Peran Media Massa Terhadap Tindakan Memilih Masyarakat Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Karo Periode 2010-2015 di Desa Ketaren

Lebih terperinci

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN 114 115 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Penelitian Variabel Sub Variabel No Item A. Karakteristik Responden a. Nama b. Alamat c. Jenis Kelamin d. Umur e. Pendidikan f. Pekerjaan

Lebih terperinci

ANALISIS KERUSAKAN BANGUNAN SEKOLAH DASAR NEGERI OLEH FAKTOR BIOLOGIS DI KOTA BOGOR RULI HERDIANSYAH

ANALISIS KERUSAKAN BANGUNAN SEKOLAH DASAR NEGERI OLEH FAKTOR BIOLOGIS DI KOTA BOGOR RULI HERDIANSYAH ANALISIS KERUSAKAN BANGUNAN SEKOLAH DASAR NEGERI OLEH FAKTOR BIOLOGIS DI KOTA BOGOR RULI HERDIANSYAH DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 RINGKASAN Ruli Herdiansyah.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Petani Hutan Rakyat 5.1.1. Karakteristik Petani Hutan Rakyat Karakteristik petani hutan rakyat merupakan suatu karakter atau ciri-ciri yang terdapat pada responden.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian Asam Gelugur. Kabupaten Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian Asam Gelugur. Kabupaten Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara 66 Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian Asam Gelugur Kabupaten Deli Serdang 67 Kabupaten Langkat Kabupaten Serdang Berdagai 68 Lampiran 2. Panduan Identifikasi Karakter Tanaman Parameter deskripsi tanaman

Lebih terperinci

terpaksa antri atau harus berjalan jauh puluhan kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih. Sebaliknya, ketika musim hujan tiba, air menjadi banyak

terpaksa antri atau harus berjalan jauh puluhan kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih. Sebaliknya, ketika musim hujan tiba, air menjadi banyak Di bab awal kamu telah mendapat penjelasan tentang lingkungan alam dan buatan. Lalu bagaimanakah cara memelihara lingkungan alam dan buatan? Bagaimana dampak jika tidak memelihara lingkungan dengan baik?

Lebih terperinci

KAJIAN BEBERAPA SIFAT DASAR BATANG PINANG (Areca catechu L.)

KAJIAN BEBERAPA SIFAT DASAR BATANG PINANG (Areca catechu L.) KAJIAN BEBERAPA SIFAT DASAR BATANG PINANG (Areca catechu L.) HASIL PENELITIAN Oleh : TRISNAWATI 051203021 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL HUTAN DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagi Indonesia, jagung merupakan tanaman pangan kedua setelah padi. Bahkan di

BAB I PENDAHULUAN. Bagi Indonesia, jagung merupakan tanaman pangan kedua setelah padi. Bahkan di BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Bagi Indonesia, jagung merupakan tanaman pangan kedua setelah padi. Bahkan di beberapa tempat, jagung merupakan bahan pokok makanan utama pengganti beras atau sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. potensial dapat mensubstitusi penggunaan kayu. Dalam rangka menunjang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. potensial dapat mensubstitusi penggunaan kayu. Dalam rangka menunjang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bambu merupakan kelompok hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang potensial dapat mensubstitusi penggunaan kayu. Dalam rangka menunjang industri berbasis bahan baku bambu, diperlukan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Salah satu komoditas pangan yang patut dipertimbangkan untuk dikembangkan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Salah satu komoditas pangan yang patut dipertimbangkan untuk dikembangkan 13 PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu komoditas pangan yang patut dipertimbangkan untuk dikembangkan di Indonesia adalah umbi-umbian seperti singkong atau ubi kayu. Sumatera Utara merupakan salah satu

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ZAT EKSTRAKTIF DAUN MINDI (Melia azedarach Linn.) PADA PENGENDALIAN FUNGI Schizophyllum commune

PEMANFAATAN ZAT EKSTRAKTIF DAUN MINDI (Melia azedarach Linn.) PADA PENGENDALIAN FUNGI Schizophyllum commune PEMANFAATAN ZAT EKSTRAKTIF DAUN MINDI (Melia azedarach Linn.) PADA PENGENDALIAN FUNGI Schizophyllum commune HASIL PENELITIAN Oleh : FITRI HAYANI 031203012/TEKNOLOGI HASIL HUTAN DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS

Lebih terperinci

PEMANFAATAN BAMBU DI INDONESIA. RIDWANTI BATUBARA, S. HUT Fakultas Pertanian Program Ilmu Kehutanan Universitas Sumatera Utara

PEMANFAATAN BAMBU DI INDONESIA. RIDWANTI BATUBARA, S. HUT Fakultas Pertanian Program Ilmu Kehutanan Universitas Sumatera Utara PEMANFAATAN BAMBU DI INDONESIA RIDWANTI BATUBARA, S. HUT Fakultas Pertanian Program Ilmu Kehutanan Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Dalam kehidupan masyarakat pedesaan di Indonesia bambu memegang

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN POTENSI dan PEMANFAATAN AREN (Arenga pinnata) di DESA KUTAMBARU, KECAMATAN MUNTHE, KABUPATEN KARO

KUISIONER PENELITIAN POTENSI dan PEMANFAATAN AREN (Arenga pinnata) di DESA KUTAMBARU, KECAMATAN MUNTHE, KABUPATEN KARO KUISIONER PENELITIAN POTENSI dan PEMANFAATAN AREN (Arenga pinnata) di DESA KUTAMBARU, KECAMATAN MUNTHE, KABUPATEN KARO Identitas Responden 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : 4. Pendidikan terakhir

Lebih terperinci

PENENTUAN MUTU BIBIT SUNGKAI

PENENTUAN MUTU BIBIT SUNGKAI PENENTUAN MUTU BIBIT SUNGKAI (Peronema canescens) DI PEMBIBITAN MASYARAKAT SEKITAR TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER DESA HALABAN KECAMATAN BESITANG KABUPATEN LANGKAT SKRIPSI Oleh : RACHMAD HIDAYAT 021202020/BUDIDAYA

Lebih terperinci

SIFAT FISIS DAN KANDUNGAN ZAT EKSTRAKTIF KAYU EKALIPTUS (Eucalyptus grandis W.Hill ex Maiden) PADA UMUR 3, 6 DAN 9 TAHUN

SIFAT FISIS DAN KANDUNGAN ZAT EKSTRAKTIF KAYU EKALIPTUS (Eucalyptus grandis W.Hill ex Maiden) PADA UMUR 3, 6 DAN 9 TAHUN SIFAT FISIS DAN KANDUNGAN ZAT EKSTRAKTIF KAYU EKALIPTUS (Eucalyptus grandis W.Hill ex Maiden) PADA UMUR 3, 6 DAN 9 TAHUN SKRIPSI Oleh : Syawal Arijona 021203040 / TEKNOLOGI HASIL HUTAN DEPARTEMEN KEHUTANAN

Lebih terperinci

7. Penghasilan per bulan : a. < Rp b. > Rp PENGETAHUAN

7. Penghasilan per bulan : a. < Rp b. > Rp PENGETAHUAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) TERHADAP CAKUPAN ANGKA KESEMBUHAN PENDERITA TBC PARU BTA (+) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LARANGAN KOTA CIREBON TAHUN 2008 IDENTITAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebagai pihak yang menyewakan lahan atau sebagai buruh kasar. Saat itu,

I. PENDAHULUAN. sebagai pihak yang menyewakan lahan atau sebagai buruh kasar. Saat itu, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum tahun 1975, keikutsertaan petani dalam pengadaan tebu hanya terbatas sebagai pihak yang menyewakan lahan atau sebagai buruh kasar. Saat itu, sebagian besar bahan

Lebih terperinci

EVALUASI PETANI TERHADAP PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN SL PTT (SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU): HAMA TERPADU

EVALUASI PETANI TERHADAP PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN SL PTT (SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU): HAMA TERPADU EVALUASI PETANI TERHADAP PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN SL PTT (SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU): HAMA TERPADU Kasus : Petani Padi Sawah, Desa Paya Bakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V PERAN USAHA KAYU RAKYAT DALAM STRATEGI NAFKAH RUMAH TANGGA PETANI

BAB V PERAN USAHA KAYU RAKYAT DALAM STRATEGI NAFKAH RUMAH TANGGA PETANI BAB V PERAN USAHA KAYU RAKYAT DALAM STRATEGI NAFKAH RUMAH TANGGA PETANI 5.1 Strategi Nafkah Petani Petani di Desa Curug melakukan pilihan terhadap strategi nafkah yang berbeda-beda untuk menghidupi keluarganya.

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN DAN PERSEPSI NELAYAN TERHADAP PROGRAM PENINGKATAN PENDAPATAN (Studi Kasus: Desa Jaring Halus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat) SKRIPSI OLEH :

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013 ANALISIS KERUGIAN EKONOMI, SERTA PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP KONFLIK ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii) (Studi Kasus Desa Kuta Gajah, Kecamatan Kutambaru dan Desa Besilam Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN KEMENYAN (Styrax spp.) (Studi Kasus: Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara)

ANALISIS PEMASARAN KEMENYAN (Styrax spp.) (Studi Kasus: Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara) ANALISIS PEMASARAN KEMENYAN (Styrax spp.) (Studi Kasus: Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara) SKRIPSI Oleh: Ryandika Gilang Putra 121201153 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS

Lebih terperinci

JENIS ROTAN, PRODUK ROTAN OLAHAN DAN ANALISIS EKONOMI PADA INDUSTRI PENGOLAHAN ROTAN KOMERSIAL DI KOTA MEDAN HASIL PENELITIAN.

JENIS ROTAN, PRODUK ROTAN OLAHAN DAN ANALISIS EKONOMI PADA INDUSTRI PENGOLAHAN ROTAN KOMERSIAL DI KOTA MEDAN HASIL PENELITIAN. JENIS ROTAN, PRODUK ROTAN OLAHAN DAN ANALISIS EKONOMI PADA INDUSTRI PENGOLAHAN ROTAN KOMERSIAL DI KOTA MEDAN HASIL PENELITIAN Oleh : OBBI PARDAMEAN PANE 071203024/ Teknologi Hasil Hutan PROGRAM STUDI KEHUTANAN

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PENYADAPAN GETAH PINUS (Pinus merkusii) TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PENYADAP SKRIPSI HENNY MONIKA SITORUS /MANAJEMEN HUTAN

KONTRIBUSI PENYADAPAN GETAH PINUS (Pinus merkusii) TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PENYADAP SKRIPSI HENNY MONIKA SITORUS /MANAJEMEN HUTAN KONTRIBUSI PENYADAPAN GETAH PINUS (Pinus merkusii) TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PENYADAP SKRIPSI HENNY MONIKA SITORUS 071201024/MANAJEMEN HUTAN PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

KONDISI KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

KONDISI KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA KONDISI KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA (Bahan Kata Sambutan Gubernur Sumatera Utara pada Rapat Monitoring dan Evaluasi Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam Indonesia Sektor Kehutanan dan

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan dan Saran

BAB V. Kesimpulan dan Saran BAB V Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan 5.1.1. Sistem Pertanian padi menurut tradisi masyarakat Karo Sistem pertanian padi menurut tradisi masyarakat Karo yang berada di Negeri Gugung meliputi proses

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan membagi hutan menjadi hutan negara dan hutan hak. Hutan negara adalah hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani

Lebih terperinci

KONDISI HABITAT Rafflesia sp DI IUPHHK PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk SEKTOR TELE, KABUPATEN SAMOSIR, SUMATERA UTARA

KONDISI HABITAT Rafflesia sp DI IUPHHK PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk SEKTOR TELE, KABUPATEN SAMOSIR, SUMATERA UTARA KONDISI HABITAT Rafflesia sp DI IUPHHK PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk SEKTOR TELE, KABUPATEN SAMOSIR, SUMATERA UTARA SKRIPSI OLEH: HANA FERONIKA SIREGAR 071201022/ MANAJEMEN HUTAN JURUSAN MANAJEMEN HUTAN PROGRAM

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL KEMIRI RAKYAT DALAM SISTEM AGROFORESTRY (STUDI KASUS: DESA PERBESI KECAMATAN TIGABINANGA KABUPATEN KARO)

ANALISIS FINANSIAL KEMIRI RAKYAT DALAM SISTEM AGROFORESTRY (STUDI KASUS: DESA PERBESI KECAMATAN TIGABINANGA KABUPATEN KARO) ANALISIS FINANSIAL KEMIRI RAKYAT DALAM SISTEM AGROFORESTRY (STUDI KASUS: DESA PERBESI KECAMATAN TIGABINANGA KABUPATEN KARO) Rika Andriyani Purba 061201025 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

QUESTIONER. 6. Jumlah Anak a. Belum ada. Universitas Sumatera Utara

QUESTIONER. 6. Jumlah Anak a. Belum ada. Universitas Sumatera Utara QUESTIONER I. Petunjuk Pengisian a. Bacalah baik-baik setiap pertanyaan dan pilihlah jawabannya, apabila ada yang kurang jelas tanyakan kepada peneliti b. Beri tanda (X) pada jawaban yang anda pilih c.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Luas tambak/ Ha. Jumlah anggota kk. Penghasilan (Rp)

LAMPIRAN. Luas tambak/ Ha. Jumlah anggota kk. Penghasilan (Rp) LAMPIRAN Lampiran 1. Data manfaat mangrove sebagai nursery ground No Nama Pekerjaan Pendidikan 1 Penghasilan (Rp) Jumlah anggota kk Luas tambak/ Ha Modal Biaya pembuatan tambak Biaya pemeliharaan Jihadun

Lebih terperinci

NILAI EKONOMI DAN POLA SEBARAN AREN

NILAI EKONOMI DAN POLA SEBARAN AREN NILAI EKONOMI DAN POLA SEBARAN AREN (Arenga pinnata) TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER (TNGL) SPTN-VI WILAYAH STABAT RESORT TANGKAHAN (Studi Kasus di Desa Namo Sialang dan Desa Sei Serdang, Kecamatan Batang

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Keadaan Umum, Geografis dan Iklim Desa Cipelang Desa Cipelang merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor, desa ini memiliki luas daerah

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Hubungan Dukungan Keluarga dengan Harga Diri Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di Bagian Kemoterapi RSUP H. Adam Malik Medan Oleh

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PEMANFAATAN HASIL HUTAN RAKYAT TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT (Studi Kasus: Desa Sampean, Kec. Doloksanggul, Kab. Humbang Hasundutan)

KONTRIBUSI PEMANFAATAN HASIL HUTAN RAKYAT TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT (Studi Kasus: Desa Sampean, Kec. Doloksanggul, Kab. Humbang Hasundutan) KONTRIBUSI PEMANFAATAN HASIL HUTAN RAKYAT TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT (Studi Kasus: Desa Sampean, Kec. Doloksanggul, Kab. Humbang Hasundutan) SKRIPSI Oleh MARCO M. SIHOMBING 071201020/MANAJEMEN HUTAN

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga, dilakukan beberapa kali kunjungan di kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ILMU TANAH F A K U L T A S P E R T A N I A N UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2009

DEPARTEMEN ILMU TANAH F A K U L T A S P E R T A N I A N UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2009 SURVEI DAN PEMETAAN P - TERSEDIA DAN ph TANAH DI KEBUN SUKALUWEI PT. NV PERIMEX KEC. BANGUN PURBA, KAB.DELI SERDANG SKRIPSI OLEH ESTIKA RISMA SIANTURI 040303021 DEPARTEMEN ILMU TANAH F A K U L T A S P

Lebih terperinci

JURUSAN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007

JURUSAN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007 PERSEPSI DAN PERILAKU MASYARAKAT BANTARAN SUNGAI DELI TERHADAP PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN SUNGAI DELI (Studi Kasus Masyarakat Kelurahan Deli Tua Barat, Kelurahan Sukaraja, Kelurahan Sei Agul dan Kelurahan

Lebih terperinci

KUESIONER RESPONDEN PEMILIK ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PEMASARAN BUDIDAYA GAHARU PENGENALAN TEMPAT PETUGAS PROGRAM STUDI KEHUTANAN

KUESIONER RESPONDEN PEMILIK ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PEMASARAN BUDIDAYA GAHARU PENGENALAN TEMPAT PETUGAS PROGRAM STUDI KEHUTANAN Lampiran 1 KUESIONER RESPONDEN PEMILIK ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PEMASARAN BUDIDAYA GAHARU Dusun PENGENALAN TEMPAT Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi Sumatera Utara No urut sampel PETUGAS

Lebih terperinci