UJIAN AKHIR TRIWULAN II MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UJIAN AKHIR TRIWULAN II MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)"

Transkripsi

1 UJIAN AKHIR TRIWULAN II MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) REAL CASE STUDY 2 CENTENE, FLOWSERVE DAN INDUSTRI SHAW : HUBUNGAN, KOLABORASI DAN KESUKSESAN PROYEK Oleh : Nama : Gawil Despriyatmoko NIM : P EK Angkatan : EK 9 Dosen Pengajar : Dr. Ir Arif Imam Suroso, M.Sc(CS) PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... Halaman i BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 BAB II CENTENE, FLOWSERVE, DAN INDUSTRI SHAW : 3 HUBUNGAN, KOLABORSI, DAN KESUKSESAN PROYEK... A. Penjelasan Kasus... 3 B. Real World Case 2, Pertanyaan dan Jawaban... 8 BAB III KESIMPULAN i

3 REAL CASE STUDY 2 CENTENE, FLOWSERVE DAN INDUSTRI SHAW : HUBUNGAN, KOLABORASI DAN KESUKSESAN PROYEK MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS) Disusun Oleh Gawil Despriyatmoko Kelompok/Angkatan : 3 (Anggur) / EK 9 i

4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ibarat pepatah Lain padang, lain ilalang. Lain dulu, Lain sekarang. Situasi dan kondisi Indonesia di era globalisasi, era reformasi ini menghadapi banyak tantangan dan rintangan. Kini setiap orang atau organisasi dituntut untuk melek terhadap teknologi informasi. Paling tidak mampu untuk mengakses informasi yang dibutuhkan sesuai dengan porsinya masing-masing. Pemanfaatan teknologi informasi bertujuan agar informasi dapat diperoleh secara cepat, mudah dan aman. Dengan teknologi informasi diharapkan mampu digunakan sebagai bahan pertimbangan decision making secara efektif dan efisien. Decision making tanpa informasi yang akurat dan menyeluruh adalah omong kosong. disinilah peran teknologi informasi. Teknologi informasi berkembang menjadi sebuah sistem informasi. Penerapan teknologi informasi yang terstandarisasi, berdampak pada peluangpeluang yang tercipta untuk saling berlomba mengembangkan inovasi-inovasi baru dalam menjalani bisnis maupun bidang-bidang lainnya. Suatu perusahaan atau organisasi dalam mengembangkan Teknologi Informasi dan Komunikasi, baik untuk keperluan internal maupun eksternal, umumnya menggunakan jasa pihak ketiga yang diakui profesional. Pihak ketiga ini kerap kali dikenal dengan istilah outsourcing. Agar tujuan perusahaan dlam membangun sistem TIK, maka diperlukan adanya relasi dan komunikasi yang baik antara Perusahaan atau organisasi atau instansi dengan penyedia jasa (pihak ketiga) tersebut. Koordinasi yang buruk, maka sistem yang dicanangkan kemungkinan besar tidak berhasil, atau terjadi kemunduran dateline. 1

5 B. Tujuan 1. Mengetahui relasi dan kolaborasi dan keberhasilan proyek dari Centene, Flowserve, dan Industri Shaw. 2. Mengetahui faktor-faktor keberhasilan proyek yang dijalankan oleh Centene, Flowserve, dan Industri Shaw. 3. Menjawab Real World Case 2 untuk studi kasus pada Centene, Flowserve and Shaw Industries. 2

6 BAB II CENTENE, FLOWSERVE, DAN INDUSTRI SHAW : HUBUNGAN. KOLABORASI DAN KESUKSESAN PROYEK A. Penjelasan Kasus Real World Case Study 2, menggambarkan mengenai bagaimana perusahaan menjalin dan membangun hubungan antar bagian dan pihak dalam mengembangkan dan membangun sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi di perusahaan tersebut. Perusahaan-perusahaan yang dijadikan contoh antara lain : Centene, Flowserve, dan Shaw Industries. Sebuah perusahaan bernama Centene telah berhasil dalam membuat dan menerapkan sistem keuangan baru. pengerjaan sistem keuangan tersebut dapat dikatakan cepat yaitu sekitar 12 bulan, dan tepat sesuai anggaran yang telah dianggarkan. sistem keuangan baru tersebut melibatkan modul PeopleSoft dan software perencanaan dan pelaporan finansial dari Hyperion. Proyek tersebut dapat sukses/berhasil disebabkan oleh antara lain : 1. Perusahaan menerapkan teknologi yang telah teruji. 2. Perusahaan menyewa seorang sistem integrator yang berpengalaman dengan PeopleSoft. 3. Kerja sama tim yang baik antara perusahaan, organisasi IT, manajer proyek, organisasi finansial, pihak ketiga penyedia jasa, dan sumber daya integrasi sistem. kerja sama yang baik ini pada akhirnya akan membawa proyek dapat berjalan dengan semestinya, walaupun keadaan menjadi sulit. Seandainya relasi antara IT dan finansial tidak baik, kedua organisasi ini akan saling menuduh satu sama lain yang malah akan semakin menunda penyelesaian proyek. Dengan kerja sama yang baik, maka yang terjadi adalah antar tim bekerja bersama untuk menyelesaiakan persoalan yang ada tanpa adanya saling tuduh menuduh untuk mencari siapa yang salah. 3

7 Perusahaan Flowserve, adalah salah satu produsen terbesar kelas dunia untuk pompa, katup, segel, dan penyedia layanan untuk industri pembangkit listrik, minyak, gas, kimia dan lainnya. Perusahaan ini sedang ingin melakukan perubahan dalam proses dan sistem informasi dan komunikasi. Hal ini dirasakan oleh Jojo CIO perusahaan tersebut. Jojo memiliki pandangan bahwa, perubahan tersebut harus mencakup penerapan infrastruktur teknologi informasi yang seragam (sampai ke lini terendah), membangun help desk global, dan memangkas puluhan sistem FRP yang terpisah satu sama lain. Jojo dihadapkan pada tekanan operasional dan regulasi yang semakin bertambah. Ia tahu bahwa sudah tiba waktunya untuk menyederhanakan seluruh infrastruktur IT perusahaan yang mana usaha ini merupakan sebuah usaha keras yang akan membawa perubahan menyeluruh dalam sebuah perusahaan yang tersebar di lebih dari 56 negara. Strategi awal Jojo adalah perubahan paradigma. Jojo ingin menanamkan bahwa perubahan ini bukan hanya sekedar sebuah proyek teknologi informasi. Paradigma ini harus dipahami betul mulai dari pucuk pimpinan tertinggi sampai lini terbawah (staf), bahwa perubahan teknologi informasi ini akan berpengaruh besar pada bisnis yang semakin meningkat. Langkah tersebut ditindaklanjuti dengan mengumpulkan 35 perwakilan divisi dari seluruh penjuru dunia di markas besar perusahaan. Di sini, terkurung dalam sebuah ruang konferensi selama 17 minggu, para perwakilan divisi ini mencermati sistem-sistem dan proses-proses yang terpidah, memutuskan mana yang layak dan mana yang tidak layak untuk disempurnakan. Selama periode ini, Flowserve juga mengumpulkan para ahli urusan internal, mulai dari insinyur sampai perwakilan pemasaran, untuk memberikan pandangan mereka berdasarkan pengalaman di lapangan tentang kekurangankekurangan perusahaan. Hasilnya adalah sebuah cetak biru untuk standar bisnis, rancangan grafik finansial akuntansi standar, dan terwujudnya satu set standar data untuk pelanggan dan pemasok. Selain menciptakan batasan proyek, Jojo mengatakan bahwa dengan melibatkan pimpinan bisnis dalam tahapan rancangan yang kritikal, Jojo berhasil mendapatkan dukungan menyeluruh untuk sebuah inisiatif strategis bisnis yang meliputi seluruh perusahaan dan menelan biaya lebih dari $60 juta untuk empat tahun. 4

8 Proyek-proyek yang gagal, selalu ada seseorang dalam proyek tersebut yang mengetahui bahwa ada sesuatu yang salah. Jika anda tidak memiliki hubungan baik dan kepercayaan, orang-orang tersebut tidak akan muncul ke permukaan. Dan jika tidak melakukan sesuatu terhadap masalah-masalah tersebut secara tepat waktu, masalah-masalah tersebut selalu menjadi lebih besar. Inilah pentingnya budaya keterbukaan untuk mencapai kinerja proyek yang baik. Lebih jauh lagi, ketika benar-benar terjadi persoalan-persoalan dalam sebuah proyek, rekan bisnis tidak akan cenderung meletakkan tanggung jawab sepenuhnya pada IT jika mereka menghormati IT. Bahkan, mereka akan lebih cenderung memberi IT kelonggaran jadwal proyek. Menurut Livingston tidak peduli jenis teknologi yang digunakan, seberapa berbakat staf teknis yang dimiliki dan seberapa besar pengetahuan rekan bisnis mengenai peningkatan proses dan bisnis, setiap inisiatif sistem akan menemui masalah. Jika tidak memiliki hubungan yang baik, pada akhirnya antar tim akan saling menuding dan bukan menjadi transparan dan mengakui kesalahan yang mungkin dibuat. Jika anda memiliki hubungan yang baik, anda sekalian akan duduk bersama dan mencari cara untuk memecahkan masalah. Keputusan-keputusan yang mempengaruhi proyek juga dihasilkan lebih cepat ketika semua orang yang terlibat memiliki hubungan yang baik. Keputusan yang cepat dan baik sangat penting untuk menjaga proyek tetap berjalan. Kegagalan para pegawai senior untuk mengambil keputusan berakibat keputusan diambil pada level organisasi yang lebih rendah. Jika anda memiliki seorang pengembang software yang menunggu keputusan untuk suatu analisa kebutuhan bisnis, tiga hal bisa terjadi: 1. Dia bisa menduga apa yang harus dilakukannya dan dugaannya benar. 2. Dia bisa menunggu untuk sebuah keputusan dan sementara itu dia tidak seproduktif biasanya. 3. Dia bisa menduga dan dugaannya salah. Jika ketiga pilihan tersebut punya kemungkinan yang sama, dalam dua dari tiga kasus hal itu akan berpengaruh jelek terhadap proyek. Dan jika anda menumpuk cukup banyak keputusan-keputusan semacam itu, maka hal itu akan memberi pengaruh negatif bagi proyek. 5

9 Meskipun hubungan baik memiliki pengaruh positif dalam manajemen proyek, manajer proyek IT lebih mengandalkan software dan metodologi ketimbang membangun hubungan baik ketika mereka perlu meningkatkan hasil kerja mereka. Tidak mengherankan. Dibandingkan dengan waktu yang diperlukan untuk membangun hubungan baik, software terlihat seperti solusi cepat. Para manajer proyek IT juga merasa paling nyaman dengan menggunakan tool. Livingston dari Shaw Industries menggunakan Scrum, sebuah metode pengembangan software yang agile, untuk meningkatkan hubungan antara IT dan rekan bisnis serta memastikan keberhasilan proyek. Dengan Scrum, kata Livingston, rekan bisnis bertemu dengan IT dalam sebuah pertemuan selama 4-8 jam untuk melihat semua proyek dalam catatan backlog dan bersama-sama menentukan yang mana yang akan paling menguntungkan bagi Shaw Industries. IT kemudian membagi proyek tersebut dalam sprints 30 hari kerja yang semakin lama semakin produktif. Ketika IT menyelesaikan sebuah sprint, rekan bisnis menganalisa perkembangan pekerjaan IT dan menyarankan perubahanperubahan yang dirasa perlu. Metodologi pengembangan agile, dari rancangannya sudah mendukung membangun hubungan yang lebih baik. Scrum dan Agile memaksa untuk lebih sering melakukan interaksi. Dengan melakukan itu, IT menghasilkan solusi dalam tahapan yang semakin cepat untuk bisnis, dibandingkan dengan metode air terjun (waterfall method), di mana diperlukan satu setengah tahun sebelum bisnis melihat hasil dari inisiatif. Livingston mengatakan tidak perlu bagi IT dan fungsi bisnis lainnya untuk saling menyesuaikan agar Agile bisa digunakan secara efektif. Agile dapat digunakan sekalipun terdapat ketegangan awal antar kelompok. Proses ini memaksa IT dan rekan bisnis untuk mengutamakan protek bersama-sama dan menyepakati 15 item yang akan diselesaikan IT dalam 30 hari. Scrum kemudian mengendalikan kerja IT. Di akhir dari 30 hari tersebut, IT harus menunjukkan sesuatu sebagai hasil kerjanya. Scrum membuat IT lebih bisa mempertanggungjawabkan pekerjaan mereka kepada bisnis. 6

10 Antara struktur yang dipaksakan oleh Scrum dan hubungan baik yang terjalin karenanya, pencapaian hasil kerja proyek meningkat. Livingston mengatakan hal ini sedang terjadi di Shaw Industries: Kerjasama yang lebih baik menghasilkan value yang lebih baik untuk bisnis, katanya 7

11 B. Real Case Study 2, Pertanyaan dan Jawaban 1. Menurut anda mengapa praktek yang digambarkan dalam kasus memberikan keberhasilan bagi perusahaan-perusahaan tersebut? Jawab : Karena apa yang telah dipraktekkan hasilnya dapat dilihat. Penjualan dan keuntungan meningkat. Secara fisik dapat dilihat dari jaringan perusahaan yang telah tersebar di abanyak Negara. Poin penting dari faktor keberhasilan ini adalah, adanya hubungan baik yang terjalin antara pihak ketiga penyedia jasa, manajer proyek, rekan bisnis, dan perusahaan itu sendiri. Kerja sama ini memungkinkan proyek tetap berjalan sesuai dengan jadwal, walaupun saat terjadi krisis. Hubungan yang baik membantu dalam mengidentifikasikan persoalaanpersoaalan yang muncul dengan lebih cepat. Antar tim IT dan rekan bisnis dapat duduk bersama untuk memecahkan persoalan ini untuk mencari solusinya secara bersama-sama. Hubungan yang juga memicu tampilnya anggota tim yang dengan suka cita dan mau untuk berbagi solusi mengingat bisa jadi dialah orang yang paling paham terhadap persoalan yang dihadapi proyek. Faktor yang tidak kalah pentingnya adalah faktor kecepatan dalam mengambil keputusan. Setelah diketemukan solusinya, maka pengambilan keputusan untuk memilih mana yang akan dilaksanakan selanjutnya, penting dilakukan. Penundaan keputusan akan berakibat pada tertundanya jadwal selesainya proyek. tentu saja berimplikasi pada penambahan biaya. 2. Bagaimana cara mereka mengubah struktur proyek sehingga meningkatkan kemungkinan akan hasil yang positif? Jawab : Dengan cara memastikan bahwa suatu proyek tidak dipandang sebagai proyek IT. Proyek dibicarakan oleh semua pihak terkait sebagai proyek bisnis dan para pimpinan dilibatkan dalam fase awal rancangan yang kritis. 8

12 a. Perubahan paradigma. Paradigma yang ditanamankan bahwa perubahan ini bukan hanya sekedar sebuah proyek teknologi informasi, melainkan perubahan yang menyeluruh namun sederhana, yang nantinya akan meningkatkan proses bisnis perusahaan. Tentunya meningkatkan keuntungan. Paradigma ini harus dipahami betul mulai dari pucuk pimpinan tertinggi sampai lini terbawah (staf). b. Mengumpulkan perwakilan divisi-divisi vital dari seluruh lini perusahaan. Para perwakilan divisi ini mencermati sistem-sistem dan proses-proses bisnis, dan memutuskan mana yang layak dan mana yang tidak layak untuk disempurnakan. c. Mengumpulkan para ahli urusan internal, mulai dari insinyur sampai perwakilan pemasaran, untuk memberikan pandangan mereka berdasarkan pengalaman di lapangan tentang kekurangankekurangan perusahaan. 3. Dalam kasus Shaw Industries, bagaimana Scrum membantu? Jawab : Scrum untuk meningkatkan hubungan antara IT dengan mitra bisnisnya. Scrum merupakan sebuah penerapan pengembangan software secara Agile. Metode agile, IT dapat menghasilkan solusi secara berkala kepada rekan bisnis, dengan cepat dan lebih sederhana. 4. Berikan tiga contoh spesifik dari kasus, dan jelaskan di mana dan bagaimana kegiatan-kegiatan tersebut membantu perusahaan menjalankan proyek mereka. Jawab : a. Perusahaan Centene berhasil memasang sistem finansial baru. Hal ini dilakukan dengan cara : i. Perusahaan menerapkan teknologi yang telah teruji. ii. Perusahaan menyewa seorang sistem integrator yang berpengalaman dengan PeopleSoft. 9

13 iii. Hubungan yang terjalin baik dan kerja sama tim yang baik antara perusahaan, organisasi IT, manajer proyek, organisasi finansial, pihak ketiga penyedia jasa, dan sumber daya integrasi sistem. kerja sama yang baik ini pada akhirnya akan membawa proyek dapat berjalan dengan semestinya, walaupun keadaan menjadi sulit. Bahkan perusahaan ini dapat menyelesaikan proyeknya dengan tepat waktu dan anggaran. b. Perusahaan Flowserve melakukan penyederhaanaan seluruh infrastruktur IT perusahaan dan sistem informasi teknologi yang user friendly. Paradigma yang ditekankan adalah paradigma bahwa proyek ini tidak dipandang sebagai proyek IT, melainkan proyek bisnis. Langkah berikutnya adalah mengumpulkan perwakilan divisi-divisi vital dari seluruh lini perusahaan. Untuk mencermati sistem-sistem dan prosesproses bisnis, dan memutuskan mana yang layak dan mana yang tidak layak untuk disempurnakan. Kemudian mengumpulkan para ahli urusan internal, mulai dari insinyur sampai perwakilan pemasaran, untuk memberikan pandangan mereka berdasarkan pengalaman di lapangan tentang kekurangan-kekurangan perusahaan. c. Industri Shaw menggunakan Scrum pengembangan software komunikasi terhadap rekan bisnis. Scrum membagi proyek dalam kumpulan 30 hari kerja. Di akhir hari ke-30, rekan bisnis menganalisa kemajuan kerja tim IT dan memberikan saran perubahan yang diperlukan. Scrum memaksa tim IT dan rekan bisnis untuk lebih sering bertemu sehingga terjalin hubungan baik. 10

14 5. Dengan menggunakan contoh dari kasus dan pemahaman anda sendiri, dapatkah anda menguraikan sekumpulan rekomendasi yang perlu diikuti perusahaan ketika menangani proyek berbasis teknologi? Apakah rekomendasi tersebut bersifat universal, atau apakah anda akan menambahkan batasan dalam penerapannya? Jawab : a. Menggunakan teknologi yang telah teruji b. Menggunakan tenaga konsultan yang berpengalaman dalam bidang software yang digunakan perusahaan c. Menjalin dan membangun kepercayaan hubungan yang baik antara perusahaan, organisasi IT, manajer proyek, organisasi finansial, pihak ketiga penyedia jasa, dan sumber daya integrasi sistem. d. Memandang proyek IT sebagai proyek bisnis. e. Melibatkan pimpinan-pimpinan bisnis dalam tahap enalisa dan evaluasi. f. Mengganti metodologi waterfall dengan metodologi agile dalam pengembangan software. 11

15 BAB III KESIMPULAN 1. Keterjalinan relasi yang baik, jauh lebih penting/berperan dalam keberhasilan proyek. 2. Pengambilan keputusan, tentunya setelah melalui pertimbangan yang matang, perlu diambil secara cepat dan tepat. 3. Pengembangan sistem informasi dan komunikasi yang tepat adalah pemanfaatan teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, bukan berdasarkan pendayagunaan teknologi terkini-nya. 12

RELATIONSHIP, COLLABORATION and PROJECT SUCCESS

RELATIONSHIP, COLLABORATION and PROJECT SUCCESS UJIAN AKHIR TRIWULAN II MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) REAL CASE STUDY 2 CASE STUDY CENTENE, FLOWSERVE and SHAW INDUSTRIES : RELATIONSHIP, COLLABORATION and PROJECT SUCCESS Dosen : Dr.

Lebih terperinci

Tugas Individu Chapter O'brian, Mata Kuliah : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) Chapter 11 Real Case Study 2

Tugas Individu Chapter O'brian, Mata Kuliah : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) Chapter 11 Real Case Study 2 Tugas Individu Chapter O'brian, Mata Kuliah : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) Chapter 11 Real Case Study 2 CASE STUDY CENTENE, FLOWSERVE ANDA SHAW INDUSTRIES: RELATIONSHIP, COLLABORATION AND PROJECT SUCCESS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan bisnis merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Teknologi informasi memiliki peranan penting dalam menjalankan sebuah perusahaan. Teknologi

Lebih terperinci

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

THE NEW YORK TIMES AND BOSTON SCIENTIFIC: TWO DIFFERENT WAYS OF INNOVATING WITH INFORMATION TECHNOLOGY

THE NEW YORK TIMES AND BOSTON SCIENTIFIC: TWO DIFFERENT WAYS OF INNOVATING WITH INFORMATION TECHNOLOGY THE NEW YORK TIMES AND BOSTON SCIENTIFIC: TWO DIFFERENT WAYS OF INNOVATING WITH INFORMATION TECHNOLOGY Disusun Oleh: Wissa Harry Pamudji P056122061.50 Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Dosen: Dr.

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN Tugas : Individu Ujian Tengah Triwulan / E52 Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Prof.Dr. Ir. Imam Suroso, Msc(CS) Batas : 17 Januari 2015 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI DALAM PELAYANAN PERTANAHAN DI BPN RI TINGKAT KANTOR PERTANAHAN

SISTEM INFORMASI DALAM PELAYANAN PERTANAHAN DI BPN RI TINGKAT KANTOR PERTANAHAN TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) SISTEM INFORMASI DALAM PELAYANAN PERTANAHAN DI BPN RI TINGKAT KANTOR PERTANAHAN Oleh : Nama dan NIM : 1. Djoko Dwi Tjiptanto P056101673.9EK 2. Andi Kadandio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang ditandai dengan persaingan yang ketat dalam semua aspek kehidupan, memberi pengaruh terhadap tuntutan akan kualitas sumber daya manusia,

Lebih terperinci

RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS 10/E (O BRIEN/MARAKAS) CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY

RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS 10/E (O BRIEN/MARAKAS) CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY Tugas : Take Home Ujian Akhir Triwulan Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS 10/E (O BRIEN/MARAKAS) CHAPTER 14: ENTERPRISE

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS A. Konsep Dasar Sistem Informasi Bisnis 1. Teknologi Informasi Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat perkembangan ini adalah

Lebih terperinci

Unit Teknologi Infomasi dan Komunikasi Universitas Brawijaya

Unit Teknologi Infomasi dan Komunikasi Universitas Brawijaya Unit Teknologi Infomasi dan Komunikasi Universitas Brawijaya STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI) UNIT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Revisi Tanggal : : 0

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Sinergy Informasi Pratama merupakan salah satu perusahaan penyedia barang dan jasa di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berfokus pada penyediaan

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Komunikasi dan Informatika Visi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pacitan mengacu pada visi Kepala Daerah

Lebih terperinci

Enterprise and Global Management of Information Technology (Summary)

Enterprise and Global Management of Information Technology (Summary) Enterprise and Global Management of Information Technology (Summary) Bagian 1. MENGELOLA TEKNOLOGI INFORMASI Salah satu komponen yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu bisnis adalah Teknologi

Lebih terperinci

Anggota Tim Proyek. Manajer Proyek 22/09/2007

Anggota Tim Proyek. Manajer Proyek 22/09/2007 Tim Proyek Adalah semua personil yang tergabung gdalam organisasi pengelola proyek. Ada personil fungsional dan organisasi induk, ada juga personil yang menjadi inti dari tim. Project office : Staf pendukung

Lebih terperinci

OUTSOURCING DALAM SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN

OUTSOURCING DALAM SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OUTSOURCING DALAM SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN DOSEN: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Disusun oleh: Prima Roza Yulia P056131462.E45 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dan perkembangan industri teknologi informasi dewasa ini telah meningkatkan tekanan terhadap perusahaan dan bisnis yang dijalankan untuk tetap dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Total Quality Management (TQM) 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (TQM) merupakan suatu bukti pendekatan sistematis terhadap perencanaan dan

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perdagangan. Berbasiskan di Bandung dan Jakarta, didirikan pada tahun 2005

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perdagangan. Berbasiskan di Bandung dan Jakarta, didirikan pada tahun 2005 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. ASIA PARAGON adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang energi, design, engineering, teknologi informasi, kontraktor umum dan perdagangan.

Lebih terperinci

KONVERSI SISTEM INFORMASI

KONVERSI SISTEM INFORMASI KONVERSI SISTEM INFORMASI Oleh : R. Muh. Angga Bagus P. NRP P056134042.54E Memenuhi Tugas Mata Sistem Informasi Manajemen Dosen Pengampu : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc. (CS) Penyerahan Tugas : 05 Januari

Lebih terperinci

Desain Struktur Organisasi: Spesialisasi dan Koordinasi

Desain Struktur Organisasi: Spesialisasi dan Koordinasi Modul ke: Desain Struktur Organisasi: Spesialisasi dan Koordinasi Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-37PJ/2010 TENTANG : KEBIJAKAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Menurut The PMBOK Guide (Project Management Institute 2000), proyek adalah usaha sementara yang dijalankan untuk menyelesaikan sebuah tujuan yang khusus. Manajemen

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI DOSEN Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc. ANGKATAN E-47 NONI NOER KAISAR

Lebih terperinci

METODOLOGI SCRUM. Introduksi

METODOLOGI SCRUM. Introduksi METODOLOGI SCRUM Introduksi Bagi banyak pengembang industri perangkat lunak, metodologi Agile bukanlah sesuatu yang baru. Metode ini adalah jawaban langsung atas paradigma manajemen proyek tradisional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global seperti saat ini, dunia perekonomian mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global seperti saat ini, dunia perekonomian mengalami 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan global seperti saat ini, dunia perekonomian mengalami persaingan yang semakin ketat. Globalisasi membuat pasar dan perusahaan tumbuh melampaui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Padahal dalam menghadapi lingkungan bisnis yang

Lebih terperinci

Framework Penyusunan Tata Kelola TI

Framework Penyusunan Tata Kelola TI Bab IV Framework Penyusunan Tata Kelola TI Dalam bab ini akan dibahas tahapan-tahapan dalam penyusunan tata kelola TI Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Terdapat beberapa tahapan dalam penyusunan tata kelola

Lebih terperinci

Dosen : Disusun Oleh: Heru

Dosen : Disusun Oleh: Heru TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Triwulan I Kelas E52 Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc (CS) KELEBIHAN DAN KEKURANGANN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN Disusun Oleh: Heru Dwinanto

Lebih terperinci

RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10/e CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY

RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10/e CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10/e CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TAKE HOME TEST NOMOR 4 CAHYO DWI SULISTIYO

Lebih terperinci

STMIK MDP SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PENJUALAN PADA PT DUA PUTRI ALFA PALEMBANG. Ricky Daniga Stefvifans

STMIK MDP SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PENJUALAN PADA PT DUA PUTRI ALFA PALEMBANG. Ricky Daniga Stefvifans STMIK MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PENJUALAN PADA PT DUA PUTRI ALFA PALEMBANG

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI DALAM ORGANISASI ASIH ROHMANI,M.KOM

SISTEM INFORMASI DALAM ORGANISASI ASIH ROHMANI,M.KOM SISTEM INFORMASI DALAM ORGANISASI ASIH ROHMANI,M.KOM PERAN TEKNOLOGI INFORMASI 5 peranan mendasar TI di sebuah perusahaan : 1. Fungsi Operasional 2. Fungsi Monitoring and Control 3. Fungsi Planning and

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang yang mendasari penyusunan penelitian yaitu dasar pertimbangan pentingnya melakukan perencanaan strategis sistem informasi di institusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI DALAM ORGANISASI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI DALAM ORGANISASI DOSEN : Dr. Ir. Arief Imam Suroso, MSc FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI DALAM ORGANISASI DISUSUN OLEH: BENNY KURNIAWAN P056131272.45 E-45 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekayasa Ulang Proses Bisnis Hammer dan Champy (1995, hal 27-30) mengatakan bahwa Rekayasa Ulang adalah pemikiran ulang secara fundamental dan perancangan ulang secara radikal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dalam hal ini pemilik proyek (owner). Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dalam hal ini pemilik proyek (owner). Oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menghadapi era globalisasi dan persaingan perdagangan bebas yang cukup ketat atas keunggulan kualitas produk dan pelayanan yang dihasilkan, informasi yang cepat,

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Pengembangan Strategi SI/TI Mengembangkan sebuah strategi SI/TI berarti berpikir secara strategis dan merencanakan manajemen yang efektif untuk jangka waktu

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 6

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 6 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 6 Implementasi Sistem ERP Dimensi dan faktor yang mempengaruhi implementasi ERP Isu pada manajemen proyek Estimasi waktu, penentuan skala prioritas, fleksibilitas

Lebih terperinci

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH KOMINFO PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH Disampaikan Pada Acara Bimtek Kehumasan Peran Humas Dalam Implementasi UU No. 14 Tahun 2008, Kisaran, 23 Nopember 2010 oleh S O E K A R

Lebih terperinci

Strategic Management of IS/IT. Aspek Manajemen IS / IT 11/23/2011. O rganization and R esources Chapter 8. Context of This Session

Strategic Management of IS/IT. Aspek Manajemen IS / IT 11/23/2011. O rganization and R esources Chapter 8. Context of This Session Context of This Session External Business Environment Internal Business Environment Internal IS/IT environment Strategic Management of IS/IT O rganization and R esources Chapter 8 We are here Strategic

Lebih terperinci

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network Mengapa memahami dan memilih Tool Manajemen network begitu penting? antara pemakaian dan performa berbagai macam tool manajemen network dalam grafik ditunjukkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DI INDONESIA: STUDI KASUS PADA CIMSA (PERUSAHAAN OUTSOURCING) Nicky Jaka Perdana (P

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DI INDONESIA: STUDI KASUS PADA CIMSA (PERUSAHAAN OUTSOURCING) Nicky Jaka Perdana (P PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DI INDONESIA: STUDI KASUS PADA CIMSA (PERUSAHAAN OUTSOURCING) Nicky Jaka Perdana (P05613268 1.52) Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) MB-IPB PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

MEMBUDAYAKAN COACHING DI TEMPAT KERJA OLEH: SEGER, Widyaiswara Madya pada Pusdiklat PSDM

MEMBUDAYAKAN COACHING DI TEMPAT KERJA OLEH: SEGER, Widyaiswara Madya pada Pusdiklat PSDM MEMBUDAYAKAN COACHING DI TEMPAT KERJA OLEH: SEGER, Widyaiswara Madya pada Pusdiklat PSDM Coaching sebuah kata yang akhir-akhir ini telah menjadi sebuah istilah yang sering kita dengar dalam lingkungan

Lebih terperinci

SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT

SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT Karya Ilmiah E-Business SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT Manajemen Siklus Hidup Produk SAP Disusun oleh : Nama : Achmad Mustagfiri NIM : 09.11.2962 Kelas : 09-S1TI-06 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Luas wilayah Provinsi Banten adalah 9.662,92 Km2, dengan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Luas wilayah Provinsi Banten adalah 9.662,92 Km2, dengan pertumbuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Banten dengan jumlah penduduk sebesar 9,782,779 (pada tahun 2010) dikategorikan sebagai propinsi berpenduduk padat di Indonesia. Luas wilayah Provinsi Banten

Lebih terperinci

Demikian surat permohonan ini saya ajukan, atas kesediaan Bapak/Ibu dalam pengisian kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.

Demikian surat permohonan ini saya ajukan, atas kesediaan Bapak/Ibu dalam pengisian kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih. Kepada Yth.Bapak/Ibu Di tempat Dengan Hormat, Sehubungan dengan tugas akhir skripsi yang sedang saya tempuh saat ini sebagai salah satu syarat ujian sidang sarjana S1 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Keunggulan dan Kelemahan Menggunakan Insourcing dan Outsourcing

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Keunggulan dan Kelemahan Menggunakan Insourcing dan Outsourcing TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Keunggulan dan Kelemahan Menggunakan Insourcing dan Outsourcing Oleh : Vharessa Aknesia KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi ekonomi yang cukup kuat di Asia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi serta persaingan yang kompetitif menjadi pilihan bagi perusahaan untuk mampu bertahan dan konsisten dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah metode pemodelan (notation), proses (process) dan tool yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah metode pemodelan (notation), proses (process) dan tool yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini piranti lunak semakin luas penggunaannya, baik untuk sistem yang sederhana maupun untuk sistem yang kompleks. Piranti lunak diharapkan menghasilkan luaran

Lebih terperinci

Reviews. Chapter Tujuan Review

Reviews. Chapter Tujuan Review Chapter 8 Reviews Proses pengembangan sebuah produk perangkat lunak secara umum, terutama dalam fase analisis dan fase desain, adanya sebuah dokumen desain di mana kemajuan pekerjaan pembangunan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 REKOMENDASI DAN IMPLEMENTASI

BAB 4 REKOMENDASI DAN IMPLEMENTASI BAB 4 REKOMENDASI DAN IMPLEMENTASI Dari uraian dan analisis yang dilakukan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa saat ini Pos Indonesia sedang dalam proses turnaround. Perusahaan mengalami penurunan

Lebih terperinci

Queen s Medical Center, National Public Radio, Worldspan, and Others Your IT Project Has Been Backlogged

Queen s Medical Center, National Public Radio, Worldspan, and Others Your IT Project Has Been Backlogged Queen s Medical Center, National Public Radio, Worldspan, and Others Your IT Project Has Been Backlogged TUGAS MATAKULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) Dosen: Dr. Ir. Arief Imam Suroso, MSc.CS DISUSUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cermat dan bijaksana dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi

BAB I PENDAHULUAN. cermat dan bijaksana dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan iklim usaha, informasi dan teknologi yang semakin maju berdampak pada persaingan bisnis yang semakin ketat, sehingga para pelaku bisnis harus

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN. Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN. Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Disusun oleh: Lisha Luthfiana Fajri P056131402.45 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SDM. PT.KARYA MANDIRI BERSAMA hadir untuk memberikan solusi SDM

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SDM. PT.KARYA MANDIRI BERSAMA hadir untuk memberikan solusi SDM 6 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil PT. Karya Mandiri Bersama PT. KARYA MANDIRI BERSAMA adalah sebuah perusahaan di bidang jasa SDM yang berkonsentrasi pada penyediaan, pengelolaan dan pengembangan

Lebih terperinci

Lampiran I. Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis Pada PT Rekadaya Elektrika

Lampiran I. Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis Pada PT Rekadaya Elektrika 128 Lampiran I Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis Pada PT Rekadaya Elektrika Jakarta, 17 April 2009 Kepada Yth : PT Rekadaya Elektrika Jakarta Dengan Hormat, Sehubungan dengan adanya analisis

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT. Interindo Wisata Pekanbaru yang beralamat di Jln. SM. Amin No 134,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT. Interindo Wisata Pekanbaru yang beralamat di Jln. SM. Amin No 134, BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Interindo Wisata Pekanbaru yang beralamat di Jln. SM. Amin No 134, Arengka II Pekanbaru adalah salah satu perusahaan jasa perjalanan

Lebih terperinci

Keuntungan dan Kekurangan Sistem Informasi Outsourcing dan Insourcing di Perusahaan (Tugas Individu)

Keuntungan dan Kekurangan Sistem Informasi Outsourcing dan Insourcing di Perusahaan (Tugas Individu) Mata Kuliah Dosen : Sistem Informasi Manajemen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS) Keuntungan dan Kekurangan Sistem Informasi Outsourcing dan Insourcing di Perusahaan (Tugas Individu) Disusun Oleh :

Lebih terperinci

Kuesioner. Dalam rangka penelitian ilmiah, saya memerlukan informasi untuk mendukung penelitian yang saya

Kuesioner. Dalam rangka penelitian ilmiah, saya memerlukan informasi untuk mendukung penelitian yang saya Kuesioner Perihal: Permohonan kesediaan menjadi responden Kepada Yth. Bapak/ Ibu Manajer Tingkat Atas/Menengah/Bawah.. Dengan hormat, Yang mengirim kuisioner ini: Nama Status : Adrianus Yanuar : Mahasiswa

Lebih terperinci

Developing Business/IT Solution (Tugas Individu-Rangkuman)

Developing Business/IT Solution (Tugas Individu-Rangkuman) Mata Kuliah Dosen : Sistem Informasi Manajemen :Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS) Developing Business/IT Solution (Tugas Individu-Rangkuman) Disusun Oleh : Bagus Pahlevi P056121801.50 PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada masyarakat belum memiliki indikator kinerja memadai, sehingga sulit untuk menentukan efektivitas dan efisiensi

Lebih terperinci

Universitas Multimedia Nusantara

Universitas Multimedia Nusantara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang bergerak cepat telah meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan kehidupan lingkungan bisnis. Pada era informasi, lingkungan internal dan eksternal perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan pendahuluan penelitian. Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian,

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA STAKE HOLDER SISTEM INFORMASI Donni Prabowo @donnipra donnipra.com ANSI Pertemuan 4 GOOD NEWS Anda tahu berapa gaji seorang System Analyst? Sumber : Survay dari http://www.qerja.com

Lebih terperinci

Sistem Informasi Outsourcing

Sistem Informasi Outsourcing Sistem Informasi Outsourcing Disusun sebagai Tugas Akhir Triwulan I Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS) Disusun Oleh : TEDY SAPUTRA (P056132391.51) Program

Lebih terperinci

PENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING

PENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING PENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING TUGAS MAKALAH MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen Pengajar : Dr. Ir. Arif Imam Soeroso, M.Sc TYASTUTI RAHAYU NIM: P056131902.47E

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom. Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak

Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom. Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak Cakupan Materi Pengertian proyek & Manajemen Proyek Organisasi dan Personalia Tim ( sumber daya) Cakupan manajemen Proyek Perencanaan Proyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN UJIAN AKHIR TRIWULAN TAKE HOME MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN Oleh: Febi Muryanto P056111171.47 Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian faktor kesuksesan kritikal ERP terhadap GUG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian faktor kesuksesan kritikal ERP terhadap GUG BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian faktor kesuksesan kritikal ERP terhadap GUG di ST.INTEN maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari 7 faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari seni dan budaya manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu perubahan atau perkembangan

Lebih terperinci

Pertemuan Pertemuan 7 3

Pertemuan Pertemuan 7 3 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan Pertemuan 7 3 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Merek, Citra Merek dan Loyalitas merek DESKRIPSI

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penggunaan teknologi informasi (TI) saat ini telah mengalami perubahan yang sangat besar, dari hanya sekadar alat bantu menjadi komponen proses bisnis organisasi. Organisasi

Lebih terperinci

Tugas Mata Kuliah Tata Kelola IT Maturity Attribute of COBIT AI5 Process: Procure IT Resources

Tugas Mata Kuliah Tata Kelola IT Maturity Attribute of COBIT AI5 Process: Procure IT Resources Tugas Mata Kuliah Tata Kelola IT Maturity Attribute of COBIT AI5 Process: Procure IT Resources Oleh : Ariyan Zubaidi 23509025 MAGISTER INFORMATIKA SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Chapter 2 The Implementation Challenge

Chapter 2 The Implementation Challenge Nama : Ferry Anggriawan Kusuma Kelas : 7.4FS No. Nim : 30812271 Mata Kuliah : Enterprise Resource Planning Chapter 2 The Implementation Challenge Sumber daya Perencanaan sukses adalah seperti ini : 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat melihat dan menggunakan peluang yang ada serta dapat mengidentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. dapat melihat dan menggunakan peluang yang ada serta dapat mengidentifikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan ini, semakin sulit bagi manajer untuk membuat keputusan yang tepat karena masalah yang dihadapi semakin kompleks, oleh karena itu

Lebih terperinci

SISTIM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

SISTIM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT SISTIM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT ( SIMRS ) Dalam Rangka Meningkatkan Pelayanan dan Kinerja Rumah Sakit A. Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN KATA PENGANTAR Saya adalah mahasiswa Psikologi. Saat ini saya sedang melakukan suatu penelitian untuk tugas akhir saya (skripsi) mengenai kecerdasan dari Pemimpin Kelompok Kecil (PKK) Persekutuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat untuk menghadapi era globalisasi, bukan hanya masyarakat terpencil saja bahkan seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh manajemen baik pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan

BAB I PENDAHULUAN. oleh manajemen baik pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Jln. Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Pusat KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. dalam rencana aksi beserta waktu eksekusi dari masing-masing kegiatan tersebut.

BAB V RENCANA AKSI. dalam rencana aksi beserta waktu eksekusi dari masing-masing kegiatan tersebut. BAB V RENCANA AKSI Perencanaan suatu bisnis perlu ditindaklanjuti dengan menyusun rencana aksi dari bisnis tersebut. Rencana aksi merupakan bagian yang membantu untuk mengelola pelaksanaan strategi melalui

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI

BAB III MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI BAB III MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI 3.1. Konsep Manajemen Proyek Manajemen proyek sistem informasi ditekankan pada tiga faktor, yaitu : manusia, masalah dan proses. Dalam pekerjaan sistem informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perangkat lunak inti yang digunakan oleh perusahaan untuk mengintegrasikan dan

BAB I PENDAHULUAN. perangkat lunak inti yang digunakan oleh perusahaan untuk mengintegrasikan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) adalah suatu program perangkat lunak inti yang digunakan oleh perusahaan untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian harus ditentukan untuk dapat menjadi tolak ukur apakah data penelitian yang telah dikumpulkan, memang cocok dengan penelitian yang dilakukan.

Lebih terperinci

BABII LANDASAN TEORI

BABII LANDASAN TEORI BABII LANDASAN TEORI 1.1 Perkembangan Bisnis Persaingan adalah satu kata penting di dalam menjalankan perusahaan pada saat ini. Hal ini ditunjang dengan perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat

Lebih terperinci

S P E E THE CODE OF M Y BUSINESS CONDUCT J E P A S S

S P E E THE CODE OF M Y BUSINESS CONDUCT J E P A S S N T R E S P E O J E M Y N E THE CODE OF BUSINESS CONDUCT N O I S S C T P A PESAN UNTUK SELURUH KARYAWAN HEINEKEN telah berkembang menjadi produsen bir global terkemuka dan Heineken menjadi merek bir paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi Informasi (TI) yang berkembang sangat cepat telah memasuki hampir semua bidang kehidupan, salah satunya dalam dunia bisnis. Penerapan TI dalam dunia bisnis

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGADAAN BARANG PADA CV. DEMANG HONDA MOTOR PALEMBANG Abstrak Perkembangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi telah mendorong terciptanya persaingan yang sengit diantara para pelaku bisnis di setiap bidang. Kemampuan perusahaan dalam merespon perubahan secara cepat

Lebih terperinci

Konferensi Pers Presiden RI pada Kunjungan Kerja ke DIY, Yogyakarta, 25 Mei 2012 Jumat, 25 Mei 2012

Konferensi Pers Presiden RI pada Kunjungan Kerja ke DIY, Yogyakarta, 25 Mei 2012 Jumat, 25 Mei 2012 Konferensi Pers Presiden RI pada Kunjungan Kerja ke DIY, Yogyakarta, 25 Mei 2012 Jumat, 25 Mei 2012 KONFERENSI PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA KUNJUNGAN KERJA KE DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DI GEDUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai makhluk sosial pada dasarnya manusia memiliki sifat bersosialisasi, berkomunikasi, bekerja sama, dan membutuhkan keberadaan manusia yang lainnya.

Lebih terperinci