BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan yang sebenarnya diperusahaan, selain itu mahasiswa juga

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan yang sebenarnya diperusahaan, selain itu mahasiswa juga"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Praktek kerja lapangan (PKL) merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk memperoleh pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja yang sebenarnya. Tujuan dengan diadakanya PKL adalah agar mahasiswa dapat merasakan bagaimana sistem dunia kerja lebih awal sehingga mahasiswa dapat mengaplikasikan langsung pengetahuan dan keterampilan yang sudah dipelajari dengan pekerjaan yang sebenarnya diperusahaan, selain itu mahasiswa juga memperoleh bekal yang berharga yaitu pengalaman yang tidak diajarkan di kelas saat proses PKL berjalan. Mahasiswa akan lebih dapat memahami konsep-konsep non-akademis di dunia kerja. PKL akan memberikan pendidikan berupa etika kerja, disiplin, kerja keras, profesionalitas, dan lain-lain. Pengalaman tersebut diharapkan dapat menjadi suatu acuan untuk menunjang kinerja saat memasuki dunia kerja setelah lulus dari perguruan tinggi. Sesuai dengan tujuan dari Sekolah Vokasi yang menjadikan lulusannya untuk lebih siap terjun ke dunia kerja dan sistem pendidikan Sekolah Vokasi yang lebih mengutamakan keterampilan dibandingkan teori, maka PKL menjadi agenda wajib di Sekolah Vokasi. Hubungan perdagangan bebas antarnegara di dunia kini semakin terbuka. Berkembangnya perekonomian di dunia juga mempengaruhi beberapa negara, selain Jepang, China, dan Amerika yang sudah terlebih dahulu menguasai 1

2 2 perekonomian di dunia. Kini Korea Selatan juga turut menambah persaingan ekonomi dunia. Korea Selatan saat ini terkenal di mancanegara dengan Hallyu Wavenya. Selain itu, Korea Selatan pun memiliki beberapa sektor yang tidak kalah hebatnya dengan negara-negara yang sudah terlebih dahulu menjadi kiblat perekonomian dunia. Perkembangan ini dapat dilihat dari semakin banyaknya perusahaan Korea Selatan yang mendunia. Dampak positif dari perdagangan bebas tersebut sangat dirasakan oleh Indonesia, ditandai dengan banyaknya investor asing yang mulai menanamkan modalnya di Indonesia. Saat ini semakin banyak perusahaan Korea Selatan yang tertarik menanamkan modalnya di Indonesia, seperti perusahaan yang bergerak dalam bidang kuliner, pariwisata, otomotif, kesehatan, kosmetik, manufaktur, elektronik, telekomunikasi, dan lain sebagainya. Hubungan kenegaraan antara Korea Selatan dan Indonesia telah berjalan lebih dari 3 dasawarsa sejak kedua negara menandatangani persetujuan pembukaan hubungan diplomatik kenegaraan tingkat konsuler pada tahun (Yang,2005:iii). Dimulainya hubungan diplomatik kedua negara tersebut sekaligus membuka banyak peluang kerjasama dalam banyak bidang termasuk dalam bidang ekonomi. Saat ini, semakin banyak investor yang percaya terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia, dengan adanya pandangan positif tersebut Korea Selatan yang secara perlahan mulai berinvestasi di Indonesia. Potensi Indonesia yang sangat besar dengan sumber daya alam yang melimpah, tenaga kerja serta pasar yang luas dan aktif dapat melengkapi keunggulan Korea Selatan dalam hal modal dan teknologi yang memadai.

3 3 Perkembangan kerjasama kedua negara ini telah mendorong perusahaan Korea Selatan untuk mendirikan perusahaan di Indonesia, salah satunya adalah PT Posco. PT Posco adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur penghasil baja terbesar di Korea Selatan. PT Posco bekerja sama dengan PT Krakatau Steel Indonesia yang juga bergerak dalam bidang manufaktur untuk mendirikan perusahaan patungan yang disebut PT Krakatau Posco. Nama Krakatau Posco sendiri diambil dari gabungan nama kedua perusahaan tersebut. PT Krakatau Posco terletak di Kota Cilegon, Banten merupakan perusahaan baja terbesar di Asia Tenggara. Pembagian saham sebesar 70% dipegang oleh PT Posco dan 30% saham dipegang oleh PT Krakatau Steel. PT Krakatau Posco pertama kali diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun Sebagai mahasiswa prodi bahasa Korea Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada yang dituntut memiliki pengalaman kerja dan dalam rangka mengasah kemampuan berbahasa Korea khususnya bahasa Korea pada dunia kerja, penulis memutuskan untuk melakukan program PKL dalam kurun waktu tiga bulan, terhitung mulai dari tanggal 4 Februari Mei Standar kerja tinggi yang dimiliki PT Krakatau Posco menjadi suatu pengalaman yang sangat berarti bagi penulis untuk menambah keterampilan dalam dunia kerja, khususnya menjadi seorang penerjemah lisan atau penerjemah non-lisan profesional. Pada kurun waktu tersebut penulis selain bertindak sebagai penerjemah non-lisan dan penerjemah lisan. Penulis pun bertindak sebagai tenaga pengajar bahasa Korea untuk pegawai PT Krakatau Posco. Hampir seluruh karyawan Korea yang ditugaskan di PT Krakatau Posco tidak bisa berbahasa Korea dengan baik, sehingga sulitnya interaksi

4 4 antara karyawan Indonesia dan karyawan Korea sangat terasa bila tidak adanya bantuan seorang penerjemah. Maka peran penerjemah sangatlah penting sehingga PT Krakatau Posco membuka lebar kesempatan PKL kepada mahasiswa Bahasa Korea Sekolah Vokasi UGM untuk menjadi penerjemah. Mulai dari tanggal 4 Februari Mei 2013 penulis ditugaskan oleh Human Resource Department (HRD) untuk menjadi penerjemah di bagian Environment Management, Team Environment & Energy Department. Berbekal pengalaman PKL selama tiga bulan, penulis tertarik untuk menguraikannya dalam tugas akhir. 1.2 Rumusan Masalah Masalah yang akan diteliti dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: a) Apa saja kegiatan penerjemahan dan kendala yang ditemui di Environment Management Team, Environment & Energy Department PT Krakatau Posco? b) Apa saja kegiatan penerjemahan lisan dan kendala yang ditemui di Environment Management Team, Environment & Energy Department PT Krakatau Posco? c) Apa saja kegiatan pengajaran bahasa Korea dan kendala yang dihadapi di Environment & Energy Department PT Krakatau Posco? 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

5 5 a) Menguraikan kegiatan dan kendala penerjemah non-lisan selama PKL di Environment Management Team, Environment & Energy Department PT Krakatau Posco secara sistematis. b) Menguraikan kegiatan dan kendala penerjemah lisan selama PKL di Environment Management Team, Environment & Energy Department PT Krakatau Posco secara sistematis. c) Menguraikan kegiatan dan kendala tenaga pengajar bahasa Korea selama PKL di Environment & Energy Department PT Krakatau Posco. 1.4 Manfaat Penulisan Manfaat dari penulisan ini adalah penulisan ini diharapkan bisa memberikan pemahaman kepada pembaca tentang proses PKL di perusahaan Korea, khususnya PT Krakatau Posco.Memberikan gambaran tentang kegiatan PKL dan kendala yang berkaitan dengan penerjemahan non-lisan, penerjemahan lisan, dan pengajaran bahasa Korea. Selain itu, proses PKL juga dapat memberikan gambaran tentang sistem dunia kerja agar dapat bersikap profesional sebagai tenaga kerja disebuah perusahaan, khususnya perusahaan Korea seperti PT Krakatau Posco. 1.5 Batasan Masalah Penelitian ini mengambil topik tentang laporan PKL penulis selama kegiatan PKL yang berlangsung selama 3 bulan di PT. Krakatau Posco. Pada tugas akhir ini akan dibahas tentang kegiatan yang telah dilakukan selama PKL di Environment Management Team, Environment & Energy Department PT Krakatau

6 6 Posco. Ada beberapa tugas yang dilakukan oleh penulis selama PKL terkait dengan kegiatan penerjemahan lisan, penerjemahan non-lisan, dan pengajaran bahasa Korea, yaitu menerjemahkan dari bahasa Korea ke dalam bahasa Indonesia maupun sebaliknya saat pelatihan untuk engineer dan foreman oleh supervisor, menerjemahkan VP, menerjemahkan rapat, menerjemahkan dokumen dan mengajar bahasa Korea untuk karyawan Indonesia yang berada di Environment & Energy Department PT Krakatau Posco. Kegiatan tersebut dijadikan fokus dalam pembahasan ini disertai dengan kendala-kendala yang dihadapi. 1.6 Tinjauan Pustaka Dalam penulisan Tugas Akhir ini digunakan beberapa referensi Tugas Akhir yang telah ditulis oleh mahasiswi D3 Program Studi Bahasa Korea, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, yaitu: 1. Laporan PKL milik Prischa Nanda Ayuningtyas (2014) yang berjudul Penerjemahan Bahasa Korea Di PT Krakatau Posco Departemen Ironmaking Pada Bagian Coke Oven Plant berisikan tentang kegiatan PKL penulis selama tiga bulan di PT Krakatau Posco Departemen Ironmaking Pada Bagian Coke Oven Plant sebagai seorang penerjemah, serta kendala dan solusinya. 2. Laporan PKL yang kedua milik Nindita Enggar Widhy Kartika (2014) yang berjudul Metode Pengajaran Bahasa Korea di Korea Telecom (KT) Gongsin E-Learning Center Yogyakarta

7 7 menjelaskan tentang metode-metode yang digunakan Gongsin E- Learning Center Yogyakarta dalam pengajaran Bahasa Korea. Berbeda dengan laporan PKL diatas, Laporan PKL ini mengambil judul Penerjemahan Lisan, non-lisan, dan Pengajaran Bahasa Korea di Environment Management Team, Environment & Energy Department PT Krakatau Posco. Tugas akhir ini menguraikan kegiatan, kendala dan solusi yang berhasil penulis kumpulkan selama PKL di perusahaan tersebut. Kegiatan tersebut antara lain menerjemahkan rapat, VP, training, dokumen dan mengajar bahasa Korea kepada karyawan Indonesia. 1.7 Teknik Pengumpulan Data Penulis menggunakan metode kualitatif dalam penulisan tugas akhir ini. Penulis mengumpulkan data dengan menempuh berbagai upaya yaitu, 1. Ikut terlibat dalam kegiatan PKL di PT Krakatau Posco selama tiga bulan. Selama kurun waktu tiga bulan penulis mengumpulkan data dengan rincian sebagai berikut; 1.1 Satu bulan pertama penulis mengumpulkan data mengenai kegiatan yang berakitan dengan penerjemahan dokumen dan penerjemahan lisan rapat sekaligus dengan kendalanya masingmasing. 1.2 Satu bulan kedua penulis mengumpulkan data mengenai kegiatan dan kendala pengajaran bahasa Korea karyawan Indonesia PT Krakatau Posco.

8 8 1.3 Satu bulan ketiga penulis mengumpulkan data mengenai kegiatan dan kendala penerjemahan training karyawan Indonesia PT Krakatau Posco. 2. Upaya yang kedua adalah melakukan observasi lapangan. Upaya observasi lapangan penulis tempuh untuk mengumpulkan data mengenai kendala pembelajaran bahasa Korea oleh karyawan Indonesia PT Krakatau Posco. 3. Upaya pengumpulan data yang terakhir adalah penulis mengumpulkan data yang bersumber dari laporan PKL, buku, dan internet. 1.8 Sistematika Penulisan Penulisan tugas akhir yang berjudul Penerjemahan Lisan, non-lisan, dan Pengajaran Bahasa Korea di Environment Management Team, Environment & Energy Department PT Krakatau Posco terdiri dari 4 bab. Bab 1 berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, teknik pengumpulan data, dan sistematika penulisan. Kemudian di dalam bab 2 berisi profil perusahaan PT Krakatau Posco. Selanjutnya, di bab 3 dijelaskan mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama proses PKL di PT Krakatau Posco, kendala apa saja yang dihadapi selama proses PKL, dan pengalaman apa saja yang didapat selama proses magang tersebut. Terakhir, bab 4 berisi kesimpulan dari bab yang sebelumnya

BAB I PENDAHULUAN. dan perjalanan wisata pada khususnya. Beberapa tahun belakangan ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. dan perjalanan wisata pada khususnya. Beberapa tahun belakangan ini banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Travel agent merupakan badan usaha yang memberikan penerangan/informasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia perjalanan pada umumnya dan perjalanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kedua negara berada pada tingkat yang bisa dibilang sangat baik. Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. kedua negara berada pada tingkat yang bisa dibilang sangat baik. Hubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Walaupun hubungan Indonesia dengan Tiongkok banyak mengalami pasang surut sejak pertama kali kedua negara menggalang hubungan diplomatik 65 tahun silam tepatnya pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya. Perubahan strategi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya. Perubahan strategi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan bisnis yang ketat, inovasi teknologi yang semakin maju dan era globalisasi pada abad ini, memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang sedang berkembang, menarik

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang sedang berkembang, menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang sedang berkembang, menarik perusahaan-perusahaan asing seperti perusahaan Korea, China, dan Jepang untuk menanam investasi di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selama 10 tahun terakhir ini terhitung mulai dari tahun 2005 sampai

BAB I PENDAHULUAN. Selama 10 tahun terakhir ini terhitung mulai dari tahun 2005 sampai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama 10 tahun terakhir ini terhitung mulai dari tahun 2005 sampai sekarang, perkembangan ekonomi Korea Selatan berkembang pesat. Perkembangan ekonomi tersebut ditandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh sebagian besar ditopang oleh sektor jasa. Menurut data yang ada pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh sebagian besar ditopang oleh sektor jasa. Menurut data yang ada pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini, industri dan bisnis sektor jasa di Yogyakarta berkembang dengan pesat. Hal ini terjadi karena bidang jasa memberi kontribusi yang signifikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya kerjasama bilateral antara Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya kerjasama bilateral antara Indonesia dan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Seiring dengan meningkatnya kerjasama bilateral antara Indonesia dan Korea, kedua negara tersebut terus mengembangkan kerjasama di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi.

Lebih terperinci

dua orang yang tidak akan pernah tergantikan dalam hidupku. Serta untuk kalian semua yang selalu memberiku semangat.

dua orang yang tidak akan pernah tergantikan dalam hidupku. Serta untuk kalian semua yang selalu memberiku semangat. Untuk Ibu dan Ayah, dua orang yang tidak akan pernah tergantikan dalam hidupku. Serta untuk kalian semua yang selalu memberiku semangat. Terima kasih yang teramat besar 13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terjadinya pertumbuhan penduduk yang meningkat tajam setiap tahunnya telah menyebabkan munculnya kesenjangan antara kebutuhan tempat hunian dengan ketersediaan tempat

Lebih terperinci

BAB I. HRD (Human Resource Development) atau dalam bahasa Indonesia. disebut sebagai bidang sumber daya manusia, yaitu bagian atau divisi dalam suatu

BAB I. HRD (Human Resource Development) atau dalam bahasa Indonesia. disebut sebagai bidang sumber daya manusia, yaitu bagian atau divisi dalam suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HRD (Human Resource Development) atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai bidang sumber daya manusia, yaitu bagian atau divisi dalam suatu manajemen perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat bekerja, manusia mengandalkan fisik dan mental untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat bekerja, manusia mengandalkan fisik dan mental untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bekerja merupakan proses mental dan fisik dalam mencapai beberapa tujuan yang produktif (Anoraga, 1998). Bekerja sudah menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Inggris. Bahasa Mandarin digunakan oleh lebih dari satu miliar orang di

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Inggris. Bahasa Mandarin digunakan oleh lebih dari satu miliar orang di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bahasa Mandarin telah menjadi bahasa internasional kedua setelah Bahasa Inggris. Bahasa Mandarin digunakan oleh lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Motor induksi merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang memiliki sistem kerja mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik yang dihasilkan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya mineral, telekomunikasi, perkebunan, dan industri. Banyaknya perusahaan asing

BAB I PENDAHULUAN. daya mineral, telekomunikasi, perkebunan, dan industri. Banyaknya perusahaan asing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Indonesia termasuk negara yang paling banyak didominasi oleh perusahaan asing pada sektor-sektor strategis seperti sektor keuangan, energi, sumber daya mineral,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Dengan meningkatnya populasi tersebut kendala yang dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Dengan meningkatnya populasi tersebut kendala yang dihadapi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun demi tahun penduduk di Indonesia jumlah populasinya semangkin meningkat. Dengan meningkatnya populasi tersebut kendala yang dihadapi oleh masyarakat adalah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Agustus 2014, neraca perdagangan Thailand dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini pembelajaran terhadap bahasa asing tidak hanya bahasa Inggris tetapi bahasa Jepang pun sudah diperkenalkan dikalangan siswa SMA di Bandung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sektor pembangunan yang mendatangkan devisa bagi negara adalah pariwisata. Di samping itu pariwisata juga merupakan industri yang besar yang dibangun dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi. Di dalam buku Manajemen Kearsipan Modern dari Konvensional ke

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi. Di dalam buku Manajemen Kearsipan Modern dari Konvensional ke BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Arsip memiliki status yang sangat berpengaruh dalam kegiatan organisasi atau instansi. Di dalam buku Manajemen Kearsipan Modern dari Konvensional ke

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan korporasi pada awalnya dibentuk agar badan usaha dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan korporasi pada awalnya dibentuk agar badan usaha dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri pupuk sangat penting dalam upaya pencapaian ketahanan pangan nasional. Segala cara dilakukan oleh Pemerintah sebagai regulator untuk dapat memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, karena itu pada saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, karena itu pada saat ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, karena itu pada saat ini, Indonesia dalam masa pembangunan. Banyak jenis usaha yang tumbuh dan berkembang di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya yaitu bahasa Inggris. Bahasa merupakan alat komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. satunya yaitu bahasa Inggris. Bahasa merupakan alat komunikasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi sekarang ini serta tuntunan pekerjaan yang semakin ketat membuat seseorang wajib untuk menguasai bahasa asing, salah satunya yaitu bahasa Inggris.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pertumbuhan industri baja saat ini sedang tumbuh dengan cepat (fast growing), seiring meningkatnya konsumsi baja nasional dan pertumbuhan ekonomi nasional. Hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. bergantung kepada perkembangan dan kontribusi dari sektor perbankan (Levine

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. bergantung kepada perkembangan dan kontribusi dari sektor perbankan (Levine BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan bank sangatlah penting bagi perekonomian suatu negara dalam hal mendukung pembangunan, karena pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini mahasiswa telah banyak mempelajari mengenai transportasi khususnya pada Diploma Teknik Sipil Universitas Gadjah

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini mahasiswa telah banyak mempelajari mengenai transportasi khususnya pada Diploma Teknik Sipil Universitas Gadjah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Teknik Sipil mempunyai program magang yang wajib bagi mahasiswa semester 6 dengan syarat telah mencapai 99 SKS dan IPK lebih dari 2,25. Karena melalui magang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari model dan standar pelaporan keuangan, relativisme jarak dalam pergerakan

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari model dan standar pelaporan keuangan, relativisme jarak dalam pergerakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi dan Globalisasi di bidang ekonomi dan juga bisnis yang terjadi begitu cepat berdampak pada banyak aspek khususnya di pasar modal, mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata telah menjadi salah satu komoditi penting dunia dan pertumbuhannya yang begitu pesat telah melampaui banyak jenis komoditi lain, terutama di negara-negara

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah KT Gongsin E-Learning Center adalah salah satu lembaga kursus bahasa asing yang ada di Yogyakarta. Lembaga kursus ini tidak hanya memberikan satu jenis program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pemeriksaan akuntansi atau yang biasa disebut auditing adalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pemeriksaan akuntansi atau yang biasa disebut auditing adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum pemeriksaan akuntansi atau yang biasa disebut auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya aktifitas sektor industri Tiongkok, serta banyaknya pengguna bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya aktifitas sektor industri Tiongkok, serta banyaknya pengguna bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Memasuki jaman globalisasi peran bahasa Mandarin sangatlah penting. Tingginya aktifitas sektor industri Tiongkok, serta banyaknya pengguna bahasa Mandarin yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang tentunya tidak akan dan tidak dapat mengasingkan diri

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang tentunya tidak akan dan tidak dapat mengasingkan diri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam mendorong munculnya perubahan dari berbagai kemungkinan tentang perubahan dunia yang akan berlangsung. Tidak

Lebih terperinci

2015 PENDAPAT SUPERVISOR TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI HOUSEKEEPING PADA PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI HOTEL

2015 PENDAPAT SUPERVISOR TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI HOUSEKEEPING PADA PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI HOTEL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan upaya pembangunan Bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis global adalah merupakan kegiatan atau aktivitas pemenuhan kebutuhan dengan membeli dan menjual barang dan jasa dari atau ke Negara yang berbeda. Aktivitas global

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional perusahaan serta memakmurkan para pemegang saham.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional perusahaan serta memakmurkan para pemegang saham. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan memiliki berbagai macam tujuan dalam menjalankan usahanya. Tujuan tersebut diantaranya untuk menghasilkan keuntungan dari kegiatan operasional perusahaan

Lebih terperinci

PROSES PELAKSANAAN MANAGEMENT TRAINEE (MT) PADA PT. TRAKINDO UTAMA JAKARTA

PROSES PELAKSANAAN MANAGEMENT TRAINEE (MT) PADA PT. TRAKINDO UTAMA JAKARTA PROSES PELAKSANAAN MANAGEMENT TRAINEE (MT) PADA PT. TRAKINDO UTAMA JAKARTA Oleh : 1 Darmawan 2 Rizka Mauliddia Administrasi Bisnis, Politeknik LP3I Jakarta Gedung Sentra Kramat Jl. Kramat Raya No. 7-9

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN kunjungan, mengalami penurunan sebesar 3,56 persen dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN kunjungan, mengalami penurunan sebesar 3,56 persen dibandingkan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jakarta merupakan kota yang terus berkembang di berbagai aspek.kondisi dunia pariwisata saat ini pun makin berkembang cepat sehingga kepariwisataan dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. biasa disebut dengan Paralegal, dan diciptakan dengan tujuan menyiapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. biasa disebut dengan Paralegal, dan diciptakan dengan tujuan menyiapkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Gadjah Mada telah diresmikan oleh Republik Indonesia di Yogyakarta pada tanggal 19 Desember 1949 yang merupakan Universitas Negeri tertua dan terbesar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan survei yang dilakukan oleh United Nations Development Program ( UNDP ) pada 2007, menempatkan Human Development Index ( HDI ) Indonesia pada ranking

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tempat. Untuk proyek yang membutuhkan beton dalam jumlah banyak, baik proyek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tempat. Untuk proyek yang membutuhkan beton dalam jumlah banyak, baik proyek BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton merupakan bahan pembuat struktur yang sangat pesat kemajuan teknologinya saat ini dan dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur di berbagai tempat. Untuk proyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan era globalisasi memberi dampak terhadap kemajuan perkembangan sektor industri yang berlangsung dengan cepat dan membawa perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang besar. Biaya biaya tersebut dapat diperoleh melalui pembiayaan dalam negeri maupun pembiayaan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAAN MAGANG. Systec Medika Jakarta pusat selama 30 hari, terhitung 16 Januari 2017 s/d 24

BAB III PELAKSANAAAN MAGANG. Systec Medika Jakarta pusat selama 30 hari, terhitung 16 Januari 2017 s/d 24 BAB III PELAKSANAAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis memulai praktek kerja lapangan atau magang pata PT. Global Systec Medika Jakarta pusat selama 30 hari, terhitung 16 Januari 2017 s/d

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Perusahaan adalah menjalankan atau menyelenggarakan pekerjaan suatu bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Jepang adalah negara yang selalu berusaha memperbaharui ciptaan dan

Bab 1. Pendahuluan. Jepang adalah negara yang selalu berusaha memperbaharui ciptaan dan Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang adalah negara yang selalu berusaha memperbaharui ciptaan dan meningkatkan mutu produksi. Terbukti dengan pembentukan-pembentukan sistem kerja yang diterapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kerja Praktek. Universitas komputer indonesia merupakan universitas yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kerja Praktek. Universitas komputer indonesia merupakan universitas yang Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerja Praktek Universitas komputer indonesia merupakan universitas yang mengharuskan setiap mahasiswa program studi sarjana (S1) untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Magang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Magang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton merupakan barang primer dalam suatu pembangunan konstruksi. Dalam konstruksi beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi agregat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan tersebut. Tujuan dari berdirinya suatu perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan tersebut. Tujuan dari berdirinya suatu perusahaan adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan pertumbuhan ekonomi di suatu negara didukung oleh berkembangnya dunia bisnis pada negara tersebut. Hal tersebut memunculkan persaingan yang ketat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Baja merupakan bahan baku penting dalam proses industri sehingga

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Baja merupakan bahan baku penting dalam proses industri sehingga I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Baja merupakan bahan baku penting dalam proses industri sehingga konsumsi baja dapat digunakan sebagai indikasi kemajuan suatu negara (Hudson, 2010). Kecenderungan konsumsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang atau badan hukum koperasi. Berdasarkan Undang Undang Nomor 25

BAB I PENDAHULUAN. seorang atau badan hukum koperasi. Berdasarkan Undang Undang Nomor 25 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang didirikan oleh orang seorang atau badan hukum koperasi. Berdasarkan Undang Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari bursa efek atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan Bursa Efek Surabaya

Lebih terperinci

MAGISTER SAINS FEB UGM

MAGISTER SAINS FEB UGM MAGISTER SAINS FEB UGM Pembangunan perekonomian Indonesia telah berhasil menumbuhkan perekonomian secara signifikan yang disertai dengan perubahan struktur perekonomian. Seperti diketahui bahwa perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda-beda dan kinerja perekonomian di Indonesia dilihat dari kinerja badan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda-beda dan kinerja perekonomian di Indonesia dilihat dari kinerja badan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap badan usaha di Indonesia mempunyai prospek kinerja yang berbeda-beda dan kinerja perekonomian di Indonesia dilihat dari kinerja badan usaha yang ada

Lebih terperinci

BAB I: PENDAHULUAN. dengan negara lain, seperti Filipina yang mencapai 72 kg/kapita, Malaysia sudah

BAB I: PENDAHULUAN. dengan negara lain, seperti Filipina yang mencapai 72 kg/kapita, Malaysia sudah BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri baja merupakan salah satu industri pendukung pembangunan nasional yang sesuai dengan rencana strategis yang sedang direncanakan oleh Pemerintah Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu sistem informasi yang dapat mengkomunikasikan data

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu sistem informasi yang dapat mengkomunikasikan data BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi pesatnya kemajuan teknologi informasi saat ini berdampak langsung terhadap semakin ketatnya persaingan usaha. Maka diperlukan suatu sistem informasi yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. para pemimpin yang mampu membawa China hingga masa dimana sektor

BAB V KESIMPULAN. para pemimpin yang mampu membawa China hingga masa dimana sektor BAB V KESIMPULAN China beberapa kali mengalami revolusi yang panjang pasca runtuhnya masa Dinasti Ching. Masa revolusi yang panjang dengan sendirinya melahirkan para pemimpin yang mampu membawa China hingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian Indonesia, masyarakat dunia semakin menyadari kebutuhannya untuk berinvestasi. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) serta diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) serta diharapkan dalam batas risiko yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era ini peningkatan laba oleh perusahaan dapat ditempuh dengan berbagai cara, salah satunya dengan berinvestasi pada pasar modal. Kegiatan investasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian SMK Telkom Pariwisata Bandung (SMK TPB)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian SMK Telkom Pariwisata Bandung (SMK TPB) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian SMK Telkom Pariwisata Bandung (SMK TPB) SMK Telkom Pariwasta Bandung (SMK TPB) didirikan di Bandung dengan alamat di Jalan Palasari No. 1 Bandung, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era otonomi daerah, sektor pariwisata memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Era otonomi daerah, sektor pariwisata memegang peranan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era otonomi daerah, sektor pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang perekonomian suatu daerah. Sektor ini memiliki efek multiplier pada industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa Hampir setiap hotel memiliki fasilitas yang sama, yang

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa Hampir setiap hotel memiliki fasilitas yang sama, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Industri di bidang jasa saat ini sudah sangat berkembang pesat seiring perkembangan jaman, terutama di bidang perhotelan, dulu hotel hanya menyediakan tempat tinggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ataukah perusahaan yang terlalu keras terhadap karyawan nya. Para ahli

BAB I PENDAHULUAN. ataukah perusahaan yang terlalu keras terhadap karyawan nya. Para ahli BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tingginya angka Turnover Intention atau keluarnya karyawan menjadi cermin bagi sebuah perusahaan. Hal tersebut menjadi pertimbangan apakah telah merekrut

Lebih terperinci

Buku 3: Bahan Ajar Pertemuan Ke - 1

Buku 3: Bahan Ajar Pertemuan Ke - 1 UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKOLAH VOKASI DIPLOMA REKAM MEDIS Buku 3: Bahan Ajar Pertemuan Ke - 1 DESAIN FORMULIR REKAM MEDIS Ganjil/III/VMR 2103 oleh Savitri Citra Budi, SKM.M.P.H Didanai dengan dana BOPTN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan merupakan aspek penting dari kualitas suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan merupakan aspek penting dari kualitas suatu bangsa. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Kesejahteraan merupakan aspek penting dari kualitas suatu bangsa. Kesejahteraan bagi seluruh masyarakat di negara tersebut menjadi salah satu tujuan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengatur serta menjamin keadilan dan keseimbangan dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. mengatur serta menjamin keadilan dan keseimbangan dalam masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum merupakan salah satu pranata sosial yang berfungsi untuk mengatur serta menjamin keadilan dan keseimbangan dalam masyarakat. Indonesia sendiri merupakan negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa tidak pernah lepas dengan keberadaan industri perbankan, sebab perbankan memegang peranan penting dalam perekonomian suatu bangsa. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia adalah yang paling maju se-asia. Indonesia. mendapatkan pujian dan apresiasi dari United Nation World Tourism

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia adalah yang paling maju se-asia. Indonesia. mendapatkan pujian dan apresiasi dari United Nation World Tourism BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata Indonesia adalah yang paling maju se-asia. Indonesia mendapatkan pujian dan apresiasi dari United Nation World Tourism Organization (UNWTO) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sejarah Korea yang pernah berada di bawah kolonial kekuasaan Jepang menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam usaha tentunya mencari konsumen sebanyak-banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam usaha tentunya mencari konsumen sebanyak-banyaknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam usaha tentunya mencari konsumen sebanyak-banyaknya untuk memperoleh keuntungan yang besar. Para pengusaha akan berlomba-lomba menanamkan modalnya demi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, teknologi komunikasi dan informasi berkembang dengan sangat cepat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, teknologi komunikasi dan informasi berkembang dengan sangat cepat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, teknologi komunikasi dan informasi berkembang dengan sangat cepat sehingga membawa banyak perubahan di berbagai bidang khususnya pada dunia kerja. Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan banyak lowongan pekerjaan. Kemajuan industri pariwisata dan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan banyak lowongan pekerjaan. Kemajuan industri pariwisata dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan sektor yang sangat potensial untuk meningkatkan pendapatan nasional dan dapat mensejahterakan masyarakat. Pariwisata juga dapat menciptakan banyak

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PANITIA NASIONAL PENYELENGGARA PERTEMUAN KHUSUS PARA PEMIMPIN NEGARA-NEGARA ASEAN, NEGARA-NEGARA LAIN, DAN ORGANISASI-ORGANISASI INTERNASIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Korea Selatan merdeka dari penjajahan pada 15 Agustus 1945.

BAB I PENDAHULUAN. Korea Selatan merdeka dari penjajahan pada 15 Agustus 1945. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Korea Selatan merdeka dari penjajahan pada 15 Agustus 1945. Kemudian dalam waktu empat dekade sejak merdeka, negara tersebut berubah menjadi salah satu negara yang

Lebih terperinci

Laporan Pelaksanaan Penugasan

Laporan Pelaksanaan Penugasan BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR Nuclear Energy Regulatory Agency Jl. Gajah Mada No.8 Tlp. (021) 6385 8269-70,6302415,6302485 Fax (021) 6385 8275 PO Box 4005 Jakarta 10040 Homepage: www..bapeten.go.id, Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Production Based Education Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Lulusan Pendidikan Vokasi Di Akademi Teknik Soroako

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Production Based Education Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Lulusan Pendidikan Vokasi Di Akademi Teknik Soroako BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun ini diperkirakan akan mencapai 6,4% dan terus meningkat menjadi 6,6% pada tahun 2014, hal ini berdasarkan publikasi Asia

Lebih terperinci

Sports Hotel di Kawasan Bukit Gombel Semarang BAB I PENDAHULUAN

Sports Hotel di Kawasan Bukit Gombel Semarang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semarang sebagai ibu kota Propinsi Jawa Tengah merupakan pusat segala kegiatan, baik ekonomi, perdagangan, jasa dan industri serta menjadi pusat interland wilayah Jawa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 32 TAHUN 1994 VISA, IZIN MASUK, DAN IZIN KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perternakan. Alam menyediakan ketersediaan konsumsi daging dan produk

BAB I PENDAHULUAN. perternakan. Alam menyediakan ketersediaan konsumsi daging dan produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pakan ternak di dalam negeri sangat berperan mendukung industri perternakan. Alam menyediakan ketersediaan konsumsi daging dan produk lainnya bagi masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pendidikan di Indonesia sudah mengalami perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pendidikan di Indonesia sudah mengalami perubahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, pendidikan di Indonesia sudah mengalami perubahan yang drastis. Pendidikan di Indonesia tidak hanya fokus pada pelajaran umum, seperti matematika, IPA,

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Dengan kemajuan ekonomi yang dialami Korea Selatan saat ini tidak lepas

BAB IV KESIMPULAN. Dengan kemajuan ekonomi yang dialami Korea Selatan saat ini tidak lepas BAB IV KESIMPULAN Dengan kemajuan ekonomi yang dialami Korea Selatan saat ini tidak lepas dari keputusan presiden Park Chung Hee untuk mengubah perekonomian yang pada awalnya beorientasi kearah impor menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan infrastruktur jalan memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatkan aktivitas masyarakat suatu daerah dalam memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan bisnis pada perusahaan manufaktur merupakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan bisnis pada perusahaan manufaktur merupakan sesuatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan bisnis pada perusahaan manufaktur merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari, Tingkat persaingan bisnis akan makin meningkat dengan adanya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 197 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan analisis regresi berganda antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :www.cimbniaga.com

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :www.cimbniaga.com BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di sektor keuangan subsektor perbankan milik swasta yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan teknologi yang digunakan tidak memadai dan lain sebagainya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan teknologi yang digunakan tidak memadai dan lain sebagainya. Oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu, namun dalam mencapai tujuannya setiap perusahaan pasti menghadapi kendala. Kendala tersebut diantaranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang kreatif dalam membuat

BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang kreatif dalam membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang kreatif dalam membuat cenderamata yang unik khas kota Bandung. Begitu pula para wisatawan kota Bandung yang tidak

Lebih terperinci

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK. (TELKOM) WILAYAH JEMBER

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK. (TELKOM) WILAYAH JEMBER PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK. (TELKOM) WILAYAH JEMBER Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi kelulusan mata kuliah Praktek Kerja Lapangan pada Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu elemen perusahaan yang sangat penting adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Pengelolaan SDM dari suatu perusahaan sangat mempengaruhi cara kerja dari perusahaan

Lebih terperinci

MICROSOFT RESEARCH CENTER INDONESIA DI JAKARTA

MICROSOFT RESEARCH CENTER INDONESIA DI JAKARTA LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR MICROSOFT RESEARCH CENTER INDONESIA DI JAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh :

Lebih terperinci

GUNTINGAN BERITA Nomor : HHK 2.1/HM 01/05/2014

GUNTINGAN BERITA Nomor : HHK 2.1/HM 01/05/2014 Badan Tenaga Nuklir Nasional J A K A R T A Hari, tanggal Minggu, 10 Mei 2015 Yth.: Bp. Kepala BadanTenaga Nuklir Nasional GUNTINGAN BERITA Nomor : HHK 2.1/HM 01/05/2014 Sumber Berita Selasar.com Hal. -

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Markets Ranked by Corporate Governance Tahun

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Markets Ranked by Corporate Governance Tahun I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda Asia Tenggara pada tahun 1997-1998 merupakan akibat dari lemahnya corporate governance dalam suatu negara. Berdasarkan hasil studi Asian Development

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Jerman adalah negara maju. Sebagai negara maju, negara Jerman

BAB I PENDAHULUAN. Negara Jerman adalah negara maju. Sebagai negara maju, negara Jerman BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Negara Jerman adalah negara maju. Sebagai negara maju, negara Jerman memiliki beberapa bidang yang dijadikan sebagai kegiatan penggerak perekonomiannya, yaitu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan program pemerintah untuk melaksanakan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan program pemerintah untuk melaksanakan pembangunan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan program pemerintah untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan dengan melibatkan sektor swasta, maka semakin banyak investor tertarik untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya perekonomian Indonesia terutama pada sektor ril, diantaranya adalah semakin pesatnya pembangunan di sektor industri manufaktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya infrastruktur yang ada saat ini, maka semakin berkembang pula teknologi yang dipakai dalam pembuatan beton. Dalam pembuatan beton siap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu industri terbesar dan tercepat dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu industri terbesar dan tercepat dalam hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu industri terbesar dan tercepat dalam hal perkembangan. Sektor pariwisata memberikan kontribusi yang besar untuk perkembangan ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada Desember 2013, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono

BAB I PENDAHULUAN. Pada Desember 2013, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada Desember 2013, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri dan melakukan upacara peresmian sebuah pabrik yang berada kawasan industri Cilegon,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang dikaji di dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2012. Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen laba (earnings management) merupakan isu akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen laba (earnings management) merupakan isu akuntansi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Manajemen laba (earnings management) merupakan isu akuntansi yang menarik untuk dikaji dari perspektif etika. Isu etika dalam dunia bisnis dan profesi mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum PT. Telekomimdo Primakarya

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum PT. Telekomimdo Primakarya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum PT. Telekomimdo Primakarya Berbekal pengalaman panjang pada Direktorat Niaga PT. Telekomindo Primabhakti sejak tahun 1990, maka

Lebih terperinci