Laporan Bulanan Fund Manager Summary

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Bulanan Fund Manager Summary"

Transkripsi

1 April Laporan Bulanan Fund Manager Summary DAFTAR ISI Tinjauan Ekonomi Tinjauan Pasar Saham Tinjauan Pasar Obligasi Data Ekonomi TINJAUAN EKONOMI Masih Surplus Neraca perdagangan mencatat surplus sebesar USD1,132 juta di Mar15 dari surplus sebesar USD663mn di Feb15, karena adanya peningkatan surplus dari sektor nonmigas di bulan tersebut. Surplus dari sektor nonmigas meningkat menjadi USD1,411mn di bulan Mar15 dari USD629mn di bulan Feb15. Sementara itu, sektor migas kembali mencatat defisit sebesar USD279mn di bulan Mar15 dari surplus sebesar USD34mn di bulan Feb15. Ekspor non migas tumbuh sebesar 12.5%MoM (-6.6%YoY) di bulan Mar15, terutama dipicu oleh pertumbuhan sebesar 23.6%MoM (-17.7% YoY) di ekspor bahan bakar mineral. Sementara itu, impor nonmigas Indonesia trade data tumbuh sedikit lebih lambat yaitu 5.3%MoM (-2.1%YoY antara lain dipicu oleh pelemahan Rupiah yang konsisten). Hal ini mengakibatkan kenaikan surplus dari sektor nonmigas di bulan tersebut (+124.3%MoM). Dari sektor migas, ekspor tumbuh sebesar 13.4%MoM (-24.7%YoY), sementara impor tumbuh lebih besar yaitu 31.9%MoM (-43.2%YoY). Pertumbuhan impor yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor menyebabkan deficit sektor migas sebesar USD279mn di bulan Mar15 dari surplus sebesar USD34mn di bulan Feb15. Terhadap total impor, impor barang modal mencatat kenaikan tertinggi yaitu 21.5%MoM (4.2%YoY), diikuti oleh impor barang konsumsi sebesar 14.0% MoM (-14.0% YoY) dan bahan baku sebesar 6.3%MoM (-17.0%YoY). Impor dari bahan baku masih mengambil proporsi terbesar dari total impor yaitu 74.0% di Mar15. Secara kumulatif untuk 3 bulan pertama di tahun 2015, surplus neraca perdagangan meningkat dari USD1,068mn di 3M14 menjadi USD2,539mn di 3M15 karena adanya penurunan deficit yang sangat tajam di sektor migas. Defisit di sektor migas turun dari USD3,130mn di 3M14 menjadi USD284mn di 3M15. Penurunan harga minyak telah membawa dampak positif terhadap kinerja sektor migas. Sementara itu, kinerja sektor non migas tetap lemah sebagaimana tercermin dari penurunan surplus menjadi USD2,821mn (-32.8%YoY) di 3M15. Harga komoditas yang lemah telah memukul kinerja ekspor non migas. Hal ini Feb-15 Mar-15 %MoM Mar-14 % YoY Ytd14 Ytd15 % YoY Exports (US$mn) 12,173 13, % 15, % 44,299 39, Non-oil&gas Exports (US$mn) 10,419 11, % 12, % 36,427 33, Oil&gas-Exports (US$mn) 1,753 1, % 2, % 7,872 5, Imports (US$mn) 11,510 12, % 14, % 43,231 36, Non-oil&gas Imports (US$mn) 9,791 10, % 10, % 32,228 30, Oil&gas-Imports (US$mn) 1,720 2, % 3, % 11,002 6, Trade balance (US$mn) 663 1, % % 1,068 2, Non oil and gas 629 1, % 2, % 4,199 2,821-33% Oil&gas balance NM -1,353 NM -3, NM Source: Central Bureau of Statistics (BPS)

2 Fund Manager Summary April tidak dapat ditutupi oleh penurunan impor non migas selama periode tersebut. Inflasi di Apr15, suku bunga BI dipertahankan Inflasi sebesar 0.36%MoM tercatat di bulan Apr15, sehingga membawa inflasi YoY menjadi 6.79% (dari 6.29%YoY di Apr15). Inflasi di Apr15 dipicu oleh inflasi di sektor transportasi (+1.80%MoM) dan makanan jadi (+0.50% MoM). Kedua sektor ini menyumbang 0.41ppt terhadap total inflasi bulanan. Penyumbang inflasi bulan Apr15 berdasarkan tipe pengeluaran adalah sebagai berikut: bahan makanan (-0.79%MoM), makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (+0.50%MoM), perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (+0.22%MoM), sandang (+0.24%MoM), kesehatan (+0.38%MoM), pendidikan (+0.05%MoM) dan transportasi (+1.80%MoM). Sementara itu, inflasi inti tercatat sebesar 5.04%YoY di bulan Apr15 (tidak berubah dari bulan sebelumnya). BI mempertahankan suku bunganya di 7.50% pada bulan Apr15. Rupiah mengalami sedikit apresiasi, harga minyak meningkat The Bloomberg-JP Morgan Asia Dollar Index (ADXY), yang mengikuti pergerakan 10 mata uang teraktif selain JPY mengalami peningkatan menjadi di bulan Apr15 dari di bulan Mar15. Rupiah mengalami sedikit apresiasi yaitu 0.8%MoM menjadi Rp12,963/USD di bulan Apr15. Harga minyak Brent meningkat menjadi USD66.78/barrel di bulan Apr15 dari USD55.11/barrel di bulan sebelumnya. Cadangan devisa menurun menjadi USD110.9 bn di akhir Apr15 dibandingkan dengan USD111.5bn di akhir Mar15. Berita penting lainnya : Data penjualan bulanan: penjualan mobil dan semen membaik Di bulan Mar15, penjualan mobil tercatat sebesar 99,410 unit (+12.0% MoM, -12.1%YoY), membawa penjualan 3M15 menjadi 282,345 unit atau turun sebesar 14.1% YoY. Sementara itu, penjualan motor domestik tercatat sebesar 546,169 unit (-1.8% MoM; -24.7%YoY), sehingga membawa penjualan kumulatif 3M15 menjadi 1,605,043 unit (- 19.1% YoY). Penjualan semen tercatat sebesar 4,631mn ton di bulan Mar15 (+7.4% MoM atau -5.8% YoY). Hal ini membawa penjualan kumulatif sebesar 13,735 mn ton di 3M15 (-2.5%YoY). Budi Gunawan diangkat sebagai Wakapolri Budi Gunawan akhirnya diangkat sebagai Wakapolri. Sebelumnya Budi Gunawan merupakan calon Kapolri namun nominasinya dibatalkan oleh Presiden Jokowi setelah KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) menetapkan dia sebagai tersangka untuk kasus dugaan penerima gratifikasi, yang memicu konflik yang terus menerus antara KPK dan Polri. Realisasi investasi 1Q15 tumbuh sebesar 17% yoy BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) melaporkan realisasi investasi 1Q15 sebesar Rp124.6 tn (+16.9% yoy), dengan investasi asing yang dipimpin oleh Jepang dan Korea, menyumbang 66% dari total realisasi investasi. Pemerintah berharap realisasi investasi sebesar Rp519.5tn tahun ini, yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi di tahun Defisit fiscal menurun hingga April 2015 Bambang Brodjonegoro, Menteri Keuangan, mengatakan bahwa deficit fiscal menurun hingga April 2015 menjadi Rp77tn dari lebih dari Rp100tn hingga March Pendapatan dari minyak mentah dan gas bumi, cukai dan pendapatan bukan pajak telah mengalami peningkatan di bulan ini. Indonesia menargetkan defisit fiscal sebesar Rp223tn atau 1.9% dari PDB di tahun Dewan Komisaris TLKM menolak rencana TBIG untuk mengakuisisi Mitratel Dewan Komisaris PT Telkom Indonesia (TLKM) menolak tawaran Tower Bersama (TBIG) untuk mengakuisisi 49% saham di Mitratel, unit penyedia menara. TINJAUAN PASAR SAHAM Red territory Lebih lemahnya pertumbuhan ekonomi AS di 1Q15, membuat ekspektasi investor mengenai waktu kenaikan suku bunga Bank Sentral AS menurun. Pertumbuhan PDB AS yang disetahunkan pada 1Q15 hanya sebesar 0.2%, setelah pada kuartal sebelumnya mampu mencatatkan kenaikan sebesar 2.2%. Pertumbuhan ekonomi ini dibawah prediksi para ekonom sebesar 1%, akibat pelemahan ekspor dan investasi bisnis di negara tersebut. Hal ini juga membuat naiknya harga komoditas seperti emas, tembaga dan perak. Di sisi lain, imbal hasil obligasi negara AS yang berjangka waktu 2 tahun naik menjadi 0.52%, sedangkan obligasi berjangka waktu 10 tahun naik satu basis point ke level 1.92%. Sebanyak 76% dari perusahaan yang tercatat di S&P 500 melaporkan kinerja diatas ekspektasi pasar, membuat index S&P naik ke level tertinggi di , meskipun ditutup sedikit melemah di level di akhir bulan April. Mayoritas index di Eropa mengalami penurunan sepanjang April karena kekhawatiran atas Yunani yang tidak dapat memenuhi kewajiban membayar hutang. Pembayaran hutang dijadwalkan pada awal Mei mendatang, setelah sebelumnya dilakukan negosiasi perpanjangan jatuh tempo di bulan Februari lalu. Situasi yang berbeda terjadi di pasar modal China yang naik mencapai level tertingginya sejak 2008 akibat eskpektasi paket stimulus tambahan di China untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Reformasi perampingan BUMN di China yang awalnya berjumlah 112 menjadi 40 perusahaan juga memberikan sentiment yang positif. Kinerja indeks global selama bulan April antara lain : S&P 500 (2.16%), Dow Jones (0.36%), NASDAQ (0.83%), Brazil Ibovespa (9.93%), Deutsche Dax (-4.28%), DJ Euro Stoxx (-2.21%), Hang Seng (12.98%), Shanghai (18.51%), Nikkei 225 (1.63%). Menjelang akhir April, IHSG melemah tajam 6.41% disertai outflow asing mingguan terbesar yang pernah terjadi sejak Juni Hal ini membuat indeks melemah -7.8%MoM dari 5,519 menjadi 5,086. Kombinasi pelemahan ekonomi, konsumsi dan kinerja perusahaan, serta perindahan arus uang investor asing ke pasar modal di Asia Utara, menjadi penyebab utama koreksi IHSG di bulan April. Kinerja laba perusahaan yang berada di bawah ekspektasi sebagian besar di sektor Plantation, Media, Auto dan Semen, sedangkan untuk sektor Konsumen masih cenderung baik. Namun, Rupiah berhasil menguat sebesar sebesar 0.9%MoM di level Rp12,963/USD. Data pertumbuhan GDP di 1Q15 hanya naik sebesar 4.7%YoY. Pertumbuhan yang dibawah ekspektasi ini disebabkan oleh tertundanya belanja

3 Fund Manager Summary April JCI April 2015 Yield curve changes April 2015 Source: Bloomberg,BNP Paribas pemerintah, kenaikan BBM dan pelemahan Rupiah. Di sisi lain, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sebesar Rp124.6tn atau tumbuh sebesar +16.9%YoY. Kontribusi FDI sebesar 66% dari angka tersebut, dan didominasi negara Korea dan Jepang. Nilai rata-rata transaksi pasar berada di level USD553 juta, lebih tinggi 12.5% dibanding bulan sebelumnya. Investor asing melakukan penjualan bersih selama bulan April sebesar USD0,56bn, menghapus pembelian bersih di bulan sebelumnya. YTD April nilai jual bersih asing adalah sebesar USD0.2bn. Kinerja bulanan relatif terhadap IHSG yang melemah didominasi oleh sektor Aneka Industri (-9.02%), Perkebunan (-4.99%), Keuangan (-2.34%), Industri Dasar (-2.11%) dan Infrastruktur & Telekomunikasi (-1.13%). Sedangkan indeks dengan kinerja positif berasal dari sektor Konsumen (+7.12%), Properti dan Konstruksi (+3.83%), Jasa & Perdagangan (+3.11%) dan Pertambangan (+1.16%). TINJAUAN PASAR OBLIGASI Di bulan April, pergerakan pasar obligasi Indonesia tidak menentu. Sentimen pasar yang mixed dilatarbelakangi perkembangan perekonomian dalam dan luar negeri terus menyetir perilaku investor. Angka inflasi di bulan April tercatat di 6,79% YoY (0,36% MoM), sesuai dengan konsensus yaitu 6,8% YoY (0,38% MoM). Inflasi bulanan datang dari transportasi, mencerminkan kenaikan harga bensin dan diesel di April. Sementara kompoenn bahan pangan kembali mencatatkan deflasi. Inflasi inti tercatat stabil di 5,04% (March: 5,04% MoM). Neraca perdagangan bulan Maret mencatatkan surplus sebesar USD 1,1 miliar, lebih baik dari konsensus yaitu USD 589 juta. Angka ekspor di bulan Maret turun 9,75% (proyeksi: -14,90%) sementara angka impor turun 13,39% (proyeksi: -15,30%). Didukung oleh data perekonomian dan menimbang perkembangan perekonomian global, Bank Indonesia ( BI ) mempertahankan suku bunga di 7,5% dengan suku bunga simpanan FASBI di 5,5% sementara suku bunga pinjaman FASBI di 8%. Di pasar perdana, minat investor berkurang terlihat dari penurunan jumlah permintaan yang masuk di lelang terjadwal. Kementerian Keuangan ( Kemenkeu ) gagal memenuhi target penerbitan obligasi di kedua lelang yang diadakan di bulan April. Peminat di lelang pertama terlihat rendah dengan total permintaan masuk sebesar Rp 10,01 triliun, dimana hanya diterbitkan sejumlah Rp 8,7 triliun. Jumlah obligasi yang diterbitkan (vs permintaan masuk) sebesar Rp 1,79 triliun (Rp 1,95 triliun) SPN 9 bulan, Rp 3,1 triliun (Rp 3,42 triliun) FR69 bertenor 4 tahun dan Rp 3,81 triliun (Rp 4,64 triliun) FR71 bertenor 14 tahun di rata-rata tertimbang (cut-off yields) 5,99% (6,09%), 7,24% (7,29%), dan 7,51% (7,54%) secara berurutan. Minat yang masuk di lelang kedua bahkan lebih rendah yaitu Rp 7,90 triliun, dimana obligasi yang diterbitkan hanya sebesar Rp 4,85tn. Jumlah obligasi yang diterbitkan (vs permintaan masuk) sebesar Rp 1,45 triliun (Rp 1,66 triliun) SPN 9 bulan, Rp 0,65 triliun (Rp 1,77 triliun) FR69 bertenor 4 tahun, Rp 1,55 triliun (Rp 3,09 triliun) FR71 bertenor 14 tahun dan Rp 1,2 triliun (Rp 1,37 triliun) FR67 bertenor 29 tahun di rata-rata tertimbang (cut-off yields) 6,17% (6,25%), 7,63% (7,65%), 7,96% (7,98%) dan 8,28% (8,34%) secara berurutan. Di pasar sekunder, harga obligasi digerakkan oleh beberapa katalis yang memicu sentimen berbeda di pasar obligasi. Dua minggu pertama di bulan ini sentimen pasar terlihat positif dilatarbelakangi oleh data tenaga kerja Amerika Serikat ( AS ) yang lebih buruk dari perkiraan. Hal ini justru menyokong nilai aset di negara yang menawarkan imbal hasil yang tinggi (high yielding assets) termasuk Indonesia. Namun sentimen pasar berbalik memburuk seiring dengan peningkatan volatilitas Rupiah. Dalam rangka mendukung kestabilan nilai tukar Rupiah, BI mengimplementasikan kebijakan baru yang tertuang di Peraturan BI Nomor 17/3/PBI/2015 tentang kewajiban penggunaan Rupiah untuk transaksi di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Walaupun menurut kurs tengah transaksi BI nilai tukar Rupiah terhadap USD di akhir April berhasil di tutup menguat ke level (Maret: ), sentimen pasar pada umumnya tetap lemah. Menjelang akhir bulan, pasar obligasi kembali tertekan saat kinerja pasar saham mengalami koreksi tajam (-3,49%) dalam satu hari. Perilaku penghindaran risiko (risk adverse) diperparah saat investor melihat rendahnya jumlah partisipasi di lelang terjadwal yang digelar di akhir April. Segera sesudah koreksi, BI terlihat melakukan aksi beli di pasar sekunder obligasi namun sentimen tidak kembali pulih. Kurva imbal hasil ditutup naik sebesar bps. Per 29 April 2015, kepemilikan asing mencapai Rp 507,65 triliun (+Rp 3,58tn, +0,71% MoM), setara dengan 38,61% (0,0%pt) dari total obligasi pemerintah berdenominasi Rupiah yang dapat diperdagangkan. Kinerja pasar obligasi yang diindikasikan oleh indeks obligasi HSBC yang mengukur total return ditutup di 749,543, membukukan penurunan bulanan sebesar 1,59%. Kurva imbal hasil bergerak naik dimana obligasi pemerintah bertenor 5, 10, dan 20 tahun ditutup secara berurutan di 7,62% (+33bps), 7,67% (+27bps), dan 8,03% (+30bps). PROSPEK Realisasi penerimaan pajak dalam triwulan pertama di tahun 2015 adalah sebesar Rp 198,226 triliun atau sebesar 15.23% dari total target penerimaan pajak berdasarkan APBN-P 2015 yaitu Rp 1.294,258 triliun, turun sebesar 5.63% dibandingkan dengan realisasi penerimaan pajak

4 Fund Manager Summary April triwulan pertama tahun 2014 yaitu Rp 210, triliun. Kondisi ini akan mempengaruhi proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2015 yang berdasarkan realisasi APBN-P untuk pembangunan proyek-proyek infrastruktur.

5 Fund Manager Summary April KEY ECONOMIC DATA Economic measures Total GDP growth% Domestic demand Private consumption Govt cons Investment Change in stock 33.5 (13.4) (100.8) (993.0) (195.2) (70.7) (1,594.7) Statistic disperancy (197.5) (290.2) (50.1) (91.8) (68.0) (101.5) Exports (9.7) Imports (15.0) GDP Real GDP Rptn 1,751 1,847 1,964 2,082 2,179 2,314 2,465 2,619 2,770 Real GDP USDbn Nominal GDP Rptn 2,774 3,339 3,951 4,949 5,606 6,447 7,419 8,229 9,084 Nominal GDP - USDbn Population -mn GDP Percapita USD 1,291 1,623 1,898 2,211 2,300 2,986 3,422 3,477 3,320 Prices CPI - average CPI year-end Currency and Interest rate Rp/USD - Average 9,711 9,167 9,136 9,678 10,399 9,085 8,780 9,380 10,452 Rp/USD - year-end 9,830 9,020 9,419 10,950 9,400 8,991 9,068 9,670 12,189 BI-rate year-end BI-rate average Lending rate Spread External factor Exports - USDbn yoy% (15) (7) (4) Imports - USDbn yoy% (25) (3) Trade balance - USDbn (2) (4) yoy% (79) (106) 146 Current account% of GDP (2.7) (3.3) FDI - USDbn International reserve - USDbn Banking sector Loan total - Rptn ,002 1,308 1,438 1,766 2,200 2,708 3,293 yoy% Deposit total - Rptn 1,134 1,299 1,524 1,775 1,973 2,339 2,785 3,225 3,664 yoy% Loan to deposit ratio% Fiscal Balance Public deficit - Rptn (25.0) (29.1) (49.8) (4.1) (88.6) (46.9) (84.3) (153.3) (209.5) Government balance% of GDP (0.9) (0.9) (1.3) (0.1) (1.6) (0.7) (2.1) (1.9) (2.2) Other Labour force Unemployment rate Poverty rate Source: CEIC, BPS, BI, MoF, IMF

6 Fund Manager Summary April DISCLAIMER Dokumen ini dibuat dan dipersiapkan oleh PT. BNP Paribas Investment Partners* yang merupakan bagian dari BNP Paribas Investment Partners (BNPP IP)**. Dokumen ini dibuat hanya untuk memberikan informasi dan bukan merupakan: 1. Suatu bentuk penawaran untuk membeli atau permintaan untuk menjual atau dijadikan dasar dari atau yang dapat dijadikan pedoman sehubungan dengan suatu perjanjian atau komitmen apapun atau 2. Suatu nasehat investasi. Dokumen ini merupakan referensi untuk instrumen keuangan tertentu ( Instrumen Keuangan ) yang disahkan dan diatur dalam yuridiksi dimana Instrumen Keuangan tersebut dibentuk. Tidak ada tindakan yang perlu diambil dalam melakukan penawaran umum dari Instrumen Keuangan tersebut di wilayah yuridiksi lainnya, kecuali disebutkan di dalam prospektus terbaru, dokumen penawaran atau materi informasi lainnya, sebagaimana telah tersedia, dari Instrumen Keuangan tersebut yang relevan apabila tindakan tersebut perlu diambil, khususnya, di Amerika Serikat, bagi warga negara Amerika Serikat (dimana ketentuan tersebut diatur di dalam Peraturan huruf S Pasar Modal Amerika Serikat tahun 1933). Sebelum melakukan suatu pembelian di dalam suatu negara dimana Instrumen keuangan tersebut terdaftar, investor wajib memeriksa seluruh kendala atau larangan yang mungkin ada dalam kaitannya dengan pembelian, kepemilikan atau penjualan Instrumen Keuangan tersebut. Investor yang mempertimbangkan untuk membeli Instrumen Keuangan tersebut wajib membaca dengan seksama di dalam prospektus terbaru, dokumen penawaran atau materi informasi lainnya dan memahami laporan keuangan terbaru dari Instrumen Keuangan tersebut. Prospektus, dokumen penawaran atau informasi lainnya dari Instrumen Keuangan tersebut yang tersedia di kantor lokal BNPP IP, jika ada, atau dari pihak marketing dari Instrumen Keuangan tersebut. Pendapat yang termuat dalam dokumen ini merupakan pendapat dari PT. BNP Paribas Investment Partners untuk waktu tertentu dan dapat berubah-ubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. PT. BNP Paribas Investment Partners tidak berkewajiban untuk memperbarui atau mengubah informasi atau pendapat yang disebutkan dalam dokumen ini. Investor harus berkonsultasi dengan penasihat hukum dan pajak mereka sehubungan dengan nasehat-nasehat hukum, akuntansi, domisili dan peidrajakan sebelum melakukan investasi ke dalam Instrumen Keuangan tersebut sehubungan dengan pengambilan keputusan yang independen atas kesesuaian dan relevansi dari investasi tersebut, jika diperbolehkan untuk melakukan transaksi. Mohon diperhatikan bahwa berbagai jenis investasi, apabila ada dalam dokumen ini, melibatkan berbagai tingkatan risiko dan tidak terdapat jaminan bahwa investasi tertentu cocok, sesuai atau menguntungkan bagi investor atau calon investor dari investasi portofolio ini. Dengan memperhitungkan risiko ekonomi dan risiko pasar, tidak ada jaminan bahwa Instrumen Keuangan ini akan mencapai tujuan investasinya. Imbal hasil dapat dipengaruhi oleh, antara lainnya, strategi atau tujuan investasi dari Instrumen Keuangan ini dan juga kondisi pasar dan kondisi ekonomi, termasuk kondisi tingkat suku bunga, periode pasar dan kondisi pasar secara umum. Perbedaan strategi yang diterapkan ke dalam Produk Investasi ini dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap gambaran hasil dalam dokumen ini. Kinerja masa lalu bukan suatu pedoman untuk kinerja masa datang dan nilai investasi dalam Instrumen Keuangan dapat menurun atau meningkat. Investor mungkin tidak mendapatkan kembali nilai nominal atas investasi awal. Data Kinerja, sebagaimana berlaku, tercermin dalam dokumen ini, tanpa memperhitungkan biaya komisi, atau biaya lainnya yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan kembali dan perhitungan pajak. INVESTASI MELALUI REKSA DANA MENGANDUNG RISIKO. CALON INVESTOR WAJIB MEMBACA DAN MEMAHAMI PROSPEKTUS SEBELUM MEMUTUSKAN UNTUK BERINVESTASI MELALUI REKSA DANA. KINERJA MASA LALU TIDAK MENCERMINKAN KINERJA MASA DATANG. * PT. BNP Paribas Investment Partners (alamat: World Trade Center Building, Lantai 5, Jl. Jend Sudirman Kav.29-31, Jakarta INDONESIA). ** BNP Paribas Investment Partners adalah merek dagang global dari BNP Paribas grup aset manajemen. Badan hukum aset manajemen tersendiri dalam BNP Paribas Investment Partners yang disebutkan dalam dokumen ini, (apabila ada) hanya untuk informasi dan dapat tidak memiliki kegiatan usaha dalam yuridiksi anda. Untuk informasi lebih lanjut, mohon dapat menghubungi BNP Paribas Investment Partners lokal yang terdaftar..

Laporan Bulanan Fund Manager Summary

Laporan Bulanan Fund Manager Summary Februari 2015 1 Laporan Bulanan Fund Manager Summary DAFTAR ISI Tinjauan Ekonomi Tinjauan Pasar Saham Tinjauan Pasar Obligasi Data Ekonomi TINJAUAN EKONOMI Surplus meningkat Data neraca perdagangan menunjukkan

Lebih terperinci

Laporan Bulanan Fund Manager Summary

Laporan Bulanan Fund Manager Summary Januari 2015 1 Laporan Bulanan Fund Manager Summary DAFTAR ISI Tinjauan Ekonomi Tinjauan Pasar Saham Tinjauan Pasar Obligasi Data Ekonomi TINJAUAN EKONOMI Kembali surplus Neraca perdagangan menunjukkan

Lebih terperinci

Laporan Bulanan Fund Manager Summary

Laporan Bulanan Fund Manager Summary Maret 2015 1 Laporan Bulanan Fund Manager Summary DAFTAR ISI Tinjauan Ekonomi Tinjauan Pasar Saham Tinjauan Pasar Obligasi Data Ekonomi TINJAUAN EKONOMI Surplus kembali tercatat di bulan Feb15 Neraca perdagangan

Lebih terperinci

Laporan Bulanan Fund Manager Summary

Laporan Bulanan Fund Manager Summary Juli 2015 1 Laporan Bulanan Fund Manager Summary DAFTAR ISI Tinjauan Ekonomi Tinjauan Pasar Saham Tinjauan Pasar Obligasi Data Ekonomi TINJAUAN EKONOMI Masih surplus, walaupun lebih rendah Neraca perdagangan

Lebih terperinci

Laporan Bulanan Fund Manager Summary

Laporan Bulanan Fund Manager Summary Juni 2015 1 Laporan Bulanan Fund Manager Summary DAFTAR ISI Tinjauan Ekonomi Tinjauan Pasar Saham Tinjauan Pasar Obligasi Data Ekonomi TINJAUAN EKONOMI Surplus masih berlanjut Neraca perdagangan mencatat

Lebih terperinci

Laporan Bulanan Fund Manager Summary

Laporan Bulanan Fund Manager Summary Agustus 2015 1 Laporan Bulanan Fund Manager Summary DAFTAR ISI Tinjauan Ekonomi Tinjauan Pasar Saham Tinjauan Pasar Obligasi Data Ekonomi TINJAUAN EKONOMI Surplus neraca perdagangan selama 8 bulan berturut-turut

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Sejak pertengahan tahun 2006, kondisi ekonomi membaik dari ketidakstabilan ekonomi tahun 2005 dan penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter yang

Lebih terperinci

KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM. A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist

KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM. A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist Isi Presentasi Mengapa perlu kenaikan harga BBM? Beban Anggaran Kemiskinan dan BLSM Benarkah keputusan

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO MIXED

Kinerja CARLISYA PRO MIXED 29-Jan-16 NAV: 1,707.101 Total Dana Kelolaan 12,072,920,562.29 - Pasar Uang 0-90% - Deposito Syariah - Efek Pendapatan Tetap 10-90% - Syariah - Efek Ekuitas 10-90% - Ekuitas Syariah 12.37% 48.71% 38.92%

Lebih terperinci

CARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran

CARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran 31-Jan-18 NAV: 1.57% Total Dana Kelolaan 14,856,625,829.18 43.49% 54.94% Memperoleh hasil investasi yang optimal dalam jangka panjang - Konsumen 49.17% - Perkebunan 0.69% dengan tetap menjaga tingkat resiko

Lebih terperinci

Kondisi Perekonomian Indonesia

Kondisi Perekonomian Indonesia KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Kondisi Perekonomian Indonesia Tim Ekonomi Kadin Indonesia 1. Kondisi perekonomian dunia dikhawatirkan akan benar-benar menuju jurang resesi jika tidak segera dilakukan

Lebih terperinci

Juni 2017 RESEARCH TEAM

Juni 2017 RESEARCH TEAM RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia kuartal pertama 2017 tumbuh 5,01% yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan PDB pada kuartal keempat 2016 sebesar 4,94%(yoy) dan kuartal ketiga 2016 sebesar 4,92%

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 127 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap FIXED FIXED 31- NAV: Total Dana Kelolaan 3,807,531,838.20 0-80% 79.82% 17.31% 2.87% Inflasi (Jan 2018) Inflasi (Yoy) BI Rate 0.62% 3.25% 6.50% 33.32% A 10 2.87% Pasar Uang, 17.31% 79.82% 0.73% 9.10% 8.73%

Lebih terperinci

ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report

ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report 1 Februari 1 ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report RESEARCH Data Pasar Hari Kerja Sebelumnya Perubahan Tingkat Suku Bunga dan Kurs Acuan BI Nilai Tukar Rupiah terhadap Mata Uang Utama Dunia Keterangan Hari

Lebih terperinci

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang Tanggal Peluncuran 11 April 2011 0-20% Total Dana Kelolaan 60,826,022,840.66 - Efek Ekuitas 80-100% 31-Jan-18 NAV: 1,571.313 Inflasi (Jan 2018) Inflasi (Yoy) 0.62% 3.25% 4.92% 95.08% 4 2-2 - Pertambangan

Lebih terperinci

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran Total Dana Kelolaan 4,856,084,724.02 - Efek Pendapatan Tetap 77.35% 10.42% 10.54% 1.69% Keuangan 5.41% Perkebunan 7.10% Infrastruktur 15.55% Properti 0.19% Konsumen 38.53% Konstruksi 5.76% Industri Dasar

Lebih terperinci

1. Tinjauan Umum

1. Tinjauan Umum 1. Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia dalam triwulan III-2005 menunjukkan kinerja yang tidak sebaik perkiraan semula, dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih rendah sementara tekanan terhadap

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 245 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 Tim Penulis

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan 18 May 2010 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Neraca Pembayaran 1Q-2010 Fantastis; Rupiah Konsolidasi Neraca Pembayaran 1Q-2010 Fantastis, Namun Tetap Waspada Anton Hendranata Ekonom/Ekonometrisi anton.hendranata@danamon.co.id

Lebih terperinci

USD FIXED INCOME FUND

USD FIXED INCOME FUND Feb-14 Mar-14 LAPORAN USD FIXED INCOME FUND keahlian dalam mengidentifikasi kondisi ekonomi dan pergerakan investasi untuk menghasilkan hasil investasi yang kompetitif melalui berbagai macam instrumen

Lebih terperinci

Monthly Market Update

Monthly Market Update Monthly Market Update RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% yoy pada kuartal keempat 2016. Angka ini lebih rendah dibandingkan PDB pada kuartal sebelumnya yaitu sebesar 5,02% (yoy). Pada

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

Kinerja CARLISYA PRO SAFE 29-Jan-16 NAV: (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total Dana Kelolaan 395,930,218.07 10 0-100% Kinerja - Inflasi (Jan 2016) 0.51% Deskripsi Jan-16 YoY - Inflasi (YoY) 4.14% - BI Rate 7.25% Yield

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter

Lebih terperinci

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan 20 January 2011 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Keluarnya Modal Asing Menekan Rupiah dan Obligasi Di AS, pertumbuhan ekonomi mulai memiliki momentum, namun inflasi kembali meningkat seiring dengan kenaikan

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO FIXED

Kinerja CARLISYA PRO FIXED 29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 1,728,431,985.66 Pasar Uang 0-80% Deposito Syariah 6.12% 93.88% Infrastruktur 87.50% Disetahunkaluncuran Sejak pe- Deskripsi Jan-16 YoY Keuangan 12.50% Yield 0.64% 7.66%

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010 PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak Juni 2010 viii Ringkasan Eksekutif: Keberlanjutan di tengah gejolak Indonesia terus memantapkan kinerja ekonominya yang kuat,

Lebih terperinci

CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang

CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang SAFE 31-Jan-18 NAV: Total Dana Kelolaan 447,102,198.67 Bank Kustodian PT BANK CIMB NIAGA Kas dan Deposito Syariah 10 Memberikan hasil investasi yang kompetitif dengan (netto) vs per Januari 2018(Disetahunkan)

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. 10-Mar-2004 Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

Market Review Macroeconomy Equity Fixed Income

Market Review Macroeconomy Equity Fixed Income Jan-15 May-16 Sep-17 Jun-14 Nov-14 Apr-15 Feb-16 Jul-16 Dec-16 Oct-17 Jan-15 May-16 Sep-17 Macroeconomic Review. Perekonomian Indonesia tahun 218 diiringi oleh 9 peristiwa penting, diantaranya : Trade

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 30 April-4 Mei 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 30 April-4 Mei 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Optimisme pemulihan perekonomian Amerika Serikat (AS) yang terjadi sejak awal tahun tampaknya akan memudar. Saat ini pasar mengkhawatirkan bahwa pemulihan ekonomi telah kehilangan

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Perkembangan ekonomi makro bulan Oktober 2004 hingga bulan Juli 2008 dapat diringkas sebagai berikut. Pertama, stabilitas ekonomi tetap terjaga

Lebih terperinci

Kinerja CENTURY PRO FIXED

Kinerja CENTURY PRO FIXED 29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 3,058,893,148.56 - Keuangan - Infrastruktur 0-80% AAA A - 66.33% 15.52% 18.15% - Inflasi (Jan 2016) - Inflasi (YoY) - BI Rate 0.51% 4.14% 7.25% Kinerja Sejak pe- Deskripsi

Lebih terperinci

Februari 2017 RESEARCH TEAM

Februari 2017 RESEARCH TEAM RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% yoy pada kuartal keempat 2016. Angka ini lebih rendah dibandingkan PDB pada kuartal sebelumnya yaitu sebesar 5,02% (yoy). Pada kuartal terakhir ini,

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 2-6 April 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 2-6 April 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Berbagai indikator mengindikasikan bahwa perekonomian AS terus membaik. Indikator-indikator tersebut, antara lain tumbuhnya konsumsi rumah tangga secara berkelanjutan, meningkatnya

Lebih terperinci

Inflasi mtm sedikit meningkat, BI Rate Akan Kembali Diturunkan

Inflasi mtm sedikit meningkat, BI Rate Akan Kembali Diturunkan Inflasi mtm sedikit meningkat, BI Rate Akan Kembali Diturunkan Inflasi Akhir semester I 2009 Inflasi sebesar 0,11% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,10 terjadi pada penghujung Jun. Inflasi

Lebih terperinci

Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global

Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global 2015 Vol. 2 Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Pertumbuhan Ekonomi P erkembangan indikator ekonomi pada kuartal

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN bulan April 2017

LAPORAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN bulan April 2017 LAPORAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN bulan April 2017 Table Daftar of Isi: Contents Perkembangan Ekonomi Ekonomi Global Global World Economic Outlook (WEO) April 2017; World Economic Outlook (WEO) April 2017;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% RD Pasar

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri APRIL 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi April 2017 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I 2017 Pada triwulan 1 2017 perekonomian Indonesia, tumbuh sebesar 5,01% (yoy). Pertumbuhan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100.00% Deposito

Lebih terperinci

Economic and Market Watch. (February, 9 th, 2012)

Economic and Market Watch. (February, 9 th, 2012) Economic and Market Watch (February, 9 th, 2012) Ekonomi Global Rasio utang Eropa mengalami peningkatan. Rasio utang per PDB Eropa pada Q3 2011 mengalami peningkatan dari 83,2 persen pada Q3 2010 menjadi

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Juni 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Juni 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Para pimpinan di negara-negara maju tampaknya menyiapkan berbagai strategi untuk menangani krisis global, terutama untuk mengantisipasi hasil pemilu Yunani pada 17 Juni mendatang.

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada

Lebih terperinci

Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro

Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro Melemahnya nilai tukar rupiah dan merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan membuat panik pelaku bisnis. Pengusaha tahu-tempe, barang elektronik, dan sejumlah

Lebih terperinci

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2015 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2015 Indikator a. Pertumbuhan ekonomi (%, yoy) 5,7 4,7 *) b. Inflasi (%, yoy) 5,0 3,35

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017

GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017 GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017 Konsolidasi Pasar setelah Mencapai Level Tertinggi Menunggu Konfirmasi Uptrend atau Perubahan Trend Pasar PERTUMBUHAN EKONOMI MOTOR PASAR SAHAM GLOBAL Inflasi negara Amerika

Lebih terperinci

LAMPIRAN: GAMBARAN EKONOMI INDONESIA

LAMPIRAN: GAMBARAN EKONOMI INDONESIA LAMPIRAN: GAMBARAN EKONOMI INDONESIA Gambar Lampiran : Pertumbuhan PDB (persen pertumbuhan) Year on year Gambar Lampiran : Kontribusi terhadap PDB (pengeluaran) (pertumbuhan trimulan-ke-triwulan), seasonally

Lebih terperinci

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH? Edisi Maret 2015 Poin-poin Kunci Nilai tukar rupiah menembus level psikologis Rp13.000 per dollar AS, terendah sejak 3 Agustus 1998. Pelemahan lebih karena ke faktor internal seperti aksi hedging domestik

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi, BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 9-13 April 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 9-13 April 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Tujuan para pemimpin negara-negara Eropa saat ini adalah membangun firewall antara masalah utang di Yunani dengan negara-negara ekonomi besar, seperti Spanyol, Italia dan

Lebih terperinci

Tujuan dan Kebijakan Investasi. Informasi Fund

Tujuan dan Kebijakan Investasi. Informasi Fund Januari 2015 CarLisya Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan Dana Resiko investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab peserta. Tujuan dan : mengutamakan keamnan dan tingkat likuiditas yang

Lebih terperinci

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER PANDANGAN GUBERNUR BANK INDONESIA PADA RAPAT KERJA PANITIA ANGGARAN DPR RI MENGENAI LAPORAN SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II APBN TA 2006 2006 Anggota Dewan yang terhormat, 1. Pertama-tama perkenankanlah

Lebih terperinci

PRUlink Newsletter Kuartal I 2010

PRUlink Newsletter Kuartal I 2010 PRUlink Newsletter Kuartal I 2010 Publikasi dari PT Prudential Life Assurance Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal perusahaan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% BII (TD)

Lebih terperinci

Perekonomian Suatu Negara

Perekonomian Suatu Negara Menteri Keuangan RI Jakarta, Maret 2010 Perekonomian Suatu Negara Dinamika dilihat dari 4 Komponen= I. Neraca Output Y = C + I + G + (X-M) AS = AD II. Neraca Fiskal => APBN Total Pendapatan Negara (Tax;

Lebih terperinci

Indonesia Market Outlook Weekly 2H17 Brief

Indonesia Market Outlook Weekly 2H17 Brief NH Korindo Research NH 해외주식 NH Korindo 인도네시아 Research February 12, 2018 Indonesia Market Outlook Weekly 2H17 Brief 1 Ringkasan Pekan Lalu IHSG : 6.505,5 (-1,86%) Investor Asing : net sell sebesar Rp5,39

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan investasi para pemegang dana

Lebih terperinci

Robohnya Rupiah Kami 1

Robohnya Rupiah Kami 1 Jakarta, 9 Maret 2015 Robohnya Rupiah Kami 1 Selama pekan lalu ketika kurs rupiah melemah melewati Rp13.000 per dollar banyak yang bertanya kepada saya -- termasuk melalui sosial media -- tentang rupiah

Lebih terperinci

Monthly Report Fund Manager Summary

Monthly Report Fund Manager Summary May 2015 1 Monthly Report Fund Manager Summary CONTENTS Macroeconomic Equity market Fixed-Income Market Key Economic Data MACROECONOMIC Surplus selama lima bulan berturut-turut lebih kecil dibandingkan

Lebih terperinci

Suharman Tabrani Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan

Suharman Tabrani Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Perkembangan Terkini, Tantangan, dan Prospek Ekonomi Suharman Tabrani Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Disampaikan pada MUSRENBANG RKPD 2017 KOTA BALIKPAPAN OUTLINE 2 Perekonomian Nasional Perekonomian

Lebih terperinci

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan 1 June 2010 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Arus Modal Masuk, Menopang Rupiah Pasar Eropa mulai agak tenang di akhir bulan Mei dalam rangka menyongsong pekan pertama bulan Juni. Tekanan yang begitu dalam

Lebih terperinci

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER 1 1 2 3 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jan-12 Mar-12 May-12 Jul-12 Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 Sep-13 Nov-13 Jan-14 Mar-14 May-14 Jul-14 Sep-14 Nov-14 Jan-15 35.0 30.0

Lebih terperinci

Tujuan dan Kebijakan Investasi. Informasi Fund

Tujuan dan Kebijakan Investasi. Informasi Fund Januari 2015 CarLisya Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan Dana Resiko investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab peserta. Tujuan dan : mengutamakan keamnan dan tingkat likuiditas yang

Lebih terperinci

Tujuan dan Kebijakan Investasi. Informasi Fund

Tujuan dan Kebijakan Investasi. Informasi Fund Januari 2015 CarLisya AdalahgabungandariDana Tabarru dandana InvestasidimanaPesertamempunyai kebebasanuntuk memilih penempatan Dana Investasinya pada portfolio investasi Syariah yang disediakan pihak perusahaan.

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan II 2012 tercatat sebesar 7,25%, mengalami perlambatan dibandingkan

Lebih terperinci

Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl.

Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl. September 2014-1 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 Telepon

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Grafik... vii

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Grafik... vii Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Grafik... vii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Umum... 1.2 Realisasi Semester I Tahun 2013... 1.2.1 Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro Semester

Lebih terperinci

Economic Update. Exhibit 1. Kontribusi Lapangan Usaha Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Exhibit 2. Kontribusi Penggunaan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Economic Update. Exhibit 1. Kontribusi Lapangan Usaha Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Exhibit 2. Kontribusi Penggunaan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Highlights PDB Indonesia Triwulan I 2010 Tumbuh +5,7% YoY Laju Inflasi April 2010 Meningkat Pertumbuhan Impor Lebih Cepat Dari Ekspor Maret 2010 BI Rate Tetap Pada Level 6,5% Ratna Lim Ratna@megaci.com

Lebih terperinci

CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap

CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 1,494.165 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan

Lebih terperinci

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran 29-Jan-16 NAV: 1,949.507 Total Dana Kelolaan 3,914,904,953.34 Pasar Uang 0-90% Ekuitas 77.38% Efek Pendapatan Tetap 10-90% Obligasi 12.93% Efek Ekuitas 10-90% Pasar Uang 8.82% 0.87% Keuangan A Deskripsi

Lebih terperinci

Tujuan dan Kebijakan Investasi. Informasi Fund

Tujuan dan Kebijakan Investasi. Informasi Fund Januari 2015 CarLisya Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan Dana Investasinya pada portfolio investasi Syariah yang disediakan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Surat Berharga Negara (SBN) dipandang oleh pemerintah sebagai instrumen pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan agreement). Kondisi APBN

Lebih terperinci

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran,Triwulan III - 2005 135 ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2005 Tim Penulis

Lebih terperinci

GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017

GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017 GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017 Konsolidasi Pasar setelah Mencapai Level Tertinggi Menunggu Konfirmasi Uptrend atau Perubahan Trend Pasar PERTUMBUHAN EKONOMI MOTOR PASAR SAHAM GLOBAL Inflasi negara Amerika

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN April 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN April 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Negara-negara G20 telah berkomitmen untuk memberikan pinjaman sebesar $430 miliar kepada IMF. Komitmen tersebut dilatarbelakangi oleh keadaan krisis di Eropa, sehingga pinjaman

Lebih terperinci

LAPORAN EKONOMI MAKRO KUARTAL III-2014

LAPORAN EKONOMI MAKRO KUARTAL III-2014 LAPORAN EKONOMI MAKRO KUARTAL III-2014 Proses perbaikan ekonomi negara maju terhambat tingkat inflasi yang rendah. Kinerja ekonomi Indonesia melambat antara lain karena perlambatan ekspor dan kebijakan

Lebih terperinci

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 2,098.321 CENTURY PRO Adalah gabungan dari produk asuransi seumur hidup (whole life) dan investasi dimana Pemegang Polis mempunyai kebebasan

Lebih terperinci

Policy Brief Outlook Penurunan BI Rate & Ekspektasi Dunia Usaha No. 01/01/2016

Policy Brief Outlook Penurunan BI Rate & Ekspektasi Dunia Usaha No. 01/01/2016 Policy Brief Outlook Penurunan BI Rate & Ekspektasi Dunia Usaha No. 01/01/2016 Overview Beberapa waktu lalu Bank Indonesia (BI) dalam RDG 13-14 Januari 2016 telah memutuskan untuk memangkas suku bunga

Lebih terperinci

GLOBAL OUTLOOK 1 MARET 2015

GLOBAL OUTLOOK 1 MARET 2015 GLOBAL OUTLOOK 1 MARET 2015 5500 5250 5000 4750 4500 4250 4000 3750 Data Ekonomi Global Masih Indikasikan Perlambatan Kesepakatan Yunani Dukung Aksi Bank Sentral Eropa 3500 Mar-12 Jul-12 Nov-12 Mar-13

Lebih terperinci

Neraca Berjalan Dapat Membaik Lebih Cepat

Neraca Berjalan Dapat Membaik Lebih Cepat Jakarta, 23 Februari 2015 Neraca Berjalan Dapat Membaik Lebih Cepat Walau sejak awal memprediksikan BI rate bakal turun, namun saya termasuk economist yang terkejut dengan keputusan BI menurunkan bunga

Lebih terperinci

CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang

CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang 31-Jan-17 NAV: 1,355.077 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan

Lebih terperinci

PRUlink Quarterly Newsletter

PRUlink Quarterly Newsletter PRUlink Quarterly Newsletter Publikasi dari PT Prudential Life Assurance Kuartal Kedua 2012 Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian suatu negara. Era globalisasi ini terjadi dikarenakan adanya rasa saling ketergantungan

Lebih terperinci

Fed Lift-Off Diduga Tertunda

Fed Lift-Off Diduga Tertunda Jakarta, 5 Oktober 2015 Fed Lift-Off Diduga Tertunda Kemungkinan ini mencuat menyusul angka tambahan kesempatan kerja (change in non-farm payroll) selama September 2015 lalu yang hanya mencapai 142 ribu.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004 Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran Triwulan III 2004 185 PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004 Tim Penulis Laporan Triwulanan III 2004, Bank Indonesia

Lebih terperinci

LAPORAN November KINERJA 2014 BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN November KINERJA 2014 BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN PANIN Rp CASH FUND LAPORAN November 2014 BULANAN - PANIN Rp CASH FUND Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen

Lebih terperinci

LAPORAN Oktober 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN Oktober 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% RD Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan bagian dari suatu pasar finansial karena berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka panjang. Hal ini berarti pasar

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Astra Sedaya

Lebih terperinci

USD FIXED INCOME FUND

USD FIXED INCOME FUND Oct-13 Nov-13 LAPORAN USD FIXED INCOME FUND keahlian dalam mengidentifikasi kondisi ekonomi dan pergerakan investasi untuk menghasilkan hasil investasi yang kompetitif melalui berbagai macam instrumen

Lebih terperinci