Kerja Sama : BPS Kabupaten Pasaman Barat dan Bappeda Kabupaten Pasaman Barat

Transkripsi

1

2

3 Kerja Sama : BPS Kabupaten Pasaman Barat dan Bappeda Kabupaten Pasaman Barat

4 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN PASAMAN BARAT MENURUT LAPANGAN USAHA 2007~ 2011 Gross Regional Domestic Product of Pasaman Barat Regency by Industrial Origin 2007 ~ 2011 ISSN : - Nomor Publikasi / Publication Number : Katalog BPS / BPS Catalogue : BAPPEDA : 050/416/Bappeda/X-2012 Ukuran Buku / Book Size : 21 cm x 14,5 cm Jumlah Halaman / Total Pages : xiv + 99 Halaman / Pages Naskah / Editor : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Regional Accounts and Statistic Analysis Division Gambar Kulit / Cover : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Regional Accounts and Statistic Analysis Division Diterbitkan oleh : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pasaman Barat BPS-Statistics of Pasaman Barat Regency Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya. May be cited with reference to the source.

5 KATA SAMBUTAN Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami menyambut dengan gembira atas terbitnya Publikasi Pendapatan Regional Kabupaten Pasaman Barat seri , sebagai salah satu upaya nyata yang dilakukan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Pasaman Barat beserta Bappeda Kabupaten Pasaman Barat untuk melaksanakan pembangunan di bidang statistik sejalan dengan pembangunan bidang lainnya di Kabupaten Pasaman Barat ini. Publikasi ini merupakan edisi ke-empat setelah pemekaran wilayah Pasaman. Dengan tersedianya data Pendapatan Regional Kabupaten Pasaman Barat, semoga dapat digunakan sebagai indikator dalam mengevaluasi hasil pembangunan, dan sekaligus merupakan masukan yang berharga untuk bahan pertimbangan bagi perencanaan masa datang. Akhirnya melalui kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Barat yang telah membimbing sampai terwujudnya penerbitan publikasi Pendapatan Regional ini. Simpang Ampek, Oktober 2012 BUPATI PASAMAN BARAT Drs. H. BAHARUDDIN R, MM i

6 FOREWORD By saying grace to God Almighty, we welcomed the publication of Revenue Publications Regional Pasaman Barat series , as one of the real efforts made by BPS (Central Bureau of Statistics) of Pasaman Barat and the Pasaman Barat regional development planning board (Bappeda) for carry out the development in the areas of statistical development in line with other areas of the Pasaman Barat. This publication is the fifth edition after the splitting of Pasaman. With the availability of Regional Income data Pasaman Barat, may be used as an indicator in evaluating the results of development, and is a valuable input for consideration for future planning. Finally, through this opportunity, we would like to thank the Central Bureau of Statistics of Sumatera Barat Province who has guided to the establishment of this Regional Income publication. Simpang Ampek, Oktober 2012 Regent of Pasaman Barat Drs. H. BAHARUDDIN R, MM ii

7 KATA PENGANTAR Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pasaman Barat ini merupakan lanjutan dari publikasi sejenis tahun sebelumnya, yang disusun oleh BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Pasaman Barat. Seluruh informasi dalam publikasi ini disajikan dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Publikasi ini memuat beberapa indikator ekonomi yang dapat digunakan baik untuk mengevaluasi hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan maupun sebagai bahan perencanaan untuk masa yang akan datang. Indikator-indikator tersebut antar lain : tingkat pertumbuhan ekonomi, indeks harga implisitpdrb Perkapita, peranan masing-masing sektor dan sebagainya.tahun Dasar yang digunakan sebagai dasar perhitungan pada edisi ini adalah tahun dasar Penyempurnaan cakupan dan metodologi telah dilakukan pada publikasi ini. Beberapa angka yang disajikan masih bersifat sementara terutama data tahun 2010 dan 2011, karena belum tersedianya data dasar secara lengkap dan akan disempurnakan pada penerbitan selanjutnya. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga terwujudnya publikasi ini, kami ucapkan terima kasih. BAPPEDA KABUPATEN PASAMAN BARAT Kepala, Simpang Ampek, Oktober 2012 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PASAMAN BARAT Kepala, DRS YASRI URIPSYAH NIP iii CHARDIMAN,S.ST,MM NIP

8 PREFACE Gross Regional Domestic Product of Pasaman Barat is a continuation of the previous year similar publication, compiled by BPS (Central Bureau of Statistics) of Pasaman Barat. All information in this publication are presented in two languages, Indonesian and English. This publication contains several economic indicators that can be used both to evaluate the development outcomes that have been implemented as well as planning materials for the future. These indicators among others: the level of economic growth, per capita GRDP implicit price index, the role of each sector and so forth. Base Year is used as the basis for calculations in this edition is the base year Completion of the scope and methodology have been conducted in this publication. Some of the figures presented are still tentative, especially data from 2010 and 2011, due to unavailability of basic data is complete and will be refined in the subsequent publication. To all parties who have provided assistance so that the realization of this publication, we thank you. REGIONAL PLANNING BOARD OF PASAMAN BARAT Head, Simpang Ampek, Oktober 2012 STATISTICS OF PASAMAN BARAT REGENCY Head, DRS YASRI URIPSYAH NIP CHARDIMAN, S.ST, MM NIP iv

9 DAFTAR ISI Kata Sambutan... i Kata Pengantar... iii Daftar Isi... v Daftar Tabel dan Gambar dalam Uraian... ix Tabel-tabel Lampiran... xi BAB I PENDAHULUAN Pengertian Pendapatan Regional Kegunaan Statistik Pendapatan Regional... 4 BAB II RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Tanaman Bahan Makanan Tanaman Perkebunan Peternakan dan Hasilnya Kehutanan Perikanan Jasa Pertanian Metode Penghitungan Output dan Nilai Tambah Pertambangan dan Penggalian Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Pertambangan Tanpa Migas Penggalian Industri Pengolahan Industri Pengolahan Migas (Pengilangan Minyak Bumi) Industri Tanpa Migas Listrik, Gas dan Air bersih Listrik Gas Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Perdagangan Hotel Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Pengangkutan Komunikasi v

10 2.6 Perdagangan, Hotel dan Restoran / Trade, Hotels and Restaurants Perdagangan / Trade Hotel / Hotels Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Pengangkutan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Bank Lembaga Keuangan Tanpa Bank Jasa Penunjang Keuangan Sewa Bangunan Jasa Perusahaan Jasa-jasa Pemerintahan Umum dan Pertahanan Jasa Swasta BAB III Tinjauan Perekonomian Kabupaten Pasaman Barat Perkembangan PDRB Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Peranan Sektor Ekonomi dalam Struktur PDRB PDRB Per Kapita Perkembangan Kelompok Sektor PDRB Perbandingan PDRB Kabupaten Pasaman Barat dengan Sumatera Barat Struktur Ekonomi Laju Pertumbuhan Ekonomi Perbandingan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi antar Kabupaten/Kota di Propinsi Sumbar vi

11 TABLE OF CONTENTS Foreword... Preface... Table of Contents... List of Tables and Grafiks in The Description... Appendix Tables... CHAPTER I Introduction Concept of Regional Income Statistical Usefulness of Regional Income... 9 CHAPTER II Coverage and Estimation Method Agriculture, Livestock, Forestry, and Fishery Farm Food Corps Plantation Corps Livestock and Its products Forestry Fishery Agriculture Services Estimation Method of Value Added and Output Quarrying and Mining Oil and Gas Mining Non Oil-Gas Mining Quarrying Manufacturing Industry Petoleum and LNG Refining Industry Non Oil and Gas Industry Electricity, Gas and Water Supply Electricity Gas Water Supply Construction Trade, Hotels and Restaurants Trade Hotels Restaurants Transportation and Communications Transportation Communications ii iv vii x xii vii

12 TABLE OF CONTENTS 2.8 Financial, Rentals and Business Services Bank Non Bank Financial Institutions Financial Supporting Services Building Rent Corporate Services Services Public Administration and Defense Private Services CHAPTER III Economic Review of Pasaman Barat Regency GRDP Growth Sectoral Economic Growth The Role of Economic Sector in The Structure of GRDP Per Capita GRDP Growth of GRDP Group Sector Comparison GRDP among Pasaman Barat Regency and Sumatera Barat Economic Structure Economic Growth Rate Comparison Level Sumatera Barat Province Economic Growth viii

13 DAFTAR TABEL DAN GRAFIK DALAM URAIAN TABEL Table 3.1 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pasaman Barat ADHB & ADHK 2000 Tahun 2010~ 2011 (jutaan Rupiah)... Tabel 3.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pasaman Barat ADHK 2000 Tahun 2010 ~ 2011 (persen)... Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 PDRB Perkapita dan Pendapatan Regional Perkapita ADHB Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2009 ~ Nilai tambah dan Distribusi Kelompok Sektor PDRB Kabupaten Pasaman Barat ADHP Tahun 2010 ~ Peranan Sektor Ekonomi Kabupaten Pasaman Barat terhadap PDRB Sumatera Barat Tahun 2010 ~ Laju Pertumbuhan Ekonomi Kab/Kota di Propinsi Sumatera Barat Tahun Grafik Grafik.1 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Pasaman Barat 2010 ~ Grafik 3.2 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Pasaman Barat Grafik 3.3 Kontribusi Kelompok Sektor PDRB Kab. Pasaman Barat ix

14 LIST OF TABLES AND GRAFIKS IN THE DESCRIPTION TABLES Tables 3.1 Gross Regional Domestic Product of Pasaman Barat Regency at Current Prices and Constant ~ 2011 (million Rupiah)... Tables 3.2 Growth Rate of Pasaman Barat Regency at Current Prices and Constant ~ 2011 (persen)... Tables 3.3 Percapita GRDP and Regional Income at Current Prices on Pasaman Barat Regency 2009~ Tables 3.4 The Value Added and Distribution of Pasaman Barat Regency GRDP at Current Prices by Sectoral Goups 2010~ Tables 3.5 The Role of Pasaman Barat Regency Economic Sectors to the Respective Sector of Sumatera Barat GRDP 2010~ Tables 3.6 The Economic Growth Rate of Regency/Municipality in Sumatera Barat Province Grafiks Grafiks 3.1 Pasaman Barat Regency Growth Rate GRDP (%) 2010 ~ Grafiks 3.2 Percentage Distribution GRDP of Pasaman Barat Regency Grafiks 3.3 The Contribution of Pasaman Barat Regency GRDP at Current Prices by Sectoral Groups x

15 TABEL-TABEL LAMPIRAN Tabel 1. PDRB Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2007~2011(Jutaan Rupiah)... Tabel 2. PDRB Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan (2000) Menurut Lapangan Usaha 2007~2011 (jutaan rupiah)... Tabel 3. Distribusi Persentase PDRB Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2007~ Tabel 4. Distribusi Persentase PDRB Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha 2007~ Tabel 5. Indeks Perkembangan PDRB Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2007~2011 ( 2000 = )... Tabel 6. Indeks Perkembangan PDRB Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha 2007~2011 ( 2000 = )... Tabel 7. Indeks Berantai PDRB Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2007~2011 (Tahun Sebelumnya = )... Tabel 8. Indeks Berantai PDRB Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha 2007~2011 (Tahun Sebelumnya = )..... Tabel 9. Laju Pertumbuhan PDRB Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2007~2010 (Tahun Sebelumnya = )..... Tabel 10. Laju Pertumbuhan PDRB Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha 2007~2011 (Tahun Sebelumnya = ) Tabel 11.Indeks Implisit PDRB Pasaman Barat Menurut Lapangan Usaha 2007~2011 Tabel 12.Laju Indeks Implisit PDRB Pasaman Barat Menurut Lapangan Usaha 2007~2011. Tabel 13.Perkembangan Agregat Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlaku.... Tabel 14.Perkembangan Agregat Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan Tabel 15.Indeks Perkembangan Agregate Pendapatan Regional Dan Angka-angka Perkapita Pasaman Barat Atas Harga Berlaku 2007~ Tabel 16.Indeks perkembanganagregate Pendapatan Regional Dan Angka-angka Per Kapita Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan Tabel 17.Indeks Berantai Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita Pasaman Barat Atas Harga Berlaku 2007~ Tabel 18.Indeks Berantai Agregate Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan xi

16 Tabel 19 Laju Pertumbuhan Agregat Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlaku 2007~ Tabel 20 Laju Pertumbuhan Agregat Pendapatan regional dan Angka Angka Per 99 Kapita Pasaman Barat Atas Harga Konstan 2000, 2007~2011. xii

17 APPENDIX TABLES Tables 1.GRDP of Pasaman Barat at Current Price by Industrial Origin, 2007~2011 (Million Rupiah)..... Tables 2.GRDP of Pasaman Barat at Constant 2000 price by Industrial Origin, 2007~2011 (Million Rupiah) Tables 3.Percentage Distribution of GRDP of Pasaman Barat at Current Prices by Industrial Origin 2007~ Tables 4.Percentage Distribution of GRDP of Pasaman Barat at Constant 2000 Prices by Industrial Origin 2007~ Tables 5.Index GRDP of Pasaman Barat at Current Prices by Industrial Origin 2007~2011 (2000 = ).. Tables 6.Index GRDP of Pasaman Barat at Constant 2000 Prices by Industrial O r i g i n ( = ).... Tables 7.Link Index of GRDP of Pasaman Barat at Current Prices by Industrial O r i g i n 2007~2011( P r e v i o u s Y e a r = ) Tables 8.Link Index of GRDP of Pasaman Barat at Constant 2000 Prices by Industrial Origin (2007~2011( Previous Year = ).. Tables 9. Growth Rate of GRDP of Pasaman Barat at Current Prices by Industrial Origin, 2007~2011 (Previous Year = )... Tables 10. Growth Rate of GRDP of Pasaman Barat at Constant 2000 Prices by Industrial Origin, 2007~2011(Previous Year = ).... Tables 11.Implisit Prices Index of GRDP of Pasaman Barat by Industrial Origin 2007~2011 Tables 12. Implicit Prices Index Rate of GRDP of Pasaman Barat by Industrial Origin 2007~ Tables 13.Trend of Regional Product Aggregate of Pasaman Barat at Current Market Prices 2007~2011. Tables 14.Trend of Regional Product Aggregate of Pasaman Barat at Constant 2000 Market Prices 2007~2011 Tables 15. Index of Regional Product Agregate Of Pasaman Barat At Current Market Price 2007~ Tables 16. Index of Regional Product Agregate Of Pasaman Barat At Constant 2000 Market Price 2007~ Tables 17. Link Index of Regional Product Agregate Of Pasaman Barat At Constant 2000Market Price 2007~ Tables 18. Link Index of Regional Product Agregate Of Pasaman Barat District At Constant 2000 Market Price 2007~ xiii

18 Tables 19.Growth Rate of Regional Product Agregate Of Pasaman Barat At Current Market Price Tables 20. Growth Rate of Regional Product Agregate Of Pasaman Barat At Constant 2000 Market Price 2007~ xiv

19 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN PASAMAN BARAT PENDAHULUAN

20 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Pendapatan Regional S alah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu periode tertentu ditunjukkan oleh data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada setiap tahun. Sedang PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga pada satu tahun tertentu sebagai dasar, dimana dalam penghitungan ini digunakan tahun PDRB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedangkan atas dasar harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Angka-angka PDRB dapat dihitung melalui 3 (tiga) pendekatan, yaitu: a. Pendekatan Produksi Produk Domestik Regional Bruto merupakan jumlah nilai tambah produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam suatu daerah dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Unit-unit produksi tersebut dalam penyajian ini dikelompokkan menjadi sembilan lapangan usaha yaitu: (1) Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (2) Pertambangan dan Penggalian, (3) Industri Pengolahan, (4) Listrik, Gas dan Air, (5) Bangunan, (6) Perdagangan, Hotel dan Restoran, (7) Angkutan dan Komunikasi, (8) Lembaga Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa Perusahaan, (9) Jasa-Jasa termasuk jasa pelayananan Pemerintah. 2

21 b. Pendekatan Pendapatan Produk Domestik Regional Bruto adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan; semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam definisi ini PDRB mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung neto. Jumlah semua komponen pendapatan ini per sektor disebut sebagai nilai tambah bruto sektoral. Oleh karena itu PDRB merupakan jumlah dari nilai tambah bruto seluruh sektor (lapangan Usaha). c. Pendekatan Pengeluaran Produk Domestik Regional Bruto adalah semua komponen permintaan akhir, seperti: (1) pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba, (2) konsumsi pemerintah, (3) pembentukan modal tetap, (4) perubahan stok, dan (5) ekspor neto (barang keluar dikurangi barang yang masuk ke dalam suatu wilayah) didalam suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. Secara konsep, ketiga pendekatan tersebut memberikan jumlah yang sama antara jumlah pengeluaran dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan. Dan nilainya harus sama pula dengan jumlah pendapatan untuk faktor-faktor produksinya. Selanjutnya PDRB atas dasar harga pasar mencakup komponen pajak tidak langsung neto. PDRB disamping sebagai salah satu indikator ekonomi, beberapa ukuran penting lainnya dapat diturunkan dari data PDRB, yakni: 1. Produk Regional Bruto Merupakan Produk Domestik Bruto ditambah dengan pendapatan neto dari luar daerah. Pendapatan neto itu sendiri merupakan pendapatan atas faktor produksi yang diterima dikurangi dengan pendapatan yang dibayarkan dari/keluar daerah. Pendapatan faktor produksi meliputi upah dan gaji, deviden, bunga modal, royalti 3

22 maupun pendapatan atas faktor produksi. 2. Produk Regional Neto Adalah Produk Regional Bruto dikurangi dengan penyusutan barang-barang modal tetap yang digunakan dalam proses produksi selama satu tahun disebut juga Produk Domestik Regional Neto atas dasar harga pasar. 3. Produk Domestik Regional Neto atas dasar biaya faktor Sama dengan Produk Domestik Regional Neto atas harga pasar dikurangi pajak tak langsung neto (pajak tidak langsung dikurangi subsidi). Dengan istilah lain disebut sebagai pendapatan regional yang menggambarkan pendapatan yang benar-benar diterima oleh penduduk. 4. Pendapatan Regional per Kapita Adalah Produk Domestik Regional Neto atas biaya faktor dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. 5. PDRB per Kapita Adalah Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. 6. Pajak Tak Langsung Neto Adalah pajak tak langsung dikurangi dengan subsidi yang diberikan oleh pemerintah kepada produsen. Pajak tak langsung bersifat menaikkan harga jual, sedangkan subsidi bersifat sebaliknya. 7. Angka Indeks Harga Implisit Adalah angka indeks yang diperoleh sebagai hasil bagi antara nilai PDRB atas dasar harga berlaku di bagi dengan PDRB atas dasar harga konstan Kegunaan Statistik Pendapatan Regional PDRB adalah salah satu indikator makro yang dapat menunjukkan kondisi perekonomian regional setiap tahun. Manfaat yang diperoleh dari data ini antara lain: 1. PDRB atas dasar harga berlaku menunjukkan pendapatan yang memungkinkan dapat dinikmati oleh penduduk suatu daerah. 4

23 2. PDRB atas dasar harga berlaku dapat pula menjadi indikator untuk menunjukkan tingkat inflasi atau deflasi suatu wilayah. 3. PDRB atas dasar harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke tahun. 4. Distribusi PDRB atas dasar harga berlaku menurut sektor, menunjukkan besarnya struktur perekonomian dan peranan sektor ekonomi dalam suatu daerah. Sektorsektor yang mempunyai peranan besar, menunjukkan basis perekonomian suatu daerah. 5. PRB dan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB dan PDRB per satu orang penduduk. 6. PRB dan PDRB perkapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi perkapita. 5

24 GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT OF PASAMAN BARAT INTRODUCTION

25 CHAPTER I INTRODUCTION 1.1 Concept of Regional Income O ne of the most important indicators for knowing the condition of economic in a certain region in a specified period shown by Gross Regional Domestic Product (GRDP), either at current or constant prices. GRDP is defined as total value added yielded by all economic units in the certain region, or represent the amount of final goods and services which yielded by entire economic units. GRDP at current prices reflects the total value added of goods and services calculated on the basis of the prices prevailing in every corresponding current year. GRDP at constant prices shows the total value added of goods and services which calculated by using the prices at one certain year as base, where in this enumeration is used by year GRDP at current prices can be used to see the structural shift of an economy; while on the basis of constant prices can tell us the economic growth from year to year. GRDP data can be estimated by three approaches, namely: a. Production Approach GRDP represent the amount of final product and services value added which yielded by unit produce in a certain region within certain period (usually a year). The Production units in this presentation are grouped into 9 sectors of origin, these are: (1) Agriculture, Livestock, Forestry and Fishery, (2) Mining and Quarrying, (3) Manufacturing Industry, (4) Electricity, Gas and Water Supply, (5) Construction, (6) Trade, Hotel and Restaurant, (7) Transportation and Communications, (8) Financial Institution, Rent of Building and Business Services, (9) Services, including Governmental services. b. Income Approach GRDP is the total amount of compensations received by production factors which engage in production processes in a certain region within a certain period 7

26 (usually in a year). The compensation factors of production consist of wages and salary, landrental, capital interest and profits; altogether before cut by income tax and other direct taxes. In this definition of GRDP includes also depreciation and indirect taxes. Total amount of all the income component in a sector called by sectoral gross value added. Therefore, GRDP represent the total gross added value of entire economic sectors. c. Expenditure Approach GRDP is the total value of final demand components, such as: (1) household and private-non-profit institution expenditure, (2) governmental consumption, (3) gross-domestic fixed capital formation, (4) net export, (exit goods lessened by goods which come into a region) in a certain regional within. Conceptually, these three approaches give the same result among the total expenditure, total value of final services and goods. And its value has to be same also with total of earnings for the production factors. Hereinafter GRDP at current prices includes net indirect taxes. GRDP beside as one of the economic indicator, some other important size measure can be alighted from GRDP data, namely: 1. Gross Regional Product Representing Gross Domestic Product added with net income from outside of the region. The term of Net itself refers to the income of production factors to be lessened with paid income from/outside region. The incomes from production factors cover wages and salary, dividend, capital interest, earnings and also royalty to the factors of production. 2. Net Regional Product It s the Gross Regional Product lessened with depreciation of capital assets remain to which is used in course of production during one year, referred as Net Regional Domestic Product at current prices. 8

27 3. Net Regional Domestic Product at factor cost It is equal to Net Regional Domestic Product at current prices lessened by net indirect taxes (indirect taxes lessened by governmental subsidies). With conceived by other term of income of regional depicting that really accepted by resident. 4. Per Capita Regional Income It is Net Regional Domestic Product at factor cost divided by the mid year population at certain region. 5. Per Capita GRDP Is Gross Regional Domestic Product at current prices divided by the mid year population at certain region. 6. Net Indirect Taxes Is indirect taxes lessened with subsidies given by government to producer. Indirect taxes have character to increase the selling price, while subsidies have the character on the contrary. 7. Implicit Prices Indices Is obtained indices number as quotients between GRDP values at current prices divided by GRDP at constant prices Statistical Usefulness of Regional Income GRDP is one of the macro indicators able to show the economic condition of a region annually. The obtained benefit from this data for example: 1. GRDP at current prices can shows the receive income can enjoy by resident of a region. 2. GRDP at current prices earn also become the indicator to shows the inflation or deflation rate on a region. 3. GRDP at constant prices can be used to show economic growth rate as a whole or every sectors from year to year. 4. GRDP distribution at current prices according to sectors, showing the level of economic structure and economic sector role in a region. The sectors having a 9

28 large share, means playing a big role in the structure of a regional economy. 5. GRP and per capita GRDP at current prices, shows the level of population economic prosperity. 6. GRP and per capita GRDP at constant prices, good for knowing the real growth of per capita economic. 10

29 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN PASAMAN BARAT RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN

30 BAB II RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN U raian sektoral yang disajikan dalam bab ini mencakup ruang lingkup dan definisi dari masing-masing sektor dan sub-sektor, cara-cara perhitungan Nilai Tambah Bruto (NTB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000, serta sumber datanya. 2.1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Tanaman Bahan Makanan Sub-sektor ini mencakup komoditi bahan makanan seperti padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, umbi-umbian, kacang tanah, kacang kedele, kacangkacangan lainnya, sayur-sayuran, buah-buahan, padi-padian serta bahan makanan lainnya Tanaman Perkebunan Sub-sektor ini mencakup semua jenis kegiatan tanaman perkebunan yang diusahakan, baik oleh rakyat maupun oleh perusahaan perkebunan. Komoditi yang dicakup meliputi antara lain cengkeh, jahe, jambu mete, jarak, kakao, karet, kapas, kapok, kayu manis, kelapa, kelapa sawit, kemiri, kina, kopi, lada, pala, panili, serat karung, tebu, tembakau, teh serta tanaman perkebunan lainnya Peternakan dan Hasilnya Sub-sektor ini mencakup semua kegiatan pembibitan dan budi daya segala jenis ternak dan unggas dengan tujuan untuk dikembang biakkan, dibesarkan dipotong dan diambil hasilnya, baik yang dilakukan rakyat maupun oleh perusahaan peternakan. Jenis ternak yang dicakup adalah: sapi, kerbau, kambing, babi, kuda, ayam, itik, telur ayam, telur itik. Susu sapi serta hewan peliharaan lain. 12

31 2.1.4 Kehutanan Sub-sektor ini mencakup kegiatan penebangan segala jenis kayu serta pengambilan daun-daunan, getah-getahan dan akar-akaran, termasuk juga kegiatan perburuan. Komoditi yang dicakup meliputi: kayu gelondongan (baik yang berasal dari hutan rimba maupun hutan budidaya), kayu bakar, rotan, arang, bambu, terpentin, gondorukem, kopal, menjangan, babi hutan, serta hasil hutan lainnya Perikanan Sub-sektor ini mencakup semua kegiatan penangkapan, pembenihan dan budidaya segala jenis ikan dan biota air lainnya, baik yang berada di air tawar maupun di air asin. Komoditi hasil perikanan antara lain seperti ikan tuna dan jenis ikan laut lainnya; ikan mas dan jenis ikan darat lainnya; ikan bandeng dan jenis ikan air payau lainnya; udang dan binatang berkulit keras lainnya; cumi-cumi dan binatang berkulit lunak lainnya; rumput laut serta tumbuhan laut lainnya Jasa Pertanian Jasa pertanian merupakan jasa-jasa khusus yang diberikan untuk menunjang kegiatan ekonomi pertanian berdasarkan suatu pungutan atau kontrak tertentu. Termasuk jasa pertanian adalah penyewaan alat pertanian dengan operatornya dengan syarat pengelolaan dan resiko usaha tersebut di lakukan secara terpisah. Dalam perhitungan nilai tambah sektor pertanian, secara konsep nilai tambah jasa pertanian ini terdistribusi pada masing-masing sub-sektor (misalnya jasa dokter hewan pada sub sektor peternakan, jasa memetik kopi pada sub sektor perkebunan). Akan tetapi karena sampai saat ini belum didapat informasi yang lengkap tentang jasa pertanian, maka untuk alasan praktisnya nilai tersebut dianggap terwakili dalam besarnya persentase mark-up untuk tiap-tiap sub sektor pertanian. 13

32 2.1.7 Metode Perhitungan Output dan Nilai Tambah Pendekatan yang digunakan dalam memperkirakan nilai tambah sektor pertanian adalah melalui pendekatan dari sudut produksi. Pendekatan ini didasarkan pada pertimbangan tersedianya data produksi dan harga untuk masing -masing komoditi pertanian. Secara umum, nilai output setiap komoditi diperoleh dari hasil perkalian antara produksi yang dihasilkan dengan harga produsen komoditi bersangkutan. Menurut sifatnya, output dibedakan atas dua jenis yaitu output utama dan output ikutan. Disamping itu diperkirakan melalui besaran persentase pelengkap (markup) yang diperoleh dari berbagai survei khusus. Total output suatu sub-sektor merupakan penjumlahan dari nilai output utama dan ikutan dari seluruh komoditi di tambah dengan nilai perlengkapannya. Nilai tambah bruto (NTB) suatu sub-sektor diperoleh dari penjumlahan NTB tiap-tiap komoditi. NTB ini didapat dari pengurangan nilai output atas harga produsen terhadap seluruh biaya-biaya antara, yang dalam prakteknya biasa dihitung melalui perkalian antara rasio NTB terhadap output komoditi tertentu. Guna keperluan penyajian data NTB atas dasar harga konstan 2000 (2000=100), digunakan metode revaluasi. Yaitu metode dimana seluruh produksi dan biaya biaya antara dinilai berdasarkan harga tahun dasar Khusus untuk sub-sektor peternakan, penghitungan produksinya tidak dapat dilakukan secara langsung, tetapi diperoleh melalui suatu rumus persamaan yang menggunakan tiga peubah, yakni: Banyaknya ternak yang dipotong, ditambah selisih populasi ternak dan selisih antara ekspor dan impor ternak. 2.2 Pertambangan dan Penggalian Seluruh jenis komoditi yang dicakup dalam sektor pertambangan dan penggalian, dikelompokkan dalam tiga sub-sektor, yaitu: pertambangan minyak dan gas bumi (migas), pertambangan tanpa migas dan penggalian. 14

33 2.2.1 Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Pertambangan migas meliputi kegiatan pencarian kandungan minyak gas bumi, penyiapan pengeboran, penambangan, penguapan, pemisahan serta penampungan untuk dapat dijual atau dipasarkan. Komoditi yang dihasilkan adalah minyak bumi, kondesat dan gas bumi. Di Kabupaten Pasaman Barat kegiatan penambangan minyak dan gas bumi belum dilakukan. Oleh karena itu, tabel-tabel PDRB Kabupaten Pasaman Barat tidak mencakup sub sektor ini Pertambangan Tanpa Migas Sub sektor ini meliputi pengambilan dan persiapan pengolahan lanjutan benda padat, baik dibawah maupun diatas permukaan bumi serta seluruh kegiatan lainnya yang bertujuan untuk memanfaatkan bijih logam dan hasil tambang lainnya. Hasil dari kegiatan ini adalah batu bara, pasir besi, bijih timah, bijih nikel, ferro nikel, nikel mattes, bijih bauksit, bijih tembaga, bijih emas dan perak, bijih mangan, belerang, yodium, fosfat, aspal alam serta komoditi tambang selain tersebut diatas. Untuk memperoleh output beberapa komoditi tambang seperti batubara, bijih bauksit, bijih timah, bijih tembaga, bijih nikel, ferro nikel, nikel mates, bijih emas dan bijih perak tetap di gunakan metode pendekatan produksi. Cara yang digunakan untuk memperoleh output dan NTB atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2000 di tempuh cara yang sama dengan cara yang digunakan pada sub-sektor pertambangan migas, yaitu metode revaluasi Penggalian Sub-sektor ini mencakup pengambilan dan penggalian segala jenis barang galian seperti batu-batuan, pasir dan tanah yang pada umumnya berada pada permukaan bumi. Hasil dari kegiatan ini adalah batu gunung, batu kali, batu kapur, koral, kerikil, batu karang, batu marmer, pasir untuk bahan bangunan, pasir silika, pasir kwarsa, kaolin, tanah liat, dan komoditi penggalian selain tersebut diatas. 15

34 Termasuk dalam sub-sektor penggalian adalah komoditi garam kasar. Output garam kasar 2000 atas dasar harga konstan 2000, diperoleh dengan menggeser output tahun 2000 menjadi output tahun 2000 menggunakan indeks pertumbuhan penduduk 2000 (2000=100). NTB atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan mengalikan output tersebut dengan rasio NTB output tahun Output harga berlaku diperoleh melalui perkalian antara output atas dasar harga konstan 2000 dengan indeks HPB garam (2000=100). Dengan mengalikan output atas dasar harga berlaku tersebut dengan rasio NTB terhadap output pada masing-masing tahun, diperoleh NTB atas dasar harga berlaku. Output komoditi penggalian lainnya atas dasar harga berlaku dihitung melalui pendekatan produksi dimana output setiap komoditi diperoleh dari hasil perkalian antara produksi dengan harga masing-masing komoditi. NTB diperoleh dari output dikurangi biaya antara. Sedangkan perhitungan atas dasar harga konstan 2000 dilakukan melalui metode revaluasi. 2.3 Industri Pengolahan Seperti halnya pada seri tahun dasar Industri pengolahan dibedakan atas dua kelompok besar, yaitu industri pengolahan migas dan industri pengolahan Non Migas Industri Pengolahan Migas (Pengilangan Minyak Bumi) Sub sektor ini mencakup pengilangan minyak bumi dan produk LNG yang dihasilkan oleh pengilangan gas alam. Namun karena tidak ada kegiatan di Kabupaten Pasaman Barat, maka sub sektor ini dikosongkan Industri Tanpa Migas Sejak tahun 2000, industri pengolahan tanpa migas dihitung menurut dua digit kode klasifikasi lapangan usaha industri (KLUI) yaitu: industri makanan, minuman dan tembakau (31); industri tekstil, pakaian jadi dan kulit (32); industri 16

35 kayu, bambu dan rotan (33); industri kertas dan barang dari kertas (34); industri kimia dan barang-barang dari kimia dan karet (35); industri barang galian bukan logam (36); industri logam dasar (37); industri barang dari logam, mesin & peralatannya (38); dan industri pengolahan lainnya (39). Perhitungan pada tahun dasar 2000=100 menggunakan acuan tabel output tahun Sehingga semua kode KLUI yang dimulai dengan angka 3 (tiga) sudah dimasukkan dalam sektor industri. Seperti halnya pada seri tahun dasar 1993, maka pada industri pengolahan tanpa migas ini juga dibedakan atas tiga bagian, yaitu: industri pengolahan tanpa migas besar sedang (tenaga kerja > 20 orang), industri pengolahan tanpa migas kecil (tenaga kerja 5 19 orang) dan industri pengolahan tanpa migas kerajinan rumah tangga (tenaga kerja < 4 orang). Industri Besar dan Sedang Metode penghitungannya menggunakan pendekatan produksi, yaitu output dihitung lebih dahulu, kemudian setelah dikurangi dengan biaya antara diperoleh Nilai Tambah Brutonya. Pada prinsipnya, metode estimasi yang digunakan, baik pada seri lama maupun seri baru tidak berbeda. Yaitu menggunakan cara inflasi untuk menghitung atas dasar harga berlaku dan cara ekstropolasi untuk menghitung atas dasar konstannya. Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga Pada prinsipnya, cakupan dan definisi kegiatan Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga (IKKR) sama dengan cakupan dan definisi kegiatan Industri Besar/Sedang tanpa Migas. Perbedaannya terletak pada jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan industri tersebut. Suatu perusahaan dikatakan sebagai industri kecil, jika tenaga kerjanya berjumlah antara 5 sampai 19 orang. Sedangkan perusahaan digolongkan sebagai Industri Kerajinan Rumah Tangga jika tenaga kerjanya berjumlah kurang dari lima orang. 17

36 2.4 Listrik, Gas dan Air Bersih Listrik Kegiatan ini mencakup pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) maupun oleh perusahaan Non-PLN seperti pembangkitan listrik oleh Perusahaan Pemerintah Daerah dan listrik yang diusahakan oleh swasta (perorangan maupun perusahaan), dengan tujuan untuk dijual. Listrik yang dibangkitkan atau yang diproduksi meliputi listrik yang dijual, dipakai sendiri, hilang dalam transmisi, dan listrik yang dicuri. Metode penghitungan output dan NTB untuk seri 2000 pada sub-sektor ini adalah sama dengan metode perhitungan yang dipakai pada seri 2000 yaitu dengan menggunakan pendekatan produksi, yang didasarkan pada data hasil survei PLN Gas Kegiatan ini meliputi penyediaan serta penyaluran gas kota kepada konsumen dengan menggunakan pipa. Di Indonesia kegiatan usaha ini hanya dilakukan oleh perum Gas Negara. Karena tidak ada kegiatan ini di Kabupaten Pasaman Barat, maka sub-sektor ini tidak ada isian Air Bersih Kegiatan sub-sektor air bersih mencakup proses pembersihan, pemurnian dan proses kimiawi lainnya untuk menghasilkan air minum, serta pendistribusian dan penyalurannya secara langsung melalui pipa dan alat lain ke rumah tangga, instansi pemerintah maupun swasta. Metode penghitungan yang digunakan pada seri 2000 ini masih sama dengan metode penghitungan yang digunakan pada seri 1993 yaitu dengan menggunakan pendekatan produksi dengan data dasar hasil survei perusahaan air minum (PAM/PDAM) Tahunan. 18

37 2.5 Bangunan Kegiatan sektor bangunan terdiri dari bermacam-macam kegiatan meliputi pembuatan, pembangunan, pemasangan dan perbaikan (berat maupun ringan) semua jenis konstruksi yang keseluruhan kegiatan sesuai dengan rincian menurut KLUI. Metode yang digunakan untuk mendapatkan NTB sektor bangunan adalah melalui pendekatan arus barang (commodity flow). Penggunaan metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa besarnya output pada sektor bangunan sejalan dengan besarnya input komoditi yang dipergunakan untuk memperoleh output dan NTB sektor bangunan, menggunakan cara ekstrapolasi yang mana output dan Nilai Tambah Bruto dengan harga konstan harus diperoleh dulu sebelum memperoleh output dan NTB atas dasar harga berlaku. 2.6 Perdagangan, Hotel dan Restoran Perdagangan Kegiatan yang tercakup dalam sub-sektor perdagangan meliputi kegiatan membeli dan menjual barang, baik barang baru maupun bekas, untuk tujuan penyaluran/pendistribusian tanpa mengubah sifat barang tersebut. Sub-sektor perdagangan dalam perhitungannya dikelompokkan dalam dua jenis kegiatan, yaitu perdagangan besar dan perdagangan eceran. Perdagangan besar meliputi kegiatan pengumpulan dan penjualan kembali barang baru atau bekas oleh pedagang dari produsen atau importir ke pedagang besar lainnya, pedagang eceran, perusahaan dan lembaga yang tidak mencari untung, Sedangkan perdagangan eceran mencakup kegiatan pedagang yang umumnya melayani konsumen perorangan atau rumah tangga tanpa merubah sifat, baik barang baru atau barang bekas. Metode yang digunakan sub sector ini adalah metode arus barang. Output atau margin perdagangan merupakan selisih antara nilai jual dan nilai beli barang yang diperdagangkan setelah dikurangi dengan biaya angkut barang dagangan 19

38 yang dikeluarkan oleh pedagang. Dengan cara metode arus barang, output dihitung berdasarkan margin perdagangan yang timbul akibat memperdagangkan barang-barang dari sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, industri serta barang-barang yang berasal dari impor. NTB diperoleh berdasarkan perkalian antara total output dengan rasio NTB. Untuk memperoleh total NTB sub-sektor perdagangan adalah dengan menjumlahkan NTB tersebut dengan pajak penjualan dan bea masuk barang impor Hotel Sub sektor ini mencakup kegiatan penyediaan akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan sebagai tempat penginapan. Akomodasi yang dimaksud disini adalah hotel berbintang maupun tidak berbintang, serta tempat tinggal lainnya yang digunakan untuk menginap seperti losmen, motel, dan sejenisnya. Termasuk pula kegiatan penyediaan makanan dan minuman serta penyediaan fasilitas lainnya bagi para tamu yang menginap dimana kegiatankegiatan tersebut berada dalam satu kesatuan manajemen dengan penginapan. Alasan penggabungan ini karena datanya sulit dipisahkan. NTB sub sektor hotel diperoleh dengan menggunakan pendekatan produksi. Indikator produksi yang digunakan adalah jumlah malam kamar dan indikator harganya adalah rata-rata tarif per malam kamar. Output atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan perkalian indikator produksi dengan indikator harganya. Sedangkan NTB diperoleh berdasarkan perkalian output dengan rasio NTB-nya. Output dan NTB atas dasar harga konstan dihitung dengan menggunakan metode ekstrapolasi Restoran Kegiatan sub-sektor ini mencakup usaha penyediaan makanan dan minuman jadi yang umumnya dikonsumsi di tempat penjualan. Kegiatan yang 20

39 termasuk dalam sub-sektor ini seperti rumah makan, warung nasi, warung kopi, katering dan kantin. Pendekatan yang digunakan untuk menghitung NTB sub-sektor restoran adalah pendekatan pengeluaran konsumsi makanan dan minuman jadi di luar rumah dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS). 2.7 Pengangkutan dan Komunikasi Pengangkutan Kegiatan yang dicakup dalam sub-sektor pengangkutan terdiri atas jasa angkutan rel; Angkutan jalan raya; Angkutan laut; Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan; Angkutan udara; dan jasa penunjang angkutan. Kegiatan pengangkutan meliputi kegiatan pemindahan penumpang dan barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan alat angkut atau kendaraan, baik bermotor maupun tidak bermotor. Sedangkan jasa penunjang angkutan mencakup kegiatan yang sifatnya menunjang kegiatan pengangkutan seperti terminal, pelabuhan dan pergudangan. Angkutan Jalan Raya Meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang menggunakan alat angkut kendaraan jalan raya, baik bermotor maupun tidak bermotor. Termasuk pula kegiatan charter / sewa kendaraan baik dengan atau tanpa pengemudi. Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlakunya merupakan perkalian antara indikator produksi dengan indikator harga untuk masing-masing jenis angkutan. Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi. NTB dihitung berdasarkan perkalian antara rasio NTB dengan outputnya. Angkutan Laut Meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang dengan menggunakan kapal laut yang beroperasi didalam dan keluar daerah domestik. Tidak termasuk kegiatan pelayaran laut yang diusahakan oleh 21

40 perusahaan lain yang berada dalam satu satuan usaha, dimana kegiatan pelayaran ini sifatnya hanya menunjang kegiatan induknya dan data yang tersedia sulit untuk dipisahkan. Pada dasarnya, metode estimasi NTB angkutan laut seri tahun dasar 2000 sama dengan seri tahun dasar Perbedaan kedua seri tersebut terletak dalam penggunaan rasio NTB. Dalam seri 2000, Rasio NTB mencerminkan 1993 serta merupakan rasio gabungan antara kegiatan angkutan penumpang dan barang. Sedangkan seri 2000, Rasio NTB mencerminkan keadaan tahun 2000 dimana rasio NTB untuk kegiatan angkutan penumpang dan barang masing-masing berbeda. Output atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan perkalian indikator produksi dengan indikator harganya. Output atas dasar harga konstan dihitung dengan metode ekstrapolasi. Sedangkan NTB diperoleh dengan perkalian antara rasio NTB dengan outputnya. Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Kegiatan yang dicakup meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang dengan menggunakan kapal / angkutan sungai dan danau baik bermotor maupun tidak bermotor, serta kegiatan penyeberangan dengan alat angkut kapal ferry. Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Indikator produksi yang digunakan adalah jumlah penumpang, barang dan mobil yang diangkut. Output atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan harga perkalian indikator produksi dengan indikator harga yang terdiri dari angkutan sungai, danau serta penyeberangan. Untuk output atas dasar harga konstan diperoleh dengan metode ekstrapolasi. Sedangkan NTB diperoleh berdasarkan perkalian antara rasio NTB dengan outputnya. 22

41 Jasa Penunjang Angkutan Mencakup kegiatan yang bersifat menunjang dan memperlancar kegiatan pengangkutan, yaitu meliputi jasa-jasa pelabuhan udara, laut, sungai, darat (terminal & parkir), bongkar muat laut dan darat, keagenan penumpang, ekspedisi laut, jalan tol dan jasa penumpang lainnya (pengerukan dan pengujian kelayakan angkutan laut). Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output dan NTB atas dasar harga berlaku dari kegiatan-kegiatan yang sifatnya monopoli diperoleh dari pengolahan laporan keuangan BUMN yang terkait. Kegiatan lainnya diperhitungkan dengan mengalikan indikator produksi dan harga. Rasio-rasio yang digunakan adalah rasio NTB, rasio mark-up dan rasio lainnya yang sesuai Komunikasi Sub-sektor ini terdiri dari kegiatan Pos dan Giro, Telekomunikasi dan Jasa Penunjang Komunikasi. Pos dan Giro mencakup kegiatan pemberian jasa kepada pihak lain dalam hal pengiriman surat, wesel dan paket pos yang diusahakan oleh PT Pos Indonesia. Kegiatan telekomunikasi meliputi pemberian jasa kepada pihak lain dalam hal pengiriman berita melalui telegram, telepon dan telex yang di usahakan oleh PT Telkom dan PT Indosat. Jasa penunjang komunikasi meliputi kegiatan lainnya yang menunjang komunikasi seperti warung telekomunikasi (wartel), Radio Panggil (Pager), dan telepon selular (ponsel). Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlaku berupa pendapatan/penerimaan pos dan giro serta telekomunikasi diperoleh dari laporan keuangan. NTB atas dasar harga berlaku diperoleh pula dari laporan keuangan berupa penjumlahan upah dan gaji, penyusutan, laba/rugi, dan komponen-komponen lainnya dari NTB. Output dan NTB jasa penunjang angkutan diestimasi dengan pendekatan produksi, yaitu dengan menggunakan jumlah perusahaan sebagai indikator produksi, dan rata-rata pendapatan perusahaan sebagai indikator harganya. 23

42 Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan dihitung dengan metode ekstrapolasi. 2.8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Bank Kegiatan yang dicakup adalah kegiatan yang memberikan jasa keuangan pada pihak lain seperti: menerima simpanan terutama dalam bentuk giro dan deposito, memberikan kredit/pinjaman baik kredit jangka pendek/menengah dan panjang, mengirim uang, membeli dan menjual surat-surat berharga, mendiskonto surat wesel/kertas dagang/surat hutang dan sejenisnya, menyewakan tempat penyimpanan barang berharga, dan sebagainya. Output dari usaha perbankan adalah jumlah penerimaan atas jasa pelayanan bank yang diberikan kepada pemakainya, seperti biaya administrasi atas transaksi dengan bank, biaya pengiriman wesel, dan sebagainya. Dalam output bank dimasukkan pula imputasi jasa bank yang besarnya sama dengan selisih antara bunga yang diterima dengan bunga yang dibayarkan Lembaga Keuangan Tanpa Bank Usaha Jasa Asuransi Asuransi adalah salah satu jenis lembaga keuangan bukan bank yang usaha pokoknya menanggung resiko-resiko atas terjadinya musibah/kecelakaan atas barang atau orang tersebut (termasuk tunjangan hari tua). Pada pihak ditanggung dapat menerima biaya atas hancur/rusaknya barang atau mengakibatkan terjadinya kematian tertanggung. Jasa asuransi ini dapat dibedakan menjadi asuransi jiwa, asuransi sosial, serta asuransi kerugian. Asuransi jiwa adalah usaha perusahaan yang khusus menanggung resiko kematian, kecelakaan atau sakit termasuk juga jaminan hari tua/masa depan pihak tertanggung. Nilai pertanggungan ditentukan dan disetujui oleh kedua belah pihak yang dicantumkan dalam surat perjanjian. 24

43 Asuransi kerugian adalah usaha perasuransian yang khusus menanggung resiko atas kerugian, kehilangan atau kerusakan harta milik/benda termasuk juga tanggung jawab hukum pada pihak ketiga yang mungkin terjadi terhadap benda/harta milik tertanggung karena sebab-sebab tertentu dengan suatu nilai pertanggungan yang besarnya telah ditentukan dan disetujui oleh kedua belah pihak yang dicantumkan dalam surat perjanjian. Asuransi sosial adalah usaha perasuransian yang mencakup usaha asuransi jiwa (kerugian) yang dibentuk pemerintah berdasarkan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara pihak asuransi dengan seluruh/segolongan masyarakat untuk tujuan sosial. Pihak asuransi ini akan menerima menampung sejumlah iuran/sumbangan wajib dari masyarakat yang menggunakan jasa pelayanan umum, seperti: Jasa angkutan, jasa kesehatan, jasa/pelayanan terhadap pemilik kendaraan bermotor dan pelayanan hari tua. Output dari kegiatan asuransi merupakan rekapitulasi dari output asuransi jiwa, asuransi bukan jiwa (asuransi sosial, asuransi dan reasuransi kerugian serta broker asuransi). Biaya antara yang dikeluarkan dalam kegiatan asuransi berupa biaya umum seperti: pembelian alat tulis kantor, BBM, rekening listrik, dan sebagainya), biaya pemeliharaan, sewa gedung dan biaya administrasi. Dana Pensiun Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola program yang menjanjikan manfaat pensiun. Manfaat pensiun adalah pembayaran berkala yang dibayarkan kepada peserta pada saat peserta pensiun dan dengan cara yang ditetapkan dalam peraturan dana pensiun. Manfaat pensiun terdiri dari manfaat pensiun normal, manfaat pensiun dipercepat, manfaat pensiun cacat dan manfaat pensiun ditunda. Jenis dana pensiun dibedakan menjadi dua, yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Output dan NTB atas dasar harga berlaku dari kegiatan Dana Pensiun diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan kegiatan tersebut. 25

44 Sedangkan estimasi output dan NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan cara deflasi/ekstrapolasi, sebagai deflatornya/ ekstrapolatornya adalah IHK umum atau jumlah peserta. Pegadaian Mencakup usaha lembaga perkreditan pemerintah yang bersifat monopoli dan dibentuk berdasarkan ketentuan undang-undang. Tugasnya antara lain membina perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit atas dasar hukum gadai dengan cara yang mudah, cepat, aman dan hemat. Kegiatan utamanya adalah memberikan pinjaman uang kepada segolongan masyarakat dengan menerima jaminan barang bergerak. Besarnya pinjaman sesuai dengan nilai barang jaminan yang diserahkan pihak peminjam tanpa syarat apapun mengenai penggunaan dananya. Output dan NTB atas dasar harga berlaku dari kegiatan pegadaian diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan Perum Pegadaian. Outputnya terutama terdiri dari sewa modal, bunga deposito dan lain-lain (sewa rumah). NTB diperoleh dengan mengurangkan output dengan biaya antara. Output dan NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi, ekstrapolatornya adalah jumlah nasabah Jasa Penunjang Keuangan Mencakup kegiatan pedagang valuta asing, pasar modal dan jasa penunjangnya, manajer investasi, penasehat investasi, reksa dana, biro administrasi efek, tempat penitipan harta, dan sejenisnya Sewa Bangunan Sub-sektor ini meliputi usaha penyewaan bangunan dan tanah, baik yang menyangkut bangunan tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal seperti perkantoran, pertokoan serta usaha persewaan tanah persil. Output untuk persewaan bangunan tempat tinggal diperoleh dari perkalian antara pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita untuk sewa rumah, kontrak 26

45 rumah, sewa beli rumah dinas, perkiraan sewa rumah, pajak dan pemeliharaan rumah, dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Sedangkan output usaha persewaan bangunan bukan tempat tinggal diperoleh dari perkalian antara luas bangunan yang disewakan dengan rata-rata tarif sewa per m 2. NTB diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan outputnya. NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai ekstrapolatornya indeks luas bangunan Jasa Perusahaan Jasa Hukum (Advokat/Pengacara dan Notaris) Advokat adalah ahli hukum yang berwenang bertindak sebagai penasehat atau pembela perkara dalam pengadilan, baik perkara pidana maupun perdata. Sedangkan Notaris adalah orang yang ditunjuk dan diberi kuasa oleh departemen Kehakiman untuk mengesahkan dan menyaksikan berbagai surat perjanjian dan sebagainya. Jasa Akuntansi dan Pembukuan Jasa akutansi dan pembukuan adalah usaha jasa pengurusan tata buku dan pemeriksaan pembukuan, termasuk juga jasa pengolahan data dan tabulasi yang merupakan bagian dari jasa akuntansi dan pembukuan. Jasa Bangunan, Arsitek dan Teknik Jasa bangunan, arsitek dan teknik adalah usaha jasa konsultasi bangunan, jasa survei geologi, penyelidikan tambang/ pencarian komoditi pertambangan dan jasa penyelidikan serta sejenisnya. Jasa Periklanan dan Riset Pemasaran Jasa periklanan dan riset pemasaran adalah suatu kegiatan usaha yang memberikan pelayanan kepada pihak lain dalam bentuk pembuatan dan pemasangan iklan, bertujuan untuk menyampaikan informasi, membujuk dan mengingatkan kepada konsumen tentang produk dari suatu usaha. Dalam penyampaiannya dapat melalui berbagai media massa. 27

46 Jasa Persewaan Mesin dan Peralatan Jasa persewaan mesin dan peralatan adalah usaha persewaan mesin dan peralatannya untuk keperluan pertanian, pertambangan dan ladang minyak, industri pengolahan, konstruksi, dan mesin-mesin keperluan kantor. Output jasa perusahaan diperoleh dari perkalian antara indikator produksi (jumlah perusahaan atau tenaga kerja) dengan indikator harga (rata-rata output perusahaan atau per tenaga kerja). 2.9 Jasa-jasa Pemerintah Umum dan Pertahanan Jasa pemerintahan pada prinsipnya terbagi dua, yakni: pertama, pelayanan dari pemerintahan departemen dan pertahanan, kedua, pelayanan yang diberikan oleh badan-badan dibawah departemen tersebut. Pelayanan kedua ini disebut jasa pemerintahan lainnya. Administrasi Pemerintahan dan Pertahanan Sektor Pemerintahan umum dan pertahanan mencakup semua departemen dan non departemen, badan/lembaga tinggi negara, kantor-kantor dan badanbadan yang berhubungan dengan administrasi pemerintahan dan pertahanan. Belanja pegawai guru pemerintah yang memegang tata usaha dikategorikan sebagai administrasi pemerintahan, sedangkan belanja pegawai guru pemerintah yang tugasnya mengajar di kategorikan sebagai jasa pendidikan. Begitu juga dokter pemerintah yang tidak melayani masyarakat, dikelompokkan sebagai administrasi pemerintahan. Dokter pemerintah yang melayani masyarakat dikelompokkan sebagai jasa kesehatan. Jasa Pemerintah Lainnya Jasa pemerintah lainnya meliputi kegiatan yang bersifat jasa seperti sekolahsekolah pemerintah, universitas pemerintah, rumah sakit pemerintah, bimbingan masyarakat terasing, museum perpustakaan, tempat-tempat rekreasi yang dibiayai dari keuangan pemerintah, dimana pemerintah 28

47 memungut pembayaran yang pada umumnya tidak mencapai besarnya biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan Gtersebut. Unit-unit usaha semacam ini menyediakan pelayanan jasa untuk masyarakat. Aparat pemerintah yang melayani penyuluhan KB atau memberi penyuluhan kepada masyarakat terasing dikategorikan sebagai jasa kemasyarakatan lainnya. Sedangkan pegawai pemerintah yang melakukan penjualan karcis masuk taman hiburan, museum atau melayani masyarakat di perpustakaan, dikategorikan sebagai jasa hiburan dan kebudayaan. Belanja pegawai dari sektor ini terdiri dari gaji pokok, honorarium dan tunjangan lainnya. Belanja pegawai yang dipisahkan dari belanja pembangunan ditransfer ke belanja rutin, seperti pembayaran honor pegawai negeri yang turut dalam kegiatan proyek. Belanja pegawai jasa pemerintahan lainnya yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun daerah, baik rutin maupun pembangunan adalah untuk guruguru sekolah negeri, pekerja sekolah rumah sakit pemerintah, pekerja bimbingan masyarakat terasing, pekerja perpustakaan, tempat-tempat rekreasi serta museum pemerintah. Penyusutan barang modal untuk sektor pemerintahan umum, sampai saat ini datanya belum tersedia. Sehingga nilai penyusutan diestimasi berdasarkan rasio terhadap belanja pegawai. Struktur biaya dari sektor ini tidak memuat unsur surplus usaha, sedangkan pemerintah tidak melakukan pembayaran pajak tak langsung. Sehingga untuk memperoleh Nilai Tambah Bruto diperkirakan dari penjumlahan belanja pegawai serta perkiraan penyusutan. Data untuk estimasi NTB sektor pemerintah umum didasarkan pada realisasi pengeluaran pemerintah. Belanja pegawai pada jasa pemerintah lainnya yang ditrasfer dari pemerintah pusat dan daerah diperoleh dari realisasi anggaran belanja pembangunan menurut sektor dan sub-sektor. Sedangkan data belanja pegawai untuk jasa pemerintahan lainnya bagi pemerintah daerah diperoleh dari pemerintah 29

48 daerah diperoleh dari laporan belanja pegawai menurut jenis pengeluaran. Disamping belanja pegawai diatas, penyusutan juga termasuk dalam penghitungan NTB sub-sektor jasa pemerintah lainnya, dimana nilai penyusutan diperkirakan sekitar lima persen dari nilai belanja pegawai. Perkiraan NTB sektor pemerintahan umum dan jasa lainnya atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi menggunakan indeks tertimbang jumlah pegawai negeri menurut golongan kepangkatan Jasa Swasta Jasa Sosial Kemasyarakatan Meliputi jasa pendidikan, kesehatan, riset/penelitian, palang merah, panti asuhan, panti wreda, yayasan pemeliharaan anak cacat/ypac, rumah ibadat dan sejenisnya, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Output jasa sosial dan kemasyarakatan diperoleh dari hasil perkalian antara masing-masing indikator produksi, seperti jumlah murid menurut jenjang pendidikan, jumlah tempat tidur rumah sakit, jumlah dokter, jumlah anak yang diasuh, jumlah orang lanjut usia yang dirawat, jumlah rumah ibadah, jumlah anak cacat yang dirawat dan rata-rata output per masing-masing indikator. Jasa hiburan dan Rekreasi Meliputi kegiatan produksi dan distribusi film komersial dan film dokumenter untuk kepentingan pemerintah serta reproduksi film video, jasa bioskop dan panggung hiburan, studio radio, perpustakaan, museum, kebun binatang, gedung olah raga, kolam renang, klab malam, taman hiburan, lapangan golf, lapangan tenis, bilyar, klub sepak bola, artis film, artis panggung, karaoke, video klip, studio televisi dan stasiun pemancar radio yang dikelola oleh swasta. Output atas dasar harga berlaku diperoleh dengan menggunakan metode pendekatan produksi, yaitu output diperoleh hasil perkalian antara indikator produksi dengan indikator harga. Output kegiatan produksi film diperoleh dari perkalian antara jumlah film yang 30

49 diproduksi dengan rata-rata output per film. Output kegiatan distribusi film diperoleh dari perkalian antara rasio biaya sewa film dengan output bioskop, sedangkan output bioskop diperoleh dari perkalian antara jumlah penonton dengan rata-rata output per penonton. Output panggung hiburan/kesenian dihitung berdasarkan pajak tontonan yang diterima pemerintah. Output untuk jasa hiburan dan rekreasi lainnya pada umumnya didasarkan pada hasil perkalian antara jumlah perusahaan dan jumlah tenaga kerja masing-masing dengan rata-rata output per indikatornya. Dan NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output. Output dan NTB atas dasar harga konstan menggunakan metode deflasi/ ekstrapolasi, dengan deflator/ekstrapolatornya adalah IHK hiburan dan rekreasi atau indeks indikator produksi yang sesuai. Jasa Perorangan dan Rumah Tangga Meliputi segala jenis kegiatan jasa yang pada umumnya melayani perorangan dan rumah tangga, yang terdiri dari : a. Jasa perbengkelan/ reparasi kendaraan bermotor, mencakup perbaikan kecil-kecilan dari kendaraan roda empat, roda tiga dan dua, seperti mobil pribadi, mobil umum, bemo, sepeda motor dan sebagainya. b. Jasa perbengkelan/reparasi lainnya seperti perbaikan/reparasi jam, televisi, radio, lemari es, mesin jahit, sepeda dan barang-barang rumah tangga lainnya. c. Jasa pembantu rumah tangga, mencakup koki, tukang kebun, penjaga malam, pengasuh bayi dan anak, dan sejenisnya. d. Jasa perorangan lainnya, mencakup binatu, tukang cukur, tukang jahit, tukang semir sepatu, dan sejenisnya. Output atas dasar harga berlaku untuk jasa perbengkelan serta jasa perorangan dan rumah tangga diperoleh dari perkalian antara masing-masing jumlah tenaga kerja dengan rata-rata output per tenaga kerja. Sedangkan 31

50 output jasa pembantu rumah tangga, pengasuh bayi dan sejenisnya diperoleh dari perkalian antara pengeluaran per kapita untuk pembantu rumah tangga dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari beberapa hasil survei terkait. Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode-metode statistik, diantaranya metode ekstrapolasi. 32

51 GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT OF PASAMAN BARAT COVERAGE AND ESTIMATION METHODE

52 CHAPTER II COVERAGE AND ESTIMATION METHOD T he sectoral description, which is presented in this chapter, includes definition and coverage from each sub-sector and sector, the estimation of value added, both at current prices and also on the basis of constant price 2000, and their data sources. 2.1 Agriculture, Ranch, Forestry, and Fishery Farm Food Crops This Sub-sector includes such commodities as paddy, maize, tapioca, cassava, sweet potatoes, peanut, soybean, and other kind of legume, vegetables, fruits, various kinds of grains and other kinds of food crops Plantation Crops This Sub-sector covers all kinds of estate crops either manage informally by people or formally by estate enterprises. Included commodity cover, in example: clove, ginger, cashew fruit, castor, cocoa, rubber, cotton, kapok, cinnamon, coconut, oil palm, candle-nut, quinine, coffee, peppercorn, nutmeg, vanilla, sack fiber, sugar cane, tobacco, tea and also other kinds of plantation crops Livestock and its Products This sub-sector covers all activities of breeding and cultivating all kinds of livestock and poultry as a mean to breed, raised, slaughtered and taken by its result, both manage by people, informally, or formally by livestock enterprises. The kinds of animal husbandry cover are: cattle, buffalo, goat, pig, horse, chicken, duck, eggs, unadulterated milk and other kinds of animal husbandry Forestry This sub-sector covers activity of hewing all wood type, intake of foliage, collecting sap and many kinds of roots, including activity of hunting. Included commodities cover is: log (both from extensive and cultivating forest), firewood, 34

53 rattan, charcoal, bamboo, turpentine, gondorukem, copal, venison and deer, wild boar, and other kinds of forestry products Fishery This sub-sector includes all activity of catching, germinating and seeding all fish type and other water biota, both for residing in freshwater and also in salty water. Commodity result of fishery, for example like tuna and other kinds of marine fish; goldfish and other kinds of freshwater fish; bandeng and other brackish water fish type; prawn and other crustacean; squid and other soft-skinned water animal; seaweed and also other sea plant Agriculture Services Agriculture services represent special service which given to support the agriculture economic activity on a certain contract or collection. Including agriculture service is rent of agriculture appliance with its operator on condition that the effort risk and management in doing are treated separately. Conceptually, in calculation of agricultural sector value added, this agriculture services value added are distributed at each sub-sector (for example, the veterinarian services goes into livestock sub sector, the service of picking coffee goes into estate sub sector). However, because till now, not yet been got the complete information on agricultural services, hence for practical reason, the value estimated by level of mark-up percentage to every agricultural sub sector Estimation Method of Value Added and Output The approach used in approximating agricultural sector value added is through to the production aspect. This approach is relied on available consideration of produce and price data of each agriculture commodity. In general, assess output of each commodity obtained by multiplying production volume of a certain commodity and the commodity producer s price. According to the technological characteristic, output differentiated to the two types, namely, main output and by-product. Commodities of other agricultural sub sector 35

54 which have not data needed are estimated by using mark-up percentage obtained from several specific surveys. Totalize output of a sub sector obtained by summing up the main output and by product from entire commodities, adding with its supply value. Gross Value Added a sub sector derived from quantifying of Gross Value Added from every commodity. This Gross Value Added is obtained from reduction assess output at producer s price to entire costs between, which in practice is estimated by using a ratio of value added to output of a commodity. For a publication purpose, value added data at constant price 2000 (2000=100), estimated by revaluation method, where entire production and intermediate costs are assessed pursuant to elementary year price Special for the sub sector of livestock, enumeration of its production cannot be done directly, but obtained to through an equation formula involving three variables, namely: the number of slaughtered livestock, added by livestock population difference and the difference among importing and exporting livestock. 2.2 Quarrying and Mining All kinds of commodities included in mining and quarrying sector, are grouped in three sub sectors, that is: gas and oil mining, non oil-gas mining and quarrying Oil and Gas Mining Oil and gas mining sub sector covers the activity of prospecting gas and oil deposits, preparation of drilling, mining, evaporation, separation and also relocation to be able to be sold or marketed. Kinds of commodities yielded are crude oil, condensed and natural gas. In West Pasaman Regency, such activities of oil and gas mining not yet had been done. Therefore, tables of West Pasaman Regency GRDP do not include this sector sub. 36

55 2.2.2 Non-Oil Gas Mining This sub sector includes the activities of collecting and intake processing of solid goods continuation, whether beneath and above surface of earth also entire activities with aim to to exploit metal ore and other mining products. Result from this activity are coal, iron ore, tin ore, nickel ore, ferrous nickel, mattes nickel, bauxite ore, copper ore, gold and silver ore, manganese ore, brimstone, iodine, phosphate, natural asphalt and other kinds of mining products. To obtain output of some commodity mine like coal, bauxite, tin, copper, nickel, ferrous nickel, mates nickel, gold and silver ore, we remain to using production approach method. Way of used to get the output and value added at constant prices 2000 in going through the way of which is equal to the way which is used by Oil and Gas mining sub sector, that is revaluation method Quarrying This sub sector include the activities of quarrying and gathering all kinds of such quarrying product like amethyst, soil and sand which is on generally reside at surface of the earth. As a result from this activity is mount stone, river stone, limestone, coral, gravel, pebbles, marble, and sand for the construction material, silica, quartz, kaolin, clay, and others. Included in this sub sector is harsh salt commodity. Harsh Salt Output 2000 on the basis of constant price 2000, obtained by extrapolating the 1990 output becoming the 2000 output, by using index of population growth 2000 ( 1990=100). Value added at constant 2000 price, obtained by multiplying output and ratio 2000 of value added to output at Current output obtained through multiplication between output at constant 2000 prices with index of whole sale prices of salt (2000=100). Value added at current prices was obtained by multiplying the output at current prices with value added ratio to output at each year. Output of other kinds of quarrying product at current prices was estimated on the basis of production approach, where output of each commodity obtained by 37

56 multiplied the production volume with the price of each commodity. The value added was obtained from output lessened by the intermediate output. While the calculation at constant 2000 prices through revaluation method. 2.3 Manufacturing Industry As it does at previous elementary year series Manufacturing industry differentiated to the two large groups, those are oil and gas and manufacturing industry of non-oil and gas Petroleum and LNG Refining Industry This sub sector includes the activities of refining petroleum and LNG product. But because there is no such activity in West Pasaman regency, therefore, this sub sector is emptied Non-Oil and Gas Industry Since in 2000, non-oil and gas industry has been presented in two digits of industrial classification (KLUI) that is: food, tobacco and beverage industry (31); textile, garment, and leather industry (32); wood, rattan and bamboo industry (33); paper and paper product industry (34); chemical and goods from rubber and chemistry industry (35); non metal quarrying product industry (36); basic metal industry (37); enamelware industry, machinery & its equipments (38); and other kinds of manufacturing industry (39). Elementary calculation in the year 2000=100 using reference tables of 2000 output. Therefore, that all KLUI code started with the figure of 3 (three) have been packed into industrial sector. As it does at elementary year series 1993, hence at non-oil and gas manufacturing industry is also differentiated to the three groups, those are: middle non-oil and gas industry (labors > 20 peoples), small non-oil and gas industry (labors: 5 19 peoples) and household crafting non-oil and gas industry (labor < 4 peoples). 38

57 Large and Medium Scale Industries The method used are production approach, that is output calculated in advance, then after lessened with intermediate input obtained its Gross Value Added. In principle, the estimation method used in the new series not differ from the older, that is using the inflation for estimating at current prices and extrapolation for the constant prices. Small Scale and Household Industries In principle, scope and definition of Small Scale and Household Industries (IKKR) are the same as those of the large and medium scale industries of non-oil and gas. Its difference lay in the amount of labor in concerned in the industrial activity. A company told as small industry if its labor amount to among 5 until 19 peoples. While company classified as small scale and household industries if it s labor amount to less than five peoples. 2.4 Electricity, Gas and Water Supply Electricity This activity covers generating and distributing electric power, either manages by Central State Electricity Enterprises (PLN) or by Local State and Private Electricity Enterprises, as a mean to sell. Generated or which produced electrics cover sold electrics, to be wear by themselves, lose in transmission, and stolen electrics. The method of estimating output and value added at this sub sector in the 2000 series is equal to the estimating method wear by 1993 series that is by using the production approach based on the survey data collected from the PLN Gas This sub sector covers activity of supplying and distributing of town gas to consumer by using pipe line. In Indonesia this business activity are manage monopolistically by State-Owned gas Corporation. For no such activity in West 39

58 Pasaman Regency, the output and value added of this sub sector can not be estimated Water supply The activity of water supply sub sector include production, through purifying and other chemical process to yield drinking water, and also distributing directly through pipe lines and other appliance to household, governmental institution and private institution. Enumeration method used by 2000 series was the same to the method used in 1993 series, which is by using production approach with basic data result from annual survey of PAM/PDAM Company. 2.5 Construction This sector consists of all kinds of activities, such as development, repair, maintaining and installation all construction type which overall of its activities are consistent with KLUI. Method used to get the output and value added from construction sector is through commodity flow approach. Usage of this method relied on idea that level of output at construction sector in line with level of commodity input utilized to obtain value added and output of construction sector, using the extrapolation method which was the value added and output at constant price have to be obtained first before obtaining the output and value added at current price. 2.6 Trade, Hotel and Restaurant Trade The activities included in sub sector of trade covers buy and sell goods, either of new or used materials, for the purpose of distribution without denaturing the goods. Trade sub sector consist of wholesale and retail merchandising. Wholesale 40

59 cover activities of purchasing and reselling new or used goods by merchant, from the importers or producers, to other wholesalers, retailers, establishments and non-profit institutions, While retail merchandising includes the activities of trading which generally serve individual consumer or household without changing the nature of new or used material. This sub sector used commodity flows method. Output or trade margin represent difference between purchasing and selling values of the traded goods, excluding the transportation fee released by merchant. By using the commodities flow method, the output calculated base on trade margin effect earned from the trade of agricultural sector, mining and quarrying, manufacturing industry and including product from import. Value added obtained pursuant to multiplication between total outputs with value added to output ratio. To obtain the total value added of trade sub sector is by summing the value added with sales tax and custom duty of import Hotel This sub sector includes the activities of supplying accommodation services by using some of or entire building as lodging place. The accommodation services defined here is supplied by the star hotels, non-star hotels, and also other residence which used to lodge like inn, motel, and of a kind. It also includes the activities of supplying foods and beverages and other kinds of facilities to all guest where in the one management with the accommodation. The reason of this merger because its difficulty of data separation. Value added of hotel sub sector is obtained by using production approach. The production indicator used is number of room-night and its price indicator is tariff mean per room-night. Output at current price obtained on multiplication of production and price indicators. On the other hand, the value added obtained by multiplication of output with value added ratio. Output and value added at constant price estimated by using extrapolation method. 41

60 2.6.3 Restaurant The activities of this sub sector include the effort to supply ready served foods and beverage which is on generally consumed at the selling place. In details, this sub sector consists of the activities of managing restaurants, food stalls, coffee shops, canteen and catering. The approach used to estimate the value added of restaurant sub sector is the consumption expenditure of food and beverages consumed outside home. The kind of data is obtained from SUSENAS. 2.7 Transportation and Communications Transportation Activity which is included in transportation sub sector consists of railroadtransport service; roadway transportation; Sea Transport; Ferry; Air transport; and transport supporting services. Activity of Transportation cover activity of moving of goods and passenger from one place to another by using either motor or nonmotorize vehicles. While the transport supporting services includes the terminals, harbor affairs, and warehousing. Transportation of Roadway Covering activity of transportation of goods and passengers by using road appliance transport, either motorized or non-motorized. Including also the activity of vehicles rent with or without driver. The estimation method used is production approach. Current output hence by multiplying production indicators with price indicators to the each type of vehicles. Output at constant price is obtained by using extrapolation method. Value added estimated by multiplication between value added ratio with its own output. Sea Transport Covering activity of transportation of goods and passengers by using the ocean vessels operated in domestic or international territories. Excluding the 42

61 activity of sea transport laboured by other company which stay in one set of effort, where activity of this sea transport, in character, only supporting activity of its main company and the available data difficult to be dissociated. Basically, the method of estimating of value added of sea transport at the base year 1993 is equal to the base year The difference both of the series located in the usage of value added ratio. In series 1993, the ratio expressed the 1993 condition and generated from a combination of goods and passengers transport. While in 2000 series, the ratio reflecting situation of year 2000 where the ratio for the transportation activity of each goods and passenger are differ. Output at current prices obtained from the multiplication of production indicator with its prices indicator. Output at constant prices is estimated with extrapolation method. While value added was derived from multiplication between value added ratio with its output. River, Lake and Ferry Transport Included activities covers are transportation of goods and passengers by using lake and river vessels either being motorized or not, and also activities of crossing rivers, sea and lake by means of ferry ships. The estimation method used is production approach. The production indicators used are number of passengers, volume of goods and transported car. Output at current price was obtained by multiplying production indicators with price indicators which consist of respective kinds of transportation. For the output at constant price obtained with extrapolation method. While value added obtained by multiplying between value added ratios with its output. Transportation Service Support Including all activities of supporting and accelerating the activities of transportation, that is covering the infrastructure of transportation (airports service, seaports, rivers, terminal & parking lots, etc), supplying the services 43

62 of loading and unloading cargo over the sea and land, travel agency, sea forwarding, toll road and other kinds of transport supporting services (services of dredging and proper test for sea transports). The estimation method used is production approach. Output and value added at current prices from activity which in monopolize to be obtained from the financial report of BUMN. Other activities estimated by multiplying price indicators with production volume. The ratios used are value added to output ratio, mark-up to output ratio and appropriate other ratios Communications This sub sector consists of the activity of supplying the services of Post and Clearing, Telecommunication and Communication Supporting Services. Post and Clearing sub sector include activities of supplying services to others for sending letter, money orders and parcel post managed by PT Pos Indonesia. Telecommunication sub sector covers the activity of supplying services in the case of delivery of news through telegram; telex and telephone manage by PT Telkom and PT Indosat. Communications Service Support covers other activity which supports communications like telecommunications telephone-shop, Pager, and cellular telephone. Estimation method used is the production approach. Output at current prices is in the form of revenue receipts from post and clearing and also telecommunications obtained from financial report. Value added at current prices was obtained also from financial statement by summing up wages and salary, depreciation, profit/loss, and other components of value added. Output and value added at constant prices were estimated with production approach, which is using the number of company as production indicators, and its mean revenue as price indicators. While value added and output at constant price calculated with extrapolation method. 44

63 2.8 Financial, Rentals and Business Services Banks The included activities are: giving such financial services, like accepting deposit especially in the form of deposit and credit transfer, extending credits of short or long term, sending money, buying and selling securities, money order letter/trade paper/promissory notes and of a kind, renting high-value goods repository, etc. Output from banking business is the total acceptance from the bank services given, like administration fee to the transaction with the bank, charges of transferring money, etc. In bank output also included imputation of bank services which is equal to difference between interests accepted with interest paid by the banks Non Bank Financial Institutions Insurance Services Insurance is one of the non-bank financial institutions, which effort in essence to take the risk of the happening accident to the goods or people (including pension fund). The customers can claim on the damages or loss of their goods. Insurance companies also should pay the claims on the accident or the death befalling the insured people. The insurance service can be differentiated to become life insurance, social insurance, and also loss insurance. Life insurance is kind of insurance services which especially taking cares of the risk to the death, sickness or accidents, including also old age/future insurance on the insured people. Assess responsibility determined and agreed by both parties which is mentioned in contract. Loss insurance is the kind of insurance services which takes the risks to the loss or damage of the insured property or objects including also a legal responsibility to the third party. Value of the insurance is set and agreed by 45

64 both parties which is mentioned in contact. Social insurance is the insurance services which is includes the life (loss) insurance, established by the government pursuant to regulations which arranging the relation between insurance company with entire/a group of people for a social purpose. The insurance company will accept to accommodate a number of premium/obliged contribution from society using public service, such: transport service, health service, the service given to vehicle owners and old age service. The output from insurance businesses is the summary from life insurance output and non life insurance output (social insurance, loss insurance and reinsurance and also insurance broker). The intermediate cost in the activity of insurance, in the form of general expense like: purchasing of office stationery, fuel, electricity charges, etc), maintenance cost, building rents and administration expenses. Pension Fund Pension fund is financial institution which manages kind of financial program concerning with pension benefits. The benefits of pension are in the form of periodical payment to the members of the program after they have retired, based on a certain procedure or mechanism which is included in the regulations concerning with the pension fund. Pension benefits consist of normal retired benefit, accelerated retired benefit, postpone and handicap retired benefit. Type of pension fund differentiated to become two, which are Pension Fund of Job Givers and Pension Fund of Financial Institutions. Output and value added at current price from Pension Fund activities obtained from processing the activities of financial reports. While output and value added at current price were estimated by using the deflation/extrapolation methods, as its deflator and extrapolator is The General Consumer Price Index (IHK) or number of participants respectively. 46

65 Pawnshops It s including the effort of credit institute which is managed monopolistically by the government and established pursuant to a prevailing legislation. Its primary task is to develop the economic of common people by extending credit on legal basis by easily, fast, safely and thriftily. The core activities are to lend money by accepting movable goods guarantee. Level of the loan is according to the mortgage value delivered by lender without any condition regarding usage of its fund. Output and value added at current prices obtained from the result by processing the Government Pawnshop financial reports. Its output especially consist of capital rent, deposit interest and others (house-lease cost). Value added estimated by tapering down output with intermediate input. Output and value added at constant prices estimated by using extrapolation method, its extrapolator is the number of customers Financial Supporting Services Its Includes the activities of foreign currency traders/money changer, capital market and its supporting services, investment managers, investment consultants, fund managers, securities administration bureau, property depositing places, and of a kind Building Rent This sub sector covers the business of land and building rent, both concerning for residence and also non residence places like is white collars office, shops and also land plot. Output for the residence building rental was estimated from multiplication between household per capita expenditure for the house-lease cost of, house contract, official s house rent, imputed house-lease cost, taxes and house maintenance, with population at mid year. While output of non residence rental obtained from multiplication of the wide area of rented building with average tariff 47

66 rent per m 2. Value added was estimated by multiplying the value added ratio with its output. Value added at constant prices obtained by using extrapolation method and as its extrapolator was the wide area of rented building Corporate Services Law Services (Advocates/ Lawyer and Notary) A lawyer is an expert in law discipline which in charge acts as advocate or adviser in the court, either in criminal or civil cases. While Notary is the one who showed and authorized by Department of Justice to legalize and testify various contract, agreement letters, etc. Accounting and Bookkeeping Services Accounting and bookkeeping services are the businesses that supply the services of making the accounting system and auditing the results of accounting process, including also tabulation and data-processing service which represent the part of accounting and bookkeeping services. Construction Services, Architecture and Engineering The business of construction, engineering and architecture services covers the construction consulting services, geological survey services, research and exploration of mining commodities, and also of a kind. Advertising and Marketing Research Service Advertising and market research service is a business activity that supplies services to other parties concerning with installation and making of advertisement, directed to extend information, persuading and reminding the consumers about a product, by using through various kind of mass media. Machine and Equipments Rental Service Machine and Equipments Rental Service is business that providing renting machine and equipments for agriculture, oil field and mining, manufacturing industries, construction, and machines for office necessities. 48

67 Output of this service company was estimated by multiplying between production indicator (amount of labor or company) with price indicators (output per establishment or per labor force). 2.9 Services Public Administration and Defense Public Administration services principally are divided into two groups namely is: first, The services of State Ministries and Defense, and the second is, service given by agents under the ministries. This second group referred to the other kinds of public services. Government Administration and Defense The sector of public administration and defense includes all department and non department, high state institution, agents and office related to public administration and defense. Governmental teacher officer expense which holds a position of administration, categorized as government administration expense, while governmental teacher officer expense which is its duty is teach, categorize as educational service expense. Even so governmental doctor which do not serve society, grouped as public administration. Governmental doctor which serve society grouped as health service. Other Kinds of Public Services Other kinds of Public Services including the activities having the character of services such state schools or university, public hospital, counseling of isolated people, library, museum, recreation place defrayed from governmental finance, where government collect payment which is on generally do not reach the level of the expense released for the activity. Business unit a kind of this provide service activities for society. Governmental officer which serve counseling of Family Planning or give 49

68 counseling to isolated people categorized into other social services. While governmental officer which conduct sale of entry tickets to amusement centre, museum or serve society in library, categorized as entertainment and cultural services. Governmental employee expenses from this sector consist of wages/salaries, honorarium and other subsidy. The employment expenses separated from development expenditure are transferred to routine expenditure, for example: honorarium of public servant which partakes in activity of a project. Governmental employee expenses for other kinds of public services which released by central and local government, either in development or routine, is to state schoolteacher, the employees of public hospital, detached society tuition worker, library, recreation place and also governmental museum employees. Depreciation of capital goods for the sub sector of public services, till now its data not yet made available. Therefore the value of depreciation expenses is estimated pursuant to ratio to expenses employment. Structure of expense from this sector does not included operating surplus, while government does not conduct payment of indirect taxes. Therefore, to obtain Added Value its been estimated from adding the employment expenses to depreciation expenses. Data for the estimation of value added for the sector of public services relied on governmental expenditure realization. Governmental employee expenses for other kinds of public services which are transferred from central and local government was estimated from development budget realization according to sub sector and sector. The data of employment expenses in the subs of other kinds of public services for the local government, estimated from the account of employment expenses by expenditure type. Beside of Governmental employee expenses above, depreciation also 50

69 included in the estimation of value added of other kinds of public services subs. The decrease value estimated about 5 percent from employment expenses value. The estimation of gross value added of Public Administration and other kinds of public services at 2000 constant price counted by extrapolation, as the weighted index deliberated from the amount of public servant according to rank faction Private Service Private Social Services Its include the education, health, research, red cross, orphanage, old people s home, handicapped children care fund, house of worship and of a kind, both managed by private sector and also government. Social service output obtained from the result of multiplication between each production indicators, like number of pupil according to education level, amount of hospital bed, number of doctor, amount of mothered child, amount of treated of old people, amount of worship houses, amount of handicapped children and output mean per each indicators. Entertainment and Recreational Service Covering activities to produce and distribute commercial and documentary films for the sake of government and also reproduce video films, cinema and entertainment stages services, radio studios, libraries, museums, zoo gardens, sport centers, swimming pools, night clubs, pleasures parks, golf course, tennis courts, billiards, football clubs, film artists, stage artists, karaoke, clip videos, television studios and broadcasting station managed by private sector. Output at current prices obtained by using production approach method, that is the output obtained by result of multiplication between production indicators with price indicators. Output of a film producing activity estimated by multiplying the number of 51

70 produced films with average output per film. Output of a film distribution activity obtained from multiplication between film rent expenses ratio with cinema output, the cinema output estimated by multiplying the number of audience with average output per audience. Entertainment/art stages output calculated pursuant to the entertainment tax accepted by the government. Output of other kinds of entertainment and recreational services, in general, relied on the result of multiplication between the number of labors and enterprises with average output per its indicators. And the value added at current prices estimated by multiply the output with the value added ratio. The value added and output at 2000 constant prices were estimated by using the deflation/extrapolation method, where the Consumers Price Indices of entertainments/recreation and appropriate production indicator index as deflator and extrapolator respectively. Household and Personal Services Its covering all type of service activity which is on generally serve household and individual ness, what consist of: a. Workshop services/motor vehicle repair shops, including small-scale repair from four, three and two wheeled vehicles, like cars (personal or public ones), machinery trishaw, motorbike, etc. b. Other workshop services, like clocks repair, televisions, radios, refrigerators, sewing machines, bicycles and other household goods repair services. c. Housemaid services, including cook, gardeners, night guards, baby nursemaids, and of a kind. d. Other kind of personal or household services, including laundryman, barbers, tailors, shoe boot polisher, and of a kind. Output at current prices for workshop services, personal and household service was estimated by multiply the each amount of labors with average output per labors. While housemaid, baby nursemaid, and of a kind service output obtained from multiplication between per capita expenditure for the housemaid 52

71 wages/salaries with the mid year population. Value added at current prices obtained from some result of related/relevant surveys. While the value added and output at constant prices obtained by using statistical methods, among others is extrapolation method. 53

72 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN PASAMAN BARAT TINJAUAN PEREKONOMIAN KAB. PASAMAN BARAT

73 BAB III TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN PASAMAN BARAT 3.1 Perkembangan PDRB P erekonomian suatu daerah sangat tergantung dari sumber daya alam dan faktor produksi yang dimilikinya. Hal itu berarti besarnya PDRB atau perekonomian di suatu daerah kabupaten/kota terbentuk dari berbagai macam aktivitas atau kegiatan ekonomi yang timbul di daerah tersebut. Secara garis besar, berbagai kegiatan tersebut dapat dikelompokkan ke dalam sembilan sektor lapangan usaha. PDRB sebagai suatu indikator, punya peran arti penting dalam mengukur keberhasilan pembangunan yang telah dicapai dan juga dapat dijadikan suatu ukuran untuk menentukan arah pembangunan suatu daerah di masa yang akan datang. Kinerja pembangunan ekonomi pada tahun 2011 di Kabupaten Pasaman Barat sedikit meningkat dibandingkan pada tahun Meningkatnya kinerja pembangunan ekonomi ini disebabkan karena kondisi sosial, politik dan keamanan yang lebih stabil daripada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2011, secara nominal terjadi kenaikan nilai PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 900,4 milyar rupiah atau sebesar 14,25 persen. Jika pada tahun 2010 nilainya sebesar 6.320,33 milyar rupiah maka pada tahun 2011 naik menjadi 7.220,73 milyar rupiah. Namun kenaikan tersebut belum dapat dikatakan terjadi perbaikan produktivitas ekonomi secara riil karena masih adanya elemen kenaikan harga di dalamnya. Dari nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000 dapat kita lihat produktivitas ekonomi Kabupaten Pasaman Barat secara riil. Dimana pada tahun 2011 nilainya mencapai 2.881,11 milyar rupiah atau meningkat sebesar 173,77 milyar rupiah dibandingkan pada tahun 2010 yang tercatat sebesar 2.707,34 milyar rupiah. Dengan kata lain, Kabupaten Pasaman Barat mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 6,42 55

74 Tabel 3.1 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlaku & Atas Dasar Harga Konstan (Jutaan Rupiah) Lapangan Usaha 2009 **) 2010 ***) ADHB 1) ADHK 2) ADHB 1) ADHK 2) (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pertanian 1,746, , ,003, , Pertambangan dan Penggalian 55, , , , Industri Pengolahan 1,317, , ,494, , Listrik, Gas dan Air Minum 7, , , , Bangunan 163, , , , Perdagangan, Hotel dan Restoran 1,417, , ,658, , Pengangkutan dan Komunikasi 200, , , , Keuangan, Persewaan dan Jasa 93, , , , Perusahaan 9. Jasa-jasa 515, , , , TOTAL PDRB 5,518, ,544, ,320, ,707, **) Angka Sementara 1) Atas Dasar Harga Berlaku ***) Angka Sangat Sementara 2) Atas Dasar Harga Konstan Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Pertumbuhan ekonomi yang terjadi selama suatu periode tertentu tidak terlepas dari perkembangan masing-masing sektor atau sub sektor yang ikut membentuk nilai tambah perekonomian suatu negara atau wilayah secara keseluruhan. Secara keseluruhan pada tahun 2011 ini, semua sektor mengalami pertumbuhan positif. Sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor bangunan meupakan sektor yang dominan dan berada diatas nilai rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pasaman Barat (6,42%) yaitu masing-masing sebesar 7,12 persen, 7,11 persen, dan 6,60 persen. Sektor Pertanian mengalami pertumbuhan sektoral sebesar 7,12 persen pada tahun 2011, ini lebih tinggi dari tahun 2010 (7,10%). Jika dilihat secara sub sektoral 56

75 pada sektor pertanian seperti sub sektor peternakan, kehutanan, dan perikanan mempunyai nilai dibawah rata-rata kabupaten, yaitu sebesar 5,28 persen, 3,02 persen dan 4,63 persen. Sub sektor yang lainnya berada diatas nilai rata-rata kabupaten yaitu sub sektor tanaman pangan dan hortikultura (7,41%) dan sub sektor perkebunan (7,62%). Meningkatnya pertumbuhan di sektor ini menunjukkan kondisi perekonomian Kabupaten Pasaman Barat yang sudah mulai stabil, setelah mengalami krisis global dan gempa bumi pada tahun sebelumnya. Sub sektor Tanaman Pangan & Hortikultura dan Perkebunan tetap menjadi sub sektor andalan. Hal ini didukung oleh potensi sumber daya alam dan lahan di Kabupaten Pasaman Barat memang cocok dan sesuai bagi berkembangnya kedua sub sektor ini. Sektor Pertambangan dan Penggalian mengalami pertumbuhan sebesar 3,88 persen pada tahun Rendahnya tingkat pertumbuhan sektor ini dibanding sektor Pertanian disebabkan karena orientasi pasar bagi sektor ini hanya terbatas dalam memenuhi kebutuhan domestik Kabupaten Pasaman Barat saja. Industri Pengolahan mengalami pertumbuhan sektoral sebesar 5,54 persen tahun 2011, yang meningkat dari tahun lalu. Begitu juga pada sektor Listrik, Gas dan Air Bersih tingkat pertumbuhannya meningkat dari tahun lalu tercatat sebesar 5,72 persen pada tahun Pertumbuhan sektor ini disumbangkan oleh sub sektor Listrik yang mengalami petumbuhan sebesar 5,77 persen dan sub sektor Air Bersih mengalami pertumbuhan sebesar 5,26 persen. Pertumbuhan sektoral Bangunan pada tahun 2011 tercatat sebesar 6,60 persen, sedikit mengalami penurunan dari tahun lalu. Hal ini terjadi munkin karena pembangunan di Pasaman Barat sudah cukup stabil dan tidak secepat pada tahun lalu. Meningkatnya pertumbuhan sektor Pertanian dan Industri Pengolahan memberi pengaruh positif terhadap sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran terbukti dengan meningkatnya pertumbuhan di sektor tersebut dibanding tahun lalu, yaitu mencapai 7,11 persen pada tahun Dari tiga sub sektor yang membentuk sektor perdaga- 57

76 ngan, hotel dan restoran tercatat bahwa pertumbuhan sub sektor perdagangan besar dan eceran mengalami kenaikan sebesar 0,04 persen dari 7,10 persen pada tahun 2010 menjadi 7,14 persen tahun Sedangkan sub sektor hotel dan restoran mengalami kenaikan sebesar 0,03 persen dan 0,01 persen dari tahun lalu. Lapangan Usaha 2009 **) 2010 ***) Lapangan (1) Usaha (2) 2010 **) (3) 2011 ***) 1. Pertanian Pertambangan (1) dan Penggalian 4.11 (2) 3.85 (3) 3. Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air minum Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Listrik, 7. Gas Pengangkutan dan Air minum dan Komunikasi , ,72 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Tabel 3.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan ~ 2010 (Persen) 1. Pertanian 7,1 7,12 2. Pertambangan dan Penggalian 3,85 3,88 3. Industri Pengolahan 5,51 5,54 5. Bangunan 6,61 6,6 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7,08 7,11 9. Jasa-jasa Pengangkutan dan Komunikasi 5,83 5,75 TOTAL PDRB Keuangan, **) Angka Persewaan Sementara dan Jasa 5,89 5,96 ***) Angka Sangat Sementara Perusahaan Tabel 3.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan ~ 2011 (Persen) Grafik 3.1 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Pasaman Barat

77 Sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami perlambatan 0.08 persen dari 5,83 persen tahun 2010 menjadi 5,75 persen tahun Perlambatan ini dipengaruhi oleh menurunnya pertumbuhan ekonomi di sub sektor angkutan darat dari 5,74 persen tahun 2010 menjadi 5,64 persen tahun 2011, angkutan laut dari 4,71 pada tahun 2010 menjadi 4,61 pada tahun 2011 dan sub sektor jasa penunjang angkutan dari 4,24 persen tahun 2010 menjadi 4,15 persen tahun Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya dimana pada tahun 2010 mengalami pertumbuhan sebesar 5,89 meningkat menjadi 5,96 persen pada tahun 2011.Dan terakhir adalah sektor Jasa-jasa yang mengalami penurunan dari tahun lalu dengan tingkat pertumbuhannya sebesar 4,51 persen menjadi 4,50 persen pada tahun Peranan Sektor Ekonomi Dalam Struktur PDRB Struktur ekonomi suatu wilayah merupakan sesuatu yang cukup penting untuk diamati, sehingga setiap perubahan terhadap pola perekonomian dapat dievaluasi dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan pembangunan di masa datang. Pada dasarnya, secara umum struktur perekonomian Kabupaten Pasaman Barat tahun 2011 ini tidak mengalami pergeseran yang cukup berarti dibanding pada tahun sebelumnya. Peranan terbesar masih pada sektor Pertanian, hal ini dapat dilihat dari proporsi sektor tersebut terhadap nilai total PDRB kabupaten Pasaman Barat pada tahun 2011 mencapai 31,79 persen, terjadi sedikit peningkatan dibandingkan pada tahun 2010 yang tercatat sebesar 31,69 persen. Sub sektor tanaman perkebunan merupakan penyumbang terbesar dalam pembentukan nilai tambah pada sektor pertanian. Bila dibandingkan dengan tahun lalu mengalami penurunan dari 19,75 persen pada tahun 2010 menjadi 19,71 persen pada tahun Selanjutnya diikuti oleh sub sektor tanaman pangan dan hortikultura yang mengalami kenaikan, yaitu 7,58 persen pada tahun 2010 menjadi 7,88 persen pada 59

78 penurunan yang cukup berarti. Kontribusi terbesar kedua setelah sektor pertanian ditempati oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran (26,77%) dengan proporsi terbesarnya ada pada sub sektor Perdagangan Besar dan Eceran (26,53%). Posisi ke-tiga ditempati oleh sektor industri pengolahan yang mencapai 23,27 persen sedikit mengalami penurunan dibandingkan kondisi tahun 2010 yang tercatat sebesar 23,65 persen. Sektor jasa-jasa menempati proporsi ke empat terbesar sebagai penyumbang dalam pembentukan nilai tambah pada PDRB Kabupaten Pasaman Barat, yaitu sebesar 8,89 persen pada tahun 2011, turun sebesar 0,18 persen jika dibandingkan pada tahun 2010 yaitu sebesar 9,07 persen. Grafik 3.2 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Pasaman Barat PDRB Perkapita Secara konsep, PDRB perkapita diartikan sebagai Nilai PDRB atas dasar harga pasar dibagi jumlah penduduk pertengahan tahun. Jika pertumbuhan penduduk pertengahan tahun lebih tinggi dari laju pertumbuhan PDRB pada tahun yang sama, maka PDRB perkapitanya akan semakin kecil. Dari tabel 3.3 dapat dilihat bahwa Produk Domestik Regional Bruto perkapita Pasaman Barat berdasarkan harga berlaku tercatat sekitar 19,31 juta rupiah pada 60

79 tahun 2011, sementara pada tahun 2010 tercatat sekitar 17,31 juta rupiah. Setelah Penyusutan dan Pajak Tidak Langsung diperhitungkan dari total PDRB maka diperoleh Pendapatan Regional Perkapita sebesar 14,85 juta rupiah pada tahun 2010, kemudian tercatat sebesar 16,64 juta rupiah pada tahun Cukup tingginya PDRB Perkapita dan Pendapatan Regional Perkapita pada tiga tahun terakhir ini ada kemungkinan disebabkan oleh meningkatnya produktifitas sektor -sektor ekonomi lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Pasaman Barat, dan tidak tertutup juga sebagai akibat cukup tingginya inflasi yang terjadi di Indonesia. Secara langsung atau tidak langsung akan berdampak ke Kabupaten Pasaman Barat. Tabel 3.3 PDRB Perkapita dan Pendapatan Regional Perkapita Atas Atas Dasar harga Berlaku Kabupaten Pasaman Barat Barat ~ Uraian Uraian Tahun Nilai Nominal Kenaikan Kenaikan (Rupiah) (%) (%) (1) (1) (2) (3) (3) (4) (4) PDRB PDRB Perkapita * 13,918, , , ** 15,425, , , *** 17,309, , ,53 Pendapatan * 11,626, , ,08 Regional Regional Perkapita ** 12,947, , , *** 14,617, , ,06 *) *) Angka Angka Diperbaiki **) **) Angka Angka Sementara ***) Angka ***) Angka Sangat Sangat Sementara 61

80 3.5 Perkembangan Kelompok Sektor PDRB Laju pertumbuhan masing-masing sektor ekonomi telah dijelaskan secara rinci sebelumnya, namun banyak konsumen data membutuhkan data Produk Domestik Regional Bruto menurut kelompok sektornya. Para pakar ekonomi telah mengelompokkan sektor-sektor ekonomi menjadi tiga kelompok sektor, yaitu sektor Primer, Sekunder dan Tersier. Pengelompokan ini berdasarkan output atau input dari asal terjadinya proses produksi masing-masing produsen. Sektor Primer meliputi kegiatan yang Outputnya masih merupakan proses tingkat dasar. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah Sektor Pertanian dan Sektor Pertambangan & Penggalian. Sektor Sekunder meliputi kegiatan yang inputnya berasal langsung dari sektor primer. Termasuk didalamnya adalah Sektor Industri Pengolahan, Listrik, Gas dan Air Bersih, serta Bangunan. Tabel 3.4 Tabel 3.4 Nilai Tambah dan Distribusi Kelompok Sektor PDRB Nilai Tambah dan Distribusi Kelompok Sektor PDRB Kabupaten Pasaman Barat ADHP ~ Nilai Tambah Distribusi Sektor Sektor (Jutaan Rupiah) (Jutaan Rupiah) (% ) (% ) 2009**) 2010***) 2009**) 2010***) (1) 2010**) (2) 2011***) (3) 2010**) (4) 2011***) (5) (1) (2) (3) (4) (5) 1. Primer 1,802, ,063, Primer Sekunder ,84 1,489, ,79 1,690, , , Sekunder Tersier ,49 2,226, ,29 2,565, , ,99 3. Tersier , ,65 40,19 40,34 PDRB 5,518, ,320, PDRB ,78 **) Angka Sementara ***) Angka Sangat Sementara ,73 100,00 100,00 **) Angka Sementara Sedangkan sisanya, yaitu : Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, serta Sektor Jasa-jasa dikelompokkan dalam kelompok sektor tersier. 62

81 Dari Tabel 3.4 dan grafik 3.3 terlihat bahwa tidak ada perubahan yang cukup signifikan terhadap sumbangan masing-masing kelompok sektor terhadap nilai total PDRB. Sektor Primer menyumbang sebesar 32,67 persen sedikit ada perubahan dibandingkan tahun sebelumnya. Sektor sekunder mengalami peningkatan dari 26,86 persen tahun 2010 menjadi 26,99 persen pada tahun Sektor tersier mengalami kenaikan dibandingkan proporsi pada tahun 2010, yaitu dari 40,19 persen menjadi 40,34 persen pada tahun Perbandingan PDRB Kabupaten Pasaman Barat dengan Propinsi Sumatera Barat Sruktur Ekonomi Dari tabel 3.5 dapat kita lihat struktur ekonomi dari Propinsi Sumatera Barat, Sektor pertanian pada tahun 2010 memberikan kontribusi sebesar 31,69 persen naik menjadi 31,79 persen pada tahun 2011 terhadap nilai total PDRB Kabupaten. Sektor Pertanian Kabupaten Pasaman Barat pada tahun 2011 memberikan kontribusi sebesar 9,88 persen terhadap nilai PDRB sektor pertanian Provinsi naik bila dibandingkan tahun 2010 yang memberikan kontribusi sebesar 9,63 persen. Pada sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dalam perekonomian Propinsi Sumatera Barat, Kabupaten Pasaman Barat sedikit mengalami kenaikan kontribusi dari 26,23 persen pada tahun 63

82 2010 menjadi 26,77 persen pada tahun Pada sektor ini Kabupaten Pasaman Barat, memberikan kontribusi dari 10,71 persen pada tahun 2010 menjadi 10,84 persen pada tahun Dari Tabel 3.5 dapat kita lihat bahwa kontribusi terbesar Kabupaten Pasaman Barat terhadap pembentukan PDRB Sumatera Barat pada tahun 2011 dihasilkan oleh Sektor Industri Pengolahan sebesar 14,92 persen. Sedangkan pada tahun 2010 hanya sebesar 14,66 persen. Urutan kedua terbesar dihasilkan oleh sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 10,84 persen. Selanjutnya sektor Pertanian (9,88 %). Sektor-sektor yang lain hanya memberi kontribusi dibawah 5,00 persen terhadap pembentukan PDRB Propinsi Sumatera Barat. Peranan Distribusi Lapangan Usaha (% ) (% ) 2009**) 2010***) 2009**) 2010***) (1) (2) (3) (4) (5) 1 Pertanian Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan & Perusahaan Jasa-jasa PDRB Ket :**) Angka Sementara ***) Angka Sangat Sementara Tabel 3.5 Peranan Sektor Ekonomi Kabupaten Pasaman Barat Terhadap PDRB Sumatera Barat

83 Laju Pertumbuhan Ekonomi Jika dibandingkan dengan perekonomian tahun 2010, perekonomian Kabupaten Pasaman Barat tahun 2011 tetap mengalami pertumbuhan positif meskipun pertumbuhannya tidak terlalu besar, hal ini diindikasikan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi di kabupaten Pasaman Barat dari 6,39 persen pada tahun 2010 menjadi 6,42 persen pada tahun Di Propinsi Sumatera Barat pertumbuhan paling tinggi dicapai oleh sektor Bangunan sebesar 9,13 persen. Sedangkan di Kabupaten Pasaman Barat, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor Pertanian (7,12%). Pertumbuhan terbesar kedua di Propinsi Sumatera Barat dicapai oleh sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 8,94 persen. Sedangkan di Kabupaten Pasaman Barat sektor yang mengalami pertumbuhan terbesar kedua adalah sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 7,11 persen Perbandingan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Antar Kabupaten/Kota di Sumatera Barat Dari 19 kabupaten/kota di Sumatera Barat, Kota Payakumbuh mempunyai pertumbuhan ekonomi paling tinggi, dengan nilai pertumbuhan pada tahun 2011 mencapai 6,79 persen diikuti oleh Kabupaten Dharmasraya sebesar 6,54 persen dan urutan ketiga Kabupaten Pasaman Barat dengan pertumbuhan ekonominya mencapai 6,42 persen. Wilayah yang mempunyai pertumbuhan relatif kecil dan berada dibawah pertumbuhan ekonomi Propinsi Sumatera Barat (6,22%) adalah kabupaten Mentawai dengan nilai pertumbuhan 4,94 persen, diikuti oleh Kabupaten Pesisir Selatan (5,48%) dan Kabupaten Padang Pariaman (5,50%) (lihat tabel 3.6). 65

84 Tabel 3.6 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011 Kabupaten (1) Laju Pertumbuhan (%) (2) Kabupaten: 1 Kep.Mentawai Pesisir Selatan Solok Sijunjung Tanah Datar Padang Pariaman Agam Lima Puluh Kota Pasaman Solok Selatan Dharmasraya Pasaman Barat 6.42 Kota: 71 Padang Solok Sawahlunto Padang Panjang Bukittinggi Payakumbuh Pariaman 5.98 PDRB Prov.Sumbar

85 GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT OF PASAMAN BARAT ECONOMIC REVIEW OF PASAMAN BARAT REGENCY

86 CHAPTER III ECONOMICS REVIEW OF PASAMAN BARAT REGENCY 3.1 GRDP Growth The economy of a region depends on natural resources and factors of production are owned. That means the size of GRDP or the economy in a district / city is made up of a wide range of economic activities or events that arise in the area. Broadly speaking, these activities can be grouped into nine sectors of the business field. GRDP as an indicator, have a significance role in measuring the success of the development that has been achieved and can also be used as a measure for determining the direction of development of an area in the future. Economic development performance in 2011 in Pasaman Barat slightly increased compared to the year Increased economic development performance is due to the social, political, and security is more stable than in previous years. In 2011, there was an increase in nominal value of GRDP at current prices amounted to billion dollars or percent. If in 2010 the value of billion dollars in 2011 it rose to crores. However, this increase can not be said to be improvement in real economic productivity due to the presence of elements in which price increases. Of the value of GRDP at constant prices in 2000 could we see economic productivity West Pasaman in real terms. Where in 2011 the value reached billion dollars, an increase of billion dollars in 2010 compared to that recorded at crores. In other words, West Pasaman experienced economic growth of 6.42 percent increase when compared to

87 Tabel 3.1 Gross Regional Domestic Product of Pasaman Barat Regency at Current Prices and Constant (Jutaan Rupiah) Sector 2010 **) 2011 ***) ACRP 1) ACP 2) ACRP 1) ACP 2) (1) (2) (3) (4) (5) 1. Agriculture 2,003, , ,295, , Minning and Quarrying 60, , , , Manufacturing Industry 1,494, , ,680, , Electricity, Gas and Water Supply 8, , , , Construction 187, , , , Trade, Hotel and Restaurant 1,658, , ,932, , Transport and Communication 229, , , , Finance, Rent of Building 105, , , , & Business Service 9. Service 572, , , , GRDP 6,320, ,707, ,220, ,881, **) Preliminary Figures 1) At Current Price ***) Very Preliminary Figures 2) At 2000 Constant Price 3.2 Sectoral Economic Growth The economic growth that occurred during a given period can not be separated from the development of each sector or sub-sectors that make up the valueadded economy of a country or region as a whole. Overall in 2011, all sectors experienced positive growth. The agricultural sector, the trade, hotels and restaurants and the building sector and the Brazilians is the dominant sector is above average economic growth of West Pasaman (6.42%), respectively by 7.12 percent, 7.11 percent, and 6.60 percent. Agriculture sector grew by 7.12 percent in 2011, is higher than in 2010 (7.10%). If viewed as a sub-sectoral, the sub-sectors of agriculture like livestock, forestry and fisheries has a value below the district average, amounting to 5.28 percent, 3.02 percent and 4.63 percent. Other sub-sectors that are above the average value districts are sub sectors of food crops and horticulture (7.41%) and plantation sub-sector (7.62%). Increased growth in this sector indicates the economy of West 69

88 Pasaman has stabilized, after the global crisis and the earthquake in the previous year. Sub-sector of Food Crops and Horticulture and plantation sub-sector remains the mainstay. This is supported by the potential of natural resources and land in West Pasaman is suitable and appropriate for the development of these two subsectors. Mining and Quarrying sector grew by 3.88 percent in The low rate of growth in this sector than agriculture sector because of market orientation for the sector is limited in meeting the domestic needs of West Pasaman only. Manufacturing sector grew by 5.54 percent in 2011, an increase from last year. So also in the sector of Electricity, Gas and Water Supply growth rate increased from a year ago stood at 5.72 percent in Growth in the sector was contributed by the electricity sub-sector experienced petumbuhan by 5.77 percent and the Clean Water sub-sector grew by 5.26 percent. Building sector growth in 2011 stood at 6.60 percent, slightly lower than last year. This happens because munkin development in West Pasaman is stable and not as fast as last year. The increasing growth of the Agricultural sector and Manufacturing sector has a positive effect on trade, hotels and restaurants as evidenced by the increasing growth in the sector over the past year, reaching 7.11 percent in Of the three sub-sectors that make up the sector of trade with hotels and restaurants sub-sector recorded the growth in wholesale and retail trade rose by 0.04 per cent from 7.10 per cent in 2010 to 7.14 percent in While hotels and restaurants sub-sectors have experienced an increase of 0.03 per cent and 0.01 per cent from a year ago. Transport and communications sector slowed 0.08 percent from 5.83 percent in 2010 to 5.75 percent in The slowdown was influenced by a decline in economic growth in the road transport sub-sector from 5.74 per cent in 2010 to 5.64 percent in 2011, ocean freight from 4.71 in 2010 to 4.61 in 2011 and a sub-sector of the transport support services 4.24 percent in 2010 to 4.15 percent in

89 Tabel 3.1 Gross Regional Domestic Product of Pasaman Barat Regency at Current Prices and Constant (Jutaan Rupiah) Sector 2010 **) 2011 ***) ACRP 1) ACP 2) ACRP 1) ACP 2) (1) (2) (3) (4) (5) 1. Agriculture 2,003, , ,295, , Minning and Quarrying 60, , , , Manufacturing Industry 1,494, , ,680, , Electricity, Gas and Water Supply 8, , , , Construction 187, , , , Trade, Hotel and Restaurant 1,658, , ,932, , Transport and Communication 229, , , , Finance, Rent of Building 105, , , , & Business Service 9. Service 572, , , , GRDP 6,320, ,707, ,220, ,881, **) Preliminary Figures 1) At Current Price ***) Very Preliminary Figures 2) At 2000 Constant Price Grafik 3.1 Pasaman Barat Regency Growth Rate GRDP

90 Finance, leasing and business services increased from the previous year which in 2010 grew by 5.89 increased to 5.96 percent last year 2011.Dan The services sector has decreased from last year with a growth rate of 4, 51 percent to 4.50 percent in Role of Economic Sectors in GRDP structure The economic structure of the region is something that is important enough to be observed, so that any change in the pattern of the economy can be evaluated and used as a material consideration in planning future development. Basically, the general structure of the economy of Pasaman Barat year 2011 did not experience a significant shift compared to the previous year. Biggest role was in the Agricultural sector, it can be seen from the proportion of the total value of the sector to the GRDP of Pasaman Barat district in 2011 reached percent, a slight increase compared to the year 2010 which stood at per cent. Plantation sub-sector is the largest contributor in the formation of value added in the agricultural sector. When compared to last year has decreased from percent in 2010 to percent in Followed by sub-sector and horticultural crops has increased, which is 7.58 percent in 2010 to 7.88 percent in Whereas in the other sub-sectors there is no increase ora significant decrease. Second largest contribution of the agricultural sector occupied by the trade, hotels and restaurants (26.77%) with the greatest proportion of sub-sectors for Wholesale and Retail (26.53%). The third position is occupied by the manufacturing sector which reached percent slightly decreased compared to the situation in 2010, which stood at per cent. Services sector occupies the largest proportion of the four as a contributor in the formation of GRDP value added in Pasaman Barat, amounting to 8.89 percent in 2011, down by 0.18 percent compared to the year 2010 in the amount of 9.07 percent. 72

91 Grafik 3.2 : Percentage Distribution GRDP of Pasaman Barat, ,65 1,64 8,89 26,77 23,27 31,79 2,97 0,13 0, Per capita GRDP In concept, the GRDP per capita is defined as the value on the basis of market prices GRDP divided by the population mid-year. If the mid-year population growth is higher than the growth rate of GRDP in the same year, the per capita GRDP will be smaller. From Table 3.3 it can be seen that the Gross Regional Domestic Product per capita in Pasaman Barat based on current prices were approximately million dollars in 2011, while in 2010 there were approximately million dollars. After Depreciation and Indirect Taxes calculated from the total regional GRDP per capita income is obtained for million dollars in 2010, and stood at million dollars in The high GRDP per capita and Regional Income per capita in the last three years is likely due to the increased productivity of economic sectors is higher than the population growth in West Pasaman, and is not covered well enough as a result of the high inflation in Indonesia. Directly or indirectly, will affect the Pasaman Barat. 73

92 Table 3.3 Percapita GRDP and Regional Income at Current Prices on Pasaman Barat Regency 2010 ~ 2011 Nominal Value Change Description Year (Rupiah) (%) (1) (2) (3) (4) Percapita GRDP 2009 * 15,426, ** 17,309, *** 19,305, Percapita Regional 2009 * 13,159, Income 2010 ** 14,848, *** 16,638, *) Revised Figures **) Preliminary Figures ***) Very Preliminary Figures 3.5. Growth of GRDP Group Sector The growth rate of each sector of the economy has been described in detail previously, but many data consumers need data Gross Domestic Product by sector group. Economic experts have grouped the economic sectors into three sectors, namely the Primary, Secondary and Tertiary. This grouping is based on the output or input of the origin of the production process of each manufacturer. Primary sector includes the output still is the basic level. Included in this group are Agriculture and Mining & Quarrying. Secondary sector includes activities that input comes directly from the primary sector. Included in the Manufacturing Sector, Electricity, Gas and Water, as well as the building. 74

93 Table 3.4 The Value Added and Distribution of Pasaman Barat Regency GRDP at Current Prices by Sectoral Group 2010 ~ 2011 Value Added Distribution Sektoral (Million Rupiah) (% ) Group 2010**) 2011***) 2010**) 2011***) (1) (2) (3) (4) (5) 1. Primary , ,79 32,95 32,67 2. Secondary , ,29 26,86 26,99 3. Tertiary , ,65 40,19 40,34 GRDP , ,73 100,00 100,00 As for the rest, namely: Sector Trade, Hotels and Restaurants, Transport and Communication Sector, Financial Sector, Real Estate and Business Services, and Services Sectors are grouped into groups of the tertiary sector. While the rest, namely: Trade, Hotels and Restaurants, Transport and Communication Sector, Financial Sector, Renting and Business Services, as well as services sectors are grouped into groups of the tertiary sector. 75

94 From Table 3.4 and Figure 3.3 shows that there are no significant changes to the contribution of each sector to the total GRDP. Primary sector accounted for per cent fewer than the previous year there was a change. Secondary sector increased from percent in 2010 to percent in The tertiary sector increased compared to the proportion in 2010, from percent to percent in Comparison PDRB Regency Pasaman Barat with Sumatra Barat Province Economic Structure. From table 3.5 can take a look at the economic structure of the province of West Sumatra, in 2010 the agricultural sector contributed percent up to percent in 2011 to a total value in Regency. Agricultural Sector West Pasaman in 2011 contributed 9.88 percent to the value of GDP of the agricultural sector rose Province when compared to 2010 which contributed 9.63 percent. In the trade sector, hotels and restaurants in the economy of West Sumatra, West Pasaman slightly higher contribution from percent in 2010 to percent in In this sector the West Pasaman, contributing from percent in 2010 to percent in From Table 3.5 we can see that the largest contribution to the West Pasaman to the GDP formation of West Sumatra in 2011 produced by the Manufacturing Sector by percent. Whereas in 2010 only amounted to per cent. Generated by the second largest sector of Trade, Hotels and Restaurants at percent. Furthermore, the Agricultural sector (9.88%). Other sectors contributed only 5.00 percent below the GDP formation of West Sumatra province Economic Growth Rate When compared with the economy in 2010, the economy of West Pasaman in 2011 maintained positive growth although growth is not too large, it is indicated by 76

95 Peranan Distribusi Sector (% ) (% ) 2010**) 2011***) 2010**) 2011***) (1) (2) (3) (4) (5) 1 Agriculture 9,63 9,88 31,69 31,79 2 Minning and Quarrying 2,20 2,18 0,96 0,89 3 Manufacturing Industry 14,66 14,92 23,65 23,27 4 Electricity, Gas and Water Supply 0,92 0,95 0,14 0,13 5 Construction 3,41 3,28 2,96 2,97 6 Trade, Hotel and Restaurant 10,71 10,84 26,23 26,77 7 Transport and Communication 1,71 1,70 3,63 3,65 8 Finance, Rent of Building 2,55 2,64 1,67 1,64 & Business Service 9 Service 4, ,07 8,89 GRDP 6,88 7,23 100,00 100,00 Ket **) Preliminary Figures ***) Very Preliminary Figures the increasing economic growth in the district of West Pasaman from 6.39 percent in 2010 to 6.42 percent in In West Sumatra highest growth achieved by the building sector by 9.13 percent. While in West Pasaman, the highest growth achieved by the agriculture sector (7.12%). The second largest growth in West Sumatra Province reached by transport and communications sector by 8.94 percent. While in West Pasaman sectors that experienced the second largest growth sector of trade, hotels and restaurants by 7.11 percent. Table 3.5 The Role of Economic Sectors Pasaman Barat Regency to GRDP of Sumatera Barat

96 Comparison Level West Sumatera Province Economic Growth Of the 19 districts / cities in Sumatra Barat, Payakumbuh have the highest growth, with value growth in 2011 reached 6.79 percent followed by the District Dharmasraya of 6.54 percent and a third of West Pasaman with economic growth reaching 6.42 percent. Table 3.6 Economic Growth Rate Districts in Sumatera Barat 2011 Regency / City Growth Rate (%) (1) (2) Regency : 1 Kep. Mentawai Pesisir Selatan Solok Sawahlunto/Sijunjung Tanah Datar Padang Pariaman Agam Lima Puluh Kota Pasaman Solok Selatan Dharmas Raya Pasaman Barat 6.42 City : 71 Padang Solok Sawahlunto Padang Panjang Bukittinggi Payakumbuh Pariaman GRDP Prop.Sumbar ,16 78

97 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN PASAMAN BARAT GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT OF PASAMAN BARAT REGENCY TABEL-TABEL LAMPIRAN APPENDIX TABLES

98 LAPANGAN USAHA/ INDUSTRIAL ORIGIN PDRB Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Jutaan Rupiah) GRDP of Pasaman Barat at Current Price by Industrial Origin, (Million Rupiahs) *) 2010**) 2011***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. PERTANIAN /AGRICULTURE 1,341, ,555, ,746, ,003, ,295, a. Tanaman Pangan & Hortikultura/Farm Food Crops 294, , , , , b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 857, , ,093, ,248, ,423, c. Peternakan/Livestock 40, , , , , d. Kehutanan/Forestry 93, , , , , e. Perikanan/Fishery 55, , , , , PERTAMBANGAN & PENGGALIAN/ 41, , , , , MINING & QUARRYING a. Migas dan Gas Bumi/Crude Petroleum & Natural Gas X X X X X b. Non Migas / Non Crude Petroleum & Natural Gas X X X X X c. Penggalian / Quarrying 41, , , , , INDUSTRI PENGOLAHAN / 958, ,154, ,317, ,494, ,680, MANUFACTURING INDUSTRIES a. Industri Migas/Oil & Gas Manufacturing Industries X X X X X b. Industri Tanpa Migas/Non Oil & Gas Manufacturing 958, ,154, ,317, ,494, ,680, Industries 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH / 6, , , , , ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. Listrik / Electricity 5, , , , , b. G a s/ Gas X X X X X c. Air Bersih / Water Supply BANGUNAN / CONSTRUCTION 123, , , , , PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN / 1,012, ,221, ,417, ,658, ,932, TRADE, HOTEL & RESTAURANT a. Perdagangan Besar dan Eceran/Wholesale & Retail Trade 1,001, ,209, ,403, ,642, ,915, b. H o t e l / Hotels , , , c. Restoran / Restaurant 10, , , , , PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / 148, , , , , TRANSPORT & COMMUNICATION a. Angkutan / Transport 135, , , , , Kereta Api /Railway Transport X X X X X 2. Jalan Raya (Darat) / Road Transport 128, , , , , Angkutan Laut/Sea Transport 5, , , , , Angkutan Sungai, Danau & Penyebrangan /Inland Water Transport X X X X X 5. Angkutan Udara / Air Transport X X X X X 6. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxiliary 1, , , , , Transport Activities b. Komunikasi / Communication 13, , , , , KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 71, , , , , FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES a. Bank / Banking 37, , , , , b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank & Jasa Penunjang / 14, , , , , Keuangan/Non Bank Financial Institution and Supporting Activities c. Sewa Bangunan / Rent of Building 19, , , , , d. Jasa Perusahaan / Business Services , JASA-JASA / SERVICES 411, , , , , a. Pemerintahan Umum & Pertahanan /Public Administration 366, , , , , and Deffense b. Swasta / Private Services 45, , , , , Sosial Kemasyarakatan/Social & Community Services 21, , , , , Hiburan dan Rekreasi/Entertainment & Cultural Services Perorangan dan Rumahtangga/ Personal & Household 23, , , , , Services P D R B / G R D P 4,115, ,868, ,518, ,320, ,220, Catatan/Note : *) Angka diperbaiki/revised figures **) Angka sementara/preliminary figures ***) Angka sangat sementara/very preliminary figures 80

99 LAPANGAN USAHA/ INDUSTRIAL ORIGIN Tabel/Table 2 PDRB Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan (2000) Menurut Lapangan Usaha (Jutaan Rupiah) GRDP of Pasaman Barat at Constant 2000 Price by Industrial Origin, (Million Rupiahs) *) 2010**) 2011***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. PERTANIAN /AGRICULTURE 722, , , , , a. Tanaman Pangan & Hortikultura/Farm Food Crops 144, , , , b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 480, , , , , c. Peternakan/Livestock 20, , , , , d. Kehutanan/Forestry 48, , , , , e. Perikanan/Fishery 28, , , , , PERTAMBANGAN & PENGGALIAN/ 21, , , , , MINING & QUARRYING a. Migas dan Gas Bumi/Crude Petroleum & Natural Gas X X X X X b. Non Migas / Non Crude Petroleum & Natural Gas X X X X X c. Penggalian / Quarrying 21, , , , , INDUSTRI PENGOLAHAN / 510, , , , , MANUFACTURING INDUSTRIES a. Industri Migas/Oil & Gas Manufacturing Industries X X X X X b. Industri Tanpa Migas/Non Oil & Gas Manufacturing 510, , , , , Industries 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH / 2, , , , , ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. Listrik / Electricity 2, , , , , b. G a s/ Gas X X X X X c. Air Bersih / Water Supply BANGUNAN / CONSTRUCTION 70, , , , , PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN / 584, , , , , TRADE, HOTEL & RESTAURANT a. Perdagangan Besar dan Eceran/Wholesale & Retail Trade 578, , , , , b. H o t e l / Hotels c. Restoran / Restaurant 5, , , , , PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / 77, , , , , TRANSPORT & COMMUNICATION a. Angkutan / Transport 69, , , , , Kereta Api /Railway Transport X X X X X 2. Jalan Raya (Darat) / Road Transport 65, , , , , Angkutan Laut/Sea Transport 3, , , , , Angkutan Sungai, Danau & Penyebrangan /Inland Water Transport X X X X X 5. Angkutan Udara / Air Transport X X X X X 6. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxiliary Transport Activities b. Komunikasi / Communication 7, , , , , KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 42, , , , , FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES a. Bank / Banking 24, , , , , b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank & Jasa Penunjang / 8, , , , , Keuangan/Non Bank Financial Institution and Supporting Activities c. Sewa Bangunan / Rent of Building 9, , , , , d. Jasa Perusahaan / Business Services JASA-JASA / SERVICES 217, , , , , a. Pemerintahan Umum & Pertahanan /Public Administration 191, , , , , and Deffense b. Swasta / Private Services 26, , , , , Sosial Kemasyarakatan/Social & Community Services 11, , , , , Hiburan dan Rekreasi/Entertainment & Cultural Services Perorangan dan Rumahtangga/ Personal & Household 15, , , , , Services P D R B / G R D P 2,250, ,394, ,544, ,707, ,881, Catatan/Note : *) Angka diperbaiki/revised figures **) Angka sementara/preliminary figures ***) Angka sangat sementara/very preliminary figures 81

100 Tabel / Table 3 Distribusi Persentase PDRB Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Percentage Distribution of GRDP of Pasaman Barat at Current Prices by Industrial Origin, LAPANGAN USAHA/ INDUSTRIAL ORIGIN *) 2010**) 2011***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. PERTANIAN /AGRICULTURE 32,58 31,96 31,65 31,69 31,79 a. Tanaman Pangan & Hortikultura/Farm Food Crops 7,15 7,17 7,33 7,58 7,88 b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 20,83 20,12 19,81 19,75 19,71 c. Peternakan/Livestock 0,98 0,97 0,96 0,94 0,92 d. Kehutanan/Forestry 2,27 2,35 2,26 2,17 2,07 e. Perikanan/Fishery 1,35 1,35 1,29 1,26 1,20 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN/ 1,00 0,99 1,00 0,96 0,89 MINING & QUARRYING a. Migas dan Gas Bumi/Crude Petroleum & Natural Gas X X X X X b. Non Migas / Non Crude Petroleum & Natural Gas X X X X X c. Penggalian / Quarrying 1,00 0,99 1,00 0,96 0,89 3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 23,29 23,72 23,88 23,65 23,27 MANUFACTURING INDUSTRIES a. Industri Migas/Oil & Gas Manufacturing Industries X X X X X b. Industri Tanpa Migas/Non Oil & Gas Manufacturing 23,29 23,72 23,88 23,65 23,27 Industries 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH / 0,16 0,15 0,14 0,14 0,13 ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. Listrik / Electricity 0,14 0,13 0,13 0,12 0,12 b. G a s/ Gas X X X X X c. Air Bersih / Water Supply 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 3,00 2,99 2,97 2,96 2,97 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN / 24,60 25,10 25,69 26,23 26,77 TRADE, HOTEL & RESTAURANT a. Perdagangan Besar dan Eceran/Wholesale & Retail Trade 24,33 24,84 25,43 25,99 26,53 b. H o t e l / Hotels 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 c. Restoran / Restaurant 0,25 0,24 0,23 0,23 0,22 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / 3,62 3,67 3,63 3,63 3,65 TRANSPORT & COMMUNICATION a. Angkutan / Transport 3,29 3,36 3,34 3,34 3,38 1. Kereta Api /Railway Transport X X X X X 2. Jalan Raya (Darat) / Road Transport 3,12 3,20 3,18 3,19 3,23 3. Angkutan Laut/Sea Transport 0,14 0,14 0,13 0,13 0,12 4. Angkutan Sungai, Danau & Penyebrangan /Inland Water Transport X X X X X 5. Angkutan Udara / Air Transport X X X X X 6. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxiliary 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 Transport Activities b. Komunikasi / Communication 0,33 0,31 0,30 0,28 0,27 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 1,74 1,68 1,70 1,67 1,64 FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES a. Bank / Banking 0,90 0,87 0,87 0,86 0,84 b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank & Jasa Penunjang / 0,35 0,35 0,35 0,34 0,33 Keuangan/Non Bank Financial Institution and Supporting Activities c. Sewa Bangunan / Rent of Building 0,47 0,45 0,46 0,46 0,46 d. Jasa Perusahaan / Business Services 0,02 0,02 0,02 0,02 0,01 9. JASA-JASA / SERVICES 10,01 9,74 9,33 9,07 8,89 a. Pemerintahan Umum & Pertahanan /Public Administration 8,90 8,71 8,31 8,06 7,91 and Deffense b. Swasta / Private Services 1,11 1,03 1,02 1,00 0,98 1. Sosial Kemasyarakatan/Social & Community Services 0,52 0,49 0,49 0,47 0,46 2. Hiburan dan Rekreasi/Entertainment & Cultural Services 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 3. Perorangan dan Rumahtangga/ Personal & Household 0,57 0,52 0,52 0,52 0,52 Services P D R B / G R D P 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Catatan/Note : *) Angka diperbaiki/revised figures **) Angka sementara/preliminary figures ***) Angka sangat sementara/very preliminary figures 82

101 LAPANGAN USAHA/ INDUSTRIAL ORIGIN Tabel / Table 4 Distribusi Persentase PDRB Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Percentage Distribution of GRDP of Pasaman Barat at Constant 2000 Prices by Industrial Origin, *) 2010**) 2011***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. PERTANIAN /AGRICULTURE 32,09 32,35 32,60 32,82 33,04 a. Tanaman Pangan & Hortikultura/Farm Food Crops 6,43 6,49 6,56 6,62 6,68 b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 21,33 21,58 21,83 22,08 22,33 c. Peternakan/Livestock 0,90 0,90 0,89 0,88 0,88 d. Kehutanan/Forestry 2,17 2,14 2,09 2,02 1,96 e. Perikanan/Fishery 1,26 1,24 1,23 1,21 1,19 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN/ 0,94 0,92 0,90 0,88 0,86 MINING & QUARRYING a. Migas dan Gas Bumi/Crude Petroleum & Natural Gas X X X X X b. Non Migas / Non Crude Petroleum & Natural Gas X X X X X c. Penggalian / Quarrying 0,94 0,92 0,90 0,88 0,86 3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 22,69 22,51 22,34 22,16 21,98 MANUFACTURING INDUSTRIES a. Industri Migas/Oil & Gas Manufacturing Industries X X X X X b. Industri Tanpa Migas/Non Oil & Gas Manufacturing 22,69 22,51 22,34 22,16 21,98 Industries 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH / 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. Listrik / Electricity 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 b. G a s/ Gas X X X X X c. Air Bersih / Water Supply 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 3,14 3,14 3,15 3,15 3,16 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN / 25,98 26,22 26,41 26,58 26,76 TRADE, HOTEL & RESTAURANT a. Perdagangan Besar dan Eceran/Wholesale & Retail Trade 25,70 25,94 26,14 26,31 26,49 b. H o t e l / Hotels 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 c. Restoran / Restaurant 0,26 0,26 0,26 0,25 0,25 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / 3,45 3,46 3,45 3,44 3,41 TRANSPORT & COMMUNICATION a. Angkutan / Transport 3,10 3,10 3,09 3,07 3,05 1. Kereta Api /Railway Transport X X X X X 2. Jalan Raya (Darat) / Road Transport 2,93 2,93 2,92 2,91 2,88 3. Angkutan Laut/Sea Transport 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 4. Angkutan Sungai, Danau & Penyebrangan /Inland Water Transport X X X X X 5. Angkutan Udara / Air Transport X X X X X 6. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxiliary 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 Transport Activities b. Komunikasi / Communication 0,35 0,36 0,36 0,36 0,37 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 1,90 1,89 1,88 1,87 1,86 FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES a. Bank / Banking 1,10 1,09 1,08 1,07 1,07 b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank & Jasa Penunjang / 0,37 0,36 0,36 0,36 0,35 Keuangan/Non Bank Financial Institution and Supporting Activities c. Sewa Bangunan / Rent of Building 0,42 0,42 0,42 0,42 0,42 d. Jasa Perusahaan / Business Services 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 9. JASA-JASA / SERVICES 9,68 9,38 9,13 8,97 8,81 a. Pemerintahan Umum & Pertahanan /Public Administration 8,50 8,23 7,99 7,84 7,70 and Deffense b. Swasta / Private Services 1,18 1,14 1,14 1,13 1,11 1. Sosial Kemasyarakatan/Social & Community Services 0,50 0,49 0,49 0,47 0,46 2. Hiburan dan Rekreasi/Entertainment & Cultural Services 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 3. Perorangan dan Rumahtangga/ Personal & Household 0,67 0,65 0,64 0,64 0,63 Services P D R B / G R D P 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Catatan/Note : *) Angka diperbaiki/revised figures **) Angka sementara/preliminary figures ***) Angka sangat sementara/very preliminary figures 83

102 LAPANGAN USAHA/ INDUSTRIAL ORIGIN Tabel / Table 5 Indeks Perkembangan PDRB Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (2000 = 100,00) Index GRDP of Pasaman Barat at Current Prices by Industrial Origin (2000 = ) *) 2010**) 2011***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. PERTANIAN /AGRICULTURE 354,17 410,91 461,31 529,00 498,77 a. Tanaman Pangan & Hortikultura/Farm Food Crops 273,45 324,14 375,97 444,98 485,11 b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 428,25 489,22 546,09 623,55 539,45 c. Peternakan/Livestock 289,76 337,89 378,50 425,24 412,89 d. Kehutanan/Forestry 272,53 334,18 363,84 399,93 406,47 e. Perikanan/Fishery 245,87 291,75 315,53 351,21 331,84 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN/ 256,43 301,00 344,59 378,86 362,25 MINING & QUARRYING a. Migas dan Gas Bumi/Crude Petroleum & Natural Gas X X X X X b. Non Migas / Non Crude Petroleum & Natural Gas X X X X X c. Penggalian / Quarrying 256,43 301,00 344,59 378,86 362,25 3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 254,06 306,10 349,29 396,21 397,74 MANUFACTURING INDUSTRIES a. Industri Migas/Oil & Gas Manufacturing Industries X X X X X b. Industri Tanpa Migas/Non Oil & Gas Manufacturing 254,06 306,10 349,29 396,21 397,74 Industries 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH / 316,53 349,09 384,88 421,18 410,23 ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. Listrik / Electricity 323,44 356,46 392,85 429,38 416,33 b. G a s/ Gas X X X X X c. Air Bersih / Water Supply 260,36 289,07 320,05 354,46 358,91 5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 240,05 282,50 318,14 363,54 389,50 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN / 249,88 301,53 349,83 409,23 425,46 TRADE, HOTEL & RESTAURANT a. Perdagangan Besar dan Eceran/Wholesale & Retail Trade 250,20 302,10 350,61 410,31 426,74 b. H o t e l / Hotels 256,47 303,75 347,44 396,72 399,55 c. Restoran / Restaurant 221,25 252,06 281,65 315,71 315,53 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / 264,45 317,40 355,99 407,06 419,95 TRANSPORT & COMMUNICATION a. Angkutan / Transport 261,41 315,90 355,17 407,56 422,66 1. Kereta Api /Railway Transport X X X X X 2. Jalan Raya (Darat) / Road Transport 261,37 316,59 356,41 409,68 425,52 3. Angkutan Laut/Sea Transport 259,30 299,08 326,61 362,14 365,07 4. Angkutan Sungai, Danau & Penyebrangan /Inland Water Transport X X X X X 5. Angkutan Udara / Air Transport X X X X X 6. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxiliary 277,01 324,50 362,67 401,30 391,51 Transport Activities b. Komunikasi / Communication 299,67 334,85 365,48 401,27 388,47 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 227,17 259,45 297,10 334,58 334,38 FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES a. Bank / Banking 205,87 233,76 266,93 299,93 296,32 b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank & Jasa Penunjang / 245,38 286,52 326,91 360,90 361,06 Keuangan/Non Bank Financial Institution and Supporting Activities c. Sewa Bangunan / Rent of Building 265,47 301,80 348,66 400,50 410,85 d. Jasa Perusahaan / Business Services 224,10 247,49 278,95 309,02 306,85 9. JASA-JASA / SERVICES 227,17 261,48 284,04 315,95 330,89 a. Pemerintahan Umum & Pertahanan /Public Administration 228,02 264,01 285,47 317,06 334,21 and Deffense b. Swasta / Private Services 220,56 241,81 272,95 307,36 306,40 1. Sosial Kemasyarakatan/Social & Community Services 253,69 282,08 316,72 349,86 340,64 2. Hiburan dan Rekreasi/Entertainment & Cultural Services 190,70 207,39 225,75 244,52 242,10 3. Perorangan dan Rumahtangga/ Personal & Household 197,57 213,83 242,73 278,35 282,49 Services P D R B / G R D P 274,41 324,57 367,91 421,38 423,69 Catatan/Note : *) Angka diperbaiki/revised figures **) Angka sementara/preliminary figures ***) Angka sangat sementara/very preliminary figures 84

103 LAPANGAN USAHA/ INDUSTRIAL ORIGIN Tabel / Table 6 Indeks Perkembangan PDRB Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (2000 = 100,00) Index GRDP of Pasaman Barat at Constant 2000 Prices by Industrial Origin (2000 = ) *) 2010**) 2011***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. PERTANIAN /AGRICULTURE 190,74 204,63 219,12 234,67 227,69 a. Tanaman Pangan & Hortikultura/Farm Food Crops 134,46 144,42 155,09 166,58 176,42 b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 239,84 258,19 277,45 298,56 272,60 c. Peternakan/Livestock 145,38 154,11 163,01 171,61 174,79 d. Kehutanan/Forestry 142,34 149,42 155,19 160,00 160,15 e. Perikanan/Fishery 125,25 131,81 138,75 145,13 147,73 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN/ 131,95 137,36 143,01 148,52 149,87 MINING & QUARRYING a. Migas dan Gas Bumi/Crude Petroleum & Natural Gas X X X X X b. Non Migas / Non Crude Petroleum & Natural Gas X X X X X c. Penggalian / Quarrying 131,95 137,36 143,01 148,52 149,87 3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 135,38 142,90 150,69 159,00 163,45 MANUFACTURING INDUSTRIES a. Industri Migas/Oil & Gas Manufacturing Industries X X X X X b. Industri Tanpa Migas/Non Oil & Gas Manufacturing 135,38 142,90 150,69 159,00 163,45 Industries 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH / 146,54 155,75 166,14 175,51 179,02 ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. Listrik / Electricity 147,35 156,72 167,47 177,00 180,66 b. G a s/ Gas X X X X X c. Air Bersih / Water Supply 139,94 147,77 155,33 163,35 165,74 5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 137,00 145,93 155,51 165,78 172,89 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN / 144,31 154,98 165,90 177,63 184,27 TRADE, HOTEL & RESTAURANT a. Perdagangan Besar dan Eceran/Wholesale & Retail Trade 144,49 155,21 166,17 177,98 184,67 b. H o t e l / Hotels 138,66 147,23 156,32 165,18 167,79 c. Restoran / Restaurant 129,69 135,77 142,19 148,39 150,63 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / 137,74 147,26 156,13 165,23 167,92 TRANSPORT & COMMUNICATION a. Angkutan / Transport 134,60 143,27 151,84 160,46 163,24 1. Kereta Api /Railway Transport X X X X X 2. Jalan Raya (Darat) / Road Transport 134,03 142,64 151,33 160,02 162,90 3. Angkutan Laut/Sea Transport 144,90 154,72 160,38 167,94 169,07 4. Angkutan Sungai, Danau & Penyebrangan /Inland Water Transport X X X X X 5. Angkutan Udara / Air Transport X X X X X 6. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxiliary 145,90 155,63 164,84 171,82 171,44 Transport Activities b. Komunikasi / Communication 174,19 193,62 205,92 220,54 220,46 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 135,82 143,26 151,34 160,25 164,76 FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES a. Bank / Banking 136,81 144,06 152,16 161,00 165,31 b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank & Jasa Penunjang / 138,94 146,58 154,21 162,63 165,62 Keuangan/Non Bank Financial Institution and Supporting Activities c. Sewa Bangunan / Rent of Building 130,93 138,68 147,09 156,58 162,87 d. Jasa Perusahaan / Business Services 132,92 140,36 148,33 156,64 160,42 9. JASA-JASA / SERVICES 120,18 123,82 128,11 133,88 137,52 a. Pemerintahan Umum & Pertahanan /Public Administration 119,12 122,67 126,46 132,11 136,03 and Deffense b. Swasta / Private Services 128,41 132,75 140,95 147,69 148,89 1. Sosial Kemasyarakatan/Social & Community Services 131,30 136,87 145,63 151,42 150,84 2. Hiburan dan Rekreasi/Entertainment & Cultural Services 133,57 139,39 145,55 150,64 151,19 3. Perorangan dan Rumahtangga/ Personal & Household 126,25 129,68 137,52 144,98 147,43 Services P D R B / G R D P 150,06 159,67 169,66 180,50 183,44 Catatan/Note : *) Angka diperbaiki/revised figures **) Angka sementara/preliminary figures ***) Angka sangat sementara/very preliminary figures 85

104 LAPANGAN USAHA/ INDUSTRIAL ORIGIN Tabel / Table 7 Indeks Berantai PDRB Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Tahun Sebelumnya = 100,00) Link Index of GRDP of Pasaman Barat at Current Prices by Industrial Origin, (Previous Year = ) *) 2010**) 2011***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. PERTANIAN /AGRICULTURE 134,71 116,02 112,27 114,67 114,60 a. Tanaman Pangan & Hortikultura/Farm Food Crops 140,91 118,54 115,99 118,36 118,86 b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 130,81 114,24 111,62 114,18 114,02 c. Peternakan/Livestock 136,82 116,61 112,02 112,35 112,49 d. Kehutanan/Forestry 153,19 122,62 108,88 109,92 109,24 e. Perikanan/Fishery 136,64 118,66 108,15 111,31 108,88 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN/ 141,41 117,38 114,48 109,94 105,44 MINING & QUARRYING a. Migas dan Gas Bumi/Crude Petroleum & Natural Gas X X X X X b. Non Migas / Non Crude Petroleum & Natural Gas X X X X X c. Penggalian / Quarrying 141,41 117,38 114,48 109,94 105,44 3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 144,69 120,49 114,11 113,43 112,41 MANUFACTURING INDUSTRIES a. Industri Migas/Oil & Gas Manufacturing Industries X X X X X b. Industri Tanpa Migas/Non Oil & Gas Manufacturing 144,69 120,49 114,11 113,43 112,41 Industries 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH / 122,21 110,28 110,25 109,43 107,49 ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. Listrik / Electricity 122,22 110,21 110,21 109,30 107,40 b. G a s/ Gas X X X X X c. Air Bersih / Water Supply 122,11 111,03 110,72 110,75 108,42 5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 138,77 117,68 112,61 114,27 114,40 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN / 138,53 120,67 116,02 116,98 116,58 TRADE, HOTEL & RESTAURANT a. Perdagangan Besar dan Eceran/Wholesale & Retail Trade 138,64 120,74 116,06 117,03 116,62 b. H o t e l / Hotels 139,50 118,43 114,38 114,18 113,21 c. Restoran / Restaurant 128,95 113,92 111,74 112,09 111,83 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / 142,06 120,03 112,16 114,34 114,92 TRANSPORT & COMMUNICATION a. Angkutan / Transport 143,57 120,84 112,43 114,75 115,51 1. Kereta Api /Railway Transport X X X X X 2. Jalan Raya (Darat) / Road Transport 144,30 121,13 112,58 114,95 115,76 3. Angkutan Laut/Sea Transport 130,88 115,34 109,20 110,88 110,60 4. Angkutan Sungai, Danau & Penyebrangan /Inland Water Transport X X X X X 5. Angkutan Udara / Air Transport X X X X X 6. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxiliary 133,76 117,15 111,76 110,65 110,08 Transport Activities b. Komunikasi / Communication 128,43 111,74 109,15 109,79 107,91 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 129,24 114,21 114,51 112,62 112,37 FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES a. Bank / Banking 128,27 113,54 114,19 112,36 112,35 b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank & Jasa Penunjang / 137,16 116,77 114,09 110,40 110,04 Keuangan/Non Bank Financial Institution and Supporting Activities c. Sewa Bangunan / Rent of Building 125,90 113,68 115,53 114,87 114,23 d. Jasa Perusahaan / Business Services 120,33 110,44 112,71 110,78 109,42 9. JASA-JASA / SERVICES 132,57 115,10 108,63 111,23 112,03 a. Pemerintahan Umum & Pertahanan /Public Administration 134,22 115,78 108,13 111,06 112,04 and Deffense b. Swasta / Private Services 120,64 109,63 112,88 112,60 111,89 1. Sosial Kemasyarakatan/Social & Community Services 124,40 111,19 112,28 110,46 111,39 2. Hiburan dan Rekreasi/Entertainment & Cultural Services 118,37 108,75 108,85 108,31 109,26 3. Perorangan dan Rumahtangga/ Personal & Household 117,43 108,23 113,52 114,67 112,39 Services P D R B / GRDP 117,35 118,28 113,35 114,54 114,24 Catatan/Note : *) Angka diperbaiki/revised figures **) Angka sementara/preliminary figures ***) Angka sangat sementara/very preliminary figures 86

105 LAPANGAN USAHA/ INDUSTRIAL ORIGIN Tabel / Table 8 Indeks Berantai PDRB Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (Tahun Sebelumnya = 100,00) Link Index of GRDP of Pasaman Barat at Constant 2000 Prices by Industrial Origin, (Previous Year = ) *) 2010**) 2011***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. PERTANIAN /AGRICULTURE 115,25 107,28 107,08 107,10 107,12 a. Tanaman Pangan & Hortikultura/Farm Food Crops 115,87 107,41 107,39 107,40 107,41 b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 115,89 107,65 107,46 107,61 107,62 c. Peternakan/Livestock 113,46 106,00 105,78 105,27 105,28 d. Kehutanan/Forestry 111,96 104,97 103,86 103,10 103,02 e. Perikanan/Fishery 108,83 105,24 105,26 104,60 104,63 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN/ 109,36 104,10 104,11 103,85 103,88 MINING & QUARRYING a. Migas dan Gas Bumi/Crude Petroleum & Natural Gas X X X X X b. Non Migas / Non Crude Petroleum & Natural Gas X X X X X c. Penggalian / Quarrying 109,36 104,10 104,11 103,85 103,88 3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 111,53 105,55 105,45 105,51 105,54 MANUFACTURING INDUSTRIES a. Industri Migas/Oil & Gas Manufacturing Industries X X X X X b. Industri Tanpa Migas/Non Oil & Gas Manufacturing 111,53 105,55 105,45 105,51 105,54 Industries 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH / 113,32 106,28 106,67 105,64 105,72 ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. Listrik / Electricity 113,65 106,36 106,86 105,69 105,77 b. G a s/ Gas X X X X X c. Air Bersih / Water Supply 110,61 105,60 105,11 105,17 105,26 5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 113,16 106,52 106,56 106,61 106,60 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN / 115,16 107,39 107,04 107,08 107,11 TRADE, HOTEL & RESTAURANT a. Perdagangan Besar dan Eceran/Wholesale & Retail Trade 115,22 107,42 107,07 107,10 107,14 b. H o t e l / Hotels 112,30 106,18 106,17 105,67 105,70 c. Restoran / Restaurant 109,10 104,69 104,73 104,36 104,37 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / 112,88 106,91 106,02 105,83 105,75 TRANSPORT & COMMUNICATION a. Angkutan / Transport 112,25 106,44 105,98 105,68 105,58 1. Kereta Api /Railway Transport X X X X X 2. Jalan Raya (Darat) / Road Transport 112,15 106,42 106,09 105,74 105,64 3. Angkutan Laut/Sea Transport 114,05 106,78 103,65 104,71 104,61 4. Angkutan Sungai, Danau & Penyebrangan /Inland Water Transport X X X X X 5. Angkutan Udara / Air Transport X X X X X 6. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxiliary 113,43 106,67 105,92 104,24 104,15 Transport Activities b. Komunikasi / Communication 118,78 111,16 106,35 107,10 107,13 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 110,88 105,48 105,64 105,89 105,96 FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES a. Bank / Banking 110,66 105,30 105,62 105,81 105,91 b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank & Jasa Penunjang / 112,30 105,50 105,20 105,46 105,61 Keuangan/Non Bank Financial Institution and Supporting Activities c. Sewa Bangunan / Rent of Building 110,25 105,92 106,07 106,45 106,38 d. Jasa Perusahaan / Business Services 110,30 105,60 105,68 105,60 105,64 9. JASA-JASA / SERVICES 106,53 103,03 103,47 104,51 104,50 a. Pemerintahan Umum & Pertahanan /Public Administration 106,44 102,98 103,09 104,47 104,50 and Deffense b. Swasta / Private Services 107,22 103,38 106,18 104,78 104,54 1. Sosial Kemasyarakatan/Social & Community Services 108,84 104,24 106,40 103,97 104,05 2. Hiburan dan Rekreasi/Entertainment & Cultural Services 108,86 104,36 104,41 103,50 103,42 3. Perorangan dan Rumahtangga/ Personal & Household 106,02 102,72 106,04 105,42 104,92 Services P D R B / GRDP 106,41 106,40 106,26 106,39 106,42 Catatan/Note : *) Angka diperbaiki/revised figures **) Angka sementara/preliminary figures ***) Angka sangat sementara/very preliminary figures 87

106 LAPANGAN USAHA/ INDUSTRIAL ORIGIN Tabel / Table 9 Laju Pertumbuhan PDRB Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Tahun Sebelumnya = 100,00) Growth Rate of GRDP of Pasaman Barat at Current Prices by Industrial Origin, (Previous Year = ) *) 2010**) 2011***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. PERTANIAN /AGRICULTURE 34,71 16,02 12,27 14,67 14,60 a. Tanaman Pangan & Hortikultura/Farm Food Crops 40,91 18,54 15,99 18,36 18,86 b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 30,81 14,24 11,62 14,18 14,02 c. Peternakan/Livestock 36,82 16,61 12,02 12,35 12,49 d. Kehutanan/Forestry 53,19 22,62 8,88 9,92 9,24 e. Perikanan/Fishery 36,64 18,66 8,15 11,31 8,88 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN/ 41,41 17,38 14,48 9,94 5,44 MINING & QUARRYING a. Migas dan Gas Bumi/Crude Petroleum & Natural Gas X X X X X b. Non Migas / Non Crude Petroleum & Natural Gas X X X X X c. Penggalian / Quarrying 41,41 17,38 14,48 9,94 5,44 3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 44,69 20,49 14,11 13,43 12,41 MANUFACTURING INDUSTRIES a. Industri Migas/Oil & Gas Manufacturing Industries X X X X X b. Industri Tanpa Migas/Non Oil & Gas Manufacturing 44,69 20,49 14,11 13,43 12,41 Industries 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH / 22,21 10,28 10,25 9,43 7,49 ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. Listrik / Electricity 22,22 10,21 10,21 9,30 7,40 b. G a s/ Gas X X X X X c. Air Bersih / Water Supply 22,11 11,03 10,72 10,75 8,42 5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 38,77 17,68 12,61 14,27 14,40 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN / 38,53 20,67 16,02 16,98 16,58 TRADE, HOTEL & RESTAURANT a. Perdagangan Besar dan Eceran/Wholesale & Retail Trade 38,64 20,74 16,06 17,03 16,62 b. H o t e l / Hotels 39,50 18,43 14,38 14,18 13,21 c. Restoran / Restaurant 28,95 13,92 11,74 12,09 11,83 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / 42,06 20,03 12,16 14,34 14,92 TRANSPORT & COMMUNICATION a. Angkutan / Transport 43,57 20,84 12,43 14,75 15,51 1. Kereta Api /Railway Transport X X X X X 2. Jalan Raya (Darat) / Road Transport 44,30 21,13 12,58 14,95 15,76 3. Angkutan Laut/Sea Transport 30,88 15,34 9,20 10,88 10,60 4. Angkutan Sungai, Danau & Penyebrangan /Inland Water Transport X X X X X 5. Angkutan Udara / Air Transport X X X X X 6. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxiliary 33,76 17,15 11,76 10,65 10,08 Transport Activities b. Komunikasi / Communication 28,43 11,74 9,15 9,79 7,91 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 29,24 14,21 14,51 12,62 12,37 FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES a. Bank / Banking 28,27 13,54 14,19 12,36 12,35 b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank & Jasa Penunjang / 37,16 16,77 14,09 10,40 10,04 Keuangan/Non Bank Financial Institution and Supporting Activities c. Sewa Bangunan / Rent of Building 25,90 13,68 15,53 14,87 14,23 d. Jasa Perusahaan / Business Services 20,33 10,44 12,71 10,78 9,42 9. JASA-JASA / SERVICES 32,57 15,10 8,63 11,23 12,03 a. Pemerintahan Umum & Pertahanan /Public Administration 34,22 15,78 8,13 11,06 12,04 and Deffense b. Swasta / Private Services 20,64 9,63 12,88 12,60 11,89 1. Sosial Kemasyarakatan/Social & Community Services 24,40 11,19 12,28 10,46 11,39 2. Hiburan dan Rekreasi/Entertainment & Cultural Services 18,37 8,75 8,85 8,31 9,26 3. Perorangan dan Rumahtangga/ Personal & Household 17,43 8,23 13,52 14,67 12,39 Services P D R B / GRDP 17,35 18,28 13,35 14,54 14,24 Catatan/Note : *) Angka diperbaiki/revised figures **) Angka sementara/preliminary figures ***) Angka sangat sementara/very preliminary figures 88

107 LAPANGAN USAHA/ INDUSTRIAL ORIGIN Tabel / Table 10 Laju Pertumbuhan PDRB Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (Tahun Sebelumnya = 100,00) Growth Rate of GRDP of Pasaman Barat at Constant 2000 Prices by Industrial Origin, (Previous Year = ) *) 2010**) 2011***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. PERTANIAN /AGRICULTURE 15,25 7,28 7,08 7,10 7,12 a. Tanaman Pangan & Hortikultura/Farm Food Crops 15,87 7,41 7,39 7,40 7,41 b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 15,89 7,65 7,46 7,61 7,62 c. Peternakan/Livestock 13,46 6,00 5,78 5,27 5,28 d. Kehutanan/Forestry 11,96 4,97 3,86 3,10 3,02 e. Perikanan/Fishery 8,83 5,24 5,26 4,60 4,63 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN/ 9,36 4,10 4,11 3,85 3,88 MINING & QUARRYING a. Migas dan Gas Bumi/Crude Petroleum & Natural Gas X X X X X b. Non Migas / Non Crude Petroleum & Natural Gas X X X X X c. Penggalian / Quarrying 9,36 4,10 4,11 3,85 3,88 3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 11,53 5,55 5,45 5,51 5,54 MANUFACTURING INDUSTRIES a. Industri Migas/Oil & Gas Manufacturing Industries X X X X X b. Industri Tanpa Migas/Non Oil & Gas Manufacturing 11,53 5,55 5,45 5,51 5,54 Industries 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH / 13,32 6,28 6,67 5,64 5,72 ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. Listrik / Electricity 13,65 6,36 6,86 5,69 5,77 b. G a s/ Gas X X X X X c. Air Bersih / Water Supply 10,61 5,60 5,11 5,17 5,26 5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 13,16 6,52 6,56 6,61 6,60 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN / 15,16 7,39 7,04 7,08 7,11 TRADE, HOTEL & RESTAURANT a. Perdagangan Besar dan Eceran/Wholesale & Retail Trade 15,22 7,42 7,07 7,10 7,14 b. H o t e l / Hotels 12,30 6,18 6,17 5,67 5,70 c. Restoran / Restaurant 9,10 4,69 4,73 4,36 4,37 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / 12,88 6,91 6,02 5,83 5,75 TRANSPORT & COMMUNICATION a. Angkutan / Transport 12,25 6,44 5,98 5,68 5,58 1. Kereta Api /Railway Transport X X X X X 2. Jalan Raya (Darat) / Road Transport 12,15 6,42 6,09 5,74 5,64 3. Angkutan Laut/Sea Transport 14,05 6,78 3,65 4,71 4,61 4. Angkutan Sungai, Danau & Penyebrangan /Inland Water Transport X X X X X 5. Angkutan Udara / Air Transport X X X X X 6. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxiliary 13,43 6,67 5,92 4,24 4,15 Transport Activities b. Komunikasi / Communication 18,78 11,16 6,35 7,10 7,13 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 10,88 5,48 5,64 5,89 5,96 FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES a. Bank / Banking 10,66 5,30 5,62 5,81 5,91 b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank & Jasa Penunjang / 12,30 5,50 5,20 5,46 5,61 Keuangan/Non Bank Financial Institution and Supporting Activities c. Sewa Bangunan / Rent of Building 10,25 5,92 6,07 6,45 6,38 d. Jasa Perusahaan / Business Services 10,30 5,60 5,68 5,60 5,64 9. JASA-JASA / SERVICES 6,53 3,03 3,47 4,51 4,50 a. Pemerintahan Umum & Pertahanan /Public Administration 6,44 2,98 3,09 4,47 4,50 and Deffense b. Swasta / Private Services 7,22 3,38 6,18 4,78 4,54 1. Sosial Kemasyarakatan/Social & Community Services 8,84 4,24 6,40 3,97 4,05 2. Hiburan dan Rekreasi/Entertainment & Cultural Services 8,86 4,36 4,41 3,50 3,42 3. Perorangan dan Rumahtangga/ Personal & Household 6,02 2,72 6,04 5,42 4,92 Services P D R B / GRDP 6,41 6,40 6,26 6,39 6,42 Catatan/Note : *) Angka diperbaiki/revised figures **) Angka sementara/preliminary figures ***) Angka sangat sementara/very preliminary figures 89

108 LAPANGAN USAHA/ INDUSTRIAL ORIGIN Tabel / Table 11 Indeks Implisit PDRB Pasaman Barat Menurut Lapangan Usaha Implicit Prices Index of GRDP of Pasaman Barat by Industrial Origin *) 2010**) 2011***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. PERTANIAN / AGRICULTURE 185,68 200,80 210,53 225,42 241,16 a. Tanaman Pangan & Hortikultura/Farm Food Crops 203,37 224,44 242,42 267,13 295,62 b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 178,56 189,48 196,83 208,86 221,27 c. Peternakan/Livestock 199,31 219,25 232,19 247,80 264,77 d. Kehutanan/Forestry 191,47 223,65 234,44 249,96 265,05 e. Perikanan/Fishery 196,31 221,33 227,42 241,99 251,83 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN/ 194,34 219,13 240,96 255,09 258,90 MINING & QUARRYING a. Migas dan Gas Bumi/Crude Petroleum & Natural Gas X X X X X b. Non Migas / Non Crude Petroleum & Natural Gas X X X X X c. Penggalian / Quarrying 194,34 219,13 240,96 255,09 258,90 3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 187,66 214,21 231,79 249,19 265,41 MANUFACTURING INDUSTRIES a. Industri Migas/Oil & Gas Manufacturing Industries X X X X X b. Industri Tanpa Migas/Non Oil & Gas Manufacturing 187,66 214,21 231,79 249,19 265,41 Industries 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH / 216,00 224,14 231,66 239,98 244,00 ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. Listrik / Electricity 219,50 227,44 234,58 242,59 246,32 b. G a s/ Gas X X X X X c. Air Bersih / Water Supply 186,05 195,62 206,04 216,99 223,51 5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 175,22 193,58 204,58 219,28 235,34 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN / 173,15 194,56 210,87 230,38 250,74 TRADE, HOTEL & RESTAURANT a. Perdagangan Besar dan Eceran/Wholesale & Retail Trade 173,17 194,64 210,99 230,54 250,95 b. H o t e l / Hotels 184,96 206,31 222,26 240,17 257,24 c. Restoran / Restaurant 170,60 185,65 198,08 212,75 227,96 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / 191,99 215,53 228,01 246,36 267,72 TRANSPORT & COMMUNICATION a. Angkutan / Transport 194,21 220,49 233,92 253,99 277,87 1. Kereta Api /Railway Transport X X X X X 2. Jalan Raya (Darat) / Road Transport 195,00 221,95 235,51 256,01 280,52 3. Angkutan Laut/Sea Transport 178,95 193,30 203,65 215,64 227,99 4. Angkutan Sungai, Danau & Penyebrangan /Inland Water Transport X X X X X 5. Angkutan Udara / Air Transport X X X X X 6. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxiliary 189,86 208,50 220,02 233,56 246,84 Transport Activities b. Komunikasi / Communication 172,04 172,94 177,49 181,95 183,27 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 167,26 181,10 196,31 208,79 221,43 FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES a. Bank / Banking 150,48 162,26 175,43 186,29 197,62 b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank & Jasa Penunjang / 176,61 195,47 211,99 221,92 231,22 Keuangan/Non Bank Financial Institution and Supporting Activities c. Sewa Bangunan / Rent of Building 202,76 217,62 237,03 255,78 274,65 d. Jasa Perusahaan / Business Services 168,60 176,32 188,06 197,28 204,34 9. JASA-JASA / SERVICES 189,03 211,18 221,72 235,99 252,99 a. Pemerintahan Umum & Pertahanan /Public Administration 191,42 215,22 225,74 240,00 257,33 and Deffense b. Swasta / Private Services 171,76 182,16 193,65 208,11 222,75 1. Sosial Kemasyarakatan/Social & Community Services 193,21 206,10 217,48 231,06 247,36 2. Hiburan dan Rekreasi/Entertainment & Cultural Services 142,77 148,78 155,11 162,32 171,49 3. Perorangan dan Rumahtangga/ Personal & Household 156,49 164,88 176,50 191,99 205,65 Services P D R B / GRDP 182,86 203,27 216,85 233,45 250,61 Catatan/Note : *) Angka diperbaiki/revised figures **) Angka sementara/preliminary figures ***) Angka sangat sementara/very preliminary figures 90

109 LAPANGAN USAHA/ INDUSTRIAL ORIGIN Tabel / Table 12 Laju Indeks Implisit PDRB Pasaman Barat Menurut Lapangan Usaha Implicit Prices Index Rate of GRDP of Pasaman Barat by Industrial Origin *) 2010**) 2011***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. PERTANIAN / AGRICULTURE 16,89 8,15 4,85 7,07 6,98 a. Tanaman Pangan & Hortikultura/Farm Food Crops 21,62 10,36 8,01 10,20 10,66 b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 12,87 6,12 3,87 6,11 5,94 c. Peternakan/Livestock 20,58 10,00 5,90 6,72 6,85 d. Kehutanan/Forestry 36,83 16,81 4,82 6,62 6,04 e. Perikanan/Fishery 25,55 12,75 2,75 6,41 4,06 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN/ 29,31 12,76 9,96 5,87 1,49 MINING & QUARRYING a. Migas dan Gas Bumi/Crude Petroleum & Natural Gas X X X X X b. Non Migas / Non Crude Petroleum & Natural Gas X X X X X c. Penggalian / Quarrying 29,31 12,76 9,96 5,87 1,49 3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 29,73 14,15 8,21 7,51 6,51 MANUFACTURING INDUSTRIES a. Industri Migas/Oil & Gas Manufacturing Industries X X X X X b. Industri Tanpa Migas/Non Oil & Gas Manufacturing 29,73 14,15 8,21 7,51 6,51 Industries 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH / 7,85 3,77 3,36 3,59 1,68 ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. Listrik / Electricity 7,55 3,62 3,14 3,41 1,54 b. G a s/ Gas X X X X X c. Air Bersih / Water Supply 10,40 5,14 5,33 5,31 3,01 5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 22,63 10,48 5,68 7,19 7,32 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN / 20,30 12,36 8,38 9,25 8,84 TRADE, HOTEL & RESTAURANT a. Perdagangan Besar dan Eceran/Wholesale & Retail Trade 20,32 12,40 8,40 9,27 8,85 b. H o t e l / Hotels 24,22 11,54 7,73 8,06 7,11 c. Restoran / Restaurant 18,19 8,82 6,69 7,41 7,15 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / 25,86 12,26 5,79 8,04 8,67 TRANSPORT & COMMUNICATION a. Angkutan / Transport 27,90 13,53 6,09 8,58 9,40 1. Kereta Api /Railway Transport X X X X X 2. Jalan Raya (Darat) / Road Transport 28,66 13,82 6,11 8,70 9,57 3. Angkutan Laut/Sea Transport 14,76 8,02 5,36 5,89 5,73 4. Angkutan Sungai, Danau & Penyebrangan /Inland Water Transport X X X X X 5. Angkutan Udara / Air Transport X X X X X 6. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxiliary 17,92 9,82 5,52 6,15 5,69 Transport Activities b. Komunikasi / Communication 8,12 0,52 2,63 2,51 0,73 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 16,56 8,28 8,40 6,36 6,06 FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES a. Bank / Banking 15,91 7,83 8,12 6,19 6,08 b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank & Jasa Penunjang / 22,14 10,68 8,45 4,68 4,19 Keuangan/Non Bank Financial Institution and Supporting Activities c. Sewa Bangunan / Rent of Building 14,19 7,33 8,92 7,91 7,38 d. Jasa Perusahaan / Business Services 9,10 4,58 6,66 4,90 3,58 9. JASA-JASA / SERVICES 24,44 11,72 4,99 6,44 7,20 a. Pemerintahan Umum & Pertahanan /Public Administration 26,10 12,43 4,89 6,32 7,22 and Deffense b. Swasta / Private Services 12,51 6,05 6,31 7,46 7,04 1. Sosial Kemasyarakatan/Social & Community Services 14,30 6,67 5,52 6,24 7,06 2. Hiburan dan Rekreasi/Entertainment & Cultural Services 8,73 4,21 4,25 4,65 5,65 3. Perorangan dan Rumahtangga/ Personal & Household 10,77 5,36 7,05 8,78 7,12 Services P D R B / GRDP 10,27 11,16 6,68 7,66 7,35 Catatan/Note : *) Angka diperbaiki/revised figures **) Angka sementara/preliminary figures ***) Angka sangat sementara/very preliminary figures 91

110 LAPANGAN USAHA/ INDUSTRIAL ORIGIN Tabel/Table 13 Perkembangan Agregate Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlaku Trend of Regional Product Agregate Of Pasaman Barat At Current Market Price *) 2010**) 2011***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Produk Domestik Regional Bruto ADH. Pasar ( Rp) , , , , ,73 Gross Regional Domestic Product At Market Price 2 Penyusutan Barang-barang Modal , , , , ,02 Depreciation Of Capital Goods ( Rp) 3 Produk Domestik Regional Neto ADH. Pasar ( Rp) , , , , ,71 Net Regional Domestic Product At Market Price 4 Pajak Tidak Langsung Neto , , , , ,91 Net Indirect Taxes ( Rp) 5 Produk Domestik Regional Neto Atas Biaya Faktor ( Rp) , , , , ,80 Net Regional Domestic Product At Factor Cost 6 Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun ****) 341,95 349,77 357,72 365,13 374,00 Mid Year Population (000 Orang/000 Person) 7 PDRB Perkapita , , , , ,90 Percapita Gross Regional Domestic Product ( Rp.) 8 Pendapatan Regional Perkapita *****) , , , , ,78 Percapita regional Income (Rp) Catatan/Note : *) Angka diperbaiki/revised figures **) Angka sementara/preliminary figures ***) Angka sangat sementara/very preliminary figures ****) Data jumlah Penduduk Pertengahan Tahun merupakan hasil Backcasting Sensus Penduduk Tahun 2010 (SP2010)/ Mid-year population data is the result of population census in 2010 backcasting (SP2010) ******) Tidak termasuk transfer neto, yaitu selisih antara pendapatan faktor produksi milik penduduk Pasaman Barat di luar wilayah dengan pendapatan faktor produksi yang dimiliki bukan penduduk Pasaman Barat / Excluding net factor income, i.e. differences between income flowing and out. 92

111 LAPANGAN USAHA/ INDUSTRIAL ORIGIN Tabel/Table 14 Perkembangan Agregate Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan 2000 Trend of Regional Product Agregate Of Pasaman Barat At Constant 2000 Market Price *) 2010**) 2011***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Produk Domestik Regional Bruto ADH. Pasar ( Rp) , , , , ,75 Gross Regional Domestic Product At Market Price 2 Penyusutan Barang-barang Modal Depreciation Of Capital Goods , , , , ,14 ( Rp) 3 Produk Domestik Regional Neto ADH. Pasar ( Rp) Net Regional Domestic Product At Market Price , , , , ,61 4 Pajak Tidak Langsung Neto Net Indirect Taxes ( Rp) , , , , ,12 5 Produk Domestik Regional Neto Atas Biaya Faktor ( Rp) Net Regional Domestic Product At Factor Cost , , , , ,49 6 Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun ****) Mid Year Population 341,95 349,77 357,72 365,13 374,00 (000 Orang/000 Person) 7 PDRB Perkapita Percapita Gross Regional Domestic Product , , , , ,69 ( Rp.) 8 Pendapatan Regional Perkapita *****) Percapita regional Income , , , , ,51 (Rp) Catatan/Note : *) Angka diperbaiki/revised figures **) Angka sementara/preliminary figures ***) Angka sangat sementara/very preliminary figures ****) Data jumlah Penduduk Pertengahan Tahun merupakan hasil Backcasting Sensus Penduduk Tahun 2010 (SP2010)/ Mid-year population data is the result of population census in 2010 backcasting (SP2010) ******) Tidak termasuk transfer neto, yaitu selisih antara pendapatan faktor produksi milik penduduk Pasaman Barat di luar wilayah dengan pendapatan faktor produksi yang dimiliki bukan penduduk Pasaman Barat / Excluding net factor income, i.e. differences between income flowing and out. 93

112 LAPANGAN USAHA/ INDUSTRIAL ORIGIN Tabel/Table 15 Indeks Perkembangan Agregate Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlaku Index of Regional Product Agregate Of Pasaman Barat At Current Market Price *) 2010**) 2011***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Produk Domestik Regional Bruto ADH. Pasar 274,41 324,57 367,91 421,38 423,69 Gross Regional Domestic Product At Market Price 2 Penyusutan Barang-barang Modal 212,63 250,90 298,57 325,45 319,10 Depreciation Of Capital Goods 3 Produk Domestik Regional Neto ADH. Pasar 285,20 337,44 380,02 438,15 441,50 Net Regional Domestic Product At Market Price 4 Pajak Tidak Langsung Neto 239,99 314,37 365,55 436,83 400,33 Net Indirect Taxes 5 Produk Domestik Regional Neto Atas Biaya Faktor 286,65 338,18 380,48 438,19 443,01 Net Regional Domestic Product At Factor Cost 6 Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun ****) 106,98 109,43 111,91 114,23 115,47 Mid Year Population 7 PDRB Perkapita 256,50 296,60 328,74 368,88 366,94 Percapita Gross Regional Domestic Product 8 Pendapatan Regional Perkapita *****) 267,94 309,04 339,98 383,59 383,67 Percapita regional Income Catatan/Note : *) Angka diperbaiki/revised figures **) Angka sementara/preliminary figures ***) Angka sangat sementara/very preliminary figures ****) Data jumlah Penduduk Pertengahan Tahun merupakan hasil Backcasting Sensus Penduduk Tahun 2010 (SP2010)/ Mid-year population data is the result of population census in 2010 backcasting (SP2010) ******) Tidak termasuk transfer neto, yaitu selisih antara pendapatan faktor produksi milik penduduk Pasaman Barat di luar wilayah dengan pendapatan faktor produksi yang dimiliki bukan penduduk Pasaman Barat / Excluding net factor income, i.e. differences between income flowing and out. 94

113 LAPANGAN USAHA/ INDUSTRIAL ORIGIN Tabel/Table 16 Indeks Perkembangan Agregate Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan 2000 Index of Regional Product Agregate Of Pasaman Barat At Constant 2000 Market Price *) 2010**) 2011***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Produk Domestik Regional Bruto ADH. Pasar 150,06 159,67 169,66 180,50 183,44 Gross Regional Domestic Product At Market Price 2 Penyusutan Barang-barang Modal 171,77 185,51 200,35 212,37 200,72 Depreciation Of Capital Goods 3 Produk Domestik Regional Neto ADH. Pasar 146,27 155,16 164,30 174,93 180,16 Net Regional Domestic Product At Market Price 4 Pajak Tidak Langsung Neto 135,66 154,66 168,58 187,12 173,33 Net Indirect Taxes 5 Produk Domestik Regional Neto Atas Biaya Faktor 146,61 155,17 164,16 174,54 180,42 Net Regional Domestic Product At Factor Cost 6 Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun ****) 106,98 109,43 111,91 114,23 115,47 Mid Year Population 7 PDRB Perkapita 140,27 145,92 151,60 158,01 158,87 Percapita Gross Regional Domestic Product 8 Pendapatan Regional Perkapita *****) 137,04 141,81 146,69 152,80 156,25 Percapita regional Income Catatan/Note : *) Angka diperbaiki/revised figures **) Angka sementara/preliminary figures ***) Angka sangat sementara/very preliminary figures ****) Data jumlah Penduduk Pertengahan Tahun merupakan hasil Backcasting Sensus Penduduk Tahun 2010 (SP2010)/ Mid-year population data is the result of population census in 2010 backcasting (SP2010) ******) Tidak termasuk transfer neto, yaitu selisih antara pendapatan faktor produksi milik penduduk Pasaman Barat di luar wilayah dengan pendapatan faktor produksi yang dimiliki bukan penduduk Pasaman Barat / Excluding net factor income, i.e. differences between income flowing and out. 95

114 LAPANGAN USAHA/ INDUSTRIAL ORIGIN Tabel/Table 17 Indeks Berantai Agregate Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlaku Link Index of Regional Product Agregate Of Pasaman Barat At Current Market Price *) 2010**) 2011***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Produk Domestik Regional Bruto ADH. Pasar 137,96 118,28 113,35 114,54 114,24 Gross Regional Domestic Product At Market Price 2 Penyusutan Barang-barang Modal 113,26 118,00 119,00 109,00 109,00 Depreciation Of Capital Goods 3 Produk Domestik Regional Neto ADH. Pasar 142,00 118,32 112,62 115,30 114,92 Net Regional Domestic Product At Market Price 4 Pajak Tidak Langsung Neto 125,27 131,00 116,28 119,50 119,16 Net Indirect Taxes 5 Produk Domestik Regional Neto Atas Biaya Faktor 142,51 117,98 112,51 115,17 114,78 Net Regional Domestic Product At Factor Cost 6 Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun ****) 104,66 102,29 102,27 102,07 102,43 Mid Year Population 7 PDRB Perkapita 131,81 115,64 110,83 112,21 111,53 Percapita Gross Regional Domestic Product 8 Pendapatan Regional Perkapita *****) 136,16 115,34 110,01 112,83 112,06 Percapita regional Income Catatan/Note : *) Angka diperbaiki/revised figures **) Angka sementara/preliminary figures ***) Angka sangat sementara/very preliminary figures ****) Data jumlah Penduduk Pertengahan Tahun merupakan hasil Backcasting Sensus Penduduk Tahun 2010 (SP2010)/ Mid-year population data is the result of population census in 2010 backcasting (SP2010) ******) Tidak termasuk transfer neto, yaitu selisih antara pendapatan faktor produksi milik penduduk Pasaman Barat di luar wilayah dengan pendapatan faktor produksi yang dimiliki bukan penduduk Pasaman Barat / Excluding net factor income, i.e. differences between income flowing and out. 96

115 LAPANGAN USAHA/ INDUSTRIAL ORIGIN Tabel/Table 18 Indeks Berantai Agregate Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan 2000 Link Index of Regional Product Agregate Of Pasaman Barat At Constant 2000 Market Price *) 2010**) 2011***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Produk Domestik Regional Bruto ADH. Pasar 113,18 106,40 106,26 106,39 106,42 Gross Regional Domestic Product At Market Price 2 Penyusutan Barang-barang Modal 109,46 108,00 108,00 106,00 106,00 Depreciation Of Capital Goods 3 Produk Domestik Regional Neto ADH. Pasar 113,98 106,08 105,89 106,47 106,51 Net Regional Domestic Product At Market Price 4 Pajak Tidak Langsung Neto 106,23 114,00 109,00 111,00 111,00 Net Indirect Taxes 5 Produk Domestik Regional Neto Atas Biaya Faktor 114,22 105,84 105,79 106,32 106,35 Net Regional Domestic Product At Factor Cost 6 Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun ****) 104,66 102,29 102,27 102,07 102,43 Mid Year Population 7 PDRB Perkapita 108,14 104,02 103,89 104,23 103,89 Percapita Gross Regional Domestic Product 8 Pendapatan Regional Perkapita *****) 109,13 103,47 103,44 104,16 103,83 Percapita regional Income Catatan/Note : *) Angka diperbaiki/revised figures **) Angka sementara/preliminary figures ***) Angka sangat sementara/very preliminary figures ****) Data jumlah Penduduk Pertengahan Tahun merupakan hasil Backcasting Sensus Penduduk Tahun 2010 (SP2010)/ Mid-year population data is the result of population census in 2010 backcasting (SP2010) ******) Tidak termasuk transfer neto, yaitu selisih antara pendapatan faktor produksi milik penduduk Pasaman Barat di luar wilayah dengan pendapatan faktor produksi yang dimiliki bukan penduduk Pasaman Barat / Excluding net factor income, i.e. differences between income flowing and out. 97

116 LAPANGAN USAHA/ INDUSTRIAL ORIGIN Tabel/Table 19 Laju Pertumbuhan Agregate Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlaku Growth Rate of Regional Product Agregate Of Pasaman Barat At Current Market Price *) 2010**) 2011***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Produk Domestik Regional Bruto ADH. Pasar 37,96 18,28 13,35 14,54 14,24 Gross Regional Domestic Product At Market Price 2 Penyusutan Barang-barang Modal 13,26 18,00 19,00 9,00 9,00 Depreciation Of Capital Goods 3 Produk Domestik Regional Neto ADH. Pasar 42,00 18,32 12,62 15,30 14,92 Net Regional Domestic Product At Market Price 4 Pajak Tidak Langsung Neto 25,27 31,00 16,28 19,50 19,16 Net Indirect Taxes 5 Produk Domestik Regional Neto Atas Biaya Faktor 42,51 17,98 12,51 15,17 14,78 Net Regional Domestic Product At Factor Cost 6 Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun ****) 4,66 2,29 2,27 2,07 2,43 Mid Year Population 7 PDRB Perkapita 31,81 15,64 10,83 12,21 11,53 Percapita Gross Regional Domestic Product 8 Pendapatan Regional Perkapita *****) 36,16 15,34 10,01 12,83 12,06 Percapita regional Income Catatan/Note : *) Angka diperbaiki/revised figures **) Angka sementara/preliminary figures ***) Angka sangat sementara/very preliminary figures ****) Data jumlah Penduduk Pertengahan Tahun merupakan hasil Backcasting Sensus Penduduk Tahun 2010 (SP2010)/ Mid-year population data is the result of population census in 2010 backcasting (SP2010) ******) Tidak termasuk transfer neto, yaitu selisih antara pendapatan faktor produksi milik penduduk Pasaman Barat di luar wilayah dengan pendapatan faktor produksi yang dimiliki bukan penduduk Pasaman Barat / Excluding net factor income, i.e. differences between income flowing and out. 98

117 LAPANGAN USAHA/ INDUSTRIAL ORIGIN Tabel/Table 20 Laju Pertumbuhan Agregate Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan 2000 Growth Rate of Regional Product Agregate Of Pasaman Barat At Constant 2000 Market Price *) 2010**) 2011***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Produk Domestik Regional Bruto ADH. Pasar 13,18 6,40 6,26 6,39 6,42 Gross Regional Domestic Product At Market Price 2 Penyusutan Barang-barang Modal 9,46 8,00 8,00 6,00 6,00 Depreciation Of Capital Goods 3 Produk Domestik Regional Neto ADH. Pasar 13,98 6,08 5,89 6,47 6,51 Net Regional Domestic Product At Market Price 4 Pajak Tidak Langsung Neto 6,23 14,00 9,00 11,00 11,00 Net Indirect Taxes 5 Produk Domestik Regional Neto Atas Biaya Faktor 14,22 5,84 5,79 6,32 6,35 Net Regional Domestic Product At Factor Cost 6 Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun ****) 4,66 2,29 2,27 2,07 2,43 Mid Year Population 7 PDRB Perkapita 8,14 4,02 3,89 4,23 3,89 Percapita Gross Regional Domestic Product 8 Pendapatan Regional Perkapita *****) 9,13 3,47 3,44 4,16 3,83 Percapita regional Income Catatan/Note : *) Angka diperbaiki/revised figures **) Angka sementara/preliminary figures ***) Angka sangat sementara/very preliminary figures ****) Data jumlah Penduduk Pertengahan Tahun merupakan hasil Backcasting Sensus Penduduk Tahun 2010 (SP2010)/ Mid-year population data is the result of population census in 2010 backcasting (SP2010) ******) Tidak termasuk transfer neto, yaitu selisih antara pendapatan faktor produksi milik penduduk Pasaman Barat di luar wilayah dengan pendapatan faktor produksi yang dimiliki bukan penduduk Pasaman Barat / Excluding net factor income, i.e. differences between income flowing and out. 99

118