PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013"

Transkripsi

1

2

3 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

4 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 Nomor Katalog : Ukuran Buku : 14,80 cm x 21,00 cm Jumlah Halaman : ix + 73 Halaman Naskah : Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Yahukimo Gambar Kulit : Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Yahukimo Diterbitkan Oleh : Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Yahukimo Dicetak Oleh : Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

5 Kata Pengantar BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN YAHUKIMO KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya penyusunan publikasi PDRB Kabupaten Yahukimo tahun 2013 yang merupakan kelanjutan dari publikasi-publikasi PDRB sebelumnya. Dalam publikasi ini disajikan data PDRB atas dasar harga berlaku dan harga konstan tahun Disadari bahwa dalam penghitungan PDRB umumnyaa masih mengalami permasalahan oleh keterbatasan data yang tersedia, sehingga untuk memperoleh hasil yang lebih baik usaha perbaikan masih terus dilakukan. Oleh karena itu, saran-saran selalu diharapkan untuk peningkatan mutu publikasi ini. Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terbitnya publikasi ini. Dekai, 5 Oktober 2014 Kepala BPS Kabupaten Yahukimo, HELI MENDILA, S.E NIP ii

6 Daftar Isi DAFTAR ISI Sambutan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar i ii iii v xi BAB I PENDAHULUAN Pengertian PDRB Metode Penghitungan Kegunaan PDRB 3 BAB II TINJAUAN EKONOMI Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Struktur Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi PDRB Perkapita 12 BAB III URAIAN SEKTORAL Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Minum Bangunan Perdagangan, Hotel, dan Restoran Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa 34 iii

7 Daftar Isi BAB IV PDRB MENURUT KELOMPOK SEKTOR PDRB Menurut Kelompok Sektor 39 LAMPIRAN URAIAN SEKTORAL 44 LAMPIRAN 62 iv

8 Daftar Tabel DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Sumber Pertumbuhan Ekonomi Kabupten Yahukimo Tahun PDRB Perkapita Kabupaten Yahukimo Tahun PDRB Menurut Kelompok Sektor Di Kabupaten Yahukimo Tahun Struktur Ekonomi Menurut Kelompok Sektor Kabupaten Yahukimo, (Persentase) 42 LAMPIRAN TABEL Tabel 1 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Yahukimo Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun (Jutaan Rupiah) 62 2 Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Yahukimo Atas Dasar Harga Berlaku Tahun (Dalam Persentase) 63 3 Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Yahukimo Atas dasar Harga Berlaku Tahun (Dalam Persentase) 64 4 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Yahukimo Tahun (Dalam Persentase) 65 5 Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Yahukimo Atas Dasar Harga Berlaku Tahun (Dalam Persentase) 66 v

9 Daftar Tabel 6 Indeks Implisit Kabuapten Yahukimo Tahun Angka Inflasi Kabupaten Yahukimo Tahun Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Yahukimo Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun (Jutaan Rupiah) 69 9 Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Yahukimo Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun (Dalam Persentase) Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Yahukimo Atas dasar Harga Konstan 2000, Tahun (Dalam Persentase) Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Yahukimo Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun (Dalam Persentase) Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Yahukimo Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun (Dalam Persentase) 73 vi

10 Daftar Gambar DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Nilai PDRB ADHB Kabupaten Yahukimo (jutaan rupiah) 2.2 Nilai PDRB ADHK Kabupaten Yahukimo (Jutaan Rupiah) 2.3 Struktur Perekonomian Kabupaten Yahukimo Tahun (Persentase) 2.4 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Yahukimo Tahun Nilai Tambah Sub-Sub Sektor Pertanian Kabupaten Yahukimo Tahun 2013 (Jutaan Rupiah) 3.2 Kontribusi -Sub Sektor Pertanian Terhadap PDRB Kabupaten Yahukimo Tahun 2013 (persen) Pertumbuhan Output Sektor Pertanian Kabupaten Yahukimo Tahun (persen) 3.4 Perkembangan Nilai Tambah Sektor Pertambangan dan Penggalian Kabupaten Yahukimo Tahun 2013 (Jutaan Rupiah) 3.5 Pertumbuhan Output Sektor Pertambangan dan Penggalian Kabupaten Yahukimo Tahun (persen) 3.6 Perkembangan Nilai Tambah Sektor Pengolahan Di kabupaten Yahukimo Tahun Pertumbuhan Output Sektor Industri Pengolahan vii

11 Daftar Gambar Kabupaten Yahukimo Tahun (Persen) Perkembangan Nilai Tambah Sektor Bangunan Kabupaten Yahukimo Tahun (Jutaan Rupiah) 3.9 Pertumbuhan Output Sektor Bangunan Kabupaten Yahukimo Tahun (persen) 3.10 Nilai Tambah Sub-Sub Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Kabupaten Yahukimo Tahun 2013 (Jutaan Rupiah) 3.11 Kontribusi Sub-Sub Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Terhadap PDRB Kabupaten Yahukimo Tahun 2013 (Persen) 3.12 Pertumbuhan Output Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restauran Kabupaten Yahukimo Tahun (Persen) 3.13 Pertumbuhan Output Sub-Sub Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restauran Kabupaten Yahukimo Tahun (Persen) 3.14 Nilai Tambah Sub-Sub Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Kabupaten Yahukimo Tahun 2013 (Jutaan Rupiah) 3.15 Kontribusi Sub-Sub Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Kabupaten Yahukimo Tahun 2013 (Persen) 3.16 Pertumbuhan Output Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Kabupaten Yahukimo Tahun (Persen) Pertumbuhan Output Sub-Sub Sektor Pengangkutan viii

12 Daftar Gambar dan Komunikasi Kabupaten Yahukimo Tahun (persen) Nilai Tambah Sub-Sub Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Kabupaten Yahukimo Tahun 2013 (Jutaan Rupiah) 3.19 Kontribusi Sub-Sub Sektor Keuangan, persewaan, dan Jasa Perusahaan Kabupaten Yahukimo Tahun 2013 (Persen) 3.20 Pertumbuhan Output Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Kabupaten Yahukimo Tahun (persen) 3.21 Nilai Tambah Sub-Sub Sektor Jasa-Jasa Kabupaten Yahukimo Tahun 2013 (Jutaan Rupiah) 3.22 Kontribusi Sub-Sub Sektor Jasa-Jasa Terhadap PDRB Kabupaten Yahukimo Tahun 2013 (Persen) 3.23 Pertumbuhan Output Sektor Jasa-Jasa Kabupaten Yahukimo Tahun (Persen) 4.1 Distribusi PDRB Menurut Kelompok Sektor Di Kabupaten Yahukimo Tahun (Persen) ix

13 Daftar Gambar x

14 BAB I PENDAHULUAN

15 Pendahuluan I BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian PDRB Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan perekonomian disuatu daerah. Penghitungan PDRB menggunakan dua macam harga yaitu harga berlaku dan harga konstan. PDRB atas harga berlaku merupakan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada tahun bersangkutan, sementara PDRB atas dasar harga konstan dihitung dengan menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai tahun dasar dan saat ini menggunakan tahun METODE PENGHITUNGAN Penghitungan PDRB dapat dilakukan dengan empat metode pendekatan yakni: a. PendekatanProduksi Pendekatan ini disebut juga pendekatan nilai tambah dimana Nilai Tambah Bruto (NTB) diperoleh dengan cara mengurangkan nilai output yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi dengan biaya antara dari masing-masing nilai produksi bruto tiap sektor ekonomi. Nilai tambah merupakan nilai yang ditambahkan pada barang dan jasa yang dipakai oleh unit produksi dalam proses produksi sebagai input antara. Nilai yang ditambahkan ini sama dengan balas jasa factor produksi atas ikut sertanya dalam proses produksi. 1

16 Pendahuluan I b. Pendekatan pendapatan Pada pendekatan ini, nilai tambah dari kegiatan-kegiatan ekonomi dihitung dengan cara menjumlahkan semua balas jasa faktor produksi yaitu upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan dan pajak tak langsung neto.untuk sektor pemerintahan dan usaha-usaha yang sifatnya tidak mencari untung, surplus usaha (bunga neto, sewa tanah dan keuntungan) tidak diperhitungkan. c. Pendekatan Pengeluaran Pendekatan ini digunakan untuk menghitung nilai barang dan jasa yang digunakan oleh berbagai golongan dalam masyarakat untuk keperluan konsumsi rumah tangga, pemerintah dan yayasan sosial; pembentukan modal; dan ekspor. Mengingat nilai barang dan jasa hanya berasal dari produksi domestik, total pengeluaran dari komponen-komponen di atas harus dikurangi nilai impor sehingga nilai ekspor yang dimaksud adalah ekspor neto. Penjumlahan seluruh komponen pengeluaran akhir ini disebut PDRB atas dasar harga pasar. d. Metode Alokasi Metode ini digunakan jika data suatu unit produksi di suatu daerah tidak tersedia. Nilai tambah suatu unit produksi di daerah tersebut dihitung dengan menggunakan data yang telah dialokasikan dari sumber yang tingkatannya lebih tinggi, misalnya data suatu kabupaten diperoleh dari alokasi data provinsi. Beberapa alokator yang dapat digunakan adalah nilai produksi bruto atau neto, jumlah produksi fisik, tenaga kerja, penduduk, dan alokator lainnya yang dianggap cocok untuk menghitung nilai suatu unit produksi. 2

17 Pendahuluan I 1.3. KEGUNAAN PDRB PDRB yang disajikan secara berkala dapat menggambarkan perkembangan ekonomi suatu daerah dan juga dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam mengevaluasi dan merencanakan pembangunan regional. PDRB atas dasar harga konstan menggambarkan tingkat pertumbuhan perekonomian suatu daerah baik secara agregat maupun sektoral. Struktur perekonomian suatu daerah dapat dilihat dari distribusi masing-masing sektor ekonomi terhadap total nilai PDRB atas dasar harga berlaku. Selain itu, pendapatan per kapita yang diperoleh dari perbandingan PDRB atas dasar harga berlaku dengan jumlah penduduk pada tahun bersangkutan dapat digunakan untuk membandingkan tingkat kemakmuran suatu daerah dengan daerah lainnya. Perbandingan PDRB atas dasar harga berlaku terhadap PDRB atas dasar harga konstan dapat juga digunakan untuk melihat tingkat inflasi atau deflasi yang terjadi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pendapatan Regional yang disajikan secara berkala akan dapat diketahui: a. Tingkat pertumbuhan ekonomi; b. Gambaran struktur perekonomian; c. Perkembangan pendapatan per kapita; d. Tingkat kemakmuran masyarakat; e. Tingkat inflasi atau deflasi 3

18 BAB II KONSEP DEFINISI

19 Tinjauan Ekonomi II BAB II TINJAUAN EKONOMI 2.1. Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) merupakan nilai tambah yang dihasilkan sektor-sektor ekonomi yang dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada tahun berjalan. Selain menggunakan harga yang berlaku pada tahun berjalan, PDRB atas dasar harga berlaku juga dipengaruhi oleh perubahan kuantitas produksi. Oleh sebab itu, perubahan angka ke arah yang lebih besar tidak selalu berarti ke arah yang lebih baik, artinya adalah tidak selalu mengindikasikan sebuah peningkatan. Perkembangan nilai PDRB atas dasar harga berlaku dalam kurun waktu lima tahun terakhir Kabupaten Yahukimo dapat diketahui pada gambar 2.1. Dari gambar tersebut dapat dikatakan bahwa perkembangan PDRB atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan secara signifikan dari tahun ke tahun. Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kabupaten Yahukimo pada tahun 2013 adalah sebesar jutaan rupiah. Nilai ini mengalami peningkatan sebesar persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu tahun Sama halnya dengan tahun 2013, nilai PDRB atas dasar harga berlaku selama lima tahun terakhir yaitu dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 juga mengalami peningkatan. yaitu sebesar 108,28 persen. 5

20 Tinjauan Ekonomi II Gambar 2.1 Nilai PDRB ADHB Kabupaten Yahukimo Tahun (Jutaan Rupiah) Ket : *angka perbaikan; **angka sementara Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2000 PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) merupakan nilai tambah yang dihasilkan sektor-sektor ekonomi yang dihitung dengan menggunakan satu harga dimana harga yang digunakan pada tahun tertentu yakni harga pada tahun Jadi setiap perhitungan dianggap sejak tahun 2000 tidak ada perubahan harga-harga sesuai dengan judul gambar yaitu atas dasar harga konstan Maka setiap nilai tambah PDRB dihitung dengan menggunakan harga-harga tahun Sehingga perubahan-perubahan yang ada pada tabel ini merupakan representasi perubahan-perubahan dari kuantitas produksinya. Perkembangan nilai PDRB atas dasar harga konstan dalam kurun waktu lima tahun terakhir Kabupaten Yahukimo dapat diketahui pada gambar 2.2. Dari gambar tersebut dapat dikatakan bahwa perkembangan PDRB atas 6

21 Tinjauan Ekonomi II dasar harga konstan mengalami peningkatan secara signifikan dari tahun ke tahun walaupun peningkatan ini tidak sebesar peningkatan yang dialami oleh nilai PDRB atas dasar harga berlaku. Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan Kabupaten Yahukimo pada tahun 2013 adalah sebesar jutaan rupiah. Nilai ini mengalami peningkatan sebesar 5.72 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu tahun Sama halnya dengan tahun 2013, nilai PDRB atas dasar harga konstan selama lima tahun terakhir yaitu dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 juga mengalami peningkatan. yaitu sebesar 44,36 persen. Gambar 2.2 Nilai PDRB ADHK Kabupaten Yahukimo Tahun (Jutaan Rupiah) ,72 % * 2013** Ket : *angka perbaikan; **angka sementara 7

22 Tinjauan Ekonomi II 2.2. Struktur Ekonomi Struktur ekonomi adalah peranan sektor-sektor ekonomi (dimulai dari sektor pertanian hingga sektor jasa) terhadap total dari seluruh sektor. Struktur ekonomi suatu wilayah biasanya disajikan dari Produk Domestik Regional Bruro (PDRB) atas dasar harga berlaku. Dari struktur ekonomi akan terlihat berapa persen sumbangan masing-masing sektor sehingga bisa menggambarkan ciri khas ekonomi, andalan, potensi, hasil pembangunan ataupun perubahan akibat kebijakan publik dari pemerintah daerah. Pada tahun 2013, sektor jasa-jasa merupakan sektor yang mendominasi struktur perekonomian Kabupaten Yahukimo. Pada gambar 2.3., dapat diketahui bahwa sektor jasa-jasa merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya, yaitu sebesar 41,50 persen. Perkembangan struktur perekonomian Kabupaten Yahukimo selama kurun lima tahun terakhir dapat dilihat pada gambar Terlihat jelas bahwa sektor jasa-jasa merupakan sektor yang kontribusinya selalu meningkat setiap tahunnya sehingga menempatkan sektor ini sebagai sektor dominan. Kemudian disusul oleh sektor pertanian sebagai penyumbang kontribusi terbesar kedua dalam pembentukan struktur perekonomian daerah Yahukimo. Sektor ini memberikan kontribusi sebesar 39,18 persen. Dari gambar 2.3. juga terlihat bahwa terjadi penurunan kontribusi dari sektor ini setiap tahunnya, dimana pada tahun 2009 kontribusi sektor ini mencapai 50,14 persen. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir penurunan kontribusi sektor ini sangat besar yaitu sebesar 10,96 persen. Sektor bangunan juga memiliki peranan penting dalam pembentukan struktur perekonomian Yahukimo. Pada tahun 2013, sektor ini memberikan kontribusi sebesar 8,21 persen. Walaupun setiap tahunnya sektor ini mengalami 8

23 Tinjauan Ekonomi II penurunan, tetapi tetap menduduki posisi ketiga dalam penyumbang kontribusi terbesar dalam struktur perekonomian daerah Yahukimo. Sektor lain yang juga memiliki kontribusi yang cukup besar adalah sektor perdagangan, hotel, & restoran. Perkembangan sektor ini selama kurun waktu lima tahun memiliki kontribusi yang naik turun setiap tahunnya. Pada tahun 2009, sektor ini menyumbang kontribusi sebesar 4,72 persen yang kemudian pada tahun 2013 mengalami penurunan kontribusi menjadi 4,70 persen. Sedangkan Puncak kontribusi tertinggi sektor ini terjadi pada tahun 2011 yaitu mencapai 5,12 persen. Sektor pengangkutan dan komunikasi selama kurun waktu lima tahun terakhir juga memberikan kontribusi cukup besar dalam struktur perekonomian daerah Yahukimo. Yaitu berkisar tiga sampai empat persen setiap tahunnya. Sementara itu, dalam waktu lima tahun terakhir empat sektor lainnya juga memberikan kontribusi terhadap struktur perekonomian Yahukimo. Kontribusi yang diberikan tidak cukup besar hanya berkisar antara nol hingga dua persen saja. Gambar 2.3. Struktur Perekonomian Kabupaten Yahukimo Tahun

24 Tinjauan Ekonomi II Jasa-Jasa 29,56 32,65 35,26 36,68 41,50 4,26 4,72 4,26 4,26 9,24 4,95 5,12 4,08 9,16 4,93 3,94 9,04 4,70 8,64 8,21 50,14 46,26 43,83 41,34 39, r) 2013* Keu. Persewaan, & Jasa Perusahaan Pengangkutan, & Komunikasi Perdagangan, Hotel, & Restoran Bangunan Listrik, Gas, & Air Bersih Industri Pengolahan Pertambangan & Penggalian Pertanian Ket : r) angka perbaikan; *angka sementara 2.3. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dihitung berdasarkan pertumbuhan PDRB atas dasar konstan. Mengapa harus menggunakan PDRB atas dasar konstan? Karena yang dihitung disini adalah percepatan kegiatan ekonominya, dengan maksud bahwa yang dihitung adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh riil perubahan produksi tanpa terpengaruh oleh perubahan harga. Semakin banyak kegiatan ekonomi, berarti ada pertumbuhan ekonomi, atau sebaliknya. Perekonomian Kabupaten Yahukimo dalam kurun waktu lima tahun terakhir selalu mengalami pertumbuhan ekonomi. Namun, puncak pertumbuhan ekonomi Kabupaten Yahukimo terjadi pada tahun 2010, dimana laju pertumbuhan ekonomi pada saat itu mencapai 14,56 persen. Pergerakan laju pertumbuhan ekonomi kabupaten ini dapat dilihat pada gambar berikut ini. 10

25 Tinjauan Ekonomi II Pada tahun 2009, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Yahukimo mencapai 14,06 persen. Kemudian meningkat pada tahun tahun 2010 menjadi 14,56 persen. Dan melambat lagi menjadi 9,96 persen ditahun Pelambatan laju pertumbuhan ekonomi ini terjadi dari tahun ke tahun hingga pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi menjadi 5,72 persen. Gambar 2.4. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Yahukimo Tahun r) 2013* Ket : r) angka perbaikan; *angka sementara Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Yahukimo pada tahun 2013 adalah sebesar 5,72 persen, dimana 2,12 persennya berasal dari kontribusi sektor keu.persewaan & jasa perusahaan. Kemudian kontribusi sektor pertambangan dan penggalian dalam pembentukan nilai pertumbuhan ekonomi Kabupaten Yahukimo adalah sebesar 0,75 persen. Penyumbang nilai pertumbuhan ekonomi tertinggi ketiga adalah sektor jasa-jasa yaitu sebesar 0,68 persen. 11

26 Tinjauan Ekonomi II Sedangkan sektor pertanian yang merupakan sektor yang memiliki peran yang cukup penting dalam struktur perekonomian daerah hanya memberikan 0,34 persen terhadap total nilai pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Yahukimo. Kontribusi sektor lain dalam pembentukan nilai pertumbuhan ekonomi tahun 2013 dapat dilihat pada tabel dibawah berikut. Tabel 2.1.Sumber Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Yahukimo Tahun 2013 Lapangan Usaha Sumber Pertumbuahan Ekonomi Tahun 2013 (%) Pertanian 0,34 Pertambangan & Penggalian 0,75 Industri Pengolahan 0,33 Bangunan 0,59 Perdagangan, Hotel, & Restoran 0,24 Pengangkutan, & Komunikasi 0,67 Keu. Persewaan, & Jasa Perusahaan 2,12 Jasa-Jasa 0,68 PDRB 5,72 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Yahukimo 2.4. PDRB Perkapita PDRB perkapita atau penduduk merupakan nilai perbandingan total nilai PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun tertentu baik atas harga berlaku maupun harga konstan. Adapun jumlah penduduk yang digunakan saat ini merupakan hasil proyeksi dari sensus penduduk 2010, dan setahun sebelumnya (dibawah tahun 2010) menggunakan estimasi (peramalan) ke belakang yang dikenal dengan backcasting estimation. Sejalan dengan peningkatan yang terjadi pada nilai PDRB, maka PDRB perkapita juga 12

27 Tinjauan Ekonomi II mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat pada table 2.2. Pada tahun 2013, nilai PDRB perkapita Kabupaten Yahukimo mencapai Rp ,68 atau meningkat persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya tahun 2012 yaitu sebesar Rp ,04. Kenaikan tersebut masih dipengaruhi inflasi sehingga tidak langsung menggambarkan kenaikan kesejahteraan penduduk. PDRB dengan harga konstan dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun akan menggambarkan perubahan sesungguhnya. Secara riil, PDRB perkapita hanya naik sebesar 3.45 persen, yaitu dari Rp ,88 tahun 2012 menjadi Rp tahun Tabel.2.2. PDRB Perkapita Kabupaten Yahukimo Tahun Tahun ADHB PDRB Perkapita ADHK (1) (2) (3) ,710, , ,114, , ,485, , *) 2,900, ,065, ** 3,258, ,102, Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Jumlah penduduk Pertengahan tahun berasal dari proyeksi SP2010 Ket : r) angka perbaikan; *angka sementara 13

28 BAB III URAIAN SEKTORAL

29 Analisis Sektoral III BAB III URAIAN SEKTORAL 3.1 Pertanian Nilai tambah yang dihasilkan oleh sektor pertanian di Kabupaten Yahukimo atas dasar harga berlaku pada tahun 2013 adalah sebesar ,33 jutaan rupiah. Sektor ini memberikan kontribusi terbesar kedua setelah sektor jasa-jasa dalam pembentukan nilai tambah bruto (PDRB) Kabupaten Yahukimo. Gambar 3.1. Nilai Tambah Sub-Sub Sektor Pertanian Kabupaten Yahukimo Tahun 2013 (Jutaan Rupiah) PERTANIAN Tanaman Bahan Makanan Tanaman Perkebunan Peternakan dan Hasilhasilnya Kehutanan Perikanan Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Yahukimo Dimana subsektor penyumbang terbesar adalah subsektor tanaman bahan makanan yaitu sebesar ,63 jutaan rupiah. Kemudian diikuti oleh subsektor peternakan dan hasil-hasilnya yakni sebesar ,11 jutaan rupiah. Sedangkan subsektor penyumbang terkecil adalah adalah subsektor tanaman perkebunan yang mencapai 205,24 jutaan rupiah. 15

30 Analisis Sektoral III Gambar.3.2 Kontribusi -Sub Sektor Pertanian Terhadap PDRB Kabupaten Yahukimo Tahun 2013 (persen) Perikanan Kehutanan Peternakan dan Hasil-hasilnya Tanaman Perkebunan Tanaman Bahan Makanan Terhadap Sektor Pertanian Terhadap PDRB Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Yahukimo Kontribusi dari masing-masing sub-sub sektor pertanian dapat dilihat pada gambar Subsektor pertanian yang mempunyai kontribusi terbesar terhadap pembentukan nilai tambah sektor pertanian adalah subsektor tanaman bahan makanan yaitu sebesar 82,48 persen. Subsektor ini juga memberikan kontribusi terbesar kedua terhadap pembentukan total PDRB Kabupaten Yahukimo setelah subsektor adm.pemerintah dan pertahanan yakni sebesar 32,32 persen. Kontribusi subsektor penyumbang terbesar kedua dalam pembentukan sektor pertanian adalah subsektor peternakan dan hasilnya yaitu sebesar 16,75 persen, dan terhadap total PDRB Kabupaten Yahukimo sebesar 6,57 persen. Sedangkan subsektor pertanian yang merupakan kontribusi terendah dalam pembentukan nilai tambah sektor pertanian adalah subsektor tanaman perkebunan dan hasilnya yaitu sebesar 0,03 persen. 16

31 Analisis Sektoral III Gambar.3.3 Pertumbuhan Output Sektor Pertanian Kabupaten Yahukimo Tahun (persen) *) 2013** Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Yahukimo Ket : *) angka perbaikan; **angka sementara Perkembangan pertumbuhan output yang dihasilkan oleh sektor pertanian dalam kurun waktu lima tahun terakhir dari tahun 2009 sampai 2013 dapat dilihat pada gambar 3.3. Pertumbuhan output hasil pertanian Kabupaten Yahukimo pada tahun 2013 mencapai 3.98 persen. Laju pertumbuhan ini tidak secepat tahun sebelumnya dimana pada tahun 2012 pertumbuhan output sektor ini mencapai 5.02 persen. Dalam periode waktu lima tahun tersebut, pencapaian pertumbuhan output sektor pertanian tertinggi terjadi pada tahun 2010 yakni sebesar 8.00 persen. Sedangkan pencapaian pertumbuhan output terendah terjadi pada tahun

32 Analisis Sektoral III 3.2. Pertambangan dan Penggalian Sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten Yahukimo hanya terdiri dari subsektor penggalian khususnya di penggalian C saja. Nilai tambah sektor pertambangan dan penggalian tahun 2013 adalah sebesar 2 105,90 jutaan rupiah. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya tahun 2012, nilai tambah yang dihasilkan subsektor ini mengalami peningkatan sebesar 13,94 persen. Dimana nilai tambah subsektor ini pada tahun sebelumnya 2012 mencapai 1 848,32 jutaan rupiah. Perkembangan nilai tambah subsektor ini dalam periode lima tahun dapat dilihat pada gambar 3.4. Pada tahun 2013, sektor pertambangan dan penggalian ini hanya memberikan kontribusi sebesar 0,32 persen terhadap pembentukan total nilai tambah (PDRB) Kabupaten Yahukimo. Gambar 3.4. Perkembangan Nilai Tambah Sektor Pertambangan dan Penggalian Kabupaten Yahukimo tahun 2013 (jutaan rupiah) 1, , , , , *) 2013** Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Yahukimo Ket : *) angka perbaikan; **angka sementara 18

33 Analisis Sektoral III Pertumbuhan output yang dihasilkan subsektor penggalian Kabupaten Yahukimo pada tahun 2013 mencapai 8.79 persen. Perkembangan pertumbuhan output dari subsektor ini dapat dilihat melalui gambar 3.5. dibawah ini. Laju pertumbuhan output tertinggi dalam waktu kurun lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar persen. Kemudian di tahun-tahun berikutnya terjadi perlambatan laju pertumbuhan ouput subsektor penggalian. Sehingga dalam kurun lima tahun terakhir pencapaian laju pertumbuhan output terendah terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 8.54 persen. Gambar 3.5. Pertumbuhan Output Sektor Pertambangan dan Penggalian Kabupaten Yahukimo Tahun (persen) *) 2013** Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Yahukimo Ket : *) angka perbaikan; **angka sementara 3.3 Industri Pengolahan Kegiatan ekonomi yang dilakukan industri pengolahan adalah mengolah barang mentah menjadi barang setengah jadi dan barang jadi. Sektor ini meliputi industri pengolahan migas dan bukan migas. Dalam perhitungan 19

34 Analisis Sektoral III PDRB Kabupaten Yahukimo hanya memperhitungkan nilai tambah yang dihasilkan oleh industri bukan migas, karena sampai saat ini di Kabupaten Yahukimo belum terdapat industri migas. Kontribusi sektor industri pengolahan terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Yahukimo relatif stabil setiap tahunnya. Namun masih kecil yaitu kurang dari satu persen. Pada tahun 2013, nilai tambah (PDRB) atas dasar harga berlaku yang telah dihasilkan dari sektor ini adalah sebesar 4 047,38 jutaan rupiah. Bila dibandingkan dengan tahun 2012, sektor ini mengalami peningkatan sebesar 8,23 persen. Perkembangan nilai tambah subsektor ini selama lima tahun terakhir dapat dilihat melalui gambar dibawah ini. Sektor industri pengolahan pada tahun 2013 memberikan kontribusi sebesar 0,62 persen terhadap pembentukan total nilai tambah (PDRB) Kabupaten Yahukimo. Gambar 3.6. Perkembangan Nilai Tambah Sektor Pengolahan Di Kabupaten Yahukimo Tahun 2013 (jutaan rupiah) 2, , , , , *) 2013** Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Yahukimo Ket : *) angka perbaikan; **angka sementara 20

35 Analisis Sektoral III Pertumbuhan output sektor industri pengolahan pada tahun 2013 mencapai 3.91 persen. Angka ini mengalami percepatan laju pertumbuhan. Dengan kata lain pertumbuhan tahun 2013 lebih cepat bila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya yaitu tahun 2012 yang mencapai 3.82 persen. Gambar 3.7 Pertumbuhan Output Sektor Industri Pengolahan Kabupaten Yahukimo Tahun (persen) *) 2013** Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Yahukimo Pada gambar di atas (gambar 3.7) juga dapat diketahui dengan jelas bahwa pencapaian laju pertumbuhan tertinggi untuk sektor ini terjadi pada tahun 2013 yang mencapai 3.91 persen. Sedangkan laju pertumbuhan terendah sektor ini terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 2.73 persen Listrik, Gas, dan Air Minum ini belum ada. Sektor listrik, gas, dan air minum di Kabupaten Yahukimo sampai saat 21

36 Analisis Sektoral III 3.5. Bangunan Pada tahun 2013, sektor bangunan merupakan salah satu sektor penyumbang kontribusi terbesar dalam pembentukan nilai tambah (PDRB) Kabupaten Yahukimo. Sektor ini memberikan kontribusi terbesar ketiga setelah sektor jasa-jasa dan sektor pertanian. Nilai tambah yang dihasilkan oleh sektor ini pada tahun 2013 mencapai ,59 jutaan rupiah, mengalami peningkatan 9,05 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya tahun 2012, dimana nilai tambahnya mencapai ,13 jutaan rupiah. Perkembangan nilai tambah sektor bangunan ini sendiri dapat dilihat melalui gambar 3.8. Dari gambar tersebut terlihat jelas bahwa nilai tambah yang dihasilkan sektor ini terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Gambar 3.8. Perkembangan Nilai Tambah Sektor Bangunan Kabupaten Yahukimo Tahun (Jutaan Rupiah) r) 2013*) Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Yahukimo Ket : r) angka perbaikan; *angka sementara Pertumbuhan output sektor bangunan pada tahun 2013 mencapai 6.87 persen sekaligus menempatkan posisi ini sebagai pencapaian laju pertumbuhan 22

37 Analisis Sektoral III terendah dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Pencapaian laju pertumbuhan tertinggi sektor ini terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar persen. Sedangkan perkembangan laju pertumbuhan sektor ini dalam kurun waktu lima tahun terakhir dapat dilihat pada gambar dibawah ini (gambar 3.9). Gambar 3.9. Pertumbuhan Output Sektor Bangunan Kabupaten Yahukimo Tahun (persen) *) 2013** Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Yahukimo Ket : *) angka perbaikan; **angka sementara 3.6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran terdiri dari tiga subsektor, yaitu subsektor perdagangan, subsektor hotel, dan subsektor restoran. Nilai tambah yang dihasilkan sektor ini pada tahun 2013 adalah sebesar ,91 jutaan rupiah. Nilai tambah sektor ini menempati urutan keempat terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Yahukimo setelah sektor jasa-jasa, pertanian, dan sektor bangunan. Subsektor yang menyumbang nilai tambah terbesar pada sektor ini adalah subsektor perdagangan yaitu sebesar ,20 jutaan rupiah, 23

38 Analisis Sektoral III kemudian disusul oleh subsektor restoran yaitu sebesar 3 076,41 jutaan rupiah. Sedangkan subsektor hotel hanya menyumbang nilai tambah sebesar 868,31 jutaan rupiah terhadap sektor perdagangan,hotel dan restoran. Gambar Nilai Tambah Sub-Sub Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Kabupaten Yahukimo Tahun 2013 (Jutaan Rupiah) Total Subsektor Perdagangan Hotel Restoran Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Yahukimo Persentase kontribusi dari masing-masing subsektor perdagangan, hotel, dan restoran dapat dilihat pada gambar Kontribusi terbesar dalam pembentukan nilai tambah sektor ini adalah subsektor perdagangan, dimana persentase kontribusinya mencapai 87,23 persen terhadap sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sedangkan kontribusi subsektor terhadap total PDRB Kabupaten Yahukimo hanya mencapai 4,10 persen. Persentase kontribusi terendah dalam subsektor ini adalah subsektor hotel yaitu hanya sebesar 2,83 persen dan kontribusi subsektor ini terhadap total PDRB sebesar 0,13 persen. 24

39 Analisis Sektoral III Gambar Kontribusi Sub-Sub Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Terhadap PDRB Kabupaten Yahukimo Tahun 2013 (Persen) Terhadap Sektor Perdagangan, Hotel, & Restoran Terhadap PDRB Restoran Hotel Perdagangan Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Yahukimo Gambar Pertumbuhan Output Sektor Perdagangan, Hotel, & Restauran Kabupaten Yahukimo Tahun (persen) *) 2013** Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Yahukimo Ket : *) angka perbaikan; **angka sementara 25

40 Analisis Sektoral III Pertumbuhan output sektor ini pada tahun 2013 mencapai 2.86 persen. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya tahun 2012, laju pertumbuhannya mengalami penurunan sebesar 1.95 persen. Pertumbuhan tahun 2013 sekaligus menempatkan pencapaian pertumbuhan terendah dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Pencapaian pertumbuhan tertinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2009 yaitu mencapai persen. Perkembangan laju pertumbuhan sektor ini selama kurun waktu lima tahun terakhir dapat dilihat pada gambar diatas (Gambar 3.12). Laju pertumbuhan output untuk subsektor perdagangan pada tahun 2013 mencapai 2.66 persen. Sedangkan untuk subsektor restaurant mencapai 3.80 persen. Dan terakhir adalah sub sektor hotel mencapai 4.07 persen. Perkembangan laju pertumbuhan sektor ini selama kurun waktu lima tahun terakhir dapat dilihat jelas pada gambar Gambar Pertumbuhan Output Sub-Sub Sektor Perdagangan, Hotel, & Restauran Kabupaten Yahukimo Tahun (persen) Restoran H o t e l Perdagangan *) 2013** Ket : *) angka perbaikan; **angka sementara 26

41 Analisis Sektoral III 3.7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor pengangkutan dan komunikasi didominasi subsektor jalan raya dan subsektor komunikasi. Sektor pengangkutan khususnya subsektor jalan raya hanya berfungsi/berguna di ibukota kabupaten saja. Sedangkan pengangkutan untuk ke distrik atau kabupaten lain menggunakan subsektor Angkutan udara. Jadi bisa dikatakan subsektor angkutan udara merupakan sarana angkutan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Kabupaten Yahukimo. Mengapa bisa demikian??. Hal ini disebabkan secara keseluruhan kondisi geografis Kabupaten Yahukimo berupa daerah pegunungan. Disamping angkutan udara, angkutan sungai juga digunakan oleh masyarakat Kabupaten Yahukimo dalam proses pengangkutan barang dari dan ke kabupaten lain. Nilai tambah yang dihasilkan oleh sektor pengangkutan dan komunikasi pada tahun 2013 mencapai ,19 jutaan rupiah. Sektor ini mengalami peningkatan sebesar 10,67 persen dibandingkan tahun sebelumnya tahun Subsektor yang memiliki nilai tambah terbesar dalam sektor ini adalah subsektor jalan raya yaitu sebesar 9 010,02 jutaan rupiah. Kemudian diikuti oleh subsektor pos dan telekomunikasi yaitu sebesar 7 803,24 jutaan rupiah. Nilai tambah dari masing-masing sektor ini dapat dilihat pada gambar

42 Analisis Sektoral III Gambar Nilai Tambah Sub-Sub Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Kabupaten Yahukimo Tahun 2013 (Jutaan Rupiah) Pengangkutan & Komunikasi Angkutan Jalan Raya Angkutan Sungai Angkutan Udara Komunikasi Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Yahukimo Persentase kontribusi dari masing-masing subsektor ini dapat di ketahui melalui gambar Subsektor yang memiliki kontribusi terbesar dalam sektor pengangkutan dan komunikasi pada tahun 2013 adalah jalan raya yaitu sebesar 34,97 persen. Tetapi kontribusi subsektor ini terhadap total PDRB Kabupaten Yahukimo hanya sebesar 1,38 persen. Kontribusi terkecil penunjang sektor pengangkutan dan komunikasi adalah subsektor angkutan sungai yaitu hanya sebesar 4,47 persen, dan hanya sebesar 0,18 persen kontribusinya terhadap total PDRB Kabupaten Yahukimo. 28

43 Analisis Sektoral III Gambar Kontribusi Sub-Sub Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Kabupaten Yahukimo Tahun 2013 (persen) Komunikasi Angkutan Udara Angkutan Sungai Angkutan Jalan Raya Terhadap PDRB Terhadap Pengangkutan & Komunikasi Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Yahukimo. Gambar Pertumbuhan Output Sektor Pengangkutan & Komunikasi Kabupaten Yahukimo Tahun (persen) *) 2013** Ket : *) angka perbaikan; **angka sementara 29

44 Analisis Sektoral III Pertumbuhan output dari sektor pengangkutan & Komunikasi pada tahun 2013 mencapai 7.88 persen. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya 2012, laju pertumbuhan sektor ini mengalami penurunan yaitu sebesar 2.29 persen. Sedangkan laju pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2010 yang mencapai persen. Perkembangan laju pertumbuhan sektor pengangkutan & komunikasi selama kurun waktu lima tahun terakhir dapat dilihat gambar 3.16 di atas. Sedangkan jika dilihat berdasarkan sub-subsektornya, laju pertumbuhan output tertinggi pada tahun 2013 terjadi pada subsektor angkutan udara yaitu sebesar 9.68 persen dan subsektor komunikasi yang mencapai 7.14 persen. Perkembangan laju pertumbuhan sub-sub sektor pengangkutan dan komunikasi dapat diketahui pada gambar dibawah (gambar 3.17). Gambar Pertumbuhan Output Sub-Sub Sektor Pengangkutan & Komunikasi Kabupaten Yahukimo Tahun (persen) Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Yahukimo Ket : *) angka perbaikan; **angka sementara Komunikasi Angkutan Udara Angkutan Sungai Angkutan Jalan Raya *) 2013**

45 Analisis Sektoral III 3.8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Besaran nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan merupakan sumbangan lima subsektor, yaitu subsektor bank, subsektor lembaga keuangan bukan bank, subsektor jasa penunjang keuangan, subsektor sewa bangunan, dan subsektor jasa perusahaan. Untuk sektor ini yang dihitung hanya subsektor bank, subsektor lembaga keuangan bukan bank dan subsektor sewa bangunan. Sedangkan subsektor jasa penunjang keuangan dan subsektor jasa perusahaan belum ada di Kabupaten Yahukimo. Nilai tambah yang dihasilkan sektor ini pada tahun 2013 mencapai ,75 jutaan rupiah. Dimana nilai tambah terbesar dihasilkan oleh subsektor bank yaitu sebesar 5 169,18 jutaan rupiah. Sedangkan nilai tambah terkecil dihasilkan oleh subsektor lembaga keuangan bukan bank yaitu sebsar 198,29 jutaan rupiah. Sedangkan nilai tambah subsektor sewa bangunan mencapai 4 726,29 jutaan rupiah. Gambar Nilai Tambah Sub-Sub Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Kabupaten Yahukimo Tahun 2013 (Jutaan Rupiah) 31

46 Analisis Sektoral III KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN Bank Lembaga Keuangan tanpa Bank Sewa Bangunan Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Yahukimo Dari gambar dapat diketahui bahwa subsektor bank mempunyai kontribusi tertinggi terhadap pembentukan nilai tambah sektor ini yaitu mencapai 51,30 persen. Namun kecil kontribusi subsektor ini terhadap total PDRB Kabupaten Yahukimo yang hanya mencapai 0,79 persen. Sedangkan subsektor lembaga keuangan tanpa bank memberikan kontribusi terkecil terhadap pembentukan sektor ini yaitu hanya sebesar 1,97 persen. Dan berkontribusi sebesar 0,03 persen terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Yahukimo. 32

47 Analisis Sektoral III Gambar Kontribusi Sub-Sub Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Kabupaten Yahukimo Tahun 2013 (persen) Sewa Bangunan Lembaga Keuangan tanpa Bank Bank Terhadap Keuangan,Persewaan, & Jasa Perusahaan Terhadap PDRB Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Yahukimo Gambar Pertumbuhan Output Sektor Keuangan, Persewaan, & Jasa Perusahaan Kabupaten Yahukimo Tahun (persen) *) 2013** Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Yahukimo Ket : *) angka perbaikan; **angka sementara 33

48 Analisis Sektoral III Pertumbuhan output sektor keuangan, persewaan, & jasa perusahaan pada tahun 2013 mencapai persen. Angka ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya tahun 2012 yang sebesar 6.04 persen. Perkembangan dalam kurun waktu lima tahun terakhir dapat dilihat pada gambar Pertumbuhan output terendah terjadi pada tahun Sedangkan pertumbuhan output tertinggi terjadi pada tahun Dari ketiga sub sektor yang ada disektor ini, sub sektor yang mengalami pertumbuhan output tertinggi pada tahun 2013 adalah sub sektor bank yakni mencapai persen, kemudian diikuti oleh sub sektor sewa bangunan yakni mencapai 6.84 persen. Sub sektor lembaga keuangan bukan bank merupakan sub sektor yang pertumbuhan outputnya terkecil dibandingkan dengan ketiga sub sektor lainnya yakni sebesar 2.12 persen. 3.9 Jasa-jasa Sama dengan tahun-tahun sebelumnya, penghitungan PDRB tahun 2012 pada sektor jasa-jasa hanya terfokus pada subsektor pemerintahan umum yaitu subsektor adm.pemerintah dan pertahanan serta subsektor swasta khususnya subsektor jasa sosial kemasyarakatan. Nilai tambah yang dihasilkan oleh sektor jasa-jasa pada tahun 2013 adalah sebesar ,09 jutaan rupiah. Dimana komposisi nilai tambah tersebut berasal dari subsektor adm pemerintahan & pertahanan sebesar ,67 jutaan rupiah, dan subsektor sosial kemasyarakatan sebesar 1 121,42 jutaan rupiah. Kompisisi masing-masing subsektor dalam pembentukan nilai tambah sektor jasa-jasa pada tahun 2013 dapat dilihat pada gambar

49 Analisis Sektoral III Gambar Nilai Tambah Sub-Sub Sektor Jasa-jasa Kabupaten Yahukimo Tahun 2013 (Jutaan Rupiah) JASA-JASA Adm. Pemerintah & Pertahanan Sosial Kemasyarakatan Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Yahukimo Subsektor yang memiliki kontribusi terbesar dalam pembentukan nilai tambah sektor jasa-jasa adalah subsektor adm pemerintahan & pertahanan yaitu sebesar 99,59 persen, dan subsektor ini menyumbang kontribusi terbesar terhadap total PDRB dibandingkan dengan sektor lainnya yaitu sebesar 41,39 persen. Sedangkan subsektor sosial kemasyarakatan hanya dapat memberikan kontribusi sebesar 0,41 terhadap nilai tambah sektor jasa-jasa, dan sebesar 0,17 persen terhadap total pembentukan PDRB Kabupaten Yahukimo. 35

50 Analisis Sektoral III Gambar Kontribusi Sub-Sub Sektor Jasa-jasa Terhadap PDRB Kabupaten Yahukimo Tahun 2013 (persen) 0.41 Terhadap Jasa-Jasa Terhadap PDRB Sosial Kemasyarakatan Adm. Pemerintah & Pertahanan Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Yahukimo Gambar Pertumbuhan Output Sektor Jasa-Jasa Kabupaten Yahukimo Tahun (persen) *) 2013** Ket : *) angka perbaikan; **angka sementara 36

51 Analisis Sektoral III Pertumbuhan output sektor jasa-jasa pada tahun 2013 mencapai 7.96 persen. Laju pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan terendah selama lima tahun terakhir. Sedangkan pertumbuhan tertinggi selama lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar persen. Sektor jasa-jasa di Kabupaten Yahukimo hanya mencakup sub sektor pemerintah umum dan sub sektor jasa social kemasyarakatan. Laju pertumbuhan sub sektor pemerintah umum pada tahun 2013 mencapai 8.03 persen. Angka ini lebih besar dibandingkan pertumbuhan sektor jasa-jasa sendiri. Sedangkan pertumbuhan sub sektor jasa sosial kemasyarakatan adalah sebesar 3.24 persen. 37

52 BAB IV TINJAUAN EKONOMI

53 PDRB menurut Kelompok Sektor IV BAB 4 PDRB MENURUT KELOMPOK SEKTOR 4.1. PDRB menurut Kelompok Sektor PDRB dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok sektor: 1. Sektor Primer, terdiri dari sektor Pertanian, Sektor Pertambangan dan Penggalian 2. Sektor Sekunder, terdiri dari Sektor Industri Pengolahan, Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih, serta Sektor Bangunan. 3. Sektor Tersier, terdiri dari Sektor Perdagangan, Hotel, & Restoran, Sektor Angkutan, dan Komunikasi, Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan, serta Sektor Jasa-jasa. Pada tahun 2013 PDRB Kabupaten Yahukimo atas dasar berlaku menurut kelompok sektor primer adalah sebesar ,23 jutaan rupiah, meningkat 8,82 persen dari tahun sebelumnya yang bernilai sebesar ,91 jutaan rupiah. Nilai tersebut adalah nilai tertinggi kedua dibandingkan dengan sektor sekunder. Sedangkan nilai tambah kelompok ini atas dasar harga konstan bernilai ,91 jutaan rupiah atau meningkat 4,01 persen dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2012 yang bernilai ,07 jutaan rupiah. Berbeda dengan nilai tambah atas dasar harga berlaku, nilai tambah kelompok sektor primer atas dasar konstan tahun 2000 ini merupakan kelompok sektor tertinggi bila dibandingkan dengan kedua sektor lainnya. Hal ini disebabkan oleh factor harga dari kedua kelompok yang jauh berbeda per unit produksinya, sehingga untuk nilai atas dasar harga berlaku yang dipengaruhi oleh harga menyebabkan kedua kelompok ini berbeda nilainya. 39

54 PDRB menurut Kelompok Sektor IV Tabel 4.1. PDRB Kabupaten Yahukimo Menurut Kelompok Sektor Tahun Kelompok Sektor ADH BERLAKU ADH KONSTAN Nilai (Jutaan Rupiah) Pertumbuhan Nilai (Jutaan Rupiah) 2012r) 2013* (%) 2012r) 2013* Pertumbuhan (%) Primer Sekunder Tersier PDRB Nilai tambah kelompok sektor sekunder pada tahun 2013 adalah sebesar ,97 jutaan rupiah atau meningkat 8,99 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya tahun Berdasarkan harga konstan tahun 2000, nilai tambah kelompok sektor sekunder pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 6,69 persen dari tahun 2012 dimana pada tahun 2012 bernilai ,42 jutaan rupiah. Sektor terakhir adalah sektor tersier. Nilai tambah sektor ini berdasarkan harga berlaku memiliki nilai sebesar ,9 jutaan rupiah lebih tinggi sebesar 20,61 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai ,52 jutaan rupiah. Berdasarkan harga konstan tahun 2000, nilai tambah sektor tersier pada tahun 2013 mencapai ,54 jutaan rupiah meningkat 7,52 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai ,81 jutaan rupiah. 40

55 PDRB menurut Kelompok Sektor IV Gambar 4.1. Distribusi PDRB Menurut Kelompok Sektor Di Kabupaten Yahukimo Tahun r) 2013* Primer Sekunder Tersier Jika dilihat dari peranannya, selama lima tahun terakhir khususnya sejak tahun 2009 hingga tahun 2013, sektor pertanian semakin menurun. Pada tahun 2009, sektor primer memberikan kontribusi sebesar 50,46 persen dan terus menurun hingga tahun 2013 hanya memberikan kontribusi sebesar 39,56 persen. Penurunan ini terjadi karena salah satu pendukung sektor primer mengalami penurunan yaitu sektor pertanian. Semakin berkurang dan minimnya balas jasa disektor pertanian merupakan salah satu penyebab utama penurunan sektor pertanian. Sama halnya dengan sektor primer, sektor sekunder juga memberikan kontribusi yang semakin menurun setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat dilihat pada gambar diatas (Gambar 4.1.) Berbeda dengan sektor primer dan sektor sekunder yang terus semakin 41

56 PDRB menurut Kelompok Sektor IV menurun, sebaliknya sektor tersier selalu menunjukkan peningkatan setiap tahunnya, yaitu dari 39,49 persen tahun 2009 meningkat menjadi 43,51 persen tahun 2010 dan terakhir sebesar 51,60 persen ditahun Peningkatan ini terjadi karena salah satu sektor pennyusun kelompok sektor tersier mengalami peningkatan. Tabel 4.2. Strutur Ekonomi Menurut Kelompok Sektor Kabupaten Yahukimo Tahun 2013 (Persen) KELOMPOK SEKTOR *) 2013** PRIMER Peratanian Pertambangan & Penggalian SEKUNDER Industri pengolahan Listrik, Gas,& Air Bersih Bangunan TERSIER Perdagangan,Hotel,&Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keu, Persewaan, & Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Ket : *) angka perbaikan; **angka sementara 42

57 LAMPIRAN A. CAKUPAN DAN METODE PENGHITUNGAN NILAI TAMBAH SEKTOR-SEKTOR EKONOMI 1. Sektor Pertanian Sektor ini mencakup usaha tanaman bahan makanan, pemeliharaan ternak, dan penangkapan ikan. Kegiatan pertanian lainnya adalah tanaman perkebunan dan kehutanan Tanaman Bahan Makanan Mencakup komoditi tanaman bahan makanan seperti padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang-kacangan, sayur-sayuran dan buah-buahan. Data produksi diperoleh dari BPS dan Dinas Pertanian, sedangkan data harga bersumber pada data harga yang dikumpulkan oleh BPS. Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara pendekatan produksi yaitu mengalikan setiap jenis kuantum produksi dengan masing-masing harganya kemudian hasilnya dikurangi dengan biaya antara atas dasar harga berlaku pada tahun yang bersangkutan. NTB atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara revaluasi, yaitu: mengalikan produksi pada tahun yang bersangkutan dengan harga pada tahun 2000, kemudian dikurangkan lagi dengan biaya antara yang dihitung dengan harga konstan Tanaman Perkebunan Rakyat Komoditi yang dicakup di sini adalah hasil tanaman perkebunan yang diusahakan oleh rakyat seperti kelapa, kopi dan sebagainya. Termasuk produk ikutannya dan hasil-hasil pengolahan sederhana seperti minyak kelapa rakyat 44

58 LAMPIRAN dan kopi olahan. Data produksi dan harga diperoleh dari Dinas Perkebunan. NTB atas dasar harga berlaku dan harga konstan 2000 dihitung dengan cara yang sama seperti yang dilakukan pada tanaman bahan makanan Peternakan dan Hasilnya Sub sektor ini mencakup produksi ternak besar, ternak kecil, unggas maupun hasil-hasil ternak, seperti sapi, babi, kambing, telur, susu, serta hasil pemotongan hewan. Produksi ternak diperkirakan adalah jumlah ternak yang dipotong ditambah dengan kenaikan stock tambah dengan hasil ternak. Data yang dipakai dalam perhitungan diperoleh dari Dinas Peternakan Propinsi dan Kabupaten Yahukimo, sedangkan data harga yang dipakai dari Badan Pusat Statistik. NTB atas dasar harga berlaku dan harga konstan 2000 dihitung dengan cara mengalikan nilai produksi dengan rasio nilai tambahnya Kehutanan Sebagaimana sub sektor lainnya dalam sektor pertanian, output sub sektor kehutanan dihitung dengan cara mengalikan produksi dengan harga masingmasing tahun dan ini disebut output atas dasar harga berlaku. Penggunaan harga pada tahun dasar menghasilkan output atas dasar harga konstan Selanjutnya NTB dihitung dengan menggunakan rasio nilai tambah terhadap output Perikanan Komoditi yang dicakup adalah semua hasil dari kegiatan perikanan laut, perairan umum, tambak, kolam, sawah dan keramba, serta pengolahan sederhana (pengeringan penggaraman ikan). Sumber data dari Dinas Perikanan 45

59 LAMPIRAN Propinsi dan dari Kabupaten Yahukimo. Nilai Tambah Bruto atas dasar harga yang berlaku dicari dengan jalan mengeluarkan biaya produksi atas dasar harga yang berlaku, dan jika besarnya penyusutan dikeluarkan lagi dari Nilai Tambah Bruto tadi, maka sisanya adalah merupakan nilai tambah netto atas dasar harga yang berlaku. Penghitungan Nilai Tambah Bruto dilakukan dengan mengalikan rasio nilai tambah terhadap output. Rasio nilai tambah itu diperoleh dari tabel Input-Output Indonesia dan Up-datingnya. 2. Sektor Pertambangan dan Penggalian Sektor ini terdiri atas tiga sub sektor yaitu: pertambangan minyak dan gas bumi (migas); pertambangan tanpa migas; dan penggalian. PDRB Kabupaten Yahukimo hanya mencakup sub sektor penggalian. 2.1 Penggalian Sub sektor ini mencakup kegiatan penggalian seperti karang, pasir dan tanah liat. Penghitungan output atas dasar harga konstan 2000 menggunakan perubahan output sektor bangunan atas dasar harga konstan (2000=100) dikalikan dengan rasio NTB terhadap output tahun 2000, sehingga diperoleh NTB atas dasar harga konstan. Output atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan output atas dasar harga konstan dengan Indeks Harga Perdagangan Besar penggalian (2000=100). Selanjutnya untuk memperoleh NTB atas dasar harga berlaku output ini dikalikan dengan rasio NTB terhadap output pada masing-masing tahun. 46

60 LAMPIRAN 3. Sektor Industri dan Pengolahan Sektor ini mencakup tiga sub sektor yakni industri besar dan sedang; industri kecil dan kerajinan rumahtangga; dan industri pengilangan minyak bumi. Industri besar dan sedang mempunyai tenaga kerja 20 orang dan lebih, industri kecil 5-19 orang, sedangkan industri kerajinan rumahtangga 1-4 orang. Di kabupaten Yahukimo, hanya mencakup industri kecil dan kerajinan rumah tangga Industri Kecil/Kerajian Rumah Tangga Data jumlah tenaga kerja diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 dan Survei Khusus Pendapatan Regional (SKPR) tahunan. Output atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara rata-rata output per tenaga kerja, untuk harga konstan memakai ekstrapolasi. Sementara NTB diperoleh dengan mengurangkan biaya antara dari output. 4. Sektor Listrik dan Air Minum Sektor listrik dan air minum di Kabupaten Yahukimo sementara belum dihitung. 5. Sektor Bangunan/Kontruksi Mencakup segala kegiatan pembangunan fisik (konstruksi) baik berupa gedung, jalan, jembatan, dan konstruksi lainnya. Perkiraan output sektor bangunan/konstruksi didasarkan atas dasar hasil Sensus atau survey Konstruksi Propinsi Papua dengan menggunakan indikator pertumbuhan realisasi pengeluaran pembangunan pemerintah, selanjutnya ditambah dengan output 47

61 LAMPIRAN bangunan yang dikerjakan oleh masyarakat. Selain itu data juga diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi. Output atas dasar harga konstan diperoleh dengan cara ekstrapolasi dengan jumlah tenaga kerja sebagai ekstrapolator. 6. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 6.1. Perdagangan Besar dan Eceran Output perdagangan merupakan jumlah margin perdagangan yang timbul dari seluruh komoditi yang diperdagangkan. Output atas dasar harga berlaku diperkirakan berdasarkan jumlah tenaga kerja dikalikan dengan rata rata output per tenaga kerja. NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara mengalikan nilai output dengan rasio nilai tambah. Sementara NTB atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan Indeks Harga Perdagangan besar sebagai deflator Hotel Subsektor ini mencakup semua hotel, baik berbintang maupun tidak berbintang serta berbagai jenis penginapan lainnya. Output dihitung dengan cara mengalikan jumlah kamar dengan output per kamar. NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara mengalikan nilai output dengan rasio nilai tambah berdasarkan SKPR. Sedangkan NTB atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan indeks Harga Konsumen (IHK) sebagai deflator. 48

62 LAMPIRAN 6.3. Sub Sektor Restoran Nilai tambah subsektor ini diperkirakan dengan cara mengalikan jumlah tenaga kerja dengan rata-rata output per tenaga kerja, kemudian dikurangi dengan biaya antara. Data perkiraan jumlah tenaga kerja di subsektor restoran didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi, sedangkan rata-rata output per tenaga kerja dan ratio biaya antara diperoleh dari hasil Survei Khusus Pendapatan Regional. 7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Mencakup kegiatan pengangkutan barang dan penumpang baik melalui darat, laut, sungai dan udara termasuk jasa penumpang angkutan dan komunikasi. Namun di PDRB Kabupaten Yahukimo, khususnya sektor ini tidak mencakup sub sektor angkutan laut Angkutan Darat Meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penunjang yang dilakukan oleh kendaraan umum baik bermotor dan tidak bermotor seperti Bus, Truk, Taksi, Oplet, Becak, Gerobak dan sebagainya. Perkiraan output atas dasar harga yang berlaku didasarkan pada jumlah armada angkutan umum barang dan penumpang yang diperoleh dari Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Yahukimo serta rata-rata biaya antara menurut jenis kendaraan yang diperoleh dari hasil Survey Khusus Pendapatan Regional Bruto. Penghitungan atas dasar harga konstan memakai cara ekstrapolasi dengan 49

63 LAMPIRAN jumlah kendaraan masing-masing sebagai ekstrapolatornya Angkutan Udara Mencakup kegiatan pengangkutan penumpang, barang dan kegiatan lain berkaitan dengan penerbangan yang dilakukan oleh perusahaan penerbangan milik Nasional dalam negeri, termasuk disini kegiatan jasa penunjang angkutan udara seperti bandar udara, keagenan penumpang dan barang (termasuk begasi lebih dan pos kilat ) yang diangkut dengan tarip yang ada dari bandara asal ke bandara tujuan. Data lalu lintas angkutan udara diperoleh dari Badan Pusat Statistik. Output harga konstan memakai ekstrapolasi sesuai dengan masing-masing indikator kegiatan Komunikasi Pos dan Giro Meliputi kegiatan pemberian jasa pos dan giro seperti pengiriman surat, wesel, paket, jasa giro, jasa tabungan, penjualan benda pos dan sebagainya. Output Pos dan Giro diperoleh langsung dari PT Pos dan Giro Wilayah XII Papua untuk masing-masing Kabupaten. Sedangkan ratio biaya antara dan penyusutan dari SKPR. Perhitungan atas dasar harga konstan dicari dengan ekstrapolasi dengan indeks gabungan produksi pos dan giro sebagai ekstrapolatornya. 50

64 LAMPIRAN Telekomunikasi Mencakup kegiatan pemberian jasa dalam hal pemakaian hubungan telegram, telegrap, teleks. Perkiraan output didapat langsung dari PT Telkom Indonesia, Papua. Rasio biaya antara dan penyusutannya dari SKPR. Perhitungan atas dasar harga konstan memakai ekstrapolasi dengan indeks Gabungan Produksi Telekomunikasi sebagai ekstrapolatornya. 8. Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Sektor ini meliputi kegiatan bank, lembaga keuangan bukan bank, sewa bangunan serta jasa perusahaan Sub Sektor Bank NTB subsektor bank atas dasar harga berlaku diperoleh dari Bank Indonesia sedangkan NTB atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi, dimana angka IHK dan indeks harga implisit PDRB tanpa subsektor bank dan lembaga keuangan lainnya digunakan sebagai deflator Sub Sektor Lembaga Keuangan Tanpa Bank Mencakup kegiatan asuransi, koperasi, lembaga pembiayaan, pegadaian, dana pensiun. Output diperoleh dengan mengalikan rata-rata output per lembaga atau perusahaan (diperoleh dari hasil SKPR) dengan jumlah seluruh usaha yang ada. NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengurangkan output dengan biaya antara, sedangkan NTB atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara deflasi dengan IHK umum sebagai deflator. 51

65 LAMPIRAN 8.3. Sewa Bangunan Mencakup usaha persewaan bangunan dan tanah, baik yang menyangkut bangunan tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal seperti perkantoran, pertokoan serta usaha persewaan tanah. Output untuk persewaan bangunan tempat tinggal diperoleh dari perkalian antara pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita untuk sewa rumah, kontrak rumah, sewa beli rumah dinas, perkiraan sewa rumah milik sendiri, pajak dan pemeliharaan rumah dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Data usaha persewaan bangunan tempat tinggal diperoleh dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Sensus Penduduk (SP). Sedangkan output usaha persewaan bangunan bukan tempat tinggal diperoleh dari perkalian antara luas bangunan yang disewakan dengan tarif sewa per meter persegi Jasa Perusahaan Mencakup kegiatan pemberian jasa-jasa hukum (advokat dan notaris), akuntansi dan pembukuan, pengolahan dan penyajian data, bangunan dan teknik, periklanan dan riset pemasaran, serta persewaan mesin dan peralatan. Output jasa perusahaan diperoleh dari perkalian antara jumlah tenaga kerja dengan rata-rata output per tenaga kerja. NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan outputnya. Selanjutnya, perkiraan NTB atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara ekstrapolasi dengan jumlah tenaga kerja sebagai ekstrapolatornya. 52

66 LAMPIRAN 9. Sektor Jasa-Jasa Mencakup jasa pemerintahan umum dan pertahanan serta jasa swasta yang meliputi jasa sosial kemasyarakatan, jasa hiburan dan rekreasi serta jasa perorangan dan rumah tangga Jasa Pemerintahan Umum Cakupan subsektor jasa pemerintahan umum dan pertahanan dalam penghitungan tahun dasar baru, dipecah antara lain Administrasi Umum dan Jasa Pemerintahaan lainnya. Nilai Tambah Bruto sektor Pemerintahan umum didasarkan pada pengeluaran pemerintah untuk belanja pegawai dan perkiraan penyusutan. Belanja pegawai untuk jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa kemasyarakatan, jasa hiburan dan kebudayaan yang tercakup dalam pengeluaran Pemerintah Pusat dan Daerah baik rutin maupun pembangunan dipisahkan dari sektor pemerintah, kemudian dimasukkan ke sektor jasa pemerintahan lainnya. Nilai tambah bruto administrasi pemerintah dan pertahanan diperoleh dari selisih nilai tambah bruto sektor pemerintahan umum dengan jasa pemerintahan lainnya. Sedangkan nilai tambah bruto sektor pemerintahan umum atas dasar harga konstan dengan cara ekstrapolasi menggunakan indeks tertimbang dengan jumlah pegawai negeri menurut golongan kepangkatan. Nilai tambah bruto jasa pemerintahan lainnya atas dasar harga konstan dihitung dengan cara ekstrapolasi menggunakan indeks tertimbang jumlah pegawai negeri (guru, tenaga medis, dan lainnya) menurut golongan kepangkatan. Sedangkan nilai tambah bruto administrasi pemerintahan dan pertahanan atas dasar harga konstan merupakan selisih antara nilai tambah 53

67 LAMPIRAN bruto sektor pemerintahan umum dengan nilai tambah bruto jasa pemerintahan lainnya atas dasar harga konstan Jasa Sosial Kemasyarakatan Meliputi jasa pendidikan, kesehatan, riset, palang merah, panti asuhan, rumah ibadah, dan sejenisnya, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun oleh swasta. Output diperoleh dari hasil perkalian dari setiap indikator produksi Jasa Pendidikan Data yang digunakan untuk memperkirakan nilai tambah bruto subsektor jasa pendidikan adalah jumlah murid sekolah swasta menurut jenjang pendidikan, yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Yahukimo dan untuk pendidikan formal lainnya datanya dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Yahukimo. Data output per murid dan persentase nilai tambah diperoleh dari kegiatan survei khusus. Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan cara revaluasi ` Jasa Kesehatan Mencakup jasa rumah sakit, dokter praktek dan jasa kesehatan lainnya yang dikelola oleh swasta. Perkiraan output untuk masing-masing kegiatan didasarkan pada hasil perkalian antara rata-rata output per tempat tidur rumah sakit dengan jumlah dokter praktek, rata-rata output per dokter dengan jumlah dokter praktek, rata-rata output per bidan dengan jumlah bidan praktek dan rata-rata output per dukun bayi dengan jumlah dukun bayi praktek. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku didasarkan pada persentase nilai 54

68 LAMPIRAN tambah terhadap output. Data yang digunakan bersumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo serta dari survei khusus pendapatan regional. Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara revaluasi masing-masing kegiatan Jasa Sosial Kemasyarakatan Lainnya Dari hasil survei khusus mengenai panti asuhan dan panti wredha, diperoleh rata-rata output per anak yang diasuh dan rata-rata output per orang tua yang dilayani sekaligus struktur inputnya. Kemudian dengan mengalikan jumlah anak yang diasuh dan orang tua yang dilayani dengan rata-rata outputnya, diperoleh perkiraan output kegiatan jasa sosial dan kemasyarakatan lainnya. Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara revaluasi. Perhitungan untuk kegiatan kursus menggunakan data hasil Susenas mengenai pengeluaran per kapita untuk biaya kursus. Perhitungan nilai tambah atas dasar harga konstan adalah dengan cara revaluasi yang rasionya didasarkan pada survei SKPR. Sedangkan untuk perhitungan rata-rata input tempat/rumah ibadah diperoleh dari survei khusus, dengan mengalikan jumlah tempat/rumah ibadah yang diperoleh dari Kantor Departemen Agama Kabupaten Ponorogo. Untuk penghitungan atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan cara revaluasi Jasa Hiburan dan Rekreasi Output untuk jasa hiburan dan rekreasi lainnya pada umumnya didasarkan pada hasil perkalian antara jumlah perusahaan dan jumlah tenaga kerja masingmasing perusahan jasa hiburan tersebut dengan rata-rata outputnya. Sedangkan 55

69 LAMPIRAN output atas dasar konstan menggunakan metode deflasi/ektrapolasi dan sebagai deflator/ektrapolator adalah IHK Hiburan dan Rekreasi/indeks indikator produksi yang sesuai Jasa Perorangan dan Rumah Tangga Output atas dasar harga berlaku diperoleh dari perkalian antara rata-rata output per tenaga kerja dengan jumlah tenaga kerja. Sedangkan output dan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi. 56

70 LAMPIRAN B. DAFTAR ISTILAH PENTING Asset (Harta): Pemilikan atas berbagai macam harta yang dimiliki oleh perorangan, perusahaan ataupun pemerintah. Secara praktis biasanya dinilai dalam bentuk moneter. Biaya Antara: Input yang dipergunakan habis dalam proses produksi dan terdiri dari barang tidak tahan lama dan jasa baik yang dibeli dari pihak lain ataupun yang diproduksi sendiri. Bunga Neto: Selisih antara bunga diterima dan bunga yang dibayar atas pinjaman yang diberikan Faktor Produksi: Mencakup faktor-faktor yang terlibat langsung dalam suatu proses produksi baik secara langsung maupun tidak langsung seperti tanah, tenaga kerja, modal dan keahlian. Harga Berlaku: Penilaian yang dilakukan terhadap produk barang dan jasa yang dihasilkan ataupun yang dikonsumsi pada harga tahun berjalan. Harga Konstan: Penilaian yang dilakukan terhadap produk barang dan jasa yang dihasilkan ataupun yang dikonsumsi pada harga tahun tetap di satu tahun dasar. 57

71 LAMPIRAN Imputasi Jasa: Merupakan perkiraan atas nilai output jasa yang dihasilkan, sebagai contoh imputasi jasa bank, jasa asuransi, jasa dana pension dan sebagainya. Investasi: Dana yang disisihkan untuk ditanamkan sebagai modal dalam usaha dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dengan harapan modal tersebut akan kembali dalam beberapa tahun. Kapital: Faktor produksi yang diciptakan oleh keahlian manusia dari sumber alam yang tersedia dan digunakan utnuk menciptakan pendapatan seperti mesin, peralatan, pabrik dan sebagainya (barang modal). Margin Perdagangan dan Biaya Pengangkutan: Merupakan selisih nilai transaksi pada tingkat harga pembeli dengan tingkat harga produsen. Selisih ini mencakup keuntungan pedagangan eceran dan biaya pengangkutan yang timbul dalam menyalurkan barang dari produsen ke pembeli. Input Primer: Disebut juga nilai tambah bruto, terdiri atas balas jasa tenaga kerja, surplus usaha, penyusutan dan pajak tidak langsung neto. Output Domestik: Nilai dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor-sektor ekonomi tanpa membedakan pelaku produksinya di wilayah domestik tertentu. 58

72 LAMPIRAN Pajak Tidak Langsung Neto: Pajak tidak langsung dikurangi subsidi Pelengkap (Mark Up): Merupakan besaran persentase tertentu yang ditambahkan terhadap suatu bilangan estimasi yang fungsinya untuk melengkapi data yang tidak lengkap. Permintaan Antara: Merupakan permintaan barang dan jasa untuk memenuhi proses produksi. Permintaan Akhir: Permintaan barang dan jasa untuk memenuhi konsumsi akhir, pembentukan modal dan ekspor. Tahun Dasar: Tahun terpilih sebagai rujukan statistik, yang digunakan sebagai dasar penghitungan tahun-tahun yang lainnya. Tahun dasar dapat menggambarkan seri data dengan indikator yang rinci mengenai perubahan/pergerakan yang terjadi. Revaluasi: Metode yang digunakan dalam penghitungan nilai tambah dan output atas dasar harga konstan dengan menilai produksi pada tahun yang bersangkutan dengan memakai harga pada tahun dasar. Begitu pula biaya-biaya antara dinilai dengan harga pada tahun dasar. 59

73 LAMPIRAN Defaluasi: Metode yang digunakan dalam penghitungan nilai tambah atas dasar harga konstan dengan mendeflate nilai tambah atas dasar harga berlaku dengan indeks yang bersangkutan. Ekstrapolasi: Metode yang digunakan dalam penghitungan nilai tambah atas dasar harga konstan dengan mengekstrapolasi nilai tambah pada tahun dasar dengan menggunakan indeks kuantum dari barang-barang yang bersangkutan. 60

74 Lampiran VI TABEL 1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN (Jutaan Rupiah) No. LAPANGAN USAHA *) 2013**) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 P E R T A N I A N , , , , , Tanaman Bahan Makanan , , , , , Tanaman Perkebunan 153,79 166,41 180,31 193,88 205, Peternakan dan hasilnya , , , , , Kehutanan 630,52 798,13 961, , , Perikanan 336,75 398,24 440,50 481,29 515,07 2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 1.019, , , , , Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Pertambangan Tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Penggalian 1.019, , , , ,90 3 INDUSTRI PENGOLAHAN 2.529, , , , , Industri Besar/Sedang 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Industri Kecil Kerajinan RT 2.529, , , , , Industri Pengilangan Minyak Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 4 LISTRIK DAN AIR BERSIH 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Listrik 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Air Bersih 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5 B A N G U N A N , , , , ,59 6 PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN , , , , , Perdagangan , , , , , H o t e l 305,44 466,24 639,13 800,80 868, Restoran 1.578, , , , ,41 7 PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI , , , , , Angkutan Jalan Raya 4.536, , , , , Angkutan Laut 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Angkutan Sungai 367,04 572,58 795,33 992, , Angkutan Udara 4.932, , , , , Jasa Penunjang Angkutan 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Komunikasi 3.539, , , , ,24 8 KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 3.006, , , , , Bank 0, , , , , Lembaga Keuangan Bukan Bank 112,05 145,27 170,65 188,57 198, Sewa Bangunan 2.894, , , , , Jasa Perusahaan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 9 JASA-JASA , , , , , Pemerintahan Umum , , , , , Jasa Sosial Kemasyarakatan 800,15 922,70 999, , , Jasa Hiburan dan Rekreasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Jasa perorangan dan RT 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 ( P D R B ) , , , , ,09 CATATAN : r) Angka Yang Diperbaiki *) Angka Sementara 62

75 Lampiran VI TABEL 2. INDEKS PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL KABUPATEN YAHUKIMO ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN (Dalam Persentase) No. LAPANGAN USAHA *) 2013**) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 P E R T A N I A N 288,93 340,99 386,16 432,29 470, Tanaman Bahan Makanan 275,61 323,84 366,26 409,67 445, Tanaman Perkebunan 223,60 241,95 262,16 281,88 298, Peternakan dan hasilnya 381,54 459,83 523,42 588,31 641, Kehutanan 371,83 470,68 566,73 653,38 726, Perikanan 314,46 371,87 411,33 449,42 480,97 2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 344,81 452,42 537,07 624,83 711, Minyak dan Gas Bumi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2.2. Pertambangan Tanpa Migas #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2.3. Penggalian 344,81 452,42 537,07 624,83 711,91 3 INDUSTRI PENGOLAHAN 338,05 398,33 452,60 499,73 540, Industri Besar/Sedang #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 3.2. Industri Kecil Kerajinan RT 338,05 398,33 452,60 499,73 540, Industri Pengilangan Minyak Bumi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4 LISTRIK DAN AIR BERSIH #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4.1. Listrik #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4.2. Air Bersih #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 5 B A N G U N A N 827, , , , ,32 6 PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 566,26 760,61 939, , , Perdagangan 616,60 826, , , , H o t e l 452,84 691,24 947, , , Restoran 349,31 466,19 565,77 626,98 681,00 7 PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 437,86 560,48 669,83 762,03 843, Angkutan Jalan Raya 603,13 825,93 988, , , Angkutan Laut #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7.3. Angkutan Sungai 587,45 916, , , , Angkutan Udara 230,85 256,13 288,82 322,72 364, Jasa Penunjang Angkutan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7.6. Komunikasi 3.421, , , , ,55 8 KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 340,44 747,88 775,85 867, , Bank #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 571,12 740,39 869,76 961, , Sewa Bangunan 335,20 367,59 411,70 470,68 547, Jasa Perusahaan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9 JASA-JASA 3.154, , , , , Pemerintahan Umum 3.585, , , , , Jasa Sosial Kemasyarakatan 212,55 245,10 265,63 282,11 297, Jasa Hiburan dan Rekreasi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9.4. Jasa perorangan dan RT #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! ( P D R B ) 458,18 586,03 700,43 831,37 952,89 CATATAN : r) Angka Yang Diperbaiki *) Angka Sementara 63

76 Lampiran VI TABEL 3. DISTRIBUSI PRODUK DOMESTIK REGIONAL KABUPATEN YAHUKIMO ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN (Dalam Persentase) No. LAPANGAN USAHA *) 2013**) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 P E R T A N I A N 50,14 46,26 43,83 41,34 39, Tanaman Bahan Makanan 41,65 38,26 36,20 34,12 32, Tanaman Perkebunan 0,05 0,04 0,04 0,03 0, Peternakan dan hasilnya 8,14 7,67 7,30 6,91 6, Kehutanan 0,20 0,20 0,20 0,19 0, Perikanan 0,11 0,10 0,09 0,08 0,08 2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,32 0,33 0,33 0,32 0, Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Pertambangan Tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Penggalian 0,32 0,33 0,33 0,32 0,32 3 INDUSTRI PENGOLAHAN 0,80 0,74 0,70 0,66 0, Industri Besar/Sedang 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Industri Kecil Kerajinan RT 0,80 0,74 0,70 0,66 0, Industri Pengilangan Minyak Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 4 LISTRIK DAN AIR BERSIH 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Listrik 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Air Bersih 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5 B A N G U N A N 9,24 9,16 9,04 8,64 8,22 6 PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 4,72 4,95 5,12 4,93 4, Perdagangan 4,12 4,31 4,45 4,29 4, H o t e l 0,10 0,12 0,13 0,14 0, Restoran 0,50 0,52 0,53 0,50 0,47 7 PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 4,26 4,26 4,26 4,08 3, Angkutan Jalan Raya 1,44 1,55 1,55 1,47 1, Angkutan Laut 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Angkutan Sungai 0,12 0,14 0,17 0,17 0, Angkutan Udara 1,57 1,36 1,28 1,21 1, Jasa Penunjang Angkutan 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Komunikasi 1,13 1,21 1,26 1,23 1,19 8 KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 0,96 1,64 1,43 1,34 1, Bank 0,00 0,82 0,65 0,60 0, Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,04 0,04 0,04 0,03 0, Sewa Bangunan 0,92 0,79 0,74 0,71 0, Jasa Perusahaan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 9 JASA-JASA 29,56 32,65 35,29 38,68 41, Pemerintahan Umum 29,30 32,42 35,08 38,50 41, Jasa Sosial Kemasyarakatan 0,25 0,23 0,21 0,19 0, Jasa Hiburan dan Rekreasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Jasa perorangan dan RT 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 ( P D R B ) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 CATATAN : r) Angka Yang Diperbaiki *) Angka Sementara 64

77 Lampiran VI TABEL 4. LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN (Dalam Persentase) No. LAPANGAN USAHA *) 2013**) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 P E R T A N I A N 18,78 18,02 13,24 11,95 8, Tanaman Bahan Makanan 18,59 17,50 13,10 11,85 8, Tanaman Perkebunan 6,58 8,21 8,35 7,52 5, Peternakan dan hasilnya 19,71 20,52 13,83 12,40 8, Kehutanan 25,64 26,58 20,41 15,29 11, Perikanan 16,61 18,26 10,61 9,26 7,02 2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 32,50 31,21 18,71 16,34 13, Minyak dan Gas Bumi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2.2. Pertambangan Tanpa Migas #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2.3. Penggalian 32,50 31,21 18,71 16,34 13,94 3 INDUSTRI PENGOLAHAN 16,46 17,83 13,63 10,41 8, Industri Besar/Sedang #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 3.2. Industri Kecil Kerajinan RT 16,46 17,83 13,63 10,41 8, Industri Pengilangan Minyak Bumi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4 LISTRIK DAN AIR BERSIH #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4.1. Listrik #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4.2. Air Bersih #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 5 B A N G U N A N 52,80 26,69 17,98 13,50 9,05 6 PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 34,22 34,32 23,45 14,27 9, Perdagangan 34,09 33,99 23,34 14,35 9, H o t e l 50,85 52,65 37,08 25,29 8, Restoran 32,42 33,46 21,36 10,82 8,62 7 PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 25,00 28,00 19,51 13,77 10, Angkutan Jalan Raya 35,40 36,94 19,64 12,45 7, Angkutan Laut #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7.3. Angkutan Sungai 51,06 56,00 38,90 24,80 16, Angkutan Udara 9,33 10,95 12,76 11,74 13, Jasa Penunjang Angkutan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7.6. Komunikasi 36,38 37,41 24,65 16,00 10,95 8 KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 20,01 119,68 3,74 11,82 19, Bank #DIV/0! #DIV/0! -4,85 9,04 23, Lembaga Keuangan Bukan Bank 38,96 29,64 17,47 10,50 5, Sewa Bangunan 19,38 9,66 12,00 14,32 16, Jasa Perusahaan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9 JASA-JASA 51,27 41,28 29,19 30,10 23, Pemerintahan Umum 51,78 41,51 29,33 30,25 23, Jasa Sosial Kemasyarakatan 9,12 15,32 8,38 6,20 5, Jasa Hiburan dan Rekreasi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9.4. Jasa perorangan dan RT #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! ( P D R B ) 30,80 27,90 19,52 18,69 14,62 CATATAN : r) Angka Yang Diperbaiki *) Angka Sementara 65

78 Lampiran VI TABEL 5. INDEKS BERANTAI PRODUK DOMESTIK REGIONAL KABUPATEN YAHUKIMO ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN (Dalam Persentase) No. LAPANGAN USAHA *) 2013**) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 P E R T A N I A N 118,78 118,02 113,24 111,95 108, Tanaman Bahan Makanan 118,59 117,50 113,10 111,85 108, Tanaman Perkebunan 106,58 108,21 108,35 107,52 105, Peternakan dan hasilnya 119,71 120,52 113,83 112,40 108, Kehutanan 125,64 126,58 120,41 115,29 111, Perikanan 116,61 118,26 110,61 109,26 107,02 2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 132,50 131,21 118,71 116,34 113, Minyak dan Gas Bumi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2.2. Pertambangan Tanpa Migas #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2.3. Penggalian 132,50 131,21 118,71 116,34 113,94 3 INDUSTRI PENGOLAHAN 116,46 117,83 113,63 110,41 108, Industri Besar/Sedang #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 3.2. Industri Kecil Kerajinan RT 116,46 117,83 113,63 110,41 108, Industri Pengilangan Minyak Bumi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4 LISTRIK DAN AIR BERSIH #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4.1. Listrik #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4.2. Air Bersih #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 5 B A N G U N A N 152,80 126,69 117,98 113,50 109,05 6 PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 134,22 134,32 123,45 114,27 109, Perdagangan 134,09 133,99 123,34 114,35 109, H o t e l 150,85 152,65 137,08 125,29 108, Restoran 132,42 133,46 121,36 110,82 108,62 7 PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 125,00 128,00 119,51 113,77 110, Angkutan Jalan Raya 135,40 136,94 119,64 112,45 107, Angkutan Laut #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7.3. Angkutan Sungai 151,06 156,00 138,90 124,80 116, Angkutan Udara 109,33 110,95 112,76 111,74 113, Jasa Penunjang Angkutan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7.6. Komunikasi 136,38 137,41 124,65 116,00 110,95 8 KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 120,01 219,68 103,74 111,82 119, Bank #DIV/0! #DIV/0! 95,15 109,04 123, Lembaga Keuangan Bukan Bank 138,96 129,64 117,47 110,50 105, Sewa Bangunan 119,38 109,66 112,00 114,32 116, Jasa Perusahaan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9 JASA-JASA 151,27 141,28 129,19 130,10 123, Pemerintahan Umum 151,78 141,51 129,33 130,25 123, Jasa Sosial Kemasyarakatan 109,12 115,32 108,38 106,20 105, Jasa Hiburan dan Rekreasi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9.4. Jasa perorangan dan RT #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! ( P D R B ) 130,80 127,90 119,52 118,69 114,62 CATATAN : r) Angka Yang Diperbaiki *) Angka Sementara 66

79 Lampiran VI TABEL 6. INDEKS IMPLISIT KABUPATEN YAHUKIMO TAHUN No. LAPANGAN USAHA *) 2013**) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 P E R T A N I A N 168,04 183,63 197,89 210,95 220, Tanaman Bahan Makanan 168,86 184,89 200,03 213,80 223, Tanaman Perkebunan 166,89 177,24 188,35 198,41 205, Peternakan dan hasilnya 163,97 177,52 187,81 197,79 207, Kehutanan 166,09 184,80 202,61 218,68 232, Perikanan 171,88 188,19 201,63 213,32 220,68 2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 186,88 216,21 236,47 253,14 265, Minyak dan Gas Bumi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2.2. Pertambangan Tanpa Migas #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2.3. Penggalian 186,88 216,21 236,47 253,14 265,11 3 INDUSTRI PENGOLAHAN 229,63 261,17 286,09 304,26 316, Industri Besar/Sedang #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 3.2. Industri Kecil Kerajinan RT 229,63 261,17 286,09 304,26 316, Industri Pengilangan Minyak Bumi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4 LISTRIK DAN AIR BERSIH #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4.1. Listrik #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4.2. Air Bersih #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 5 B A N G U N A N 240,40 248,64 252,84 257,19 262,44 6 PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 221,74 262,06 297,58 324,43 345, Perdagangan 229,04 272,13 310,47 339,81 362, H o t e l 198,87 240,33 277,25 310,29 323, Restoran 178,92 203,98 223,91 235,44 246,37 7 PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 182,56 199,57 209,94 216,78 222, Angkutan Jalan Raya 189,24 205,13 207,41 210,25 213, Angkutan Laut #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7.3. Angkutan Sungai 197,83 242,51 281,96 317,71 346, Angkutan Udara 138,25 140,82 145,41 148,42 153, Jasa Penunjang Angkutan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7.6. Komunikasi 300,94 340,58 370,31 389,68 403,55 8 KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 225,53 248,27 259,71 273,87 291, Bank #DIV/0! 258,12 264,03 270,58 280, Lembaga Keuangan Bukan Bank 178,16 191,40 200,13 207,67 213, Sewa Bangunan 227,88 242,01 259,68 280,89 305, Jasa Perusahaan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9 JASA-JASA 304,10 336,01 359,59 405,70 462, Pemerintahan Umum 308,29 340,22 363,56 409,87 467, Jasa Sosial Kemasyarakatan 118,61 122,26 126,66 130,69 133, Jasa Hiburan dan Rekreasi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9.4. Jasa perorangan dan RT #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! ( P D R B ) 204,88 228,74 248,62 272,26 295,65 CATATAN : r) Angka Yang Diperbaiki *) Angka Sementara 67

80 Lampiran VI TABEL 7. ANGKA INFLASI KABUPATEN YAHUKIMO TAHUN No. LAPANGAN USAHA *) 2013**) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 P E R T A N I A N 10,57 9,28 7,77 6,60 4, Tanaman Bahan Makanan 11,15 9,50 8,19 6,88 4, Tanaman Perkebunan 4,91 6,20 6,27 5,34 3, Peternakan dan hasilnya 7,72 8,26 5,80 5,31 4, Kehutanan 10,92 11,26 9,64 7,93 6, Perikanan 8,02 9,49 7,14 5,80 3,45 2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 17,83 15,69 9,37 7,05 4, Minyak dan Gas Bumi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2.2. Pertambangan Tanpa Migas #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2.3. Penggalian 17,83 15,69 9,37 7,05 4,73 3 INDUSTRI PENGOLAHAN 13,37 13,74 9,54 6,35 4, Industri Besar/Sedang #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 3.2. Industri Kecil Kerajinan RT 13,37 13,74 9,54 6,35 4, Industri Pengilangan Minyak Bumi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4 LISTRIK DAN AIR BERSIH #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4.1. Listrik #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4.2. Air Bersih #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 5 B A N G U N A N 25,70 3,43 1,69 1,72 2,04 6 PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 18,11 18,18 13,56 9,02 6, Perdagangan 18,76 18,81 14,09 9,45 6, H o t e l 20,26 20,85 15,36 11,92 4, Restoran 13,66 14,01 9,77 5,15 4,64 7 PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 7,01 9,32 5,19 3,26 2, Angkutan Jalan Raya 5,86 8,40 1,11 1,37 1, Angkutan Laut #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7.3. Angkutan Sungai 19,51 22,58 16,27 12,68 9, Angkutan Udara 0,47 1,85 3,26 2,07 3, Jasa Penunjang Angkutan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7.6. Komunikasi 12,77 13,17 8,73 5,23 3,56 8 KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 16,09 10,08 4,60 5,45 6, Bank #DIV/0! #DIV/0! 2,29 2,48 3, Lembaga Keuangan Bukan Bank 8,01 7,43 4,56 3,77 2, Sewa Bangunan 16,60 6,20 7,30 8,17 8, Jasa Perusahaan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9 JASA-JASA 10,24 10,49 7,02 12,82 14, Pemerintahan Umum 10,04 10,36 6,86 12,74 14, Jasa Sosial Kemasyarakatan -2,13 3,08 3,60 3,18 2, Jasa Hiburan dan Rekreasi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9.4. Jasa perorangan dan RT #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! ( P D R B ) 14,68 11,65 8,69 9,51 8,59 CATATAN : r) Angka Yang Diperbaiki *) Angka Sementara 68

81 Lampiran VI TABEL 8. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 TAHUN (Jutaan Rupiah) No. LAPANGAN USAHA *) 2013**) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 P E R T A N I A N , , , , , Tanaman Bahan Makanan , , , , , Tanaman Perkebunan 92,15 93,89 95,73 97,71 100, Peternakan dan hasilnya , , , , , Kehutanan 379,62 431,89 474,31 506,65 528, Perikanan 195,92 211,61 218,47 225,61 233,40 2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 545,79 618,98 671,84 730,16 794, Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Pertambangan Tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Penggalian 545,79 618,98 671,84 730,16 794,34 3 INDUSTRI PENGOLAHAN 1.101, , , , , Industri Besar/Sedang 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Industri Kecil Kerajinan RT 1.101, , , , , Industri Pengilangan Minyak Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 4 LISTRIK DAN AIR BERSIH 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Listrik 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Air Bersih 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5 B A N G U N A N , , , , ,14 6 PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 6.686, , , , , Perdagangan 5.650, , , , , H o t e l 153,59 194,00 230,53 258,08 268, Restoran 881, , , , ,70 7 PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 7.326, , , , , Angkutan Jalan Raya 2.397, , , , , Angkutan Laut 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Angkutan Sungai 185,53 236,11 282,08 312,43 332, Angkutan Udara 3.567, , , , , Jasa Penunjang Angkutan 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Komunikasi 1.176, , , , ,65 8 KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 1.332, , , , , Bank 0, , , , , Lembaga Keuangan Bukan Bank 62,90 75,90 85,27 90,80 92, Sewa Bangunan 1.270, , , , , Jasa Perusahaan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 9 JASA-JASA , , , , , Pemerintahan Umum , , , , , Jasa Sosial Kemasyarakatan 674,61 754,69 789,48 812,61 838, Jasa Hiburan dan Rekreasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Jasa perorangan dan RT 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 ( P D R B ) , , , , ,71 CATATAN : r) Angka Yang Diperbaiki *) Angka Sementara 69

82 Lampiran VI TABEL 9. INDEKS PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 TAHUN (Dalam Persentase) No. LAPANGAN USAHA *) 2013**) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 P E R T A N I A N 171,95 185,70 195,13 204,93 213, Tanaman Bahan Makanan 163,22 175,15 183,10 191,62 199, Tanaman Perkebunan 133,98 136,51 139,19 142,07 145, Peternakan dan hasilnya 232,69 259,03 278,69 297,45 309, Kehutanan 223,87 254,70 279,71 298,79 311, Perikanan 182,95 197,60 204,01 210,68 217,94 2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 184,51 209,25 227,12 246,83 268, Minyak dan Gas Bumi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2.2. Pertambangan Tanpa Migas #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2.3. Penggalian 184,51 209,25 227,12 246,83 268,53 3 INDUSTRI PENGOLAHAN 147,21 152,51 158,20 164,25 170, Industri Besar/Sedang #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 3.2. Industri Kecil Kerajinan RT 147,21 152,51 158,20 164,25 170, Industri Pengilangan Minyak Bumi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4 LISTRIK DAN AIR BERSIH #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4.1. Listrik #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4.2. Air Bersih #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 5 B A N G U N A N 344,09 421,48 489,00 545,63 583,11 6 PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 255,37 290,25 315,54 330,74 340, Perdagangan 269,21 303,61 328,23 342,94 352, H o t e l 227,71 287,62 341,78 382,62 398, Restoran 195,23 228,54 252,67 266,29 276,41 7 PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 239,84 280,84 319,07 351,52 379, Angkutan Jalan Raya 318,72 402,64 476,44 528,52 561, Angkutan Laut #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7.3. Angkutan Sungai 296,94 377,89 451,46 500,04 532, Angkutan Udara 166,98 181,89 198,62 217,43 238, Jasa Penunjang Angkutan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7.6. Komunikasi 1.136, , , , ,80 8 KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 150,95 301,23 298,74 316,78 354, Bank #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 320,57 386,83 434,61 462,81 472, Sewa Bangunan 147,10 151,89 158,54 167,57 179, Jasa Perusahaan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9 JASA-JASA 1.037, , , , , Pemerintahan Umum 1.163, , , , , Jasa Sosial Kemasyarakatan 179,20 200,47 209,72 215,86 222, Jasa Hiburan dan Rekreasi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9.4. Jasa perorangan dan RT #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! ( P D R B ) 223,64 256,20 281,73 305,36 322,31 CATATAN : r) Angka Yang Diperbaiki *) Angka Sementara 70

83 Lampiran VI TABEL 10. DISTRIBUSI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 TAHUN (Dalam Persentase) No. LAPANGAN USAHA *) 2013**) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 P E R T A N I A N 61,13 57,63 55,07 53,36 52, Tanaman Bahan Makanan 50,53 47,33 45,00 43,45 42, Tanaman Perkebunan 0,06 0,05 0,05 0,05 0, Peternakan dan hasilnya 10,17 9,88 9,66 9,52 9, Kehutanan 0,25 0,25 0,25 0,24 0, Perikanan 0,13 0,12 0,11 0,11 0,11 2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,36 0,35 0,35 0,35 0, Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Pertambangan Tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Penggalian 0,36 0,35 0,35 0,35 0,36 3 INDUSTRI PENGOLAHAN 0,72 0,65 0,61 0,59 0, Industri Besar/Sedang 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Industri Kecil Kerajinan RT 0,72 0,65 0,61 0,59 0, Industri Pengilangan Minyak Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 4 LISTRIK DAN AIR BERSIH 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Listrik 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Air Bersih 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5 B A N G U N A N 7,88 8,42 8,89 9,15 9,26 6 PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 4,36 4,32 4,27 4,13 4, Perdagangan 3,68 3,63 3,56 3,44 3, H o t e l 0,10 0,11 0,12 0,12 0, Restoran 0,57 0,59 0,59 0,57 0,56 7 PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 4,78 4,88 5,04 5,13 5, Angkutan Jalan Raya 1,56 1,72 1,85 1,90 1, Angkutan Laut 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Angkutan Sungai 0,12 0,13 0,15 0,15 0, Angkutan Udara 2,33 2,21 2,20 2,22 2, Jasa Penunjang Angkutan 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Komunikasi 0,77 0,81 0,85 0,86 0,87 8 KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 0,87 1,51 1,36 1,34 1, Bank 0,00 0,72 0,61 0,60 0, Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,04 0,04 0,04 0,04 0, Sewa Bangunan 0,83 0,75 0,71 0,69 0, Jasa Perusahaan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 9 JASA-JASA 19,91 22,23 24,40 25,96 26, Pemerintahan Umum 19,47 21,80 23,99 25,57 26, Jasa Sosial Kemasyarakatan 0,44 0,43 0,41 0,39 0, Jasa Hiburan dan Rekreasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Jasa perorangan dan RT 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 ( P D R B ) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 CATATAN : r) Angka Yang Diperbaiki *) Angka Sementara 71

84 Lampiran VI TABEL 11. LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 TAHUN (Dalam Persentase) No. LAPANGAN USAHA *) 2013**) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 P E R T A N I A N 7,43 8,00 5,08 5,02 3, Tanaman Bahan Makanan 6,69 7,31 4,54 4,65 3, Tanaman Perkebunan 1,59 1,89 1,96 2,07 2, Peternakan dan hasilnya 11,13 11,32 7,59 6,73 3, Kehutanan 13,27 13,77 9,82 6,82 4, Perikanan 7,94 8,01 3,24 3,27 3,45 2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 12,45 13,41 8,54 8,68 8, Minyak dan Gas Bumi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2.2. Pertambangan Tanpa Migas #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2.3. Penggalian 12,45 13,41 8,54 8,68 8,79 3 INDUSTRI PENGOLAHAN 2,73 3,60 3,73 3,82 3, Industri Besar/Sedang #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 3.2. Industri Kecil Kerajinan RT 2,73 3,60 3,73 3,82 3, Industri Pengilangan Minyak Bumi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4 LISTRIK DAN AIR BERSIH #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4.1. Listrik #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4.2. Air Bersih #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 5 B A N G U N A N 21,55 22,49 16,02 11,58 6,87 6 PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 13,63 13,66 8,72 4,81 2, Perdagangan 12,91 12,78 8,11 4,48 2, H o t e l 25,44 26,31 18,83 11,95 4, Restoran 16,50 17,06 10,56 5,39 3,80 7 PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 16,81 17,09 13,61 10,17 7, Angkutan Jalan Raya 27,90 26,33 18,33 10,93 6, Angkutan Laut #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7.3. Angkutan Sungai 26,40 27,26 19,47 10,76 6, Angkutan Udara 8,82 8,93 9,20 9,47 9, Jasa Penunjang Angkutan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7.6. Komunikasi 20,93 21,42 14,64 10,23 7,14 8 KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 3,38 99,56-0,83 6,04 11, Bank #DIV/0! #DIV/0! -6,98 6,40 18, Lembaga Keuangan Bukan Bank 28,65 20,67 12,35 6,49 2, Sewa Bangunan 2,38 3,26 4,38 5,69 6, Jasa Perusahaan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9 JASA-JASA 37,22 27,87 20,71 15,32 7, Pemerintahan Umum 37,94 28,23 21,03 15,53 8, Jasa Sosial Kemasyarakatan 11,50 11,87 4,61 2,93 3, Jasa Hiburan dan Rekreasi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9.4. Jasa perorangan dan RT #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! ( P D R B ) 14,06 14,56 9,96 8,39 5,55 CATATAN : r) Angka Yang Diperbaiki *) Angka Sementara 72

85 Lampiran VI TABEL 12. INDEKS BERANTAI PRODUK REGIONAL KABUPATEN YAHUKIMO ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 TAHUN (Dalam Persentase) No. LAPANGAN USAHA *) 2013**) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 P E R T A N I A N 106,99 107,43 108,00 105,08 105, Tanaman Bahan Makanan 106,24 106,69 107,31 104,54 104, Tanaman Perkebunan 101,90 101,59 101,89 101,96 102, Peternakan dan hasilnya 110,96 111,13 111,32 107,59 106, Kehutanan 112,82 113,27 113,77 109,82 106, Perikanan 107,89 107,94 108,01 103,24 103,27 2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 111,50 112,45 113,41 108,54 108, Minyak dan Gas Bumi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2.2. Pertambangan Tanpa Migas #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2.3. Penggalian 111,50 112,45 113,41 108,54 108,68 3 INDUSTRI PENGOLAHAN 102,61 102,73 103,60 103,73 103, Industri Besar/Sedang #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 3.2. Industri Kecil Kerajinan RT 102,61 102,73 103,60 103,73 103, Industri Pengilangan Minyak Bumi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4 LISTRIK DAN AIR BERSIH #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4.1. Listrik #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4.2. Air Bersih #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 5 B A N G U N A N 152,80 121,55 122,49 116,02 111,58 6 PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 112,73 113,63 113,66 108,72 104, Perdagangan 112,04 112,91 112,78 108,11 104, H o t e l 124,46 125,44 126,31 118,83 111, Restoran 115,70 116,50 117,06 110,56 105,39 7 PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 116,12 116,81 117,09 113,61 110, Angkutan Jalan Raya 128,36 127,90 126,33 118,33 110, Angkutan Laut #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7.3. Angkutan Sungai 124,88 126,40 127,26 119,47 110, Angkutan Udara 108,60 108,82 108,93 109,20 109, Jasa Penunjang Angkutan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7.6. Komunikasi 120,87 120,93 121,42 114,64 110,23 8 KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 100,47 103,38 199,56 99,17 106, Bank #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 93,02 106, Lembaga Keuangan Bukan Bank 100,27 128,65 120,67 112,35 106, Sewa Bangunan 100,48 102,38 103,26 104,38 105, Jasa Perusahaan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9 JASA-JASA 239,12 137,22 127,87 120,71 115, Pemerintahan Umum 248,09 137,94 128,23 121,03 115, Jasa Sosial Kemasyarakatan 104,18 111,50 111,87 104,61 102, Jasa Hiburan dan Rekreasi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9.4. Jasa perorangan dan RT #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! ( P D R B ) 121,40 114,06 114,56 109,96 108,39 CATATAN : r) Angka Yang Diperbaiki *) Angka Sementara 73

86

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ACEH TAMIANG

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ACEH TAMIANG PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ACEH TAMIANG 2008 2011 NOMOR KATALOG : 9302008.1114 UKURAN BUKU JUMLAH HALAMAN : 21,00 X 28,50 CM : 78 HALAMAN + XIII NASKAH : - SUB BAGIAN TATA USAHA - SEKSI STATISTIK SOSIAL

Lebih terperinci

BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB.SUBANG TAHUN 2013

BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB.SUBANG TAHUN 2013 BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB.SUBANG TAHUN 2013 4.1.Gambaran Umum Geliat pembangunan di Kabupaten Subang terus berkembang di semua sektor. Kemudahan investor dalam menanamkan modalnya di Kabupaten Subang

Lebih terperinci

BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB. SUBANG TAHUN 2012

BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB. SUBANG TAHUN 2012 BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB. SUBANG TAHUN 2012 4.1.Gambaran Umum Geliat pembangunan di Kabupaten Subang terus berkembang di semua sektor. Kemudahan investor dalam menanamkan modalnya di Kabupaten

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 9902008.3373 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA SALATIGA TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas terbitnya publikasi Produk Domestik Regional Bruto Kota Salatiga

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN 2002-2010 Katalog BPS : 9302008.7101 ISSN 0215 6432 Ukuran Buku : 16,5 Cm X 21,5 Cm Jumlah Halaman : ix + 115 Halaman Naskah : Badan

Lebih terperinci

D a f t a r I s i. iii DAFTAR ISI. 2.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 2.9 Sektor Jasa-Jasa 85

D a f t a r I s i. iii DAFTAR ISI. 2.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 2.9 Sektor Jasa-Jasa 85 D a f t a r I s i Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Grafik Daftar Tabel DAFTAR ISI Daftar Tabel Pokok Produk Domestik Regional Bruto Kota Samarinda Tahun 2009-2011 BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Umum 1 1.2. Konsep

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2007

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2007 BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2007 4.1. Gambaran Umum awa Barat adalah provinsi dengan wilayah yang sangat luas dengan jumlah penduduk sangat besar yakni sekitar 40 Juta orang. Dengan posisi

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA JAYAPURA 2010/2011. Gross Regional Domestic Product Of Jayapura Municipality

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA JAYAPURA 2010/2011. Gross Regional Domestic Product Of Jayapura Municipality PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA JAYAPURA Gross Regional Domestic Product Of Jayapura Municipality 2010/2011 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA JAYAPURA Gross Regional Domestic Product of Jayapura

Lebih terperinci

Tabel-Tabel Pokok TABEL-TABEL POKOK. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / 2014 81

Tabel-Tabel Pokok TABEL-TABEL POKOK. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / 2014 81 TABEL-TABEL POKOK Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / 2014 81 Tabel 1. Tabel-Tabel Pokok Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Lamandau Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator ekonomi makro yang dapat digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Majalengka

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN PIDIE JAYA (Menurut Lapangan Usaha)

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN PIDIE JAYA (Menurut Lapangan Usaha) PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN PIDIE JAYA (Menurut Lapangan Usaha) 2005-2008 Nomor Katalog BPS : 9205.11.18 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 20 cm x 27 cm : vii + 64 Lembar Naskah : Seksi Neraca

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013 BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA No. 08/07/1205/Th. VI, 06 Oktober 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara yang diukur

Lebih terperinci

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / BAB IV TINJAUAN EKONOMI 2.1 STRUKTUR EKONOMI Produk domestik regional bruto atas dasar berlaku mencerminkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu daerah. Pada tahun 2013, kabupaten Lamandau

Lebih terperinci

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / BAB II METODOLOGI Dalam penyusunan publikasi Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lamandau dipakai konsep dan definisi yang selama ini digunakan oleh BPS di seluruh Indonesia. Konsep dan definisi tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi yang terpadu merupakan segala bentuk upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara ekonomi yang ditunjang oleh kegiatan non ekonomi.

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN PIDIE JAYA (Menurut Lapangan Usaha) 2006 2009 Nomor Katalog BPS : 9302008.1118 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 20 cm x 27 cm : vi + 60 Lembar Naskah : Seksi Neraca

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. KATALOG BPS :

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. KATALOG BPS : BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. KATALOG BPS : Katalog BPS : 9302008.53 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR KINERJA PEREKONOMIAN NUSA TENGGARA TIMUR 2013 KINERJA PEREKONOMIAN

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Kabupaten Malinau

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Peranan Sektor Agroindustri Terhadap Perekonomian Kota Bogor

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Peranan Sektor Agroindustri Terhadap Perekonomian Kota Bogor VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Peranan Sektor Agroindustri Terhadap Perekonomian Kota Bogor Alat analisis Input-Output (I-O) merupakan salah satu instrumen yang secara komprehensif dapat digunakan untuk

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Katalog BPS :

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Katalog BPS : 9302008.53 KINERJA PEREKONOMIAN NUSA TENGGARA TIMUR 2013 KINERJA PEREKONOMIAN NUSA TENGGARA TIMUR 2013 Anggota Tim Penyusun : Pengarah :

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2006

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2006 BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2006 4.1. Gambaran Umum inerja perekonomian Jawa Barat pada tahun ini nampaknya relatif semakin membaik, hal ini terlihat dari laju pertumbuhan ekonomi Jawa

Lebih terperinci

INDIKATOR MAKROEKONOMI KABUPATEN PAKPAK BHARAT

INDIKATOR MAKROEKONOMI KABUPATEN PAKPAK BHARAT L A P O R A N K A J I A N INDIKATOR MAKROEKONOMI KABUPATEN PAKPAK BHARAT K E R J A S A M A P R O D I P E R E N C A N A A N W I L A Y A H S E K O L A H P A S C A S A R A J A N A U N I V E R S I T A S S

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2. DAFTAR ISI Halaman Penjelasan Umum...1 Perkembangan PDB Indonesia dan PDB Sektor Pertanian Triwulan IV Tahun 2012-2013...5 Kontribusi Setiap Lapangan Usaha Terhadap PDB Indonesia Tahun 2012-2013...8 Kontribusi

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TINJAUAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 MENURUT LAPANGAN USAHA Tinjauan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Semarang Tahun 2014 i ii Tinjauan Produk Domestik Regional

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, DEFINISI DAN METODOLOGI

BAB II KONSEP, DEFINISI DAN METODOLOGI BAB II KONSEP, DEFINISI DAN METODOLOGI 1. KONSEP DAN DEFINISI Konsep-konsep yang digunakan dalam penghitungan Produk Regional Bruto (PDRB) adalah sebagai berikut : Domestik A. PRODUK DOMESTIK REGIONAL

Lebih terperinci

Analisis Pendapatan Regional Kabupaten Pulau Morotai 2013

Analisis Pendapatan Regional Kabupaten Pulau Morotai 2013 i ANALISIS PENDAPATAN REGIONAL KABUPATEN PULAU MOROTAI 2013 ii KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas terbitnya publikasi Analisis Pendapatan Regional Kabupaten Pulau Morotai

Lebih terperinci

M E T A D A T A. INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2 Penyelenggara Statistik

M E T A D A T A. INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2 Penyelenggara Statistik M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2. DAFTAR ISI Halaman Penjelasan Umum...1 Perkembangan PDB Indonesia dan PDB Sektor Pertanian Triwulan II Tahun 2014...5 Kontribusi Setiap Lapangan Usaha Terhadap PDB Indonesia Triwulan II Tahun 2014...6

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2. DAFTAR ISI Halaman Penjelasan Umum...1 Perkembangan PDB Indonesia dan PDB Sektor Pertanian Triwulan III Tahun 2014...5 Kontribusi Setiap Lapangan Usaha Terhadap PDB Indonesia Triwulan III Tahun 2014...6

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2. DAFTAR ISI Penjelasan Umum...1 Perkembangan PDB Indonesia dan PDB Sektor Pertanian, Tahun 2013-2014 Triwulan I...5 Kontribusi Setiap Lapangan Usaha Terhadap PDB Indonesia, Tahun 2013-2014 Triwulan I...8

Lebih terperinci

V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010

V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010 65 V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010 5.1. Gambaran Umum dan Hasil dari Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 Pada bab ini dijelaskan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Ini sesuai dengan pembagian yang digunakan dalam penghitungan Produk

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Ini sesuai dengan pembagian yang digunakan dalam penghitungan Produk 17 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan/lapangan usaha. Dalam penghitungan PDRB, seluruh lapangan

Lebih terperinci

VI. SEKTOR UNGGULAN DALAM STRUKTUR PEREKONOMIAN MALUKU UTARA

VI. SEKTOR UNGGULAN DALAM STRUKTUR PEREKONOMIAN MALUKU UTARA VI. SEKTOR UNGGULAN DALAM STRUKTUR PEREKONOMIAN MALUKU UTARA 6.1. Perkembangan Peranan dan Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Maluku Utara Kemajuan perekonomian daerah antara lain diukur dengan: pertumbuhan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PASER

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PASER BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PASER PDRB KABUPATEN PASER TAHUN 2011 Rata rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Paser kembali menembus angka dua digit sejak tahun 2010. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Lebih terperinci

BPS PROVINSI MALUKU PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU PDRB MALUKU TRIWULAN IV TAHUN 2013 TUMBUH POSITIF SEBESAR 5,97 PERSEN

BPS PROVINSI MALUKU PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU PDRB MALUKU TRIWULAN IV TAHUN 2013 TUMBUH POSITIF SEBESAR 5,97 PERSEN BPS PROVINSI MALUKU No. 01/05/81/Th.XV, 05 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU PDRB MALUKU TRIWULAN IV TAHUN 2013 TUMBUH POSITIF SEBESAR 5,97 PERSEN PDRB Maluku pada triwulan IV tahun 2013 bertumbuh

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA No. 52/ V / 15 Nopember 2002 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA INDONESIA TRIWULAN III TAHUN 2002 TUMBUH 2,39 PERSEN Indonesia pada triwulan III tahun 2002 meningkat sebesar 2,39 persen terhadap triwulan II

Lebih terperinci

Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk Domestik Bruto (PDB) Produk Domestik Bruto (PDB) Gross Domestic Product (GDP) Jumlah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unitunit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun.

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BUNGO

BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BUNGO BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BUNGO 1. PERKEMBANGAN KABUPATEN BUNGO merupakan penghitungan atas nilai tambah yang timbul akibat adanya berbagai aktifitas ekonomi dalam suatu daerah/wilayah. Data

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II 2013 No. 45/08/72/Th. XVI, 02 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II 2013 Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA No. 18/05/31/Th. XI, 15 Mei 2009 PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2009 Perekonomian DKI Jakarta pada triwulan I tahun 2009 yang diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya;

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya; BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya; A. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi (economic growth) merupakan salah satu indikator yang

Lebih terperinci

B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, saya menyambut gembira atas terbitnya buku Produk Domestik Regional

Lebih terperinci

Pendapatan Regional / Product Domestic Regional Bruto

Pendapatan Regional / Product Domestic Regional Bruto Kabupaten Penajam Paser Utara Dalam Angka 2011 258 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dalam bab ini disajikan data dalam bentuk tabel dan grafik dengan tujuan untuk mempermudah evaluasi terhadap data

Lebih terperinci

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha KATALOG BPS: 9202.3503 KABUPATEN TRENGGALEK Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha 2006-2010 Gross Regional Domestic Product Of Trenggalek Regency By Industrial Origin

Lebih terperinci

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 11/02/34/Th.XVI, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN SEBESAR 5,40 PERSEN Kinerja perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama tahun

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH No.12/02/33/Th.VII, 5 Februari 2013 PERTUMBUHAN PDRB JAWA TENGAH TAHUN 2012 MENCAPAI 6,3 PERSEN Besaran PDRB Jawa Tengah pada tahun 2012 atas dasar harga berlaku mencapai

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TAHUN 2013 No. 09/02/91/Th. VIII, 05 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TAHUN 2013 Ekonomi Papua Barat tahun 2013 yang diukur dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) meningkat sebesar 9,30

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2007

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2007 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 30/08/31/Th.IX, 15 AGUSTUS 2007 PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2007 Perekonomian DKI Jakarta pada triwulan II tahun 2007 yang diukur berdasarkan PDRB atas

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2012 BPS KABUPATEN SIMALUNGUN No. 01/08/1209/Th. XII, 1 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2012 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Simalungun tahun 2012 sebesar 6,06 persen mengalami percepatan

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN KABUPATEN MAJALENGKA

BAB I GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN KABUPATEN MAJALENGKA BAB I GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN KABUPATEN MAJALENGKA 1.1. Pertumbuhan Ekonomi PDRB Kabupaten Majalengka pada tahun 2010 atas dasar harga berlaku mencapai angka Rp 10,157 triliun, sementara pada tahun

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2013 No. 09/02/31/Th. XVI, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2013 Secara total, perekonomian DKI Jakarta pada triwulan IV/2013 yang diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pendapatan rata-rata masyarakat pada wilayah tersebut. Dalam menghitung

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pendapatan rata-rata masyarakat pada wilayah tersebut. Dalam menghitung BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definsi Pendapatan regional adalah tingkat (besarnya) pendapatan masyarakat pada wilayah analisis. Tingkat pendapatan dapat diukur dari total pendapatan wilayah maupun

Lebih terperinci

BAB II URAIAN SEKTORAL. definisi dari masing-masing sektor dan sub sektor, sumber data, dan cara

BAB II URAIAN SEKTORAL. definisi dari masing-masing sektor dan sub sektor, sumber data, dan cara BAB II URAIAN SEKTORAL Uraian sektoral yang disajikan pada bab ini mencakup ruang lingkup dan definisi dari masing-masing sektor dan sub sektor, sumber data, dan cara penghitungan nilai tambah bruto atas

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH No. 06/02/72/Th. XIV. 7 Februari 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH Ekonomi Sulawesi Tengah tahun 2010 yang diukur dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TINJAUAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 MENURUT LAPANGAN USAHA Tinjauan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Semarang Tahun 2015 i SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA Puji syukur

Lebih terperinci

B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, saya menyambut gembira atas terbitnya buku Produk Domestik Regional

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Metodologi Pengertian Produk Domestik Regional Bruto Beberapa Pendekatan Penyusunan PDRB

Metodologi Pengertian Produk Domestik Regional Bruto Beberapa Pendekatan Penyusunan PDRB BAB II METODOLOGI 2.1. Pengertian Produk Domestik Regional Bruto roduk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan jumlah nilai produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi di dalam

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI (SNSE) KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

GAMBARAN UMUM SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI (SNSE) KABUPATEN INDRAGIRI HILIR GAMBARAN UMUM SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI (SNSE) KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum SNSE Kabupaten Indragiri Hilir yang meliputi klasifikasi SNSE Kabupaten Indragiri

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH No. 06/08/72/Th. XIV, 5 Agustus 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan

Lebih terperinci

Produk Domestik Regional Bruto

Produk Domestik Regional Bruto Tabel 9.1 : PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2007 2010 (Rp. 000) 1. PERTANIAN 193.934.273 226.878.977 250.222.051 272176842 a. Tanaman bahan makanan 104.047.799 121.733.346 134.387.261

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI 2.1. PENGERTIAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO. dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi di dalam suatu

BAB II METODOLOGI 2.1. PENGERTIAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO. dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi di dalam suatu BAB II METODOLOGI 2.1. PENGERTIAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Produk Domestik Regional Bruto merupakan jumlah nilai produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi di dalam suatu

Lebih terperinci

Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Berau selama dua tahun ini seiring dan. sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional yaitu mengalami pertumbuhan yang

Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Berau selama dua tahun ini seiring dan. sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional yaitu mengalami pertumbuhan yang BAB III TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN BERAU 3.1. Tinjauan Umum Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Berau selama dua tahun ini seiring dan sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional yaitu mengalami pertumbuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode. berikutnya. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara

I. PENDAHULUAN. perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode. berikutnya. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

Lebih terperinci

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah) 3.14. KECAMATAN NGADIREJO 3.14.1. PDRB Kecamatan Ngadirejo Besarnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kecamatan Ngadirejo selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.14.1

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TAHUN 2012 No. 09/02/91/Th. VII, 05 Februari 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TAHUN 2012 Ekonomi Papua Barat tahun 2012 yang diukur dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) meningkat sebesar 15,84

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2009

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2009 BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No.145/11/21/Th.IV, 10 November 2009 PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2009 PDRB KEPRI TRIWULAN III TAHUN 2009 TUMBUH 1,90 PERSEN PDRB Kepri pada triwulan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN IV TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN IV TAHUN 2013 BPS PROVINSI LAMPUNG No.06/02/18/Th.XIV, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN IV TAHUN 2013 EKONOMI LAMPUNG TUMBUH 5,97 PERSEN SELAMA TAHUN 2013 Sebagai dasar perencanaan pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Lubuklinggau, September 2014 WALIKOTA LUBUKLINGGAU H. SN. PRANA PUTRA SOHE

KATA PENGANTAR. Lubuklinggau, September 2014 WALIKOTA LUBUKLINGGAU H. SN. PRANA PUTRA SOHE KATA PENGANTAR Buku Indikator Ekonomi Kota Lubuklinggau ini dirancang khusus bagi para pelajar, mahasiswa, akademisi, birokrat, dan masyarakat luas yang memerlukan data dan informasi dibidang perekonomian

Lebih terperinci

B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, saya menyambut gembira atas terbitnya buku Produk Domestik Regional

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2011 BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 30/05/21/Th.VI, 5 Mei 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2011 PDRB KEPRI TRIWULAN I TAHUN 2011 TUMBUH 0,23 PERSEN PDRB Kepri pada triwulan I tahun

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah 35 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah Provinsi Lampung adalah 3,46 juta km 2 (1,81 persen dari

Lebih terperinci

BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2013

BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2013 BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH No. 1/8/124/Th. XIII, 25 Agustus 214 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 213 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 213 sebesar 6,85 persen mengalami

Lebih terperinci

Kerjasama : KATALOG :

Kerjasama : KATALOG : Kerjasama : KATALOG : 9302008.6205 KATALOG : 9302008.6205 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2006 2010 Edisi 2011 ISSN. 0216.4796 No.Publikasi : 6205.11.01 Katalog BPS : 9302008.6205

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PDRB TAHUN 2013 MENCAPAI 6,2 %

PERTUMBUHAN PDRB TAHUN 2013 MENCAPAI 6,2 % No, 11/02/13/Th.XVII, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN PDRB TAHUN 2013 MENCAPAI 6,2 % Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2013 meningkat sebesar 6,2 persen terhadap 2012, terjadi pada semua

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2012 No. 27/05/72/Thn XV, 7 Mei 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2012 Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah yang diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2008 SEBESAR 5,02 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2008 SEBESAR 5,02 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 08/02/34/Th. XI, 16 Februari 2009 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2008 SEBESAR 5,02 PERSEN ekonomi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada tahun

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH No. 11/02/72/Th. XVII. 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH Ekonomi Sulawesi Tengah pada tahun 2013 yang diukur dari persentase kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar

Lebih terperinci

10. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB )

10. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) 10. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut Lapangan Usaha memberikan gambaran tentang nilai tambah yang dibentuk dalam suatu daerah sebagai akibat dari adanya

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2012 BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 33/05/21/Th. VII, 7 Mei 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2012 PDRB KEPRI TRIWULAN I TAHUN 2012 TUMBUH 7,63 PERSEN PDRB Kepri pada triwulan I tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam rangka

I. PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam rangka I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan yang disesuaikan dengan potensi dan permasalahan pembangunan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PEREKONOMIAN KALIMANTAN BARAT PERTUMBUHAN PDRB TAHUN 2013 MENCAPAI 6,08 PERSEN No. 11/02/61/Th. XVII, 5 Februari 2014 Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun

Lebih terperinci

Boks 1. TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI JAMBI TAHUN 2007

Boks 1. TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI JAMBI TAHUN 2007 Boks 1. TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI JAMBI TAHUN 2007 TABEL INPUT OUTPUT Tabel Input-Output (Tabel I-O) merupakan uraian statistik dalam bentuk matriks yang menyajikan informasi tentang transaksi barang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN TULUNGAGUNG

IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN TULUNGAGUNG IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN TULUNGAGUNG 4.1. Indikator Kependudukan Kependudukan merupakan suatu permasalahan yang harus diperhatikan dalam proses pembangunan yang mencakup antara lain mengenai distribusi,

Lebih terperinci

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional Dalam penerbitan buku tahun 2013 ruang lingkup penghitungan meliputi 9 sektor ekonomi, meliputi: 1. Sektor Pertanian

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU No. 19/05/14/Th.XI, 10 Mei PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU Ekonomi Riau Tanpa Migas y-on-y Triwulan I Tahun sebesar 5,93 persen Ekonomi Riau dengan migas pada triwulan I tahun mengalami kontraksi sebesar 1,19

Lebih terperinci

INDIKATOR MAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL

INDIKATOR MAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL III. EKONOMI MAKRO KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013 Pembangunan ekonomi merupakan suatu hal mendasar suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi itu sendiri pada dasarnya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tahun 2010

PENDAHULUAN Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tahun 2010 BAB 1 PENDAHULUAN Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tahun 2010 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya ditujukan agar tercipta kondisi sosial ekonomi masyarakat yang lebih baik.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pendapatan regional adalah tingkat (besarnya) pendapatan masyarakat pada

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pendapatan regional adalah tingkat (besarnya) pendapatan masyarakat pada 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definsi Pendapatan regional adalah tingkat (besarnya) pendapatan masyarakat pada wilayah analisis. Tingkat pendapatan dapat diukur dari total pendapatan wilayah

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN MINAHASA UTARA MENURUT LAPANGAN USAHA

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN MINAHASA UTARA MENURUT LAPANGAN USAHA PDRB PDRB PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN MINAHASA UTARA MENURUT LAPANGAN USAHA 2000-2006 ISSN : - No Publikasi : 71020.0702 Katalog BPS : 9203.7102 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 21 cm X 28 cm

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2007

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2007 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 40/11/31/Th. IX, 15 November 2007 PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2007 Perekonomian DKI Jakarta pada triwulan III tahun 2007 yang diukur berdasarkan PDRB

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2008

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2008 BPS PROVINSI DKI JAKARTA PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2008 No. 08/02/31/Th. XI, 16 Februari 2009 Secara total, perekonomian DKI Jakarta pada triwulan IV tahun 2008 yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2014 No. 32/05/35/Th. XIV, 5 Mei 2014 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2014 (y-on-y) mencapai 6,40

Lebih terperinci

BERITA RESMISTATISTIK

BERITA RESMISTATISTIK BERITA RESMISTATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 72/11/52/Th. VII, 6 November-2013 PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT PADA TRIWULAN III-2013 PDRB Provinsi NTB pada triwulan III-2013 a. Dengan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2008

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2008 No. 19/05/31/Th. X, 15 Mei 2008 PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2008 Perekonomian DKI Jakarta pada triwulan I tahun 2008 yang diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 menunjukkan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No.38/08/12/Th.VII, 6 Agustus 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH TRIWULAN II-2012 Pertumbuhan ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan II-2012 secara triwulanan (q-to-q) mencapai

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN ,71 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN ,71 PERSEN No.10/02/75/Th.VII, 5 Februari 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN 7,71 PERSEN Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo tahun yang diukur dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2010

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2010 BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No.177/05/21/Th.IV, 10 Mei 2010 PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2010 PDRB KEPRI TRIWULAN I TAHUN 2010 TUMBUH 1,16 PERSEN PDRB Kepri pada triwulan I tahun

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2008

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2008 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 31/08/31/Th. X, 14 Agustus 2008 PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2008 Secara total, perekonomian DKI Jakarta pada triwulan II tahun 2008 yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci