IV. METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 47 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kabupaten Takalar dan Sidenreng Rappang Provinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja (purpossive), dengan pertimbangan bahwa kedua kabupaten tersebut merupakan sentra produksi dan pengembangan jagung khususnya jagung komposit yang ada di Sulawesi Selatan. Setiap kabupaten ditentukan masing-masing dua desa dari dua kecamatan, dengan alasan bahwa produksi dan penyebaran jagung komposit pada setiap kecamatan dari setiap kabupaten relatif lebih tinggi dan jumlah petani jagung lebih banyak dibandingkan dengan kecamatan lain. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret Mei Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang bersifat data kualitatif (deskriptif) dan kuantitatif. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber primer dengan melakukan wawancara melalui pengisian daftar pertanyaan ke petani responden yang menggunakan benih unggul jagung komposit. Data sekunder yang digunakan merupakan data penunjang penelitian yang diperoleh melalui instansi-instasi terkait seperti Badan Pusat Statistik, situs resmi kementerian dan dinas atau instansi pemerintahan setempat. Data sekunder juga diperoleh di Balai Pengawasan Sertifikasi Benih (BPSB-TPH), Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DISTAN), Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan Metode Pengambilan Sampel Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei dengan melakukan wawancara langsung terhadap petani/responden, dan pengisian kuesioner. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara pengambilan contoh acak kelompok (cluster random sampling). Populasi dibagi ke dalam beberapa

2 48 kelompok berdasarkan karakteristik tertentu. Kelompok yang terbentuk mewakili populasi. Setiap sampling unit atau anggota kelompok memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai contoh. Populasi yang dimaksud adalah petani jagung. Sementara sampling unit yang akan dijadikan contoh adalah petani yang pernah menggunakan benih jagung lokal, komposit, dan hibrida yang berada di Desa Salaka dan Desa Alluka (Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar) dan Desa Bulo Wattang dan Desa Bulo (Kecamatan Panca Rijang, Kabupaten Sidrap). Pengambilan sampel dilakukan dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan sentra produksi jagung di Kabupaten Takalar dan Kabupaten Sidrap. Tabel 3 Jumlah Populasi Petani Jagung di Lokasi Penelitian No Kabupaten Jumlah Jumlah Kecamatan Petani Petani Desa/Dusun 1 Takalar 809 Pattallassang Salaka - Alluka 2 Sidrap 592 Panca Rijang Bulo Wattang - Bulo Jumlah Petani Total Sumber : Badan Penyuluh Pertanian, Kab. Takalar dan Kab. Sidrap, 2012 Beberapa acuan yang dapat dipertimbangkan menyangkut ukuran pengambilan sampel berkaitan dengan ragam populasi, yaitu: (1) jika populasi besar, sampel dapat diambil dengan persentase kecil dan jika populasi kecil dapat diambil persentase besar, (2) ukuran sampel sebaiknya tidak kurang dari 30 satuan, dan (3) jumlah sampel disesuaikan dengan kemampuan biaya, (4) Jumlah responden tersebut ditentukan berdasarkan minimum 10 persen dari total populasi responden (Arikunto, 2002). Jumlah contoh untuk analisis atribut dengan analisis multiatribut fishbein dilakukan dengan mengambil sebanyak 40 petani responden. Responden yang akan dianalisis adalah petani jagung yang pernah menggunakan benih lokal, komposit dan hibrida. Setiap desa diambil sebanyak 10 orang sampel/responden dimana setiap kabupaten terdiri dari dua kecamatan. Sehingga jumlah sampel untuk petani jagung pada dua kabupetan sebanyak 40 orang petani responden. Untuk analisis model persamaan struktural (SEM), menurut Ferdinand (2002), ukuran sampel tergantung dari jumlah variabel indikator yang digunakan dalam seluruh variabel laten. Jumlah indikator dikali Karena pada

3 49 penelitian ini terdapat 20 variabel indikator, maka besarnya sampel adalah minimal sampel/responden Variabel dan Skala Pengukuran Variabel variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel laten dan variabel manifes sebagai indikator dari variabel laten. Semua variabel diukur dengan menggunakan skala Likert. Identifikasi variabel laten dan manifest tersaji pada Tabel 3. Skala Likert merupakan skala yang dikembangkan melalui metode Likert, dimana subjek harus diindikasikan berdasarkan tingkatannya dan berdasarkan berbagai pernyataan yang berkaitan dengan perilaku suatu objek. Skala ini banyak digunakan karena skala ini memberi peluang kepada responden untuk mengekspresikam perasaan mereka dalam bentuk persetujuan terhadap suatu pernyataan. Pertanyaan diberikan berjenjang, mulai dari tingkat terendah sampai tertinggi, karena pilihan jawaban berjenjang, maka setiap pilihan jawaban diberi skor (Sumarwan et al., 2011). Tabel 4 Variabel Laten dan Indikator Model Persamaan Struktural No. Variabel Laten Variabel Indikator 1 Produk (X1) 1. Produktivitas tinggi (X1.1) 2. Jenis varietas tercantum dalam kemasan (X1.2) 3. Kualitas kemasan terjamin (X1.3) 4. Adanya label benih dalam kemasan (X1.4) 5. Penggunaan pupuk yang efisien (X1.5) 6. Umur panen pendek (X1.6) 7. Daya berkecambah benih tinggi (X1.7) 8. Ketahanan terhadap hama /penyakit (X1.8) 9. Ukuran benih dan tongkol besar (X1.9) 10. Daya simpan benih tahan lama (X1.10) 2 Harga (X2) 11. Harga benih murah (X2.1) 12. Harga benih sesuai dengan mutunya (X2.2) 3 Tempat (X3) 13. Kemudahan memperoleh benih (X3.1) 14. Stok benih selalu tersedia pada saat dibutuhkan (X3.2) 4 Promosi (X4) 15. Ketersediaan demplot jagung komposit (X4.1) 16. Ketersediaan pedum/juknis/leaflet/brosur (X4.2) 5 Kepuasan Petani (X5) 6 Loyalitas petani (Y) 17. Kepuasan secara keseluruhan (Y1) 18. Keinginan untuk membeli kembali (Y2) 19. Tetap menggunakannya walaupun harganya naik (Y3) 20. Bersedia merekomendasikan kepada orang lain (Y4)

4 50 Skala Likert menggunakan skor tertentu untuk tiap jawaban (Rangkuti, 1997). Skala ini digunakan untuk mengetahui penilaian konsumen dalam hal ini petani terhadap dimensi bauran pemasaran (produk, harga, tempat, promosi) terhadap penggunaan benih unggul jagung komposit di Sulawesi Selatan. Adapun skor dan respon yang digunakan dalam penelitian ini tersaji dalam Tabel 5. Tabel 5 Kriteria Skala Likert untuk Model Persamaan Struktural Kriteria Skor Sangat Setuju 5 Setuju 4 Netral 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber : Rangkuti, 2007 Keterangan: 1. Kategori sangat setuju adalah petani yang menggunakan benih unggul jagung komposit merasakan bahwa benih tersebut lebih dari yang diharapkan. Petani kemungkinan besar akan sulit berpindah ke jenis benih yang lain yang pada akhirnya akan puas dan loyal. 2. Kategori setuju adalah petani yang menggunakan benih unggul jagung komposit merasakan bahwa benih tersebut sudah sesuai dengan harapannya. 3. Kategori netral adalah petani yang menggunakan benih unggul jagung komposit merasakan bahwa benih tersebut belum diketahui benar atau masih ragu-ragu apakah benih yang akan digunakan sesuai dengan harapannya atau tidak. 4. Kategori tidak setuju adalah petani yang menggunakan benih unggul jagung komposit merasakan bahwa benih tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan. 5. Kategori sangat tidak setuju adalah petani yang menggunakan benih unggul jagung komposit merasakan bahwa benih tersebut sangat tidak sesuai dengan harapannya. Petani yang berada pada kategori ini merupakan petani yang kemungkinan sangat kecil untuk menggunakan kembali benih unggul jagung komposit untuk kegiatan usahatani selanjutnya Metode Analisis Data Data dan informasi yang didapat diolah dan dianalisis secara kualitatif (deskriptif) dan kuantitatif. Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui karakteristik petani dalam memilih dan menggunakan benih unggul jagung komposit. Analisis kuantitatif dilakukan dengan pendekatan multiatribut produk dan model persamaan struktural (Structural Equation Modelling). Selanjutnya

5 51 data dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak MS-Excel dan Lisrel (Linear Structural Relationship) ver Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mengambarkan karakteristik konsumen dan tahapan proses keputusan pembelian benih jagung komposit yang diperoleh dari daftar pertanyaan melalui kuisioner dan disajikan dalam bentuk tabulasi. Analisis deskriptif menggunakan tabel frekuensi yaitu penyajian data dan informasi dalam bentuk tabel sederhana yang berisi pengelompokan jawaban yang sama dari responden. Tabel frekuensi berfungsi untuk mengambarkan ciri-ciri atau karakteristik dari suatu variabel (Rangkuti, 1997). Hasil yang diperoleh diolah dengan menggunakan presentase berdasarkan jumlah responden. Persentase terbesar dari setiap hasil adalah faktor dominan dari masing-masing variabel yang dianalisis. Pengelompokan karakteristik konsumen meliputi data demografi seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan tingkat pendapatan serta pengeluaran. Pada penelitian ini analisis deskriptif digunakan untuk melihat karakteristik petani terhadap penggunaan benih unggul jagung komposit di Sulawesi Selatan. Analisis deskriptif ini disajikan dalam bentuk uraian dan tabulasi sederhana Analisis Multiatribut Fishbein Sikap dan perilaku konsumen juga merupakan bagian dari konsep perilaku konsumen. Salah satu model analisis sikap adalah model sikap multiatribut Fishbein. Model sikap Fishbein ini berfokus pada prediksi sikap yang dibentuk seseorang terhadap obyek tertentu. Formulasi model Fishbein (Mowen dan Minor, 1998) adalah sebagai berikut: dimana: A o = Sikap keseluruhan konsumen terhadap obyek b i = Kekuatan kepercayaan konsumen terhadap atribut ke-i e i = Evaluasi kepentingan terhadap atribut ke-i n = Jumlah atribut yang menonjol yang dimiliki obyek

6 52 Penelitian ini menggunakan model the attitude-toward-object model yang digunakan untuk mengukur sikap konsumen terhadap sebuah produk (pelayanan/jasa) atau berbagai merek produk. Model ini secara singkat menjelaskan bahwa sikap seorang konsumen terhadap suatu objek akan ditentukan oleh sikapnya terhadap berbagai atribut yang dimiliki oleh objek tersebut. Model ini menggambarkan bahwa sikap konsumen terhadap suatu produk atau merek sebuah produk ditentukan oleh dua hal yaitu kepercayaan terhadap atribut yang dimiliki produk atau merek (komponen b i ), dan evaluasi pentingnya atribut dari produk tersebut (komponen e i ). Komponen b i mengukur kepercayaan konsumen terhadap atribut yang dimiliki oleh masing-masing merek. Konsumen harus memperhatikan merek dari suatu produk ketika mengevaluasi atribut yang dimiliki oleh masing-masing merek tersebut. Sedangkan komponen e i mengukur evaluasi kepentingan atribut-atribut yang dimiliki oleh obyek tersebut. Pada penelitian ini digunakan penilaian skala lima angka (-2, -1, 0, +1, +2) karena skala tersebut dianggap telah dapat mewakili pilihan konsumen. Penggunaan tanda positif maupun negatif bertujuan untuk melihat respon positif dan negatif dari konsumen (Sumarwan, 2000). Dua komponen utama model ini adalah: 1. Kekuatan kepercayaan (belief strength) (bi) adalah kemungkinan yang diyakini dari hubungan antara suatu obyek dengan ciri-cirinya yang relevan. Kekuatan kepercayaan diukur dengan meminta konsumen memeringkat kemungkinan semua asosiasi dari setiap kepercayaan utama mereka. Komponen b i yang menggambarkan seberapa kuat komponen percaya bahwa benih unggul jagung komposit memiliki atribut yang diberikan. Kepercayaan diukur pada Skala Likert, hasil pelaksanaan atribut yang berjajar dari sangat tidak percaya hingga sangat percaya. Variabel bi menunjukkan seberapa kuat konsumen percaya bahwa benih unggul jagung komposit yang diteliti memiliki atribut yang diberikan. Skala pengukuran bi yaitu lima angka yang berjajar dari 2 = sangat percaya; 1 = percaya; 0 = ragu-ragu; -1 = tidak percaya, dan; -2 = sangat tidak percaya 2. Evaluasi kepercayaan (belief evaluation) (ei) yaitu mencerminkan seberapa baik konsumen menilai suatu ciri. Pemasar mengukur komponen (ei) dengan

7 53 meminta konsumen menyebutkan evaluasi mereka terhadap setiap kepercayaan utama. Sementara komponen e i yang menggambarkan evaluasi atribut diukur pada Skala likert yang berjajar mulai dari sangat tidak penting hingga sangat penting. Variabel ei menggambarkan tingkat kepentingan atribut produk yang akan diukur pada sebuah skala tingkat kepentingan lima angka yang berjajar yaitu dari 2 = sangat penting; 1 = penting; 0 = netral; -1 = tidak penting; -2 = sangat tidak penting Atribut yang digunakan untuk komponen ei harus sama dengan atribut yang digunakan untuk menghitung komponen bi. Untuk memperkirakan sikap konsumen terhadap masing-masing jenis benih setiap skor kepercayaan terlebih dahulu harus dikalikan dengan skor evaluasi yang sesuai. Total skor tersebut menunjukkan bagaimana sikap konsumen terhadap atribut benih jagung lokal, komposit dan hibrida. Hasil akhir menunjukkan sikap konsumen terhadap produk seperti sikap suka atau tidak suka, percaya atau tidak percaya, dan penting atau tidak penting. Penilaian akan lebih baik apabila terdapat produk sejenis yang dapat dibandingkan, sehingga konsumen dapat memberi penilaian yang objektif. Atribut dari penelitian ini diperoleh dari penelitian terdahulu, eksplorasi langsung ke produsen, konsumen serta beberapa literatur. Atribut-atribut yang akan diuji dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 6.

8 54 Tabel 6 Daftar Atribut Produk yang Diuji dalam Penelitian No. Atribut produk yang akan diuji dalam penelitian A. Produk 1 Produktivitas (hasil panen) 2 Ketahanan terhadap hama dan penyakit 3 Umur tanaman (panen) 4 Daya tumbuh (berkecambah) 5 Efisiensi penggunaan pupuk 6 Daya simpan 7 Kualitas kemasan 8 Jenis varietas 9 Ukuran benih 10 Tanggal kadaluarsa 11 Ukuran tongkol 12 Label benih B. Harga 13 Harga benih jagung C. Tempat 14 Kemudahan dalam akses benih 15 Stok benih tersedia D. Promosi 16 Ketersediaan demplot di lapangan 17 Adanya pedum/juknis/leaflet/brosur Pemetaan Persepsi Konsumen Tehnik pemetaan persepsi konsumen (perceptual mapping) digunakan untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap atribut benih unggul jagung komposit dibandingkan atribut benih unggul jagung hibrida dan benih lokal. Langkah-langkah yang digunakan dalam analisis ini adalah: 1. Analisis mean score (rata-rata) 2. Grafik sarang laba-laba Pada grafik sarang laba-laba dapat dilihat nilai rata-rata dari setiap atribut yang melekat pada masing-masing benih jagung. Grafik sarang laba-laba merupakan nilai rata-rata dalam bentuk grafik dua dimensi Analisis Model Persamaan Struktural Model persamaan strukutral (Structural Equation Modeling) merupakan suatu teknik statistik yang dipakai untuk menguji serangkaian hubungan antara beberapa variabel yang terbentuk dari variabel faktor atau variabel terobservasi. Metode analisis verifikatif statistik pada penelitian dilakukan dengan

9 55 menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) (Srirezeki, 2009). Data penelitian yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan bantuan perangkat lunak LISREL ver Implementasi model SEM pada penelitian ini terdiri dari 6 variabel laten dan 20 variabel indikator (manifes). Variabel laten endogen yaitu kepuasan dan loyalitas. Kepuasan petani dipengaruhi kepuasan secara keseluruhan, sementara loyalitas petani dipengaruhi oleh keinginan untuk membeli kembali, tetap menggunakan benih komposit walaupun harganya naik, dan bersedia merekomendasikan kepada orang lain. Sementara variabel laten eksogen yaitu kepuasan petani faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah bauran pemasaran (produk, harga, tempat dan promosi) dengan masing-masing variabel manifes/indikatornya. Hubungan pengaruh antar variabel laten dan variabel indikatornya sebagai model awal persamaan struktural dari analisis kepuasan dan loyalitas petani terhadap penggunaan benih unggul jagung komposit tersaji dalam diagram path (path diagram) pada Gambar 8. Secara matematis, formulasi model persamaan struktural dirumuskan sebagai berikut: 1. Model Persamaan Struktural η = γ 1 ξ 1 + γ 2 ξ 2 + γ 3 ξ 3 + γ 4 ξ 4 + γ 5 ξ 5 + ζ... (1) 2. Model Pengukuran Variabel Laten Eksogen (Kepuasan) X 1.1 = λ x1.1 ξ 1 + δ (2) X 1.2 = λ x1.2 ξ 1 + δ (3) X 1.3 = λ x1.3 ξ 1 + δ (4) X 1.4 = λ x1.4 ξ 1 + δ (5) X 1.5 = λ x1.5 ξ 1 + δ (6) X 1.6 = λ x1.6 ξ 1 + δ (7) X 1.7 = λ x1.7 ξ 1 + δ (8) X 1.8 = λ x1.8 ξ 1 + δ (9) X 1.9 = λ x1.9 ξ 1 + δ (10) X 1.10 = λ x1.10 ξ 1 + δ (11) X 2.1 = λ x2.1 ξ 2 + δ (12) X 2.2 = λ x2.2 ξ 2 + δ (13) X 3.1 = λ x3.1 ξ 3 + δ (14) X 3.2 = λ x3.2 ξ 3 + δ (15)

10 56 X 4.1 = λ x4.1 ξ 4 + δ (16) X 4.2 = λ x4.2 ξ 4 + δ (17) 3. Model Pengukuran Variabel Laten Endogen (Loyalitas) Y 1 = λ y1 η + ε 1... (18) Y 2 = λ y2 η + ε 2... (19) Y 3 = λ y3 η + ε 3... (20) Y 4 = λ y4 η + ε 4... (21) dimana: η = variabel laten endogen loyalitas petani γ = koefisien hubungan model persamaan struktural ζ = komponen error ξ 1,2,...n = variabel laten eksogen produk, harga, tempat, dan promosi X 1, 2,...n = variabel indikator pada laten eksogen Y 1.2,...n = variabel indikator pada laten endogen λ x.1,2,...n = muatan faktor variabel indikator pada laten eksogen λ y1,2,...n = muatan faktor variabel indikator pada laten endogen δ, ε = error pada model hubungan variabel indikator Gambar 8 Model Persamaan Struktural dari Analisis Kepuasan dan Loyalitas Petani Dalam Penggunaan Benih Unggul Jagung Komposit

11 57 Tujuan utama dari analisis SEM adalah menguji kebaikan suatu model yaitu kesesuaian model teoritis dengan data empiris. Kriteria untuk menentukan goodness of fit model SEM disajikan dalam Tabel 7 berikut ini: Tabel 7 Kriteria Goodness of Fit No. Kriteria Indeks Ukuran Nilai Acuan 1 Chi kuadrat ( 2 ) Sekecil mungkin 2 P value 0,05 3 CMIN/df 2,00 4 RMSEA 0,08 5 GFI Mendekati 1 6 AGFI Mendekati 1 Sumber: Wijaya (2009) Penjelasan dari masing masing kriteria tersebut adalah sebagai berikut: 1. Chi kuadrat ( 2 ) dan P value merupakan alat uji untuk mengukur overall fit. Model dikategorikan baik jika memiliki 2 = 0 yang berarti tidak ada perbedaan antara model teoritis dan empiris. Tingkat signifikansi model yang ditetapkan adalah P 0,05 yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara model teoritis dan empiris pada taraf nyata 5%. 2. CMIN/df (Normed Chi Square) merupakan rasio antara 2 dengan derajat bebas. Ukuran ini digunakan karena 2 observasi. sangat sensitive terhadap jumlah 3. RMSEA (Root Mean Square Error of Approximation) menunjukkan goodness of fit yang diharapkan model diestimasikan dalam populasi. Nilai RMSEA 0,08 merupakan indeks untuk dapat diterimanya model yang menunjukkan sebuah close fit dari model itu didasarkan pada degree of freedom. 4. GFI (Goodness of Fit Index) digunakan untuk menghitung proporsi tertimbang dari varians dalam matriks kovarians sampel yang dijelaskan oleh matriks kovarians populasi yang terestimasikan. Indeks ini mencerminkan tingkat kesesuaian model secara keseluruhan. Nilai GFI yang semakin mendekati 1 menujukkan tingkat kesesuaian model yang lebih baik.

12 58 5. AGFI (Adjusted GFI) merupakan GFI yang disesuaikan dengan degree of freedom yang tersedia untuk menguji diterima tidaknya model. Nilai AGFI yang semakin mendekati 1 menunjukkan tingkat kesesuaian model yang lebih baik.

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dapat diidentifikasi dengan melihat faktor eksternal dan internak yang mempengaruhi

Lebih terperinci

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) VII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Strutural Equation Model (SEM) merupakan suatu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel laten dengan variabel teramati sebagai

Lebih terperinci

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi 19 KERANGKA PEMIKIRAN Schiffman dan Kanuk (2004) menyatakan bahwa niat merupakan satu faktor internal (individual) yang memengaruhi perilaku konsumen. Niat merupakan bentuk pikiran yang nyata dari rencana

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Visi PT Indofood CBP Sukses Makmur Cabang Makassar yang juga merupakan Visi PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah Perusahaan Total Food Solutions. Diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh persepsi atas suatu harga (price

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) merupakan salah satu produsen motor yang memiliki pangsa pasar cukup luas. Dengan meningkatnya permintaan

Lebih terperinci

DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen...

DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen... DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen... 38 β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen... 38 δ Besarnya error dalam hubungan struktural antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yang merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Restoran Pia Apple Pie yang berlokasi di jalan Pangrango 10 Bogor. Penentuan lokasi penelitian ini dengan pertimbangan

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS STRUCTUAL EQUATION MODEL (SEM)

VIII. ANALISIS STRUCTUAL EQUATION MODEL (SEM) Atribut yang ditetapkan pada variabel kepuasan merupakan atribut mengenai kepuasan konsumen secara keseluruhan (overall satisfaction). Berdasarkan sebaran pilihan responden, lebih dari setengah dari jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. = λ 14 X 2 + δ. X2.6 = λ 15 X 2 + δ 15

METODE PENELITIAN. = λ 14 X 2 + δ. X2.6 = λ 15 X 2 + δ 15 68 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah ex post facto, yaitu bentuk penelitian yang menilai peristiwa yang telah terjadi atau penilaian kondisi faktual di lapangan.

Lebih terperinci

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Stuctural Equation Model merupakan suatu teknik statistik yang mampu menganalisis pola hubungan antara variabel laten dan indikatornya, variabel laten yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Perkembangan teknologi komunikasi informasi membuat konsumen semakin kritis memilih produk untuk memenuhi kebutuhannya. Hal tersebut memaksa dunia usaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) Nur Amalia Ma rufah 1, Panji Deoranto 2, Rizky Luthfian Ramadhan Silalahi 2* 1 Alumni,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

VII. ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN PIA APPLE PIE BOGOR

VII. ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN PIA APPLE PIE BOGOR VII. ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN PIA APPLE PIE BOGOR 7.1. Hasil Analisis SEM (Structural Equation Modelling) Model pada penelitian ini terdiri dari enam variabel laten, yaitu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sampel Penentuan jumlah sampel PKB dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Sevilla et al., 1993: 161) sebagai berikut:

METODE PENELITIAN. Sampel Penentuan jumlah sampel PKB dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Sevilla et al., 1993: 161) sebagai berikut: 76 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi Penelitian ini dilaksanakan di tiga kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur dan Kota Depok yang perilaku ber- KBnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian Subjek penelitian yang akan kami ambil adalah mahasiswa yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengetahui perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh karakteristik produk (product characteristic),

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Komprehensif terhadap Kesejahteraan Masyarakat serta Kemandirian Masyarakat

BAB 4 METODE PENELITIAN. Komprehensif terhadap Kesejahteraan Masyarakat serta Kemandirian Masyarakat 107 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1.Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Perbaikan Kampung Komprehensif terhadap Kesejahteraan Masyarakat serta Kemandirian Masyarakat di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan dengan penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang. dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu berusaha untuk

Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang. dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu berusaha untuk IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan (Holland Bakery) Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu 3.1 Jenis Penelitian BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu merupakaan jenis penelitian untuk mendapatkan penjelasan hubungan antar variabel

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mengenai pengujian model Theory Planned Behavior dalam menentukan pengaruh sikap siswa, norma subjektif,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dimulai dari pemikiran tentang peremajaan es krim Wall s Magnum, merubah konsep menjadi blow me away dengan pengalaman yang kompleks dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah BAB III METODE PENELITIAN Pada subbab ini menjelaskan tentang tahapan yang dilakukan dari proses awal sampai akhir dalam penelitian. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap

Lebih terperinci

x 1 x 3 x 4 y 1 x 5 x 6 x 7 x 8 BAHAN DAN METODE δ 1 λ 41 ξ 1 δ 4 λ 51 γ 21 δ 6 λ 61 ε 1 δ 3 η 1 γ 31 δ 7 λ 71 ξ 2 λ 81 ξ 3 λ 31 δ 5

x 1 x 3 x 4 y 1 x 5 x 6 x 7 x 8 BAHAN DAN METODE δ 1 λ 41 ξ 1 δ 4 λ 51 γ 21 δ 6 λ 61 ε 1 δ 3 η 1 γ 31 δ 7 λ 71 ξ 2 λ 81 ξ 3 λ 31 δ 5 8 BAHAN DAN METODE Bahan Data yang digunakan dalam penulisan ini diperoleh dari PT. MARS yaitu hasil survei konsumen terhadap produk-produk toilettris (keperluan mandi) pada tahun 005. Metode Secara garis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Structural Equation Modeling (SEM) adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk menyelesaikan model bertingkat secara serempak yang tidak dapat diselesaikan oleh persamaan regresi linear. SEM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini terdiri dari tujauan pustaka, landasan teori dan kerangka pemikiran Tinjauan pustaka berisi penelitian-penelitian sebelumnya dan digunakan sebagai dasar dilaksanakannya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis data yang disesuaikan dengan pola penelitian dan variabel yang diteliti. Model yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat penelitian, melakukan perumusan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Pusat Traing Perbankan (PTP) Yogyakarta dengan alamat Perum Candi Gebang Permai Blok T. No. 1,3,4,5 Wedomartani Sleman Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian konklusif yang bertujuan untuk memverifikasi hipotesis yang diajukan dan untuk menguji beberapa korelasi tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu dan lokasi penelitian pada wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dari industri jasa Lembaga Bahasa Inggris yang ada di Bogor, setiap penyelenggara kursus bahasa Inggris tentunya akan menciptakan suatu nama / simbol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

49 pengaruh satu atau lebih variabel bebas (variabel eksogen) terhadap variabel terikat (variabel endogen). Variabel independen atau variabel eksogen

49 pengaruh satu atau lebih variabel bebas (variabel eksogen) terhadap variabel terikat (variabel endogen). Variabel independen atau variabel eksogen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1) Waktu Penelitian ini tentang pengaruh ketidakpuasan konsumen dan promosi penjualan pesaing terhadap minat untuk berpindah merek dan mencari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 14 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT. YCH Indonesia adalah salah satu perusahaan distributor yang hampir 90% mendistribusikan produk susu dari perusahaan Frisian Flag Indonesia

Lebih terperinci

1. Tahap Awal. a) Studi Literatur b) Pengumpulan data awal (observasi, wawancara) 2. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data

1. Tahap Awal. a) Studi Literatur b) Pengumpulan data awal (observasi, wawancara) 2. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan melalui 3 tahap yang dijelaskan pada bab ini. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. 1. Tahap Awal a) Studi Literatur b) Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Gambaran Umum Responden Objek penelitian yang ditetapkan adalah mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti angkatan 2006-2010

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 29 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Desember 2009 dengan tempat penelitian di Kota Makassar Sulawesi Selatan. Khususnya pada kawasan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data Pada bagian ini dilakukan proses pengumpulan dan pengolahan data tahap awal serta pengumpulan data tahap akhir. Pengumpulan data pada penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 7 1.3 Tujuan Penelitian... 8 1.4 Manfaat Penelitian... 9 1.5 Ruang Lingkup

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Ayam Bakar Wong Solo Cabang Medan di Jalan Polonia Penetuan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting untuk melaksanakan kegiatan. Mereka memberi pengaruh besar terhadap kondisi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini telah berkembang dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin banyak berdirinya perusahaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Penelitian ini dimulai dari pemikiran tentang ketatnya persaingan bisnis pada era globalisasi saat ini yang semakin dinamis dan kompleks, adanya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini memaparkan metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Di dalam bab ini akan diuraikan prosedur dan langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan..1.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 58

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 58 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

VIII. ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) VIII. ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Structural Equation Model (SEM) merupakan suatu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel laten dengan variabel teramati

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Waroeng Taman Kota Bogor yang berlokasi di Jl. Ceremai, kawasan Taman Kencana, Bogor. Pemilihan lokasi penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder.

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data ini dikumpulkan dari berbagai sumber, antara lain data Survey Demografi dan

Lebih terperinci

METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Penentuan Obyek yang Diteliti 3.3 Jenis, Sumber, dan Ukuran Sampel Data

METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Penentuan Obyek yang Diteliti 3.3 Jenis, Sumber, dan Ukuran Sampel Data METODOLOGI. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Daerah Istimewa ogyakarta khususnya daerah pantai yang potensial dan diandalkan usaha perikanannya. Penelitian dilakukan mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek/subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, identifikasi variabel, definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS. sehingga peneliti dapat menegtahui baik buruknya pengukuran tersebut. Variabel penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS. sehingga peneliti dapat menegtahui baik buruknya pengukuran tersebut. Variabel penelitian dan BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian Definisi operasional merupakan penjelasan tentang bagaimana suatu variabel diukur,

Lebih terperinci

BAB III MODEL KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

BAB III MODEL KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 37 BAB III MODEL KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 3.1. Model Konseptual Sebelumnya telah dikemukakan beberapa hal yang mempengaruhi intensitas pembelian, dalam hal ini terhadap produk Toyota Avanza. Untuk itu,

Lebih terperinci

BAB II LAPORAN PENELITIAN. Pada bagian ini memuat: (a) Deskripsi Data Penelitian; dan (b) Analisis Data Penelitian.

BAB II LAPORAN PENELITIAN. Pada bagian ini memuat: (a) Deskripsi Data Penelitian; dan (b) Analisis Data Penelitian. BAB II LAPORAN PENELITIAN Pada bagian ini memuat: (a) Deskripsi Data Penelitian; dan (b) Analisis Data Penelitian. A. Deskripsi Data Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i vi vii ix I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian... 6 1.4 Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Prima Fresh Mart (PFM) cabang Kelapa Gading, Jakarta Timur berlokasi di Jl. Boulevard Raya PA 11 No. 19. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK LOYALITAS PELANGGAN PADA PENGGUNA JASA GARUDA INDONESIA DI SURABAYA

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK LOYALITAS PELANGGAN PADA PENGGUNA JASA GARUDA INDONESIA DI SURABAYA PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK LOYALITAS PELANGGAN PADA PENGGUNA JASA GARUDA INDONESIA DI SURABAYA Eka cipta Wijaya Oey Manajemen / Fakultas Bisnis dan Ekonomika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian menggunakan metode Kausalitas, digunakan untuk meneliti pada pupolasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 50 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Berdasarkan beberapa studi literatur pada bab sebelumnya, bahwa setiap organisasi dalam mempertahankan posisi bersaingnya memerlukan faktor pembeda

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Deskriptif 1. Analisis secara deskriptif Bagian ini akan membahas hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan dari lapangan berdasarkan karakteristik

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Aliran produk Aliran biaya Aliran informasi. Gambar 1. Struktur Rantai Pasok (Anatan dan Lena, 2008)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Aliran produk Aliran biaya Aliran informasi. Gambar 1. Struktur Rantai Pasok (Anatan dan Lena, 2008) 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Rantai Pasok Menurut Pujawan (2005), rantai pasokan adalah jaringan perusahaanperusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan mengahantarkan suatu

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel 3.1.1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Dalam suatu organisasi atau perusahaan, faktor sumberdaya manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan organisasiuntuk mencapai berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permaslahan peneitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. xxi. Halaman DAFTAR TABEL... xxv DAFTAR GAMBAR... xxvii DAFTAR LAMPIRAN... xxix

DAFTAR ISI. xxi. Halaman DAFTAR TABEL... xxv DAFTAR GAMBAR... xxvii DAFTAR LAMPIRAN... xxix xxi DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... xxv DAFTAR GAMBAR... xxvii DAFTAR LAMPIRAN... xxix 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 12 1.3 Tujuan Penelitian... 13 1.4 Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris dan dapat diyakini

Lebih terperinci

VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE

VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE 7.1. Analisis Tingkat Kepentingan Atribut Beras Analisis tingkat kepentingan atribut berguna untuk mengetahui tingkat kecenderungan atribut yang dianggap paling

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Finger et al (203) yang bertujuan untuk mengetahui anteseden dan konsekuensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang akan menjadi sasaran dalam penelitian ilmiah, objek penelitian yang akan dilakukan menjadi sasaran dalam

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Konfirmatori Analisis faktor konfirmatori dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang relevan untuk mendesain suatu studi penelitian, menjamin

BAB III METODE PENELITIAN. yang relevan untuk mendesain suatu studi penelitian, menjamin BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian merupakan suatu kesatuan dari beberapa desain yang menggambarkan secara detail dari suatu penelitian. Tujuan memahami desain penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive). Hal ini di pilih berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Industri ini mengacu pada kegiatan operasional percetakan dan obyek penelitian ini ialah untuk mengetahui besarnya pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Kualitas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Setiabudi 8

METODE PENELITIAN. Setiabudi 8 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai sikap konsumen terhadap daging sapi lokal dan impor ini dilakukan di DKI Jakarta, tepatnya di Kecamatan Setiabudi, Kotamadya Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya. Pembahasan diawali dengan dimulai hasil statistik deskriptif yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek & Subyek Penelitian Obyek dari penelitian ini yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan subyeknya ialah para Mahasiswa Magister UMY. Alasan mengapa peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Jasa Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak yang lain, yang pada dasarnya bersifat intangible ( tidak berwujud

Lebih terperinci

II LANDASAN TEORI Definisi 1 (Prestasi Belajar) b. Faktor Eksternal Definisi 2 (Faktor-Faktor yang mempengaruhi prestasi) a.

II LANDASAN TEORI Definisi 1 (Prestasi Belajar) b. Faktor Eksternal Definisi 2 (Faktor-Faktor yang mempengaruhi prestasi) a. II LANDASAN TEORI Definisi 1 (Prestasi Belajar) Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.

Lebih terperinci