BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 50 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Berdasarkan beberapa studi literatur pada bab sebelumnya, bahwa setiap organisasi dalam mempertahankan posisi bersaingnya memerlukan faktor pembeda dari organisasi lain sehingga faktor tersebut dapat menjadi keunggulan bersaing bagi organisasi tersebut. Sumber daya manusia (SDM) merupakan sumber daya yang dimiliki organisasi yang sangat unik, langka, tidak mudah diimitasi, ataupun ditiru. Oleh karena itu, sumber daya manusia, dalam hal ini adalah karyawan, tidak lagi sebagai sumber daya pendukung melainkan sebagai modal bagi organisasi yang disebut sebagai modal insani. Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara Jawa Barat (KPSBU Jabar) merupakan salah satu koperasi sapi perah terbaik di Indonesia yang bersaing dengan koperasi dan juga perusahaan sapi perah lainnya berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusianya untuk mencapai visi, misi, dan tujuan koperasi. Demi tercapainya visi, misi dan tujuan, KPSBU mengerahkan manajemennya untuk mendukung pelayanan yang efektif dan efisien. Terdapat 260 karyawan tetap yang melayani anggota agar dapat menghasilkan susu segar yang bermutu tinggi dan dapat diterima oleh Industri Pengolah Susu (IPS). Dengan menyadari bahwa SDM merupakan faktor yang dapat meningkatkan daya saing bagi KPSBU, maka perlu diperhatikan mengenai konsep modal insani yang dimiliki oleh KPSBU. Modal insani merupakan keterpaduan pengetahuan, pembelajaran, pengalaman, kompetensi inti, keterampilan, kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap karyawan yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan. Kebanyakan ahli teori modal insani memfokuskan pada investasi dalam beberapa tipe pendidikan dan pengembalian pada dampak investasi (return on investment) tersebut dari intangible asset pada modal insani. Becker (1993) yang disitasi oleh Zula (2006) menyatakan bahwa beberapa faktor yang dapat membentuk modal insani antara lain: sekolah atau pendidikan

2 51 formal, pelatihan umum, pelatihan khusus, dan pengetahuan lainnya. Beberapa faktor ini kemudian dapat dijadikan investasi pada modal insani. Menurut Becker (1993) investasi pada modal insani ini akan memberikan dampak yang positif baik bagi organisasi maupun bagi individu karyawan organisasi. Dampak positif bagi organisasi, yaitu berupa peningkatan produktivitas dan laba organisasi. Sedangkan dampak positif bagi karyawan adalah peningkatan pendapatan atau gaji yang akan diterimanya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis structural equation modeling (SEM). Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui data responden dan koperasi secara manual sedangkan analisis SEM digunakan untuk menganalisis keterhubungan antara variabel pembentuk modal insani, modal insani terhadap peningkatan produktivitas, serta modal insani terhadap peningkatan gaji dan pendpatan karyawan dengan menggunakan kuesioner. Berdasarkan pemaparan di atas, maka kerangka konseptual dari penelitian ini digambarkan pada Gambar 1 di bawah ini. Selanjutnya kerangka operasional penelitian digambarkan pada Gambar 2. Sekolah atau Pendidikan formal Pelatihan umum Pelatihan khusus Pengetahuan lainnya H3 H2 H4 H1 Modal Insani Peningkatan produktivitas dan laba Peningkatan gaji dan pendapatan karyawan Gambar 1. Kerangka Konseptual Pengembangan Modal Insani H5 H6

3 52 Pra Penelitian Identifikasi Minat Penelitian Gagasan-gagasan Penentuan Topik Penelitian Studi Pustaka dan Diskusi Pemilihan Objek Penelitian 1. Bagaimana penerapan pengelolaan modal insani di KPSBU Jabar? 2. Bagaimana model pengembangan modal insani di KPSBU Jabar? 1. Mengidentifikasi penerapan pengelolaan modal insani yang dilakukan oleh KPSBU Jabar. 2. Menganalisis model pengembangan modal insani di KPSBU Jabar. Rencana Pengumpulan Data: Identifikasi Kebutuhan Data, Metode Pengumpulan Data dan Pemilihan Teknik Analisis Pengumpulan dan Pengolahan Data Studi Pendahuluan Penyusunan desain penelitian, hipotesis dan kuesioner Pengumpulan data lapangan: 1. Observasi dan wawancara 2. Pengisian kuesioner Pengolahan data: 1. Tabulasi data dan informasi 2. Identifikasi faktor pembentuk modal insani, produktivitas dan laba organisasi, pendapatan dan gaji karyawan. 3. Pengolahan data dan informasi Analisis Data Analisis data deskriptif responden dan variabel Analisis data menggunakan metode SEM Kesimpulan dan saran Gambar 2. Kerangka Operasional Penelitian

4 Perumusan Hipotesis Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, terdapat beberapa faktor yang dapat membentuk modal insani (human capital). Pendidikan atau sekolah formal dapat membentuk kualitas sumber daya manusia. Pendidikan yang dimiliki oleh modal insani dapat berpengaruh positif meningkatkan pertumbuhan ekonomi, selain itu dengan pendidikan pula seoarang karyawan akan memiliki peluang yang lebih besar dalam mendapatkan gaji dan pendapatan yang tinggi (Odit el al. (2010), Olaniyan & Okemakinde (2008), Iqbal & Waqas (2011), Vural & Gulcan (2008)). Faktor selanjutnya adalah pelatihan. Pelatihan yang diberikan kepada karyawan dapat menambah keterampilan sehingga akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan yang bersangkutan. Becker (1993) yang disitasi oleh Zula (2006) membagi dua ketogori pelatihan, yaitu pelatihan umum dan khusus. Awang et al. (2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa program pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku kerja dari karyawan. Selanjutnya, Ming Au & Altman (2007) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa Pelatihan berhubungan positif terhadap investasi pada modal insani. Karyawan yang memiliki keterampilan yang mencukupi akan berdampak positif terhadap modal insaninya. Pengetahuan (knowledge) yang dimiliki oleh seorang karyawan akan berpengaruh terhadap cara dia bekerja. Bohlander et al. (2001) menegaskan kembali bahwa fakta keberhasilan suatu organisasi tergantung pada organisasi mengetahui tentang pembentuk kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya, yang meliputi pengetahuan (knowledge), keterampilan, dan kemampuan yang tertanam pada diri karyawan. Becker (1993) yang disitasi oleh Zula (2006) menyatakan bahwa dari beberapa faktor pembentuk modal insani, seperti sekolah dan pendidikan formal, pelatihan, dan pengetahuan lainnya akan berdampak positif baik bagi organisasi maupun karyawannya. Bagi organisasi diharapkan modal insani akan berpengaruh postif terhadap produktivitas dan laba organisasi, sedangkan bagi karyawan modal insani akan berpengaruh positif terhadap gaji dan pendapatan karyawan. Afrooz et al. (2010) dalam penelitiannya juga menyebutkan bahwa pekerja terdidik dan terampil

5 54 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerjanya. Kemudian Shape (2001) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara peningkatan pengetahuan yang dimiliki oleh modal insani terhadap laba perusahaan. Berdasarkan penelahaan pustaka mengenai beberapa faktor pembentuk modal insani dan output-nya bagi organisasi dan karyawan yang dijelaskan di atas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini antara lain: H 1 : Sekolah atau pendidikan formal berpengaruh positif terhadap modal insani. H 2 : Pelatihan umum berpengaruh positif terhadap modal insani. H 3 : Pelatihan khusus berpengaruh positif terhadap modal insani. H 4 : Pengetahuan lainnya berpengaruh positif terhadap modal insani. H 5 : Modal insani berpengaruh positif terhadap produktivitas dan laba organisasi. H 6 : Modal insani berpengaruh positif terhadap peningkatan gaji dan pendapatan karyawan. 3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian Sesuai dengan literatur-literatur mengenai modal insani (human capital) yang telah ada, dinyatakan bahwa setiap organisasi atau perusahaan sangat memungkinkan untuk memiliki modal insani yang berbeda dengan yang lainnya tergantung dari beberapa faktor pembentuk modal insani. Demikian juga dengan modal insani yang dimiliki oleh KPSBU Jabar yang bisa saja berbeda dengan koperasi lain atau perusahaan pada umumnya. Dengan jumlah karyawan tetap sebanyak 260 orang, KPSBU Jabar selalu dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang prima kepada anggotanya. Karena itulah koperasi sangat memperhatikan segala sesuatu yang dapat meningkatkan kinerja karyawan, salah satunya adalah karyawan memberikan pelayanan kepada anggota koperasi agar dapat menghasilkan susu segar yang bermutu tinggi dan dapat diterima oleh Industri Pengolah Susu (IPS). Sehingga modal insani yang dimiliki oleh setiap karyawan merupakan hal yang penting yang patut diperhatikan oleh KPSBU

6 55 agar dapat menjaga posisi bersaingnya sebagai leader di sektor koperasi sapi perah di Indonesia. Berdasarkan alasan tersebut, maka KPSBU Jabar dipilih sebagai objek dan lokasi penelitian ini. Penelitian dilakukan pada Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar yang bertempat di Komplek Pasar Baru Lembang, Bandung. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai bulan September Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya, yaitu responden. Data yang diperoleh untuk penelitian ini diperoleh langsung dari hasil jawaban kuisioner para karyawan Koperasi Peternak Sapi Bandung utara (KPSBU). Data sekunder merupakan jenis data yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Data ini diperoleh melalui literatur-literatur, jurnal-jurnal penelitian, situs resmi KPSBU, maupun data dokumen yang sekiranya diperlukan untuk menyusun penelitian ini. 3.5 Metode Penarikan Sampel Objek penelitian dan sekaligus populasi yang menjadi responden penelitian ini adalah staf KPSBU Jabar. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik random sampling. Selanjutnya untuk menetapkan jumlah sampel tersebut ditetapkan dengan menggunakan pendapat Slovin yaitu: Dimana, n = besarnya contoh dari populasi N = besarnya populasi e = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan populasi), dalam hal ini 10%

7 56 Jumlah staf yang bekerja pada KPSBU Jabar sejumlah 260 orang. Dengan menggunakan metode Slovin maka jumlah sampel menjadi 72 responden dengan kalkulasi sebagai berikut: Penelitian ini menggunakan metode SEM yang digunakan hubungan dan pengaruh antara variabel bebas dengan variabel tergantungnya, serta faktor-faktor didalamnya. Suatu penelitian yang menggunakan teknik analisis SEM, mengharuskan bahwa sampel yang dianggap representatif untuk digunakan dalam penelitian adalah lima (5) sampai dengan sepuluh (10), dikalikan jumlah parameter yang diestimasikan. Jumlah sampel minimal untuk penelitian ini dengan menggunakan parameter, yaitu 5 x 21 = 105 sedangkan jumlah sampel maksimum dengan menggunakan parameter berjumlah 210 responden. Dengan demikian agar penelitian ini dapat mewakili populasi yang diteliti dan memenuhi syarat jika menggunakan analisis SEM, maka jumlah sampel yang digunakan sejumlah 105 responden. 3.6 Metode Pengumpulan Data Data primer dikumpulkan menggunakan metode survei melalui daftar pertanyaan (kuesioner) kepada karyawan KPSBU Jabar. Metode survei bertujuan untuk meliput banyak orang sehingga hasil survei dapat dipandang mewakili populasi (Istijanto 2005). Adapun bentuk survei yang dijalankan adalah survei secara individu, dimana survei dijalankan oleh peneliti dengan menemui responden secara bertatap muka. Daftar pertanyaan yang diajukan pada responden berupa daftar pertanyaan tertutup dan daftar pertanyaan terbuka. Daftar pertanyaan tertutup, yaitu digunakan untuk mendapatkan data tentang variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini. Sedang daftar pertanyaan terbuka digunakan untuk menggali informasi lebih dalam alasan pemilihan jawaban dari responden. Pernyataan-pernyataan dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan teknik skala bukan pembanding (non-comparative

8 57 scale). Dalam teknik skala bukan pembanding, pengukuran hanya dilakukan pada satu objek saja tanpa memperhatikan objek lain (Istijanto 2005). Adapun desain skala bukan pembanding yang digunakan adalah skala Likert. Skala ini meminta responden menunjukkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap serangkaian pernyataan tentang suatu obyek. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur mengenai teori-teori yang mendukung penelitian dan dokumen-dokumen organisasi. 3.7 Teknik Analisis Data Analisis Deskriptif Analisis yang digunakan dalam penellitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif merupakan analisis yang berkaitan dengan pengumpulan data dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Analisis deskriptif ini dibagi dalam dua jenis analisis deskriptif, yaitu analisis deskriptif responden dan analisis deskriptif variabel. Analisis deskriptif responden dilakukan dengan cara menabulasi hasil kuesioner secara manual berdasarkan karakteristik responden, seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan terakhir, lama waktu bekerja, unit kerja responden, jumlah pendapatan, dan jumlah pengeluaran rutin per bulan responden. Sedangkan analisis deskriptif variabel berdasarkan nilai rata-rata (mean) dari masing-masing variabel yang diukur Analisis Structural Equation Modeling (SEM) Pada penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif, dimana merupakan suatu pengukuran yang digunakan dalam suatu penelitian yang dapat dihitung dengan jumlah satuan tertentu atau dinyatakan dengan angka-angka. Analisis ini meliputi pengolahan data, pengorganisasian data dan penemuan hasil. Permodelan dengan SEM memungkinkan dijawabnya pertanyaan penelitian secara dimensional. Keunggulan aplikasi SEM dalam penelitian manajemen adalah karena kemampuannya untuk mengkonfirmasi dimensi-dimensi dari sebuah konsep atau faktor yang sangat lazim digunakan dalam manajemen serta kemampuannya

9 58 untuk mengukur pengaruh hubungan-hubungan yang secara teoritis ada. Analisis SEM pada penelitian ini dilakukan untuk menganalisis model pengembangan modal insani Model SEM Model SEM berisi dua jenis model, yaitu measurement model dan structural model. Measurement model adalah bagian dari model SEM yang menggambarkan hubungan antara variabel laten dengan indikator-indikatornya. Sedangkan structural model adalah bagian dari model SEM yang menggambarkan hubungan antar variabelvariabel laten atau antar variabel eksogen dengan variabel laten. Model SEM dalam pengambarannya menggunakan beberapa simbol, diantaranya: Konstruk laten dibagi menjadi: a) Konstruk eksogen, dengan simbol (dibaca ksi ), dalam penelitian ini konstruk eksogen ada empat, yaitu 1 (sekolah atau pendidikan formal), 2 (pelatihan umum), 3 (pelatihan khusus), 4 (pengetahuan lainnya) b) Konstruk endogen, dengan simbol (dibaca eta ), dalam penelitian ini konstruk endogen ada tiga, yaitu 1 (modal insani), 2 (peningkatan produktivitas dan laba), 3 (peningkatan pendapatan dan gaji karyawan) Model struktural dibagi menjadi: a) Parameter untuk meggambarkan hubungan konstruk endogen dengan konstruk eksogen dengan simbol (dibaca gama ) b) Parameter untuk menggambarkan hubungan konstruk endogen dengan konstruk endogen lainnnya dengan simbol β (dibaca beta ) Kesalahan pengukuran (measurement error) dibagi menjadi: a) Measurement error yang berhubungan dengen konstruk eksogen yang diberi simbol (dibaca delta ) b) Measurement error yang berhubungan dengan konstruk endogen yang diberi simbol (dibaca epsilon )

10 59 Parameter yang menggambarkan hubungan konstruk eksogen dengan variabel manifesnya, disebut dengan loading, yang diberi simbol λ (dibaca lamda ) Variabel manifes (manifest variable) dibagi menjadi: a) Variabel manifes yang berhubungan dengan konstruk eksogen diberi simbol X. Beberapa varibel manifes pada konstruk eksogen dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut. 1. Konstruk eksogen sekolah atau pendidikan formal ( 1 ) diukur oleh: X 1 : Latar belakang pendidikan formal direfleksikan oleh jabatan/posisi karyawan saat ini. X 2 : Latar belakang pendidian formal direfleksikan oleh kesuaian beban kerja karyawan saat ini. X 3 : Latar belakang pendidikan formal direfleksikan oleh pertimbangan gaji kepada karyawan saat ini 2. Konstruk eksogen pelatihan umum ( 2 ) diukur oleh: X 4 : Pengetahuan dan keterampilan umum direfleksikan oleh hasil pelatihan dan pembelajaran dari atasan karyawan. X 5 : Pengetahuan dan keterampilan umum direfleksikan oleh hasil diskusi dan pembelajaran dari rekan kerja. X 6 : Pengetahuan dan keterampilan umum direfleksikan oleh hasil pembelajaran dari luar koperasi (penyuluh, dinas terkait, mitra, perpustakaan, media komunikasi, dan informasi). 3. Konstruk eksogen pelatihan khusus ( 3 ) diukur oleh: X 7 : Pelatihan khusus karyawan direfleksikan oleh bimbingan/mentoring khusus dari atasan. X 8 : Pelatihan khusus karyawan direfleksikan oleh hasil umpan balik dari penilaian kinerja karyawan. X 9 : Pelatihan khusus karyawan direfleksikan oleh perolehan sertifikasi keahlian khusus.

11 60 4. Konstruk eksogen pengetahuan lainnya ( 4 ) diukur oleh: X 10 : Pengetahuan karyawan direfleksikan oleh hasil pembelajaran secara mandiri dari sumber lain (buku, internet, literatur). X 11 : Pengetahuan karyawan mengenai pemecahan masalah direfleksikan oleh diskusi dengan rekan kerja selama waktu luang. X 12 : Pengetahuan karyawan di luar pekerjaannya direfleksikan oleh saran peningkatan wawasan dan pengembangan diri (kepemimpinan, kewirausahaan, memahami psikologi pelanggan, dan lain-lain). b) Variabel manifes yang berhubungan dengan konstruk endogen diberi simbol Y. Beberapa variabel manifes pada konstruk endogen dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut. 1. Konstruk endogen modal insani ( 1 ) diukur oleh: Y 1 : Modal insani direfleksikan oleh karyawan dalam melakukan pengembangan diri. Y 2 : Modal insani direfleksikan oleh kesadaran karyawan untuk melakukan peningkatan kapasitas secara terus menerus (continuous improvement). Y 3 : Modal insani direfleksikan oleh pembuatan rencana pengembangan bagi setiap individu organisasi dan menerapkan organisasi pembelajar. 2. Konstruk endogen peningkatan produktivitas dan laba ( 2 ) diukur oleh: Y 4 : Peningkatan produktivitas direfleksikan oleh program pengembangan diri karyawan dalam bentuk pelatihan untuk peningkatan kompetensi. Y 5 : Peningkatan produktivitas direfleksikan oleh peningkatan kinerja secara terus menerus. Y 6 : Keuntungan koperasi direfleksikan oleh team work seluruh karyawan.

12 61 3. Konstruk endogen peningkatan pendapatan dan gaji karyawan ( 3 ) diukur oleh: Y 7 : Peningkatan gaji dan pendapatan karyawan direfleksikan oleh telah terpenuhinya standar kehidupan minimum karyawan. Y 8 : Peningkatan gaji dan pendapatan karyawan direfleksikan oleh layaknya insentif yang diterima karyawan. Y 9 : Peningkatan gaji dan pendapatan karyawan direfleksikan oleh ketersediaan fasilitas kompensasi non finansial, seperti program kebersamaan, jaminan kesehatan, ketersediaan tempat tinggal atau transportasi. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penerapan kerangka konseptual terhadap model SEM dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini.

13 62 δ 1 δ 2 δ 3 ε 4 ε 5 ε 6 X1 X2 X3 Y4 Y5 Y6 δ 4 δ 5 δ 6 X4 X5 X6 λx1 λx4 λx5 λx6 λx2 Sekolah atau pendidikan formal ( 1 ) Pelatihan Umum ( 2 ) λx3 2 1 ε 1 ε 2 ε 3 Y1 Y2 Y3 Modal Insani ( 1 ) β 1 Peningkatan produktivitas dan laba ( 2 ) δ 7 δ 8 δ 9 X7 X8 X9 λx7 λx8 λx9 Pelatihan Khusus ( 3 ) 3 4 β 2 Pengetahuan lainnya ( 4 ) Peningkatan gaji dan pendapatan karyawan ( 3 ) λx10 λx11 λx12 Y7 Y8 Y9 X10 X11 X12 ε 7 ε 8 ε 9 δ 10 δ 11 δ 12 Gambar 3. Penerapan Kerangka Konseptual pada Model SEM

14 Tahapan dalam Analisis SEM SEM terdiri dari tujuh tahapan sebagai berikut (Firdaus 2008): 1. Pengembangan model berdasarkan teori. Pada prinsipnya tahap ini merupakan pengujian kausalitas secara empiris yang sudah ada dan digunakan untuk mengkonfirmasi model teoritis tersebut. Tujuannya adalah untuk mengembangkan sebuah model yang mempunyai justifikasi (pembenaran) secara teoritis yang kuat guna mendukung upaya analisis terhadap suatu maslah yang sedang dikaji/diteliti. 2. Pengembangan diagram alur (path diagram) Model teoritis yang telah dibangun pada tahap pertama akan digambarkan dalam sebuah diagram alur (path diagram) yang akan mempermudah untuk melihat hubungan kausalitas yang akan diuji. 3. Mengkonversi diagram alur kedalam persamaan struktural Langkah ini membentuk persamaan-persamaan pada model struktural dan model pengukuran untuk menyatakan hubungan kausalitas. 4. Pemilihan matriks input dan teknik estimasi. Tujuan tahap ini adalah menetapkan data input yang digunakan dalam pemodelan dan teknik estimasi model.data input SEM merupakan matriks kovarian untuk melakukan pengujian model dari teori yang ada setara dengan regresi untuk digunakan dalam penjelasan atau prediksi fenomena yang dikaji. 5. Evaluasi masalah identifikasi model. Tahap ini dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya masalah identifikasi berdasarkan evaluasi terhadap hasil estimasi yang dilakukan program komputer. Masalah identifikasi pada prinsipnya merupakan masalah mengenai ketidakmampuan model yang dikembangkan menghasilkan estimasi yang unik. Apabila setiap kali estimasi dilakukan muncul masalah identifikasi, maka sebaiknya model dipertimbangkan ulang dengan mengembangkan lebih banyak konstruk.

15 50 6. Evaluasi Asumsi dan Kesesuaian model. Suatu model SEM dapat diterima keabsahannya apabila memenuhi persyaratan ukuran kesesuaian (goodness of fit). Hal ini karena dalam SEM terdapat lebih dari satu alat uji statistik untuk mengukur atau menguji hipotesis mengenai model sehingga digunakan beberapa fit indeks untuk mengukur kebenaran-kebenaran model. Beberapa indeks kesesuaian dan cut off value antara lain : a. Degree of freedom (DF); merupakan selisih antara banyaknya koragam atau korelasi data dengan banyaknya koefisien yang akan diduga. Nilai DF harus positif yang menandakan model tidak underidentified. Pada umumnya berkisar antara 2,0 sampai 3,0. b. X 2 - Chi-Square; merupakan pengujian seberapa dekat matriks hasil dugaan dengan matriks data asal dengan menggunakan uji khi-kuadrat (X 2 ). Semakin kecil nilai X 2, semakin baik model tersebut dan diterima berdasarkan probabilitas dengan cut off value sebesar p 0,05 atau p 0,1 c. Root means square errors of approximation (RMSEA). RSMEA merupakan akar dari rata-rata sisaan kuadrat pada tingkat populasi. RSMEA menunjukkan goodness of fit yang diharapkan bila model diestimasi dalam populasi. Syarat nilai RSMEA agar model dapat diterima atau menunjukkan close fit adalah kurang dari atau sama dengan 0,08. d. Goodness of Fit Index (GFI) dan Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI); merupakan ukuran non statistikal yang mempunyai rentang nilai antara 0 (poor fit) sampai dengan 1,0 (perfect fit) yang memperhitungkan proporsi tertimbang dari varian dalam sebuah matriks kovarian contoh. Nilai GFI dan AGFI 0,9 menunjukkan good fit (baik), jika berkisar 0,8 GFI dan AGFI 0,9 menunjukkan moderate fit (sedang). e. Comparative Fit Index (CFI); merupakan indeks yang besarannya tidak dipengaruhi oleh ukuran contoh, sehingga sangat baik untuk mengukur tingkat penerimaan sebuah model. Nilai CFI yang diharapkan adalah 0,90.

16 51 f. Root Mean Residual (RMR) Alat uji ini pada dasarnya menghitung selisih kovarian sampel dengan kovarian estimasi. Tingkat kecocokan model pada uji RMR menunjukkan bahwa semakin kecil nilai RMR maka model tersebut akan semakin baik (good fit). g. Normed Fit Index (NFI) Indeks ini pada dasarnya membandingkan χ 2 hitung pada berbagai model. Kisaran nilai NFI adalah antara 0 sampai dengan 1, dengan nilai yang lebih tinggi adalah lebih baik. h. Aikake Information Criterion (AIC) AIC merupakan informasi berdasarkan statistical information theory dan digunakan untuk membandingkan beberapa model (saturated dan independence model) dengan jumlah konstruk yang berbeda. AIC tidak berkaitan dengan ukuran sampel. Nilai AIC model yang lebih kecil daripada AIC yang diperoleh pada saturated dan independence model mengindikasikan bahwa model adalah fit. i. Expected Cross-Validation Index (ECVI) Proses pembandingan ECVI sama halnya dengan AIC, yaitu membandingkan antara saturated model dan independence model. Nilai ECVI model yang lebih kecil daripada ECVI yang diperoleh pada saturated dan independence model mengindikasikan bahwa model adalah fit. Dengan demikian, indeks-indeks yang digunakan untuk menguji kelayakan sebuah model adalah seperti tercantum dalam tabel berikut:

17 52 Tabel 8. Indeks Pengujian Kelayakan Model Goodness of fit index X 2 (Chi Square) GFI AGFI RMR NFI CFI Cut-off value Diharapkan kecil Kisaran 0-1; GFI 0,90 (good fit) Kisaran 0-1; AGFI 0,90 (good fit) Kisaran 0-1; lebih kecil lebaih baik Kisaran 0-1; NFI 0,95 (good fit) Kisaran 0-1; CFI 0,95 (good fit) PRATIO 0,95 RMSEA 0,05: good fit; 0,08 RMSEA RMSEA 0,1: moderate fit; RMSEA 0,1: poor fit AIC Nilai yang kecil dan mendekati AIC saturated ECVI Nilai yang kecil dan mendekati ECVI saturated Sumber: Byrne (2010) 7. Interpretasi dan modifikasi model Tahap terakhir adalah melakukan interpretasi hasil dan modifikasi bagi model-model yang tidak memenuhi syarat pengujian. Pedoman untuk mempertimbangkan perlu tidaknya dilakukan modifikasi model adalah nilai residual yang dihasilkan model tersebut. Batas keamanan jumlah residual adalah 2%. Apabila nilai residual lebih besar dari 2%, maka sebuah modifikasi perlu dilakukan.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 62 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Deskriptif Responden Dari 105 kuesioner yang dikembalikan oleh responden, dapat diketahui bahwa karyawan terbagi dalam beberapa unit kerja di KPSBU Jabar, yaitu

Lebih terperinci

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dapat diidentifikasi dengan melihat faktor eksternal dan internak yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian penjelasan. Penelitian penjelasan adalah penelitian yang menjelaskan hubungan kausal

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) VII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Strutural Equation Model (SEM) merupakan suatu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel laten dengan variabel teramati sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh persepsi atas suatu harga (price

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis data yang disesuaikan dengan pola penelitian dan variabel yang diteliti. Model yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Stuctural Equation Model merupakan suatu teknik statistik yang mampu menganalisis pola hubungan antara variabel laten dan indikatornya, variabel laten yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Restoran Pia Apple Pie yang berlokasi di jalan Pangrango 10 Bogor. Penentuan lokasi penelitian ini dengan pertimbangan

Lebih terperinci

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA 41 4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian dan interpretasinya. Pembahasan dalam bab 4 ini meliputi gambaran umum yang menjadi subyek penelitian, analisis model SEM,

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS STRUCTUAL EQUATION MODEL (SEM)

VIII. ANALISIS STRUCTUAL EQUATION MODEL (SEM) Atribut yang ditetapkan pada variabel kepuasan merupakan atribut mengenai kepuasan konsumen secara keseluruhan (overall satisfaction). Berdasarkan sebaran pilihan responden, lebih dari setengah dari jumlah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian menggunakan metode Kausalitas, digunakan untuk meneliti pada pupolasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 47 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kabupaten Takalar dan Sidenreng Rappang Provinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja (purpossive),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian pada penelitian ini adalah RSUD Praya. 2. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data Pada bagian ini dilakukan proses pengumpulan dan pengolahan data tahap awal serta pengumpulan data tahap akhir. Pengumpulan data pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris dan dapat diyakini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Structural Equation Modeling (SEM) adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk menyelesaikan model bertingkat secara serempak yang tidak dapat diselesaikan oleh persamaan regresi linear. SEM

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini memaparkan metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Di dalam bab ini akan diuraikan prosedur dan langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan..1.

Lebih terperinci

With AMOS Application

With AMOS Application ASUMSI DAN PERSYARATAN PADA STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) With AMOS Application Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. Asumsi dan persyaratan penting saat menggunakan SEM 1. Sample Size 2. Normalitas Data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Salah satu merek es krim PT Unilever, Magnum kini hadir dengan varian baru. Magnum bukanlah merek produk es krim yang baru bagi masyarakat. Diluncurkannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. 1. Tahap Pendahuluan Studi Literatur 2. Tahap Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini terdiri dari tujauan pustaka, landasan teori dan kerangka pemikiran Tinjauan pustaka berisi penelitian-penelitian sebelumnya dan digunakan sebagai dasar dilaksanakannya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 14 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT. YCH Indonesia adalah salah satu perusahaan distributor yang hampir 90% mendistribusikan produk susu dari perusahaan Frisian Flag Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan metode-metode penelitian yang akan digunakan, yang meliputi sumber dan jenis data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini BMT Marhamah dan subyek dalam penelitian ini adalah karyawan tetap di BMT Marhamah. B. Jenis Data Jenis data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan ini

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Prima Fresh Mart (PFM) cabang Kelapa Gading, Jakarta Timur berlokasi di Jl. Boulevard Raya PA 11 No. 19. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Obyek dan subyek penelitian Obyek penelitian adalah di kantor UPT Kementerian Sosial di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman,

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 29 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Desember 2009 dengan tempat penelitian di Kota Makassar Sulawesi Selatan. Khususnya pada kawasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian Subjek penelitian yang akan kami ambil adalah mahasiswa yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengetahui perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah BAB III METODE PENELITIAN Pada subbab ini menjelaskan tentang tahapan yang dilakukan dari proses awal sampai akhir dalam penelitian. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yang merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan

Lebih terperinci

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi 19 KERANGKA PEMIKIRAN Schiffman dan Kanuk (2004) menyatakan bahwa niat merupakan satu faktor internal (individual) yang memengaruhi perilaku konsumen. Niat merupakan bentuk pikiran yang nyata dari rencana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat penelitian, melakukan perumusan masalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) merupakan salah satu produsen motor yang memiliki pangsa pasar cukup luas. Dengan meningkatnya permintaan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Waroeng Taman Kota Bogor yang berlokasi di Jl. Ceremai, kawasan Taman Kencana, Bogor. Pemilihan lokasi penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kemiskinan mempunyai indikator dan faktor penyebab. Mereka adalah sebagian warga miskin kota Depok. Pemerintah Depok menggolongkan mereka ke dalam kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek & Subyek Penelitian Obyek dari penelitian ini yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan subyeknya ialah para Mahasiswa Magister UMY. Alasan mengapa peneliti memilih

Lebih terperinci

PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN Putiri Bhuana Katili 1),Mutia Adha 2) Jurusan Teknik Industri, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Jend.Sudirman Km.3 Cilegon, Banten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab III akan memaparkan jenis penelitian yang digunakan, populasi dan sampel, pengukuran konsep, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III MODEL KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

BAB III MODEL KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 37 BAB III MODEL KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 3.1. Model Konseptual Sebelumnya telah dikemukakan beberapa hal yang mempengaruhi intensitas pembelian, dalam hal ini terhadap produk Toyota Avanza. Untuk itu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Pusat Traing Perbankan (PTP) Yogyakarta dengan alamat Perum Candi Gebang Permai Blok T. No. 1,3,4,5 Wedomartani Sleman Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh kualitas layanan, komitmen, dan kepercayaan terhadap loyalitas. Sebagai variabel bebas (independent

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pemecahan masalah dalam penelitian ini diawali dengan studi literatur yang mencakup kajian teori, penelitian empiris sebelumnya dan model yang relevan dengan masalah penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah PT. Mega Andalan Komponen Logam yang beralamat di Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Dan subyek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman pada bulan Januari 2016, dengan subjek penelitian adalah Pegawai Negeri Sipil

Lebih terperinci

A.Sejarah SEM dan Pengertian B.Model SEM C.Persamaan Matematis dalam SEM D.Konsep dan Istilah E. Asumsi F. Bagian SEM G.Proses Analisis SEM

A.Sejarah SEM dan Pengertian B.Model SEM C.Persamaan Matematis dalam SEM D.Konsep dan Istilah E. Asumsi F. Bagian SEM G.Proses Analisis SEM DAFTAR ISI I. LATAR BELAKANG II. ISI A.Sejarah SEM dan Pengertian B.Model SEM C.Persamaan Matematis dalam SEM D.Konsep dan Istilah E. Asumsi F. Bagian SEM G.Proses Analisis SEM III. IV. KESIMPULAN JURNAL

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Visi PT Indofood CBP Sukses Makmur Cabang Makassar yang juga merupakan Visi PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah Perusahaan Total Food Solutions. Diperlukan

Lebih terperinci

1. Tahap Awal. a) Studi Literatur b) Pengumpulan data awal (observasi, wawancara) 2. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data

1. Tahap Awal. a) Studi Literatur b) Pengumpulan data awal (observasi, wawancara) 2. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan melalui 3 tahap yang dijelaskan pada bab ini. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. 1. Tahap Awal a) Studi Literatur b) Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data dan Tehnik Pengumpulan Data Data yang di gunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer. Menurut Azwar (2009) data primer adalah data yang di peroleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mengenai pengujian model Theory Planned Behavior dalam menentukan pengaruh sikap siswa, norma subjektif,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Deskriptif 1. Analisis secara deskriptif Bagian ini akan membahas hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan dari lapangan berdasarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian kali ini dilakukan di hotel kategori bintang 3 di Yogyakarta. Penelitian ini ditujukan untuk melihat pengaruh kepuasan, kualitas layanan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang akan menjadi sasaran dalam penelitian ilmiah, objek penelitian yang akan dilakukan menjadi sasaran dalam

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL

BAB V ANALISIS HASIL BAB V ANALISIS HASIL 5.1. Analisis Kecocokan Pada analisis hasil, bagian utama yang dibahas adalah mengenai tingkat kecocokan antara data dengan model, validitas dan reliabilitas model pengukuran serta

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN JURUSAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN JURUSAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN JURUSAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) (Studi Kasus di Jurusan Statistika Universitas Diponegoro Semarang) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek/subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, identifikasi variabel, definisi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 No. Responden : KUESIONER

LAMPIRAN 1 No. Responden : KUESIONER LAMPIRAN 1 No. Responden : KUESIONER Kepada : Yth. Responden Dengan hormat, Terima kasih atas partisipasi anda menjadi salah satu responden dan secara sukarela mengisi kuesioner ini. Saya mahasiswi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Proses penelitian ini di awali dengan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di tempat penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Pre-Test Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pre-test terlebih dahulu sebelum menyebarkan kuesioner yang sebenarnya kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan dengan penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

BAB II LAPORAN PENELITIAN. Pada bagian ini memuat: (a) Deskripsi Data Penelitian; dan (b) Analisis Data Penelitian.

BAB II LAPORAN PENELITIAN. Pada bagian ini memuat: (a) Deskripsi Data Penelitian; dan (b) Analisis Data Penelitian. BAB II LAPORAN PENELITIAN Pada bagian ini memuat: (a) Deskripsi Data Penelitian; dan (b) Analisis Data Penelitian. A. Deskripsi Data Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. = λ 14 X 2 + δ. X2.6 = λ 15 X 2 + δ 15

METODE PENELITIAN. = λ 14 X 2 + δ. X2.6 = λ 15 X 2 + δ 15 68 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah ex post facto, yaitu bentuk penelitian yang menilai peristiwa yang telah terjadi atau penilaian kondisi faktual di lapangan.

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dalam mencapai maksudnya. Dalam penelitian ini, metode menjadi alat bantu

BAB III METODA PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dalam mencapai maksudnya. Dalam penelitian ini, metode menjadi alat bantu BAB III METODA PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metodologi merupakan pengetahuan atau uraian mengenai metode. Metode itu sendiri merupakan cara kerja yang sistematis untuk mempermudah suatu kegiatan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Ayam Bakar Wong Solo Cabang Medan di Jalan Polonia Penetuan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Jasa Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak yang lain, yang pada dasarnya bersifat intangible ( tidak berwujud

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II 62 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Data penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II (Persero).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh karakteristik produk (product characteristic),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian mulai tanggal 1 Mei 2014 sampai 20 Juni

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian mulai tanggal 1 Mei 2014 sampai 20 Juni BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan tempat penelitian Penulis melakukan penelitian mulai tanggal 1 Mei 2014 sampai 20 Juni 2014 di Kantor Biro Sekretariat Asosiasi Perusahaan Jalur Prioritas yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Deskripsi data penelitian, mencakup uraian tentang gambaran umum dari setiap variabel penelitian yang terdiri dari: Kinerja Pegawai (Y), Budaya

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Survei Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan hotel bintang tiga di wilayah kota Cirebon. Ukuran sampel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Industri ini mengacu pada kegiatan operasional percetakan dan obyek penelitian ini ialah untuk mengetahui besarnya pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Kualitas

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Untuk mencapai tujuan yang telah disebutkan di bagian pendahuluan, maka metodologi penelitian yang digunakan dapat digambarkan sebagai berikut. MULAI PERUMUSAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV Opal Transport. B. Populasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder.

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data ini dikumpulkan dari berbagai sumber, antara lain data Survey Demografi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menjelaskan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian digilib.uns.ac.id 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berisi tentang desain penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono,2010).

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Gambaran Umum Responden Objek penelitian yang ditetapkan adalah mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti angkatan 2006-2010

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan tiga jenis variabel yang dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Variabel

Lebih terperinci

VII. ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN PIA APPLE PIE BOGOR

VII. ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN PIA APPLE PIE BOGOR VII. ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN PIA APPLE PIE BOGOR 7.1. Hasil Analisis SEM (Structural Equation Modelling) Model pada penelitian ini terdiri dari enam variabel laten, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Proses penelitian ini di awali dengan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di tempat penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN Bagian ini akan menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan sampel, pengukuran konsep, pengumpulan

Lebih terperinci

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECENDERUNGAN JIWA WIRAUSAHA MAHASISWA ITS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECENDERUNGAN JIWA WIRAUSAHA MAHASISWA ITS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECENDERUNGAN JIWA WIRAUSAHA MAHASISWA ITS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL Arlina Sephana 1 dan Dwi Endah Kusrini 1 Mahasiswa Jurusan Statistika FMIPA-ITS

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 103 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Survei Dari 25 kantor LPND sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 11 Tahun 2005, No. 81 Tahun 2006, No. 08 Tahun 2008, dan No. 09 Tahun 2008,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Infomedia Solusi Humanika (INSANI) yang beralamatkan di Jl RS Fatmawati No 75 Jakarta Selatan didirikan di Jakarta pada 24 Oktober 2012 berdasarkan

Lebih terperinci