BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Transkripsi

1 36 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Toysindo Kreasi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi boneka, serta memperdagangkannya untuk keperluan promosi dan hiburan. PT. Toysindo Kreasi ini berdiri pada tahun 2003 yang pada mulanya berkedudukan di kediaman rumah orang tua di Jln. Taman Kosambi Timur Blok F1 No 45 Rt/Rw 05/09 Cengkareng Jakarta Barat, yang sekarang berpindah ke daerah Cibitung, dengan luas 600 m 2, yang dilegalisir pada tahun 2003 bernomor SIUP: 0483/10-04/pk/VII/2000 yang dipimpin oleh Venny Darmadi dan dimiliki oleh Siska. PT. Toysindo Kreasi ini pertama kali berdiri, hanya berdasarkan hobi diri sendiri yang suka membuat berbagai macam kreasi dari kain. Kemudian PT. Toysindo Kreasi berkembang dengan memiliki 5 orang karyawan, yang bekerja sebagi bagian keuangan, produksi dan sales, yang hanya dapat memproduksi boneka sebanyak 60 pcs setiap harinya. Pada tahun 2004 awal Januari, PT. Toysindo Kreasi sudah memiliki karyawan lebih dari 100 orang, sehingga dalam satu harinya dapat memproduksi sebanyak 2000 pcs, paling maksimum setiap harinya. Dengan memiliki mesin jahit sebanyak 3 pcs dan mesin bordir 1 pcs. PT. Toysindo Kreasi ini tumbuh dan berkembang secara bertahap, dengan keuletan dan keseriusan dalam mengelola sehingga mampu meningkatkan penjualan dan sekaligus mempeluas wilayah pemasarannya sampai daerah yang strategis. PT. Toysindo Kreasi menggunakan pemasaran melalui salesman dan bekerja sama dengan para distributor. Tujuan didirikannya perusahaan ini adalah: 1. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang produksi boneka 2. Memperoleh laba atau keuntungan atas usaha yang dijalankan 3. Ikut serta dalam mengurangi pengangguran Model pengiriman pada perusahaan ini adalah:

2 37 1. Produk yang sudah jadi dikirim ke Kosambi untuk dihitung ulang dan di simpan di gudang. 2. Dalam kota dapat diantar dengan menggunakan mobil box 3. Luar kota menggunakan bantuan Expedisi Hira Adya Naranata yang keberadaannya di Jl. Pondok Randu 97 Rawa Buaya dan pada umumnya Hira mengantar dengan menggunakan bantuan mobil box 3.2 Kondisi Bisnis Perusahaan Sejenis Pada saat berdiri PT. Toysindo Kreasi merupakan industri rumah tangga yang mempekerjakan 5 orang dengan modal awal Rp ,- (lima juta) untuk aktiva tetap yang terdiri dari mesin-mesin jahit merek Juki sebanyak 3 buah dan satu mesin bordir merek Brother. Awal produksi dimulai tahun 2003 yang menghasilkan sebanyak 60 pcs perharinya, karena kegigihan dari pemiliknya sampai saat ini maka industri rumah tangga ini berkembang menjadi suatu persekutuan komanditer yang mampu memproduksi 2000 pcs perhari. PT Toysindo Kreasi memproduksi berbagai jenis boneka yang terdiri dari berbagai jenis bahan dan kualitas. Biasanya bahan yang paling umum digunakan berdasarkan kualitas mulai dari bahan Vonel, Yelpo, Felboa, Kriting, Rasfur, Handuk,Nelex, dan Ahak. Di setiap jenis bahan tersebut memiliki berbagai tingkatannya sendiri lagi seperti bahan Vonel memiliki kualitas nomor satu sampai tiga, dan yang lainnya mengikuti. PT. Toysindo Kreasi ini memiliki 2 pemasok yaitu dari pabrik bahan lokal seperti bahan Felboa, Vonel, Nelex, dan Ahak; serta dari pabrik Korea yang dapat memenuhi bahan Yelpo, kriting, dan Rasfur. Pada tahun awalnya beroperasinya PT. Toysindo Kreasi, daerah pemasarannya masih terbatas Jabotabek dengan menawarkan dari satu toko ke toko lainnya, dari tempat hiburan yang satu ke lainnya; contohnya seperti Timezone, Funworld, Funcity, Taman safari dan sampai ke pedagang grosir boneka di Pasar Pagi dan Mangga Dua, namun pada tahun 2005 PT. Toysindo Kreasi telah melebarkan daerah pemasaran barunya ke Surabaya dan Jogjakarta.

3 Struktur organisasi PT Toysindo Kreasi dan uraian tugas Salah satu unsur pendukung dalam menentukan kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuan adalah sistem struktur organisasi perusahaan tersebut. Struktur organisasi ini menggambarkan dan menyatakan adanya urutan dan tanggung jawab di antara bagian-bagian yang ada dalam struktur tersebut. Dengan adanya struktur organisasi maka masing-masing bagian dapat mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tanggung jawab dan wewenang seluruh personalia serta kepada siapa mereka harus bertanggung jawab. Uraian pekerjaan atau deskripsi pekerjaan adalah suatu daftar tugas-tugas, tanggung jawab, hubungan laporan, kondisi kerja, tanggung jawab ke penyelia suatu jabatan. DIREKTUR Pemasaran Keuangan Produksi Sales Agen Agen Akuntan Penagihan P Pemotongan Penjahitan Pengisian Sumber :PT. Toysindo Kreasi Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan Sejenis 1. Direktur/ pemilik Sebagai pemilik sekaligus manager dari PT. Toysindo Kreasi mengemban tugas dan wewenang sebagai berikut : a. Melakukan pengawasan secara menyeluruh atas semua kegiatan produksi dan non produksi yang terjadi di pabrik.

4 39 b. Memeriksa laporan keuangan dan membuat keputusan taktis dan strategis untuk pengembangan usaha dimasa yang akan datang. c. Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap jalannya operasional dan memperhatikan kondisi baik material maupun tenaga kerja. 2. Bagian Pemasaran Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a. Menetapkan kebijaksanaan dibidang pemasaran serta membawahi salesman dan mengawasi pelaksanaannya. b. Melakukan promosi untuk meningkatkan volume penjualan. c. Menyampaikan laporan bulanan atau tahunan tentang hasil penjualan. 3. Bagian Keuangan Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a. Melakukan pencatatan atas seluruh kegiatan keluar masuknya arus keuangan. b. Mengevaluasi kerja karyawan menurut tata cara yang telah disepakati. c. Mempertanggung jawabkan tugas yang diberikan oleh pimpinan dan menyampaikan laporan secara periodik kepada pimpinan. 4. Bagian produksi Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a. Melakukan motivasi kepada karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. b. Mengarahkan karyawan bila menyimpang dari pekerjaannya. c. Melaksanakan tugas dari pimpinan untuk menyelesaikan produksi yang ditargetkan. d. Bertanggung jawab atas laporan yang diberikan secara periodik kepada pimpinan. 3.4 Analisis Kekuatan Persaingan dalam Industri Untuk menentukan strategi korporat harus terlebih dahulu mengetahui keunggulan bersaing yang dimiliki, atau diciptakan, dan menempatkan pada masing-masing unit bisnis. Penciptaan keunggulan bersaing tersebut mengacu pada pemain baru yang masuk didalam industri ini dikutip

5 40 dari Philip Kotler (2002, p248). Ada lima kekuatan yang mendapat perhatian dari setiap perusahaan, yaitu: 1. Ancaman pendatang baru. 2. Ancaman produk pengganti. 3. Kekuatan tawar-menawar pembeli. 4. Kekuatan tawar-menawar pemasok. 5. Persaingan diantara perusahaan yang ada. Lima kekuatan tersebut di atas merupakan kekuatan yang secara bersama-sama akan menentukan intensitas dan keuntungan (profitability) dari sebuah perusahaan, maka dari itu perumusan strategi dan pengambilan keputusan yang tepat diperlukan dalam menghadapi pesaingpesaingnya. Pendatang Baru Kekuatan Pemasok Pesaingan Industri Kekuatan Pembeli Produk Pengganti Sumber: Philip Kotler (2002, p248) Gambar 3.2 Lima Kekuatan Michael Porter 1. Ancaman Pendatang Baru Sekitar 60% dari penduduk di daerah Cikampek merupakan pengrajin boneka (Pikiran Rakyat, Tanggal 12 Mei 2003). Camat Cikampek, Drs. Jaya Rahmat yang didampingi Mantri Polisi E.

6 41 Misbach, S. H, menerangkan, tumbuh suburnya industri rumahan di desa Cikampek Utara membuat masyarakat di desa itu mampu meningkatkan kehidupan di sektor perekonomian warganya. Berdasarkan data dan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa, pendatang baru atau newcomers dalam bidang usaha produksi boneka jumlah pendatang baru belum terlalu banyak jumlahnya, sebab banyak orang yang sebenarnya tidak paham akan bisnis ini, selain itu tidak semua orang dapat menjalankan bisnis ini. Walupun ancaman pendatang baru tidak terlalu banyak, perusahaan harus tetap mewasapdai adanya ancaman pendatang baru tersebut, yang kebanyakan dari pengrajin rumah tangga. Perusahaan juga seharusnya mewaspadai dan secara berkelanjutan memantau pesaing-pesaing baru tersebut. Agar tidak kehilangan pelanggannya, maka perusahaan perlu untuk memperhatikan, menjaga, dan meningkatkan kualitas dari produksi boneka tersebut. Ancaman pendatang baru bukanlah suatu ancaman yang berarti apabila pesaing baru tersebut tidak didukung oleh modal yang cukup, pendistribusian yang baik, dan hal-hal lain yang diperlukan untuk membuat usaha tersebut bertahan di dunia bisnis. 2. Kekuatan Daya tawar Pembeli Pelanggan biasanya meminta agar perusahaan mau memberikan cara pembayaran dengan sistem angsuran atau potongan harga untuk kualitas produk boneka yang sama dengan membayar dengan kontan. Kejadian seperti ini sudah sering terjadi dalam kegiatan bisnis sehari-hari. Maka dari itu, perusahaan memberikan pelayanannya agar kualitas tetap terjaga dan para pelanggan mendapatkan apa yang harus didapat dari pengorbanannya. Kesimpulannya bahwa daya tawar konsumen terhadap perusahaan sangat tinggi, dikarenakan tingkat ketersedian barang yang ada di pasar. 3. Kekuatan daya Tawar Pemasok Darman menjelaskan, untuk kebutuhan bahan baku membuat boneka, pihaknya tak terlalu sulit mencari. Pabrik dan industri yang ada di Karawang, Bekasi dan Tangerang mampu menunjang kebutuhan bahan bakunya (Pikiran Rakyat, Senin 12 Mei 2003). Selama ini pengusaha kecil memperoleh bahan sisa potongan kain dari pabrik boneka di Bandung atau Jakarta (Kompas, Senin 30 Mei 2005). Untuk menghindari besarnya pengeluaran biaya untuk bahan baku dan ketersediaan

7 42 bahan baku agar tidak menggangu operasional perusahaan, biasanya perusahaan melakukan tawar menawar harga dengan pihak pemasok untuk mendapatkan harga yang lebih rendah dan keringanan pembayaran, selain itu perusahaan juga mendekatkan letak pabrik dengan daerah dimana bahan baku dapat keluar dan masuk dengan lebih mudah. Perusahaan juga tidak hanya tergantung dari satu pemasok saja, tetapi perusahaan mempunyai solusi untuk menjalin hubungan baik dengan pemasok asing (impor). Jadi pemasok bahan baku tidak berpengaruh terhadap jalannya perusahaan. Kesimpulannya daya tawar pemasok terhadap perusahaan rendah. 4. Ancaman Produk Pengganti Salah satu ancaman yang paling serius bisa menggoyahkan kedudukan perusahaan adalah produk pengganti. Untuk saat ini produk pengganti boneka hanyalah Barbie dan barang sejenis yang terbuat dari plastic. Tetapi produk tersebut berbeda, karena boneka merupakan suatu mainan dan sovenier yang tebuat dari bahan berbulu yang enak dan nyaman untuk dipegang. Oleh sebab itu walupun ancaman yang datang dari produk pengganti ada, ancaman tersebut tidaklah terlalu besar dan berpengaruh, karena hal ini dipengaruhi pada selera konsumen dalam memilih. 5. Persaingan di antara Perusahaan Sejenis Menurut Marietta, persoalan yang kami hadapi tidak saja soal produk kami yang tidak bisa bersaing harga dengan produk Cina ( Kompas, Rabu 27 Agustus 2003). Pengusaha tidak berdaya karena masyarakat juga memilih untuk membeli produk Cina karena alasan lebih murah (Suara Merdeka, Senin 13 Maret 2006). Pesaingan dapat juga dikatakan sebagai perlombaan dalam rangka menguasai target pasar yang telah direncanakan sebelumnya. Untuk saaat ini persaingan produk boneka di kalangan lokal tidaklah terlalu ketat, karena para pembuat tetap masih sangat menghargai harga pasaran produk. Tetapi untuk pesaing yang datang dari luar negeri seperti China, telah membuat harga boneka menjadi sedikit turun dari harga pasaran, karena produk dari China ini sedikit lain dari lokal; contohnya seperti boneka pasir, yang di dalam negeri tidak dapat dibuat sebab tidak tersedianya bahan baku. Yang menyebabkan harga pasaran boneka turun adalah para konsumen lebih memilik produk dari luar ketimbang produk lokal, sehingga para pembuat boneka menurunkan

8 43 harga. Tetapi untuk saat ini, produk boneka banyak dicari untuk keperluan sovenier sehingga hargapun sangat bervariasi. Tergantung kualitas yang diingini. 3.5 Rencana Usaha Berawal dari ide, ingin membuka usaha produksi boneka dan peluang usaha yang menjanjikan di sektor industri rumahan ini (Home Industry). Penelitian ini ingin merencanakan usaha produksi boneka di antaranya sebagai berikut: 1. Usaha produksi boneka ini rencananya ingin dibangun di daerah Cibitung, Ciliungsi atau daerah Bekasi. Diperkirakan tanah yang dibutuhkan dalam membangun pabrik ini seluas ± 500 M Rencana pembangunan pabrik ini dimulai pada bulan September 2006 dan di perkirakan proses pembangunan berlangsung selama 2 bulan lamanya. Perkiraan dana yang dibutuhkan untuk membangun pabrik adalah sebesar ± Rp ,- Setelah pembangunan pabrik selesai, rencana selanjutnya adalah pembelian perlengkapan dan peralatan oprasional pabrik. Perlengkapan dan peralatan oprasional berupa di antaranya mesin-mesin jahit, dan bordir. Untuk pembelian bahan baku rencana pemesanan dilakukan di daerah Pasar Pagi, diperkirakan pembuatan menggunakan bahan felboa terlebih dahulu karena bahan tersebut lebih mudah di dapatkan. 3. Rencana manajemen usaha produksi boneka sebagai berikut Pemilik Direktur Pemasaran Keuangan Produksi Distribusi Salesman Administrasi Akutansi Kepala Kepala Gudang Sumber: PT Toysindo Kreasi Gambar 3.3

9 Rencana Struktur Organisasi Tugas dan tanggung awab dari struktur organisasi adalah sebagai berikut: a. Sebagai Pemilik tugas dan wewenang sebagai berikut: 1. Melakukan pengawasan secara menyeluruh atas semua kegiatan produksi dan non produksi yang terjadi di pabrik. 2. Memeriksa laporan keuangan dan membuat keputusan taktis dan strategis untuk pengembangan usaha dimasa yang akan datang. 3. Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap jalannya operasional dan memperhatikan kondisi baik material maupun tenaga kerja. b. Direktur utama 1. Merumuskan rencana tujuan, sasaran, dan kebijakan umum perusahaan secara keseluruhan. 2. Mengawasi, mengkoordinasi dan memimpin jalannya aktifitas perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 3. Bertanggung jawab dan membeli laporan kepada pemilik c. Bagian Pemasaran 1. Menetapkan kebijaksanaan dibidang pemasaran serta membawahi salesman dan mengawasi pelaksanaannya. 2. Melakuakan promosi untuk meningkatkan volume penjualan dan mengenal dengan mencari informasi mengenai pasar 3. Melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan harga yang ditetapkan perusahaan. 4. Menyampaikan laporan bulanan atau tahunan tentang hasil penjualan. d. Bagian Keuangan 1. Melakukan pencatatan atas seluruh kegiatan keluar masuknya arus keuangan.

10 45 2. Merencanakan,melakukan implementasi dan menyiapkan anggaran perusahaan. 3. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan melaksanakan recruitment karyawan. 4. Mempertanggung jawabkan tugas yang diberikan oleh pimpinan dan menyampaikan laporan secara periodik kepada pimpinan e. Bagian Produksi 1. Melakukan motivasi kepada karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. 2. Mengarahkan karyawan bila menyimpang dari pekerjaannya. 3. Melaksanakan tugas dari pimpinan untuk menyelesaikan produksi yang ditargetkan. 4. Bertanggung jawab atas laporan yang diberikan secara periodik kepada pimpinan. f. Bagian Distribusi 1. Mengatur dan mengawasi pengiriman barang hingga tujuan. 2. Bertanggung jawab atas ketepatan waktu dan kondisi barang agar tetap terjaga. 3. Memperluas pemasaran dengan mencari koneksi distributor baru. f. Bagian Salesman 1. Memasarkan produk kepada pelanggan dan mencari pelanggan baru. 2. Bertanggung jawab atas target penjualan yang diberikan oleh perusahaan. 3. Memberikan laporan kepada bagian pemasaran mengenai tingkat penjualan yang dicapai. g. Bagian Administrasi dan umum 1. Pengembangan organisasi dan keamanan perusahaan. 2. Memperhatikan peningkatan kesejahteraan dan pembinaan karyawan. 3. Melakukan perekrutan dan seleksi karyawan baru. h. Bagian Akutansi

11 46 1. Membuat laporan laba rugi bulanan maupun tahunan. 2. Membuat jurnal penerimaan dan pengeluaran kas. 3. Bertanggung jawab atas laporan keuangan yang telah dibuat. i. Kepala Produksi 1. Melakukan pencatatan atas pekerjaan yang telah diproduksi oleh karyawan. 2. Mengawasi jalannya proses produksi dari input menjadi output. 3. Memotivasi karyawan untuk meningkatkan produksi dan kebersihan produk. j. Kepala Gudang 1. Bertanggung jawab dan bertugas untuk mengontrol keluar-masuknya barang. 2. Memberikan laporan kepada bagian produksi atas kondisi barang masuk atau keluar. 4. Rencana oprasional pabrik dimulai pada bulan Januari 2007, dengan menyerap tenaga kerja awal ± 20 orang. Kapasitas produksi maksimum awal per hari 400 pcs boneka per harinya. Dengan memiliki mesin jahit sebanyak 20 buah dan satu mesin bordir. Strategi pemasaran yang direncanakan pada awal-awal oprasional pabrik adalah dengan menawarkan produk ke Pasar Pagi, Mangga Dua dan ke toko-toko.