BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Plymilindo Perdana merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang supporting plywood dan cat tembok.pt. Plymilindo Perdana ini pertama kali didirikan pada tanggal 15 Oktober 1987,dimana pada saat itu perusahaan berfokus pada produksi hot melt glue,venner tapes, wood putty, carbon metal, grinding wheels dan sparepart mesin plywood.sejak tahun 2005, PT. Plymilindo Perdana mencoba untuk memproduksi produk baru yakni cat tembok, karena perusahaan melihat sektor properti yang sangat menjanjikan dimasa yang akan datang. Hasil produksidipasarkan di Jakarta dan diberbagai daerah seperti: Banjarmasin,Pontianak,Pekanbaru, Samarinda, Medan, Surabaya dan Solo. Selain itu, hasil produksi cat tembok ini juga dipasarkan ke berbagai perusahaan retail bangunan seperti Depo Bangunan,Metro Bangunan, toko bangunan dan kepada pembeli langsung. 2. Struktur Organisasi Perusahaan Untuk kelancaran jalannya suatu perusahaan diperlukan beberapa bagian yang mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda namun saling menunjang.karena itu diperlukan struktur organisasi yang 48

2 49 berfungsi untuk memperjelas tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda pada tiap bagian.untuk menjalankan dengan baik organisasi diperusahaan, perlu diperhatikan pedoman, asas-asas atau prinsip-prinsip organisasi, seperti perumusan tujuan yang jelas, pembagian kerja, pendelegasian kekuasaan, kesatuan perintah, dan tanggung jawab serta tingkat pengawasana dan koordinasi. Tujuan dibentuknya struktur organiasi adalah untuk : a. Mempermudah pelaksanaan tugas atau pekerjaan b. Mempermudah pimpinan dalam mengawasi pekerjaan bawahan c. Mengkoordinasikan kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan d. Menentukan kedudukan seseorang dalam fungsi kegiatan sehingga mampu menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya. Tugas dan tanggung jawab masing-masing adalah sebagai berikut : a. Direktur Utama Merupakan pemilik dan sebagai pengawas atas segala aktivitasaktivitas dari manajemen tertinggi dan sebagai pemegang saham. b. Direktur Keuangan Bertanggung jawab atas semua aktivitas perusahaan.tugas Direktur keuangan adalah : 1) Pembuatan anggaran pendapatan dan belanja perusahaan serta mengadakan pengawasan terhadap pelaksaan dari anggaran pendapatan dan belanja perusahaan.

3 50 2) Merencanakan kegiatan pengadaan suku cadang, bahan baku, bahan pembantu dan mesin-mesin lainnyasebagai kelengkapan dalam kegiatan produksi. c. General Manajer General Manajer bertindak sebagai pucuk pimpinan dan penanggung jawab tertinggi atas segala kegiatan perusahaan baik dari segi administrasi maupun operasional perusahaan dan bertanggung jawab terhadap direktur utama. 1) Manajer Perencanaan Manajer perencanaan membawahi : Bagian QA dan PPIC, dimana bagian QA membawahi bagian R & D dan QC yang bertugas dan bertanggung jawab memastikan kualitas performansi dalam perusahaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan. Sedangkan bagian PPIC membawahi bagian produksi dan gudang yang bertugas dan bertanggung jawab atas semua proses produksi, membuat laporan produksi, mengawasi keluar masuk barang serta mengetahui stok barang digudang. 2) Manajer pembelian Manajer pembelian membawahi : Bagian Pembelian, dan Administrasi Pembelian. Bertugas dan bertanggung jawab membuat laporan pembelian dalam suatu periode baik jangka pendek maupun jangka panjang, dan menentukkan pemasok yang

4 51 akan dipilih dalam melakukan pembelian, serta melakukan pemeriksaan berkala terhadap order pembelian yang dilakukan. 3) Manajer Pemasaran Manajer pemasaran bertanggung jawab kepada General Manajer.Bertanggung jawab mencari pelanggan baru dan melakukan kunjungan ke setiap pelanggan dan bertugas menjalankan promosi serta penjualan produk. Manajer pemasaran membawahi : Bagian pemasaran, Bagian Administrasi Penjualan, Bagian Pengiriman. Bertanggung jawab dalam memantau penjualan barang, membuat jadwal sales, dan mengontrol aktivitas sales mengenai penjualan produk. 4) Manajer Keuangan dan Akuntansi Bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur. a) Menyiapkan L/R dan Jurnal setiap bulan dan setiap tahun b) Menyiapkan Laporan Pajak Tahunan Manajer keuangan membawahi : Bagian Keuangan, Bagian Akuntansi Biaya Bagian Finance bertanggung jawab atas : a) Bertanggung jawab atas penerimaan dan pengeluaran uang harian b) Melakukan pemrosesan pembayaran untuk supplier,ekspeditur,dan lain-lain c) Mengontrol tagihan atas invoice yang telah dikirim

5 52 d) Membuat laporan atas pengeluaran dan pemasukan uang 5) Manajer Personalia Manajer personalia membawahi : Bagian Umum dan Bagian Personalia. Bertugas dan bertanggung jawab : membuat skedul karywan, melakukan dan merumuskan sistem penggajian, serta melakukan komunikasi dengan karyawan dan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pihak luar untuk kepentingan perusahaan. B. Analisis Biaya Produksi Seperti yang diuraikan didepan, PT.Plymilindo Perdana adalah perusahaan yang memproduksi cat tembok dengan berbagai jenis produk, namun disini penulis ingin mengambil satu jenis produk untuk menganalisis proses biaya produksinya yakni cat tembok standar. Sebelum dilakukan perhitungan target costing, maka terlebih dahulu akan disajikan data biaya produksi cat tembok standar pada PT.Plymilindo Perdana khususnya untuk tahun 2011 s/d 2013 yang dapat disajikan pada tabel 4.1 yaitu sebagai berikut.

6 53 TABEL 4.1 DATA HASIL PRODUKSI CAT TEMBOK STANDAR TAHUN 2011 S/D TAHUN 2013 Tahun Total Produksi ( Kgs) Total Rata-Rata Sumber : PT.Plymilindo Perdana Berdasarkan tabel 4.1 yakni data hasil produksi cat tembok standar untuk tahun 2011 s/d 2013 yang menunjukkan bahwa rata-rata produksi cat tembok standar per tahun sebesar kgs yang dapat diperincikan untuk tahun 2011 yaitu sebesar kgs, tahun 2012 terjadi penurunan hasil produksi dikarenakan permintaan pada cat tembok menurun, sedangkan persediaan dari hasil produksi di tahun 2011 cukup banyak tersedia di gudang, total produksi pada tahun 2012 sebesar kgs, dan tahun 2013 terjadi kenaikan pada total hasil produksi yaitu sebesar kgs. Dalam hubungannya dengan uraian tersebut diatas dapat disajikan data biaya-biaya produksi, antara lain :

7 54 1. Bahan baku langsung Bahan baku langsung khususnya pada PT.Plymilindo Perdana untuk tahun 2011 s/d 2013 yang dapat disajikan pada tabel 4.2 yaitu sebagai berikut : TABEL 4.2 PEMAKAIAN BAHAN BAKU LANGSUNG TAHUN 2011 S/D TAHUN 2013 Tahun Pemakaian Bahan Baku Langsung ( Rp) 2011 Rp Rp Rp Total Pemakaian Bahan Baku Rp Sumber : PT.Plymilindo Perdana Berdasarkan tabel 4.2 yakni data biaya bahan baku langsung yang dikeluarkan oleh perusahaan, maka besarnya biaya bahan baku untuk 3 (tiga) tahun terakhir dapat ditentukan dengan menggunakan rumus : Biaya bahan baku langsung (kgs) = Biaya bahan baku langsung Jumlah Produksi Dengan demikian maka besarnya biaya bahan baku langsung untuk 3 (tiga) tahun terakhir dapat dihitung berikut ini :

8 55 a. Tahun 2011 Biaya bahan baku langsung untuk produksi cat tembok standar tahun 2011dapat ditentukan : Biaya bahan baku langsung (kgs) = Rp = Rp ,59/Kgs b. Tahun 2012 Biaya bahan baku langsung untuk produksi cat tembok standar tahun 2012 dapat ditentukan : Biaya bahan baku langsung (kgs) = Rp = Rp ,92/Kgs c. Tahun 2013 Biaya bahan baku langsung untuk produksi cat tembok standar tahun 2013 dapat ditentukan : Biaya bahan baku langsung (kgs) = Rp = Rp ,71/Kgs 2. Biaya tenaga kerja langsung Tenaga kerja langsung dihitung berdasarkan waktu standar (standard time) untuk suatu pekerjaan, yang dinyatakan dalam jumlah menit per total unit yang dapat dihasilkan. Perusahaan menggunakan rasio

9 56 efesiensi produktivitas yang mengukur output dari seorang individu relatif terhadap standar kerja. Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur pencapaian operasional relatif dari suatu mesin, operasi, departemen, atau organisasi secara keseluruhan. Besarnya biaya tenaga kerja langsung untuk tahun 2011 s/d 2013 dapat ditentukan melalui tabel 4.3 berikut : TABEL 4.3 BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG TAHUN 2011 S/D 2013 Tahun Besarnya Biaya Tenaga Kerja Langsung 2011 Rp Rp Rp Total BTKL Rp Sumber : PT.Plymilindo Perdana Dengan tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan untuk biaya tenaga kerja langsung, hal ini dikarenakan di setiap tahun berjalan perusahaan menetapkan standar upah minimum propinsi yang telah ditetapkan pemerintah, sehingga biaya tenaga kerja langsung dari tahun ke tahun mengalami kenaikan serta pada tahun 2012 perusahaan mengeluarkan kebijakan baru akan insentif kesehatan selain insentif jamsostek untuk para tenaga kerja yang dibayarkan di setiap akhir tahun (tutup buku). Maka dari uraian tersebut diatas besarnya biaya

10 57 tenaga kerja langsung yang dikeluarkan oleh perusahaan PT.Plymilindo Perdana untuk tahun 2011 s/d 2013 yang dapat diuraikan sebagai berikut : a. Tahun 2011 Biaya bahan tenaga kerja langsung per kgs untuk tahun 2011 dapat ditentukan sebagai berikut: Biaya tenaga kerja langsung (kgs) = Rp = Rp 130,10 b. Tahun 2012 Biaya bahan tenaga kerja langsung per kgs untuk tahun 2012 dapat ditentukan sebagai berikut: Biaya tenaga kerja langsung (kgs) = Rp = Rp 210,26 c. Tahun 2013 Biaya bahan tenaga kerja langsung per kgs untuk tahun 2013 dapat ditentukan sebagai berikut: Biaya tenaga kerja langsung (kgs) = Rp = Rp 244,22

11 58 3. Biaya Overhead Pabrik Besarnya biaya overhead pabrik untuk tahun 2011 s/d 2013, khusunya pada PT.Plymilindo Perdana yang dapat disajikan pada tabel 4.4 dibawah ini : TABEL 4.4 BIAYA OVERHEAD PABRIK TAHUN 2011 S/D TAHUN 2013 No Jenis Biaya Overhead Pabrik Biaya Overhead Pabrik (Rp) Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Rp Rp Rp Biaya Bahan Penolong Rp Rp Rp Biaya Pemeliharanaan Gedung Rp Rp Rp Biaya Pemeliharaan Mesin Rp Rp Rp Biaya Penyusutan Gedung Rp Rp Rp Biaya Penyusutan Mesin Rp Rp Rp Biaya Asuransi Pabrik Rp Rp Rp Biaya Asuransi Mesin Rp Rp Rp Biya Listrik dan Air Rp Rp Rp Biaya Umum Rp Rp Rp Total Biaya Overhead Pabrik Rp Rp Rp Sumber : PT.Plymilindo Perdana

12 59 Tabel 4.4 yakni rincian biaya overhead pabrik dalam tahun 2011 s/d 2013, menunjukkan bahwa total biaya overhead pabrik untuk tahun 2011 sebesar Rp , tahun 2012 sebesar Rp dan untuk tahun 2013 sebesar Rp , sehingga biaya overhead pabrik per kgs bisa dihitung sebagai berikut : a. Tahun 2011 Biaya overhead pabrik per kgs untuk tahun 2011 dapat ditentukan sebagai berikut: Biaya overhead pabrik (kgs) = Rp = Rp 1.263,56 b. Tahun 2012 Biaya overhead pabrik per kgs untuk tahun 2012 dapat ditentukan sebagai berikut: Biaya overhead pabrik (kgs) = Rp = Rp 2.255,63 c. Tahun 2013 Biaya overhead pabrik per kgs untuk tahun 2013 dapat ditentukan sebagai berikut: Biaya overhead pabrik (kgs) = Rp = Rp 2.608,62

13 60 C. Analisis Biaya Non Produksi Biaya non produksi khususnya pada PT.Plymilindo Perdana terdiri dari biaya penjualan dan biaya administrasi/ umum. Oleh karena itulah maka besarnya biaya non produksi untuk tahun 2011 s/d tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut: No TABEL 4.5 BIAYA NON PRODUKSI TAHUN 2011 S/D TAHUN 2013 Tahun Jenis Biaya Non Prduksi Biaya Penjualan Rp Rp Rp Biaya Administrasi Umum Rp Rp Rp Total Biaya Non Produksi Rp Rp Rp Sumber : Data diolah dari PT.Plymilindo Perdana Dari tabel 4.5, terlebih dahulu akan disajikan rata-rata volume penjualan cat tembok standar yang diperoleh PT.Plymilindo Perdana yang dapat dilihat pada tabel 4.6 yaitu sebagai berikut :

14 61 TABEL 4.6 VOLUME PENJUALAN CAT TEMBOK STANDAR TAHUN 2011 S/D TAHUN 2013 Tahun Total Penjualan Total Penjualan Sumber : PT. Plymilindo Perdana Sedangkan harga jual cat tembok standar dalam 3 (tiga) tahun terakhir ( ) dapat dilihat pada tabel 4.7 TABEL 4.7 HARGA JUAL CAT TEMBOK STANDAR TAHUN 2011 S/D TAHUN 2013 Cat Tembok Standar Tahun Galon Pail 2011 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Sumber : PT. Plymilindo Perdana

15 62 Dari tabel 4.5 dan tabel 4.6 maka biaya non produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan dari tahun 2011 s/d tahun 2013 dapat dihitung sebagai berikut: 1. Tahun 2011 Besarnya biaya non produksi untuk tahun 2011 pada cat tembok standar dapat dihitung sebagai berikut : - Biaya Penjualan Per Kgs=Rp : = Rp 192,02 - Biaya Adm dan Umum =Rp : = Rp 264,63 Total Biaya Non Produksi Per Kgs Rp 456,65 2. Tahun 2012 Besarnya biaya non produksi untuk tahun 2012 pada cat tembok standar dapat dihitung sebagai berikut : - Biaya Penjualan Per Kgs= Rp : = Rp 233,47 - Biaya Adm dan Umum = Rp : = Rp 277,70 Total Biaya Non Produksi Per Kgs Rp 511,17 3. Tahun 2013 Besarnya biaya non produksi untuk tahun 2013 pada cat tembok standar dapat dihitung sebagai berikut : - Biaya Penjualan Per Kgs= Rp : = Rp 256,41 - Biaya Adm dan Umum = Rp : = Rp 303,45 Total Biaya Non Produksi Per Kgs Rp 559,86

16 63 Dalam hubungan dengan uraian tersebut diatas akan disajikan hasil perhitungan biaya per kgs (biaya produksi dan non produksi) pada PT.Plymilindo Perdana untuk 3 (tiga) tahun terakhir yaitu sebagai berikut : TABEL 4.8 HASIL PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI DAN NON PRODUKSI TAHUN 2011 S/D TAHUN 2013 Tahun No Jenis Biaya Biaya Produksi a.biaya Bahan Baku Langsung Rp ,59 Rp ,92 Rp ,71 b.biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 130,10 Rp 210,26 Rp 244,22 c.biaya Overhead Pabrik Rp 1.263,56 Rp 2.255,63 Rp 2.608,62 Total Biaya Produksi Rp ,25 Rp ,81 Rp ,55 2 Biaya Non Produksi a.biaya Penjualan Rp 192,02 Rp 233,47 Rp 256,41 b.biaya Administrasi dan Umum Rp 264,63 Rp 277,70 Rp 303,45 Total Biaya Non Produksi Rp 456,65 Rp 511,17 Rp 559,86 Total Biaya Produksi dan Non Produksi Rp ,90 Rp ,98 Rp ,41 Sumber : PT.Plymilindo Perdana ( Hasil Olahan Data ) Berdasarkan tabel 4.7 yakni data harga jualcat tembok standart dan tabel 4.8 data biaya produksi serta non produksi maka akan disajikan

17 64 perhitungan cat tembok standar untuk per galon dan per pail nya, yaitu sebagai berikut : 1. Tahun 2011 Berdsarkan biaya produksi dan biaya non produksi, maka perusahaan dapat memperhitungkan harga pokok produksi cat tembok standar untuk tahun 2011, dihitung sebagai berikut : - Galon 5 Kgs x Rp ,90 = Rp /Galon - Pail 25 Kgs x Rp ,90 = Rp /Pail 2. Tahun 2012 Berdsarkan biaya produksi dan biaya non produksi, maka perusahaan dapat memperhitungkan harga pokok produksi cat tembok standar untuk tahun 2012, dihitung sebagai berikut : - Galon 5 Kgs x Rp ,98 = Rp /Galon - Pail 25 Kgs x Rp ,98 = Rp /Pail 3. Tahun 2013 Berdsarkan biaya produksi dan biaya non produksi, maka perusahaan dapat memperhitungkan harga pokok produksi cat tembok standar untuk tahun 2013, dihitung sebagai berikut : - Galon 5 Kgs x Rp ,41 = Rp /Galon - Pail 25 Kgs x Rp ,41 = Rp /Pail Berdasarkan hitungan yang sudah diuraikan diatas, maka perusahaan bisa membuat perhitungan margin laba dalam penjualan cat tembok standar,margin laba dapat dilihat pada tabel 4.9.

18 65 TABEL 4.9 MARGIN LABA DALAM PENJUALAN CAT TEMBOK STANDAR TAHUN 2011 S/D TAHUN 2013 Harga Jual Biaya Margin Galon Pail Galon Pail Galon Pail Galon Pail Tahun Rp Rp % % 2011 Rp Rp Rp Rp Rp Rp ,17% 26,17% 2012 Rp Rp Rp Rp Rp Rp ,58% 20,58% 2013 Rp Rp Rp Rp Rp Rp ,11% 22,11% Sumber : Hasil olahan data Berdasarkan tabel 4.9 diatas yang menunjukan bahwa margin laba dalam penjualan cat tembok standar untuk tahun 2011 sebesar 26,17% pada galon dan pail. Tahun 2012 margin laba PT.Plymilindo Perdana sebesar 20,58% pada galon dan pail. Sedangkan pada tahun 2013 margin laba mencapai 22,11% pada galon dan pail. D. Analisis Penerapan Target Costing Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam memaksimalkan laba dalam penjualan cat tembok standar adalah penerapan target costing. Dimana target costing adalah penerapan harga pokok produksi sebagai dasar penetapan harga sehingga target laba yang diinginkan akan tercapai.

19 66 Target laba yang diinginkan perusahaan adalah keuntungan bersih yang ingin didapatkan oleh perusahaan. Dari data yang diperoleh penulis melalui wawancara dengan pimpinan dan bagian keuangan pada perusahaan, PT. Plymilindo Perdana menentapkan keuntungan sebesar 35% dari harga jual yakni sebagai berikut : TABEL 4.10 HASIL PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI DAN NON PRODUKSI (MENURUT TARGET COSTING) TAHUN 2011 S/D TAHUN 2013 Uraian Tahun Penjualan Rp Rp Rp Laba yang diharapkan 35% Rp Rp Rp dari penjualan Total Biaya (Biaya Produksi dan Non Produksi) Rp Rp Rp Sumber : Hasil olahan data Berdasarkan tabel 4.10 maka besarnya target costing dalam penjualan cat tembok standar per kgs untuk tahun 2011 sebesar Rp , tahun 2012 sebesar Rp dan tahun 2013 sebesar Rp

20 67 1. Tahun 2011 Besarnya target costing per kgs dalam penjualan cat tembok standar untuk tahun 2011 dapat dihitung sebagi berikut : Target Costing (Kgs) = Rp = Rp Tahun 2012 Besarnya target costing per kgs dalam penjualan cat tembok standar untuk tahun 2012 dapat dihitung sebagi berikut : Target Costing (kgs) = Rp = Rp Tahun 2013 Besarnya target costing per kgs dalam penjualan cat tembok standar untuk tahun 2013 dapat dihitung sebagi berikut : Target Costing (kgs) = Rp = Rp Berdasarkan hasil perhitungan target costing, maka selanjutnya akan dilakukan perhitungan margin laba dalam penjualan cat tembok standar yang dapat disajikan melalui tabel 4.11 yaitu sebagai berikut :

21 68 TABEL 4.11 MARGIN LABA DALAM PENJUALAN CAT TEMBOK STANDAR (MENURUT TARGET COSTING) TAHUN 2011 S/D TAHUN 2013 Harga Jual Per Kgs Biaya Per Kgs Margin Tahun Galon Pail Galon Pail Galon Pail Galon Pail Rp Rp % % 2011 Rp Rp Rp Rp Rp Rp % 35% 2012 Rp Rp Rp Rp Rp Rp % 35% 2013 Rp Rp Rp Rp Rp Rp % 35% Sumber : Hasil olahan data Tabel 4.11 yakni hasil perhitungan margin laba dalam penjualan menunjukkan bahwa target costing yang ditetapkan oleh perusahaan telah sesuai dengan prosentase margin laba yang diharapkan dalam penjualan cat tembok standar. Oleh karena itu akan disajikan perbandingan kalkulasi biaya menurut perusahaan dan menurut target costing yang dapat dilihat pada tabel 4.12

22 69 TABEL 4.12 PERHITUNGAN BIAYA MENURUT PERUSAHAAN DENGAN MENURUT TARGET COSTING DALAM PENJUALAN CAT TEMBOK STANDAR TAHUN 2011 S/D TAHUN 2013 Tahun Besarnya Biaya Menurut Besarnya Biaya Penghematan Biaya Perusahaan Menurut Target Rp % Costing 2011 Rp Rp Rp % 2012 Rp Rp Rp % 2013 Rp Rp Rp % Sumber : Hasil Olahan Data Berdasarkan tabel 4.12 yakni hasil perbandingan total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan menurut target costing maka dapatlah dikatakan bahwa dengan penerapan target costing terlihat lebih efesien jika dibandingkan dengan menurut perusahaan. Hal ini dapat dilihat bahwa besarnya biaya menurut perusahaan untuk tahun 2011 sebesar Rp , sedangkan menurut target costing sebesar Rp atau lebih hemat sebesar 4%. Kemudian untuk tahun 2012 menurut perusahaan sebesar Rp , sedangkan menurut target costing adalah sebesar Rp atau lebih hemat sebesar 9%. Lalu untuk tahun 2013 menurut perusahaan sebesar Rp , sedangkan menurut target costing sebesar Rp atau lebih hemat sebesar 15%.. Dengan demikian maka

23 70 dapatlah dikatakan bahwa penerapan target costing dapat dijadikan sebagai alat penilaian efesiensi produksi cat tembok serta sebagai alat penentuan harga jual cat tembok standar.

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 20 LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan sekaligus pemilik

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek? Nama : Bagian : A. Analisis Sasaran Perusahaan Analisis Dukungan Fungsi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan No. Kategori Pertanyaan Y T 1. Rencana Jangka Panjang (Strategis) 1. Apakah selama ini fungsi

Lebih terperinci

COST ACCOUNTING MATERI-10 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

COST ACCOUNTING MATERI-10 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA COST ACCOUNTING MATERI-10 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA DEFINISI BIAYA TENAGA KERJA Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah

Lebih terperinci

Dewan Komisaris merupakan kedudukan tertinggi dalam perusahaan dan. merupakan pemegang saham perusahaan, serta berwenang untuk menetapkan

Dewan Komisaris merupakan kedudukan tertinggi dalam perusahaan dan. merupakan pemegang saham perusahaan, serta berwenang untuk menetapkan Penjelasan gambar: 1. Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan kedudukan tertinggi dalam perusahaan dan merupakan pemegang saham perusahaan, serta berwenang untuk menetapkan kebijaksanaan perusahaan secara

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO LAMPIRAN 2 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING-MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan

Lebih terperinci

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI BAB I HARGA POKOK PRODUKSI A. Definisi Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi adalah penjumlahan seluruh pengorbanan sumber ekonomi yang digunakan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk. Suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian dan Penggolongan Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi bisnis, non-bisnis, manufaktur, eceran dan jasa. Umumnya, berbagai macam

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Dunlopillo Indonesia PT. Dunlopillo Indonesia merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini bergerak di bidang industri pembuatan kasur Latex. Bahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Harga Jual Menurut Mulyadi (1993), Pada prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya penuh ditambah dengan laba wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah Mark-up.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan yang membahas mengenai penentuan harga pokok produk. Akuntansi biaya secara khusus berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2010 sampai dengan bulan April 2011 di PT. Gramedia Distribution Center yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dibidang jasa industri vulkanisir ban, yang bahan bakunya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dibidang jasa industri vulkanisir ban, yang bahan bakunya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Sejahtera Panca Jaya Pekanbaru adalah perusahaan swasta yang didirikan pada tanggal 2 Januari 2001, yang berlokasi di Jalan Tuanku Tambusai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Carter dan Usry (2009:58) menjelaskan bahwa biaya produksi

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Carter dan Usry (2009:58) menjelaskan bahwa biaya produksi BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, dan unsur biaya produksi. 1. Pengertian biaya produksi Menurut Carter dan Usry (2009:58) menjelaskan bahwa biaya produksi adalah sebagai jumlah dari tiga elemen biaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau lebih popular dengan singkatan UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan pekerjaan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts 53 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts & Coffee Dalam proses menghasilkan produknya, PT. JCO Donuts & Coffee terlebih dahulu

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method) Perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan mengumpulkan harga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Usaha perdagangan produk logam kuningan sudah ditekuni oleh pemilik perusahan semenjak tahun 2001, dimana pada saat itu hanya melayani penjualan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Karakteristik Anggaran Anggaran atau yang lebih sering disebut budget didefinisikan oleh para ahli dengan definisi yang beraneka ragam. Hal ini dikarenakan adanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT.BROCO MUTIARA ELECTRICAL INDUSTRY merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang elektrikal, beralokasi di Jalan Tanah Abang II no.31,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Stars Internasional didirikan pada tanggal 28 Mei 2001 oleh delapan orang yang telah berpengalaman. Kedelapan orang tersebut pernah bekerja dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada SETIA BARU Furniture Pada bab ini Penulis akan membahas tentang perhitungan Harga Pokok Produksi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Tatalogam Lestari, yang berproduksi pertama kali pada tahun 1994, adalah produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan Teknologi dalam kehidupannya. Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi, maka saat ini tercipta banyak

Lebih terperinci

HARGA POKOK PRODUKSI

HARGA POKOK PRODUKSI HARGA POKOK PRODUKSI Suatu perusahaan perlu menetukan harga pokok bagi produksi yang dihasilkan, karena harga pokok itu merupakan salah satu faktor yang ikut mempengaruhi penentuan harga jual dasar penentuan

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Biaya Modul ke: Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Sistem Biaya

Lebih terperinci

Evaluasi ketepatan penentuan harga pokok produksi dengan metode harga pokok pesanan pada J rot galery Klaten

Evaluasi ketepatan penentuan harga pokok produksi dengan metode harga pokok pesanan pada J rot galery Klaten 1 Evaluasi ketepatan penentuan harga pokok produksi dengan metode harga pokok pesanan pada J rot galery Klaten Tugas Akhir Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana Ahli Madya Program

Lebih terperinci

BIAYA TENAGA KERJA A. Pengawasan Biaya Tenaga Kerja 1. Perencanaan dan analisa biaya tenaga kerja a. Product engineering (pengembangan produk).

BIAYA TENAGA KERJA A. Pengawasan Biaya Tenaga Kerja 1. Perencanaan dan analisa biaya tenaga kerja a. Product engineering (pengembangan produk). 1 BIAYA TENAGA KERJA Biaya tenaga kerja menggambarkan kontribusi karyawan perusahaan di dalam kegiatan perusahaan. Sesuai dengan fungsi yang ada dalam perusahaan, biaya tenaga kerja dikelompokkan ke dalam:

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari jabatan pada struktur organisasi perusahaan, yaitu : 1. Direktur Adapun kewajiban Direktur

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam. PT. Toba Surimi Industries dapat dilihat pada uraian berikut.

LAMPIRAN 1. Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam. PT. Toba Surimi Industries dapat dilihat pada uraian berikut. L-1 LAMPIRAN 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Toba Surimi Industries dapat dilihat pada uraian berikut. 1. Direktur a. Merencanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era globaliasi ini, telah terjadi banyak persaingan di semua lini usaha.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era globaliasi ini, telah terjadi banyak persaingan di semua lini usaha. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globaliasi ini, telah terjadi banyak persaingan di semua lini usaha. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, jenis-jenis produk maupun jasa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI Modul ke: AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul Modul berisi materi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU. III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju

BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU. III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju III.1.1. Sejarah Singkat PT.Multifarma Satwa Maju PT.Multifarma Satwa Maju adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES

BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES Pengumpulan biaya produksi tergantung karakteristik perusahaan dalam melakukan proses produksi : Perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan : pengumpulan biaya produksi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim Gambar 2.1 Foto Perusahaan PT Kasa Husada Wira Jatim yang berlokasi di jalan Kalimas Barat 17-19, Surabaya merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama hal nya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber

Lebih terperinci

JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN)

JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN) JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN) 1. Konsep Dasar Job-Order Costing & Process Costing 2. Perbedaan Job-Order Costing & Process Costing 3. Arus Biaya dalam Perhitungan Job-Order Costing Muniya

Lebih terperinci

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan L-1 Lampiran 1 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di PT. Intan Suar Kartika Di bawah ini diuraikan masing-masing pembagian tugas dan tanggung jawab tiap jabatan yaitu sebagi berikut:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsure dari harga dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu perlu

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN Struktur Organisasi Perusahaan Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi tersendiri. Struktur organisasi merupakan suatu rangkaian hubungan antara individu dengan individu, dan individu dengan kelompok.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pembiayaan Sistem pembiayaan (costing system) secara umum terbagi menjadi dua tipe, yaitu sistem akuntansi biaya konvensional. Sistem akuntansi biaya konvensional menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 88 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Dinamika Indonusa Prima berdiri pada tanggal 9 Desember 1974. Pada awal berdirinya, perusahaan ini bernama

Lebih terperinci

Analisa Biaya Pemasaran

Analisa Biaya Pemasaran Analisa Biaya Pemasaran Kemajuan teknologi dalam berproduksi mengakibatkan jumlah produk dapat dihasilkan secara besar-besaran dan dapat menekan biaya produksi satuan serendah mungkin. Permasalahan yang

Lebih terperinci

PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN)

PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN) PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN) Karakteristik Perusahaan Manufaktur Dalam perusahaan manufaktur ada tiga kegiatan atau fungsi utama yaitu kegiatan produksi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Ada beberapa penafsiran mengenai pengertian Akuntansi Biaya seperti yang dikemukakan oleh : Menurut Mulyadi (2005:7) dalam bukunya

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Maju Jaya Bersama merupakan badan usaha yang bergerak di bidang industri tekstil dan konfeksi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya

Lebih terperinci

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN. A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN. A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan Berikut beberapa defenisi persediaan menurut beberapa ahli : Persediaan

Lebih terperinci

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA - Jurusan Teknik Industri TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA Teknik Industri Lesson 1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah : Kode : TID 4019 Semester : 3 Beban Studi : 3 SKS Capaian Pembelajaran (CPL): 1. Menguasai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Andini Sarana didirikan pada tanggal 31 Mei 1983 oleh Drg. John Takili dengan menempati sebuah garasi dengan beberapa mesin sederhana dan 6 orang

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI BIAYA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

SISTEM AKUNTANSI BIAYA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA SISTEM AKUNTANSI BIAYA Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami deskripsi kegiatan akuntansi biaya. 2. Mahasiswa diharapkan dapat

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Pabrik Air Minum Dalam Kemasan (Air Mineral) JAVA yang berkedudukan di Jl. Raya Muncul KM.7 No. 1 Banyubiru adalah Perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB Pembebanan Biaya ke Produk 2 Obyek Biaya Biaya Langsung Biaya Bahan Biaya Tenaga Kerja PRODUK Biaya tdk Langsung Biaya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didistribusikan ke toko toko bangunan atau galangan. CV VARIA berdiri tahun

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didistribusikan ke toko toko bangunan atau galangan. CV VARIA berdiri tahun BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV VARIA merupakan pabrik yang memproduksi cat pernis dan thinner serta didistribusikan ke toko toko bangunan atau galangan. CV VARIA berdiri tahun

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN DIFFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA CV. KERAMIK KENCANA

ANALISIS BEBAN DIFFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA CV. KERAMIK KENCANA ANALISIS BEBAN DIFFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA CV. KERAMIK KENCANA Nama : Anita Hotmaulina Manik NPM : 20210887 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : B.Sundari,SE,MM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Investigasi Awal 4.1.1. Informasi dan Data 4.1.1.1 Input Sistem kerja yang ada dan berjalan sebelumnya dilakukan secara manual. Manual dalam hal ini adalah masih menggunakan

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Labor: Controlling and Accounting for Cost. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

Akuntansi Biaya. Labor: Controlling and Accounting for Cost. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1 Akuntansi Biaya Modul ke: Labor: Controlling and Accounting for Cost Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen S1 www.mercubuana.ac.id Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja Produktivitas

Lebih terperinci

Penganggaran Perusahaan

Penganggaran Perusahaan Modul ke: Penganggaran Perusahaan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Dr. Aries Susanty, ST. MT Program Studi Penyusunan Anggaran Biaya Overhead Pabrik Abstract Memberikan pemahaman tentang lingkup kegiatan dalam

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN

METODE HARGA POKOK PESANAN 1 METODE HARGA POKOK PESANAN Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method) adalah metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara

Lebih terperinci

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara L A M P I R A N Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab pada PT. Barata Indonesia (Persero) Medan sesuai dengan jabatannya diuraikan sebagai berikut. 1. General

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV.Yakin adalah perusahaan yang berorientasi pada produksi es batangan (balok) dengan kapasitas produksi kurang lebih 800

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA AKUNTANSI BIAYA BAGIAN III SISTEM ADMINISTRASI PABRIK DAN AKUMULASI BIAYA Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA ARUS BIAYA PERUSAHAAN PABRIKASI a. Tahap pencatatan dan klasifikasi biaya b. Tahap pengelompokkan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN 2.1 Harga Pokok Produksi 1. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Akuntansi Biaya II.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Terdapat beberapa pengertian akuntansi biaya yang dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain: Rayburn yang diterjemahkan oleh

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING 1 Pengertian Metode Harga Pokok Pesanan Metode ini digunakan oleh perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan. Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya 2.2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi sebagai salah satu ilmu terapan mempunyai dua tipe, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Salah satu yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Sinar Sanata Electronic Industry secara garis besar dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DAN TUJUAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DAN TUJUAN SISTEM BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DAN TUJUAN SISTEM 3.1 Perumusan Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pada mulanya PT. Kayu Lapis Indonesia merupakan sebuah perusahaan pembuatan mebel yang didirikan di Solo.

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat dan Keterangan Perusahaan. PT. PT. Intan Nasional Iron Industri merupakan sebuah perusahaan yang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat dan Keterangan Perusahaan. PT. PT. Intan Nasional Iron Industri merupakan sebuah perusahaan yang . BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat dan Keterangan Perusahaan PT. PT. Intan Nasional Iron Industri merupakan sebuah perusahaan yang didirikan oleh Bapak Tansi Chandra. Perusahaan ini merupakan

Lebih terperinci

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu:

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu: 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA 41 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA 3.1 Profile Perusahaan PT Rackindo Setara Perkasa merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memberikan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Keberadaan akuntansi manajemen sangat penting di dalam suatu organisasi untuk membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas akuntansi

Lebih terperinci

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS (Studi Kasus Pada Perusahaan T.

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS (Studi Kasus Pada Perusahaan T. PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS (Studi Kasus Pada Perusahaan T. Toha Group) Syarif Hidayatulloh 093403129 Jurusan Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Super Steel Indah adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri baja yang didirikan pada tahun 1973 dimana perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (2007:18) yang dimaksud dengan harga pokok produksi adalah harga pokok produksi memperhitungkan semua unsur biaya yang terdiri dari biaya

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 7 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Budi Raya Perkasa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada bulan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsur dari harga pokok dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan utamanya mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk BAB II BAHAN RUJUKAN 2.2 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi, serta membuat baik keputusan

Lebih terperinci

Sistem Akuntansi Biaya

Sistem Akuntansi Biaya Sistem Akuntansi Biaya Emmelia Doloksaribu 115030200111026 Razaq Dastanta Tarigan 115030200111029 Evelyn J. Worotikan 115030201111022 Virghina Ristanti 115030207111032 Sistem Akuntansi Biaya Sistem akuntansi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan yang

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan yang 87 BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan CV. Orlena yang berlokasi di Jln. K.H.Moh.Mansyur No.32A, Jakarta Barat merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan

Lebih terperinci

MATERI 6 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS

MATERI 6 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS MATERI 6 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS PENGAMBILAN KEPUTUSAN Salah satu tugas pokok manajer adalah membuat keputusan berdasarkan informasi akuntansi yang relevan. Pengambilan keputusan

Lebih terperinci