7. Mengarahkan / membina : mendefinisikan dan mengkoordinasikan kerja dan delegasi dengan tepat untuk mencapai tujuan yang terbaik;

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "7. Mengarahkan / membina : mendefinisikan dan mengkoordinasikan kerja dan delegasi dengan tepat untuk mencapai tujuan yang terbaik;"

Transkripsi

1 Melebihi Tidak memenuhi memberikan pelayanan yang terbaik kepada semua pelanggan dan melampaui apa yang benar-benar diperlukan pelanggan berikan informasi secara terus-menerus tentang kebutuhan dan / atau keinginan pelanggan dan cara mengantisipasi kebutuhan pelanggan menanggapi permintaan pelanggan dengan baik dan cepat dan tepat membangun kedekatan dengan semua pelanggan memeotivasi orang lain dalam memberikan pelayanan yang terbaik dan sebagai contoh keteladanan mengkaji dan merekomendasikan perubahan untuk meningkatkan layanan untuk pelanggan menunjukkan pengetahuan tidak memadai tentang konsep internal pelanggan memandang pelanggan sebagai masalah menolak perubahan dalam sistem pelayanan untuk pelanggan menunggu permintaan kebutuhan pelanggan bukan mengidentifikasi apa kebutuhan pelanggan merespon permintaan pelanggan dengan sedikit perasaan terpaksa 7. Mengarahkan / membina : mendefinisikan dan mengkoordinasikan kerja dan delegasi dengan tepat untuk mencapai tujuan yang terbaik;

2 menyesuaikan diri pada alur kerja; memberikan umpan balik secara langsung dan efektif kepada karyawan mengenai kebiasaan dan kinerja Melebihi Tidak memenuhi mengalokasikan bahan dan peralatan untuk mengakomodasi alur kerja mengatur tugas dan tanggung jawab karyawan untuk memastikan bahwa pekerjaan selesai tepat waktu atau lebih cepat dari jadwal tugas kerja didelegasikan untuk mengoptimalkan hasil menetapkan kembali tugas bila diperlukan terampil mengelola karyawan dalam mengoptimalkan kinerja dan hasil unggul dalam mendemonstrasikan keterampilan dan memastikan prioritas yang di tetapkan di patuhi menunjukkan kemampuam diatas rat rata dalam menghadapi keadaan darurat memiliki rasa tanggung jawab administratif secara langsung memiliki kesulitan dalam memprioritaskan, mendelegasikan, pemantauan atau menyesuaikan kegiatan kerja karyawan kesulitan dalam menentukan deadline kurang berkordinasi dengan department lain dalam mengatasi issue gagal menarahkan staf untuk mengoptimalkan kinerjanya 9. Pencapaian Hasil Memahami pentingnya mencapai hasil Membuat upaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan / sasaran Mencapai hasil yang diminta atau disepakati. Penilaian Ekspektasi Kemungkinan contoh prilaku Memahami pentingnya hasil pencapaian Membuat semua upaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan/sasaran Biasanya mencapai hasil yang diminta sesuai waktu yang ditetapkan

3 Melebihi Ekspektasi Tidak Ekspektasi Mengambil tindakan tegas yang sesuai untuk mencapai tujuan / sasaran Secara konsisten melampaui hasil yang diminta atau tujuan yang telah disepakati Tidak terhalang oleh ketidakpastian, risiko atau konflik; berorientasi pada hasil Menunjukkan rasa tinggi urgensi dalam mencapai hasilnya Jarang mencapai hasil yang diinginkan Membuat alasan kurangnya prestasi Cenderung berakhir menyalahkan orang lain atau keadaan ketika hasilnya dicapai Dapat dihentikan oleh ketidakpastian, risiko atau konflik Terlihat Kurangurgensi, komitmen atau usaha untuk mencapai hasil 10. Hubungan Karyawan Apakah mendukung, perhatian, adil, dan obyektif dalamberprilaku terhadapbawahan Membangun dan mempertahankan suasana kerja yang ramah dan harmonis. Penilaian Ekspektasi Melebihi Ekspektasi Kemungkinan contoh prilaku Menetapkan / mempertahankan suasana kerja yang ramah dan harmonis dengan berkomunikasi efektifdengan individu yang lain Memberikann dorongan dan dukungan kepada bawahan ketika pekerjaannya sulit Berprilaku adil dan obyektif terhadap karyawan bawahan Menaikkan lingkungan yang rendah dalam konflik Mendorong karyawan untuk mengkomunikasikan ide-ide atau pertanyaan tentang operasi kerja Sangat adil, mendukung, dan obyektif dalam berprilaku terhadap bawahan Mempromosikan lingkungan penuhhormat Tidak Sering subjektif dan / atau tidak adil ketika

4 Ekspektasi berhadapan dengan individu Tidak efektif dalam membangun atau memelihara suasana kerja yang ramah dan harmonis Memberikan sedikit dorongan atau dukungan kepada karyawan Lingkungan penuh dengan konflik 11. perencanaan finansial/penganggaran memahami parameter anggaran dari unit kerja, rencana dan operasionalsesuai anggaran, mampu mengalokasikan sumberdaya secara rasional. Rating Melebihi Tidak memenuhi Kemungkinan perilaku Memformulasi, memprioritas dan mengembangkan anggranag barang Mampu mengalokasikan sumber daya secara rasional Merencanakan dan beroperasional sesuai anggara, memprioritas ulang secara kesinambungan untuk merefleksikan perubahan sumber daya Memformulasikan panduan biaya untuk proyek yang sedang berjalan atau yang akan datang Memanajemen sumberdaya fiskal dalam keadaan darurat Mengkaji anggaran untuk efisiensi biaya Kemampuan ahli untk memanajemen revisi anggaran darurat Kemampuan untuk mengidentifikasi, menginvestigasi dan memanajemen hasil anggaran Mendemonstrasikan bakat yang unik untuk meramalkan faktor-faktor anggaran Memperlihatkan efektifitas dalam permintaan anggaran komunikasi Mampu memberikan hasil anggaran yang positif Meramalkan parameter anggaran yang tidak akurat Gagal membangun prioritas anggaran Gagal untuk memanajemen sumberdaya fiskal secara adekuat sehingga menghasilkan biaya berlebihan Jarang mengkaji anggaran untuk efisiensi biaya

5 12. hubungan interpersonal membangun hubungan kerja yang efektif dengan staf, supervisor dan manajer, klien dan atau masyarakat ; berhubungan baik dengan sesama Rating Melebihi Tidak memenuhi Kemungkinan perilaku Biasanya bijaksana, penuh perhatian dan menghormati dalam berhadapan dengan orang lain Membangun atau memelihara hubungan baik dengan yang lain Memecahkan konflik dalam cara yang sesuai dan terhormat Bekerjasama dengan seluruh staf untuk menyelesaikan tugas Menggunakan kebijaksanaan untuk berhadapan dengan orang lain Menahan diri dari mengganggu pekerjaan orang lain Tidak membawa isu pribadi dalam hubungan kerja Selalu bijaksana, penuh perhatian dan menghormati dalam berhadapan dengan orang lain Tidak pernah mengalami konflik dengan yang lain Mendemonstrasikan kemampuan yang berbeda untuk meningkatkan atmosfer positif diantara staf Membangun hubungan kerja ynag efektif secara berkesinambungan dengan semua agen pemegang kebijakan Isu personal tidak pernah mengganggu hubungan kerja Sering terlibat konflik dengan yang lain Kesulitan untuk bersikap bijaksana, penuh perhatian dan menghormati dalam berhadapan dengan orang lain Tidak bijaksana ketika berhadapan dengan orang lain Isu personal sering mengganggu hubungan kerja Enggan atau menolak untuk bekerjasama dengan yang lain dalam menyelesaikan tugas Mengganggu yang lain ketika mereka bekerja 13. Job Knowledge : Memiliki keterampilan yang adekuat dan pengalaman untuk mengerjakan tugas-tugas dari pekerjaan; memahami tujuan dari unit pekerjaan dan bagaimana berkonstribusi dari posisinya untuk seluruh tugas dari agensi; kemampuan memelihara pada area yang diperlukan.

6 Rating Melampaui Tidak Possible Behavioral examples Menunjukkan pengetahuan luas dan kemampuan dalam area hubungan kerja Berpartisipasi sepenuh hati dalam pelatihan untuk memelihara atau meningkatkan pengetahuan saat ini tentang prinsip, prosedur, metode dan teknologi. Memiliki pengetahuan sepenuhnya bagaimana suatu pekerjaan dapat sesuai dengan seluruh tugas dari agensi. Mampu melayani sebagai seorang sumber pada kawan sebaya Sering melayani sebagai seorang sumber pada kawan sebaya Mampu melayani sebagai seorang sumber pada pengawas Menunjukkan kemampuan luar biasa dan kemampuan dalam area hubungan kerja Tetap proaktif untuk up to date dengan segala prinsip, prosedur, metode dan teknologi. Menunjukkan kekurangan atau pengetahuan yang tidak jelas dan kemampuan dalam area hubungan kerja Terkesan sedikit tertarik dalam pelatihan untuk memelihara atau meningkatkan pengetahuan saat ini tentang prinsip, prosedur, metode dan teknologi. Sering tidak mampu menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan 14. Judgment (Keputusan) : melatih berpikir logis dan memperkirakan dampak dari suatu tindakan; memiliki pengetahuan adekuat yang dapat digunakan pada seluruh kebijakan atau peraturan dan memilih petunjuk yang tepat atau prosedur untuk mengikuti berbagai situasi. Rating Possible Behavioral examples Melaporkan semua kejadian dengan sumber yang tepat dan memenuhi semua dokumentasi yang diperlukan Meminta asisten dari anggota yang tepat ketika diperlukan

7 Melampaui Tidak Mengakui dan memilih jalan yang tepat dari suatu tindakan ketika berhadapan dengan situasi yang sulit atau sensitive Memastikan seluruh keamanan prosedur telah sesuai menurut agensi hokum Konsisten mengakui dan memilih jalan yang terbaik dari suatu tindakan ketika berhadapan dengan situasi yang sulit atau sensitive Laporan selalu akurat, ringkas dan mudah dipahami Menggunakan prosedur keamanan untuk mengantisipasi dan mencegah masalah Laporan tidak akurat, tidak ringkas dan tidak mudah dipahami Tidak konsisten mengakui dan memilih jalan yang tepat dari suatu tindakan ketika berhadapan dengan situasi yang sulit atau sensitive Lalai dalam menjalankan prosedur keamanan 15. Motivasi/Inisiatif Menunjukkan ketertarikan pada pelaksanaan tugas, termasuk yang melebihi dan di atas tugas rutin, mau menerima meningkatnya tanggungjawab dan akuntabilitas, membuat rekomendasi dan saran untuk meningkatkan pengoperasian. Penilaian Melebihi Contoh Perilaku yang mungkin Menerima meningkatnya akuntabilitas Menginsiasi untuk memperluas cakupan tanggungjawab Membuat rekomendasi dan saran untuk meningkatkan pengoperasian Terkadang merekomendasikan menangani pekerjaan untuk menfasilitasi peningkatan operasional yang baik Mau melakukan tugas tambahan setelah tugas yang diharapkan/didelegasikan telah seleai Menyediakan informasi, pembinaan dan pelatihan pada yang lain untuk meningkatkan pengetahuan dan skill. Proaktif dalam peningkatan akuntabilitas Mencari tugas tambahan setelah tugas yang diharapkan

8 Tidak memenuhi Mengantisipasi masalah dan mengembangkan alternatif sebelumnya Tidak mengasumsi atau menerima tanggungjawab pribadi Memerlukan bimbingan dan pendampingan secara teratur Tidak bergerak tanpa pengarahan atau persetujuan Melakukan hanya yang dibutuhkan 16. Komitmen organisasi Menunjukkan tingginya usaha dan komitmen untuk melakukan pekerjaan, mengoperasikan secara efektifdalam struktur organisasi, mendemonstrasikan kepercayaan dan perilaku yang bertanggungjawab. Penilaian Melebihi Tidak memenuhi Contoh Perilaku yang mungkin Menindaklanjuti pekerjaan yang ditugaskan Menunjukkan perhatian pada penyelesaian pekerjaan Mengasumsikan akuntabilitas untuk tindakan sendiri Siap menerima tugas Sukarela untuk pekerjaan tambahan saat tugas sudah selesai Sering menunjukkan tugas melebihi dan di luar deskripsi pekerjaan Sukarela mengerjakan tugas tambahan untuk mengurangi tekanan pada supervisor atau teman kerja. Mau mengasumsikan tanggungjawab keseluruhan pada tindakan sendiri Membiasakan diri dengan tugas teman kerja dalam rangka untuk memberikan pendampingan selama ketidakhadiran atau saat beban kerja berat Tidak mencari tugas tambahan setelah tugas yang diharapkan selesai Enggan mengasumsikan tanggungjawab pada tindakan sendiri Mengeluh tentang tugas Menyelesaikan secara selektif tugas yang menyenangkan Mengeluh jika diminta mengerjakan tugas tambahan

9 17. upaya fisik - menempatkan sebagai tenaga fisik yang dibutuhkan untuk melakukan tugas yang diberikan. dapat diandalkan untuk melakukan satu pekerjaan penilaian Contoh perilaku bekerja dengan baik di semua keadaan. mengaktifkan pengoperasian adekuat yang diperlukan. melakukan pada tingkat kecepatan yang cukup. bersedia bekerja dalam kondisi tidak nyaman dan / atau melaksanakan tugas-tugas yang tidak menyenangkan Melebihi sukarelawan untuk bekerja dalam kondisi tidak nyaman dan / atau melaksanakan tugas-tugas yang tidak menyenangkan. terampil melakukan tugas dengan cepat. bekerja dengan baik dalam panas yang ekstrim atau dingin. relawan untuk mengerahkan atas upaya fisik. Tidak memenuhi tampil di tingkat yang tidak memadai. enggan untuk bekerja dalam kondisi tidak nyaman dan / atau melaksanakan tugas-tugas yang tidak menyenangkan. enggan untuk bekerja di panas yang ekstrim atau dingin. tergantung pada rekan kerja untuk melakukan kebutuhan yang berat. diberikannya upaya fisik minimal

10 18. Perencanaan dan pengorganisasian menetapkan prioritas dan urutan kerja untuk mengkoordinasikan upaya-upaya, menjaga alur kerja dan memenuhi tenggat waktu, memastikan fungsi yang memadai melalui antarmuka halus dengan proses yang terkait penilaian Contoh perilaku secara konsisten memenuhi tenggat waktu, bahkan di bawah tekanan. terus menunjukkan efisiensi penggunaan waktu kerja. efektif memprioritaskan tugas, agenda, tugas, dan program. kompeten dalam mengantisipasi kebutuhan untuk mengatur ulang prioritas. Melebihi koordinasi yang baik dari program, tugas, dan agenda. benar-benar mengintegrasikan pekerjaan Departemen-departemen dan / atau lembaga. teratur melengkapi tugas lebih cepat dari jadwal. mengantisipasi kebutuhan dan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas dan mempersiapkan untuk tugas di masa mendatang. terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas. memiliki keterampilan organisasi yang sangat baik Tidak memenuhi membutuhkan perencanaan bantuan alur kerja.

11 memiliki kesulitan tepat memprioritaskan tugas, agenda, tugas dan program. memiliki keterampilan organisasi yang tidak memadai 19. Penyelesaian masalah/pembuatan keptusan mengenali dan mendefinisikan masalah; mendapatkan dan menganalisis fakta dengan seutuhnya; mengambil tindakan penyelesaian secepatnya; menggunakan sumberdaya dan teknik untuk mengembangkan solusi dan meramalkan konsekuensi yang mungkin terjadi. Penilaian Comtoh Perilaku yang Mungkin Mengenali dan mendefinisikan masalah yang berhubungan dengan pekerjaan secara efisien Mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari solusi yang diusulkan Menyelesaikan masalah yang sering terjadi dan mencari cara untuk menghindari masalah yang sama di masa yang akan datang Mampu mendapatkan data atau informasi dan menganalisis situasi berdasarkan fakta untuk relevansi Dapat menginterpretasikan dan mengaplikasikan seluruh prosedur, prinsip, kebijakan dat atau undangundang, yang relevan Mampu mengembangkan alternatif ketika dihapkan dengan rintangan Melebihi Sangat terampil dalam mengkaji dampak dari situasi masalah Keterampilan nauriah dalam mengenali situasi masalah sebelum mengembangkan kerampilan Efektif dalam menyelesaikan keluhan Sangat kreatif dalam mengembangkan teknik penyelesaian masalah Mencari dan mencoba untuk menyelesaikan akar penyebab dari masalah Ahli dalam mengumpulkan dan menganalisa

12 informasi sebagai aplikasi untuk situasi masalah Tidak sesuai Pengetahuan tidak mencukupi untuk mengembangkan strategi penyelesaian masalah Gagal untuk menyelesaikan keluhan dan atau masalah Tidak konsisten atau tidak mampu dalam mengenali dan mendefinisikan masalah Membutuhkan asistensi dalam mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari solusi yang memungkinkan Gagal untuk mengantisipasi perkembangan dari solusi permasalahan Tidak mampu menginerpretasikan dan mengaplikasikan seluruh prosedur, prinsip, kebijakan, dan atau undang-undang dengan benar 20. Humas bekerja secara efektif dengan kontak di luar agency dengan cara yang sopan, kooperatif dan objektif. Termasuk tepat waktu, asistensi akurat kepada publik Penilaian Contoh Perilaku yang Mungkin Berinteraksi dengan publik melalui cara ang sopan dan kooperatif Menangani keluhan individu dari luar agency dengan cara yang tenang Menangani situasi sensitif yang melibatkan individu dari luar agency Dapat bijaksana menangani kemarahan individu di luar agency Dapat mengembangakn dan mempresentasikan ke luar grup tentang fungsi agency Melebihi Menunjukkan kemampuan superior

13 Tidak sesuai dalam mendirikan hubungan yang baik dengan publik Secara konsisten Mengoordinasi dan mengkomunikasikan kebijakan baru dari agency kepada individu diluar agency Mampu menangani secara mandiri situasi sensitif yang melibatkan individu di luar agency Kemampuan tidak mencukupi dalam mengembangkan dan membawakan presentasi ke luar grup Sering memberikan informasi ang tidak tepat kepada publik Membutuhkan bantuan dalam membantu publik yang membutuhkan informasi 21. Keamanan Mengikuti kebijakan dan prosedur keamanan dengan menggunakan teknik yang tepat untuk menjamin perlindungan orang dan properti Penilaian Melebihi Tidak memenuhi Kemungkinan contoh perilaku Tidak ada cedera Tidak ada kecelakaan Secara konsisten mengikuti kebijakan dan prosedur sesuai petunjuk Secara konsisten menerapkan pengetahuan tentang keselamatan kerja Mengidentifikasi kekurangan keamanan dan memberikan solusi yang dapat dilakukan Berfungsi sebagai sumber daya keamanan bagi rekan-rekan Unggul dalam memperoleh pengetahuan keamanan tambahan Menimbulkan cedera

14 Menimbulkan kecelakaan Tidak konsisten mengikuti kebijakan dan prosedur sesuai petunjuk Tidak konsisten dalam menerapkan pengetahuan keamanan dalam aktivitas kerja 22. Staff Development / Performance Management : bekerja dengan pegawai untuk menciptakan rencana pelatihan dan pembangunan; menyediakan persamaan; menyeimbangkan respon balik untuk menjelaskan kekuatan dan kelemahan; menyediakan standar yang jelas bagi pegawai berprestasi; membantu mengembangkan kreatifitas individu dan kelompok dengan adanya kerja kelompok. Rating Melampaui Possible Behavioral examples Membangun rencana pelaksanaan individual dengan memasukkan standar kerja dan/atau tujuan / sasaran yang tepat Konsisten mengawasi dan mendokumentasikan kinerja pegawai dan seluruh tingkah laku selama masa pemeriksaan. Penerimaan pegawai bawahan tepat waktu, arahan yang khusus untuk memperbaiki kinerja. Kelengkapan penilaian dengan cara tepat waktu Melakukan tindakan memperbaiki dengan tepat Memiliki pemaham secara umum tentang kelebihan dan kekurangan pegawai Menghargai dan memenuhi keperluan pelatihan bagi staf Memiliki pemaham secara detail tentang kelebihan dan kekurangan pegawai Bekerjasama dengan pegawai dalam rencana kinerja kreatifitas individual mencakup detail standar pekerjaan dan/atau tujuan / sasaran yang tepat Melatih pegawai dengan cara mendukung hingga mencapai level kinerja yang diinginkan Dengan terampil meggunakan system manajemen kinerja untuk memonitor, manafsir dan mempengaruhi kinerja pegawai Kemampuan terampil untuk menghargai pegawai

15 Tidak yang tidak cakap dalam kinerja yang diharuskan; menganjurkan tindakan perbaikan yang tepat. Memiliki sedikit / cukup pemaham tentang kelebihan dan kekurangan pegawai Gagal menyusun rencana standar kinerja atau menulis tujuan / sasaran yang tepat bagi pegawai Dokumentasi kinerja pegawai tidak cukup atau ambigu Tidak dapat mendukung penilaian subjektif kinerja dengan dokumentasi yang tepat Menyediakan sedikit dorongan dan/atau mengupas pandangan suatu peluang 23. penyusunan kepegawaian/aksi afirmatif memelihara level karyawan yang adekuat, mengelola kebijakan personil dan memelihara kondisi kerja, mengaplikasikan semua kesesuaian peluang pegawai yang sederjata atau kebijakan aksi afirmatif ketika membuat keputusan dalam penyusunan kepegawaian Rating Melebihi Kemungkinan perilaku Memelihara dan menjadwalkan staf yang cukup Menangani semua permintaan pengunduran diri dengan cara yang sesuai Memahami secara adekuat dan konsisten aplikasi dari kebijakan EEO/AA ketika membuat keputusan staffing (misal. Seleksi, promosi, demosi, atau dismissal) Menanyakan hal yang tidak diskriminasi, dan berhubungan dengan pekerjaan ketika wawancara Mengaplikasikan tujuan tahunan EEO/AA dan jadwal untuk rekruitmen Memiliki pemahaman yang cermat terkait kebijakan EEO/AA yang sekarang dan secara akurat menginterpretasikan dan menjelaskan kepada staf dan bawahan Secara konsisten membuat keputusan penempatan yang efektif sebagai hasil dari mengikuti kebijakan EEO/AA terkini

16 Tidak memenuhi Keputusan yang efektif dan rekomendasi perubahan penempatan pegawai Kurang pemahaman dasar tentang kebijakan EEO/AA terkini Gagal untuk mengikuti kebijakan EEO/AA terkini ketika membuat keputusan penempatan pegawai Gagal menginformasikan pegawai tentang kebijakan EEO/AA terkini Menanyakan pertanyaan yang ilegal, diskriminasi dan tidak pantas ketika wawancara calon pegawai Membutuhkan bantuan dalam menentukan rekruitmen yang sesuai 24. Kerja sama Mendorong dan memfasilitasi kerjasama, kebanggaan, kepercayaan, dan identitas kelompok, membantu perkembangan komitmen dan semangat tim, bekerjasama dengan yang lain untuk mencapai seluruh tujuan. Penilaian Melebihi Tidak memenuhi Contoh Perilaku yang mungkin Memfasilitasi pemenuhan tujuan tim melalui kerjasama dan memberikan bantuan, meskipun di luar area tanggungjawab yang biasanya. Secara konsisten memenuhi batas waktu penugasan tim Mendemonstrasikan pengetahuan dan pemahaman misi tim/organisasi Memdemonstrasikan dukungan positif pada misi tim/organisasi Meletakkan tujuan tim di atas prestasi dan pengakuan pribadi Membagi reputasi pada keberhasilan tim dan menerima tanggungjawab pada keseluruhan kinerja tim yang sesuai Memainkan peran yang menonjol dalam memungkinkan tim melebihi melalui tingginya kontribusi personal Tidak menerima tanggungjawab pada kinerja tim Gagal dalam memenuhi batas waktu penugasan tim Menunjukkan kebiasan negatif dalam memperhatikan misi tim/organisasi

17

MANAJEMEN OPERASIONAL

MANAJEMEN OPERASIONAL MANAJEMEN OPERASIONAL SUBSISTEM MANAJEMEN TENAGA KERJA Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. PENDAHULUAN Subsistem yang berhubungan dengan pengembangan sumber daya manusia dalam hal keterampilan dan pengetahuan

Lebih terperinci

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017 S E L E C T D E V E L O P L E A D H O G A N D E V E L O P C A R E E R TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR Laporan untuk: Sam Poole ID: HC560419 Tanggal: 23 Februari 2017 2 0 0 9 H O G A N A S

Lebih terperinci

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Kode Etik Global Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Takeda Pharmaceutical Company Limited Pasien Kepercayaan Reputasi Bisnis KODE ETIK GLOBAL TAKEDA Sebagai karyawan Takeda, kami membuat keputusan

Lebih terperinci

DESKRIPSI JABATAN. Dewan Legislatif Oregon BAGIAN 1. INFORMASI JABATAN. Tanggal Efektif September 2007

DESKRIPSI JABATAN. Dewan Legislatif Oregon BAGIAN 1. INFORMASI JABATAN. Tanggal Efektif September 2007 Dewan Legislatif Oregon DESKRIPSI JABATAN BAGIAN 1. INFORMASI JABATAN Tanggal Efektif September 2007 Tingkat Klasifikasi Nomor Klasifikasi CALA-4, (ini merupakan level keempat dari klasifikasi empat seri)

Lebih terperinci

Anggota Tim Proyek. Manajer Proyek 22/09/2007

Anggota Tim Proyek. Manajer Proyek 22/09/2007 Tim Proyek Adalah semua personil yang tergabung gdalam organisasi pengelola proyek. Ada personil fungsional dan organisasi induk, ada juga personil yang menjadi inti dari tim. Project office : Staf pendukung

Lebih terperinci

LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI

LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI Jabatan/Eselon : Unit Kerja : NO. KOMPETENSI LEVEL KOMPETENSI STANKOM 1 ANALISIS STRATEGI (AS) Mengidentifikasi,menguraikan, 1. Mempelajari informasi yang didapatkan meghubungkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN JENJANG KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA BIDANG ADMINISTRASI PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 29 Juli 2015

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 29 Juli 2015 S E L E C T D E V E L O P L E A D H O G A N D E V E L O P C A R E E R TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR Laporan untuk: John Doe ID: HC243158 Tanggal: 29 Juli 2015 2 0 0 9 H O G A N A S S E

Lebih terperinci

JUDUL UNIT : Melakukan Komunikasi Di Tempat Kerja

JUDUL UNIT : Melakukan Komunikasi Di Tempat Kerja Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Bidang Programer komputer KODE UNIT : TIK.PR01.001.01 JUDUL UNIT : Melakukan Komunikasi Di Tempat Kerja DESKRIPSI UNIT : Unit ini menentukan kompetensi yang diperlukan

Lebih terperinci

Catatan informasi klien

Catatan informasi klien Catatan informasi klien Ikhtisar Untuk semua asesmen yang dilakukan oleh LRQA, tujuan audit ini adalah: penentuan ketaatan sistem manajemen klien, atau bagian darinya, dengan kriteria audit; penentuan

Lebih terperinci

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS Kode Etik Global Performance Optics adalah rangkuman harapan kami terkait dengan perilaku di tempat kerja. Kode Etik Global ini mencakup beragam jenis praktik bisnis;

Lebih terperinci

IDENTITAS RESPONDEN. Nama : ( Boleh tidak diisi ) Mohon Bapak/ Ibu periksa kembali semua jawaban agar jangan sampai ada

IDENTITAS RESPONDEN. Nama : ( Boleh tidak diisi ) Mohon Bapak/ Ibu periksa kembali semua jawaban agar jangan sampai ada IDENTITAS RESPONDEN Nama : ( Boleh tidak diisi ) Umur : tahun Jenis Kelamin : P / L Pendidikan Terakhir : Jabatan di Perusahaan : Departemen/ Bagian/ Fungsi : Lama kerja di perusahaan : tahun Lama menjabat

Lebih terperinci

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi IV.1 Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi dengan Val IT Perencanaan investasi TI yang dilakukan oleh Politeknik Caltex Riau yang dilakukan

Lebih terperinci

TIK.JK JUDUL UNIT

TIK.JK JUDUL UNIT III - 5 3.2 Unit - Unit Kompetensi KODE UNIT : TIK.JK01.001.01 JUDUL UNIT : Melakukan komunikasi di tempat kerja URAIAN UNIT : Unit ini menentukan kompetensi yang diperlukan untuk mempersiapkan, merencanakan,

Lebih terperinci

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang mengkhususkan diri pada pengembangan manajemen proyek. PMBOK merupakan

Lebih terperinci

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Bagian 1: Rincian Data Pemohon Sertifikasi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data pekerjaan anda pada saat ini.

Lebih terperinci

Bab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung

Bab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung Bab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) suatu Proyek termasuk proses yang diperlukan

Lebih terperinci

MEKANISME KELUHAN PEKERJA

MEKANISME KELUHAN PEKERJA PROSEDUR TPI-HR-Kebijakan-04 Halaman 1 dari 7 MEKANISME KELUHAN PEKERJA Halaman 2 dari 7 Pendahuluan Keluhan didefinisikan sebagai masalah yang nyata atau dirasakan yang dapat memberikan alasan untuk mengajukan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN

BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN 39 BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN 4.1 Analisa terhadap Fungsi Personalia Pada bagian ini, akan dipaparkan hasil analisa atas fungsi

Lebih terperinci

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA 00 Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 ::0 AM STANDAR AUDIT 00 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode

Lebih terperinci

Kebijakan Manajemen Risiko

Kebijakan Manajemen Risiko Kebijakan Manajemen Risiko PT Indo Tambangraya Megah, Tbk. (ITM), berkomitmen untuk membangun sistem dan proses manajemen risiko perusahaan secara menyeluruh untuk memastikan tujuan strategis dan tanggung

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

1. Peran individu dalam organisasi olahraga. 2. Menjelaskan tentang perilaku organisasi.

1. Peran individu dalam organisasi olahraga. 2. Menjelaskan tentang perilaku organisasi. mansur@uny.ac.id 1. Peran individu dalam organisasi olahraga. 2. Menjelaskan tentang perilaku organisasi. 3. Membahas sejumlah topik yang terkait dengan individu yang bekerja dalam manajemen olahraga.

Lebih terperinci

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1507, 2017 KEMENKUMHAM. Kode Etik. Kode Perilaku Pegawai. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG KODE

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis

Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis Tanggal Mulai Berlaku: 2/28/08 Menggantikan: 10/26/04 Disetujui Oleh: Dewan Direksi TUJUAN PEDOMAN Memastikan bahwa praktik bisnis Perusahaan Mine Safety Appliances ("MSA")

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI

PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI 9/28/2011 PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI PERTEMUAN - 1 GAMBARAN UMUM MANAJEMEN 1 2 1. Peserta memahami tentang proyek 2. Peserta memahami konsep-konsep manajemen yang diperlukan dalam manajemen proyek Fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin

Lebih terperinci

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal Piagam Audit Intern 1.0 PENDAHULUAN 2.0 VISI 3.0 MISI 1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal a. Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK

MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK Pengertian Umum Stakeholder Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan

Lebih terperinci

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original Tata Tertib Semua unit Misi KONE adalah untuk meningkatkan arus pergerakan kehidupan perkotaan. Visi kita adalah untuk Memberikan pengalaman terbaik arus pergerakan manusia, menyediakan kemudahan, efektivitas

Lebih terperinci

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta

Lebih terperinci

BEBERAPA MODEL KEBUTUHAN KONSUMEN

BEBERAPA MODEL KEBUTUHAN KONSUMEN BEBERAPA MODEL KEBUTUHAN KONSUMEN Faster, Better, Cheaper 8 Dimensi Kualitas: 1. Kinerja (Performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti: misal konsumsi bahan bakar, jumlah penumpang yang dapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2009:10) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

Kebijakan Pengungkap Fakta

Kebijakan Pengungkap Fakta KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA 1. Ikhtisar Amcor berkomitmen terhadap standar tertinggi praktik etis dan hubungan yang jujur, serta perlindungan bagi individu yang melaporkan kejadian atau dugaan terjadinya

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan

Lebih terperinci

Fari Handhina Kirana Rabu, 8 November 2017 DELEGATION

Fari Handhina Kirana Rabu, 8 November 2017 DELEGATION Fari Handhina Kirana Rabu, 8 November 2017 Kecakapan Pribadi SIFO A / 17082010005 DELEGATION Definisi Delegasi Delegasi adalah perwakilan atau utusan dengan proses penunjukan secara langsung maupun secara

Lebih terperinci

-2- Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terdiri atas pembinaan dan pengawasan umum serta pembinaan dan pengawasan te

-2- Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terdiri atas pembinaan dan pengawasan umum serta pembinaan dan pengawasan te TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I PEMERINTAH DAERAH. Penyelenggaraan. Pembinaan. Pengawasan. Pencabutan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2 ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors 1 N/A Perencanaan Visi, Misi, Nilai 2 1.d.2 Daftar pemegang kepentingan, deskripsi organisasi induk, situasi industri tenaga kerja, dokumen hasil evaluasi visi

Lebih terperinci

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan analisis yang telah dilakukan mengenai manajemen komplain yang dilakukan oleh Bagian Customer Service PT Telkom

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN MUTU. KANTOR JASA AKUNTANSI (KJA) Dr. SURYO PRATOLO & REKAN

SISTEM PENGENDALIAN MUTU. KANTOR JASA AKUNTANSI (KJA) Dr. SURYO PRATOLO & REKAN KANTOR JASA AKUNTANSI (KJA) Dr. SURYO PRATOLO & REKAN A. Pendahuluan Untuk menjamin Kantor Jasa Akuntansi (KJA) Dr. Suryo Pratolo & Rekan bekerja secara profesional dan menjaga etika profesi, maka perlu

Lebih terperinci

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor SA 0 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor SA Paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 0 penggunaan PEKERJAAN PAKAR AUDITOR (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada

Lebih terperinci

BAB 7. MANAJEMEN KINERJA. Tujuan-Tujuan Strategis Organisasi

BAB 7. MANAJEMEN KINERJA. Tujuan-Tujuan Strategis Organisasi Pemahaman tentang manajemen kinerja Kriteria pengukuran kinerja Metode-metode dalam penilaian kinerja Sumber-sumber informasi kinerja Pemberian Umpan Balik Kinerja Penerapan manajemen kinerja untuk pengambilan

Lebih terperinci

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Bagian 1: Rincian Data Pemohon Sertifikasi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data pekerjaan anda pada saat ini.

Lebih terperinci

TEKNIK FUNDRAISING - Bagian 4 dari 6 IV. TEKNIK MENULIS PROPOSAL. Pendahuluan

TEKNIK FUNDRAISING - Bagian 4 dari 6 IV. TEKNIK MENULIS PROPOSAL. Pendahuluan TEKNIK FUNDRAISING - Bagian 4 dari 6 IV. TEKNIK MENULIS PROPOSAL Pendahuluan Pengumpulan dana bisa jadi sangat lama, mahal, dan merupakan proses yang membuat frustasi, dan tiada jalan yang bisa memastikan

Lebih terperinci

Temuan temuan penting dari Penelitian xq FranklinCovey

Temuan temuan penting dari Penelitian xq FranklinCovey Temuan temuan penting dari Penelitian xq FranklinCovey TEMUAN PENTING Hanya sekitar 1/3 menyatakan bahwa mereka memiliki pemahaman yang jelas mengenai tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan Hanya sekitar

Lebih terperinci

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap) 7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO 9001 2015 (versi lengkap) diterjemahkan oleh: Syahu Sugian O Dokumen ini memperkenalkan tujuh Prinsip Manajemen Mutu. ISO 9000, ISO 9001, dan standar manajemen mutu terkait

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan

LAMPIRAN LAMPIRAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan LAMPIRAN LAMPIRAN I. KUISIONER HUBUNGAN LIGHTS-ON DAN PROYEK DENGAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan dan staf senior dari departemen

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Gambar 9. Service of Logincom Sumber: Arsip Perusahaan 16 3.1.1 Penawaran Projek Penawaran Projek Pada umumnya dari pihak luar atau klien akan diterima

Lebih terperinci

BAB I PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS ITEM INSTRUMEN 1 Apakah ada SK Jenis jenis Pelayanan sesuai dengan prioritas

BAB I PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS ITEM INSTRUMEN 1 Apakah ada SK Jenis jenis Pelayanan sesuai dengan prioritas INSTRUMEN KAJI BANDING BAB I PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS NO ITEM INSTRUMEN 1 Apakah ada SK Jenis jenis Pelayanan sesuai dengan prioritas 2 Apakah tersedia informasi tentang jenis pelayanan 3 Apakah

Lebih terperinci

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2010 UN TENTANG

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2010 UN TENTANG LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2010 UN TENTANG PENILAIAN PRIBADI SANDIMAN DI PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

Kualitas kualitas Penting seorang Juara

Kualitas kualitas Penting seorang Juara Kualitas kualitas Penting seorang Juara 1. Kemampuan Komunikasi 4,69 2. Kejujuran/Integritas 4,59 3. Kemampuan bekerjasama 4,54 4. Kemampuan interpersonal 4,5 5. Beretika 4,46 6. Motivasi/Inisiatif 442

Lebih terperinci

1. Menyampaikan misi dan tujuan organisasi. 2. Memengaruhi. individu

1. Menyampaikan misi dan tujuan organisasi. 2. Memengaruhi. individu Kode Unit : O.842340.012.01 Judul Unit : MemimpinKerjasamaLintas Organisasi Deskripsi Unit : Unit ini menjelaskan hasil kinerja, keterampilan pengetahuan,dan sikap yang diperlukan untuk menunjukkan perilaku

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.21/MEN/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 13 Mei 2015

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 13 Mei 2015 KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 13 Mei 2015 Topik #1 Manajemen Guru Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019 secara eksplisit menyebutkan

Lebih terperinci

1. Mengelola penyampaian bantuan

1. Mengelola penyampaian bantuan KODE UNIT : O.842340.004.01 JUDUL UNIT : Pengaturan Bidang Kerja dalam Sektor Penanggulangan Bencana DESKRIPSIUNIT : Unit kompetensi ini mendeskripsikan keterampilan, pengetahuan, dan sikap kerja yang

Lebih terperinci

RINGKASAN CHAPTER 23 (BRINK S): BOARD AUDIT COMMITTEE COMMUNICATIONS

RINGKASAN CHAPTER 23 (BRINK S): BOARD AUDIT COMMITTEE COMMUNICATIONS RINGKASAN CHAPTER 23 (BRINK S): BOARD AUDIT COMMITTEE COMMUNICATIONS Hubungan auditor internal dengan board of audit committee menjadi tantangan tersendiri bagi tim auditor internal. Auditor internal bertanggungjawab

Lebih terperinci

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Bagian 1: Rincian Data Pemohon Sertifikasi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data pekerjaan anda pada saat ini.

Lebih terperinci

IFA HANIFAH MISBACH, S.Psi, Psikolog UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

IFA HANIFAH MISBACH, S.Psi, Psikolog UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA IFA HANIFAH MISBACH, S.Psi, Psikolog UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Interview merupakan salah satu alat ukur untuk memperoleh informasi antara dua orang yang dilakukan dengan cara dua arah di dalam melakukan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA NASIONAL PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA NASIONAL PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAHAN DAERAH PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA NASIONAL PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

KAMUS KOMPETENSI. 1. Mendengarkan ucapan orang lain Berupaya mendengarkan ucapan atau perkataan orang lain dengan seksama.

KAMUS KOMPETENSI. 1. Mendengarkan ucapan orang lain Berupaya mendengarkan ucapan atau perkataan orang lain dengan seksama. KAMUS KOMPETENSI NO. KOMPETENSI DASAR PENGERTIAN TINGKAT KOMPETENSI 1. Berorientasi pada pelayanan Keinginan untuk membantu atau melayani orang lain guna memenuhi kebutuhan mereka, artinya selalu berusaha

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Masyarakat (IKM) yang berdampak pada pendapatan, pendapatan kas akan naik apabila pelayanan yang diberikan oleh staff atau para pegawai di Kantor Bersama Samsat sangat ramah maka masyarakat akan merasa

Lebih terperinci

MENDESAIN DAN MENGEVALUASI PELATIHAN

MENDESAIN DAN MENGEVALUASI PELATIHAN MENDESAIN DAN MENGEVALUASI PELATIHAN Ade Heryana Dosen Prodi Kesmas FIKES Universitas Esa Unggul Jakarta Email: heryana@esaunggul.ac.id Setelah mempelajari materi pada paper ini, diharapkan mahasiswa dapat:

Lebih terperinci

BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL

BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL Latar Belakang Definisi dan Ruang Lingkup Standar Atribut dan Standar Kinerja Kode Etik tedi last 01/17 LATAR BELAKANG. Faktor yang mendorong Manajemen membentuk

Lebih terperinci

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7 1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi

Lebih terperinci

PENGAWASAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

PENGAWASAN ADMINISTRASI PERKANTORAN PENGAWASAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Tujuan Pengawasan Administrasi Kantor : 1. Meningkatkan kinerja organisasi secara kontinu 2. Meningkatkan efisiensi dan keuntungan bagi organisasi dengan menghilangkan

Lebih terperinci

5 cara untuk menjaga karyawan tetap terlibat dan produktif

5 cara untuk menjaga karyawan tetap terlibat dan produktif 5 cara untuk menjaga karyawan tetap terlibat dan produktif Bagaimana cara menyediakan teknologi yang tepat agar karyawan dapat bekerja di mana saja, kapan saja, dan dengan cara apa saja mereka dapat membantu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter SK No. 004/SK-BMD/ tgl. 26 Januari Pendahuluan Revisi --- 1 Internal Audit Charter Latar Belakang IAC (Internal Audit Charter) atau Piagam Internal Audit adalah sebuah kriteria atau landasan pelaksanaan

Lebih terperinci

KONSEP UMUM MANAJEMEN. Sumijatun September 2008

KONSEP UMUM MANAJEMEN. Sumijatun September 2008 KONSEP UMUM MANAJEMEN Sumijatun September 2008 Pengertian Mary Parker Follet Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain James A.F.Stoner Manajemen => proses perencanaan, pengorganisasian,

Lebih terperinci

2. Pelaksanaan Unit Kompetensi ini berpedoman pada Kode Etik Humas/Public Relations Indonesia yang berlaku.

2. Pelaksanaan Unit Kompetensi ini berpedoman pada Kode Etik Humas/Public Relations Indonesia yang berlaku. KODE UNIT : KOM.PR03.001.01 JUDUL UNIT : Melaksanakan Master of Ceremony DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki untuk menjadi seorang Master

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI

KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI Kami PT Bening Tunggal Mandiri berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan bisnis perusahaan berdasarkan aspek HSE. PT Bening Tunggal Mandiri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 6 BAB II LANDASAN TEORITIS Salah satu alasan mendasar pendirian kawasan lindung adalah agar keberadaan kawasan tetap utuh selama-lamanya untuk melestarikan nilai-nilai biologi dan budaya yang dimilikinya

Lebih terperinci

2013, No BAB I PENDAHULUAN

2013, No BAB I PENDAHULUAN 2013, No.233 6 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN ARSIP ELEKTRONIK BAB I PENDAHULUAN A. Umum Kemajuan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang kompensasi telah dilakukan oleh Nurmala (2003) dengan judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

2012, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KERANGKA NASIONAL PENG

2012, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KERANGKA NASIONAL PENG LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.127, 2012 PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA NASIONAL PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

CODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan

CODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan 1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BUKU PENILAIAN

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BUKU PENILAIAN MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PAM.MM01.001.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu perusahaan, sehingga tenaga kerja yang ada perlu dipelihara dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI

BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI 5.1 Rancangan Audit Sistem Informasi Rancangan audit sistem informasi dapat dilihat dari skor rata-rata dilakukan perhitungan pada bab sebelumnya dari nilai

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 TENTANG INTERNAL AUDIT CHARTER (PIAGAM AUDIT INTERNAL) PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) 1. VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.996, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Manajemen Risiko. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi 14 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi PT. Freshklido Graha Solusi adalah perusahaan jasa kebersihan terkemuka di Indonesia, yang menawarkan solusi cerdas

Lebih terperinci

LAMPIRAN 3 : PERENCANAAN AUDIT PROYEK

LAMPIRAN 3 : PERENCANAAN AUDIT PROYEK 95 LAMPIRAN 3 : PERENCANAAN AUDIT PROYEK Start Situation Analysis Planning PM Audit Management & QA Dept Lesson Learn Performance Analysis PM Audit Report- Generation PM Audit Presentation PM Audit Close

Lebih terperinci

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL Halaman 1 dari 5 1. TUJUAN Tujuan utama dari Piagam Audit Internal ( Piagam ) ini adalah untuk menguraikan kewenangan dan cakupan dari fungsi Audit Internal di

Lebih terperinci

Prepared by Farlianto. /

Prepared by Farlianto. / Prepared by Farlianto Sasaran Organisasi Strategi Organisasi Input Aktivitas dan Perilaku Karyawan Kompetensi Hasil Lingkungan Kerja Penetapan Standar Kinerja: Performance Planning Penilaian Kinerja: Performance

Lebih terperinci

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention)

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention) L1 Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan Arahan Strategi ( Strategic Intention) Untuk menjawab pertanyaan dibawah ini menggunakan format skor dengan skala ( 0-5 ) dan lingkari skor yang akan

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. I. Landasan Hukum Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis a. Pengertian Auditing dan Internal Auditing Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang artinya mendengar. Orang yang melaksanakan

Lebih terperinci

Lbrands Pedoman Perilaku dan Ethics Hotline

Lbrands Pedoman Perilaku dan Ethics Hotline Saat perusahaan kita berkembang, nilai-nilai kita tetap menjadi bagian utama dari segala hal yang kita lakukan: Pelanggan adalah yang utama! Seluruh hal yang kita lakukan wajib dimulai dan diakhiri dengan

Lebih terperinci

BAB 10 KEKUASAAN DAN POLITIK

BAB 10 KEKUASAAN DAN POLITIK BAB 10 KEKUASAAN DAN POLITIK Memdefinisikan kekuasaan dan hubungannya dengan otoritas dan pengaruh Menjelaskan sumber-sumber kekuasaan Taktik kekuasaan Perilaku Politik dalam organisasi Definisi Kekuasaan

Lebih terperinci

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Bagian 1: Rincian Data Pemohon Sertifikasi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal, serta data pekerjaan anda pada saat ini.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sekretaris Menurut Waworuntu dalam Saiman (2002:24-25), bahwa kata sekretaris yang biasa kita baca dan temui pada berbagai literatur berasal dari bahasa latin, yaitu sebagai

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem

BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem 130 BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem Pengendalian Internal Pemerintah pada Badan Kantor Pertanahan Nasional

Lebih terperinci