P U T U S A N. Nomor : 2/PID.SUS/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor : 2/PID.SUS/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap : AMIR B. BASAN; Tempat lahir : Jakarta; Umur/tanggal lahir : 45 tahun / 22 Desember 1968; Jenis kelamin : Laki-laki; Kebangsaan : Indonesia; Tempat tinggal : Jalan Sei Sikambing, Gang Famili, No.27-B, Sei Sikambing, Medan; Agama : Islam; Pekerjaan : Wiraswasta; Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh : 1. Penyidik sejak tanggal 16 Maret 2014 sampai dengan tanggal 04 April 2014; 2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 05 April 2014 sampai dengan tanggal 14 Mei 2014; 3. Perpanjangan pertama Wakil Ketua Pengadilan Negeri Medan sejak tanggal 15 Mei 2014 sampai dengan tanggal 13 Juni 2014; 4. Penuntut Umum sejak tanggal 11 Juni 2014 sampai dengan tanggal 30 Juni 2014; 5. Majelis Hakim sejak tanggal 23 Juni 2014 sampai dengan tanggal 22 Juli 2014; 6. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Medan sejak tanggal 23 Juli 2014 sampai dengan tanggal 20 September 2014; 7. Perpanjangan pertama Ketua Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 21 September 2014 sampai dengan tanggal 20 Oktober 2014; Hal. 1 dari 14 Hal.

2 8. Perpanjangan kedua Ketua Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 21 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 19 Nopember 2014; 9. Hakim Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 17 Nopember 2014 sampai dengan tanggal 16 Desember 2014; 10. Perpanjangan Penahanan Ketua Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 17 Desember 2014 sampai dengan tanggal 14 Februari 2015; Pengadilan Tinggi tersebut; Telah membaca : I. Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum No. Reg. Perkara : PDM- 578/EP.2/TPL/05/2014 tertanggal Juni 2014, yang mendakwa Terdakwa dengan dakwaan sebagai berikut : Primair Bahwa terdakwa AMIR B. BASAN bersama dengan JHONNY SYAHPUTRA SALAM (berkas terpisah),deddy PRATAMA (berkas terpisah), INDRA (berkas terpisah), LUKMAN HAKIM (berkas terpisah), pada hari Minggu tanggal 10 Maret 2014 sekira pukul Wib atau setidak-tidaknya masih termasuk pada tahun 2014 di Jl. Sei Sikambing Medan atau setidak tidaknya masih termasuk daerah hukum pengadilan negri medan. Percobaan atau permufakatan Jahat Tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Prekursor Narkotika untuk pembuatan narkotika, yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : Awalnya Saksi RICARDO SIAHAAN, SISWOYO, RUSPIAN, INDRA SAPUTRA, MUSLIM BUCHARI (Kelimanya Anggota Kepolisian Polresta Medan) Pada hari Sabtu tanggal 08 Maret 2014 saksi mendapat informasi bahwa ada jual beli prekusor narkotika jenis ephedrine bahan pembuatan narkotika jenis shabu, sehingga pada Pukul Wib saksi menyamar sebagai pembeli dan saksi menghubungi terdakwa DEDDY PRATAMA (berkas terpisah) dengan mengatakan bahwa saksi perlu ephedrine untuk membuat narkotika jenis shabu, dan terdakwa DEDDY PRATAMA (berkas terpisah) mengatakan akan menghubungi terdakwa JHONNY SYAHPUTRA SALAM (berka s terpisah) dahulu dan tidak berapa lama kemudian terdakwa JHONNY SYAHPUTRA SALAM (berkas terpisah)mengatakan setuju dan terdakwa DEDDY PRATAMA (berkas terpisah) menyanggupinya dan Hal. 2 dari 14 Hal.

3 saksi meminta 500 Gr dan terdakwa DEDDY PRATAMA (berkas terpisah) meminta harga Rp ,- setelah disetujui terdakwa DEDDY PRATAMA (berkas terpisah) menentukan tempat transaksi di SPBU Jl. Denai Medan sekitar Pukul Wib, sesuai dengan perjanjian saksi telah berada di sekitar SPBU Jl. Denai, kemudian terdakwa JHONNY SYAHPUTRA SALAM (berkas terpisah) menyerahkan 1 toples berisikan precursor narkotika jenis ephedrine tersebut yang menurut terdakwa JHONNY SYAHPUTRA SALAM (berkas terpisah) sebanyak 350 Gr maka saksi terus melakukan penangkapan terhadap terdakwa Jhonny Syahputra Salam (berkas terpisah) dan terdakwa Deddy Pratama (berkas terpisah), setelah ditanyai terdakwa Deddy Pratama (berkas terpisah) mengatakan bahwa precursor narkotika jenis ephendrine tersebut diproleh dari Indra (berkas terpisah) dengan harga Rp ,- atas petunjuk terdakwa Deddy Pratama (berkas terpisah) dan Jhonny Syahputra Salam (berkas terpisah) sehingga sekitar Pukul Wib terdakwa Indra dapat ditangkap di Jl. AR. Hakim Medan, dan terdakwa Indra mengakui telah menjual precursor narkotika jenis ephiderine sebanyak 350 Gr kepada terdakwa Jhonny Syahputra Salam(berkas terpisah) dan Terdakwa Deddy Pratama (berkas terpisah) dan uangnya belum diterima dan juga menjelaskan bahwa ephedrine diprolehnya dari terdakwa Lukman Hakim (berkas terpisah) dengan harga Rp ,- dan juga belum dibayar kemudian atas petunjuk terdakwa Indra (berkas terpisah) dapat dilakukan penangkapan terhadap terdakwa Lukman Hakim (berkas terpisah) di Jl. Iskandar Muda Medan sekitar Pukul Wib setelah ditanyai terdakwa Lukman Hakim (berkas terpisah) mengaku telah menjual precursor narkotika jenis ephiderine seberat 350 Gr kepada terdakwa Indra (berkas terpisah) namun uangnya belum diterima dari terdakwa Indra (berkas terpisah) dan dari keterangan terdakwa Lukma n Hakim (berkas terpisah) menjelaskan bahwa prosekursor narkotika jenis ephedrine tersebut diprolehnya dengan cara membelinya dari terdakwa Amir B. Hasan (berkas terpisah) namun belum dibayar maka saksi menyuruh terdakwa Lukman Hakim (berkas terpisah) untu k menghubungi terdakwa Amir B. Hasan (berkas terpisah) untuk menyerahkan uangnya sehingga dapat dilakukan penangkapan terhadap terdakwa Amir B. Hasan di Jl. Gatot Subroto Simpang Jl. Sei Sikambing Medan sekitar Pukul wib dan terdakwa Amir B. Hasan telah menjual precursor narkotika jenis ephedrine kepada terdakwa Lukman Hakim (berkas terpisah) dengan Rp ,- dan terdakwa Amir B. Hasan mengakui memproleh barang tersebut dari Erik (DPO) namun setelah dilakukan pencarian terhadap Erik (DPO) tidak ditemukan, maka terdakwa berikut barang bukti dibawa ke Polresta Medan guna pemeriksaan lebih lanjut. Hal. 3 dari 14 Hal.

4 Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboraturium Barang Bukti Narkotika No. Lab : 1890/ NNF / 2014 tanggal 24 Maret 2014 yang di tanda tangani Dra. MELTA TARIGAN, M.Si Selaku Wakil Kepala Laboraturium Forensik Cabang Medan, Menyebutkan Bahwa: No. Barang Hasil Analisis Bukti Marquis Test Krotamografi Lapis Tipis scanner 1. BAB I Positif Positif Metamfetamina Kesimpulan : Dari Hasil Analisis tersebut Pada BAB III, Kami periksa mengambil Kesimpulan Bahwa Barang bukti milik terdakwa atas nama : JHONNY SYAHPUTRA SALAM, DEDDY PRATAMA, INDRA, LUKMAN HAKIM dan AMIR B. BASAN adalah Positif mengandung Ephedrine dan terdaftar dalam Golongan dan Jenis Prekursor Tabel I nomor urut 3 Lampiran II Undang-undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 129 Huruf a Jo Pasal 132 UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. SUBSIDAIR Bahwa terdakwa AMIR B. BASAN bersama dengan JHONNY SYAHPUTRA SALAM (berkas terpisah),deddy PRATAMA (berkas terpisah), INDRA (berkas terpisah), LUKMAN HAKIM (berkas terpisah), pada hari Minggu tanggal 10 Maret 2014 sekira pukul Wib atau setidak-tidaknya masih termasuk pada tahun 2014 di Jl. Sei Sikambing Medan atau setidak tidaknya masih termasuk daerah hukum pengadilan negri medan. Percobaan atau Permufakatan Jahat Tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Prekursor Narkotika untuk pembuatan narkotika, yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut. Awalnya Saksi RICARDO SIAHAAN, SISWOYO, RUSPIAN, INDRA SAPUTRA, MUSLIM BUCHARI (Kelimanya Anggota Kepolisian Polresta Medan) Pada hari Sabtu tanggal 08 Maret 2014 saksi mendapat informasi bahwa ada jual Hal. 4 dari 14 Hal.

5 beli prekusor narkotika jenis ephedrine bahan pembuatan narkotika jenis shabu, sehingga pada Pukul Wib saksi menyamar sebagai pembeli dan saksi menghubungi terdakwa DEDDY PRATAMA (berkas terpisah) dengan mengatakan bahwa saksi perlu ephedrine untuk membuat narkotika jenis shabu, dan terdakwa DEDDY PRATAMA (berkas ter pisah) mengatakan akan menghubungi terdakwa JHONNY SYAHPUTRA SALAM (berkas terpisah) dahulu dan tidak berapa lama kemudian terdakwa JHONNY SYAHPUTRA SALAM (berkas terpisah)mengatakan setuju dan terdakwa DEDDY PRATAMA (berkas terpisah) menyanggupinya dan saksi meminta 500 Gr dan terdakwa DEDDY PRATAMA (berkas terpisah) meminta harga Rp ,- setelah disetujui terdakwa DEDDY PRATAMA (berkas terpisah) menentukan tempat transaksi di SPBU Jl. Denai Medan sekitar Pukul Wib, sesuai dengan perjanjian saksi telah berada di sekitar SPBU Jl. Denai, kemudian terdakwa JHONNY SYAHPUTRA SALAM (berkas terpisah) menyerahkan 1 toples berisikan precursor narkotika jenis ephedrine tersebut yang menurut terdakwa JHONNY SYAHPUTRA SALAM (berkas terpisah) sebanyak 350 Gr maka saksi terus melakukan penangkapan terhadap terdakwa Jhonny Syahputra Salam (berkas terpisah) dan terdakwa Deddy Pratama (berkas terpisah), setelah ditanyai terdakwa Deddy Pratama (berkas terpisah) mengatakan bahwa precursor narkotika jenis ephendrine tersebut diproleh dari Indra (berkas terpisah) dengan harga Rp ,- atas petunjuk terdakwa Deddy Pratama (berkas terpisah) dan Jhonny Syahputra Salam (berkas terpisah) sehingga sekitar Pukul Wib terdakwa Indra dapat ditangkap di Jl. AR. Hakim Medan, dan terdakwa Indra mengakui telah menjual precursor narkotika jenis ephiderine sebanyak 350 Gr kepada terdakwa Jhonny Syahputra Salam(berkas terpisah) dan Terdakwa Deddy Pratama (berkas terpisah) dan uangnya belum diterima dan juga menjelaskan bahwa ephedrine diprolehnya dari terdakwa Lukman Hakim (berkas terpisah) dengan harga Rp ,- dan juga belum dibayar kemudian atas petunjuk terdakwa Indra (berkas terpisah) dapat dilakukan penangkapan terhadap terdakwa Lukman Hakim (berkas terp isah) di Jl. Iskandar Muda Medan sekitar Pukul Wib setelah ditanyai terdakwa Lukman Hakim (berkas terpisah) mengaku telah menjual precursor narkotika jenis ephiderine seberat 350 Gr kepada terdakwa Indra (berkas terpisah) namun uangnya belum diterima dari terdakwa Indra (berkas terpisah) dan dari keterangan terdakwa Lukman Hakim (berkas terpisah) menjelaskan bahwa prosekursor narkotika jenis ephedrine tersebut diprolehnya dengan cara membelinya dari terdakwa Amir B. Hasan (berkas terpisah) namun belum dibayar maka saksi menyuruh terdakwa Lukman Hakim (berkas terpisah) untuk menghubungi terdakwa Amir B. Hasan (berkas Hal. 5 dari 14 Hal.

6 terpisah) untuk menyerahkan uangnya sehingga dapat dilakukan penangkapan terhadap terdakwa Amir B. Hasan di Jl. Gatot Subroto Simpang Jl. Sei Sikambing Medan sekitar Pukul wib dan terdakwa Amir B. Hasan telah menjual precursor narkotika jenis ephedrine kepada terdakwa Lukman Hakim (berkas terpisah) dengan Rp ,- dan terdakwa Amir B. Hasan mengakui memproleh barang tersebut dari Erik (DPO) namun setelah dilakukan pencarian terhadap Erik (DPO) tidak ditemukan, maka terdakwa berikut barang bukti dibawa ke Polresta Medan guna pemeriksaan lebih lanjut. Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboraturium Barang Bukti Narkotika No. Lab : 1429/ NNF / 2014 tanggal 28 Februari 2014 yang di tanda tangani Dra. MELTA TARIGAN, M.Si Selaku Wakil Kepala Laboraturium Forensik Cabang Medan, Menyebutkan Bahwa : Hasil Analisis No. Barang Bukti Krotamografi Lapis Marquis Test Tipis scanner Positif 1. BAB I Positif Metamfetamina Kesimpulan : Dari Hasil Analisis tersebut Pada BAB III, Kami periksa mengambil Kesimpulan Bahwa Barang bukti milik terdakwa atas nama : JHONNY SYAHPUTRA SALAM, DEDDY PRATAMA, INDRA, LUKMAN HAKIM dan AMIR B. BASAN adalah Positif mengandung Ephedrine dan terdaftar dalam Golongan dan Jenis Prekursor Tabel I nomor urut 3 Lampiran II Undang-undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika. Perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 129 huruf c Jo Pasal 132 UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. II. Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum No. Reg. Perkara : PDM- 578/EP.2/TPUL/06/2014 tertanggal 27 Oktober 2014, yang menuntut Terdakwa sebagai berikut : 1. Menyatakan terdakwa AMIR B. BASAN terbukti secara sah dan meyakinkan telah sengaja Tanpa hak atau melawan hukum Percobaan Hal. 6 dari 14 Hal.

7 atau Permufakatan Jahat menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Prekursor Narkotika untuk pembuatan Narkotika sebagaimana dalam dakwaan Subsidair Jaksa Penuntut Umum, melanggar Pasal 129 huruf c Jo Pasal 132 UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika. 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa AMIR B. BASAN berupa pidana penjara selama 10 (Sepuluh) Tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan denda Rp ,- (Satu Milyar Rupiah) Subsidair 3 (tiga) Bulan Penjara dengan perintah terdakwa tetap ditahan. 3. Menyatakan barang bukti berupa: Barang bukti yang diajukan dalam persidangan yaitu berupa : - 1 (satu) unit HP merk Samsung berikut kartu Dirampas Untuk dimusnahkan 4. Menetapkan agar terdakwa AMIR B. BASAN membayar biaya perkara sebesar Rp 1.000,- (Seribu rupiah). III. Putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 1609/Pid.B/2014/PN.Mdn tanggal 12 Nopember 2014, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa AMIR B. BASAN tersebut diatas, tidak terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam Dakwaan Primer; 2. Membebaskan Terdakwa AMIR B. BASAN oleh karena itu dari Dakwaan Primer tersebut; 3. Menyatakan Terdakwa AMIR B. BASAN tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa Hak dan Melawan Hukum Membeli dan Menjual Prekursor Narkotika Untuk Pembuatan Narkotika sebagaimana dalam Dakwaan Subsider; 4. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa AMIR B. BASAN oleh karena itu dengan pidana penjara selama 8 (delapan) tahun dan denda sejumlah Rp (satu milyar rupiah) dengan ketentuan apabila Hal. 7 dari 14 Hal.

8 denda tersebut tidak dibayar, diganti dengan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan; 5. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa AMIR B. BASAN, dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 6. Menetapkan Terdakwa AMIR B. BASAN tetap ditahan; 7. Menetapkan barang bukti berupa: 1 ( satu) toples berisikan Prekorsor Narkotika jenis Ephedrine seberat 350 gram, 2 (dua) unit HP merk Nokia, 1 (satu) unit HP merek LG, 2 (dua) unit HP merek Samsung dan 1 (satu) unit sepeda motor Suzuki Spin warna hitam BK 6301 WY dikembalikan kepada Jaksa Penuntut Umum untuk dipergunakan dalam perkara terdakwa Jhonny Syahputra Salam, Dedi Pratama, Indra dan Lukman Hakim; 8. Membebankan kepada Terdakwa AMIR B. BASAN membayar biaya perkara sejumlah Rp1.000,00 (seribu rupiah); IV. Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh : SUGENG WAHYUDI, SH.MM. Panitera Pengadilan Negeri Medan nomor : 225/Akta.Pid/2014/PN.Mdn, yang menerangkan bahwa pada hari Senin tanggal 17 Nopember 2014, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding atas Putusan Pengadilan Negeri tersebut, permintaan banding mana telah dengan sempurna diberitahukan kepada Penasihat Hukum Terdakwa pada tanggal 21 Nopember 2014; V. Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh : SUGENG WAHYUDI, SH.MM. Panitera Pengadilan Negeri Medan nomor : 230/Akta.Pid/2014/PN.Mdn, yang menerangkan bahwa pada hari Senin tanggal 17 Nopember 2014, Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan permintaan banding atas Putusan Pengadilan Negeri tersebut, permintaan banding mana telah dengan sempurna diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 26 Nopember 2014; VI. Memori banding tertanggal 8 Desember 2014 yang diajukan oleh Penasihat Hukum Terdakwa, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 9 Desember 2014, memori banding mana telah dengan Hal. 8 dari 14 Hal.

9 sempurna diberitahukan dan diserahkan kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 18 Desember 2014; VII. Surat Mempelajari Berkas Perkara Pengadilan Negeri Medan, nomor : W2.U1/17913/HK.01/XI/2014, tertanggal 26 Nopember 2014, yang disampaikan masing-masing kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa, yang menerangkan terhitung 7 (tujuh) hari sejak tanggal 25 Nopember 2014 sampai dengan tanggal 1 Desember 2014, kedua belah pihak diberi kesempatan untuk mempelajari berkas perkara nomor : 1609/Pid.B/2014/PN.Mdn, sebelum berkas dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan; Menimbang, bahwa permintaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa memori banding yang diajukan oleh Penasihat Hukum Terdakwa tanggal 8 Desember 2014 yang pada pokoknya berkeberatan atas putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 14 Nopember 2014 sebagai berikut : 1. - Bahwa Majelis Hakim (judex factie) tid ak cermat dalam memperhatikan keterang-keterangan saksi, karena banyak hal-hal yang tidak sesuai atas keterangan saksi dalam putusan dengan keterangan saksi dalam persidangan, seperti saksi dari Kepolisian yaitu : Siswoyo, Ruspian dan Muslim Buchari dimana dengan jelas menerangkan bahwa tidak pernah menyebutkan ephedrine yang dipesan Polisi dalam penyamaran akan digunakan untuk perbuatan narkotika; - Bahwa berdasarkan yurisprudensi atas beberapa perkara pidana khusus, sehubungan dengan pemeriksaan perkara atas dugaan pelanggaran terhadap undang-undang narkotika telah menjadi ketentuan tetap dimana saksi-saksi yang memberatkan dari pihak Kepolisian tidak dapat diterima kesaksian, putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam perkara nomor : 1531 K/Pid.Sus/2010 dan nomor : 2591 K/Pid.Sus/2010, Hal. 9 dari 14 Hal.

10 menegaskan cara-cara penyelidikan dan penyidikan berat dengan rekayasa dan pemerasan; 2. - Bahwa Majelis Hakim (judex factie) tidak mempertimbangkan secara menyeluruh atas keterangan saksi dikaitkan dengan barang bukti dan bukti lain yang terungkap di persidangan, seperti Jaksa Penuntut Umum hanya mengajukan bukti HP Samsung berikut kartu nomor : , sedangkan barang bukti yang lain tidak disertakan yang seharusnya dipertimbangkan untuk terpenuhi unsur pasal yang didakwakan; - Dan juga mengenai perbuatan Terdakwa yang melakukan penjualan dan pembelian prekusor narkotika, haruslah disertai barang bukti berupa uang; 3. Majelis Hakim (judex factie) keliru dalam menafsirkan unsur prekusor narkotika untuk perbuatan narkotika, karena majelis Hakim tidak mempertimbangkan keterangan ahli yang menyatakan ephederine adalah bahan dasar yang bisa digunakan misalnya untuk obat flu dan sesak nafas, sehingga akan menyebabkan beberapa jenis obat yang menggunakan zat-zat tertentu akan selalu diasumsikan untuk pembuatan narkotika; 4. Bahwa Majelis Hakim (judex factie) salah menerapkan undang -undang Republik Indonesia nomor : 35 tahun 2009 tentang narkotika, dimana berdasarkan keterangan ahli dipersidangan pada dasarnya prekusor digunakan secara resmi di industri farmasi, sebagai bahan baku obat, sehingga Terdakwa tidak bisa didakwa dengan undang-undang narkotika karena ephederine belum dikategorikan sebagai narkotika tetapi masih merupakan bahan dasar dan dalam beberapa yurisprudensi pemilik ephederine hanya dijerat dengan undang-undang kesehatan saja; Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum walaupun banding dalam perkara ini tidak mengajukan memori banding maupun kontra memori banding dan karena bukan merupakan keharusan, maka Pengadilan Tinggi tidak akan mempertimbangkan; Menimbang, bahwa terhadap memori banding dari Penasihat Hukum Terdakwa tersebut diatas, Pengadilan Tinggi akan mempertimbangkan yang pada pokoknya sebagai berikut : Hal. 10 dari 14 Hal.

11 Ad.1. Terhadap keberatan ini setelah Pengadilan Tinggi memeriksa berita acara di penyidikan, berita acara di Pengadilan dan putusan, ternyata keberatan Penasihat Hukum Terdakwa tidak beralasan sama sekali, karena dalam semua berita acara tersebut maupun dalam keputusan jelas keterangan saksi-saksi tersebut menyatakan antara lain : a. - Bahwa Senin tanggal 10 Maret 2014, saksi bersama-sama anggota lain mendapat informasi ada jual beli prekusor narkotika dan saksi melakukan penyamaran; - Para saksi menghubungi Terdakwa dimana saksi membutuhkan ephederine untuk pembuatan narkotika jenis shabu yang disanggupi Terdakwa sebanyak 500 gr dan terakhir 350 gr dengan harga Rp ,- (enam puluh tiga juta rupiah); b. Sedangkan masalah saksi-saksi yang berasal dari Kepolisian tidak dapat diterima kesaksian, dan setelah Pengadilan Tinggi memeriksa berita acara penyidikan dan berita acara persidangan dan putusan, ternyata disamping saksi-saksi dan pihak Kepolisian juga ada saksi-saksi dari para pelaku (displit) dan termasuk saksi ahli yang diajukan ke persidangan, berarti tidak mutlak hanya saksi-saksi dari Kepolisian saja; Ad.2. Bahwa terhadap keberatan ini, setelah Pengadilan Tinggi memeriksa berita acara penyidikan, berita acara persidangan dan putusan Pengadilan Negeri Medan tersebut dipertanyakan dalam persidangan dan mengenai barang bukti uang yang dimaksudkan Penasihat Hukum Terdakwa tersebut, ternyata berdasarkan keterangan saksi Lukman Hakim dimana ia membeli dari Terdakwa ephederine sebanyak 350 gr dan uangnya belum dibayar oleh Terdakwa sebanyak Rp ,- (tujuh belas juta lima ratus ribu rupiah), ini berarti uangnya tidak ada, bagaimana harus diajukan di persidangan; Ad.3 dan 4. Terhadap keberatan ini, Pengadilan Tinggi menilai bahwa untuk membuat, memperjual belikan haruslah oleh pihak yang mempunyai sertifikat/ ahllinya dan untuk bahan-bahan prekusor tersebut mendapat izin dari yang berwenang, sedangkan Terdakwa tidak memiliki izin dan menguasai ephederine dalam jumlah yang banyak 350 gr dengan harga Rp. Hal. 11 dari 14 Hal.

12 ,- (tujuh belas juta lima ratus ribu rupiah), berarti bukan hanya sebagai obat flu atau sesak nafas yang harga dan keuntungannya tersebut tidak seberapa sedangkan kalau untuk pembuatan narkotika mendapat keuntungan yang banyak; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut diatas, Pengadilan Tinggi berkesimpulan bahwa keberatan-keberatan yang diajukan oleh Penasihat Hukum Terdakwa adalah keberatan-keberatan yang tidak mempunyai dasar hukum sama sekali dan Penasihat Hukum Terdakwa yang bersangkutan tidak mempelajari berkasa perkara lengkap dan oleh karena itu memori banding tersebut ditolak; Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi membaca berkas perkara secara keseluruhan, barang-bukti, saksi-saksi dan putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 1609/Pid.B/2014/PN.Mdn tanggal 12 Nopember 2014, serta memori banding dari Penasihat Hukum Terdakwa, berpendapat bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama yang mendasari putusannya mengenai telah terbuktinya secara sah dan meyakinkan kesalahan Terdakwa melakukan tindak pidana Tanpa Hak dan Melawan Hukum Membeli dan Menjual Prekursor Narkotika Untuk Pembuatan Narkotika melanggar pasal 129 huruf c Undang-undang Republik Indonesia nomor : 35 tahun 2009 tentang narkotika, sebagaimana dalam dakwaan subsidair Jaksa Penuntut Umum, dan lamanya pidana yang dijatuhkan sudah tepat dan benar, oleh karenanya Pengadilan Tinggi dapat menyetujui dan mengambil alih sebagai pertimbangan hukumnya sendiri dalam memeriksa dan memutus perkara ini ditingkat banding; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 1609/Pid.B/2014/PN.Mdn tanggal 12 Nopember 2014, yang dimintakan banding tersebut harus dikuatkan; Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dikenakan penahanan yang sah, maka masa penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; Menimbang, bahwa oleh karena tidak ada alasan untuk mengeluarkan Terdakwa dari tahanan maka Terdakwa tetap berada dalam tahanan; Hal. 12 dari 14 Hal.

13 Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan dipidana, maka dibebani pula untuk membayar biaya perkara yang timbul dikedua tingkat peradilan; Memperhatikan ketentuan pasal 129 huruf c Undang-undang Republik Indonesia nomor : 35 tahun 2009 tentang narkotika, Undang-Undang Republik Indonesia nomor : 8 Tahun 1981 tentang KUHAP, serta ketentuan-ketentuan hukum lain yang berhubungan dengan perkara ini; M E N G A D I L I : - Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa; - Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 1609/Pid.B/2014/PN.Mdn tanggal 12 Nopember 2014, yang dimintakan banding tersebut; - Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; - Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan; - Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam kedua tingkat peradilan, yang ditingkat banding sebesar Rp 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah). Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Kamis tanggal 29 Januari 2015 oleh Kami : H. BACHTIAR AMS, SH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, DALIZATULO ZEGA, SH. dan MARYANA, SH.MH. masingmasing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 8 Januari 2015, nomor : 2/PID.SUS/2015/PT-MDN, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Jumat tanggal 30 Januari 2015, oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota serta JAINAB, SH. sebagai Panitera Hal. 13 dari 14 Hal.

14 Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa. Hakim - Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis, ttd 1. DALIZATULO ZEGA, SH. H. BACHTIAR AMS, SH. ttd ttd 2. MARYANA, SH.MH. Panitera Pengganti, ttd JAINAB, SH. Untuk salinan sesuai dengan aslinya. PANITERA, Hj. MERI ULFA, SH.MH. NIP Hal. 14 dari 14 Hal.