TRAINING AND ONGOING MENTORING OF PROGRAM DEVELOPMENT Activity

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TRAINING AND ONGOING MENTORING OF PROGRAM DEVELOPMENT Activity"

Transkripsi

1 TRAINING AND ONGOING MENTORING OF PROGRAM DEVELOPMENT Activity NATIONAL/LOCAL CBO STAFF Training for Local CBO Staff on Institutional and Program Development and Strategic Planning in Sumatera & Kalimantan Area Budget Code ID Date Maret 2014 Venue Implementing Unit Country Hotel Grand Kanaya Medan GWL-INA Indonesia Purpose/Objective of the activity Di akhir pelaksanaan kegiatan peserta memiliki pengetahuan dan pemahaman dalam mengelola, mengendalikan, memimpin, memobilisasi, dan menetapkan arah strategis dan program kegiatan organisasinya agar lebih terarah dan fokus dalam isu-isu dan masalah GWL. Tujuan Khusus: Untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi Visi dan Misi yang dimiliki OBK peserta. Untuk menentukan dan merencanakan prioritas strategi organisasi/menentukan arah serta tujuan yang sesuai dengan Visi dan Misi organisasi. Untuk mengidentifikasi kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk menghasilkan tujuh Perencanaan Strategis OBK baru untuk periode 3-5 tahun. Untuk meninjau kembali, memperbaiki, dan atau mempertajam Perencanaan Strategis OBK yang telah terlibat dalam pelatihan dalam IHP phase 1. Summary activities have been conducted and actions to be taken Summary of activity Kegiatan TRAINING AND ONGOING MENTORING OF PROGRAM DEVELOPMENT NATIONAL/LOCAL CBO STAFF Training for Local CBO Staff on Institutional and Program Development and Strategic Planning in Sumatera & Kalimantan Area diikuti oleh perwakilan organisasi Jaringan GWL-INA dari wilayah koordinasi Sumatera dan Kalimantan. Setiap organisasi mengirimkan 2 orang perwakilannya yang merupakan pengambil kebijakan di organisasinya (Ketua/Direktur/Koordinator Program). Dalam upaya untuk mencapai output kegiatan, dalam proses pelaksanaannya kegiatan pelatihan dibagi menjadi dua kelas, yaitu Kelas Dasar dan Kelas Lanjutan. Kelas Dasar terdiri dari organisasi yang saat ini belum pernah memiliki dokumen Perencanaan Strategis organisasi, dan Kelas Lanjutan terdiri dari organisasi yang memiliki dokumen Perencanaan Strategis organisasi yang dihasilkan melalui pelatihan di phase 1 IHP GF R-10. Adapun organisasi peserta beserta pembagiannya adalah sebagai berikut:

2 This activity involved representatives of GWL-INA Network organization in Sumatra and Kalimantan area. Each organization sent two representatives who are the decision maker in their organization (Chairman/Director/Program Coordinator). The training process were conducted within two different classes, namely, the Basic Class and Advanced Class. Basic class was composed of organizations that currently have never had a Strategic Planning document organization, whereas the advanced class consisted of organizations with a strategic planning document that was generated through similar training in phase 1 IHP GF R-10. The participant were as follows: OBK Peserta Kelas Dasar: 1. Sempurna Community, Medan 2 orang 2. Perwari, Medan 2 orang 3. Warga, Pekanbaru 2 orang 4. Komunitas INGAT, Tanjungpinang 2 orang 5. Pelate, Lampung 2 orang 6. Perwasa, Samarinda 2 orang 7. Perwapon, Pontianak 2 orang OBK Peserta Kelas Lanjutan: 8. Violet Grey, Aceh 2 orang 9. Male Working Group Jambi (MWGJ), Jambi 2 orang 10. Pelangi Andalas, Padang 2 orang 11. Gaylam, Lampung 2 orang 12. Pelangi Khatulistiwa, Pontianak 2 orang Total keseluruhan peserta adalah 24 orang yang berasal dari 12 organisasi anggota di wilayah koordinasi Sumatera dan Kalimantan. Hari Pertama 17 Maret 2014 Diawali dengan pembukaan dan sambutan dari Sekretariat Nasional GWL-INA yang diwakili oleh koordinator wilayah area Sumatera dan Kalimantan, serta disampaikan juga maksud dan tujuan pelatihan, yaitu sebagai upaya Seknas GWL untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan organisasi anggota dalam menyusun dan mengembangkan dokumen Perencanaan Strategis oganisasi. Dilanjutkan dengan perkenalan dan sesi BLC (Building Learning and Commitment) untuk mengetahui harapan peserta selama proses pelatihan dan membuat kesepakatan bersama tata tertib peserta, sebagai upaya membantu proses mencapai tujuan dan harapan peserta selama pelatihan. Selanjutnya disampaikan agenda kegiatan selama pelatihan, dan diingatkan kembali kepada seluruh peserta untuk mentaati tata tertib yang telah disepakati bersama sehingga tujuan yang ingin dicapai selama pelatihan bisa tercapai, baik di kelas dasar maupun kelas lanjutan. M & E Coordinator selanjutnya menyampaikan tentang tentang klasifikasi keanggotaan berdasarkan

3 assessment yang telah dilakukan oleh Seknas GWL-INA, untuk mengetahui kategorisasi keanggotaan. Disampaikan dari hasil assessment tersebut selanjutnya keanggotaan GWL-INA dibagi menjadi kategori, yaitu level A, B, C, D dan E. Hari pertama ditutup dengan FGD dari PMU kepada perwakilan OBK yang hadir. Hari Kedua 18 Maret 2014 Kelas Dasar Hari kedua dimulai dengan Pre Test, untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta tentang Perencanaan Strategis organisasi. Dilanjutkan dengan assessment keterlibatan ODHA GWL yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini, dan dilakukan secara anonymous dan rahasia. Proses selanjutnya, adalah paparan dari setiap OBK peserta. Masing-masing perwakilan organisasi diminta untuk menceritakan tentang latar belakang dan awal berdirinya organisasi, visi dan misi organisasi saat ini, situasi dan kondisi terakhir organisasi. Dari paparan yang disampaikan ada beberapa kesamaan latar belakang, dari alasan yang melatarbelakangi dibentuknya organisasi, mekanisme pengelolaan dan sumber pendanaan yang masih mengedepankan pendanaan swadaya dari anggota atau komunitas, program dan kegiatan yang dilaksanakan termasuk dalam hal melakukan perencanaan kerja organisasinya. Dilanjutkan dengan paparan tentang Konsep Organisasi atau CBO, dimana sesi ini bertujuan untuk memberikan penjelasan ke OBK anggota tentang pemahaman dan konsep dari sebuah organisasi yang berbasis komunitas. Tujuan lain dari sesi Konsep Organisasi adalah peserta mampu mendifinisikan apa itu organisasi, bagaimana mengidentifikasi masalah dan menyelesaikan permasalahan organisasi mereka. Setelah peserta paham akan apa itu CBO, peserta kemudian secara berkelompok sesuai dengan organisasinya untuk mendiskusikan dan mereview Visi, Misi, dan Nilai organisasi masing-masing, setelah fasilitator memaparkan tentang pengertian Visi, Misi dan Nilai Organisasi. Setelah mereview dan menyusun kembali Visi, Misi dan Nilai organisasi, dilanjutkan dengan paparan tentang SWOT Analisa yang akan dipergunakan oleh setiap CBO dalam menyusun strategi organisasi berdasarkan skala prioritas. Proses penentuan skala prioritas dilakukan dengan melihat kekuatan (Strength) yang dimiliki CBO dalam mengatasi kelemahan (Weakness), memanfaatkan kekuatan dengan kesempatan (Opportunity) yang dimiliki oleh CBO dan diperlukan jejaring dengan pihak lain atau CBO lain dan memanfaatkan potensi kekuatan yang ada untuk mengatasi ancaman (Threat) yang dianggap bisa mempengaruhi tercapainya Visi dan Misi dari CBO tersebut. Hari kedua diakhiri dengan proses, masing-masing CBO menentukan dan merencanakan kegiatan setiap strategi yang telah ditentukan dengan memakai metode SMART (Specific, Measurable, Attainanble/Affordable, Realistic dan Time-bound). Kelas Lanjutan Kegiatan kelas lanjutan di hari kedua diawali dengan ice breaker oleh salah satu perwakilan peserta, dilanjutkan dengan mengisi form Post Test. Masing-masing organsiasi selanjutnya diminta untuk mengevaluasi dokumen Rencana Strategis (Renstra) yang dihasilkan dari kegiatan pelatihan yang dilakukan di phase sebelumnya sebelumnya disampaikan bahwa output dari proses pelatihan

4 adalah untuk mengetahui apakah dokumen Renstra yang dimiliki sesuai dengan keadaan/situasi organisasi terakhir. Dapat dilihat dari mereview seluruh laporan kegiatan yang dilaksanakan satu tahun terakhir, sudah berdasarkan dokumen Renstra yang ada atau tidak. Proses dilanjutkan dengan berbagi pengalaman dari masing-masing organisasi tentang implementasi dari dokumen Renstra dan dijelaskan dampak dari adanya dokumen Renstra tersebut terhadap organisasinya masing-masing. Sesi selanjutnya adalah diskusi dan presentasi masing-masing organisasi untuk melihat sejauh mana capaian terlaksanan kegiatan secara kualitatif (keterlibatan pemangku kepentingan, tertib administrasi, jumlah peserta), kesesuaian program yang telah terlaksana dengan Renstra, program yang tidak dilaksanakan oleh lembaga, tetapi dilakukan oleh pemangku kepentingan lainnya, namun strategi program tersebut sesuai dengan Renstra, informasi didapat dari laporan/dokumen kegiatan. Setiap organisasi selanjutnya diminta untuk mengisi lebar kerja yang terdiri dari proses penyusunan rencana strategis, penetapan tujuan dan sasaran (Goal Setting), urutan program/kegiatan dan pemanfaatan rencana strategis. Hari kedua diakhiri dengan Monitoring dan Evaluasi dari rencana strategis yang sudah dijalankan. Tujuannya adalah setiap organisasi dapat melakukan upaya perbaikan dari kegiatan sesuai dengan input yang diharapkan agar target tercapai, sedangkan fungsi evaluasi sebagai pengukur kemajuan, sebagai alat perencanaan, sebagai alat perbaikan. Hari Ketiga 19 Maret 2014 Kelas Dasar Hari ke-3 dimulai dengan doa dan dilanjutkan dengan peserta melakukan review proses dan materi yang disampaikan di hari sebelumnya. Selanjutnya setiap organasisasi diminta untuk melanjutkan proses dihari sebelumnya, menyusun rencana strategis organisasi berdasarkan skala prioritas yang telah ditentukan selanjutnya setiap strategis tersebut dijabarkan menjadi kegiatan untuk mencapai Visi Misi setiap organisasi. Kelas Lanjutan Proses hari ketiga dimulai dengan ice breaking oleh peserta dan review hari sebelumnya. Dilanjutkan masing-masing organisasi melakukan diskusi untuk mereview dan merevisi dokumen Rencana Strategis yang sudah dimiliki setiap organisasi, untuk selanjutkan dikembangkan menjadi periode Januari 2014 Desember 2016 berdasarkan hasil evaluasi dokumen yang telah dilakukan. Penyusunan rencana strategis masing-masing organisasi dibuat dan dikembangkan di template yang telah disediakan. Kelas Gabungan Selanjutnya proses di kelas dasar dan lanjutan dilanjutkan dengan menggabungkan kedua kelas tersebut. PMU selanjutnya menyampaikan analisa hasil FGD yang dilakukan di hari pertama. Hasil tersebut merupakan analisa kondisi organisasi-organisasi berdasarkan isu pengelolaan managemen organisasi, sehingga muncul kebutuhan penguatan organisasi selanjutnya disusun berdasarkan prioritas kebutuhan. Dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang penyusunan penganggaran, dan diharapkan setiap organisasi mampu membuat dan menyusun budgeting untuk setiap kegiatan yang akan dilakukan, dan akan disertakan dalam dokumen Rencana Strategis termasuk membuat workplan kegiatan.

5 Rangkaian kegiatan pelatihan diakhiri dengan Post Test dan menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari bagi seluruh CBO yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan TRAINING AND ONGOING MENTORING OF PROGRAM DEVELOPMENT NATIONAL/LOCAL CBO STAFF Training for Local CBO Staff on Institutional and Program Development and Strategic Planning in Sumatera & Kalimantan Area. Setiap organisasi diminta untuk mensosialisasikan draft Perencanaan Organisasi yang dihasilkan selama proses kegiatan kepada Dewan dan konstituen CBO. Setelah mendapatkan masukan dokumen tersebut akan difinalasasi dan dokumen final akan dikirimkan kembali ke Sekretariat Nasional GWL-INA melalui Koordinator Wilayah Area Sumatera dan Kalimantan. Summary of actions to be taken 1. Keterlibatan ODHA GWL dalam pelaksanaan kegiatan TRAINING AND ONGOING MENTORING OF PROGRAM DEVELOPMENT NATIONAL/LOCAL CBO STAFF Training for Local CBO Staff on Institutional and Program Development and Strategic Planning in Sumatera & Kalimantan Area sebesar 25% dari peserta (6 orang peserta merupakan ODHA GWL) proses assessment hanya dilakukan di kelas dasar. 2. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, seluruh peserta (100%) dinyatakan Lulus dalam Post Test (terdiri dari 14 orang peserta kelas dasar dan 10 orang peserta kelas lanjutan total 24 orang peserta). Setelah proses pelatihan, kelas dasar mengalami peningkatan nilai rata-rata Post Test sebesar 65% (nilai rata-rata Pre Test sebesar 14% ; nilai rata-rata Post Test sebesar 79%). Sedangkan di kelas lanjutan nilai rata-rata Post Test mengalami peningkatan sebesar 7% (nilai rata-rata Pre Test: 76% ; nilai rata-rata Post Test: 83%). None participants dropped out nor day with any absence of participant occurred during the training. At the end of training, all participants (100%) passed the post-test. Participants of the basic class have improved the average score by 65% of correct answer at the post-test (From 14% at pre-test increased to 79%). While in the advanced class average score of posttest increased by 7% compare to at pre-test (76% to 83%, note that the baseline of average score was already higher than 60%). 3. Di akhir proses pelatihan juga dihasilkan 12 dokumen Perencanaan Strategis Organisasi yang terdiri dari 7 dokumen Perencanaan Strategis Baru dan 5 dokumen Perencanaan Strategis Revisi. Masing-masing organisasi peserta, 7 organisasi di kelas dasar dan 5 organisasi di kelas advance menyerahkan dokumen yang terdiri dari: Visi, Misi, Nilai, Tujuan dan Strategic Planning termasuk budgeting kegiatan. Adapun di kelas advance berupa dokumen revisi dari dokumen yang telah dimiliki sebelumnya. Dokumen-dokumen tersebut merupakan sebagai indikator pelaksanaan pelatihan TRAINING AND ONGOING MENTORING OF PROGRAM DEVELOPMENT NATIONAL/LOCAL CBO STAFF Training for Local CBO Staff on Institutional and Program Development and Strategic Planning in Sumatera & Kalimantan Area.

6 4. Tindak lanjut pelaksanaan kegiatan pelatihan ini, setiap OBK peserta selanjutnya akan melakukan finalisasi dokumen-dokumen tersebut, mensosialisasikan dokumen ke seluruh anggota dan pengurus organisasi, termasuk melakukan sosialisasi ke stakeholder di wilayahnya. Dokumen yang telah difinalisasi akan dikirimkan kembali ke Sekretariat Nasional GWL-INA melalui Koordinator Wilayah Area Sumatera dan Kalimantan, paling lambat minggu pertama bulan Mei Meilandi Panca Wardhana (Koordinator Wilayah Area Sumatera & Kalimantan) Date: 25 Maret 2014 Prepared by: Signature: Ardhian Harimurti Prabowo (Program Manager) Date: 28 Juli 2013 Signature: Approved by: Training/Meeting Report Summaries shall be prepared within 2 weeks after completion of the activity. Attach supporting documents(i.e. copy of attendance sheet has been signed, copy of training/meeting liquidation, pre-post-test result summary for training, copy of plan of action, and training/meeting evaluation summary)

NATIONAL/LOCAL CBO STAFF Training for Local CBO Staff on Institutional and Program

NATIONAL/LOCAL CBO STAFF Training for Local CBO Staff on Institutional and Program TRAINING AND ONGOING MENTORING OF PROGRAM DEVELOPMENT NATIONAL/LOCAL CBO STAFF Activity Training for Local CBO Staff on Institutional and Program Development and Strategic Planning in Java and Eastern

Lebih terperinci

SUPPORT TO NETWORK ACTIVITIES AND MEETINGS AT COUNTRY LEVEL Activity

SUPPORT TO NETWORK ACTIVITIES AND MEETINGS AT COUNTRY LEVEL Activity SUPPORT TO NETWORK ACTIVITIES AND MEETINGS AT COUNTRY LEVEL Activity External Consultation Meeting to evaluate IHP GF R-10 Phase 1 Implementation and setting up the implementation of IHP GF R-10 Phase

Lebih terperinci

THE VISIONING PHASE. Titien S. Sukamto

THE VISIONING PHASE. Titien S. Sukamto THE VISIONING PHASE Titien S. Sukamto KOMPONEN PADA VISIONING PHASE 1. INISIASI DAN PENGELOLAAN PROYEK Penting untuk mengelola proyek perencanaan strategis sama seperti halnya proyek bisnis dan SI lainnya.

Lebih terperinci

STRATEGIC PLANNING ORGANISASI MAHASISWA HMJ APK

STRATEGIC PLANNING ORGANISASI MAHASISWA HMJ APK STRATEGIC PLANNING ORGANISASI MAHASISWA HMJ APK Khatib A. Latief kalatief@gmail.com UP-GRADING DAN RAKER HMJ S1-IP Fakultas Adab IAIN Ar-Raniry Darussalam, June 9, 2013 Topic Diskusi Mengapa HMJ APK Penting?

Lebih terperinci

CATATAN MONEV. WORKSHOP ToT Item Development Bidan Gelombang 1. Bandung, Mei Catatan kegiatan :

CATATAN MONEV. WORKSHOP ToT Item Development Bidan Gelombang 1. Bandung, Mei Catatan kegiatan : CATATAN MONEV WORKSHOP ToT Item Development Bidan Gelombang 1 Bandung, 25-26 Mei 2012 Catatan kegiatan : Secara umum kegiatan berlangsung lancar dan tepat waktu, walaupun pada saat memulai acara terdapat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. a. Forum Informal; b. Studi Banding; c. Focus Group Discussion (FGD); d.

BAB V PENUTUP. a. Forum Informal; b. Studi Banding; c. Focus Group Discussion (FGD); d. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dalam perencanaan strategis Solo Science Center sebagai pusat peraga iptek Kota Surakarta dilakukan dengan 9 tahapan oleh Bappeda Kota Surakarta, yaitu : a. Forum Informal;

Lebih terperinci

THE RECOMMENDATION PHASE. Titien S. Sukamto

THE RECOMMENDATION PHASE. Titien S. Sukamto THE RECOMMENDATION PHASE Titien S. Sukamto THE RECOMMENDATION PHASE (FASE REKOMENDASI) Setelah arah SI jelas, penting untuk mendokumentasikan perincian Roadmap sebagai pedoman bagaimana mencapai kondisi

Lebih terperinci

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK Program Magister Psikologi  Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berjudul Perancangan dan Uji Coba Modul Pelatihan Self Efficacy Dalam Mengerjakan Skripsi Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani. Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

Slide 0 dari 22. BRANCH MANAGER DEVELOPMENT PROGRAM Sesi 11 : Marketing and Sales Management : Operation

Slide 0 dari 22. BRANCH MANAGER DEVELOPMENT PROGRAM Sesi 11 : Marketing and Sales Management : Operation Slide 0 dari 22 BRANCH MANAGER DEVELOPMENT PROGRAM Sesi 11 : Marketing and Sales Management : Operation Slide 1 dari 22 Sales Management Mencapai target penjualan dan Market share TUJUAN PERANAN UTAMA

Lebih terperinci

Section 1 OUR PROFILE & EXPERIENCE

Section 1 OUR PROFILE & EXPERIENCE Section 1 OUR PROFILE & EXPERIENCE Our Experience 3 Our Experience 4 Our Experience, 5 Our Experience 6 Our Experience 7 Our Experience 8 Our Experience Current Similar Experiences (in-house training)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam penelitian ini telah dilaksanakan suatu perancangan program pelatihan yang diberikan pada mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2007 Universitas X Bandung yang memiliki kemandirian bidang

Lebih terperinci

Gambar Piramida Penyelarasan Strategi

Gambar Piramida Penyelarasan Strategi Balanced Scorecard Kementerian Keuangan Konsep Balanced Scorecard (BSC) dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton yang berawal dari studi tentang pengukuran kinerja di sektor bisnis pada tahun

Lebih terperinci

PETUNJUK CB AGAMA dan CB PROFESIONAL DEVELOPMENT

PETUNJUK CB AGAMA dan CB PROFESIONAL DEVELOPMENT PETUNJUK CB AGAMA dan CB PROFESIONAL DEVELOPMENT Informasi Umum 1. Character Building adalah salah satu matakuliah yang bertujuan untuk pembentukan karakter dan soft skill mahasiswa. 2. Di dalam mata kuliah

Lebih terperinci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii commit to user perpustakaan.uns.ac.id ABSTRACT Ika Larastuti. K2205011. THE IMPLEMENTATION OF BRAINSTORMING ACTIVITIES IN IMPROVING STUDENTS VOCABULARY MASTERY (A CLASSROOM ACTION RESEARCH ON THE EIGHTH

Lebih terperinci

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG - 1 - S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN 2016 NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 852 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

ABSTRACT. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In this research has been done a design of training module that been given to X Junior School students grade I in Bandung who have a low level of Emotional Intelligence as research sample. This

Lebih terperinci

Request for Proposal (RFP)

Request for Proposal (RFP) Request for Proposal (RFP) Request for proposal (RFP) untuk Pengelolaan Program oleh Lembaga Payung di Setiap Daerah Lokasi GEF SGP Phase-VI I. Latar Belakang GEF SGP Indonesia telah memasuki Fase Operasional

Lebih terperinci

Pendahuluan. Bab Latar Belakang

Pendahuluan. Bab Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang sebagai salah satu pusat pertumbuhan di wilayah metropolitan Jabodetabek, yang berada di wilayah barat DKI Jakarta, telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

Lebih terperinci

ABSTRACT. Title: The Planning of The Future Orientation Training Module in The Sector of Education for The Grade One Students of SMA X Bandung.

ABSTRACT. Title: The Planning of The Future Orientation Training Module in The Sector of Education for The Grade One Students of SMA X Bandung. ABSTRACT Cindy Maria 0532010 The Program of Magister Psychology August 2008 Title: The Planning of The Future Orientation Training Module in The Sector of Education for The Grade One Students of SMA X

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2

PERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2 PERENCANAAN STRATEGIS Proses Perencanaan Semester 2 PERENCANAAN STRATEGIS VIDEO PERENCANAAN STRATEGIS Latar belakang/konteks Rencana statutori vs rencana berbasis kinerja Manajemen strategis Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, yang dilakukan oleh pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

Kata kunci : (1) Pengembangan masyarakat, (2) Fungsi Badan Keswadayaan Masyarakat.

Kata kunci : (1) Pengembangan masyarakat, (2) Fungsi Badan Keswadayaan Masyarakat. RINGKASAN SUDARMAN. Fungsi Badan Keswadayaan masyarakat (BKM) dalam Penanggulangan Kemiskinan ( Studi Kasus Kelurahan Pakembaran Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah ) dibimbing oleh NURAINI

Lebih terperinci

Komunikasi Menggunakan Smart Chart (bagian 1) (disadur dari The Spitfire Strategies Smart Chart 3.0,

Komunikasi Menggunakan Smart Chart (bagian 1) (disadur dari The Spitfire Strategies Smart Chart 3.0, Komunikasi Menggunakan Smart Chart (bagian 1) (disadur dari The Spitfire Strategies Smart Chart 3.0, www.spitfirestrategies.com) Smart Chart merupakan alat perencanaan kegiatan komunikasi yang dikembangkan

Lebih terperinci

PENGARUH HYPNOTEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENGARUH HYPNOTEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PENGARUH HYPNOTEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA (Studi Pra-Eksperimen pada Topik Berkomunikasi terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Medan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan ujian

Lebih terperinci

Latar belakang, Skema & Implementasi SUFA (Strategic Use of Antiretroviral) di Indonesia

Latar belakang, Skema & Implementasi SUFA (Strategic Use of Antiretroviral) di Indonesia Lecture Series Inisiasi Dini Terapi Antiretroviral untuk Pencegahan dan Pengobatan Oleh Pusat Penelitian HIV & AIDS Atma Jaya Jakarta, 25 Februari 2014 Pembicara: 1) Yudi (Kotex, perwakilan komunitas)

Lebih terperinci

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto The Effect of Model Cooperative Learning Type of Take and Give in the Students Learning Result on The Depends Each Other in Ecosystem Concept in 7 th Grade of the 16 th Public Junior High School at Tasikmalaya

Lebih terperinci

Pengantar. Draft Usulan Proses Penulisan Lesson Learnt

Pengantar. Draft Usulan Proses Penulisan Lesson Learnt Pengantar Draft Usulan Proses Penulisan Lesson Learnt Pendekatan yang Digunakan The Most Significant Change (MSC) merupakan salah satu cara melakukan monitoring dan evaluasi secara partisipatif dalam melihat

Lebih terperinci

IT Project Management

IT Project Management Laporan Hasil Pelatihan IT Project Management Project Management Training Peserta Pelatihan : PT. MERATUS LINE Jumlah Peserta : 6 orang Tempat Pelatihan : sona Topas Bld, Jakarta Tanggal Pelatihan : 18

Lebih terperinci

Perencanaan (Planning)

Perencanaan (Planning) Perencanaan (Planning) Perencanaan merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan akan ada dalam setiap fungsi manajemen karena fungsi-fungsi tersebut hanya

Lebih terperinci

KONTEKSTUALISASI EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH DALAM PENYUSUNAN RKP. Darmawijaya. 1. Pendahuluan 44 E D I S I 0 1 / T A H U N X V I I /

KONTEKSTUALISASI EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH DALAM PENYUSUNAN RKP. Darmawijaya. 1. Pendahuluan 44 E D I S I 0 1 / T A H U N X V I I / KONTEKSTUALISASI EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH DALAM PENYUSUNAN RKP Darmawijaya 1. Pendahuluan Ilustrasi by Riduan Tulisan ini bermaksud membahas lebih rinci kontekstualisasi Evaluasi Kinerja Pembangunan

Lebih terperinci

Distinct Job Manual. WWF Indonesia

Distinct Job Manual. WWF Indonesia Job Name : Palm Oil Senior Program Officer for Smallholders Engagement. Job Code : - Job Class : - Job Family : - Job Region : National Superior : Deputy Director MTI Subordinates : 1 This document was

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Kooperatif, Make A Match, dan Hasil Belajar Bahasa Inggris,.

ABSTRAK. Kata Kunci : Kooperatif, Make A Match, dan Hasil Belajar Bahasa Inggris,. ABSTRAK Skripsi dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Peserta Didik Kelas IV SDN I Tertek Tulungagung. Ini ditulis oleh

Lebih terperinci

PETUNJUK CB PANCASILA

PETUNJUK CB PANCASILA PETUNJUK CB PANCASILA Informasi Umum TOGETHER WE CAN CHANGE INDONESIA 1. Character Building adalah salah satu matakuliah yang bertujuan untuk pembentukan karakter dan soft skill mahasiswa. 2. Di dalam

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK PUISI DENGAN TEKNIK DICTOGLOSS PADA SISWA KELAS VII G DI SMP NEGERI 1 AJIBARANG SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK PUISI DENGAN TEKNIK DICTOGLOSS PADA SISWA KELAS VII G DI SMP NEGERI 1 AJIBARANG SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK PUISI DENGAN TEKNIK DICTOGLOSS PADA SISWA KELAS VII G DI SMP NEGERI 1 AJIBARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Pembaharuan tata kelola pemerintahan, termasuk yang berlangsung di daerah telah membawa perubahan dalam berbagai dimensi, baik struktural maupun kultural. Dalam hal penyelenggaraan

Lebih terperinci

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM A. Tahap pelaksanaan kegiatan Pilot Pembekalan kepada Fasilitator mengenai Sosialisasi Konsep dan Substansi kepada Masyarakat oleh Fasiltator FGD Dinamika (berbasis hasil RPK dan PS) 2 Teridentifikasi

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh

Lebih terperinci

ALTERNATIF STRATEGI PENINGKATAN MUTU SEKOLAH BERDASARKAN ANALISIS SWOT DI SDN 1 NGADIREJO KECAMATAN NGADIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG

ALTERNATIF STRATEGI PENINGKATAN MUTU SEKOLAH BERDASARKAN ANALISIS SWOT DI SDN 1 NGADIREJO KECAMATAN NGADIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG ALTERNATIF STRATEGI PENINGKATAN MUTU SEKOLAH BERDASARKAN ANALISIS SWOT DI SDN 1 NGADIREJO KECAMATAN NGADIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2013

BUPATI BANYUMAS RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2013 BUPATI BANYUMAS RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : secondary questions, akuisisi tacit knowledge, transfer tacit knowledge, pengembangan pelatihan, assessor assessment center.

ABSTRAK. Kata Kunci : secondary questions, akuisisi tacit knowledge, transfer tacit knowledge, pengembangan pelatihan, assessor assessment center. ABSTRAK X merupakan sebuah biro konsultan yang bergerak dalam penyediaan jasa assessment center. Tentunya kemampuan assessor menjadi hal yang sangat kritis bagi Xketika melayani klienkleinnya. Walaupun

Lebih terperinci

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SYSTEM

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SYSTEM SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SYSTEM Siklus hidup pengembangan sistem ( development life cycle / SDLC ) adalah tahapan aktivitas yang harus dikerjakan oleh pengembang sistem untuk menghasilkan sebuah sistem

Lebih terperinci

ATLAS SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR LAMPUNG : SUATU HASIL DAN PROSES

ATLAS SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR LAMPUNG : SUATU HASIL DAN PROSES Pesisir & Lautan -- - - --- - - - Volume 2, No.3, 1999 ATLAS SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR LAMPUNG : SUATU HASIL DAN PROSES BUDY WIRYAWAN, BILL MARSDEN Proyek PesisirICRMP Lampung IAN M DUTTON Proyek PesisirICRMP

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Setara Satu (S.1) oleh: Efa Kurniasih

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Setara Satu (S.1) oleh: Efa Kurniasih 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 2 PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2014-2015 SKRIPSI

Lebih terperinci

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw 188 Nurdin SMA Negeri 3 Majene nurdin.chem@gmail.com Abstrak Penelitian ini adalah Penelitian Tidakan Kelas yang bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Continuity Management (ITSCM) akan membahas semua aktivitas yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Continuity Management (ITSCM) akan membahas semua aktivitas yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab III dalam Perencanaan Information Technology Service Continuity Management (ITSCM) akan membahas semua aktivitas yang dilakukan dari awal kegiatan sampai akhir. Gambar

Lebih terperinci

Bahan Diskusi SIMULASI PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KERJA SKPD BERBASIS KINERJA

Bahan Diskusi SIMULASI PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KERJA SKPD BERBASIS KINERJA Bahan Diskusi SIMULASI PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KERJA SKPD BERBASIS KINERJA RPJMD, RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KERJA Pemerintah Daerah Kepala Daerah RPJMD Dinas-Dinas Badan - Badan Unit-Unit

Lebih terperinci

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Algoritma Genetik, Penjadwalan. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Algoritma Genetik, Penjadwalan. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Aplikasi penjadwalan sidang otomatis di Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha ini dibuat dengan tujuan untuk melakukan pengembangan dan optimasi terhadap aplikasi penjadwalan

Lebih terperinci

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN SALINAN GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN 2014-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU,

Lebih terperinci

Kata Kunci : Model Pembelajarann Creative Problem Solving, Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa

Kata Kunci : Model Pembelajarann Creative Problem Solving, Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa ABSTRAK M. Arifin Siregar, NIM : 061277110043. Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS 1 SMA Swasta Al-Maksum Medan

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN KONSINYASI

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN KONSINYASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN KONSINYASI PENAJAMAN DAN FINALISASI KERANGKA KERJA PELAKSANAAN 2013 PNPM MANDIRI PERKOTAAN WILAYAH-2 PUNCAK, 15-16 Februari 2013 OUTLINE PAPARAN

Lebih terperinci

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK  Program Magister Psikologi  Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Low vision merupakan salah satu bentuk gangguan pengihatan yang tidak dapat diperbaiki meskipun telah dilakukan penanganan secara medis. Penyandang low vision hanya memiliki sisa penglihatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan untuk memperoleh berbagai data yang akan diproses menjadi informasi yang selanjutnya akan digunakan dalam penelitian. Metodologi

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA. Jurusan Akuntansi-Fakultas Ekonomi 2

PENDAMPINGAN PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA. Jurusan Akuntansi-Fakultas Ekonomi 2 PENDAMPINGAN PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA Sri Retno Indrastanti 1, Andy Dwi Bayu 1, Nursiam 1, Shinta Permata Sari 1, Wafiatun Mukharomah 2. 1 Jurusan Akuntansi-Fakultas

Lebih terperinci

Instrumen PMPRB menilai progress pelaksanaan PENGUNGKIT dan HASIL berdasarkan bukti-bukti dengan menggunakan quality cycle

Instrumen PMPRB menilai progress pelaksanaan PENGUNGKIT dan HASIL berdasarkan bukti-bukti dengan menggunakan quality cycle 1 Instrumen PMPRB menilai progress pelaksanaan PENGUNGKIT dan HASIL berdasarkan bukti-bukti dengan menggunakan quality cycle, serta mendorong pemberdayaan internal K/L untuk melakukan perbaikan berkelanjutan.

Lebih terperinci

LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS (LFA) KONSIL LSM INDONESIA HASIL PERENCANAAN STRATEGIS MARET 2011

LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS (LFA) KONSIL LSM INDONESIA HASIL PERENCANAAN STRATEGIS MARET 2011 LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS (LFA) KONSIL LSM INDONESIA HASIL PERENCANAAN STRATEGIS MARET 2011 GOAL/IMPACT TINGKATAN TUJUAN/HASIL INDIKATOR SUMBER VERIFIKASI ASUMSI Meningkatnya akuntabilitas, peran dan

Lebih terperinci

YESSYHARUN No.Reg

YESSYHARUN No.Reg PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN GAYA KOGNITIF TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH YESSYHARUN No.Reg.7126070038 Tesis yang Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mendapatkan Gel~~ Magister PROGRAM

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena atas

KATA PENGANTAR. Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena atas KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena atas Perkenan dan Rahmat-Nya, Rencana Strategis (RENSTRA) Sekretariat Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2016-2021 telah selesai

Lebih terperinci

REKAPITULASI DAN KETEGORISASI FIELDNOTE DATA PENELITIAN

REKAPITULASI DAN KETEGORISASI FIELDNOTE DATA PENELITIAN 241 Lampiran 7 REKAPITULASI DAN KETEGORISASI FIELDNOTE DATA PENELITIAN No. Seri Fieldnote Pokok Masalah Responden P R : 05 (Gabungan) : Proses Penyusunan Kurikulum Pelatihan Penguatan Pengawas Sekolah

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 BABADAN TAHUN PELAJARAN

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 BABADAN TAHUN PELAJARAN UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 BABADAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

RKAS RKAS RKS RPS 11/1/2011. Dr. Cepi Safruddin Abd. Jabar Jurusan Administrasi Pendidikan

RKAS RKAS RKS RPS 11/1/2011. Dr. Cepi Safruddin Abd. Jabar Jurusan Administrasi Pendidikan Dr. Cepi Safruddin Abd. Jabar Jurusan Administrasi RPS Jangka Panjang RKS Jangka Menengah RKS RKAS RKAS RKAS Jangka Pendek Nasional Perencanaan sekolah adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa

Lebih terperinci

Request for Proposal (RFP)

Request for Proposal (RFP) Request for Proposal (RFP) Request for proposal (RFP) untuk Program Peningkatan Kapasitas Team Pelaksana program Phase-VI GEF SGP Indonesia I. Latar Belakang GEF SGP Indonesia telah memasuki Fase Operasional

Lebih terperinci

PELATIHAN Desain dan Perencanaan Program Pembangunan Sosial (Menggunakan Kerngka Logframe, Logic model, Theory of Change) November 2016

PELATIHAN Desain dan Perencanaan Program Pembangunan Sosial (Menggunakan Kerngka Logframe, Logic model, Theory of Change) November 2016 PELATIHAN Desain dan Perencanaan Program Pembangunan Sosial (Menggunakan Kerngka Logframe, Logic model, Theory of Change) 22 25 November 2016 If you fail to plan, you are planning to fail... (Benjamin

Lebih terperinci

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN Bappenas menyiapkan strategi penanggulangan kemiskinan secara lebih komprehensif yang berbasis pada pengembangan penghidupan berkelanjutan/p2b (sustainable livelihoods approach).

Lebih terperinci

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan LAPORAN PELATIHAN NASIONAL ITEM DEVELOPMENT DAN ITEM REVIEW UJI KOMPETENSI PERAWAT DIPLOMA III Gelombang 1 Proyek HPEQ Bandung, 1-2 Juni 2012 Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN Banjarbaru, 10 Mei 2016 Kepada Yth. Sdr. Kepala Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di - tempat SURAT EDARAN NOMOR: 050/ 350 /PMP/Bappeda/2016. TENTANG

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan di PT Goldfindo Intikayu Pratama merupakan penelitian yang menggunakan metode pengumpulan data untuk menganalisis permasalahan di suatu perusahaan dengan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah:

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah: BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah: 1. Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman di SMP Negeri 1 Bawen Berdasarkan hasil analisi

Lebih terperinci

STI{ATEGII'ENINGKATAN MlJTlJ INSTITliSI PENDIDIKAN POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN Lily Damita Mahasiswa Program Studi Magister Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Program Pascasarjana Universitas Sumatera

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF PADA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PENEBEL. oleh,

PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF PADA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PENEBEL. oleh, PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF PADA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PENEBEL oleh, Ni Nyoman Parwati, I Nengah Suparta I Gusti Putu Suharta Fakultas Matematika dan IPA Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PERSEPSI STAKEHOLDERS

PERSEPSI STAKEHOLDERS PERSEPSI STAKEHOLDERS TENTANG PELAKSANAAN KEMITRAAN PERTOLONGAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA DATAR KECAMATAN HAMPARAN PERAK KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2010 S K R I P S I OLEH: ANNIE AGUSTINA

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara. 20 Meningkatkan Keterampilan Menyimak Wawancara pada Siswa Kelas VII E SMPN 1 Bangsalsari Melalui Media Audio Visual dan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) (Improve Listening Skills Interview In

Lebih terperinci

Model Kompetensi. Dalam hal ini untuk mengidentifikasi perilaku seseorang yang sesuai dengan visi, misi & strategi organisasi.

Model Kompetensi. Dalam hal ini untuk mengidentifikasi perilaku seseorang yang sesuai dengan visi, misi & strategi organisasi. Model Kompetensi Model Kompetensi adalah powerful tool untuk mengidentifikasi knowledge, skills, and personal attributes yang dibutuhkan untuk menjalankan institusi. Dalam hal ini untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

mikm-detail-tesis-perpustakaan-print-abstrak-311.html MIKM UNDIP Universitas Diponegoro Program Pascasarjana

mikm-detail-tesis-perpustakaan-print-abstrak-311.html MIKM UNDIP Universitas Diponegoro Program Pascasarjana N I M : E4A007033 Nama Mahasiswa : Kaharuddin Universitas Diponegoro Program Pascasarjana Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen Kesehatan 2009 ABSTRAK Kaharuddin

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

Judul: Rancangan Uji Coba Modul Pelatihan Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan Pada Narapidana Kasus Pencurian, Rumah Tahanan X Bandung

Judul: Rancangan Uji Coba Modul Pelatihan Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan Pada Narapidana Kasus Pencurian, Rumah Tahanan X Bandung Eko Widyanto Putro 0732211 ABSTRAK Program Magister Psikologi Judul: Rancangan Uji Coba Modul Pelatihan Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan Pada Narapidana Kasus Pencurian, Rumah Tahanan X Bandung Dalam

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

APLIKASI LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS PADA ORMAWA DAN UKM

APLIKASI LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS PADA ORMAWA DAN UKM APLIKASI LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS PADA ORMAWA DAN UKM Dr. Mutalazimah, SKM, MKes 6/26/2015 Dr. Mutalazimah - BAGMAWA UMS 1 FILOSOFI 1. Kemampuan berpikir manusia yang paling hakiki adalah kemampuan membedakan

Lebih terperinci

Nomor : 1088/P.01/09/ September 2014 Lampiran : 1 Berkas : Penawaran Diklat Pro-Poor Planning and Budgeting (P3B)

Nomor : 1088/P.01/09/ September 2014 Lampiran : 1 Berkas : Penawaran Diklat Pro-Poor Planning and Budgeting (P3B) REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Nomor : 1088/P.01/09/2014 22 September 2014 Lampiran : 1 Berkas Hal : Penawaran Diklat Pro-Poor Planning

Lebih terperinci

MG-01 (PROSES MEKANISME PENURUNAN BINUS SCORECARD) berakhir, Rektor akan membentuk Tim Perencanaan Strategis. Setelah tim terbentuk,

MG-01 (PROSES MEKANISME PENURUNAN BINUS SCORECARD) berakhir, Rektor akan membentuk Tim Perencanaan Strategis. Setelah tim terbentuk, L1 LAMPIRAN 1 MG-01 (PROSES MEKANISME PENURUNAN BINUS SCORECARD) Pada saat enam bulan sebelum Renstra (Rencana Strategis) tahun bersangkutan berakhir, Rektor akan membentuk Tim Perencanaan Strategis. Setelah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

PELATIHAN BUSNINESS PLAN: PENINGKATAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PELAKU USAHA DI PROVINSI PAPUA

PELATIHAN BUSNINESS PLAN: PENINGKATAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PELAKU USAHA DI PROVINSI PAPUA PELATIHAN BUSNINESS PLAN: PENINGKATAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PELAKU USAHA DI PROVINSI PAPUA 1. Pendahuluan Sejarah perempuan Papua tampak adalah sejarah pergumulan yang dinamis & dialektis. Dulu di era

Lebih terperinci

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Ruang Lingkup Proyek. Sistem Informasi Bisnis Pertemuan 2-3

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Ruang Lingkup Proyek. Sistem Informasi Bisnis Pertemuan 2-3 Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Ruang Lingkup Proyek Sistem Informasi Bisnis Pertemuan 2-3 Gambaran Klasik Kegagalan Manajemen Proyek SI Definisi Ruang Lingkup Proyek adalah acuan semua pekerjaan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM

KERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM KERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM Jakarta, 16 Januari 2016 Sebagai bagian dari upaya pengendalian HIV-AIDS di Indonesia, pemerintah melalui Country

Lebih terperinci

PB 1. Visi Undang-undang Desa

PB 1. Visi Undang-undang Desa PB 1 Visi Undang-undang Desa SPB 1.1. Visi Perubahan Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Mampu menjelaskan visi UU Desa tentang perubahan desa yang maju, kuat, mandiri, berkeadilan

Lebih terperinci

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Rahmawati et al., Metode Problem Solving... Penerapan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pokok Bahasan Menghargai Keputusan Bersama Di SD Darul Hikmah

Lebih terperinci

ULASAN TENTANG MONITORING DAN EVALUASI

ULASAN TENTANG MONITORING DAN EVALUASI ULASAN TENTANG MONITORING DAN EVALUASI UNTUK DISAMPAIKAN DALAM LOKAKARYA PENULISAN CONCEPT NOTE PADANG, 9 OKTOBER 2015 PENDAHULUAN CBNRM mensyaratkan pengusul fasilitas hibah CBNRM untuk memenuhi standar

Lebih terperinci

Study On Community-Organized Social Activities In PNPM Mandiri

Study On Community-Organized Social Activities In PNPM Mandiri Study On Community-Organized Social Activities In PNPM Mandiri Tim Peneliti Sunyoto Usman (Sosiologi) Purwanto (Sosiologi) Derajad S. Widhyharto (Sosiologi) Hempri Suyatna (Sosiatri) Latar Belakang Program

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan yang

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Rekrutmen/Pemilihan Sub Sub-Recipient

Kerangka Acuan Rekrutmen/Pemilihan Sub Sub-Recipient Kerangka Acuan Rekrutmen/Pemilihan Sub Sub-Recipient Latar Belakang Sebagai bagian dari upaya pengendalian HIV-AIDS di Indonesia, pemerintah melalui Country Coordinating Mechanism Global Fund for AIDS,

Lebih terperinci

APPLIED BUZZ GROUP METHOD FOR STUDENT ACHIEVMENT LEARNING ON THE SUBJECT COLLOID CLASS XI SMA PGRI PEKANBARU

APPLIED BUZZ GROUP METHOD FOR STUDENT ACHIEVMENT LEARNING ON THE SUBJECT COLLOID CLASS XI SMA PGRI PEKANBARU 1 APPLIED BUZZ GROUP METHOD FOR STUDENT ACHIEVMENT LEARNING ON THE SUBJECT COLLOID CLASS XI SMA PGRI PEKANBARU Kartika Rahayu*, Betty Holiwarni**, Susilawati*** Email: kartikarahayu18@yahoo.com No Hp.

Lebih terperinci

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT The Application of Cooperative Learning Model Type of Group Project on Enviroment Pollution Concept (Experiment Study at 10 th Grade Students of Madrasah Aliyah Public School Tasikmalaya 2012/2013) Cici

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKAYANG TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV ini akan membahas hasil analisis dalam perencanaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV ini akan membahas hasil analisis dalam perencanaan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini akan membahas hasil analisis dalam perencanaan Information Technology Service Continuity Management (ITSCM) pada PT. Telkom MSC Area V Jawa Timur. Hasil yang

Lebih terperinci

Application form. Information on your organisation:

Application form. Information on your organisation: Application form This document provides guidance on how to apply to Kumacaya. You can either use this format or your own format. The main point is to have all the information required included in the funding

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM

KERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM KERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM Jakarta, 11 Februari 2016 Sebagai bagian dari upaya pengendalian HIV-AIDS di Indonesia, pemerintah melalui Country

Lebih terperinci

PENILAIAN KARYAWAN. Oleh : Hendriadi De Keizer Priatna Kusuma Andri Ismail Imas Siti M. Durahim. Classified - Restricted

PENILAIAN KARYAWAN. Oleh : Hendriadi De Keizer Priatna Kusuma Andri Ismail Imas Siti M. Durahim. Classified - Restricted PENILAIAN KARYAWAN Oleh : Hendriadi De Keizer Priatna Kusuma Andri Ismail Imas Siti M. Durahim Performance Plan Elemen penting dalam Performance Plan Perencanaan Individual objectives yang selaras dengan

Lebih terperinci

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016 Created on 10/3/2016 at 9:8:38 Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk memenuhi target pembangunan sektor sanitasi, yang meliputi pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan persampahan, dan

Lebih terperinci

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 PERUBAHAN UMUM PERUBAHAN 1. Penyebutan Tahun 2012 Perwali dan Lampiran 2. Istilah stakeholder menjadi pemangku kepentingan pembangunan 3. Istilah Persiapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Karimun sebagai daerah yang sangat berpengaruh pada pasang surut dan yang sebagian besar dikelilingi oleh lautan dan penduduk yang masih banyak mendiami pesisir

Lebih terperinci