NATIONAL/LOCAL CBO STAFF Training for Local CBO Staff on Institutional and Program

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NATIONAL/LOCAL CBO STAFF Training for Local CBO Staff on Institutional and Program"

Transkripsi

1 TRAINING AND ONGOING MENTORING OF PROGRAM DEVELOPMENT NATIONAL/LOCAL CBO STAFF Activity Training for Local CBO Staff on Institutional and Program Development and Strategic Planning in Java and Eastern Indonesia Area Budget Code ID Date Maret 2014 Venue Hotel Best Zodiak, Surabaya Implementing Unit GWL-INA Country Indonesia Purpose/Objective of the activity Di akhir pelaksanaan kegiatan peserta memiliki pengetahuan dan pemahaman dalam mengelola, mengendalikan, memimpin, memobilisasi, dan menetapkan arah strategis dan program kegiatan organisasinya agar lebih terarah dan fokus dalam isu-isu dan masalah GWL. Objective Untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi Visi dan Misi yang dimiliki OBK peserta. Untuk menentukan dan merencanakan prioritas strategi organisasi/menentukan arah serta tujuan yang sesuai dengan Visi dan Misi organisasi. Untuk mengidentifikasi kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk menghasilkan tujuh Perencanaan Strategis OBK baru untuk periode 3-5 tahun. Untuk meninjau kembali, memperbaiki, dan atau mempertajam Perencanaan Strategis OBK yang telah terlibat dalam pelatihan dalam IHP phase 1. Summary activities have been conducted and actions to be taken Summary of activity Kegiatan TRAINING AND ONGOING MENTORING OF PROGRAM DEVELOPMENT NATIONAL/LOCAL CBO STAFF Training for Local CBO Staff on Institutional and Program Development and Strategic Planning in Java and Eastern Indonesia Area diikuti oleh 32 orang peserta perwakilan Organisasi Berbasis Komunitas (OBK) anggota Jaringan GWL-INA, yang terdiri dari 12 OBK di wilayah Jawa dan 4 OBK dari wilayah koordinasi Indonesia Timur, serta 2 orang peserta dari Divisi Waria GWL-INA. Total keseluruhan peserta adalah sebanyak 34 orang peserta yang selanjutnya dalam proses kegiatan pelatihan, peserta di bagi menjadi dua kelas, yaitu kelas dasar dan kelas lanjutan. Adapun pembagian kelas dan OBK peserta adalah sebagai berikut: OBK Peserta Kelas Dasar : 1. Kowab, Banten 2 orang, 2. Srikandi Pantura, Indramayu 2 orang 3. Garuda, Kendal 2 orang 4. Perwaris, Semarang 2 orang 5. Wamarapa, Pasuruan 2 orang 6. Majesty, Jember 2 orang 7. Srikandi Kieraha, Ternate, Maluku Utara 2 orang

2 8. GWL Maluku, Ambon 2 orang 9. Pelangi Papua, Jayapura 2 orang 10. Lumen Viva Community, Sorong 2 orang 11. Divisi Waria, GWL-INA 2 orang OBK Peserta Kelas Lanjutan: 12. Swara, Jakarta 2 orang 13. Gaya Patriot, Bekasi 2 orang 14. Himpunan Abiasa, Bandung 2 orang 15. Srikandi Perintis, Cimahi 2 orang 16. SGC, Semarang 2 orang 17. Kebaya, Yogyakarta 2 orang Hari Pertama, 25 Maret 2014 Hari pertama pelatihan dimulai dengan menggambungkan semua peseta menjadi satu kelas. Kegiatan dimulai dengan ucapan selamat datang kepada peserta dan disampaikan tujuan pelaksanaan, keluaran dari kegiatan pelatihan serta penentuan pemilihan peserta, yang merupakan perwakilan dari OBK anggota Jaringan GWL-INA. Selanjutnya, koordinator wilayah area Jawa memimpin proses perkenalan, meminta peserta untuk menuliskan harapan sehubungan dengan proses kegiatan, dan menlanjutkan dengan sesi membangun komitmen belajar yang berisi tentang filosofi pelatihan serta membuat dan menyepakati aturan kelas. Agenda terakhir hari pertama diakhiri dengan paparan program kerja GWL-INA melalui program IHP GF R-10 yang disampaikan oleh Koordinator Monev. Hari Kedua, 26 Maret 2014 Kelas Dasar Pada hari pertama kelas dasar, sesi pertama difasilitasi oleh Rafael H. da Costa (Fasilitator GAYa Nusantara, Surabaya), seluruh peserta yang merupakan perwakilan organisasi diminta untuk menyampaikan kondisi terkini dari organisasinya masing-masing. Proses dilakukan secara bergantian, masing-masing perwakilan organisasi menceritakan di depan peserta lainnya tentang asal mula/latar belakang terbentuknya organisasi, struktur pengurus, kegiatan yang dilakukan, cerita sukses organisasi hingga sampai tantangan yang dihadapi. Selama proses semua peserta diperbolehkan untuk saling berdikusi dan belajar dari organisasi peserta lainnya. Selanjutnya disampaikan materi tentang Konsep Organisasi yang difasilitasi oleh Rafael H. da Costa, berisi tentang pengertian organisasi, jenis-jenis organisasi, syarat-syarat organisasi serta pentingnya legalitas buat sebagaian organisasi dan bagaimana cara menjalankan dan mengelola organisasi dengan benar. Materi berikutnya disampaikan oleh Slamet (Fasilitator Koord. Wilayah Area Jawa), materi tentang Visi, Misi dan Nilai-nilai Organisasi. Setelah peserta mendapatkan pemahaman serta mendapatkan contoh-contoh visi, misi serta nilai-nilai, fasilitator meminta semua peserta secara berkelompok dengan peserta yang berasal dari organisasi yang sama merumuskan dan menyusun Visi, Misi dan Nilai-nilai organisasinya, dan bagi organisasi yang sudah memiliki dokumen tentang visi, misi dan nilai-nilai dipersilahkan untuk mereview kembali apakah masih sesuai dengan kondisi organisasi sekarang. Setelah proses diskusi kelompok, peserta dalam satu organisasi dipersilahkan untuk mempresentasikan secara bergantian hasil kerja kelompoknya, dan peserta lainnya diberikan

3 kesempatan untuk bertanya dan memberikan masukan. Setelah semua organisasi mempunyai draft visi, misi dan nilai nilai, sebelum membuat Rencana Strategis organisasi, fasilitator menjelaskan tentang analisa SWOT, dimana peserta diajarkan dan diminta bagaimana bisa melihat Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan dan Ancaman yang dimiliki organisasinya masing-masing. Setelah penjelasan bagaimana cara menganalisa organisasinya, semua organisasi diminta untuk secara langsung mengidentifikasi dan menuliskan kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dan proses berikutnya peserta diminta untuk membuat skala prioritas, 1 sampai dengan 3 tentang kelemahan dan ancaman yang dimiliki organisasinya. Sesi terakhir hari kedua di kelas dasar adalah, fasilitator meminta peserta untuk membuat tiga strategi berdasarkan ke-3 skala prioritas tersebut, guna mengatasi kelemahan dan ancaman dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki. Kelas Lanjutan Sesi dimulai dengan sharing dari masing-masing organisasi peserta di kelas Lanjutan tentang pelaksanaan dokumen Rencana Strategis organisasi yang sudah disusun dalam proses pelatihan di phase pertama program IHP GF R-10. Masing-masing peserta diminta untuk mempresentasikan pencapaian organisasi berdasarkan kegiatan atau program yang telah dilakukan selama kurun waktu satu tahun terakhir dan menjelaskan bagaimana cara mengukurnya keberhasilan tersebut. Kemudian masing-masing diminta untuk menyampaikan terkait dengan kendala dan hambatan dalam pelaksanaan dan implementasi dokumen Rencana Strategis organisasinya. Sesi berikutnya, dilanjutkan dengan penilaian dokumen Renstra CBO melalui format yang sudah disediakan oleh fasilitator yang terdiri dari beberapa komponen antara lain: Proses Penyusunan Renstra, Penetapan Tujuan dan Sasaran (Goal Setting), Urutan Program/Kegiatan dan Pemanfaatan Rencana Strategis. Melalui format tersebut, sebagai proses terakhir di hari kedua kegiatan pelatihan di kelas lanjutan, seluruh CBO peserta diajak untuk melakukan proses evaluasi terhadap dokumen Renstra mulai dari proses penyusunan, sosialisasi, pelaksanaan dan pemanfaatnya. Hari Ketiga, 27 Maret 2014 Kelas Dasar Mengawali hari ketiga di kelas dasar, setiap organisasi diminta untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok untuk analisa SWOT dan tiga strategi dalam upaya untuk mengatasi masalah dan ancaman yang dihadapi oleh organisasinya. Semua peserta diminta untuk saling memberikan masukan kepada organisasi yang sedang mempresentasikan kelompoknya. Proses selanjutnya, peserta diminta kembali melakukan kerja kelompok untuk merevisi dan mereview strategi yang telah dibuat, berdasarkan masukan masukan dari peserta lain dengan melihat kembali Visi dan Misi yang telah dibuat sebelumnya. Dilanjutkan dengan penyusunan Rencana Strategis organisasi. Setiap organisasi diminta untuk menyusun Rensta berdasarkan template yang telah disiapkan fasilitator. Fasilitator sebelumnya menjelaskan ke seluruh peserta proses pengisian template yang terdiri dari kolom sasaran, indikator serta alat ukur disetiap strategi yang telah dibuat. Setiap strategi selanjutnya dijabarkan menjadi kegiatan-kegiatan dengan memperhitungkan unsur SMART, dengan melengkapi tujuan kegiatan, sasaran, kerangka waktu, indikator serta time line. Dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang penyusunan anggaran kegiatan, dan tujuan dari sesi ini harapannya setiap organisasi mampu membuat dan menyusun budgeting untuk setiap

4 kegiatan yang akan dilakukan, dan akan disertakan dalam dokumen Rencana Strategis termasuk membuat workplan kegiatan. Dan sesi hari ketiga di kelas dasar diakhiri dengan Post Test setelah peserta menyelesaikan finalisasi draft dokumen Perencanaan Strategis organisasi yang dilengkapi dengan anggaran dan time line kegiatan. Untuk selanjutnya bergabung dengan kelas advance untuk penutupan. Kelas Lanjutan Proses hari ketiga masing-masing organisasi melakukan diskusi untuk mereview dan merevisi dokumen Rencana Strategis yang sudah dimiliki setiap organisasi, untuk selanjutkan dikembangkan menjadi periode Januari 2014 Desember 2016 berdasarkan hasil evaluasi dokumen yang telah dilakukan. Penyusunan rencana strategis masing-masing organisasi dibuat dan dikembangkan di template yang telah disediakan. Selanjutnya proses dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang penyusunan penganggaran, dan diharapkan setiap organisasi mampu membuat dan menyusun budgeting untuk setiap kegiatan yang akan dilakukan, dan akan disertakan dalam dokumen Rencana Strategis termasuk membuat workplan kegiatan. Rangkaian kegiatan pelatihan di kelas lanjutan diakhiri dengan Post Test dan selanjutnya bergabung dengan kelas dasar. Closing Kelas Gabungan Setelah setiap kelas menyelesaikan draft dokumen Rencana Strategis organisasi peserta, proses wrap up kegiatan dilaksanakan dengan menggabungkan antara kelas dasar dan kelas lanjutan. Proses yang dilakukan adalah, menyepakati Rencana Tindak Lanjut (RTL) bagi seluruh CBO yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan TRAINING AND ONGOING MENTORING OF PROGRAM DEVELOPMENT NATIONAL/LOCAL CBO STAFF Training for Local CBO Staff on Institutional and Program Development and Strategic Planning in Java & Eastern Indonesia Area. Setiap organisasi diminta untuk mensosialisasikan draft Perencanaan Organisasi yang dihasilkan selama proses kegiatan kepada Dewan dan konstituen CBO. Setelah mendapatkan masukan dokumen tersebut akan difinalasasi dan dokumen final akan dikirimkan kembali ke Sekretariat Nasional GWL-INA melalui Koordinator Wilayah Area Jawa dan Indonesia Timur. Sebagai penutup, hasil Pre Test dan Post Test kedua kelas dipresentasikan ke seleruh peserta, sebelum secara resmi proses kegiatan ditutup oleh Operational Manager GWL-INA. Summary of actions to be taken 1. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, keterlibatan ODHA GWL adalah sebesar 20,59%, dimana sejumlah 7 orang merupakan ODHA GWL, dari total keseluruhan peserta sebanyak 34 orang yang dibagi menjadi 2 kelas 22 orang peserta di kelas dasar dan 12 orang peserta di kelas lanjutan. Proses assessment dilakukan secara anonymous dan dijamin kerahasiaannya. 2. Dari 34 orang peserta, sebesar 97,06% peserta atau sejumlah 33 orang dinyatakan lulus dalam Post Test 1 orang peserta perwakilan dari organisasi Majesty, Jember, tidak dapat mengikuti Post Test dikarenakan tidak dapat mengikuti keseluruhan proses kegiatan sampai dengan hari terakhir. Di kelas dasar, di akhir proses pelatihan, peningkatan nilai rata-rata Post Test sebesar 71% (nilai rata-rata Pre Test sebesar 9% ; nilai rata-rata Post Test sebesar 80%). Sedangkan di kelas lanjutan nilai rata-rata Post Test mengalami peningkatan sebesar 9% (nilai rata-rata Pre Test: 74% ; nilai rata-rata Post Test: 83%).

5 3. Dihasilkan 17 dokumen Perencanaan Strategis Organisasi yang terdiri dari 11 dokumen Perencanaan Strategis Baru (10 draft Rencana Strategis OBK anggota + 1 dokumen Rencana Strategis Divisi Waria) dan 6 dokumen Perencanaan Strategis Revisi (5 organisasi peserta kelas lanjutan). Draft dokumen yang diserahkan terdiri dari: Visi, Misi, Nilai, dan Strategic Planning termasuk budgeting kegiatan. Adapun di kelas lanjutan berupa dokumen revisi dari dokumen yang telah dimiliki sebelumnya. Dokumen-dokumen tersebut merupakan sebagai indikator pelaksanaan pelatihan TRAINING AND ONGOING MENTORING OF PROGRAM DEVELOPMENT NATIONAL/LOCAL CBO STAFF Training for Local CBO Staff on Institutional and Program Development and Strategic Planning in Java & Eastern Indonesia. 4. Sebagai Rencana Tindak Lanjut (RTL) kegiatan pelatihan ini, perwakilan OBK yang hadir sebagai peserta akan mensosialisasikan dan mendiskusikan draft dokumen Perencanaan Strategis yang telah disusun selama proses pelatihan dengan dewan, pengurus dan anggota organisasi. Selanjutnya dokumen tersebut akan difinalisasi menjadi dokumen Rencana Strategis organisasi dan akan dikirimkan ke Sekretariat Nasional GWL-INA melalui Koordinator Wilayah Area Jawa dan Indonesia Timur, paling lambat 1 Mei Selama proses finalisasi akan dilaksanakan proses monitoring dan implementasi Rencana Strategis oleh Sekretariat Nasional GWL-INA. Prepared by: Muhammad Slamet Raharjo( Koordinator Wilayah Area Jawa) Date: 3 April 2014 Signature: Approved by: Ardhian Harimurti Prabowo (Program Manager) Date: 3 April2014 Signature: Training/Meeting Report Summaries shall be prepared within 2 weeks after completion of the activity. Attach supporting documents(i.e. copy of attendance sheet has been signed, copy of training/meeting liquidation, pre-post-test result summary for training, copy of plan of action, and training/meeting evaluation summary)

SUPPORT TO NETWORK ACTIVITIES AND MEETINGS AT COUNTRY LEVEL Activity

SUPPORT TO NETWORK ACTIVITIES AND MEETINGS AT COUNTRY LEVEL Activity SUPPORT TO NETWORK ACTIVITIES AND MEETINGS AT COUNTRY LEVEL Activity External Consultation Meeting to evaluate IHP GF R-10 Phase 1 Implementation and setting up the implementation of IHP GF R-10 Phase

Lebih terperinci

TRAINING AND ONGOING MENTORING OF PROGRAM DEVELOPMENT Activity

TRAINING AND ONGOING MENTORING OF PROGRAM DEVELOPMENT Activity TRAINING AND ONGOING MENTORING OF PROGRAM DEVELOPMENT Activity NATIONAL/LOCAL CBO STAFF Training for Local CBO Staff on Institutional and Program Development and Strategic Planning in Sumatera & Kalimantan

Lebih terperinci

THE VISIONING PHASE. Titien S. Sukamto

THE VISIONING PHASE. Titien S. Sukamto THE VISIONING PHASE Titien S. Sukamto KOMPONEN PADA VISIONING PHASE 1. INISIASI DAN PENGELOLAAN PROYEK Penting untuk mengelola proyek perencanaan strategis sama seperti halnya proyek bisnis dan SI lainnya.

Lebih terperinci

STRATEGIC PLANNING ORGANISASI MAHASISWA HMJ APK

STRATEGIC PLANNING ORGANISASI MAHASISWA HMJ APK STRATEGIC PLANNING ORGANISASI MAHASISWA HMJ APK Khatib A. Latief kalatief@gmail.com UP-GRADING DAN RAKER HMJ S1-IP Fakultas Adab IAIN Ar-Raniry Darussalam, June 9, 2013 Topic Diskusi Mengapa HMJ APK Penting?

Lebih terperinci

PETUNJUK CB AGAMA dan CB PROFESIONAL DEVELOPMENT

PETUNJUK CB AGAMA dan CB PROFESIONAL DEVELOPMENT PETUNJUK CB AGAMA dan CB PROFESIONAL DEVELOPMENT Informasi Umum 1. Character Building adalah salah satu matakuliah yang bertujuan untuk pembentukan karakter dan soft skill mahasiswa. 2. Di dalam mata kuliah

Lebih terperinci

THE RECOMMENDATION PHASE. Titien S. Sukamto

THE RECOMMENDATION PHASE. Titien S. Sukamto THE RECOMMENDATION PHASE Titien S. Sukamto THE RECOMMENDATION PHASE (FASE REKOMENDASI) Setelah arah SI jelas, penting untuk mendokumentasikan perincian Roadmap sebagai pedoman bagaimana mencapai kondisi

Lebih terperinci

CATATAN MONEV. WORKSHOP ToT Item Development Bidan Gelombang 1. Bandung, Mei Catatan kegiatan :

CATATAN MONEV. WORKSHOP ToT Item Development Bidan Gelombang 1. Bandung, Mei Catatan kegiatan : CATATAN MONEV WORKSHOP ToT Item Development Bidan Gelombang 1 Bandung, 25-26 Mei 2012 Catatan kegiatan : Secara umum kegiatan berlangsung lancar dan tepat waktu, walaupun pada saat memulai acara terdapat

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Rekrutmen/Pemilihan Sub Sub-Recipient

Kerangka Acuan Rekrutmen/Pemilihan Sub Sub-Recipient Kerangka Acuan Rekrutmen/Pemilihan Sub Sub-Recipient Latar Belakang Sebagai bagian dari upaya pengendalian HIV-AIDS di Indonesia, pemerintah melalui Country Coordinating Mechanism Global Fund for AIDS,

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM

KERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM KERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM Jakarta, 11 Februari 2016 Sebagai bagian dari upaya pengendalian HIV-AIDS di Indonesia, pemerintah melalui Country

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM

KERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM KERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM Jakarta, 16 Januari 2016 Sebagai bagian dari upaya pengendalian HIV-AIDS di Indonesia, pemerintah melalui Country

Lebih terperinci

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan LAPORAN PELATIHAN NASIONAL ITEM DEVELOPMENT DAN ITEM REVIEW UJI KOMPETENSI PERAWAT DIPLOMA III Gelombang 1 Proyek HPEQ Bandung, 1-2 Juni 2012 Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

Panduan Wawancara Mendalam dengan CSO/CBO. I. Panduan untuk Peneliti

Panduan Wawancara Mendalam dengan CSO/CBO. I. Panduan untuk Peneliti Panduan Wawancara Mendalam dengan CSO/CBO I. Panduan untuk Peneliti Persiapan: 1. Pastikan anda sudah mengkonfirmasi jadwal dan tempat diskusi dengan informan. 2. Pastikan anda sudah mempelajari CSO/CBO

Lebih terperinci

PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL

PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan sistem penjaminan mutu internal merupakan langkah strategis untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi. Dengan diundangkannya

Lebih terperinci

KOTA TANGERANG SELATAN

KOTA TANGERANG SELATAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN KOTA TANGERANG SELATAN PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN POKJA AMPL KOTA TANGERANG SELATAN 2011 Daftar Isi Bagian 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

Perencanaan (Planning)

Perencanaan (Planning) Perencanaan (Planning) Perencanaan merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan akan ada dalam setiap fungsi manajemen karena fungsi-fungsi tersebut hanya

Lebih terperinci

Laporan Kegiatan Kick Off Meeting, Internalisasi dan Penyamaan Persepsi PPSP Kab. Wakatobi Wanci, 3 April 2013

Laporan Kegiatan Kick Off Meeting, Internalisasi dan Penyamaan Persepsi PPSP Kab. Wakatobi Wanci, 3 April 2013 Laporan Kegiatan Kick Off Meeting, Internalisasi dan Penyamaan Persepsi PPSP Kab. Wakatobi Wanci, 3 April 2013 Muhammad Dikman Maheng Provincial Facilitator Teknis (PF AT) Program Percepatan Pembangunan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena atas

KATA PENGANTAR. Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena atas KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena atas Perkenan dan Rahmat-Nya, Rencana Strategis (RENSTRA) Sekretariat Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2016-2021 telah selesai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan bidang Sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, terlihat di Indonesia berada di posisi bawah karena pemahaman penduduknya mengenai

Lebih terperinci

Rencana Kerja Unit Kerja Biro Pemerintahan Setda Provinsi Banten tahun 2016 PENDAHULUAN. Pendahuluan 1.1

Rencana Kerja Unit Kerja Biro Pemerintahan Setda Provinsi Banten tahun 2016 PENDAHULUAN. Pendahuluan 1.1 Rencana Kerja Unit Kerja Biro Pemerintahan Setda Provinsi Banten tahun 2016 BAB 1 Pendahuluan 1.1 BAB 1 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut RKPD, merupakan penjabaran

Lebih terperinci

PENILAIAN KARYAWAN. Oleh : Hendriadi De Keizer Priatna Kusuma Andri Ismail Imas Siti M. Durahim. Classified - Restricted

PENILAIAN KARYAWAN. Oleh : Hendriadi De Keizer Priatna Kusuma Andri Ismail Imas Siti M. Durahim. Classified - Restricted PENILAIAN KARYAWAN Oleh : Hendriadi De Keizer Priatna Kusuma Andri Ismail Imas Siti M. Durahim Performance Plan Elemen penting dalam Performance Plan Perencanaan Individual objectives yang selaras dengan

Lebih terperinci

Analisa Tujuan Pembelajaran Pelatihan VCA dan PRA untuk Pelatih

Analisa Tujuan Pembelajaran Pelatihan VCA dan PRA untuk Pelatih Analisa Tujuan Pembelajaran dan untuk Pelatih Kompetensi Tujuan Pembelajaran Indikator Materi Belajar 1. Memahami konsep dasar dan Vulnerability and Capacity Assessment () atau asesmen kerentanan dan kapasitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Pokja AMPL Kabupaten Kendal berupaya untuk meningkatkan kondisi sanitasi yang lebih baik melalui program Percepatan Pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan untuk memperoleh berbagai data yang akan diproses menjadi informasi yang selanjutnya akan digunakan dalam penelitian. Metodologi

Lebih terperinci

PERTEMUAN AWAL (KICK OFF MEETING) PENYUSUNAN DOKUMEN MEMORANDUM PROGRAM SANITASI KOTA TERNATE TAHUN 2015

PERTEMUAN AWAL (KICK OFF MEETING) PENYUSUNAN DOKUMEN MEMORANDUM PROGRAM SANITASI KOTA TERNATE TAHUN 2015 PERTEMUAN AWAL (KICK OFF MEETING) PENYUSUNAN DOKUMEN MEMORANDUM PROGRAM SANITASI KOTA TERNATE TAHUN 2015 Tempat : Ruang Pertemuan Kantor BAPPEDA Kota Ternate Hari/Tanggal : Kamis, 14 Mei 2015 Waktu : 08.00

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Perencanaan Strategis

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Perencanaan Strategis Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Perencanaan Strategis 1 Pengembangan SI Sistem informasi sedang menjelmakan bisnis dan hasil yang kasat-mata; meliputi penggunaan sel telpon dan telekomunikasi nirkabel, suatu

Lebih terperinci

BAB 9. STANDAR DAN PROSEDUR (BAGIAN KEEMPAT)

BAB 9. STANDAR DAN PROSEDUR (BAGIAN KEEMPAT) BAB 9. STANDAR DAN PROSEDUR (BAGIAN KEEMPAT) PENDAHULUAN Diskripsi Singkat Manfaat Audit dan kontrol pada teknologi informasi dan komunikasi dilaksanakan dengan didasarkan pada standar dan prosedur yang

Lebih terperinci

DRAFT KERANGKA ACUAN

DRAFT KERANGKA ACUAN DRAFT KERANGKA ACUAN RAPAT PEMBAHASAN TINDAK LANJUT PENYUSUNAN MEMORANDUM PROGRAM SANITASI KOTA SABANG PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) KOTA SABANG -TAHUN 2013 Latar belakang Sebagaimana

Lebih terperinci

MG-01 (PROSES MEKANISME PENURUNAN BINUS SCORECARD) berakhir, Rektor akan membentuk Tim Perencanaan Strategis. Setelah tim terbentuk,

MG-01 (PROSES MEKANISME PENURUNAN BINUS SCORECARD) berakhir, Rektor akan membentuk Tim Perencanaan Strategis. Setelah tim terbentuk, L1 LAMPIRAN 1 MG-01 (PROSES MEKANISME PENURUNAN BINUS SCORECARD) Pada saat enam bulan sebelum Renstra (Rencana Strategis) tahun bersangkutan berakhir, Rektor akan membentuk Tim Perencanaan Strategis. Setelah

Lebih terperinci

Judul Survei: Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan OMS HIV di Indonesia

Judul Survei: Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan OMS HIV di Indonesia Judul Survei: Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan OMS HIV di Indonesia Pengantar Penelitian ini berjudul "Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia",

Lebih terperinci

SEDS PROJECT ON BENCHMARKING: SHARING, LEARNING AND NETWORKING

SEDS PROJECT ON BENCHMARKING: SHARING, LEARNING AND NETWORKING SEDS PROJECT ON BENCHMARKING: SHARING, LEARNING AND NETWORKING Sulawesi Economic Development Strategy (SEDS) Project atau Proyek Strategi Pengembangan Ekonomi Sulawesi adalah sebuah proyek 5 tahun yang

Lebih terperinci

FINALISASI LAPORAN EITI INDONESIA

FINALISASI LAPORAN EITI INDONESIA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SEKRETARIAT EITI INDONESIA FINALISASI LAPORAN EITI INDONESIA 2012-2013 3 November Jakarta Click to edit Master title style Agenda 1. Pengantar 2. Road Map Laporan

Lebih terperinci

Standar Operasional Prosedur

Standar Operasional Prosedur Standar Operasional Prosedur \ UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI i 2015 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN RENCANA STRATEGIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI Kode Dokumen : 06.00 06

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan pembahasan pada bab IV sebelumnya, maka penulis dapat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan pembahasan pada bab IV sebelumnya, maka penulis dapat 107 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab IV sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Implementasi penyusunan rencana strategi di

Lebih terperinci

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Sumbawa pada tahun anggaran 2017 telah menyusun tema pembangunan daerah yang berorientasi pada upaya Pemantapan Pelayanan Publik dan Percepatan

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Kepulauan Meranti adalah pembangunan sanitasi yang ditetapkan untuk memecahkan permasalahan sanitasi seperti yang tertera

Lebih terperinci

Request for Proposal (RFP)

Request for Proposal (RFP) Request for Proposal (RFP) Request for proposal (RFP) untuk Pengelolaan Program oleh Lembaga Payung di Setiap Daerah Lokasi GEF SGP Phase-VI I. Latar Belakang GEF SGP Indonesia telah memasuki Fase Operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2016-2021 disusun dengan maksud menyediakan dokumen perencanaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

PEMERINTAH KOTA KEDIRI PEMERINTAH KOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TRANSPARANSI DAN PARTISIPASI DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS. Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG

Bab 1 Pendahuluan PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS. Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG 1.1. LATAR BELAKANG Bab 1 Sektor sanitasi merupakan sektor yang termasuk tertinggal jika dibandingkan dengan sektor lain. Berdasarkan data yang dirilis oleh UNDP dan Asia Pacific MDGs Report 2010, disampaikan

Lebih terperinci

LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS (LFA) KONSIL LSM INDONESIA HASIL PERENCANAAN STRATEGIS MARET 2011

LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS (LFA) KONSIL LSM INDONESIA HASIL PERENCANAAN STRATEGIS MARET 2011 LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS (LFA) KONSIL LSM INDONESIA HASIL PERENCANAAN STRATEGIS MARET 2011 GOAL/IMPACT TINGKATAN TUJUAN/HASIL INDIKATOR SUMBER VERIFIKASI ASUMSI Meningkatnya akuntabilitas, peran dan

Lebih terperinci

Rangkuman visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah penahapan sesuai yang telah ditetapkan.

Rangkuman visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah penahapan sesuai yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor sanitasi merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kesehatan masyarakat. Rendahnya kualitas sanitasi menjadi salah satu

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN Banjarbaru, 10 Mei 2016 Kepada Yth. Sdr. Kepala Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di - tempat SURAT EDARAN NOMOR: 050/ 350 /PMP/Bappeda/2016. TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2013 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : Mengingat : BUPATI

Lebih terperinci

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM A. Tahap pelaksanaan kegiatan Pilot Pembekalan kepada Fasilitator mengenai Sosialisasi Konsep dan Substansi kepada Masyarakat oleh Fasiltator FGD Dinamika (berbasis hasil RPK dan PS) 2 Teridentifikasi

Lebih terperinci

IT Project Management

IT Project Management Laporan Hasil Pelatihan IT Project Management Project Management Training Peserta Pelatihan : PT. MERATUS LINE Jumlah Peserta : 6 orang Tempat Pelatihan : sona Topas Bld, Jakarta Tanggal Pelatihan : 18

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN. Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT

KERANGKA ACUAN. Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT KERANGKA ACUAN Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT 1. Format Pelatihan Hotel Splash Bengkulu (tgl. 15 dan 17 Oktober 2014) dan di Aula Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Continuity Management (ITSCM) akan membahas semua aktivitas yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Continuity Management (ITSCM) akan membahas semua aktivitas yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab III dalam Perencanaan Information Technology Service Continuity Management (ITSCM) akan membahas semua aktivitas yang dilakukan dari awal kegiatan sampai akhir. Gambar

Lebih terperinci

PB 5. Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat

PB 5. Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat PB 5 Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat SPB 5.1 Peran Masyarakat Dalam Musyawarah Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Mampu menjelaskan Musyawarah Desa sebagai bentuk

Lebih terperinci

Tor Konsultan Untuk Mapping CSO

Tor Konsultan Untuk Mapping CSO Latar belakang Estimasi insidensi TB di Indonesia pada tahun 2013 adalah 185/100,000 penduduk dengan perkiraan angka kematian adalah 27/100,000 penduduk, sedangkan estimasi prevalensi TB adalah 281/100,000

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Classroom Action Research

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PERHBUBUNGAN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PERHBUBUNGAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PERHBUBUNGAN JALAN RAYA Jakarta KM. 50. CIMANDALA KEC SUKARAJA Perubahan Renstra 2013-2018

Lebih terperinci

TOGETHER WE CAN CHANGE INDONESIA. POWERED BY BINA NUSANTARA

TOGETHER WE CAN CHANGE INDONESIA.  POWERED BY BINA NUSANTARA www.teachforindonesia.org POWERED BY BINA NUSANTARA PENTING UNTUK DIPERHATIKAN 1. Mengikuti sosialisasi di kelas oleh narasumber dan memahami dengan baik. 2. Membentuk kelompok maksimal 8 orang setiap

Lebih terperinci

LEMBAR INFORMASI. Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia.

LEMBAR INFORMASI. Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia. LEMBAR INFORMASI JUDUL PENELITIAN Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia. UNDANGAN KETERLIBATAN Anda diajak untuk terlibat dalam penelitian Pemanfaatan Media

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah :

BAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah : 19 BAB III METODOLOGI 3.1. Komponen Sebuah Perencanaan Penyusunan sebuah perencanaan terdiri atas beberapa komponen. Pada proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan.

Lebih terperinci

Call for Proposal A. SR NASIONAL ADVOKASI & TA PROGRAM WPS LATAR BELAKANG

Call for Proposal A. SR NASIONAL ADVOKASI & TA PROGRAM WPS LATAR BELAKANG Call for Proposal A. SR NASIONAL ADVOKASI & TA PROGRAM WPS LATAR BELAKANG Kementerian Kesehatan (Kemenkes), berdasarkan hasil pemodelan matematika AIDS Epidemic Modeling (AEM), memperkirakan pada tahun

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS

MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS JURUSAN KIMIA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS JURUSAN KIMIA Kode Dokumen : 0090206027 Revisi : 1 Tanggal : 30

Lebih terperinci

Laporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia

Laporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia Laporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia Latar Belakang Sejak pertama kali kasus HIV ditemukan di Indonesia

Lebih terperinci

Request for Proposal (RFP)

Request for Proposal (RFP) Request for Proposal (RFP) Request for proposal (RFP) untuk Program Peningkatan Kapasitas Team Pelaksana program Phase-VI GEF SGP Indonesia I. Latar Belakang GEF SGP Indonesia telah memasuki Fase Operasional

Lebih terperinci

PETUNJUK CB PANCASILA

PETUNJUK CB PANCASILA PETUNJUK CB PANCASILA Informasi Umum TOGETHER WE CAN CHANGE INDONESIA 1. Character Building adalah salah satu matakuliah yang bertujuan untuk pembentukan karakter dan soft skill mahasiswa. 2. Di dalam

Lebih terperinci

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika. Kota Semarang. Tahun

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika. Kota Semarang. Tahun Pemerintah Dinas Perhubungan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tahun 2016-2021 Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika 2016 DAFTAR ISI i Hal Halaman Judul.....

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku

Lebih terperinci

Slide 0 dari 15. BRANCH MANAGER DEVELOPMENT PROGRAM SESI 4 : Time Management

Slide 0 dari 15. BRANCH MANAGER DEVELOPMENT PROGRAM SESI 4 : Time Management Slide 0 dari 15 BRANCH MANAGER DEVELOPMENT PROGRAM SESI 4 : Time Management Kenapa Time Management PENTING! WAKTU TETAP 24 JAM/HARI Mengatur diri sebagai Branch Manager, dalam menggunakan waktu yang 5-6

Lebih terperinci

Hasil Evaluasi Renstra SKPD Kabupaten Lingga

Hasil Evaluasi Renstra SKPD Kabupaten Lingga Hasil Evaluasi Renstra SKPD Kabupaten Lingga No Nama SKPD Hasil Evaluasi 1. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Bab I: Terdapat muatan tujuan umum dan tujuan khusus, menurut sistematika permendagri

Lebih terperinci

HOSPITAL MANAGEMENT PROGRAM 2016

HOSPITAL MANAGEMENT PROGRAM 2016 Center for Health Administration and Policy Studies (CHAMPS) Faculty of Public Health Universitas Indonesia Pusat Kajian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (PKAKK) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Lebih terperinci

Study On Community-Organized Social Activities In PNPM Mandiri

Study On Community-Organized Social Activities In PNPM Mandiri Study On Community-Organized Social Activities In PNPM Mandiri Tim Peneliti Sunyoto Usman (Sosiologi) Purwanto (Sosiologi) Derajad S. Widhyharto (Sosiologi) Hempri Suyatna (Sosiatri) Latar Belakang Program

Lebih terperinci

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 /PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

MODUL 9 PENYUSUNAN RENCANA TINDAK; PEMBERDAYAAN KOPERASI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH. Dosen : M. Tasrifin,SH,MH,MM.

MODUL 9 PENYUSUNAN RENCANA TINDAK; PEMBERDAYAAN KOPERASI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH. Dosen : M. Tasrifin,SH,MH,MM. MODUL 9 PENYUSUNAN RENCANA TINDAK; PEMBERDAYAAN KOPERASI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH Dosen : M. Tasrifin,SH,MH,MM. BAB I PENDAHULUAN A.DESKRIPSI SINGKAT Mata diklat ini bermaksud untuk meningkatkan kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu (BPMPT) Provinsi Jawa Barat adalah dokumen rencana pembangunan BPMPT untuk periode 1 (satu) tahun yang penyusunannya

Lebih terperinci

Sesi 5 Memahami Renstra dan Business Plan untuk Lembaga Penelitian. Fasilitator: Laksono Trisnantoro Putu Eka Andayani Yos Hendra

Sesi 5 Memahami Renstra dan Business Plan untuk Lembaga Penelitian. Fasilitator: Laksono Trisnantoro Putu Eka Andayani Yos Hendra Sesi 5 Memahami Renstra dan Business Plan untuk Lembaga Penelitian. Fasilitator: Laksono Trisnantoro Putu Eka Andayani Yos Hendra Deskripsi Sesi Unit Penelitian merupakan sebuah kegiatan serius yang membutuhkan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR : TAHUN 2017 TANGGAL : MEI 2017 1.1. Latar Belakang RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN Rencana Kerja Pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

Rancangan TATA-TERTIB SIDANG MUNAS VI IKATAN ALUMNI UPN VETERAN YOGYAKARTA

Rancangan TATA-TERTIB SIDANG MUNAS VI IKATAN ALUMNI UPN VETERAN YOGYAKARTA Rancangan TATA-TERTIB SIDANG MUNAS VI IKATAN ALUMNI UPN VETERAN YOGYAKARTA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Musyawarah Nasional VI IAUPNVY 2016 1) Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni UPN Veteran Yogyakarta

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2013

BUPATI BANYUMAS RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2013 BUPATI BANYUMAS RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 G. URAIAN PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

PELAKSANAAN FORUM SKPD RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PELAKSANAAN FORUM SKPD RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) LAMPIRAN III : PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 60 TAHUN 2012 TANGGAL : 27 Desember 2012 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) adalah merupakan dokumen resmi Perencanaan Pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahunan yang berorientasi pada

Lebih terperinci

UJI SERTIFIKASI FASILITATOR PENDAMPING PENYUSUNAN SINKRONISASI RPJMD-RPJMN SUBBIDANG KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT

UJI SERTIFIKASI FASILITATOR PENDAMPING PENYUSUNAN SINKRONISASI RPJMD-RPJMN SUBBIDANG KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT UJI SERTIFIKASI FASILITATOR PENDAMPING PENYUSUNAN SINKRONISASI RPJMD-RPJMN SUBBIDANG KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT Pendahuluan Melakukan sinkronisasi RPJMD-RPJMN Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat

Lebih terperinci

Ragam Pendekatan Proses Perencanaan

Ragam Pendekatan Proses Perencanaan S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 3 Ragam Pendekatan Proses Perencanaan Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi Komunikasi email: achmaddjunaedi@yahoo.com

Lebih terperinci

FUNGSI PERENCANAAN. Teknik Perencanaan menurut Rudyart Kippling ialah 5W + 1H. a. What b. Why c. Who d. When e. Where f.

FUNGSI PERENCANAAN. Teknik Perencanaan menurut Rudyart Kippling ialah 5W + 1H. a. What b. Why c. Who d. When e. Where f. PERENCANAAN FUNGSI PERENCANAAN Fungsi pertama dalam manajemen dan didefinisikan sebagai fungsi manajer yang menyangkut pemilihan beberapa alternatif tujuan, kebijakan, prosedur, dan program (Koontz dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan... DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Hukum... 4 C. Maksud dan Tujuan... 5 D. Sistematika Penulisan. 6 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN

Lebih terperinci

THE VISIONING PHASE PART 2

THE VISIONING PHASE PART 2 THE VISIONING PHASE PART 2 3. DOKUMENTASI DAN KONFIRMASI ANALISA BISNIS Aktivitas dokumentasi dan konfirmasi Analisa Bisnis 1. Dokumentasi Deskripsi Bisnis, Visi, Value, Tujuan, Strategi, Arah, Visi Operasi,

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2

PERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2 PERENCANAAN STRATEGIS Proses Perencanaan Semester 2 PERENCANAAN STRATEGIS VIDEO PERENCANAAN STRATEGIS Latar belakang/konteks Rencana statutori vs rencana berbasis kinerja Manajemen strategis Perencanaan

Lebih terperinci

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun BAB I PENDAHULUAN

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun berfungsi sebagai pedoman penyusunan Rencana

Lebih terperinci

Term of Reference LEMBAGA KESEHATAN PENGURUS BESAR NAHDLATUL ULAMA

Term of Reference LEMBAGA KESEHATAN PENGURUS BESAR NAHDLATUL ULAMA Term of Reference Call for Letter of Interest (LoI) Untuk Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) THE GLOBAL FUND ATM LEMBAGA KESEHATAN PENGURUS BESAR NAHDLATUL ULAMA Jakarta, 11 Februari 2016

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diungkapkan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan yang berkaitan dengan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS PROGRAM STUDI PPKPS UNIVERSITAS HASANUDDIN MARET 2013

PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS PROGRAM STUDI PPKPS UNIVERSITAS HASANUDDIN MARET 2013 PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS PROGRAM STUDI PPKPS UNIVERSITAS HASANUDDIN MARET 2013 Pendahuluan Program studi merupakan lini terdepan penyelenggaraan kegiatan tri dharma, oleh karena itu prodi perlu diberikan

Lebih terperinci

Pengantar: Memahami. Renstra dan Business Plan untuk Lembaga Penelitian. Fasilitator: Laksono Trisnantoro Putu Eka Andayani

Pengantar: Memahami. Renstra dan Business Plan untuk Lembaga Penelitian. Fasilitator: Laksono Trisnantoro Putu Eka Andayani Pengantar: Memahami. Renstra dan Business Plan untuk Lembaga Penelitian Fasilitator: Laksono Trisnantoro Putu Eka Andayani Pengantar Unit Penelitian merupakan sebuah kegiatan serius yang membutuhkan system

Lebih terperinci

CARA MEMBUAT PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK ORGANISASI

CARA MEMBUAT PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK ORGANISASI CARA MEMBUAT PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK ORGANISASI Ari Khusuma Sumber: http://www.newschool.edu/public-engagement/post-masters-organizationdevelopment-certificate/ Berdirinya suatu organisasi baik yang

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

Pemerintah Kabupaten Wakatobi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Wakatobi memiliki potensi kelautan dan perikanan serta potensi wisata bahari yang menjadi daerah tujuan wisatawan nusantara dan mancanegara. Potensi tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI), menurut O Brien (2007, p6) adalah hardware, software, telekomunikasi, manajemen database, dan teknologi pemrosesan informasi lainnya yang

Lebih terperinci

menjadi Dasar Perekonomian Kerakyatan, dalam menunjang perekonomian sebagian besar penduduk Indonesia telah terbukti terutama pada saat krisis

menjadi Dasar Perekonomian Kerakyatan, dalam menunjang perekonomian sebagian besar penduduk Indonesia telah terbukti terutama pada saat krisis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor Pertanian, Perikanan dan Kehutanan merupakan sektor yang menjadi Dasar Perekonomian Kerakyatan, dalam menunjang perekonomian sebagian besar penduduk Indonesia

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

SEKRETARIAT KPA NASIONAL LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SEKRETARIAT KPA NASIONAL S E PTE MBE R 2010 KPA Nasional pada bulan September ini melakukan kegiatan-kegiatan sesuai dengan tupoksi yang tertuang dalam Perpres No.75 Tahun

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) IMPLEMENTASI RENCANA STRATEGIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MANUAL PROSEDUR MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) IMPLEMENTASI RENCANA STRATEGIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MANUAL PROSEDUR MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) IMPLEMENTASI RENCANA STRATEGIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MP.UB.02 MANUAL PROSEDUR MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) IMPLEMENTASI RENCANA STRATEGIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Latar belakang, Skema & Implementasi SUFA (Strategic Use of Antiretroviral) di Indonesia

Latar belakang, Skema & Implementasi SUFA (Strategic Use of Antiretroviral) di Indonesia Lecture Series Inisiasi Dini Terapi Antiretroviral untuk Pencegahan dan Pengobatan Oleh Pusat Penelitian HIV & AIDS Atma Jaya Jakarta, 25 Februari 2014 Pembicara: 1) Yudi (Kotex, perwakilan komunitas)

Lebih terperinci

Lokakarya LSL dalam Pengembangan SRAN. Integrasi program LSL dalam SRAN

Lokakarya LSL dalam Pengembangan SRAN. Integrasi program LSL dalam SRAN www.aidsindonesia.or.id APRIL 2014 K ebijakan penanggulangan HIV dan AIDS 2015-2019 harus memperhatikan Post 2015 Development Agenda yang merupakan kelanjutan dari MDGs yang berakhir pada 2015 Dr. Hadiat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam metodologi penelitian ini akan dijelaskan fakta-fakta atau prinsipprinsip (baik kegiatan untuk penemuan, pengujian atau pengembangan) dari suatu pengetahuan dengan cara

Lebih terperinci

REKAPITULASI DAN KETEGORISASI FIELDNOTE DATA PENELITIAN

REKAPITULASI DAN KETEGORISASI FIELDNOTE DATA PENELITIAN 241 Lampiran 7 REKAPITULASI DAN KETEGORISASI FIELDNOTE DATA PENELITIAN No. Seri Fieldnote Pokok Masalah Responden P R : 05 (Gabungan) : Proses Penyusunan Kurikulum Pelatihan Penguatan Pengawas Sekolah

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN RENCANA STRATEGIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN RENCANA STRATEGIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN DAN PELAK KSANAAN RENCANA STRATEGIS UNIVERSITAS BRAWIJAYAA MP.UB.01 MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN RENCANA STRATEGIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MP.UB.01 Revisi : 1 Tanggal

Lebih terperinci