MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK GEDUNG HOTEL YANG SEDANG BEROPERASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK GEDUNG HOTEL YANG SEDANG BEROPERASI"

Transkripsi

1 Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur - Bali, 25 April 2015 MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK GEDUNG HOTEL YANG SEDANG BEROPERASI Gusti Ayu Putu Candra Dharmayanti 1 1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana chandra157@yahoo.com ABSTRAK Proyek renovasi maupun pengembangan gedung pada yang sedang beroperasi memiliki risiko dan tingkat kesulitan pengerjaan yang relatif lebih tinggi dibandingkan pada proyek yang dimulai pada suatu lahan kosong. Sehingga, pengerjaannya memerlukan strategi tertentu yang dapat meminimalkan gangguan terhadap kegiatan operasional gedung yang harus tetap berjalan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi dan pengelolaan terhadap risiko-risiko dominan yang terkait dengan pelaksanaan proyek renovasi dan pengembangan gedung yang sedang beroperasi. Metode pengumpulan data dilakukan melalui survei menggunakan kuesioner yang melibatkan 93 responden meliputi kontraktor, konsultan dan pemilik proyek / pihak operasional yang pernah atau sedang menangani proyek renovasi dan pengembangan gedung yang sedang beroperasi. Hasil analisis menemukan 26 risiko yang tergolong dalam major risk yang meliputi 21 risiko undesirable dan 5 risiko unacceptable, yang bersumber dari tujuh sumber risiko, yaitu risiko dari aspek teknis (perubahan desain dan kualitas pekerjaan); keselamatan kerja dan keamanan; pengelolaan SDM, peralatan dan material; fluktuasi ekonomi, pasar dan finansial; hubungan dan koordinasi; lingkungan; dan perijinan (legalitas). Kata kunci: identifikasi risiko, proyek, pengembangan gedung, renovasi. 1. PENDAHULUAN Perkembangan pariwisata yang pesat di Bali turut mempengaruhi peningkatan investasi di bidang pembangunan khususnya di kawasan pariwisata Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Hal ini dapat dilihat dengan bertambahnya proyek pembangunan baru maupun proyek pengembangan gedung dari yang sudah beroperasi. Pengerjaan proyek gedung yang berada pada lokasi yang sedang beroperasi akan memiliki tingkat kesulitan yang relatif lebih besar dibandingkan dengan pengerjaan suatu proyek gedung pada lahan yang kosong. Peluang terjadinya kebisingan, ketidaknyamanan, gangguan terhadap operasional yang sedang berjalan, keluhan dari tamu-tamu yang menginap di tersebut dan terjadinya claim dari kontraktor terhadap pembengkakan biaya yang disebabkan penundaan pekerjaan oleh pihak operasional sangat mungkin terjadi. Padatnya aktivitas wilayah tersebut, seperti bisnis pertokoan dan pariwisata serta kondisi jalan yang tidak terlalu lebar juga berdampak pada sulitnya mobilitas material, peralatan dan tenaga kerja yang dapat mempengaruhi pelaksanaan proyek. Risiko-risiko tersebut memerlukan penanganan yang tepat sehingga pelaksanaan proyek dapat berjalan sesuai rencana tanpa mengganggu kegiatan operasional. Penanganan risiko yang tidak optimal dapat berdampak pada buruk terhadap kinerja kontraktor (Carr dan Tah, 2001). Penelitian terdahulu tentang manajemen risiko dalam dunia konstruksi telah banyak dilakukan pada proyek gedung, namun masih jarang dilakukan pada proyek gedung dengan kondisi berdampingan dengan gedung yang sedang beroperasi. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko-risiko dominan yang berpotensi terjadi pada proyek semacam ini. 2. KAJIAN PUSTAKA (IDENTIFIKASI RISIKO) Kegiatan-kegiatan konstruksi, mulai dari tahap awal sampai tahap akhir dari suatu siklus proyek, selalu berhubungan dengan risiko yang dapat berdampak pada keterlambatan waktu penyelesaian proyek dan pembengkakan biaya (Skorupka, 2003; Luu et al., 2009). Risiko merupakan hasil atau konsekuensi yang terjadi akibat adanya ketidak-pastian atau uncertainty (Smith et al., 2006). Manajemen risiko merupakan serangkaian metode dan aktivitas yang dirancang untuk untuk meminimalkan gangguan yang mungkin muncul selama proses konstruksi (Skorupka, 2003). Manajemen risiko meliputi identifikasi dan spesifikasi risiko yang mungkin muncul pada proses konstruksi, pengelolaan risiko serta perumusan strategi (actions) untuk mengatasi dampak negatifnya (Godfrey, 1996). MK-89

2 Gusti Ayu Putu Candra Dharmayanti Identifikasi risiko dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, antara lain berdasarkan: sumber dan dampaknya (Flanagan dan Norman, 1993); tingkat kemudahannya untuk dikendalikan yaitu controllable (risiko yang terkait dengan manajemen sumber daya internal) dan uncontrollable (risiko yang terkait dengan manajemen lingkungan eksternal) (Carr dan Tah, 2001); maupun berdasarkan perspektif dari pihak-pihak yang terlibat seperti kontraktor, klien dan konsultan (Chileshe et al., 2012). Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya tentang manajemen risiko pada proyek gedung, Tabel 1 berikut ini merangkum jenis-jenis risiko yang berpeluang terjadi pada proyek renovasi dan pengembangan gedung pada yang sedang beroperasi. Tabel 1 Identifikasi Risiko Pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Gedung Hotel Yang Sedang Beroperasi Sumber Risiko dan Faktor Risiko Sumber I. Risiko Finansial (pembiayaan) dan Ekonomi 1 Kegagalan dalam menjaga agar biaya, waktu dan lingkup tetap sesuai dengan P1, P2, P4 perencanaan 2 Adanya klaim/tuntutan dari kontraktor kepada klien akibat kerugian dan kelebihan biaya P1 yang disebabkan oleh keterlambatan penyelesaian detail perencanaan oleh tim perencana, maupun akibat terjadinya perubahan desain di lapangan. 3 Pasar finansial yang tidak menguntungkan (Bad Market) yang mempengaruhi P2, P4, P6 menurunnya pendapatan dan berdampak pada kegagalan pihak owner dalam pembiayaan proyek. 4 Inflasi dan fluktuasi harga yang menyebabkan pembengkakan biaya dari rencana awal. P1, P2, P5, 5 Kompetisi/persaingan harga menurunnya harga jual kamar yang terkena dampak selama masa konstruksi/renovasi yang berakibat pada penurunan pendapatan pemilik proyek. P2, II. Risiko Sumber Daya (manusia dan peralatan) 6 Kegagalan dalam pengelolaan dan pengendalian sumber daya manusia, material dan peralatan yang mengakibatkan keterlambatan proyek. P2 7 Kenaikan biaya tenaga kerja, harga material dan harga/sewa peralatan yang tidak P1, P7 terprediksi yang mengakibatkan pembengkakan biaya proyek 8 Terganggunya ketersediaan, mobilitas dan produktivitas peralatan (kegagalan peralatan). P2, P3, P5, 9 Terganggunya ketersediaan, mobilitas, produktivitas, dan kualitas tenaga kerja (termasuk mogok kerja/sakit) P2, P3, P5, 10 Terganggunya ketersediaan, mobilitas, dan kualitas material yang rendah P2, P3, P5, III. Risiko Teknis pada Proyek A. Perencanaan dan Desain 11 Perubahan desain dan spesifikasi akibat tidak lengkapnya desain awal, skup, spesifikasi, kesalahan desain maupun perbedaan kondisi di lapangan P2, P3, P5, P6 12 Perubahan desain dan spesifikasi / perluasan skup pekerjaan atas permintaan/ keinginan P2 klien 13 Kesalahan memilih tim design P2 14 Kegagalan untuk menyelesaikan pekerjaan desain dan konstruksi sesuai waktu yang P1 direncanakan. 15 Kurang tepatnya penentuan prioritas terhadap proyek dan jadwal kerja yang tidak tepat. P2 B. Konstruksi dan Operasional 16 Kesalahan pemilihan teknologi P2 17 Kurangnya kompetensi dari konsultan dan kontraktor P6 18 Rendahnya kualitas pekerjaan yang dihasilkan akibat lemahnya kontrol kinerja terhadap pekerjaan di lapangan P6 19 Kegagalan struktur bangunan akibat kesulitan/kesalahan pengidentifikasian struktur P1, P2, P5 tanah. 20 Terjadinya pencurian terhadap material dan peralatan di lapangan. P5, P6 21 Kecelakaan kerja selama proses konstruksi yang menyebabkan luka fisik P1, P5, P6 22 Kesulitan mobilitas dan terbatasnya lahan parkir untuk pemindahan material bongkaran dan mobilisasi material ke dalam lokasi proyek (loading area), karena harus berbagi dengan kendaraan operasional dan kendaraan tamu. MK-90

3 Manajemen Risiko Pada Proyek Gedung Hotel Yang Sedang Beoperasi Sumber Risiko dan Faktor Risiko Sumber 23 Pengaturan jadwal kerja proyek yang tidak maksimal akibat berbenturan dengan jam operasional. C. Project hand-over 24 Kegagalan dalam menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu yang direncanakan (delay) P1, P8 IV. Risiko hubungan dan koordinasi, serta Risiko terkait operasional selama masa konstruksi 25 Organisasi, koordinasi, komunikasi yang buruk, dan rendahnya komitmen dari pihakpihak terkait (tim proyek dan klien) terhadap penyelesaian desain final, strategi pencapaian target dari pelaksanaan proyek (biaya, mutu, waktu), serta penugasan dilapangan. 26 Terjadinya konflik di lapangan antara tim proyek, operator dan klien akibat kurang koordinasi maupun akibat dilanggarnya hal-hal yang telah disepakati di lapangan, misalnya: tidak melakukan penjualan terhadap kamar yang berada pada daerah yang terdampak oleh pekerjaan konstruksi. 27 Terganggunya operasional, menurunnya kenyamanan dan kebersihan selama masa konstruksi. 28 Menurunnya kepercayaan konsumen (akibat terganggu selama tinggal di selama masa konstruksi) 29 Adanya keluhan dari tamu akibat kebisingan, polusi udara dan ketidaknyamanan selama masa konstruksi 30 Adanya tuntunan pemberian biaya kompensasi akibat ketidakpuasan tamu selama masa konstruksi. 31 Adanya komplain dan tuntutan kompensasi dari terdekat yang terganggu akibat proses konstruksi. 32 Penurunan pendapatan selama proses konstruksi V. Risiko Lingkungan P2, P4, P6 Pengembang an Pengembang an 33 Keterlambatan akibat cuaca buruk / tidak menentu/ sulit diprediksi P1, P3, P5, 34 Keterlambatan proyek karena kondisi tanah buruk yang tidak terprediksi / terjadi P1, P2, P6 Perbedaan Kondisi di lapangan 35 Terjadinya pencemaran lingkungan (polusi udara, suara, tanah) P5, P6 36 Force majeur (banjir, gempa, tanah longsor, dll) P1, P5 VI. Risiko legalitas, regulasi pemerintah, Politik 37 Kesalahan pada kontrak / kontrak tidak lengkap P6 38 Terjadinya perubahan regulasi/ perubahan pemerintahan/ perubahan hukum/ perubahan P5, P6 persyaratan untuk perijinan dan persetujuan, serta lamanya waktu pengurusan perijinan yang menyebabkan keterlambatan pelaksanaan proyek 39 Kegagalan untuk memenuhi standar teknik yang disyaratkan untuk kualitas, fungsi, kesesuaian dengan tujuan, keamanan (safety) dan kelestarian lingkungan (environment preservation). P1 Keterangan: P1: Flanagan dan Norman (1993) P2: Skorupka (2003) P3: Sandyavitri (2009) P4: Chapman (2001) P5: Al-Bahar dan Crandall (1990) P6: Chileshe et al. (2012) P7: Sharma (2013) P8: Luu et al. (2009) : Dharmika (2014) 3. METODE (ANALISIS RISIKO) Berdasarkan kajian pustaka didapatkan 39 risiko yang diklasifikasikan dalam enam kelompok (Tabel 1). Risikorisiko tersebut disesuaikan keterkaitannya dengan konteks studi ini sehingga berkembang menjadi 44 risiko yang bersumber dari tujuh kelompok sumber risiko, yang kemudian digunakan sebagai variabel penelitian (pertanyaan dalam kuesioner). Kuesioner penelitian ini dikembangkan berdasarkan kajian pustaka yang mendalam sehingga telah memenuhi construct validity / valid secara teori (Carmines dan Woods, 2004). Pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner berkenaan dengan seberapa sering peluang terjadinya risiko dari ke 44 risiko tersebut. Jawaban dari pertanyaan pada kuesiner ini menggunakan format skala Likert, yaitu penilaian secara independen yang umumnya dipakai dalam survei, yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana tingkat opini responden terhadap suatu pertanyaan atau topik (Jamieson, 2008; Barnette, 2010). Format skala Likert yang dipakai adalah skala 1 sampai 5 (1 = sangat jarang ; 2 = jarang; 3 = kadang-kadang; 4 = sering; 5 = sangat sering). Responden dari MK-91

4 Gusti Ayu Putu Candra Dharmayanti survei ini meliputi pihak-pihak yang pernah atau sedang terlibat dalam menangani proyek gedung yang berada dalam lokasi yang sedang beroperasi. Analisis risiko dilakukan secara deskriptif kualitatif, yang meliputi: identifikasi risiko dengan cara menentukan frekuensi (nilai modus) dari likelihood / probabilitas (P) terjadinya risiko dan consequences / dampak (I) dari risiko, lalu menghitung Risk Index (RI = P x I) untuk dapat mengklasifikasikan risiko berdasarkan tingkat penerimaannya. Godfrey (1996) memberikan rujukan terhadap rentang nilai RI seperti yang ditampilkan pada Tabel 2 berikut: Tabel 2 Klasifikasi Risiko Berdasarkan Tingkat Penerimaan Risiko Nilai RI Kategori Keterangan 15 x 25 Unacceptable Risiko tidak dapat ditoleransi, harus dihilangkan atau ditransfer 8 x < 15 Risiko sebaiknya dihindari, diperlukan investigasi detil dan justifikasi Undesirable terhadap biaya dan manfaat, diperlukan persetujuan dari pimpinan, perlu dilakukan pengawasan 3 x < 8 Acceptable Risiko dapat diterima atau dapat dikelola 1 x < 3 Neglegible Risiko tidak memerlukan pertimbangan lebih lanjut atau dapat diabaikan. Sumber: Godfrey (1996) Risiko dengan kategori dominan (major risk) yaitu risiko dengan tingkat penerimaan unacceptable (tidak dapat diterima) dan undesirable (tidak diharapkan) memerlukan penanganan khusus karena risiko-risiko ini akan mempunyai dampak signifikan. Sedangkan risiko dengan kategori acceptable (dapat diterima) dan negligble (dapat diabaikan) secara teoritis tidak memerlukan tindakan mitigasi. Menurut Flanagan dan Norman (1993) penanganan risiko dapat dilakukan dengan cara: menerima risiko (risk retention), mengurangi risiko (risk reduction), memindahkan risiko (risk transfer) atau menghindari risiko (risk avoidance). 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil survei didapatkan 93 data berdasarkan jawaban responden yang pernah terlibat atau sedang menangani proyek renovasi atau pengembangan gedung yang sedang beroperasi (expert) yang meliputi 77 kontraktor (83%), 10 konsultan (11%) dan 6 pemilik proyek / operator (6%). Hasil uji reliabilitas terhadap data tersebut menunjukkan nilai Cronbach s alpha sebesar untuk likelihood (P) dan untuk consequences (I). Kedua nilai tersebut lebih besar dari syarat minimum 0.70, sehingga kuesioner penelitian ini dapat dinyatakan reliabel (Nunnally, 1978). Selanjutnya dilakukan penilaian terhadap likelihood (P) dan konsekuensi (I) dari tiap risiko berdasarkan nilai modus dari jawaban responden serta mengitung Risk Index (RI) untuk mengklasifikasikan tingkat penerimaan risiko. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa klasifikasi risiko berdasarkan tingkat penerimaannya meliputi 5 unacceptable risks, 21 undesirable risks, 15 acceptable risks, dan 3 negligible risks. Penanganan risiko difokuskan hanya pada risiko dominan (major risks) yaitu risiko yang termasuk dalam kategori Unacceptabe (5 risiko) dan Undesirable (21 risiko). Tindakan mitigasi dirumuskan berdasarkan diskusi dan brainstorming dengan pihak-pihak yang terkena dampak risiko atau pihak yang memiliki kendali terhadap risiko tersebut, seperti yang dirangkum pada Tabel 4 berikut. Tabel 3 Risiko Dominan pada Proyek Gedung pada Hotel yang Sedang Beroperasi No Risiko berdasarkan sumbernya I. Aspek Teknis 1. Perencanaan dan Desain 1. Perubahan desain dan spesifikasi akibat kurang tepatnya mendefinisikan lingkup pekerjaan yang berdampak pada kelengkapan desain awal dan spesifikasi, serta kesalahan desain karena ketidaktepatan memprediksi kondisi di lapangan. P I RI PR Tindakan mitigasi UA Pemilihan tim desain yang kompeten/berpengalaman Kepemilikan Risiko Proyek MK-92

5 Manajemen Risiko Pada Proyek Gedung Hotel Yang Sedang Beoperasi No Risiko berdasarkan sumbernya 2. Perubahan desain dan spesifikasi/ perluasan skup pekerjaan atas permintaan/ keinginan klien 3. Kegagalan untuk menyelesaikan pekerjaan desain dan konstruksi sesuai waktu yang direncanakan. 4. Kurang tepatnya penentuan prioritas kegiatan proyek dan jadwal kerja agar tidak berbenturan dengan jam operasional, misalnya: pekerjaan yang menimbulkan kebisingan hanya boleh dilakukan diatas jam 10 pagi. 2. Konstruksi dan Operasional 5. Kesalahan pemilihan teknologi dan metode kerja untuk tiap kegiatan. 6. Kurangnya kompetensi dari konsultan dan kontraktor 7. Rendahnya kualitas pekerjaan (tidak sesuai standar/ spesifikasi) akibat lemahnya kontrol kinerja terhadap pekerjaan di lapangan 8. Terbatasnya lahan parkir dan terbatasnya akses keluar-masuk ke lokasi proyek untuk pemindahan material bongkaran dan pemasukkan material karena harus berbagi dengan kendaraan operasional dan kendaraan tamu. 9. Kegagalan dalam menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu yang direncanakan (delay), akibat seringnya terjadi penghentian kegiatan proyek yang berbenturan dengan jam operasional. P I RI PR Tindakan mitigasi UA Pada kontrak, dicantumkan pasal tentang perubahan desain yang jika berdampak pada penambahan biaya dan waktu dalam kontrak, akan menjadi tanggung jawab klien Memilih tim desain/ konsultan dan kontraktor yang kompeten dan profesional. - Melakukan koordinasi antar pihak terkait untuk mencapai target pekerjaan sesuai rencana UA melakukan penyusunan prioritas pekerjaan yang tepat. Pihak operator menawarkan program tour yang dimulai di pagi hari Pemilihan kontraktor yang kompeten (berpengalaman) dalam pembangunan pengembangan Pembuatan sistem logistik yang tidak memerlukan penumpukan material secara berlebihan di lokasi proyek. - Menyediakan lahan penampungan baru yang masih berlokasi dekat dengan lokasi proyek. - Pembatasan terhadap tipe kendaraan yang boleh masuk ke lokasi proyek 3 4 Melakukan koordinasi dan perjanjian secara tertulis yang mengatur dengan jelas jam kerja yang disepakati, untuk dijalankan oleh semua pihak terkait. Kepemilikan Risiko Proyek Proyek Proyek II. Keselamatan kerja dan Keamanan (safety) 10. Terjadinya pencurian terhadap material dan peralatan di lapangan Meningkatkan penjagaan terhadap akses keluar masuk proyek dan penerapan sistem logistik yang dapat mencegah MK-93

6 Gusti Ayu Putu Candra Dharmayanti No Risiko berdasarkan sumbernya 11. Kecelakaan kerja bagi pekerja selama masa konstruksi akibat rendahnya kesadaran dan lemahnya pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja. III. Sumber daya manusia, material dan peralatan 12. Kegagalan dalam pengelolaan dan pengendalian sumber daya manusia, material dan peralatan yang mengakibatkan keterlambatan proyek. 13. Kenaikan biaya tenaga kerja, harga material dan harga/sewa peralatan yang tidak terprediksi yang mengakibatkan pembengkakan biaya proyek 14. Terganggunya ketersediaan, mobilitas dan produktivitas peralatan (kegagalan peralatan). 15. Terganggunya ketersediaan, mobilitas, produktivitas, dan kualitas tenaga kerja (termasuk mogok kerja/sakit) 16. Terganggunya ketersediaan, mobilitas, dan kualitas material yang tidak sesuai spesifikasi. IV. Ekonomi, Pasar dan Finansial 17. Bertambahnya beban pemilik /pemilik proyek akibat inflasi peningkatan suku bunga bank jika pembangunan menggunakan dana pinjaman dari bank. 18. Kondisi pasar yang tidak menguntungkan (Bad Market) yang mempengaruhi menurunnya pendapatan dan berdampak pada kegagalan pihak owner dalam pembiayaan proyek. P I RI PR Tindakan mitigasi terjadinya pencurian Mewajibkan dan mengawasi pemakaian alat-alat keselamatan kerja UA membuat metode kerja secara rinci untuk semua item pekerjaan sebelum mulai pelaksanaan proyek yang memuat proses, prosedur, pola penanganan, teknis, perencanaan material, peralatan dan tenaga yang diperlukan UA memperhitungkan dengan cermat prediksi kenaikan biaya tenaga kerja, alat dan material melakukan perencanaan pengadaan peralatan yang berkualitas secara tepat waktu melakukan perencanaan sumber daya tenaga kerja yang berkesinambungan, memperkirakan dengan cermat pengaruh hari libur terhadap ketersediaan tenaga kerja melakukan perencanaan sistem logistik yang berkesinambungan Pemilik proyek melakukan analisis investasi dengan menggunakan bunga bank yang lebih tinggi untuk memperkirakan kenaikan suku bunga, atau menggunakan suku bunga tetap, serta melakukan analisis sensitivitas dari investasi tersebut Pihak operator melakukan promosi paket wisata dan akomodasi penginapan untuk meningkatkan jumlah tamu yang menginap di tersebut, termasuk bekerja sama dengan agen perjalanan wisata. Kepemilikan Risiko Pemilik proyek/klien/ operator Pemilik proyek/klien/ operator 19. Penurunan harga jual kamar akibat ketatnya persaingan dan akibat bertambahnya jumlah kamar dari pengembangan MK-94

7 Manajemen Risiko Pada Proyek Gedung Hotel Yang Sedang Beoperasi No Risiko berdasarkan sumbernya. 20. Penurunan keuntungan kontraktor akibat molornya waktu penyelesaian proyek karena tetap beroperasi selama pembangunan. V. Hubungan dan Koordinasi 21. Organisasi, koordinasi, komunikasi yang buruk, dan rendahnya komitmen dari pihak-pihak terkait (tim proyek dan klien) terhadap penyelesaian desain final, strategi pencapaian target dari pelaksanaan proyek (biaya, mutu, waktu), serta penugasan dilapangan. 22. Terganggunya operasional, berkurangnya lahan parkir kendaraan dan menurunnya kenyamanan dan kebersihan, serta terjadinya kebisingan selama masa konstruksi. 23 Menurunnya kepercayaan konsumen akibat terganggu saat tinggal di selama masa konstruksi VI. Lingkungan 24 Berkurangnya lahan hijau akibat pembangunan proyek. P I RI PR Tindakan mitigasi harus memperhitungkan dengan cermat kemungkinan terjadinya delay yang berdampak pada pembengkakan biaya proyek Membuat komitment tertulis antara pihak operator dan kontraktor terkait hak dan kewajiban kedua belah pihak selama masa pelaksanaan konstruksi, melakukan koordinasi yang efektif di lapangan, mentaati kesepakatan pembatasan lahan parkir, kewajiban menjaga kebersihan dan kenyaman tamu (antara lain: membuang/mengeluarkan sampah proyek dan puing secara periodik sehingga tidak menumpuk dan kotor). Tidak menjual kamar yang langsung berdampingan dengan proyek untuk menghindari keluhan tamu akibat kebisingan Memaksimalkan penanaman pohon pada lahan yang tersisa Kepemilikan Risiko VII. Legalitas/ perijinan, Kontrak dan Politik 25. Terjadinya perubahan regulasi/ Mematuhi peraturan dan perubahan pemerintahan/ kebijakan pemerintah misalnya perubahan hukum/ perubahan persyaratan untuk perijinan dan mengenai sempadan sungai, desain bangunan dan lain-lain. persetujuan, serta lamanya - Melakukan pembicaraan dan waktu pengurusan perijinan pendekatan secara terbuka yang menyebabkan dengan pemerintah dan keterlambatan pelaksanaan masyarakat setempat sehingga proyek. tidak terjadi salah informasi 26. Tidak memperoleh ijin dari dari tiap pihak. pemerintah desa setempat dan mendapat penolakan dari masyarakat sekitar terhadap pembangunan proyek tersebut. Keterangan: UA=unacceptable; =undesirable; PR= Penerimaan Risiko (risk acceptability) 5. KESIMPULAN proyek/ operator Untuk dapat mengurangi risiko yang teridentifikasi sebagai risiko-risiko dominan (major risk), kontraktor, konsultan dan pemilik proyek (atau pihak operator ) hendaknya saling memahami dampak dari risiko tersebut dan berkomitmen melaksanakan tindakan mitigasi yang telah disepakati, antara lain: MK-95

8 Gusti Ayu Putu Candra Dharmayanti 1. Aspek teknis: a. Untuk mengurangi risiko akibat kesalahan dalam spesifikasi desain, pemilik proyek sebaiknya memilih tim desain yang berpengalaman. b. Untuk mengantisipasi pembengkakan biaya akibat perubahan skup pekerjaan atas permintaan klien, maka kontraktor harus memastikan adanya pasal terkait di dalam kontrak. c. Untuk mengurangi risiko keterlambatan penyelesaian proyek, diperlukan penyusunan prioritas pekerjaan yang tepat sehingga dapat meminimalkan gangguan terhadap operasional, dan sebaiknya pemilik proyek menunjuk kontraktor yang kompeten. d. Untuk mengantisipasi lahan yang terbatas, diperlukan perencanaan logistik yang terencana dan bekesinambungan sehingga tidak memerlukan penimbunan yang berlebihan. 2. Aspek keamanan dan keselamatan kerja: diperlukan penjagaan terhadap akses keluar-masuk areal proyek dan mewajibkan penggunaan alat keselamatan kerja di areal proyek. 3. Aspek sumber daya: melakukan perencanaan pengadaan sumber daya tenaga, peralatan dan material sesuai dengan progress proyek, sehingga mengurangi risiko keterlambatan proyek. 4. Aspek ekonomi, pasar dan finansial: pemilik proyek perlu menganalisis investasinya dengan cermat dan melakukan promosi paket wisata dan penginapan untuk meningkatkan tingkat hunian selama masa konstruksi. 5. Aspek hubungan dan koordinasi: kontraktor dan operator hendaknya saling berkoodinasi untuk melaksanakan dan mentaati hal-hal yang telah disepakati antara lain operator tidak menjual kamar yang terdampak aktivitas proyek (kebisingan) dan kontraktor mengeluarkan sampah konstruksi secara periodik. 6. Aspek lingkungan: memaksimalkan penghijauan pada lahan tersisa. 7. Aspek perijinan: pemilik proyek dan konsultan wajib mematuhi peraturan yang berlaku dan melakukan pendekatan terbuka dengan pemerintah dan masyarakat sehingga tidak terjadi salah informasi yang berdampak pada penolakan proyek. DAFTAR PUSTAKA Al-Bahar, J. F. dan Crandall, K. C "Systematic Risk Management Approach for Construction Projects". Journal of Construction Engineering and Management, ASCE, Vol. 116, No. 3, September, 1990, Barnette, J. J Likert Scaling. Encyclopedia of Research Design. In: in N. Salkind (Ed) (ed.). Thousand Oaks, CA: SAGE Publications, Inc. Carmines, E. G. dan Woods, J Validity. In: Lewis-Beck, I. M. S., Bryman, A. dan Liao, T. F. (eds.) Encyclopedia of Social Science Research Methods. Thousand Oaks, CA: SAGE Publications, Inc. Carr, V. dan Tah, J. H. M "A fuzzy approach to constuction project risk assessment and analysis: construction project risk management system". Adv. Eng. Softw., 32, Chapman, R. J "The controlling influences on effective risk identification and assessment for construction design management". International Journal of Project Management, 19, Chileshe, N., Boadua, A. dan Yirenkyi-Fianko "An evaluation of risk factors impacting construction projects in Ghana". Journal of Engineering, Design and Technology, 10, Dharmika, I. K. Y Manajemen Risiko Pada Pembangunan Pengembangan Hotel Yang Sedang Beroperasi (Studi Kasus Pada Pembangunan Extension Villa di Hotel Alila Ubud). Master Tesis Master, Udayana University. Flanagan, R. dan Norman, G Risk Management and Construction, Oxford, UK, Blackwell Science Ltd. Godfrey, P. S Control of Risk: A Guide to the Systematic Management of Risk from Construction, Westminster, London, Construction Industry Research and Information Association. Jamieson, S Likert Scale.. In: In S. Boslaugh (Ed.) (ed.) Encyclopedia of Epidemiology. Thousand Oaks, CA: SAGE Publications, Inc. Luu, V. T., Kim, S.-Y., Tuan, N. V. dan Ogunlana, S. O "Quantifying schedule risk in construction projects using Bayesian belief networks". International Journal of Project Management, 27, Nunnally, J. C Psychometric theory (2nd ed.), New York, McGraw-Hill. Sandyavitri, A "Manajemen Risiko di Proyek Konstruksi". Media Komunikasi Teknik Sipil Sharma, S. K "Risk Management in Construction Projects Using Combined Analytic Hierarchy Process and Risk Map Framework". The IUP Journal of Operations Management, Vol. XII, No. 4, Skorupka, D "Risk management in building projects". AACE International Transactions, RI191-RI196. Smith, N. J., Merna, T. dan Jobling, P Managing Risk in Construction Project, Oxford, UK, Blackwell Science Ltd. MK-96

ANALISIS RISIKO PADA PROYEK RENOVASI DAN PENGEMBANGAN GEDUNG HOTEL RISK ANALYSIS ON HOTEL RENOVATION AND DEVELOPMENT PROJECT

ANALISIS RISIKO PADA PROYEK RENOVASI DAN PENGEMBANGAN GEDUNG HOTEL RISK ANALYSIS ON HOTEL RENOVATION AND DEVELOPMENT PROJECT Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek),Denpasar Bali 2015 ANALISIS RISIKO PADA PROYEK RENOVASI DAN PENGEMBANGAN GEDUNG HOTEL G.A.P Candra Dharmayanti 1) dan Mayun Nadiasa 2) 1,2 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI ANALISIS DAMPAK RISIKO PELAKSANAAN KONSTRUKSI GEDUNG TERHADAP BIAYA, MUTU DAN WAKTU PROYEK

LAPORAN AKHIR HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI ANALISIS DAMPAK RISIKO PELAKSANAAN KONSTRUKSI GEDUNG TERHADAP BIAYA, MUTU DAN WAKTU PROYEK HALAMAN SAMPUL Bidang Unggulan: Energi, Transportasi dan Lingkungan Kode/Nama Bidang Ilmu: 421/Teknik Sipil LAPORAN AKHIR HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI ANALISIS DAMPAK RISIKO PELAKSANAAN KONSTRUKSI GEDUNG

Lebih terperinci

Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana

Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur - Bali, 25 April 2015 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... SAMBUTAN... i iii KOMITE ILMIAH... v DAFTAR ISI... vii KEYNOTE SPEAKER STRATEGI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). yang diperkirakan (Lifson & Shaifer, 1982).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). yang diperkirakan (Lifson & Shaifer, 1982). 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Definisi resiko: 1. Kejadian yang sering terjadi pada event tertentu atau faktor yang terjad selama proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). 2. Hubungan

Lebih terperinci

PENGARUH RISIKO PADA PROYEK PERLUASAN DAN RENOVASI HOTEL DI BALI TERHADAP BIAYA, MUTU, DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK TESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGARUH RISIKO PADA PROYEK PERLUASAN DAN RENOVASI HOTEL DI BALI TERHADAP BIAYA, MUTU, DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK TESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA PENGARUH RISIKO PADA PROYEK PERLUASAN DAN RENOVASI HOTEL DI BALI TERHADAP BIAYA, MUTU, DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK TESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RISIKO PADA PROYEK RENOVASI DAN PENGEMBANGAN GEDUNG HOTEL YANG SEDANG BEROPERASI DI KABUPATEN BADUNG DAN DENPASAR

ANALISIS FAKTOR RISIKO PADA PROYEK RENOVASI DAN PENGEMBANGAN GEDUNG HOTEL YANG SEDANG BEROPERASI DI KABUPATEN BADUNG DAN DENPASAR ANALISIS FAKTOR RISIKO PADA PROYEK RENOVASI DAN PENGEMBANGAN GEDUNG HOTEL YANG SEDANG BEROPERASI DI KABUPATEN BADUNG DAN DENPASAR TUGAS AKHIR Oleh : Putu Aindri Pradnyandari NIM: 1104105002 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

PENGARUH RISIKO PADA PROYEK PERLUASAN DAN RENOVASI HOTEL DI BALI TERHADAP BIAYA, MUTU, DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK TESIS BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH RISIKO PADA PROYEK PERLUASAN DAN RENOVASI HOTEL DI BALI TERHADAP BIAYA, MUTU, DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK TESIS BAB I PENDAHULUAN PENGARUH RISIKO PADA PROYEK PERLUASAN DAN RENOVASI HOTEL DI BALI TERHADAP BIAYA, MUTU, DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK TESIS BAB I PENDAHULUAN PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Risiko Pada sebuah proyek konstruksi memiliki banyak hal yang harus diperhitungkan agar pelaksanaan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Proyek konstruksi diasosiasikan

Lebih terperinci

Manajemen Risiko Proyek Pembangunan Underpass Gatot Subroto Denpasar

Manajemen Risiko Proyek Pembangunan Underpass Gatot Subroto Denpasar Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 4, No. 1, July 2016, 1-6 p-issn: 2337-7887 Article History Received May, 2016 Accepted June, 2016 Manajemen Risiko Proyek Pembangunan Underpass Gatot

Lebih terperinci

STRATEGI PENANGANAN RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA JAYAPURA (STUDI KASUS PROYEK JALAN)

STRATEGI PENANGANAN RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA JAYAPURA (STUDI KASUS PROYEK JALAN) STRATEGI PENANGANAN RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA JAYAPURA (STUDI KASUS PROYEK JALAN) Irianto 1, Didik S. S. Mabui 2 1,2 Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Sistem Informasi, Universitas Yapis Papua

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Tabel 5.1. Indikator resiko dengan dampak tertinggi

BAB V PENUTUP. Tabel 5.1. Indikator resiko dengan dampak tertinggi 47 BAB V PENUTUP 5.3. Kesimpulan Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.3.1. Dampak Resiko pada Kontraktor Tabel 5.1. Indikator resiko dengan dampak tertinggi

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN SENTRAL PARKIR DI PASAR BADUNG

ANALISIS RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN SENTRAL PARKIR DI PASAR BADUNG ANALISIS RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN SENTRAL PARKIR DI PASAR BADUNG Sukada Wenten 1, Mayun Nadiasa 1 dan Dwi Mahadipta 2 1) Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Risiko Pada manajemen proyek, yang sangat berpengaruh dari risiko ialah kegagalan mempertahankan biaya, waktu dan mencapai kualitas serta keselamatan kerja. Risiko

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN TOL BENOA BANDARA NUSA DUA

ANALISIS RISIKO PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN TOL BENOA BANDARA NUSA DUA ANALISIS RISIKO PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN TOL BENOA BANDARA NUSA DUA Ni Putu Mega Astiti 1, I Nyoman Norken 2, Ida Bagus Ngr. Purbawijaya Abstrak : Proyek jalan tol Benoa-Bandara-Nusa Dua adalah proyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan apartemen adalah salah satu pembangunan yang menimbulkan risiko tinggi bagi proyek tersebut maupun lingkungan sekitarnya dibandingkan dengan pembangunan

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN WADUK BAJULMATI BANYUWANGI - JAWA TIMUR

ANALISIS RISIKO MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN WADUK BAJULMATI BANYUWANGI - JAWA TIMUR ANALISIS RISIKO MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN WADUK BAJULMATI BANYUWANGI - JAWA TIMUR Anik Ratnaningsih 1, Dwi Gesang Ageng Pangapuri 2 1 Dosen Program Studi Teknik Sipil, Universitas Jember, Jl. Kalimantan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek (Soeharto, 2001). Dalam rangkaian

Lebih terperinci

PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1

PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1 PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1 Wawan Setiawan Diono, I Putu Artama Wiguna Manajemen Proyek Magister Manajemen Teknologi Institut

Lebih terperinci

RESIKO PADA PROYEK-PROYEK DERMAGA DI SULAWESI UTARA

RESIKO PADA PROYEK-PROYEK DERMAGA DI SULAWESI UTARA RESIKO PADA PROYEK-PROYEK DERMAGA DI SULAWESI UTARA Obert Tangdiembong Alumni Program Pascasarjana S2 Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi Bonny F. Sompie, James A. Timboeleng Dosen Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI Theresia Monica Sudarsono 1, Olivia Christie 2 and Andi 3 ABSTRAK: Dalam proyek konstruksi terdapat beberapa kemungkinan terjadinya

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA perpustakaan.uns.ac.id IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA Risk Identification and Analysis Method in Maintenance Period on Construction

Lebih terperinci

Jurnal Spektran Vol. 4, No. 2, Juli 2016

Jurnal Spektran Vol. 4, No. 2, Juli 2016 MANAJEMEN RISIKO DALAM PROSES ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT DI KOTA DENPASAR Ida Ayu Praniti Tresna Putri 1, I N. Norken 2, I B. Rai Adnyana 2 Abstrak : Aspek biaya menjadi salah

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA ANALYSIS OF FACTORS - FACTORS AFFECTING THE COST OVERRUNS ON CONSTRUCTION PROJECTS IN SURABAYA Ari Swezni, Retno

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI I.A.Rai Widhiawati 1, I G.A.Adnyana Putera 1,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL BAB II TINJAUAN PUTAKA. RIIKO DALAM PROYEK KONTRUKI MERUPAKAN PROBABILITA KEJADIAN YANG MUNCUL 5 BAB II TINJAUAN PUTAKA 2.1 Manajemen Risiko Pada manajemen proyek, yang sangat berpengaruh dari risiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas. Konstruksi adalah semua

BAB I PENDAHULUAN. dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas. Konstruksi adalah semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek adalah suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas. Konstruksi adalah semua kegiatan membangun suatu

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO KONTRAK UNTUK PROYEK KONSTRUKSI

MANAJEMEN RISIKO KONTRAK UNTUK PROYEK KONSTRUKSI MANAJEMEN RISIKO KONTRAK UNTUK PROYEK KONSTRUKSI Candra Yuliana 1 1 Dosen / Program Studi Teknik Sipil / Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat Korespondensi: candrayuliana@unlam.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA

ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA Bagus Prasetyo Budi 3108100042 Dosen Pembimbing Ir. I Putu Artama Wiguna, MT, Ph.D. JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN ALOKASI RISIKO-RISIKO PADA PROYEK SUPERBLOK DI SURABAYA

IDENTIFIKASI DAN ALOKASI RISIKO-RISIKO PADA PROYEK SUPERBLOK DI SURABAYA IDENTIFIKASI DAN ALOKASI RISIKO-RISIKO PADA PROYEK SUPERBLOK DI SURABAYA Jeffry Gunawan 1,William Surono 2, Andi 3 ABSTRAK : Setiap proyek konstruksi selalu dihadapkan pada kemungkinan terjadinya berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegagalan pada Proyek Konstruksi Kegagalan konstruksi merupakan kegagalan yang bersifat teknis dan non teknis. Kegagalan pekerjaan konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Mulyani (2006), proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan proyek yang berkaitan dengan bidang konstruksi (pembangunan) yang mempunyai dimensi

Lebih terperinci

Analisis Risiko pada Proyek Pembangunan Parkir Basement Jalan Sulawesi Denpasar

Analisis Risiko pada Proyek Pembangunan Parkir Basement Jalan Sulawesi Denpasar Analisis Risiko Pada Pembangunan Parkir Basement Jalan Sulawesi Denpasar Analisis Risiko pada Pembangunan Parkir Basement Jalan Sulawesi Denpasar I Wayan Muka S3 Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI RISIKO KONSULTAN PERENCANA JALAN DAN JEMBATAN (Studi Kasus : Morowali Utara)

IDENTIFIKASI RISIKO KONSULTAN PERENCANA JALAN DAN JEMBATAN (Studi Kasus : Morowali Utara) Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 2 ISSN (E) : 2540-7589 IDENTIFIKASI RISIKO KONSULTAN PERENCANA JALAN DAN JEMBATAN (Studi Kasus : Morowali Utara) Ajeng Listianti¹,

Lebih terperinci

SHELLY ATMA DEVINTA

SHELLY ATMA DEVINTA SHELLY ATMA DEVINTA 3110100036 DOSEN PEMBIMBING: Cahyono Bintang Nurcahyo ST, MT Ir. I Putu Artama Wiguna, MT, Ph.D Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN 6.1 Uraian Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori yang menjadi landasan atau dasar dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Dari pembahasan bab ini nantinya diharapkan dapat

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Pengembangan Perumahan Pengembangan perumahan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengembang secara mandiri maupun bersama dengan pihak lain untuk mencapai tujuan ekonomi dan

Lebih terperinci

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Henry Pascal Magaline 1, Alvin Januar Haryono 2, Andi 3 ABSTRAK : Biaya overhead sebuah proyek merupakan salah satu unsur harga pokok

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut juga teori kendala pada bidang pelaksanaan konstruksi teknik sipil. Penelitian dilakukan dengan

Lebih terperinci

Asraf Ali Hamidi JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

Asraf Ali Hamidi JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013 IDENTIFIKASI DAN RESPON RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN PENGHUBUNG TERMINAL MULTIPURPOSE TELUK LAMONG PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA PAKET C DARI PERSEPSI KONTRAKTOR Asraf Ali Hamidi 3106 100

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek konstruksi Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA KEC. KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA KEC. KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Analisis Manajemen Pembangunan Jembatan Kutai Kartanegara ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA KEC. KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Rafi Rahayu Firdaus, Kustamar,

Lebih terperinci

ANALISA RESIKO TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN PERUMAHAN DI SURABAYA

ANALISA RESIKO TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN PERUMAHAN DI SURABAYA ANALISA RESIKO TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN PERUMAHAN DI SURABAYA Julius Arie H. dan I Putu Artama W. Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program Studi Magister Manajemen

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA TUGAS AKHIR RC 091380 ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA RENDY KURNIA DEWANTA NRP 3106100038 DOSEN PEMBIMBING M. Arif Rohman, ST., MSc Ir. I Putu Artama Wiguna, MT.,

Lebih terperinci

STUDI FAKTOR PENYEBAB, DAMPAK, DAN MITIGASI RISIKO KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

STUDI FAKTOR PENYEBAB, DAMPAK, DAN MITIGASI RISIKO KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG STUDI FAKTOR PENYEBAB, DAMPAK, DAN MITIGASI RISIKO KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Dede Pramiadi Asmara 1, dan Yohanes Lim Dwi Adianto 2 1 Alumni Program Magister Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Wahida Handayani 1, Yohanes Lim Dwi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR RISIKO TERHADAP KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI WILAYAH PERKOTAAN SARBAGITA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR RISIKO TERHADAP KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI WILAYAH PERKOTAAN SARBAGITA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR RISIKO TERHADAP KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI WILAYAH PERKOTAAN SARBAGITA TUGAS AKHIR Oleh : Dewa Ayu Oka Narayanti NIM : 1204105012 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONTRAK DAN PENYELESAIANNYA PADA PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONTRAK DAN PENYELESAIANNYA PADA PROYEK KONSTRUKSI ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONTRAK DAN PENYELESAIANNYA PADA PROYEK KONSTRUKSI TUGAS AKHIR Oleh: I Nyoman Gede Mahardika NIM: 1204105121 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO DALAM PROSES ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT DI KOTA DENPASAR

MANAJEMEN RISIKO DALAM PROSES ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT DI KOTA DENPASAR TESIS MANAJEMEN RISIKO DALAM PROSES ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT DI KOTA DENPASAR IDA AYU PRANITI TRESNA PUTRI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS MANAJEMEN

Lebih terperinci

LAMPIRAN DAFTAR ISI. JDIH Kementerian PUPR

LAMPIRAN DAFTAR ISI. JDIH Kementerian PUPR LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 05/PRT/M/2015 TENTANG PEDOMAN UMUM IMPLEMENTASI KONSTRUKSI BERKELANJUTAN PADA PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BIDANG

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pembahasan dalam bab 5 ini dibagi menjadi dua bagian yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan disini merupakan hasil penelitian secara keseluruhan, sedangkan saran yang dimaksud

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN...

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN... i LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR... ii ABSTRAK... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Pada penelitian ini dilakukan analisis risiko terhadap penggunaan tower crane dilakukan pada studi kasus proyek pembangunan gedung baru Unikom dan

Pada penelitian ini dilakukan analisis risiko terhadap penggunaan tower crane dilakukan pada studi kasus proyek pembangunan gedung baru Unikom dan Analisis Risiko Kecelakaan Pada Penggunaan Tower Crane Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Baru Unikom dan Proyek Pembangunan Gedung Elizabeth RS Bossomeus EXTENDED ABSTRACT Konstruksi merupakan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007.

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemahaman tentang konstruksi dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: teknologi konstruksi (construction technology) dan manajemen konstruksi (construction

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Hasil analisis dengan metode Decision Tree menunjukkan perbandingan

Lebih terperinci

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu proyek, perencanaan biasanya dilakukan untuk memastikan bahwa suatu pekerjaan dilakukan sesuai dengan kualitas yang diinginkan; dalam jangka waktu yang

Lebih terperinci

TINGKAT KEPENTINGAN FAKTOR FAKTOR PRODUKTIVITAS PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGARUH DAN TINGKAT FREKUENSI

TINGKAT KEPENTINGAN FAKTOR FAKTOR PRODUKTIVITAS PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGARUH DAN TINGKAT FREKUENSI TINGKAT KEPENTINGAN FAKTOR FAKTOR PRODUKTIVITAS PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGARUH DAN TINGKAT FREKUENSI Albertus Andhika 1, Alfonso Wijanalto 2, Andi 3 ABSTRAK : Produktivitas pekerja konsruksi telah

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi (perusahaan)

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI RISIKO PADA KONTRAKTOR DI SURABAYA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

IDENTIFIKASI RISIKO PADA KONTRAKTOR DI SURABAYA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN IDENTIFIKASI RISIKO PADA KONTRAKTOR DI SURABAYA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN M. Awallutfi Andhika Putra 1) dan I Putu Artama Wiguna 2) 1) Program Pascasarjana Manajemen Proyek Konstruksi,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menangani proyek konstruksi di kawasan Daerah Kabupaten Badung, dapat diperoleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menangani proyek konstruksi di kawasan Daerah Kabupaten Badung, dapat diperoleh BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian mengenai construction waste melalui penyebaran kuisioner dengan responden yang berasal dari kontraktor yang sedang atau telah menangani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat dari waktu yang dijadwalkan, dan dengan tercapainya mutu. Dampak dari

BAB I PENDAHULUAN. cepat dari waktu yang dijadwalkan, dan dengan tercapainya mutu. Dampak dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan proyek merupakan sasaran utama bagi perusahaanperusahaan yang bergerak dibidang jasa konstruksi. Proyek yang dikatakan berhasil merupakan cerminan dari

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK BOX CULVERT DI SURABAYA

ANALISA RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK BOX CULVERT DI SURABAYA TUGAS AKHIR ANALISA RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK BOX CULVERT DI SURABAYA OLEH : Eka Sari Dewi 31.07.100.003 PENDAHULUAN Latar Belakang : 1. Perkembangan jumlah penduduk yang semakin pesat di Surabaya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang menyebabkan diadakannya rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat internal proyek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang terbatas dengan sumber daya tertentu untuk mendapatkan hasil konstruksi yang baik

Lebih terperinci

MODEL FAKTOR PENYEBAB RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN PROYEK KONSTRUKSI

MODEL FAKTOR PENYEBAB RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN PROYEK KONSTRUKSI MODEL FAKTOR PENYEBAB RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN PROYEK KONSTRUKSI Priscillia Syaranamual 1, Patrick Tandean 2, Herry P. Chandra 3 ABSTRAK : Setiap proyek konstruksi selalu dihadapkan pada kemungkinan

Lebih terperinci

ANALISIS TANTANGAN DAN MANFAAT BANGUNAN HIJAU

ANALISIS TANTANGAN DAN MANFAAT BANGUNAN HIJAU ANALISIS TANTANGAN DAN MANFAAT BANGUNAN HIJAU Gregorius Kevin 1, Iwan Anggalimanto 2, Herry P. Chandra 3, Soehendro Ratnawidjaja 4 ABSTRAK : Konsep Bangunan Hijau atau Green Building muncul sebagai cara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan Faktor sukses adalah suatu bagian penting, dimana prestasi yang memuaskan diperlukan untuk suatu organisasi agar dapat mencapai

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI RISIKO INVESTASI PADA HOTEL BINTANG TIGA DI BALI1

IDENTIFIKASI RISIKO INVESTASI PADA HOTEL BINTANG TIGA DI BALI1 IDENTIFIKASI RISIKO INVESTASI PADA HOTEL BINTANG TIGA DI BALI1 I Gusti Agung Adnyana Putera, Wayan Sri Kristinayanti, I Nyoman Norken e-mail: apute@yahoo.com, adnyanaputera@civil.unud.ac.id ABSTRAK Akupansi

Lebih terperinci

PENENTUAN SKALA PRIORITAS RISIKO PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN AFIAT DESA KANIGORO KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN MALANG

PENENTUAN SKALA PRIORITAS RISIKO PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN AFIAT DESA KANIGORO KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN MALANG PENENTUAN SKALA PRIORITAS RISIKO PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN AFIAT DESA KANIGORO KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN MALANG George Winaktu 1), Lalu Mulyadi 2), Edi Hargono DP 3). 1) Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR RISIKO PEMBANGUNAN JEMBATAN BATU RUSA II DI KOTA PANGKALPINANG

ANALISA FAKTOR RISIKO PEMBANGUNAN JEMBATAN BATU RUSA II DI KOTA PANGKALPINANG Seminar Nasional Teknik Sipil V Tahun 015 UMS ISSN : 59-977 ANALISA FAKTOR RISIKO PEMBANGUNAN JEMBATAN BATU RUSA II DI KOTA PANGKALPINANG Syafran Noferi Manajemen Proyek Konstruksi Program Pasca Sarjana,

Lebih terperinci

PENGARUH RISIKO PADA PROYEK PERLUASAN DAN RENOVASI HOTEL DI BALI TERHADAP BIAYA, MUTU, DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK

PENGARUH RISIKO PADA PROYEK PERLUASAN DAN RENOVASI HOTEL DI BALI TERHADAP BIAYA, MUTU, DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK TESIS PENGARUH RISIKO PADA PROYEK PERLUASAN DAN RENOVASI HOTEL DI BALI TERHADAP BIAYA, MUTU, DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK I GUSTI NGURAH INDRA CAHYA HARDIANA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja PT Aikovito 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses

Lebih terperinci

FAKTOR KRITIS KESUKSESAN ANTARA KONTRAKTOR DAN OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA

FAKTOR KRITIS KESUKSESAN ANTARA KONTRAKTOR DAN OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA Surya Agung Wibawa, I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Tekologi Sepuluh Nopember Jl Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia

Lebih terperinci

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya 1 Analisis Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya Shelly Atma Devinta, I Putu Artama Wiguna, Cahyono Bintang Nurcahyo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur - Bali, 25 April 2015 ANALISIS KEUNTUNGAN KONTRAKTOR AKIBAT VARIASI SISTEM PEMBAYARAN DAN JADWAL PELAKSANAAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA PROYEK BANGUNAN TINGGI DI DKI JAKARTA

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA PROYEK BANGUNAN TINGGI DI DKI JAKARTA Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA PROYEK BANGUNAN TINGGI DI DKI JAKARTA Lelly Margareth, Manlian Ronald A. Simanjuntak

Lebih terperinci

PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (

PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo ( PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (3107.203.002) 1. Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah

Lebih terperinci

BAB III...19 RENCANA KEGIATAN...19

BAB III...19 RENCANA KEGIATAN...19 DAFTAR ISI ABSTRAK... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi 2.1.1 Pengertian Proyek Konstruksi Proyek konstruksi adalah usaha yang kompleks dan tidak memiliki kesamaan persis dengan proyek manapun sebelumnya sehingga

Lebih terperinci

ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA

ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA ANGGI BELLIAWAN 3106.100.090 Dosen Pembimbing : I Putu Artama Wiguna, Ir, MT, Ph.D Cahyono Bintang Burcahyo,

Lebih terperinci

KAJIAN MENGENAI PERUBAHAN PEKERJAAN KONSTRUKSI SEBAGAI PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN DALAM KONTRAK

KAJIAN MENGENAI PERUBAHAN PEKERJAAN KONSTRUKSI SEBAGAI PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN DALAM KONTRAK KAJIAN MENGENAI PERUBAHAN PEKERJAAN KONSTRUKSI SEBAGAI PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN DALAM KONTRAK Syamsul Wathan Abstrak Syamsul Wathan, Manajemen proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teknologi Konstruksi (Construction Technology) yaitu mempelajari metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teknologi Konstruksi (Construction Technology) yaitu mempelajari metode BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Proyek Konstruksi Manajemen proyek konstruksi adalah suatu metode untuk mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan atau infrastruktur yang dibatasi oleh waktu dengan

Lebih terperinci

Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010

Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 ANALISIS RISIKO PADA PELAKSANAAN BALI IRRIGATION IMPROVEMENT PROJECT (PAKET PEKERJAAN: BALI 1-2, UNDA BASIN IRRIGATION IMPROVEMENT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. PENDAHULUAN Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada kerangka pemikiran dasar manajemen risiko yaitu dengan melakukan identifikasi risiko hingga analisa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui suatu proses yang panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. Dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan proyek di masa sekarang terus meningkat sejalan dengan permintaan dan kebutuhan dari pemilik proyek, yang tidak lepas dari perkembangan permasalahan

Lebih terperinci

CAPAIAN GREEN CONSTRUCTION DALAM PROYEK BANGUNAN GEDUNG MENGGUNAKAN MODEL ASSESSMENT GREEN CONSTRUCTION

CAPAIAN GREEN CONSTRUCTION DALAM PROYEK BANGUNAN GEDUNG MENGGUNAKAN MODEL ASSESSMENT GREEN CONSTRUCTION CAPAIAN GREEN CONSTRUCTION DALAM PROYEK BANGUNAN GEDUNG MENGGUNAKAN MODEL ASSESSMENT GREEN CONSTRUCTION Wulfram I. Ervianto 1 1 Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jasa Konstruksi Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang menyediakan layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, yang dibedakan menurut bentuk

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI RESIKO PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN QUALITATIVE RISK ANALYSIS. Yunita A. Messah *) ABSTRAK

ANALISIS NILAI RESIKO PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN QUALITATIVE RISK ANALYSIS. Yunita A. Messah *) ABSTRAK ANALISIS NILAI RESIKO PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN QUALITATIVE RISK ANALYSIS Yunita A. Messah *) ABSTRAK Proyek konstruksi memiliki karakteristik yang unik dimana setiap mempunyai keunikan tersendiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan di jelaskan metode penelitian yang digunakan untuk mencari faktor-faktor penyebab keterlambatan pada pekerjaan proyek konstruksi. Agar data yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan industri saat ini, dan perkembangan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan industri saat ini, dan perkembangan sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada perkembangan industri saat ini, dan perkembangan sarana pembangunan, terutama pembangunan gedung sangatlah pesat. Maka tingkat kesulitan untuk mengelola dan menjalankan

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian studi Analisis Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Cost Overrun Pada Proyek Konstruksi di Yogyakarta, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

Faktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan. M. Ikhsan Setiawan, ST, MT

Faktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan. M. Ikhsan Setiawan, ST, MT Faktor Penentu Pemilihan Kontrak Proyek Gedung (M. Ikhsan S) 49 Faktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan M. Ikhsan Setiawan, ST, MT ABSTRAK Dalam pelelangan

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI

JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI ANALISIS RISIKO PELAKSANAAN PEKERJAAN MENGGUNAKAN KONTRAK UNIT PRICE (Studi Kasus: Peningkatan dan Pelebaran Aset Infrastruktur Jalan Alai-By Pass Kota Padang Sebagai Jalur

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI AKIBAT KETERLAMBATAN DIMULAINYA PEMBANGUNAN PROYEK DI KOTA MALANG (STUDI KASUS MALANG TRADE CENTER BLIMBING)

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI AKIBAT KETERLAMBATAN DIMULAINYA PEMBANGUNAN PROYEK DI KOTA MALANG (STUDI KASUS MALANG TRADE CENTER BLIMBING) ANALISA KELAYAKAN INVESTASI AKIBAT KETERLAMBATAN DIMULAINYA PEMBANGUNAN PROYEK DI KOTA MALANG (STUDI KASUS MALANG TRADE CENTER BLIMBING) Lukman Kurniawan (1) Subandiyah Azis (2 Tiong Iskandar (3) (1)(2)(3)

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 25 responden untuk pekerjaan produksi dan 20 responden untuk pekerjaan pemasangan mengenai faktor-faktor penyebab

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS (Pembengkakan Biaya ) PADA PROYEK- PROYEK PT.MECO INOXPRIMA

ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS (Pembengkakan Biaya ) PADA PROYEK- PROYEK PT.MECO INOXPRIMA ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS (Pembengkakan Biaya ) PADA PROYEK- PROYEK PT.MECO INOXPRIMA Imam Kholiq Universitas Wijaya Putra kholiqimam@gmail.com ABSTRAK Proyek pembuatan Plan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONSTRUKSI DAN PENYELESAIAN SENGKETA KLAIM KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMERINTAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONSTRUKSI DAN PENYELESAIAN SENGKETA KLAIM KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMERINTAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONSTRUKSI DAN PENYELESAIAN SENGKETA KLAIM KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMERINTAH Derry Febrian Putra 1 dan Theresita Herni Setiawan 2 1,2 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci