bentuk pereneanaan pengendalian proyek dengan Diagam Balok dan Kurva-S. berdasarkan lokasi proyek. Pengendalian proyek nantinya yang dilakukan dengan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "bentuk pereneanaan pengendalian proyek dengan Diagam Balok dan Kurva-S. berdasarkan lokasi proyek. Pengendalian proyek nantinya yang dilakukan dengan"

Transkripsi

1 _--~ ~_l ~..----~' _., --{ BABV PEMBAHASAN DaJam penulisan Tugas Akhir nl penulis meneoba menyajikan suatu bentuk pereneanaan pengendalian proyek dengan Diagam Balok dan Kurva-S. Dimana penjabaran WBS dilakukan sampai dengan level-4 dengan penurunan berdasarkan lokasi proyek. Pengendalian proyek nantinya yang dilakukan dengan f" WBS adalah untuk mengendalikan waktu dan biaya proyek agar dapat bejalan sesuai dengan jadwal waktu dan biaya yang dianggarkan. 5.1 Perencanaari'Proyek Bangunan Gedung Dengan WBS Perencanaan pengendalian proyek dengan WBS dibuat pada masmgmasing level WBS, dimulai dari level terendah kemudian naik ke level diatasnya sampai pada level tertinggi. Pereneanaan pengendalian waktu dan biaya dengan lcbih tcrpusat pada masing-masmg lokasinya. al ini karena pemecahan kegiatan proyek seeara tidak langsung memeeah ruang lingkup proyek menjadi lebih keeil. Dengan pengendalian proyek pada ruang lingkup yang lebih keeil maka diharapkan nantinya pengendalian dapat dilakukan lebih optimal dan efektif sehingga pelaksanaan kegiatan proyek dapat sesuai dengan jadwal time schedule dan anggaran biaya atau keberhasilan proyek akan lebih terjamin. 65

2 /.'.' _ Perencanaan Pengendalian Waktu Dengan WBS Perencanaan pengendajian waktu disini digunakan Diagram Balok dan Kurva-S waktu_ Perencanaan pengendalian waktu dengan WBS digunakan untuk dapat mempennudah pelaksanaan kegiatan setiap item pekerjaan sesuai dengan jadwal waktu yang telah disusun berdasarkan penjabaran WBS. Dengan WBS pelaksanaan pengendalian waktu proyek dapat dilakukan dengan lebih mudah dan tcrfokus, karena pemecahan proyek dengan WBS memperkecil ruang lingkup proyek. Dalan tugas akhir ini penjabaran proyek berdasarkan lokasi, sehingga pengendal ian waklll proyek dapat terfoklls pada lokasi (masing-masing sayap dan lantainya). Dari penjabaran WBS berdasarkan lokasinya dapat disusun jadwal waktu pelaksanaan setiap item pekerjaan pada masing-masing lokasi proyek, dengan tabel 5.1 sebagai berikllt : ~ Tabel 5.1 Perencanaan Pengendalian Waktu Level-4 KODE LOKAS DURAS START FNSH (minggu) AUDTORUM BASEMENT Persiapan 2 14-Dec Dec TanahLpasir 4 21-Dec-99 Ol-Nov-OO Pasangan+plesteran 7 16-May lun Beton 7 28-Dec feb Penutup lantai+dinding 8 06-Jun Jul Pengecatan 8 18-Jul Aug ct-00 2-May Mekanikal+elektrikal -lun-00 '27-lun-OO 24-0ct-00 ll-jul-oo Sanitasi "-' 1-Jun Jun ct-00 l-jul-oo Tambahan 4 07-Apr Jul LANTA DASAR Pasanl.!an+pl esteran 9 -lul-oo 05-Sep-OO Beton 9 09-Feb-00 -Apr-OO 'L 11 i ,. i 1;

3 _.--~._.., -_-.:.- ~ lanjutan tabel Pintu,jendela + partisi 6 06-Jun Jul-00 OS-Sep-OO 26-Sep Penutup lantai+dinding 8 Ol-Aug-OO 19-5ep S Pengecatan 29-Aug Nov Penguat + pengunci 4 06-Jun-00 1-Apr-00 S OS-Sep-OO 26-Sep Mekanikal + elektrikal 06-Jun-00 -Apr-OO 07-0et Nov Sanitasi.,.) 06-Jun-00 ll-apr-oo 07-0et-OO 21-Nov-OO Tambahan 01-Aug-00 S-Aug-OO.1..0 LANTA Pasangan+p1esteran 1 18-Jul-OO 10-0et-OO Beton 1 04-Nov Jul-OO Pintu,jendela + partisi 4 -Jul-OO 08-Aug ep et-OO Penutup lantai+dinding 7 05-Sep-OO 17-0et-OO 4.1..S Atap & plafond S 1-Jun-OO 19-5ep Pengeeatan Sep-OO OS-Dee-OO Penguat + pengunci 4 l-jul-oo 08-Aug-OO ep-OO 0-0ct-OO., Mekanikal + elektrikal.) 2S-Jul Aug-00.,.) 21-Nov Dee-OO Sanitasi 25-Jul Aug-OO.,.) 21-Nov-OO 05-Dee-OO., Tambahan.) 22-Aug Sep-OO KODE LOKASJ DURAS START FNSH (minggu) SAYAPBARAT BASEMENT Persiapan 2 14-Dee Dee Tanah+pasir 4 21-Dee-99 Ol-Nov-OO Pasangan+plesteran 4 16-May Jun Beton 7 28-Dee-00 1-Feb-OO Pintu,jendela + partisi 06-Jun-OO 20-Jun-OO Penutup lantai+dinding 7 0-May-OO -Jul-OO Pengeeatan 4 18-Jul-00 Ol-Aug-OO Mekanikal+elektrikal 2 21-Nov-OO 05-Dee-OO.,.) 1-Jun-OO 27-Jun-OO.,.) 26-Sep-OO 10-Oet-OO Sanitasi 1-Jun-OO 27-Jun-OO 26-Sep-OO 10-Get-OO Tambahan 06-Jun-OO 20-Jun-00

4 .' _-_._-_.- -.' -"-.!._---~-._- --_._--~.' ---.L, lanjutan tabel , i LANTADASAR Pasangan+plesteran 7 06-Jun Jul Beton 5 15-Feb Mar Pintu,jendela + partisi oj 06-Jun Jun Aug Aug Penutup lantai+dinding 6 ll-jul-oo 15-Aug Atap & plafond 18-Jul Aug Pengecatan 4 01-Aug Aug-00.) 07-Nov Nov Penguat + pengunci 06-Jun Jun Aug Aug Melcanilcal + elektrikal oj 04-Jul Jul-00 oj 10-Gct et Sanitasi oj 04-JuJ Jul-00 oj 10-Oet et Tambahan 20-Jun Jul-00._._ LANTA Pasangan+plesteran 8 04-Jul Aug Beton 5 21-Mar Apr Pintu,jendela + partisi 4 27-Jun Jul-00 oj 29-Aug Sep Penutup lantai+dinding 6 08-Aug Sep Atap & plafond oj 15-Aug Aug Pengecatan 5 26-Sep Dee-00 oj 24-0ct-OO 07-Nov-OO Pengllat + pcnglirlci 4 27-Jun-OO S-Jul-OO Mekanikal + elektrikal oj 29-Aug Sep-00 oj 25-Jul Aug Sanitasi oj 24-0ct Nov-00 oj 25-Jul-00 OR-A W-OO oj 24-0ct Nov Tambahan 2 Ol-Aug-OO 08-Aug LANTA Pasangan+plesteran 7 08-Aug-OO 19-5ep-OO Beton 5 20-Apr-00 2-May Pintu,jendela + partisi 4 25-Jul Aug-00 oj 12-Sep Sep Penutup lantai+dinding 6 29-Aug ct Atap & plafond.) 12-Sep Sep Pengecatan 8 26-Sep Nov Penguat + pengunci 4 25-Jul Aug-00 oj 12-Sep Sep Mekanikal + elektrikal oj 15-Aug Aug-00 oj 07-Nov Nov !!!. "

5 , -" ---_._ lanjutan tabe Sanitasi 15-Aug Aug Nov Nov Tambahan 2 15-Aug-OO 22-Aug LANTAD Pasangan+plesteran 7 29-Aug-OO 10-0et Beton 6 24-May Jul-OO Pintu,jendela + partisi 8 15-Aug-OO 0-0et Penutup lantai+dinding ep et Atap & plafond 15 1-Jun-OO 19-5ep Pengeeatan Sep Dee Penguat + penlllinei 8 15-Aug et-OO Mekanikal + elektrikal 05-Sep-00 9-Sep-OO. -, 21-Nov Dee Sanitasi.) 05-Sep-OO 19-5ep-OO..) 21-Nov-OO 05-Dee-OO Tambahan 2 29-Aug Sep-00, i i jkode) LOKAS DURAS J START FNSH (minggu) SAYAPSELATAN..1.0 BASEMENT Persiapan 2 4-Dee Dee Tanah+pasir 4 21-Dee Nov Pasangan+plesteran 4 16-May Jun-OO Beton 7 28-Dee-00 1-Feb-OO Pintujendeia + partisi.) 06-Jlln-OO 20-Jln-OO Penutup antai+dinding 5 0-May Jun-OO Pengecatan.) 18-Jul-OO 01-Aug-OO 2 28-Nov-OO 05-Dee-OO Mekanikal+elektrikal.) 1-Jln-OO 27-Jun-OO..) 26-Sep-00 O-Oct-OO Sanitasi..J 1-Jun-OO 27-Jun Scp-00 O-Oct-OO Tambahan 2 04-Jul-OO ll-jul LANTADASAR Pasangan+plesteran 5 1-Jun-OO 21-Dee-OO Beton 5 15-Feb Mar Pintu,jendela + partisi.) 06-Jun Jun-OO..) O-Aug-OO 15-Aug Penutup lantai+dinding 7 27-Jun Aug-OO Atap & plafond..j 18-Ju Aug Pengeeatan 5 01-Aug-OO 05-Sep-OO..) 21-Nov Nov Penguat + pengunei.) 06-Jun Jun-00 --~~~

6 .', --~ _. - --~--~-~ \ lanjutan tabel 5. 1 Ol-Aug-OO 15-Aug-OO Mekanikal + elektrikal 27-Jun-00 -Jul-OO 10-0ct et Sanitasi 27-Jun-00 -Jul-OO 10-0ct ct Tambahan 2 -Jul-OO 18-Jul LANTA Pasangan+plesteran 7 04-Jul Aug Beton 5 21-Mar Apr Pintu,jendela + partisi 4 27-Jun Jul Aug Sep Penutup lantai+dinding 7 Ol-Aug-OO 12-Sep Atap & plafond 08-Aug Aug Pengecatan 5 05-Sep Mar-00..,.J 24-0ct Nov !:,~nguat + pengunci 4 27-Jun Jul-00 4_. '"..,.J 22-Aug-OO 05-Sep-00.., Mekanikal + elektrikal.j 18-Jul Aug-00..,.J 24-0ct Nov Sanitasi 18-Jul Aug-00..,.J 24-0et Nov Tambahan 2 01-Aug Aug LANTA Pasangan+plesteran 6 08-Aug ep Beton 5 20-Apr-00 2-Mav Pintu,jcndcla + partisi 4 25-Jul-00 ls:aug-oo 12-Sep Sep Penutup Jantai+dinding () 29-AlJp-()() 2-Sep-OO Alap & plafond 1'.>-Aug-OO 12-Scp-OO Pengeeatan 7 0-Sen-OO 14-Nov-OO Penguat + pengunei 4 25-Jul-OO 15-Aug-OO 12-Sep-OO 26-Sep-OO 4.A8 Meknniknl + elektriknl 08-Aug-OO 22-Aug Nov Nov-OO Sanitasi 08-Aug-OO 22-Aug-OO 07-Nov-OO 21-Nov Tambahan 2 15-Aug Aug LANTAlli Pasangan+plesteran 6 05-Sep-OO 10-0ct Beton 6 24-May Jul Pintu,iendela + partisi 7 22-Aug-00 0-Sep Penutup lantai+dinding ep-OO 17-0ct Atap & plafond 15 1-Jun.: ep-OO Pengeeatan 9 26-Sep-OO 05-Dee i

7 ,.._..f. ' -.._,-"._---.' --t lanjutan tabe Penguat + pengunci 7 22-Aug-00 0-Sep Mekanikal + elektrikal 05-Sep ep ct-00-0ct Sanitasi 05-Sep ep ct ct Tambahan 2 29-Aug Sep-00 KODE LOKAS DURAS START FNSH (min~gu) 1, Ll. L. ') " SAYAPTMUR BASEMENT Persiapan Tanah+pasir Pasangan+plesteran Beton Penutup lantai+dinding Pengeeatan Mekanikal+elektrikal Sanitasi Tambahan LANTADASAR Pasangan+plesteran Beton Pintu,iendela + partisi Penutup lantai+dinding Ppnof~{,.:l1.:ln Penguat + pengunei Mekanikal + elektrikal Sanitasi Tambahan LANTA Pasangan+plesteran Beton Pintu,jendela + partisi Penutup lantai+dinding Atap & plafond J".J" Q Dec Dec-99 6-May Dec-00 0-May-OO 18-Jul-OO 21-NoY-00 1-Jun ct-00 1-Jun ct Apr-00 -Jul-OO 09-Feb Jun Sep Aug-00,)Q_ AlO_OO 06-Jun-OO 05-Sep-00 l-jul-oo 07-Nav-00 l-jul-oo 07-NaY Jul Jul-00 ll-apr-oo l-jul-oo 12-Sep Sep-00 1-Jun-OO 21-Dec NoY Jun feb Jul-OO 15-Aug-OO 05-Dee Jun Jul Jun-00 -Jul-OO 18-Jul-00 OS-Sen-OO ll-apt-oo 20-Jun ep ep-00 07_1\.Ttn; _00 20-Jun ep-OO 25-Jul Nov-OO 2S-Jul-OO 21-NoY Aug ct-OO 04-Jul Aug-OO 0-0et et ep-00. ~ i -, :\ ~ : -~----'

8 .' ---.'.' " lanjutan tabel Pengeeatan Sep Dee Penguat + pengunei 5 -Jul-OO 08-Aug Sep-OO 0-0et-OO Mekanikal + e1ektrikal 25-Jul-OO 08-Aug-00 2-Nov Dee Sanitasi 25-Jul Aug-00 2-Nov Dee Tambahan 4 5-Aug Sep-00 Tabe15.2 P P dalian Waktu level -, KODE LOKAS DURAS (minggu) START FNSH AUDTORUM Basement 2 4-Dee-99 5-Dee Lantai Dasar 4 15-Feb-00 2-Nov Lantai 5 4-Nov-OO 5-Dec-00 KODE LOKAS DURAS (minggu) START FNSH SAYAP BARAT Basement Dec-99 5-Dee Lantai Dasar 2 5-Feb-00 2-Nov Lantai 21 2-Mar-00 7-Nov Lantai 2 25-Apr-00 2-Nov Lantai 28 0-May-OO 5-Dee-00 KODE LOKAS DURAS (minggu) START FNSH SAYAPSELATAN..1.0 Basement 26 4-Dec-99 5-Dee Lantai Dasar 24 5-Feb Nov Lantai 24 2-Mar Nov Lantai 2 25-Apr-00 2-Nov Lantai 26 0-May-00 2-Nov-OO KODE LOKAS DURAS (minggu) START FNSH SAYAPTMUR Basement 0 14-Dec-99 5-Dec-00

9 _- ---.' ~ lanjutan tabel Lantai Dasar Feb Nov Lantai 5 14-Nov-00 5-Dec-00 Tabel 5. Perencanaan Pengendalian Waktu Level-2 KODE LOKAS DURAS (minggu) START FNSH Auditorium Dec-99 5-Dec Sayap Barat Dec-99 6-Dec Sayap Selatan Dec-99 7-Dec Sayap Timur Dec-99 8-Dec-OO Dari tabel perencanaan pengendalian waktu diatas maka pelaksanaan pengendalian waktu setiap item kegiatan dapat dijakukan dengan lebih mudah dan jika terjadi keterlambatan waktu peklaksanaan proyek dapat dengan lebih mudah dilakukan evaluasi dengan melihat kurva-s masing-masing level. Dengan melihat adanya penyimpangan terbesar dari masing-masing kurva-s maka dapat diketahui lokasi letak terjadinya penyimpangan yang kemudian dapat dilakukan evaluasi dan tindakan koreksi pada Jokasi tersebut. Selain itu dengan pcrcncanaan pengendalian waktu berdasarkan penjabaran WBS, maka pelaksanaan setiap item pekerjaan akan lebih terjadwal pada masing-masing lokasi proyek (masingmasing sayap dan lantainya ) sehingga target penyelesaian waktu proyek akan lebih berhasil Perencanaan Pengendalian Biaya Dengan WBS Perencanaan pengendalian biaya dilakukan dengan pembuatan Kurva-S biaya berdasarkan level WBS. Anggaran biaya disusun dari level terendah kemudian ke level di atasnya, sampai pada level tertinggi yang merupakan total

10 .~.--_.-._-~.'.'.' /---_-::.-----_. ----l 74 anggaran biaya proyek. Sehingga nantinya dapat diketahui anggaran biaya pada masing-masing lokasi proyek untuk masing-masing kegiatannya dan dapat di1akukan pengendalian biaya untuk setiap item pekerjaan pada masing-masing lokasi proyek. Dari penjabaran WBS berdasarkan lokasinya, maka dapat disusun anggaran biaya untuk setiap item pekerjaan pada masing-masing lokasi proyek, dengan tabcl 5.4 sebagai berikut: Tabel 5.4 Perencanaan Pengendalian Biaya Level-4 KODE PEKERJAAN ANGGARAN BAYA (Rp) AUDTORUM BASEMENT ] Persiapan 2,484, Tanah+pasir 7,862, Pasangan+plesteran 200,221, Beton 264,084, Penutup lantai+dinding 1,070, Pengecatan 20,264, Mekanikal + elektrikal 6,07, ~ Sanitasi 20,204, Tambahan 2,911,2.26 TOTALBAYA (Rp).. 585,177, KODE PEKERJAAN ANGGARAN BAYA (R TOTALBAYA R ,889, ,24, ,784, ,78, ,42, ,795, ,975, , ,726, ,012,722.87

11 .' -~'~-- lanjutan tabel KODE PEKERJAAN ANGGARAN BAYA (Rp) TOTALBAYA (Rp) AUDTORUM.1..0 LANTA Pasangan+plesteran 9,120, Beton 54,026, Pintu,jendela + partisi 27,984, Penutup lantai+dinding 17,189, Atap + plafond 175,55, Pengecatan,07, Penguat + pengunci 2,120, Mekanikal + elektrikal 42,975, Sanitasi 7,85, Tambahan 4,668, ,12,8.1 KODE PEKERJAAN ANGGARAN TOTALBAYA BAYA(R R ,267, ,218, ,926, ,1 04, , 20,004, Atap + plafond,658, Penguat + pengunci 7,170, Mekanikal + elektrikal 1,952)84.00, Sanitasi 8,2) 'l'ahlbahan 2,158, ,784, K JJ< PEKERJAAN ANGGARAN TOTALBAYA BAYA (Rp) (Rp) SAYAPBARAT LANTADASAR Pasangan+plesteran 74,8, i Beton 249,960, Pintu,jendela + partisi 4,76, Penutup lantai+dinding 1,78, Atap + plafond 1,476,640.00! Pengecatan 11,476, Penguat + pengunci,606, Mekanikal + elektrikal 41,621, Sanitasi 2,18, Tambahan 2,164, ,987,225.88

12 A_~~ -_. '.-~~..,. _ f,. '~ lanjutan tabel KODE PEKERJAAN ANGGARAN TOTALBAYA BAYA (Rn) (Rn) SAYAPBARAT.2..0 LANTA Pasangan+plesteran 82,279, Beton 255,57, Pintu,jendela + partisi 4,76, Penutup lantai+dinding 16,15, Atao + olafond 19,21, Pengecatan 11,476, Penguat + pengunci,606, _.-_ Mekanikal + elektrikal 41,621, , Sanitasi 55, Tambahan 2)25, ,41, KODE PEKERJAAN ANGGARAN RAYA (Rp) TOTALBAYA (Rl)) SAYAPBARAT LANTAl Pasangan+plesteran 74,597, Beton 250,11, Pintu,jendela + partisi 4,76, Penutup lantai+dinding 15,9, Atap + plafond 19,21, Pengecatan 11,476, Penguat + pengunci,606,00.00!j Mekanikal + elektrikal 41,621, Sanitasi 55, Tambahan 2,255, ,405, ,069, ,76, ,9, ,471, ,297,860.00,128, ,808, ,000.00,17, ,59,96.4

13 ' lanjutan tabel KODE PEKERJAAN ANGGARAN BlAYA (Rp) TOTAL BlAYA (Rp) SAYAPSELATAN..1.0 BASEMENT Persiapan,672, Tanah+pasir 2,125, Pasangan+plesteran 60,500, Beton 292,412, Pintu, j endela + partisi 7,500, Penutup lantai+dinding 1,94, Pengecatan 22,09, Mekanikal + elektrikal 2,9, Sanitasi 21,51, Tambahan 2,22, ,892, KODE ] PEKERJAAN SAYAPSELATAN LANTADASAR Pasangan+p1esteran Beton Pintu,jendela + partisi Penutup lantai+dinding Atap + plafond Pengecatan Penguat + pengunci Mekanikal + elektrikal Sanitasi Tambahan ANGGARAN RAYA (Rp) 75,6,25.00 ]82,927, ] 8,886, ,854, ,860, ,216,200.00,779,] ,217, ,286, ,048,94.9 TOTAL BlAYA (Rp) 411,4 12, ,240, ,491, ,608, ,900, ,690, ,261,000.00,779, ,217, ,986, ,198, ,72, j

14 .' _./~ \ lanjutan tabe KODE PEKERJAAN ANGGARAN TOTALBAYA BAYA (Ro) (Ro) SAYAP SELATAN..4.0 LANTA Pasangan+p1esteran 66,245, Beton 226,81, Pintu,iende1a + partisi 22,608, Penutup 1antai+dinding 11,900, Atap + p1afond 10,690, Pengecatan 2,261, Penguat + pengunci,779, Mekanika1 + e1ektrika1 51,217, Sanitasi 8,986, Tambahan 2,174, ,69 )~651 0 KODE PEKERJAAN ANGGARAN TOTALBAYA BAYA (R (Rn SAYAPSELATAN..5.0 LANTA Pasangan+o1esteran 59,72], Beton 52,626, Pintu,jende1a + Dartisi 27,785, Penutuo 1antai+dindinu 9,020, Atao + olafond 21,69, Pengecatan 1,041, Penguat + pengunci,779, Mekanika1 + elektrikal 47,467, ] 0 Sanitasi 8,986, Tambahan 2,811, ,607,17.44 llo.t T.r..r...,. "'T ~~ K ~ ~J." ".. 'oj.. f-\.l D..f-\.. f-\., BAYA (Rp) (Rp) : SAYAP TMLJR BASEMENT Persiapan 6,475, "' Tanah+pasir 0,627, Pasangan+p1esteran 86,166, Beton 248,78, Penutup 1antai+dinding 1,47, Pengecatan 4,050, Mekanikal + elektrikal 2,12, Sanitasi 21,51, Tambahan 2,06, ,56, i

15 lanjutan tabel KODE PEKERJAAN ANGGARAN BAYA (Rp) TOTALBAYA (Rp) SAYAPTMUR LANTADASAR Pasangan+plesteran 82,900, Beton 1,182, Pintu,jendela + partisi 17,21, Penutup lantai+dinding 12,409, Pengecatan 1,86, Penguat + pengunci 2,870, Mekanikal + elektrikal 4,581, Sanitasi ~)} 1, Tambahan 2,5,07, ,050,89.66 KODE PEKERJAAN ANGGARAN BAYA (Rp) TOTALBAYA (Rp) SAYAPTMUR.4..0 LANTA Pasangan+plesteran 110,242, Beton 581,145, Pintu,jendela + partisi 22,41, Penutup lantai+dinding 11,87, Atap + plafond 50,585, Pengecatan 15,708, Penguat + pengunci 2,870, Mekanikal + elektrikal 4,581, Sanitasi 6,971, Tambahan 4,182, ,:'591,5.8 Taber 5.5 Penmcanaan Pengendalian Biaya e vel- KODF, LOKAS ANGGARAN BAYA(Rp) TOTALBAYA (Rp) AUDTORUM Basement 585,177, Lantai Dasar 548,012, Lantai 98,12,8.1 2,071,502, KODE LOKAS ANGGARAN BAYA (Rp) SAYAP BARAT Basement 4,784, Lantai Dasar 44,987, TOTALBAYA (Rp)

16 lanjutan tabel Lantai 467,41, Lantai 45,405, Lantai 60,59,96.4 2,420,058, KODE LOKAS ANGGARAN BlAYA (Rp) SAYAPSELATAN..1.0 Basement 466,892, Lantai Dasar 411,412, Lantai 441,72, Lantai 46,69, TOTALBAYA (Rp)..5.0 Lantai 564,607, ,20,977,67R.25 KODE LOKAS ANGGARAN BA-YA (Rp) SAYAPTMUR Basement 46,56, Lantai Dasar 504,050,89.66 TOTALBAYA (Rp).4..0 Lantai] 840,591,5.8 1,808,178,14.89 Tabel 5.6 Perencanaan Pengendalian Biaya Level-2 KODE LOKAS ANGGARAN BAVA fro) Auditorium Sayap Barat Sayap Selatan Sayap Timur TOTALBAYA fro) 2,20,977,67R. 25 1)Wg, 178, :8:-,6-=-2--:-0.-7:-17-.6: ~'6 7 Perencanaan pengendalian biaya berdasarkan penjabaran WBS ll beltujuan agar anggaran biaya proyek dapat dialokasikan dengan lebih tepat pada setiap item pekerjaan pada masing-masing Jokasi proyek, sehingga nantinya anggaran biaya dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan tujuannya serta arus pengeluaran biaya dapat lebih mudah untuk diawasi. ' 1

17 " " Langkah Pengendalian Proyek Bangunan Gedung Dengan WBS Dari hasil perencanaan pengendalian proyek dengan WBS yang telah disusun, maka dapat dilakukan pengendalian pelaksanaan proyek pada masingmasing lokasi. Pengendalian ini dilakukan berdasarkan Diagram Batang dan Kurva-S yang telah disusun berdasarkan level-level WBS, yakni berupa pengendalian waktu dan biaya. Pengendalian dilakukan dari level yang terendah kemudian ke level diatasnya sampai dengan level yang tertinggi. Pengendalian ini dilakukan agar pelaksanaan kegiatan proyek dapat berjalan sesuai dengan durasi dan anggaran biaya yang telah ditetapkan pada masing-masing lokasi proyek, atau dapat dikatakan pelaksanaan kegiatan proyek dapat berjalan sesuai jadwal karena dikendalikan pada masing-masing item pekerjaan pada masing-masing lokasi proyek Langkah Pengendalian Waktu Dari Diagram Batang dan Kurva-S telah disusun jadwal waktu pelaksanaan kegiatan, yang diperlukan untu l'.. ltelaksana1can settap. item pekeljaan pada masing-masing lokasi proyek. Dalam pengendalian ini disajikan jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang berupa durasi setiap item pekerjaan, tanggal dimulainya pelaksanaan kegiatan and tanggal penyelesaiannya. Pengendalian dilakukan dari WBS level terendah kemudian ke level diatasnya, dan seterusnya sampai pada level tertinggi yang merupakan proyek utama (keseluruhan lokasi)

18 -=-..-:-_--~---~.-.:- ' -' 82 Disini penulis mengambil contoh pelaksanaan pengendalian pada lokasi Auditorium, yang dimulai dari level terendah sebagai beikut : a. Pengendalian pada level-4 (lokasi Auditorium ). Pengendalian dimulai dari level terendah (level-4), pengendalian pada level-4 disini merupakan pengendalian teknis yang dilakukan pada setiap item pekerjaan. Pengendalian ml meliputi durasi (waktu) pada setiap item pekerjaan, dengan tabel pengendalian dapat dilihat pada tabel 5.1. Sebagai contoh pekerjaan tanah and pasir dengan durasi 4 minggu, pekerjaan ml dimul ai pada tanggal 21 Desember 1999 dan selesai pada tanggal 11 Januari Sehingga jika terjadi keterlambatan waktu pelaksanaan atau penyelesaian kegiatan langsung dievaluasi dan dilakukan tindakan koreksi pada masing-masing item pekerjaan pada level-4 tersebut yang lebih detail. b. Pengendalian pada level- ( lokasi Auditorium) Pengendalian berikutnya dilakukan pada level diatasnya (level-). "Pengendalian pada level- disini merupakan koordinasi pengendaliun wak.1:u berdasarkan iantai pada masmg-masing lokasi, yang terdiri dari koordinasl pengendalian waktu pada lantai basement, lantai dasar,, dan ll. dengan tabel pt:ngt:ndalian dapat dilihat pada tahel 5.2 untuk lebih detainya dapat dilihat pada level dibawahnya (level-4). Sebagai contoh pengendalian pada lokasi Auditorium yamg merupakan koordinasi dari pengendalian waktu pada lantai basement, dasar dan lantai, seperti pada lokasi lantai basement durasi pekerjaannya selama 2 minggu dengan tanggal dimulainya pelaksanaan

19 pekerjaan pada lokasi iill yaitu 14 Desember 1999 dan selesai pada tanggal 5 Desember c. Pengendalian pada level-2 Pengendalian berikutnya dilakukan pada level-2. Pengendalian disini sudah merupakan koordinasi dari pengendalain waktu berdasarkan pada masingmasing lokasi proyek yang terdiri dari koordinasi dari pengendalian waktu lokasi Auditorium, Sayap Barat, Selatan dan Timur, dengan tahel pengendajian dapat dilihat pada tabcl 5., untuk lebih detailnya Japal dilihal pada level dibawahnya (level- dan 4). Scbagai conloh pada lokasi Auditorium durasi pekerjaan selama 52 minggu dengan jadv'ial dimulainya kegiatan pada tanggaj 14 Desember ]999 dan berakhir pada tanggal 5 Desember Jika pada tanggal-tanggal yang telah disusun temyata terjadi penyimpangan yang berupa keterlambatan dimulainya pelaksanaan kegiatan atau keterlambatan dalam penyelesaiannya, maka pcrlu dilakukan evaluasi akan kemunekinan-kemungkinan yang terjadi, seperti misalnya : 1. Keterlambatan pengiriman material atau alat. 2. Penggunaan metode pelaksanaan yang tidak sesuai dengan kondisi lapangan.. Cuaca yang tidak menguntungkan. 4. Produktitltas tenaga kerj~ yang kumng ntuu tidak scsuai dengan target penyelesaian proyek. 'j,.1// -r Langkah Pengendalian Biaya 8

20 "" ~-.::.-.~~_.. ~_.._- j 84 Dari Diagram Batang dan Kurva-S telah disusun anggaran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan setiap item pekerjaan pada masing-masing lokasi proyek. Pada pengendalian biaya ini disajikan rencana anggaran biaya untuk melaksanakan setiap item pekejaan pada masing-masing lokasi, bukan pada rencana anggaran pelaksanaannya. Pengendalian dilakukan dari WBS level terendah kemudian ke level diatasnya, dan seterusnya sampai pada level tertinggi yang merupakan proyek utama (keseluruhan lokasi). Disini pcnulis mengamhil contoh pclaksanaan pengendalian paja lokasi Auditorium, yang dimulai dan level terendah sebagai berikut : a. Pengendalian pada level-4 (lokasi Auditorium ). Pengendalian dimulai dari level terendah (level-4), pengendalian disini merupakan pengendalian teknis untuk mengendalikan anggaran biaya pada setiap item pekerjaannya. Sehingga jika terjadi penyimpangan anggaran biaya, langsung dilakukan evaluasi dan tindakan koreksi pada elemen WBS terendah yakni item pekerjaan pada level-4, dengan tabel pengendalian dapat dilihat pada tabe] 5.4. Sebagai contoh pada iem pekerjaan tan::lh dan pasir lantai basemen anggaran biaya yang harus sebesar dikeluarkan sebesar Rp ,2. b. Pengendalian pada level- ( lokasi Auditorium) Pengendalian berikutnya dilakukan pada level diatasnya (level-). Pengendalian pada level- disini merupakan koordinasi pengendalian biaya berdasarkan lantai pada masing-masing lokasi, yang terdiri dari koordinasi

21 .,..,. 85 pengendalian waktu pada lantai basement, lantai dasar,, dan. dengan tabel pengendalian dapat dilihat pada tabel 5.5, untuk lebih detailnya dapat dilihat pada level dibawahnya (level-4). Sebagai eontoh anggaran biaya yang harus dikeluarkan untuk lantai basemen sebesar Rp ,56. c. Pengendalian pada level-2 Pengendalian berikutnya dilakukan pada level-2. Pengendalian disini sudah merupakan koordinasi dari pengendalain waktu berdasarkan pada rnasingmasing lokasi proyek yang terdiri dari koordinasi pengendalian waktu lakasi Auditorium, Sayap Barat, Selatan dan Timur, dengan tabel pengendalian dapat dilihat pada tabel 5.6, untuk lebih detailnya dapat dilihat pada level dibawahnya (level- dan 4). Sebagai contoh pada lokasi Auditorium anggaran biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp ,74. Jika pada anggaran biaya yang telah disusun, ternyata terjadi penyimpangan yang berupa pengeluaran biaya yang lebih besar atau kurang dari anggaran, maka perlu dilakukan evaluasi akan kemungkinan terjadinya penylrnpangan, seperti misalnya: 1. Produkiifitas tenaga yang tidak sesuai dcngan biaya yang dikeluarkan. 2. Perubahan yang tidak terduga dcngan siluasi lingkullgan proyek.. Pengeluaran tak terduga yang melibih reneana. 4. Kerusakan alat dan bahan. 5. Pengendalian Proyek Bangunan Gedung Tanpa WBS Pengendalian waktu dan biaya di lapangan pada proyek Pembangunan Kampus 111 Universitas Janabadra dilakukan tanpa memeeah lingkup kegiatan

22 --~---=':"'----'~-----_..: , proyek atau tanpa WBS, tetapi hanya dengan menggunakan satu Kurva-S total yang meliputi keseluruhan lokasi proyek Pengendalian Waktu Tanpa WBS Pengendalian waktu digunakan hanya dengan satu kurva-s total yang meliputi keseluruhan lokasi proyek. Dari data kurva-s realisasi yang diperoleh dari kontraktor ( lampiran 15 ) terlihat adanya penyimpangan dimana letak kurva realisasi berada dibawah kurva rencana. Hal ini berarti terjadi penurunan prestasi proyek yang berupa keterlambatan pelaksanaan pekejaan. Dengan hanya berpedoman pada satu kurva-s total maka cukup sulit untuk dilakukan evaluasi untuk mengetahui lokasi terjadinya keterlambatan pekerjaan, karena satu kurva-s total menggambarkan lingkup pekerjaan proyek yang sangat luas dengan tingkat kompleksitas yang lebih tinggi. Pengendalian waktu dengan WBS dapat dilakukan dengan lebih mudah yaitu dengan melakukan penelusuran dilliulai dari kurva level terlinggi ke level dibawahnya, seterusnya sampai level terendah dengan mclihat penyimpangan grafik kurva yang terbesar. Dari sini akan dapat diketahui dimana lokasi terjadinya ketcrlambatan pckcljaan. Dibandingkan dengan pengendalian waktu dengan WBS, pengendalian dengan satu kurva-s tot~lmemerlukan waktu yang lebih lama untuk mengevaluasi lokasi terjadinya penyimpangan, sehingga dapat terjadi keterlambatan dalam pengambilan keputusan untuk mengambil tindakan korektif yang memungkinkan terjadinya penyimpangan yang lebih banyak.

23 ./ / Pengendalian Biaya Tanpa WBS Pengendalian biaya proyek dilapangan dilakukan dengan satu kurva-s biaya yang meliputi keseluruhan proyek. Dari data kurva-s realisasi terlihat adanya penyimpangan yang berarti biaya aktual yang dikeluarkan lebih keeil dari biaya reneana, sehingga ada sebagian biaya yang belum terealisasikan di lapangan. Dengan menggunakan satu kurva-s biaya eukup sulit untuk mengetahui pada bagian atau lokasi mana terjadinya penyimpangan biaya, karena masih sangat luas ruang lingkup lokasinya. Dibandingkan dengan pcngendalian biaya dengan WBS akan lebih eepat diketahui lokasi terjadinya penyimpangan dan dapat dilakukan perbaikan pada lokasi tersebut, sehingga dapat segera mengejar prestasi proyek. ; ~~ '

PROYEK : APARTEMEN TREE PARK BSD SERPONG LOKASI : TANGERANG SELATAN BANTEN. Bobot Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 (%)

PROYEK : APARTEMEN TREE PARK BSD SERPONG LOKASI : TANGERANG SELATAN BANTEN. Bobot Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 (%) PROYEK : APARTEMEN TREE PARK BSD SERPONG LOKASI : TANGERANG SELATAN BANTEN No Uraian Pekerjaan Jumlah Harga Bobot Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A PEKERJAAN PERSIAPAN

Lebih terperinci

BABVI PEMBAHASAN BASIL PENELITIAN. Berdasarkan hasil hitungan Metode Konsep Nilai Hasil, maka se1anjutnya

BABVI PEMBAHASAN BASIL PENELITIAN. Berdasarkan hasil hitungan Metode Konsep Nilai Hasil, maka se1anjutnya ; ---.--- BABVI PEMBAHASAN BASIL PENELITIAN 6.1 Pembahasan Basil Penelman 6.1.1 Tinjauan Kondisi proyek berdasarkan Nilai CV dan SV Berdasarkan hasil hitungan Metode Konsep Nilai Hasil, maka se1anjutnya

Lebih terperinci

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 181-190 PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT 1 Sanny Stephanie dan 2 Dwi Dinariana 1 Program S1

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR HARGA UPAH PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANDUNG BOJONAGARA TAHUN ANGGARAN 2008 NATALIA RANTI YUNUS

LAMPIRAN 1 DAFTAR HARGA UPAH PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANDUNG BOJONAGARA TAHUN ANGGARAN 2008 NATALIA RANTI YUNUS LAMPIRAN 1 DAFTAR HARGA UPAH PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANDUNG BOJONAGARA TAHUN ANGGARAN 2008 NATALIA RANTI YUNUS NRP: 0521043 NO JENIS PEKERJA HARGA UPAH SATUAN WAKTU Rp. 1 PEKERJA

Lebih terperinci

Scheduling Method, dan telah didapatkan waktu penyelesaian proyek masingmasing

Scheduling Method, dan telah didapatkan waktu penyelesaian proyek masingmasing BABV PEMBAHASAN 5.1. Waktu Penyelesaian Proyek Pada bab sebelumnya telah dilakukan pehitungan kebutuhan hari kerja dari seluruh kegiatan dengan menggunakan metode penjadwalan Linear Scheduling Method,

Lebih terperinci

Satuan (orang, Paket, pcs, dll.) Satuan Jumlah. Satuan (hari, bulan, kali, dll.) Frekuen si. (hari, bulan, kali, dll.)

Satuan (orang, Paket, pcs, dll.) Satuan Jumlah. Satuan (hari, bulan, kali, dll.) Frekuen si. (hari, bulan, kali, dll.) LAMPIRAN C Nama Organisasi:. Perjanjian Hibah: Judul Proyek: Periode Proyek: PENGELUARAN PROGRAM: Paket, pcs, Frekuen si Proyek Mitra Penerima Hibah Donor Lain TOTAL 1 Kegiatan Pengembangan Organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin berkembang, karena

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin berkembang, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia yang sekarang ini sedang berlangsung, menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin berkembang, karena banyaknya perusahaan baru

Lebih terperinci

CONTROLLING CONTROLLING

CONTROLLING CONTROLLING Identifikasi Varians Kurva S Tracking pada MS. Project Perubahan Waktu terhadap Biaya CONTROLLING Saifoe El Unas CONTROLLING Ada dua macam teknik dan metode untuk pengendalian biaya dan jadual yaitu :

Lebih terperinci

STATISTIKA. Tabel dan Grafik

STATISTIKA. Tabel dan Grafik STATISTIKA Organisasi Data Koleksi data statistik perlu disusun (diorganisir) sedemikian hingga dapat dibaca dengan jelas. Salah satu pengorganisasian data statistik adalah dengan: tabel grafik Organisasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Hasil dan Bahasan 4.1.1 Penentuan Suku Cadang Prioritas Untuk menentukan suku cadang prioritas pada penulisan tugas akhir ini diperlukan data aktual permintaan filter fleetguard

Lebih terperinci

STUDI KASUS PENERAPAN METODE COLLAPSED AS-BUILT TERHADAP SEBUAH BANGUNAN PERKULIAHAN DI SURABAYA

STUDI KASUS PENERAPAN METODE COLLAPSED AS-BUILT TERHADAP SEBUAH BANGUNAN PERKULIAHAN DI SURABAYA STUDI KASUS PENERAPAN METODE COLLAPSED AS-BUILT TERHADAP SEBUAH BANGUNAN PERKULIAHAN DI SURABAYA Sogen Nishimura 1, Mahaputra Yauri 2, Paulus Nugraha 3, Sandra Loekita 4 ABSTRAK : Keterlambatan yang terjadi

Lebih terperinci

Magister Pengelolaan Air dan Air Limbah Universitas Gadjah Mada. 18-Aug-17. Statistika Teknik.

Magister Pengelolaan Air dan Air Limbah Universitas Gadjah Mada. 18-Aug-17.  Statistika Teknik. Magister Pengelolaan Air dan Air Limbah Universitas Gadjah Mada Statistika Teknik Tabel dan Grafik Organisasi Data Koleksi data statistik perlu disusun (diorganisir) sedemikian hingga dapat dibaca dengan

Lebih terperinci

CONTROLLING IDENTIFIKASI VARIANS

CONTROLLING IDENTIFIKASI VARIANS CONTROLLING Ada dua macam teknik dan metode untuk pengendalian biaya dan jadual yaitu : 1. Identifikasi varians 2. Konsep nilai hasil (Earned Value Concept) IDENTIFIKASI VARIANS Identifikasi varians digunakan

Lebih terperinci

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR Tanggal Laporan 2-Nov-15 UNTUK KETERANGAN LEBIH LANJUT: Call Center CIMB NIAGA 101 www.cimbniaga.com Kode Produk MLD12 28-Sep-12 28-Sep-17 MLD126

Lebih terperinci

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR Tanggal Laporan -Nov-15 UNTUK KETERANGAN LEBIH LANJUT: Call Center CIMB NIAGA 101 www.cimbniaga.com PERFORMA Kode Produk Tanggal Penerbitan Tanggal

Lebih terperinci

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR Tanggal Laporan -Nov-15 UNTUK KETERANGAN LEBIH LANJUT: Call Center CIMB NIAGA 101 www.cimbniaga.com PERFORMA Kode Produk Tanggal Penerbitan Tanggal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi Pembahasan

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi Pembahasan BAB III METODOLOGI 3.1 Metodologi Pembahasan Metodologi memberikan gambaran mengenai runtutan langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan atau kegiatan. Metodologi dibuat

Lebih terperinci

TCE-08 PENGENDALIAN BIAYA, MUTU DAN WAKTU

TCE-08 PENGENDALIAN BIAYA, MUTU DAN WAKTU TCE-08 PENGENDALIAN BIAYA, MUTU DAN WAKTU DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya Kompleks

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012 Jan-07 Apr-07 Jul-07 Oct-07 Jan-08 Apr-08 Jul-08 Oct-08 Jan-09 Apr-09 Jul-09 Oct-09 Jan-10 Apr-10 Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012 I. TOTAL

Lebih terperinci

MENGANALISIS HASIL PENJADWALAN PROYEK BANGUNAN GEDUNG DENGAN WORK BREAKDOWN STRUCTURE (WBS)

MENGANALISIS HASIL PENJADWALAN PROYEK BANGUNAN GEDUNG DENGAN WORK BREAKDOWN STRUCTURE (WBS) MENGANALISIS HASIL PENJADWALAN PROYEK BANGUNAN GEDUNG DENGAN WORK BREAKDOWN STRUCTURE (WBS) Wilson Mustikajaya NRP : 0221064 Pembimbing : Ir. Maksum Tanubrata, MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum 4.1.1 Data-data proyek Nama Proyek : Hotel Amaris Pettarani Lokasi Proyek : Jalan Andi Pangeran Pettarani, Makassar Pelaksanaan : 2 September 2013 22 September

Lebih terperinci

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN) X-TRA FIXED RATE Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 14041 www.cimbniaga.com : MINGGU 05/ 2018 DENOMINASI IDR MLD1654IDR 14-Nov-16 3 Tahun 7.15% 7.15% 7.15% NA NA 2 8.9375% 97.60% MLD17008IDR

Lebih terperinci

ANALISA PEMBIAYAAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

ANALISA PEMBIAYAAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK ANALISA PEMBIAYAAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK Refi Wospoga 1), Rafi e 2), Nurul Wardhani 2) Abstrak Pengendalian biaya dan waktu diperlukan

Lebih terperinci

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN) LAPORAN PERIODIK STRUCTURED PRODUCT X-TRA FIXED RATE - MARKET LINKED DEPOSIT LAPORAN : MINGGU 18 / 2017 Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 14041 www.cimbniaga.com DENOMINASI IDR Kode Produk

Lebih terperinci

PENGORGANISASIAN DATA DAN PENYAJIAN DATA

PENGORGANISASIAN DATA DAN PENYAJIAN DATA Universitas Gadjah Mada Fakultas Teknik Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan PENGORGANISASIAN DATA DAN PENYAJIAN DATA Statistika dan Probabilitas Pengorganisasian dan Penyajian Data Koleksi data statistika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Menurut Ir. Abrar Husen, MT., Manajemen Proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian kualitas juga harus dijadikan prioritas utama. juga menjamin kualitas produk hingga masa akhir penggunaannya.

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian kualitas juga harus dijadikan prioritas utama. juga menjamin kualitas produk hingga masa akhir penggunaannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, dunia industri semakin berkembang.seiring dengan itu, maka persaingan bisnis khususnya di bidang manufaktur juga semakin ketat.setiap

Lebih terperinci

Pcrencanaan tenaga kerja yang optimum yaitu percncanaan yang mcmcnuhi

Pcrencanaan tenaga kerja yang optimum yaitu percncanaan yang mcmcnuhi BABV PEMBAHASAN 5.1 Perencanaan Sumber Daya Manusia Optimal Pcrencanaan tenaga kerja yang optimum yaitu percncanaan yang mcmcnuhi persyarataan perataan, artinya perbedaan perubahan sumber tenaga kelja

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MEI 2016

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MEI 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI No. 53/07/21/Th.XI, 01 Juli PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MEI Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. proses pemikiran yang tangguh dalam mengatasi persoalan pelaksanaan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. proses pemikiran yang tangguh dalam mengatasi persoalan pelaksanaan BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Teknik Penjadwalan Time Schedule adalah metode pengendalian proyek yang merupakan proses pemikiran yang tangguh dalam mengatasi persoalan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Proyek Kemajuan proyek merupakan progress pekerjaan dari pekerjaan awal proyek sampai akhir pekerjaan proyek. Disetiap progress pekerjaan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS, HASIL & PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS, HASIL & PEMBAHASAN 30 30 BAB V ANALISIS, HASIL & PEMBAHASAN 5.1 TINJAUAN UMUM Pada bab ini akan menjelaskan hasil penelitian yang dilakukan, dimulai dari pemeriksaan data, pengolahan data hingga pembahasan. Selanjutnya hasil

Lebih terperinci

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN) LAPORAN PERIODIK STRUCTURED PRODUCT X-TRA FIXED RATE - MARKET LINKED DEPOSIT LAPORAN : MINGGU 31 / 2017 Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 14041 www.cimbniaga.com DENOMINASI IDR Kode Produk

Lebih terperinci

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN) LAPORAN PERIODIK STRUCTURED PRODUCT X-TRA FIXED RATE - MARKET LINKED DEPOSIT LAPORAN : MINGGU 27 / 2017 Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 14041 www.cimbniaga.com DENOMINASI IDR Kode Produk

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA)

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA) ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA) O le h : Arfat Abdul Kharis 3106.100.636 D osen Pem bim bing : YusroniaEka

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan I-1

BAB I Pendahuluan I-1 I-1 BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan yang ketat antar industri manufaktur di bidang elektronik dan permintaan konsumen yang terus menigkat setiap tahunnya, membuat para pelaku industri

Lebih terperinci

TINGKAT KUPON. Bila USD LIBOR 3M diantara Floor & Cap

TINGKAT KUPON. Bila USD LIBOR 3M diantara Floor & Cap X-TRA BALANCE Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 14041 www.cimbniaga.com LAPORAN : MINGGU 16 / 2018 DENOMINASI USD Tenor Bila USD LIBOR 3M dibawah TINGKAT KUPON Bila USD LIBOR 3M diantara

Lebih terperinci

CONTROLLING IDENTIFIKASI VARIANS

CONTROLLING IDENTIFIKASI VARIANS CONTROLLING Ada dua macam teknik dan metode untuk pengendalian biaya dan jadual yaitu : 1. Identifikasi varians 2. Konsep nilai hasil (Earned Value Concept) IDENTIFIKASI VARIANS Identifikasi varians digunakan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 82/10/21/Th. XI, 3 Oktober 2016 PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN 6.1 Uraian Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik

Lebih terperinci

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM)

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM) Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM) 12/14/2014 Pertanyaan 1: Benarkah selalu melemah selama Desember? 12/14/2014 M. Indra Maulana 2 Nilai tukar Rupiah saat ini

Lebih terperinci

BABIV METODE PENEL1TIAN. I. Subyek penelitian adalah pcmrograman rcncana anggaran biaya pada

BABIV METODE PENEL1TIAN. I. Subyek penelitian adalah pcmrograman rcncana anggaran biaya pada ". BABIV METODE PENEL1TIAN 4.1 Tahapan Penulisan Penulisan Tugas akhir Inl akan dilaksanakan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: I. Subyek penelitian adalah pcmrograman rcncana anggaran biaya pada

Lebih terperinci

KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai

KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Laporan Kemajuan Proyek Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai evaluasi kemajuan proyek dari awal hingga akhir pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan bangunan atau konstruksi, yaitu suatu lingkungan buatan yang bermanfaat bagi manusia.

Lebih terperinci

Teknik Pengolahan Data

Teknik Pengolahan Data Universitas Gadjah Mada Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Prodi Magister Teknik Pengelolaan Bencana Alam Teknik Pengolahan Data Tabel dan Grafik Organisasi Data Koleksi data sta;s;k perlu disusun (diorganisir)

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaikbaiknya.

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaikbaiknya. BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaikbaiknya.

Lebih terperinci

2.1 Penjabaran Aktifitas Proyek dengan WBS 8

2.1 Penjabaran Aktifitas Proyek dengan WBS 8 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN li HALAMAN MOTTO iii HALAMAN PERSEMBAHAN iv KATA PENGANTAR, vi DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL viii xn xin DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAKSI xv xvi BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off ABSTRAK Pelaksanaan proyek konstruksi sering kali ditemukan masalah-masalah seperti penyelesaian proyek yang tidak sesuai dengan kontrak atau terlambat dari yang telah direncanakan di dalam kontrak. Faktor-

Lebih terperinci

ABSTRAK PANJANG PENERAPAN METODE EARNED VALUE

ABSTRAK PANJANG PENERAPAN METODE EARNED VALUE ABSTRAK PANJANG PENERAPAN METODE EARNED VALUE PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PT SARANAKARYA BANGUN PERSADA DALAM PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PENUNJANG I, PT SEMEN INDONESIA (PERSERO)) Oleh:

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH. PERKIRAAN BIAYA (Rp.) Pembelian Secara Elektronik

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH. PERKIRAAN BIAYA (Rp.) Pembelian Secara Elektronik PEMERINTAH KABUPATEN BATANG PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENG BARANG / JASA PEMERINTAH MELALUI PENYEDIA Nomor K / L / D / I Satuan Kerja / SKPD : : PEMERINTAH KABUPATEN BATANG : Alamat : Jl. Jend R. Suprapto

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Proyek Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi merupakan bagian yang penting dari sistem informasi manajemen proyek.

Lebih terperinci

3.2.1 Prosedur Pembuatan Progres Biaya dan Waktu Proyek yang. Adapun prosedur pembuatan progres biaya dan waktu untuk

3.2.1 Prosedur Pembuatan Progres Biaya dan Waktu Proyek yang. Adapun prosedur pembuatan progres biaya dan waktu untuk 30 3.2 Analisis sistem yang Sedang Berjalan 3.2.1 Prosedur Pembuatan Progres Biaya dan Waktu Proyek yang Sedang Berjalan Adapun prosedur pembuatan progres biaya dan waktu untuk mengendalikan sebuah proyek

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Semester II Tahun 2014 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN

STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN Nama : Handy Nrp : 0021123 Pembimbing : Maksum Tanubrata,Ir., MT. FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di Gedung X yang berlokasi di Jakarta Utara. Penelitian dilakukan pada 01

Lebih terperinci

PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI

PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI Perencanaan Waktu Pelaksanaan Konstruksi (time schedule) adalah rencana waktu penyelesaian masing-masing pekerjaan konstruksi secara rinci dan berurutan. (pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Data Umum Proyek Adapun gambaran umum dari proyek Revitalisasi Gedung Badan Pusat Statistik Gorontalo ini adalah sebagai berikut: Pemilik Proyek :

Lebih terperinci

Owner (Pemilik Proyek)

Owner (Pemilik Proyek) Owner (Pemilik Proyek) Konsultan Perencana Konsultan Pengawas Kontraktor (Pelaksana Proyek PIHAK TERKAIT seseorang atau instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 41/08/32/Th.XVIII, 1 Agustus 2016 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT TPK HOTEL JUNI 2016 SEBESAR 42,59 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel di

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. mencari solusi dari suatu permasalahan yang akan dilaksanakan secara bertahap. yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. mencari solusi dari suatu permasalahan yang akan dilaksanakan secara bertahap. yaitu BAB IV METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan tatacara pelaksanaan penelitian dalam rangka mencari solusi dari suatu permasalahan yang akan dilaksanakan secara bertahap. yaitu analisis, pembahasan

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PROJECT CLOSEOUT PADA PROYEK GEDUNG T (GEDUNG KULIAH & POLIKLINIK) UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

STUDI TENTANG PROJECT CLOSEOUT PADA PROYEK GEDUNG T (GEDUNG KULIAH & POLIKLINIK) UNIVERSITAS KRISTEN PETRA Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, 11 12 Mei 27 STUDI TENTANG PROJECT CLOSEOUT PADA PROYEK GEDUNG T (GEDUNG KULIAH & POLIKLINIK) UNIVERSITAS KRISTEN

Lebih terperinci

BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK

BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK 5.1 Penjadwalan Kerja Dengan Bar Chart Merupakan suatu planing yang baik bila pembuatan penjadwalan kerja pada pelaksanaan suatu kegiatan/proyek dibuat, selain merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jasa Konstruksi Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang menyediakan layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, yang dibedakan menurut bentuk

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN DAN KEMAJUAN PROYEK. akan semakin diperlukan jika proyek termasuk dalam proyek yang kompleks dan

BAB VI PENGENDALIAN DAN KEMAJUAN PROYEK. akan semakin diperlukan jika proyek termasuk dalam proyek yang kompleks dan BAB VI PENGENDALIAN DAN KEMAJUAN PROYEK 6.1. Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Kebutuhan

Lebih terperinci

I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO

I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO 3109.105.008 ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL MIDTOWN SURABAYA TRI WAHYU NUR WIJAYANTO 3109.105.008 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No.15/12/62/Th.X, 1 Desember PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama Oktober, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing Masing 19.470 Orang dan 136.444 Orang.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. PEMAKAIAN LISTRIK GEDUNG PGC Konsumsi energi listrik harian di gedung Pusat Grosir Cililitan dicatat oleh PT. PLN (Persero) dalam 2 jenis waktu pemakaian yaitu Luar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v viii ix x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan yaitu dengan menyiapkan data berupa denah dan detil rusunawa Universitas Lampung

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH Penyediaan jasa 1 DPU 01.02 komunikasi, sumber daya Barang dan Jasa lainnya Belanja Listrik dan Telepon 01-Jan-15 15-Dec-15 air dan listrik 141.000.000 2 DPU 01.06 3 DPU 01.06 4 DPU 5 DPU 6 DPU 7 DPU 8

Lebih terperinci

Dian Rahayu Rose Marini

Dian Rahayu Rose Marini PERHITUNGAN DAN PERENCANAAN PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA TRAINING CENTER IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA Oleh: Dian Rahayu Rose Marini 3109.030.015 Dosen Pembimbing: Ir. Sukobar,

Lebih terperinci

PENGENDALIAN BIAYA BAHAN DENGAN METODE ANALISA VARIAN PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

PENGENDALIAN BIAYA BAHAN DENGAN METODE ANALISA VARIAN PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI PENGENDALIAN BIAYA BAHAN DENGAN METODE ANALISA VARIAN PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI Martrisia E. Runtukahu Jermias Tjakra, Mochtar Sibi Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Lima Lantai Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Lima Lantai Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul Tugas Akhir (DPU) Kota Semarang. 1.2 Bidang Ilmu Teknik Sipil (Struktur Gedung). 1.3 Latar Belakang Salah satu mata kuliah wajib yang harus diselesaikan mahasiswa sebagai salah

Lebih terperinci

Agenda. Serapan Anggaran di masa lalu. Arahan Presiden RI. Langkah yang diambil. Apa yang diharapkan dari K/L

Agenda. Serapan Anggaran di masa lalu. Arahan Presiden RI. Langkah yang diambil. Apa yang diharapkan dari K/L Agenda 1 2 3 4 Serapan Anggaran di masa lalu Arahan Presiden RI Langkah yang diambil Apa yang diharapkan dari K/L 2 Serapan anggaran 2011 100 50 47,6 87,0 Presiden tidak senang dengan prestasi serapan

Lebih terperinci

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Politeknik Negeri Bandung awalnya bernama Politeknik ITB dan berdiri pada tahun 1979 melalui SK Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No.03/DJ/Kep/1979. Politeknik

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di PT. Kalbe Farma mengenai proses perencanaan produksi dalam menentukan nilai allowance dan mengetahui kapasitas yang

Lebih terperinci

laporan dari menajement konstruksi kepada pemberi tugas (Owner). proyek selama kegiatan berlangsung dalam suatu hari.

laporan dari menajement konstruksi kepada pemberi tugas (Owner). proyek selama kegiatan berlangsung dalam suatu hari. BAB 6 KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Laporan Kemajuan Pekerjaan Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai evaluasi kemajuan proyek dari awal hingga akhir pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK

BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK 5.1 Penjadwalan Kerja Dengan Bar Chart dan Curva S Merupakan suatu planing yang baik bila pembuatan penjadwalan kerja pada pelaksanaan suatu kegiatan/proyek dibuat,

Lebih terperinci

BABII TINJAUAN PUSTAKA. Kolom adalah elemen struktur suatu bangunan, yang berupa batang

BABII TINJAUAN PUSTAKA. Kolom adalah elemen struktur suatu bangunan, yang berupa batang BABII TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Kolom adalah elemen struktur suatu bangunan, yang berupa batang tekan vertikal dari rangka struktur, terutama memikul beban aksial serta meneruskannya ke elevasi yang lebih

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 15/03/32/Th.XIX, 1 Maret PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT TPK HOTEL JANUARI SEBESAR 49,49 PERSEN T ingkat Penghunian Kamar (T PK) Hotel di Jawa Barat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 15/11/62/Th.X, 1 November PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama September, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing-Masing 24.894 Orang dan 132.010 Orang.

Lebih terperinci

PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA

PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA DISUSUN OLEH Heron Surbakti dan Tim Assisten Praktikum Oseanografi Fisika LABORATORIUM OSEANOGRAFI PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK Dalam pelaksanaan suatu proyek, suatu ketika dapat menyimpang dari rencana, makapengawasan dan pengendalian proyek sangat diperlukan agar kejadian-kejadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Pendahuluan Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultansi pengawasan

Lebih terperinci

TINJAUAN MANAJEMEN PELAKSANAAN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM POLITEKNIK NEGERI MANADO

TINJAUAN MANAJEMEN PELAKSANAAN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM POLITEKNIK NEGERI MANADO TUGAS AKHIR TINJAUAN MANAJEMEN PELAKSANAAN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM POLITEKNIK NEGERI MANADO Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Menyelesaikan Studi Pada Program Studi Diploma IV Konsentrasi Bangunan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. Pangan adalah kebutuhan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. pangan

Bab I. Pendahuluan. Pangan adalah kebutuhan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. pangan Bab I. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Pangan adalah kebutuhan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. pangan seperti beras adalah makanan pokok untuk masyarakat Indonesia. Kebutuhan beras setiap tahunnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kelompok MKK (Mata Kuliah Keahlian) terdiri atas mata kuliah yang relevan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keilmuan atas dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketersediaan material di lapangan perlu dijaga pasokannya.

BAB I PENDAHULUAN. ketersediaan material di lapangan perlu dijaga pasokannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada proyek perumahan pekerjaan beton seperti pada pondasi, sloof, kolom, balok dan plat lantai memiliki nilai bobot yang paling besar dari seluruh item pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kondisi mesin/peralatan tersebut agar tidak mengalami kerusakan maka

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kondisi mesin/peralatan tersebut agar tidak mengalami kerusakan maka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pada lantai pabrik, kondisi dari mesin/peralatan yang digunakan untuk menghasilkan sebuah produk sangatlah menentukan. Oleh karena itu, untuk menjaga

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN RENOVASI GEDUNG PERAWATAN NAPZA (BANGSAL PURI NURANI) RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN RENOVASI GEDUNG PERAWATAN NAPZA (BANGSAL PURI NURANI) RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN RENOVASI GEDUNG PERAWATAN NAPZA (BANGSAL PURI NURANI) RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA TAHUN 2011 I. PENDAHULUAN A. U M U M 1. Setiap pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan A.1 Gambaran Umum PT Kansai Paint Indonesia PT. Kansai Paint Indonesia adalan sebuan perusahaan yang bergerak di bidang chemical industry yaitu manufacturing

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian merupakan sebuah proses yang terdiri dari beberapa tahap. Tiaptiap tahap saling berhubungan satu sama lain, tiap tahap merupakan bagian

Lebih terperinci

LAPORAN DAFTAR INFORMASI PUBLIK

LAPORAN DAFTAR INFORMASI PUBLIK 2015 LAPORAN DAFTAR INFORMASI PUBLIK PPID KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA JAKARTA TIMUR 1/1/2015 1 DAFTAR ISI Cover... 1 Daftar Isi... 2 Kata Pengantar... 3 I. Gambaran Umum... 4 II. Sarana dan Prasana... 4

Lebih terperinci

METODE ANALISA VARIANS PEMBUATAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA PROYEK X DI KABUPATEN BOLMONG

METODE ANALISA VARIANS PEMBUATAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA PROYEK X DI KABUPATEN BOLMONG METODE ANALISA VARIANS PEMBUATAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA PROYEK X DI KABUPATEN BOLMONG Pingkan A.K. Pratasis ABSTRAK Pengendalian biaya perlu diadakan didalam pelaksanaan suatu pekerjaan agar pekerjaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Objek Penelitian Obyek studi dari penelitian ini adalah proyek pembangunan X

BAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Objek Penelitian Obyek studi dari penelitian ini adalah proyek pembangunan X BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah atau cara-cara penelitian suatu masalah, kasus, gejala atau fenomena dengan jalan ilmiah untuk menghasilkan jawaban

Lebih terperinci

PERNYATAAN ANTI PLAGIAT..

PERNYATAAN ANTI PLAGIAT.. DAFTAR ISI ABSTRAK... PERNYATAAN ANTI PLAGIAT.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIGRAM... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada industri manufacture, sebuah proses yang berjalan dari penyediaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada industri manufacture, sebuah proses yang berjalan dari penyediaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Pada industri manufacture, sebuah proses yang berjalan dari penyediaan material, proses produksi, penyimpanan sampai dengan delivery atau distribusi kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alur (Flowchart) Metode Penelitian Bagan alur (flowchart) metode penelitian proses pembuatan Sistem Informasi Pengendalian Proyek, dengan Menggunakan Analisa Nilai Hasil

Lebih terperinci