BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian Data Umum Proyek Adapun gambaran umum dari proyek Revitalisasi Gedung Badan Pusat Statistik Gorontalo ini adalah sebagai berikut: Pemilik Proyek : Badan Pusat Statistik Kota Gorontalo Konsultan Perencana : CV. Arsindo Engginering Consultan Kontraktor pelaksana : CV. Mutiara Sulawesi Anggaran : Rp Waktu Pelaksanaan : 180 Hari Kerja Schedule Proyek Schedule diperlukan untuk mengetahui waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan proyek dan mengetahui jadual masing-masing aktivitas pekerjaan di lapangan. Maka schedule proyek membantu dalam menentukan durasi tiap-tiap aktivitas dan waktu penyelesaiannya. Schedule proyek yang didapatkan dari lapangan adalah schedule awal proyek. Schedule proyek disini adalah berupa diagram balok. Di dalamnya terdapat nama pekerjaan atau aktivitas, satuan pekerjaan, volume pekerjaan, bobot tiap-tiap pekerjaan, barchart yang menggambarkan kapan pekerjaan dilaksanakan. Diagram balok tersebut diolah untuk kemudian akan menjadi network diagram. Schedule proyek pembangunan Revitalisasi Gedung Badan Pusat Statistik Gorontalo dapat dilihat pada lampiran Rencana Anggaran Biaya Rencana anggaran biaya proyek diperlukan untuk melakukan pemampatan setelah menyusun network diagram. Rencana anggaran biaya proyek berisi tentang volume, harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. Selain rencana anggaran proyek diperlukan juga analisa harga satuan. Di dalam analisa harga 21

2 22 satuan dapat dilihat jumlah bahan, jumlah tenaga kerja untuk setiap pekerjaan. Rencana anggaran biaya untuk proyek Revitalisasi Gedung Badan Pusat Statisktik Kota Gorontalo dapat dilihat pada lampiran Rab BPS. 4.2 Penyusunan Network Diagram Langkah awal dalam metode Time Cost Trade Off adalah penyusunan netwok diagram (diagram jaringan). Untuk dapat menyusun diagram jaringan yang dilakukan adalah menganalisa hubungan antar aktivitas dengan dasar time schedule yang telah diperoleh. Untuk dapat mengetahui urutan pekerjaan dan keterkaitan antar ativitas serta durasi tiap-tiap aktivas dapat dilakukan dengan menyusun network diagram. Selanjutnya dapat dilakukan perhitungan terhadap waktu pada tiap aktivitas yang meliputi saat paling saat paling awal dan paling akhir terjadinya event, saat mulai paling awal dan paling lambat suatu aktivitas, dan lain-lain. Dari perhitungan tersebut dapat diketahui slack tiap-tiap aktivitas sehingga untuk aktifitas yang mempunyai slack sama dengan nol merupakan lintasan kritis dari urutan aktivitas-aktvitas yang terjadi. Penyusunan network diagram dapat dilihat pada lampiran network diagram. Untuk menyusun network diagram dapat dilakukan dengan program Microsft Project. Program ini dapat membantu mempercepat dalam proses pembuatan jaringan kerja walaupun jumlah item pekerjaan yang relatif banyak. Dari hasil networok diagram yang dilakukan dengan MS Project akan dapat diketahui daftar-daftar kegiatan kritis, Free Float, dan Total Float.

3 23 dibawah ini. Daftar kegiatan-kegiatan kritis ini dapat dilihat pada tabel 4.1 seperti yang Tabel 4.1 Daftar Kegiatan-kegiatan kritis pekerjaan KODE JENIS PEKERJAAN DURASI A Pembongkaran Bangunan Lama 7 B Pengukuran & Pasang Bowplank 2 E Pek. Cor Pondasi Telapak 10 F Pek. Galian Tanah Untuk Pondasi 8 G Pek. Urugan Tanah Bekas Galian Pondasi 2 H Pek. Urugan Pasir Dibawah Pondasi 2 I Pek. Aanstamping Batu Kosong 2 J Pek. Pondasi Batu Kali / Belah 1PC : 4PP 6 K Pek. Cor Beton Sloef (TB-1) 20/40 8 M Pek. Cor Kolom Utama K1 40/40 Lantai R Pek. Cor Beton Balok Induk (B1) 25/50 Lantai U Pek. Cor Plat Lantai Beton Bertulang Camp 1:2:3 lantai W Pek. Cor Kolom Utama K1 40/40 Lantai Y Pek. Cor Beton Balok Anak (B3) 20/30 Lantai 02 & 03 9 AA Pek. Kuda-Kuda Rangka Baja Ringan & Atap Metal 7 AQ Pas. Dinding 1/2 Bata Sp. 1PC : 3PP Lantai AR Pas. Dinding 1/2 Bata Sp. 1PC : 5PP Lantai AS Pek. Plesteran Dinding +Kolom, Plat Luifel, & Balok sp. 1PC : 3PP Lantai AT Pek. Plesteran Dinding sp. 1PC : 5PP Lantai BC Pek. Pengecatan Dinding Tembok Outdoor (Setara KW 1) 8 BD Pek. Pengecatan Dinding Tembok Indoor 8 BE Pek. Pengecatan Plafond 10 BF Pek. Pengecatan Kayu 2 Sumber : Pengolahan data Tabel 4.1 diatas menggambarkan pekerjaan yang akan dipercepat berdasarkan kegiatan-kegiatan kritis adalah pekerjaan dengan kode kegiatan W, AA, AQ, AR, AS, AT. Alasan Pemilihan item-item pekerjaan yang ada pada jalur kritis ini adalah : 1. Kegiatan kritis terpilih memungkinkan untuk bisa dipercepat tanpa mengganggu atau merubah alur dari network planing. 2. Pada kegiatan kritis yang lain jika dipercepat maka dapat merubah jalur kritis dan mempengaruhi jumlah total dari durasi perencanaan.

4 Perhitungan Biaya Proyek Biaya Langsung Biaya langsung (direct cost) adalah biaya untuk segala sesuatu yang akan menjadi komponen permanen hasil akhir proyek. Adapun rincian biaya langsung dapat dilihat dalam Tabel 4.2. Tabel 4.2 Daftar Biaya Langsung Pekerjaan NO URAIAN PEKERJAAN BIAYA 1 Pekerjaan Persiapan Rp ,00 2 Pekerjaan Tanah Dan Pasir Rp ,36 3 Pekerjaan Pasangan Dan Plesteran Rp ,14 4 Pekerjaan Struktur Beton Bertulang Rp ,64 5 Pekerjaan Lantai & Dinding Rp ,39 6 Pek.Kosen Pintu Jendela, Railling & Penggantung Rp ,63 7 Pekerjaan Atap Dan Plafond Rp ,98 8 Pekerjaan Pengecatan Rp ,20 9 Pekerjaan Instalasi Air, Septictank & Groundtank Rp ,95 10 Pekerjaan Instalasi Listrik,Server,Telepon, Tv & Ac Rp ,50 11 Pekerjaan Lain - Lain Rp ,00 TOTAL Rp ,78 Sumber: CV Mutiara Sulawesi Total dari biaya langsung sesuai dengan data Rencana Anggaran Biaya (RAB) pada proyek Revitalisasi Gedung Badan Pusat Statistik Gorontalo sebesar Rp , Perhitungan Biaya Tidak Langsung Biaya tidak langsung (indirect cost) meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan tanpa bergantung pada volume pekerjaan yang dilaksanakan tetapi bergantung

5 25 pada lamanya waktu pelaksanaan pekerjaan. Adapun rincian biaya tidak langsung dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini. Tabel 4.3 Daftar Biaya Tidak Langsung Pekerjaan JENIS BIAYA JUMLAH GAJI PERBULAN (Rp) JUMLAH 1. Gaji Staf Proyek - Site Manager 1orang Rp Rp Pelaksana 2 orang Rp Rp ME 1 orang Rp Rp Administrasi / Logistik 1 orang Rp Rp Satpam 2 orang Rp Rp Fasilitas - Listrik Rp Air Rp Transpotasi Rp Biaya Tak terduga 2% dari Real Cost Rp Jumlah Total Rp Sumber: CV. Mutiara Sulawesi Berdasarkan Tabel 4.3 diatas biaya tidak langsung yang dikeluarkan oleh kontraktor pelaksana sebesar Rp ,00 perbulan, maka total biaya tidak langsung yang dikeluarkan sesuai perencanaan dengan metode CPM 180 hari kerja adalah Rp ,00. Dengan perhitungan sebagai berikut: Total biaya tidak langsung Total Biaya Tidak Langsung = x 180 HK 30 hari (jml hr dalam 1 bln) Rp ,00 Total Biaya Langsung = x 180 HK 30 Total Biaya Langsung = Rp ,00

6 Penerapan Metode Time Cost Trade Off Penambahan Jam Kerja (waktu lembur) Dalam perencanaan penambahan jam kerja lembur memakai 8 jam kerja normal dan 1 jam istrahat ( ), sedangkan kerja lembur dilakukan setelah waktu kerja normal ( ). Menurut keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP.102/MEN/VI/2004 pasal 3, pasal 7 dan pasal 11 standar upah untuk lembur adalah: 1. Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 (jam) dalam 1(satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1(satu) minggu. 2. Memberikan makanan dan minuman sekurang-kurangnya kalori apabila kerja lembur dilakukan selama 3 jam atau lebih. 3. Untuk kerja lembur pertama harus dibayar sebesar 1,5 (satu setengah) kali upah sejam. 4. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayar upah sebesar 2 (dua) kali upah sejam. Tabel 4.4 Tarif lembur tenaga kerja No Jenis Pekerja Upah kerja perhari Upah kerja perjam 1 Mandor Rp Rp Kepala Tukang Rp Rp Tukang Rp Rp Pekerja Rp Rp Sumber : Hasil pengolahan data Produktifitas kerja lembur diperhitungkan sebesar 75% dari produktifitas normal. Penurunan produktifitas ini disebabkan oleh kelelahan pekerja,

7 27 keterbatasan pandangan pada malam hari, serta keadaan cuaca yang dingin. Untuk kegiatan-kegiatan kritis yang akan dipercepat dihitung berdasarkan data biaya langsung pekerjaan sehingga diperoleh pertambahan biaya (cost slope) pekerjaan, untuk pertambahan biaya makanan minuman serta buah diasumsikan sebesar Rp /pekerja, adapun salah satu contoh perhitungannya sebagai berikut: Pek. Cor Kolom Utama K1 40/40 Lantai 02 Volume = 15,36 m Durasi normal = 10 hari x 8 jam = 80 jam Crashing = 2 hari Durasi percepatan = 10 2 = 8 hari x 8 jam= 64 jam Produkrifitas harian normal = Produktifitas harian dipercepat = =, =, = 0,19 m /jam = 0,24 m /jam,, Waktu lembur perhari = x 8 jam x 75%, = 1,5 = 2 jam/hari Tambahan waktu lembur = 2 jam/hari x 2 hari = 4 jam Biaya lembur perjam : Tukang : (Rp x 1,5 ) + (Rp x 2 ) = Rp Kepala Tukang : (Rp x 1,5 ) + (Rp x 2 ) = Rp Mandor : (Rp x 1,5 ) + (Rp x 2 ) = Rp Pekerja : (Rp x 1,5 ) + (Rp x 2 ) = Rp Upah lembur : Tukang : 2 x 4 jam x Rp = Rp Kepala Tukang :1 x 4 jam x Rp = Rp Mandor : 1 x 4 jam x Rp = Rp Pekerja : 6 x 4 jam x Rp = Rp = Rp Tambahan biaya makanan, minuman dan buah = Rp x Jumlah Pekerja Maka, total biaya lembur = Rp ( Rp x 10) = Rp

8 28 Biaya normal = Rp Biaya percepatan = Rp Rp = Rp Slope biaya perhari = = = Rp Slope biaya setelah crashing = Rp x 2 hari = Rp Untuk perhitungan upah lembur dan slope biaya selanjutnya ditabelkan, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.5 dan dan Tabel 4.6 Tabel 4.5 Upah Biaya Lembur Pekerjaan Pas. Dinding 1/2 Bata Sp. 1PC : 3PP Lantai 02 Pek. Cor Kolom Utama K1 40/40 Lantai 02 Upah Lembur Rp Rp Pas. Dinding 1/2 Bata Sp. 1PC : 5PP Lantai 02 Rp Pek. Plesteran Dinding +Kolom, Plat Luifel, & Balok sp. 1PC : 3PP Lantai 02 Rp Pek. Plesteran Dinding sp. 1PC : 5PP Lantai 02 Pek. Kuda-Kuda Rangka Baja Ringan & Atap Metal Rp Rp Sumber : Hasil pengolahan data

9 29 Tabel 4.6 Slope Biaya Pekerjaan Akibat Percepatan Jam Lembur KODE PEK Normal Percepatan Slope Crashing Durasi Biaya Durasi Biaya Biaya AQ 10 Rp Rp Rp W 10 Rp Rp Rp AR 12 Rp Rp Rp AS 12 Rp Rp Rp AT 12 Rp Rp Rp AA 7 Rp Rp Rp Sumber : Hasil pengolahan data Selanjutnya untuk perhitungan biaya langsung, biaya tidak langsung dan biaya total yang diakibatkan pertambahan jam kerja (lembur) dapat dilihat pada salah satu contoh perhitungan dibawah ini. Biaya Langsung = Rp Rp = Rp Biaya Tak Langsung = (Rp : 180) x 178 = Rp Biaya Total = Rp Rp = Rp Untuk selanjutnya, perhitungan Biaya Langsung, Biaya Tidak Langsung dan Biaya Total disajikan dalam Tabel 4.6, Tabel 4.7 dan Tabel 4.8 dibawah ini.

10 30 Tabel 4.7 Perhitungan Biaya Langsung Jam Lembur Jenis Pekerjaan Durasi Biaya 180 Rp Pas. Dinding 1/2 Bata Sp. 1PC : 3PP Lantai Rp Pek. Cor Kolom Utama K1 40/40 Lantai Rp Pas. Dinding 1/2 Bata Sp. 1PC : 5PP Lantai Rp Pek. Plesteran Dinding +Kolom, Plat Luifel, & Balok sp. 1PC : 3PP Lantai Rp Pek. Plesteran Dinding sp. 1PC : 5PP Lantai Rp Pek. Kuda-Kuda Rangka Baja Ringan & Atap Metal Sumber : Hasil pengolahan data 168 Rp Tabel 4.8 Perhitungan Biaya Tidak Langsung Jam Lembur Jenis Pekerjaan Pas. Dinding 1/2 Bata Sp. 1PC : 3PP Lantai 02 Pek. Cor Kolom Utama K1 40/40 Lantai 02 Pas. Dinding 1/2 Bata Sp. 1PC : 5PP Lantai 02 Pek. Plesteran Dinding +Kolom, Plat Luifel, & Balok sp. 1PC : 3PP Lantai 02 Pek. Plesteran Dinding sp. 1PC : 5PP Lantai 02 Pek. Kuda-Kuda Rangka Baja Ringan & Atap Metal Sumber : Hasil pengolahan data Durasi Biaya 180 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

11 31 Tabel 4.9. Perhitungan Total biaya proyek Jam Lembur Durasi Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung Total Biaya 180 Normal Rp Rp Rp hari Rp Rp Rp hari Rp Rp Rp hari Rp Rp Rp hari Rp Rp Rp hari Rp Rp Rp hari Rp Rp Rp Sumber: Hasil pengolahan data Berdasarkan tabel 4.8 diatas diperoleh total biaya proyek dengan durasi atau umur proyek yang optimal yakni pada umur proyek 170 hari kerja dengan total biaya proyek yang optimum sebesar Rp dengan persentase efisiensi waktu dan biaya proyek adalah sebagai berikut: 1. Efisiensi waktu proyek 180 HK 168 HK = 12 hari Atau x 100% = 6,67 % Efisiensi biaya proyek Rp Rp = Rp Rp Atau... x 100% = 0,305% Adapun hubungan antara biaya langsung, biaya tidak langsung dan total biaya proyek terhadap waktu dan biaya optimal dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

12 32 Biaya total Rp1,232,000,000 Rp1,230,736,709 Rp1,230,000,000 Rp1,228,714,834 Rp1,228,000,000 Rp1,226,000,000 Rp1,224,000,000 Rp1,227,443,334 Rp1,226,413,584 Rp1,225,513,834 Rp1,224,695,084 Rp1,223,945,709 Rp1,222,000,000 Rp1,220,000, Durasi Proyek (hari) Gambar 4.1 Grafik Biaya Langsung akibat Jam lembur Biaya total Rp164,000,000 Rp162,000,000 Rp160,000,000 Rp158,000,000 Rp156,000,000 Rp154,000,000 Rp152,000,000 Rp162,000,000 Rp160,200,000 Rp158,400,000 Rp156,600,000 Rp154,800,000 Rp153,000,000 Rp150,000,000 Rp151,200,000 Rp148,000,000 Rp146,000,000 Rp144,000, Durasi Proyek (hari) Gambar 4.2 Grafik Biaya Tidak Langsung akibat Jam lembur

13 33 Biaya total Rp1,386,000,000 Rp1,385,000,000 Rp1,384,895,084 Rp1,384,000,000 Rp1,383,913,834 Rp1,383,000,000 Rp1,383,013,584 Rp1,382,000,000 Rp1,381,936,709 Rp1,381,714,834 Rp1,382,243,334 Rp1,381,000,000 Rp1,380,000, Durasi Proyek (hari) Gambar 4.3 Grafik Biaya total akibat Jam lembur

14 34 Biaya total Rp1,386,000,000 Rp1,385,000,000 Rp1,384,895,084 Rp1,384,000,000 Rp1,383,913,834 Rp1,383,000,000 Rp1,383,013,584 Rp1,382,000,000 Rp1,381,936,709 Rp1,381,714,834 Rp1,382,243,334 Rp1,381,000,000 Rp1,380,000,000 Rp1,232,000,000 Rp1,230,000,000 Rp1,228,000,000 Rp1,226,000,000 Rp1,224,000,000 Rp Rp162,000,000 Rp Rp1,230,736,709 Rp160,200,000 Rp Rp1,228,714,834 Rp158,400,000 Rp156,600,000 Rp Rp1,227,443,334 Rp Rp154,800,000 Rp1,226,413,584 Rp153,000,000 Rp1,225,513,834 Rp Rp151,200,000 Rp1,224,695,084 Rp Rp1,223,945,709 Rp1,222,000,000 Rp1,220,000, = Biaya Langsung = Biaya Tidak Langsung = Biaya Total Durasi Proyek (hari) Gambar 4.4 Grafik Biaya Langsung, Biaya tidak langsung, Biaya total akibat Jam lembur

15 Penambahan Pekerja Untuk perhitungan penambahan pekerja dilakukan dari kegiatan-kegiatan kritis yang akan dipercepat dan dihitung berdasarkan data biaya langsung pekerjaan sehingga diperoleh pertambahan biaya (cost slope) pekerjaan, adapun salah satu contoh perhitungannya sebagai berikut: Pek. Cor Kolom Utama K1 40/40 Lantai 02 Volume = 15,36 m Durasi normal = 10 Kapasitas tenaga kerja per 1 m adalah: Pekerja 3,80 Rp ,00 Mandor 0,30 Rp ,00 Tukang 1,80 Rp ,00 Kepala tukang 0,10 Rp ,00 Kapasitas pekerja = 1 3,80 = 0,2632 m /orang.hari Jumlah Pekerja = Jadi upah pekerja Kapasitas Mandor = Jumlah Mandor Jadi upah Mandor, 0,2362 x 10 hari = 5,836 = 6 orang = 6 orang x Rp ,00 = Rp ,00 perhari /0.30 = 0,0789 m /orang.hari = 0,0789 x 6 orang = = 1 orang = 1 orang x Rp ,00 = Rp ,00 perhari Kapasitas tukang = 1 1,80 = m /orang.hari Jumlah tukang = Jadi upah tukang Kapasitas kepala tukang = Jumlah kepala tukang x 10 hari = 2,765 = 2 orang = 2 orang x Rp ,00 = Rp ,00 perhari / 0,10 = 0,056 m /orang.hari = 0,056 x 2 orang = 0,111 = 1 orang Jadi upah kepala tukang = 1 orang x Rp ,00 = Rp ,00 perhari Jadi upah tenaga kerja selama 7 hari durasi normal pekerjaan adalah: (Rp Rp Rp Rp ) x 10 hari = Rp ,00

16 36 Pekerjaan ini akan dipercepat dengan durasi percepatan 2 hari, adapun perhitungannya adalah sebagai berikut: Kondisi Percepatan Durasi = 8 hari Volume = m Perhitungan biaya tenaga kerja adalah: Kapasitas pekerja = 1 3,80 = 0,2632 m /orang.hari Jumlah Pekerja =, 0,2362 x 8 hari = 7,289 = 8 orang Jadi upah pekerja = 8 orang x Rp ,00 = Rp ,00 perhari Kapasitas Mandor = Jumlah Mandor Jadi upah Mandor /0.30 = 0,0789 m /orang.hari = 0,0789 x 8 orang = = 1 orang = 1 orang x Rp ,00 = Rp ,00 perhari Kapasitas tukang = 1 1,80 = 10,00 = m /orang.hari Jumlah tukang = Jadi upah tukang Kapasitas kepala tukang = Jumlah kepala tukang x 8 hari = 3,4 = 3 orang = 3 orang x Rp ,00 = Rp ,00 perhari / 0,10 = 0,056 m /orang.hari = 0,056 x 3 orang = = 1 orang Jadi upah kepala tukang = 1 orang x Rp ,00 = Rp ,00 perhari Jadi upah tenaga kerja selama 5 hari durasi pekerjaan dipercepat adalah: (Rp Rp Rp Rp ) x 8 hari = Rp ,00 Slope biaya akibat percepatan adalah: Slope biaya = Biaya dipersingkat Biaya normal Waktu normal-waktu dipersingkat =... - Rp = Rp perhari Slope biaya untuk percepatan 2 hari = Rp x 2 hari = Rp

17 37 Untuk selanjutnya, perhitungan slope biaya pekerjaan disajikan dalam Tabel 4.10 dibawah ini. Tabel 4.10 Slope Biaya Pekerjaan Akibat Penambahan Pekerja Kode Pek Normal Percepatan Slope Crashing Durasi Biaya Durasi Biaya Biaya AA 7 Rp Rp Rp AR 12 Rp Rp Rp W 10 Rp Rp Rp AQ 10 Rp Rp Rp AS 12 Rp Rp Rp AT 12 Rp Rp Rp Sumber: Hasil Pengolahan data Berdasarkan perhitungan Tabel 4.10 diatas, diperoleh total durasi percepatan proyek selama 12 hari dengan Slope biaya sebesar Rp Setelah diperoleh pertambahan biaya (cost slope ) masing-masing pekerjaan, selanjutnya dilakukan perhitungan kenaikan biaya langsung pekerjaan. Untuk perhitungan biaya langsung dilakukan dengan cara: Biaya langsung = Rp Rp = Rp Adapun kenaikan biaya langsung dan biaya tidak langsung pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.11 dan Tabel 4.12 dibawah ini.

18 38 Tabel 4.11 Perhitungan Biaya Langsung Penambahan Pekerja Kode Pekerjaan Pek. Kuda-Kuda Rangka Baja Ringan & Atap Metal Durasi Biaya 180 Rp Rp Pas. Dinding 1/2 Bata Sp. 1PC : 5PP Lantai Rp Pek. Cor Kolom Utama K1 40/40 Lantai Rp Pas. Dinding 1/2 Bata Sp. 1PC : 3PP Lantai Rp Pek. Plesteran Dinding +Kolom, Plat Luifel, & Balok sp. 1PC : 3PP Lantai Rp Pek. Plesteran Dinding sp. 1PC : 5PP Lantai Rp Sumber: Hasil Pengolahan data Tabel 4.12 Perhitungan Biaya Tidak Langsung Kode Pekerjaan Durasi Biaya Normal 180 Rp Pek. Kuda-Kuda Rangka Baja Ringan & Atap Metal 178 Rp Pas. Dinding 1/2 Bata Sp. 1PC : 5PP Lantai Rp Pek. Cor Kolom Utama K1 40/40 Lantai Rp Pas. Dinding 1/2 Bata Sp. 1PC : 3PP Lantai Rp Pek. Plesteran Dinding +Kolom, Plat Luifel, & Balok sp. 1PC : 3PP Lantai Rp Pek. Plesteran Dinding sp. 1PC : 5PP Lantai Rp Sumber: Hasil Pengolahan data

19 39 Keterangan: 1. Biaya gaji perhari diperoleh dari total biaya tidak langsung dibagi dengan umur proyek. 2. Durasi percepatan diperoleh dari selisih antara waktu normal dengan waktu percepatan. 3. Total biaya gaji diperoleh dari durasi percepatan dikalikan dengan biaya gaji perhari. 4. Total biaya tidak langsung diperoleh dari total biaya tidak langsung dikurangi dengan total biaya gaji. Adapun salah satu contoh perhitungannya adalah sebagai berikut: Biaya Gaji perhari = Total Biaya Tidak Langsung Umur Proyek Biaya Gaji perhari = Rp. Rp HK Biaya Gaji perhari = Rp ,00 perhari Total Biaya Gaji = Biaya Gaji perhari x Waktu Percepatan Total Biaya Gaji = Rp ,00 x 2 hari Total Biaya Gaji = Rp ,00 Biaya Tidak Langsung = Total Biaya Tidak Langsung Total Biaya Gaji Biaya Tidak Langsung = Rp. Rp Rp ,00 Biaya Tidak Langsung = Rp Total biaya proyek adalah jumlah dari biaya langsung ditambah dengan biaya tidak langsung. Kedua-duanya berubah sesuai dengan waktu dan kemajuan proyek seperti pada tabel 4.13 dibawah ini.

20 40 Tabel 4.13 Perhitungan Total Biaya proyek Durasi Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung Total Biaya 180 Normal Rp Rp Rp hari Rp Rp Rp hari Rp Rp Rp hari Rp Rp Rp hari Rp Rp Rp hari Rp Rp Rp hari Rp Rp Rp Sumber: Hasil Pengolahan data Keterangan: 1. Biaya langsung diperoleh dari tabel 4.11 kenaikan biaya langsung. 2. Biaya tidak langsung diperoleh dari tabel 4.12 perhitungan biaya tidak langsung. 3. Total biaya proyek diperoleh dari penjumlahan antara biaya langsung dengan biaya tidak langsung. Berdasarkan tabel 4.13 diatas diperoleh total biaya proyek dengan durasi atau umur proyek yang optimal yakni pada umur proyek 170 hari kerja dengan total biaya proyek yang optimum sebesar Rp Dengan persentase efisiensi waktu dan biaya proyek adalah sebagai berikut: 1. Efisiensi waktu proyek 180 HK 168 HK = 12 hari Atau x 100% = 6,7 % 180

21 41 2. Efisiensi biaya proyek Rp Rp = Rp Rp Rp Atau... x 100% = 0,586% Adapun hubungan antara biaya langsung, biaya tidak langsung dan total biaya proyek terhadap waktu dan biaya optimal dapat dilihat pada grafik-grafik dibawah ini. Biaya total Rp1,227,500,000 Rp1,227,000,000 Rp1,227,038,209 Rp1,226,500,000 Rp1,226,000,000 Rp1,225,500,000 Rp1,225,000,000 Rp1,224,500,000 Rp1,224,000,000 Rp1,223,500,000 Rp1,223,000,000 Rp1,222,500,000 Rp1,224,823,209 Rp1,224,588,209 Rp1,224,333,209 Rp1,224,133,209 Rp1,223,973,209 Rp1,223,945,709 Rp1,222,000, Durasi Proyek (hari) Gambar 4.6 Grafik Biaya Langsung akibat Penambahan pekerja

22 42 Biaya total Rp164,000, Rp162,000, Rp160,000, Rp158,000, Rp156,000, Rp154,000, Rp152,000, Rp162,000, Rp160,200, Rp158,400, Rp156,600, Rp154,800, Rp153,000, Rp150,000, Rp151,200, Rp148,000, Rp146,000, Rp144,000, Durasi Proyek (hari) Gambar 4.7 Grafik Biaya tidak Langsung akibat Penambahan pekerja Biaya total Rp1,388,000,000 Rp1,386,000,000 Rp1,385,945,709 Rp1,384,000,000 Rp1,382,000,000 Rp1,380,000,000 Rp1,378,000,000 Rp1,376,000,000 Rp1,378,238,209 Rp1,377,823,209 Rp1,384,173,209 Rp1,382,533,209 Rp1,380,933,209 Rp1,379,388,209 Rp1,374,000,000 Rp1,372,000, Durasi Proyek (hari) Gambar 4.8 Grafik Biaya Total akibat Penambahan pekerja

23 43 Biaya total Rp1,388,000,000 Rp1,386,000,000 Rp1,385,945,709 Rp1,384,000,000 Rp1,382,000,000 Rp1,382,533,209 Rp1,384,173,209 Rp1,380,000,000 Rp1,378,000,000 Rp1,376,000,000 Rp1,378,238,209 Rp1,377,823,209 Rp1,379,388,209 Rp1,380,933,209 Rp1,374,000,000 Rp1,372,000,000 Rp1,227,500,000 Rp1,227,000,000 Rp1,226,500,000 Rp1,226,000,000 Rp1,225,500,000 Rp1,225,000,000 Rp1,224,500,000 Rp1,224,000,000 Rp1,223,500,000 Rp1,223,000,000 Rp Rp1,227,038,209 Rp162,000, Rp Rp160,200, Rp Rp158,400, Rp1,224,823,209 Rp Rp156,600, Rp1,224,588,209 Rp154,800, Rp1,224,333,209 Rp Rp153,000, Rp Rp151,200, Rp1,224,133,209 Rp1,223,973,209 Rp1,223,945,709 Rp Rp1,222,500,000 Rp1,222,000, = Biaya Langsung = Biaya Tidak Langsung = Biaya Total Durasi Proyek (hari) Gambar 4.9 Grafik Biaya Langsung, Biaya tidak langsung, Biaya total akibat Penambahan pekerja

24 Biaya Total Jam Lembur dan Penambahan Pekerja Dari perhitungan didapatlah perbedaan antara biaya total akibat penambahan jam lembur dan penambahan pekerja, seperti pada tabel 4.14 dibawah ini. Tabel 4.14 Biaya total akibat Jam Lembur dan Penambahan Pekerja Durasi (Jam Lembur) Biaya Total (Penambahan Pekerja) 180 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari tabel 4.14 dapat dilihat bahwa waktu optimal yang didapatkan dari pertambahan jam kerja lembur serta penambahan pekerja selama 170 HK, dengan biaya yang paling optimal yaitu sebesar Rp pada penambahan pekerja. 4.5 PEMBAHASAN Proyek konstruksi berkembang semakin besar dan rumit dewasa ini baik dari segi fisik maupun biaya. Pada prakteknya suatu proyek mempunyai keterbatasan akan sumber daya, baik berupa manusia, material, biaya ataupun alat. Hal ini membutuhkan suatu manajemen proyek mulai dari fase awal proyek hingga penyelesaian proyek. Oleh karena itu dibutuhkanlah suatu perencanaan dan pengendalian biaya dan waktu yang merupakan nagian dari manejemen

25 45 proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas, prestasi suatu proyek dapat dinilai dari segi biaya dan waktu. Biaya yang telah dikeluarkan dan waktu yang telah digunakan harus direncanakan seoptimum mungkin tanpa mengesampingkan mutu dan hasil akhir proyek tersebut. Mempercepat suatu proyek dapat dilakukan dengan menggunakan penambahan jam kerja lembur ataupun dengan penambahan pekerja. Salah satu metode yag dapat digunakan untuk menganalisis pengaruh percepatan proyek terhadap biaya yang harus dikeluarkan adalah dengan metode pertukaran waktu dan biaya ( Time Cost Trade Off Method ). Dalam Time Cost Trade off akan dapat diketahui/dihitung percepatan yang paling maksimum dan biaya yang paling minimum. Pada Proyek Revitalisasi Gedung Badan Pusat Statistik Gorontalo direncanakan dengan penambahan jam kerja lembur dan penambahan jumlah pekerja. Dari hasil penelitian didapat adanya pertambahan biaya langsung yang diakibatkan oleh jam lembur maupun penambahan jumlah pekerja. Durasi normal dari perencanaan proyek tersebut adalah 180 HK dengan biaya total adalah sebesar Rp Berdasarkan penelitian penambahan jam kerja lembur dan penambahan pekerja memiliki efisiensi waktu optimum proyek selama 170 HK atau 6,67%. Sedangkan untuk efisiensi biaya Jam kerja lembur optimum didapatkan sebesar Rp atau 0,305%. Sedangkan untuk penambahan jumlah pekerja memiliki efisiensi biaya optimum proyek adalah sebesar Rp atau 0,586%. Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa penambahan pekerja lebih efisien dibandingkan penambahan jam kerja lembur dengan keuntungan biaya yang lebih besar.

OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM DAN PDM

OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM DAN PDM OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM DAN PDM Noval Antuli Arfan Utiarahman, Komang Arya Utama Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO

OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No. Vol., Juli 203 OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO Nurhadinata Buluatie Arfan Utiarahman, Komang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Optimalisasi Waktu dan Biaya Usaha yang dilakukan dalam mempercepat waktu pelaksanaan proyek yakni dengan menambah sumber daya (biaya), penambahan ini berupa

Lebih terperinci

Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009

Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 PENGARUH JAM KERJA LEMBUR TERHADAP BIAYA PERCEPATAN PROYEK DENGAN TIME COST TRADE OFF ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Rehabilitasi Ruang

Lebih terperinci

3 Jurusan Teknik Sipil Universitas Tama Jagakarsa Jalan Letjen TB Simatupang No. 152 Jakarta

3 Jurusan Teknik Sipil Universitas Tama Jagakarsa Jalan Letjen TB Simatupang No. 152 Jakarta Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 PERCEPATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DENGAN METODE PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (STUDI KASUS: PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SEKOLAH

Lebih terperinci

I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO

I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO 3109.105.008 ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL MIDTOWN SURABAYA TRI WAHYU NUR WIJAYANTO 3109.105.008 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Syafri Antu Arfan Utiarahman, Darwis Hinelo Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri Gorontalo

Syafri Antu Arfan Utiarahman, Darwis Hinelo Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri Gorontalo Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No.1 Vol. 1, Juli 2013 OPTIMALISASI PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE JARINGAN KERJA PDM (Studi kasus Pembangunan Gedung Pusat Layanan Administrasi Terpadu Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN digilibunsacid BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 41 Pembangunan Jalan Tol Solo-Semarang (Bawen Solo Seksi II) 411 Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi kasus dalam skripsi ini adalah Proyek Pembangunan

Lebih terperinci

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off ABSTRAK Pelaksanaan proyek konstruksi sering kali ditemukan masalah-masalah seperti penyelesaian proyek yang tidak sesuai dengan kontrak atau terlambat dari yang telah direncanakan di dalam kontrak. Faktor-

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Optimalisasi Biaya dan Waktu Dalam pelaksanaan pembangunan proyek kontruksi sering mengalami keterlambatan akibat berbagai hal yang menyebabkan terjadinya kerugian materi dan

Lebih terperinci

PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI

PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI Perencanaan Waktu Pelaksanaan Konstruksi (time schedule) adalah rencana waktu penyelesaian masing-masing pekerjaan konstruksi secara rinci dan berurutan. (pekerjaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ABSTRAK Permasalahan konstruksi yang sering terjadi adalah keterlambatan pelaksanaan proyek. Sebagai objek dari penelitian ini adalah Pembangunan Gedung Puskesmas I Abiansemal yang dalam pelaksanaan dilapangan

Lebih terperinci

Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TCTO (TIME COST TRADE OFF)PADA PROYEK KONSTRUKSI 1 (Studi

Lebih terperinci

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN TAHUN ANGGARAN : 2011 No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Harga 1 2 3 5 6 I. PERSIAPAN 1 Pek. Pembongkaran dan Pembersihan Lokasi Ls 1,000 2 Pek. Pengukuran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA TIME COST TRADE OFF

BAB IV ANALISA TIME COST TRADE OFF waktu penyelesaian proyek dapat dikurangi sehingga biaya yang dikeluarkan akibat keterlambatan tersebut dapat ditekan seminimum mungkin. Aktivitas-aktivitas sisa yang ada kemudian diidentifikasi berdasarkan

Lebih terperinci

Akhmad Khoirul Hidayat ( ) Halaman 1

Akhmad Khoirul Hidayat ( ) Halaman 1 Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN

STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN Nama : Handy Nrp : 0021123 Pembimbing : Maksum Tanubrata,Ir., MT. FAKULTAS

Lebih terperinci

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis. ABSTRAK Dalam pelaksanaan proyek konstruksi berbagai hal dapat terjadi, salah satunya ketidaksesuaian antara jadwal pelaksanaan (time schedule) dengan realisasi di lapangan. Proyek pembangunan Six Senses

Lebih terperinci

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off. ABSTRAK Pelaksanaan proyek dengan penggunaan bahan-bahan, tenaga kerja, dan teknologi yang semakin canggih sehingga perkembangan dunia konstruksi bangunan semakin hari semakin pesat. Proyek dikatakan berhasil

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I Pekerjaan : Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano Lokasi : Kecamatan Mawasangka Tahun Anggaran : 2016 NO JUMLAH (Rp.) 1 2 3 I PEKERJAAN PENDAHULUAN

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN DAFTAR SATUAN ANALISA PEKERJAAN No SATUAN UPAH BAHAN A PEKERJAAN PERSIAPAN 1 PEMASANGAN BOWPLANK/ 10 M' 0,01000 Kepala Tukang 0,10000 Tukang 0,10000 Pekerja 0,05000 Mandor 0,01200 M3 Balok Klas IV 0,02000

Lebih terperinci

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik 1 Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik Hendrawan Martha Pradikta, Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut

Lebih terperinci

Ketut Wisnu Sanjoyo ( ) Halaman 1

Ketut Wisnu Sanjoyo ( ) Halaman 1 Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN

Lebih terperinci

BILL Of QUANTITY ( B.Q )

BILL Of QUANTITY ( B.Q ) PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENGKALIS BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN Jalan Antara Bengkalis RENCANA ANGGARAN BIAYA BILL Of QUANTITY ( B.Q ) KEGIATAN : Pembangunan Gedung Kantor TAHUN ANGGARAN 2013

Lebih terperinci

Pradareozy Rauufan Rahima ( ) Halaman 1

Pradareozy Rauufan Rahima ( ) Halaman 1 Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN

Lebih terperinci

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF (TCTO) (Studi Kasus Proyek Bangunan Rawat Inap Kelas III dan Parkir RSUD Dr. Moewardi Surakarta) Abstract Ricky Arvianto 1), Fajar Sri Handayani

Lebih terperinci

PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG

PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG Vicky Ramadhani, M. Hamzah Hasyim, Saifoe El Unas Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

Papa, Mama dan Nana. Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu. ( 2 Tawarikh 15 : 7 )

Papa, Mama dan Nana. Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu. ( 2 Tawarikh 15 : 7 ) Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu. ( 2 Tawarikh 15 : 7 ) Marilah kepada-ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu penyelesaian proyek bisa dipercepat dari kurun waktu normal dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu penyelesaian proyek bisa dipercepat dari kurun waktu normal dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam penjadwalan pelaksanaan suatu proyek konstruksi, kurun waktu penyelesaian proyek bisa dipercepat dari kurun waktu normal dengan menambah sumber daya dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PERCEPATAN WAKTU DAN OPTIMALISASI BIAYA MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD

ANALISIS PERCEPATAN WAKTU DAN OPTIMALISASI BIAYA MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD ANALISIS PERCEPATAN WAKTU DAN OPTIMALISASI BIAYA MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (Studi Kasus Pembangunan RKB (Bertingkat Lantai II) SMA Negeri 4 Wira Bangsa Meulaboh)

Lebih terperinci

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF Imay Zulkasa 1), Budiono 2),dan Budi Arief 3) ABSTRAK Berbagai hal dapat terjadi dalam pelaksanaan proyek

Lebih terperinci

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1 Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1 (Studi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Gambaran Umum Perusahaan CV.PUTRI TUNGGAL GENERAL CONTRACTOR. adalah sebuah perusahaan dalam bidang contractor dan suplier. Yang berdiri pada tanggal 17 juli

Lebih terperinci

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Halaman Motto dan Persembahan... iii Intisari... v Kata Pengantar... vi Daftar Isi... viii Daftar Gambar... x Daftar Tabel... xi Daftar Lampiran...

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

ANALISIS PERCEPATAN WAKTU PROYEK DENGAN TAMBAHAN BIAYA YANG OPTIMUM

ANALISIS PERCEPATAN WAKTU PROYEK DENGAN TAMBAHAN BIAYA YANG OPTIMUM ANALISIS PERCEPATAN WAKTU PROYEK DENGAN TAMBAHAN BIAYA YANG OPTIMUM (Studi Kasus : Proyek Pekerjaan Pembangunan Gedung Mako Polsek Jetis Type 305 & Fasum Gedung Mako Polsek Jetis - Yogyakarta Danny Setiawan

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA Kegiatan : 0 PEKERJAAN : PENGEMBANGAN PENETASAN LOKASI : BPTU KDI KEC. TAMBANG ULANG NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH (Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

Lebih terperinci

MEMPERCEPAT WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR)

MEMPERCEPAT WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) MEMPERCEPAT WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) ( STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN ISHANA VILLA & SPA ) TUGAS AKHIR Oleh: I KETUT OKA TRISNA 1219151039 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan proyek konstruksi saat ini menjadikan suatu proyek semakin kompleks dan rumit, karena dalam proyek yang besar dan kompleks membutuhkan sumber daya yang digunakan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN RAB PRODUKTIVITAS DASAR-DASAR PERHITUNGAN

PERHITUNGAN RAB PRODUKTIVITAS DASAR-DASAR PERHITUNGAN PERHITUNGAN RAB PRODUKTIVITAS 1. Dasar-Dasar Perhitungan 2. Cara SNI 3. Cara Modern 4. Menghitung Jumlah Tenaga Kerja 5. Menghitung Produktivitas DASAR-DASAR PERHITUNGAN Perhitungan biaya suatu pekerjaan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumberdaya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

Dono Wahyu Wibowo ( ) Halaman 1

Dono Wahyu Wibowo ( ) Halaman 1 Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Proyek Bangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir RSUD Dr. Moewardi Surakarta beralamat di Jalan Kolonel Sutarto 132 Surakarta. Secara rinci letak pelaksanaan

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 - 1 - LAMPIRAN II : KEPUTUSAN ALIKOTA MADIUN NOMOR : 050-401.012/ /2015 TANGGAL : ANALISA KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 KODE BARANG URAIAN KEGIATAN KOEF 2.01 HSPK FISIK

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 202 Wilayah Jember NO. JENIS PEKERJAAN BAHAN UPAH JUMLAH BULAT 2 B. PEKERJAAN TANAH Analisa SNI Dinas PU. Cipta Karya

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian 1. Data Umum Proyek Adapun gambaran umum dari Proyek Peningkatan Ruas Jalan Siluk-Kretek STA 0+000 sampai STA 6+773,5 Kab.Bantul ini adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction)

OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction) OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction) TUGAS AKHIR Oleh : Made Angga Sadhyani Surya 1204105098

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK LANJUTAN TAHAP III PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI(FTIF) ITS

TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK LANJUTAN TAHAP III PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI(FTIF) ITS TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK LANJUTAN TAHAP III PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI(FTIF) ITS Disusun Oleh: I MADE JULI ADI ARTA NRP. 3106 100 701 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PR 1 MANAJEMEN PROYEK

PR 1 MANAJEMEN PROYEK PR 1 MANAJEMEN PROYEK Suatu bagian gedung 2 lantai menggunakan struktur beton bertulang seperti ditunjukkan pada lampiran. Data-data teknis struktur bangunan adalah sebagai berikut : Luas bangunan : 5

Lebih terperinci

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) PROGRAM : PENINGKATAN EFISIENSI PERDAGANGAN DALAM NEGERI KEGIATAN : PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PASAR PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PASAR LELANG KARET LOS 15 X

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan proyek konstruksi saat ini menjadikan suatu proyek semakin kompleks dan rumit, karena dalam proyek yang besar dan kompleks membutuhkan sumber daya yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. MANAJEMEN PROYEK Manajemen proyek adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari manusia dan material dengan menggunakan tehnik

Lebih terperinci

Scheduling Method, dan telah didapatkan waktu penyelesaian proyek masingmasing

Scheduling Method, dan telah didapatkan waktu penyelesaian proyek masingmasing BABV PEMBAHASAN 5.1. Waktu Penyelesaian Proyek Pada bab sebelumnya telah dilakukan pehitungan kebutuhan hari kerja dari seluruh kegiatan dengan menggunakan metode penjadwalan Linear Scheduling Method,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV Hasil dan analisis BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi proyek Nama proyek : Rukan Palladium blok A. Project Island Golf Island Lokasi Developer Konsultan Kontraktor No.SPK Sifat SPK. : Pantai

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) merupakan perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan

Lebih terperinci

JUDUL TUGAS AKHIR : PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

JUDUL TUGAS AKHIR : PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA JUDUL TUGAS AKHIR : PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA DISUSUN OLEH : TOMY ANDRIANTO NRP : 3106 100 626 Dosen Pembimbing : Supani.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman Judul i Pengesahan ii Persetujuan iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR LAMPIRAN xv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

REKAPITULASI NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN PERSIAPAN - B PEKERJAAN TANAH - C PEKERJAAN PASANGAN - D PEKERJAAN BETON -

REKAPITULASI NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN PERSIAPAN - B PEKERJAAN TANAH - C PEKERJAAN PASANGAN - D PEKERJAAN BETON - INTANSI REKAPITULASI : DINAS PU DAN PERUMAHAN KOTANJARBARU Tahun 2009 NO URAIAN JUMLAH HARGA A PERSIAPAN - B TANAH - PASANGAN - D BETON - E AT-ATAN - F LAIN-LAIN - JUMLAH - DIBULATKAN.. - RENANA ANGGARAN

Lebih terperinci

(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang)

(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang) Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1 (Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terlambat, maka kontraktor akan terkena sangsi berupa denda yang telah disepakati dalam dokumen kontrak.

BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terlambat, maka kontraktor akan terkena sangsi berupa denda yang telah disepakati dalam dokumen kontrak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka pendek. Dalam pelaksanaanya perlu diperhatikan triple constrain

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum 4.1.1 Data-data proyek Nama Proyek : Hotel Amaris Pettarani Lokasi Proyek : Jalan Andi Pangeran Pettarani, Makassar Pelaksanaan : 2 September 2013 22 September

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN Pekerjaan : Pemeliharaan Lahan Parkir Dosen dan Mahasiswa Politeknik Negeri Banjarmasin Lokasi : Banjarmasin Tahun Angga : 2012 No. 1 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

Lebih terperinci

PERCEPAT WAKTU PELEKSANAANNYA

PERCEPAT WAKTU PELEKSANAANNYA Latar Belakang Pada Proyek Pembangunan 1 unit Rumah sederhana type 45 di lokasi Driyorejo Perum Perumnas Cabang Gresik ini dibuat rencana percepatan pada pelaksanaannya. Type 45 D Pek.Struktur,Pek. Rangka

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR RC

PRESENTASI TUGAS AKHIR RC PRESENTASI TUGAS AKHIR RC - 91380 ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA DI MOJOKERTO STA 601+318.55 s/d STA 601+181.45 Hendi Yudhatama 3110 106 0155 Dosen Konsultasi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Dalam pengerjaan pembangunan rumah selama ini, CV. XYZ belum menggunakan metode-metode khusus dalam merencanakan waktu yang dibutuhkan. Selama

Lebih terperinci

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana LOGO PT / CV PT / CV. Alamat :. REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA No Uraian 1 2 3 A PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG I Persiapan dan Tanah II Pondasi dan Beton III Dinding dan Plesteran IV Lantai V Pekerjaaan

Lebih terperinci

Aplikasi Metode Time Cost Trade Off Pada Proyek Konstruksi: Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Indonesia

Aplikasi Metode Time Cost Trade Off Pada Proyek Konstruksi: Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Indonesia 30 JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 18 No. 1, 30-43, Mei 2015 Aplikasi Metode Time Cost Trade Off Pada Proyek Konstruksi: Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Indonesia (Application of Time Cost Trade

Lebih terperinci

waktu penyelesaian proyek selama 330 hari. Sedangkan pada penjadwalan dengan

waktu penyelesaian proyek selama 330 hari. Sedangkan pada penjadwalan dengan BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Durasi Penjadwalan dengan Bar-Chart seperti pada lampiran 4 menghasilkan waktu penyelesaian proyek selama 330 hari. Sedangkan pada penjadwalan dengan PDM seperti pada lampiran 5 menghasilkan

Lebih terperinci

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA Disusun oleh: Tomy Andrianto NRP : 3106 100 626 Dosen Pembimbing : Supani. ST. MT Farida Rachmawati

Lebih terperinci

BAB 5 PERENCANAAN WAKTU

BAB 5 PERENCANAAN WAKTU BAB 5 PERENCANAAN WAKTU 5.1 Pendahuluan 1. Tujuan Instruksional 1) Bagian 1 a) Memahami pentingnya perencanaan waktu pada proyek b) Memahami data yang diperlukan untuk perencanaan waqktu c) Mampu membuat

Lebih terperinci

ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA STA s/d STA DI MOJOKERTO

ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA STA s/d STA DI MOJOKERTO ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA STA 601+318.55 s/d STA 601+181.45 DI MOJOKERTO Hendi Yudhatama, Yusronia Eka Putri,ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

1. PERHITUNGAN COST SLOPE Menurut Soeharto, 1999, hubungan antara biaya -waktu normal dan dipersingkat dapat digambarkan sebagai berikut :

1. PERHITUNGAN COST SLOPE Menurut Soeharto, 1999, hubungan antara biaya -waktu normal dan dipersingkat dapat digambarkan sebagai berikut : 1. LATAR BELAKANG Proyek pembangunan Sekolah Tinggi Kesehatan Dan Akademi Kebidanan Siti Khodijah Muhammadiyah ini adalah dengan menggunakan perhitungan normal dan pelaksanaannya menggunakan HCS ( HOLLOW

Lebih terperinci

Naskah Publikasi. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Naskah Publikasi. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Naskah Publikasi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1 (Studi Kasus

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI digilib.uns.ac.id BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Gede Dedy Aryawan (2011) melakukan penelitian dengan judul Perbandingan Penambahan Waktu Kerja (Jam Lembur) dan Penambahan

Lebih terperinci

REKAPITULASI BIAYA. JUMLAH NO. U R A I A N P E K E R J A A N HARGA (Rupiah)

REKAPITULASI BIAYA. JUMLAH NO. U R A I A N P E K E R J A A N HARGA (Rupiah) REKAPITULASI BIAYA INSTANSI KEGIATAN PEKERJAAN LOKASI : MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KOTA BATAM : PENINGKATAN AKSES DAN MUTU MADRASAH ALIYAH : REHABILITASI 4 RKB MAN BATAM : BATAM JUMLAH NO. U R A I A

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pelaksanaan suatu proyek ada tiga hal utama yang harus terpenuhi, yaitu tepat waktu, biaya dan mutu. Waktu dan biaya memiliki hubungan yang sangat erat dan saling

Lebih terperinci

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.2, Februari 2015 ( ) ISSN:

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.2, Februari 2015 ( ) ISSN: ANALISA PENGARUH PERCEPATAN DURASI PADA BIAYA PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2013 (Studi Kasus : PEMBANGUNAN GEREJA GMIM SYALOOM KAROMBASAN) Fransisko Yeremia Wohon Robert J.M. Mandagi, Pingkan

Lebih terperinci

PERNYATAAN ANTI PLAGIAT..

PERNYATAAN ANTI PLAGIAT.. DAFTAR ISI ABSTRAK... PERNYATAAN ANTI PLAGIAT.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIGRAM... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan bangunan atau konstruksi, yaitu suatu lingkungan buatan yang bermanfaat bagi manusia.

Lebih terperinci

PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK GEDUNG PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK GEDUNG PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS Jurnal Info Manpro PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK GEDUNG PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS Dimas Aji Purnomo (1) Lalu Mulyadi (2) Edi Hargono (3) (1)(2)(3)

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA KOP PERUSAHAAN REKAPTULAS DAFTAR KUANTTAS DAN HARGA NO KOMPONEN JUMLAH A B C D PERSAPAN GAPURA Luas 8 M2 KANTOR Luas 216 M2 PETAK TOKO Luas 836 M2 E PEK. LOST PASAR TYPE ( Los Pakaian + Los Rempah Rempah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi Pembahasan

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi Pembahasan BAB III METODOLOGI 3.1 Metodologi Pembahasan Metodologi memberikan gambaran mengenai runtutan langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan atau kegiatan. Metodologi dibuat

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Dalam bab pembahasan akan dijelaskan secara rinci mengenai langkah-langkah dalam menyelesaikan tugas akhir ini yang meliputi perhitungan konsep nilai

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013 ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPDULP/POKJAPASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013 UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN SMPN SATU ATAP (SATAP) SUNGAI LAUT KEC. TANAH MERAH KELOMPOK KERJA (POKJA)

Lebih terperinci

PENGARUH PERCEPATAN DURASI TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN PERSEKOLAHAN EBEN HAEZAR MANADO)

PENGARUH PERCEPATAN DURASI TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN PERSEKOLAHAN EBEN HAEZAR MANADO) PENGARUH PERCEPATAN DURASI TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN PERSEKOLAHAN EBEN HAEZAR MANADO) Juan Sebastian Simatupang A. K. T. Dundu, Mochtar Sibi Fakultas Teknik Jurusan

Lebih terperinci

OWNERS ESTIMATE. : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat. Tahun Anggaran : 2015

OWNERS ESTIMATE. : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat. Tahun Anggaran : 2015 OWNERS ESTIMATE Kegiatan : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah Pekerjaan : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat Lokasi Pekerjaan : Jl. Abepura 2 Koya Barat Sumber Dana : APBN Tahun Anggaran

Lebih terperinci

BAB I 1.3. TUJUAN PENDAHULUAN

BAB I 1.3. TUJUAN PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Gedung Ciputra world Surabaya dibangun oleh Ciputra Group untuk mengembangkan bisnis properti di Surabaya. Dimana Ciputra World di dalamnya terdapat satu kesatuan

Lebih terperinci

ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TCTO) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS NEGERI MALANG

ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TCTO) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS NEGERI MALANG ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TCTO) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS NEGERI MALANG HARDIAN BUDI SANTOSO NRP. 3108.040.611 Dosen Pembimbing Ir. IMAM PRAYOGO PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) adalah tolok ukur dalam perencanaan pembangunan,baik ruma htinggal,ruko,rukan maupun gedung lainya. Dengan RAB

Lebih terperinci

HARGA JUMLAH NO. URAIAN PEKERJAAN VOL. SAT. ( Rp ) ( Rp )

HARGA JUMLAH NO. URAIAN PEKERJAAN VOL. SAT. ( Rp ) ( Rp ) BILL OF QUANTITY (BQ) Pekerjaan : PERBAIKAN RUMAH KACA dan HEAD HOUSE CIMANGGU BOGOR Lokasi : BALAI BESAR PENELITIAN dan PENGEMBANGAN BIOTEKNOLOGI dan SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN : CIMANGGU BOGOR Tahun

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY (BQ)

BILL OF QUANTITY (BQ) BILL OF QUANTITY (BQ) Rekapitulasi Program : Wajib Belajar Pendidikan Sembilan Tahun Lokasi : SMP N 1 Palmatak Kec.Palmatak NO URAIAN PEKERJAAN Rp. HARGA I PEKERJAAN PENDAHULUAN Rp. II PEKERJAAN GALIAN

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB IV METODELOGI PENELITIAN. Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. pengawas, dan lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi

BAB IV METODELOGI PENELITIAN. Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. pengawas, dan lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi 27 BAB IV METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Obyek penelitian ini dilakukan pada Proyek Pembangunan Gedung Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. B. Pengumpulan Data Pengumpulan data atau informasi

Lebih terperinci

ESTIMASI BIAYA. Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin ESTIMASI BIAYA DAN MANAJEMEN WAKTU

ESTIMASI BIAYA. Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin ESTIMASI BIAYA DAN MANAJEMEN WAKTU ESTIMASI BIAYA Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin DAFTAR HARGA SATUAN UPAH ESTIMASI BIAYA DAN MANAJEMEN WAKTU No. Macam Pekerja Upah Tenaga 1 Pekerja /hari 2

Lebih terperinci

Bab 4 Pengumpulan Dan Pengolahan Data

Bab 4 Pengumpulan Dan Pengolahan Data Bab 4 Pengumpulan Dan Pengolahan Data 4.. Pengumpulan Data 4... Deskripsi Perusahaan PPAT berdiri pada tahun 989, dengan nama Proyek Pengembangan Air Tanah Jawa Barat. Kemudian pada tahun 2005 berubah

Lebih terperinci

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI TAHUN ANGGARAN 2012

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI TAHUN ANGGARAN 2012 PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI TAHUN ANGGARAN 0 Jl. KH. Agus Salim Kota Baru (07) 7 Jambi 68 BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING) Nomor : 0/PAN/DINKES/0 KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

PERCEPATAN PROYEK PADA SEBUAH GEDUNG BERTINGKAT

PERCEPATAN PROYEK PADA SEBUAH GEDUNG BERTINGKAT PERCEPATAN PROYEK PADA SEBUAH GEDUNG BERTINGKAT Natalia Ranti Yunus NRP : 0521043 Pembimbing : Maksum Tanubrata, Ir.MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN Pelaksanaan suatu pembangunan tidak terlepas dari anggaran biaya yang diperlukan. Untuk suatu proyek, diperlukan jadwal yang efektif dan efisien sehingga

Lebih terperinci