BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian merupakan sebuah proses yang terdiri dari beberapa tahap. Tiaptiap tahap saling berhubungan satu sama lain, tiap tahap merupakan bagian yang menentukan untuk menjalankan tahap berikutnya. Landasan teori yang telah dijelaskan pada bab 2 merupakan dasar dalam melaksanakan penelitian dan mengacu pada latar belakang dan tujuan yang hendak dicapai. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, diperlukan suatu urutan langkah-langkah yang sistematis dan cermat. Metode penelitian merupakan langkah-langkah dan rencana dari proses berpikir dan memecahkan masalah. Langkah- langkah dan proses tersebut berupa latar belakang penentuan penelitian, penemuan masalah, pengamatan, pengumpulan data baik dari referensi tertulis maupun observasi langsung di lapangan. Setelah itu melakukan pengolahan data sampai kepada tahap penarikan kesimpulan atas permasalahan yang diteliti. Lokasi penelitian dilaksanakan pada proyek Aeropolis, Cengkareng. Proyek Aeropolis tower 1 ini terletak di jalan Marsekal Suryadarma, Cengkareng Tangerang. Proyek Aeropolis tower 1 ini adalah bangunan hunian berupa apartemen yang memiliki 8 lantai untuk dimana lantai ground menggunakan metode konvensional untuk pekerjaan betonnya sedangkan untuk lantai upper gorund keatas menggunakan metode pracetak untuk pekerjaan beton. Proyek Aeropolis tower 1 ini dikerjakan oleh PT. Anditama Wahana Sejahtera selaku kontraktor utama proyek. PT. Intiland Development Tbk. merupakan owner dari proyek yang dibantu oleh PT. Hadi & Associates selaku konsultan struktur dan PT. TETHAGRA ADITYATAMA selaku konsultan manejemen. Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2014 sampai dengan bulan Juli

2 Gambar 3.1 Lokasi Proyek Aeropolis 3.2 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk menunjang penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data Primer Data primer ini adalah data yang diperoleh dengan pengamatan langsung dari peneliti terhadap kondisi lapangan/progress yang sedang berjalan di lapangan serta hasil dari wawancara kepada para ahli (perencana, kontraktor dan drafter) mengenai hal-hal penting di lapangan yang dapat mempengaruhi hasil dari penelitian ini. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data penunjang yang berupa analisa harga berdasarkan kontrak, RAB pracetak (dalam hal ini format disesuaikan dengan pekerjaan komponen kolom, balok, pelat lantai yang disajikan 2

3 oleh M., Rizky, 2012), spesifikasi, gambar-gambar denah serta tampak dari bangunan yang menunjang penelitian ini. 3.3 Teknik Penelitian dan Analisis Data Untuk mencapai tujuan penelitian, maka teknik analisa data penelitian dilaksanakan dalam langkah-langkah proses penelitian yang dijelaskan sebagai berikut : 1. Membuat perencanaan jadwal proyek Aeropolis tower 1 dengan Microsoft project yang terdiri dari : - Membuat WBS - Mengisi resource sheet - Membuat link antar pekerjaan - Membuat analisa kebutuhan sumber daya dengan bantuan program Microsoft excel - Mengisi resource information pada tiap-tiap pekerjaan - Mengisi durasi yang dibutuhkan - Membuat kurva S rencana pada proyek - Membuat cash flow rencana pada proyek 2. Melakukan evaluasi kegiatan pada proyek Aeropolis tower 1 : - Meng-input data berdasarkan progress dilapangan - Membuat kurva S aktual pada proyek - Membandingkan antara kurva S rencana dengan kurva S aktual - Mengidentifikasi permasalahan pada proyek - Menentukan langkah-langkah percepatan proyek jika terjadi keterlambatan terhadap progress dilapangan - Membuat correction and action jika diperlukan. 3.4 Pendekatan Penelitian Adapun tahapan-tahapan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 3

4 Mulai Identifikasi Masalah Studi Literatur Pengumpulan Data Perencanaan Jadwal Membuat kurva S rencana Input progress proyek Analisa dan membuat kurva S Evaluasi dari hasil pembahasan Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 3.2 Tahapan Penelitian 4

5 3.5 Program Microsoft Project Microsoft project merupakan sebuah program aplikasi computer yang digunakan untuk mengelola proyek konstruksi (Wahana Komputer, 2008). Aplikasi Microsoft project dalam bidang rekayasa konstruksi digunakan untuk mengelola rencana atau waktu pekerjaan, sehingga sebuah proyek yang sedang berjalan dapat dievaluasi sesuai dengan tahapan pekerjaan. Microsoft project dengan menggunakan perhitungan network planning dan menggunakan diagram bar chart atau gant chart sebagai tampilan grafisnya agar memudahkan dalam pembacaan. Kemampuan Microsoft project dalam perancanaan dan pengendalian proyek konstruksi adalah sebagai berikut. 1. Microsoft project menyediakan file yang akan membantu menyusun jadwal proyek dengan cepat. 2. Lebih mudah untuk mengontrol perencanaan tugas dan sumber daya secara teliti dan mengevaluasi proyek. 3. Lebih gampang untuk memecah tugas menjadi beberapa elemen kecil. Dengan demikian mudah untuk penyisipan sumber daya baru guna mempercepat penyelesaian tugas. 4. Biasa menggunakan biaya dan penugasan sumber daya secara detail berdasarkan tanggal mulai dan berakhirnya tugas. 5. Bisa menampilkan kemajuan pekerjaan yang sedang berlangsung pada proyek secara grafis dengan menampilkan progress lines (garis progress) untuk tanggal saat itu atau pada tanggal status. Membuat dan menyajikan laporan proyek yang berupa laporan kemajuan proyek dengan persentasenya, keungan proyek, dan pekerjaan-pekerjaan yang sudah selesai. Dalan pembuatan perencanaan menggunakan Microsoft Project dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : Penentuan Tanggal Dimulainya Proyek Hal pertama yang dilakukan dalam perencanaan menggunakan Microsoft project yaitu penentuan tanggal dimulainya proyek, kapan sebuah proyek dimulai atau kapan proyek ini selambat-lambatnya harus selesai. Berikut merupakan langkah-langkah pengaturan tanggal dimulainya proyek : 5

6 - Aktifkan menu project > project information pada toolbar program Microsoft project - Start Date : Untuk memasukkan tanggal dimulainya proyek - Finish Date : Untuk memasukkan tanggal berakhirnya proyek Yang diinput Gambar 3.3 Kotak Dialog Project Information Membuat Resource Sheet Pembuatan resource sheet dilakukan dengan cara meng-copy dafatar sumber daya seperti tenaga kerja, material dan alat yang dibuat untuk RAB kemudian dimasukkan kedalam tabel resource sheet yang ada pada Microsoft project dengan langkah sebagai berikut, klik view kemudian klik resource sheet. Isi resource sheet sesuai dengan satuan, volume, dan harga satuan dari masing-masing sumber daya, dengan contoh sebagai berikut : 6

7 Gambar 3.4 Resource Sheet Dimana : - Resource name untuk membuat nama resource, seperti material maupun sumber daya manusia. - Type untuk menyebutkan resource name termasuk kategori material atau work - Material label untuk menyebutkan satuan dari resource name - Initials untuk menyebutkan singkatan dari nama resource - Group untuk mengisikan nama kelompok kerja jika diperlukan. Sebagai contoh pembangunan sebuah gedung, dimana pembuatan pondasi diserahkan kepada subkontraktor A, pekerjaan precast kepada kontraktor B, dll. - Max unit untuk menetapkan jumlah resource yang tersedia. Misalnya penyelenggara proyek memiliki 50 pekerja, artinya max unit untuk pekerja adalah 50 orang. 7

8 - Standard rate untuk memasukkan biaya atau gaji resource yang berlaku. Microsoft project membuat default perhitungan standard rate per jam. Meskipun demikian, dapat ditentukan sendiri standard rate per hari, per minggu, maupun per bulan. - Overtime rate untuk memasukkan tariff lembur per jam. - Cost / use untuk menampung pembebanan biaya yang tarifnya ditetapkan secara borongan. - Accrue at kolom ini untuk memuat syarat kapan biaya resource ini harus dibayarkan. Ada 3 pilihan, yaitu start (dibayar pada saat awal pekerjaan); prorate (dibayar sesuai dengan waktu yang berjalan atau hasil yang dicapai); dan end (dibayar pada saat pekerjaan selesai). - Base calendar untuk menyebut kalender mana yang dianut oleh resource ini Menyusun Kalender Kerja Langkah berikutnya adalah menyusun kalender kerja. Kalender kerja sangat penting dalam hubungannya dengan menyusun perencanaan, jam kerja suatu resource dan penghitungan biaya kerja / gaji. Microsoft Project memiliki empat macam kalender, yaitu 1. Kalender Dasar (Base Calender) Kalender dasar adalah kalender yang dijadikan template yang menjadi dasar bagi ketiga jenis kalender lain. Kalender dasar ini ada 3, yaitu - Standard (yang disesuaikan dengan jam kerja normal dimana mulainya pekerjaan pada pukul hingga pukul dengan pengurangan 1 jam untuk istirahat) - 24-Hours, kalender dengan perhitungan jam kerja 24 jam perhari dan 7 hari seminggu. Misalnya jam kerja pada rumah sakit, pabrik, dan airport. - Night Shift, membagi jam kerja menjadi dua atau tiga shift. 2. Kalender Kerja Proyek (Project Calender) Kalender ini dijadikan patokan hari kerja dan hari libur proyek. 3. Kalender personal masing-masing resource (Resource Calender) Kalender ini merupakan pengecualian dari kalender kerja proyek, disesuaikan menurut masing-masing resource / karyawan, sehingga dapat mencatat kapan 8

9 hari libur karyawan tersebut, kapan dia cuti, kapan dia dicatat kerja lembur dan sebagainya. 4. Kalender Pekerjaan (Task Calender) Kalender dimana semua pekerjaan dijadwalkan sesuai dengan jam kerja dari kalender proyek. Namun demikian, dapat dikembangkan dari sebuah project calendar menjadi task calendar karena sifat pekerjaan yang lebih spesifik. Sebuah task calendar secara khusus mungkin cocok untuk penggunaan peralatan yang justru dapat dipekerjakan pada malam hari Membuat WBS (Work Breakdown Structure) Setelah itu, membuat WBS pada task name yaitu menguraikan sub-sub pekerjaan proyek menjadi item-item pekerjaan yang lebih detail. WBS dalam perancanaan ini dapat diambil berdasarkan BQ (Bill of Quantity) yang ada pada RAB (Rencana Anggaran Biaya). Selanjutnya mengatur task name dengan indent maupun outdent sesuai dengan item pekerjaan yang terdapat pada masing-masing sub pekerjaan, dengan contoh seperti rincian item pekerjaan pada gambar dibawah ini : Indent dan Outdent Gambar 3.5 WBS pada Task Name dan Indent/Outdent 9

10 3.5.5 Membuat Link Selanjutnya membuat link yaitu hubungan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lain. Pekerjaan yang dihubungkan adalah pekerjaan yang saling berkaitan satu sama lain. Contoh, pekerjaan sebuah kolom yang mencakup pekerjaan pembesian, pembuatan bekisting, pengecoran dan pembukaan bekisting. Sehingga jika suatu pekerjaan pertama lebih cepat atau lebih lambat maka pekerjaan tersebut mempengaruhi pekerjaan berikutnya. Hubungan antara pekerjaan dapat dilihat pada gambar 2.8. Link 1 2 Gambar 3.6 Hubungan Antar Pekerjaan Dimana : - 1 merupakan pekerjaan pertama - 2 merupakan pekerjaan setelah satu, sehingga jika pekerjaan pertama mengalami keterlambatan, maka pekerjaan berikutnya ikut mengalami keterlambatan. Namun jika pekerjaan pertama lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan, maka pekerjaan berikutnya pun ikut mengalami percepatan. 10

11 Terdapat beberapa jenis link untuk menghubungkan pekerjaan pertama dengan pekerjaan kedua. Jenis-jenis link tersebut adalah sebagai berikut : - Start to start - Start to finish - Finish to start - Finish to finish Dimana penjelasan mengenai jenis-jenis link tersebut telah dijelaskan pada bab Menghitung Kebutuhan Sumber Daya dengan Microsoft Excel Selanjutnya menghitung kebutuhan sumber daya seperti tenaga kerja, material, alat pada masing-masing item pekerjaan. Tahap ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft excel yaitu dengan membuat tabel logistic untuk diinput di resource pada Microsoft project. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut. Koefisien dari SNI Gambar 3.7 Kebutuhan Sumber Daya 11

12 Dimana : - Koefisien diambil dari kontrak yang telah ditetapkan oleh pihak owner dan kontraktor. Namun, untuk koefisien yang tidak tercantum pada kontrak dapat menggunakan koefisien dari SNI. - Volume diambil berdasarkan perhitungan mengenai kebutuhan bahan maupun upah dilapangan. - Jumlah sumber daya merupakan nilai yang dimasukkan kedalam resource information pada Microsoft project Resource Information pada Proyek Aeropolis Dengan menggunakan analisa kebutuhan sumber daya, maka langkah selanjutnya adalah mengisi resource information pada program Microsoft project. Berikut merupakan contoh pengisian resource dengan Microsoft project. Gambar 3.8 Contoh Resource Information Meng-input Durasi dari Tiap-Tiap Pekerjaan Langkah berikutnya adalah meng-input durasi dari tiap-tiap pekerjaan. Durasi yang diinput harus disesuaikan dengan jumlah sumber daya yang tersedia, baik itu material dan bahan maupun sumber daya manusia dan juga harus berdasarkan 12

13 terhadap SNI yang telah ditetapkan. Sehingga untuk meng-input durasi diperlukan perhatian khusus. Berikut merupakan contoh perhitungan durasi pada pekerjaan langsir dan erection. Contoh menentukan durasi rencana pada pekerjaan langsir : Misal diketahui koefisien untuk langsir pada komponen kolom pada pekerjaan metode konstruksi pracetak adalah 0,019 (berdasarkan SNI Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk konstruksi bangunan gedung). Untuk 1 crane perhari = = 52,63 = 52 (dibulatkan) Sehingga jumlah komponen kolom hasil pekerjaan langsir perhari adalah 52 buah komponen. Dan misalkan pekerjaan kolom lantai upper ground memiliki 44 buah komponen kolom, sehingga durasi rencana yang didapat untuk pekerjaan langsir kolom lantai upper ground adalah sebagai berikut : Durasi = = 0,85 = 1 hari (dibulatkan) Jadi durasi rencana untuk pekerjaan langsir untuk kolom lantai upper ground dengan menggunakan 1 unit tower crane adalah 1 hari. Begitu juga dengan komponen balok dan pelat lantai yang durasinya dapat ditentukan dengan cara yang sama yang disesuaikan dengan koefisien dari SNI maupun kontrak dari tiap-tiap pekerjaan komponen tersebut. Selanjutnya, contoh menentukan durasi rencana pada pekerjaan ereksi adalah sebagai berikut : Misal diketahui koefisien untuk ereksi kolom pada pekerjaan metode konstruksi pracetak adalah 0,083 (sesuai dengan SNI tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk konstruksi bangunan gedung). Untuk 1 crane perhari = = 12,05 = 12 (dibulatkan) Jadi, terdapat 12 pemasangan komponen kolom perhari untuk 1 tower crane. Misalkan untuk kolom lantai upper ground terdapat 44 buah komponen, maka durasi rencana untuk pekerjaan ereksi kolom lantai upper ground adalah sebagai berikut : 13

14 Durasi = = 3,67 = 4 hari (dibulatkan) Jadi durasi rencana untuk pekerjaan ereksi untuk kolom lantai upper ground dengan menggunakan 1 unit tower crane adalah 4 hari. Begitu juga dengan komponen balok dan pelat lantai yang durasinya dapat ditentukan dengan cara yang sama yang disesuaikan dengan koefisien dari SNI maupun kontrak dari tiap-tiap pekerjaan komponen tersebut. Gambar 3.9 Durasi 14