LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)"

Transkripsi

1 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Jl. Jend. Sudirman Km. 2,5 Telp. (0517) Pembangunan Peternakan dan Perikanan yang Berdaya Saing,Berkelanjutan dan Berkeadilan Untuk Kesejahteraan Masyarakat

2 LAKIP 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan ridho-nya Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin Tahun 2015 dapat diselesaikan. Laporan Kinerja ini merupakan akhir dari serangkaian perencanaan kegiatan, penetapan indikator kinerja, pengukuran, analisa pencapaian kinerja dan evaluasi kinerja selama Tahun Laporan ini dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin selama Tahun Anggaran Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Akhirnya laporan ini diharapkan dapat memberikan umpan balik yang diperlukan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja tahun berikutnya. Rantau, Januari 2016 Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten tapin, Ir. H. BASTIAN,M.AP NIP i LAKIP DISNAKKAN 2015

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... Halaman DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii IKHTISAR EKSEKUTIF.. 1 BAB I PENDAHULUAN... 6 A. Latar Belakang.. 6 B. Tugas Pokok dan Fungsi Serta Susunan Organisasi... 9 C. Aspek Strategis Yang Berpengaruh. 12 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategik Visi dan Misi Tujuan, Sasaran Strategis, Indikator Sasaran. 16 B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT). 25 C. Penetapan Kinerja. 25 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. 28 A. Pencapaian Indikator Kinerja Utama 28 B. Pencapaian Sasaran Strategis 31 C. Akuntabilitas Keuangan 53 c.1. Akuntabilitas Keuangan SKPD 53 c.2. Akuntabilitas Keuangan Sasaran SKPD.. 54 BAB IV PENUTUP 56 LAMPIRAN 57 i Ii DISNAKKAN

4 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Indikator Sasaran Misi Kesatu Tabel 2.2. Indikator Sasaran Misi Kedua Tahun Tabel 2.3. Indikator Sasaran Misi Ketiga Tahun Tabel 3.1. Skala Indikator Sasaran Mempunyai Makna Progress Positif. 29 Tabel 3.2. Skala Indikator Sasaran Mempunyai Makna Progress Negatif. 29 Tabel 3.3. Pencapaian Indikator Kinerja Utama Berdasarkan Penetapan Kinerja Tabel 3.4. Pencapaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 Berdasarkan Renstra Dinas.. 30 Tabel 3.5. Capaian Kinerja Terhadap Target dan Sasaran Strategis Tahun Tabel 3.6. Capaian Pendapatan Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun Tabel 3.7. Perbandingan Pencapaian Sasarana Strategis Tahun 2014 dengan Tahun Tabel 3.8. Capaian Indikator Kinerja dalam Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Peternakan dan Perikanan Tabel 3.9. Capaian Indikator Kinerja dalam Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Peternakan Tabel Capaian Indikator Kinerja dalam Memelihara Daya Dukung dan Kualitas Lingkungan Sumber Daya Peternakan dan Perikanan.. 45 Tabel Capaian Indikator Kinerja dalam Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Peternakan dan Perikanan Tabel Capaian Indikator Kinerja dalam Memelihara Daya Dukung dan Kualitas Lingkungan Sumber Daya Peternakan dan Perikanan.. 52 Tabel Target dan Realisasi Anggaran Pencapaian Sasaran Strategis Tahun iii

5 IKHTISAR EKSEKUTIF Terwujudnya tata kepemerintahan yang baik merupakan tuntutan bagi terselenggaranya manajemen pemerintahan dan pembangunan yang berdaya guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur negara termasuk Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin. Akuntabilitas, sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Dengan landasan pemikiran tersebut, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin Tahun 2015 ini disusun. LAKIP ini menyajikan capaian sasaran dan indikator kinerja sasaran sebagai hasil pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2015 yang merupakan pelaksanaan mandat yang diemban oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin dan juga sebagai pelaksanaan dari Inpres 7 tahun 1999 yang mengharuskan setiap instansi pemerintah menyusun laporan akuntabilitas. Selain itu LAKIP ini juga merupakan kebutuhan Dinas Peternakan dan Perikanan dalam melakukan analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka peningkatan kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin secara menyeluruh. Di dalam dokumen RPJMD Kabupaten Tapin Tahun telah ditetapkan beberapa tujuan dan sasaran strategis yang dapat dijadikan sebagai arah pembangunan. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin beserta seluruh jajarannya berkewajiban melaksanakan program-program pembangunan serta menetapkan kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada tercapainya tujuan dan sasaran strategis sebagaimana tercantum dalam dokumen RPJMD Kabupaten Tapin Tahun Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin merupakan unsure pelaksana Pemerintah Daerah yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan kewenangan pemerintah daerah dibidang peternakan dan perikanan dalam rangka pelaksanaan desentralisasi dan tugas pembantuan. Sebagai implementasi dari kewenangan tersebut telah disusun perencanaan strategis sebagai keputusan mendasar berupa proses berorientasi pada hasil DISNAKKAN 1

6 dinyatakan secara garis besar untuk acuan operasional kegiatan organisasi dalam pencapian tujuan akhir. Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin meliputi : Visi : Pembangunan Peternakan dan Perikanan yang Berdaya Saing,Berkelanjutan dan Berkeadilan Untuk Kesejahteraan Masyarakat Misi : 1. Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Peternakan dan Perikanan 2. Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Peternakan dan Perikanan 3. Memelihara Daya Dukung dan Kualitas Lingkungan Sumber Daya Peternakan dan Perikanan Tujuan : 1. Meningkatkan kinerja dan pelayanan publik Dinas Peternakan dan Perikanan 2. Meningkatkan produksi dan produktifitas usaha peternakan dan perikanan yang ditandai dengan meningkatnya peran sektor peternakan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, meningkatnya kapasitas sentra-sentra produksi peternakan dan perikanan yang memiliki komoditas unggulan dan meningkatnya pendapatan 3. Mengembangkan diversifikasi dan pangsa produk hasil peternakan dan perikanan yang ditandai dengan meningkatnya ketersediaan hasil peternakan daan perikanan, meningkatnya brandling produk peternakan dan perikanan dan market share di pasar regional, dan meningkatnya mutu dan keamaan produk peternakan dan perikanan 4. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya peternakan dan perikanan berkelanjutan ditandai dengan terwujudnya pengelolaan konservasi kawasan secara berkelanjutan. Sasaran : 1. Meningkatnya kinerja dan pelayanan publik Dinas Peternakan dan Perikanan sesuai SOP. Indikator Kinerja Utama (IKU) DISNAKKAN pecapaian sasaran strategis ini 2

7 adalah meningkatnya persentase kinerja dan pelayanan publik Disnakkan sesuai SOP. 2. Meningkatnya sumberdaya manusia peternakan dan perikanan yang terdidik dan terlatih. Indikator Kinerja Utama (IKU) pecapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya persentase Petugas dan Peternak dan Petani Ikan yang terlatih kapasitas dan kapabilitasnya. 3. Meningkatnya jumlah peternak dan petani ikan yang berusaha di bidang peternakan dan perikanan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pecapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya persentase jumlah peternak dan petani ikan yang berusaha di bidang peternakan dan perikanan. 4. Meningkatnya kapasitas sentra-sentra produksi peternakan dan perikanan yang memiliki komoditas unggulan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pecapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya produksi perikanan tangkap, perikanan budidaya dan produksi ternak berupa produksi daging dan telur. 5. Meningkatnya mutu dan keamanan produk unggulan peternakan dan perikanan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pecapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya jenis produk olahan peternakan dan perikanan (Jenis) 6. Meningkatnya Ketersediaan hasil peternakan dan perikanan. Kinerja Utama (IKU) pecapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya konusmsi ikan dan daging perkapita. 7. Meningkatnya Pemanfaatan Pengelolaan Sumberdaya Peternakan dan Perikanan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapain strategis ini adalah Jumlah Kawasan Konservasi Perairan yang Dikelola secara Berkelanjutan (%). Tujuan dan sasaran pembangunan peternakan dan perikanan di kabupaten Tapin Tahun 2015 dilaksanakan melalui langkah operasional 12 (dua belas) progam dan 92 (sembilan puluh dua) kegiatan. Sebagai penjabaran dari sasaran dan program kegiatan yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, DISNAKKAN 3

8 maka disusun rencana kinerja, penetapan indikator kinerja, pengukuran kinerja, analisis akuntabilitas dn evaluasi pada tingkat sasaran dan kegiatan. Hasil akuntabilitas kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin adalah sebaagai berikut : 1. Capain indikator kinerja sasaran pada misi kesatu dengan tujuan meningkatkan kinerja dan pelayanan publik Disnakkan dan meningkatkan produksi dan produktifitas usaha peternakan dan perikanan pada 18 (delapan belas) indikator sasaran menunjukkan capaian kinerja sebesar 98,87% 2. Capain indikator kinerja sasaran pada misi kedua dengan tujuan mengembangkan diversifikasi dan pangsa pasar produk hasil peternakan dan perikanan pada 14 (empat belas) indikator sasaran menunjukkan capaian kinerja sebesar 89,76%. 3. Capain indikator kinerja sasaran pada misi ketiga dengan tujuan mewujudkan pengelolaan sumberdaya peternakan dan perikanan berkelanjutan pada 3 (tiga) indikator sasaran menunjukkan capaian kinerja sebesar 93,33% Berdasarkan hasil Pengukuran Pencapaian Kinerja (PPK) pada pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2015, maka seluruh indikator kinerja sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2015 secara umum telah berhasil dicapai dengan prosentase rata-rata 92,49%. Selain capaian indikator kinerja sasaran, keberhasilan yang dapat pula dicapai adalah realisasi Pendapatan sebesar Rp ,00 atau,63%. Realisasi melebihi dari target Pendapatan Retirbusi sebesar Rp ,00. Faktor pendukung keberhasilan kegiatan antara lain tersedianya anggaran untuk Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin dari beberapa sumber pendanaan APBD Kabupaten Tapin dengan total Rp ,00 (Empat Belas Milyar Tiga Puluh Delapan Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Tiga Ratus Rupiah) Walaupun tingkat pencapaian sasaran tersebut masuk kategori sangat berhasil, namun masih perlu ditingkatkan lagi karena belum sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan dan direncanakan. Banyak faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian sasaran tersebut, antara lain (a) target produksi, baik produksi ternak maupun produksi ikan yang ditetapkan terlalu tinggi; (b) masih terkendala pada pemasaran produk peternakan dan perikanan serta hasil ikutannya; (c) ketersediaan bibit ternak dan ikan unggul yang masih terbatas; (d) koordinasi dengan instansi terkait khususnya infrastruktur jalan dan pengairan yang berjalan kurang lancar. DISNAKKAN 4

9 Berbagai permasalahan atau kendala tersebut diusahakan untuk diatasi atau diminimalisir tingkat pengaruhnya sehingga tidak menghambat pencapaian sasaran. Upaya atau langkah-langkah penyelesaian yang dapat dilakukan antara lain : a. Penyesuaian/rekonsiliasi target produksi sehingga tidak terlalu tinggi dan memperhatikan kondisi sebenarnya di lapangan. b. Perluasan jaringan pemasaran ternak dan ikan di luar wilayah Tapin melalui penggalian informasi peluang pemasaran ikan di Propinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Terbentuknya kawasan sentra produksi komoditas unggulan yang menerapkan teknologi inovatif dengan kemasan dan mutu terjamin serta revitaliasasi pasar produk peternakan dan perikanan di wilayah potensial pengembangan. c. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan kondisi alam dan sosial budaya masyarakat d. Peningkatan produksi benih ikan dan bibit ternak unggul dengan memperhatikan kualitas dan kontinuitas serta pengadaan induk unggul e. Meningkatkan koordinasi lintas sektoral dengan instansi terkait secara kontinyu, terprogram dan tepat sasaran sesuai kebutuhan. Selain keberhasilan yang telah dicapai baik dari indikator kinerja sasaran maupun target pendapatan, ada pula beberapa indikator kinerja yang belum tercapai sehubungan beberapa kendala dan permasalahan di tingkat lapangan, namun upaya perbaikan kinerja akan selalu dilakukan. Dengan tekat dan komitmen yang kuat serta kebersamaan seluruh pemangku kepentingan, dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan dukungan anggaran dari tingkat Pusat sampai Daerah maka Visi dan Misi yang sudah ditetapkan akan dapat diwujudkan. DISNAKKAN 5

10 BAB I PENDAHULUAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan suatu laporan yang memberikan informasi mengenai tingkat keberhasilan yang bisa dan telah dicapai oleh instansi pemerintah dalam hal ini Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin dari kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan program-program yang telah ditetapkan sebelumnya dalam rencana stratejik Dinas. Laporan ini sebagaimana dimaksud dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 dibangun dan dikembangkan dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya, pelaksanaan kebijakan dan program yang dipercayajan kepada instansi pemerintah kepada masyarakat, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. A. Latar Belakang Pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, merupakan landasan bagi melaksanakan otonomi daerah dengan memberikan kewenangan untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan umum, pembangunan dan pembinaan masyarakat termasuk pembangunan pertanian. Pembangunan peternakan dan perikanan dilaksanakan dengan orientasi pendekatan agribisnis memanfaatkan sumberdaya peternakan dan perikanan secara optimal, peningkatan aktivitas ekonomi perdesaan dan terciptanya kondisi yang menjamin pembangunan. Agar pembangunan pertanian dapat dilaksanakan secara optimal diperlukan upaya agar sumberdaya manusia menjadi profesional dalam menangani/mengelola pertanian untuk menghasilkan berbagai produk unggulan yang mampu bersaing di pasar domestik dan internasional sekaligus meningkatkan DISNAKKAN 6

11 pendapatan dan kesejahteraan peternak dan pembuddidaya maupun nelayan tangkap, pengolah dan pemasar hasil peternakan dan perikanan serta masyarakat. Pembangunan Peternakan pada hakekatnya merupakan serangkaian kegiatan pemanfaatan sumberdaya peternakan yang ada di wilayah kabupaten Tapin baik sumberdaya alam maupun SDM yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, menciptakan dan memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha yang produktif serta dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi masyarakat akan protein hewani asal ternak agar tidak terjadi Los Generation. Pembangunan peternakan kabupaten Tapin telah direalisasikan melalui serangkaian kegiatan pelayanan dan pembinaan kepada masyarakat yang meliputi kegiatan Bantuan yang diserahkan kepada masyarakat berupa bantuan ternak sapi baik pola pembibitan maupun penggemukan skala rumah tangga, pencegahan dan pemberantasan penyakit, pengawasan dan perlindungan SDI, penyebaran ternak dalam rangka meningkatkan populasi ternak serta peningkatan kawasan peternakan dan berdasarkan tata ruang peternakan, inseminasi buatan atau kawin suntik sapi, pembinaan penyuluhan dan kelembagaan, pembinaan usaha produk olahan peternakan, promosi dan pemasaran dalam rangka meningkatkan investasi peternakan yang semuanya ditujukan dalam rangka meningkatkan populasi ternak dan produksi serta produktifitas peternakan dalam rangka mendukung terwujudnya: Swasembada Sapi Potong Kabupaten Tapin serta Terciptanya Ketahanan Pangan Nasional serta kegiatan kegiatan dalam rangka menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam diri peternak melalui program kemitraan berorientasi agribisnis. Pembangunan Perikanan didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan pemanfaatan sumberdaya perairan di Kabupaten Tapin. Salah satu pilar pembangunan perikanan yang dilaksanakan Dinas Peternakan dan Perikanan adalah Pembangunan Infrastruktur Perikanan yang meliputi sarana dan prasarana pembenihan ikan dimana di Kabupaten Tapin Kondisi tersebut diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah dan pendapatan pelaku agribisnis khususnya dan masyarakat umumnya sehingga mampu mencapai keseimbangan perekonomian nasional yaitu antara perekonomian perkotaan dan perekonomian perdesaan. Selain itu pendekatan agribisnis diarahkan untuk mewujudkan visi pembangunan DISNAKKAN 7

12 peternakan dan perikanan masa depan yaitu peternakan dan perikanan tangguh, mandiri, maju dan berdaya saing tinggi. Indikator kinerja sasaran merupakan parameter untuk mengukur keberhasilan pelayanan yang dilaksanakan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin dalam rangka mendukung keberhasilan pencapaian sasaran tingkat Pemerintah Kaupaten Tapin Tahun Indikator Kinerja Sasaran menggunakan indicator kinerja utama yang dipilih dari beberapa output dan atau outcome kegiatan. Indikator kinerja kegiatan meliputi indicator masukan (input) yang mengutamakan pengggunaan dana APBD Kabupaten Tapin, Indikator keluaran (output) indicator hasil (outcome) sesuai Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin tahun Gambaran Pengukuran Kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin Tahun 2015 dalam pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Tapin Tahun 2015, disajikan dalam diagram 1.1. Diagram 1.1. Alur Pikir Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Kab. Tapin 2015 Sasaran Strategis Disnakkan Kab. Tapin 2015 Indikator Kinerja Program Pengukuran Kinerja LAPORAN KINERJA DISNAKKAN TAHUN 2015 Kegiatan IK : Input, ouptput, outcome Metode penyusunan Laporan Kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin secara umum mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara DISNAKKAN 8

13 Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat Keputusan Kepala LAN Nomor : 239/IX/6/8/2013 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. B. Tugas Pokok dan Fungsi Serta Susunan Organisasi Pemerintah Kabupaten Tapin telah membentuk lembaga perangkat daerah berdasarkan pertimbangan berbagai aspek, yang meliputi : kewenangan yang dimiliki daerah, karakteristik, potensi dan kebutuhan daerah, kemampuan keuangan daerah, ketersediaan sumber daya aparatur dan pengembangan pola kerja sama antar daerah dan/atau dengan pihak ketiga. Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor : 5 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tapin dan Peraturan Bupati Tapin Nomor 13 Tahun 2008 tentang Rincian tugas, fungsi, dan tata kerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin. Struktur organisasi pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin, sebagai berikut: a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, terdiri atas : - Sub Bagian Umum dan Kepegawaian - Sub Bagian Program dan Pelaporan - Sub Bagian Keuangan c. Bidang Peternakan, terdiri atas : - Seksi Perbibitan Ternak - Seksi Pembudidayaan ternak - Seksi Pakan dan Perwilayahan d. Bidang Perikanan, terdiri atas : - Seksi Perbenihan Ikan - Seksi Pembudidayaan ikan - Seksi Perikanan tangkap e. Bidang Bina Usaha, terdiri atas : - Seksi Promosi dan Penasaran - Seksi Pengolahan dan Mutu Hasil - Seksi Usaha Tani dan Sumberdaya f. Bidang Perlindungan dan Pengawasan, terdiri dari : - Seksi Kesehatan Hewan dan Ikan - Seksi Pengawasan dan Penyebaran Informasi DISNAKKAN 9

14 - Seksi Kesehatan masyarakat Veteriner g. UPT; UPT BBI LOKAL LINUH - Kepala UPT BBI Lokal Linuh - Kasubag TU h. Kelompok Jabatan Fungsional Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tapin Nomor 05 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tapin, disebutkan bahwa Peternakan dan Perikanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten Tapin dibidang peternakan dan perikanan yaitu mempunyai tugas melaksanakan urusan peternakan dan perikanan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin mempunyai fungsi sebagai berikut : a. perumusan kebijakan teknis di bidang peternakan dan perikanan; b. pelaksanaan dan pembinaan teknis serta pengawasan dan pengendalian urusan peternakan; c. pelaksanaan dan pembinaan teknis serta pengawasan dan pengendalian urusan perikanan; d. pelaksanaan dan pembinaan teknis serta pengawasan dan pengendalian urusan perlindungan dan pengawasan; e. pelaksanaan dan pembinaan teknis serta pengawasan dan pengendalian urusan bina usaha; f. pemberian perijinan dan pelayanan umum; g. pengelolaan unit pelaksana teknis; h. pelayanan administrasi dan pengelolaan urusan ketatausahaan; dan i. pelaksanan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Tugas pokok dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin di atas dipilah-pilah menjadi 5 (lima) kelompok kegiatan dengan penjelasan sebagai berikut : a. Bagian Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi penyusunan program dan rencana kegiatan dinas, pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian, surat-menyurat, kearsipan perlengkapan, rumah tangga, kehumasan, dan keprotokolan, serta penyusunan laporan. b. Bidang Peternakan mempunyai tugas meyelenggarakan pembinaan, pengembangan, perizinan dan pengendalian kegiatan budidaya dalam bidang peternakan DISNAKKAN 10

15 c. Bidang Perikanan mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan, pengembangan dan pengendalian perbenihan ikan, perikanan budidaya dan tangkap. d. Bidang Bina Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan dan mengkoordinasikan usaha tani dan sumber daya, pengolahan dan mutu hasil serta promosi dan pemasaran hasil peternakan dan perikanan e. Bidang Perlindungan dan Pengawasan menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kesehatan ternak dan ikan serta pengawasan ternak dan ikan dan penyebaran informasi. f. UPTD BBI Lokal Linuh mempunyai tugas Melaksanakan pembenihan, menyediakan benih, menyediakan tempat jual beli benih ikan air tawar, meningkatkan produksi benih / induk ikan air tawar, melaksanakan percontohan pembenihan, melaksanakan uji coba teknologi pembenihan ikan air tawar, dan melaksanakan urusan tata usaha Dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan maka dipandang perlu untuk meningkatkan kinerja di bidang pembangunan peternakan dan perikanan melalui peningkatan kompetensi aparat sehingga dapat melaksanakan tugas secara profesional, berhasil guna dan berdaya guna untuk melaksanakan otonomi daerah dan mewujudkan Good Governance. Secara lengkap susunan organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin digambarkan dalam Diagram 1.2. Diagram 1.2. Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin DISNAKKAN 11

16 STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR : 05 TAHUN 2008 KABUPATEN TAPIN KEPALA DINAS TANGGAL : 12 FEBRUARI 2008 Ir. H. BASTIAN, M.AP POKJAFUNG SEKRETARIS Ir. A. TAUFIQURAHMAN, M.AP KASUBAG UMUM & KEPEGAWAIAN JUMATIN, S.Sos KASUBAG PROGRAM & PELAPORAN IKYANI, S.Pt KASUBAG KEUANGAN ARIEF WAHYUNO, SE KEPALA BIDANG PETERNAKAN RAIHANI FATIMAH, S.Pt KEPALA BIDANG PERIKANAN Hj. HERNITA RIYANI,S.Pi KEPALA BIDANG PERLINDUNGAN PENGAWASAN BAMBANG POERWANTO, A, Pi KEPALA BIDANG BINA USAHA Drh. NURUL AZIZAH SEKSI PERBIBITAN TERNAK JARMANI, S.Pt SEKSI PEMBENIHAN IKAN JAMALUDDIN SEKSI KESEHATAN HEWAN & IKAN RAHMADI,S.Pt SEKSI PROMOSI DAN PEMASARAN RAJAB SALASIAH, S.Pt SEKSI PEMBUDIDAYAAN TERNAK Drh. M. TRIASMORO SEKSI PEMBUDIDAYAAN IKAN BAMBANG SETIAWAN,A.Md SEKSI PENGAWASAN DAN PENYEBARAN INFORMASI SEKSI PENGOLAHAN DAN MUTU HASIL SEKSI PAKAN DAN PERWILAYAHAN SEKSI PERIKANAN TANGKAP KESMAVET SEKSI USAHA TANI DAN SUMBER DAYA PAHRUL YAMANI JAYANSYAH,S.Pt TAUFIQURRAHMAN, S.Pt MILYANI,S.Pt KEPALA UPTD BBI LOKAL LINUH RIZA ROSADIE,S.St.Pi BUPATI TAPIN, Drs. H. M. ARIFIN ARPAN, MM C. Aspek Strategis Yang Berpengaruh Permasalahan utama yang perlu direspon berkaitan dengan peran dan fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2015 terutama yaitu : 1) Belum optimalnya peternak dan pembudidaya ikan terhadap akses pasar, teknologi dan sumber permodalan 2) Banyaknya alih fungsi lahan yang menyebabkan terdesaknya usaha peternakan dan perikanan 3) Rendahnya tingkat penggunaan bibit ternak dan induk/benih ikan yang unggul oleh masyarakat 4) Ketersediaan sarana irigasi belum memadai untuk kebutuhan budidaya perikanan 5) Terbatasnya sarana dan prasarana serta personil dalam pengawasan kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet) DISNAKKAN 12

17 6) Masih adanya potensi resiko penularan penyakit hewan menular dan zoonosis serta masih rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penularan penyakit tersebut DISNAKKAN 13

18 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategik Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya. 1. Visi dan Misi Untuk melaksanakan peran strategisnya Dinas Peternakan dan Perikanan berupaya terus memperbaiki kinerjanya. Pembangunan peternakan dan perikanan merupakan rangkaian berbagai upaya mengembangkan kapasitas masyarakat peternakan dan perikanan agar mampu melaksanakan kegiatan ekonomi produktif secara mandiri dan selanjutnya mampu memperbaiki kehidupannya sendiri. Dalam hal ini pihak aparat berperan sebagai simulator, motivator dan fasilitator yang mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi dan sosial para petani, agar dapat memberikan manfaat bagi peningkatan pendapatan dan kesejahteraannya. Adapun visi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin adalah Pembangunan Peternakan dan Perikanan yang Berdaya Saing,Berkelanjutan dan Berkeadilan Untuk Kesejahteraan Masyarakat Visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pembangunan Peternakan dan Perikanan adalah suatu proses perubahan untuk menuju kehidupan yang lebih baik melalui pengelolaan sumberdaya peternakan dan perikanan di kabupaten Tapin 2. Berdaya saing ditandai dengan pemberdayaan masyarakat dan berkembangnya ekonomi rakyat sebagai pelaku agribisnis,terciptanya DISNAKKAN 14

19 peluang pasar, menguatnya kelembagaan usaha tani, diterapkan IPTEK dan menejemen ekonomi modern dalam kegiatan agribisnis. 3. Berkelanjutan ditandai dengan oleh kemampuan mengembangkan usaha dan memenuhi permintaan pasar secara berkesinambungan dengan tetap memperhatikan kemampuan dan kelestarian sumber daya alam serta lingkungan hidup 4. Berkeadilan ditandai dengan adanya kesempatan berusaha yang seluasnya luasnya dan keseimbangan antara kebijakan pemerintah untuk memberikan peluang terhadap usaha kecil dan menengah untuk berusaha. 5. Untuk Kesejahteraan Masyarakat mengandung pengertian bahwa pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya peternakan dan perikanan sepenuhnya ditujukan bagi kesejahteraan masyarakat peternakan dan perikanan, terutama peternak, pembudidaya, nelayan, pedagang ternak dan ikan, pengolah skala kecil dan menengah dan sector peternakan dan perikanan merupakan sumber kehidupan dan penghidupan yang layak dan prospektif sebagai usaha dalam skala bisnis. Sesuai dengan visi yang telah ditetapkan, maka Dinas Peternakan dan Perikanan mempunyai misi yang jelas dan dapat dilakukan agar tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dapat dilaksanakan dan berhasil dengan baik. Dengan adanya misi diharapkan seluruh aparat pertanian dan pihak-pihak yang berkepentingan (stake holders) dapat mengenal Dinas Peternakan dan Perikanan serta mengetahui peran dan programnya serta hasil yang ingin dicapai dimasa yang akan datang atau dalam kurun waktu tertentu, proses perumusan misi harus melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan memberikan peluang untuk perubahan sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan strategis. Misi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin adalah sebagai berikut : 1. Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Peternakan dan Perikanan 2. Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Peternakan dan Perikanan 3. Memelihara Daya Dukung dan Kualitas Lingkungan Sumber Daya Peternakan dan Perikanan DISNAKKAN 15

20 2. Tujuan, Sasaran Strategis, Indikator Sasaran a. Tujuan Penetapan tujuan didasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan merupakan inplementasi atau penjabaran dari misi yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu sampai 5 (lima) tahun kedepan ( ), yaitu ; 1. Meningkatnya kinerja dan pelayanan publik Dinas Peternakan dan Perikanan 2. Meningkatnya produksi dan produktifitas usaha peternakan dan perikanan yang ditandai dengan meningkatnya peran sektor peternakan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, meningkatnya kapasitas sentra-sentra produksi peternakan dan perikanan yang memiliki komoditas unggulan dan meningkatnya pendapatan 3. Berkembangnya diversifikasi dan pangsa produk hasil peternakan dan perikanan yang ditandai dengan meningkatnya ketersediaan hasil peternakan daan perikanan, meningkatnya brandling produk peternakan dan perikanan dan market share di pasar regional, dan meningkatnya mutu dan keamaan produk peternakan dan perikanan 4. Terwujudnya pengelolaan sumberdaya peternakan dan perikanan berkelanjutan ditandai dengan terwujudnya pengelolaan konservasi kawasan secara berkelanjutan. b. Sasaran Strategis Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ingin dicapai untuk mencapai Visi dan Misi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin sebanyak 7 (tujuh) sasaran strategis, yaitu : DISNAKKAN 16

21 1. Meningkatnya kinerja dan pelayanan publik Dinas Peternakan dan Perikanan sesuai SOP. Indikator Kinerja Utama (IKU) pecapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya persentase kinerja dan pelayanan publik Disnakkan sesuai SOP. 2. Meningkatnya sumberdaya manusia peternakan dan perikanan yang terdidik dan terlatih. Indikator Kinerja Utama (IKU) pecapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya persentase Petugas dan Peternak dan Petani Ikan yang terlatih kapasitas dan kapabilitasnya. 3. Meningkatnya jumlah peternak dan petani ikan yang berusaha di bidang peternakan dan perikanan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pecapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya persentase jumlah peternak dan petani ikan yang berusaha di bidang peternakan dan perikanan. 4. Meningkatnya kapasitas sentra-sentra produksi peternakan dan perikanan yang memiliki komoditas unggulan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pecapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya produksi perikanan tangkap, perikanan budidaya dan produksi ternak berupa produksi daging dan telur. 5. Meningkatnya mutu dan keamanan produk unggulan peternakan dan perikanan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pecapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya jenis produk olahan peternakan dan perikanan (Jenis) 6. Meningkatnya Ketersediaan hasil peternakan dan perikanan. Kinerja Utama (IKU) pecapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya konusmsi ikan dan daging perkapita. 7. Meningkatnya Pemanfaatan Pengelolaan Sumberdaya Peternakan dan Perikanan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapain strategis ini adalah Jumlah Kawasan Konservasi Perairan yang Dikelola secara Berkelanjutan (%). c. Indikator Sasaran Misi Pertama Tujuan : Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Peternakan dan Perikanan : a. Meningkatkan kinerja dan pelayanan publik Dinas Peternakan dan Perikanan DISNAKKAN 17

22 Sasaran b. Meningkatnya sumberdaya manusia peternakan dan perikanan yang terdidik dan terlatih c. Meningkatkan produksi dan produktifitas usaha peternakan dan perikanan yang ditandai dengan meningkatnya peran sektor peternakan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, meningkatnya kapasitas sentra-sentra produksi peternakan dan perikanan yang memiliki komoditas unggulan dan meningkatnya pendapatan d. Meningkatnya jumlah peternak dan petani ikan yang berusaha dibidang peternakan dan perikanan serta meningkatnya pendapatan Tabel 2.1. Indikator Sasaran Tahun Misi Kesatu SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN Target Kinerja Meningkatnya Pelayanan a Jumlah Pelayanan Kinerja dan Publik Pelayanan Publik Disnakkan Disnakkan sesuai SOP sesuai SOP b Prosentase Kepuasan Pelanggan 2 Meningkatnya sumberdaya manusia peternakan dan perikanan yang terdidik dan terlatih a. Meningkatn ya Prosentase sumberdaya manusia peternakan dan perikanan yang terlatih kapasitas dan kapabilitasn ya DISNAKKAN 18

23 3 Meningkatnya kapasitas sentra produksi peternakan dan perikanan yang memiliki komoditas unggulan b. Meningkatn ya produksi hasil perikanan budidaya (ton) c. Meningkatn ya produksi hasil perikanan tangkap (ton) d. Peningkatan Produksi Daging (ton) e. Peningkatan Produksi Telur (ton) f. Peningkatan Jalan Usaha Tani (Km) g. Peningkatan Areal budidaya Kolam (Ha) h. Peningkatan Luas Areal Budidaya KJA (Unit) i. Peningkatan Areal Usaha Budidaya Mina Padi (ton) j. Pengemban gan kebun hmt (Ha) k. Peningkatan Populasi Sapi (Ekor) l. Penyebaran Ternak Unggulan Sapi (Ekor) m. Peningkatan Populasi Kerbau (Ekor) n. Peningkatan Populasi A. Ras Pedaging (Ekor) o. Peningkatan DISNAKKAN , , , , , , , , ,

24 3. Meningkatnya jumlah peternak dan petani ikan yang berusaha dibidang peternakan dan perikanan serta meningkatnya pendapatan Produksi Benih Ikan (Ekor) p. Sentra Agribinis Peternakan (lokasi) q. Sentra Agribisnis Perikanan (lokasi) a. Peningkatan Rumah Tangga Peternak (Orang) b. Peningkatan Rumah Tangga Perikanan (orang) c. Peningkatan Pendapatan Usaha Peternakan (%) d. Peningkatan Pendapatan Usaha Perikanan (%) ,5 59, ,50 62, ,50 65 Misi Kedua : Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Peternakan dan Perikanan Tujuan : Berkembangnya diversifikasi dan pangsa produk hasil peternakan dan perikanan yang ditandai dengan meningkatnya ketersediaan hasil peternakan daan perikanan, meningkatnya brandling produk peternakan dan perikanan dan market share di pasar regional, dan meningkatnya mutu dan keamaan produk peternakan dan perikanan Sasaran : DISNAKKAN 20

25 Tabel 2.2. Indikator Sasaran Misi Kedua Tahun SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN Target Kinerja Meningkatnya a Terkendalin Mutu dan ya tingkat Keamanan Produksi Unggulan kematian ternak : Peternakan dan Perikanan 2,00 1,80 1,70 1,60 1,40 a. Ternak Besar b. Ternak kecil c. Ternak Unggas 2,93 5,30 2,60 3,20 2,00 3,10 2,00 3,00 2,00 3,00 b Terkendaliny a wabah penyakit hewan menular strategis/pen yakit ikan (Kec) : a. Rabies b. Anthrax c. Brucellosis d. SE e. AI f. KHV (Koi Herpes Virus) c Terkendaliny a keamanan PAH/HPAH (Kecamatan) d Meningkatny a fasilitas jaminan pangan yang ASUH e Kandungan mikroba pada daging <.000 TPC <.000 TPC <.000 TPC <.000 TPC <.000 TPC f Kandungan residu antibiotic pada daging negatif negatif negatif negatif negatif DISNAKKAN 21

26 dan telur g h Meningkatny a nilai tambah produk nakkan : 1.Bertambah nya jenis produk olahan 2.Meningkatn ya volume hasil olahan (%) Meningkatny a sarana dan prasarana pasar produksi hasil peternakan 3,00 4,00 2 5,00 4,00 3 7,00 4,00 4 9,00 4, ,00 4, Meningkatnya Ketersediaan Hasil Peternakan dan Perikanan i Berkembang nya kemitraan usaha peternakan dan perikanan 1. Konsumsi Ikan (Kg/Kapita/t h) 2. Konsumsi Daging (Kg/Kapita/t h) 3. Produksi Perikanan (dibandingk an target daerah) (%) 4. Konsumsi Ikan (dibandingk an dengan target daerah) (%) 1 49,50 3, ,25 3, ,25 3, ,10 3, ,45 3,80 DISNAKKAN 22

27 Misi Ketiga : Memelihara Daya Dukung dan Kualitas Lingkungan Sumber Daya Peternakan dan Perikanan Tujuan : Terwujudnya pengelolaan sumberdaya peternakan dan perikanan berkelanjutan ditandai dengan terwujudnya pengelolaan konservasi kawasan secara berkelanjutan. Sasaran : Tabel 2.3. Indikator Sasaran Misi Ketiga Tahun SASARAN STRATEGIS 1 Meningkatkan Pemanfaatan Pengelolaan Sumberdaya peternakan dan Perikanan yang ramah lingkungan INDIKATOR SASARAN Target Kinerja a Meningkatn ya jumlah pokwasmas yang aktif (Klp) b Menurunny a Kasus illegal fishing (kasus) c Jumlah kawasan konservasi perairan yang dikelola secara berkelanjuta n (%) d. Kebijakan Kebijakan yang ditempuh dalam rangka pencapaian visi dan misi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan produktifitas, efisiensi, dan nilai tambah produk DISNAKKAN 23

28 2. Pengembangan dan Pengawasan sistem jaminan mutu dan penelusuran produk hasil peternakan dan perikanan dan jaminan ketersediaan bahan baku industri 3. Konservasi dan rehabilitasi sumberdaya peternakan dan perikanan dan upaya adaptasi bencana dan perubahan iklim 4. Pengawasan Pemanfaatan sumberdaya peternakan dan perikanan 5. Pengembangan sumberdaya manusia iptek peternakan dan perikanan 6. Peningkatan kesejahteraan peternak dan petani ikan 7. Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi peternakan dan perikanan 8. Peningkatan daya saing dan penguatan sentra komoditas unggulan 9. Penguatan system agribisnis dan mina bisnis serta penerapan hasil inovasi teknologi tepat guna dalam lingkup peternakan dan perikanan Melalui Analisa SWOT dengan mempertimbangkan factor lingkungan internal dan eksternal, diperoleh beberapa strategi yang dapat digunakan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin dalam meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat agar tercapainya Visi Dinas Peternakan dan Perikanan 5 tahun ke depan. a. Strategi S-O 1. Meningkatkan kerja sama dengan lembaga terkait (Perguruan Tinggi, Badan Diklat, Litbang) 2. Meningkatkan daya saing produk yang kompetitif 3. Memacu investor dalam melakukan pengembangan usaha peternakan dan perikanan 4. Melakukan pemberdayaan kelembagaan usaha tani melalui pola kemitraan/koperasi 5. Meningkatkan kerja sama dengan Perguruan Tinggi dan Balai Penelitian serta instansi terkait lainnya untuk meningkatkan penerapan teknologi tepat guna 6. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian usaha peternakan dan perikanan DISNAKKAN 24

29 b. Strategi W-O 1. Meningkatkan skala usaha peternakan dan perikanan dengan pendekatan agrbisnis 2. Meningkatkan kerjasama usaha peternakan dan perikanan 3. Meningkatkan fasilitas usaha peternakan dan perikanan 4. Mengembangkan komoditas unggulan dan sentra sentra produksi 5. Meningkatkan promosi usaha peternakan dan perikanan c. Strategi S-T 1. Menciptakan iklim yang kondusif 2. Meningkatkan pengendalian penyakit hewan dan ikan serta kesmavet 3. Meningkatkan kerjasama untuk pemanfaatan lahan usaha secara produktif 4. Meningkatkan pengawasan lalu lintas ternak dan ikan serta PAH dan HPAH d. Strategi W-T 1. Optimalisasi sarana dan prasarana peternakan dan perikanan 2. Mengembangkan pemanfaatan sumberdaya lokal 3. Meningkatkan kemampuan jiwa kewirausahaan pelaku usaha peternakan dan perikanan 4. Fasilitasi permodalan dan informasi pasar 5. Meningkatkan pembinaan pengolahan hasil peternakan dan perikanan 6. Meningkatkan pelayanan public melalui pengusulan penambahan aparatur peternakan dan perikanan 7. Meningkatkan kualitas aparatur peternakan dan perikanan melalui pendidikan dan pelatihan B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015 Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka RKT memuat sasaran strategis, indikator kinerja dan target kinerja akan dilaksanakan pada setiap tahun anggaran tertentu. Rencana Kinerja Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin sebagai penjabaran tahunan dari sasaran, indikator kinerja DISNAKKAN 25

30 dan target yang telah ditetapkan dalam Renstra secara lengkap disajikan dalam lampiran 1. Dalam rangka pencapaian kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin untuk tahun 2015 menyusun beberapa program/kegiatan yang bersumber dari APBD Kabupaten dengan anggaran sebesar Rp ,00 (Tiga Belas Milyar Lima Ratus Lima Puluh Dua Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Lima Ratus Rupiah) dan mendapat tambahan dana melalui APBDP sebesar Rp ,00 atau naik sebesar 3,59% sehingga anggaran yang dikelola Dinas Peternakan dan Perikanan menjadi sebesar Rp ,00 (Empat Belas Milyar Tiga Puluh Delapan Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Lima Ratus Rupiah). C. Penetapan Kinerja Tahun 2015 Menindaklanjuti Inpres Nomor 5 tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, maka Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin telah menyusun Penetapan Kinerja (Tapkin) Tahun 2015 sesuai dengan kedudukan, tugas pokok dan fungsinya yang ditandatangani Kepala Dinas dan Bupati. Tapkin Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin Tahun 2015 disusun berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja. Tapkin merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji Rencana Kinerja Tahunan yang dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan adalah untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas beserta target yang ingin dicapai. Dengan penetapan kinerja tersebut dapat mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih fokus, sehingga tidak ada kegiatan yang tidak terarah. Penetapan kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin Tahun 2015 disusun sesuai DPA dan DPPA Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin Tahun Penetapan Kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan memuat program yang dilaksanakan, sasaran DISNAKKAN 26

31 strategis yang akan dicapai, indicator outcome berikut target kinerjanya, indicator output berikut target kinerjanya, serta anggaran sesuai DPA dan DPPA Dinas Peternakan dan Perikanan tahun DISNAKKAN 27

32 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pencapaian Indikator Kinerja Utama Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Pengukuran kinerja mencakup Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis dan Pengukuran Kinerja Kegiatan. Pengukuran Kinerja sasaran strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin Tahun 2015 dilakukan dengan menggunakan formulir Pengukuran Kinerja Sasaran sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Revieu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhitungkan indicator masukan (input), keluaran (output) dan hasil (outcome). Pencapaian Kinerja diperoleh dengan cara membandingkan target dengan realisasi indicator kinerja, kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dievaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian kinerja yang dimaksud. Dalam mengukur capaian kinerja organisasi disusunlah indicator kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin tahun 2015, ketentuan untuk mengukur indicator kinerja adalah sebagai berikut : Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase (%) capaian target indicator kinerja adalah : 1) Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik (progress Positif), maka digunakan rumus : Realisasi % capaian = x % Target DISNAKKAN 28

33 2) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja (progress negatif), maka digunakan rumus : Target (Realisasi-Target) % capaian = x % Target Dalam memberikan penilaian tingkat pencapaian kinerja dari setiap sasaran strategis, menggunakan skala pengukuran sebagaimana tertera dalam tabel 3.1. dan tabel 3.2. Tabel 3.1. Skala Indikator Sasaran Mempunyai Makna Progress Positif No Rentang Capaian Kategori Capaian 1 > Sangat Baik 2 85 s/d Baik Sekali 3 70 s/d <85 Baik 4 55 s/d <70 Cukup 5 <55 Kurang Sumber : Diolah dari Keputusan Kepala LAN No. 239/IX/6/8/2003 Tabel 3.2. Skala Indikator Sasaran Mempunyai Makna Progress Negatif No Rentang Capaian Kategori Capaian 1 > Kurang 2 85 s/d Cukup 3 70 s/d <85 Baik 4 55 s/d <70 Baik Sekali 5 <55 Sangat Baik Sumber : Diolah dari Keputusan Kepala LAN No. 239/IX/6/8/2003 Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja SKPD ditetapkan indikator kinerja utama sebagai dasar pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis. Indikator Kinerja Utama Dinas DISNAKKAN 29

34 Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin adalah dapat dijelaskan pada tabel 3.3. dan tabel 3.4. sebagai berikut,: Tabel 3.3. Pencapaian Indikator Kinerja Utama Berdasarkan Penetapan Kinerja 2015 Indikator Kinerja Utama Persentasi produksi peternakan meningkat 8,4% per tahun Persentasi produksi perikanan meningkat 10% per tahun Target Capaian Tahun 2015 Capain Kinerja Tahun 2015 Persentase (%) Keterangan (tercapai/ tidak tercapai) Ton Ton 103, ,06 Ton 7.511,65 Ton 102,70 Rata-rata 103,01 Tabel 3.4. Pencapaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 Berdasarkan Renstra Dinas dan RPJMD Indikator Kinerja Utama Target Capaian Tahun 2015 Capain Kinerja Tahun 2015 Persentase (%) Keterangan (tercapai/ tidak tercapai) Jumlah SOP yang dilaksanakan (SOP) ,75 persentase Petugas dan Peternak dan Petani Ikan yang terlatih kapasitas dan kapabilitasnya Jumlah Peternak Tidak ,57 Tidak Petani Ikan (Orang) Produksi Peternakan dan Perikanan (Ton) a. Tangkap a. Budidaya DISNAKKAN , ,43 103,54 115,11 30

35 b. Daging c. Telur ,52 Jumlah Jenis produk olahan peternakan dan perikanan (Jenis) 7 7 Tingkat Konsumsi Daging dan Ikan dalam Kabupaten Tapin (Kg/kapita/th) - Daging 3,70 3,68 99,46 Tidak - Ikan 52,25 52,56,60 Kawasan Konservasi Perairan yang Dikelola Secara Berkelanjutan (%) Rata rata 98,99 B. Pencapaian Sasaran Strategis Sasaran strategis yang telah disusun dalam Rencana Strategis (Renstra) ada sebanyak 6 (enam) sasaran. Untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 melalui 9 (sembilan) program pelayanan publik dengan dukungan anggaran Belanja langsung APBD Kabupaten setelah perubahan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00,- atau 84,76%. Tingkat capaian indikator kinerja terhadap target sasaran strategis tahun 2015 sebagai berikut : DISNAKKAN 31

36 SASARAN STRATEGIS Tabel 3.5. Capaian Kinerja Terhadap Target Sasaran Strategis Tahun 2015 INDIKATOR SASARAN Target Kinerja Capain Kinerja Persen tase Keteran gan (tercapa i/tidak tercapai Meningkatnya Pelayanan A Jumlah Pelayanan ,75 Kinerja dan Publik Pelayanan Publik Disnakkan Disnakkan sesuai SOP Persontase sesuai SOP b Kepuasan Pelanggan Tidak tercapai 2 Meningkatnya sumberdaya manusia peternakan dan perikanan yang terdidik dan terlatih 3 Meningkatnya kapasitas sentra produksi peternakan dan perikanan yang memiliki komoditas unggulan a.meningkatnya Prosentase sumberdaya manusia peternakan dan perikanan yang terlatih kapasitas dan kapabilitasnya a. Meningkatnya produksi hasil perikanan budidaya (ton) b. Meningkatnya produksi hasil perikanan tangkap (ton) Tidak terca pai , ,54 101,43 c. Peningkatan Produksi Daging (ton) ,11 d. Peningkatan Produksi Telur (ton) ,32 e. Peningkatan Jalan Usaha Tani (Km) ,5 Tidak f. Peningkatan Areal budidaya Kolam (Ha) ,80 DISNAKKAN 32

37 g. Peningkatan Luas Areal Budidaya KJA (Unit) h. Peningkatan Areal Usaha Budidaya Mina Padi (ton) 3,20 14, i. Pengembangan kebun hmt (Ha) 9 6,2 72 j. Peningkatan Populasi Sapi (Ekor) ,26 k. Penyebaran Ternak Unggulan Sapi (Ekor) l. Peningkatan Populasi Kerbau (Ekor) m. Peningkatan Populasi A. Ras Pedaging (Ekor) ,70 Tidak n. Peningkatan Produksi Benih Ikan (Ekor) o. Sentra Agribinis Peternakan (lokasi) Meningkatnya jumlah peternak dan petani ikan p. Sentra Agribisnis Perikanan (lokasi) a. Peningkatan Rumah Tangga Peternak (Orang) DISNAKKAN ,57 Tidak 33

38 yang berusaha dibidang peternakan dan perikanan serta meningkatnya pendapatan 5. Meningkatnya Mutu dan Keamanan Produksi Unggulan Peternakan dan Perikanan b. Peningkatan Rumah Tangga Perikanan (orang) c. Peningkatan Pendapatan Usaha Peternakan (%) d. Peningkatan Pendapatan Usaha Perikanan (%) 1. Terkendalinya tingkat kematian ternak : a. Ternak Besar b. Ternak kecil c. Ternak Unggas ,50 59,50 1,70 2,00 3, ,00 1,00 3, ,24 94,12 42,88 52 Tidak Tidak 2. Terkendalinya wabah penyakit hewan menular strategis/penyakit ikan (Kec) : a. Rabies b. Anthrax c. Brucellosis d. SE e. AI f. KHV (Koi Herpes Virus) Terkendalinya keamanan PAH/HPAH (Kecamatan) Meningkatnya fasilitas jaminan pangan yang ASUH ,43 Tidak 5. Kandungan mikroba pada daging <.000 TPC <.000 TPC 6. Kandungan residu antibiotic pada daging dan telur negatif Negative 7. Meningkatnya nilai DISNAKKAN 34

39 tambah produk nakkan : 1.Bertambahnya jenis produk olahan 2.Meningkatnya volume hasil olahan (%) 7,00 4,00 7,00 4,00 8. Meningkatnya sarana dan prasarana pasar produksi hasil peternakan 9. Berkembangnya kemitraan usaha peternakan dan perikanan Meningkatnya Ketersediaan Hasil Peternakan dan Perikanan 1. Konsumsi Ikan (Kg/Kapita/th) 2. Konsumsi Daging (Kg/Kapita/th) 52,50 3,70 52,56 3,68,60 99,46 Tidak 3. Produksi Perikanan (dibandingkan target daerah) (%) 102,70 102,70 4. Konsumsi Ikan (dibandingkan dengan target daerah) (%),60,60 7 Meningkatkan Pemanfaatan Pengelolaan Sumberdaya peternakan dan Perikanan yang ramah lingkungan a. Meningkatnya jumlah pokwasmas yang aktif (Klp) 40 b. Menurunnya Kasus illegal fishing c. Jumlah Kawasan Konservasi perairan yang dikelola secara berkelanjutan Rata-rata 99, ,00 Tidak DISNAKKAN 35

40 Disamping indikator sasaran strategis yang secara umum tercapai, pencapaian kinerja terhadap target pendapatan juga telah tercapai seperti tabel berikut : Tabel 3.6. Capaian Pendapatan Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2015 No Jenis Pendapatan Target 2015 (Rp) Capaian 2015 (RP) Prosentase Keterangan (tercapai/tidak tercapai) 1. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah , ,00 % 2 Retribusi Rumah , ,00,61 Potong Hewan 3 Retribusi Penjualan , ,00 101,33 Produksi Usaha Daerah Jumlah , ,00,60 Prestasi yang dicapai : 1. nya Indikator Kinerja Kunci (IKK) yaitu dari target Konsumsi Ikan dibanding target daerah yaitu sebesar,60%. 2. nya Indikator Kinerja Utama (IKU) yang paling strategis yaitu dari target Produksi Peternakan berupa produksi daging dan telur ton telah tercapai ton atau 103,01% dan target Produksi Perikanan berupa produksi ikan budidaya dan perikanan tangkap 7.314,06 ton telah tercapai 7.511,65 Ton atau 102,70% 3. nya target Pendapatan,60% dan capaian kinerja dari indikator sasaran strategis dengan ukuran prosentase rata-rata 1352,88% (tercapai) serta prosentasi capaian fisik pelaksanaan kegiatan dari dana APBD Kabupaten sebesar 84,75% merupakan gambaran indikator capaian prestasi kerja yang sangat baik sehubungan dengan output kegiatan yang telah direalisasikan, dan ini secara umum merupakan prestasi yang cukup membanggakan. DISNAKKAN 36

41 4. Prestasi kinerja secara khusus juga telah dicapai dengan terlaksananya ; a) Kegiatan Pengembangan Kolam Rawa sumber dana DAK NDR bidang Kelautan dan Perikanan yang merupakan bantuan pembuatan kolam rawa bagi kelompok pembudidaya ikan sebanyak 150 buah dimana sebanyak 80 buah dilaksanakan di kecamatan Candi Laras Utara dan 70 buah kolam di kecamatan Candi Laras Selatan, yang diharapkan mampu meningkan produksi budidaya ikan pada tahun b) Kegiatan Pengembangan Ternak baik ternak sapi, kambing, ayam dan itik yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan populasi ternak maupun dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran antara lain : 1. Keberhasilan suatu kegiatan sangat ditentukan oleh kerja sama dan komitmen seluruh pemangku kepentingan, dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan dukungan anggaran dari tingkat Pusat sampai Daerah. 2. Selain alokasi dana APBD Kabupaten yang cukup besar, maka dukungan dana dan pembinaan baik dari Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian terkait amat besar pengaruhnya dalam menentukan pencapaian keberhasilan sasaran strategis SKPD. Hambatan/masalah: 1. Beberapa capaian indikator kinerja ada yang pencapaiannya kurang dari % (tidak tercapai) terutama untuk sarana peningkatan pendapatan peternak, pendapatan petani ikan, illegal fishing, prosentase aparatur yang kapabel, populasi ayam ras pedaging, peningkatan rumah tangga peternak dan peningkatan jalan usaha tani, hal ini antara lain dikarenakan ; a) Fluktuatif harga produk peternakan dan perikanan yang tidak stabil akibat permainan para broker dan masih tingginya biaya produksi pakan yang bisa mencapai 60-70% biaya produksi mengakibatkan harga ternak dan harga ikan di tingkat produsen menjadi tidak berpihak pada produsen sehingga beberapa target peningkatan pendapatan peternak dan petani ikan belum tercapai, sehingga ke depan perlu adanya alokasi dana penyanggah produksi karena sampai saat ini peran bulog terhadap produk peternakan dan perikanan masih belum signifikan keberadaannya; DISNAKKAN 37

42 b) Upaya untuk pengembangan beberapa komoditi peternakan dan perikanan seringkali terkendala terhadap kurangnya minat petani untuk mau membudidayakan sehingga berpengaruh terhadap jumlah rumah tangga peternakan dan perikanan, hal ini antara lain karena keraguan petani terhadap jaminan pemasaran dan harga jual yang belum pasti ; c) Permasalahan lain dalam upaya pengembangan ayam ras pedaging pada tahun ini juga terkendala dengan adanya flu burung yang menimbulkan kerugian peternak yang cukup tinggi sehingga peternak lebih baik membeli ternak siap potong dari daerah lain sehingga target populasi ayam buras tidak tercapai ; d) Upaya peningkatan infrastruktur jalan usaha tani seperti tahun tahun sebelumnya pada tahun 2015 belum terealisasi dari target 8 km pada tahun 2015 tidak bisa direalisasikan karena tidak adanya alokasi dana untuk kegiatan tersebut padahal pembangunan jalan usaha tani yang diharapkan akan mampu mengatasi persoalan pemasaran produk peternakan dan perikanan merupakan suatu factor pendukung keberhasilam pembangunan peternakan dan perikanan. e) Faktor SDM kelompok tani yang sebagian besar belum mandiri dan masih ketergantungan terhadap bantuan pemerintah serta tingkat adopsi dan penerapan teknologi pertanian terutama implementasi pemanfaatan limbah pertanian melalui aplikasi teknologi terapan masih kurang ; f) Kasus illegal fishing sampai saat ini belum bisa memenuhi target yang diinginkan hal tersebut diindikasikan karena masih belum tingginya kesadaran masyarakat akan bahaya illegal fishing bagi dirinya, masyarakat sekitar dan juga perairan umum yang suatu saat akan dapat menimbulkan bencana bagi masyarakat sekitar disamping itu masyarakat masih menggantungkan hidupnya dari usaha penangkapan ikan yang illegal karena merupakan usaha yang cepat untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. 2. Tidak tercapainya target peningkatan fasilitas jaminan pangan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh/murni dan Halal) bagi produk peternakan berupa daging dan ikutannya adalah karena tidak terlaksananya pembangunan rumah potong hewan (RPH) Ruminansia yang direncanakan di Desa Antasari Kecamatan Tapin Utara dan dana tersebut kita luncurkan pada tahun 2016 sehingga pada tahun 2016 masalah fasilitas jaminan pangan yang ASUH dapat kita laksanakan. DISNAKKAN 38

43 3. Upaya pengembangan kelompok tani usaha pengolahan hasil pertanian dengan pola kemitraaan yang berbasis industri dan berwawasan agribisnis juga masih terkendala dengan modal pelaku usaha dan kontinuitas produk dengan skala besar yang belum bisa memenuhi permintaan produsen sehingga kerjasama kemitraan hasil olahan peternakan dan perikanan masih sulit untuk diwujudkan ; 4. Selain hambatan/masalah dari segi teknis, juga dirasakan adanya hambatan yang secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap kinerja dinas secara umum yaitu kurangnya personalia tenaga staf khususnya staf ilmu teknis peternakan, ilmu perikanan, administrasi keuangan dan arsiparis, sehingga beberapa fungsi administrasi dan fungsi manajemen belum lancar sebagaimana yang seharusnya. Saat ini personalia staf yang ada berjumlah 10 orang PNS. Jumlah ini dirasakan belum mencukupi jika dibandingkan dengan tanggungjawab dan beban kerja yang harus dilaksanakan. Strategi/upaya pemecahan: 1. Beberapa upaya pemecahan permasalahan-permasalahan untuk mengatasi permasalahan dalam mencapai peningkatan produksi khususnya produksi palawija dan sayuran antara lain : - Konsistensi terhadap kebijakan yang sudah ditetapkan yaitu memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertanian kepada petani untuk meningkatkan produksi, produktivitas yang berkualitas terhadap semua komoditas unggulan daerah ; - Tahun 2016 kembali dilaksanakan kegiatan pengembangan peternakan dan perikanan sesuai potensi daerah wilayah kecamatan dan penggalakan kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya ternak baik ayam buras, itik, kambing maupun budidaya kolam plastik dll ; - Perlunya pengkajian potensi wilayah secara lebih serius khususnya potensi lahan rawa sebagai alternatif untuk wilayah pengembangan, disamping luas lahan cukup banyak juga lahan rawa umumnya mempunyai top soil yang cukup subur. Namun kendala terhadap anomali iklim perlu diperhitungkan secara cermat sehingga tidak terjadi kegagalan; - Perbaikan terhadap konsistensi jadwal pelaksanaan budidaya ikan yang sudah direncanakan dan mekanisme pengadaan serta koordinasi dengan Balai Benih ikan menyangkut ketersediaan benih, sehingga dropping benih dapat terealisasi sesuai jadwal budidaya juga perlu adanya DISNAKKAN 39

44 koordinasi dengan Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum tentang jadual pengeringan irigasi; - Melakukan pengawalan pengendalian penyakit ternak strategis dan zoonosis dalam rangka menekan angka kematian dan kesakitan ternak. - Dilakukan upaya yang serius dari semua pihak untuk kegiatan peningkatan jalan usaha tani yang menghubungkan antara lokasi sentra peternakan dan perikanan dengan masyarakat yang akan membeli produk nakkan. 2. Melaksanakan rehabilitasi terhadap fasilitas dan sarana utama dan pendukung BBI Lokal Linuh dan Percontohan Kolam Budidaya Air Tawar sehingga fungsi dan peran kedua Balai tersebut dapat lebih optimal sebagai sumber benih dan induk ikan serta kolam percontohan dan pengkajian ikan air tawar yang bernilai ekonomis. 3. Upaya pemecahan masalah untuk memenuhi kontinuitas benih, induk unggul dan produk olahan serta menggugah minat petani agar mau untuk mengembangkan ayam ras pedaging dan ternak puyuh sebagai ternak substitusi daging sapi antara lain melalui revitalisasi dan pola kemitraan, alih fungsi teknologi budidaya serta pemantapan kegiatan penanganan pasca panen dan upaya mencari peluang/terobosan pemasaran. 4. Upaya pemecahan masalah kekurangan tenaga staf antara lain dengan penambahan tenaga staf melalui penerimaan CPNS atau penambahan tenaga PTT. Perbandingan realisasi pencapaian sasaran strategis dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2014 dengan tahun 2015 secara sistematik dapat dilihat pada tabel berikut : SASARAN STRATEGIS Tabel 3.7. Perbandingan Pencapaian Sasarana Strategis Tahun 2014 dengan Tahun 2015 INDIKATOR SASARAN DISNAKKAN Capaian Kinerja Capain Kinerja Persen tase 40 Keteran gan (naik/tur un/tetap Meningkatnya Pelayanan A Jumlah Pelayanan ,57 naik Kinerja dan Publik Pelayanan Publik Disnakkan sesuai SOP

45 Disnakkan sesuai SOP b Persontase Kepuasan Pelanggan tetap 2 Meningkatnya sumberdaya manusia peternakan dan perikanan yang terdidik dan terlatih 3 Meningkatnya kapasitas sentra produksi peternakan dan perikanan yang memiliki komoditas unggulan a.meningkatnya Prosentase sumberdaya manusia peternakan dan perikanan yang terlatih kapasitas dan kapabilitasnya a. Meningkatnya produksi hasil perikanan budidaya (ton) b. Meningkatnya produksi hasil perikanan tangkap (ton) naik ,95 107,43 naik 4.715, ,64 naik c. Peningkatan Produksi Daging (ton) 4.385, ,22 naik d. Peningkatan Produksi Telur (ton) ,22 naik e. Peningkatan Jalan Usaha Tani (Km) 1 1 Tetap f. Peningkatan Areal budidaya Kolam (Ha) ,97 naik g. Peningkatan Luas Areal Budidaya KJA (Unit) 182, ,18 naik h. Peningkatan Areal Usaha Budidaya Mina Padi (ton) 6,46 14,25 220,59 naik i. Pengembangan kebun hmt (Ha) 4 6,2 155 naik DISNAKKAN 41

46 j. Peningkatan Populasi Sapi (Ekor) ,91 naik k. Penyebaran Ternak Unggulan Sapi (Ekor) naik l. Peningkatan Populasi Kerbau (Ekor) naik m. Peningkatan Populasi A. Ras Pedaging (Ekor) ,01 naik n. Peningkatan Produksi Benih Ikan (Ekor) naik o. Sentra Agribinis Peternakan (lokasi) naik 4. Meningkatnya jumlah peternak dan petani ikan yang berusaha dibidang peternakan dan perikanan serta meningkatnya pendapatan p. Sentra Agribisnis Perikanan (lokasi) a. Peningkatan Rumah Tangga Peternak (Orang) b. Peningkatan Rumah Tangga Perikanan (orang) c. Peningkatan Pendapatan Usaha Peternakan (%) d. Peningkatan Pendapatan Usaha Perikanan (%) , naik naik naik naik naik 5. Meningkatnya Mutu dan 1. Terkendalinya tingkat kematian DISNAKKAN 42

47 Keamanan Produksi Unggulan Peternakan dan Perikanan ternak : a. Ternak Besar b. Ternak kecil c. Ternak Unggas 1,60 2,20 2,78 1,00 1,00 3, naik naik turun 2. Terkendalinya wabah penyakit hewan menular strategis/penyakit ikan (Kec) : a. Rabies b. Anthrax c. Brucellosis d. SE e. AI f. KHV (Koi Herpes Virus) naik 7. Terkendalinya keamanan PAH/HPAH (Kecamatan) naik 8. Meningkatnya fasilitas jaminan pangan yang ASUH naik 9. Kandungan mikroba pada daging <.000 TPC <.000 TPC tetap 10. Kandungan residu antibiotic pada daging dan telur negatif Negative tetap 11.Meningkatnya nilai tambah produk nakkan : 1.Bertambahnya jenis produk olahan 2.Meningkatnya volume hasil olahan (%) 4,00 4,00 7,00 4, naik tetap 12.Meningkatnya sarana dan prasarana pasar produksi hasil peternakan naik DISNAKKAN 43

48 13.Berkembangnya kemitraan usaha peternakan dan perikanan naik 6 Meningkatnya Ketersediaan Hasil Peternakan dan Perikanan 1. Konsumsi Ikan (Kg/Kapita/th) 2. Konsumsi Daging (Kg/Kapita/th) 51,45 3,66 52,56 3, Naik naik 3. Produksi Perikanan (dibandingkan target daerah) (%) 108,73 102,70 94,45 turun 4. Konsumsi Ikan (dibandingkan dengan target daerah) (%),39,60,21 Naik 7 Meningkatkan Pemanfaatan Pengelolaan Sumberdaya peternakan dan Perikanan yang ramah lingkungan a. Meningkatnya jumlah pokwasmas yang aktif (Klp) b. Menurunnya Kasus illegal fishing c. Jumlah kawasan konservasi perairan yang dikelola secara berkelanjutan (%) , Naik Naik Naik Tabel 3.8. Capaian Indikator Kinerja dalam Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Peternakan dan Perikanan Indikator Kinerja Utama Target Capaian Tahun 2015 Capain Kinerja Tahun 2015 Persentase (%) Jumlah SOP yang dilaksanakan (SOP) ,75 persentase Petugas dan Peternak dan Petani Ikan yang terlatih kapasitas dan kapabilitasnya DISNAKKAN 44

49 Jumlah Peternak dan Petani Ikan (Orang) Produksi Peternakan dan Perikanan (Ton) a. Tangkap d. Budidaya e. Daging f. Telur , , ,43 103,54 115,11,52 Rata rata 98,87 Tabel 3.9. Capaian Indikator Kinerja dalam Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Peternakan dan Perikanan Indikator Kinerja Utama Target Capaian Tahun 2015 Capain Kinerja Tahun 2015 Persentase (%) Jumlah Jenis produk olahan peternakan dan perikanan (Jenis) Tingkat Konsumsi Daging dan Ikan dalam Kabupaten Tapin (Kg/kapita/th) - Daging 7 7 3,70 3,68 99,46 - Ikan 52,25 52,56,60 Rata rata,02 Tabel Capaian Indikator Kinerja dalam Memelihara Daya Dukung dan Kualitas Lingkungan Sumber Daya Peternakan dan Perikanan Indikator Kinerja Utama Target Capaian Tahun 2015 Capain Kinerja Tahun 2015 Persentase (%) Kawasan Konservasi Perairan yang Dikelola Secara Berkelanjutan (%) Rata rata DISNAKKAN 45

50 Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin Tahun 2015, maka evaluasi dan analisis masingmasing sasaran dapat dijabarkan sebagai berikut : Pencapaian sasaran Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin Tahun 2015 yang berkaitan dengan misi kesatu yaitu Capaian Indikator Kinerja dalam Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Peternakan dan Perikanan yaitu bahwa capaian indikator kinerja pada misi kesatu yang terdiri atas beberapa indikator menunjukkan capain kinerja rata-rata 98,87%. Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan pada produksi peternakan dan perikanan yang terdiri atas peningkatan produksi daging, telur, produksi ikan baik ikan budidaya maupun hasil penangkapan. Produksi daging pada tahun 2015 mencapai Ton meningkat 0,22% dari produksi tahun 2014 yaitu sekitar 4.385,17 Ton dan memenuhi target produksi yang telah ditetapkan Renstra dan RPJMD yaitu sebesar Ton atau naik dengan tingkat pencapaian sebesar 115,11%. Produksi daging tahun 2015 setara dengan 105,42% dari target akhir RPJMD sebesar Ton. Ketersediaan daging banyak diperankan oleh tingginya angka pemotongan ayam pedaging yang mampu menyuplai kebutuhan daging di Kabupaten Tapin karena harganya relative terjangkau disbanding harga daging sapi yang relative tinggi. Produksi telur pada tahun 2015 mencapai ton meningkat 13,22% dari tahun 2014 yaitu sebesar Ton dan telah memenuhi target produksi yang telah ditetapkan yaitu sebesar Ton dengan tingkat pencapaian sebesar,52%. Produksi telur tahun 2015 setara dengan 91,86% dari target akhir RPJMD yaitu sebesar Ton pada tahun Produksi tersebut sebangian besar diperoleh dari produksi ayam buras/ayam kampung dan itik. Produksi perikanan yang terdiri dari produksi ikan konsumsi yang melalui usaha budidaya maupun usaha penangkapan ikan dan benih ikan selama tahun 2015 seluruhnya dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Produksi ikan budidaya tahun 2015 adalah sebesar 2.717,95 Ton atau meningkat 7,43% dari produksi tahun 2014 yaitu sebesar Ton sedangkan jika dibandingkan dengan target produksi tahun 2015, diperoleh capaian sebesar 103,54%. Produksi ikan hasil budidaya setara dengan 88,77% dari target akhir RPJMD yaitu sebesar Ton. DISNAKKAN 46

51 Tabel Produksi Perikanan Budidaya Tahun 2014 dan Tahun 2015 No Uraian Kolam (Ton) 933,19 932,10 2 Keramba (Ton) 1.592, ,70 3 Mina Padi (Ton) 4,05 11,15 4 UPR (Nila = Mas = ) (Nila = Mas = ) Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa produksi ikan budidaya pada tahun 2015 banyak disumbang atau dipenuhi dari usaha budidaya ikan dalam keramba yang mencapai 1.774,70 Ton dengan komoditi terbesar adalah ikan nila dan mas, kemudian usaha budidaya kolam menyumbang sebesar 932,10 Ton dan Usaha budidaya minapadi sebesar 11,15 Ton. Produksi tersebut diperoleh karena banyaknya pembudidaya ikan nila dan mas yang memanfaatkan dan mengoptimalkan fungsi sungai yang cukup potensial untuk pengembangan keramba dan keramba jaring apung. Produksi benih ikan pada tahun 2015 adalah sebesar ekor atau 106% dari target yaitu sebesar ekor atau mengalami peningkatan sebesar 6% dari realisasi tahun 2014 yaitu sebesar ekor. Peningkatan ini terjadi seiring dengan meningkatnya permintaan pasar akan benih dan peningkatan infrastruktur UPTD BBI Lokal Linuh dan rehabilitasi kolam UPR milik petani melalui dana DAK NDR Bidang Kelautan dan Perikanan. Produksi benih tahun 2015 setara dengan 87,54% dari target akhir RPJMD tahun 2017 yaitu sebesar ekor. Sebagian besar produksi benih yang diproduksi UPR atau Unit Pembenihan Rakyat disumbang atau dipenuhi dari komoditas ikan mas yaitu sebesar ekor dan ikan nila sebesar ekor, sisanya disumbang dari produksi benih dari UPTD BBI Lokal Linuh. Tingginya produksi benih ikan di Kabupaten Tapin baik yang diproduksi oleh petani UPR maupun UPTD BBI Lokal Linuh sampai saat ini tidak hanya digunakan untuk kegiatan budidaya oleh pembudidaya ikan pembesaran di kabupaten Tapin saja tapi benih tersebut sudah juga dinikmati atau dibudidayakan oleh pembudidaya ikan dari kabupaten tetangga seperti HSS, HST, HSU, bahkan beberapa kabupaten dari Propinsi Kalimantan Tengah. DISNAKKAN 47

52 Capaian pada misi kesatu ditunjang oleh 7 program yang terdiri atas 3 program rutin kantor dan 4 Program diluar program rutin yaitu Program Peningkatan Ketahanan Pangan, Program Pengembangan Budidaya Perikanan, Program Pengembangan Ternak dan Program Pengembangan Perikanan Tangkap. Anggaran yang tersedia untuk mendukung misi kesatu adalah sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00 atau 91,44%. Anggaran yang tersedia untuk Program Peningkatan Ketahanan Pangan adalah sebesar Rp ,00, terealisasi sebesar Rp ,00 atau sebesar 93,16%. Anggaran yang tersedia untuk Program Pengembangan Budidaya Perikanan yaitu sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp ,00 atau sebesar 92,61%. Anggaran yang tersedia untuk Program Pengembangan Ternak yaitu sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp ,00 atau sebesar 91,33%. Anggaran yang tersedia untuk Program Pengembangan Perikanan Tangkap yaitu sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp ,00 atau sebesar 86,85%. Anggaran yang tersedia untuk Program Pelayanan Administrasi Perkantoran yaitu sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp ,00 atau sebesar 88,72%. Anggaran yang tersedia untuk Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur yaitu sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp ,00 atau sebesar 86,09%. Anggaran yang tersedia untuk Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan yaitu sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp ,00 atau sebesar 64,99%. Dari total anggaran Program/kegiatan penunjang misi kesatu yang tersedia sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00 atau 91,44% dan rata-rata capaian kinerja sebesar 98,87%, sehingga menunjukkan bahwa pada umumnya program/kegiatan telah dilaksanakan secara efisien dengan nilai efisiensi sebesar Rp ,00 atau sebesar 8,56%. Pencapaian sasaran Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin tahun 2015 yang berkaitan dengan misi kedua yaitu Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Peternakan dan Perikanan dapat dilihat pada tabel 3.8 dan tabel 3.11 dibawah ini. DISNAKKAN 48

53 SASARAN STRATEGIS Tabel Capaian Indikator Kinerja dalam Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Peternakan dan Perikanan INDIKATOR SASARAN Target Kinerja Capain Kinerja Persen tase Keteran gan (tercapa i/tidak tercapai Meningkatnya 1. Terkendalinya Mutu dan tingkat kematian Keamanan Produksi ternak : Unggulan Peternakan dan Perikanan 1,70 2,00 3,10 1,00 1,00 3,10 42,88 52 a. Ternak Besar b. Ternak kecil c. Ternak Unggas 2. Terkendalinya wabah penyakit hewan menular strategis/penyakit ikan (Kec) : a. Rabies b. Anthrax c. Brucellosis d. SE e. AI f. KHV (Koi Herpes Virus) Terkendalinya keamanan PAH/HPAH (Kecamatan) Meningkatnya fasilitas jaminan pangan yang ASUH ,43 Tidak 5. Kandungan mikroba pada daging <.000 TPC <.000 TPC 6. Kandungan residu antibiotic pada daging dan telur negatif Negative 7. Meningkatnya nilai tambah produk nakkan : DISNAKKAN 49

54 1.Bertambahnya jenis produk olahan 2.Meningkatnya volume hasil olahan (%) 7,00 4,00 7,00 4,00 8. Meningkatnya sarana dan prasarana pasar produksi hasil peternakan Berkembangnya kemitraan usaha peternakan dan perikanan Meningkatnya Ketersediaan Hasil Peternakan dan Perikanan o Konsumsi Ikan (Kg/Kapita/th) o Konsumsi Daging (Kg/Kapita/th) 52,50 3,70 52,56 3,68,60 99,46 Tidak o Produksi Perikanan (dibandingkan target daerah) (%) 102,70 102,70 o Konsumsi Ikan (dibandingkan dengan target daerah) (%),60,60 Rata-rata 89,76 Capain indikator kinerja pada misi kedua terdiri atas 14 sasaran diantaranya adalah terkendalinya wabah dari 6 jenis penyakit dan terkendalinya keamanan PAH/HPAH menunjukkan capaina kinerja sebesar %. Mengingat jumlah ternak dn ikan yang banyak dan terbatasnya pendanaan pemerintah maka pengendalian penyakit hewan dan ikan difokuskan pada daerah endemis dan potensial berjangkitnya penyakit menular hewan dan ikan. Sedangkan pengendalian keamanan PAH/HPAH tidak saja dilakukan melalui pengawasan pada pasar tradisional/pasar modern dan lokasi usaha yang tersebar di Kabupaten Tapin tetapi juga melalui sosialisasi keamanan pangan kepada pelaku usaha dan konsumen. Dengan demikian pelaksanaan DISNAKKAN 50

55 penanggulangan penyakit hewan dan ikan serta pengawasan kualitas PAH/HPAH dapat terlaksana sesuai target yang ditetapkan. Penyediaan produksi daging dan telur di Kabupaten Tapin tahun 2015 memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pemenuhan kebutuhan konsumsi protein hewani. Penyediaan produksi yang diimbangi dengan peningkatan daya beli masyarakat kabupaten Tapin terhadap produk peternakan menyeababkan peningkatan konsumsi protein hewani masyarakat Kabupaten Tapin pada tahun 2015 yaitu sebesar 3,68 gr/kapita/hr (meningkat 0,10% dari capaian konsumsi pada tahun 2014 yaitu sebesar 3,66 gr/kapita/hr) atau meningkat 99,46% dari target konsumsi protein tahun 2015 yaitu sebesar 3,70 gr/kapita/hari. Konsumsi protein hewan pangan asal ternak tahun 2015 telah mencapai 96,48 % dari target akhir RPJMD yaitu sebesar 3,80 gr/kapita/hari. Penyediaan produksi ikan di Kabupaten Tapin tahun 2015 memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pemenuhan kebutuhan konsumsi protein hewani asal ikan. Penyediaan produksi yang diimbangi dengan peningkatan daya beli masyarakat kabupaten Tapin terhadap produk perikanan menyeababkan peningkatan konsumsi protein hewani masyarakat Kabupaten Tapin pada tahun 2015 yaitu sebesar 52,56 gr/kapita/hr (meningkat 2% dari capaian konsumsi pada tahun 2014 yaitu sebesar 51,45 gr/kapita/hr) atau meningkat,60% dari target konsumsi protein tahun 2015 yaitu sebesar 52,50 gr/kapita/hari. Konsumsi protein hewan pangan asal ternak tahun 2015 telah mencapai 98,33 % dari target akhir RPJMD yaitu sebesar 53,45 gr/kapita/hari. Capain pada misi kedua ini ditunjang oleh 4 program yaiti Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, Program Pengembangan Sistem Pengolahan Hasil Perikanan, Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan dan Program Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Ternak. Anggaran yang tersedia untuk mendukung misi kedua ini adalah sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau sebesar 65,06%. Dengan Perincian Anggaran yang tersedia untuk Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan yaitu sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00 atau sebesar 48,37%, rendahnya realisasi anggaran program ini adalah karena adanya dana pembangunan RPH Tapin Utara yang tidak bisa dilaksanakan karena tidak mencukupinya waktu mulai proses pelelangan sampai dengan pelaksanaan pembangunan karena adanya kesalahan pencantuman pembebanan anggaran atau kode anggaran yang baru bisa dilaksanakan pada APBDP tahun 2015 yang baru disyahkan pada bulan DISNAKKAN 51

56 Nopember Tidak terlaksananya kegiatan ini juga berpengaruh pada meningkatnya fasilitas jaminan paangan yang asuh. Anggaran yang tersedia untuk Program Pengembangan Sistem Pengolahan Hasil Perikanan yaitu sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp ,00 atau sebesar 82,51%. Anggaran yang tersedia untuk Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan yaitu sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp ,00 atau sebesar 94,53%. Pencapaian sasaran Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin tahun 2015 yang berkaitan dengan misi ketiga yaitu Memelihara Daya Dukung dan Kualitas Lingkungan Sumber Daya Peternakan dan Perikanan dapat dilihat pada tabel SASARAN STRATEGIS 7 Meningkatkan Pemanfaatan Pengelolaan Sumberdaya peternakan dan Perikanan yang ramah lingkungan Tabel Capaian Indikator Kinerja dalam Memelihara Daya INDIKATOR SASARAN Dukung dan Kualitas Lingkungan Sumber Daya Peternakan dan Perikanan Target Kinerja Capain Kinerja Persen tase Keteran gan (tercapa i/tidak tercapai a. Meningkatnya ,00 jumlah pokwasmas yang aktif (Klp) b. Menurunnya Kasus illegal fishing c. Jumlah Kawasan Konservasi perairan yang dikelola secara berkelanjutan Rata-rata 93,33 Tidak Dari ketiga sasaran misi ketiga hanya sasaran peningkatan jumlah pokwasmas yang aktif saja yang tidak mampu terpenuhi target dimana capainnya hanya 80% atau sekitar 32 kelompok pokwasmas dari target 40 kelompok pokwasmas yang aktif dalam rangka mendukung pengelolaan sumberdaya perikanan khususnya dalam rangka menekan illegal fishing di Kabupaten Tapin. Tidak terpenuhinya target kelompok yang aktif ternayata DISNAKKAN 52

57 masih mampu menekan angka kasus illegal fishing yang bisa ditangani sampai terjadinya pidana. Dalam rangka mendukung illegal fishing disamping perlunya partisipasi pokwasmas juga perlunya kegiatan sosialisasi UU illegal fishing, razia terpadu serta peningkatan kegiatan budidaya di lokasi yang diduga maraknya praktek illegal fishing. Capaian pada misi ketiga ini ditunjang oleh satu program yaitu Program Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan. Anggaran yang tersedia untuk Program ini adalah sebesar Rp ,00, terealisasi sebesar Rp ,00 atau 82,55% dengan capaian rata-rata sasaran sebesar 93,33%, sehingga menunjukkan bahwa pada umumnya program/kegiatan telah dilaksanakan secara efisien dengan nilai efisiensi sebesar ,00 atau sebesar 17,45%. C. Akuntabilitas Keuangan c.1. Akuntabilitas Laporan Keuangan SKPD Dalam rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan SKPD adalah dengan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kabupaten SKPD Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin Tahun 2015 disampaikan berupa Laporan Keuangan yang terdiri dari : 1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA); 2. Neraca; 3. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK). Penyusunan dan penyajian laporan keuangan tahun anggaran 2015 sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun Adapun ikhtisar laporan realisasi anggaran tahun 2015 yang merupakan akuntabilitas keuangan dapat digambarkan sebagai berikut : a. Realisasi pendapatan sebesar Rp ,00 atau,60%. Realisasi pendapatan melebihi dari target sebesar Rp ,00. Target dan realisasi pendapatan adalah Pendapatan Retribusi Daerah dari hasil retribusi pemakaian kekayaan daerah berupa sewa Taman Maunjun atau Fishing Park yang disewa Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo, Retribusi Rumah Potong Hewan berupa jasa pemeriksaan DISNAKKAN 53

58 daging ante mortem dan post mortem di RPH Binuang dan RPH Tapin Utara serta Retribusi Penjualan Produksi Daerah yaitu berupa retribusi dari penjualan benih ikan hasil UPTD BBI Lokal Linuh yang dikelola oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin b. Realisasi anggaran belanja langsung sebesar Rp ,00 atau 84,76% dari jumlah anggaran Rp ,00 yang terdiri atas 92 kegiatan dan 12 program untuk mewujudkan Visi dan Misi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin. c.2. Akuntabilitas Keuangan Sasaran Hasil pengukuran penggunaan biaya untuk mencapai sasaran strategis tahun 2015 sesuai dengan Penetapan Kinerja Tahun 2015 yang telah diperbaiki sesuai anggaran perubahan dan perbaikan Renstra untuk mencapai 6 sasaran strategis dianggarkan dari APBD Kabupaten sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00 atau 84,76%. Adapun anggaran dan penggunaan dana untuk masing-masing sasaran strategis terdapat dalam tabel berikut. Tabel Target dan Realisasi Anggaran Pencapaian Sasaran Strategis Tahun 2015 No Sasaran Strategis 1. Meningkatkan Pelayanan kinerja dan pelayanan publik disnakkan 2. Meningkatnya Kapasitas Sentra Produk Peternakan dan Perikanan Komoditas Unggulan 3. Meningkatnya sumberdaya manusia peternakan dan perikanan yang terdidik dan terlatih 4. Meningkatnya jumlah peternak dan petani ikan yang berusaha dibidang peternakan dan perikanan Target Anggaran (Rp) Realisasi Anggaran (Rp) % Realias asi Anggar an , ,00 87, , ,00 92, , ,00 76, , ,00 91,33 DISNAKKAN 54

59 serta meningkatnya pendapatan 5. Meningkatnya Mutu dan , ,00 89,46 Keamanan Produksi Unggulan Peternakan dan Perikanan 6. Meningkatnya Ketersediaan , ,00 48,37 Hasil Peternakan dan Perikanan 7. Meningkatkan Pemanfaatan , ,00 82,55 Pengelolaan Sumberdaya peternakan dan Perikanan yang ramah lingkungan J U M L A H , ,00 84,76 DISNAKKAN 55

60 BAB IV PENUTUP Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin pada Tahun 2015 telah melaksanakan beberapa program dan kegiatan yang bersifat administrasi dan program pembangunan peternakan dan perikanan yang berasal dari sumber dana APBD Kabupaten dan APBD Provinsi. Program-program yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan dari APBD Kabupaten dengan alokasi dana sebesar Rp ,00 dengan realisasi keuangan mencapai Rp ,00 atau 84,76% dengan capaian fisik sebesar %. Capaian terhadap 7 sasaran strategis yang diukur dari indikator kinerja yang telah ditargetkan pada tahun 2015 secara umum dapat tercapai dengan tingkat capaian rata-rata 98,99% dan ada beberapa indikator sasaran yang melebihi dari target. Keberhasilan pencapaian sasaran secara umum didukung oleh sumberdana selain APBD Kabupaten, DAK Bidang Pertanian, DAK Bidang Kelautan dan Perikanan juga didukung oleh dana APBD Provinsi, selain itu juga didukung kerjasama dan kinerja yang baik antara petugas di tingkat lapangan dengan aparatur dinas baik teknis maupun adminstratif. Disamping didukung dari segi keuangan dan SDM, keberhasilan kinerja juga didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai untuk terlaksananya seluruh kegiatan. Berbagai hamabatan seringkali ditemukan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin selama tahun 2015, namun secara umum program/kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan target yang telah direncanakan. Dalam upaya meningkatkan kinerja pada tahun berikutnya, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin perlu melakukan langkah langkah untuk mengatasi hambatan hambatan yang terjadi pada tahun 2015, antara lain : 1. Mencermati bobot pekerjaan dari setiap kegiatan agar diperoleh skala perioritas dalam mengatur jadual pelaksanaan 2. Meningkatkan sinergitas antar kegiatan/program sehingga dapat mendukung pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan, secara maksimal. DISNAKKAN 56

61 3. Meningkatkan koordinasi dengan lintas SKPD, instansi vertical dan pemangku kepentingan lainnya seperti LSM, Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian, Ormas, sehingga konstribusi dukungan pembangunan peternakan dan perikanan yang berada di luar kewenangan Dinas Peternakan dan Perikanan dapat diraih. 4. Membentuk system pengendalian dan evaluasi kegiatan yang efektif, terutama bagi kegiatan yang dampaknya belum bisa dilihat dalam waktu singkat. 5. Memanfaatkan hasil evaluasi dan pengendalian secara optimal sebagai input bagi perencanaan pembangunan peternakan dan perikanan periode selanjutnya. Dalam upaya mencapai visi dan misi dinas, maka mutlak hasil evaluasi kinerja tahun ini baik yang tercapai maupun yang belum tercapai serta faktorfaktor yang mempengaruhinya akan menjadi bahan pembelajaran dalam pelaksanaan kegiatan pada tahun-tahun ke depan sehingga target-target kinerja bisa tercapai. Dengan komitmen dan tekad yang kuat, kerjasama yang solid di semua jajaran dinas/instansi terkait dan peningkatan kualitas etos kerja, mengoptimalkan potensi daerah dan sumberdaya yang ada serta terus memperbaiki fungsi manajemen dan tahap perencanaan, maka optimisme untuk terus melakukan peningkatan kinerja akan dapat diwujudkan. Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi akuntabilitass seperti yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin dan hasil-hasilnya. DISNAKKAN 57

62 DISNAKKAN 58

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu

Lebih terperinci

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIT 11 (LANTAI 2 DAN 3)

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK PEMERINTAH KABUPATEN SIAK DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2016 1 KATA PENGANTAR Kewajiban penyusunan Perjanjian Kinerja didasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. PERENCANAAN Rencana strategis sebagaimana yang tertuang dalam Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan suatu proses yang

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1 Kota Prabumulih 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Keinginan Pemerintah dan tuntutan dari publik saat ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas terhadap pengelolaan keuangan negara. Dasar dari

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIT 11 (LANTAI 2 DAN 3)

Lebih terperinci

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Uraian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Uraian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Uraian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Pembangunan Peternakan Provinsi Jawa Timur selama ini pada dasarnya memegang peranan penting dan strategis dalam membangun

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan aspirasi serta cita-cita masyarakat dalam mencapai masa depan yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015 BAB II. PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu berisi visi,

Lebih terperinci

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalammu alaikum wr. Wb

KATA PENGANTAR. Assalammu alaikum wr. Wb KATA PENGANTAR Assalammu alaikum wr. Wb Dengan mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami telah menyelesaikan Laporan Kinerja (LAKIP) Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2015. Laporan ini

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa sehubungan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) Instansi Visi : Dinas, : Terwujudnya Masyarakat Yang Sehat dan Produktif Melalui Pembangunan, Kelautan dan yang Berwawasan agribisnis dan Berbasis Sumberdaya lokal Misi 1. Meningkatkan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT

Lebih terperinci

Renstra BKP5K Tahun

Renstra BKP5K Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN Revitalisasi Bidang Ketahanan Pangan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan merupakan bagian dari pembangunan ekonomi yang diarahkan untuk meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, taraf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1 1 Pendahuluan D alam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan kinerjanya sebagaimana diamanatkan dalam inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), seluruh instansi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2014

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadhirat Allah SWT atas berkat dan karunia-nya, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Maksud dan Tujuan

I. PENDAHULUAN. A. Maksud dan Tujuan I. PENDAHULUAN A. Maksud dan Tujuan Rencana Kerja (Renja) Dinas Peternakan Kabupaten Bima disusun dengan maksud dan tujuan sebagai berikut : 1) Untuk merencanakan berbagai kebijaksanaan dan strategi percepatan

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya A. Visi Perumusan visi dan misi jangka menengah Dinas Pertanian,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah, KATA PENGANTAR Alhamdulillaah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan petunjuk- Nya kami telah menyusun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN 2019-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA Jl. PEMBANGUNAN NO. 183 GARUT

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 567 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA DAN PELAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

.000 WALIKOTA BANJARBARU

.000 WALIKOTA BANJARBARU SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN

Lebih terperinci

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN ANGGARAN 2014

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN ANGGARAN 2014 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 206-202 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG 206 PROVINSI BALI BUPATI BADUNG KEPUTUSAN

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 Bagian Umum TAHUN 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bagian

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kabupaten Tebo Tahun 2015 disusun dalam rangka memenuhi Peraturan Pemerintah

KATA PENGANTAR. Kabupaten Tebo Tahun 2015 disusun dalam rangka memenuhi Peraturan Pemerintah KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Perkebunan Kabupaten Tebo Tahun 2015 disusun dalam rangka memenuhi Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKjIP) 2016 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

LAPORAN KINERJA (LKjIP) 2016 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT LAPORAN KINERJA (LKjIP) 2016 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN LAHAT Jalan Pramuka no.063 Tr.Kemambang Lahat Telepon/Fax (0731) 321886 Kode

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN

LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI DINAS TANAMAN PEMERINTAH PANGAN DAN PETERNAKAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PACITAN LAPORAN

Lebih terperinci

B A B II PERENCANAAN KINERJA

B A B II PERENCANAAN KINERJA B A B II PERENCANAAN KINERJA 2.1 RENCANA KINERJA TAHUNAN Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2004, perencanaan strategis yang disusun oleh SKPD selanjutnya dijabarkan dalam perencanaan

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. BAB. I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan salah satu alat instrument untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan pertanian bukan hanya ditentukan oleh kondisi sumberdaya pertanian, tetapi juga ditentukan oleh peran penyuluh pertanian yang sangat strategis

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp) BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2009 3.1. Program dan Kegiatan Dinas Pertanian Tahun 2008 Program yang akan dilaksanakan Dinas Pertanian Tahun 2008 berdasarkan Prioritas Pembangunan Kabupaten Majalengka

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016-2021 DINAS PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANDUNG PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PANGAN DAN PERIKANAN Jl. Raya Soreang Km 17 Bandung Telp. (022) 5891695 Fax

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang

Lebih terperinci

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2. BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

PROFILE DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

PROFILE DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROFILE DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN I. PROFIL ORGANISASI 1. Pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang terletak Jalan Ir. Suratin, No. 1 Karawang, dengan luas gedung 645 m 2 berdiri di atas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) INSPEKTORAT KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N. 1. Latar Belakang

BAB I P E N D A H U L U A N. 1. Latar Belakang BAB I P E N D A H U L U A N 1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional, dan undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, setiap

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 RKT PSP TA. 2012 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015

PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015 PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 05 DINAS KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN GRESIK Jl. Dr. WAHIDIN SUDIRO

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Menimbang PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN)

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN) 5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK NILAI-NILAI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK Pelayanan Memberikan layanan yang memenuhi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 1 Kedudukan Satuan Kerja Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, ditetapkan berdasarkan

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Komp.Perkantoran Pemda Tulang Bawang Jl. Cendana Gunung Sakti Kec. Menggala Kab.Tulang Bawang Provinsi Lampung 34596 Telp (0726)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (output) dan indikator hasil (outcome) sesuai Daftar Pengesahan Anggaran (DPA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (output) dan indikator hasil (outcome) sesuai Daftar Pengesahan Anggaran (DPA) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 29 Tahun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-nya, kami dapat menyelesaikan Rencana Kerja (RENJA) Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA SELAKU PENGGUNA ANGGARAN NOMOR : TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA SELAKU PENGGUNA ANGGARAN NOMOR : TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN Alamat : Kompleks Perkantoran Blok C Kel. Wawali Pasan Kec. Ratahan RATAHAN - 95695 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN MINAHASA

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. L a p o r a n K i n e r j a

KATA PENGANTAR. L a p o r a n K i n e r j a KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan ridho-nya Laporan Kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2014 dapat diselesaikan. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peternakan sebagai salah satu sub dari sektor pertanian masih memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia. Kontribusi peningkatan

Lebih terperinci

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Alamat : Jalan Raya Ratahan Belang, Komp. SKPD Blok B, Kel. Pasan RATAHAN KODE POS 95695 KEPUTUSAN KEPALA DINAS

Lebih terperinci

Rencana Strategis (RENSTRA)

Rencana Strategis (RENSTRA) Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2014 Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN

Lebih terperinci

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang disempurnakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Berpedoman pada peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH [ L K j I P LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SKPD DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN BANYUASIN 2016 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 KATA PENGANTAR Alhamdullilah, puji syukur kehadirat

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M SEKRETARIAT DAERAH KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 188.4/747/Org./X/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SEKRETARIAT DAERAH KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR Jl. Jend. A. Yani 152 B SURABAYA Telp. 031-8297927 KATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara

BAB I PENDAHULUAN. pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumen Penetapan Kinerja merupakan suatu dokuman pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Lebih terperinci