BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KERANGKA TEORI Customer Relationship Management (CRM) Menurut Costanzo (2003, p.8), CRM merujuk pada software system yang membantu perusahaan memperoleh dan menyimpan data pelanggannya serta melakukan hubungan dua arah. O Brien (2002) menegaskan bahwa CRM memungkinkan perusahaan mengidentifikasi dan membidik pelanggan terbaiknya, yaitu mereka yang menguntungkan perusahaan, sehingga mereka dapat dipertahankan menjadi pelanggan yang setia untuk jangka panjang. Sedangkan menurut Temporal and Trott (2001) menjelaskan bahwa CRM adalah kolaborasi dengan setiap konsumen untuk menciptakan situasi win-win dengan meningkatkan nilai kehidupan pelanggan setiap harinya agar menjadi loyal. Menurut Kalakota dan Robinson (2001), target CRM ada 3 yaitu: 1. Mendapatkan pelanggan baru (Acquire), pelanggan baru didapatkan dengan memberikan kemudahan pengaksesan informasi, inovasi baru dan pelayanan yang menarik. 2. Meningkatkan hubungan dengan pelanggan yang telah ada (Enhance), perusahaan berusaha menjalin hubungan dengan pelanggan melalui pemberian layanan yang baik terhadap pelanggannya (customer service). Penerapan cross selling dan up selling pada tahap kedua dapat 5

2 6 meningkatkan pendapatan perusahaan dan mengurangi biaya untuk memperoleh pelanggan (reduce cost). 3. Mempertahankan pelanggan (Retain), tahap ini merupakan usaha mendapatkan loyalitas pelanggan dengan mendengarkan pelanggan dan berusaha memenuhi keinginan pelanggan. Beberapa keuntungan dalam bisnis yang dapat didapatkan dari Customer Relationship Mangement (CRM) adalah : 1. Menciptakan Pelayanan jasa yang lebih baik Hubungan yang tercipta antara perusahaan dan pelanggan akan membuat komunikasi menjadi lebih baik. Dengan adanya hubungan yang sudah akrab antara perusahaan dengan pelanggan, maka pelayanan yang diberikan pun akan lebih baik karena telah terbentuk rasa saling percaya antara perusahaan dan pelanggan. 2. Membuat fasilitas Call-center menjadi lebih efisien. Dengan adanya hubungan yang baik antara perusahaan dan pelanggan, maka fasilitas call-center yang ada pada perusahaan bukan hanya menawarkan produk kepada pelanggan tetapi dipergunakan untuk membina dan mempertahankan hubungan yang baik dengan pelanggan serta menawarkan produk-produk baru. 3. Membuat cross selling menjadi lebih efektif. Dikatakan bahwa CRM bias membuat cross selling menjadi lebih efektif karena adanya database yang terintegrasi. Dengan adanya database tersebut, maka tanpa ditanya telah mengetahui secara otomatis mengenai produk apa yang telah dimiliki oleh pelanggan ataupun produk yang belum

3 7 dibeli dari keseluruhan rangkaian produk yang dipasarkan. Selain itu, dengan adanya hubungan yang baik antara perusahaan dengan nasabah atau pelanggan maka mengetahui lebih banyak mengenai profil pelanggan atau konsumen, sehingga kemungkinan untuk melakukan kesalahan sasaran dalam memasarkan produk menjadi sangat kecil. 4. Membina hubungan dengan pelanggan atau konsumen. Dengan adanya CRM maka hubungan antara perusahaan dengan pelanggan atau konsumen lebih terjalin, misalnya dengan mengadakan acara gathering atau talk show dengan memberikan hadiah yang akan menarik pelanggan atau konsumen untuk tetap loyal pada perusahaan. Selain untuk menjada loyalitas dalam acara tersebut juga dapat memperkenalkan produk atau layanan jasa lainnya kepada pelanggan atau konsumen. 5. Menemukan calon pelanggan atau konsumen yang baru. Dengan adanya hubungan baik antara perusahaan dan pelanggan tercipta ketika kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Dari sisi pelanggan atau konsumen, ketika merasa diuntungkan dengan pelayanan jasa yang diberikan, maka akan tercipta hubungan yang baik dengan perusahaan. Setelah merasa puas dan telah tercipta hubungan baik, maka konsumen akan menceritakan keunggulan perusahaan tersebut kepada orang lain. Informasi yang disampaikan oleh nasabah atau konsumen bisa membangun image yang baik mengenai perusahaan tersebut, dan hal tersebut bisa mendatangkan nasabah atau konsumen yang baru bagi perusahaan tersebut.

4 8 6. Meningkatkan keuntungan bagi pelanggan atau konsumen. Dengan adanya hubungan yang baik, bukan hanya perusahaan yang akan memperoleh keuntungan, tetapi konsumen juga akan mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang diperoleh nasabah atau konsumen juga bermacam-macam, misalnya harga khusus yang diberikan oleh perusahaan dan mendapatkan pelayanan yang ekstra karena telah menjadi pelanggan atau nasabah perusahaan tersebut dalam waktu yang cukup lama. Menurut Sergios dalam penelitiannya yang berjudul Integrated customer relationship management for service activities an internal/external gap model bahwa perusahaan jasa sangat penting mengimplementasikan CRM karena perusahaan jasa ditandai dengan seringnya interaksi dengan pelanggan sehingga berpeluang untuk membangun hubungan pelanggan yang kuat ITIL ( Information Technology Infrastructure Library ) ITIL adalah kerangka kerja best practice yang dapat digunakan untuk membantu organisasi dalam mengembangkan proses Information Technology Service Management. ITIL juga secara umum dipertimbangkan sebagai standard internasional untuk mengelola layanan IT ( Ganga, 2010 ). Terminologi layanan telah menjadi sangat popular dalam komputasi suatu organisasi, terdapat tiga tipe dasar yang dapat dibedakan dalam terminologi layanan ( Nurcan, 2009 ): a. Layanan Teknologi, merupakan layanan teknologi yang disediakan oleh komputer, mencakup faktor orang, proses bisnis, dan

5 9 infrastruktur layanan, seperti penyediaan komputasi power, media penyimpanan, dan lain-lain. b. Layanan Perangkat Lunak, adalah pengaturan di dalam arsitektur berorientasi layanan atau dikenal dengan istilah SOA ( Service Oriented Architecture ). c. Layanan Bisnis, adalah layanan yang secara langsung mendukung proses bisnis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Frank, 2008, bahwa ada lima area penting dalam pelayanan yang digunakan dalam sebuah organisasi, diantaranya : 1. Service strategy, mengeksplorasi isu-isu yang berkaitan dengan manajemen IT dalam sebuah organisasi, fokus ITIL dalam hal ini adalah untuk mendefinisikan proses, layanan dan metode yang akan mempengaruhi keberhasilan organisasi. 2. Service design, fokus pada identifikasi dan pengembangan pelayanan sesuai dengan tujuan organisasi. 3. Service transition, fokus pada eksplorasi best practise dalam rangka meminimalisir resiko yang aka nada serta peningkatan kualitas pelayanan. 4. Service operation, fokus pada detail pelayanan. 5. Continual Service Improvement, melakukan pengawasan terhadap peningkatan dari kualitas dan biaya pelayanan.

6 Model dan Simulasi Model adalah sebuah abstraksi dari dunia nyata yang disederhanakan sehingga hanya parameter-parameter dan variabel-variabel yang penting saja yang muncul dalam bentuknya. Sebuah model dapat mencerminkan atau mengabstraksikan dari sebuah objek, proses, situasi atau sistem. Secara lebih luas sebuah model dapat mengungkapkan dan menjelaskan tantangnan hubungan dari berbagai komponen, aksi dan reaksi serta hubungan sebab akibat. (Malabay, 2008) Model menggambarkan fenomena suatu objek atau suatu kegiatan. Fenomena ini disebut entitas. Jika model menggambarkan sebuah perusahaan, perusahaan itu adalah entitasnya. Jika model menggambarkan fluktasi volume penjualan perusahaan maka penjualan perusahaan itu adalah entitasnya. (Raymond McLoed, 1996) Jenis-jenis model terbagi menjadi tiga bagian, diantaranya : 1. Model ikonik Memberikan visualisasi atau peragaan dari masalah yang ditinjau, contoh dari model ini adalah grafik, pie chart, dan foto udara. 2. Model analog Didasarkan pada keserupaan gejala yang ditunjukan oleh masalah dan yang dimiliki oleh model. 3. Model simbolik atau matematik Menyatakan kuantitatif, persamaan matematika yang mewakili masalah. Penggunaan model dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut :

7 11 1. Proses pembuatan model dapat menjadi pengalaman belajar. Dapat dipastikan, pada setiap proyek dipelajari sesuatu yang baru mengenai sistem fisik. 2. Kecepatan proses simulasi menyedikan kemampuan untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu singkat. Dalam hitungan menit, dapat dibuat simulasi operasi perusahaan dalam beberapa bulan, kuartal atau tahun. 3. Model menyediakan daya prediksi, suatu pandangan ke masa depan, yang tidak dapat disediakan oleh informasi lain. 4. Model lebih murah daripada metode trial and error. Proses pembuatan model memang mahal dalam waktu pengembangan serta prangkat lunak dan prangkat keras yang diperlukan untuk simulasi, tetapi biaya tersebut tidak setinggi biaya yang disebabkan keputusan yang salah. Tindakan menggunakan model adalah simulasi. Simulasi adalah satusatunya cara yang praktis dalam menguji model. Beberapa keuntungan dari simulasi : 1. Dapat digunakan untuk menganalisa situasi dunia nyata yang besar dan kompleks. 2. Model simulasi dibuat untuk problem manajemen dan membutuhkan input dari manajemen. Analisa yang mengerjakan model harus berhubungan secara ekstensif dengan manajer, ini berarti pengguna biasanya turut serta dalam proses permodelan, dan mempunyai peran dalam pembuatannya, sehingga tidak takut/ragu untuk menggunakannya.

8 12 3. Simulasi tidak menggangu sistem dunia nyata. 4. Dengan simulasi dapat dipelajari efek interaktif dari suatu komponen atau variabel individual untuk menentukan mana yang penting. 5. Simulasi memungkinkan penghematan waktu. Sedangkan simulasi juga memiliki keurangan : 1. Model simulasi yang baik mungkin akan mahal. Biasanya merupakan proses yang panjang dan rumit. 2. Simulasi tidak menghasilkan solusi optimal dari permasalahan seperti teknik analisa kuantitatif yang lain. 3. Tiap model simulasi adalah unik. Solusi dan kesimpulannya tidak dapat digunakan untuk permasalahan lain. 4. Harus dijalankan semua kondisi dan hambatan untuk mendapatkan solusi yang ingin diuji. Model simulasi tidak menghasilkan jawaban dengan sendirinya Model Baku Dunia Dari seluruh masalah yang dapat dimodelkan di dunia ini secara ringkas dapat dikatakan hanya ada 8 model baku yang menggambarkan seluruh masalah yang ada di dunia nyata, diantaranya : 1. Perbaikan yang gagal ( fixes the fail ) Perbaikan yang gagal adalah suatu tindakan cepat pada suatu gejala yang tanpa disadari akan menimbulkan akibat lain yang akan memperburuk gejala tersebut. Komponen penting dari model ini adalah adanya waktu penundaan (delay). Seringkali pengaruh dari suatu

9 13 akibat yang tidak disengaja baru terjadi setelah beberapa waktu, dan bahkan dibutuhkan waktu yang lebih lama sebelum akhirnya disadari. Dalam sistem ini terdapat lima unsur, yaitu : kejadian actual, kejadian diinginkan, masalah, tindakan koreksi dan dampak. Perbedaan kejadian yang diinginkan dengan actual adalah masalah. Perilaku yang ditunjukkan dalam model adalah Balancing. 2. Pemindahan beban ( shifting the burden ) Pemindahan beban adalah tindakan pemecahan gejala masalah secara cepat (sementara) yang tanpa disadari akan menimbulkan efek samping yang justru akan memperburuk gejala masalah tersebut. Model tersebut diawali dengan sebuah gejala masalah yang akan membuat kita cenderung untuk lebih menerapkan pemecahan gejala masalah daripada pemecahan masalah yang sebenarnya. 3. Batas keberhasilan ( limits to success ) Perilaku yang terjadi dalam sistem bersifat balancing dengan pola sigmoid. Pada awalnya terjadi pertumbuhan yang membawa keberhasilan. Namun dengan berjalannya waktu, pertumbuhan melambat dan sistem mencapai batas. Sifat kurva sigmoid pada model baku ini merupakan gabungan dari pertumbuhan eksponensital positif pada tahap awal dengan pertumbuhan asistomatik pada tahap akhir. Adanya faktor pembatas merupakan ciri dari model ini. 4. Sasaran yang berubah ( drifting goals ) Perilaku yang ditunjukkan sistem adalah reinforcing. Model terjadi karena adanya suatu keadaan yang di dalamnya terdapat perbedaan

10 14 antara unjuk kerja yang ditargetkan dengan yang dicapai, lalu kemudian dilakukan tindakan perbaikan untuk meningkatkan atau menurunkan target/sasaran. Untuk menghilangkan perbedaan/selisih tersebut maka dapat dilakukan tindakan koreksi/perbaikan yang membutuhkan sumber daya menurut satuan waktu. 5. Kemajuan dan kekurangan modal ( growth and under investment ) Model ini terjadi sebagai akibat dari adanya keadaan yang tidak seimbang antara peningkatan kebutuhana dengan kapasitas pertumbuhan modal untuk memenuhi kebutuhan. Pada situasi tersebut, maka akan dapat terjadi pertumbuhan yang mendekati batas yang dapat ditunda jika kapasitas penanaman modal cukup memadai. Perilaku dalam grafik kebutuhan adalah exponential growth sedangkan pada modal adalah exponential growth yang pada saat tertentu terjadi collaps. 6. Sukses bagi yang berhasil ( success to the successful ) Model ini menunjukkan suatu keadaan persaingan dalam meraih kesuksesan/kemenangan. Bagi yang berhasil, maka akan timbul kecenderungan untuk meningkatkan kesuksesannya dengan menempatkan lebih banyak sumber daya. Perilaku yang ditunjukkan dalam sistem adalam reinforcing. 7. Eskalasi ( Escalation ) Model menunjukkan adanya dua pihak yang terlibat dalam suatu persaingan untuk saling mengungguli satu sama lain. Situasi akan memperlihatkan bahwa setiap pihak akan saling bereaksi satu sama

11 15 lain terhadap tindakan pihak lain. Setiap pihak akan saling terancam dengan pihak lain yang bersifat terus-menerus dapat meningkatkan tekanan di kedua belah pihak. Keadaan tersebut dapat diakhiri dengan keuntungan atau kerugian bagi kedua belah pihak. 8. Kesulitan bersama ( Tragedy of the Commons ) Model ini menunjukkan adanya suatu kejadian yang melibatkan dua pihak atau lebih yang bersama-sama menggunakan sumber daya terbatas dan mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Kondisi tersebut akan berakhir dengan adanya kesulitan bersama. Perilaku model bersifat balancing System Dynamics (Peitian Du, 2010). System dynamic adalah teknologi simulasi yang didasarkan pada teori umpan balik yang digunakan untuk mempelajari complex system. Teknologi simulasi ini hanya digunakan untuk meramalkan masa yang akan datang dari tahun ke tahun sesuai dengan parameter tertentu, tidak dapat digunakan untuk memperkirakan pada tingkat yang tepat andal. System dynamic dapat digunakan untuk mendukung manajemen pembelajaran dan pengambilan keputusan (Robinson, 2004). Maani (2007) menjelaskan bahwa pendekatan system dynamic merupakan pendekatan kearah permodelan yang mempunyai keuntungan sebagai berikut : 1. Memiliki Causal Loop Diagram (CLD) dan Stock Flow Diagram (SFD) yang diformulasikan untuk menunjukan keadaan alamiah serta

12 16 arah hubungan dari setiap variabel dan sub sistem dalam system dynamic. 2. Keputusan pengambilan kebijakan dapat bervariasi berdasarkan simulasi dan system dynamic pada periode tertentu. Selain itu pengambilan keputusan dapat memberikan umpan balik di dalam sistem sehingga dapat mempermudah dalam pembuatan kebijakan. 3. Hubungan linier dan non linier dapat digabungkan. 4. Kejadian penundaan secara fisik dan informasi dapat dipadukan. 5. Informasi dapat dimasukan untuk memperkuat data statistik yang kadang kala tidak dapat langsung digunakan dalam sistem Causal Loop Diagram (CLD) Causal Loop Diagram (CLD) dapat digunakan untuk merekam sebuah model yang merepresentasikan keterkaitan dan proses umpan balik dalam sistem. (F.T. Yuan, 2010) (Behdad Kiani, 2009) menyatakan bahwa tujuan utama Causal Loop Diagram (CLD) adalah untuk menggambarkan hipotesis kausal, sehingga membuat penyajian struktur dalam bentuk agregat. CLD membantu pengguna dengan cepat mengkomunikasikan struktur umpan balik dan asumsi yang mendasarinya. CLD mampu mempresentasikan bagaimana sistem bekerja. CLD sudah lama digunakan di bidang akademik, dan semakin umum digunakan di dunia bisnis, CDL sangat baik untuk : Memberikan gambaran hipotesis secara cepat dari penyebab dinamika. Memberikan masukan penting yang terpercaya untuk sebuah masalah.

13 17 Memicu dan mengambarkan model baik untuk individu maupun tim. Diagram kausal terdiri dari variabel-variabel yang dihubungkan dengan panah untuk menunjukan pengaruh kausal antar variabel-variabel. Hubungan kausal menggambarkan salah satu elemen yang mempengaruhi elemen lain. Di mana hubungan kausal dibagi menjadi dua bagian, diantaranya : 1. Hubungan positif : suatu kondisi di mana elemen A memberikan pengaruh positif pada elemen B, di mana peningkatan nilai A mempengaruhi peningkatan nilai B. 2. Hubungan negatif : suatu kondisi di mana elemen A menghasilkan pengaruh yang negatif pada elemen B, di mana peningkatan nilai A mempengaruhi penurunan nilai B. Berikut adalah salah satu gambaran dari Causal Loop Diagram (CLD) : B + A B A Gambar Causal Loop Diagram (CLD) Stock Flow Diagram (SFD) Stock Flow Diagram (SFD) adalah suatu sistem yang menggambarkan hubungan antar variabel-variabel. Di bawah ini adalah simbol-simbol dalam Stock Flow Diagram (SFD) :

14 18 Table Simbol-simbol dalam SFD Simbol Nama Keterangan Stock/State/Level Akumulasi Auxiliary_1 Rate_1 Constant_1 Rate / Flow Auxilliary Constant Causal Link Causal Link with Delay Aliran yang terdiri dari unsur awan (asal sumber atau buangan aliran), katup dan saluran aliran. Symbol dari konstanta atau penghubung perhitungan dalam simulasi model. Representasi vaiable sebagai sebab atau akibat dengan atau tanpa penundaan yang dihubungkan dengan tanda panah System thingking System thingking merupakan pendekatan yang melihat dunia sebagai sebuah complex system, semuanya saling berhubungan, sehingga tidak mungkin hanya melakukan satu hal ( Sterman, 2000 ). Fase-fase pengembangan system thinking dan permodelan sistem adalah : 1. Penyusunan struktur masalah : merupakan kegiatan mengidentifikasi masalah, koleksi data dan informasi, dan pembatasan lingkup permasalahan. 2. Permodelan simpul kausal : merupakan kegiatan pembuatan kerangka kerja untuk melihat hubungan antara masalah dan melihat pola perubahan lebih dari sekedar gambaran statisnya.

15 19 3. Permodelan dinamis : merupakan kegiatan pembuatan diagram sistem yang menunjukan sektor-sektor yang berpotensi terhadap model simulasi, pembuatan stock flow diagram, pembuatan simulasi dan verifikasi model. 4. Perencanaan dan permodelan skenario : merupakan pembuatan skenario yang dapat membantu membuat keputusan yang mampu menggambarkan masa depan sebuah sistem, kekuatan yang berpengaruh di dalamnya, serta ketidakpastian pada suatu skenario. 5. Penerapan dan pengorganisasian : merupakan kegiatan penerapan dari model yang dihasilkan dalam bentuk pembuat keputusan Kinerja Perusahaan Kinerja adalah suatu hasil prestasi kerja optimal yang dilakukan oleh seseorang, kelompok ataupun badan usaha. Pengukuran kinerja merupakan hal penting dalam proses evaluasi dan pengendalian. Minimnya sasaran-sasaran yang dapat diukur atau tidak adanya standard kinerja dan tidak mempunyai sistem informasi untuk memberikan hasil yang tepat pada waktunya, serta tidak validnya informasi yang diberikan, adalah dua hal yang nyata yang menjadi masalah dalam pengandalian ( Hrebiniak & Joyce 1984). Pengukuran-pengukuran yang digunakan untuk menilai kinerja tergantung pada bagaimana suatu organisasi akan dinilai dan bagaimana sasaran akan dicapai. Sasaran yang ditetapkan pada manajemen strategis dengan memperhatikan profitabilitas, pangsa pasar, biaya, dan mutu harus betul-betul digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. (Wheleen & Hunger 2000).

16 20 Tujuan pokok penilaian kinerja adalah membantu dan menetapkan standard dan target, sarana untuk kemajuan, memotivasi, mengkomunikasikan strategi, organisasi dan mempengaruhi perubahan prilaku ( Tatikonda 1998 ). Sedangkan menurut Hansen dan Mowen (1995) bahwa pengukuran kinerja bertujuan untuk dapat mengeliminasi aktivitas yang tidak bernilai dan mengoptimalkan aktivitas yang bernilai tambah. Menurut Horgen (1996) ukuran kinerja yang efektif mempunyai karakteristik sebagai berikut : - Berhubungan dengan tujuan karyawan - Mempunyai perhatian yang seimbang antara jangaka pendek dan jangka panjang. - Menggambarkan aktivitas kunci manajemen. - Dipengaruhi oleh tindakan karyawan. - Mudah dipahami oleh karyawan. - Dipergunakan dalam evaluasi dan pemberian imbalan karyawan. - Bertujuan logis dan merupakan pengukuran yang mudah. - Digunakan secara konsisten dan teratur. Sedangkan menurut Kaplan dan Norton (1996) ada 4 perspektif dalam penilaian kinerja suatu perusahaan, yaitu : 1. Perspektif keuangan: - Pertumbuhan keuangan - Pertumbuhan produktivitas - Penghematan biaya - Pemanfaatan aktiva

17 21 2. Perspektif proses bisnis internal: - Meningkatkan inovasi - Proses operasi - Pelayanan purna jual 3. Perspektif pelanggan: - Kepuasan pelanggan - Akuisisi pelanggan (sejauh mana perusahaan dapat menarik pelanggan) - Retensi pelanggan - Pangsa pasar - Kemampulabaan pelanggan 4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan: - Mengingkatkan kapabilitas personil - Meningkatkan kapabilitas system informasi - Motivasi, pemberdayaan dan keselarasan Kepuasan Pelanggan Menurut Oliver (2005), kepuasan merupakan penilaian konsumen terhadap fitur-fitur produk atau jasa yang berhasil memberikan pemenuhan kebutuhan pada level yang menyenangkan baik itu di bawah maupun di atas harapan. Kepuasan pelanggan adalah kondisi di mana harapan pelanggan mampu dipenuhi oleh produk (Kotler & Armstrong, 1999). Menurut Lupiyoadi (2001), terdapat lima faktor utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam menentukan tingkat kepuasan pelanggan :

18 22 1. Kualitas produk Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas. 2. Kualitas pelayanan Kualitas pelayanan terutama di bidang jasa, pelangan akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan. 3. Emosional Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. 4. Harga Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggannya. 5. Biaya Pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa. Menurut Kotler (2004), untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan ada empat metode pengukuran yang perlu diperhatikan : sistem keluhan dan saran, survei kepuasan pelanggan, ghost shopping, dan lost customer analysis.

19 Bussiness Excellece Penelitian yang dilakukan oleh Hamid Reza(2011), bahwa model yang dibangun dalam business excellence adalah : Gambar Model Business Excellence - Leadership (Alica Kritsonis,2004) Tugas leader adalah menetapkan arah, mengembangkan visi untuk masa depan (jangka panjang) dan strategi untuk melakukan perubahan. Leader juga berfungsi untuk mengkomunikasikan visi baru untuk semua pihak yang mungkin langsung atau tidak langsung memiliki dampak pada keberhasilan, selain itu leader harus mampu memberikan motivasi dan inspirasi agar karyawan tetap bersinergi mengikuti setiap instruksi. - Organizational Structure Struktur organisasi yakni yang bertanggung jawab atas semua aktifitas, dan membangun prosedur kerja untuk semua anggota organisasi.

20 24 (Blau, 1970; Dewar dan Werbel, 1979 ; Germain, 1996; Gerwin dan Kolodny, 1992; Ruekert et al, 1985; Walton, 1985) - Customer Orientation Customer Orientation fokus penciptaan nilai pelanggan yang unggul berdasarkan knowledge yang berasal dari customer dan analisa pesaing. (Kohli dan Jaworski,1990) - Information Management Information Management adalah informasi yang diperlukan untuk setiap transaksi, membuat keputusan dan mendukung semua kegiatan proses bisnis dan manajemen.( Frank B, 2010) - Service Strategy Service Strategy adalah salah satu cara untuk memperkokoh hubungan dengan pelanggan dan fokus pada kolaborasi untuk mengingkatkan produktifitas pelanggan serta kualitas. (Paul M, 2010) - Service Quality Menurut Lewis & Booms dalam Tjipto & Chandra (2005), kualitas pelayanan sebagai ukuran seberapa baik tingkat layanan yang diberikan maupun sesuai dengan harapan pelanggan. Sedangkan menurut Tjiptono (2001), kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. (Zeithaml dan Bitner, 1988) bahwa service quality dibagi dalam lima dimensi, diantaranya :

21 25 1. Kehandalan (Realibility), yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan. 2. Tanggapan (Responsive), yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan, dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap. 3. Jaminan (Assurance), yaitu meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap perusahaan secara tepat, perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan serta memberikan jaminan atas informasi yang diberikan secara tepat. 4. Empati (Emphaty), yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada pelanggan. 5. Berwujud (Tangibles), yaitu meliputi penampilan fasilitas fisik perusahaan. - Creative Organizational Culture Hasil penelitian Raduan Che Rose menyatakan bahwa perusahaan yang tahu bagaimana mengembangkan Organizational Culture dengan cara yang paling efektif, akan memberikan manfaat untuk kemajuan produktifitas dan kualitas kinerja karyawan. - People Berbicara people maka berkaitan dengan human resource. Human resource adalah factor utama bagi organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.

22 Keputusan Strategis Pentingnya pengambilan keputusan sangat mempengaruhi hasil di masa yang akan datang. Para peneliti mengakui bahwa peran dalam pengambilan keputusan strategis jatuh pada pilihan terakhir. Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan alternatife solusi yang terbaik untuk memecahkan suatu masalah. Terdapat beberapa jenis keputusan dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan keputusan yang harus diambil oleh level manajemen di dalam perusahaan, jenis keputusan terdiri atas : 1. Keputusan strategis : keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak. 2. Keputusan taktis : keputusan yang dibuat oleh manajemen menengah. 3. Keputusan operasional : keputusan yang dibuat oleh manajemen yang paling bawah. Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : - Proses identifikasi atau perumusan persoalan keputusan. Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan berbagai cara, penggunaan seven tools dalam manajemen biasanya dapat membantu proses identifikasi. - Penetapan parameter dan variabel yang merupakan bagian dari sebuah persoalan keputusan. Biasanya pemecahan masalah yang menggunakan model matematika sangat memerlukan variabel yang terukur. - Penetapan alternatif-alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalah didapatkan dari analisis pemecahan masalah.

23 27 - Penetapan kriteria pemilihan alternatif untuk mendapatkan alternatif yang terbaik. Pelaksanaan keputusan dan evaluasi hasilnya. Tahap ini disebut tahap implementasi, di mana alternatif solusi yang dipilih akan diterapkan dalam jangka waktu tertentu.

24 KERANGKA BERFIKIR Kerangka berfikir pada penelitian ini dapat digambarkan seperti di bawah: Start Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka Rumusan masalah Metode : System dynamics Observasi dan wawancara Model dan Analisa Data Hasil Penelitian Rekomendasi End Gambar 2.2 Flow Kerangka Berfikir

25 KERANGKA KONSEP Dari kerangka berfikir yang telah digambarkan di atas maka dibentuklah kerangka konsep berikut: Permasalahan : Kebutuhan pelanggan Menyebabkan : Dampak : Kualitas pelayanan Kepuasan pelanggan Solusi : Simulasi : Melakukan evaluasi terhadap kualitas pelayanan Membuat model kinerja perusahaan guna mengevaluasi pelayanan Output : Model yang dapat dijadikan : Keputusan strategis Mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan Gambar 2.3 Flow Kerangka Konsep

commit to user 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pemasaran Menurut Kotler (2009 : 5) pemasaran adalah mengidentifikasi

commit to user 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pemasaran Menurut Kotler (2009 : 5) pemasaran adalah mengidentifikasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pemasaran Menurut Kotler (2009 : 5) pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Sedangkan menurut beliau, manajemen

Lebih terperinci

Perencanaan Sumber Daya

Perencanaan Sumber Daya MODUL PERKULIAHAN Perencanaan Sumber Daya Customer Relationship Management Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Program Magister Teknik B11536BA Pascasarjana Industri (M-203) 10 Abstract

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam menjalankan suatu bisnis, pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi, khususnya di era globalisasi saat ini tidak dapat dielakkan lagi. Untuk dapat berkembang dan bertahan di dunia bisnis, suatu perusahaan harus

Lebih terperinci

SYSTEM DYNAMICS (Model Kualitatif) Archetypes: Tools for Managing Complexity

SYSTEM DYNAMICS (Model Kualitatif) Archetypes: Tools for Managing Complexity SYSTEM DYNAMICS (Model Kualitatif) Archetypes: Tools for Managing Complexity POLA DASAR ARCHETYPES Bahwa tidak semua problem manajemen bersifat unik. Terdapat pola-pola struktur (patterns of structure)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Internet telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai organisasi, khususnya di dunia usaha. Internet menyediakan banyak kelebihan dalam dunia usaha, seperti tersedianya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perkiraan Perkiraan adalah prediksi dari suatu variabel yang didasarkan pada nilai-nilai lampau yang diketahui dari variabel tersebut atau dari variabel lain yang berhubungan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Jasa Dunia usaha yang ada dalam kehidupan manusia sehari-hari dapat berkaitan dengan industri jasa dimana pada setiap tahunnya mengalami kemajuan yang cukup pesat seiring

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Kepuasan Pelanggan 2.1.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa pelanggan adalah seseorang yang beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Customer Relationship Management ( CRM ) Menurut Buttle (2007) bahwa Customer Relationship Management (CRM) adalah strategi bisnis inti yang mengintegrasikan proses dan fungsi

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika suatu organisasi tumbuh semakin besar dan pola tingkatan operasionalnya semakin tidak sederhana dan kompleks, maka secara alamiah tuntutan pihak manajemen akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari penggunaan hardware, software, dan fasilitas komunikasi lainnya yang

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari penggunaan hardware, software, dan fasilitas komunikasi lainnya yang BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Layanan Sistem dan Teknologi Layanan Sistem dan Teknologi Informasi (STI) merupakan layanan yang berasal dari penggunaan hardware, software, dan fasilitas komunikasi lainnya yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kepuasan Pelanggan Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa Latin satis (artinya cukup baik, memadai) dan facio (melakukan atau membuat). Kepuasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Jasa (Pelayanan) Menurut Kotler (2008) Jasa atau pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP 25 BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN ANGGOTA KOPSYAKARDOS UNISBA A. Kepuasan Pelanggan Peluang usaha di Indonesia

Lebih terperinci

C R M. Customer Relationship Management

C R M. Customer Relationship Management C R M Customer Relationship Management CRM CRM Singkatan dari Customer Relationship Management / Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi pemasaran yang saat ini marak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Jasa Pemasaran jasa merupakan disiplin ilmu yang masih relatif baru. Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan tumbuh sangat

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PURNA JUAL BERBASIS CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA BENGKEL JAKARTA MOTOR. Proposal

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PURNA JUAL BERBASIS CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA BENGKEL JAKARTA MOTOR. Proposal PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PURNA JUAL BERBASIS CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA BENGKEL JAKARTA MOTOR Proposal Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Tugas Akhir pada Program Sarjana

Lebih terperinci

Customer Relationship Management. Pertemuan 9

Customer Relationship Management. Pertemuan 9 Customer Relationship Management Pertemuan 9 Definisi CRM (1) Customer Relationship Management. Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi pemasaran yang menginginkan pelanggan tetap membeli produk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang latar belakang pembuatan aplikasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta membatasi ruang lingkup permasalahan, sehingga aplikasi yang dibuat tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada situasi persaingan yang sangat tajam dan kompleks, ditengah era globalisasi dan liberalisasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Brand image Konsumen merupakan pusat perhatian dalam dunia pemasaran. Maka dari itu perlu dipelajari apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen pada saat ini. Dalam bukunya

Lebih terperinci

BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. yang sangat berarti pada kualitas pelayanan sehingga mempengaruhi pada tingkat

BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. yang sangat berarti pada kualitas pelayanan sehingga mempengaruhi pada tingkat BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1. Pengertian Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan adalah keunggulan yang di harapkan dan mengendalikan atas tingkat keunggulan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB II KERANGKA TEORETIS BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Teori Tentang Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menyangkut masalah keputusan yang diambil seseorang dalam persaingannya dan penentuan untuk mendapatkan dan mempergunakan

Lebih terperinci

Pentingnya CRM & Pengguna CRM

Pentingnya CRM & Pengguna CRM CRM l CRM kependekan dari Customer Relationship Management. l Dalam bahasa indonesia dapat kita artikan sebagai Manajemen Hubungan Pelanggan. l Merupakan strategi pemasaran yang saat ini marak dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri telekomunikasi dan teknologi informasi, perusahaan perlu untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan melakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik

BAB II LANDASAN TEORI. usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Customer Orientation Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis atau kegiatan usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik atau terkenal.

Lebih terperinci

Pentingnya CRM & Pengguna CRM

Pentingnya CRM & Pengguna CRM CRM CRM kependekan dari Customer Relationship Management. Dalam bahasa indonesia dapat kita artikan sebagai Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi pemasaran yang saat ini marak dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan asset jangka panjang. Hal ini didukung oleh Kotler (2000) yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan asset jangka panjang. Hal ini didukung oleh Kotler (2000) yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Loyalitas pelanggan merupakan hal yang utama bagi perusahaan, karena merupakan asset jangka panjang. Hal ini didukung oleh Kotler (2000) yang dikutip oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terdiri atas penggunaan software, hardware, dan fasilitas komunikasi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. terdiri atas penggunaan software, hardware, dan fasilitas komunikasi untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Layanan Sistem dan Teknologi Informasi Layanan Sistem dan Teknologi Informasi (STI) adalah layanan yang terdiri atas penggunaan software, hardware, dan fasilitas komunikasi untuk

Lebih terperinci

Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) Pertemuan 1 Konsep Dasar

Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) Pertemuan 1 Konsep Dasar (CRM) Pertemuan 1 Konsep Dasar Pengertian Customer Relationship Management (selanjutnya disingkat CRM) didefinisikan sebagai sebagai suatu rangkaian aktifitas sistematik yang terkelola sebagai usaha untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan. Pihak yang paling menaruh perhatian terhadap kepuasan dan ketidakpuasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. JASA 1. Pengertian Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Lebih terperinci

Customer Relationship Management /CRM

Customer Relationship Management /CRM Customer Relationship Management /CRM Aloysius HeruDanardatu, PengenalanCustomer Relationship Management, www.ilmukomputer.com,diakses tanggal27 Januari2007 Customer Relationship Management, www.wikipedia.com,

Lebih terperinci

Tools for Managing Complexity

Tools for Managing Complexity Tools for Managing Complexity oleh: Wilopo PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA SYSTEMS ARCHETYPES Membantu individu dan organisasi dalam mewujudkan systems thinking membumi. Dengan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : 12 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : Pemasaran adalah suatu proses sosial dengan nama individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Apotek Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Rebublik Indonesia (Kepmenkes RI) No. 1332/Menkes/SK/X/2002 mengenai Ketentuan dan Tata cara Pemberian Izin Apotek, yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 20 3. METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian Pengembangan agroindustri udang merupakan hal yang sangat penting dalam siklus rantai komoditas udang. Pentingnya keberadaan agroindustri udang

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Telaah Pustaka dan Pengembangan Hipotesis 2.1.1 Repetitive Buying Dalam memperhatikan posisi dalam suatu industri, minat beli ulang dari pelanggan merupakan salah satu faktor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pilihan produk kepada pelanggan sehingga pelanggan dapat saja pindah sewaktu-waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. pilihan produk kepada pelanggan sehingga pelanggan dapat saja pindah sewaktu-waktu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang sangat cepat memberikan ruang yang bebas antara pelanggan dan pembeli serta banyaknya variasi produk dan harga akan memberikan pilihan produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian koperasi Menurut Sumarni dan Soeprihanto (1995) koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN 1 BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN 3.1 Kerangka Konseptual Secara teoritis, kajian ini diambil dari konsep SERVQUAL, yang meliputi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan. 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus menerus untuk meningkatkan nilai dari produk dan jasa, perusahaan harus mengetahui tingkat kepuasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan, Citra Perusahaan Dan Loyalitas Pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan zaman yang pesat kebutuhan manusia semakin lama semakin meningkat terutama di bidang teknologi informasi dan komunikasi, sehingga mendorong

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Jasa Keunggulan suatu jasa akan sangat ditentukan oleh kualitas, keunikan dan manfaat yang diberikan oleh jasa tersebut, apakah sesuai dengan yang diharapkan oleh pelanggan

Lebih terperinci

Implementasi E-Bisnis e-crm Concept And Aplication Part-4

Implementasi E-Bisnis e-crm Concept And Aplication Part-4 Implementasi E-Bisnis e-crm Concept And Aplication Part-4 Pendahuluan Kegiatan marketing mengelola seluruh aspek dari daur hidup pelanggan. CRM merupakan strategi komprehensif dari perusahaan agar setiap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran ritel (Retail Marketing Mix) Amir (2004) menyatakan bauran pemasaran ritel biasanya terdiri dari pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga,

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemasaran Saat ini pemasaran harus dipahami tidak dalam pengertian kuno sebagai pembuat penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan kebutuhan pelanggan.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa a. Konsep Jasa Jasa merupakan sarana aktivitas yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. simulasi komputer yang diawali dengan membuat model operasional sistem sesuai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. simulasi komputer yang diawali dengan membuat model operasional sistem sesuai dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penulisan ini dilakukan dengan menggunakan metoda System Dynamics yaitu sebuah simulasi komputer yang diawali dengan membuat model operasional sistem

Lebih terperinci

E BUSINESS. Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) Disusun Oleh : Ribut Wahyudi ( ) Kelas : 09 S1TI 09

E BUSINESS. Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) Disusun Oleh : Ribut Wahyudi ( ) Kelas : 09 S1TI 09 E BUSINESS Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) Disusun Oleh : Ribut Wahyudi (09.11.3169) Kelas : 09 S1TI 09 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dramatis dibanding dekade sebelumnya. Dinamika ini terjadi pada sektor jasa

BAB I PENDAHULUAN. dramatis dibanding dekade sebelumnya. Dinamika ini terjadi pada sektor jasa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang dramatis dibanding dekade sebelumnya. Dinamika ini terjadi pada sektor jasa terlihat dari perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan nilai konsumen, sehingga konsumen puas diikuti pula dengan. yang memperhatikan kualitas produk dan layanan.

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan nilai konsumen, sehingga konsumen puas diikuti pula dengan. yang memperhatikan kualitas produk dan layanan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kondisi persaingan yang semakin ketat, memicu perusahaan untuk dapat melakukan strategi yang tepat agar dapat bertahan didunia bisnis. Berbagai strategi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin bertambah ketat. Persaingan ini menuntut para pelaku bisnis untuk mampu memaksimalkan kinerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pendahuluan Menghasilkan pelanggan yang puas saat ini tidaklah cukup. Bagi kelangsungan bisnis, menciptakan pelanggan yang loyal menjadi agenda penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, pesatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, pesatnya teknologi kedokteran serta kondisi sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang kualitas pelayanan terhadap kepuasan juga dilakukan oleh Yhoga Leksmana (2006) dengan judul Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian CRM CRM adalah suatu strategi bisnis yang mengintegrasikan proses dan fungsi bisnis untuk meningkatkan kepuasan dan menjaga hubungan dengan pelanggan untuk jangka waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian pada umumnya senantiasa mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan kegiatan manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Mulyadi (1997:419) mengungkapkan penilaian kinerja sebagai penentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling bersaing satu sama lain dalam merebut simpati pelanggannya. Di sisi lain, kondisi

Lebih terperinci

Manejemen Pusat Data

Manejemen Pusat Data Manejemen Pusat Data Modul ke: 03 Fakultas Ilmu Komputer ITSM (Management Layanan Teknologi Informasi) Dian Wirawan, S.Kom, M.Kom Program Studi Teknik Informatika ITSM (BERBASIS ITIL V3) Management Pusat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang 13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pemasaran dan Konsep Pemasaran Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang maksimal. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila perusahaan

Lebih terperinci

E-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom

E-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom E-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom E-CRM strategis bisnis yang menggunakan teknologi informasi yang memberikan perusahaan suatu pandangan pelanggannya secara luas, yang dapat diandalkan

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pelayanan 2.1.1 Pengertian Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap tindakan atas kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SISTEM, PEMODELAN DAN DUKUNGAN

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SISTEM, PEMODELAN DAN DUKUNGAN Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SISTEM, PEMODELAN DAN DUKUNGAN CONTENT 1. Pengambilan Keputusan 2. Proses Pemodelan 3. Fase Kecerdasan 4. Fase Desain 5. Fase

Lebih terperinci

Pengaruh Customer Relationship Management (CRM)

Pengaruh Customer Relationship Management (CRM) TUGAS E-BUSSINESS Pengaruh Customer Relationship Management (CRM) Dosen : M. Suyanto, Prof. Dr, M.M. Disusun oleh: Nama : Rizza Hafidz Zarkasyi NIM : 09.11.2687 Kelas : 09-S1.TI-02 S1 TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan di industri seluler saat sekarang ini sedang berkembang pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis yang semakin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1 Pengertian Kualitas Kata kualitas mengandung banyak definisi dan makna karena orang yang berbeda akan mengartikannya secara berlainan, seperti kesesuaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan kegiatan yang memiliki peran besar dalam aktivitas bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang menuju arah yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kepuasan Pelanggan Bagi bisnis, kepuasan pelanggan dipandang sebagai salah satu dimensi kinerja pasar. Penigkatan kepuasan pelanggan berpotensi mengarah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. kepercayaan, kepuasan, loyalitas pelanggan, getok tular, dan pengembangan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. kepercayaan, kepuasan, loyalitas pelanggan, getok tular, dan pengembangan 7 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Pendahuluan Bab ini menjelaskan konsep kualitas hubungan, orientasi pelanggan, kepercayaan, kepuasan, loyalitas pelanggan, getok tular, dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak. pelanggan dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder), PT.

BAB IV PEMBAHASAN. PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak. pelanggan dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder), PT. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa konsultasi dan pelatihan sistem manajemen dan teknologi. Perusahaan ini beroperasi dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Kinerja Pengukuran merupakan upaya mencari informasi mengenai hasil yang dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya penyimpangan akibat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kegiatan pelayanan kepada pengguna perpustakaan merupakan pelayanan yang diberikan oleh suatu perpustakaan untuk menyebarkan informasi dan pemanfaatan koleksi. Para

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Kepuasan Para Pengguna Jasa Kereta Api pada PT. Kereta Api (Persero) Medan

BAB II URAIAN TEORITIS. Kepuasan Para Pengguna Jasa Kereta Api pada PT. Kereta Api (Persero) Medan 15 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa terhadap Kepuasan Para Pengguna Jasa Kereta Api pada PT. Kereta Api (Persero) Medan oleh Elmasnun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Pelanggan 1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan). BAB II LANDASAN TEORI A. Jasa Jasa adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang masalah Persaingan global pada saat ini sudah merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler (2002) kepuasan adalah: Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling luas dibandingkan dengan jenis usaha lainnya. Selain memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. paling luas dibandingkan dengan jenis usaha lainnya. Selain memiliki keanekaragaman BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha jasa merupakan jenis usaha yang memiliki aspek dan lingkup bisnis yang paling luas dibandingkan dengan jenis usaha lainnya. Selain memiliki keanekaragaman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengukuran Kinerja Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat konsitensi dan kebaikan fungsi-fungsi produk. Kinerja merupakan penentuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jasa Banyak ahli yang telah mendefinisikan pengertian jasa sesuai dengan sudut pandang mereka masing-masing, diantaranya: Definisi jasa menurut Kotler dan Keller

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada nasabahnya selalu mengutamakan pelayanan yang berkualitas. persaingan dan jumlah pesaing menuntut perusahaan untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. kepada nasabahnya selalu mengutamakan pelayanan yang berkualitas. persaingan dan jumlah pesaing menuntut perusahaan untuk selalu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia perbankan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa. Perusahaan perbankan dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya selalu mengutamakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi khusus nya di Indonesia semakin pesat dengan adanya modernisasi di sisi teknologi yang berbasis perangkat lunak (software) terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, banyak hal yang harus diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis yang mereka kembangkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Intensitas persaingan berskala global menuntut pergeseran dalam dunia bisnis. Misi suatu perusahaan tidak lagi berupa laba, melainkan penciptaan dan penambahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan tanggap menjalankan fungsi dan tanggung jawab di bidang keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. dan tanggap menjalankan fungsi dan tanggung jawab di bidang keuangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia perbankan dewasa ini bergerak pesat sebagai motor penggerak roda perekonomian bangsa. Hal ini membuat perbankan harus cepat dan tanggap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ini, mereka saling bersaing dalam mendapatkan perhatian dan tempat di hati

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ini, mereka saling bersaing dalam mendapatkan perhatian dan tempat di hati 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam bisnis layanan jasa transportasi udara pada saat ini benar-benar berkembang sangat pesat. Banyak perusahaan penerbangan yang turut serta meramaikan

Lebih terperinci