MODEL BISNIS BOTOL AIR MINUM FRESH IT YANG BERBASIS TEKNOLOGI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODEL BISNIS BOTOL AIR MINUM FRESH IT YANG BERBASIS TEKNOLOGI"

Transkripsi

1 MODEL BISNIS BOTOL AIR MINUM FRESH IT YANG BERBASIS TEKNOLOGI ARI BUDIMAN ADITA PUTRA, FAHRIZAL MAULIZHA, REZHA INDRA dan AGGI NAUVAL LAPORAN TEKNIS Jakarta, 26/08/2014 Disetujui : Aggi Nauval, SE., MM

2 ABSTRAK Industri botol air minum di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Industri ini sangat dipengaruhi oleh kehidupan masyarakat yang mempunyai tingkat kebutuhan yang cukup besar akan konsumsi air minum seharihari. Jumlah penduduk yang besar menimbulkan tingginya permintaan yang mendukung perkembangan pertumbuhan industri botol air minum. Meningkatnya permintaan yang didukung oleh perkembangan teknologi dan invoasi menjadikan teknologi dan invoasi sebagai sarana untuk menyampaikan value perusahaan kepada pelanggan. Perbedaan yang dimiliki perusahaan kami adalah research and development yang kuat untuk menciptakan ide dan produk-produk berinovasi, sehingga kami mengharapkan dengan adanya produk kami ini akan mempermudah masyrakat dalam memperoleh air layak minum. Dalam menganalisa bisnis Fresh it ini, kami menggunakan beberapa pendekatan diantaranya adalah business model canvas, SWOT analysis, porter s 5 forces anlysis, pestel analysis, financial analysis dan product life cycle analysis. Analisa-analisa tersebut kami harapkan dapat memberikan gambaran secara keselurahan terhadap peluang yang akan diperoleh jika menjalankan bisnis botol air minum fresh it ini. Berdasarkan analisa kelayakan bisnis, hasil perhitungan NPV sebesar Rp , IRR sebesar 59%, Profitability Index sebesar 3,78 dan Payback Period selama 2 tahun 8 bulan. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa model bisnis Fresh It layak untuk dijalankan dikarenakan telah memenuhi persyaratan minimal kelayakan bisnis. Kata kunci : model bisnis, botol air minum, fresh it BAB I PENDAHULUAN 1.1 Kondisi Industri Tingkat konsumsi air minum di Indonesia setiap tahunnya meningkat terutama di kota kota besar. Hal itu didorong oleh pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia Jumlah Penduduk Indonesia *2015 *2020 Sumber :

3 Peningkatan konsumsi air minum di Indonesia berdampak pada perkembangan industri AMDK (air minum dalam kemasan) dan industri botol air minum. Berdasarkan data Aspadin (asosiasi perusahaan air minum dalam kemasan Indonesia), konsumsi air minum dalam kemasan (AMDK) perkapita pada tahun 2013 meningkat 10% sebesar 22 miliar liter dari tahun 2012 yang hanya 19.8 miliar liter. Tingkat konsumsi AMDK terbesar berada di pulau Jawa yaitu sebesar 40%, dan sisanya tersebar di berbagai pulau di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh tingkat kepadatan penduduk di pulau Jawa lebih tinggi dibandingkan pulau - pulau lainnya. Hingga saat ini, tercatat sudah lebih dari 500 perusahaan AMDK yang beroperasi di Indonesia. 1.2 Visi dan Misi Visi Menjadi perusahaan botol air minum yang berbasis teknologi dengan berfokus kepada kebutuhan masyarakat Misi Menawarkan produk botol air minum inovatif dengan kualitas tinggi dan aman untuk digunakan. Menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan Untuk menganalisa apakah model bisnis feasible dan dapat memberikan keuntungan secara financial. Merancang dan mewujudkan rencana bisnis dari model usaha botol yang inovatif terutama pada produk Fresh It Manfaat Memberikan gambaran terhadap peluang yang bisa diperoleh dari model bisnis ini. Memberikan solusi dari kondisi dimana AMDK dan botol air minum saat ini yang belum cukup mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Canvas Business Model Canvas berfungsi sebagai alat untuk membantu melihat seluruh aspek kegiatan bisnis yang dilakukan. Menurut Osterwalder & Pigneur

4 (2009), Business Model Canvas adalah menjelaskan bagaimana organisasi / perusahaan dalam menciptakan, memberikan dan menangkap value (nilai) Customer Segment Menurut Kotler & Keller (2012), Customer Segment adalah kelompok customer yang memiliki dan berbagi kebutuhan dan keinginan yang sama. Sedangkan menurut Osterwalder & Pigneur (2009), Customer Segment adalah kelompok individu atau organisasi yang akan dilayani oleh perusahaan Value Propositions Value Propositions adalah manfaat dari produk atau jasa yang ditawarkan kepada segmen pasar yang dilayani. Menurut Osterwalder & Pigneur (2009), Value Propositions adalah produk dan jasa yang menciptakan value (nilai) bagi segmen pasar tertentu. Value Propositions menjadi alasan bagi customer untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan (willingness to pay) Channels Channels adalah sarana yang digunakan untuk menyampaikan value propositions kepada customer segment yang dilayani. Menurut Osterwalder & Pigneur (2009), Channels adalah bagaimana cara perusahaan berkomunikasi dan menyampaikan value propositions kepada customer segmentnya Customer Relationships Customer Relationships adalah bagaimana cara perusahaan menjalin ikatan dengan pelanggannya. Menurut Osterwalder & Pigneur (2009), Customer Relationships adalah menjelaskan tipe relationship yang dibuat perusahaan untuk segmen pasar tertentu Revenue Streams Revenue Streams adalah sumber pendapatan. Menurut Osterwalder & Pigneur (2009), Revenue Streams adalah cash yang bisa dihasilkan perusahaan dari setiap customer segmentnya Key Resources Key Resources adalah sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk dapat menciptakan value propositions. Menurut Thomson, Peteraf, Gamble, dan Strickland (2014), Key Resources adalah aset kompetitif yang dimiliki dan dikontrol oleh perusahaan Key Activities Key Activities adalah kegiatan utama perusahaan untuk dapat menciptakan value propositions. Menurut Osterwalder & Pigneur (2009), Key Activities adalah kegiatan yang paling penting yang harus dikerjakan perusahaan agar model bisnis bisa berjalan dengan baik.

5 2.1.8 Key Partnerships Key Partnerships adalah sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk menciptakan value propositions, tetapi tidak dimiliki oleh perusahaan. Key partnerships yang dibutuhkan oleh perusahaan bisa didapatkan dengan cara outsourcing, joint venture, joint operation, dan strategic alliance. Menurut Osterwalder & Pigneur (2009), Key Partnerships adalah menjelaskan jaringan suppliers dan partners yang bisa membuat model bisnis berjalan dengan baik Cost Structure Cost Structure adalah komposisi biaya untuk mengoperasikan perusahaan untuk menciptakan value propositions yang diberikan kepada customers. Menurut Osterwalder & Pigneur (2009), Cost Structure adalah semua biaya yang timbul dalam mengoperasikan model bisnis. 2.2 Analisa SWOT Thomson, Peteraf, Gamble, dan Strickland (2014) menjelaskan bahwa SWOT Analysis menjelaskan apa yang menjadi kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) perusahaan, dan juga menjelaskan tentang kesempatan (Opportunity) yang bisa diambil oleh perusahaan agar lebih berkembang serta menjelaskan ancaman ancaman (Threat) yang mungkin bisa sewaktu waktu mengganggu performa dari perusahaan. 2.3 Porter s 5 Forces Analysis Menurut buku Crafting and Executing Strategy, Thompson, Peteraf, Gamble & Strickland (2014), tools yang paling powerful dan popular yang digunakan untuk melakukan analisa terhadap principal competitive preassure pada pasar adalah five forces model of competition yang dipopulerkan oleh Michael E. Porter. Five forces model terdiri dari rivalry among competing sellers, potential new entrants, competition from producers of subtitute products, supplier bargaining power, dan buyers bargaining power. 2.4 PESTEL Analysis Untuk melakukan analisa terhadap faktor faktor macro environment, Thompson, Peteraf, Gamble & Strickland (2014), menjelaskan penggunaan tools yang disebut PESTEL Analysis. PESTEL Analysis fokus mejelaskan tentang kondisi dan dampak dari 6 komponen utama macro environment terhadap perusahaan, yaitu : political factors, economic factors, sociocultural forces, technology factors, Environmental Forces, Legal and Regulatory Factors.

6 2.5 Perencanaan Pemasaran Segmentation Dalam membangun sebuah brand, perusahaan harus fokus kepada segmen pasar tertentu agar bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Menurut Bygrave & Zacharakis (2011), Segmentation adalah proses mengidentifikasi customer yang tepat untuk produk / jasa yang perusahaan tawarkan Targeting Menurut Bygrave & Zacharakis (2011), Targeting adalah proses membandingkan segmen pasar yang telah ditentukan, lalu menentukan segmen mana yang menjadi primary target audience, secondary target audience, tertiary target audience. Segmen pasar yang atraktif dan menarik berkaitan dengan size, growth rate dan profit potential Positioning Berbeda dengan proses segmentation dan targeting yang berkaitan dengan profile dari customers perusahaan, positioning merupakan proses yang berkaitan dengan persepsi dari competitors dan customers tentang produk yang dimiliki perusahaan. Persepsi ini biasanya berkaitan dengan harga, kualitas dan kenyamanan desain suatu produk Marketing Mix Menurut Bygrave & Zacharakis (2011), Marketing Mix adalah tools yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk mencapai taget marketing. Bygrave & Zacharakis (2011) menjelaskan, Marketing Mix terdiri dari 4 elemen yang biasa disebut Four Ps, yaitu : product, price, place, dan promotion. 2.6 The Triple Bottom Line Strategi bisnis yang dirancang oleh perusahaan harus bisa menciptakan value bagi shareholdersnya. Oleh karena itu, strategi tersebut biasanya bersifat profit oriented sesuai dengan tujuan dari sebuah perusahaan yaitu memperkaya shareholders. Thomson, Peteraf, Gamble, dan Strickland (2014) menjelaskan, pada saat ini sudah banyak perusahaan yang merubah cara bisnisnya ke arah sustainable business practices yaitu dengan cara tetap memenuhi requirements untuk generate revenue saat ini tanpa mengorbankan requirements untuk generasi selanjutnya. Hal ini mengindikasikan bahwa scope dari strategi bisnis perusahaan tidak lagi hanya terfokus kepada sisi economy / profit semata tetapi sudah mulai mempertimbangkan impact terhadap social dan environment. 2.7 Laporan Keuangan Laporan keuangan bisa digunakan oleh manager perusahaan untuk melakukan 3 tugas pentingnya yaitu mengukur performa perusahaan, melakukan monitoring dan

7 controling, melakukan perencanaan performa keuangan perusahaan dimasa depan. Titman, Keown, & Martin (2011) menjelaskan tugas tersebut sebagai berikut : 1. Financial statement analysis 2. Financial control 3. Financial forecasting and planning Titman, Keown, & Martin (2011) membagi laporan keuangan menjadi 3 tipe, yaitu : income statement, balance sheet, dan cash flow statement. 2.8 Analisa Kelayakan Bisnis Net Present Value (NPV) Menurut Titman, Keown, & Martin (2011), untuk mengetahui apakah suatu perencanaan bisnis layak untuk dijalankan atau tidak, maka dibutuhkan tools / metode untuk menganalisa tingkat profitabilitasnya. Tools yang paling powerful adalah Net Present Value (NPV). Net Present Value adalah perbedaan diantara present value dari cash inflows (arus kas masuk) dengan cash outflows (arus kas keluar) Profitability Index (PI) Menurut Titman, Keown, & Martin (2011), Profitability Index adalah rasio cost-benefit yaitu nilai present value dari future cash flows dibagi dengan initial cost Internal Rate of Return (IRR) Menurut Titman, Keown, & Martin (2011), Internal Rate of Return (IRR) adalah discount rate yang menghasilkan NPV menjadi 0. IRR merupakan batas minimum discount rate project yang dapat diterima Payback Period Menurut Titman, Keown, & Martin (2011), Payback Period adalah waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian modal investasi (initial cash outlay). Kriteria penilaian Payback Period adalah jika periode Payback Period lebih singkat dibandingkan waktu maksimal yang dibutuhkan untuk pengembalian modal investasi, maka proyek diterima dikarenakan memiliki tingkat pengembalian modal yang tinggi. BAB II ANALISA 3.1 Analisa PESTEL Political Factors Kondisi Indonesia yang cukup baik.

8 Adanya kepercayaan pengusaha terhadap pemerintah. Dorongan yang diberikan pemerintah terhadap perkembangan UMKM serta usaha sekala besar. Kepastian hukum yang mulai ditegakkan pemerintah Economic Conditions Kuatnya Indonesia dalam menghadapi ekonomi global. Angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik. Adanya peningkatan PDB dan pendapatan perkapita Indonesia Sociocultural Forces Penyebaran penduduk Indonesia yang tidak merata. Adanya perubahan gaya hidup masyarakat di Indonesia. Aktifitas masyarakat Indonesia yang kian meningkat Technological Factors Perkembangan teknologi yang cukup positif di Indonesia. Dukungan pemerintah atas perkembangan teknologi dalam negeri Environmental Forces Legal Factors Indonesia rentan terhadap resiko bencana alam. Dukungan pemerintah atas sebuah hak cipta. Adanya peran pemerintah menyangkut ketenaga kerjaan. 3.2 Porter s 5 Forces Analysis Persaingan diantara existing company dalam indusri botol dinilai KUAT. Tekanan dari new entrance (pesaing yang akan memasuki industri) dinilai LEMAH. Tekanan dari produk substitusi dinilai LEMAH. Bargaining power position dari suppliers dinilai LEMAH. Bargaining power position dari buyers dinilai KUAT. 3.3 Business Model Canvas Value Proporsitions Manfaat yang bisa didapatkan oleh customers merupakan fokus utama dalam pengembangan suatu produk bagi perusahaan. Memberikan manfaat yang sesuai dengan kebutuhan customers adalah tujuan akhir dari pengembangan produk.

9 Oleh karena itu, perusahaan menciptakan manfaat yang bisa didapatkan dari HC Bottle Casual, yaitu : fitur inovatif, bahan produk berkualitas, desain, ketahanan produk, harga kompetitif, dan garasi Customer Segement Untuk strategi awal memasuki pasar (entry strategy), perusahaan harus fokus kepada segmen tertentu agar bisa memberikan hasil yang lebih maksimal. Oleh karena itu, dengan pertimbangan kondisi dan potensi pasar, dilakukan segmentasi pasar berdasarkan demographic, geographic, psychographic, behavioral Customer Relationships Menjalin ikatan yang baik dengan customers merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan customers merupakan bagian yang sangat penting dalam keberlanjutan (sustainability) suatu bisnis. Oleh karena itu perusahaan membuat beberapa cara untuk menjalin ikatan dengan customers, yaitu : personal assistance, self service, automated services, communities, co-creation Channels Penting bagi perusahaan untuk bisa menyediakan sarana yang bisa digunakan untuk menyampaikan value propositions kepada customers. Melalui sarana ini, customers bisa mendapatkan manfaat dari produk yang ditawarkan perusahaan. Berikut penjelasan dari sarana saluran distribusi perusahaan, yaitu : Own Direct, Dalam mendistribusikan produk, perusahaan memiliki saluran distribusi sendiri yaitu websites, kantor pemasaran dan direct sales. Partner indirect, Selain mendistribusikan produk menggunakan saluran distribusi sendiri, perusahaan juga melakukan kerja sama (partnership) dengan perusahaan lain baik via offline seperti retailer ataupun via online dan forum jual beli Revenue Streams Agar perusahaan bisa sustainable, maka perusahaan harus bisa menghasilkan pendapatan. Pendapatan tersebut bisa didapatkan dari berbagai cara dan sumber. Berikut sumber sumber pendapatan yang bisa dihasilkan oleh perusahaan adalah assets sale dan subscription fee Key Resources Untuk menciptakan value propositions dari suatu produk, maka dibutuhkan sumber daya yang baik yang dimiliki oleh perusahaan. Sumber daya tersebut bisa berwujud (tangible) seperti physical resources dan techonological assets, sedangkan untuk yang tidak berwujud (intangible) seperti human assets and intellectual capital, relationships dan company culture.

10 3.3.7 Key Activities Rangkaian aktivitas / kegiatan operasi yang dilakukan perusahaan dimulai dari awal menciptakan value propositions hingga menyampaikan value propositions tersebut kepada customers. Key activites yang dilakukan perusahaan adalah product development, produksi, warehouse, distribusi, sales, marketing, customer care, program triple bottom line Key Partnerships Untuk menciptakan value propositions dari produk HC Bottle Casual dibutuhkan sumber daya lain yang tidak dimiliki oleh perusahaan. Oleh karena itu perusahaan melakukan kerja sama dengan pihak lain untuk menciptakan value propositions tersebut Cost Structure Dalam membangun sebuah bisnis, penting bagi perusahaan untuk mengetahui komposisi biaya operasi perusahaan untuk menciptakan value propositions. Berikut kategori komposisi biaya operasi dari perusahaan : Fixed Cost, adalah biaya yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh volume produksi. Biaya tetap yang timbul akibat aktivitas operasi perusahaan adalah : sewa kantor, sewa pabrik dan warehaouse, distribution cost, gaji karyawan, utilities, maintanance cost, depreciation cost, research and development cost, promotion cost, social responsibility cost. Variable Cost, biaya yang berubah ubah sesuai dengan volume produksi. Biaya fluktuatif yang timbul akibat aktivitas operasi perusahaan adalah : biaya pokok pembelian botol dan cashing mesin, biaya pembelian pcb, biaya pembelian mesin botol, biaya pembelian water filter, dan upah buruh. Economies of Scale, Dalam melakukan proses produksi, perusahaan selalu menargetkan agar tercapainya skala ekomonis agar cost per unit dari produk yang dihasilkan bisa turun. Untuk mencapai target tersebut perusahaan menggunakan sistem pengadaan barang terpusat yang artinya kebutuhan dari seluruh distribution channels didata dan bagian warehouse menjalankan fungsinya sebagai pusat pengadaan tunggal yang melakukan order kepada bagian suppliers dan assembly produk. Hal ini bertujuan selain untuk kuantitas order agar tercapai skala ekonomis namun juga untuk menghindari terjadinya double order. 3.4 Analisa SWOT Strenght R&D yang berkualitas dan kompeten Quality control yang ketat Customer care dengan pelayanan yang berkualitas Fokus terhadap efektifitas dan efisiensi dari setiap aktivitas bisnis

11 3.4.2 Weakness Kualitas manajemen yang baik Kerjasama dengan retailer ternama yang memiliki jaringan yang luas Kerjasama dengan distributor tunggal untuk lokasi yang tidak terjangkau oleh retailer Kerjasama dengan supplier yang berkualitas Low brand awareness Distribution channels yang masih terbatas Keterbatasan modal Opportunity Threats Ekspansi Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan Join venture Diversifikasi produk Potensi kompetitor untuk meniru teknologi/fitur Birokrasi pemerintah Fluktuasi nilai tukar Product life cycle yang pendek BAB IV STRATEGI 4.1 Sumber Daya Manusia Values Intergrity Innovative Collaboration Fun Quality Client Focus Professionalism Leadership

12 4.1.2 Struktur Organisasi Presiden Direktur Direktur Penjualan dan Pemasaran Direktur Operasi Direktur Keuangan Departemen Penjualan dan Pemasaran Departemen Produksi Departemen Keuangan dan Akutansi Departemen Distribusi dan Transportasi Departemen Penelitian dan Pengembangan Usaha Departemen Pengelolaan SDM 4.2 Strategi Bisnis Strategi outsourcing untuk produksi komponen botol Dari tantangan tersebut, perusahaan memilih strategi outsourcing sebagai salah satu strategi bisnis yang diterapkan untuk memproduksi komponen botol seperti botol stainless, mesin botol, printed circuit board (pcb) dan water filter. Pertimbangan yang mendasari strategi tersebut adalah lebih efisien dan murah, lebih fokus pada aktivitas inti, membagi risiko bisnis, meningkatkan kualitas dan memperpendek siklus produksi, meningkatkan tersedianya dana modal, meningkatkan fleksibilitas perusahaan dalam memenuhi keinginan pasar Melindungi ide inovasi Aset kekayaan intelektual berperan penting dalam mengembangkan produk baru, meningkatkan kemampuan manufaktur perusahaan, menarik peluang baru dan mempertahankan bisnis yang sudah ada di lingkungan yang sangat kompetitif. Oleh karena itu kami memiliki beberapa cara untuk melindungi ide inovasi yang kami miliki, diantaranya adalah : tidak melakukan outsource pada core competency yang dimiliki perusahaan, menjaga hubungan baik dengan suppliers, menjaga hubungan baik dengan karyawan, mempatenkan produk dan komitmen manajemen Strategi triple bottom line Bagi perusahaan, sustainability atau keberlanjutan merupakan jantung dari model pertumbuhan. Indonesia tengah menghadapi berbagai masalah sosial dan lingkungan, termasuk diantaranya masalah kemiskinan, pengelolaan limbah dan perubahan iklim. Perusahaan berupaya mengatasi tantangan-tantangan tersebut secara langsung, dengan memfokuskan kembali setiap aspek yang berkaitan dengan bisnis yang berkelanjutan. Tiga pilar utama usaha berkelanjutan yang akan perusahaan

13 terapkan adalah tanggung jawab ekonomi, tanggung jawab sosial, dan tanggung jawab lingkungan Penggunaan Electronic Data Interchange (EDI) Dengan penerapan Electronic Data Interchange (EDI), perusahaan berharap akan meningkatkan efisiensi operasional produksi, mengurangi biaya-biaya yang timbul jika tidak menggunakan EDI dan mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi jika dilakukan secara manual Pengembangan Sumber Daya Manusia Perusahaan berkomitmen menghargai keberagaman dalam lingkungan kerja dimana ada rasa saling percaya dan menghargai dimana setiap orang merasa bertanggungjawab terhadap kinerja dan reputasi perusahaan. Perusahaan melakukan rekrutmen, penempatan dan promosi karyawan semata-mata berdasarkan kualifikasi dan kemampuan yang diperlukan untuk pekerjaan yang dilakukan Meningkatkan pangsa pasar Kami berencana meningkatkan pangsa pasar dengan cara memastikan bahwa produk kami selalu tersedia dan dipajang secara jelas di toko-toko yang dijual di jalur ritel modern. Oleh karena itu kami kami akan melakukan investasi untuk meningkatkan kinerja pada distribusi dan pengembangan pasar Konsistensi Seluruh jajaran dengan penuh semangat dan komitmen yang tinggi menjaga agar strategi perusahaan senantiasa dilakukan secara teratur dan konsisten serta mengutamakan penyajian pelayanan yang bermutu di semua area agar perusahaan senantiasa menjadi perusahaan yang menarik dan memiliki produk yang disukai oleh masyarakat. 4.3 Strategi Operasi Pemilihan lokasi Ada beberapa faktor yang perlu menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik dan gudang, yaitu : kedekatan dengan konsumen, iklim bisnis, total biaya, infrastruktur, kualitas pekerja, fasilitas penunjang, hambatan dari pemerintah daerah, respon dari masyarakat sekitar Perizinan dan sertifikasi Untuk membuat perusahaan botol air minum dengan standar kualitas yang tinggi diperlukan persyaratan terkait perizinan dan sertifikasi yang perlu dipenuhi terlebih dahulu. Berikut rincian perizinan dan sertifikasi yang diperlukan adalah Surat Izin Perdagangan (SIUP), Izin Usaha Industri (IUI), ISO 9001 : 2008, ISO : 2004 dan Standar Nasional Indonesia.

14 4.3.3 Supply Chain Management Lean supply chain Perusahaan fokus untuk menerapkan lean supply chain sehingga dapat mencapai volume produksi yang tinggi dengan inventory seminimal mungkin. Dalam menerapkan lean supply chain untuk mencapai tujuan tersebut, maka perusahaan harus dapat mengeliminasi waste (sesuatu yang tidak menghasilkan value added) yang ada. Waste yang harus dieliminasi oleh perusahaan adalah waste of waiting time, transportations waste, inventory waste, processing waste dan waste from product defects Inventory control Untuk menjaga inventory level seminimal mungkin, perusahaan melakukan inventory control dengan menggunakan metode Fixed-Order Quantity Model (Q model) Quality Control Manajemen kualitas produk adalah hal yang sangat penting dalam aktivitas produksi. Oleh karena itu, perlu dirancang secara baik sehingga bisa memberikan dampak yang positif bagi kinerja perusahaan. 4.4 Strategi Pemasaran Dalam merancang strategi pemasaran, perusahaan harus menyesuaikan dengan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan serta target segmen pasar yang jelas sehingga kegiatan pemasaran yang dilakukan bisa efektif dan memberikan dampak yang positif terhadap bottom line. Segmentation, Targeting, Positioning, dan Marketing Mix adalah suatu set kerangka kerja yang menjadi kunci dari strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan Segmentation Proses segmentation merupakan suatu proses penentuan customers mana yang cocok dengan produk yang akan ditawarkan oleh perusahaan. Untuk menentukannya bisa ditinjau dari beberapa aspek yaitu : Berdasarkan geographic yaitu Jabodetabek dan urban area. Berdasarkan demographic yaitu jenis kelamin, aktifitas, Usia dan social economic status Berdasarkan psychographic yaitu orang yang senang mencari invoasi atau diferensiasi serta fungsi dari suatu produk. Berdasarkan behavioural yaitu Orang yang sadar akan pentingnya kesehatan tertutama pasokan air minum kedalam tubuh.

15 4.4.2 Targeting Setelah ditentukannya segmen pasar dari produk yang akan ditawarkan oleh perusahaan, maka selanjutnya proses yang harus dilakukan adalah pemilihan target utama konsumen (primary target audiences) yang memiliki market size, tingkat pertumbuhan dan potensi keuntungan yang bisa didapatkan. Target utama konsumen dari produk HC bottle casual adalah pria atau wanita yang aktif dan sadar akan pentingnya pasokan air minum ke dalam tubuhnya untuk menunjang aktifitasnya sehari hari Positioning Setelah melakukan proses segmentation dan targeting, penting bagi perusahaan untuk melakukan product positioning agar bisa mengetahui posisi dari produk yang ditawarkan dengan produk yang ditawarkan oleh competitors Marketing mix Product, HC Bottle Casual memiliki fitur dan fungsi yang lebih unggul dan tidak dimiliki oleh produk pesaingnya dipasaran. Hal itu menjadi senjata bagi perusahaan untuk menarik konsumen. Selain itu perusahaan juga selalu memperbaharui fitur serta terus melakukan inovasi dari produk yang sudah ada ataupun produk yang akan dikembangkan berdasarkan kebutuhan konsumen. Price, Perusahaan berkomitmen untuk selalu memberikan harga yang fair dari produk produk yang ditawarkan. BerdasarkanHal ini bisa dilihat dari harga yang diberikan perusahaan untuk produk HC Bottle Casual lebih murah dibandingkan dengan produk pesaingnya. Place, Strategi distribusi merupakan salah satu aspek penting untuk menunjang penjualan produk Fresh It. Untuk strategi awal memasuki pasar botol air minum, perusahaan memilih untuk menerapkan strategi distribusi selektif. Pemilihan lokasi distribusi melalui jalur pasar modern seperi minimarket dan hypermart menjadi pilihan utama perusahaan. Promotion, Promosi merupakan salah satu aktifitas yang sangat penting dalam bisnis, terutama bagi perusahaan baru yang belum dikenal oleh masyarakat. Aktifitas promosi sebagai ajang untuk meningkatkan brand awareness dan menciptakan brand equity yang positif bagi perusahaan. 4.5 Strategi Visual Logo

16 4.5.2 Desain botol Banner Brosur Member Card

17 4.6 Rencana Keuangan Initial Cost Peralatan Produksi Items Qty Price Subtotal Industrial PC 1 IDR 20,000,000 IDR 20,000,000 Industrial Camera 6 IDR 8,000,000 IDR 48,000,000 Vision Inspection 1 IDR 45,000,000 IDR 45,000,000 Conveyor 5 IDR 30,000,000 IDR 150,000,000 PLC 1 IDR 30,000,000 IDR 30,000,000 Hidraulik 6 IDR 3,000,000 IDR 18,000,000 Robot Spyder 1 IDR 400,000,000 IDR 400,000,000 Monitor 3 IDR 3,000,000 IDR 9,000,000 Sensor Packaging 1 IDR - Peralatan Keamanan 1 IDR 7,500,000 IDR 7,500,000 Lab R&D 1 IDR 100,000,000 IDR 100,000,000 Total IDR 827,500,000 Peralatan Kantor Items Qty Price Subtotal Desain interior 1 IDR 150,000,000 IDR 150,000,000 Komputer & printer 23 IDR 5,000,000 IDR 115,000,000 Total IDR 265,000,000 Software Items Qty Price Subtotal EDI 1 IDR 30,000,000 IDR 30,000,000 Website 1 IDR 10,000,000 IDR 10,000,000 Total IDR 40,000,000 Net Operating Working Capital Items Month Price Subtotal Biaya Operasional 6 IDR 270,042,581 IDR 1,620,255,485 Sewa Gudang 12 IDR 20,800,000 IDR 250,000,000 Sewa Kantor 12 IDR 25,000,000 IDR 300,000,000 Perubahan Inventory Recievable - Payable IDR 53,075,676 Total IDR 2,223,331,161 Total Initial Costs IDR 3,355,831,161 Berdasarkan rincian diatas, maka total biaya pengeluaran capital awal (CAPEX) adalah sebesar Rp Untuk memenuhi intial costs tersebut, maka dilakukan setor modal awal sebesar Rp yang terdiri dari 3 pemegang saham utama. Struktur Pemegang Saham 33.33% 33.33% 33.33% Ari Fahrizal Rezha

18 4.6.2 Proyeksi Posisi Laporan Keuangan Income Statements Fresh It Income Statements 31 Desember 2015, 2016, 2017, 2018, 2019 ( Expressed in Rupiah ) Revenue IDR 10,272,284,483 IDR 15,408,426,724 IDR 24,653,482,759 IDR 34,514,875,862 IDR 46,595,082,414 Cost of Goods Sold IDR (6,546,970,474) IDR (9,874,529,418) IDR (15,838,366,034) IDR (21,995,612,069) IDR (29,595,440,948) Gross Profit IDR 3,725,314,009 IDR 5,533,897,306 IDR 8,815,116,724 IDR 12,519,263,793 IDR 16,999,641,466 Selling Expense IDR (732,750,000) IDR (756,750,000) IDR (814,750,000) IDR (794,750,000) IDR (1,294,750,000) Administration Expense IDR (3,197,510,970) IDR (3,560,457,383) IDR (3,929,070,932) IDR (4,333,531,204) IDR (4,781,710,990) Net Operating Income IDR (204,946,962) IDR 1,216,689,923 IDR 4,071,295,793 IDR 7,390,982,589 IDR 10,923,180,476 Interest IDR - IDR - IDR - IDR - IDR - Net Operating Before Tax IDR (204,946,962) IDR 1,216,689,923 IDR 4,071,295,793 IDR 7,390,982,589 IDR 10,923,180,476 Taxes 0 IDR (256,794,902) IDR (918,739,470) IDR (1,719,262,220) IDR (2,590,138,467) Net Income IDR (204,946,962) IDR 959,895,021 IDR 3,152,556,323 IDR 5,671,720,370 IDR 8,333,042, Balance Sheets Fresh It Statements of Financial Position 31 Desember 2015, 2016, 2017, 2018, 2019 ( Expressed in Rupiah ) Assets Current Assets Cash IDR 2,249,227,362 IDR 3,320,943,385 IDR 6,572,582,401 IDR 12,316,702,379 IDR 11,217,681,680 Receivables IDR 844,297,355 IDR 1,266,446,032 IDR 2,026,313,651 IDR 2,836,839,112 IDR 3,829,732,801 Inventories IDR 15,939,065 IDR 31,966,379 IDR 48,033,594 IDR 63,971,050 IDR 79,855,273 Total Current Assets IDR 3,109,463,782 IDR 4,619,355,796 IDR 8,646,929,647 IDR 15,217,512,541 IDR 15,127,269,754 Non-Current Assets Fixed Assets IDR 1,132,500,000 IDR 1,132,500,000 IDR 1,132,500,000 IDR 1,132,500,000 IDR 11,132,500,000 Accumulated Depreciation Expense IDR (139,750,000) IDR (279,500,000) IDR (419,250,000) IDR (559,000,000) IDR (1,198,750,000) Total Non-Current Assets IDR 992,750,000 IDR 853,000,000 IDR 713,250,000 IDR 573,500,000 IDR 9,933,750,000 Total Assets IDR 4,102,213,782 IDR 5,472,355,796 IDR 9,360,179,647 IDR 15,791,012,541 IDR 25,061,019,754 Liabilities Current Liabilities Payable IDR 807,160,743 IDR 1,217,407,736 IDR 1,952,675,265 IDR 2,711,787,789 IDR 3,648,752,994 Total Current Liabilities IDR 807,160,743 IDR 1,217,407,736 IDR 1,952,675,265 IDR 2,711,787,789 IDR 3,648,752,994 Non-Current Liabilities Total Non-Current Liablities IDR - IDR - IDR - IDR - IDR - Total Liabilities IDR 807,160,743 IDR 1,217,407,736 IDR 1,952,675,265 IDR 2,711,787,789 IDR 3,648,752,994 Equity Common Stock IDR 3,500,000,000 IDR 3,500,000,000 IDR 3,500,000,000 IDR 3,500,000,000 IDR 3,500,000,000 Retained Earnings IDR (204,946,962) IDR 754,948,059 IDR 3,907,504,382 IDR 9,579,224,752 IDR 17,912,266,760 Total Equity IDR 3,295,053,038 IDR 4,254,948,059 IDR 7,407,504,382 IDR 13,079,224,752 IDR 21,412,266,760 Total Liabilities & Equity IDR 4,102,213,782 IDR 5,472,355,796 IDR 9,360,179,647 IDR 15,791,012,541 IDR 25,061,019,754

19 4.6.3 Analisa Kelayakan Bisnis Net Present Value Revenues IDR 10,272,284,483 IDR 15,408,426,724 IDR 24,653,482,759 IDR 34,514,875,862 IDR 46,595,082,414 COGS IDR (6,546,970,474) IDR (9,874,529,418) IDR (15,838,366,034) IDR (21,995,612,069) IDR (29,595,440,948) Gross rofit IDR 3,725,314,009 IDR 5,533,897,306 IDR 8,815,116,724 IDR 12,519,263,793 IDR 16,999,641,466 Operating Expense IDR (3,790,510,970) IDR (4,177,457,383) IDR (4,604,070,932) IDR (4,988,531,204) IDR (5,436,710,990) Depreciation Expense IDR (139,750,000) IDR (139,750,000) IDR (139,750,000) IDR (139,750,000) IDR (639,750,000) Net Operating Income IDR (204,946,962) IDR 1,216,689,923 IDR 4,071,295,793 IDR 7,390,982,589 IDR 10,923,180,476 Taxes 0 IDR (256,794,902) IDR (918,739,470) IDR (1,719,262,220) IDR (2,590,138,467) NOPAT IDR (204,946,962) IDR 959,895,021 IDR 3,152,556,323 IDR 5,671,720,370 IDR 8,333,042,009 Depreciation Expense IDR 139,750,000 IDR 139,750,000 IDR 139,750,000 IDR 139,750,000 IDR 639,750,000 Operating Cash Flow IDR (65,196,962) IDR 1,099,645,021 IDR 3,292,306,323 IDR 5,811,470,370 IDR 8,972,792,009 CAPEX IDR (1,132,500,000) IDR - NOWC IDR (2,223,331,161) IDR - Free Cash Flow IDR (65,196,962) IDR 1,099,645,021 IDR 3,292,306,323 IDR 5,811,470,370 IDR 8,972,792,009 MIRR IDR (59,269,965) NPV IDR (3,415,101,126) 0 IDR 908,797,538 IDR 2,473,558,469 IDR 3,969,312,458 IDR 5,571,397,886 = IDR 9,507,965,225 Project Accepted Internal Rate Return Years Beginning Modified CF0 IDR (3,355,831,161) IDR (3,415,101,126) CF1 IDR (65,196,962) 0 CF2 IDR 1,099,645,021 IDR 1,099,645,021 CF3 IDR 3,292,306,323 IDR 3,292,306,323 CF4 IDR 5,811,470,370 IDR 5,811,470,370 CF5 IDR 8,972,792,009 IDR 8,972,792,009 IRR 81% Profitability Index Years Cash Flows CF0 IDR (3,415,101,126) CF1-5 IDR 12,923,066,351 Profitability Index Payback Period Years Cash Flows CF0 IDR (3,415,101,126) CF1 0 CF2 IDR 1,099,645,021 CF3 IDR 3,292,306,323 CF4 IDR 5,811,470,370 CF5 IDR 8,972,792,009 Payback Period 2 tahun 8 bulan

20 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Bisnis botol air minum Fresh it masih bisa memiliki peluang yang sangat besar di industri botol air minum. Tidak hanya itu, Fresh it juga menerapkan fitur-fitur inovatif dalam produknya yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh air layak minum. 2. Perbedaan yang dimiliki fresh it adalah research and development yang kuat untuk menciptakan ide dan produk-produk berinovasi baru, seperti pada produk HC bottle casual yang memberikan inovasi baru yaitu proses filterisasi, pemanas serta pendingin dalam satu media botol. 3. Dari hasil proyeksi 5 tahun, didapatkan hasil bahwa kelayakan dari Fresh it memenuhi syarat, dimana pada financial plan masing-masing scenario : - NPV > 0 - IRR > Discount Rate yang digunakan untuk menghitung NPV - Payback Periode kurang dari 5 tahun dimana setelah 5 tahun, investor akan mendapatkan deviden. - Profitability Index > Saran 1. Mengembangkan ide dan konsep baru sesuai tren yang akan berkembang nantinya. 2. Memaksimalkan pasar nasional dengan cara memperbanyak jaringan distribusi dan mulai untuk masuk ke dalam pasar internasional. 3. Melakukan kegiatan periklanan atas produk-produk yang ingin dipasarkan secara gencar untuk meningkatkan brand awareness yang masih rendah. 4. Melakukan analisa resiko terkait dengan masalah nilai tukar yang dihadapi perusahaan, hal tersebut mengingat pembelian komponen produk yang dibeli dari luar Indonesia. Sehingga jika nilai tukar yang fluktuatif ini tidak di analisa, maka akan merugikan perusahaan.

21 DAFTAR PUSTAKA Bygrave, W. and Zacharakis, A. (2011) Entrepreneurship, Second edition. New Jersey : John Wiley & Sons, Inc. Chase, R. B. and Jacobs, F. R. (2011). Operations and Supply Chain Management, Thirteenth edition. New York : McGraw-Hill Companies, Inc. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2014). Indonesia Internet Users. Retrieved from Detik Finance. (2014). Upah Minimum Buruh RI Sudah Layak, Ini Hitungannya. Retrieved from Direktorat Jenderal Pajak (2014). Undang Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan. Retrieved from pdf Goodwin, P. and Wright, G. (2009). Decision Analysis For Management Judgment, Fourth edition. New Jersey : John Wiley & Sons, Inc.d Kementerian Perdagangan Indonesia. (2013). Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 77/M-DAG/PER/12/2013. Retrieved from pdf Kementerian Perindustrian Indonesia. (2012). Air Minum Dalam Kemasan : Konsumsi Meningkat, Investasi Tumbuh 10%. Retrieved from Konsumsi-Meningkat.-Investasi-Tumbuh-10%25 Kementerian Perindustrian Indonesia. (2008). Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 41/M-IND/PER/6/2008. Retrieved from Kotler, P. and Keller, K. L. (2012). Marketing Management, Fourteenth edition. New Jersey : Pearson Education, Inc. Merdeka Online. (2014). Orang Indonesia Yang Gandrung Social Media. Retrieved from Osterwalder, A. and Pigneur, Y. (2009). Business Model Generation.. New Jersey : John Wiley & Sons, Inc. ISO 9001:2008. (2014). Quality Management Systems. Retrieved from

22 ISO (2014). Environmental Management. Retrieved from Titman, S., Keown, A. J., & Martin, J. D. (2011). Financial Management : Principles and Applications, Eleventh edition. New Jersey : Pearson Education, Inc. Thompson, A. A., Peteraf, M. A., Gamble, J. E., &Strickland, A. J. (2014). Crafting and Executing Strategy : The Quest For Competitive Advantage Concepts and Cases, Nineteenth edition. New York : McGraw-Hill Education. Vidinur. (2011). Socio Economic Status Indonesia. Retrieved from

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Canvas Dalam membangun sebuah bisnis tentunya harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana model bisnis dari bisnis yang akan / sedang dijalankan. Untuk itu dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Business Plan Kerangka pikir penulis untuk model bisnis ini terdiri dari delapan langkah yaitu diantaranya berupa : 1. Identifikasi business model saat ini : dimana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Value Chain Value chain menurut Porter adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi cara menciptakan customer value lebih bagi pelanggan. Dijelaskan bahwa setiap

Lebih terperinci

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB 6 ASPEK KEUANGAN BAB 6 ASPEK KEUANGAN 6.1. Kebutuhan Investasi Tahun ke-0 Dalam menjalankan usaha ini, FVN melakukan investasi awal sebesar Rp 100.000.000,- sebelum masuk ke tahun pertama. FVN perlu membeli semua kebutuhan

Lebih terperinci

CARA-CARA UNTUK MEMUDAHKAN PEMBUATAN ALTERNATIF BUDGET TAHUNAN DAN PROYEKSI KEUANGAN PROYEK

CARA-CARA UNTUK MEMUDAHKAN PEMBUATAN ALTERNATIF BUDGET TAHUNAN DAN PROYEKSI KEUANGAN PROYEK CARA-CARA UNTUK MEMUDAHKAN PEMBUATAN ALTERNATIF BUDGET TAHUNAN DAN PROYEKSI KEUANGAN PROYEK Mengapa Perlu Membuat Financial Projections 1. Adakah teman atau saudara kita yang ingin memulai bisnis, tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BUSINESS MODEL CANVAS Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas Apa itu business model canvas [BMC]??? BMC adalah model bisnis yang memaparkan 9 elemen bisnis secara singkat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi. Kegiatan akuntansi merupakan kegiatan mencatat, menganalisa, manyajikan dan menafsirkan data

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Business Model Canvas Sebuah model bisnis diciptakan untuk mendeskripsikan bagaimana sebuah organisasi atau perusahaan membuat (create), memberikan (deliver) dan menciptakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 BUSINESS MODEL CANVAS Bisnis model menjelaskan mengenai dasar pemikiran bagaimana sebuah bisnis diciptakan, diberikan, dan ditangkap nilainya (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisis Keuangan Metode analisis keuangan yang digunakan dalam pengukuran pngembalian investasi bisnis SPBG adalah sebagai berikut : a. Sensitivity Analysis Pada perhitungan

Lebih terperinci

BAB II BUSINESS CANVAS

BAB II BUSINESS CANVAS BAB II BUSINESS CANVAS Osterwalder & Pigneur (2010) menjabarkan dalam bukunya Business Model Generation mengenai bagaimana suatu bisnis dapat berjalan dengan baik dan mampu memberikan value kepada konsumen.

Lebih terperinci

APPLE SERVICE CENTER DI SURABAYA

APPLE SERVICE CENTER DI SURABAYA APPLE SERVICE CENTER DI SURABAYA Budi Hartono Magister Manajemen budzciamik@hotmail.com Abstrak irepair merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa yaitu jasa service produk Apple. Dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Menurut Alan Afuah business model adalah kumpulan aktivitas yang telah dilakukan sebuah perusahaan, bagaimana hal tersebut dilakukan, dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1. Metodologi penelitian. Business Canvassing. Ruang Lingkup Bisnis. Produk dan Layanan STP. Business Feasibility

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1. Metodologi penelitian. Business Canvassing. Ruang Lingkup Bisnis. Produk dan Layanan STP. Business Feasibility BAB III METODOLOGI 3.1 METODE PERENCANAAN BISNIS Untuk merencanakan konsep pengembangan model bisnis dari developer rumah container ini, kami menggunakan berbagai macam perencanaan dan sistem untuk menjaga

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. photography, wedding, bahkan ATPM yang ingin launching mobil. terbaru, kegiatan komunitas mobil dan sebagainya.

BAB VI KESIMPULAN. photography, wedding, bahkan ATPM yang ingin launching mobil. terbaru, kegiatan komunitas mobil dan sebagainya. 206 BAB VI KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan 6.1.1. General Summary The Cars Restaurant (TCR) merupakan restoran yang tidak hanya menjual makanan dan minuman, namun konsep yang kami tawarkan yaitu desain restoran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Salon Istilah salon diadaptasi dari bahasa Inggris yang bermakna ruangan atau ruang besar. Terdapat pula pengertian lain berdasar kamus saku Oxford Learner's Pocket Dictionary,

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA Komang Anom Budi Utama, SKom komang_anom@staff.gunadarma.ac.id Business Model Canvas Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation menciptakan sebuah framework

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisis Pasar dan Industri II.1.1. SWOT Analysis Ialah salah satu alat analisis untuk mengevaluasi kondisi internal dan eksternal berdasarkan kekuatan (strengths), kelemahan

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Keuangan. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Keuangan Modul ke: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Neraca Laporan Rugi Laba

Lebih terperinci

31 Maret 2009 dan 2008 March 31,2009 and Catatan/ 31/03/2009 Notes 31/03/2008

31 Maret 2009 dan 2008 March 31,2009 and Catatan/ 31/03/2009 Notes 31/03/2008 NERACA (Tidak Diaudit) BALANCE SHEETS (Unaudited) 31 Maret 2009 dan 2008 March 31,2009 and 2008 AKTIVA AKTIVA LANCAR ASSETS CURRENT ASSETS Kas dan Setara kas 28,089,288,306 3 8,555,729,439 Cash on hand

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut di bawah ini: 1. Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

STRATEGI DAN PELUANG YANG KOMPETITIF. Pertemuan 03 3 SKS

STRATEGI DAN PELUANG YANG KOMPETITIF. Pertemuan 03 3 SKS Materi 1. Era Informasi 2. Strategi dan Peluang Yang Kompetitif 3. Database dan Database Warehouse 4. Desain Database 5. Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas 6. E-Commerce STRATEGI DAN PELUANG

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kantin Sekolah Kantin sekolah adalah sebuah ruangan atau bangunan yang menyediakan makanan dan minuman yang diperuntukkan bagi murid, karyawan, dan guru. Pada umumunya, selain

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

Introduction to. Chapter 16. Financial Management. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing

Introduction to. Chapter 16. Financial Management. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing Introduction to Chapter 16 Financial Management Sasaran Pembelajaran Menjelaskan bagaimana perusahaan menggunakan akuntansi. Menjelaskan bagimana untuk menginterpretasikan laporan keuangan. Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Kelayakan berikut: Penetapan kriteria optimasi dalam penelitian ini akan dijabarkan sebagai Aspek Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek Sumber

Lebih terperinci

hendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII :

hendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII : PRESENTASI VIII : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KOMPONEN UTAMA : RASIO KEUANGAN INFORMASI KEUANGAN SELURUH INFORMASI YANG SECARA SIGNIFIKAN MENGANDUNG DAN MENGEDEPANKAN ASPEK-ASPEK KEUANGAN DENGAN TUJUAN UNTUK

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL 3.1. Customer Segments KULTUR&CO menggunakan pendekatan niche market sebagai jenis konsumen dalam perancangan 9 building blocks yang mempunyai segmentasi dan spesialisasi

Lebih terperinci

Catatan/ 2010 Notes Kas dan bank j, Cash on hand and in banks Deposito berjangka ,

Catatan/ 2010 Notes Kas dan bank j, Cash on hand and in banks Deposito berjangka , NERACA BALANCE SHEETS ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan bank 9.039.545 2j,3 4.436.796 Cash on hand and in banks Deposito berjangka 2.227.500 4,24 2.227.500 Time deposit Piutang usaha Trade

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha dalam membuka cabang baru adalah dengan melakukan penghitungan

Lebih terperinci

BAB III EVALUASI BISNIS

BAB III EVALUASI BISNIS BAB III EVALUASI BISNIS 3.1. Evaluasi Pencapaian Bisnis Konveksi Pakaian KVKU Pola gaya hidup konsumtif masyarakat Indonesia sangat berpengaruh terhadap performa penjualan KVKU dari tahun ke tahunnya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis

Lebih terperinci

2.1.2 SEO (Search Engine Optimization)

2.1.2 SEO (Search Engine Optimization) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- Teori Umum 2.1.1 Marketing Menurut (David, 2011, hal. 103), David, Fred R. (2011). Strategic Management : Concept and Cases 13th Edition. marketing dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II. dari industri. New Entrants. Substitutes. Bargaining. Buyers. Competitive Rivalry in an Industry

BAB II. dari industri. New Entrants. Substitutes. Bargaining. Buyers. Competitive Rivalry in an Industry BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Porter Five-Forces Model Menurut Tompson, Peteraf, Gamble & Strickland (2012), Porter Five-Forces Model ini digunakan untuk menentukan besarnya tekanann kompetitif dari industri.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dijabarkan berbagai kesimpulan yang didapat. Dari kuesioner yang diadakan, bisa ditarik

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Pada penelitian ini riset yang digunakan adalah riset deskriptif. Riset deskriptif berasal dari kata to describe berarti menggambarkan bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia saat ini sedang menghadapi tekanantekanan baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan servisnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bisnis serupa didirikan yang menawarkan produk barang dan/

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Untuk menjawab pertanyaan dari studi ini banyak digunakan acuan teori keuangan. Teori yang digunakan untuk landasan perhitungan studi ini adalah teori proses bisnis, financial planning

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Budget Budget adalah ungkapan kuantitatif dari rencana yang ditujukan oleh manajemen selama periode tertentu dan membantu mengkoordinasikan apa yang dibutuhkan untuk diselesaikan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan mengenai kinerja keuangan PT.XYZ

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan mengenai kinerja keuangan PT.XYZ 123 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan mengenai kinerja keuangan PT.XYZ selama periode 2003 2005, penulis berkesimpulan sebagai berikut : 1. Kinerja keuangan PT.XYZ dari

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: competitive advantage, quality and uniqueness of the product, promotion, Business plan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: competitive advantage, quality and uniqueness of the product, promotion, Business plan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Food Variety Nation is a company engaged in the field of culinary-themed western sells sandwiches, burgers and kebabs. Company is located in Bandung, West Java, Indonesia. FVN promote the quality

Lebih terperinci

PERUM PERCETAKAN UANG INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PERUM PERCETAKAN UANG INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN REPUBLIK REPUBLIK INDONESIA AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION PER 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 (Disajikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kendaraan Bermotor 2.1.1 Pengertian Kendaraan Bermotor Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009, kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan memegang peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan memegang peranan cukup strategis dalam pertumbuhan Produk Domestik Bruto Nasional (PDB) Indonesia. Sektor

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: capital budgeting, net present value, pengambilan keputusan

ABSTRAK. Kata kunci: capital budgeting, net present value, pengambilan keputusan ABSTRAK Dunia usaha selalu dipenuhi dengan persaingan. Setiap perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan bisnis atau usahanya agar mampu bersaing dan dapat bertahan. Ada berbagai

Lebih terperinci

31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016

31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016 31 Maret/ March 31, 2017 31 Desember/ (Tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan tidak dapat bersaing, maka perusahaan tersebut dapat kalah dalam persaingan dan

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

31 Desember 2016 December 31, 2016 ( Tidak diaudit/ Catatan/ (Diaudit/ Unaudited) Notes Audited) m,2r,4,29.

31 Desember 2016 December 31, 2016 ( Tidak diaudit/ Catatan/ (Diaudit/ Unaudited) Notes Audited) m,2r,4,29. DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2017 DAN 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah) The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

Lebih terperinci

ANALISA LIKUIDITAS DAN MODAL KERJA

ANALISA LIKUIDITAS DAN MODAL KERJA Handout : Analisis Rasio Keuangan Dosen : Nila Firdausi Nuzula, PhD Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya Likuiditas dan Modal Kerja ANALISA LIKUIDITAS DAN MODAL KERJA Likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

Analisa Rasio Keuangan

Analisa Rasio Keuangan 1 MODUL 3 Analisa Rasio Keuangan Tujuan Pembelajaran : 1. Bagaimana analisa laporan keuangan dapat membantu menejer untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan 2. Menghitung ratio profitabilitas, likuiditas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014 30 Juni 2015/ 31 Desember 2014/ June 30, 2015 December

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis EECUTIVE SUMMARY Latar belakang Tujuan dan Manfaat Bisnis Tujuan bagi konsumen : Manfaat bagi konsumen : Tujuan bagi pihak salon mobil : Manfaat bagi pihak salon mobil : Ruang Lingkup Bisnis Nature of

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR.. xiii INTISARI xv ABSTRACT xvi BAB I PENDAHULUAN.. 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CREATION

BAB III BUSINESS MODEL CREATION 43 BAB III BUSINESS MODEL CREATION 3.1. COMPETITORS 9 BUILDING BLOCKS Kompetitor dari bisnis ini adalah kompetitor tidak langsung karena belum ada brand atau kompetitor yang menjual produk yang sama persis.

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 March 31, 2015 and December 31, 2014

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 March 31, 2015 and December 31, 2014 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 March 31, 2015 and December 31, 2014 31 Maret 2015/ 31 Desember 2014/ March 31, 2015

Lebih terperinci

Handout : Analisis Rasio Keuangan Dosen : Nila Firdausi Nuzula, PhD Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya. Financial Statement Projection

Handout : Analisis Rasio Keuangan Dosen : Nila Firdausi Nuzula, PhD Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya. Financial Statement Projection 1 Handout : Analisis Rasio Keuangan Dosen : Nila Firdausi Nuzula, PhD Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya Financial Statement Projection Tujuan Financial Forecasting Saat perusahaan menyusun

Lebih terperinci

Catatan/ 2010 Notes 2009

Catatan/ 2010 Notes 2009 NERACA KONSOLIDASI CONSOLIDATED BALANCE SHEETS ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1.570.132.925.725 2c,3 1.223.600.573.265 Cash and cash equivalents 2d,4,13, Investasi jangka pendek,

Lebih terperinci

BAB II PROPOSISI NILAI

BAB II PROPOSISI NILAI BAB II PROPOSISI NILAI 2.1. Restoran Restoran atau rumah makan adalah jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan permanen yang menjual dan menyajikan makanan dan minuman untuk

Lebih terperinci

BUSINESS MODEL CANVAS

BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL CANVAS Coach Ferdy D. Savio Surabaya, 11 Mei 2016 Apa Faktor yang paling Penting dari sebuah Bisnis? Business Model Generation Alexander Osterwalder & Yves Pigneur Apakah Anda memiliki SEMANGAT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. DEFINISI KULINER Menurut Fandeli (1995, pg. 3), kuliner merupakan bagian dari pariwisata dengan daya tarik khusus dimana pariwisata ini dilakukan dengan mengunjungi objek wisata

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Menurut Brockhouse dan Wadsworth (2010:1) studi kelayakan adalah alat yang digunakan dalam proses pengembangan bisnis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Properti Properti berasal dari bahasa Latin yaitu proprietas atau berarti kepemilikan, dan merujuk pada satu atau lebih entitas yang dimiliki seseorang atau badan organisasi, dimana

Lebih terperinci

31 Maret 2018/ March 31, 2018

31 Maret 2018/ March 31, 2018 LAPORAN POSISI KEUANGAN FINANCIAL POSITION As of 31 Maret 2018/ 31 Desember 2017/ December 31, 2017 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 2,4,33,34,36 9.447.735 8.796.690 Cash and cash

Lebih terperinci

5 BAB V KESIMPULAN. HandyPro adalah sebuah bisnis yang menawarkan pelayanan jasa untuk mengatasi

5 BAB V KESIMPULAN. HandyPro adalah sebuah bisnis yang menawarkan pelayanan jasa untuk mengatasi 5 BAB V KESIMPULAN HandyPro adalah sebuah bisnis yang menawarkan pelayanan jasa untuk mengatasi masalah pada tempat tinggal. Melalui visi HandyPro yaitu menjadi perusahaan yang memberikan kemudahan dalam

Lebih terperinci

(Tidak Diaudit)/ Catatan/ December 31, (unaudited) Notes 2015

(Tidak Diaudit)/ Catatan/ December 31, (unaudited) Notes 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015 31 Maret/ March 31, 2016 31 Desember/ (Tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Investasi Investasi merupakan suatu tindakan pembelanjaan atau penggunaan dana pada saat sekarang dengan harapan untuk dapat menghasilkan dana di masa datang yang

Lebih terperinci

ANALISA RASIO KEUANGAN (lanjutan)

ANALISA RASIO KEUANGAN (lanjutan) Handout : Analisis Rasio Keuangan Dosen : Nila Firdausi Nuzula, PhD Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya Teknik-teknik analisa keuangan ANALISA RASIO KEUANGAN (lanjutan) Terdapat beragam cara

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BISNIS BABAL AKI DENGAN SISTEM INFORMASI DAN PERLUASAN JARINGAN TUGAS AKHIR DESYANA

PENGEMBANGAN BISNIS BABAL AKI DENGAN SISTEM INFORMASI DAN PERLUASAN JARINGAN TUGAS AKHIR DESYANA PENGEMBANGAN BISNIS BABAL AKI DENGAN SISTEM INFORMASI DAN PERLUASAN JARINGAN TUGAS AKHIR DESYANA 1121001047 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS BAKRIE JAKARTA 2016 HALAMAN

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1,617,503

Lebih terperinci

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan

Lebih terperinci

1 Januari 2014/ 31 Desember January 2014/ December 31, 2013

1 Januari 2014/ 31 Desember January 2014/ December 31, 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL KONSOLIDASIAN POSITION Per 31 Desember 2015, 2014 dan As of December 31, 2015, 2014, and 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 1 January 2014/ December

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Yield Management Internet telah menyebabkan banyak perusahaan untuk mempertimbangkan kembali model bisnis mereka saat ini dan mengevaluasi bagaimana untuk menangkap potensi pendapatan

Lebih terperinci

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 ASET ASET LANCAR ASSETS CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1.219.104.170.177

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 September 30, 2015 and December 31, 2014

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 September 30, 2015 and December 31, 2014 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 September 30, 2015 and December 31, 2014 30 September 2015/ 31 Desember 2014/

Lebih terperinci

UNDERSTANDING FINANCIAL STATEMENTS, TAXES, AND FREE CASH FLOWS. I.K. Gunarta ITS Surabaya Mobile:

UNDERSTANDING FINANCIAL STATEMENTS, TAXES, AND FREE CASH FLOWS. I.K. Gunarta ITS Surabaya   Mobile: UNDERSTANDING FINANCIAL STATEMENTS, TAXES, AND FREE CASH FLOWS I.K. Gunarta ITS Surabaya Email: ik.gunarta@gmail.com Mobile: 0811 372 068 Financial Statements Income statement A summary of the revenue

Lebih terperinci

Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria

Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria Konsultan manajemen stratejik dan pengembangan organisasi ririsatria@yahoo.com Topik hari ini Review tentang strategi. Pengenalan strategi pemasaran. Pengenalan

Lebih terperinci

STRATEGIC PLANNING Strategic Planning Proses manajerial Growth Competitive Position Geographic Scope Objective lain

STRATEGIC PLANNING Strategic Planning Proses manajerial Growth Competitive Position Geographic Scope Objective lain STRATEGIC PLANNING Strategic Planning/Rencana Strategis (menurut Koetler & Keller, 2006) Proses manajerial untuk membangun & memelihara keseimbangan antara tujuan, kemampuan, sumber daya dari perusahaan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Pertemuan ke - : 1 : The Role and Environment of Managerial Finance. Indikator Uraian Materi Perkuliahan Metode dan Media Buku The Role and Environment 1. dapat menjelaskan 1. Finance and Business a,b,e,g,h

Lebih terperinci

BAB III DESAIN AKHIR

BAB III DESAIN AKHIR 62 BAB III DESAIN AKHIR 3.1. Kanvas Model Bisnis Gambar 3.1.1 Business Model Clip On 62 63 3.2. Nine Building Blocks 3.2.1. Customer Segments Sumber: McKinsey Consumer and Shopper Insights Indonesia Study,

Lebih terperinci

BAB II VALUE PROPOSITION

BAB II VALUE PROPOSITION BAB II VALUE PROPOSITION A. Teori - Teori Umum Untuk membuat dan menganalisis suatu model bisnis, diperlukan beberapa pertimbangan yang dilandasi oleh berbagai sumber dari landasan teori secara umum. Beberapa

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Services Marketing Marketing (pemasaran) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran Kata pemasaran saat ini ada diterapkan di mana-mana. Secara formal dan informal, manusia dan organisasi berbaur dalam sejumlah kegiatan yang dapat disebut pemasaran.

Lebih terperinci

30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016

30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016 30 September/ September 30, 2017 31 Desember/

Lebih terperinci

31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 March 31, 2011 and December 31, Maret 2011/ 31 Desember 2010/ March 31, 2011 December 31, 2010

31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 March 31, 2011 and December 31, Maret 2011/ 31 Desember 2010/ March 31, 2011 December 31, 2010 Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi Consolidated Statements of Financial Position (Balance Sheets) 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 March 31, 2011 and December 31, 2010 31 Maret 2011/ 31 Desember

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Supply Chain Management pada hakekatnya adalah jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstream) dan ke

Lebih terperinci

2 Sistem Informasi untuk Keunggulan Strategis

2 Sistem Informasi untuk Keunggulan Strategis Information System Strategic Design 2 Sistem Informasi untuk Keunggulan Strategis Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia.widhyaestoeti@gmail.com dahlia74march.wordpress.com Pengertian Sistem Informasi dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasian tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 (tidak diaudit) dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011 (diaudit)

Lebih terperinci