Bab 5. Ringkasan. sebesar 40 miliar dolar AS, dan hubungan perdagangan kedua negara masih memberikan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 5. Ringkasan. sebesar 40 miliar dolar AS, dan hubungan perdagangan kedua negara masih memberikan"

Transkripsi

1 Bab 5 Ringkasan Menurut Indonesia Naik Peringkat Sebagai Tujuan Investasi Jepang dalam LKBN ANTARA (2007), sejak 1967 hingga 2007 total jumlah investasi Jepang mencapai sebesar 40 miliar dolar AS, dan hubungan perdagangan kedua negara masih memberikan surplus bagi Indonesia sebesar 14.2 milyar dolar AS. Survei terbaru Japan Bank for International Cooperation (JBIC) menempatkan Indonesia di urutan kedelapan dari daftar negara tujuan investasi Jepang, yang berarti naik satu tingkat dari posisi sebelumnya. Kenaikan peringkat ini membuktikan Jepang menaruh kepercayaan terhadap upaya-upaya perbaikan iklim investasi di Indonesia. PT. Nippon Ceramics Indonesia merupakan perusahaan industri otomotif yang berasal dari Jepang yang terletak di Kawasan Industri Cikarang. Perusahaan ini menghasilkan produk berupa filter penyaring emisi gas kendaraan bermotor, namun pada pertengahan tahun 2007 perusahaan tersebut mengalami masalah yang serius. Setelah dilakukan tes melalui optical gauge, produk berupa filter tersebut tidak dapat berfungsi. PT. Nippon Ceramics Indonesia berusaha untuk mengatasi masalah ini dengan menerapkan konsep gemba kaizen. Dengan menerapkan gemba kaizen, perusahaan tersebut berusaha dapat menemukan penyebab terciptanya produk gagal ini dan dapat menanggulanginya secara permanen dengan menggunakan biaya yang rendah. Gemba Kaizen merupakan filosofi dan budaya masyarakat Jepang di tempat kerja dan sudah diakui efektifitasnya dalam meningkatkan daya saing perusahaan 51

2 Jepang. Gemba kaizen terdiri dari beberapa unsur dalam penerapannya, penulis hanya menulis unsur-unsur yang berkaitan pada kasus yang terjadi di PT. Nippon Ceramics Indonesia saja pada skripsi kali ini. Adapun unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut: A. Lima aturan emas Memahami dan menjaga kontak dengan gemba atau tempat kerja adalah langkah pertama dalam mengelola tempat produksi secara efektif, dalam manajemen gemba ada yang dikenal sebagai lima aturan emas. Kelima butir aturan tersebut merupakan sekumpulan kata kunci dalam penerapan kaizen di gemba, lima aturan emas dalam manajemen gemba, yaitu 1. Pergi ke gemba 2. Periksa gembutsu 3. Lakukan penanggulangan sesaat 4. Cari akar permasalahan 5. Standarisasi B. Empat M (4M) Empat M (4M) merupakan empat sumber daya utama yang terdapat di gemba. Empat M (4M) terdiri dari manusia ( 作業者 ), mesin ( 機械 ), material ( 材料 ) dan metode ( 方法 ). 52

3 C. Kegiatan Asaichi ( 朝市 ) Pasar pagi atau asaichi ( 朝市 ) adalah kegiatan yang dibudayakan pada perusahaan Jepang sebagai bagian dari kegiatan harian guna mengurangi tingkat produksi cacat dan gagal di gemba. Dalam bahasa Jepang, asaichi juga berarti hal pertama di pagi hari. Pasar pagi gemba umumnya digunakan untuk memperagakan produk cacat atau gagal dari hari sebelumnya, dengan cara ini penanggulangan dapat dipikirkan dan dijalankan. D. Lima R (5R) atau 5S Penataan atau 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) merupakan unsur penting bagi manajemen yang baik. Melalui 5R karyawan mempelajari dan mempraktekan disiplin diri. Karyawan tanpa disiplin diri tak mungkin akan menghasilkan produk maupun layanan yang berkualitas bagi konsumen. Lima R (5R) merupakan singkatan dari lima istilah Jepang yang berkaitan dengan pemeliharaan tempat kerja yang disebut dengan 5S yang terdiri dari seiri ( 整理 ), seiton ( 整頓 ), seisou ( 清掃 ), seiketsu ( 清潔 ), sitsuke ( 躾 ). E. Standarisasi Unsur lain penerapan gemba kaizen adalah standarisasi. Standarisasi adalah proses merumuskan, menetapkan, menerapkan dan merevisi standar, yang dilaksanakan secara tertib dan berkerjasama dengan semua pihak. Banyak masalah yang terjadi di gemba berkaitan dengan masalah yang sederhana, seperti keterampilan kerja, menangani kesulitan, menekan variabilitas 53

4 yang bisa muncul setiap hari seperti standar kerja yang kurang memadai serta kesalahan karena kelalaian operator. Adapun penerapan unsur-unsur tersebut di PT. Nippon Ceramics Indonesia adalah sebagai berikut: a. Lima aturan emas Melalui penerapan lima aturan emas, PT. Nippon Ceramics Indonesia mampu mengidentifikasikan masalah dan menemukan penyebabnya dengan melakukan tahap-tahap sebagai berikut: 1. Pergi ke gemba. Pihak perusahaan pergi ke gemba untuk melihat keadaan yang sesungguhnya terjadi dan untuk mencari informasi yang sebenar-benarnya. 2. Periksa gembutsu. Pihak perusahaan melihat dan memeriksa terhadap gembutsu, yang dalam hal ini berupa produk gagal yaitu filter yang tidak dapat berfungsi dan juga melakukan kegiatan pasar pagi atau asaichi. 3. Lakukan penanggulangan sesaat. Pihak perusahaan pun kemudian melakukan penanggulangan sesaat dengan tetap melakukan produksi dengan menggunakan material yang diimpor dari Jepang. 4. Cari akar permasalahan. Dalam mencari akar permasalahan, disamping memeriksa gembutsu pihak perusahaan juga memeriksa empat sumber daya utama di gemba. Akhirnya 54

5 pihak perusahaan menemukan akar permasalahan tersebut dan segera berusaha menemukan solusi untuk menanggulanginya. 5. Standarisasi. Setelah ditemukan solusi untuk menanggulanginya yaitu dengan melakukan kegiatan 5R terhadap lingkungan kerja dan empat sumber daya utama di gemba (manusia, mesin, material dan metode). Ternyata 5R ini berhasil dan kemudian pihak perusahaan menetapkan 5R sebagai nilai standar yang baru guna mencegah masalah ini terulang kembali. b. Pasar pagi atau asaichi ( 朝市 ) Dalam upaya menemukan akar permasalahan, PT. Nippon Ceramics Indoensia juga melakukan kegiatan asaichi atau pasar pagi. Kegiatan tersebut dilakukan dengan memperlihatkan gembutsu (produk gagal) oleh pihak perusahaan dari bagian produksi kepada seluruh pekerja di gemba pada pagi hari sebelum melakukan pekerjaan. Hal ini dilakukan agar seluruh pihak tanpa terkecuali para pekerja pun melihat dan mengetahui gembutsu tersebut, sehingga dengan demikian semua pihak secara bersama-sama ikut andil dalam mencari penyebabnya. Sesuai dengan prinsip kaizen di tempat kerja yang berarti penyempurnaan berkesinambungan yang melibatkan setiap orang baik manajer maupun karyawan. 55

6 c. Empat M (Manusia, Mesin, Metode, Material) Dalam upaya menemukan akar permasalahan, PT. Nippon Ceramics Indonesia melakukan penelitian dan investigasi terhadap empat sumber daya di gemba yang disebut juga dengan 4M, yang terdiri dari manusia, mesin, metode dan material. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 1. Manusia ( 作業者 ) Pihak perusahaan memeriksa para pekerja di gemba. Apakah telah melakukan tugasnya masing-masing sesuai dengan metode yang ditetapkan sebelumnya, lalu kedisiplinan pekerja dalam menjaga dan merawat kebersihan lingkungannya, serta kedisiplinan para karyawan dalam mematuhi peraturan yang ada di gemba. 2. Mesin ( 機械 ) Pihak perusahaan memeriksa kondisi mesin sebelum dan sesudah proses produksi dan memastikan kondisi mesin selalu dalam keadaan siap pakai. 3. Metode ( 方法 ) Pihak perusahaan memeriksa apakah ada kekurangan metode tertentu dalam melakukan proses produksi ataupun penyimpanan material dan lain sebagainya. 4. Material ( 材料 ) Pihak perusahaan memeriksa kondisi material dan tempat penyimpanan materialnya. Memastikan bahwa material tersebut dalam kondisi siap untuk diolah. 56

7 Dengan melakukan serangkaian konsep ini (lima aturan emas, asaichi, dan 4M) kemudian pihak perusahaan dapat mengetahui penyebab terjadinya produk gagal tersebut yakni terdapat kontaminasi debu atau kotoran terhadap material bahan bakunya. Untuk segera meanggulangi dan mencegah masalah ini terulang kembali, maka pihak perusahaan melakukan 5R, yang akan penulis sampaikan pada sub bab berikutnya. d. Lima R (5R) atau 5S Lima R (5R) merupakan budaya tentang bagaimana memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Lima R (5R) adalah singkatan dari lima istilah Jepang yang berkaitan dengan pemeliharaan tempat kerja. dalam bahasa Jepang dikenal dengan sebutan 5S yang terdiri dari seiri ( 整理 ), seiton ( 整頓 ), seisou ( 清掃 ), seiketsu ( 清潔 ), sitsuke ( 躾 ). Setelah pihak perusahaan melakukan kegiatan 5R ini pada lingkungan kerja dan empat sumber daya utama di gemba (manusia, mesin. metode dan material), ternyata membuahkan hasil pada hasil produksinya, tidak ada lagi produk gagal yang dihasilkan oleh PT. Nippon Ceramics Indonesia. e. Standarisasi Karena keberhasilan 5R dalam menanggulangi masalah produk gagal ini, kemudian PT. Nippon Ceramics Indonesia menetapkan 5R sebagai standarisasi yang baru guna menanggulangi dan mencegah masalah seperti ini kembali terjadi di kemudian hari. 57

8 Seluruh pihak di bagian produksi PT. Nippon Ceramics Indonesia mulai dari pihak manajer sampai operator secara aktif melakukan kegiatan 5R sebagai standarisasi yang diatur dalam SOP (Standar Operasional Produksi), hal ini dilakukan untuk menjaga lingkungan kerja dan semua sumber daya utama agar tetap dalam keadaan yang baik sehingga dapat menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan mencegah masalah kontaminasi ini terulang kembali. Berdasarkan penelitian, PT. Nippon Ceramics Indonesia terbukti telah berhasil menanggulangi produk gagal dengan menerapkan gemba kaizen, dan gemba kaizen telah distandarisasikan sebagai alat utnuk mengatasi masalahmasalah yang timbul di dalam gemba. 58

Bab 3. Analisis Data

Bab 3. Analisis Data Bab 3 Analisis Data PT. Nippon Ceramics Indonesia terletak di Cikarang, produk yang dihasilkan adalah berupa filter untuk menyaring emisi gas pembuangan kendaraaan bermotor ( 車両 ). Pada pertengahan 2007

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Amerika Serikat, kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari

Bab 1. Pendahuluan. Amerika Serikat, kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Menurut Lowie dalam Koentjaraningrat (2000:5) seorang antropolog Amerika Serikat, kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat, mencakup

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Jepang adalah salah satu negara yang sangat berhasil dalam menerapkan manajemen

Bab 2. Landasan Teori. Jepang adalah salah satu negara yang sangat berhasil dalam menerapkan manajemen Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Manajemen Kualitas Jepang adalah salah satu negara yang sangat berhasil dalam menerapkan manajemen kualitas yang berorientasi pada kemanusiaan. Pola manajemen kualitas yang

Lebih terperinci

GEMBA KAIZEN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KUALITAS ISO 9001

GEMBA KAIZEN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KUALITAS ISO 9001 GEMBA KAIZEN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KUALITAS ISO 9001 Muhamad Fitri Staf Pengajar Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Batam, Jl. Abuyatama no. 5, Batam Center,

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Pada bab sebelumnya penulis membahas teori tentang 5 S, yaitu (seiri 整理,

Bab 3. Analisis Data. Pada bab sebelumnya penulis membahas teori tentang 5 S, yaitu (seiri 整理, Bab 3 Analisis Data Pada bab sebelumnya penulis membahas teori tentang 5 S, yaitu (seiri 整理, seiton 整頓, seiso 清掃, seiketsu 清潔, shitsuke 仕付 ), atau bisa juga disebut 5 R (ringkas, rapi, resik, rawat, rajin)

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Perusahaan Jepang merupakan perusahaan asing nomor satu di Indonesia sejak

Bab 1. Pendahuluan. Perusahaan Jepang merupakan perusahaan asing nomor satu di Indonesia sejak Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Perusahaan Jepang merupakan perusahaan asing nomor satu di Indonesia sejak tahun 1967 sampai saat ini. Dengan Jumlah investasi perusahaan Jepang mencapai tiga kali

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Manajemen Kualitas Jepang adalah salah satu negara yang berhasil dalam menerapkan manajemen kualitas. Salah satu istilah strategi dalam manajemen kualitas yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Manajemen Kualitas Filsafat kaizen menganggap bahwa cara hidup kita seperti kehidupan kerja atau kehidupan sosial maupun kehidupan rumah tangga hendaknya terfokus pada upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. istirahat bersama keluarga. Menurut seorang komentator sosial terkemuka Yamato

BAB I PENDAHULUAN. istirahat bersama keluarga. Menurut seorang komentator sosial terkemuka Yamato BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manusia dengan akal dan pikirannya berusaha untuk mencari jalan agar dapat memenuhi kebutuhan kehidupan yang layak bagi dirinya serta keluarganya melalui bekerja.

Lebih terperinci

KADIN-JETRO PROGRAM BIMBINGAN USAHA. Pertumbuhan UMKM Berdasarkan Program KADIN-JETRO. Tenaga Ahli JETRO Pembimbing UMKM HAYASHI

KADIN-JETRO PROGRAM BIMBINGAN USAHA. Pertumbuhan UMKM Berdasarkan Program KADIN-JETRO. Tenaga Ahli JETRO Pembimbing UMKM HAYASHI KADIN-JETRO PROGRAM BIMBINGAN USAHA Pertumbuhan UMKM Berdasarkan Program KADIN-JETRO Tenaga Ahli JETRO Pembimbing UMKM HAYASHI Takao Pentingnya Pembimbing Usaha dan Maknanya Peningkatan kemampuan pegawai

Lebih terperinci

5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan

5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan 5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan tertib, maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan, dan dengan

Lebih terperinci

Pernahkah anda merasakan suasana seperti ini? Apa yang anda rasakan jika suasana ruangan seperti ini?

Pernahkah anda merasakan suasana seperti ini? Apa yang anda rasakan jika suasana ruangan seperti ini? Pernahkah anda merasakan suasana seperti ini? Apa yang anda rasakan jika suasana ruangan seperti ini? Apa itu 5S? Koni-Chi-Wa Let s start 5S. 5S memberi jawaban untuk kita, karena 5S merupakan teknik penanganan

Lebih terperinci

INOVASI PELAYANAN PUBLIK. Workshop Kepemimpinan dan Inovasi Pemda Provinsi Bangka Belitung, Pangkal Pinang, Juli 2015 Dr.Eng.

INOVASI PELAYANAN PUBLIK. Workshop Kepemimpinan dan Inovasi Pemda Provinsi Bangka Belitung, Pangkal Pinang, Juli 2015 Dr.Eng. INOVASI PELAYANAN PUBLIK Workshop Kepemimpinan dan Inovasi Pemda Provinsi Bangka Belitung, Pangkal Pinang, 30-31 Juli 2015 Dr.Eng. Bonny Prasetya APA ITU INOVASI? (1) Inovasi secara umum dipahami sebagai

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. penataan, kebersihan dan kedisiplinan di temapat kerja. Dengan menerapkan prinsip A

Bab 2. Landasan Teori. penataan, kebersihan dan kedisiplinan di temapat kerja. Dengan menerapkan prinsip A Bab 2 Landasan Teori Konsep 5 S pada dasarnya merupakan proses perubahan sikap dengan menerapkan penataan, kebersihan dan kedisiplinan di temapat kerja. Dengan menerapkan prinsip A place for everything,

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. dari Kaizen. Penerapan sikap kerja 5S dalam Shoushudankatsudou di gemba

BAB IV KESIMPULAN. dari Kaizen. Penerapan sikap kerja 5S dalam Shoushudankatsudou di gemba BAB IV KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Sikap kerja 5S merupakan tindakan perbaikan upaya berkesinambungan dari Kaizen. Penerapan sikap

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik di laksanakan di PT. Hino Motor Sales Indonesia Tangerang, perusahaan ini bergerak dalam bidang Sales, Service, Spare parts

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat

BAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data Untuk mencari akar penyebab masalah maka data harus dianalisa untuk menghasilkan perbaikan yang tepat. Hasil pengolahan data pada bab IV dijadikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian sebuah tugas akhir, metodologi penelitian mempunyai peranan penting sekali, karena pada metodologi penelitian ini menggambarkan langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkenalan Kaizen Dalam bahasa Jepang, kaizen berarti perbaikan berkesinambungan (Imai, 1999). Istilah ini mencakup pengertian perbaikan yang melibatkan semua orang baik manajer

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Setiap tahapan dalam

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEKURANGAN KANBAN MANUAL DENGAN METODE 5S PADA PT. EDC BAGIAN TESTING

IDENTIFIKASI KEKURANGAN KANBAN MANUAL DENGAN METODE 5S PADA PT. EDC BAGIAN TESTING Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PROCEEDINGS IDENTIFIKASI KEKURANGAN KANBAN MANUAL DENGAN METODE 5S PADA PT. EDC BAGIAN TESTING Farahdhina Leoni 1, Oktri Mohammad Firdaus 2,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama dari suatu perusahaan pada dasarnya adalah untuk memperoleh laba yang optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Namun disamping

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI. di kutip maupun yang di rujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nim :

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI. di kutip maupun yang di rujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nim : HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya penulis sendiri dan semua sumber baik yang di kutip maupun yang di rujuk telah saya nyatakan dengan benar Nama : Achmad Dian Nim : 2009110163

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penerapan 5S atau 5R 1. Defini 5S atau 5R 5R atau 5S merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi,

Lebih terperinci

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #14 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #14 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Materi #14 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 5S Orisinal 2 6623 - Taufiqur Rachman 1 Aktivitas 5S 3 Metode untuk pengaturan tempat kerja dan pengendalian secara visual. Dipopulerkan oleh Hiroyuki Hirano

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat diletakan barang sesuai posisi yang benar. Data yang digunakan dalam penelitian meliputi :

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat diletakan barang sesuai posisi yang benar. Data yang digunakan dalam penelitian meliputi : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek penelitian adalah perusahaan percetakan CV. Sumber Bahagia.Lokasi penelitian di jalan Moch Suyudi no 34 Semarang. Alasan memilih lokasi di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kelompok yang terdiri dari beberapa individu

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kelompok yang terdiri dari beberapa individu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan suatu kelompok yang terdiri dari beberapa individu dan memiliki pola pikiran berbeda yang bersama-sama mewujudkan tujuan dari suatu

Lebih terperinci

Bab 4. Simpulan dan Saran. penulis mendapatkan kesimpulan bahwa penerapan konsep Kaizen ( 改善 ) yang

Bab 4. Simpulan dan Saran. penulis mendapatkan kesimpulan bahwa penerapan konsep Kaizen ( 改善 ) yang Bab 4 Simpulan dan Saran 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, penulis mendapatkan kesimpulan bahwa penerapan konsep Kaizen ( 改善 ) yang berarti perbaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, apabila suatu perusahaan didukung dengan Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, apabila suatu perusahaan didukung dengan Sumber Daya Manusia BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Sumber daya manusia erat kaitannya dalam hal kemajuan suatu perusahaan, apabila suatu perusahaan didukung dengan Sumber Daya Manusia yang ahli dibidangnya

Lebih terperinci

Pengendalian (Manajemen) Vis ual Dalam Penerapan 5R ( 5S) di Tempat Kerja

Pengendalian (Manajemen) Vis ual Dalam Penerapan 5R ( 5S) di Tempat Kerja Pengertian, T u j uan dan Manfaat Penerapan 5 R ( 5S) di Tempat Kerja Langka h- Langka h P enerapan 5R ( 5S) di Tempat Kerja Pengendalian (Manajemen) Vis ual Dalam Penerapan 5R ( 5S) di Tempat Kerja Pengertian,

Lebih terperinci

Pengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 6 Maret 2017

Pengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 6 Maret 2017 Pengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 6 Maret 2017 Apa itu 5R? 5R merupakan kegiatan menata tempat kerja sehingga diperoleh lingkungan kerja yang nyaman dan

Lebih terperinci

Perbaikan Workshop dengan Menerapkan Budaya Kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) di Workshop PT. Semen Padang

Perbaikan Workshop dengan Menerapkan Budaya Kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) di Workshop PT. Semen Padang Petunjuk Sitasi: Z., M. M., & Lenggogeni, P. (2017). Perbaikan Workshop dengan Menerapkan Budaya Kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) di Workshop PT. Semen Padang. Prosiding SNTI dan SATELIT

Lebih terperinci

HOUSEKEEPING & PRODUKTIVITAS KERJA PERTEMUAN KE-7

HOUSEKEEPING & PRODUKTIVITAS KERJA PERTEMUAN KE-7 HOUSEKEEPING & PRODUKTIVITAS KERJA PERTEMUAN KE-7 Apa yang anda rasakan jika suasana kerja seperti ini? Good Housekeeping A messy shop can hide hazards! Keep it clean Bad Housekeeping Poor housekeeping

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 28 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Untuk membuat perancangan 5S diperlukan panduan untuk menunjang penulisan skripsi ini yang diperoleh dari berbagai sumber seperti buku-buku mengenai 5S. 2.2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu perusahaan sebagai penggerak utama seluruh aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuan. Kemampuan

Lebih terperinci

Written by Administrator Monday, 28 February :18 -

Written by Administrator Monday, 28 February :18 - Melihat lingkungan kerja yang rapi dan bersih tentu saja akan membangkitkan semangat kerja kita. Coba kita pikirkan, berapa lamakah waktu kita dalam sehari yang kita gunakan di tempat kerja? Mungkin bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah istilah dalam bahasa Jepang berarti perbaikan terus-menerus (continuous

BAB I PENDAHULUAN. adalah istilah dalam bahasa Jepang berarti perbaikan terus-menerus (continuous BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis percetakan semakin maju dan tumbuh semakin cepat dengan menggunakan teknologi mesin cetak yang modern. Persaingan percetakan semakin banyak dikarenakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Total Productive Maintenance Total Productive Maintenance (TPM) adalah teknik silang fungsional yang melibatkan beberapa bagian fungsional perusahaan bukan hanya pada Bagian

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. Quality Engineering & Management Konsep Kaizen Untuk Meningkatan Kualitas Secara Terus Menerus Pada Industri Sarung Tangan Kesehatan

1 Pendahuluan. Quality Engineering & Management Konsep Kaizen Untuk Meningkatan Kualitas Secara Terus Menerus Pada Industri Sarung Tangan Kesehatan Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.3 No.1 (2014) 4-9 ISSN 2302 934X Quality Engineering & Management Konsep Kaizen Untuk Meningkatan Kualitas Secara Terus Menerus Pada Industri Sarung Tangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini secara sistematis mengenai tahapan yang dilakukan dalam membuat penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan dapat digambarkan dengan sebuah flowchart pada gambar

Lebih terperinci

PENERAPAN KAIZEN DALAM PERUSAHAAN. Patricia Dhiana Paramita *) Abstrak

PENERAPAN KAIZEN DALAM PERUSAHAAN. Patricia Dhiana Paramita *) Abstrak PENERAPAN KAIZEN DALAM PERUSAHAAN Patricia Dhiana Paramita *) Abstrak Istilah kaizen atau Just in Time ini kerap kali digunakan sebagai salah satu strategi perbaikan dalam manajemen kualitas dan alternatif

Lebih terperinci

Sosialisasi PROGRAM 5R RINGKAS - RAPI - RESIK - RAWAT - RAJIN

Sosialisasi PROGRAM 5R RINGKAS - RAPI - RESIK - RAWAT - RAJIN Sosialisasi PROGRAM 5R Setiap perusahaan pasti mengharapkan suatu lingkungan kerja yang - Bersih - Rapih - Terawat - Disiplin kenyataannya kondisi ini sulit terjadi di setiap perusahaan. (Benarkah?) Kantor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang tetap berada pada posisi ia berdiri, baik di sisi seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. seseorang tetap berada pada posisi ia berdiri, baik di sisi seseorang atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Orang Jepang menganggap bahwa hidup di dunia pada hakekatnya adalah untuk bekerja. Sikap setia yang ditunjukkan dalam bekerja merupakan pengaruh dari sosial

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream

BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Histogram Histogram pada tahap ini digunakan untuk mengidentifikasi peluang cacat, membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream 30gr dan Lightening

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hampir semua industri manufaktur dan jasa semakin meningkat pesat dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hampir semua industri manufaktur dan jasa semakin meningkat pesat dari 15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir semua industri manufaktur dan jasa semakin meningkat pesat dari waktu ke waktu sehingga setiap pelaku industri harus siap berkompetisi. Hal ini tidak terjadi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMELIHARAAN PRODUKTIF TOTAL PADA PT. WAHANA EKA PARAMITRA GKD GROUP

ANALISIS PEMELIHARAAN PRODUKTIF TOTAL PADA PT. WAHANA EKA PARAMITRA GKD GROUP ANALISIS PEMELIHARAAN PRODUKTIF TOTAL PADA PT. WAHANA EKA PARAMITRA GKD GROUP Hotniar Siringoringo Sudiyantoro Jurusan Teknik, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100

Lebih terperinci

Tabel 4.38 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Filler. Tabel 4.39 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Pasteur

Tabel 4.38 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Filler. Tabel 4.39 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Pasteur Tabel 4.38 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Filler Tabel 4.39 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Pasteur Tabel 4.40 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Labeller Tabel 4.41 Metode 5W+1H dan Analisis

Lebih terperinci

WHAT IS LEAN MANAGEMENT?

WHAT IS LEAN MANAGEMENT? WHAT IS LEAN MANAGEMENT? Lean thinking is lean, because it provides a way to do more and more with less and less Less human resources, less equipment, less time, less space More efficient, more product,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Perspektif pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan metode

BAB IV METODE PENELITIAN. Perspektif pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan metode BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analistis yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang realitas pada obyek yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN SEBELUM PELATIHAN 5S PADA PEKERJA PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT PTPN IV DOLOK ILIR TAHUN 2016-2017 Nama : Jenis Kelamin : Departemen/ Bagian : Usia : Masa Kerja

Lebih terperinci

Daftar Isi. Kata Pengantar : Tiga Hal Penting Yang Diharapkan Dari Para Peserta Pelatihan Praktek Kerja Teknis 2

Daftar Isi. Kata Pengantar : Tiga Hal Penting Yang Diharapkan Dari Para Peserta Pelatihan Praktek Kerja Teknis 2 Daftar Isi Kata Pengantar : Tiga Hal Penting Yang Diharapkan Dari Para Peserta Pelatihan Praktek Kerja Teknis 2 1. Tiga Jenis Kecelakaan Yang Sering Terjadi di Tempat Kerja 3 2. Mengapa Kecelakaan Bisa

Lebih terperinci

Silabus Program Online Training With Expert Personal Coach

Silabus Program Online Training With Expert Personal Coach Silabus Program Online Training With Expert Personal Coach 2018 General Management Gemba Kaizen + Sikap Kerja 5S Gemba Kaizen Menjawab Masalah Apa Gemba berarti tempat dimana pekerjaan itu dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan sehingga dapat melindungi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pengendalian kualitas yang dilakukan pada CV. X bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk dan menjaga agar kepuasan konsumen telah tercapai. Setelah melakukan

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA

MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA Nama : Indah Wulandari NPM : 34413373 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Stephanus Benedictus Bera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan ketat pada dunia industri saat ini membuat perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan ketat pada dunia industri saat ini membuat perusahaan harus 14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan ketat pada dunia industri saat ini membuat perusahaan harus memiliki kinerja yang optimal, sehingga perusahaan tersebut dapat tetap unggul dalam persaingan.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa perbandingan setelah menggunakan 5S Penerapan 5S pada PT. TJM Internasional divisi warehouse terutama packing dilakukan dengan melibatkan pihak terkait

Lebih terperinci

PENGKAJIAN PENERAPAN 5S DI PT.CONBLOC INDOTAMA SURYA

PENGKAJIAN PENERAPAN 5S DI PT.CONBLOC INDOTAMA SURYA INDUSTRI INOVATIF Vol. 6, No. 1, Maret 2016: 26-30 PENGKAJIAN PENERAPAN 5S DI PT.CONBLOC INDOTAMA SURYA 1) Thomas Priyasmanu, 2) Ida Bagus Suardika, 3) Hanggana Raras Mumpuni 1,2,3) Prodi Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Penelitian Terdahulu Kurniawan, H (2013) melalui penelitiannya yang berjudul Studi Deskriptif Manajemen Kualitas dengan Metode 5S di

Lebih terperinci

PT. Automatic Carwash TITLE : SUPERVISOR DOCUMENT NO. : REV.: 00 DATE : GRADE : Page 1 of 10

PT. Automatic Carwash TITLE : SUPERVISOR DOCUMENT NO. : REV.: 00 DATE : GRADE : Page 1 of 10 REV.: 00 DATE : 14-04-04 GRADE : Page 1 of 10 I. JOB DESCRIPTION A. IKHTISAR PEKERJAAN Mendistribusikan, membimbing, merekomendasikan kelayakan hasil pekerjaan bawahan dan melaporkan progress dalam proses

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1) Tata letak tempat kerja saat ini : Tata letak tempat kerja keseluruhan PT Kecap Salem pada saat ini masih kurang baik. Gang yang terdapat dalam pabrik hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan teknologi industri telah memberikan pengaruh terhadap budaya lingkungan pekerjanya. Banyak perusahaan-perusahaan di Eropa dan Amerika telah mengadopsi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini akan dijabarkan simpulan penelitian yaitu tingkat kinerja

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini akan dijabarkan simpulan penelitian yaitu tingkat kinerja BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dijabarkan simpulan penelitian yaitu tingkat kinerja bongkar muat curah cair berdasarkan indikator kinerja pelabuhan, hasil pengukuran kualitas kinerja bongkar

Lebih terperinci

ANALISIS PRINSIP KERJA 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Setsuke) PADA CV. KOKOH BERSATU PLASTIK, SURABAYA

ANALISIS PRINSIP KERJA 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Setsuke) PADA CV. KOKOH BERSATU PLASTIK, SURABAYA ANALISIS PRINSIP KERJA 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Setsuke) PADA CV. KOKOH BERSATU PLASTIK, SURABAYA Benny Henry Putra dan Bambang Haryadi Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke yang merupakan rangkaian

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke yang merupakan rangkaian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman yang sudah maju ini, persaingan bisnis yang semakin ketat akan membuat para pelaku bisnis berpikir lebih keras bagaimana caranya memenangkan sebuah persaingan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat. Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat. Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara langsung dan mendapatkan data lengkap. Kemudian penulis melakukan analisa masalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. tahun 2006 untuk semua tipe produk dan beberapa produk model baru yang

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. tahun 2006 untuk semua tipe produk dan beberapa produk model baru yang BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1. Penjelasan Peningkatan produksi unit sepeda motor oleh PT. Astra Honda Motor di tahun 2006 untuk semua tipe produk dan beberapa produk model baru yang mampu mendominasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. INFILTRACO MURNI merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak dalam bidang pemasok atau distributor utama filter udara untuk HVAC

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Kaizen 1 Konsep 5S pada dasarnya merupakan proses perubahan sikap dengan menerapkan penataan, kebersihan dan kedisiplinan di temapat kerja. Dengan menerapkan prinsip A place

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi sehingga dapat meningkatkan kualitas, kenyamanan, produktivitas, serta

BAB I PENDAHULUAN. produksi sehingga dapat meningkatkan kualitas, kenyamanan, produktivitas, serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan kerja merupakan tempat yang potensial mempengaruhi proses produksi. Proses produksi merupakan hal yang sangat penting pada perusahaan manufaktur, oleh sebab

Lebih terperinci

Pengaruh Metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) Terhadap Kualitas Kerja Karyawan

Pengaruh Metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Pengaruh Metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) Terhadap Kualitas Kerja Karyawan (Survey Pada Staf Karyawan Perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya) SUPIAH LAELASARI 113402066 Program

Lebih terperinci

Bacaan Harian BUDAYA KERJAKU

Bacaan Harian BUDAYA KERJAKU Bacaan Harian BUDAYA KERJAKU DI BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN KERJA DALAM NEGERI BANDUNG Diunduh: Djoko Sujono dari: https://eriskusnadi.wordpress.com/2011/08/06/5s-seiri-seitonseiso-seiketsu-shitsuke/

Lebih terperinci

Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi

Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi Total Productive Maintenance Program perawatan yang melibatkan semua pihak yang terdapat dalam suatu perusahaan untuk dapat

Lebih terperinci

PENATAAN RUANG KERJA KANTOR UNTUK MENDUKUNG PRODUKTIVITAS KERJA. Oleh: Widyantoro Setyawan Widyaiswara Pusdiklat Pengembangan SDM

PENATAAN RUANG KERJA KANTOR UNTUK MENDUKUNG PRODUKTIVITAS KERJA. Oleh: Widyantoro Setyawan Widyaiswara Pusdiklat Pengembangan SDM PENATAAN RUANG KERJA KANTOR UNTUK MENDUKUNG PRODUKTIVITAS KERJA Oleh: Widyantoro Setyawan Widyaiswara Pusdiklat Pengembangan SDM Ruang kerja pada umumnya tempat berlangsungnya proses pekerjaan, pengertian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam era

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 81 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah Dalam melakukan penelitian di PT. Multi Bintang Indonesia mengenai penerapan 5S, peneliti menyusun suatu kerangka berpikir yang

Lebih terperinci

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi (makan siang + 2X snack/hari).

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi (makan siang + 2X snack/hari). OHS Management System OHSAS 18001:2007 Internal Audit Course date : 12-13 April 2010 Sistem manajemen yang efektif dapat diketahui melalui verifikasi oleh pihak independen yang dapat mengukur sejauh mana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di CV.Mabar Karya Utama Medan yang berada di Jl. Mabar. Penelitian ini dimulai dari tanggal 08 Agustus 013 sampai tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi telah menyumbangkan berbagai hal positif dalam pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial didunia industri. Perkembangan teknologi telah mengangkat

Lebih terperinci

Implementasi Manajemen 5S pada CV. Rapi Vulkanisir Aceh Besar

Implementasi Manajemen 5S pada CV. Rapi Vulkanisir Aceh Besar Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.2 No.2 (2013) 10-15 ISSN 2302 934X Ergonomic Implementasi 5S pada CV. Rapi Vulkanisir Aceh Besar Dewi Mulyati* dan Teguh Darmawan Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

ANALISIS IMPLEMENTASI METODE 5S UNTUK PEMELIHARAAN STASIUN KERJA PROSES SILK PRINTING DI PT. MANDOM INDONESIA TBK

ANALISIS IMPLEMENTASI METODE 5S UNTUK PEMELIHARAAN STASIUN KERJA PROSES SILK PRINTING DI PT. MANDOM INDONESIA TBK ANALISIS IMPLEMENTASI METODE 5S UNTUK PEMELIHARAAN STASIUN KERJA PROSES SILK PRINTING DI PT. MANDOM INDONESIA TBK ELFITRIA WIRATMANI ewiratmani@yahoo.com Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Tentukan : Jawab : N = 100. = Rp = Rp % selang kepercayaan = - 1,96. ( 1- ) 100% selang kepercayaan untuk adalah.

Tentukan : Jawab : N = 100. = Rp = Rp % selang kepercayaan = - 1,96. ( 1- ) 100% selang kepercayaan untuk adalah. 6.1. Akan diduga rataan pendapatan dari pelayan restoran di kota-kota besar di Jawa. Diambil sampel secara acak sebanyak 75 orang pelayan restoran, didapatkan rataan pendapatannya adalah Rp 130.000,- dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kota yang menjadi hunian dan tempat mencari kehidupan sehari-hari harus bisa

BAB I PENDAHULUAN. kota yang menjadi hunian dan tempat mencari kehidupan sehari-hari harus bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin bertambahnya aktivitas manusia di perkotaan membawa dampak semakin sulitnya pemenuhan tuntutan masyarakat kota akan kesejahteraan, ketentraman, ketertiban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh beberapa hal diantaranya seperti sikap pemimpin kepada karyawannya

BAB I PENDAHULUAN. oleh beberapa hal diantaranya seperti sikap pemimpin kepada karyawannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam hal kesuksesan dan kegagalan suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya seperti sikap pemimpin kepada karyawannya dan sikap karyawan terhadap

Lebih terperinci

Usulan Perbaikan Kualitas CPO (Crude Palm Oil) dan Kernel pada Pabrik Kelapa Sawit PT. Mitra Aneka Rezeki Menggunakan Metode Kaizen

Usulan Perbaikan Kualitas CPO (Crude Palm Oil) dan Kernel pada Pabrik Kelapa Sawit PT. Mitra Aneka Rezeki Menggunakan Metode Kaizen Usulan Perbaikan Kualitas CPO (Crude Palm Oil) dan Kernel pada Pabrik Kelapa Sawit PT. Mitra Aneka Rezeki Menggunakan Metode Kaizen Nurhasanah Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan membawa kemajuan suatu Negara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan membawa kemajuan suatu Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan membawa kemajuan suatu Negara lintas bangsa atau Negara multinasional dalam suatu nilai budaya yang unik dari masing masing

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. berhubungan dengan masalah penelitian. Teori-teori yang akan dibahas yaitu

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. berhubungan dengan masalah penelitian. Teori-teori yang akan dibahas yaitu BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Dalam kajian pustaka ini penulis akan membahas teori-teori yang berhubungan dengan masalah penelitian. Teori-teori yang akan dibahas

Lebih terperinci

PENERAPAN 5S PADA UMKM KERAJINAN GERABAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PENERAPAN 5S PADA UMKM KERAJINAN GERABAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PENERAPAN 5S PADA UMKM KERAJINAN GERABAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik Industri YENNI MARGARETTA 11 06 06572 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil dari pengumpulan serta pengolahan data yang sudah dilakukan menggunakan diagram pareto untuk mengetahui cacat terbesar yaitu cacat produk salah ukuran yang

Lebih terperinci

III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. AKM merupakan perusahaan joint venture antara K Industries Ltd., M

III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. AKM merupakan perusahaan joint venture antara K Industries Ltd., M III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. PROFIL PERUSAHAAN PT. AKM merupakan perusahaan joint venture antara K Industries Ltd., M Corporation, dan PT. AM. Perusahaan ini bergerak di bidang industri garmen yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir DELAPAN LANGKAH 8. Menetapkan target 1. Menentukan tema & analisa situasi 9. Standarisasi & rencana 2. Menetapkan target 6. Evaluasi hasil 3. Analisa faktor penyebab

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan menurut Aritonang dan Lerbin (2005, p2), dapat diartikan sebagai hasil penilaian pelanggan terhadap apa yang diharapkannya dengan membeli

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data A. Gambaran Umum Perusahaan PT. XYZ adalah sebuah perusahaan swasta Jepang, yang bergerak dibidang otomotif berbadan hukum dengan status Penanaman

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999). BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknik Tata Cara Kerja Teknik tata cara kerja adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan rancangan ( design ) terbaik dari sistem kerja.

Lebih terperinci

Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi

Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi Total Productive Maintenance Program perawatan yang melibatkan semua pihak yang terdapat dalam suatu perusahaan untuk dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu usaha besar maupun kecil yang menjadi tolak ukur keberhasilan dari usaha tersebut salah satunya adalah tercapainya keuntungan yang maksimal selama beroperasinya

Lebih terperinci

V. GL s ROLE. A. Pengertian GL s Role

V. GL s ROLE. A. Pengertian GL s Role V. GL s ROLE A. Pengertian GL s Role Pada struktur organisasi Toyota, terdapat seorang line head yang berperan untuk menjaga agar line yang berada di bawah tanggung jawabnya dapat berjalan dengan baik

Lebih terperinci

Kegiatan Diagnosa IKM oleh Konsultan Diagnosis IKM (Shindan Shi) Doni Primadi

Kegiatan Diagnosa IKM oleh Konsultan Diagnosis IKM (Shindan Shi) Doni Primadi Kegiatan Diagnosa IKM oleh Konsultan Diagnosis IKM (Shindan Shi) Doni Primadi Shindan : Kegiatan pelayanan konsultasi diagnosis IKM berupa analisis manajemen & teknik produksi, mutu, bahan baku/pembantu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia industri, kualitas merupakan faktor dasar yang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia industri, kualitas merupakan faktor dasar yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam dunia industri, kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk yang berkembang pesat dewasa ini. Perusahaan

Lebih terperinci