Usulan Perbaikan Kualitas CPO (Crude Palm Oil) dan Kernel pada Pabrik Kelapa Sawit PT. Mitra Aneka Rezeki Menggunakan Metode Kaizen

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Usulan Perbaikan Kualitas CPO (Crude Palm Oil) dan Kernel pada Pabrik Kelapa Sawit PT. Mitra Aneka Rezeki Menggunakan Metode Kaizen"

Transkripsi

1 Usulan Perbaikan Kualitas CPO (Crude Palm Oil) dan Kernel pada Pabrik Kelapa Sawit PT. Mitra Aneka Rezeki Menggunakan Metode Kaizen Nurhasanah Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura Abstract- PT. Mitra Aneka Rezeki is a company who cultivates oil palm fresh fruit bunches into products such as palm oil and kernel. The company s quality control system is not good enough that there is still product damage of CPO and kernel under the standards set by the company. The high percentage of damage of crude palm oil and kernel product caused by the quality of raw materials and processing of palm oil and kernel. The purpose of this study is to determine the most dominant type of damage or defect in the CPO and kernel products, to analyze its causes and provide solutions in quality improvement measures to reduce damage using kaizen method. The method used in this research is kaizen methods, including the maintenance on the production floor using 5S, the elimination of waste of all activities that add no value and the standardization as the best ways formulation in processing. The quality tools used are the histogram to facilitate reading the data, P control chart to determine the proportion of damage, Pareto chart to determine improvement priorities and causal diagram to find the factors causing the damage. Based on research that has been done, the most dominant type of damage to the CPO is ALB with the percentage 96.48% and for the kernel is the core broke with the percentage 53.91%. The factors causing the damage are human, raw materials, machines, methods and work environment. The solution of improvements action made based on the factors that cause the damage, and standardization of the work procedures by doing 5S eliminating the waste and planning countermeasures. Keywords- Kaizen, quality control, CPO, kernel 1. Pendahuluan PT. Mitra Aneka Rezeki yang terletak di Dusun Natai, Desa Rasau Jaya Ambawang, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu perusahaan kelapa sawit yang mengolah tandan buah segar (TBS) yang menghasilkan produk berupa CPO dan kernel. Kualitas produk PT. Mitra Aneka Rezeki ditentukan dari beberapa parameter atau karakteristik antara lain asam lemak bebas, kadar air, dan kotoran. Parameter atau karakteristik CPO dan kernel harus sesuai dengan Standar Nasional yang telah ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional tentang minyak kelapa sawit yaitu SNI untuk CPO dan SNI untuk kernel. Perusahaan juga telah menetapkan standar untuk masing-masing parameter atau kualitas CPO dan Kernel. Standar kualitas CPO untuk asam lemak bebas kurang dari 4,7 %, kadar kotoran kurang dari 0,01 % dan kadar air kurang dari 0,10 %. Standar kualitas kernel untuk kadar minyak lebih dari 45 %, asam lemak bebas kurang dari 2 %, kadar kotoran kurang dari 8 %, kadar air berkisar antara 5-7 %, kadar inti pecah (broken kernel) kurang dari 15%. Sistem pengendalian kualitas yang telah dilakukan oleh PT. Mitra Aneka Rezeki belum cukup baik dimana masih ditemukan kecacatan pada produk yang terlihat secara visual dimana produk kernel banyak yang pecah, selain itu persentase parameter atau karakteristik produk CPO dan kernel masih relatif tinggi dan diluar standar yang telah ditetapkan oleh BSN. Contohnya parameter kualitas CPO untuk asam lemak bebas mencapai persentase 5,78 % pada tanggal 8 september Kadar kotoran mencapai persentase 0,013 % pada tanggal 31 september Kadar air mencapai persentase 0,11 % pada tanggal 31 september Tingginya persentase kecacatan produk CPO dan kernel disebabkan oleh kualitas bahan baku yaitu TBS serta proses pengolahan CPO dan kernel itu sendiri. Perubahan yang terjadi terhadap konsistensi mutu CPO dan kernel harus dapat diketahui, diatasi sedini mungkin, dan dilakukan perbaikan terus menerus serta berkesinambungan. Metode kaizen merupakan salah satu metode yang sesuai dalam upaya peningkatan kualitas CPO dan kernel untuk perbaikan yang terus menerus. 2. Teori Dasar Kualitas sering dianggap sebagai ukuran relatif kebaikan suatu produk atau jasa yang terdiri dari kualitas desain atau rancangan dan kualitas kesesuaian atau kecocokan (Yuri dan Nurcahyo, 2013: 11). Kunci pokok untuk menjaga kualitas adalah pengendalian produk yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan mencegah produk yang jelek sampai ke tangan pelanggan (Yuri dan Nurcahyo, 2013:26). Teknik-teknik pengendalian kualitas digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan suatu proses agar berjalan sesuai spesifikasinya. Terdapat beberapa 40

2 alat pengendalian yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah-masalah kualitas yang dihadapi yaitu (Yuri dan Nurcahyo, 2013:57) : Histogram Histogram adalah alat bantu statistik yang memberikan gambaran tentang suatu proses operasi pada satu waktu (Yuri dan Nurcahyo, 2013:65). Gambar 1. Contoh Histogram Sumber : Yuri dan Nurcahyo (2013:65) Diagram Kendali Diagram kendali adalah diagram yang menjelaskan proses yang terjadi didalam hasil observasi data yang diteliti. Berdasarkan jenis datanya diagram kendali dibagi menjadi dua, yaitu diagram variabel dan diagram atribut (Yuri dan Nurcahyo, 2013:44). Gambar 2. Contoh Diagram Kontrol Sumber: Yamit (2010:58) Diagram Pareto Diagram pareto adalah grafik yang digunakan untuk melihat penyebab terbesar suatu masalah. (Yuri dan Nurcahyo, 2013:63). pengertian perbaikan yang melibatkan semua orang, baik manajer dan karyawan dan melibatkan biaya dalam jumlah tak seberapa. Filsafat kaizen berpandangan bahwa cara hidup hendaknya berfokus pada upaya perbaikan terus menerus (Imai, 2011: 1-2). Langkah pemecahan masalah dalam metode kaizen yaitu semua orang didalam perusahaan harus be sama dalam mematuhi tiga aturan dasar penerapan kaizen di tempat, yaitu : a. Penataan Penataan atau 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) merupakan unsur esensial bagi manajemen yang baik. Melalui 5R, karyawan mempelajari dan mempraktekkan disiplin diri. Karyawan tanpa disiplin diri tak mungkin menghasilkan produk maupun jasa layanan yang berkualitas bagi konsumen. b. Penghapusan muda (pemborosan) Muda berarti pemborosan yaitu segala macam kegiatan yang tak memberikan nila tambah. c. Standardisasi Standar dapat dirumuskan sebagai cara terbaik dalam melaksanakan suatu tugas. Produk atau jasa layanan tercipta sebagai hasil dari serangkaian proses, maka standar tertentu harus diterapkan dan dipatuhi pada setiap proses yang terlibat guna menjamin kualitas. Menjaga standar adalah cara untuk menjamin kualitas pada setiap proses dan mencegah terjadinya kesalahan yang berulang. Gambar 2.9 menggambarkan pandangan global dari kegiatan-kegiatan yang terjadi ditempat guna mencapai sasaran. Gambar 3. Contoh Diagram Pareto Sumber : Yuri dan Nurcahyo (2013:64) Diagram Sebab Akibat Diagram sebab akibat adalah alat yang memungkinkan meletakkan secara sistematis representasi grafis jalan setapak yang pada akhirnya mengarah ke akar penyebab suatu masalah kualitas (Yuri dan Nurcahyo, 2013:64) Gambar 5. Bangunan Manajemen Tempat Kerja Sumber : Imai (2011:25) 3. Hasil Eksperimen Gambar 4. Diagram Sebab Akibat Sumber: Yuri dan Nurcahyo (2013:64) Kaizen Kaizen merupakan konsep Jepang yang berarti perbaikan berkesinambungan. Istilah ini mencakup Berikut disajikan hasil analisis kondisi 5S dan pemborosan diperusahaan serta hasil perhitungan menggunakan alat pengendalian kualitas. Kondisi 5S Perusahaan Seiri (Ringkas) Sudah adanya pemisahan barang berguna dengan yang tidak berguna pada lantai produksi tapi masih belum optimal, belum adanya kotak atau rak dengan label di setiap kotak atau rak untuk menyimpan barang yang sering digunakan seperti peralatan yang digunakan pada stasiun loading ramp. 41

3 Seiton (Rapi) Operator dan maintenance kadang-kadang kesulitan mencari peralatan yang akan digunakan karena belum meyimpan ditempat yang telah disediakan setelah pemakaian. Seiso (Resik) Pe belum maksimal dalam melakukan pembersihan mesin dan tempat dimana hanya dilakukan satu kali dalam seminggu. Seiketsu (Rawat) Perawatan mesin hanya dilakukan apabila mesin mengalami kerusakan saja. Shitsuke (Disiplin diri) Pe belum menerapkan disiplin diri baik dalam penggunaan alat pelindung diri ataupun dalam hal waktu. Pemborosan yang terjadi di Perusahaan a. Pemborosan pada pengerjaan ulang karena gagal/cacat. Perlu penanganan limbah terutama cangkang, serat, janjangan kosong dan limbah cair baik dalam penyediaan tempat atau prosess pengolahannya sehingga dapat terurai, di gunakan ataupun dijual. b. Pemborosan pada gerak Gerakan seperti menarik lori yang baru keluar dari perebuasan (sterilizer) oleh operatorr karena kerusakan capstand, lori dan jalan rel lori. Gerakan pengangkatan secara manual penyimpanan produk kernel didalam karung. c. Penghapusan pemborosan waktu tunggu/penundaan Penundaan di stasiun loading ramp karena kerusakan alat. Alat Pengendalian Kualitas Histogram Data jenis kerusakan dan jumlah kerusakan produk CPO dan kernel dapat dilihat secara jelas pada histogram. Gambar 6. Histogram Kerusakan CPO Frekuensi kerusakan yang paling besar untuk produk CPO adalah asam lemak bebas dengan jumlah kerusakan kg, kemudian di ikuti air dengan jumlah kerusakan 2046 kg, dan terakhir kotoran dengan jumlah kerusakan 230. Frekuensi kerusakan yang paling besar untuk kernel adalah inti pecah dengan jumlah kerusakan kg, yang kedua kotoran dengann jumlah kerusakan kg, yang ketiga air dengann jumlah kerusakan kg dan yang terakhir asam lemak bebas dengan jumlah kerusakan 3050 kg. Peta Kendali P Jumlah ALB CPO sebanyak kg. Berdasarkan data tersebut dihitung mean (CL) atau nilai rata -rata kerusakan ALB yaitu : = = = 0,0404 Data jumlah produksi bervariasi, oleh karena itu perhitungan nilai proporsi, batas kendali atas dan batas kendali bawah kerusakan ALB dihitung perproduksi. Perhitungannya untuk proporsi, batas kendali atas dan bawah kerusakan ALB untuk tanggal 1 oktober adalah sebagai berikut : n = np = 3786 = = = 0, = 0, ,0404 4(1 0,0404) = 0, = 0, ,0404 4(1 0,0404) = 0, Gambar 8. Peta Kendali P Kerusakan ALB CPO Kerusakan ALB untuk CPO masih banyak yang berada diluar batas kendali dimana terdapat data yang berada diluar batas kendali atas terbesar yaitu 0,061 dan batas kendali bawah terendah yaitu 0,313. Diagram Pareto Persentase kerusakan CPO dan kernel dapat digambarkan dalam diagram pareto. Gambar 7. Histogram Kerusakan Kernel Gambar 9. Diagram Pareto Kerusakan CPO Persentase kerusakan produk CPO yang paling dominan adalah asam lemak bebas dengan persentase 96,49 % dan persentase paling rendah adalah kotoran dengan persentase 0,36 %. Berarti kerusakan asam lemak bebas CPO menjadi perhatian utama dalam perbaikan yang dilakukan. 42

4 Gambar 10. Diagram Pareto Kerusakan Kernel Persentase kerusakan produk kernel yang paling dominan adalah inti pecah dengan persentase 53,91 % dan persentase paling rendah adalah asam lemak bebas 4,21 %. Berarti kerusakan inti i pecah menjadi perhatian utama dalam perbaikan yang dilakukan. Diagram Sebab Akibat Berdasarkan data perusahaan, peta kendali dan diagram pareto terlihat kerusakan CPO yang paling dominan adalah ALB, sedangkan untuk produk kernel hanya pada kerusakan inti pecah. Faktor-faktor penyebab kerusakan CPO dan kernel dapat digambarkan menggunakan diagram sebab akibat. Lingkungan Manusia Metode Kerja Suhu terlalu panas Pencampuran air dari lingkungan sekitar SOP Kurang sesuai Tidak teliti dan disiplin Kurang pengawasan Kurang terampil Kurang dipatuhi Kadar ALB CPO diluar Kurang perawatan Buah terlalu tua saat pemanenan Kualitas standar Mesin rusak kurang baik Mesin kurang bagus Buah restan Mesin Bahan Baku Gambar 11. Diagram Sebab Akibat Kerusakan ALB CPO Manusia Metode Kerja SOP kurang s sesuai Tidak teliti dan disiplin Kurang terampil Kurang pengawasan Kurang dipatuhi Kadar Inti Pecah Kernel diluar Kurang perawatan Ukuran buah yang berbeda standar Mesin rusak Kualitas Mesin kurang bagus kurang baik Mesin Bahan Baku Gambar 12. Diagram Sebab Akibat Kerusakan Inti Pecah Kernel Rencana Penanggulangan Penataan Menggunakan 5S Penataan yang dapat dilakukan dengan menggunakan 5 S berdasarkan kondisi aktual perusahaan dan kerusakan yang dominan yaitu : - Seiri (Ringkas) Memisahkan barang yang diperlukan dan tidak diperlukan. Manajemen perusahaan harus memberikan label di setiap kotak k atau rak terutama pada area operator dan maintenance untuk menyimpan barang-barang yang sering digunakan seperti peralatan maintenance dan peralatan yang digunakan pada stasiun loading ramp. - Seiton (Rapi) Peralatan yang sering digunakan diletakkan di tempat yang telah disediakan, membuat pe tidak kesulitan mencari dan terjangkau sehingga akan mempermudah jalannya proses produksi. Peralatan tersebut seperti obeng, mur, dan barang atau peralatan kecil lainnya yang belum disimpan dengan benar setelah penggunaan. Adanya label pada rak dan tempat penyimpanan memudahkan pe dalam melaksanakan peannya terutama apabila ada kerusakan kecil pada mesin - Seiso (Resik) Memelihara dan menjaga kebersihan di sekitar area dengan menyediakan sapu, kuas, pengepel dan tong sampah disekitar tempat sehingga pe dapat langsung membersihkan tempat dan mesin yang digunakan dengan menyediakan waktu senggang untuk membersihkan peralatan, mesin, dan area. Lingkungan yang bersih akan meminimalisir bahan baku, mesin dan proses pengolahan yang kotor, otomatis akan meminimalkan kecacatan produk dan kerusakan mesin serta kesehatan para pe bisa terjaga. - Seiketsu (Rawat) Mengikuti aturan yang ada dengan datang dan pulang tepat waktu atau sesuai dengan peraturan perusahaan sehingga jalannya proses produksi dapat berjalan dengan baik, selain itu menggunakan APD di area produksi. Menjaga penempatan peralatan pada tempatnya dan juga melakukan pembersihan baik dari diri pribadi maupun tempat. kegiatan pembersihan tempat setiap selesai melakukan pean dan menjaga kebersihan tempat dengan tidak membuang barang-barang yang tidak digunakan di sembarang tempat. Manajemen perusahaan juga harus berpartisipasi dengan memberikan tanda K3 untuk setiap stasiun dan menyiapkan pengamanan. - Shitsuke (Disiplin diri) Manajemen perusahaan harus memberikan kesempatan belajar bagi pe serta pelatihan khusus untuk setiap stasiun pengolahan serta motivasi yang akan membuat pe terbiasa menerapkan disiplin diri. Terbiasanya pe dalam melaksanakan disiplin membuat pe memiliki kesadaran untuk memperbaiki kesalahan yang mungkin sering dilakukan dan menjadikan kesalahan tersebut sebagai tolak ukur perbaikan kedepannya. Penghapusan Pemborosan Penghapusan pemborosan yang dapat dilakukan perusahaan berdasarkan jenis kerusakan yang dominan dan faktor penyebab kerusakannya serta kondisi pemborosan yang terjadi diperusahaan yaitu : - Penghapusan pemborosan pada pengerjaan ulang karena gagal/cacat. Meminimalkan jumlah produk CPO dan kernel yang cacat, yaitu dengan bahan baku TBS yang mempunyai tingkat kematangan yang sesuai dan proses pengolahan yang baik. Minimumnya jumlah kerusakan produk dapat meminimalisir pengolahan 43

5 terhadap kerusakan produk yang tidak digunakan (limbah). - Penghapusan pemborosan pada gerak Gerakan yang seharusnya tidak perlu dilakukan harus dihilangkan seperti menarik lori yang baru keluar dari perebuasan ( sterilizer) oleh operator karena kerusakan capstand, lori dan jalan rel lori sehingga mengakibatkan operator cepat lelah. Gerakan pengangkatan secara manual penyimpanan produk kernel didalam karung sebelum waktu pengiriman untuk dipasarkan. - Penghapusan pemborosan waktu tunggu/penundaan Penundaan sering terjadi di stasiun loading ramp karena kerusakan alat, serta penundaan pada stasiun threshing yang disebabkan dari proses sebelumnya yaitu waktu perebusan (sterilizer) yang memerlukan waktu lama. Rencana Tindakan Penanggulangan Tabel 1. Rencana Tindakan Penanggulangan No Faktor Masalah Tindakan Kapan 1 Manusia Tenaga kurang motivasi, terampil, dan teliti. 2 Bahan baku Pemanenan dan penumpuka n bahan baku yang terlalu lama, serta kualitas buah yang rendah 3 Mesin Mesin yang sudah tua dan rusak 4 Lingkung an 5 Metode Lingkungan yang lembab, panas dan bising. SOP yang kurang sesuai dan kurang di patuhi oleh tenaga pelatihan dan pengawasan. Memberikan perhatian dan motivasi agar operator dapat be dengan antusias. pemerikasaan bahan baku sebelum penerimaan. Koordinasi dengan pihak kebun mengenai buah yang layak panen, proses pengiriman yang cepat untuk menghindari buah mengalami restan. perawatan secara berkala terhadap mesin dan menggunakan peralatan mesin yang sesuai dengan mesin yang digunakan. pengaturan sirkulasi udara di lantai produksi. Memasang peredam suara di daerah sumber mesin yang bising. Membuat metode sesuai dengan kondisi perusahaan. Pe harus memahami dan mematuhi metode perusahaan Selama waktu Sebelum proses pengolahan Selama waktu Selama waktu Sebelum be Standardisasi Berdasarkan rencana penanggulangan yaitu penataan menggunakan 5S, penghapusan pemborosan dan perencanaan tindakan penanggulangan, selanjutnya dilakukan standardisasi tindakan yang tepat untuk dilaksanakan oleh perusahaan yaitu : a. Semua pe wajib menjalankan pelaksanaan metode kaizen (5S) dengan sebaik-baiknya yaitu : Melaksanakan ringkas ( seiri) terhadap peralatan yang ada disekitar lantai produksi, yang mana barang yang diperlukan dan barang yang sebaiknya disingkirkan. Melaksanakan penataan ( seiton) terhadap barang yang ada disekitar proses pengolahan dengan memperhatikan, mempelajari, menyusun serta memberi tanda terhadap barang yang diperlukan. Melaksanakan pembersihan ( seiso) terhadap barang serta mesin yang ada pada bagian proses pengolahan dan melakukan pembersihan terhadap lingkungan selama 15 menit perhari setelah dan pada saat proses pengolahan jika lingkungan dirasa kotor dan di sesuaikan dengan waktu senggang. Melaksanakan pemantapan ( seiketsu) untuk melaksanakan metode 5S dengan baik sehingga tercipta lingkungan yang sehat dan nyaman. Melaksanakan ( shitsuke) yaitu disiplin diri sendiri terhadap metode 5S dengan menjalankan langkah 5S secara baik dan teratur. b. Meminimalisir pemborosan pada pengerjaan ulang karena gagal/cacat, pemborosan pada gerak serta pemborosan waktu tunggu atau penundaan. c. kegiatan perencanaan tindakan penanggulangan dilantai produksi yaitu sebagai berikut : - Manajemen perusahaan memberikan pelatihan kepada pe bagaimana proses pengolahan yang baik guna meminimalisir kerusakan produk. - Memberikan motivasi kepada pe agar lebih giat be dan memberikan sanksi sehingga pe lebih menaati prosedur yang telah ditetapkan perusahaan dan memberikan pelatihan sebelum melakukan pean. - Operator loading ramp dalam mengambil bahan baku harus menjalankan sistem FIFO ( first in first out) dengan benar untuk mencegah bahan baku terlalu lama di tempat sortasi yang bisa menyebabkan menurunnya kualitas bahan baku. - Berkonsentrasi dan teliti dalam melakukan proses pengolahan bahan baku. Begitu juga hal nya dengan petugas maintenance, agar mesin yang diperbaiki benar-benar baik. - pengecekan dan pemeliharaan terhadap mesin yang ada pada proses pengolahan setiap minggu untuk mengetahui kerusakan secara dini dan mencegah terjadinya kerusakan yang lebih besar. d. Membuat form saran bila ada keluhan dalam pelaksanaan, kerusakan mesin serta hal lainnya untuk menjadi masukan bagi pihak manajemen perusahaan. 44

6 e. Disiplin waktu harus tetap dilaksanakan sesuai jadwal. Memberlakukan shift apabila bahan baku melimpah guna menghindari kelelahan pe. Usulan Perbaikan Kualitas CPO dan Kernel Usulan perbaikan yang dapat dilakukan oleh perusahaan menggunakan metode kaizen berdasarkan rencana penanggulangan menggunakan penataan 5S, penghapusan pemborosan dan perencanaan tindakan penanggulangan terhadap jenis kerusakan CPO dan kernel yang dominan dan faktor penyebab kerusakannya dengan melakukan standardisasi kegiatan yaitu : - Menjalankan pelaksanaan metode kaizen (5S) dengan sebaik-baiknya. - Meminimalisir pemborosan pada pengerjaan ulang karena gagal/cacat, pemborosan pada gerak serta pemborosan waktu tunggu atau penundaan. - kegiatan perbaikan berdasarkan perencanaan tindakan penanggulangan kerusakan CPO dan kernel ditempat yaitu di lantai produksi. - Membuat form saran bila ada keluhan dalam pelaksanaan, kerusakan mesin serta hal lainnya untuk menjadi masukan bagi pihak manajemen perusahaan untuk memperbaikinya apabila memang perlu. - Disiplin waktu harus tetap dilaksanakan sesuai jadwal yang telah dibuat oleh pihak manajemen perusahaan. Memberlakukan shift apabila bahan baku melimpah guna menghindari kelelahan pe. 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. Mitra Aneka Rezeki, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Jenis kerusakan yang paling dominan untuk produk CPO adalah asam lemak bebas dengan jumlah kerusakan sebesar kg dari kg CPO yang dihasilkan dimana persentase kerusakannya sebesar 96,48%. Jenis kerusakan yang paling dominan untuk produk kernel adalah inti pecah dengan jumlah kerusakan kg dari kg jumlah kernel yang dihasilkan dimana persentase kerusakannya sebesar 53,91%. 2. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan CPO dan kernel adalah bahan baku yang kualitasnya kurang bagus karena terlalu tua dan mengalami restan. Tenaga yang kurang terampil, teliti, konsentrasi, dan motivasi serta tidak disiplin. Mesin yang sering rusak, tua, dan kurang bagus. Metode yaitu kurang sesuai dengan kondisi perusahaan dan kurangnya pengawasan. Lingkungan yang lembab dan kotor serta panas dan bising. 3. Usulan perbaikan yang dapat dilakukan oleh perusahaan menggunakan metode kaizen berdasarkan jenis kerusakan CPO dan kernel dan faktor penyebab kerusakannya dengan melakukan standardisasi yaitu : a. Menjalankan pelaksanaan metode kaizen (5S) dengan sebaik-baiknya. b. Meminimalisir pemborosan pada pengerjaan ulang karena gagal/cacat, gerak waktu tunggu atau penundaan. c. kegiatan perbaikan berdasarkan perencanaan tindakan penanggulangan kerusakan CPO dan kernel ditempat yaitu di lantai produksi. d. Membuat form saran bila ada keluhan dalam pelaksanaan, kerusakan mesin serta hal lainnya untuk menjadi masukan bagi pihak manajemen perusahaan untuk memperbaikinya. e. Disiplin waktu sesuai jadwal yang telah dibuat oleh pihak manajemen perusahaan. Memberlakukan shift apabila bahan baku melimpah guna menghindari kelelahan pe. Referensi [1] Imai, M Gemba Kaizen : Pendekatan Akal Sehat, Berbiaya Rendah Pada Manajemen. Jakarta : PPM. [2] Yamit, Z Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta: Ekonisia. [3] Yuri, Z. dan Nurcahyo, R TQM Manajemen Kualitas Total dalam Perspektif Teknik Industri. Jakarta: PT Indeks. Biografi Nurhasanah lahir di Pontianak pada tanggal 14 September 1992, anak kelima dari Bapak Zulkarnain dan Ibu Nuraisyah. Penulis memulai pendidikan di SD Negeri 24 Kubu Raya dan lulus pada tahun 2004, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 13 Pontianak dan lulus pada tahun 2007, melanjutkan lagi di SMA Negeri 02 Pontianak dan lulus pada tahun Penulis melanjutkan pendidikan perguruan tinggi pada tahun 2010 dan diterima sebagai mahasiswa Program Studi Teknik Industri, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Pontianak. 45

ABSTRAK. Kata kunci: pengendalian kualitas, diagram pareto, peta kendali p, diagram sebab-akibat. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: pengendalian kualitas, diagram pareto, peta kendali p, diagram sebab-akibat. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan Barly Joy Collection merupakan sebuah home industry yang bergerak di bidang manufaktur pakaian. Adapun produk yang dihasilkan adalah baju dengan bahan kaos. Banyak perusahaan pesaing

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat

BAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data Untuk mencari akar penyebab masalah maka data harus dianalisa untuk menghasilkan perbaikan yang tepat. Hasil pengolahan data pada bab IV dijadikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN SEBELUM PELATIHAN 5S PADA PEKERJA PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT PTPN IV DOLOK ILIR TAHUN 2016-2017 Nama : Jenis Kelamin : Departemen/ Bagian : Usia : Masa Kerja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang akan di lewati dalam melakukan penelitian ini, yaitu seperti pada Gambar 3.1 merupakan

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini : 1. Prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Product defects, quality control, statistical aid. Universitas Kristen Marantaha

ABSTRACT. Keywords: Product defects, quality control, statistical aid. Universitas Kristen Marantaha ABSTRACT PT. Guccitex specializes in producing high quality circular knitting products and possesses the latest, best technology to meet its consumers needs. In order to keep its consumers trust for producing

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Pengendalian kualitas, peta kendali c, diagram sebab akibat, jam tangan kayu. vii

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Pengendalian kualitas, peta kendali c, diagram sebab akibat, jam tangan kayu. vii ABSTRAK Dewasa ini persaingan di dunia industri sudah sangat ketat, khususnya industri kreatif. Sehingga setiap perusahaan perlu untuk tetap menjaga kualitas produknya, agar memenuhi kebutuhan dan keinginan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 23 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan Pertama berdirinya PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera di Tangerang adalah melalui tahapan yang begitu kecil. Dalam awal pendiriannya

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Quality Control, Statistical Assistance Tools, Product Damage. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Quality Control, Statistical Assistance Tools, Product Damage. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT CV. Pelangi abadi is a company engaged in the field of convection which produces jeans. This company uses macloon system, which the production process is done in accordance with the order. In

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Quality is the most important element in bussines world competition. A company can be compete and survive by always produce a very good quality product and appropriate with customer expectation.

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Hasil yang diperoleh selama periode Maret 2011 adalah data operasional PMS Gunung Meliau, distribusi penerimaan TBS di PMS Gunung Meliau, distribusi penerimaan fraksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke yang merupakan rangkaian

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke yang merupakan rangkaian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman yang sudah maju ini, persaingan bisnis yang semakin ketat akan membuat para pelaku bisnis berpikir lebih keras bagaimana caranya memenangkan sebuah persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan teknologi industri telah memberikan pengaruh terhadap budaya lingkungan pekerjanya. Banyak perusahaan-perusahaan di Eropa dan Amerika telah mengadopsi

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7. Kesimpulan dan Saran BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan pada bab 4 dan 5, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengendalian Kualitas, Produk Cacat, Peta Kendali u, Diagram Sebab Akibat. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengendalian Kualitas, Produk Cacat, Peta Kendali u, Diagram Sebab Akibat. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perkembangan era globalisasi dan teknologi yang terus berkembang membuat persaingan konveksi pakaian semakin ketat. Setiap perusahaan harus terus meningkatkan kualitas produknya untuk dapat terus

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Pengendalian Kualitas, peta kendali u, diagram sebab akibat, kulit. Universitas Kristen Maranatha. vii

ABSTRAK. Kata kunci : Pengendalian Kualitas, peta kendali u, diagram sebab akibat, kulit. Universitas Kristen Maranatha. vii ABSTRAK Perusahaan-perusahaan di Indonesia dihadapkan dengan persaingan global, dimana semua perusahaan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Untuk memenangkan persaingan ini, semua perusahaan harus memperhatikan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) Rika Gracia *), Arfan Bakhtiar Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penerapan 5S atau 5R 1. Defini 5S atau 5R 5R atau 5S merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi,

Lebih terperinci

Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: tertinggi di PT. Socfindo Kebun Mata Pao. Manager/ADM mempunyai

Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: tertinggi di PT. Socfindo Kebun Mata Pao. Manager/ADM mempunyai Uraian tugas dan tanggung jawab struktur organisasi Pada PT. Socfin Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: 1. Manager/ ADM Manager/ADM diangkat langsung oleh Direksi dan merupakan pimpinan tertinggi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di CV.Mabar Karya Utama Medan yang berada di Jl. Mabar. Penelitian ini dimulai dari tanggal 08 Agustus 013 sampai tanggal

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 80 N < N, (25.69 < 30 ) maka jumlah data dianggap cukup karena jumlah data atau pengamatan yang teoritis sudah dilampaui oleh jumlah data yang sebenarnya atau aktual. BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Halaman Pengajuan... ii Halaman Pengesahan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel...

DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Halaman Pengajuan... ii Halaman Pengesahan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel... DAFTAR ISI Judul... i Pengajuan... ii Pengesahan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... x Daftar Lampiran... xii Abstrak... xiii Abstract... xiv Bab I. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Tahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase

Lebih terperinci

The use of Statitical Quality Control to reduce a defective product at shoes company CV. Fortuna shoes. Abstract

The use of Statitical Quality Control to reduce a defective product at shoes company CV. Fortuna shoes. Abstract The use of Statitical Quality Control to reduce a defective product at shoes company CV. Fortuna shoes Abstract Quality is the most important element in today's business world competition. A company that

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian sebuah tugas akhir, metodologi penelitian mempunyai peranan penting sekali, karena pada metodologi penelitian ini menggambarkan langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 6.1. AnalisisTahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahan baku yang berkualitas akan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat bervariasi dari satu

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 42 BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Hasil Data Dari hasil pembahasan pada bab pengumpulan dan pengolahan data, dapat diketahui beberapa point penting dalam mengetahui jenis-jenis cacat yang

Lebih terperinci

Pengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 6 Maret 2017

Pengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 6 Maret 2017 Pengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 6 Maret 2017 Apa itu 5R? 5R merupakan kegiatan menata tempat kerja sehingga diperoleh lingkungan kerja yang nyaman dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melihat kondisi awal perusahaan, menganalisis masalahnya, dan membuat rancangan untuk memperbaikinya maka alat analisi yang digunakan yaitu metode 5S (Seiri,

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berikut ini adalah kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, diantaranya: 1. Berdasarkan analisis konsep 5S yang telah dilakukan, untuk masingmasing

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Setiap tahapan dalam

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEKURANGAN KANBAN MANUAL DENGAN METODE 5S PADA PT. EDC BAGIAN TESTING

IDENTIFIKASI KEKURANGAN KANBAN MANUAL DENGAN METODE 5S PADA PT. EDC BAGIAN TESTING Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PROCEEDINGS IDENTIFIKASI KEKURANGAN KANBAN MANUAL DENGAN METODE 5S PADA PT. EDC BAGIAN TESTING Farahdhina Leoni 1, Oktri Mohammad Firdaus 2,

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi masalah Pada bagian produksi di Stamping Plant PT. Astra Daihatsu Motor, banyak masalah yang muncul berkaitan dengan kualitas yang dihasilkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI POMPA MINYAK MENGGUNAKAN METODE DMAIC

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI POMPA MINYAK MENGGUNAKAN METODE DMAIC ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI POMPA MINYAK MENGGUNAKAN METODE DMAIC Nama : Ilham Maulana NPM : 33412606 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing 1 : Rossi Septy Wahyuni, ST., MT. Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hampir semua industri manufaktur dan jasa semakin meningkat pesat dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hampir semua industri manufaktur dan jasa semakin meningkat pesat dari 15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir semua industri manufaktur dan jasa semakin meningkat pesat dari waktu ke waktu sehingga setiap pelaku industri harus siap berkompetisi. Hal ini tidak terjadi

Lebih terperinci

Keywords : Quality Control, Product Defect and Statistical Process Control (SPC)

Keywords : Quality Control, Product Defect and Statistical Process Control (SPC) 1 PENGENDALIAN KUALITAS CRUDE PALM OIL PERUSAHAAN MINYAK KELAPA SAWIT PT. KALIMANTAN SANGGAR PUSAKA DALAM UPAYA MENGENDALIKAN TINGKAT KERUSAKAN PRODUK MENGGUNAKAN ALAT BANTU STATISTICAL PROCESS CONTROL

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Quality Control, Types of Pants Defects, c Chart, Check Sheet, Pareto Diagram, Fish Bone Diagram. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Quality Control, Types of Pants Defects, c Chart, Check Sheet, Pareto Diagram, Fish Bone Diagram. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Increased business competition and the number of competitors require each company to maintain the quality of its products. Quality control activities required to maintain the quality of the product.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan Lokasi Penelitian BAB III METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan obyek perusahaan Teh 999 yang terletak di jalan Kartini nomor 61-63 Pekalongan, Jawa Tengah, Indonesia.

Lebih terperinci

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #14 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #14 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Materi #14 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 5S Orisinal 2 6623 - Taufiqur Rachman 1 Aktivitas 5S 3 Metode untuk pengaturan tempat kerja dan pengendalian secara visual. Dipopulerkan oleh Hiroyuki Hirano

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : Process improvement, Failure Modes & Effect Analysis, Vehicle Lights FMEA.

ABSTRACT. Keywords : Process improvement, Failure Modes & Effect Analysis, Vehicle Lights FMEA. ABSTRACT PT. X is an automotive indutsry produces front and back lamps for motorcycles and cars. Production processes are divided into injection, aluminizing, and assembling. In the production process,

Lebih terperinci

PENGUKURAN MANAJEMEN PERAWATAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

PENGUKURAN MANAJEMEN PERAWATAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PENGUKURAN MANAJEMEN PERAWATAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) SEBAGAI DASAR PERBAIKAN EFEKTIFITAS MESIN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) Hendra Fasla Silalahi Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Hasil Data Dari pengolahan data pada bab sebelumnya diperoleh hasil mengenai jumlah produk, jumlah produk cacat, dan jenis cacat yang ada antara lain : gosong,

Lebih terperinci

memuaskan pelanggan dan memenangkan persaingan PT. ITS selalu berasaha mengurangi adanya aktivitas tambahan atau pemborosan yang disebabkan karena

memuaskan pelanggan dan memenangkan persaingan PT. ITS selalu berasaha mengurangi adanya aktivitas tambahan atau pemborosan yang disebabkan karena BABV PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define (Pendefinisian) PT. Indonesia Toray Synthetics (PT. ITS) merupakan perusahaan manufaktur dengan sistem produksi make to order, dimana proses produksi dilakukan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7 Kesimpulan dan Saran BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang telah dilakukan pada bab 5, maka penulis dapat menyimpulkan hal-hal berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat diletakan barang sesuai posisi yang benar. Data yang digunakan dalam penelitian meliputi :

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat diletakan barang sesuai posisi yang benar. Data yang digunakan dalam penelitian meliputi : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek penelitian adalah perusahaan percetakan CV. Sumber Bahagia.Lokasi penelitian di jalan Moch Suyudi no 34 Semarang. Alasan memilih lokasi di

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa perbandingan setelah menggunakan 5S Penerapan 5S pada PT. TJM Internasional divisi warehouse terutama packing dilakukan dengan melibatkan pihak terkait

Lebih terperinci

VI. PENINGKATAN MUTU PRODUK KOMODITAS BERBASIS KELAPA SAWIT

VI. PENINGKATAN MUTU PRODUK KOMODITAS BERBASIS KELAPA SAWIT VI. PENINGKATAN MUTU PRODUK KOMODITAS BERBASIS KELAPA SAWIT QFD (Quality Function Deployment) adalah suatu alat untuk membuat pelaksanaan TQM (Total Quality Management) menjadi efektif untuk mentranslasikan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Quality Control, Types of Sleeping Clothes, p Chart, Check Sheet, Pareto Diagram, Fish Bone Diagram. vii

ABSTRACT. Keywords: Quality Control, Types of Sleeping Clothes, p Chart, Check Sheet, Pareto Diagram, Fish Bone Diagram. vii ABSTRACT Increased business competition and the number of competitors require each compay to maintain the quality of this product. Quality control is a technique and operational actifities, which is used

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukam maka simpulan dari penelitian ini adalah : 1. Bahan Baku. a. Pelaksanaan pengendalian kualitas penerimaan TBS (Tandan Buah

Lebih terperinci

Pernahkah anda merasakan suasana seperti ini? Apa yang anda rasakan jika suasana ruangan seperti ini?

Pernahkah anda merasakan suasana seperti ini? Apa yang anda rasakan jika suasana ruangan seperti ini? Pernahkah anda merasakan suasana seperti ini? Apa yang anda rasakan jika suasana ruangan seperti ini? Apa itu 5S? Koni-Chi-Wa Let s start 5S. 5S memberi jawaban untuk kita, karena 5S merupakan teknik penanganan

Lebih terperinci

VII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU

VII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU VII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU Faktor-faktor dominan yang mempengaruhi mutu komoditas dan produk sawit ditentukan berdasarkan urutan rantai pasok dan produk yang dihasilkan. Faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream

BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Histogram Histogram pada tahap ini digunakan untuk mengidentifikasi peluang cacat, membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream 30gr dan Lightening

Lebih terperinci

WHAT IS LEAN MANAGEMENT?

WHAT IS LEAN MANAGEMENT? WHAT IS LEAN MANAGEMENT? Lean thinking is lean, because it provides a way to do more and more with less and less Less human resources, less equipment, less time, less space More efficient, more product,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Jenis Produk Pada Tabung Dengan Volume 47 M³ Jenis produk yang dihasilkan adalah gas dengan volume 47 m³ 4.2 Spesifikasi Gas Pada tabung bervolume 47 m³ ada bermacam-macam

Lebih terperinci

Tabel 4.38 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Filler. Tabel 4.39 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Pasteur

Tabel 4.38 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Filler. Tabel 4.39 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Pasteur Tabel 4.38 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Filler Tabel 4.39 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Pasteur Tabel 4.40 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Labeller Tabel 4.41 Metode 5W+1H dan Analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional sedang memasuki era industrialisasi dan globalisasi yang ditandai dengan semakin berkembangnya perindustrian. Sehingga diperlukan peningkatan kualitas

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Pada bab sebelumnya penulis membahas teori tentang 5 S, yaitu (seiri 整理,

Bab 3. Analisis Data. Pada bab sebelumnya penulis membahas teori tentang 5 S, yaitu (seiri 整理, Bab 3 Analisis Data Pada bab sebelumnya penulis membahas teori tentang 5 S, yaitu (seiri 整理, seiton 整頓, seiso 清掃, seiketsu 清潔, shitsuke 仕付 ), atau bisa juga disebut 5 R (ringkas, rapi, resik, rawat, rajin)

Lebih terperinci

Sosialisasi PROGRAM 5R RINGKAS - RAPI - RESIK - RAWAT - RAJIN

Sosialisasi PROGRAM 5R RINGKAS - RAPI - RESIK - RAWAT - RAJIN Sosialisasi PROGRAM 5R Setiap perusahaan pasti mengharapkan suatu lingkungan kerja yang - Bersih - Rapih - Terawat - Disiplin kenyataannya kondisi ini sulit terjadi di setiap perusahaan. (Benarkah?) Kantor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaik yang dapat membantu para manajer dalam mengelola organisasi perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaik yang dapat membantu para manajer dalam mengelola organisasi perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Total Quality Management (TQM) merupakan filosofi dan praktik manajemen terbaik yang dapat membantu para manajer dalam mengelola organisasi perusahaan agar efektivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama dari suatu perusahaan pada dasarnya adalah untuk memperoleh laba yang optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Namun disamping

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7 Kesimpulan dan Saran BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan hal-hal berikut ini

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Quality being the basic factor of the consumer's decision to acquire a product. Companies must look at and pay attention to product quality or not well controlled, and can be accepted by consumers

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berikut ini adalah kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, diantaranya: 1. Berdasarkan analisis konsep 5S yang telah dilakukan, untuk masingmasing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Total Productive Maintenance Total Productive Maintenance (TPM) adalah teknik silang fungsional yang melibatkan beberapa bagian fungsional perusahaan bukan hanya pada Bagian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini secara sistematis mengenai tahapan yang dilakukan dalam membuat penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan dapat digambarkan dengan sebuah flowchart pada gambar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk memperoleh minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil) dari daging buah dan inti sawit (kernel)

Lebih terperinci

Analisa Total Productive Maintenance pada Mesin Machining Center pada PT. Hitachi Power System Indonesia (HPSI) Dengan Menggunakan Metode

Analisa Total Productive Maintenance pada Mesin Machining Center pada PT. Hitachi Power System Indonesia (HPSI) Dengan Menggunakan Metode Analisa Total Productive Maintenance pada Mesin Machining Center pada PT. Hitachi Power System Indonesia (HPSI) Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) Achmad Nur Fauzi Program

Lebih terperinci

Pengendalian (Manajemen) Vis ual Dalam Penerapan 5R ( 5S) di Tempat Kerja

Pengendalian (Manajemen) Vis ual Dalam Penerapan 5R ( 5S) di Tempat Kerja Pengertian, T u j uan dan Manfaat Penerapan 5 R ( 5S) di Tempat Kerja Langka h- Langka h P enerapan 5R ( 5S) di Tempat Kerja Pengendalian (Manajemen) Vis ual Dalam Penerapan 5R ( 5S) di Tempat Kerja Pengertian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Setiap tahapan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN DIAGRAM KENDALI DEMERIT (Studi Kasus Produksi Air Minum Dalam Kemasan 240 ml di PT TIW)

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN DIAGRAM KENDALI DEMERIT (Studi Kasus Produksi Air Minum Dalam Kemasan 240 ml di PT TIW) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN DIAGRAM KENDALI DEMERIT (Studi Kasus Produksi Air Minum Dalam Kemasan 240 ml di PT TIW) SKRIPSI Oleh : GITA SUCI RAMADHANI 24010210120012 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK END 200 DENGAN METODE STATISTICAL PROSES KONTROL PADA PT. UNITED CAN COMPANY LTD

ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK END 200 DENGAN METODE STATISTICAL PROSES KONTROL PADA PT. UNITED CAN COMPANY LTD LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK END 200 DENGAN METODE STATISTICAL PROSES KONTROL PADA PT. UNITED CAN COMPANY LTD (Studi Kasus Pada PT United Can Company Ltd.) Diajukan Guna Melengkapi

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7 Kesimpulan dan Saran BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisa Hasil Data Dari hasil pembahasan pada bab pengumpulan dan pengolahan data, dapat diketahui beberapa point penting dalam mengetahui jenis-jenis cacat yang terjadi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT KWM adalah perusahaan yang bergerak di industri manufaktur aksesoris garmen yang terbuat dari timah dan menerima pesanan pewarnaan metal. Berdasarkan hasil pengamatan, permasalahan yang paling

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK CPO DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP KAIZEN DI PT XYZ Rizky Perdana Lubis 1, Poerwanto 2, Anizar 3

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK CPO DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP KAIZEN DI PT XYZ Rizky Perdana Lubis 1, Poerwanto 2, Anizar 3 e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol 2, No. 1, Mei pp. 2-31 USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK CPO DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP KAIZEN DI PT XYZ Rizky Perdana Lubis 1, Poerwanto 2, Anizar 3 Departemen Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya minat masyarakat pedesaan di Daerah Riau terhadap usaha tani kelapa sawit telah menjadikan Daerah Riau sebagai penghasil kelapa sawit terluas di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Produktivitas adalah salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Jenis Cacat PT. Duta Abadi Primantara adalah perusahan yang memproduksi jenis kasur spring bed dengan type King Koil. Pada tipe

Lebih terperinci

Lean Thinking dan Lean Manufacturing

Lean Thinking dan Lean Manufacturing Lean Thinking dan Lean Manufacturing Christophel Pratanto No comments Dasar pemikiran dari lean thinking adalah berusaha menghilangkan waste (pemborosan) di dalam proses, atau dapat juga dikatakan sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Abadi Genteng, Jatiwangi, merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam pembuatan genteng dan aksesorisnya. Perusahaan ini termasuk jenis

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR WINDA WAHYUNI SILITONGA

TUGAS AKHIR WINDA WAHYUNI SILITONGA PENENTUAN KADAR MINYAK DAN ASAM LEMAK BEBAS (ALB) TANDAN BUAH SEGAR (TBS) BERDASARKAN DERAJAT KEMATANGAN BUAH DI PTP.NUSANTARA III PKS (PABRIK KELAPA SAWIT) SEI MANGKEI TUGAS AKHIR WINDA WAHYUNI SILITONGA

Lebih terperinci

5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan

5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan 5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan tertib, maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan, dan dengan

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1) Tata letak tempat kerja saat ini : Tata letak tempat kerja keseluruhan PT Kecap Salem pada saat ini masih kurang baik. Gang yang terdapat dalam pabrik hanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya dunia industri dan teknologi yang terjadi sekarang ini, menyebabkan semakin meningkatnya persaingan. Untuk dapat memenangkan

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN Seminar Nasional IENACO 204 ISSN 2337-4349 PENGENDALIAN KUALITAS PADA MESIN INJEKSI PLASTIK DENGAN METODE PETA KENDALI PETA P DI DIVISI TOSSA WORKSHOP Much. Djunaidi *, Rachmad Adi Nugroho 2,2 Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Pada tahun 2001 terjadi krisis moneter yang menyebabkan Perusahaan Salim Indoplantation melepaskan sahamnya kepada perusahaan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI BIAYA POKOK UNTUK MEMPRODUKSI CPO DI PKS TANAH PUTIH. Oleh AHMAD FAUZI LUBIS 07 118 039

SISTEM INFORMASI BIAYA POKOK UNTUK MEMPRODUKSI CPO DI PKS TANAH PUTIH. Oleh AHMAD FAUZI LUBIS 07 118 039 SISTEM INFORMASI BIAYA POKOK UNTUK MEMPRODUKSI CPO DI PKS TANAH PUTIH Oleh AHMAD FAUZI LUBIS 07 118 039 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011 SISTEM INFORMASI BIAYA POKOK UNTUK MEMPRODUKSI

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data

Bab 3. Analisis Data Bab 3 Analisis Data PT. Nippon Ceramics Indonesia terletak di Cikarang, produk yang dihasilkan adalah berupa filter untuk menyaring emisi gas pembuangan kendaraaan bermotor ( 車両 ). Pada pertengahan 2007

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Kualitas merupakan aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena kualitas merupakan aspek utama yang diperhatikan oleh para konsumen dalam memenuhi

Lebih terperinci

Ditulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2016

Ditulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2016 UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BOTOL SIRUP ABC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ENAM SIGMA DI PT. MULIA GLASS CONTAINER Nama Disusun Oleh : : Frans Surya Hadinata

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS CRUDE PALM OIL

PENGENDALIAN KUALITAS CRUDE PALM OIL PENGENDALIAN KUALITAS CRUDE PALM OIL PERUSAHAAN MINYAK KELAPA SAWIT PT. KALIMANTAN SANGGAR PUSAKA DALAM UPAYA MENGENDALIKAN TINGKAT KERUSAKAN PRODUK MENGGUNAKAN ALAT BANTU STATISTICAL PROCESS CONTROL THE

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FRESH FRUIT BUNCH

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FRESH FRUIT BUNCH EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FRESH FRUIT BUNCH (FFB) SCRAPPER PADA LOADING RAMP UNTUK MEMINIMALISASI OIL LOSSES IN EMPTY BUNCH (Studi Kasus di Pabrik Kelapa Sawit PT. Cisadane Sawit Raya Sumatera Utara) Ari

Lebih terperinci

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang) Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang) Debora Anne Y. A., Desy Gunawan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL. Daniel Roy Sibarani

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL. Daniel Roy Sibarani PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL Daniel Roy Sibarani Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS ATRIBUT LAYANAN RUMAH SAKIT DENGAN MODEL KANO UNTUK PENENTUAN SKALA PRIORITAS PERBAIKAN LAYANAN

ANALISIS ATRIBUT LAYANAN RUMAH SAKIT DENGAN MODEL KANO UNTUK PENENTUAN SKALA PRIORITAS PERBAIKAN LAYANAN ANALISIS ATRIBUT LAYANAN RUMAH SAKIT DENGAN MODEL KANO UNTUK PENENTUAN SKALA PRIORITAS PERBAIKAN LAYANAN Indah Pratiwi Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos

Lebih terperinci

PerusahaanMinyak Kelapa Sawit PT. Kalimantan. Sanggar Pusaka Dalam Upaya Mengendalikan. Tingkat Kerusakan Produk Menggunakan Alat

PerusahaanMinyak Kelapa Sawit PT. Kalimantan. Sanggar Pusaka Dalam Upaya Mengendalikan. Tingkat Kerusakan Produk Menggunakan Alat 588 Pengendalian Kualitas Crude Palm Oil PerusahaanMinyak Kelapa Sawit PT. Kalimantan Sanggar Pusaka Dalam Upaya Mengendalikan Tingkat Kerusakan Produk Menggunakan Alat Bantu Statistical Process Control

Lebih terperinci

Perbaikan Workshop dengan Menerapkan Budaya Kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) di Workshop PT. Semen Padang

Perbaikan Workshop dengan Menerapkan Budaya Kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) di Workshop PT. Semen Padang Petunjuk Sitasi: Z., M. M., & Lenggogeni, P. (2017). Perbaikan Workshop dengan Menerapkan Budaya Kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) di Workshop PT. Semen Padang. Prosiding SNTI dan SATELIT

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 28 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Untuk membuat perancangan 5S diperlukan panduan untuk menunjang penulisan skripsi ini yang diperoleh dari berbagai sumber seperti buku-buku mengenai 5S. 2.2

Lebih terperinci