TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI"

Transkripsi

1 1 TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI 1.1. Rumus Zat Rumus kimia suatu zat menyatakan jenis dan jumlah relatif atomatom yang terdapat dalam zat itu Rumus Unsur Rumus kimia unsur yang terdiri atas satu atom (monoatomik) sama dengan lambang unsur tersebut. Unsur-unsur monoatomik adalah unsur-unsur logam dan unsur-unsur gas mulia. Contoh : Gas Mulia Perak : Ag elium : e Emas : Au Neon : Ne Besi : Fe Argon : Ar Tembaga : Cu Kripton : Kr Platina : Pt Xenon : Xe Radon : Rn Rumus Senyawa Senyawa adalah gabungan dari beberapa unsur. Rumus senyawa ada 2 jenis : 1. Rumus Senyawa Kovalen-Biner Tersusun dari unsur non logam dengan non logam Contoh : CO = karbon mono oksida CO 2 = karbon dioksida N 2 O 3 = di nitrogen trioksida N 2 O 5 = dinitrogen penta oksida CCl 4 = karbon tetra klorida 121

2 2. Rumus Senyawa Ionik Biner Tersusun dari unsur logam dengan non logam. Nama unsur logam disebut dahulu diikuti nama unsur non logam yang diberi akhiran -ida. contoh : KCl : Kalium klorida BaS:Barium Sulfida Al 2 O 3 : Alumunium oksida MgF 2 : Magnesium Florida Ingat! Untuk unsur-unsur logam yang mempunyai bilok (bilangan oksidasi) lelbih dari satu macam. Contoh : Fe 2+ Fe 3+ CO 2+ CO 3+ Sn 2+ Sn 4+ g + g 2+ maka harga biloks logam harus disebutkan. Contoh : FeCl 2 besi (II) klorida COCl 3 kobalt (III) oksida SnF 4 timah (IV) florida Senyawa Ionik Poliatomik Pada senyawa ionik logam dapat bertindak sebagai kation (ion bermuatan positif) dan unsur non logam dapat bertindak sebagai anion (ion bermuatan negatif). Ada beberapa polianion yang harus diingat : - NO 2 : nitrit 2- SO 3 : sulfit 3- PO 3 : pospit - NO 3 : nitrat SO 42 - : sulfat 3- PO 4 : pospat COO- : asetat CO 32 - : karbonat - ClO 2 : klorit C 2 O 42 - : oksalat - ClO 3 : klorat Contoh : KNO 3 : kalium nitrat Cu 3 (PO 4 ) : tembaga II pospat (Ingat! logam aneh) MgSO 4 : magnesium sulfat Na 3 PO 4 : natrium pospat Fe(ClO 3 ) 2 : besi (II) klorat 122

3 Tata Nama Asam Senyawa asam terbentuk bila ion + bertemu dengan anion Contoh : Cl : asam klorida 2 C 2 O 4 : asam oksalat 2 S : asam sulfida 3 PO 4 : asam pospat ClO3 : asam klorat Tata nama basa Senyawa basa terbentuk bila kation bertemu dengan ion O- (hidroksida) Contoh : NaO : Natrium idroksida Ca(O) 2 : Kalsium idroksida Fe(O) 2 : Besi (II)idroksida Ae(O) 3 : Alumunium idroksida Co(O) 3 : Kobal (III) idroksida 1.2. Bilangan Oksidasi Bilangan oksidasi suatu unsur dapat ditentukan yang harus diingat. Pada umumnya bilok = +1 O = -2 Logam = sesuai dengan valensinya dan bilok senyawa = 0 Contoh : CATATAN : 1. Beberapa Jenis Kation 123

4 2. Beberapa Jenis Anion 1.3. Persamaan Reaksi Persamaan reaksi menggambarkan zat yang bereaksi (pereaksi), hasil reaksi (produk), wujud pereaksi dan hasil reaksi, arah reaksi berlangsung (dilambangkan dengan tanda panah), dan perbandingan jumlah partikel pereaksi, serta hasil reaksi. Contoh : Gas hidrogen bereaksi dengan gas oksigen membentuk air, persamaan reaksinya dapat ditulis sebagai berikut : 2 2 (g) + O2 (g) 2 2 O (l) 2 dan O 2 sebagai pereaksi (reaktan), sedangkan 2 O sebagai hasil reaksi (produk). Bilangan yang mendahului rumus kimia zat dalam persamaan reaksi disebut koefisien reaksi. Pada contoh di atas koefisien 2 adalah 2, koefisien O 2 adalah 1, dan koefesien 2 O adalah 2. Wujud zat dinyatakan dengan g = gas; l = cairan (liquid); s = padat (solid); dan aq = larutan berair (aqueous, baca: akues). 124

5 Penulisan persamaan dapat dilakukan dalam 2 langkah : 1. Menuliskan rumus kimia zat pereaksi dan produk, lengkap dengan keterangan tentang wujud keadaannya. 2. Penyetaraan, yaitu memberi koefisien yang sesuai sehingga jumlah atom setiap unsur sama pada kedua ruas. Penyetaraan persamaan reaksi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu cara langsung dan cara matematika. Contoh : Logam alumunium bereaksi dengan larutan asam klorida membentuk larutan alumunium klorida dan gas hidrogen. Langkah 1 : Menuliskan rumus kimia zat pereaksi dan hasil reaksi: Al (s) + Cl (aq) Al Cl 3 (aq) + 2 (g) Langkah 2 : Penyetaraan dapat dilakukan dengan 2 cara : 1. Cara langsung : Al (s) + Cl (aq) AlCl 3 (aq) + 2 (g) Al (s) + 3Cl (aq) AlCl 3 (aq) + 3/2 2 (g) 2Al (s) + 6Cl (aq) 2AlCl 3 (aq) (g) (setara) 2. Cara Matematika : 1. Misalkan : a Al (s) + b Cl (aq) c Al Cl 3 (aq) +d 2 (g) 2. Jumlah atom unsur ruas kiri = ruas kanan Unsur Al : a = c (persamaan 1) : b = 2d (persamaan 2) Cl : b = 3c (persamaan 3) Jika a = 1, maka persamaan 1 : a = c persamaan 3 : b = 3c persamaan 2 : b = 2d b = 3 x 1 = 3 3 =2d d = 3/2 3. Persamaannya menjadi : 1 Al (s) + 3 Cl (aq) 1 Al Cl 3 (aq) + 3/2 2 (g) 2 Al (s) + 6 Cl (aq) 2 AlCl 3 (aq) (g) 125

6 2 UKUM-UKUM DASAR KIMIA 2.1. ukum Kekekalan Massa (ukum Lavoisier) Berdasarkan serangkaian percobaan yang dilakukannya, Lavoisier menyimpulkan bahwa Massa zat-zat sebelum reaksi dan sesudah reaksi adalah sama. Pernyataan itu dikenal sebagai ukum Kekekalan Massa ukum Perbandingan Tetap (ukum Proust) Berdasarkan serangkaian percobaan yang dilakukannya, Joseph Louis Proust menyimpulkan bahwa, Dalam suatu senyawa, perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya selalu tetap, yang dikenal sebagai ukum Perbandingan Tetap ukum Perbandingan Berganda (ukum Dalton) Menurut hukum perbandingan berganda adalah jika dua unsur membentuk dua macam senyawa atau lebih, untuk massa salah satu unsur yang sama banyaknya, massa unsur yang kedua dalam senyawa itu akan berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana ukum Perbandingan Volume (ukum Gay Lussac) ukum perbandingan volume merupakan temuan Gay Lussac, yang berbunyi : Pada temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan volume gasgas hasil reaksi merupakan perbandingan bilangan yang bulat dan sederhana ukum Avogadro ukum Avogadro menyatakan bahwa: Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang bervolume sama akan mengandung jumlah molekul yang sama pula. Avogadro menyempurnakan hasil percobaan Gay Lussac. Menghitung Volume Berdasarkan ukum Gay Lussac Menurut hukum perbandingan volume dari Gay Lussac dikatakan bahwa : Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas sesuai dengan perbandingan koefisien reaksinya. Untuk suatu reaksi kimia : p A(g) + q B(g) r C (g) + s D (g) 126

7 Jika dimisalkan volume gas A sebanyak y liter, maka volume gas B dapat dihitung dengan rumusan : Contoh soal : Pada T dan P yang sama, 6 liter gas etena (C 2 4 ) dibakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. itung volume gas oksigen yang diperlukan. Jawab : C 2 4 (g) + 3 O 2 (g) 2 CO 2 (g) O (g) Volume gas O 2 = Volume gas O 2 = 3/1 x 6 liter = 18 liter Jadi volume gas oksigen yang diperlukan adalah 18 liter ubungan Antara Volume Gas Dan Jumlah Molekul (ukum Avogadro) Menurut hukum Avogadro disimpulkan bahwa Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas sesuai dengan perbandingan jumlah molekul dan sesuai dengan perbandingan koefesien reaksinya. Contoh soal : Jumlah partikel yang terdapat dalam 11,2 liter gas nitrogen adalah 3 x molekul. Berapakah jumlah partikel yang terdapat dalam 33,6 liter gas amoniak jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama. Jawab : Jumlah molekul : 127

8 3 KONSEP MOL Konsep mol merupakan jembatan yang menghubungkan massa zat dengan jumlah partikel, artinya dengan konsep mol kita dapat mengetahui jumlah partikel yang terkandung dalam massa tertentu zat, misalnya jumlah molekul dalam 1 gram air atau jumlah atom dalam 2 gram besi Definisi MOL Mol adalah satuan jumlah zat 1 mol zat = L partikel L = bilangan Avogadro = 6,02 x Contoh : 1 mol air = 6,02 x molekul air 1 mol tembaga = 6,02 x atom tembaga 1 mol NaCl = 6,02 x molekul NaCl (satuan = gabungan ion Na+ dan ion Cl-) ubungan jumlah mol dengan jumlah partikel adalah... X = n x L atau n = X L dengan X = jumlah partikel (atom, molekul atau ion) n = jumlah mol L = bilangan Avogadro = 6,02 x Massa Molar (Mm) Massa molar zat adalah massa 1 mol zat. Massa molar dinyatakan dengan lambang Mm dan satuannya adalah gram/mol. Contoh : Massa 1 mol C (Ar = 12) = 12 gram Massa 1 mol O 2 (Ar O = 16) = 32 gram Massa 1 mol 2 O (Ar = 1; O = 16) = 18 gram Jadi massa molar zat sama dengan Ar atau Mr zat itu yang dinyatakan dalam gram Volume Molar Gas Volume molar (V m ) gas menyatakan volume satu mol gas. Oleh karena volume gas dipengaruhi oleh suhu dan tekanan, maka setiap menyatakan volume gas harus diikuti keterangan tentang suhu (T=temperatur) dan tekanan (P = Pressure). 128

9 Menurut hukum Avogadro, Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas sama dengan perbandingan jumlah molnya. V1 n1 = V n 2 2 V 1 dan n 1 berturut-turut adalah volume gas dan jumlah mol gas 1 V 2 dan n 2 berturut-turut adalah volume gas dan jumlah mol gas 2 Dalam ilmu kimia, kondisi dengan suhu 0 0 C dan tekanan 1 atom disebut keadaan standar (STP = Standard Temperature and Pressure). Sesuai dengan hukum Avogadro, maka : Volume 1 mol gas pada keadaan standar (STP) = 22,4 liter ubungan jumlah mol dan volume gas pada STP : V = n x 22,4 liter atau n = 22,4 V liter dengan V = volume gas (liter) dan n = jumlah mol gas (mol) Pada keadaan bukan standar, volume gas dapat dihitung dengan persamaan gas ideal: PV = n RT dengan P = tekanan gas (atmosfer = atm) V = volume gas (liter) n = jumlah mol gas (mol) R = tetapan gas = 0,08205 liter atm mol -1 K -1 T = suhu mutlak gas (K = kelvin) Volume gas dalam suatu tempat dapat berubah sesuai dengan suhu dan tekanan pada tempat tersebut. Untuk menentukan volume gas tersebut dapat digunakan hukum Boyle-Gas Lussac : PV T PV = T dengan V 1 = volume gas pada P 1 (liter), P 1 = tekanan gas pada V 1 (atm) dengan V 2 = volume gas pada P 2 (liter), P 2 = tekanan gas pada V 2 (atm) 129

10 ubungan antara jumlah mol dengan massa zat : m m = n x M m atau m = n x Ar atau Mr atau n = Ar atau Mr dengan m = massa zat (gram) n = jumlah mol zat (mol) M m = massa molar = Ar atau Mr 4 MOLARITAS DAN PENGENCERAN Molaritas menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. Contoh : Larutan NaCl 1 M artinya dalam 1 liter larutan terdapat 1 mol NaCl. ubungan molaritas dengan jumlah mol zat : M = n atau n = M x V V dengan M = molaritas larutan (mol/liter) n = jumlah mol zat terlarut (mol) V = volume larutan (liter) Pengenceran Larutan Jika zat-zat yang terdapat di laboratorium konsentrasinya terlalu tinggi dapat dilakukan pengenceran. Dalam pengenceran volume dan kemolaran larutan berubah, tetapi jumlah mol zat terlarut tidak berubah. Karena pengenceran tidak mengubah jumlah mol zat terlarut, maka : n 1 = n 2 V 1. M 1 = V 2. M 2 dengan V 1 = volume sebelum pengenceran M 1 = konsentrasi molar sebelum pengenceran V 2 = volume sesudah pengenceran M 2 = konsentrasi molar sesudah pengenceran 130

11 Contoh soal : Berapa ml air harus ditambahkan pada 100 ml larutan NaO 0,5 M agar diperoleh larutan dengan konsentrasi 0,2 M. Jawab : Misal volume air yang harus ditambah = x ml, maka V 2 = (100 + x) ml V 1. M 1 = V 2. M ,5 = (100 + x).0,2 50 = ,2 x 0,2 x = ,2 x = 30 x = 150 Jadi, volume air yang harus ditambahkan adalah 150 ml Diantara zat yang tersedia dalam bentuk larutan pekat adalah berbagai jenis asam dan amonia. Misalnya asam sulfat biasanya diperdagangkan berupa larutan dengan kadar 98% dan massa jenis 1,8 kg.l -1 Kemolaran larutan pekat yang diketahui kadar dan massa jenisnya dapat dihitung dengan rumus : M = ρ. 10% massa moll -1 Mr dengan M = kemolaran zat = massa jenis zat % massa = kadar zat Mr = massa molekul relatif 5 RUMUS EMPIRIS, RUMUS MOLEKUL DAN RUMUS GARAM IDRAT (AIR KRISTAL) Rumus empiris adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan mol paling sederhana unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa. Dalam menentukan rumus empiris diperlukan data, yaitu : 1. massa unsur, perbandingan massa unsur, atau persentase massa unsur yang menyusun senyawa. 2. massa atom realtif (Ar) unsur tersebut. 131

12 Rumus molekul adalah rumus kimia yang menggambarkan jumlah atom dan jenis unsur penyusun senyawa. Dalam menentukan rumus molekul diperlukan data rumus empiris dan massa molekul relatif (Mr) senyawa. Ada beberapa senyawa yang rumus empirisnya juga merupakan rumus molekulnya contoh : 2 O, N 3, 2 SO 4. Air kristal adalah molekul air yang terikat pada molekul senyawa lain. Senyawa yang mengandung air kristal disebut senyawa hidrat, misalnya : terusi, CuSO O (Tembaga (II) sulfat pentahidrat); gips, CaSO O (Kalsium sulfat dihidrat); garaam inggris, MgSO O (Magnesium sulfat heptahidrat); sodahablur, Na 2 CO O (Natrium karbonat dekahidrat). Jika suatu hidrat dipanaskan, sebagian atau seluruh air kristalnya dapat lepas (menguap). Contoh : 1. CuSO O (s) CuSO 4 (s) O (g) Tembaga (II) sulfat Anhidrat 2. CaSO O (s) CaSO 4. ½ 2 O (s) + ½ 2 O (g) Gips Gips bakar Jika suatu hidrat dilarutkan dalam air, maka air kristalnya akan lepas. Contoh : CuSO O (s) CuSO 4 (aq) O (l) Jumlah air kristal dari suatu hidrat dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu caranya yaitu dengan memanaskan garam terhidrat menjadi garam anhidrat. 6 KADAR UNSUR DALAM SENYAWA Perbandingan massa dan kadar unsur dalam suatu senyawa dapat ditentukan dari rumus molekulnya. Misalkan untuk senyawa A m B n berlaku : massa A : massa B = m.ar A : n.ar B m. Ar Ba massa A : x massa A m B n Mr A B m n 132

13 n. Ar B massa B : Mr A B m n x massa A B m Kadar unsur dalam suatu senyawa biasanya dinyatakan dalam persentase. Misalnya untuk senyawa A m B n, persentase masingmasing unsurnya dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut : m. Ar A % Unsur A = Mr A B 100% % Unsur B = m n n. Ar B Mr A B 100% m n Contoh: itung kadar unsur karbon dalam glukosa C 6 12 O 6 (Ar C =12 O=16 = 1) 6Arc % Unsur A = Mrc6 o 6 100% 12 = % 40% 180 = n 7 REAKSI KIMIA DAN REAKSI PEMBATAS Dalam suatu reaksi kimia zat-zat yang berada di sebelah kiri tanda panah disebut pereaksi dan di sebelah kanan tanda panah disebut hasil reaksi (produk). Perbandingan mol zat-zat yang bereaksi mengikuti perbandingan koefisiennya. Dengan pengertian tersebut, maka banyaknya zat yang diperlukan atau dihasilkan dalam reaksi kimia dapat dihitung dengan menggunakan persamaan reaksi setara. Apabila jumlah mol zat salah satu zat diketahui, maka jumlah mol zat yang lain dalam reaksi itu dapat ditentukan dari perbandingan koefisien reaksinya. 133

14 Contoh soal : Logam alumunium larut dalam larutan asam sulfat menghasilkan larutan alumunium sulfat dan gas hidrogen. a. Tuliskan persamaan reaksinya b. Berapa mol gas hidrogen dapat dihasilkan jika digunakan 0,5 mol alumunium? Jawab : a. Persamaan Reaksinya : 2 Al (s) SO 4 (aq) Al 2 (SO 4 ) 3 (aq) (g) b. Perbandingan koefesien Al : 2 = 2 : 3 Al yang bereaksi = 0,5 mol koefesien Jumlah mol 2 yang dihasilkan = 2 x mol Al koefesien Al 3 = x 0,5 mol = 0,75 mol 2 Apabila zat-zat yang kita reaksikan tidak tepat habis bereaksi (tidak ekivalen), maka salah satu pereaksi akan habis lebih dahulu, sedangkan pereaksi yang lain bersisa. Jumlah zat hasil reaksi bergantung pada jumlah pereaksi yang habis lebih dahulu. Oleh karena itu, pereaksi yang habis lebih dahulu disebut pereaksi pembatas. Pereaksi pembatas dapat ditentukan dengan membagi jumlah mol masing-masing pereaksi dengan koefisien reaksi yang bersangkutan. Pereaksi yang pembagiannya paling kecil adalah pereaksi pembatas. Contoh soal : Sebanyak 5 mol logam alumunium bereaksi dengan 3 mol oksigen membentuk alumunium oksida padat. a. Tuliskan persamaan reaksinya! b. Tentukan pereaksi pembatasnya dan massa zat yang bersisa c. Berapa gram massa Al 2 O 3 yang terbentuk? (Ar O = 16; Al = 27) Jawab : a. Persamaan reaksinya : 4 Al (s) + 3 O 2 (g) 2 Al 2 O 3 (s) b. Al : 5 4 = 1,25 O 2 : 3 3 = 1 Jadi pereaksi pembatasnya adalah oksigen. Al yang bereaksi = 4 x 3 mol = 4 mol 3 134

15 Zat yang bersisa adalah alumunium sebanyak = 5 4 mol = 1 mol Massa alumunium yang bersisa = 1 x Ar Al = 1 x 27 gram = 27 gram c. Al2O3 yang terbentuk = koefesien Al 2 O 3 2 x jumlah molo 2 = x 3 mol = 2 mol koefesieno 2 3 Massa Al 2 O 3 yang terbentuk = n x Mr Al 2 O 3 = 2 x 102 gram = 204 gram 8 REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI Reaksi reduksi oksidasi (reaksi redoks) banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya terjadi pembakaran, metabolisme, dan perkaratan. A. Perkembangan Konsep Reaksi Redoks Reaksi redoks berkembang dari reaksi pengikatan (penggabungan) dan pelepasan oksigen, serah terima elektron, dan perubahan bilangan oksidasi. 1. Reaksi Redoks berdasarkan Penggabungan dan Pelepasan Oksigen Amati reaksi-reaksi berikut! Berdasarkan apa yang terjadi pada oksigen dalam reaksi-reaksi tersebut, jelaskan pengertian reaksi oksidasi dan reaksi reduksi! 135

16 Reaksi oksidasi adalah reaksi penggabungan/mengikat oksigen Reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen. 2. Reaksi Redoks berdasarkan Serah Terima Elektron Perhatikan reaksi pembentukan CuC l2 dan CuO melalui ikatan ion berikut : + - Cu Cu e (oks) Cu 2Cu e (oks) Cl e - 2 Cl - (red) + O e- 2O2- (red) + Cu + Cl 2 CuCl 2 2 Cu + O 2 2 CuO Pada kedua reaksi diatas : Cu melepas elektron Cl 2 menerima elektron O 2 menerima elektron Reaksi oksidasi adalah Reaksi yang melepas elektron Reaksi reduksi adalah Reaksi yang menerima elektron Reaksi redoks adalah Reaksi yang terjadi menerima dan melepas elektron 3. Perubahan Biloks pada Reaksi Redoks Kegiatan : Tentukan biloks dari komponen-komponen pada reaksi-reaksi berikut : Reaksi oksidasi : reaksi yang mengalami kenaikan bilok Reaksi reduksi : reaksi yang mengalami penurunan bilok Reaksi redoks : reaksi dimana terjadi kenaikan dan penurunan bilok sekaligus 136

17 4. Reaksi Autoredoks Atau Reaksi Disproporsioasi Tunjukkan reaksi oksidasi dan reaksi reduksi pada reaksi autoredoks berikut : Reaksi autoredoks: reaksi dimana zat mengalami reaksi reduksi juga mengalami reaksi oksidasi. 5. Reaksi Redoks berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi Bilangan oksidasi Aturan penentuan bilangan oksidasi unsur-unsur secara lengkap sebagai berikut : 1. Bilangan oksidasi unsur bebas adalah nol Contoh : bilangan oksidasi, N, dan Fe berturut-turut dalam 2, N 2 dan Fe adalah 0 2. Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu ion monoatom (tunggal) sama dengan muatannya. Contoh : Bilangan oksidasi Mg dalam Mg 2+ adalah +2 Bilangan oksidasi S dalam S 2- adalah Fluorin adalah unsur yang paling elektronegatif dan membutuhkan tambahan 1 elektron, mempunyai bilangan oksidasi -1 pada semua senyawanya. Contoh : Bilangan oksidasi F dalam F, NaF, CaF 2, KF adalah Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu ion poliatom = muatannya. Contoh : Dalam S 2 O 32 - : ( 2 x BO.) + (BO.S) + (4 x BO.O) = Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah nol. Contoh : Dalam 2 SO 4 : (2 x BO.) + (BO.S) + (4 x BO.)) =+6 137

18 6. Bilangan oksidasi unsur dalam senyawanya : golongan 1A (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) = +1, golongan II A (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra) = +2, gologan IIIA (B, Al) - +3+, golongan IVA (C = +2. ± 4; Si = +4; Sn = +2; +4; Pb = +2, +4), golongan VA (N = +2, ±3, +4, +5; P =±3, +5; As =±3, +5; S =, +5; Bi = ±3,+5), golongan VIA (S = ±2, +4, golongan VIIA (F = -1; Cl = ±1, +3, + 5, +7; Br = ±1, +5, +7; l = ±1, +5) Contoh : Bilangan oksidasi K pada KCl, KNO 3, dan K 2 SO 4 adalah +1 Bilangan oksidasi Mg pada MgCl 2, MgO, dan MgSO 4 adalah Bilangan oksidasi hidrogen () pada senyawanya adalah +1, kecuali dalam hidrida logam, hidrogen mempunyai bilangan oksidasi -1. Contoh : Bilangan oksidasi pada 2 O, N 3, dan Cl adalah+1 Bilangan oksidasi pada Na, Li, dan Ca 2 adalah Bilangan oksidasi oksigen (O) pada senyawanya adalah -2, kecuali pada senyawa biner dan fluor, oksigen mempunyai bilangan oksidasi +2, pada senyawa peroksida, bilangan oksidasi oksigen adalah -1, dan pada senyawa superoksida bilagan oksidasi oksigen adalah -½. Contoh: Bilangan oksidasi O pada 2 O, Na 2 O dan CaO adalah -2 Bilangan oksidasi O pada OF 2 adalah +2 Bilangan oksidasi O pada 2 O 2 dan BaO 2 adalah -1 Bilangan oksidasi O pada KO 2 adalah 9. Bilangan oksidasi beberapa logam penting dalam senyawanya : Al = +3; Zn = +2; Ag = +1; Sn = +2 dan +4; Pb = +2 dan +4; Fe = +2 dan +3; g = +1 dan +2; Cu = +1 dan +2; Au = +1 dan +3; Pt = +2 dan +4; Ni = +2 dan +3; Cr = +2, +3, dan +6 ; Mn = +2, +3, +4, +6, dan +7; Co = +2 dan

19 9 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT 9.1. Gejala antaran Arus Listrik Pada Larutan Larutan adalah campuran yang homogen dengan batas-batas komponen penyusunnya tidak dapat dibedakan. Larutan tersusun dari zat terlarut yang jumlahnya sedikit dan zat pelarut yang jumlahnya banyak. Zat pelarut dapat berwujud cair, sedang kan zat terlarut dapat berwujud padat, cair, atau gas. Berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik, larutan dalam air digolongkan sebagai larutan yang dapat menghantarkan arus listrik (larutan elektrolit) dan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik (larutan non elektrolit) Larutan Elektrolit Dan Larutan Non Elektrolit Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan alat uji elektrolit memberikan gejala menyalanya lampu dan atau timbulnya gelembung gas pada elektrode. Larutan yang menunjukan gejala-gejala tersebut tergolong larutan elektolit, sedangkan larutan yang tidak menunjukan gejala-gejala berati tidak dapat menghantarkan arus listrik tergolong larutan non elekroli t. Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan contoh larutan elektrolitdan larutan non elektrolit contoh larutan elektrolit : larutan garam dapur, larutan cuka makan, larutan asam sulfat (accu zuur), air laut, air sungai, larutan kapur sirih, dan larutan tawas. contoh larutan non elektrolit : larutan gula, larutan urea, larutan alkohol, dan larutan glukosa. Daya hantar listrik larutan elektrolit tergantung pada jenis dan konsentrasinya. Larutan yang mempunyai daya hantar relatif baik walaupun konsentrasinya relatif kecil disebut elektrolit kuat. Sedangkan larutan yang daya hantarnya buruk walaupun konsentrasinya relatif besar disebut elektrolit lemah.pada konsentrasi yang sama larutan elektrolit kuat menghantarkan listrik lebih baik dari pada larutan elektrolit lemah. Pada percobaan di atas, larutan elektrolit kuat dapat membuat 139

20 lampu menyala dan ada gelembung gas sedangkan larutan elektrolit lemah hanya menimbulkan gelembung gas pada elektrode. Daya hantar listrik berbagai larutan disimpulkan sebagai berikut : Larutan Lampu Pada elektrode Elektrolit menyala banyak gelembung gas Elektrolit lemah tidak menyala sedikit gelembung gas Non elektrolit tidak menyala tidak ada gelembung gas Contoh larutan elektrolit kuat : Larutan NaCl, larutan 2 SO 4, larutan NaO, larutan KO, larutan NO 3 Contoh larutan elektrolit lemah : Larutah COO, larutan N 3, larutan F, larutan 2 S Senyawa yang dapat menghasilkan ion dalam larutan dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar. a. Senyawa Ion Senyawa ion terdiri atas ion-ion yang terbentuk melalui ikatan ion. Jika senyawa ion dilarutkan dalam air, maka ionion dapat bergerak bebas dan larutan dapat menghantarkan listrik. Kristal senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik karena ion dalam kristal tidak dapat bergerak bebas. Akan tetapi, jika kristal ion itu dipanaskan hingga melelh, maka ion-ionnya dapat bergerak bebas. Jadi lelehan senyawa ion juga dapat menghantarkan listrik. b. Senyawa Kovalen Polar Senyawa kovalen adalah senyawa yang terdiri atas atom-atom yang berikatan secara kovalen. Padatan dan lelehan senyawa kovalen tidak dapat menghantarkan arus listrik karena molekul kovalen tidak mengandung ion. Namun dalam bentuk larutannya senyawa kovalen yang dapat menghantarkan arus listrik adalah larutan senyawa kovalen polar, karena dapat diuraikan oleh air (mengalami hidrolisis) membentuk ion. Elektrolit jenis ini meliputi asam dan basa. Contoh : Cl (aq) + (aq) + Cl - (aq) NO 3 (aq) + - (aq) + NO 3 (aq) + N 3 (aq) + 2 O (aq) N 4 (aq) + O - (aq) 140

21 10 KEKASAN ATOM KARBON Senyawa Karbon Makhluk hidup pada umumnya terdiri dari senyawa-senyawa karbon. Senyawa karbon itu terdapat dalam tubuh manusia, hewan, tumbuhtumbuhan, pada gas bumi dan hasil-hasil pengolahan minyak bumi. Senyawa karbon yang berasal dari makhluk hidup disebut senyawa organik. Para ahli kimia mengelompokkan senyawa karbon menjadi dua, yaitu senyawa organik dan senyawa an organik. Senyawa organik muncul karena paham vitalisme, yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa organisme atau makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan mempunyai daya hidup yang memungkinkan membentuk senyawa organik. Senyawa-senyawa kimia yang tidak berasal dari makhluk hidup seperti batuan, mineral, dan lain sebagainya yang diperoleh dari kulit bumi di sebut senyawa anorganik. Friedrich Wohler ( ), seorang ahli kimia bangsa Jerman pada tahun 1828 berhasil membuat suatu bahan organik yang dihasilkan dari bahan anorganik yaitu senyawa amonium sianat yang dipanaskan menghasilkan urea. N 4 OCN CO (N 2 ) 2 Amonium sianat urea (zat organik) (zat anorganik) Dengan adanya penemuan Wohler tersebut, paham vitalisme tidak dapat diterima lagi. Senyawa-senyawa organik hasil sintesis antara lain karet, plastik, obat-obatan, tekstil, perstisida, nylon, alkohol, MSG, dan cat. Senyawa karbon seperti oksida karbon (CO dan CO 2 ) karbonat-karbonat tergolong senyawa anorganik. Selain unsur karbon dalam senyawa karbon adalah unsur hidrogen, oksigen, nitrogen, halogen, belerang, fosfor, dan beberapa unsur logam. Senyawa yang hanya terdiri atas karbon dan hidrogen saja disebut hidrokarbon. 141

22 10.2. Jenis Atom Karbon Kegiatan Kekhasan atom karbon dapat dilihat dari kemampuan atom karbon ini dalam berikatan dengan atom karbon lainnya. Setiap atom karbon dapat mengikat empat atom lain dengan menggunakan ikatan kovalen. Perhatikan gambar di bawah! Atom C No. 1 = atom C primer Atom C No. 2 = atom C sekunder Atom C No. 3 = atom C tersier Atom C No. 4 = atom C kuartener Pembentukan Ikatan Karbon A. Ikatan antar Atom Karbon dala Kristal Karbon Atom karbon dapat berikatan kovalen dengan sesamanya sehingga membentuk struktur kristal. Terdapat beberapa bentuk kristal karbon, yaitu bentuk grafit, bentuk intan dan bentuk amorf. B. Ikatan antar Atom Karbon pada Senyawa Karbon Antar atom karbon dapat saling berikatan membentuk ikatan tunggal, ikatan rangkap dua, dan ikatan rangkap tiga. 142

23 11 ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA Pada hidro karbon, kita mengenal 3 golongan yaitu: 1. Alkana 2. Alkena 3. Alkuna 11.1 Alkana Rumus Umum : C n 2n+2 Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang bersifat jenuh, artinya semua ikatannya tunggal. Jumlah atom C Rumus Nama n = 1 C 4 Metana n = 2 C 2 6 Etana n = 3 C 3 8 Propana n = 4 C 4 10 Butana n = 5 C 5 12 Pentana n = 6 C 6 14 eksana n = 7 C 7 16 eptana n = 8 C 8 18 Oktana n = 9 C 9 20 Nonana n = 10 C Dekana C C C Gambar : Struktur Metana: C 4 143

24 Isomer dari Alkana Isomer adalah senyawa-senyawa dengan rumus molekul sama, tetapi rumus struktur berbeda. Isomer pada alkana dimulai dari n = 4 yaitu butana C n butana dan 2 metil propana (iso butana) merupakan isomer, karena rumus molekulnya sama C 4 10, tetapi rumus strukturnya berbeda. Kita akan coba mencari isomer dari pentana C Jumlah isomer dari C 5 12 adalah Gugus Alkil Gugus Alkil adalah alkana yang kehilangan 1 atom. Rumus Umum : C n 2n+1 Jumlah atom C Rumus Nama n = 1 n = 2 n = 3 n = 4 n = 5 n = 6 n = 7 n = 8 n = 9 C 2 5 C 3 7 C 4 9 C 5 11 C 6 13 C 7 15 C 8 17 C 9 19 Metil Etil Propil Butil Pentil eksil eptil Oktil Nonil 144

25 Gugus metil dan etil hanya ada sejenis, sedangkan C 3 7 ada 2 bentuk yaitu: 1. C 2 C 2 Propil 2. C Iso Propil Untuk C 4 9 ada 4 bentuk yaitu: 1. C 2 C 2 C 2 Butil 2. C C 2 Iso Butil 3. C 2 C Sekunder Butil (Sek Butil) 4. C Tersier Butil (Ters Butil) Sedangkan untuk C 5 11 dan seterusnya jarang dipakai Tata Nama Alkana Untuk memberikan nama pada alkana harus mengikuti aturan sebagai berikut: 1. Tentukan rantai karbon yang paling panjang (disebut rantai utama). 2. Atom C yang tidak terletak pada rantai utama (disebut cabang) merupakan gugus alkil. 3. Penomoran dimulai dari atom C yang paling dekat dengan cabang. Contoh: C C 2 cabang C 2 Nomor dimulai dari kiri karena dekat dengan cabang Rantai utama 145

26 Ingat! 1. Bila cabang lebih dari satu, tetapi sejenis, memakai awalan: di (2), tri (3), dan seterusnya. Bila cabang lebih dari satu dan tidak sejenis, boleh diurutkan berdasarkan abjad: etil, metil, dan seterusnya. Contoh: C C C 2 C C 2 4 Etil 2,4 Dimetil eksana Nomor dimulai dari kanan karena dekat dengan cabang Rantai utama C 2 C C 2 C C 2 6 Rantai utama 3,3,5 Trimetil eptana 7 Nomor dimulai dari kanan karena dekat dengan cabang Sifat-sifat Alkana 1. Pada suhu kamar alkana yang mempunyai atom: C 1 sampai dengan C 4 berbentuk gas C 5 sampai dengan C 17 berbentuk cair, dan C 18 ke atas berbentuk padat. 2. Semakin panjang rantai karbon, maka titik lebur dan titik didih semakin tinggi. Nama Rumus Titik Lebur Titik Didih Metana Etana Propana Butana Pentana C 4 C 2 6 C 3 8 C 4 10 C ,6 172,0 187,1 135,0 129,7 161,7 88,0 42,2 0,5 +36,1 146

27 3. Semakin banyak cabang titik didih senyawa, semakin rendah 4. Alkana sebagai senyawa non polar tidak larut dan tidak bercampur dengan air, tetapi mudah larut dalam pelarut organik seperti: eter, aseton, dan kloroform. 5. Jika alkana direaksikan dengan unsur-unsur alogen (F 2, C l2, Br 2, atau I 2 ) atom-atom pada alkana mudah mengalami substitusi (penukaran) oleh atom-atom halogen. Contoh: C 4 + Cl 2 +Cl 6. Alkana dapat mengalami oksidasi dengan oksigen dan reaksi pembakaran ini selalu menghasilkan energi. Itulah sebabnya alkana banyak digunakan sebagai bahan bakar Alkena Rumus Umum : C n 2n Alkena adalah senyawa hidro karbon yang mengandung sebuah ikatan rangkap dua sehingga alkena bersifat tak jenuh. Jumlah atom C Rumus Nama n = 2 n = 3 n = 4 n = 5 n = 6 n = 7 n = 8 n = 9 n =10 C 2 4 C 3 6 C 4 8 C 5 10 C 6 12 C 7 14 C 8 16 C 9 18 C Etena Propena Butena Pentena eksena eptena Oktena Nonena Decena 147

28 112 0 C C Gambar : Struktur molekul etana dan propena Tata Nama Alkena Aturan tata nama alkena adalah sebagai berikut: 1. Dalam penentuan rantai utama atom karbon yang berikatan rangkap harus terbawa 2. Penomoran dimulai dari atom C yang dekat ikatan rangkap 3. Aturan lainnya sama dengan alkana Contoh : C C 2 C C 2 5 metil 2 heksana Rantai utama Nomor dimulai dari kanan karena dekat dengan ikatan rangkap dan bukan dari sebelah kiri walaupun dekat dengan cabang C C C C 2 2 metil 3 heksena Rantai utama Nomor dimulai dari kiri karena dekat dengan cabang dan ikatan rangkapnya terletak di tengah C C 2 Rantai utama C etil 3 butena Rantai utama harus terbawa atom C yang berikatan rangkap dua. 148

29 Isomer-isomer Alkena Dalam menentukan isomer pada alkena ada 2 hal yang harus diingat, yaitu: 1. Memindahkan posisi ikatan rangkapnya. 2. Memindahkan letak dari atom C Isomer pada alkena dimulai pada butena C 4 8 ada sebanyak : Isomer pada pentena C ada sebanyak : Sekarang kamu coba mencari isomer dari heksena C 6 12 harus ada Sifat-sifat Alkena 1. Sifat fisinya (wujud pada suhu kamar, titik didih, dan titik leleh) sama dengan alkana. 2. Reaksi-reaksi pada alkena: Alkena dapat mengalami adisi Adisi adalah reaksi perubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal (dari ikatan tidak jenuh menjadi jenuh) dengan cara menangkap atom-atom lain. 149

30 Bila yang ditangkap 2, gas F 2, gas Cl 2, Br 2, dan I 2, maka reaksinya adalah : Bila yang ditangkap asam-asam alida (F, Cl, Br, dan I), maka harus mengikuti aturan Markonikov (yang kaya atom akan bertambah kaya). Contoh : Alkena dapat mengalami polimerisasi Polimerisasi ialah penggabungan molekul-molekul sejenis sehingga berantai karbon sangat panjang. Molekul sejenis yang bergabung disebut monomer sedangkan molekul raksasa yang terbentuk disebut polimer. Contoh: Plastik adalah polimer dari alkena atau turunan-turunan alkena. Tabel beberapa jenis plastik 150

31 11.3 Alkuna Rumus Umum : C n 2n-2 Alkuna adalah senyawa hidro karbon yang mengandung sebuah ikatan rangkap tiga sehingga alkuna bersifat tak jenuh. Jumlah atom C Rumus Nama n = 2 n = 3 n = 4 n = 5 n = 6 n = 7 n = 8 n = 9 n =10 C 2 2 C 3 4 C 4 6 C 5 8 C 6 10 C 7 12 C 8 14 C 9 16 C Ingat! alkuna dimulai dari n = 2. Etuna Propuna Butuna Pentuna eksuna eptuna Oktuna Nonuna Decuna Tata nama alkuna sama dengan dengan aturan pada alkena. Contoh: C 2 C C C 3 metil 1 pentuna Rantai utama C C C C 2 C C 2 7 4,6 dimetil 2 Oktuna 8 Rantai utama Isomer pada Alkuna Isomer pada alkuna sama dengan alkena yaitu ada 2 cara: 1. Memindahkan posisi ikatan rangkap 2. Memindahkan letak dari atom C 151

32 Isomer pada Alkuna dimulai dari Butuna C 4 6 ada sebanyak : 1. C C C 2 1 butuna 2. C C 2 butuna Kita coba mencari isomer dari C 5 8 ada sebanyak : 1. C C C 2 C 2 1 pentuna 2. C C C 2 2 pentuna 3. C C C 2 3 metil 1 butuna Asetilena Asetilena nama lain dari etuna. Asetilena adalah alkuna yang ter penting karena Asetilena merupakan gas yang jika dibakar menghasilkan suhu tinggi. Itulah sebabnya api yang timbul sering dipakai pada proses pengelasan logam-logam. Gas Asetilena diperoleh dari reaksi Kalsium karbida (Karbid) dengan air. CaC O C Ca(O) 2 Karbid Air Asetilena Air kapur 11.4 Alkadiena Rumus Umum : C n 2n=2 Alkadiena adalah suatu senyawa hidro karbon yang mempunyai 2 buah ikatan rangkap dua. Alkadiena mempunyai rumus umum yang sama dengan alkuna, oleh karena itu alkuna dan alkadiena adalah isomer. Contoh: 1. C 2 = C = C 1,2 butadiena 2. C 2 = C = C 2 butadiena 152

33 Latihan Soal-soal 1. Alkana yang tidak mengandung lima atom karbon adalah... a. n-pentana b. 2-metil+butana c. isopentana d. 2-metilpentana e. 2,2-dimetilpropana 2. Senyawa manakah di bawah ini yang mempunyai titik didih paling tinggi? 3. Nama yang tepat untuk senyawa : adalah... a. 2,5-dietil-3-metilheksana b. 2-etil-4,5-dimetilheptana c. 6-etil-3,4- dimetilheptana d. 3,4,6-trimetiloktana e. 3,5,6-trimetiloktana 4. Pada senyawa 2,3-dimetilpentana terdapat... a. 2 atom C primer, 1 atom C sekunder, dan 4 atom C tersier b. 3 atom C primer, 1 atom C sekunder, dan 3 atom C tersier c. 3 atom C primer, 2 atom C sekunder, dan 2 atom C tersier d. 4 atom C primer, 1 atom C sekunder, dan 2 atom C tersier e. 4 atom C primer, 2 atom C sekunder, dan 1 atom C tersier 153

34 5. Pada senyawa 2,2-dimetilpropana terdapat ikatan C sebanyak... a. 8 c. 10 e. 12 b. 9 d gram suatu alkana pada pembakaran sempurna menghasilkan 44 grsm CO 2 dan 27 gram air (C = 12, = 1, dan O = 16). Alkana tersebut adalah... a. etana c. butana e. heksana b. propana d. pentana 7. Nama senyawa: adalah... a. 3,5-diisopropilheptana b. 3,5-dietil-2,6-dimetilheptana c. 3,5-dietil-2,6,6-trimetilheksana d. 3-etil-2-metil-5-isopropilheptana e. 5-etil-6-metil-3-isopropilheptana 8. Jumlah isomer dari senyawa C 5 10 adalah... a. 2 c. 4 e. 6 b. 3 d Nama yang benar untuk senyawa dengan rumus bangun berikut : adalah... a. 4-metil-2etil-5-propilheksana b. 3-propil-4,6-dimetiloktana c. 3,5-dimetil-5-propiloktana d. 3-etil-2,4,6-trimetiloktana e. 3-isopropil-4,6-dimetiloktana 10. Nama yang tidak sesuai dengan tata nama IUPAC adalah... a. 3-etil-2-metilheksana b. 2-etiloktana c. 3,4-dimetilheptana 154

35 d. 2-metilpentana e. 1-metilbutana 11. Yang bukan merupakan sifat alkana yaitu... a. banyak terdapat di dalam minyak bumi b. larut dalam air dengan baik c. seluruh ikatannya jenuh d. atom nya dapat disubstitusi oleh halogen e. dapat dibuat dari senyawa grignard 12. Nama senyawa: adalah... a. 2-etil-2-butena b. 3-etil-2-butena c. 3-metil-2-pentana d. 3-metil-3-pentana e. 2-venilbutan 13. asil adisi Cl terhadap 2-etil-1-butena adalah... a. 3-kloro-3-metilpentana b. 2-kloro-2-metilpentana c. 3-kloro-3-etilbutana d. 2-kloro-3-etilbutana e. 1-kloro-2-etilbutana 14. Alkana yang tidak dihasilkan dari adisi alkena adalah... a. metana d. butana b. etana e. pentana c. propana 15. Plastik PVC merupakan hasil polimerisasi dari... a. C 2 = C 2 d. C 2 = CCl b. CCl = CCl e. CCl = CCl 2 c. C 2 = CCl Pada STP, 28 dm 3 suatu alkena yang berwujud gas mempunyai massa 70 gram (C = 12 dan = 1). Alkena tersebut adalah... a. etana d. pentena b. propena e. heksena c. butena 17. Senyawa berikut yang merupakan hidrokarbon tidak jenuh adalah... a. C 3 8 d. C 3 6 b. C 2 6 e. C 5 12 c. C

36 18. Gas asetilena termasuk deret... a. alkena d. alkdiena b. alkuna e. hidro karbon jenuh c. alkana 19. Karet alam merupakan polimer dari... a. etena d. butadiena b. venilklorida e. isoprena c. propena 20. Untuk memperoleh 56 liter gas asetilena pada STP, massa kalsium karbida CaC 2 yang harus direaksikan (Ca = 40 dan C = 12) adalah... gram. a. 80 d. 192 b. 128 e. 240 c MINYAK BUMI Minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan dari tumbuh-tumbuhan mikroskopis dan makroorganisme selama berjuta-juta tahun. Minyak bumi tersusun dari bermacam-macam hidro karbon, ada yang berantai lurus, bercabang, bersifat jenuh, dan tidak jenuh. Namun demikian, penyusun utama dari minyak bumi adalah senyawa alkana. Gambar : Minyak tanah (minyak bumi yang belum diolah dan gas alam terjebak di antara lapisan batuan. 156

37 12.1 Pengolahan Minyak Bumi Minyak bumi dipisahkan menjadi fraksi-fraksi melalui proses destilasi karena masing-masing fraksi mempunyai titik didih yang berbeda. Tabel fraksi-fraksi hasil penyulingan minyak bumi Gambar: Proses destilasi minyak tanah 157

38 Petroleum, eter, bensin, kerosin, dan solar termasuk kelompok destilat (cairan hasil destilasi) sedangkan minyak pelumas, vaselin, dan aspal, termasuk kelompok residu (padatan sisa destilasi) Bensin Bensin merupakan salah satu hasil penyulingan bertingkat dari minyak bumi. Bensin adalah campuran isomer-isomer heptana (C 7 16 ) dan oktana (C 8 18 ). Mutu bensin ditentukan oleh bilangan oktananya yaitu prosentase isooktana dalam bensin itu. Bensin dengan bilangan oktan rendah mempunyai mutu yang kurang baik, karena pada pembakarannya terjadi ketukan (knocking) pada mesin. Untuk meningkatkan bilangan oktan ke dalam bensin ditambahkan tetra etil timbal atau disebut juga tetra ethyl lead (= TEL) suatu zat yang mampu mempercepat pembakaran bensin agar efesiensinya maksimum. Akan tetapi, pemakaian TEL ini memberikan dampak negatif yaitu pencemaran udara oleh logam Pb yang bila terhisap terus menerus oleh manusia dapat mengganggu sistem syaraf. Dewasa ini sebagai pengganti TEL digunakan MTBE (metil tersier butil eter). Bensin berat adalah nafta, yaitu fraksi minyak bumi yang diperoleh sebagai destilat. Pada suhu C C, banyak digunakan sebagai bahan baku pada proses pembuatan etilena dan senyawasenyawa aromatik. Penggunaan bensin sebagai bahan bakar motor harus dibatasi karena dapat merusak lingkungan, yaitu pada pembakarannya akan menghasilkan gas buangan seperti : 1. Gas CO 2 : membuat suhu bumi semakin panas (efek rumah kaca) 2. Gas CO : sangat mudah diikat oleh haemoglobin darah dari pada gas oksigen sehingga dapat menyebabkan kematian karena kekurangan gas O Gas Oksida belerang : dapat menyebabkan hujan asam. 4. Gas Oksida nitrogen : dapat menimbulkan asbut. 158

39 Soal-soal Latihan 1. Senyawa berikut merupakan penyusun minyak bumi kecuali... a. normal heptana b. iso oktana c. metil siklo pentana d. benzena e. propena 2. Fraksi minyak bumi yang dihasilkan pada suhu antara C adalah... a. bensin premium b. bensin super c. bensin ringan d. avtur e. soalr 3. Fraksi minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar dengan bilangan oktan tinggi adalah... a. kerosin b. residu c. bensin d. solar e. nafta 4. asil pengolahan minyak bumi yang digunakan dalam pengerasan jalan adalah... a. nafta b. kerosin c. bensin d. aspal e. lilin 5. Zat yang digunakan untuk menaikkan mutu bensin, maka bensin harus ditambahkan... a. n-heptana b. isooktana c. pentana d. tetra ethyl lead e. butana 6. Pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi dilakukan berdasarkan perbedaan... a. titik didih b. ikatan kimia c. massa molekul 159

40 d. reaksi adisi e. berat jenis 7. Yang tidak termasuk minyak bumi adalah... a. minyak tanah b. solar c. bensin d. nafta e. minyak atsiri 8. asil sulingan (destilat) minyak bumi yang memiliki titik didih paling tinggi adalah... a. bensin b. solar c. residu d. kerosin e. nafta 9. Bensin premium mempunyai nilai oktan... a b c d e Manakah fraksi minyak bumi di bawah ini yang tersusun menurut kenaikan titik didih? a. solar, kerosin, bensin b. bensin, solar, kerosin c. kerosin, bensin, solar d. bensin, kerosin, solar e. solar, bensin, kerosin 11. Manakah di bawah ini yang bukan komponen bensin? a. 2,3-dimetilheksana b. 2-metilheksana c. 2-metilheptana d. 2,3-dimetilbutana e. 2,2,4-trimetilpentana 12. Mesin kendaraan bermotor jangan dihidupkan dalam ruangan tertutup, karena salah satu gas hasil pembakaran bensin bersifat racun yaitu... a. NO 2 b. CO c. NO 160

41 d. 2 O e. CO Logam pencemar udara yang dihasilkan dari pembakaran bensin adalah... a. Sn b. Ni c. Pb d. Fe e. g 14. Kadar CO di udara yang masih aman (belum membahayakan) jika dihisap adalah... a. di bawah 100 ppm b ppm c ppm d ppm e ppm 15. PVC merupakan plastik hasil polimer dari... a. etilklorida b. propilklorida c. vinilklorida d. butilklorida e. alilklorida 16. Penggabungan suatu molekul yang sejenis membentuk molekul yang rantai karbonnya sangat panjang disebut dengan reaksi... a. polimerisasi b. substitusi c. sublimasi d. adisi e. dehidrasi 17. Pembakaran sempurna 7,2 gram suatu senyawa hidrokarbon menghasilkan 32,8 gram karbon dioksida dan air. Rumus molekul senyawa tersebut yaitu... a. C 2 4 b. C 3 8 c. C 3 6 d. C 3 4 e. C

42 18. Pemisahan fraksi-fraksi penyusun minyak bumi dilakukan dengan cara... a. filtrasi b. kristalisasi c. destilasi d. flotasi e. kromatografi 19. Unsur-unsur berikut terdapat di dalam minyak bumi kecuali... a. C b. O c. S d. Mg e. N 20. Fraksi minyak bumi yang diperoleh pada suhu antara C adalah... a. gas alam b. bensin c. minyak tanah d. parafin e. aspal 162

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VII KIMIA ORGANIK

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VII KIMIA ORGANIK BAAN AJAR KIMIA DASAR No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 al 1 dari 19 BAB VII KIMIA ORGANIK Dari 109 unsur yang ada di alam ini, karbon mempunyai sifat-sifat istimewa : 1. Karbon dapat membentuk

Lebih terperinci

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER 2 KIMIA KELAS X (SEPULUH) TP. 2008/2009

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER 2 KIMIA KELAS X (SEPULUH) TP. 2008/2009 SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER 2 KIMIA KELAS X (SEPULUH) TP. 2008/2009 1. Dari suatu percobaan daya hantar listrik suatu larutan diperoleh data sebagai berikut: Percobaan Larutan Lampu Gelembung gas 1 2 3 4

Lebih terperinci

KIMIA 2 KELAS X. D. molekul-molekul kovalen yang bereaksi dengan air E. molekul-molekul kovalen yang bergerak bebas di dalam air

KIMIA 2 KELAS X. D. molekul-molekul kovalen yang bereaksi dengan air E. molekul-molekul kovalen yang bergerak bebas di dalam air KIMIA 2 KELAS X PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja 3. Kerjakanlah soal anda pada lembar jawaban

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 6. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

LEMBARAN SOAL 6. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) LEMBARAN SOAL 6 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

BAB 9 HIDROKARBON. Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti

BAB 9 HIDROKARBON. Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti BAB 9 HIDROKARBON Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Pada pelajaran bab kesembilan ini akan dipelajari tentang kekhasan atom karbon, identitifikasi senyawa karbon, alkana,

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 176 KIMIA X SMA S AL TES SEMESTER II I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Suatu zat padat dilarutkan dalam air, ternyata larutannya dapat menghantarkan arus listrik. Pernyataan yang benar tentang

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 10. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH) Pilihlah jawaban yang paling tepat.

LEMBARAN SOAL 10. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH) Pilihlah jawaban yang paling tepat. LEMBARAN SOAL 10 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlahnya adalah...

1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlahnya adalah... 1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlahnya adalah... A. Karbon melimpah di kulit bumi B. Karbon memiliki 4 elektron valensi C. Dapat membentuk rantai atom karbon D. Titik didih

Lebih terperinci

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2! BAB 7 STOKIOMETRI A. Massa Molekul Relatif Massa Molekul Relatif (Mr) biasanya dihitung menggunakan data Ar masing-masing atom yang ada dalam molekul tersebut. Mr senyawa = (indeks atom x Ar atom) Contoh:

Lebih terperinci

BAB IX SENYAWA HIDROKARBON ALKANA, ALKENA, ALKUNA

BAB IX SENYAWA HIDROKARBON ALKANA, ALKENA, ALKUNA BAB IX SENYAWA IDROKARBON ALKANA, ALKENA, ALKUNA BAB IX SENYAWA IDROKARBON ALKANA, ALKENA, ALKUNA Standar Kompetensi : Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan mendeskripsikan proses

Lebih terperinci

berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).

berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang). HIDROKARBON Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan

Lebih terperinci

a. Ion c. Molekul senyawa e. Campuran b. Molekul unsur d. Unsur a. Air c. Kuningan e. Perunggu b. Gula d. Besi

a. Ion c. Molekul senyawa e. Campuran b. Molekul unsur d. Unsur a. Air c. Kuningan e. Perunggu b. Gula d. Besi A. PILIHAN GANDA 1. Molekul oksigen atau O2 merupakan lambang dari partikel a. Ion c. Molekul senyawa e. Campuran b. Molekul unsur d. Unsur 2. Di antara zat berikut yang merupakan unsur ialah... a. Air

Lebih terperinci

BAB IX SENYAWA HIDROKARBON ALKANA, ALKENA, ALKUNA

BAB IX SENYAWA HIDROKARBON ALKANA, ALKENA, ALKUNA BAB IX SENYAWA IDROKARBON ALKANA, ALKENA, ALKUNA Standar Kompetensi : Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan mendeskripsikan proses pembentukan dan teknik penyulingan minyak bumi

Lebih terperinci

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI A. STANDAR KOMPETENSI Mendiskripsikan hukumhukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia. B. Kompetensi Dasar : Menuliskan nama senyawa anorganik

Lebih terperinci

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2 HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2 HUKUM DASAR KIMIA 1) Hukum Kekekalan Massa ( Hukum Lavoisier ). Yaitu : Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum

Lebih terperinci

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

Stoikiometri. OLEH Lie Miah Stoikiometri OLEH Lie Miah 1 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KARAKTERISTIK MATERI KESULITAN BELAJAR SISWA STANDAR KOMPETENSI Memahami hukum-hukum dasar Kimia dan penerapannya dalam perhitungan

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia K1 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia Hidrokarbon - Soal Doc Name: RK1AR11KIM0101 Version: 016-10 halaman 1 01 Untuk mengenali adanya senyawa karbon dalam suatu bahan dapat dilakukan dengan cara membakar

Lebih terperinci

LKS HIDROKARBON. Nama : Kelas/No.Abs :

LKS HIDROKARBON. Nama : Kelas/No.Abs : Nama : Kelas/No.Abs : LKS HIDROKARBON 1. Kekhasan / Keunikan Atom Karbon 1. Terletak pada golongan IVA dengan Z = 6 dan mempunyai 4 elektron valensi. 2. Untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon

Lebih terperinci

BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI

BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI A. Kekhasan / Keunikan Atom Karbon o Terletak pada golongan IVA dengan Z = 6 dan mempunyai 4 elektron valensi. o Untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon mempunyai

Lebih terperinci

kimia K-13 HIDROKARBON II K e l a s A. Alkena Tujuan Pembelajaran

kimia K-13 HIDROKARBON II K e l a s A. Alkena Tujuan Pembelajaran K-13 kimia K e l a s XI HIDROKARBON II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut 1 Memahami pengertian, rumus umum, serta tata nama senyawa hidrokarbon

Lebih terperinci

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI BAB V KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI Dalam ilmu fisika, dikenal satuan mol untuk besaran jumlah zat. Dalam bab ini, akan dibahas mengenai konsep mol yang mendasari perhitungan kimia (stoikiometri). A. KONSEP

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 11

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 11 SMA IPA Kelas 11 A. Senyawa Karbon Hidrokarbon termasuk senyawa organik yang hanya terdiri atas unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Contohnya adalah metana (CH 4), etena (C 2H 4), dan asetilena (C 2H 2).

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 Pilihlah jawaban yang paling benar LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 TATANAMA 1. Nama senyawa berikut ini sesuai dengan rumus kimianya, kecuali. A. NO = nitrogen oksida B. CO 2 = karbon dioksida C. PCl

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 6 BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA A. Rumus Kimia Rumus kimia merupakan kumpulan lambang atom dengan komposisi tertentu. Rumus kimia terdiri dari

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN KIMIA : HIDROKARBON KELAS X

LATIHAN ULANGAN KIMIA : HIDROKARBON KELAS X LATIHAN ULANGAN KIMIA : HIDROKARBON KELAS X Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Alkana yang tidak mengandung lima atom karbon yaitu.... a. n-pentena b. 2-metil-butana c. isopentana d. 2-metil-pentana

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL Larutan senyawa di bawah ini dalam air bersifat elektrolit kuat, kecuali... a. NaOH c. HCl e. Ba(OH) 2 b. H 2 SO 4 e.

LEMBARAN SOAL Larutan senyawa di bawah ini dalam air bersifat elektrolit kuat, kecuali... a. NaOH c. HCl e. Ba(OH) 2 b. H 2 SO 4 e. LEMBARAN SOAL 13 Mata Pelajaran : KMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

kimia HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran

kimia HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran K-13 kimia K e l a s XI HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut 1 Memahami definisi dan jenis-jenis isomer beserta contohnya

Lebih terperinci

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol A. PENDAHULUAN Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol Hukum dasar kimia merupakan hukum dasar yang digunakan dalam stoikiometri (perhitungan kimia), antara lain: 1) Hukum Lavoisier atau hukum kekekalan massa.

Lebih terperinci

TATA NAMA SENYAWA DAN PER- SAMAAN REAKSI

TATA NAMA SENYAWA DAN PER- SAMAAN REAKSI TATA NAMA SENYAWA DAN PER- SAMAAN REAKSI A. RUMUS KIMIA B. TATA NAMA SENYAWA ANRGANIK C. PERSAMAAN REAKSI Materi tersusun oleh atom-atom, misalnya tembaga, jika tembaga kita potong menjadi dua bagian masing-masing

Lebih terperinci

PENGANTAR. Kekhasan atom Karbon Perbedaan Rantai Karbon Perbedaan Atom Karbon. Hidrokarbon EVALUASI PENUTUP. Created By EXIT

PENGANTAR. Kekhasan atom Karbon Perbedaan Rantai Karbon Perbedaan Atom Karbon. Hidrokarbon EVALUASI PENUTUP. Created By EXIT Loading. 5 4 3 2 1 : : Atom C mempunyai nomor atom 6 memiliki konfigurasi elektron : K L C (z=6) : 2 4 maka elektron valensinya = 4 Atom C dapat mengikat 4 atom yang lain dan dapat mengikat 4 atom C yang

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI

STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI BAB V STOIKIOMETRI Standar Kompetensi Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri) Kompetensi Dasar Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana

Lebih terperinci

ALKANA 04/03/2013. Sifat-sifat fisik alkana. Alkana : 1. Oksidasi dan pembakaran

ALKANA 04/03/2013. Sifat-sifat fisik alkana. Alkana : 1. Oksidasi dan pembakaran ALKANA Sifat-sifat fisik alkana Alkana : senyawa hidrokarbon jenuh (ikatan tunggal), atom C : hibridisasi sp 3 rumus molekul : C n H 2n+2 struktur : alifatik (rantai lurus) dan siklik (sikloalkana) Tidak

Lebih terperinci

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4 Alkena dan Alkuna Pertemuan 4 Alkena/Olefin hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (C = C) Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap: alkadiena tiga ikatan rangkap: alkatriena,

Lebih terperinci

Stoikhiometri : dan metron = mengukur. Membahas tentang : senyawa) senyawa (stoikhiometri. (stoikhiometri. reaksi)

Stoikhiometri : dan metron = mengukur. Membahas tentang : senyawa) senyawa (stoikhiometri. (stoikhiometri. reaksi) STOIKHIOMETRI Stoikhiometri : Dari kata Stoicheion = unsur dan metron = mengukur Membahas tentang : hub massa antar unsur dalam suatu senyawa (stoikhiometri senyawa) dan antar zat dalam suatu reaksi (stoikhiometri

Lebih terperinci

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Bab V Perhitungan Kimia Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Jumlah permen dalam stoples dapat diketahui jika berat dari satu permen dan seluruh permen diketahui. Cara

Lebih terperinci

Keunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener

Keunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener Keunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener Jenis ikatan karbon edakan : Propena (tak jenuh) Propuna (tak jenuh) Propana (jenuh) Rantai Atom Karbon Bedakan : 2-metil butana siklobutana

Lebih terperinci

KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono

KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono Semester Gasal 2012/2013 STOIKIOMETRI 2 STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. 1.HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER "Massa zat-zat sebelum

Lebih terperinci

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X ) SKL 2 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk memecahkan masalah dalam perhitungan kimia. o Menganalisis persamaan reaksi kimia o Menyelesaikan perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum dasar kimia

Lebih terperinci

Senyawa Hidrokarbon. Linda Windia Sundarti

Senyawa Hidrokarbon. Linda Windia Sundarti Senyawa Hidrokarbon Senyawa Hidrokarbon adalah senyawa yang mengandung hanya karbon dan hidrogen C + H Carbon sebagai unsur pokok memiliki keistimewaan sbb : 1. Dengan ev = 4 membentuk 4 ikatan kovalen

Lebih terperinci

Addres: Fb: Khayasar ALKANA. Rumus umum alkana: C n H 2n + 2. R (alkil) = C n H 2n + 1

Addres: Fb: Khayasar ALKANA. Rumus umum alkana: C n H 2n + 2. R (alkil) = C n H 2n + 1 ALKANA Rumus umum alkana: C n H 2n + 2 R (alkil) = C n H 2n + 1 Alkana Adalah rantai karbon yang memiliki ikatan tunggal (jenuh) A. Alkana 1. Alkana disebut juga senyawa hidrokarbon jenuh (senyawa parafin).

Lebih terperinci

Atom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2.

Atom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2. SENYAWA ORGANIK A. Sifat khas atom karbon Atom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2. Atom karbon mempunyai 4 elektron valensi,

Lebih terperinci

Materi Pokok Bahasan :

Materi Pokok Bahasan : STOIKIOMETRI Kompetensi : Memiliki kemampuan untuk menginterpretasikan serta menerapkan dalam perhitungan kimia. Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya dan terbiasa menggunakan

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 6 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 6 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 6 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Elektron ditemukan oleh. A. J.J. Thomson D. Henri Becquerel

Lebih terperinci

HIDROKARBON DAN KEGUNAANNYA

HIDROKARBON DAN KEGUNAANNYA Modul 3. 10. IDROKARBON DAN KEGUNAANNYA Standar Kompetensi Mengkomunikasikan Senyawa idrokarbon dan Kegunaannya Kompetensi Dasar 1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon yang membentuk senyawa hidrokarbon

Lebih terperinci

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 BAB I MATERI Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Materi dapat berupa benda padat, cair, maupun gas. A. Penggolongan

Lebih terperinci

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKANA

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKANA ALKANA Alkana rantai pendek (metana dan etana) terdapat dalam atmosfer beberapa planet seperti jupiter, saturnus, uranus, dan neptunus. Bahkan di titan (satelit saturnus) terdapat danau metana/etana yang

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS

LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS \usepackage{chemmacros} \ch{n2 \gas{} + 3 H2 \gas{} ->2 NH3 \gas{} } Stoikimiometri Membahas tentang hubungan massa antar unsur

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Di antara unsur-unsur 12 P, 16 Q, 19 R, 34 S dan 53

Lebih terperinci

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan A. PERSAMAAN REAKSI ION Reaksi Dan Stoikiometri Larutan Persamaan reaksi ion adalah persamaan reaksi yang menjelaskan bagaimana reaksi antar-ion terjadi pada elektrolit. Persamaan reaksi ion terdiri dari:

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 14 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 14 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASINAL 14 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Diketahui ion X 3+ mempunyai 10 elektron dan 14 neutron.

Lebih terperinci

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar LOGO Stoikiometri Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar Konsep Mol Satuan jumlah zat dalam ilmu kimia disebut mol. 1 mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram C 12,

Lebih terperinci

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

Reaksi dan Stoikiometri Larutan Reaksi dan Stoikiometri Larutan A. PERSAMAAN REAKSI ION Persamaan reaksi ion adalah persamaan reaksi yang menjelaskan bagaimana reaksi antar-ion terjadi pada larutan elektrolit. Persamaan reaksi ion terdiri

Lebih terperinci

BAB 9 HIDROKARBON. Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti

BAB 9 HIDROKARBON. Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti BAB 9 HIDROKARBON Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Pada pelajaran bab kesembilan ini akan dipelajari tentang kekhasan atom karbon, identitifikasi senyawa karbon, alkana,

Lebih terperinci

BAB V PERHITUNGAN KIMIA

BAB V PERHITUNGAN KIMIA BAB V PERHITUNGAN KIMIA KOMPETENSI DASAR 2.3 : Menerapkan hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro serta konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia (stoikiometri ) Indikator : 1. Siswa dapat menghitung

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10 SMA IPA Kelas 0 A. Massa Atom. Massa Atom Relatif (Ar) Massa atom relatif (Ar) merupakan perbandingan massa atom dengan massa satu atom yang tetap. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut. sma

Lebih terperinci

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia Ikatan kimia 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia Ikatan kimia Gaya tarik menarik antara atom sehingga atom tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan. gol 8 A sangat

Lebih terperinci

MODUL 9. Satuan Pendidikan : SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2

MODUL 9. Satuan Pendidikan : SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2 MODUL 9 Satuan Pendidikan : SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2 I. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit, serta oksidasi-reduksi.

Lebih terperinci

1. Perhatikan struktur senyawa berikut!

1. Perhatikan struktur senyawa berikut! . Perhatikan struktur senyawa berikut! CH CH CH CH CH CH CH Jumlah atom C primer, atom C sekunder, dan atom C tersier dari senyawa di atas adalah...,, dan D.,, dan,, dan E.,, dan,, dan. Di bawah ini merupakan

Lebih terperinci

BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA

BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA 1. BILANGAN OKSIDASI Bilangan oksidasi suatu unsur menggambarkan kemampuan unsur tersebut berikatan dengan unsur lain dan menunjukkan bagaimana peranan elektron

Lebih terperinci

kimia HIDROKARBON 1 Tujuan Pembelajaran

kimia HIDROKARBON 1 Tujuan Pembelajaran K-13 kimia K e l a s XI IDROKARBON 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kekhasan atom karbon dan karakteristik atom karbon dalam

Lebih terperinci

contoh-contoh sifat Pengertian sifat kimia perubahan fisika perubahan kimia ciri-ciri reaksi kimia percobaan materi

contoh-contoh sifat Pengertian sifat kimia perubahan fisika perubahan kimia ciri-ciri reaksi kimia percobaan materi MATA DIKLAT : KIMIA TUJUAN : 1. Mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis peserta didik terhadap lingkungan, alam dan sekitarnya. 2. Siswa memiliki pemahaman dan kemampuan untuk menunjang

Lebih terperinci

Sulistyani, M.Si.

Sulistyani, M.Si. Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Reaksi oksidasi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur, molekul) melepaskan elektron. Cu Cu 2+ + 2e Reaksi reduksi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur,

Lebih terperinci

HIDROKARBON A. PENGERTIAN SENYAWA KARBON B. HIDROKARBON

HIDROKARBON A. PENGERTIAN SENYAWA KARBON B. HIDROKARBON 7 HIDROKARBON A. PENGERTIAN SENYAWA KARBON B. HIDROKARBON Apabila kita membakar kayu, maka akan didapat suatu zat berwarna hitam yang kita sebut arang. Arang yang dihasilkan dari peristiwa pembakaran adalah

Lebih terperinci

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur LOGO STOIKIOMETRI Marselinus Laga Nur Materi Pokok Bahasan : A. Konsep Mol B. Penentuan Rumus Kimia C. Koefisien Reaksi D. Hukum-hukum Gas A. Konsep Mol Pengertian konsep mol Hubungan mol dengan jumlah

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) LEMBARAN SOAL 11 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

1. Perbedaan Senyawa Organik Dan Senyawa Anorganik

1. Perbedaan Senyawa Organik Dan Senyawa Anorganik Salah satu sumber daya alam yang tidak asing lagi adalah minyak bumi. Bahan alam ini amat mempengaruhi kehidupan. Ummat manusia masih menggantungkan sebagian besar aktivitas kehidupannya pada bahan alam

Lebih terperinci

PREDIKSI UJIAN NASIONAL 2011 KIMIA

PREDIKSI UJIAN NASIONAL 2011 KIMIA Soal PREDIKSI Latihan UJIAN NASIONAL 2011 2013 KIMIA 1 LATIHAN UJIAN AKHIR NASIONAL TAHUN AJARAN 2012/2013 KIMIA 1. Jika unsur 19 X berikatan dengan unsur 35 Z maka, rumus senyawa dan jenis ikatan yang

Lebih terperinci

TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHUN AJARAN 2008 / 2009

TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHUN AJARAN 2008 / 2009 TRY UT UJIAN NASINAL TAHUN AJARAN 2008 / 2009 LEMBAR SAL B Bidang Studi : KIMIA Kelas/Program : XII (Dua Belas)/IPA PETUNJUK UMUM 1. Berdo alah sebelum mengerjakan soal 2. Tulislah dahulu nama dan kelas

Lebih terperinci

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 1. Semua pernyataan berikut benar, kecuali: A. Energi kimia ialah energi

Lebih terperinci

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan STOIKIOMETRI Pengertian Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia) Stoikiometri adalah hitungan kimia Hubungan

Lebih terperinci

Kimia EBTANAS Tahun 1998

Kimia EBTANAS Tahun 1998 Kimia EBTANAS Tahun 998 EBTANAS980 Diantara perubahan berikut:. besi berkarat. lilin menyala. iodium menyublim. bensin terbakar. emas melebur yang termasuk perubahan kimia A.,, B.,, C.,, D.,, E.,, EBTANAS980

Lebih terperinci

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

Elektrokimia. Tim Kimia FTP Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis ini merupakan

Lebih terperinci

SILABUS. Alokasi Sumber/ Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

SILABUS. Alokasi Sumber/ Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian SILABUS Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : X/1 Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia Alokasi Waktu : 18 jam pelajaran (untuk

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. KIMIA DASAR I PERTEMUAN 1 Tujuan Perkuliahan: Setelah proses pembelajaran ini selesai, diharapkan mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian dari larutan beserta contohnya. 2. Menjelaskan perbedaan larutan

Lebih terperinci

contoh-contoh sifat meteri Pengertian sifat kimia perubahan fisika perubahan kimia ciri-ciri reaksi kimia

contoh-contoh sifat meteri Pengertian sifat kimia perubahan fisika perubahan kimia ciri-ciri reaksi kimia MATA DIKLAT : KIMIA TUJUAN : 1. Mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis peserta didik terhadap lingkungan, alam dan sekitarnya. 2. Siswa memiliki pemahaman dan kemampuan untuk menunjang

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 01. Diketahui ion X 3+ mempunyai 10 elektron dan 14 neutron.

Lebih terperinci

kimia MINYAK BUMI Tujuan Pembelajaran

kimia MINYAK BUMI Tujuan Pembelajaran K-13 kimia K e l a s XI MINYAK BUMI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi dan pembentukan minyak bumi. 2. Memahami fraksi-fraksi

Lebih terperinci

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn 1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A D. Cu E. Zn 2. Nomor atom belerang adalah 16. Dalam anion sulfida, S 2-, konfigurasi elektronnya adalah...

Lebih terperinci

STOKIOMETRI. Kimia Kelas X

STOKIOMETRI. Kimia Kelas X STOKIOMETRI Kimia Kelas X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 12 SURABAYA 2015 STOKIOMETRI STOKIOMETRI Pada materi stokiometri, kita akan mempelajari beberapa hal seperti persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia,

Lebih terperinci

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA OLIMPIADE KIMIA INDONESIA OLIMPIADE SAINS NASIONAL SELEKSI KABUPATEN / KOTA UjianTeori Waktu 2 Jam Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Managemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

Lebih terperinci

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5 1. Pada suhu dan tekanan sama, 40 ml P 2 tepat habis bereaksi dengan 100 ml, Q 2 menghasilkan 40 ml gas PxOy. Harga x dan y adalah... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 5 Kunci : E D. 2 dan 3 E. 2 dan 5 Persamaan

Lebih terperinci

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Sumber: Dokumentasi Penerbit Air laut merupakan elektrolit karena di dalamnya terdapat ion-ion seperti Na, K, Ca 2, Cl, 2, dan CO 3 2. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah

Lebih terperinci

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK BAB TERAKHIR KIMIA MENGENAI ALKANA. kelompok II x5

TUGAS KELOMPOK BAB TERAKHIR KIMIA MENGENAI ALKANA. kelompok II x5 TUGAS KELOMPOK BAB TERAKHIR KIMIA MENGENAI ALKANA kelompok II x5 DI SUSUN OLEH: ARIEF NURRAHMAN FARID SUHADA GERRY REGUS M. HANIEF IQBAL S. ILHAM SYAHBANI ALKANA ALKANA adalah Hidrokarbon jenuh yang paling

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL. UjianTeori. Waktu: 100 menit

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL. UjianTeori. Waktu: 100 menit OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL UjianTeori Waktu: 100 menit Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 9. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

LEMBARAN SOAL 9. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) LEMBARAN SOAL 9 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion

LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion 1 IKATAN ION A. KECENDERUNGAN ATOM UNTUK STABIL Gas mulia merupakan sebutan untuk unsur golongan VIIIA. Unsur unsur ini bersifat inert (stabil). Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

KIMIA ORGANIK. = Kimia Senyawa Karbon. Kajian Struktur, Sifat, & Reaksi. Ikatan Kovalen : Rumus Kimia : CH 3 C : H = 1 : 3

KIMIA ORGANIK. = Kimia Senyawa Karbon. Kajian Struktur, Sifat, & Reaksi. Ikatan Kovalen : Rumus Kimia : CH 3 C : H = 1 : 3 KIMIA ORGANIK? = Kimia Senyawa Karbon Kajian Struktur, Sifat, & Reaksi Ikatan Kovalen : Penggunaan sepasang elektron antara dua atom Rumus Kimia : Rumus Empirik : Menggambarkan Jenis atom dan perbandingannya

Lebih terperinci

C. Reaksi oksidasi reduksi berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. Bilangan Oksidasi (biloks)

C. Reaksi oksidasi reduksi berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. Bilangan Oksidasi (biloks) 97 Nama : Kelompok : Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X 5 /2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit. Materi pokok : Konsep Redoks Standar Kompetensi : 3. Memahami sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 11 Sesi NGAN POLIMER A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali Logam alkali adalah kelompok unsur yang sangat reaktif dengan bilangan oksidasi +1,

Lebih terperinci

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA OLIMPIADE KIMIA INDONESIA OLIMPIADE SAINS NASIONAL SELEKSI KABUPATEN / KOTA UjianTeori Waktu 2 Jam Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Managemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

Lebih terperinci

BAB I HIDROKARBON. Standar Kompetensi Memahami sifat sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makro molekul.

BAB I HIDROKARBON. Standar Kompetensi Memahami sifat sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makro molekul. BAB I HIDROKARBON Standar Kompetensi Memahami sifat sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makro molekul. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa

Lebih terperinci

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution) Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi modif oleh Dr I Kartini Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution) Larutan adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih

Lebih terperinci

Struktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al.

Struktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al. Kamu tentunya pernah menyaksikan berita tentang penyalah gunaan formalin. Formalin merupakan salah satu contoh senyawa aldehid. Melalui topik ini, kamu tidak hanya akan mempelajari kegunaan aldehid yang

Lebih terperinci

RINGKASAN MATERI DAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) TATA NAMA SENYAWA HIDROKARBON (ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA)

RINGKASAN MATERI DAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) TATA NAMA SENYAWA HIDROKARBON (ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA) RINGKASAN MATERI DAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) TATA NAMA SENYAWA HIDROKARBON (ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA) Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia Persiapan UTS Semester Ganjil Doc. Name: RK13AR11KIM01UTS Doc. Version: 2016-10 halaman 1 01. Sebenarnya kimia organik dan anorganik tidaklah perlu dipisah-pisahkan,

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 9 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 9 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 9 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Isotop terdiri dari A. 13 proton, 14 elektron dan 27

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2004 CALON TIM OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2004 CALON TIM OLIMPIADE KIMIA INDONESIA SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2004 CALON TIM OLIMPIADE KIMIA INDONESIA 2005 Bidang Kimia KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter Sulistyani, M.Si sulistyani@uny.ac.id Konsep Dasar Senyawa Organik Senyawa organik adalah senyawa yang sumber utamanya berasal dari tumbuhan, hewan, atau sisa-sisa organisme

Lebih terperinci