STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI"

Transkripsi

1 BAB V STOIKIOMETRI Standar Kompetensi Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri) Kompetensi Dasar Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya. Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia. STOIKIOMETRI Dalam ilmu kimia, stoikiometri dibagi menjadi stoikiometri senyawa (komposisi) dan stoikiometri reaksi. Istilah stoikiometri berasal dari bahasa Yunani yaitu stoicheion yang berarti elemen atau unsur dan metron yang artinya mengukur. Jadi, stoikiometri dapat diartikan sebagai perhitungan kimia yaitu ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia). Konsep konsep yang mendasari perhitungan kimia adalah massa atom relatif, rumus kimia, persamaan kimia, dan konsep mol. A. Hukum hukum Dasar Kimia Berikut ini akan dipelajari beberapa hukum yang mendasari perhitungan kimia, di antaranya hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier), hukum perbandingan tetap (hukum Proust), hukum kelipatan perbandingan (hukum Dalton), dan hukum perbandingan volume (hukum Gay Lussac). 1. Hukum Lavoiser (Hukum Kekekalan Massa) Jika kita mengamati proses pembakaran kayu atau kertas, massa hasil reaksi seolaholah berkurang karena kita hanya mendapatkan abu yang jumlahnya sedikit dari sisa pembakaran. Reaksi pembakaran yang kita lakukan berlangsung pada wadah yang terbuka, sedangkan sebagian besar hasil reaksi adalah gas sehingga massa zat yang tertinggal menjadi lebih sedikit. Tetapi, jika kita melakukan pembakaran tersebut pada ruang tertutup maka massa zat sebelum dan sesudah reaksi akan sama. Gambar 1. Antoine Laurent Lavoisier/ Perancis ( ) Antoine Laurent Lavoisier telah menyelidiki massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi. Lavoisier menimbang zat sebelum bereaksi, kemudian menimbang hasil reaksinya. Ternyata massa zat sebelum dan sesudah reaksi selalu sama. Lavoisier menyimpulkan hasil penemuannya dalam suatu hukum yang disebut hukum kekekalan massa, yaitu: Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Kawat tembaga dibakar dalam pembakar bunsen sehingga terbentuk tembaga oksida (CuO), dengan persamaan: 2Cu(s) + O 2(g) 2CuO(s) Jika berat Cu semula 32 g dan CuO yang terbentuk 40 g, berapa berat O 2 yang bereaksi? Jawab: Kimia SMA kelas X 1

2 Menurut Hukum Kekekalan Massa, dalam reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa. Oleh karena itu, berat O 2 yang bereaksi adalah 40 g 32 g = 8 g 32 g Cu(s) + 8 g O 2(g) 40 g CuO(s) 2. Hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap) Pada tahun 1799, Joseph Louis proust dari Perancis melakukan eksperimen, yaitu mereaksikan gas hidrogen dan gas oksigen. Ia menemukan bahwa gas hidrogen dan gas oksigen selalu bereaksi membentuk senyawa air dengan perbandingan massa yang tetap, yaitu 1 : 8. Gambar 2. Joseph Louis Proust ( ) Tabel 1. Data hasil eksperimen Proust Berdasarkan penelitian terhadap berbagai senyawa yang dilakukannya, Proust menyimpulkan bahwa Perbandingan massa unsur-unsur dalam satu senyawa adalah tertentu dan tetap. 1. Perbandingan massa karbon (C) terhadap oksigen (O) dalam senyawa karbon dioksida (CO 2) adalah 3 : 8. Berapa gram massa karbon dioksida yang terbentuk dan sisa pereaksi, jika direaksikan: a. 6 gram karbon dengan 16 gram oksigen b. 6 gram karbon dengan 8 gram oksigen c. 3 gram karbon dengan 10 gram oksigen d. 12 gram karbon dengan 24 gram oksigen 2. Diketahui perbandingan massa kalsium dan oksigen dalam membentuk senyawa kalsium oksida adalah 5 : 2. Bila direaksikan 10 gram kalsium dan 12 gram oksigen, tentukanmassa kalsium oksida (CaO) yang terbentuk dan sisa pereaksi! 3. Perbandingan massa Fe : S dalam senyawa FeS adalah 7 : 4. Berapakah massa FeS yang terbentuk dan massa sisa pereaksi, jika direaksikan 35 gram besi dan 16 gram belerang? 4. Diketahui perbandingan massa tembaga dan oksigen dalam senyawa CuO adalah 4 : 1. Tentukan massa CuO yang terbentuk dan sisa pereaksi, jika direaksikan: a. 8 gram tembaga dengan 2 gram oksigen b. 12 gram tembaga dengan 3 gram oksigen c. 20 gram tembaga dengan 10 gram oksigen d. 32 gram tembaga dengan 5 gram oksigen 5. Sampel zink sulfida dibuat dengan tiga cara yang berbeda, yaitu dalam 3,22 gram sampel pertama terdapat 1,06 gram zink, sedangkan dalam 5,38 gram sampel kedua terdapat 1,77 gram belerang. Dalam sampel ketiga, 0,93 gram zink bereaksi dengan 0,46 gram belerang. Apakah data ini memenuhi hukum perbandingan tetap (hukum Proust)? Kimia SMA kelas X 2

3 3. Hukum Dalton (Hukum Kelipatan Berganda) Hukum Proust dikembangkan lebih lanjut oleh ilmuwan lain untuk unsur-unsur yang dapat membentuk lebih dari satu senyawa. John Dalton ( ) adalah ilmuan dari Inggris yang mengamati adanya suatu keteraturan yang terkait dengan perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa. Untuk memahami hal ini, perhatikan tabel hasil percobaan reaksi antara nitrogen dengan oksigen berikut. Gambar 3. John Dalton ( ) Tabel 2. Data hasil eksperimen Dalton Dengan massa oksigen yang sama, ternyata perbandingan massa nitrogen dalam senyawa nitrogen dioksida dan senyawa nitrogen monoksida merupakan bilangan bulat dan sederhana. Dalam NO => Nitrogen : Oksigen = 0,875 : 1 Dalam NO 2 => Nitrogen : Oksigen = 1,75 : 1 Perbandingan: Nitrogen (dalam NO) : Nitrogen (dalam NO 2) = 0,875 : 1,75 = 1 : 2 Berdasarkan hasil percobaannya, Dalton merumuskan hukum kelipatan perbandingan (hukum Dalton) yang berbunyi: Jika dua unsur membentuk dua senyawa atau lebih dan jika massa salah satu unsur dalam senyawa tersebut sama, maka perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa tersebut merupakan bilangan bulat sederhana. Berikut adalah contoh penerapan hukum kelipatan perbandingan: 1. Fosfor dan oksigen membentuk dua macam senyawa. Dalam 55 gram senyawa I terdapat 31 gram fosforus, sedangkan 71 gram senyawa II mengandung 40 gram oksigen. Tunjukkan bahwa kedua senyawa itu memenuhi hukum Dalton! 2. Unsur nitrogen dan oksigen dapat membentuk lebih dari satu senyawa, seperti NO, NO 2, N 2O 3, dan N 2O 4. Pada kondisi tertentu, 1 g nitrogen tepat bereaksi dengan 1,14 g oksigen. Pada kondisi yang lain, 1 g nitrogen tepat bereaksi dengan 2,28 g oksigen. Jelaskan bahwa data ini sesuai dengan Hukum Perbandingan Berganda. Bagaimana rumus kimia kedua senyawa itu? Kimia SMA kelas X 3

4 4. Hukum Gay Lussac (Hukum Perbandingan Volume) Joseph Louis Gay Lussac ( ) dari Perancis tertarik pada penemuan Henry Cavendish ( ) dari Inggris, yang menemukan perbandingan volume hidrogen yang bereaksi dengan oksigen membentuk air adalah 2 : 1, jika kedua gas itu diukur pada suhu (T) dan tekanan (P) yang sama. Gambar 4. Joseph Louis Gay Lussac ( ) Kemudian, pada tahun 1808 Gay Lussac melakukan percobaan terhadap berbagai reaksi dan mengamati volume gas-gas yang terlibat dalam reaksi tersebut. Pengamatan menunjukkan bahwa reaksi pada temperatur (T) dan tekanan (P) yang sama diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Pada volume tertentu gas hidrogen bereaksi dengan volume tertentu gas klorin menghasilkan gas hidrogen klorida, perbandingan volumenya adalah 1 : 1 : 2. H 2(g) + Cl 2(g) 2HCl(g) 2) Pada reaksi antara gas hidrogen dengan gas oksigen menghasilkan air, perbandingan volumenya adalah 2 : 1 : 2. 2H 2(g) + O 2(g) 2H 2O(g) 3) Pada reaksi antara gas nitrogen dengan gas hidrogen membentuk amonia, perbandingan volumenya adalah 1 : 3 : 2. N 2(g) + 3H 2(g) 2NH 3(g) Dari data tersebut, Gay Lussac menyimpulkan penemuannya sebagai Hukum Perbandingan Volume, sebagai berikut: Pada kondisi temperature (T) dan tekanan (P) yang sama, perbandingan volume gas-gas pereaksi dengan gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan yang bulat dan sederhana. Amonia dibuat dari reaksi gas hidrogen dengan gas nitrogen menurut persamaan: 3H 2(g) + N 2(g) 2NH 3(g) Jika 6 liter gas hidrogen bereaksi dengan gas nitrogen untuk membentuk amonia, hitunglah volume N 2 yang bereaksi serta volume NH 3 yang terbentuk jika diukur pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama. Jawab: Perbandingan koefisien H 2 : N 2 : NH 3 = 3 : 1 : 2. Jadi, jika H 2 = 6 L Maka: Volume N 2 = 1 x 6 L = 2 L 3 Volume NH 3 = 2 x 6 L = 4 L 3 Jadi, volume N 2 yang bereaksi = 2 L dan volume NH 3 yang terbentuk = 4 L. 1. Hitunglah volume gas metana dan karbon dioksida pada reaksi pembakaran metana berikut: gas metana + gas oksigen karbondioksida + uap air volume gas oksigen yang bereaksi adala 15 ml dan perbandingan volumenya adalah 1 : 2 : 1 : 2 2. Perhatikan persamaan reaksi berikut: 2H 2(g) + O 2(g) 2H 2O(g) Hitung volume gas hidrogen dan gas oksigen yang diperlukan untuk membuat 60 liter air! 3. Tiga liter gas propana (C 3H 8) dibakar sempurna dengan gas oksigen membentuk gas karbon dioksida dan air, sesuai persamaan reaksi berikut. C 3H 8(g) + O 2(g) CO 2(g) + H 2O(l) a. Berapa liter gas oksigen yang diperlukan? b. Berapa liter gas karbon dioksida yang terbentuk? c. Berapa liter air yang terbentuk? 4. Lima liter gas N 2O 5 terurai sesuai reaksi berikut: N 2O 5(g) N 2(g) + O 2(g) Pada suhu dan tekanan yang sama, tentukan volume gas nitrogen dan volume gas oksigen yang terbentuk! ml gas nitrogen (N 2) dan 15 ml gas oksigen (O 2) tepat habis bereaksi menjadi 10 ml gas N ao b. Tentukan rumus kimia gas N ao b tersebut! Kimia SMA kelas X 4

5 B. Hipotesis Avogadro Penemuan Gay Lussac dan hukum Dalton dikembangkan oleh seorang ahli fisika Italia, Amedeo Avogadro. Pada 1811, Avogadro menemukan bahwa gabungan dari atom-atom yang sama membentuk suatu molekul dengan kata lain Avogadro mengemukakan bahwa partikel unsur tidak harus berupa atom tunggal, tetapi dapat juga berupa molekul. Gambar 5. Amedeo Avogadro ( ) Avogadro menjelaskan hukum perbandingan volume dengan mengajukan hipotesis sebagai berikut: Pada suhu dan tekanan sama, gas-gas yang volumenya sama mengandung jumlah molekul yang sama. Dengan kata lain, perbandingan volume gas-gas yang bereaksi sama dengan koefisien reaksinya. Salah satu contoh penerapan hipotesis Avogadro adalah pada reaksi pembakaran metana. 1 molekul CH4 2 molekul O2 1 molekul CO2 2 molekul H2O Gambar 6. Reaksi pembakaran metana Dengan persamaan reaksi: CH 4(g) + 2O 2(g) CO 2(g) + 2H 2O(l) Maka perbandingan volume = perbandingan jumlah molekul = perbandingan koefisien Yaitu: 1 : 2 : 1 : 2 Suatu senyawa hidrokarbon (C xh y) yang berwujud gas terbakar menurut reaksi: C xh y(g) + O 2(g) CO 2(g) + H 2O(g) (belum setara) Dari percobaan diketahui bahwa untuk membakar 2 liter gas C xh y (T, P) diperlukan 5 liter gas oksigen (T, P) dan dihasilkan 4 liter gas karbon dioksida (T, P). Tentukan rumus molekul hidrokarbon tersebut! Jawab: Karena perbandingan volume sama dengan perbandingan koefisien reaksi, maka persamaan reaksinya menjadi: 2C xh y(g) + 5O 2(g) 4CO 2(g) +. H 2O(g) (belum setara) Jumlah atom oksigen disetarakan sehingga persamaan reaksi menjadi: 2C xh y(g) + 5O 2(g) 4CO 2(g) + 2H 2O(g) Untuk menyetarakan atom C dan H dengan cara sebagai berikut: Jadi, rumus molekul hidrokarbon tersebut adalah C 2H Dua liter (T, P) gas nitrogen (N 2) bereaksi dengan 4 liter (T, P) gas oksigen (O 2) membentuk 4 liter gas X. Tentukan rumus molekul gas X tersebut! 2. Pada penguraian sempurna 10 liter (T, P) suatu oksida nitrogen (NaOb) yang berupa gas dihasilkan 20 liter (T, P) gas nitrogen dioksida dan 5 liter (T, P) gas oksigen. Tentukan rumus molekul NaOb! 3. Pada pembakaran sempurna 5 liter (T, P) gas CxHy diperlukan 15 liter (T, P) gas oksigen dan dihasilkan 10 liter (T, P) gas karbon dioksida sesuai persamaan reaksi berikut: CxHy(g) + O 2(g) CO 2(g) + H 2O(l) (belum setara) Tentukan rumus molekul CxHy tersebut! Kimia SMA kelas X 5

6 C. Stoikiometri Reaksi reaksi Gas Hukum Gay Lussac dan hipotesis Avogadro merupakan dasar bagi stoikiometri reaksi reaksi gas. Jika pengukuran dilakukan pada temperatur dan tekanan yang sama, maka perbandingan volum gas yang terlibat dalam reaksi sama dengan koefisien reaksinya. Sehingga, jika salah satu volume komponen diketahui, maka volum komponen lainnya dapat ditentukan dengan cara berikut: volum gas ditanya = koef. gas ditanya x volum gas diketahui koef. gas diketahui Contoh 1: 5 liter gas butana (C 4H 10) dibakar sempurna menurut reaksi: C 4H 10(g) + O 2(g) CO 2(g) + H 2O(l) (belum setara) Hitunglah volume oksigen yang dibutuhkan dan volume gas karbon dioksida yang terbentuk! Jawab: 2C 4H 10(g) + 13O 2(g) 8CO 2(g) + 10H 2O(l) Volume oksigen = 13 2 x 5 = 32,5 liter Volume karbon dioksida = 8 x 5 = 20 liter 2 Contoh 2: Pada pembakaran sempurna 5 liter (T, P) campuran CH 4 dan C 2H 6 dihasilkan 7 liter (T, P) karbon dioksida. Tentukan volume masing-masing gas dalam campuran tersebut! Jawab: Persamaan setara reaksi pembakaran CH 4 dan C 2H 6 adalah: CH 4(g) + 2O 2(g) CO 2(g) + 2H 2O(l) 2C 2H 6 + 7O 2(g) 4CO 2(g) + 6H 2O(l) Missal: volume C 2H 6 = x liter volume CH 4 = (5 - x) liter 1) CH 4(g) + 2O 2(g) CO 2(g) + 2H 2O(l) (5 - x) liter (5 - x) liter 2) 2C 2H 6 + 7O 2(g) 4CO 2(g) + 6H 2O(l) 4 x liter x liter 2 = 2x liter Dari persamaan 1 dan 2, maka: volum CO 2 total = (5 - x) liter + 2x liter 7 liter = 5 + x liter x = 2 liter jadi, volume C 2H 6 = x liter = 2 liter volume CH 4 = (5 - x) liter = 3 liter 1. Gas belerang dioksida dibuat dengan reaksi antara gas belerang dan gas oksigen menurut persamaan reaksi: S(g) + O 2(g) SO 2(g) Berapa volume gas belerang (T, P) dan gas oksigen (T, P) yang diperlukan untuk membuat 50 liter gas belerang dioksida (T, P)? 2. Pada pembakaran 5 liter (T, P) alkohol menurut reaksi: C 2H 5OH(g) + O 2(g) CO 2(g) + H 2O(l) tentukan volume oksigen yang bereaksi (T, P) dan volume gas karbon dioksida yang dihasilkan (T, P)! 3. Pada pembakaran sempurna 10 liter (T, P) campuran CH 4 dan C 2H 4 dihasilkan 12 liter gas karbon dioksida sesuai reaksi: CH 4(g) + O 2(g) CO 2(g) + H 2O(l) C 2H 4(g) + O 2(g) CO 2(g) + H 2O(l) tentukan susunan volume dalam campuran tersebut! 4. Pembakaran sempurna gas metana dan etana menghasilkan gas karbondioksida dan air. Jika volum gas CH 4 dan C 2H 6 yang dibakar sama, reaksi pembakaran gas mana yang menghasilkan karbon dioksida terbanyak? Kimia SMA kelas X 6

7 UJI PEMAHAMAN 1. Berikut adalah hasil percobaan reaksi antara tembaga (Cu) dengan belerang (S) menghasilkan tembaga sulfida. Berdasarkan data hasil percobaan tersebut, berapakah perbandingan massa tembaga dan belerang dalam senyawa CuS? 2. Dua liter suatu gas hidrokarbon (CxHy) dibakar sempurna memerlukan 6 liter gas oksigen dan menghasilkan 4 liter gas karbon dioksida dan uap air. Tuliskan persamaan reaksi dan tentukan rumus kimia gas hidrokarbon tersebut! 3. Pada reaksi pembakaran 8 liter campuran gas metana (CH 4) dan propana (C 3H 8) diperlukan 25 liter gas oksigen. Berapakah volume masing-masing gas tersebut? 4. Berapa liter gas H 2 dan gas O 2 yang dibutuhkan untuk menghasilkan 15 liter uap air? Tuliskan persamaan reaksinya! 5. Pada suhu dan tekanan tertentu, gas etanol (C 2H 5OH) dibakar sempurna dengan 60 liter udara yang mengandung 20% oksigen, menurut persamaan reaksi: C 2H 5OH + O 2 CO 2 + H 2O Bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, tentukan: a. volume etanol yang dibakar b. volume gas karbon dioksida yang dihasilkan 6. Suatu bahan bakar gas terdiri dari 80% volume metana (CH 4) dan sisanya etana (C 2H 6). Hitunglah volume oksigen (T, P) yang diperlukan untuk membakar sempurna 1 liter (T, P) bahan bakar tersebut! D. Konsep Mol Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan satuan untuk menyebutkan bilangan yang besar untuk mempermudah perhitungan. Sebagai contoh satuan lusin, kilo, ons dan lain lain. Satuan jumlah zat dalam ilmu kimia disebut mol. Satu mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram C 12, yaitu 6, partikel. Jumlah partikel ini disebut sebagai bilangan Avogadro. Partikel zat dapat berupa atom, molekul, atau ion. a. 1 mol besi (Fe) mengandung 6, atom besi (partikel unsur besi adalah atom). b. 1 mol air (H 2O) mengandung 6, molekul air (partikel senyawa air adalah molekul). c. 1 mol Na + mengandung 6, ion Na + (partikel ion Na + adalah ion). Bilangan 6, disebut tetapan Avogadro dan dinyatakan dengan lambang L. L = 6, atom/molekul/ion 1) Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel Hubungan antara jumlah mol (n) dengan jumlah partikel (X) dalam zat dapat dinyatakan sebagai berikut: X = n. L X = n. 6,02 x Tentukan jumlah partikel dalam 5 mol emas murni! X = n. L X = 5. 6, = 3, atom emas 2. Hitunglah jumlah partikel dalam 0,25 mol O 2! X = n. L X = 0,25. 6, = 1, molekul O 2 Kimia SMA kelas X 7

8 1. Berapa jumlah atom karbon yang terkandung dalam 0,05 mol karbon? 2. Tentukan jumlah mol dari zat-zat berikut: a. 1, atom Cu b. 3, molekul CO 2 c ion Na + 3. Tentukan jumlah partikel dari zat-zat berikut: a. 0,05 mol H 2O b. 0,75 mol Fe c. 1,5 mol Cl - 4. Hitunglah jumlah mol NO 2 di udara yang mengandung 0,7525 x molekul! 5. Berapakah jumlah molekul amonia yang terdapat dalam 500 mol NH 3 2) Massa Molar Massa molar (m m) menyatakan massa yang dimiliki oleh 1 mol zat. Massa 1 mol zat sama dengan massa molekul relatif (Mr) zat tersebut dengan satuan gram/mol atau dengan kata lain, bilangan massa molar suatu zat sama dengan massa molekul relatifnya, yang membedakan hanya satuannya. Hubungan jumlah mol (n) dengan massa zat (m) adalah sebagai berikut: m = n. m m n = m m m dengan, m = massa zat (gram) n = jumlah mol (mol) m m = massa molar (gram/mol) 1. Hitunglah massa dari 0,75 mol urea CO(NH 2) 2! (Ar C = 12, O = 16, N = 14, dan H = 1) m m CO(NH 2) 2 = 60 g/mol m = n. m m m = 0,75 mol. 60 g = 45 g mol 1. Hitunglah jumlah mol dari: a. 2,3 gram natrium (Ar Na = 23) b. 45 gram C 6H 12O 6 (Ar C = 12, H = 1, dan O = 16) c. 35,1 gram NaCl (Ar Na = 23 dan Cl = 35,5) d. 196,5 gram seng (Ar Zn = 65,5) 2. Hitunglah massa dari: a. 0,5 mol barium (Ar Ba = 137) b. 5 mol belerang (Ar S = 32) c. 2,5 mol K 2SO 4 (Ar K = 19, S = 32, dan O = 16) d. 0,3 mol CO 2 (Ar C = 12 dan O = 16) e. 10 mol K 2Cr 2O 7 (Ar K = 39, Cr = 52, dan O = 16) 3. Tentukan Ar perak jika 5 mol perak massanya 540 gram! 4. Hitunglah jumlah partikel gas O 2 (Ar O = 16) yang memiliki massa 16 gram! 5. Hitunglah jumlah partikel gas Br 2 (Mr = 160) yang memiliki massa 1,6 g! 6. Hitunglah massa 9, molekul uap air (Ar H = 1; O = 16)! Kimia SMA kelas X 8

9 3) Volume Molar Gas Hipotesis Avogadro menyebutkan bahwa pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan mengandung jumlah partikel yang sama pula. Oleh karena 1 mol setiap gas mempunyai jumlah molekul yang sama, maka pada suhu dan tekanan yang sama pula, 1 mol setiap gas mempunyai volume yang sama. Volume per mol gas disebut volume molar dan dilambangkan V m. Volume molar gas tidak tergantung pada jenisnya, tetapi hanya pada jumlah mol serta suhu dan tekanan pengukuran. Hubungan mol dengan volum gas dapat dinyatakan sebagai berikut: V = n. V m n = V V m Dengan, V = volume gas (liter) n = jumlah mol (mol) V m = volume molar (liter/mol) Berikut merupakan beberapa keadaan yang dapat diadikan acuan dalam penentuan volume gas: a) Keadaan Standar Keadaan standar dinyatakan dengan STP (Standard Temperature and Pressure) yaitu kondisi dengan suhu 0 o C dan tekanan 1 atm. Pada keadaan STP, volume molar gas sama dengan 22,4 liter/mol. Pada keadaan STP: V m = 22,4 liter mol 1 b) Keadaan Kamar Keadaan kamar dinyatakan dengan RTP (Room Temperature and Pressure) yaitu kondisi dengan suhu 25 o C dan tekanan 1 atm. Pada keadaan STP, volume molar gas sama dengan 24 liter/mol. Pada keadaan RTP: V m = 24 liter mol 1 c) Persamaan Gas Ideal Volume gas pada suhu dan tekanan yang diketahui dapat dihitung dengan menggunakan persamaan gas yang disebut persamaan gas ideal berikut: dengan, P = tekanan gas (atm) V = volume gas (liter) n = jumlah mol (mol) R = tetapan gas (0,082 L atm mol -1 K -1 ) T = suhu mutlak gas (K) PV = nrt V = nrt P Tentukan volume dari 2 mol gas nitrogen jika diukur pada: a. keadaan standar (STP) b. keadaan kamar (RTP) c. suhu 30 C dan tekanan 1 atm d. suhu dan tekanan yang sama di mana 0,5 mol gas oksigen mempunyai volume 15 liter penyelesaian: a. Pada keadaan standar (STP),V m = 22,4 liter/mol V = n. V m V = 2 mol. 22,4 liter/mol V = 44,8 liter b. Pada keadaan kamar (RTP), Vm = 24 liter/mol V = n. V m V = 2 mol. 24 liter/mol V = 48 liter Kimia SMA kelas X 9

10 c. Pada suhu 30 C dan tekanan 1 atm, dihitung dengan PV = nrt T = = 303 K V = nrt P V = 2 mol. 0,082 L atm mol 1 K K 1 atm V = 49,692 liter d) Membandingkan Volume Gas Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas hanya bergantung pada jumlah molnya. Misalkan gas pertama dengan jumlah mol n 1 dan volume V 1 dan gas kedua dengan jumlah mol n 2 dan volume V 2, maka pada suhu dan tekanan yang sama berlaku: Tentukan volume dari 2 mol gas nitrogen jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama di mana 0,5 mol gas oksigen mempunyai volume 15 liter: n N2 V N2 = n O 2 V O2 V N2 = n N 2.V O 2 n O2 2 mol x 15 liter V N2 = 0,5 mol V N2 = 60 liter 4) Kemolaran Larutan n 1 V 1 = n 2 V 2 Kemolaran atau Molaritas (M) adalah salah satu cara menyatakan konsentrasi atau kepekatan larutan. Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan. Satuan molaritas (M) adalah mol/liter atau mmol/ml. M = n V dengan, M = kemolaran larutan (mol/lliter) n = jumlah mol (mol) V = volume larutan (liter) Tentukan jumlah mol yang terdapat dalam 200 ml larutan urea 0,5 M! M = n V n = M x V n = 0,5 mol liter x 0,2 liter n = 0,1 mol 1. Tentukan volume dari 0,25 mol gas oksigen pada suhu 27 C dan tekanan 1 atm! 2. Tentukan volume dari 5 mol gas karbon dioksida pada keadaan standar (STP)! 3. Berapakah volume dari 0,75 mol gas belerang yang diukur pada suhu dan tekanan yang sama pada saat 3 mol gas nitrogen volumenya 12 liter? 4. Berapakah volume dari 2,5 mol gas nitrogen dioksida pada keadaan kamar (RTP)? Kimia SMA kelas X 10

11 5. Tentukan volume dari 0,2 mol gas hidrogen yang diukur pada: a. keadaan standar (STP) b. keadaan kamar (RTP) c. suhu 28 C dan tekanan 1 atm d. suhu dan tekanan yang sama pada saat 2 mol gas karbon monoksida volumenya 25 liter 6. Berapakah molaritas larutan yang dibuat dengan melarutkan 5,85 gram NaCl (Ar Na = 23, Cl = 35,5) dalam 500 ml air? 7. Hitunglah massa NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) yang harus dilarutkan untuk membuat 100 ml larutan NaOH 0,1 M! 8. Tentukan molaritas larutan dari: a. 0,8 mol dalam 250 ml larutan NaCl b. 0,5 mol dalam ml larutan KOH 9. Tentukan molaritas larutan yang dibuat dengan melarutkan: a. 50 gram CaCO3 (Ar Ca = 40, C = 12, dan O = 16) dalam 250 ml air b. 11,6 gram Mg(OH)2 (Ar Mg = 24, O = 16, dan H = 1) dalam 2 liter air 10. Berapakah volume air yang dibutuhkan untuk melarutkan 2 mol KOH (Ar K = 39, O = 16, dan H = 1) untuk membuat larutan KOH 0,05 M? 11. Berapakah massa zat terlarut dalam 500 ml larutan Ca(OH) 2 0,1 M (Ar Ca = 40, O = 16, dan H = 1)? 12. Berapa jumlah molekul N 2 yang terdapat dalam 5,6 L gas N 2 diukur pada keadaan STP? Tugas! Buatlah jembatan mol yang menggambarkan hubungan mol dengan jumlah partikel, massa, volume serta kemolaran zat! UJI PEMAHAMAN 1. Suatu senyawa massanya 22 g dan jumlah molnya 0,5 mol. Berapa Mr senyawa itu? 2. Suatu senyawa dengan massa 12 g dan jumlah molekul 2, molekul. Tentukan massa molekul relatif senyawa tersebut! 3. Berapa volume gas X yang diukur pada keadaan standar jika massa gas tersebut 34 g dan massa molar 17 g mol 1? 4. Pada suhu dan tekanan sama, berapa volume gas CO 2 yang diukur pada keadaan 1 liter gas NO yang massanya 14 g? 5. Diketahui massa atom relatif (Ar) C = 12, N = 14, O = 16, dan H = 1. Tentukan volume standar (STP) dari: a. 4,4 gram gas CO 2 b. 4 mol O 2 c. 6,8 gram NH 3 d. 1, molekul H 2 6. Diketahui Ar C = 12, N = 14, O = 16, S = 16, H = 1, dan Fe = 56. Tentukan massa dari: a. 4,48 liter gas dinitrogen pentaoksida (STP) b. 5 mol CO(NH 2) 2 c. 0,6 mol gas SO 2 (RTP) d. 6, atom besi 7. Tentukan jumlah partikel dari: a. 3 mol molekul H 2O b. 2 liter gas oksigen pada 27 C dan tekanan 1 atm c. 3,2 gram O 2 (Ar O = 16) d. 40 gram CaCO 3 (Ar Ca = 40, C = 12, dan O = 16) e. 6,72 liter gas NO 2 (STP) 8. Tentukan molaritas larutan urea (CO(NH 2) 2) (Ar C = 12, O = 16, N = 14, dan H = 1) yang dibuat dengan melarutkan 24 gram dalam 500 ml air! Kimia SMA kelas X 11

12 9. Pada suhu dan tekanan tertentu (T, P), 4,4 gram CO 2 bervolume 10 liter. Pada suhu dan tekanan yang sama, tentukan volume dari 19,2 gram gas SO 2 (Ar C = 12, O = 16, dan S = 32)! 10. Berapakah volume dari 12,8 gram gas SO 2 (Ar S = 32, O = 16) yang diukur pada suhu 28 C dan tekanan 1 atm? 11. Tentukan volume dari 0,5 mol gas CO yang diukur pada suhu 30 C dan tekanan 1 atm! 12. Berapakah massa C 6H 12O 6 yang dibutuhkan untuk membuat 2 liter larutan C 6H 12O 6 0,05 M (Ar C = 12, H = 1, O = 16)? E. Stoikiometri Senyawa 1) Kadar Unsur dalam Senyawa Dengan mengetahui jenis dan massa dari setiap komponen penyusun zat, kita dapat mengetahui komposisi zat tersebut. Komposisi zat dinyatakan dalam persen massa (% massa) atau disebut juga kadar. Perhitungan persen massa untuk setiap komponen dapat menggunakan persamaan berikut: Persen % massa komponen = massa komponen massa zat X 100% Seorang ahli kimia melakukan analisis terhadap sampel kimia dan dia menemukan bahwa sampel seberat 65 gram tersebut mengandung 48 gram karbon, 9 gram hidrogen, dan 8 gram oksigen. Nyatakan komposisi zat tersebut dalam persen massa! % massa C = % massa C = % massa H = massa C massa zat 48 gram 65 gram massa H massa zat x 100% x 100% = 73, 85 % x 100% % massa H = 9 gram x 100% = 13,85% 65 gram % massa O = massa O massa zat x 100% % massa C = 8 gram x 100% = 12, 30% 65 gram Kadar unsur atau komponen penyusun suatu senyawa juga dapat ditentukan melalui rumus kimia senyawanya, yaitu menggunakan massa atom relatif (Ar) unsur dan massa molekul relatif (Mr) senyawanya. Secara umum, untuk menghitung kadar atau persen massa unsur dalam suatu senyawa digunakan persamaan berikut: kadar Unsur = angka indeks X Ar unsur Mr senyawa X 100% Untuk menentukan massa unsur unsur penyusun suatu senyawa, dan massa senyawa tersebut diketahui maka dapat digunakan persamaan berikut: massa Unsur = angka indeks X Ar unsur Mr senyawa X massa senyawa Tentukan kadar unsur C, H, dan O dalam senyawa glukosa (C 6H 12O 6)! (Ar C = 12, H = 1, dan O = 16)! Kimia SMA kelas X 12

13 kadar C = kadar C = kadar H = kadar H = kadar O = kadar C = 6 X Ar C Mr C 6 H 12 O 6 6 X X Ar H Mr C 6 H 12 O 6 12 X X Ar O Mr C 6 H 12 O 6 6 X X 100% X 100% = 40% X 100% X 100% = 6,7% X 100% X 100% = 53,3% 1. Satu sampel suatu zat mengandung 2,4 gram karbon, 3,2 gram oksigen, 5,6 gram nitrogen, dan 0,8 gram hidrogen. Nyatakan komposisi zat tersebut dalam persen massa! 2. Tentukan kadar C dan N dalam urea (CO(NH 2) 2)! (Ar C = 12, O = 16, N = 14, dan H = 1) 3. Berapakah massa oksigen yang diperlukan untuk membuat 500 kg air? (Ar H = 1 dan O = 16) 4. Berapakah massa kalsium yang terdapat dalam 250 kg CaCO 3? (Ar Ca = 40, C = 12, dan O = 16) 5. Unsur nitrogen dan oksigen bereaksi, dan dapat membentuk lebih dari satu macam senyawa.tentukan besarnya persentase unsur nitrogen dan oksigen dalam senyawa NO, NO 2, N 2O, N 2O 3, dan N 2O 5 (Ar N = 14 dan O = 16)! 6. Berapakah massa asam fosfat (H 3PO 4) yang dibuat dari 6,2 gram fosfat (Ar H = 1, P = 31, dan O = 16)? 7. Analisis sampel menunjukkan terdapat 40% kalsium, 12 % karbon, dan 48% oksigen. Jika diketahui massa sample tersebut adalah 25 gram, tentukan massa setiap unsur dalam sampel tersebut! 2) Menentukan Rumus Kimia Zat Rumus kimia menunjukkan jenis atom/unsur dan jumlah relatif masing masing unsur yang terdapat dalam zat. Jumlah unsur yang terdapat dalam zat ditunjukkan dengan angka indeks. Rumus kimia zat dapat dibedakan menjadi rumus empiris dan rumus molekul. Rumus molekul menyatakan jenis dan jumlah atom atom dalam satu molekul, sedangkan rumus empiris menyatakan perbandingan paling sederhana dari atom atom dalam suatu molekul. Tabel 1. Contoh Rumus Molekul dan Rumus Empiris Senyawa Senyawa Rumus Molekul Rumus Empiris Benzena C 6H 6 CH Glukosa C 6H 12O 6 CH 2O Propena C 3H 6 CH 2 Amonia NH 3 NH 3 a. Menentukan Rumus Empiris Rumus empiris merupakan perbandingan paling sederhana dari atom atom unsur penyusun suatu senyawa. Hal yang penting untuk menentukan rumus empiris suatu senyawa adalah menghitung jumlah mol yaitu perbandingan paling sederhana mol unsur unsur penyusun senyawa. Sebanyak 3 gram senyawa organik mengandung 1,2 gram karbon, 0,2 gram hidrogen dan sisanya adalah oksigen. Tentukan rumus empiris senyawa tersebut, jika diketahui Ar H = 1; C = 12; dan O = 16! i) Menentukan jumlah mol masing-masing unsur n = m m m 1,2 g Jumlah mol C = = 0,1 mol Jumlah mol H = 0,2 g = 0,2 mol Jumlah mol O = 1,6 g = 0,1 mol 12 g/mol 1 g/mol 16 g/mol Kimia SMA kelas X 13

14 ii) Menentukan perbandingan mol unsur - unsur Perbandingan mol C : mol H : mol O = 0,1 : 0,2 : 0,1 = 1 : 2 : 1 Sehingga, rumus empiris senyawa tersebut adalah CH 2O. 1. Tentukan rumus empiris dari asam asetat, pentena, propane, urea dan karbon dioksida! 2. Suatu senyawa mengandung 32,4 % natrium; 22,6 % belerang; dan sisanya oksigen (Ar Na = 23, S = 32, dan O =16). Tentukanlah rumus empiris senyawa tersebut! 3. Suatu senyawa nitrogen oksida terdiri dari 7 gram nitrogen dan 12 gram oksigen (Ar N = 14 dan O = 16). Tentukan rumus empiris nitrogen oksida tersebut! 4. Suatu senyawa mengandung 32,4 % natrium; 22,6 % belerang; dan sisanya oksigen (Ar Na = 23, S = 32, dan O =16). Tentukanlah rumus empiris senyawa tersebut! 5. Suatu senyawa mengandung 52,14% C; 13,03% H; dan 34,75% O. (Ar: C=12, H=1, O=16). Tentukan rumus perbandingan senyawa itu! b. Menentukan Rumus Molekul Rumus molekul rumus kimia yang menunjukkan jumlah atom dari masing masing unsur dalam suatu senyawa. Pada dasarnya rumus molekul merupakan kelipatan-kelipatan dari rumus empirisnya. Sehingga, hubungan rumus empiris (RE) dan rumus molekul (RM) dapat dituliskan sebagai berikut: Rumus empiris n = Rumus Molekul Nilai n dapat ditentukan jika rumus empiris dan massa molekul relatif (Mr) zat diketahui. Mr Rumus molekul = n x Mr Rumus Empiris Suatu senyawa dengan rumus empiris CH (Ar C = 12 dan H = 1) mempunyai Mr = 26. Tentukan rumus molekul senyawa tersebut! Mr = n (Ar C + Ar H) 26 = n = n (12 + 1) n = 2 Jadi, rumus molekul senyawa tersebut adalah (CH)2 = C2H2. 1. Suatu senyawa memiliki rumus empiris C 4H 9 dan massa molekul relatif 114 g/mol. Tentukan rumus molekul senyawa tersebut! 2. Suatu senyawa memiliki rumus molekul CH3. Jika molekul tersebut memiliki massa molekul relatif 30. Tentukan rumus molekulnya. 3. Suatu senyawa memiliki komposisi massa sebagai berikut: 54% C; 10% H; dan 36% O. Jika Mr senyawa tersebut 266 g/mol. Tentukan: a. rumus empiris; b. rumus molekul; dan c. massa C, H, dan O jika massa senyawa 28 gram. 4. Suatu hidrokarbon CxHy yang berbentuk gas terdiri dari 80% karbon dan sisanya hidrogen. Tentukan rumus empiris senyawa tersebut. Jika diketahui massa dari 1 liter senyawa itu (STP) adalah 1,34 gram, tentukan rumus molekul senyawa hidrokarbon tersebut! 5. Senyawa CxHyOz tersusun dari 40% karbon, 6, 67% hidrogen, dan sisanya oksigen. Jika Mr senyawa tersebut adalah 90, tentukan rumus molekul senyawa tersebut! 6. Suatu senyawa organik dengan Mr = 60 tersusun dari 40% karbon; 6,6% hidrogen; dan sisanya oksigen (Ar C=12; H = 1; O = 16). Tentukan rumus molekul senyawa tersebut! 7. Senyawa hidrokarbon mengandung 90% C, sisanya H. Tentukan rumus empiris hidrokarbon tersebut, jika Mr hidrokarbon = 40. Bagaimana rumus molekulnya? Kimia SMA kelas X 14

15 F. Stoikiometri Reaksi 1) Koefisien Reaksi Koefisien reaksi merupakan perbandingan jumlah partikel dari zat yang terlibat dalam reaksi. Oleh karena 1 mol setiap zat mengandung jumlah partikel yang sama, maka perbandingan jumlah partikel sama dengan perbandingan jumlah mol. Jadi, koefisien reaksi merupakan perbandingan jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi. Dengan pengertian tersebut, maka banyaknya zat yang diperlukan atau dihasilkan dalam reaksi kimia dapat dihitung dengan menggunakan persamaan reaksi setara. Apabila jumlah mol salah satu zat yang bereaksi diketahui, maka jumlah mol zat yang lain dalam reaksi itu dapat ditentukan dengan menggunakan perbandingan koefisien reaksinya. mol zat ditanya = koef. zat ditanya x mol zat diketahui koef. zat diketahui Aluminium larut dalam larutan asam sulfat menghasilkan larutan aluminium sulfat dan gas hidrogen. Persamaan reaksinya: 2Al(s) + 3H 2SO 4(aq) Al 2(SO 4) 3(aq) + 3H 2(g) Berapa mol gas hidrogen dan mol larutan aluminium sulfat yang dihasilkan jika digunakan 0,5 mol aluminium? 2Al(s) + 3H 2SO 4(aq) Al 2(SO 4) 3(aq) + 3H 2(g) 0,5 mol perbandingan koefisien Al : H 2SO 4 : Al 2(SO 4) 3 : H 2 adalah 2 : 3 : 1 : 3 Jumlah mol gas hidrogen = 3 x 0,5 mol = 0,75 mol 2 Jumlah mol larutan aluminium sulfat = 1 x 0,5 mol = 0,25 mol ,6 gram besi (Ar Fe = 56) dilarutkan dalam larutan asam klorida sesuai reaksi: Fe(s) + HCl(aq) FeCl 3(aq) + H 2(g) Tentukan volume H 2 yang dihasilkan pada keadaan standar (STP)! 2. Sebanyak 32 gram kalsium karbida (CaC 2) dilarutkan dalam air menghasilkan gas asetilena (C 2H 2) menurut reaksi: CaC 2(s) + H 2O(l) Ca(OH) 2(s) + C 2H 2(g) Tentukan: a. mol CaC 2 b. massa Ca(OH) 2 yang dihasilkan c. volume gas asetilena yang dihasilkan pada keadaan standar (Ar Ca = 40, C = 12, O = 16, dan H = 1) 3. Diketahui persamaan reaksi: Mg(s) + HCl(aq) MgCl 2(aq) + H 2(g) Jika Mg yang bereaksi adalah 2 mol, hitunglah: a. mol HCl yang bereaksi, b. volum gas H 2 yang dihasilkan pada STP. 4. Gas propana C 3H 8 direaksikan dengan gas oksigen menghasilkan gas karbon dioksida dan air. Jika C 3H 8 yang bereaksi adalah 4,4 gram, pada STP, tentukan: a. volum O 2 yang bereaksi, b. volum CO 2 yang dihasilkan, c. massa H 2O yang dihasilkan. 5. Logam aluminium dapat bereaksi dengan larutan HCl menghasilkan larutan AlCl 3 dan gas H 2. Berapa gram gas H 2 yang terbentuk dan jumlah molekul hidrogen dari 9 gram aluminium? ( Ar Al = 27, H = 1). 6. Pada saat korek api gas dinyalakan, reaksi yang terjadi adalah: C 4H 10(g) + O 2(g) CO 2(g) + H 2O(l) Jika pada reaksi itu dihasilkan 88 gram gas CO 2, hitunglah massa C 4H 10 yang bereaksi! ( Ar C = 12, O = 16, H = 1) Kimia SMA kelas X 15

16 2) Menentukan Rumus Kimia Hidrat Hidrat adalah zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian dari struktur kristalnya. 1. Terusi (CuSO 4.5 H 2O): tembaga(ii) sulfat pentahidrat 2. Gipsum (CaSO 4.2 H 2O): kalsium sulfat dihidrat 3. Garam inggris (MgSO 4.7H 2O): magnesium sulfat heptahidrat 4. Soda hablur (Na 2CO 3.10H 2O): natrium karbonat dekahidrat Jika suatu senyawa hidrat dipanaskan, maka ada sebagian atau seluruh air kristalnya dapat dilepas (menguap). Jika suatu hidrat dilarutkan dalam air, maka air kristalnya akan lepas. CuSO 4.5H 2O(s) CuSO 4(aq) + 5H 2O(l) Gambar 7. CuSO 4.5H 2O (kiri) dan CuSO 4 (kanan) Sebanyak 5 gram hidrat dari tembaga(ii) sulfat (CuSO 4.xH 2O) dipanaskan sampai semua air kristalnya menguap. Jika massa padatan tembaga (II) sulfat yang terbentuk adalah 3,2 gram, tentukan rumus hidrat tersebut! (Ar Cu = 63,5, S = 32, O = 16, dan H = 1). Massa H 2O = 5 gram 3,2 gram = 1,8 gram Mol CuSO 4 = m m m = Mol H 2O = m m m = 3,2 g 159,5 g/mol 1,8 g 18 g/mol = 0,02 mol = 0,1 mol Persamaan reaksi pemanasan CuSO 4.xH 2O: CuSO 4.xH 2O(s) CuSO 4(aq) + xh 2O(l) 0,02 mol 0,1 mol Perbandingan mol CuSO4 : H2O = 0,02 mol : 0,1 mol = 1 : 5 Karena perbandingan mol = perbandingan koefisien, maka x = 5. Jadi, rumus hidrat tersebut adalah CuSO 4.5H 2O. 1. Sebanyak 10 gram hidrat besi (II) sulfat dipanaskan sehingga diperoleh senyawa anhidratnya sebanyak 5,47 gram. Tentukan rumus hidrat senyawa tersebut! 2. 24,0 gram magnesium sulfat anhidrat bergabung dengan 25,2 gram air membentuk senyawa magnesium sulfat hidrat. Tentukan rumus senyawa hidrat tersebut. ( Mr MgSO 4 = 120, H 2O = 18) 3) Pereaksi Pembatas Di dalam suatu reaksi kimia, perbandingan mol zat-zat pereaksi yang ditambahkan tidak selalu sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini menyebabkan ada zat pereaksi yang akan habis bereaksi lebih dahulu yang disebut sebagai pereaksi pembatas. 1 mol larutan natrium hidroksida direaksikan dengan 1 mol larutan asam sulfat sesuai reaksi: 2NaOH(aq) + H 2SO 4(aq) Na 2SO 4(aq) + 2H 2O(l) Tentukan: a. pereaksi pembatas Kimia SMA kelas X 16

17 b. pereaksi yang sisa c. mol H 2O yang dihasilkan 2NaOH(aq) + H 2SO 4(aq) Na 2SO 4(aq) + 2H 2O(l) m : 1 mol 1 mol r : 1 mol 0,5 mol 0,5 mol 1 mol s : - 0,5 mol 0,5 mol 1 mol a. Pereaksi pembatasnya adalah NaOH b. Pereaksi sisanya adalah H 2SO 4 c. Mol H 2O yang dihasilkan adalah 1 mol ml larutan Ca(OH) 2 0,1 M direaksikan dengan 100 ml larutan HCl 0,1 M sesuai reaksi: Ca(OH) 2(aq) + HCl(aq) CaCl 2(aq) + H 2O(l) Tentukan pereaksi pembatas! 2. Perhatikan persamaan reaksi berikut: N 2(g) + 3H 2(g) 2NH 3(s) Jika 1 mol N 2 direaksikan dengan 2 mol H 2, tentukan: a. pereaksi pembatas! b. jumlah mol yang tersisa! c. jumlah mol NH 3! 3. Di dalam bejana tertutup, 44,8 L gas NH 3 direaksikan dengan 89,6 L gas O 2 pada STP dengan reaksi: NH 3(g) + O 2(g) N 2(g) + H 2O(g). a. Hitung volum gas N 2 yang dihasilkan. b. Hitung volum H 2O yang dihasilkan. c. Hitung volum gas yang tersisa gram aluminium dibakar dengan 160 gram gas oksigen untuk membentuk aluminium oksida, Al 2O 3. Berapa gram Al 2O 3 terbentuk dan massa unsur yang tersisa? ( Ar Al = 27, O = 16) gram logam magnesium direaksikan dengan 0,5 mol asam sulfat menghasilkan magnesium sulfat dan gas hidrogen. Hitung: a. massa magnesium sulfat yang dihasilkan, b. volum gas H 2 yang dihasilkan pada STP, c. jumlah mol zat yang tersisa. Uji Kompetensi Bab 5 1. Persentase massa kalsium dalam batu kapur (CaCO 3) adalah.... (ArCa = 40, C = 12, O =16) a. 12% b. 16% c. 40% d. 48% e. 60% 2. Volum 3 gram gas C 2H 6 pada STP adalah.... ( Ar C = 12, H = 1) a. 3,5 liter b. 7 liter c. 14 liter d. 2,24 liter e. 28 liter 3. Pada suhu dan tekanan yang sama, 1 L gas berikut yang memiliki massa paling besar adalah....( ArH = 1, C = 12, O = 16, S = 32, N = 14) a. NH 3 b. CO 2 c. CH 4 d. NO 2 e. SO 2 4. Jumlah apa yang sama di antara satu mol etanol C 2H 5OH dengan satu mol etana C 2H 6? a. Massa b. Volum pada STP c. Jumlah atom d. Jumlah ikatan e. Jumlah molekul 5. Natrium hidrogen karbonat jika dipanaskan terurai dengan reaksi: 2NaHCO 3(s) Na 2CO 3(s) + CO 2(g) + H 2O(g). Jika 5 mol sampel NaHCO 3 dipanaskan, maka volum gas CO2 yang dihasilkan adalah (dik: Volum molar gas = 24 L).... a. 24 L b. 60 L c. 36 L d. 72 L e. 48 L ml gas NH 3 bereaksi dengan 20 ml gas oksigen (O 2) pada STP dengan reaksi: 4NH 3(g)+ 3O 2(g) 2N 2(g) + 6H 2O(l).Volum oksigen yang bereaksi adalah.... a. 0 ml b. 15 ml c. 5 ml d. 10 ml e. 7,5 ml 7. Senyawa hidrida XH 3 mengandung 90% unsur X. Ar dari X adalah.... a. 8 b. 90 c. 27 d. 118 e. 30 Kimia SMA kelas X 17

18 8. Reaksi besi (II) sulfida dengan gas oksigen berlangsung menurut reaksi: FeS(s) + O 2(g) Fe 2O 3(s) + SO 2(g) Jika bereaksi 8,8 gram FeS murni (Ar Fe = 56, O = 16, S = 32), gas SO 2 yang dihasilkan pada keadaan standar (STP) adalah. a. 24,2 liter b. 2,24 liter c. 22,4 liter d. 1,12 liter e. 2,42 liter 9. Suatu senyawa organik terdiri dari 40% C, 6,67% H, dan sisanya oksigen. Jika Ar C = 12, H = 1, O = 16 dan massa molekul senyawa tersebut 60, maka rumus molekul senyawa tersebut adalah. a. CH 4O b. CH 2O c. C 2H 5OH d. CH 3COOH e. CH 3COH 10. Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang memiliki volume yang sama akan memiliki jumlah partikel yang sama. Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum.... a. Gay Lussac b. Avogadro c. Dalton d. Proust e. Lavoisier 11. Jika dalam 8 liter gas CO 2 (P, T) terdapat 6, molekul gas tersebut, maka pada suhu dan tekanan yang sama, 1, molekul gas NO 2 akan menempati ruang yang volumenya.... a. 0,2 liter b. 2 liter c. 8 liter d. 16 liter e. 20 liter 12. Massa yang terkandung dalam 3 mol urea (CO(NH 2) 2) (Ar C = 12, O = 16, N = 14, dan H = 1) adalah.... a. 60 gram b. 120 gram c. 150 gram d. 180 gram e. 240 gram 13. Untuk membuat 500 ml larutan NaOH dengan konsentrasi 0,2 M diperlukan NaOH (Ar Na = 23, O = 16, dan H = 1) sebanyak.... a. 2 gram b. 10 gram c. 4 gram d. 16 gram e. 8 gram 14. Diketahui reaksi: Mg(s) + CuSO 4(aq) MgSO 4(aq) + Cu(s) Bila 6 gram magnesium tepat habis bereaksi dengan larutan CuSO4 (Ar Mg = 24, Cu = 63,5), maka dihasilkan tembaga sebanyak.... a. 7,94 gram b. 48 gram c. 15,88 gram d. 63,5 gram e. 31,75 gram 15. Berdasarkan reaksi: Pb(NO 3) 2(aq) + 2KI(aq) PbI 2(s) + 2KNO 3(aq) bila 30 ml larutan Pb(NO 3) 2 0,1 M direaksikan dengan 20 ml larutan KI 0,4 M, maka massa endapan PbI 2 (Ar Pb = 207, I = 127) yang terbentuk adalah... a. 0,692 gram b. 2,766 gram c. 1,383 gram d. 3,688 gram e. 1,844 gram 16. Dalam kompor gas, 5 mol propana dibakar dengan 5 mol gas oksigen menghasilkan CO 2(g) sebanyak... a. 3 mol b. 5 mol c. 10 mol d. 15 mol e. 30 mol 17. Volume 0,5 mol gas oksigen yang diukur pada 25 C dan 1 atm adalah... a. 11,2 liter b. 22,4 liter c. 24,44 liter d. 28,25 liter e. 30,00 liter 18. Unsur-unsur yang membentuk dua atau lebih senyawa harus merupakan kelipatan bilangan bulat dan sederhana. Pernyataan ini dikenal dengan Hukum a Lavoisier b Proust c Dalton d Avogadro e Gay Lussac 19. Jika x ml gas H 2 direaksikan dengan 3x ml gas Cl 2 maka gas HCl yang dibentuk sebanyak... a. x ml b. 2x ml c. 3x ml d. 4x ml e. 3x 2 ml 20. Volume O 2 yang dibutuhkan untuk pembakaran campuran 5 liter CH 4 dan 5 liter C 2H 4 adalah.... a. 5 liter b. 20 liter c. 10 liter d. 25 liter e. 15 liter 21. Hukum perbandingan tetap dikemukakan oleh.... a. Avogadro b. Proust c. Dalton d. Newton e. Lavoisier 22. Pernyataan di bawah ini yang dikemukakan oleh Gay Lussac adalah.... a. energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan b. massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap c. perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa selalu tetap d. volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi pada T dan P sama berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana e. pada T dan P sama, semua gas bervolume sama mengandung jumlah molekul yang sama 23. Pada suhu dan tekanan tertentu, m molekul H 2S bervolume 0,25 liter. Pada suhu dan tekanan yang sama, volume dari 4m molekul NH 3 adalah.... a. 0,25 liter b. 1,5 liter c. 0,5 liter Kimia SMA kelas X 18

19 d. 2 liter e. 1 liter 24. Pada suhu dan tekanan tertentu, 2 liter gas nitrogen mengandung n molekul gas nitrogen. Pada suhu dan tekanan yang sama, jumlah molekul gas oksigen yang volumenya 10 liter adalah.... a. n molekul gas oksigen b. 2n molekul gas oksigen c. 3n molekul gas oksigen d. 4n molekul gas oksigen e. 5n molekul gas oksigen 25. Gas hidrokarbon (CxHy) bervolume 3 liter tepat dibakar sempurna dengan 18 liter oksigen menghasilkan 12 liter gas karbon dioksida sesuai reaksi: C xh y + O 2 CO 2 + H 2O (belum setara) Rumus molekul hidrokarbon tersebut adalah.... a. C 5H 12 b. C 4H 8 c. C 5H 10 d. C 3H 8 e. C 4H Sebanyak 6 liter campuran gas metana (CH 4) dan gas etana (C 2H 6) dapat dibakar sempurna dengan 19 liter gas oksigen pada suhu dan tekanan yang sama. Persamaan reaksinya: CH 4 + 3O 2 CO 2 + 2H 2O 2C 2H 6 + 7O 2 4CO 2 + 6H 2O Volume gas CH 4 dan C 2H 6 berturut-turut adalah.... liter. a. 1 dan 5 b. 2 dan 4 c. 5 dan 1 d. 2 dan 3 e. 4 dan Suatu campuran terdiri dari 60% volume gas N 2 dan 40% volume gas O 2. Perbandingan molekul gas N 2 dan O 2 dalam campuran itu adalah.... a. 3 : 2 b. 16 : 21 c. 4 : 3 d. 2 : 3 e. 21 : Pada suhu dan tekanan tertentu, 10 liter gas NO bereaksi dengan 5 liter gas O 2, sehingga menghasilkan 10 liter gas N xo y pada suhu dan tekanan yang sama. Rumus molekul senyawa N xo y adalah.... a. NO 2 b. N 2O 5 c. N 2O 4 d. N 2O e. N 2O Pada suhu 25 C dan tekanan 1 atm diketahui kadar oksigen dalam udara adalah 20%. Reaksi pembakaran karbon: C + O 2 CO 2 Pada pembakaran karbon dengan 100 liter udara dihasilkan gas karbon dioksida sebanyak... a. 10 liter b. 80 liter c. 20 liter d. 100 liter e. 50 liter 30. Logam aluminium yang dapat dihasilkan dari kg bauksit murni menurut reaksi: 2Al 2O 3(s) 4Al(s) + 3O 2(g) (Ar Al = 27 dan O = 16) adalah.... a kg b kg c kg d kg e kg 31. Sebanyak 11,2 gram serbuk besi (Fe) dipanaskan secara sempurna dengan 6,4 gram serbuk belerang (S), sesuai reaksi: Fe + S FeS Senyawa besi (II) sulfida (FeS) yang terbentuk sebanyak.... a. 6,4 g b. 17,6 g c. 11,2 g d. 22,4 g e. 12,8 g 32. Perbandingan massa magnesium dengan massa oksigen dalam senyawa magnesium oksida adalah 3 : 2. Jika 12 gram magnesium direaksikan dengan 6 gram oksigen, maka massa magnesium oksida (MgO) yang terbentuk adalah.... a. 6 g b. 21 g c. 10 g d. 30 g e. 15 g 33. Diketahui data percobaan pembentukan senyawa pirit sebagai berikut. Massa Besi (Fe) Massa Belerang (S) Massa pirit (FeS) 7 gram 8 gram 15 gram 14 gram 16 grm 40 gram 21 gram 24 gram 45 gram Perbandingan Fe : S adalah. a. 1 : 2 b. 5 : 8 c. 2 : 3 d. 7 : 8 e. 4 : Satu liter campuran gas terdiri dari 60% volume metana (CH 4) dan sisanya gas etana (C 2H 6) dibakar sempurna sesuai reaksi: CH 4 + 3O 2 2CO 2 + 2H 2O 2C 2H 6 + 7O 2 4CO 2 + 6H 2O Volume gas oksigen yang dibutuhkan adalah.... a. 2,4 l b. 3,0 l c. 2,6 l d. 3,2 l e. 2,8 l 35. Jika diketahui massa atom relatif H = 1, S = 32, O = 16 dan massa molekul relatif (NH 4) 2SO 4 = 132, maka massa atom relatif N adalah. a. 7 b. 20 c. 12 d. 28 e Diketahui Ar C = 12, O = 16, Na = 23, dan S = 32. Gas-gas berikut ini mempunyai massa 32 gram, kecuali.... a. 0,4 mol SO 3 b. 0,5 mol C 4H 10 c. 2 mol CH 4 d. 1 mol O 2 e. 0,5 mol SO Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat ((NH 4) 3PO 4) (Ar N = 14, H = 1, dan P = 31) adalah.... a. 0,05 mol b. 0,25 mol c. 0,15 mol d. 1,10 mol e. 0,20 mol Kimia SMA kelas X 19

20 38. Jika diketahui Ar Ca = 40, C = 12, O = 16 dan bilangan Avogadro = 6, , maka 50 gram CaCO 3 mempunyai jumlah molekul.... a. 3, b. 3, c. 6, d. 3, e. 1, Pada senyawa K 2Cr 2O 7 (Ar K = 39, Cr = 52, O = 16), kadar oksigen adalah a. 12% b. 42% c. 28% d. 62% e. 38% 40. Dalam kg urea (CO(NH 2) 2) terkandung unsur nitrogen sebesar.... a. 250 kg b. 650 kg c. 300 kg d. 700 kg e. 500 kg 41. Sebanyak 305 kg pupuk ZA ((NH 4) 2SO 4) (Ar N = 14, H = 1, S = 32, dan O = 16) disebar secara merata pada sawah seluas 1 hektar ( m 2 ). Massa nitrogen yang diperoleh setiap 10 m 2 tanah adalah.... a. 35 gram b. 140 gram c. 65 gram d. 210 gram e. 105 gram 42. Dalam 100 gram pupuk urea (CO(NH 2) 2) terdapat 22,4 gram nitrogen (Ar C = 12, O = 16, N = 14, H = 1). Kadar nitrogen dalam pupuk urea tersebut adalah.... a. 96% b. 23,3% c. 48% d. 22,4% e. 44,8% 43. Suatu senyawa mempunyai rumus empiris (CH 2O)n dengan massa molekul relatif 180 (Ar C = 12, H = 1, dan O = 16). Rumus molekul senyawa tersebut adalah.... a. CH 2O b. C 4H 6O 4 c. C 2H 2O 2 d. C 6H 12O 6 e. C 3H 6O Suatu senyawa hidrokarbon mempunyai rumus empiris CH 2 (Ar C = 12 dan H = 1). Jika 5,6 liter (STP) gas tersebut mempunyai massa 14 gram, maka rumus molekul gas tersebut adalah.... a. C 2H 4 b. C 4H 8 c. C 2H 6 d. C 5H 10 e. C 3H Suatu senyawa oksida nitrogen N xo y mengandung 63,16% nitrogen dan 36,84% oksigen (Ar N = 14 dan O = 16). Senyawa tersebut adalah.... a. NO b. N 2O 3 c. N 2O d. N 2O 5 e. NO Sebanyak 0,37 gram senyawa organik C xh yo z (Ar C = 12, H = 1, dan O = 16) dibakar sempurna menghasilkan 0,88 gram CO2 dan 0,45 gram H2O sesuai reaksi: C xh yo z + O 2 CO 2 + H 2O (belum setara) Rumus kimia senyawa organik tersebut adalah.... a. CH 3OH b. C 4H 9OH c. C 2H 5OH d. CH 3COOH e. C 3H 7OH 47. Pada kristalisasi 3,19 gram tembaga (II) sulfat (CuSO 4) terbentuk 4,99 gram hidrat CuSO 4.xH 2O (Ar Cu = 63,5, S = 32, O = 16, dan H = 1). Harga x adalah..... a. 3 b. 6 c. 4 d. 7 e Apabila kristal BaCl 2.x H 2O (Ar Ba = 137, Cl = 35,5, H = 1, dan O = 16) mengandung 14,75% air kristal, maka rumus yang tepat untuk kristal tersebut adalah.... a. BaCl 2.H 2O b. BaCl 2.4H 2O c. BaCl 2.2H 2O d. BaCl 2.5H 2O e. BaCl 2.3H 2O 49. Pada pembakaran sempurna 6 gram C 2H 6 (Ar C = 12 dan O = 16) sesuai reaksi: 2C 2H 6(g) + 7O 2(g) 4CO 2(g) + 6H 2O(l) gas CO 2 yang dihasilkan pada keadaan standar (STP) adalah.... a. 2,24 liter b. 8,96 liter c. 4,48 liter d. 11,2 liter e. 6,72 liter 50. Reduksi besi (III) oksida dengan CO menghasilkan besi sesuai reaksi: Fe 2O 3 + 3CO 2Fe + 3CO 2 Untuk menghasilkan 11,2 kg besi dibutuhkan Fe 2O 3 (Ar Fe = 56 dan O = 16) sebanyak.... a. 22 kg b. 16 kg c. 20 kg d. 15 kg e. 18 kg Kimia SMA kelas X 20

21 Kimia SMA kelas X 21

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 Pilihlah jawaban yang paling benar LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 TATANAMA 1. Nama senyawa berikut ini sesuai dengan rumus kimianya, kecuali. A. NO = nitrogen oksida B. CO 2 = karbon dioksida C. PCl

Lebih terperinci

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2 HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2 HUKUM DASAR KIMIA 1) Hukum Kekekalan Massa ( Hukum Lavoisier ). Yaitu : Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum

Lebih terperinci

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI BAB V KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI Dalam ilmu fisika, dikenal satuan mol untuk besaran jumlah zat. Dalam bab ini, akan dibahas mengenai konsep mol yang mendasari perhitungan kimia (stoikiometri). A. KONSEP

Lebih terperinci

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2! BAB 7 STOKIOMETRI A. Massa Molekul Relatif Massa Molekul Relatif (Mr) biasanya dihitung menggunakan data Ar masing-masing atom yang ada dalam molekul tersebut. Mr senyawa = (indeks atom x Ar atom) Contoh:

Lebih terperinci

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol A. PENDAHULUAN Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol Hukum dasar kimia merupakan hukum dasar yang digunakan dalam stoikiometri (perhitungan kimia), antara lain: 1) Hukum Lavoisier atau hukum kekekalan massa.

Lebih terperinci

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

Stoikiometri. OLEH Lie Miah Stoikiometri OLEH Lie Miah 1 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KARAKTERISTIK MATERI KESULITAN BELAJAR SISWA STANDAR KOMPETENSI Memahami hukum-hukum dasar Kimia dan penerapannya dalam perhitungan

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10 SMA IPA Kelas 0 A. Massa Atom. Massa Atom Relatif (Ar) Massa atom relatif (Ar) merupakan perbandingan massa atom dengan massa satu atom yang tetap. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut. sma

Lebih terperinci

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X ) SKL 2 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk memecahkan masalah dalam perhitungan kimia. o Menganalisis persamaan reaksi kimia o Menyelesaikan perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum dasar kimia

Lebih terperinci

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Bab V Perhitungan Kimia Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Jumlah permen dalam stoples dapat diketahui jika berat dari satu permen dan seluruh permen diketahui. Cara

Lebih terperinci

Bab IV Hukum Dasar Kimia

Bab IV Hukum Dasar Kimia Bab IV Hukum Dasar Kimia Sumber: Silberberg, Chemistry :The Molecular Nature of Matter and Change Kalsium karbonat ditemukan pada beberapa bentuk seperti pualam, batu koral, dan kapur. Persen massa unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB V PERHITUNGAN KIMIA

BAB V PERHITUNGAN KIMIA BAB V PERHITUNGAN KIMIA KOMPETENSI DASAR 2.3 : Menerapkan hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro serta konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia (stoikiometri ) Indikator : 1. Siswa dapat menghitung

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. 1.HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER "Massa zat-zat sebelum

Lebih terperinci

BAB 5 HUKUM DASAR KIMIA

BAB 5 HUKUM DASAR KIMIA BAB 5 HUKUM DASAR KIMIA Dalam ilmu kimia perlu dipelajari massa dan volume zat-zat yang bereaksi dan zat yang dihasilkan dalam suatu reaksi kimia. Studi tentang hubungan-hubungan kuantitatif dalam suatu

Lebih terperinci

STOKIOMETRI. Kimia Kelas X

STOKIOMETRI. Kimia Kelas X STOKIOMETRI Kimia Kelas X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 12 SURABAYA 2015 STOKIOMETRI STOKIOMETRI Pada materi stokiometri, kita akan mempelajari beberapa hal seperti persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia,

Lebih terperinci

Soal 5 Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat ((NH4)3PO4) (Ar N = 14, H = 1, dan P = 31) adalah. A. 0,05 mol

Soal 5 Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat ((NH4)3PO4) (Ar N = 14, H = 1, dan P = 31) adalah. A. 0,05 mol Bank Soal Stoikiometri Kimia Bagian 2 Soal 1 Satu liter campuran gas terdiri dari 60% volume metana (CH4) dan sisanya gas etana (C2H6) dibakar sempurna sesuai reaksi: CH4 + 3 O2 2 CO2 + 2 H2O 2 C2H6 +

Lebih terperinci

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar LOGO Stoikiometri Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar Konsep Mol Satuan jumlah zat dalam ilmu kimia disebut mol. 1 mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram C 12,

Lebih terperinci

Emas yang terbentuk sebanyak 20 gram, jika ArAu = 198, maka tentukan Ar M!

Emas yang terbentuk sebanyak 20 gram, jika ArAu = 198, maka tentukan Ar M! 1. Suatu senyawa mengandung kadar unsur (% berat) sebagai berikut : S = 35,97%; O = 62,9%; dan H = 1,13%. Rumus molekul senyawa tersebut adalah. 2. Gas hidrogen dapat dibuat dari reaksi antara logam magnesium

Lebih terperinci

KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono

KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono Semester Gasal 2012/2013 STOIKIOMETRI 2 STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi

Lebih terperinci

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan STOIKIOMETRI Pengertian Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia) Stoikiometri adalah hitungan kimia Hubungan

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI. Oleh. Sitti Rahmawati S.Pd.

STOIKIOMETRI. Oleh. Sitti Rahmawati S.Pd. STOIKIOMETRI Oleh Sitti Rahmawati S.Pd Copyright oke.or.id Artikel ini boleh dicopy,diubah, dikutip, di cetak dalam media kertas atau yang lain, dipublikasikan kembali dalam berbagai bentuk dengan tetap

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI A. HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA B. PERHITUNGAN KIMIA

STOIKIOMETRI A. HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA B. PERHITUNGAN KIMIA 4 STOIKIOMETRI A. HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA B. PERHITUNGAN KIMIA Kata Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani, stoicheion yang berarti unsur (partikel) dan metron yang berarti pengukuran. Stoikiometri menggambarkan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 6 BAB IV STOIKIOMETRI A. HUKUM GAY LUSSAC Bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, volum gas yang bereaksi dan volum gas hasil reaksi berbanding

Lebih terperinci

Materi Pokok Bahasan :

Materi Pokok Bahasan : STOIKIOMETRI Kompetensi : Memiliki kemampuan untuk menginterpretasikan serta menerapkan dalam perhitungan kimia. Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya dan terbiasa menggunakan

Lebih terperinci

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan A. PERSAMAAN REAKSI ION Reaksi Dan Stoikiometri Larutan Persamaan reaksi ion adalah persamaan reaksi yang menjelaskan bagaimana reaksi antar-ion terjadi pada elektrolit. Persamaan reaksi ion terdiri dari:

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia Hukum Dasar Perhitungan Kimia - Latihan Soal Doc. Name: RK13AR10KIM0801 Version : 2016-11 halaman 1 01. Pernyataan yang paling sesuai tentang hukum Lavoisier (A) Jumlah

Lebih terperinci

Tugas Kimia STOIKIOMETRI

Tugas Kimia STOIKIOMETRI Tugas Kimia STOIKIOMETRI NAMA ANGGOTA : 1. Nyoman Dharma Triyasa (10) 2. Komang Jnana Shindu Putra (17) 3. I.G.A Dharsasasmitha Yani (19) 4. Ni Putu Riska Valentini (25) 5. Putu Ayu Rosita Octaviani (26)

Lebih terperinci

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

Reaksi dan Stoikiometri Larutan Reaksi dan Stoikiometri Larutan A. PERSAMAAN REAKSI ION Persamaan reaksi ion adalah persamaan reaksi yang menjelaskan bagaimana reaksi antar-ion terjadi pada larutan elektrolit. Persamaan reaksi ion terdiri

Lebih terperinci

Tabel Hasil Analisis Kebenaran Konsep pada Objek Penelitian

Tabel Hasil Analisis Kebenaran Konsep pada Objek Penelitian 202 Lampiran B Label Pengertian stoikiometri Pengertian massa atom Perhitungan massa atom Tabel Hasil Analisis pada Objek Penelitian Penjelasan pada Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani (stoicheion,

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia K1 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia Stoikiometri - Soal Doc. Name:RK1AR10KIM0901 Version : 2016-10 halaman 1 1. Jika diketahui massa atom C-12= p gram dan massa 1 atom unsur X adalah a gram. Massa atom

Lebih terperinci

1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro

1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro - - 1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro 1. Hukum Lavoisier (Hukum Kekekalan Massa) : Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi

Lebih terperinci

Stoikhiometri : dan metron = mengukur. Membahas tentang : senyawa) senyawa (stoikhiometri. (stoikhiometri. reaksi)

Stoikhiometri : dan metron = mengukur. Membahas tentang : senyawa) senyawa (stoikhiometri. (stoikhiometri. reaksi) STOIKHIOMETRI Stoikhiometri : Dari kata Stoicheion = unsur dan metron = mengukur Membahas tentang : hub massa antar unsur dalam suatu senyawa (stoikhiometri senyawa) dan antar zat dalam suatu reaksi (stoikhiometri

Lebih terperinci

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI 1. RUMUS KIMIA 2. MENULISKAN PERSAMAAN KIMIA YANG BALANS 3. HUBUNGAN MASSA DALAM REAKSI KIMIA 4. REAKTAN PEMBATAS 5. HASIL PERSENTASE Reaktan (Pereaksi) Produk (Hasil

Lebih terperinci

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi elektron sebagai berikut: P : 2 8 7 S : 2 8 8 Q : 2 8 8

Lebih terperinci

Hukum Dasar Ilmu Kimia Sumber :

Hukum Dasar Ilmu Kimia Sumber : A Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) Hukum Dasar Ilmu Kimia Sumber : wwwe-dukasinet Pernahkah Anda memperhatikan sepotong besi yang dibiarkan di udara terbuka, dan pada suatu waktu kita akan menemukan,

Lebih terperinci

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur LOGO STOIKIOMETRI Marselinus Laga Nur Materi Pokok Bahasan : A. Konsep Mol B. Penentuan Rumus Kimia C. Koefisien Reaksi D. Hukum-hukum Gas A. Konsep Mol Pengertian konsep mol Hubungan mol dengan jumlah

Lebih terperinci

MODUL STOIKIOMETRI 1

MODUL STOIKIOMETRI 1 MODUL STOIKIOMETRI 1 1. Pengertian Mol Mol merupakan suatu satuan jumlah, yang berasal dari kata moles yang artinya sejumlah massa / sejumlah kecil massa, hampir sama dengan lusin. 1 mol = 6,02 X 10 23

Lebih terperinci

soal stoikiometri larutan I. KEGIATAN: 1. Logam aluminium sebanyak 2,7 gram direaksikan dengan larutan asam sulfat. Hitunglah: (a) Volume gas yang

soal stoikiometri larutan I. KEGIATAN: 1. Logam aluminium sebanyak 2,7 gram direaksikan dengan larutan asam sulfat. Hitunglah: (a) Volume gas yang soal stoikiometri larutan I. KEGIATAN: 1. Logam aluminium sebanyak 2,7 gram direaksikan dengan larutan asam sulfat. Hitunglah: (a) Volume gas yang dihasilkan pada t,p tertentu bila 8 gram gas oksigen volumenya

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 KIMIA

Antiremed Kelas 10 KIMIA Antiremed Kelas 10 KIMIA Persiapan UAS 1 Kimia Doc Name: AR10KIM01UAS Version : 2016-07 halaman 1 01. Partikel berikut yang muatannya sebesar 19 1,6 10 C dan bermassa 1 sma (A) elektron (B) proton (C)

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS

LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS \usepackage{chemmacros} \ch{n2 \gas{} + 3 H2 \gas{} ->2 NH3 \gas{} } Stoikimiometri Membahas tentang hubungan massa antar unsur

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia Stoikiometri Larutan - Soal Doc. Name: RK13AR11KIM0601 Doc. Version : 2016-12 01. Zat-zat berikut ini dapat bereaksi dengan larutan asam sulfat, kecuali... (A) kalsium

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 Kimia

Antiremed Kelas 10 Kimia Antiremed Kelas 10 Kimia Stokiometri - Latihan Soal Doc. Name:K1 AR10KIM0901 Version : 201-09 halaman 1 1. Jika diketahui massa atom C-12= p gram dan massa 1 atom unsur X adalah a gram. Massa atom relatif

Lebih terperinci

HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA

HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA Mata Pelajaran : Kimia Kelas : X (Sepuluh) Nomor Modul : Kim.X.06 Penulis : Dorthy Hariandja, S.Pd. Penyunting Materi : Drs. Darsef, M.Si Penyunting Media : Drs.

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut.

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut. STOIKIOMETRI Istilah STOIKIOMETRI berasal dari kata-kata Yunani yaitu Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). STOIKIOMETRI akhirnya mengacu kepada cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran

Lebih terperinci

A. HUKUM PERBANDINGAN VOLUM DAN HIPOTESIS AVOGADRO*

A. HUKUM PERBANDINGAN VOLUM DAN HIPOTESIS AVOGADRO* Di muka kita telah membahas tentang jenis perubahan materi. Bagian dari Kimia yang membahas hubungan kuantitatif (jumlah) antara zat-zat yang terlibat dalam suatu perubahan kimia atau reaksi kimia dikenal

Lebih terperinci

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI A. STANDAR KOMPETENSI Mendiskripsikan hukumhukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia. B. Kompetensi Dasar : Menuliskan nama senyawa anorganik

Lebih terperinci

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA 1. Asas Lavoiser atau kekekalan massa jumlah sebelum dan setelah reaksi kimia adalah tetap 2. Hukum Gas Ideal P V = nrt Dengan P adalah tekanan (atm),

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 Kimia

Antiremed Kelas 11 Kimia Antiremed Kelas 11 Kimia Stoikiometri Larutan - Latihan Soal Doc. Name: AR11KIM0699 Doc. Version : 2012-07 01. Zat-zat berikut ini dapat bereaksi dengan larutan asam sulfat, kecuali... (A) kalsium oksida

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI BAB V. IV. Peta Konsep

STOIKIOMETRI BAB V. IV. Peta Konsep BAB V STOIKIOMETRI I. Standar Kompetensi Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri) II. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik

Lebih terperinci

6.1 HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA

6.1 HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA 6.1 HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA 1. Hukum kekekalan massa oleh Antoine Laurent Lavoiser (1789). Lavoiser mengemukakan pernyataan yang disebut hukum kekekalan massa, yang berbunyi : Pada reaksi kimia, massa

Lebih terperinci

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 1. Semua pernyataan berikut benar, kecuali: A. Energi kimia ialah energi

Lebih terperinci

BAB IV HUKUM DASAR KIMIA

BAB IV HUKUM DASAR KIMIA BAB IV HUKUM DASAR KIMIA KOMPETENSI DASAR : 2.1 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan Indikator : 1. Membuktikan berdasarkan percobaan bahwa massa zat sebelum

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI Konsep mol

STOIKIOMETRI Konsep mol STOIKIOMETRI Konsep mol Dalam hukum-hukum dasar materi ditegaskan bahwa senyawa terbentuk dari unsur bukan dengan perbandingan sembarang tetapi dalam jumlah yang spesifik, demikian juga reaksi kimia antara

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ILMU KIMIA

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ILMU KIMIA SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ILMU KIMIA BAB II HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA, STOIKIOMETRI Prof. Dr. Sudarmin, M.Si Dra. Woro Sumarni, M.Si Cepi Kurniawan, M.Si, Ph.D KEMENTERIAN

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI LARUTAN. Andian Ari Anggraeni, M.Sc

STOIKIOMETRI LARUTAN. Andian Ari Anggraeni, M.Sc STOIKIOMETRI LARUTAN Andian Ari Anggraeni, M.Sc A.1. MASSA ATOM RELATIF (A r ) DAN MASSA MOLEKUL RELATIF (M r ) Dari percobaan diketahui bahwa perbandingan massa hidrogen dan oksigen dalam air adalah 1

Lebih terperinci

WEEK 3, 4 & 5 Bag 3:STOIKIOMETRI. Joko Sedyono Benyamin

WEEK 3, 4 & 5 Bag 3:STOIKIOMETRI. Joko Sedyono Benyamin WEEK 3, 4 & 5 Bag 3:STOIKIOMETRI Joko Sedyono Benyamin 1 Diskripsi Stoikiometri adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif/jumlah zat yang terlibat dalam reaksi kimia. Kata ini berasal

Lebih terperinci

Menuliskan nama senyawa kimia

Menuliskan nama senyawa kimia 81 Bab 6. Stoikiometri Standar Kompetensi Memahami terjadinya ikatan kimia Memahami konsep mol Kompetensi Dasar Menuliskan nama senyawa kimia Menjelaskan konsep mol Menerapkan hukum Gay Lussac dan hukum

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS )

LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS ) LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS ) 1. Sebanyak 2 gram suatu logam alkali tanah dilarutkan dalam asam klorida menghasilan 1,25 liter gas hidrogen ( T,P ).Pada ( T,P ) yang sama 5,6 gram N 2 mempunyai volume

Lebih terperinci

Stoikiometri. Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia.

Stoikiometri. Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia. Stoikiometri Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia. Bilangan Avogadro Stoikometri: pengukuran kuantitatif sehingga perlu

Lebih terperinci

HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA

HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page of 8 HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA Mata Pelajaran K e l a s Nomor Modul Penulis : Kimia : X : Kim.X.04 : Ernavita M.Pd Sekolah Menengah Atas

Lebih terperinci

TATA NAMA SENYAWA, PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA, & HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA

TATA NAMA SENYAWA, PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA, & HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA Bidang: KIMIA DASAR Materi ini dapat diunduh di https://arisarianto.wordpress.com Materi tambahan lainnya, kunjungi portal https://school.quipper.com/id/index.html buka kelas khusus SMAN MODEL TERPADU

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 6 BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA A. Rumus Kimia Rumus kimia merupakan kumpulan lambang atom dengan komposisi tertentu. Rumus kimia terdiri dari

Lebih terperinci

Rumus Kimia. Mol unsur =

Rumus Kimia. Mol unsur = Rumus Kimia Menentukan Rumus Kimia Zat Rumus kimia zat dapat dibedakan menjadi rumus empiris dan rumus molekul. Rumus empiris dapat ditentukan dengan menghitung mol komponen penyusun zat dengan menggunakan

Lebih terperinci

Stoikiometri. Bab 3. Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Secara Mikro atom & molekul.

Stoikiometri. Bab 3. Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Secara Mikro atom & molekul. Bab 3 Stoikiometri Secara Mikro atom & molekul Secara Makro gram Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Perjanjian internasional: 1 atom 12 C beratnya 12 sma Jika ditimbang

Lebih terperinci

BAB III STOIKIOMETRI

BAB III STOIKIOMETRI BAB III STOIKIOMETRI A. Standar Kompetensi: Memahami tentang ilmu kimia dan dasar-dasarnya serta mampu menerapkannya dalam kehidupan se-hari-hari terutama yang berhubungan langsung dengan kehidupan. B.

Lebih terperinci

kimia Kelas X KONSEP MOL I K-13 A. Persamaan Reaksi

kimia Kelas X KONSEP MOL I K-13 A. Persamaan Reaksi K-13 Kelas X kimia KNSEP ML I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami persamaan reaksi kimia dan komponen-komponennya. 2. Memahami cara

Lebih terperinci

TATA NAMA SENYAWA DAN PER- SAMAAN REAKSI

TATA NAMA SENYAWA DAN PER- SAMAAN REAKSI TATA NAMA SENYAWA DAN PER- SAMAAN REAKSI A. RUMUS KIMIA B. TATA NAMA SENYAWA ANRGANIK C. PERSAMAAN REAKSI Materi tersusun oleh atom-atom, misalnya tembaga, jika tembaga kita potong menjadi dua bagian masing-masing

Lebih terperinci

Soal ini terdiri dari 25 soal PG (50 poin) dan 6 soal essay (88 poin)

Soal ini terdiri dari 25 soal PG (50 poin) dan 6 soal essay (88 poin) Bidang Studi Kode Berkas : Kimia : KI-T01 (soal) Soal ini terdiri dari 25 soal PG (50 poin) dan 6 soal essay (88 poin) Tetapan Avogadro N A = 6,022 10 23 partikel.mol 1 Tetapan Gas Universal R = 8,3145

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 HASIL PENELITIAN BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data hasil penelitian, persentase kemampuan siswa kelas dalam menyelesaikan soal-soal persamaan reaksi kimia dapat dilihat pada tabel dibawah

Lebih terperinci

Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma).

Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Bab 3 Stoikiometri Secara Mikro atom & molekul Secara Makro gram Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Perjanjian internasional: 1 atom 12 C beratnya 12 sma Jika ditimbang

Lebih terperinci

BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA 4 00 43 KATA PENGANTAR Pendidikan Menengah

Lebih terperinci

Soal Hukum Dasar Kimia Kelas X

Soal Hukum Dasar Kimia Kelas X Author : Sri Utami Publish : 23-09-2011 11:34:08 Soal Hukum Dasar Kimia Kelas X Hukum Dasar Kimia 1. Ilmuwan yang menyatakan bahwa perbandingan massa unsur unsur dalam suatu senyawa tertentu selalu tetap

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 9. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

LEMBARAN SOAL 9. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) LEMBARAN SOAL 9 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Bandung. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas X dan XI yang telah mempelajari

Lebih terperinci

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr SOAL LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H 2 SO 4 0.05 M dibutuhkan larutan H 2 SO 4 5 M sebanyak ml A. 5 ml B. 10 ml C. 2.5 ml D. 15 ml E. 5.5 ml : A Mencari volume yang dibutuhkan pada proses

Lebih terperinci

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 BAB I MATERI Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Materi dapat berupa benda padat, cair, maupun gas. A. Penggolongan

Lebih terperinci

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air. III. REAKSI KIMIA Tujuan 1. Mengamati bukti terjadinya suatu reaksi kimia. 2. Menuliskan persamaan reaksi kimia. 3. Mempelajari secara sistematis lima jenis reaksi utama. 4. Membuat logam tembaga dari

Lebih terperinci

Abdul Wahid Surhim 2014

Abdul Wahid Surhim 2014 Abdul Wahid Surhim 2014 Kerangka Pembelajaran Persamaan Kimia Pola Reaktivitas Kimia Berat Atom dan Molekul Mol Rumus Empirik dari Analisis Informasi Kuantitatif dari Persamaan yang Disetarakan Membatasi

Lebih terperinci

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN PENURUNAN TEKANAN UAP Penurunan Tekanan Uap adalah selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh larutan. P = P - P P = Penurunan Tekanan Uap P = Tekanan

Lebih terperinci

Contoh Soal & Pembahasan Reaksi Kesetimbangan

Contoh Soal & Pembahasan Reaksi Kesetimbangan Soal No.1 Contoh Soal & Pembahasan Reaksi Kesetimbangan Reaksi kimia ada yang berlangsung searah (berkesudahan) dan ada yang dapat balik (bolak-balik). Jelaskan perbedaanya disertai dengan contoh-contohnya.

Lebih terperinci

BAB I STOIKHIOMETRI I - 1

BAB I STOIKHIOMETRI I - 1 BAB I STOIKHIOMETRI 1.1 PENDAHULUAN Setiap zat, unsur, senyawa dalam kimia mempunyai nama dan rumus uniknya sendiri. Cara tersingkat untuk memerikan suatu reaksi kimia adalah dengan menuliskan rumus untuk

Lebih terperinci

1. Isilah Biodata anda dengan lengkap (di lembar Jawaban) Tulis dengan huruf cetak dan jangan disingkat!

1. Isilah Biodata anda dengan lengkap (di lembar Jawaban) Tulis dengan huruf cetak dan jangan disingkat! Petunjuk : 1. Isilah Biodata anda dengan lengkap (di lembar Jawaban) Tulis dengan huruf cetak dan jangan disingkat! 2. Soal Teori ini terdiri dari dua bagian: A. 30 soal pilihan Ganda : 60 poin B. 5 Nomor

Lebih terperinci

TERMOKIMIA. Hukum Hess Perubahan entalpi reaksi tetap sama, baik berlangsung dalam satu tahap maupun beberapa tahap.

TERMOKIMIA. Hukum Hess Perubahan entalpi reaksi tetap sama, baik berlangsung dalam satu tahap maupun beberapa tahap. TERMOKIMIA (Teori) Entalpi adalah jumlah total energi kalor yang terkandung dalam suatu materi Reaksi Eksoterm Menghasilkan kalor Melepas energi Perubahan entalpi negatif Reaksi Endoterm Menyerap kalor

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H 2 SO 4 0.05 M dibutuhkan larutan H 2 SO 4 5 M sebanyak ml a. 5 ml b. 10 ml c. 2.5 ml d. 15 ml e. 5.5 ml 2. Konsentrasi larutan yang

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H2SO4 0.05 M dibutuhkan larutan H2SO4 5 M sebanyak ml a. 5 ml b. 10 ml c. 2.5 ml d. 15 ml e. 5.5

Lebih terperinci

MATERI adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang ( punya volume )

MATERI adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang ( punya volume ) MATERI adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang ( punya volume ) Perubahan materi 1. perubahan fisis a) perubahan yang tidak menghasilkan zat baru b) perubahan bentuk dan wujud tanpa

Lebih terperinci

UJIAN MASUK BERSAMA (UMB) Mata Pelajaran : Kimia Tanggal : 07 Juni 009 Kode Soal : 9. Penamaan yang tepat untuk : CH CH CH CH CH CH OH CH CH adalah A. -etil-5-metil-6-heksanol B.,5-dimetil-1-heptanol C.

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

STOIKIOMETRI _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA STOIKIOMETRI _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA 1. Hukum-Hukum Dasar 2. Persamaan Gas Ideal 3. Persamaan Kimia 4. Yield STOIKIOMETRI

Lebih terperinci

KIMIA DASAR. Ashfar Kurnia, M.Farm., Apt.

KIMIA DASAR. Ashfar Kurnia, M.Farm., Apt. KIMIA DASAR Ashfar Kurnia, M.Farm., Apt. ILMU KIMIA Kimia Ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang MATERIyang meliputi: Struktur materi Susunan materi Sifat materi Perubahan materi Energi yang menyertai

Lebih terperinci

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Gambar 1.1 Proses kenaikan titik didih Sumber: Jendela Iptek Materi Pada pelajaran bab pertama ini, akan dipelajari tentang penurunan tekanan uap larutan ( P), kenaikan titik

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) LEMBARAN SOAL 11 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Bab ini peneliti menganalisis hasil penelitian, yaitu isi buku Teks Kimia SMA Kelas X jilid 1 Materi Pokok Stoikiometri karangan Unggul Sudarmo yang diterbitkan oleh Erlangga

Lebih terperinci

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2 SIMULASI UJIAN NASIONAL 2. Diketahui nomor atom dan nomor massa dari atom X adalah 29 dan 63. Jumlah proton, elektron, dan neutron dalam ion X 2+ (A) 29, 27, dan 63 (B) 29, 29, dan 34 (C) 29, 27, dan 34

Lebih terperinci

Reaksi dalam larutan berair

Reaksi dalam larutan berair Reaksi dalam larutan berair Drs. Iqmal Tahir, M.Si. iqmal@gadjahmada.edu Larutan - Suatu campuran homogen dua atau lebih senyawa. Pelarut (solven) - komponen dalam larutan yang membuat penuh larutan (ditandai

Lebih terperinci

UN SMA IPA Kimia. Kode Soal 305

UN SMA IPA Kimia. Kode Soal 305 UN SMA IPA Kimia Kode Soal 305 Doc.name : UNSMAIPAKIM305 Version : 2012-12 halaman 1 1. Di antara hal-hal di bawah ini : 1. besi berpilar 2. pagar di cat 3. belerang meleleh 4. nasi jadi basi 5. bel berdering

Lebih terperinci

BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA

BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA 1 BAB IV 1. Sebanyak 4 gram padatan Cu dicampurkan ke dalam 2 gram padatan belerang di dalam wadah dalam volume pelarut tertentu. Apabila percobaan

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) LEMBARAN SOAL 4 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Di antara unsur-unsur 12 P, 16 Q, 19 R, 34 S dan 53

Lebih terperinci

a. Ion c. Molekul senyawa e. Campuran b. Molekul unsur d. Unsur a. Air c. Kuningan e. Perunggu b. Gula d. Besi

a. Ion c. Molekul senyawa e. Campuran b. Molekul unsur d. Unsur a. Air c. Kuningan e. Perunggu b. Gula d. Besi A. PILIHAN GANDA 1. Molekul oksigen atau O2 merupakan lambang dari partikel a. Ion c. Molekul senyawa e. Campuran b. Molekul unsur d. Unsur 2. Di antara zat berikut yang merupakan unsur ialah... a. Air

Lebih terperinci

TRY OUT SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2010 TIM OLIMPIADE KIMIA INDONESIA 2011 Waktu: 150 Menit PUSAT KLINIK PENDIDIKAN INDONESIA (PKPI) bekerjasama dengan LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SSCIntersolusi

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! KIMIA X SMA 103 S AL TES SEMESTER I I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Partikel penyusun inti atom terdiri dari... a. proton dan elektron b. proton dan netron c. elektron dan netron d. elektron

Lebih terperinci