Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar"

Transkripsi

1

2 Kata Pengantar L aporan Akuntabilitas Kinerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar Tahun Anggaran 2016 disusun sebagai tindak lanjut Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Permenpan dan RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar merupakan pertanggungjawaban Kepala Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar kepada Sekretaris Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sepanjang tahun 2016 sesuai dengan penetapan kinerja yang telah ditetapkan. Laporan ini menggambarkan hasil pelaksanaan kegiatan yang mengacu pada Permenkes Nomor 2351/Menkes/Per/2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor Nomor 530/MENKES/PER/IV/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan. Melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja ini juga diharapkan dapat mengkomunikasikan hal-hal riil dan obyektif dari pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar terkait dengan DIPA Tahun 2016, maupun pengelolaan sumber daya yang ada dan dalam wewenangnya yang pada akhirnya dapat menjadi bahan masukan untuk penyusunan LAKIP dan penyempurnaan serta pembinaan selanjutnya dilingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam proses penyusunan laporan ini. Selanjutnya kami harapkan masukan serta umpan balik dari semua pihak demi peningkatan kinerja BPFK Makassar di masa mendatang. Makassar, Januari 2017 Kepala BPFK Makassar Ir. Hj. Nuraeni M NIP Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar i

3 Daftar Isi KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii IHKTISAR EKSEKUTIF... iii BAB I : PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. MAKSUD DAN TUJUAN C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI D. ORGANISASI DAN TATA LAKSANA E. SUMBER DAYA... 4 F. HAMBATAN DAN KENDALA... 8 G. SISTIMATIKA PENULISAN BAB II : PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KERJA TAHUNAN B. PENETAPAN KINERJA BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI B. REALISASI ANGGARAN BAB IV : PENUTUP LAMPIRAN Lampiran 1: Rencana Kinerja Tahunan Lampiran 2: Kontrak Kinerja Lampiran 3: Penetapan Kinerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar ii

4 Ikhtisar Eksekutif L aporan Akuntabilitas Kinerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar Tahun Anggaran 2016 memuat gambaran secara garis besar tentang tugas pokok dan fungsi serta pelaksanan kegiatan tahun 2016 dalam mendukung Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan dan Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik. Selain itu Laporan kinerja ini juga merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada BPFK Makassar atas penggunaan anggaran. Secara umum untuk tahun 2016 realisasi pencapaian target untuk masing-masing indikator kinerja ratarata mencapai 100% bahkan sejumlah indikator terutama yang terkait dengan pelayanan pengujian dan kalibrasi pencapaiannya melebihi target yang telah ditetapkan antara lain: Peningkatan PNBP, Jumlah Fasyankes yang dilayani, Tingkat Produktifitas Alat yang dikalibrasi, dan Pekerja radiasi yang termonitor radiasinya. Namun demikian masih terdapat indikator yang pencapainnya belum sesuai target yaitu Penerbitan Sertifikat/LHU sesuai jadwal dan Terlaksananya MOU dengan Fasyankes. Untuk kedua indikator ini, tidak tercapainya target lebih banyak dipengaruhi oleh kendala terbatasnya SDM serta Alat Uji dan Kalibrasi yang menyebabkan layanan terhadap sejumlah fasyankes mengalami keterlambatan. Dari segi keuangan, alokasi anggaran yang tersedia dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp ,- dengan realisasi pada Tahun 2016 sebesar Rp ,- atau sebesar 84,36%. Sementara untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 150% dari target sebesar Rp ,-. Adapun hambatan yang ditemui dalam proses pencapaian kinerja secara umum masih lebih didominasi oleh adanya keterbatasan SDM dan peralatan yang dibutuhkan untuk mendukung kelancaran pelayanan dan roda organisasi BPFK Makassar. Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar iii

5 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG P embangunan kesehatan pada dasarnya menjalankan amanat UUD 1945 yang merupakan kehendak dari seluruh rakyat Indonesia. Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan. Tercapainya tujuan pembangunan nasional merupakan tanggung jawab dan kehendak seluruh rakyat Indonesia. Dalam menghadapi makin ketatnya persaingan bebas pada era global, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan. Salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan kualitas sumberdaya tersebut adalah kesehatan. Dengan adanya perubahan paradigma dalam pembangunan kesehatan yang dikenal dengan paradigma sehat serta kebijakan pembangunan yang berwawasan kesehatan maka hal tersebut di atas diharapkan dapat diwujudkan. Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat adalah suatu kondisi dimana masyarakat Indonesia menyadari, mau dan mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan prilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat. Kementerian Kesehatan harus mampu sebagai penggerak dan fasilitator pembangunan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat termasuk swasta, untuk membuat rakyat sehat, baik fisik, sosial, maupun mental/jiwanya. Untuk mewujudkan keadaan tersebut investasi sarana, prasarana dan peralatan kesehatan telah banyak dilakukan, dengan berbagai persyaratan diantaranya persyaratan mutu, keselamatan dan kemanfaatan. BPFK Makassar sebagai salah satu UPT Vertikal Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan yang ada di Indonesia Bagian Timur yang melakukan Kalibrasi, Pengujian Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan milik pemerintah maupun swasta. Dalam melaksanakan kegiatan Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar mengacu kepada tujuan Kementerian Kesehatan yaitu untuk meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 1

6 Guna mendukung terwujudnya tujuan Kementerian Kesehatan, perlu tersedianya sarana, prasarana dan peralatan kesehatan yang bermutu, aman bagi petugas, masyarakat dan sarana pelayanan, melalui kalibrasi, pengujian dan proteksi radiasi. B. MAKSUD DAN TUJUAN M aksud penyusunan Lakip BPFK Makassar Tahun 2016 adalah sebagai penjabaran dari visi dan misi BPFK Makassar yang terwujud dalam tingkat keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang telah ditetapkan. Tujuan penyusunan Lakip BPFK Makassar Tahun 2016 adalah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi BPFK Makassar dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara priodik. Laporan memuat pencapaian kinerja selama Tahun Anggaran 2016 yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang tercantum dalam Daftar Isian Pelaksanaan Kegiatan (DIPA) Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar. Selain tersebut di atas, penyusunan Laporan Akuntabilitas ini juga disusun berdasarkan Penetapan Kinerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar tahun 2016 yang telah ditetapkan, Penetapan kinerja tersebut didalam tahun berjalan mengalami perubahan dengan adanya revisi DIPA. C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI B erdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 530/MENKES/PER/IV/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Tugas pokok Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar adalah melaksanakan pengamanan fasilitas kesehatan meliputi sarana, prasarana dan peralatan kesehatan melalui pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi dilingkungan pemerintah maupun swasta. Dalam pelaksanaan Tugas Pokok BPFK menyelenggarakan fungsi: a. Pengujian dan kalibrasi alat kesehatan. b. Pengujian dan kalibrasi sarana dan prasarana kesehatan. c. Pengamanan dan pengukuran paparan radiasi. d. Pelayanan monitoring dosis radiasi perorangan. e. Pengukuran luaran radiasi terapi. f. Pengendalian mutu dan pengembangan teknologi pengamanan fasilitas kesehatan. g. Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi pengujian, kalibrasi, proteksi radiasi, sarana dan prasarana kesehatan. h. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan. Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 2

7 i. Pelaksanaan bimbingan teknis dibidang penagamanan fasilitas kesehatan j. Pelaksanaan ketatausahaan D. ORGANISASI DAN TATALAKSANA S usunan organisasai Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 439/Menkes/Per/VI/2009 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/MENKES/PER/XI/2005 adalah sebagai berikut: a. Subbag Tata Usaha Subbag Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan. b. Seksi Pelayanan Teknis Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan penyiapan koordinasi perencanaan, pelaksanaan pelayanan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan, pengujian dan kalibrasi sarana dan prasarana kesehatan, pengamanan dan pengukuran paparan radiasi, pelayanan monitoring dosis radiasi personal dan pengukuran luaran radiasi terapi serta jejaring kerja dan kemitraan di bidang pengamanan fasilitas kesehatan. c. Seksi Tata Operasional. Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melakukan penyiapan koordinasi perencanaan, pengendalian mutu dan pengembangan teknologi pengamanan fasilitas kesehatan dan monitoring dan evaluasi pengujian, kalibrasi, proteksi radiasi, sarana dan prasarana kesehatan serta bimbingan teknis di bidang pengamanan fasilitas kesehatan. d. Kepala Instalasi Kepala Instalasi mempunyai tugas mengkoordinasikan dan bertanggung jawab pada penyelenggaraan kegiatan dan fasilitas pelayanan pada Instalasi. e. Kelompok Jabatan Fungsional. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain dari Subbag, Seksi, Instalasi dan Kelompok Jabatan Fungsional tersebut di atas terdapat juga Unit Pelaksana Fungsional Pengamanan Fasilitas Kesehatan (UPFPFK) di Papua yang melayani wilayah Propinsi Papua dan Papua Barat sesuai Surat Keputusan Kepala Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan Departemen Kesehatan Nomor : OT XII tentang Penetapan Unit Fungsional Balai Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 3

8 1. Sumber Daya Manusia Kurang 1. Struktural a. Eselon III b. Eselon IV Pengamanan Fasilitas Kesehatan. UPFPFK Papua mempunyai tugas melaksanakan pengamanan fasilitas kesehatan pada peralatan kesehatan melalui pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi di lingkungan pemerintah dan swasta di kedua wilayah propinsi tersebut. BPFK Makassar ditunjuk selaku pemangku UPF- PFK Papua, Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar sebagai Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan yang bertugas melaksanakan pengamanan fasilitas kesehatan meliputi sarana, prasarana dan peralatan kesehatan melalui pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi dilingkungan pemerintah maupun swasta. E. SUMBER DAYA Jan- Uraian Tambah 16 A. Menurut Jabatan BPFK Makassar Des Fungsional a. Fungsional Teknis b. Fungsional Umum Honorer a. Honor Non PNS b. Penyuluh Non PNS c. Peramu d. Satpam e. Pengemudi f. Cleaning Jumlah UPF-PFK Jayapura 1. Struktural a. Eselon III b. Eselon IV Fungsional a. Fungsional Teknis b. Fungsional Umum Honorer a. Tenaga Bantu b. Satpam c. Cleaning Jumlah TOTAL JUMLAH B. Menurut Golongan BPFK Makassar Gol IV Gol III Gol II Jumlah UPF-PFK Jayapura Gol IV Gol III Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 4

9 Jan- Des- Uraian Tambah Kurang Gol II Jumlah TOTAL JUMLAH C. Menurut Pendidikan BPFK Makassar 1. PNS a. S b. S c. D.IV d. D.III e. SMA Honorer a. S b. D.III c. SMA d. SMP Jumlah UPF-PFK Jayapura 1. PNS a. S b. D.III Honorer a. S b. D.III c. SMA d. SMP Jumlah TOTAL JUMLAH Sumber Daya Anggaran Berdasarkan DIPA Tahun Anggaran 2016 BPFK Makassar memperoleh sumber daya anggaran sebesar Rp ,- yang bersumber dari Rupiah Murni dan PNBP. Dari total anggaran tersebut, sebanyak Rp ,- bersumber dari Rupiah Murni dan sisanya sebesar Rp ,- bersumber dari PNBP.Adapun target Penerimaan PNBP untuk tahun 2016 adalah sebesar Rp ,-.. No Uraian Anggaran 1 Pendapatan Negara dan Hibah Penerimaan Negara Bukan Pajak Realisasi Belanja Negara Belanja Rupiah Murni Belanja PNBP Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 5

10 3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Dari segi sumber daya sarana dan prasarana, Posisi Neraca Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar pada periode per 31 Desember 2016 terdiri dari Aset, Kewajiban dan Ekuitas Dana. Adapun Komposisi Neraca per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Uraian 31 Desember Januari 2016 ASET ASET LANCAR Kas di Bendahara Penerima Piutang PNBP Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Jangka Pendek Persediaan Jumlah Aset Lancar ASET TETAP Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Jumlah Aset Tetap ASET LAINNYA Aset Tak Berwujud Aset Lain-lain Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya Jumlah Aset Lainnya JUMLAH ASET KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang Kepada Pihak Ketiga Jumlah Kewajiban Jangka Pendek JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS Ekuitas JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS Jumlah Aset per 31 Desember 2016 sebesar Rp ,- terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp ,- dan Aset Tetap sebesar Rp ,- serta Aset Lainnya sebesar Rp ,-. Adapun Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2016 sebesar Rp ,- yang merupakan kewajiban jangka pendek. Jumlah ekuitas dana per 31 Desember 2016 sebesar Rp ,- Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 6

11 LAPORAN BMN TAHUN 2016 A. BMN INTRAKOMPTABEL Posisi Awal (01 Januari 2016) Rp Penambahan Rp Pengurangan Rp Posisi Akhir (31 Desember 2016) Rp B. BMN EKSTRAKOMPTABEL Posisi Awal (01 Januari 2016) Rp Penambahan Rp Pengurangan Rp Posisi Akhir (31 Desember 2016) Rp C. BMN GABUNGAN INTRA DAN EKSTRA Posisi Awal (01 Januari 2016) Rp Penambahan Rp Pengurangan Rp Posisi Akhir (31 Desember 2016) Rp D. BMN ASET TAK BERWUJUD Posisi Awal (01 Januari 2016) Rp Penambahan Rp Pengurangan Rp. - Posisi Akhir (31 Desember 2016) Rp E. KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN Posisi Awal (01 Januari 2016) Rp. - Penambahan Rp Pengurangan Rp Posisi Akhir (31 Desember 2016) Rp. - F. HAMBATAN DAN KENDALA 1. Luas wilayah BPFK Makassar yang terdiri dari pulau-pulau (Propinsi Sulsel, Sulteng, Sulbar, Sultra, Sulut, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat) sehingga kunjungan dan jangkauan pelayanan sangatlah terkendala oleh ketersediaan transportasi kepulauan atau tdk tersedianya jalur transportasi dari Ket. Gambar: Wilayah Kerja BPFK Makassar ke lokasi fasyankes. 2. Untuk memenuhi layanan ke RS, Puskesmas, Klinik/RS/RSB dan RS Khusus serta Balai-Balai dalam wilayah Indonesia Bagian Timur memerlukan biaya yang sangat besar untuk itu demi Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 7

12 efisiensi dan efektif layanan kami mengusulkan agar pengfungsian UPF PFK Papua dapat segera direalisasikan juga dapat menambah UPF PFK di Ambon untuk wilayah Maluku dan Maluku Utara. 3. Keterbatasan Sumber Daya Manusia pada BPFK Makassar. Dimana jika dilihat dari Peta Jabatan BPFK Makassar masih membutuhkan minimal 10 orang tenaga teknis. 4. Masih terbatasnya kemampuan alat kalibrasi/pengujian yang dimiliki BPFK Makassar untuk memenuhi kebutuhan Fasilitas Pelayanan Kesehatan, sampai saat ini BPFK Makassar masih memiliki kemampuan 91 jenis alat dari 125 alat yang wajib dikalibrasi sesuai permenkes 363/MENKES/PER/IV/ Masih terbatasnya kompetensi SDM di BPFK Makassar sehingga perlu adanya Peningkatan SDM secara berkesinambungan mengingat perkembangan teknologi alat kesehatan sangatlah pesat saat ini. 6. Terbatasnya referensi pendukung dalam rangka meingkatkan jenis kemampuan terutama dalam hal metode dan alat ukur standar yang dibutuhkan. G. SISTEMATIKA PENULISAN S istematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar Tahun 2016 adalah sebagai berikut : ˉ Kata Pengantar ˉ Ikhtisar Eksekutif ˉ Daftar Isi BAB I Pendahuluan Menjelaskan tentang gambaran umum organisasi, terutama dalam sapek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi. BAB II Perencanaan Kinerja Menjelaskan tentang ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun BAB III Akuntabilitas Kinerja Menguraikan Capaian Kinerja Organisasi dengan menyajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organasasi dengan melihat perbandingan antara target dan realisasi, kinerja tahun sebelumnya, target jangka menengah, standar nasional, analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan. Juga menguraikan Realisasi Anggaran yang digunakan dalam kurun waktu tahun BAB IV Penutup Menguraikan Simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerja. Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 8

13 LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Form Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2. Pernyataan Penetapan Kinerja 3. Form Penetapan Kinerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 9

14 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KERJA TAHUNAN P erencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam sasaran strategis, dalam Rencana Strategis Bina Penunjang Pelayanan Medik dan Sarana Kesehatan BUK Kementerian Kesehatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun untuk mencapai sasaran organisasi. Secara singkat dapat digambarkan sasaran strategis dan sasaran program/kegiatan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun sebagai berikut. SASARAN, INDIKATOR, OUPUT, dan TARGET BPFK MAKASSAR TAHUN NO PERSPEKTIF SASARAN STRATEGIS KPI SATUAN BASE LINE Perspektif Financial Terwujudnya Efisiensi Peningkatan PNBP Miliar Rupiah 2,1 2 2,5 3 3, Perspektif Stakeholder Perspektif Proses Bisnis Internal Perspektif Pengembangan Personil dan Organisasi Terwujudnya Kepuasan Pelanggan Terwujudnya Pelayanan Prima Terwujudnya Peningkatan Cakupan Pelayanan Terwujudnya Standardisasi Laboratorium Terwujudnya Jejaring dan Kemitraan Terwujudnya Keamanan Fasilitas Kesehatan Terwujudnya Budaya Kerja Terwujudnya Peningkatan Kompetensi Tingkat Kepuasan Pelanggan Persentase Pelaksanaan Pengujian Kalibrasi sesuai jadwal Penerbitan Sertifikat/LHU sesuai jadwal Persentase Persentase Komplain yang ditindaklanjuti Persentase Jenis Pelayanan Kalibrasi sesuai Permenkes Jumlah Fasyankes yang dilayani Tingkat Produktifitas Alat yang dikalibrasi Pekerja radiasi yang termonitor radiasinya Ruang Lingkup yg Tersertifikasi ISO : Jenis Akreditasi KAN Jenis Pelayanan Jml Fasyankes Jml Alat Jml Petugas Jml Ruang Lingkup Jenis Akreditasi Temuan yang ditindaklanjuti Persentase Terlaksananya MOU dengan Fasyankes Jml MOU Tingkat Kelaikan Alkes Persentase Terlaksananya Budaya Kerja oleh seluruh Pegawai Persentase Kompetensi Staff Persentase Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 10

15 NO PERSPEKTIF SASARAN STRATEGIS KPI SATUAN BASE LINE Terwujudnya Peningkatan Keandalan Sarpras Terwujudnya Sistem IT Ketepatan Kalibrasi Alat Ukur Standar Sesuai Jadwal Tingkat Keandalan Alat Ukur Standar Terpenuhinya Kebutuhan Alat Ukur Standar Terpenuhinya Kebutuhan Sistem IT Persentase Persentase Persentase Persentase TUJUAN DAN SASARAN a. Tujuan ii) Tujuan Umum a. Terlaksananya kebijakan dan manajemen pengelolaan sarana, prasarana dan peralatan kesehatan guna mendukung terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka mendukung peningkatan mutu pelayanan kesehatan.. b. Terwujudnya fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki sarana, prasarana dan peralatan kesehatan yang sesuai standar. iii) Tujuan Khusus a. Terlaksananya kebijakan, standar, pedoman, norma, kriteria di bidang sarana, prasarana dan peralatan kesehatan radiasi dan non radiasi. b. Terlaksananya bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi di bidang sarana, prasarana dan peralatan kesehatan radiasi dan non radiasi. c. Tersedianya sumberdaya manusia yang kompeten di bidang sarana, prasarana dan peralatan kesehatan. d. Meningkatnya cakupan pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi e. Terselenggaranya keamanan dan keselamatan kerja bagi petugas pada sarana pelayanan. b. Sasaran Meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki sarana, prasarana dan peralatan kesehatan yang sesuai standar, aman dan bermutu, melalui Kalibrasi, Pengujian, Sarana dan Prasarana serta peralatan kesehatan radiasi dan non radiasi. Tujuan dan sasaran dari Misi BPFK Makassar merupakan salah satu rangkaian dalam proses tersedianya sarana, prasarana dan alat kesehatan yang aman dan bermutu sesuai standar, dengan fokus utama berupa tindakan kalibrasi/pengujian dan pengembangan kompetensi SDM, penyiapan sarana laboratorium yang terakreditasi oleh KAN serta Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 11

16 pengembangan organisasi BPFK Makassar melalui penetapan UPFPFK Papua menjadi satker untuk wilayah Propinsi Papua dan Papua Barat. Dalam mencapai tujuan dan sasaran tentunya akan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal organisasi. BPFK sebagai UPT Kemenkes selaku Laboratorium Kalibrasi, Pengujian dan Proteksi Radiasi pada sarana pelayanan dalam keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh tingkat partisipasi dari seluruh pelaku pembangunan bidang kesehatan baik yang ada dilingkungan pemerintah maupun diluar pemerintah. Hal-hal yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran : a. Partisipasi: Partisipasi para pengelola sarana pelayanan kesehatan dalam rangka Kalibrasi, Pengujian serta Proteksi Radiasi sarana, prasarana dan alat kesehatan secara berkala sesuai amanat Undang-Undang No. 44 tentang Rumah Sakit sangat diperlukan. b. Sumber Daya Manusia BPFK Makassar: Berdasarkan tugas pokok dan fungsi BPFK Makassar haruslah memiliki sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan pengetahuan yang cukup serta jumlah SDM, sehingga kualitas alat kesehatan yang bermutu dan aman dapat tersedia. c. Dana: BPFK Makassar dalam melakukan kegiatan kalibrasi, pengujian dan proteksi radiasi pada sarana pelayanan yang ada di wilayah Indonesia Bagian Timur (10 Propinsi) memerlukan biaya cukup besar mengingat geografi wilayah kerja BPFK Makassar terdiri dari Pulau-pulau. d. Kemampuan Kalibrasi BPFK Makassar: dalam melakukan kalibrasi dan pengujian sarana, prasarana dan alat kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan diperlukan alat kalibrasi yang lengkap untuk memenuhi permintaan kalibrasi dan pengujian dari sarana pelayanan kesehatan yang semakin banyak jumlah dan jenisnya. e. Akreditasi Laboratorium: untuk mengantisipasi persaingan global dan memberikan tingkat kepercayaan dan menjamin mutu pelayanan Kalibrasi dan Pengujian kepada sarana pelayanan maka BPFK Makassar akan selalu berupaya meningkatkan laboratorium agar dapat terakareditasi oleh lembaga akreditasi atau KAN. Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 12

17 B. PENETAPAN KINERJA a. Perjanjian Kinerja PERJANJIAN KINERJA BPFK MAKASSAR TAHUN 2016 UPT : BALAI PENGAMANAN FASILITAS KESEHATAN MAKASSAR TA : 2016 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Terwujudnya Efisiensi 1 Peningkatan PNBP 2,5 M 2 Terwujudnya Kepuasan Pelanggan 2 Tingkat Kepuasan Pelanggan 85% 3 3 Pelaksanaan Pengujian Kalibrasi sesuai jadwal 85% Terwujudnya Pelayanan 4 Penerbitan Sertifikat/LHU sesuai jadwal 75% Prima 5 Komplain yang ditindaklanjuti 100% Terwujudnya Peningkatan Cakupan Pelayanan Terwujudnya Standardisasi Laboratorium Terwujudnya Jejaring dan Kemitraan 7 Terwujudnya Budaya Kerja Terwujudnya Peningkatan Kompetensi Terwujudnya Peningkatan Keandalan Sarpras 6 Jenis Pelayanan Kalibrasi sesuai Permenkes 63 Jenis 7 Jumlah Fasyankes yang dilayani 350 Faskes 8 Tingkat Produktifitas Alat yang dikalibrasi 9250 Alat 9 Tingkat Kelaikan Alkes 97% 10 Pekerja radiasi yang termonitor radiasinya 650 Personil 11 Ruang Lingkup yg Tersertifikasi ISO : Jenis 12 Jenis Akreditasi KAN 2 Jenis 13 Temuan yang ditindaklanjuti 100% 14 Terlaksananya MOU dengan Fasyankes 7 MOU Terlaksananya Budaya Kerja oleh seluruh Pegawai 85% 16 Kompetensi Staff 52% 17 Ketepatan Kalibrasi Alat Ukur Standar Sesuai Jadwal 25% 18 Tingkat Keandalan Alat Ukur Standar 78% 19 Terpenuhinya Kebutuhan Alat Ukur Standar 63% 10 Terwujudnya Sistem IT 20 Terpenuhinya Kebutuhan Sistem IT 40% b. Kebijakan dan Program 1. Kebijakan a. Pelaksanaan kebijakan dan manajemen pengelolaan sarana, prasarana dan peralatan kesehatan radiasi dan non radiasi diarahkan untuk meningkatkan ketersediaan dan penggunaan sarana, prasarana dan peralatan kesehatan radiasi dan non radiasi pada sarana pelayanan sesuai standar mutu dan keamanan serta keselamatan kerja bagi masyarakat dan petugas, oleh karena itu BPFK Makassar akan lebih meningkatkan kerjasama lintas sektor maupun program melalui kegiatan sosialisasi/seminar/desiminasi, membangun jejaring dan kemitraan dalam pelayanan pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi khususnya dengan pihak Pemprov dan Dinkes Propinsi serta Dinkes Kab/Kota dalam Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 13

18 wilayah kerja BPFK Makassar serta seluruh stake holder yang bertujuan agar pelaksanaan kalibrasi pada sarana pelayanan (RSUP/RSUD, RB, RSB. LABORATORIUM, KLINIK, BALAI, dan PUSKESMAS/PUSTU) milik pemerintah dan swasta dapat lebih ditingkatkan, selain itu BPFK Makassar akan meningkatkan kerja sama dengan Dinkes Propinsi Papua serta Pihak Pemprov Papua dalam rangka pengembangan UPFPFK Papua agar dapat menjadi satuan kerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Papua untuk wilayah Papua dan Papua Barat. b. Untuk menjamin ketersediaan layanan Kalibrasi dan Pengujian yang bermutu baik berupa layanan teknis Kalibrasi dan Pengujian maka BPFK Makassar senantiasa melakukan peningkatan Laboratorium yang dimiliki melalui standar-standar nasional maupun internasional dengan memperoleh Akreditasi KAN-ISO 17025, sedangkan untuk layanan Administrasi BPFK memperoleh Akreditasi dari Badan Akreditasi TUV-ISO-9001:2008. c. Melakukan Interkomparasi antar Laboratorium Kalibrasi dan Pengujian milik Pemerintah dan Swasta yang telah diakui baik secara nasional dan internasional. d. Untuk menjaga mutu layanan serta mengantisipasi perkembangan teknologi khususnya dalam bidang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan BPFK Makassar juga terus berupa meningkatkan kapasitas personil dengan mengikuti sejumlah pelatihan-pelatihan teknis yang terkait dan mendukung pelaksanaan tugas masing-masing personil. e. Untuk menjamin kepuasan pelanggan terhadap pelayanan BPFK Makassar, manajemen BPFK Makassar secara berkesinambungan juga terus melakukan evaluasi berupa survey kepuasan pelanggan serta melaksanakan pengawasan dan evaluasi secara internal dalam bentuk audit internal, kaji ulang manajemen, serta kaji ulang dokumen mutu. 2. Program. Pembinaan Upaya Kesehatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Pelayanan Kesehatan. Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 14

19 2.1. Rencana Kegiatan Tahun 2016 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KEGIATAN Terwujudnya Efisiensi Laporan Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Radiasi Layanan Operasional Balai (PNBP/BLU) Operasional Kantor, Pemeliharaan Kantor dan Perjalanan Dinas Pengembangan Mutu dan Kelembagaan Terlaksananya melaksanakan urusan kepegawaian, pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa, kerumahtanggaan, kearsipan dan dokumentasi Terlaksananya penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana program, dan anggaran, pengelolaan data dan informasi, dan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan Penagihan Piutang dan pendataan pelayanan TLD Kegiatan Dengan Sumber Dana dari PNBP Belanja perjalanan dinas biasa/tetap Pembayaran Gaji dan Tunjangan Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran Operasional Unit Pelaksana Fungsional PFK Papua Terselenggaranya pelaksanaan layanan pengadaan Penyusunan Kegiatan dan Anggaran Program BUK Penagihan Piutang dan pendataan pelayanan TLD Konsultasi dan Pembahasan PNBP Langganan Daya dan Jasa Rekonsiliasi KPPN dan KPKNL Mengantar dan Mengambil SP2D Pembayaran Gaji dan Tunjangan Honorarium Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan, Pramubakti, dan Penyuluh Non PNS Langganan Daya dan Jasa Honorarium Pengelola Keuangan, Barang Milik Negara, dan Sistem Akuntansi Instansi Honorarium Pengadaan Barang dan Jasa Biaya Konsumsi Rapat Biaya Perjamuan Tamu Operasional Pelaksanaan Kantor Langganan Daya dan Jasa Penagihan Piutang dan pendataan pelayanan TLD Propinsi Papua dan Papua Barat Biaya Perjamuan Tamu Honorarium Pokja ULP Terwujudnya Kepuasan Pelanggan Pengembangan Mutu dan Kelembagaan Akreditasi Laboratorium Audit Internal Terwujudnya Pelayanan Prima Laporan Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Radiasi Laporan Urusan Rumah Tangga dan Perlengkapan Layanan Operasional Balai (PNBP/BLU) Pengembangan Mutu dan Kelembagaan Pelayanan Operasional Teknis Pengujian, Kalibrasi, Proteksi Radiasi dan Sarana dan Prasarana Layanan Administrasi Kegiatan Dengan Sumber Dana dari PNBP Operasional Unit Pelaksana Fungsional PFK Papua Terwujudnya Peningkatan Cakupan Pelayanan Laporan Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Pelayanan Pengujian, Radiasi Kalibrasi, dan Proteksi Radiasi Alat Kesehatan dan Sarana Prasarana Kesehatan Konsultasi dan Koordinasi ULP Penyusunan Kertas Kerja Konsultasi Rencana Kerja (RKA-KL) Evaluasi dan Laporan Kegiatan Pengelolaan Sistem Akuntansi Pemerintah Kaji Ulang Manajemen dan Kaji Ulang Dokumen Biaya Cetakan Label, Sertifikat, Brosur, Profile, dll Biaya Pengiriman TLD dan Sertifikat Pengujian/Kalibrasi Jasa Pengiriman Dokumen Keperluan Sehari-hari Perkantoran Bahan Keperluan Laboratoium Bahan Adminstrasi Bench Marking Operasional Unit Pelaksana Fungsional PFK Papua Pemerliharaan Sarana Kantor Perawatan Kendaraarn Bermotor Roda 4/6/10 Pelayanan Pengujian, Kalibrasi, dan Proteksi Radiasi Alat Kesehatan dan Sarana Prasarana Kesehatan Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 15

20 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KEGIATAN Terwujudnya Standardisasi Laboratorium Pengembangan Mutu dan Kelembagaan Akreditasi Laboratorium Interkomparasi Laboratorium PDP dan KAUR Terwujudnya Jejaring dan Kemitraan Laporan Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Radiasi Operasional Kantor, Pemeliharaan Kantor dan Perjalanan Dinas Pengembangan Mutu dan Kelembagaan Jejaring dan Kemitraan dalam Pelayanan Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Radiasi Penyelenggaraan Pameran dan Kegiatan Promosi Lainnya Belanja perjalanan dinas biasa/tetap Operasional Unit Pelaksana Fungsional PFK Papua Interkomparasi Laboratorium Suhu, Tekanan, Gaya Massa, Volume, Kelistrikan, Pruk, dan Optik Akuistik Akreditasi Laboratorium SNI/IEC 17025:2005 dan ISO 9001:2008 Uji Profesiensi Laboratorium Penguji Jasa Informasi Standarisasi Jejaring dan Kemitraan dalam Pelayanan Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Radiasi Penyelenggaraan Pameran dan Kegiatan Promosi Lainnya Rapat-Rapat dalam Kota Jejaring dan Kemitraan dalam Pelayanan Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Radiasi pada Propinsi Papua dan Papua Barat Terwujudnya Keamanan Fasilitas Kesehatan Laporan Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Monitoring Sarana dan Radiasi Prasarana Fasilitas Pelayanan Kesehatan Monitoring, Evaluasi dan Bimtek Pengendalian Mutu Pengujian, Kalibrasi, dan Proteksi Radiasi pada Sarana Pelayanan Kesehatan Pelayanan Monitoring Dosis Perorangan Layanan Operasional Balai (PNBP/BLU) Kegiatan Dengan Sumber Dana dari PNBP Operasional Kantor, Pemeliharaan Kantor dan Perjalanan Dinas Pengembangan Mutu dan Kelembagaan Terwujudnya Budaya Kerja Laporan Urusan Rumah Tangga dan Perlengkapan Layanan Operasional Balai (PNBP/BLU) Pengembangan Mutu dan Kelembagaan Terlaksananya melaksanakan urusan kepegawaian, pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa, kerumahtanggaan, kearsipan dan dokumentasi Belanja perjalanan dinas biasa/tetap Operasional Unit Pelaksana Fungsional PFK Papua Layanan Administrasi Kegiatan Dengan Sumber Dana dari PNBP Operasional Unit Pelaksana Fungsional PFK Papua Terselenggaranya pelaksanaan fungsi lainnya yang diberikan pimpinan Monitoring Sarana dan Prasarana Fasilitas Pelayanan Kesehatan Monitoring, Evaluasi dan Bimtek Pengendalian Mutu Pengujian, Kalibrasi, dan Proteksi Radiasi pada Sarana Pelayanan Kesehatan Pembelian TLD Konsultasi pada Instansi Teknis Terkait Lainnya Pelayanan Monitoring Dosis Perorangan Rapat/Pertemuan Program/Rencana Kerja/Teknis Rapat/Pertemuan Program/Rencana Kerja/Teknis Pembinaan pada UPF PFK Papua Konsultasi, Koordinasi, dan Penyusunan Rencana Teknis ke Pusat Rapat dan Konsultasi Kegiatan ke Pusat Pelayanan Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Radiasi pada Propinsi Papua dan Papua Barat Konsultasi dan Koordinasi ke BPFK Makassar Peningkatan Kapabilitas Tenaga UPF Papua Rapat-Rapat Internal Makanan/Minuman Penambah Daya Tahan Tubuh Pemeriksaan Kesehatan Resiko Pekerjaan Pengadaan Pakaian Dinas Pengadaan Pakaian Dinas Pemeriksaan Kesehatan Resiko Pekerjaan Makanan/Minuman Penambah Daya Tahan Tubuh Peningkatan Pemahaman Petugas Unit Pengendalian Gratifikasi Desiminasi/Sosialisasi Internal Pengendalian Gratifikasi Pelaporan Pengendalian Gratifikasi Konsultasi UPG ke Pusat Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 16

21 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KEGIATAN Terwujudnya Peningkatan Kompetensi Operasional Kantor, Pemeliharaan Kantor dan Perjalanan Dinas Pengembangan Mutu dan Kelembagaan Terselenggaranya pelaksanaan urusan kepegawaian Layanan Internal Organisasi Operasional Unit Pelaksana Fungsional PFK Papua Koordinasi, Konsultasi, Sosialisasi, dan Rekonsiliasi Kepegawaian Penyegaran PPR Medik Pelatihan Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X Pelatihan Suhu, Tekanan, Gaya Massa, Volume, Kelistrikan, Optik, dan KAUR Pelatihan Uji Profisiensi Lab. (SNI-ISO/IEC ) Pelatihan Ketidakpastian Pengukuran OJT Evaluasi TLD dan Perhitungan Ketidakpastian Peningkatan Kapabilitas Tenaga BPFK Makassar Peningkatan SDM Terwujudnya Peningkatan Keandalan Sarpras Alat Kedokteran, Kesehatan dan KB Pengadaan Alat Kesehatan Pengadaan Peralatan Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Radiasi Dukungan Sarana dan prasarana kantor Peralatan dan Mesin Pengadaan Kendaraan Khusus Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Radiasi Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan Pekerjaan Interior Ruangan Kepala Laporan Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Radiasi Layanan Operasional Balai (PNBP/BLU) Terwujudnya Sistem IT Laporan Urusan Rumah Tangga dan Perlengkapan Pemeliharaan Peralatan Kegiatan Dengan Sumber Dana dari PNBP Layanan Administrasi Peralatan dan Mesin Rehabilitasi Pos Satpam dan Teras Pekerjaan Interior Ruangan dan Selasar Lt. 1 dan 2 Pemeliharaan, Perbaikan, dan Rekalibrasi Alat Pengujian/Kalibrasi Pemeliharaan Gedung, Sarana Kantor, dan Kendaraan Pemeliharaan Peralatan Peningkatan Kapabilitas SDM Lainnya Biaya Internet Service Provider Pengadaan Alat Pengolah Data dan Sistem Informasi Teknologi 2.2. Indikator Kegiatan a. Peningkatan PNBP b. Tingkat Kepuasan Pelanggan c. Pelaksanaan Pengujian Kalibrasi sesuai jadwal d. Penerbitan Sertifikat/LHU sesuai jadwal e. Komplain yang ditindaklanjuti f. Jenis Pelayanan Kalibrasi sesuai Permenkes g. Jumlah Fasyankes yang dilayani h. Tingkat Produktifitas Alat yang dikalibrasi i. Pekerja radiasi yang termonitor radiasinya j. Ruang Lingkup yg Tersertifikasi ISO : k. Jenis Akreditasi KAN l. Temuan yang ditindaklanjuti Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 17

22 m. Terlaksananya MOU dengan Fasyankes n. Tingkat Kelaikan Alkes o. Terlaksananya Budaya Kerja oleh seluruh Pegawai p. Kompetensi Staff q. Ketepatan Kalibrasi Alat Ukur Standar Sesuai Jadwal r. Tingkat Keandalan Alat Ukur Standar s. Terpenuhinya Kebutuhan Alat Ukur Standar t. Terpenuhinya Kebutuhan Sistem IT Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 18

23 BAB III Akuntabilitas KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi BPFK Makassar. Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan. Penilaian tersebut merupakan kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan. Pengukuran kinerja kegiatan BPFK Makassar telah menggunakan indikator kuantitatif, hal ini dilakukan supaya lebih terukur dan mudah dievaluasi. Penetapan indikator yang digunakan dalam setiap kegiatan disesuaikan dengan sifat kegiatan masing-masing, sehingga kegiatan-kegiatan tersebut dapat diukur pencapaiannya. Analisis Pencapaian Kinerja Analisis pencapaian kinerja sasaran merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen rencana kerja. Pengukuran tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan. Secara umum pencapaian kinerja BPFK Makassar dapat dilihat pada tabel perbandingan target dan realisasi sesuai Penetapan Kinerja BPFK Makassar Tahun 2016 di bawah ini: NO PERSPEKTIF SASARAN STRATEGIS KPI Target 2016 Perspektif Financial Perspektif Stakeholder Perspektif Proses Bisnis Internal Perspektif Pengembangan Personil dan Realisasi 2016 Terwujudnya Efisiensi Peningkatan PNBP 2,5 M 3,7M Terwujudnya Kepuasan Pelanggan Terwujudnya Pelayanan Prima Terwujudnya Peningkatan Cakupan Pelayanan Tingkat Kepuasan Pelanggan 85% 98% Pelaksanaan Pengujian Kalibrasi sesuai jadwal 85% 100% Penerbitan Sertifikat/LHU sesuai jadwal 75% 59,17% Komplain yang ditindaklanjuti 100% 100% Jenis Pelayanan Kalibrasi sesuai Permenkes 63 % 62% Jumlah Fasyankes yang dilayani 350 Faskes 408 Faskes Tingkat Produktifitas Alat yang dikalibrasi 9250 Alat Alat Pekerja radiasi yang termonitor radiasinya 650 Personil 1000 Personil Ruang Lingkup yg Tersertifikasi ISO : Jenis 15 Jenis Terwujudnya Standardisasi Jenis Akreditasi KAN 2 Jenis 2 Jenis Laboratorium Temuan yang ditindaklanjuti 100% 100% Terwujudnya Jejaring dan Terlaksananya MOU dengan Fasyankes Kemitraan 7 MOU 6 MOU Terwujudnya Keamanan Fasilitas Kesehatan Tingkat Kelaikan Alkes 97% 98% Terwujudnya Budaya Kerja Terlaksananya Budaya Kerja oleh seluruh Pegawai 85% 87,29% Terwujudnya Peningkatan Kompetensi Staff Kompetensi 52% 88,33% Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 19

24 Realisasi NO PERSPEKTIF SASARAN STRATEGIS KPI Target Organisasi Ketepatan Kalibrasi Alat Ukur Standar Sesuai Jadwal 25% 34,84% Terwujudnya Peningkatan Tingkat Keandalan Alat Ukur Standar 78% 86% Keandalan Sarpras Terpenuhinya Kebutuhan Alat Ukur Standar 63% 63% Terwujudnya Sistem IT Terpenuhinya Kebutuhan Sistem IT 40% 40% Dari tabel di atas dapat terlihat pencapaian-pencapaian BPFK Makassar dalam tahun 2016 dimana hampir seluruh target kinerja dapat tercapai bahkan terlampaui melebihi target yang telah ditetapkan. Jika dibandingkan realisasi tahun 2016 dengan periode tahun 2015 juga mengalami peningkatan, secara keseluruhan terget kinerja dapat dicapai bahkan melampaui dari terget dapat dilihat pada tabel dibawah ini : NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 TAHUN 2015 TARGET REALISA SI TARGET REALISA SI 1 Terwujudnya Efisiensi 1 Peningkatan PNBP 2,5 M 3,7M 2,3 M 3,3 M Terwujudnya Kepuasan Pelanggan Terwujudnya Pelayanan Prima Terwujudnya Peningkatan Cakupan Pelayanan Terwujudnya Standardisasi Laboratorium Terwujudnya Jejaring dan Kemitraan Terwujudnya Keamanan Fasilitas Kesehatan 2 Tingkat Kepuasan Pelanggan 85% 98% 83% 84,06% 3 4 Pelaksanaan Pengujian Kalibrasi sesuai jadwal Penerbitan Sertifikat/LHU sesuai jadwal 85% 100% 80% 61,00% 75% 59,17% 72% 70,03% 5 Komplain yang ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100,00% 6 Jenis Pelayanan Kalibrasi sesuai Permenkes 7 Jumlah Fasyankes yang dilayani Tingkat Produktifitas Alat yang dikalibrasi Pekerja radiasi yang termonitor radiasinya Ruang Lingkup yg Tersertifikasi ISO : % 62% 60% 64,85% 350 Faskes 9250 Alat 650 Personil 408 Faskes Alat 1000 Personil 300 Fasyanke s 9000 Alat 600 Personil 408 Fasyanke s Alat 864 Personil 15 Jenis 15 Jenis 14 Jenis 14 Jenis 11 Jenis Akreditasi KAN 2 Jenis 2 Jenis 2 Jenis 2 Jenis 12 Temuan yang ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100,00% 13 8 Terwujudnya Budaya Kerja Terwujudnya Peningkatan Kompetensi Terwujudnya Peningkatan Keandalan Sarpras Terlaksananya MOU dengan Fasyankes 7 MOU 6 MOU 5 MOU 5 MOU 14 Tingkat Kelaikan Alkes 97% 98% 97% 98,01% Terlaksananya Budaya Kerja oleh seluruh Pegawai 85% 87,29% 84% 86,87% 16 Kompetensi Staff 52% 88,33% 51% 60,87% 17 Ketepatan Kalibrasi Alat Ukur Standar Sesuai Jadwal 25% 34,84% 20% 25,74% 18 Tingkat Keandalan Alat Ukur Standar 78% 86% 75% 66,67% 19 Terpenuhinya Kebutuhan Alat Ukur Standar 63% 63% 60% 64,85% 11 Terwujudnya Sistem IT 20 Terpenuhinya Kebutuhan Sistem IT 40% 40% 20% 20,00% Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 20

25 Dari Aspek Pelayanan Pengujian, Kalibrasi, dan Proteksi Radiasi/Uji Kesesuaian Alat Kesehatan juga pencapaiannya melebihi seluruh target yang telah ditetapkan. Tahun 2016 BPFK Makassar telah melayani 408 fasilitas pelayanan kesehatan yang melakukan Pengujian, Kalibrasi, dan Proteksi Radiasi/Uji Kesesuaian Alat Kesehatan. Angka ini melebihi target yaitu sebanyak 350 fasilitas pelayanan kesehatan, dan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 403 fasyankes, jumlah ini mengalami penurunan sebanyak 5 fasyankes. Adapun grafik realisasi cakupan pelayanan fasyankes tahun dapat dilihat pada gambar di bawah ini Grafik Cakupan Fasilitas Palayanan Kesehatan tahun Tabel Realisasi Cakupan Pelayanan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tahun NO PROPINSI SULAWESI SELATAN SULAWESI BARAT SULAWESI TENGGARA SULAWESI TENGAH SULAWESI UTARA GORONTALO MALUKU MALUKU UTARA PAPUA PAPUA BARAT LUAR WILAYAH KERJA JUMLAH Tabel Cakupan Fasilitas Palayanan Kesehatan tahun berdasarkan wilayah Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi cakupan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang dilayani dalam rangka pengujian dan kalibrasi alat kesehatan mengalami peningkatan dari 403 Faskes pada tahun 2015 menjadi 408 Faskes pada tahun Adapun realisasi cakupan fasyankes seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun 2016 juga masih tetap didominasi oleh fasilitas pelayanan kesehatan yang terdapat di wilayah propinsi Sulawesi Selatan yaitu sebanyak 193 Fasyankes atau 49%. Hal ini tentunya tidak lepas dari kemudahan akses dan jarak Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 21

26 jangkauan dari BPFK Makassar serta besarnya populasi fasyankes yang terdapat di wilayah ini jika dibandingkan dengan wilayah propinsi lainnya. Sementara untuk Propinsi Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara merupakan wilayah dengan cakupan yang cukup minim. Hal ini menegaskan perlunya dukungan dalam rangka penguatan UPF Papua agar dapat lebih meningkatkan pelayanannya, terutama dalam hal kelembagaan UPF Papua agar didorong untuk menjadi satker sendiri. Sementara untuk alat kesehatan yang dikalibrasi/diuji dalam kurun waktu tahun 2016 adalah sebanyak alat. Angka ini melebihi target yang ditetapkan yaitu sebanyak 9250 alat atau 152%, dan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami peningkatan sebanyak alat atau 10,77%. Adapun grafik realisasi pengujian dan kalibrasi alat kesehatan periode tahun dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Grafik Realisasi Pengujian dan Kalibrasi Alt Kesehatan tahun Adapun realisasi pengujian dan kalibrasi alat kesehatan berdasarkan wilayah propinsi dalam kurun waktu dapat dilihat pada tabel berikut: NO PROPINSI SULAWESI SELATAN SULAWESI BARAT SULAWESI TENGGARA SULAWESI TENGAH SULAWESI UTARA GORONTALO MALUKU MALUKU UTARA PAPUA PAPUA BARAT LUAR WILAYAH KERJA JUMLAH Tabel Realisasi Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan tahun berdasarkan wilayah Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 22

27 Dari tabel Realisasi Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan di atas terlihat tren peningkatan realiasi Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan dari tahun ke tahun. Berbanding lurus dengan realisasi cakupan pelayanan kesehatan, untuk realisasi Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan juga jika kita melihat jumlah realisasi berdasarkan wilayah maka Sulawesi Selatan menjadi kontributor terbesar terhadap realisasi Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan. Dari total alat kesehatan yang dikalibrasi dalam kurun waktu tahun 2016, sebanyak atau sekitar 53% adalah alat kesehatan yang berada di wilayah propinsi Sulsel. Sementara untuk Propinsi Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara merupakan wilayah dengan cakupan yang cukup minim. Dan kondisi ini kembali menegaskan perlunya dukungan dalam rangka penguatan UPF Papua agar dapat lebih meningkatkan pelayanannya, terutama dalam hal kelembagaan UPF Papua agar didorong untuk menjadi satker sendiri. B. REALISASI ANGGARAN Dari Aspek keuangan, realisasi pengelolaan anggaran tercapai sebesar 84,36% atau sebesar Rp ,- dari Alokasi Anggaran sebesar Rp ,- jika dibandingkan dengan tahun anggaran 2015 sebesar Rp. Rp ,- mengalami kenaikan sebesar Rp ,- atau sebesar 14,46%, hal ini disebabkan adanya peningkatan pagu belanja Gaji pegawai dan belanja modal. Gambaran realisasi keuangan dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini : No. 1 PENDAPATAN URAIAN Anggaran TAHUN 2016 Realisasi % Realisasi TA 2015 Penerimaan Negara Bukan Pajak JUMLAH PENDAPATAN BELANJA Belanja Pegawai , Belanja Barang , Belanja Modal , JUMLAH BELANJA , Dari tabel di atas terlihat bahwa kontribusi realisasi jenis belanja terbaik dalam hal persentase realisasi adalah pada belanja Modal dimana dari alokasi anggaran sebesar Rp ,- pada tahun 2016, terealisasi sebesar 92,87% dari anggaran atau sebesar Rp ,-. Sementara yang terendah penyerapannya dari segi jenis belanja adalah Belanja Barang dengan realisasi sebesar 76,78% dari Alokasi anggaran sebesar Rp ,- Sementara itu dari sisi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), realisasi pencapaian Pendapatan PNBP Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,- atau sebesar 150% dari target Penerimaan sebesar Rp ,-. Perolehan ini meningkat sebesar 9% jika dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 23

28 yaitu sebesar Rp , hal ini disebabkan semakin meningkatnya jumlah permintaan dan pelayanan kalibrasi/pengujian terhadap Sarana Pelayanan KesehatanAdapun grafik realisasi PNBP dari tahun dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Grafik realisasi PNBP dari tahun (Dalam Juta Rupiah) Kegiatan-kegiatan yang mendukung pelaksanaan pencapaian kinerja, program kebijakan dan rencana kerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar serta faktor-faktor yang menjadi kendala dalam pencapaian output-output kegiatan dapat dilihat pada laporan e-monev seperti yang terlampir dalam laporan ini. Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 24

29 BAB IV Penutup L aporan akuntabilitas Kinerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar merupakan pertanggung jawaban atas pelaksanaan kegiatan yang menjadi tugas pokok dan fungsi, maupun pengelolaan sumber daya yang ada dan dalam wewenangnya. Alokasi anggaran yang tersedia dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp ,-. Adapun realisasi sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp. Rp ,- atau sebesar 84,36%. Sementara dari segi pelayanan untuk tahun 2016 BPFK Makassar telah melayani 408 fasyankes yang melakukan Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan dengan realisasi sebanyak alat kesehatan. Dalam kurun waktu 2016 juga BPFK Makassar telah melayani 1000 personil dari IRM yang melakukan pemantauan dosis perorangan yang berasal dari 174 IRM (Instalasi Radiognostik Medik). Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar sebagai unit pelaksana teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, dengan berbagai upaya telah dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, namun demikian masih adanya kendala dengan adanya kegiatan belum terealisasi 100%. Kendala dan kekurangan tersebut akan diperbaiki pada tahun berikutnya dengan terus melakukan evaluasi terhadap capaian-capain serta kendala-kendalanya demi peningkatan kinerja satker di masa mendatang. Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 25

30 Lampiran - Lampiran Lampiran-lampiran

31 Lampiran: Kontrak Kinerja 2016 Lampiran-lampiran

32 Lampiran-lampiran

33 Lampiran-lampiran

34 Lampiran-lampiran

35 Lampiran-lampiran

36 Lampiran: Rencana Strategis NO PERSPEKTIF SASARAN STRATEGIS KPI SATUAN BASE LINE Perspektif Financial Terwujudnya Efisiensi Peningkatan PNBP Miliar Rupiah 2,1M 2M 2,5M 3M 3,5M 4M Perspektif Stakeholder Perspektif Proses Bisnis Internal Perspektif Pengembang an Personil dan Organisasi Terwujudnya Kepuasan Pelanggan Terwujudnya Pelayanan Prima Terwujudnya Peningkatan Cakupan Pelayanan Terwujudnya Standardisasi Laboratorium Terwujudnya Jejaring dan Kemitraan Terwujudnya Keamanan Fasilitas Kesehatan Terwujudnya Budaya Kerja Terwujudnya Peningkatan Kompetensi Terwujudnya Peningkatan Keandalan Sarpras Terwujudnya Sistem IT Tingkat Kepuasan Pelanggan Persentase Pelaksanaan Pengujian Kalibrasi sesuai jadwal Penerbitan Sertifikat/LHU sesuai jadwal Persentase Persentase Komplain yang ditindaklanjuti Persentase Jenis Pelayanan Kalibrasi sesuai Permenkes Jumlah Fasyankes yang dilayani Tingkat Produktifitas Alat yang dikalibrasi Pekerja radiasi yang termonitor radiasinya Ruang Lingkup yg Tersertifikasi ISO : Jenis Akreditasi KAN Jenis Pelayanan Jml Fasyankes Jml Alat Jml Petugas Jml Ruang Lingkup Jenis Akreditasi Temuan yang ditindaklanjuti Persentase Terlaksananya MOU dengan Fasyankes Jml MOU Tingkat Kelaikan Alkes Persentase Terlaksananya Budaya Kerja oleh seluruh Pegawai Persentase Kompetensi Staff Persentase Ketepatan Kalibrasi Alat Ukur Standar Sesuai Jadwal Tingkat Keandalan Alat Ukur Standar Terpenuhinya Kebutuhan Alat Ukur Standar Terpenuhinya Kebutuhan Sistem IT Persentase Persentase Persentase Persentase Lampiran-lampiran

37 Lampiran: Laporan Pelaksanaan Kegiatan Lampiran-lampiran

38 Lampiran-lampiran

39 Lampiran-lampiran

40 Lampiran-lampiran

41 Lampiran-lampiran

42 Lampiran-lampiran

43 Lampiran-lampiran

44 BPFKmakassar CAPTURED Kegiatan Kalibrasi Alkes pd salah satu RS Uji Kesesuaian Pesawat Sinar- X Sosialisasi Manajemen Mutu Tahun 2016 Pelatihan Ketidakpastian Pengukuran Kegiatan Pengujian Sarana dan Prasarana RS Kegiatan Kalibrasi Alat Infusion Pump di salah satu RS Lampiran-lampiran Peran serta dala kegiatan instansi terkait

45 BPFKmakassar Rapat Kaji Ulang Manajemen Th 2016 Surveilan KAN Rapat Kaji Ulang Dokumen Mutu Th 2016 Pertemuan Teknis Metode Kerja Pengujian/Kalibrasi Capacity Building 2016 Siraman Rohani Lampiran-lampiran

MATRIKS IKU BPFK MAKASSAR

MATRIKS IKU BPFK MAKASSAR Indikator Kinerja Utama BPFK Makassar MATRIKS IKU BPFK MAKASSAR NO PERSPEKTIF SASARAN STRATEGIS NO KPI KPI SATUAN BASE LINE 2015 2016 2017 2018 2019 1 Perspektif Financial Terwujudnya Efisiensi 1 Peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di bangun dalam rangka upaya mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government. SAKIP merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LAKIP TA

BAB I PENDAHULUAN LAKIP TA BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di bangun dalam rangka upaya mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government. SAKIP merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di bangun dalam rangka upaya mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government. SAKIP merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

Makassar, Desember 2014 Kepala BPFK Makassar RENCANA STRATEGIS BISNIS BPFK MAKASSAR TAHUN

Makassar, Desember 2014 Kepala BPFK Makassar RENCANA STRATEGIS BISNIS BPFK MAKASSAR TAHUN KATA PENGANTAR S egala Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya atas izinnya maka RENCANA STRATEGIS BISNIS TAHUN 2015 2019 Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar dapat kami

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017 1 KATA PENGANTAR Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Penjelasan Umum Organisasi Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung tahun 2015 disusun sebagai bentuk perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja dalam mencapai sasaran strategis

Lebih terperinci

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya PROGRAM & RENCANA KERJA KPU KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN ANGGARAN 2015 AKUN PROGRAM KEGIATAN / SUB-SUB KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN 076.01.01 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 1.333.103.000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

LAKIP BPFK JAKARTA _2015 Page 1

LAKIP BPFK JAKARTA _2015 Page 1 LAKIP BPFK JAKARTA _2015 Page 1 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini merupakan garis besar dari rencana kinerja dan pencapaian kinerja Balai Pengamanan Fasilitas

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2016 DAFTAR ISI Daftar Isi i Pernyataan Tanggung Jawab ii Ringkasan Eksekutif 5 A. Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan awal dari implementasi Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Lebih terperinci

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya PROGRAM DAN RENCANA KINERJA KPU KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN ANGGARAN 2016 AKUN PROGRAM KEGIATAN / SUB-SUB KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN 076.01.01 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 2.022.409.000

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA TAHUN ANGGARAN 2014 AUDITED Jl. Veteran 17 18 Jakarta 10110 I. PENDAHULUAN Berdasarkan ketentuan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL, PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi - 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Pasal 5 (1) Sekretariat Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Sekretariat Jenderal dipimpin oleh

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 60 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 60 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 60 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2017

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2017 RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 217 KEMEN/LEMB : (76) KOMISI PEMILIHAN UMUM : (1) KOMISI PEMILIHAN UMUM ALOKASI : Rp. 3.97.985. PERHITUNGAN TAHUN 217 Halaman : 1 76.1.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Lebih terperinci

AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA

AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 Jl. Ringroad Selatan, Glugo, Panggungharjo, Sewon, Bantul Yogyakarta TAHUN ANGGARAN 2014 LRA Pendapatan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Billions RPJMD Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Kinerja pelaksanaan APBD Provinsi Kepulauan

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Menteri Perindustrian Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107/M-IND/PER/11/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN BALAI PENGAMANAN FASILITAS KESEHATAN JAKARTA JL. PERCETAKAN NEGARA NO. 23 A JAKARTA PUSAT

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN BALAI PENGAMANAN FASILITAS KESEHATAN JAKARTA JL. PERCETAKAN NEGARA NO. 23 A JAKARTA PUSAT DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN BALAI PENGAMANAN FASILITAS KESEHATAN JAKARTA JL. PERCETAKAN NEGARA NO. 23 A JAKARTA PUSAT www.bpfkjakarta.or.id 1 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. No.585, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1144/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA

AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2013 Jl. Ringroad Selatan, Glugo, Panggungharjo, Sewon, Bantul Yogyakarta TAHUN ANGGARAN 2013 DAFTARISI Hal

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK INSPEKTORAT DAERAH Jalan Panglima Sudirman No. 284 Nganjuk Kode Pos 64412 Telp. (0358) 321196 & 321712 Fax (0358) 321196 Email : inspektorat@nganjukkab.go.id CATATAN ATAS LAPORAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN, KEDUDUKAN, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS RUMAH SAKIT PRATAMA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2016. KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat Jenderal

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM. 43 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2015

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2015 RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 215 KEMEN/LEMB : (76) KOMISI PEMILIHAN UMUM : (1) KOMISI PEMILIHAN UMUM UNIT KERJA : (65943) KPU KOTA PARE-PARE ALOKASI : Rp. 1.736.293. PERHITUNGAN TAHUN 215 Halaman :

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1 - 2-5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82); 6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan

Lebih terperinci

ANGGARAN (Rp0,00) 2. Belanja Barang , Belanja Modal ,

ANGGARAN (Rp0,00) 2. Belanja Barang , Belanja Modal , BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI PAPUA BARAT Jalan Angkasa Mulyono Amban Manokwari Papua Barat Telp / Fax: 09862217088 Email: papuabarat@bpkp.go.id Nomor : LRA-05/PW27/1/2014

Lebih terperinci

RKAKL AWAL TA PERHITUNGAN TAHUN 2017 PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/ KOMPONEN/ SUBKOMP/ AKUN/ DETIL VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH BIAYA

RKAKL AWAL TA PERHITUNGAN TAHUN 2017 PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/ KOMPONEN/ SUBKOMP/ AKUN/ DETIL VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH BIAYA RKAKL AWAL TA. 217 KEMEN/LEMB : (76) KOMISI PEMILIHAN UMUM : (1) KOMISI PEMILIHAN UMUM ALOKASI : Rp. 3.158.278. PERHITUNGAN TAHUN 217 Halaman : 1 76.1.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Kantor Pembinaan Akuntansi Instansi Jakarta semester I Tahun 2013 I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN KANTOR PEMBINAAN AKUNTANSI INSTANSI JAKARTA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan Lakip BKPPP A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan Lakip BKPPP A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum 1.1. Geografi Kabupaten Bandung, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat dengan ibukotanya adalah Soreang. Secara geografis letak Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN TAHUN ANGGARAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA Jl. Karangmenjangan No.

Lebih terperinci

USULAN RENJA KPU KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2017

USULAN RENJA KPU KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2017 USULAN RENJA KPU KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2017 PROGRAM / KEGIATAN / PELAKSANAAN HASIL USULAN 1 2 3 4 5 6 BARU 7 076.01.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan 2.926.145.240 Tugas Teknis Lainnya 3355

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2013 1 DAFTAR ISI Pernyataan Tanggung Jawab... 3 Laporan Realisasi Anggaran... 4 Neraca... 5 Catatan Atas Laporan Keuangan... 6 - BAB I Pendahuluan... 6 - BAB II Ekonomi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) INSPEKTORAT KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan perkebunan harus mampu meningkatkan pemanfaatan potensi sumberdaya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat secara berkeadilan dan berkelanjutan,

Lebih terperinci

LKIP Badan Keuangan Daerah 2016 Page 1

LKIP Badan Keuangan Daerah 2016 Page 1 LKIP Badan Keuangan Daerah 2016 Page 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-nya kami dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A DIREKTORAT BINA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN

(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Singkat Organisasi Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Sumedang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.239, 2014 KEMENDAG. Dekonsentrasi. Perdagangan. Gubernur. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/M-DAG/PER/12/2013 TENTANG PELIMPAHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan telah selesainya penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Periode 2015-2019. Dalam rangka

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Pelatihan SDM Kesehatan

Lebih terperinci

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP LAPORAN KEUANGAN SKPD TAHUN ANGGARAN 06 PEMERINTAH KOTA BINJAI DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN Kata Pengantar Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 00 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN A. Latar Belakang B. Norma dan Dasar Hukum C. Definisi Global dan Detail Standar D. Maksud dan Tujuan E. Kebutuhan Sumber Daya Manusia F. Kebutuhan Sarana dan Prasarana G.

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN STANDARDISASI NASIONAL JAKARTA 2017 KATA PENGANTAR Puji dan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN 2016 LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN BALAI DIKLAT INDUSTRI MAKASSAR Laporan PP. 39 Balai Diklat Industri Makassar Triwulan IV Tahun 2016 1 KATA PENGANTAR Dengan telah

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN DIPA SATUAN KERJA BULAN DESEMBER TAHUN 2012

LAPORAN REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN DIPA SATUAN KERJA BULAN DESEMBER TAHUN 2012 ./TGL DIPA : 0534/005-01.2.01/19/2012 tgl. 09-12-2011 005.1600.402480 402481 PENGADILAN TINGGI AGAMA SAMARINDA 6,153,531,000.00 5,211,442,483.00 84.69 795,565,824.00 12.93 6,007,008,307.00 97.62 146,522,693.00

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-33.1-/218 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO Laporan keuangan Tahun Anggaran 2016 ini kami sajikan secara lengkap sebagai salah satu wujud transparansi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RS KUSTA DR RIVAI ABDULLAH PALEMBANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RS KUSTA DR RIVAI ABDULLAH PALEMBANG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RS KUSTA DR RIVAI ABDULLAH PALEMBANG RUMAH SAKIT KUSTA Dr. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Jl.

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP 03 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP 03 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP 03 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI,

Lebih terperinci

KEPALA DINAS SEKRETARIS

KEPALA DINAS SEKRETARIS KEPALA DINAS Mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkondisikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan Inayah-NYA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Kabupaten Barru Tahun 2013 telah selesai

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2008 18 Januari 2008 Tentang: ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR DAFTAR ISI PENGANTAR I. Direktorat

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 089 BULAN DESEMBER 2013 JALAN TAMALANREA RAYA NOMOR 3 BTP MAKASSAR 90245

BAGIAN ANGGARAN 089 BULAN DESEMBER 2013 JALAN TAMALANREA RAYA NOMOR 3 BTP MAKASSAR 90245 BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN BULANAN REALISASI ANGGARAN PERWAKILA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI SELATAN (KODE SATKER 450624) BULAN DESEMBER 2013 JALAN TAMALANREA RAYA NOMOR

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan disusun dengan mengacu pada Renstra Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018, Renstra

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG

LAPORAN REALISASI BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG LAPORAN REALISASI BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG Bulan : Desember Kode 10 Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan 27.016.270.000 20.680.754.655 6.335.515.345 2076 Pelatihan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas karunia dan kehendak-nya kami dapat menyelesaikan Laporan Tahunan 2016 Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta. Laporan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI II.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Biro Organisasi Tugas dan Fungsi pada Biro Organisasi berdasarkan pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 58 Tahun

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS

LAPORAN AKUNTABILITAS Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan L LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Lebih terperinci

BOPTN dan BPPTNBH. Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP. Solo, 28 Februari 2017

BOPTN dan BPPTNBH. Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP. Solo, 28 Februari 2017 Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP BOPTN dan BPPTNBH Solo, 28 Februari 2017 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 BOPTN Bantuan Operasional Perguruan Tinggi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp.

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan PPSDM Kesehatan tahun 2014 Page 1

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan PPSDM Kesehatan tahun 2014 Page 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan PPSDM Kesehatan tahun 2014 Page 1 RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya manusia

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 64 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 64 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 64 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA Menimbang

Lebih terperinci

2 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

2 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1989, 2014 KEMENDAG. Pemerintahan. Dekonsentrasi. Gubernur. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/M-DAG/PER/12/2014 TENTANG PELIMPAHAN

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 089 JALAN TAMALANREA RAYA NOMOR 3 BTP MAKASSAR 90245

BAGIAN ANGGARAN 089 JALAN TAMALANREA RAYA NOMOR 3 BTP MAKASSAR 90245 BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN BULANAN REALISASI ANGGARAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI SELATAN BULAN JANUARI 2012 JALAN TAMALANREA RAYA NOMOR 3 BTP MAKASSAR 90245

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU BAB V ANALISIS APBD 5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU 5.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah terkait penyelenggaraan pemerintahan yang dapat dinilai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. Sejarah singkat Kementerian Perdagangan, Visi, Misi, Logo, dan Struktur Organisasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. Sejarah singkat Kementerian Perdagangan, Visi, Misi, Logo, dan Struktur Organisasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Dalam gambaran umum Kementerian Perdagangan akan diuraikan mengenai Sejarah singkat Kementerian Perdagangan, Visi, Misi, Logo, dan Struktur Organisasi

Lebih terperinci