LAPORAN AKUNTABILITAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKUNTABILITAS"

Transkripsi

1 Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan L LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2

3 L RINGKASAN EKSEKUTIF aporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan tahun 2014 merupakan bentuk pertanggungjawaban secara tertulis yang memuat keberhasilan pelaksanaan. Selain itu, dalam LAKIP ini juga memuat hal-hal yang menjadi kendala dan permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan. LAKIP Pustanserdik SDM Kesehatan merupakan perwujudan pelaksanaan program yang tercantum pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun , dengan sasaran terselenggaranya Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan dengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) pencapaian target kumulatif pada tahun 2014 sebagai berikut: 1) Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuaanya melalui pendidikan berkelanjutan sebanyak orang 2) Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi sebesar 90% 3) Tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki surat tanda registrasi (STR), sebanyak orang Mengingat realisasi capaian kinerja kumulatif Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan selama 3 tahun terakhir ( ) sudah melampaui dari target yang telah ditetapkan, maka pada tahun 2014 melalui penetapkan kinerja telah ditetapkan target capaian kinerja per tahun, yaitu: ii

4 1) Indikator kinerja Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuanya melalui pendidikan berkelanjutan target sebanyak orang 2) Indikator kinerja persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi sebesar 6,25% (1 profesi) 3) Indikator kinerja jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki STR, sebanyak orang Secara ringkas hasil pengukuran kinerja dan pengukuran pencapaian sasaran IKK Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan tahun 2014 sebagai berikut: 1) Indikator kinerja jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuanya melalui pendidikan berkelanjutan. (a) Target kumulatif sebanyak orang telah terealisasi sebanyak orang atau sebesar %, yaitu terdiri dari PPDS/PPDGS berjumlah orang dan tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata berjumlah orang. (b) Target per tahun di tahun 2014 sebanyak orang, sampai dengan akhir anggaran tahun 2014 telah terealisasi orang (135,86%), berasal dari peserta penerima bantuan PPDS/PPDGS Angkatan XII sebanyak 366 peserta, PPDS/PPDGS Angkatan XIII sebanyak 376 peserta dan peserta tubel SDM Kesehatan sebanyak peserta. 2) Indikator kinerja persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi. (a) Target kumulatif sebesar 90% profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi telah terealisasi 93.75% atau progress capaian 104,17%, yakni tersusunnya 15 standar kompetensi tenaga kesehatan dari 16 standar kompetensi yang ditargetkan. iii

5 (b) Target per tahun indikator kinerja ini sebesar 6,25% (1 standar kompetensi) telah terealisasi 100%, yaitu tersusunnya standar kompetensi Audiologis. 3) Indikator kinerja jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki STR. (a) Target kumulatif sebanyak tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki STR telah terealisasi sebanyak orang atau progress capaian sebesar 320,51%. (b) Target per tahun indikator kinerja ini sebanyak orang telah terealisasi sebanyak orang atau progress capaian sebesar 226,18%. Untuk realisasi capaian indikator kinerja pendukung yang merupakan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis dan kegiatan lainya adalah: 1) Jumlah rancangan norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK). Pencapaian indikator kinerja/realisasi rancangan norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) dari target 14 telah terealisasi 29 NSPK atau sebesar 207,14%. 2) Tersusunnya kebijakan perencanaan, program dan laporan evaluasi. Pencapaian indikator kinerja/realisasi dari tersusunnya kebijakan perencanaan, program dan laporan evaluasi dari target 7 dokumen telah terealisasi 7 dokumen atau realisasi sebesar 100%. 3) Ketatausahaan Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan. Pencapaian indikator kinerja/realisasi terlaksananya ketatausahaan Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan telah terealisasi 100% telah terlaksananya Ketatausahaan yaitu pengelolaan administrasi perkantoran, keuangan, kepegawaian dan administrasi perlengkapan yang efektif dan efisien. iv

6 Berdasarkan uraian capaian kinerja Pustanserdik SDM Kesehatan diatas, maka Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan pada tahun 2014, telah berhasil memenuhi pencapaian kinerja dengan capaian rata-rata 166,55%. Pencapaian kinerja sebesar 168,52% tersebut, dapat dilaksanakan dengan realisasi anggaran sebesar Rp ,- (84,79%) dari pagu anggaran sebesar Rp ,-. Dengan memperhatikan progress penyerapan anggaran ini diperlukan evaluasi dan langkah-langkah yang strategis untuk untuk memperbaiki penyerapan anggaran secara optimal di tahun yang akan datang. Selanjutnya LAKIP ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan dan sebagai bahan evaluasi dalam penyusunan perencanaan dan program. v

7 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i RINGKASAN EKSEKUTIF... ii DAFTAR ISI vi BAB I PENDAHULUAN....1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI... 2 D. VISI DAN MISI... 5 E. SISTIMATIKA PENULISAN... 6 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 8 A. PERENCANAAN KINERJA... 8 B. PERJANJIAN KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUATAN IMPLEMENTASI SAKIP PUSTANSERDIK SDMK B. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA C. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA D. REALISASI ANGGARAN E. SUMBER DAYA BAB IV PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi Pustanserdik SDM Kesehatan 2. Rencana Program (Form RS) tahun Rencana Kinerja Tahun 2014 (Fom RKT) 4. Penetapan Kinerja Tahun 2014 (Form PK) 5. Pengukuran Kinerja Kegiatan tahun 2014 (Form PKK- Renstra) 6. Pernyataan Penetapan Kinerja Tahun Laporan Inventaris Barang 8. Daftar Pegawai Negeri Sipil (PNS) vi

8 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan sumber daya manusia merupakan bagian integral dari pembangunan kesehatan untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri, dengan meningkatkan berbagai sumber daya manusia kesehatan yaitu tersedianya tenaga kesehatan yang berkualitas yang tercermin dengan peningkatan kemampuan dan profesionalisme serta kemandiriannya dalam melaksanakan setiap upaya kesehatan agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Sesuai dengan amanat UUD tahun 1945, pembangunan nasional dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, termasuk dalam bidang kesehatan. Kementerian Kesehatan RI melalui Rencana Strategis (Renstra) Tahun menetapkan 9 (sembilan) program pembangunan kesehatan. Salah satu program teknis yang ditetapkan adalah program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan dengan sasaran peningkatan ketersediaan dan mutu dari SDM Kesehatan. Berdasarkan hal tersebut, tugas dan fungsi dari Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI tertuang dalam Rencana Aksi Badan PPSDM Kesehatan Tahun Dalam fungsi pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan, terdapat beberapa bidang yang diemban. Salah satunya adalah Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan. Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 1144/MENKES/PER/VIII/2010, tugas tersebut dilaksanakan oleh Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan. Penjabaran program Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan tahun 2014 mengacu pada Permenkes Nomor: Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!1"

9 1144/MENKES/PER/VIII/2010 dan Renstra Kementerian Kesehatan tahun Sebagai bentuk pertanggungjawaban pencapaian kinerja tahun 2014 ini, maka perlu disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 2416/MENKES/PER/XII/2011 tanggal 1 Desember 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan RI. B. MAKSUD DAN TUJUAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan tahun 2014 merupakan bentuk pertanggungjawaban secara tertulis yang memuat keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan kegiatan yang harus dipertanggung jawabkan oleh Kepala Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut: Tugas: Melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan di bidang Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!2"

10 Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan di Bidang Perencanaan dan Program, Standardisasi dan Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan SDM Kesehatan pelaksanaan kebijakan pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan di Bidang Perencanaan dan Program, Standardisasi dan Sertifikasi SDM Kesehatan dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan b. Pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan di Bidang Perencanaan dan Program, Standardisasi dan Sertifikasi SDM Kesehatan dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan c. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga pusat. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan terdiri atas: 1. Bidang Perencanaan dan Program yang terdiri dari 2 Sub Bidang yaitu Sub Bidang Perencanaan dan Sub Bidang Program. Tugas: Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis, penyusunan program Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan. Fungsinya: a. Penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang Perencanaan Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan b. Penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di Bidang Program Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan. Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!3"

11 2. Bidang Standardisasi dan Sertifikasi Sumber Daya Manusia Kesehatan yang terdiri dari 2 Sub Bidang yaitu Sub Bidang Standardisasi Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Sub Bidang Sertifikasi Sumber Daya Manusia Kesehatan. Tugas: Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang Standardisasi, Sertifikasi dan registrasi Sumber Daya Manusia Kesehatan. Fungsinya: a. Penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di Bidang Standardisasi Sumber Daya Manusia Kesehatan b. Penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di Bidang Sertifikasi dan registrasi Sumber Daya Manusia Kesehatan. 3. Bidang Pendidikan Berkelanjutan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang terdiri dari 2 Sub Bidang yaitu Sub Bidang Pendidikan Berkelanjutan dan Sub Bidang Tugas Belajar Pendidikan Diploma dan Strata. Tugas: Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang Pendidikan Berkelanjutan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Fungsinya: a. Penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang Pendidikan Berkelanjutan b. Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di Bidang Tugas Belajar Pendidikan Diploma dan Strata. 4. Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha, keuangan kepegawaian, dan rumah tangga. Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!4"

12 D. VISI DAN MISI Mengacu pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan RI tahun 2010 ñ 2014, visi Kementerian Kesehatan ìmasyarakat Sehat Yang Mandiri dan berkeadilanî Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan misi Kementerian Kesehatan RI sebagai berikut: Misi Kementerian Kesehatan RI tersebut adalah: 1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani 2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan 3) Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan 4) Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik. Guna mendukung pencapaian visi Kementerian Kesehatan RI, sesuai dengan rencana Aksi Program Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Tahun , maka ditetapkan visi Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan yaitu ìpenggerak Terwujudnya Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan yang Profesional dalam mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan ì Guna mendukung misi Kementerian Kesehatan RI maka ditetapkan misi Badan PPSDM Kesehatan yaitu: 1) Memenuhi jumlah, jenis dan mutu SDM Kesehatan sesuai yang direncanakan dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan 2) Menyerasikan pengadaan SDM Kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan dengan kebutuhan SDM Kesehatan dalam mendukung pembangunanan kesehatan 3) Menjamin pemerataan, pemanfaatan, dan pengembangan SDM Kesehatan dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat 4) Meningkatnya pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!5"

13 5) Memantapkan manajemen dan dukungan kegiatan teknis pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan Guna mendukung pencapaian visi dan misi Kementerian Kesehatan RI serta Badan PPSDM Kesehatan maka ditetapkan visi Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan yaitu: ì Mewujudkan SDM Kesehatan yang professional ì. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut maka ditetapkan misi Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan sebagai berikut: 1) Meningkatkan kualitas perencanaan dan program kegiatan Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan 2) Membangun/mengembangkan Standardisasi SDM Kesehatan 3) Melaksanakan penjaminan mutu melalui proses Sertifikasi SDM Kesehatan 4) Meningkatkan kualitas SDM Kesehatan melalui Pendidikan Berkelanjutan E. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan Tahun 2014 adalah sebagai berikut: Bab I (Pendahuluan), menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi, visi dan misi serta sistimatika penyajian laporan. Bab II (Perencanaan dan Perjanjian kinerja), menjelaskan tentang rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan Tahun Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!6"

14 Bab III (Akuntabilitas Kinerja), menjelaskan tentang pengukuran kinerja, capaian kinerja dan analisis pencapaian kinerja dan sumberdaya manusia, Sumberdaya keuangan, sarana prasarana yang digunakan dalam rangka pencapaian kinerja Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan selama Tahun Bab IV (Penutup), berisi kesimpulan atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!7"

15 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. PERENCANAAN KINERJA Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan RI maupun Rencana Aksi Program Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Tahun Perencanaan kinerja ini memuat seluruh target kinerja yang ingin dicapai dalam satu tahun. Target kinerja ini mempresentasikan nilai kuantitatif setiap indikator kinerja baik pada tingkat sasaran strategik maupun sasaran kegiatan yang mendukung indikator kinerja. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) berfungsi sebagai tolok ukur yang digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan untuk periode satu tahun. Sesuai dengan rencana strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun , sasaran Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan adalah terselenggaranya Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan mengacu pada Indikator Kinerja Kegiatan (IKK), yang ditetapkan secara berjenjang, sebagai ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis yang ingin dicapai. IKK Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan dengan target capaian kumulatif pada tahun 2014 sebagai berikut: 1) Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuaanya melalui pendidikan berkelanjutan sebanyak orang (k) 2) Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi/profesi sebesar 90% (k) Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!8"

16 3) Tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR), sebanyak orang (k) Disamping IKK juga ada Indikator Kinerja Pendukung yang merupakan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis dan kegiatan lainya sesuai dengan Rencana Aksi Program Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (REN-AKSI Program Badan PPSDM Kesehatan) Tahun , Indikator Kinerja Kegiatan Pendukung tersebut yaitu: 1) Jumlah rancangan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) sebanyak 14 NSPK 2) Tersusunnya kebijakan perencanaan, program dan laporan evaluasi sebanyak 7 dokumen 3) Terlaksananya Ketatausahaan Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan 100% Mengingat realisasi capaian kinerja kumulatif Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan selama 3 tahun terakhir ( ) sudah melampaui dari target yang telah ditetapkan, maka pada tahun 2014 melalui penetapkan kinerja telah ditetapkan target capaian kinerja per tahun sebagai berikut: 1. Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuanya melalui pendidikan berkelanjutan sebanyak orang. Keberhasilan pembangunan kesehatan dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, perlu didukung oleh sumber daya manusia khususnya tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki kompetensi yang memadai. Pendidikan berkelanjutan tenaga kesehatan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan mutu tenaga kesehatan. Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!9"

17 Tujuan dari pendidikan berkelanjutan tenaga kesehatan adalah meningkatnya mutu dan profesionalisme tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan pembangunan dan pelayanan kesehatan Program Tugas Belajar Kementerian Kesehatan diselenggarakan dalam rangka menyediakan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi yang dibutuhkan oleh pembangunan dan pelayanan kesehatan. Definisi operasional dari indikator ini adalah: Jumlah SDM kesehatan yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan dan instansi kesehatan yang diberikan beasiswa untuk pendidikan berkelanjutan (Diploma III, S1, S2, S3, dan PPDS/PPDGS) pada tahun Indikator ini dihitung jumlah SDM Kesehatan yang diberikan beasiswa selama tahun 2014 berdasarkan Surat Keputusan Penetapan dari Menteri Kesehatan RI. 2. Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi sebesar 6,25% (1 Profesi). Peraturan Pemerintah Nomor: 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan menyatakan bahwa dalam melakukan tugasnya, tenaga kesehatan berkewajiban untuk mematuhi standar profesi tenaga kesehatan. Standar profesi tenaga kesehatan adalah bentuk perlindungan bagi masyarakat dan tenaga kesehatan itu sendiri, sehingga tidak terjadinya tumpang tindih dalam menjalankan keprofesiannya. Untuk itulah perlu disusun standar profesi/ kompetensi bagi profesi tenaga kesehatan. Tujuan dari penyusunan st ndar profesi/kompetensi ini adalah memberikan perlindungan kepada masyarakat dalam menerima pelayanan kesehatan yang diberikan oleh profesi kesehatan yang bersangkutan. Standar pelayanan, standar pendidikan, standar kompetensi dan standar profesi merupakan satu kesatuan dalam upaya meningkatkan Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!10"

18 kualitas tenaga kesehatan dan mutu layanan kesehatan, perlindungan hukum bagi profesi dan masyarakat, serta adanya kepastian hukum. Standar kompetensi yang telah disusun oleh organisasi profesi disahkan melalui rapat tertinggi organisasi profesi yang bersangkutan melalui musyawarah nasional. Definisi operasional dari indikator diatas adalah: Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar profesi yang disahkan oleh organisasi profesi kesehatan (dari 16 jenis tenaga kesehatan) selama tahun Indikator ini dihitung jumlah standar profesi/kompetensi tenaga kesehatan yang telah disusun/ditetapkan oleh organisasi profesi dibagi 16 jenis tenaga kesehatan selama tahun Hal ini dikarenakan dari 32 jenis tenaga kesehatan berdasarkan peraturan perundang-undangan, jenis tenaga kesehatan yang dapat diidentifikasi telah memiliki organisasi profesi sebanyak 16 jenis tenaga kesehatan. 3. Jumlah Tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) sebanyak orang. Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan regulasi yang terkait dengan kualitas tenaga kesehatan melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 46 Tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan. Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI) mempunyai tugas dalam penyelenggaraan sertifikasi dan registrasi tenaga kesehatan yang menjalankan praktik dan atau pekerjaan keprofesiannya yang salah satu fungsinya adalah melakukan penerbitan Surat Tanda Registrasi (STR). Tenaga kesehatan yang telah lulus dalam proses tersebut akan diberikan Sertifikat Kompetensi sebagai bukti pengakuan terhadap Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!11"

19 kompetensi yang dimiliki, dan menjadi landasan registrasi dan lisensi/perizinan untuk melakukan pekerjaan profesi. MTKI adalah lembaga yang berfungsi untuk menjamin mutu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan. Seorang tenaga kesehatan harus benar-benar teruji kompetensinya melalui uji kompetensi yang dilaksanakan oleh MTKI. MTKI merupakan suatu lembaga yang melakukan kebijakan-kebijakan terkait dengan sertifikasi (melalui uji kompetensi sesuai dengan standar profesi) dan registrasi (melalui pemberian surat tanda registrasi) sedangkan Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi (MTKP) selaku pelaksanaan kebijakan di Provinsi. Definisi operasional dari indikator ini adalah jumlah STR yang diberikan kepada tenaga kesehatan selain dokter, dokter gigi dan tenaga kefarmasian oleh MTKI. Indikator ini dihitung jumlah STR yang diterbitkan/diberikan kepada tenaga kesehatan selain dokter, dokter gigi dan tenaga kefarmasian oleh MTKI selama tahun Jumlah rancangan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) sebanyak 14 Dokumen. Rancangan NSPK yang disusun terkait dengan pelaksanaan kegiatan Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan. Pusat Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan menyusun NSPK terkait standardisasi dan sertifikasi SDM Kesehatan, Pedoman, Standardisasi, Surat Keputusan Bersama (SKB), Buku Panduan, Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI dan Surat Edaran yang ditetapkan oleh Kepala Badan PPSDM Kesehatan 5. Tersusunnya kebijakan perencanaan, program dan laporan evaluasi sebanyak 7 dokumen. Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!12"

20 Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan menyusun perencanaan program dan melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan program. Seperti diketahui bahwa perencanaan program merupakan turunan atau rincian dari Renstra Kementerian Kesehatan dan Rencana Aksi Program Badan PPSDM Kesehatan yang dirinci dalam bentuk program tahunan. Program tahunan diantaranya memuat perencanaan program, laporan kinerja serta monitoring dan evaluasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai acuan dalam menyusun kegiatan dan anggaran begitu juga untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan program dan sebagai bahan masukan penyempurnaan pelaksanaan program yang sedang berlangsung dan kegiatan program tahun selanjutnya. 6. Terlaksananya Ketatausahaan Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan dilakukan dengan meningkatkan kepemimpinan, koordinasi dan kerjasama dalam pelaksanaan tugas, meningkatkan dukungan sumber daya (SDM, dana dan sarana prasarana yang memadai), pengelolaan, pembinaan dan pengawasan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan serta tugas teknis dan kegiatan lainnya. B. PERJANJIAN KINERJA Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan. Perjanjian kinerja merupakan tekad dan janji yang akan dicapai oleh Kepala Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan yang menerima Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!13"

21 amanah/tanggungjawab/kinerja dengan Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Target capaian IKK Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan Tahun 2014 ditetapkan dalam dokumen Penetapan kinerja. Dokumen penetapan kinerja (PK) tersebut adalah sebagai berikut: 1. Indikator Kinerja Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuanya melalui pendidikan berkelanjutan target sebanyak orang 2. Indikator Kinerja Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi, yaitu sebesar 6,25% (1 profesi) 3. Sedangkan indikator kinerja Jumlah tenaga kesehatan selain Dokter dan Dokter Gigi yang memiliki STR sebanyak orang Penetapan IKK Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini: Tabel 2.1 Penetapan Kinerja Tahun 2014 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) 1 SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuaanya melalui pendidikan berkelanjutan 2 Profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi/profesi 3 Tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Jumlah SDM kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi Jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Orang 6,25% (1 Profesi) Orang Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!14"

22 Penetapan Kinerja Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan tahun 2014 adalah secara rinci dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut ini: Tabel 2.2 Rincian Penetapan Kinerja Tahun 2014 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan Meningkatnya mutu dan profesionalisme SDM Kesehatan yang telah Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas ditingkatkan kesehatan yang telah ditingkatkan orang kemampuaanya kemampuaanya melalui pendidikan melalui berkelanjutan pendidikan berkelanjutan 1) Pendidikan berkelanjutan a) Jumlah rencana pelaksanaan 1 Dokumen pendidikan berkelanjutan b) Jumlah peserta PPDS/PPDGS 847 Orang 2 Profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi/profesi c) Jumlah laporan hasil evaluasi PPDS/PPDGS 2) Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata a) Jumlah rencana pelaksanaan Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata b) Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata c) Jumlah laporan hasil evaluasi pelaksanaan Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata Meningkatnya pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar Kompetensi 1) Standardisasi SDM Kesehatan a) Jumlah rencana pelaksanaan standardisasi SDM Kesehatan b) Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi c) Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi standardisasi SDM Kesehatan 1 Dokumen 2 Dokumen 500 Orang 2 Dokumen 6,25 (1 Profesi) % 1 Dokumen 6,25 (1 Profesi) % 1 Dokumen Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!15"

23 3 Tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Meningkatnya pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan Jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) 2) Sertifikasi SDM Kesehatan a) Jumlah rencana pelaksanaan sertifikasi SDM Kesehatan b) Jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) c) Jumlah laporan hasil evaluasi sertifikasi SDM Kesehatan orang 1 Dokumen Orang 1 Dokumen Disamping IKK Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan yang telah ditetapkan diatas, sesuai dengan rencana aksi program Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (BPPSDM Kesehatan) tahun , didukung oleh indikator kinerja pendukung yang merupakan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis dan kegiatan lainya. berikut ini: Indikator kinerja pendukung tersebut dapat dilihat dalam tabel 2.3 Tabel 2.3 Indikator Pendukung Tahun 2014 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN Rancangan Norma, Standar, Prosedur dan kriteria (NSPK) Jumlah rancangan Norma, Standar, Prosedur dan kriteria (NSPK) 1) Perencanaan 14 Dokumen a) Jumlah pedoman perencanaan standardisasi b) Jumlah pedoman perencanaan sertifikasi c) Jumlah pedoman perencanaan pendidikan berkelanjutan d) Jumlah dokumen rencana standardisasi e) Jumlah dokumen rencana sertifikasi f) Jumlah dokumen rencana pendidikan berkelanjutan 1 Pedoman 5 Pedoman 3 Pedoman 1 Dokumen 1 Dokumen 3 Dokumen Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!16"

24 2 Perencanaan, Program dan laporan Evaluasi 3 Ketatausahaan Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan Tersusunnya kebijakan Perencanaan, Program dan laporan evaluasi 2) Program a) Jumlah pedoman perencanaan dan pelaksanaan kegiatan program b) Jumlah dokumen rencana dan anggaran program jangka pendek dan panjang c) Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program d) Jumlah dokumen laporan kegiatan program Terlaksananya Ketatausahaan Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan a) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi perkantoran b) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi keuangan c) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi kepegawaian d) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi perlengkapan 7 Dokumen 1 Pedoman 2 Dokumen 3 Dokumen 1 Dokumen 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!17"

25 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUATAN IMPELEMENTASI SAKIP PUSTANSERDIK SDMK Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) merupakan penerapan manajemen kinerja pada sektor publik yang sejalan dan konsisten dengan penerapan reformasi birokrasi yang berorientasi pada pencapaian outcomes dan upaya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan berkomitmen untuk mewujudkan akuntabilitas kinerja di lingkungannya melalui upaya penguatan terhadap implementasi SAKIP Pustanserdik SDM Kesehatan. Upaya yang dilakukan dalam rangka penguatan implementasi SAKIP di tahun 2014 sebagai berikut: 1) Menyusun Penetapan Kinerja (TAPJA) Pustanserdik SDM Kesehatan yang diarahkan pada hasil yang ingin dicapai. Penetapan kinerja disusun melalui proses pembahasan dengan Bidang-Bidang/Sub Bagian di lingkungan Pustanserdik SDM Kesehatan dengan menekankan pada upaya peningkatan kinerja dan pencapaian terhadap target kinerja yang telah ditetapkan. Perhatian serius Pustanserdik SDM Kesehatan terhadap kualitas penyusunan penetapan kinerja ditunjukkan dengan dilakukannya penandatanganan penetapan kinerja atau perjanjian kinerja tahun 2014 pada bulan Januari ) Mendorong Bidang-Bidang/Sub Bagian untuk memanfaatkan LAKIP sebagai bahan evaluasi dan perbaikan perencanaan ke depannya, sehingga dapat terwujud kinerja yang optimal di lingkungan Pustanserdik SDM Kesehatan. 3) Melakukan evaluasi terhadap indikator kinerja agar lebih relevan, menggambarkan hasil, dan dapat diukur secara obyektif yang lebih menggambarkan hasil dan terukur. Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!18"

26 4) Meningkatkan kapasitas SDM dalam bidang akuntabilitas dan manajemen kinerja melalui kegiatan kursus dan pelatihan manajemen strategis untuk meningkatkan kualitas perencanaan kinerja di lingkungan Pustanserdik SDM Kesehatan. B. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA Pengukuran capaian kinerja juga merupakan proses penilaian kemajuan pencapaian tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan. Pengukuran dimaksud merupakan hasil dan suatu penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan (input) dan keluaran (output). Pengukuran capaian kinerja akan memberikan informasi singkat dan akurat tentang hasil atau capaian yang diperoleh sehubungan dengan kegiatan atau program yang dilaksanakan. Pengukuran capaian kinerja dilaksanakan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja. Dalam kerangka pengukuran kinerja terdapat empat tahapan penetapan, yaitu: 1. Penyiapan dokumen Rencana Strategis (Form RS) 2. Penyiapan dokumen Rencana Kinerja Tahunan (Form RKT) 3. Penetapan Kinerja (PK) yang sudah dibakukan (Form PK) 4. Pengukuran Pencapaian Kinerja (PPK) Berdasarkan dokumen Penetapan Kinerja (PK), realisasi pelaksanaan program dan kegiatan Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan Tahun 2014 adalah sebagai berikut: 1. Indikator kinerja Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuanya melalui pendidikan berkelanjutan dari target yang telah ditetapkan sebanyak orang telah terealisasi sebanyak orang atau sebesar 135,86% dari target. 2. Indikator kinerja persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi dari target 6,25% (1 standar kompetensi Audiolog) sudah terealisasi 100%. Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!19"

27 3. Sedangkan indikator kinerja Jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki STR, dari target orang yang ditetapkan telah terealisasi sebanyak orang atau sebesar 226,18%. Sedangkan realisasi indikator kinerja kegiatan yang merupakan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis dan kegiatan lainya adalah: 1. Jumlah Rancangan Norma, Standar, Prosedur dan kriteria (NSPK) Pencapaian indikator pendukung/realisasi rancangan NSPK dari target 14 telah terealisasi 29 NSPK atau sebesar 207,14%. 2. Tersusunnya kebijakan perencanaan, program dan laporan evaluasi Pencapaian indikator kinerja/realisasi dari tersusunnya kebijakan perencanaan, program dan laporan evaluasi dari target 7 dokumen telah terealisasi 7 dokumen atau realisasi sebesar 100%. 3. Ketatausahaan Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan Pencapaian indikator kinerja/realisasi terlaksananya Ketatausahaan Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan telah terealisasi 100%, yaitu terselenggaranya pengelolaan administrasi perkantoran, keuangan, kepegawaian dan administrasi perlengkapan yang efektif dan efisien. Secara rinci capaian kinerja Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan tahun 2014 dapat dilihat dalam tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) sebagai berikut: Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!20"

28 Tabel 3.1 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan No SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN REALI SASI % Rancangan Jumlah rancangan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria Norma, Standar Prosedur dan kriteria (NSPK) (NSPK) 14 NSPK ,14 1) Perencanaan 2 Perencanaan, Program dan laporan evaluasi a) Jumlah pedoman perencanaan standardisasi b) Jumlah pedoman perencanaan sertifikasi c) Jumlah pedoman perencanaan pendidikan berkelanjutan d) Jumlah dokumen rencana standardisasi e) Jumlah dokumen rencana sertifikasi f) Jumlah dokumen rencana pendidikan berkelanjutan 1 Pedoman Pedoman Pedoman 5 166,67 1 Dokumen Dokumen Dokumen ,33 Tersusunnya kebijakan Perencanaan, Program dan laporan evaluasi 7 Dokumen ) Program a) Jumlah pedoman perencanaan dan pelaksanaan kegiatan program b) Jumlah dokumen rencana dan anggaran program jangka pendek dan panjang c) Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi pelaksanaankegiatan program d) Jumlah dokumen laporan kegiatan program 1 Pedoman Dokumen Dokumen Dokumen Profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi/ profesi Meningkatnya pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan Persentase Profesi Tenaga Kesehatan yang memiliki Standar Kompetensi 6,25 % 6,25% 100 Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!21"

29 1) Standardisasi SDM Kesehatan a) Jumlah rencana pelaksanaan standardisasi SDM Kesehatan b) Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar Kompetensi 1 Dokumen ,25 % 6,25% Tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) c) Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi standardisasi SDM Kesehatan 1 Dokumen Meningkatnya pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan Jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) 2) Sertifikasi SDM Kesehatan Orang orang 226,18 5 SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuaanya melalui pendidikan berkelanjutan a) Jumlah rencana pelaksanaan sertifikasi SDM Kesehatan b) Jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) c) Jumlah laporan hasil evaluasi sertifikasi SDM Kesehatan 1 Dokumen Orang Orang Meningkatnya mutu dan profesionalisme SDM Kesehatan Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuaanya melalui pendidikan berkelanjutan 1) Pendidikan berkelanjutan 226,18 1 Dokumen Orang Orang 135,86 a) Jumlah rencana 1 Dokumen pelaksanaan pendidikan berkelanjutan b) Jumlah pserta PPDS/ 847 Orang ,60 PPDGS Orang c) Jumlah laporan hasil evaluasi PPDS/PPDGS 1 Dokumen ) Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata a) Jumlah rencana pelaksanaan Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata b) Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata 2 Dokumen 2 Orang 500 Orang 1, ,60 Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!22"

30 6 Ketatausahaan Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan c) Jumlah laporan hasil evaluasi pelaksanaan Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata 2 Dokumen Terlaksananya Ketatausahaan Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan 100 % a) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi perkantoran b) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi keuangan c) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi kepegawaian d) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi perlengkapan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % C. ANALISISIS AKUNTABILITAS KINERJA Analisis akuntabilitas kinerja menunjukkan tingkat pencapaian kinerja dibandingkan dengan rencana tingkat pencapaian kinerja berdasarkan indikator Kinerja. Dilihat dari capaian masing-masing indikator kinerja Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan tahun 2014 dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab unit organisasi. Pencapaian sasaran strategis yang menjadi IKK Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan adalah sebagai berikut: Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!23"

31 1. INDIKATOR PERTAMA Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan Pencapaian indikator jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan selama periode termasuk kategori berhasil, bahkan sampai dengan berakhirnya Renstra Kementerian Kesehatan periode ini realisasinya sudah melampaui dari target (134,59%). Target dan realisasi indikator kinerja SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan selama periode sebagaimana ditampilkan pada tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Target dan Realisasi Indikator Jumlah SDM Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Yang Telah Ditingkatkan Kemampuannya Melalui Pendidikan Berkelanjutan Tahun Indikator Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan (k) Target Realisasi Selanjutnya capaian indikator jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan dibedakan antara capaian kumulatif ( ) dan capaian per tahun (tahun 2014) berdasarkan penetapan kinerja Pustanserdik SDM Kesehatan. Capaian kumulatif indikator ini berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan dalam 5 (lima) tahun terakhir dan capaian per tahun pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut: Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!24"

32 Tabel 3.3 Capaian Indikator Jumlah SDM Kesehatan di Fasilitas Kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan Secara Kumulatif ( ) dan per Tahun 2014 Indikator Target Realisasi Jumlah SDM Kesehatan di Fasilitas Kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan Capaian (rata-rata) (k) ,60% 102,54% (th) ,86% - k=kumulatif dan th= per tahun 2014 Pada tabel 3.3 diatas terlihat bahwa capaian indikator Indikator Jumlah SDM Kesehatan di Fasilitas Kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan telah melampaui target yang telah ditetapkan, baik capaian secara kumulatif maupun capaian per tahun. Capaian kumulatif sebesar 112,60% ini melebihi dari capaian rata-rata selama 5 (lima) tahun hasil pelaksanaan kegiatan. Dan capaian per tahun pada tahun 2014 bahkan melebihi capaian kumulatif selama Secara rinci realisasi kumulatif ( ) indikator ini sebanyak orang terdiri dari orang peserta tugas belajar pendidikan diploma dan strata dan orang peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis/Pendidikan Dokter Gigi Spesialis. Program Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis (PPDS/PDGS) ini dimulai sejak tahun 2008 dan peserta yang direkrut pada tahun 2008 dan 2009 masih tercatat sebagai peserta didik sehingga masih dianggarkan untuk biaya bantuan pendidikannya sampai Jumlah peserta tugas belajar SDM Kesehatan (pendidikan diploma dan strata) dan peserta PPDS/PDGS secara kumulatif dari tahun sebagaimana terlihat pada grafik 3.1 dan 3.2 di bawah ini: Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!25"

33 Grafik 3.1 Grafik 3.2 Peserta Tugas Belajar SDM Kesehatan Jumlah Peserta PPDS/PDGS Tahun Tahun Sedangkan capaian indikator kinerja ini secara kumulatif sampai dengan 2014 seperti pada grafik 3.3 berikut ini: Grafik 3.3 SDM Kesehatan Di Fasilitas Kesehatan Yang Telah Ditingkatkan Kemampuannya Melalui Pendidikan Berkelanjutan Tahun Dari grafik 3.3 di atas terlihat bahwa capaian kumulatif indikator jumlah SDM kesehatan di fasilitas yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan, tahun 2010 capaian belum maksimal namun hasil pelaksanaan kegiatan 4 (empat) berikutnya capaian indikator ini telah Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!26"

34 sejalan dengan sasaran bahkan capaian rata-rata ( ) melebihi dari target yang telah ditetapkan. Jika dibandingkan antara realisasi dengan target dalam Renstra Kementerian Kesehatan tahun terlihat bahwa pada tahun 2010 walaupun realisasi yang dicapai hanya orang dari target orang (75.72%), namun pada tahun 2011 realisasi sudah mencapai target yaitu orang (103,43%) dari target orang, tahun 2012 terealisasi orang sebesar % dari target orang, tahun 2013 telah terealisasi orang atau sebesar % dari target orang, dan pada tahun 2014 terealisasi orang atau 112,60% dari target orang yang ditetapkan. Untuk capaian per tahun rencana kinerja atau target SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan pada tahun 2014 sebanyak orang dengan rincian; 500 orang peserta tubel SDM Kesehatan dan 847 orang peserta PPDS/PDGS angkatan XII dan angkatan XIII. Peserta PPDS/PDGS angkatan XII sebanyak 420 orang dan peserta PPDS/PDGS angkatan XIII sebanyak 427 orang. Sampai dengan akhir tahun 2014 telah terealisasi sebanyak 366 orang atau sebesar 27.17%, yaitu dari peserta penerima bantuan PPDS/PDGS angkatan XII berdasarkan penetapan SK Menteri Kesehatan Nomor: HK.02.02/MENKES/217/2014 tanggal 15 Juli Selanjutnya peserta penerima bantuan PPDS/PDGS angkatan XIII sebanyak 376 orang ditetapkan berdasarkan SK Menteri Kesehatan Nomor: HK.02.02/MENKES/454/2014 tanggal 12 Nopember Untuk peserta tugas belajar SDM Kesehatan program strata sebanyak 924 orang telah ditetapkan berdasarkan SK Menteri Kesehatan Nomor: HK.03.01/H.V/SK/339/2014 tanggal 10 Oktober 2014 (sebanyak 703 peserta program non MDGís) dan SK Menteri Kesehatan Nomor: HK.03.01/H.V/SK/340/2014 tanggal 14 Oktober 2014 (sebanyak 221 peserta program MDGís). Sedangkan untuk peserta tugas belajar SDM Kesehatan program percepatan pembangunan provinsi Papua dan Papua Barat (P4B) untuk Diploma III sebanyak 164 orang telah ditetapkan berdasarkan SK Menteri Kesehatan Nomor: HK.03.01/H.5/SK/304/2014 tanggal 8 September Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!27"

35 2014 (Tahap I sebanyak 137 peserta) dan SK Menteri Kesehatan Nomor: HK.03.01/H.5/SK/391/2014 tanggal 19 Nopember 2014 (Tahap II sebanyak 27 peserta). Secara rinci capaian indikator kinerja SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan tahun 2014 dapat dilihat pada grafik 3.4 berikut ini: Grafik 3.4 Peserta Tugas Belajar SDM Kesehatan dan Peserta PPDS/PDGS Tahun 2014 Dari grafik 3.4 diatas terlihat bahwa capaian per tahun indikator kinerja SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan tidak sebaik capaian secara kumulatif ( ), dimana capaian Tubel P4B, PPDS/PDGS Angkatan XII dan XIII kurang dari 100%. Namun demikian capaian Tubel strata (S1, S2 dan S3) melebihi 100% atau capaian sebesar 184,80%. Secara umum capaian indikator kinerja ini baik namun jika mengacu pada Rencana Aksi Program Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan tahun khusus untuk PPDS/PDGS capaian belum maksimal (capaian orang dari target orang), karena adanya perubahan pada Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!28"

36 persyaratan peserta bantuan PPDS/PDGS dimana salah satu persyaratan bagi peserta adalah status kepegawaian PNS atau pasca PTT. Gambar 3.1 Program Pemberian Bantuan PPDS/PDGS Kementerian Kesehatan Permasalahan dari indikator (SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan) adalah: 1. Tugas Belajar SDM Kesehatan Pendidikan Diploma dan Strata Masalah Tugas Belajar SDM Kesehatan Pendidikan Diploma dan Strata adalah: a. Keterbatasan informasi program tubel SDM Kesehatan b. Ketidaksesuaian antara jadwal seleksi akademik di Perguruan Tinggi dengan penetapan seleksi administrasi calon peserta tubel SDM Kesehatan di Kementerian Kesehatan c. Sistem pendaftaran tubel online masih mengalami kendala antara lain: - Hosting server di Kementerian Kesehatan tidak stabil sehingga upload kelengkapan dokumen calon peserta sering gagal yang mengakibatkan tidak lengkapnya berkas calon peserta dalam sistem informasi tubel online. - Sulitnya jaringan internet dan komunikasi di beberapa daerah Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!29"

37 2. Bantuan Program Pendidikan Dokter Spesialis/Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDS/PDGS) Masih rendahnya jumlah peserta bantuan PPDS/PDGS yang berasal dari daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK), disebabkan oleh: a. Keterbatasan informasi program PPDS/PDGS b. Sulitnya jaringan internet dan komunikasi di beberapa daerah c. Rendahnya tingkat kelulusan seleksi akademik dari calon peserta PPDS/PDGS d. Calon peserta bantuan program pendidikan dokter spesialis (PPDS) yang memilih peminatan di luar 4 Dasar-4 Penunjang cukup besar, tetapi tidak didukung oleh peta kebutuhan spesialis instansi pengusul (peta kebutuhan daerah atau Rumah Sakit Khusus). Dari permasalahan atau hambatan diatas, upaya yang telah dilakukan adalah: 1. Berkoordinasi dengan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan untuk mengupayakan server tetap stabil terutama saat pendaftaran online. 2. Penyesuaian jadwal seleksi akademik dengan seleksi administrasi di Kementerian Kesehatan. 3. Telah disusun program pembekalan secara mandiri melalui e-learning PPDS bagi 10 program studi spesialis (4 Dasar, 4 Penunjang dan Ilmu Penyakit Mulut dan Bedah Mulut) dengan alamat web: 4. Program bimbingan/pemantapan bagi calon peserta PPDS. Pemantapan bagi para alumni DKT (dokter dengan kewenangan tambahan) dan calon PPDS/PDGS Angkatan XIV sebanyak 55 orang yang berasal dari Provinsi Aceh, Sumut, Papua, Papua Barat, Maluku, Malut, NTB, Sulut, Riau, Kalteng, Kaltim, Kalsel dan Nusa Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!30"

38 Tenggara Timur, guna mengikuti seleksi akademik anestesi, anak dan obgyn. Gambar 3.2 Koordinasi Pelaksanaan TUBEL (S1, S2, S3) SDM Kesehatan dan PPDS/PDGS 2. INDIKATOR KEDUA Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi Pencapaian indikator persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi selama periode termasuk kategori berhasil, bahkan sampai dengan berakhirnya Renstra Kementerian Kesehatan periode ini realisasinya sudah melampaui dari target (104,17%). Target dan realisasi indikator kinerja persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi selama periode sebagaimana dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini: Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!31"

39 Tabel 3.4 Target dan Realisasi Indikator Persentase Profesi Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Standar Kompetensi Tahun Indikator Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi (k) Target Realisasi ,50 56,25 75,00 87,50 93,75 Capaian kumulatif indikator persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan dalam 5 (lima) tahun terakhir dan capaian per tahun pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini: Tabel 3.5 Capaian Indikator Persentase Profesi Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Standar Kompetensi Secara Kumulatif ( ) dan per Tahun 2014 Indikator Target Realisasi Capaian (rata-rata) Persentase Profesi Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Standar Kompetensi 90% (k) 93,75% 104,17% 109,59% 6,25%(th) (1 Profesi) 6,25% (1 Profesi) 100% - k=kumulatif dan th= per tahun 2014 Capaian kumulatif indikator persentase tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi sebagaimana disajikan pada tabel 3.5 terlihat bahwa capaian pada tahun 2014 dengan target 90% sudah terealisasi sebesar 93,75% atau progress capaian 104,17%. Capaian kumulatif ( ) rata-rata sebesar 109,59% melebihi capaian kumulatif tahun Capaian realisasi kumulatif indikator ini meliputi 15 standar profesi/kompetensi yang telah disusun selama periode RPJMN Tahap II ( ) dari 16 standar kompetensi yang ditargetkan. Sampai dengan tahun 2014 Pustanserdik SDM Kesehatan telah memfasilitasi disusunnya 15 standar kompetensi dari 16 tenaga kesehatan Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!32"

40 sesuai Peraturan Pemerintah Nomor: 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan sebagai berikut: Tahun 2010, telah disusun sebanyak 6 standar kompetensi yaitu: 1. Standar Kompetensi Akupuntur Terapis 2. Standar Kompetensi Fisikawan Medis 3. Standar Kompetensi Ortotis Prostetik 4. Standar Kompetensi Perawat 5. Standar Kompetensi Perawat Anastesi 6. Standar Kompetensi Epidemiolog (Target= 30% dan Capaian 6/16= 37,50% Tahun 2011, telah disusun 3 standar kompetensi yaitu: 1. Standar Kompetensi Promotor dan Pendidik Kesehatan 2. Standar Kompetensi Psikolog Klinis 3. Standar Kompetensi Entomolog Kesehatan (Target= 55% dan Capaian 9/16= 56,25% Tahun 2012, telah disusun 3 standar kompetensi yaitu: 1. Standar Kompetensi Kesehatan Masyarakat 2. Standar Kompetensi Teknisi Kardiovaskuler 3. Standar Kompetensi Teknisi tranfusi Darah (Target= 70% dan Capaian 12/16= 75,00% Tahun 2013, telah disusun 2 standar kompetensi yaitu: 1. Standar Kompetensi Radiodiagnostik 2. Standar Kompetensi Radioterapis (Target= 80% dan Capaian 14/16= 87,50% Tahun 2014, telah selesai disusun 1 standar kompetensi, yaitu: 1. Standar Kompetensi Audiolog (Target= 90% dan Capaian 15/16= 93,75%) Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!33"

41 Masih ada 1 tenaga kesehatan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor: 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan, yakni Mikrobiologi Kesehatan yang tidak difasilitasi penyusunan standar kompetensinya karena belum ada organisasi profesinya. Capaian indikator kinerja Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi ini secara kumulatif ( ) adalah seperti pada grafik 3.6 dibawah ini: Grafik 3.6 Persentase Profesi Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Standar Kompetensi Tahun Dari grafik 3.6 diatas terlihat bahwa capaian realisasi indikator ini cukup baik, bahkan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 capaiannya telah melampaui target yang ditetapkan (capaian 104,17%). Bila dilihat capaian indikator ini per tahun, maka pada tahun 2014 ini hanya 1 target standar profesi yang disusun, yaitu standar profesi Audiolog. Standar kompetensi Audiolog ini telah diselesaikan pada triwulan III tahun 2014 (capaian 100%). Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!34"

42 Gambar 3.3 Pembahasan Penyusunan Standar Profesi Audiolog di hadiri Oleh Organisasi Profesi Kesehatan Permasalahan dari indikator (persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi) adalah: 1. Masih terbatasnya data dan informasi terkait jenis dan jumlah profesi dan organisasi profesi tenaga kesehatan. 2. Penetapan standar kompetensi oleh organisasi profesi masih terkendala dengan mekanisme pengambilan keputusan tertinggi di organisasi profesinya. Dari permasalahan atau hambatan diatas, upaya yang telah dilakukan adalah: 1. Berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia terkait dengan organisasi kemasyarakatan di bidang kesehatan (organisasi profesi tenaga kesehatan). 2. Adanya pernyataan pimpinan tertinggi Pengurus Pusat Organisasi Profesi bahwa standar kompetensi yang telah tersusun, diakui dan akan ditetapkan pada saat kegiatan pengambilan keputusan tertinggi. Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!35"

43 3. INDIKATOR KETIGA Jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Pencapaian indikator jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Register (STR) selama periode termasuk kategori berhasil, bahkan sampai dengan berakhirnya Renstra Kementerian Kesehatan periode ini realisasinya jauh melampaui target (408,91%). Target dan realisasi indikator kinerja persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi selama periode sebagaimana dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut ini: Tabel 3.6 Target dan Realisasi Indikator Persentase Profesi Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Standar Kompetensi Tahun Indikator Jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)(k) Target Realisasi Capaian kumulatif indikator jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki surat tanda register (STR) berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan dalam 5 (lima) tahun terakhir dan capaian per tahun pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut: Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!36"

44 Tabel 3.7 Capaian Indikator Jumlah Tenaga Kesehatan Selain Dokter dan Dokter Gigi Yang Memiliki STR Secara Kumulatif ( ) dan per Tahun 2014 Indikator Target Realisasi Capaian (rata-rata) Jumlah Tenaga Kesehatan Selain Dokter dan Dokter Gigi Yang Memiliki Surat Tanda Register (STR) (k) ,51% 210,19% (th) ,18% - k=kumulatif dan th= per tahun 2014 Pada tabel 3.7 diatas terlihat bahwa capaian indikator jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki surat tanda register (STR) baik capaian kumulatif maupun capaian per tahun 2014 sudah melampaui dari target yang ditetapkan. Dari target kumulatif pada tahun 2014 sebanyak tenaga kesehatan yang memiliki STR telah terealisasi sebanyak tenaga kesehatan atau capaian sebesar 320,069%. Demikian juga untuk target per tahun 2014 dari target sebanyak tenaga kesehatan yang memiliki STR telah terealisasi sebanyak tenaga kesehatan atau capaian sebesar 226,18%. Untuk lebih jelasnya capaian kumulatif yang telah dicapai selama 5 (lima) tahun pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada grafik 3.7 dibawah ini. Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!37"

45 Grafik 3.7 Capaian Kumulatif Jumlah Tenaga Kesehatan Selain Dokter dan Dokter Gigi Yang Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Tahun Jika dibandingkan antara target dan realisasi capaian indikator ini pada tahun 2010 dari target orang yang memiliki STR memang belum terealisasi dikarenakan MTKI belum terbentuk (STR tenaga kesehatan diterbitkan MTKI mulai Tahun 2011), namun ditahun 2011 dapat terealisasi sebanyak orang yang memiliki STR dari target orang, tahun 2012 dari target orang terealisasi orang yang memiliki STR atau capaian sebesar 200,1%, dari rencana dan tahun 2013 telah terealisasi orang atau sebesar % dari target orang yang telah ditetapkan. Dan pada tahun 2014 target orang telah terealisasi sebanyak orang tenaga kesehatan yang memiliki STR dari atau capaian kumulatif sebesar 320,51%. Pengajuan usul penerbitan STR oleh tenaga kesehatan dilakukan secara kolektif dan/atau individual kepada MTKI melalui MTKP Provinsi domisili, praktek atau pekerjaannya, saat ini meliputi 19 jenis Profesi yaitu: Perawat, Bidan, Fisioterapi, Perawat Gigi, Refraksionis Optisien, Terapis Wicara, Radiografer, Okupasi Terapis, Ahli Gizi, Perekam Medis dan Informasi Kesehatan, Teknisi Gigi, Sanitarian, Elektromedis, Analis Kesehatan, Perawat Anestesi, Akupuntur Terapis, Fisikawan Medis, Ortotis Prostetis, Teknisi Transfusi Darah. Sedangkan profesi tenaga kesehatan lainnya ditentukan lebih lanjut dengan keputusan MTKI. Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!38"

46 STR tenaga kesehatan yang sudah diterbitkan MTKI dari tahun 2012 sampai dengan Desember 2014 secara kumulatif ( ) sebagaimana terlihat pada grafik 3.7 berikut ini: Grafik 3.7 Penerbitan STR Kumulatif Per Jenis Tenaga Kesehatan Tahun Gambarn 3.3. Penyelenggaraan Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan untuk profesi Ners, D III Kebidanan dan D III Keperawatan Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!39"

47 Permasalahan dari indikator jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki STR adalah: 1. Ketidaksesuaian antara penerimaan dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk STR dengan jumlah STR yang dicetak. 2. Surat Izin Penggunaan PNBP dari Kemenkeu untuk Pustanserdik SDM Kesehatan belum terbit, sehingga dana PNBP yang sudah disetorkan ke kas negara belum dapat digunakan. 3. Proses penerbitan STR masih dengan prosedur manual dan data yang dimasukkan belum sesuai dengan format data yang seharusnya sehingga penerbitan STR memerlukan waktu lebih dari 3 bulan dari sejak pengusulan dan berkas diterima lengkap. Dari permasalahan diatas, upaya yang harus dilakukan adalah: 1. Melakukan kunjungan langsung ke daerah-daerah melalui Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi (MTKP) untuk pengambilan data baru, koreksi data yang salah, verifikasi data untuk mempercepat penerbitan STR. 2. Koordinasi dengan Kementerian Keuangan c.q Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terkait percepatan penerbitan izin penggunaan PNBP. 3. Penyelenggaraan penerbitan STR dengan mekanisme online. 4. INDIKATOR KEEMPAT Jumlah Rancangan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) Dari target 14 dokumen rancangan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) sampai dengan akhir anggaran tahun 2014 telah terealisasi sebanyak 29 NSPK atau sebesar 207,14%, yaitu: 1. Pedoman Pelaksanaan Tugas Belajar Sumber Daya Manusia Kesehatan 2. Buku Panduan Pelamar Sistem Pendaftaran Online Program Tugas Belajar SDM Kesehatan Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!40"

48 3. Buku Panduan Administrator Dinkes Provinsi/Unit Utama Sistem Pendaftaran Online Program Tugas Belajar SDM Kesehatan 4. Buku Panduan Administrator Pusat Pendaftaran Online Program Tugas Belajar SDM Kesehatan 5. Buku Panduan Administrator Admin Website Pendaftaran Online Program Tugas Belajar SDM Kesehatan 6. Kajian Program Tugas Belajar Sumber Daya Manusia Kesehatan Tahun Standar Profesi Audiologis 8. Pedoman Penegakan Disiplin Profesional Tenaga Kesehatan 9. Pedoman Pelaksanaan Registrasi Tenaga Kesehatan 10. Pedoman Pelaksanaan Tugas MTKP 11. Surat Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan Nomor: HK.02.04/I/V.2/15912/2014 tanggal 23 Desember 2014 tentang Keanggotaan Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat 12. Surat Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan Nomor: HK.02.04/I/V.2/15913/2014 tanggal 23 Desember 2014 tentang Keanggotaan Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi Gorontalo 13. Surat Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan Nomor: HK.02.04/I/V.2/15914/2014 tanggal 23 Desember 2014 tentang Keanggotaan Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi Banten 14. Surat Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan Nomor: HK.02.04/I/V.2/15915/2014 tanggal 23 Desember 2014 tentang Keanggotaan Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!41"

49 15. Surat Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan Nomor: HK.02.04/I/V.2/15916/2014 tanggal 23 Desember 2014 tentang Keanggotaan Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur 16. Surat Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan Nomor: HK.02.04/I/V.2/15917/2014 tanggal 23 Desember 2014 tentang Keanggotaan Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 17. Revisi 6 Standar Kompetensi, yaitu; Standar Kompetensi Perawat Gigi, Standar Kompetensi Teknisi Gigi, Standar Kompetensi Fisioterapis, Standar Kompetensi Perekam Medis, Standar Kompetensi Elektromedis, dan Standar Kompetensi Teknologi Laboratorium Kesehatan 18. Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Kesehatan, yaitu; a. Rancangan Peraturan menteri Kesehatan tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Teknologi Laboratorium Kesehatan b. Rancangan Peraturan menteri Kesehatan tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Teknisi Kardiovaskuler c. Rancangan Peraturan menteri Kesehatan tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Teknisi Transfusi Darah d. Rancangan Peraturan menteri Kesehatan tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Elektromedis 19. Pedoman Pembinaan Keprofesian Tenaga Kesehatan 20. Kajian Pemanfaatan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang Kesehatan 21. Surat Edaran Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Nomor: DM.01.03/V.3/03631/2014 tanggal 25 Pebruari 2014 tentang Ketentuan Pelaksanaan Penerimaan Calon Peserta Tugas Belajar Dalam Negeri Bagi SDM Kesehatan Tahun Surat Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Nomor: DM.01.03/V.3/03085/2014 tanggal 12 Pebruari 2014 tentang Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!42"

50 Rekrutmen Calon Peserta Program Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis Angkatan XIV Tahun Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: HK.02.02/MENKES/217/2014 tanggal 15 Juli 2014 tentang Penerima Bantuan Program Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis Angkatan Ke Dua Belas Tahun Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: HK.02.02/MENKES/454/2014 tanggal 12 Nopember 2014 tentang Penerima Bantuan Program Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis Angkatan Ke Tiga Belas Tahun Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.03.01/H.5/SK/304/2014 tanggal 8 September 2014 tentang Penetapan Penerima Bantuan Tugas Belajar Bagi Sumber Daya Kesehatan Papua dan Papua Barat Tahap I Tahun Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.03.01/H.5/SK/304/2014 tanggal 19 Nopember 2014 tentang Penetapan Penerima Bantuan Tugas Belajar Bagi Sumber Daya Kesehatan Papua dan Papua Barat Tahap II Tahun Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.03.01/H.V/SK/339/2014 tanggal 10 Oktober 2014 tentang Penetapan Peserta Tugas Belajar bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan di Lingkungan Kementerian Kesehatan dan Penerima Bantuan Tugas Belajar Sumber Daya Manusia Kesehatan yang berasal dari Pemerintah Daerah Angkatan Tahun Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.03.01/H.V/SK/340/2014 tanggal 14 Oktober 2014 tentang Penetapan Peserta Tugas Belajar bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan di Lingkungan Kementerian Kesehatan dan Penerima Bantuan Tugas Belajar Sumber Daya Manusia Kesehatan yang Berasal dari Pemerintah Daerah Program Millenium Development Goals (MDGs) Angkatan Tahun Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!43"

51 29. Surat Edaran Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Nomor: DM.02.03/I/V.3/15159/2014 tanggal 2 Desember 2014 tentang Rekrutmen Calon Peserta Program Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis dan Dokter Gigi Spesialis Angkatan XV Tahun INDIKATOR KELIMA Dokumen kebijakan Perencanaan, Program dan laporan Dari target 7 dokumen kebijakan Perencanaan, Program dan laporan evaluasi telah terealisasi 7 dokumen atau realisasi sebesar 100%, yaitu telah tersusun: 1) RPJMN Pustanserdik SDM Kesehatan Tahun ) Dokumen Rencana Program dan Kegiatan tahun ) Dokumen DIPA Tahun ) Kertas Kerja Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) Tahun Anggaran ) Laporan Triwulanan Tahun ) Laporan Tahunan ) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun INDIKATOR KEENAM Terlaksananya Ketatausahaan Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan Dari target 100% terlaksananya ketatausahaan Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan, telah terlaksananya penyelenggaraan pengelolaan administrasi perkantoran, pengelolaan administrasi keuangan, pengelolaan administrasi kepegawaian, dan terlaksananya pengelolaan administrasi perlengkapan atau realisasi sebesar 100%. Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!44"

52 D. REALISASI ANGGARAN Realisasi anggaran yang digunakan untuk pencapaian kinerja Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan sesuai dengan dokumen Penetapan/Perjanjian Kinerja pada tahun 2014 sebagaimana diperlihatkan pada tabel 3.8 berikut ini: Tabel 3.8 Realisasi Anggaran Indikator Kinerja Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan Tahun 2014 No Sasaran Strategi 1 SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan 2 Profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi/ profesi Indikator Kinerja Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan Persentase tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi/ profesi Target Output/Outcome Alokasi (Rp) Orang 6,25% (1 Profesi) Orang 6,25% (1 Profesi) Realisasi (Rp) (87,10%) (77,02%) 3 Tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Register (STR) Jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Register (STR) Orang Orang (86,31%) Tabel 3.8 diatas menunjukkan bahwa untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan, Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan tahun 2014 membutuhkan anggaran sebesar Rp ,- dari alokasi anggaran kinerja kegiatan sebesar Rp ,- atau terdapat efisiensi anggaran sebesar 12,96%. Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!45"

53 E. SUMBER DAYA Dalam mencapai kinerjanya, Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan didukung oleh beberapa sumber daya antara lain sumber daya manusia dan sumber daya anggaran. 1. Sumberdaya Manusia. Kekuatan personil sumber daya manusia yang dimiliki oleh Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan saat ini berjumlah 70 orang (pegawai negeri sipil) yang terdiri dari jenis kelamin pria berjumlah 26 orang dan wanita berjumlah 44 orang. Dan dalam operasional kegiatan sehari-hari dibantu 10 orang tenaga honorer. Dalam mencapai target indikator SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan sebanyak orang, SDM yang memegang peranan penting berkontribusi untuk memenuhi target tersebut sebanyak 17 orang yang tergabung dalam Bidang Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan. Demikian pula untuk mencapai target indikator profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi sebesar 6,25% (1 standar profesi) dan jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) sebanyak orang, SDM yang memegang peranan penting berkontribusi untuk memenuhi target tersebut sebanyak 25 orang yang tergabung dalam Bidang Standardisasi dan Sertifikasi SDM Kesehatan, dengan supporting Bidang Perencanaan dan Program dan Sub Bagian Tata Usaha. Sumberdaya manusia yang berstatus PNS dirinci menurut golongan kepangkatan yaitu pegawai golongan IV berjumlah 8 orang, pegawai golongan III berjumlah 58 orang, dan pegawai golongan II berjumlah 4 orang. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai proporsi personil Sumber daya manusia berdasarkan jenis kelamin dan Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!46"

54 golongan kepangkatannya, digambarkan pada grafik 3.8 dan 3.9 berikut ini: Grafik 3.8 Proporsi SDM Berdasarkan Jenis Kelamin Grafik 3.9 Proporsi SDM Berdasarkan Golongan Kepangkatan Sedangkan berdasarkan latar belakang tingkat pendidikannya yang terbanyak adalah pegawai dengan pendidikan setingkat Sarjana (S1) sebanyak 32 orang, diikuti Pasca Sarjana (S2) sebanyak 17 orang, Diploma III sebanyak 7 orang, SMA sebanyak 6 orang dan Diploma IV sebanyak 4 orang. Gambaran lebih jelas mengenai proporsi SDM berdasarkan berdasarkan latar belakang tingkat pendidikan, dapat digambarkan pada grafik 3.10 berikut ini. Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!47"

55 Grafik 3.10 Proporsi SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan 2. Sumberdaya Keuangan Pagu anggaran Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan tahun 2014 yaitu terdiri dari: Kegiatan Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan (Fungsi Kesehatan) sebesar Rp ,- dan kegiatan Pendidikan Tinggi dan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan (Fungsi Pendidikan) sebesar Rp ,-, sehingga total pagu anggaran sebesar Rp ,- Sedangkan realisasi anggaran sampai akhir tahun anggaran 2014 terbagi dalam 2 kegiatan utama yaitu: (1) Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan (Fungsi Kesehatan) realisasi sebesar Rp ,- (45,97%) dari pagu anggaran sebesar Rp ,- (2) Kegiatan Pendidikan Tinggi dan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan (Fungsi Pendidikan) realisasi anggaran sebesar Rp ,- atau sebesar 86,91% dari pagu anggaran sebesar Rp ,-. Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!48"

56 Sedangkan realisasi anggaran menurut jenis belanja yaitu; terdiri dari belanja barang realisasi sebesar Rp ,- atau 84,78% dari pagu anggaran sebesar Rp ,- dan belanja modal realisasi sebesar Rp ,- atau 95,73% dari pagu anggaran sebesar Rp ,-. Realisasi atau penyerapan anggaran sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar Rp ,- (84,79%) dari pagu anggaran sebesar Rp ,-. Untuk lebih jelasnya realisasi anggaran dapat dilihat pada tabel 3.9 dan 3.10 dibawah ini: Tabel 3.9 Realisasi Penyerapan Anggaran Pustanserdik SDM Kesehatan Tahun 2014 Program Pagu Realisasi % Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan Bagi SDM Kesehatan , ,- 45,97 Pendidikan Tinggi dan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan , ,- 86,91 TOTAL , ,- 84,79 Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!49"

57 Tabel 3.10 Realisasi Penyerapan Anggaran Menurut Jenis Belanja Tahun 2014 Program Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan Pendidikan Tinggi dan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Alokasi ( Belanja) Pegawai Barang Modal Total , , , , , ,- TOTAL , , ,- REALISASI Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan Pendidikan Tinggi dan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan ,- (45,45%) ,- (86,91%) ,- (93,19%) ,- (99,5%) ,- (45,97%) ,- (58,65%) TOTAL ,- (84,78%) ,- (95,73%) ,- (84,79%) 3. Sumberdaya Sarana dan Prasarana. Sarana dan Prasarana yang ada baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak yaitu peralatan dan mesin dengan kondisi masih baik sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 berjumlah 648 buah/unit (diantaranya rusak ringan sebanyak 2 unit), senilai Rp Aset tetap yang tidak digunakan berjumlah 61 buah/unit senilai Rp ,- telah mendapat rekomendasi untuk penghapusan Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!50"

58 oleh Kementerian Keuangan dan dalam proses usul pelelangan. Selain itu aset tak berwujud berupa software komputer sebanyak 8 unit senilai Rp ,-. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran-1 (Hasil SIMAK-BMN terlampir). Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!51"

59 BAB IV PENUTUP Laporan pertanggungjawaban pencapaian kinerja Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan tahun 2014 yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tertuang dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Sampai dengan akhir anggaran tahun 2014 hasil pengukuran dan evaluasi kinerja disimpulkan secara umum sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja dapat dicapai bahkan capaian melebihi target dari yang ditetapkan. Hasil pengukuran dan evaluasi Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan yang ditetapkan tahun 2014 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Sumber daya manusia (SDM) Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuaanya melalui pendidikan berkelanjutan: (a) Target kumulatif sebanyak orang telah terealisasi sebanyak orang atau sebesar 112,60%, yaitu terdiri dari peserta PPDS/PDGS berjumlah orang dan tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata berjumlah orang. (b) Target per tahun indikator kinerja ini pada tahun 2014 dengan target sebanyak orang telah terealisasi orang (135,86%), berasal dari peserta penerima bantuan PPDS/PPDGS Angkatan XII sebanyak 366 peserta, PPDS/PDGS Angkatan XIII sebanyak 376 peserta, peserta tugas belajar SDM Kesehatan program strata sebanyak 924 peserta dan peserta program Diploma III P4B sebanyak 164 peserta. Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!52"

60 2. Profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi: (a) Target kumulatif sebesar 90% profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi telah terealisasi 93.75% atau progress capaian 104,17%, yakni tersusunnya 15 standar kompetensi tenaga kesehatan dari 16 standar kompetensi yang ditargetkan. (b) Target per tahun indikator kinerja ini tahun 2014 sebesar 6,25% (1 standar kompetensi) telah terealisasi 100%, yaitu tersusunnya standar kompetensi Audiolog. 3. Jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR): (a) Target kumulatif sebanyak tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki STR sampai akhir anggaran tahun 2014 telah terealisasi sebanyak atau progress capaian sebesar 320,51%. (b) Target per tahun indikator kinerja ini pada tahun 2014 sebanyak tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki STR telah terealisasi sebanyak atau progress capaian sebesar 226,18%. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan mengarah dan sejalan dengan sasaran bahkan sampai dengan akhir anggaran tahun 2014 capaian rata-rata sudah diatas 100% atau sebesar 166,55%, namum demikian capaian kinerja tersebut tidak diikuti dengan realisasi penyerapan anggaran yang tinggi. Penyerapan anggaran Pusat Standardisasi Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan belum optimal, yakni sebesar Rp ,- (84,79%) dari pagu anggaran sebesar Rp ,-. Hal ini perlu mendapat perhatian dari masing-masing Bidang/Sub Bagian/ MTKI untuk melakukan evaluasi tidak optimalnya penyerapan anggaran dan melakukan perbaikan untuk perencanaan kegiatan tahun mendatang. Lakip Pustanserdik SDM Kesehatan 2014!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!53"

61 Struktur Organisasi Pustanserdik SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI Lampiran

62 RENCANA AKSI PROGRAM Tahun 2010 s/d 2014 Form RS Instansi/Unit Organisasi : Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Visi : Penggerak Terwujudnya Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan yang Profesional dalam Mewujudkan Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilanî Misi : - Memenuhi jumlah, jenis dan mutu SDM Kesehatan sesuai yang direncanakan dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan - Menyerasikan pengadaan SDM Kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan dengan kebutuhan SDM Kesehatan dalam mendukung pembangunan kesehatan TUJUAN INDIKATOR KINERJA TARGET SASARAN INDIKATOR KINERJA Jumlah SDM Kesehatan SDM Kesehatan di fasilitas Tersusunnya kebijakan Perencanaan, 1 Standardisasi kompetensi SDM Kesehatan 1 Perencanaan dan Program Standarisasi, Orang Program dan laporan evaluasi terutama tenaga kesehatan dilakukan Sertifikasi dan Pendidikan berkelanjutan dengan mengacu pada kebutuhan SDM Kesehatan 1) Perencanaan pelayanan kesehatan Terlaksananya Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan TUJUAN di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuaanya melalui pendidikan berkelanjutan 2 Jumlah tenaga kesehatan selain dokter orang dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) - Menjamin pemerataan, pemanfaatan dan pengembangan SDM Kesehatan dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat - Meningkatkan pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan - Memantapkan manajemen dan dukungan kegiatan teknis pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuaanya melalui pendidikan berkelanjutan Tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Jumlah pedoman perencanaan dan pelaksanaan kegiatan program 3 Persentase profesi 90% Profesi tenaga kesehatan Jumlah dokumen rencana dan anggaran tenaga kesehatan yang yang memiliki standar program jangka pendek dan panjang memiliki standar kompetensi/profesi kompetensi Jumlah pedoman perencanaan standardisasi Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Jumlah pedoman perencanaan sertifikasi Standardisasi dan sertifikasi SDM berkelanjutan SDM Kesehatan Jumlah pedoman perencanaan pendidikan kesehatan, pendidikan berkelanjutan SDM 3 Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan berkelanjutan kesehatan dilakukan melalui peningkatan Jumlah dokumen rencana standardisasi kemitraan dengan semua pemangku 4 Ketatausahaan Standarisasi, Sertifikasi Jumlah dokumen rencana sertifikasi kepentingan yang meliputi Pemerintah, dan Pendidikan berkelanjutan SDM Jumlah dokumen rencana pendidikan Pemerintah daerah, Organisasi profesi dan Kesehatan berkelanjutan masyarakat termasuk swasta serta 2) Program pemangku kepentingan diluar negeri Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi pelaksanaankegiatan program Jumlah dokumen laporan kegiatan program Meningkatnya pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan 4 Jumlah rancangan 10 NSPK Rancangan Norma, Standar, 1) Standardisasi SDM Kesehatan Norma, Standar, Prosedur dan kriteria Jumlah rencana pelaksanaan standardisasi Prosedur dan kriteria (NSPK) SDM Kesehatan (NSPK) Persentase profesi Nakes yang memiliki standar kompetensi Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi standardisasi SDM Kesehatan 2) Sertifikasi SDMKesehatan SASARAN Jumlah rencana pelaksanaan sertifikasi SDMK Jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Jumlah laporan hasil evaluasi sertifikasi SDM Kesehatan 1,000 6,600 57, , (K) KEBIJAKAN Dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program Standadisasi, Sertifikasi dan Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan dilakukan dengan meningkatkan kepemimpinan, koordinasi dan kerjasama dalam pelaksanaan tudas, meningkatkan dukungan sumber daya (SDM, dana dan sasrana prasarana yang memadai), pengelolaan, pembinaan dan pengawasan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan serta tugas teknis dan kegiatan lainnya. CARA MENCAPAI TUJUAN & SASARAN Sertifikasi SDM kesehatan selain dokter dan dokter gigi dilaksanakan melalui proses uji kompetensi dalam rangka pengawasan mutu SDM kesehatan terutama tenaga kesehatan Pendidikan berkelanjutan SDM kesehatan melalui pelaksanaan program tugas belajar bagi SDM kesehatan termasuk PPDS/PPDGS dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pelayanan kesehatan dan perkembangan IPTEK PROGRAM KETERANGAN

63 TUJUAN SASARAN TUJUAN INDIKATOR KINERJA TARGET SASARAN INDIKATOR KINERJA Meningkatnya mutu dan profesionalisme SDM Kesehatan 1) Pendidikan berkelanjutan Jumlah rencana pelaksanaan pendidikan berkelanjutan Jumlah peserta PPDS / PPDGS 4,480 4,620 5,060 5, (K) Jumlah laporan hasil evaluasi PPDS/PPDGS KEBIJAKAN CARA MENCAPAI TUJUAN & SASARAN PROGRAM KETERANGAN 2) Tugas belajar pendidikandiploma dan Strata Jumlah rencana pelaksanaan Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata Jumlah laporan hasil evaluasi pelaksanaan Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata Terlaksananya Ketatausahaan Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi perkantoran Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi keuangan Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi kepegawaian Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi perlengkapan ,050 3,380 3,440 2,460 3,500 (K)

64 RENCANA KINERJA TAHUNAN Form RKT Instansi/Unit Organisasi : Pusat Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan Tahun : 2014 NO SASARAN Indikator Kinerja TARGET Satuan Rancangan Norma, Standar, Prosedur dan kriteria Jumlah rancangan Norma, Standar, Prosedur dan kriteria (NSPK) 14 (NSPK) 1) Perencanaan a) Jumlah pedoman perencanaan standardisasi 1 Pedoman b) Jumlah pedoman perencanaan sertifikasi 5 Pedoman c) Jumlah pedoman perencanaan pendidikan berkelanjutan 3 Pedoman d) Jumlah dokumen rencana standardisasi 1 Dokumen e) Jumlah dokumen rencana sertifikasi 1 Dokumen f) Jumlah dokumen rencana pendidikan berkelanjutan 3 Dokumen 2 Perencanaan, Program dan laporan Evaluasi Tersusunnya kebijakan Perencanaan, Program dan laporan evaluasi 7 2) Program a) Jumlah pedoman perencanaan dan pelaksanaan kegiatan program 1 Pedoman b) Jumlah dokumen rencana dan anggaran program jangka pendek dan panjang c) Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi pelaksanaankegiatan program 2 Dokumen 3 Dokumen

65 NO SASARAN Indikator Kinerja TARGET Satuan d) Jumlah dokumen laporan kegiatan program 1 Dokumen 3 Profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi/profesi Meningkatnya pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar Kompetensi (K) 90 % 1) Standardisasi SDM Kesehatan a) Jumlah rencana pelaksanaan standardisasi SDM Kesehatan 1 Dokumen b) Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar Kompetensi (K) 90 % c) Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi standardisasi SDM Kesehatan 1 Dokumen 4 Tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Meningkatnya pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan Jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) 164,600 2) Sertifikasi SDM Kesehatan a) Jumlah rencana pelaksanaan sertifikasi SDM Kesehatan 1 Dokumen b) Jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) 164,600 Orang c) Jumlah laporan hasil evaluasi sertifikasi SDM Kesehatan 1 Dokumen

66 NO SASARAN Indikator Kinerja TARGET Satuan SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah Meningkatnya mutu dan profesionalisme SDM Kesehatan ditingkatkan kemampuaanya melalui pendidikan berkelanjutan Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan 9,500 kemampuaanya melalui pendidikan berkelanjutan 1) Pendidikan berkelanjutan a) Jumlah rencana pelaksanaan pendidikan berkelanjutan 1 Dokumen b) Jumlah pserta PPDS / PPDGS 6,000 Orang c) Jumlah laporan hasil evaluasi PPDS/PPDGS 1 Dokumen 2) Tugas belajar pendidikandiploma dan Strata a) Jumlah rencana pelaksanaan Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata b) Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata c) Jumlah laporan hasil evaluasi pelaksanaan Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata 2 Dokumen 3,500 Orang 2 Dokumen 6 Ketatausahaan Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Terlaksananya Ketatausahaan Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan berkelanjutan SDM Kesehatan 100 % a) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi perkantoran 100 % b) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi keuangan c) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi kepegawaian d) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi perlengkapan 100 % 100 % 100 %

67 NO SASARAN Indikator Kinerja TARGET Satuan Jakarta, 19 September 2011 Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan Kepala, Drg. Oscar Primadi, MPH NIP :

68 PENETAPAN KINERJA Form PK UNIT ORGANISASI: PUSAT STANDARDISASI, SERTIFIKASI DAN PENDIDIKAN BERKELANJUTAN SDM KESEHATAN TAHUN: 2014 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET Rancangan Norma, Standar, Prosedur dan kriteria (NSPK) 14 Dokumen/Pedoman a) Jumlah pedoman perencanaan standardisasi 1 Pedoman b) Jumlah pedoman perencanaan sertifikasi 5 Pedoman c) Jumlah pedoman perencanaan pendidikan berkelanjutan 3 Pedoman d) Jumlah dokumen rencana standardisasi 1 Dokumen e) Jumlah dokumen rencana sertifikasi 1 Dokumen f) Jumlah dokumen rencana pendidikan berkelanjutan 3 Dokumen 2 Perencanaan, Program dan laporan Evaluasi Tersusunnya kebijakan Perencanaan, Program dan laporan Pedoman/ Dokumen 7 evaluasi 3 Profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi/profesi Jumlah rancangan Norma, Standar, Prosedur dan kriteria (NSPK) 1) Perencanaan 2) Program a) Jumlah pedoman perencanaan dan pelaksanaan kegiatan program b) Jumlah dokumen rencana dan anggaran program jangka pendek dan panjang c) Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi pelaksanaankegiatan program 1 Pedoman 2 Dokumen 3 Dokumen d) Jumlah dokumen laporan kegiatan program 1 Dokumen Meningkatnya pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar Kompetensi (1 Profesi) 1) Standardisasi SDM Kesehatan 6,25 % a) Jumlah rencana pelaksanaan standardisasi SDM Kesehatan 1 Dokumen b) Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar Kompetensi (1 Profesi) c) Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi standardisasi SDM Kesehatan 6,25 % 1 Dokumen

69 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET Tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Meningkatnya pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan Jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) 2) Sertifikasi SDM Kesehatan 90,000 Orang a) Jumlah rencana pelaksanaan sertifikasi SDM Kesehatan 1 Dokumen b) Jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) 90,000 Orang c) Jumlah laporan hasil evaluasi sertifikasi SDM Kesehatan 1 Dokumen 5 SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuaanya melalui pendidikan berkelanjutan Meningkatnya mutu dan profesionalisme SDM Kesehatan Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuaanya melalui pendidikan berkelanjutan 1,347 Orang 1) Pendidikan berkelanjutan a) Jumlah rencana pelaksanaan pendidikan berkelanjutan 1 Dokumen b) Jumlah pserta PPDS / PPDGS 847 Orang c) Jumlah laporan hasil evaluasi PPDS/PPDGS 1 Dokumen 2) Tugas belajar pendidikandiploma dan Strata a) Jumlah rencana pelaksanaan Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata b) Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata c) Jumlah laporan hasil evaluasi pelaksanaan Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata 1 Dokumen 500 Orang 1 Dokumen

70 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET Ketatausahaan Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan Terlaksananya Ketatausahaan Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan a) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi 100 % perkantoran b) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi keuangan 100 % c) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi kepegawaian d) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi perlengkapan 100 % 100 % Jumlah Anggaran : Rp ,-

71 PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN (PKK) Form PKK-Renstra UNIT ORGANISASI : PUSAT STANDARDISASI, SERTIFIKASI DAN PENDIDIKAN BERKELANJUTAN SDM KESEHATAN TAHUN : 2014 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % Rancangan Norma, Standar, Prosedur dan kriteria (NSPK) 14 Dokumen ) Perencanaan a) Jumlah pedoman perencanaan standardisasi 1 Pedoman 2 Pedoman b) Jumlah pedoman perencanaan sertifikasi 5 Pedoman 3 Pedoman c) Jumlah pedoman perencanaan pendidikan berkelanjutan 3 Pedoman 5 Pedoman d) Jumlah dokumen rencana standardisasi 1 Dokumen 3 Dokumen e) Jumlah dokumen rencana sertifikasi 1 Dokumen 6 Dokumen f) Jumlah dokumen rencana pendidikan berkelanjutan 3 Dokumen 10 Dokumen 2 Perencanaan, Program dan laporan Evaluasi Tersusunnya kebijakan Perencanaan, Program dan laporan evaluasi 7 Dokumen 7 Dokumen 3 Profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi/profesi Jumlah rancangan Norma, Standar, Prosedur dan kriteria (NSPK) 2) Program a) Jumlah pedoman perencanaan dan pelaksanaan kegiatan program 1 Pedoman 1 Pedoman Jumlah dokumen rencana dan anggaran program jangka pendek dan b) panjang 2 Dokumen 2 Dokumen c) Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi pelaksanaankegiatan program 3 Dokumen 3 Dokumen d) Jumlah dokumen laporan kegiatan program 1 Dokumen 1 Dokumen Meningkatnya pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar Kompetensi 6,25 % 6,25 % 1) Standardisasi SDM Kesehatan a) Jumlah rencana pelaksanaan standardisasi SDM Kesehatan 1 Dokumen 1 Dokumen b) Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar Kompetensi 6,25 % 6,25 % c) Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi standardisasi SDM Kes. 1 Dokumen 1 Dokumen 4 Tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Meningkatnya pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan Jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) 2) Sertifikasi SDM Kesehatan 90,000 orang 90,000 Orang a) Jumlah rencana pelaksanaan sertifikasi SDM Kesehatan 1 Dokumen 1 Dokumen Jumlah tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi yang memiliki Surat b) 90,000 orang 90,000 Orang Tanda Registrasi (STR) c) Jumlah laporan hasil evaluasi sertifikasi SDM Kesehatan 1 Dokumen 1 Dokumen

72 5 SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuaanya melalui pendidikan berkelanjutan Meningkatnya mutu dan profesionalisme SDM Kesehatan Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuaanya melalui pendidikan berkelanjutan 1,347 orang 366 Orang 1) Pendidikan berkelanjutan a) Jumlah rencana pelaksanaan pendidikan berkelanjutan 1 Dokumen 1 Dokumen b) Jumlah peserta PPDS / PPDGS 847 Orang 366 Orang c) Jumlah laporan hasil evaluasi PPDS/PPDGS 1 Dokumen 1 Dokumen 2) Tugas belajar pendidikandiploma dan Strata a) Jumlah rencana pelaksanaan Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata 2 Dokumen 2 Dokumen b) Jumlah SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata 500 Orang Orang c) Jumlah laporan hasil evaluasi pelaksanaan Tugas belajar pendidikan Diploma dan Strata 2 Dokumen Dokumen 6 Ketatausahaan Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan Terlaksananya Ketatausahaan Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan 100 % 100 % a) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi perkantoran 100 % 100 % b) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi keuangan 100 % 100 % c) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi kepegawaian 100 % 100 % d) Persentase terlaksananya pengelolaan administrasi perlengkapan 100 % 100 % Jumlah Anggaran Pusat Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan Rp ,- Jumlah Realisasi Anggaran Pusat tandarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan Rp ,- ( 84.79%)

73

74

75

76 KEKUATAN PERSONIL PUSTANSERDIK SDM KESEHATAN KEADAAN DESEMBER 2014 No Nama Satuan Organisasi Struktural Jabatan Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV Eselon V Fungsional Staf Dokumen Tidak Lengkap Jumlah 1 Bidang Perencanaan Dan Program Bidang Standardisasi Dan Sertifikasi SDM Kesehatan Bidang Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan Subbagian Tata Usaha Satuan Organisasi Kosong TOTAL

77 KEKUATAN PERSONIL BERDASARKAN GOLONGAN PUSTANSERDIK SDM KESEHATAN KEADAAN DESEMBER 2014 No Nama Satuan Organisasi Golongan I II III IV A B C D Jml A B C D Jml A B C D Jml A B C D E Jml Dokumen Tidak Lengkap Jumlah 1 Bidang Perencanaan Dan Program Bidang Standardisasi Dan Sertifikasi SDM Kesehatan Bidang Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan Subbagian Tata Usaha Satuan Organisasi Kosong TOTAL

78 KEKUATAN PERSONIL BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN PUSTANSERDIK SDM KESEHATAN KEADAAN DESEMBER 2014 No Nama Satuan Organisasi S3 S2 Spesialis 1/2/A V Pendidikan A IV S1 D IV D III Akade mi SM D II D I SMA SMP SD Dokumen Tidak Lengkap 1 Bidang Perencanaan Dan Program Jumlah 2 3 Bidang Standardisasi Dan Sertifikasi SDM Kesehatan Bidang Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan Subbagian Tata Usaha Satuan Organisasi Kosong TOTAL

79 KEKUATAN PERSONIL BERDASARKAN JENIS KELAMIN PUSTANSERDIK SDM KESEHATAN KEADAAN DESEMBER 2014 No Nama Satuan Organisasi Jenis Kelamin PRIA WANITA Dokumen Tidak Lengkap Jumlah 1 Bidang Perencanaan Dan Program 2 Bidang Standardisasi Dan Sertifikasi SDM Kesehatan 3 Bidang Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan 4 Subbagian Tata Usaha 5 Satuan Organisasi Kosong TOTAL

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

LAPORAN AKUNTABILITAS

LAPORAN AKUNTABILITAS PUSAT STANDARDISASI, SERTIFIKASI DAN PENDIDIKAN BERKELANJUTAN SDM KESEHATAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KATA PENGANTAR P uji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

Lebih terperinci

LAKIP TA Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan i

LAKIP TA Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan i LAKIP TA 2014 - Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan i KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas izin-nya maka Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan PPSDM Kesehatan tahun 2014 Page 1

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan PPSDM Kesehatan tahun 2014 Page 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan PPSDM Kesehatan tahun 2014 Page 1 RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya manusia

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan Administrasi Kepegawaian. Meningkatnya Pelayanan Administrasi Kepegawaian di Lingkungan Kementerian Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan Administrasi Kepegawaian. Meningkatnya Pelayanan Administrasi Kepegawaian di Lingkungan Kementerian Kesehatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Kepmenkes Nomor 021/MENKES/SK/I/2011 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan (Renstra Kemenkes) Tahun 2010 2014 dalam melaksanakan tugas pokok dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tahun 2016 merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019. Kementerian Kesehatan melaksanakan enam sasaran pokok

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

Oleh SUHARDJONO, SE. MM. BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Oleh SUHARDJONO, SE. MM. BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Oleh SUHARDJONO, SE. MM. BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Disajikan Pada Semiloka Revisi PP38/2007 Tentang Pembagian Urusan Hotel Saphir Yogyakarta,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT BINA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT BINA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT BINA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN TAHUN 2014 DIREKTORAT BINA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

KEBIJAKAN NASIONAL PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

KEBIJAKAN NASIONAL PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA KEBIJAKAN NASIONAL PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA 1 st INDONESIAN PUBLIC HEALTH STUDENT SUMMIT (IPHSS) FKM UI DEPOK 15 JULI 2011 1 UUD 1945 SETIAP ORANG BERHAK MEMPERTAHANKAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

UUD 1945 Ps: 28 H ayat 1

UUD 1945 Ps: 28 H ayat 1 PUSAT PEMBERDAYAAN PROFESI & TENAGA KESEHATAN LUAR NEGERI BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENKES RI Bandung, 15 Nov 2010 UUD 1945 Ps: 28 H ayat 1 SETIAP ORANG BERHAK HIDUP SEJAHTERA LAHIR DAN BATIN, BERTEMPAT

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN

SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN PUSAT PEMBERDAYAAN PROFESI DAN TENAGA KESEHATAN LUAR NEGERI Disampaikan pada acara Workshop Nasional Kesepakatan Ujian Keperawatan Makasar, 13 Maret 2010 13.03.2010 VISI DEPKES

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 103/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 9 Oktober Tahun 2013 sebagai penyempurnaan Permentan Nomor : 17/Permentan/OT.140/02/2007

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/127/2015 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/127/2015 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/127/2015 TENTANG TIM PELAKSANA DAN PENGELOLA PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS/DOKTER GIGI SPESIALIS DALAM RANGKA PEMERATAAN

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BLITAR INSPEKTORAT Jalan Imam Bonjol Nomor 9 Blitar KATA PENGANTAR Sebagai bentuk telah terlaksananya suatu capaian

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Sebagai

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA BERLIN TAHUN 2016 KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA BERLIN FEBRUARI 2017 KBRI Berlin 2/81 DAFTAR ISI DAFTAR ISI ii KATA PENGANTAR iii

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI KAPUAS HULU NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah, KATA PENGANTAR Alhamdulillaah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan petunjuk- Nya kami telah menyusun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.116, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN

Lebih terperinci

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN BADAN PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) (tahun terbit) Satuan Kerja (Sebutkan) Kata Pengantar Bagian

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii i Kata Pengantar Seraya memanjatkan puji dan syukur atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Badan Kepegawaian Daerah telah dapat melalui tahapan lima tahun kedua pembangunan jangka menengah bidang kepegawaian

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.242, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.116, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) ASISTEN DEPUTI BIDANG MATERI PERSIDANGAN 2014 KATA PENGANTAR Dalam rangka melaksanakan amanah Inpres Nomor 7 Tahun 1999, Asisten Deputi Bidang Materi

Lebih terperinci

SURAT EDARAN NOMOR : DM.01.03/I/V.3/4382/2013

SURAT EDARAN NOMOR : DM.01.03/I/V.3/4382/2013 Yang terhormat, 1. Inspektur Jenderal Kemenkes 2. Sekretaris Jenderal Kemenkes 3. Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kemenkes 4. Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes 5. Direktur

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2013. 2. Peraturan Presiden RI Nomor

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) INSPEKTORAT KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan.

BERITA NEGARA. KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1084, 2012 KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan paradigma dari manajemen tradisional menjadi manajemen modern menjawab tuntutan percepatan dan keakuratan penyelesaian masalah dan pelayanan sistem birokrasi

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target program kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program,

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab,

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai salah satu upaya meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, dan untuk memantapkan pelaksanaan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N 1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.

Lebih terperinci

No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Jumlah Dokumen Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PPSDM Kesehatan 20 Dokumen 21 Dokumen 105%

No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Jumlah Dokumen Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PPSDM Kesehatan 20 Dokumen 21 Dokumen 105% S ekretariat Badan PPSDM Kesehatan merupakan unsur pelaksana yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan, serta mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal. PENGANTAR

DAFTAR ISI. Hal. PENGANTAR DAFTAR ISI Hal. PENGANTAR i DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL iv DAFTAR GRAFIK v DAFTAR GAMBAR vi IKHTISAR EKSEKUTIF vii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 2 B. Tujuan 3 C. Gambaran Umum Tugas dan Fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A DIREKTORAT BINA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH Semarang, 29 Februari 2016 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT) merupakan suatu hal yang penting bagi terselenggaranya tatakelola kinerja yang baik, oleh karenanya, RKT menjadi suatu hal yang cukup kritikal yang harus

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Di kantor Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Perencanaan 2.1.1. Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan awal dari implementasi Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 Bagian Umum TAHUN 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUDUS 2013 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2015 BADAN KARANTINA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan proses penyusunan rencana

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes Sekretaris Ditjen Bina Upaya Kesehatan kementerian kesehatan republik indonesia

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 239/2003 serta disempurnakan dengan Peraturan Menteri

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SAKIP adalah rangkaitan sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH 2015 KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 LKIP Inspektorat Kabupaten Pandeglang Tahun 2016 KATA PENGANTAR Laporan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN A. TUGAS DAN FUNGSI BAB I PENDAHULUAN A. TUGAS DAN FUNGSI Berdasarkan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 64 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas pada Unsur Organisasi Terendah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, bahwa Dinas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN Disampaikan oleh : KEPALA BAGIAN KEUANGAN DAN ASET SETDA KABUPATEN LAMONGAN DASAR HUKUM SISTEM AKIP 1. UU No. 23 Tahun 2014

Lebih terperinci

P a g e 21. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. AKUNTABILITAS KINERJA

P a g e 21. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. AKUNTABILITAS KINERJA . AKUNTABILITAS KINERJA Kewajiban untuk menjawab dari perorangan badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1 1 Pendahuluan D alam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan kinerjanya sebagaimana diamanatkan dalam inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), seluruh instansi

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah merupakan laporan yang disusun untuk menyajikan informasi capaian kinerja unit organisasi

Lebih terperinci

-2- C. Ruang Lingkup Ruang lingkup surat edaran meliputi pentingnya implementasi SAKIP di lingkungan Badan Litbang dan Diklat guna meningkatkan kualit

-2- C. Ruang Lingkup Ruang lingkup surat edaran meliputi pentingnya implementasi SAKIP di lingkungan Badan Litbang dan Diklat guna meningkatkan kualit KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Gedung Kementerian Agama Lantai. 17. Jalan M.H. Thamrin No.6 Jakarta Pusat Telepon/Faksimili : (021)

Lebih terperinci

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN A. Latar Belakang B. Norma dan Dasar Hukum C. Definisi Global dan Detail Standar D. Maksud dan Tujuan E. Kebutuhan Sumber Daya Manusia F. Kebutuhan Sarana dan Prasarana G.

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan

Lebih terperinci