BAB II URAIAN TEORITIS. cara yang sama dan berulang-ulang. Prosedur biasanya terdapat pada sebuah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II URAIAN TEORITIS. cara yang sama dan berulang-ulang. Prosedur biasanya terdapat pada sebuah"

Transkripsi

1 BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Prosedur Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan dengan cara yang sama dan berulang-ulang. Prosedur biasanya terdapat pada sebuah perusahaan atau lembaga yang memiliki kegiatan yang sama setiap harinya. Pentingnya prosedur pada perusahaan atau lembaga agar tercipta suatu standar mutu yang baku. Hal ini diperlukan untuk menciptakan sebuah kesinambungan dan keseragaman dalam melakukan suatu aktivitas sehingga dapat menjadi standar pada pekerjaan yang dilakukan.prosedur berperan dalam mengatur kinerja sebuah perusahaan atau lembaga. Berikut ini pengertian prosedur menurut beberapa ahli: 1. Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi, procedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara berulang Dalam bukunya yang berjudul Penganggaran Perusahaan, M.N. Afarin menjelaskan bahwa prosedur merupakan suatu urutan-urutan seri tugas 2 Mulyadi, dalam buku Sistem Akuntansi.

2 yang saling berhubungan yang diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam. 3 Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan suatu kegiatan yang dilakukan berulang ulang dengan cara yang sama untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam. 2.2 Standar Operasional Prosedur Kerja Peraturan dalam suatu perusahaan, tidak lepas dari peraturan sistem yang ada.sistem yang baik, mengacu pada penaataan prosedur yang teratur, konsisten, berkelanjutan dan mudah diterapkan baik oleh orang dalam maupun karyawan baru dalam perusahaan. SOP merupakan perangkat yang mendokumentasikan system dalam tahapan-tahapan dari aktivitas yang terjadi dalam suatu perusahaan. Standard Operating Procedure (SOP) SOP adalah dokumen tertulis yang memuat prosedur kerja secara rinci, tahap demi tahap dan sistematis. SOP memuat serangkaian instruksi secara tertulis tentang kegiatan rutin atau berulang-ulang yang dilakukan oleh sebuah organisasi. 4 Untuk itu SOP juga dilengkapi dengan referensi, lampiran, formulir, diagram dan alur kerja (flow chart). SOP sering juga disebut sebagai manual SOP yang digunakan sebagai pedoman untuk mengarahkan dan mengevaluasi suatu pekerjaan. 3 M.Nafarin, Penggangaran Perusahaan (Jakarta: Salemba Empat,2004) hlm diakses jam WIB tanggal 07 July 2016

3 Implementasi SOP yang baik, akan menunjukkan konsistensi hasil kinerja, hasil produk dan proses pelayanan yang kesemuanya mengacu pada kemudahan karyawan dan kepuasan pelanggan. SOP banyak diimplementasikan terutama di perusahaan, lembaga atau organisasi yang memerlukan kualitas pekerjaan sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas. Selain itu SOP dapat juga digunakan sebagai standar kualitas untuk menuju ke standar internasional (ISO).Penulisan dokumen dalam SOP perlu diterapkan untuk menghasilkan sistem kualitas dan teknis yang konsisten dan sesuai dengan kebutuhan dan untuk mendukung kualitas data informasi pada perusahaan. Penerapan SOP ini akan membantu perusahaan untuk mempertahankan kualiats control dan kualitas proses sehingga membawa perusahaan untuk tetap bertahan di persaingan dunia bisnis. Peteraturan dan sistematika dari prosedur ini, akan memudahkan antar satuan kerja yang ada dalam melaksanakan tanggung jawab dan tugasnya. Hubungan timbal balik yang lancar akan mewujudkan keseimbangan kerja yang baik bagi karyawan dan mewujudkan performansi yang handal. Konsistensi terhadap sistem dapat terjamin meskipun kunci utama pemegang kerja resign maupun digantikan dengan orang lain. Peraturan tertulis SOP memudahkan seseorang melakukan suatu kerja dengan selamat tanpa adanya masalah terhadap keselamatan diri atau pun pada peralatan yang di gunakan tanpa bantuan orang lain.

4 Tujuan utama dari penerapan SOP adalah agar tidak terjadi kesalahan dalam pengerjaan suatu proses kerja yang dirancang dari SOP. Dari setiap teori telah dikemukakan, diketahui bahwa tujuan dari SOP adalah untuk memudahkan dan menyamakan persepsi semua orang yang memanfaatkannya dan untuk lebih memahami setiap langkah kegiatan yang harus dilaksanakannya. 5 Adapun tujuan tujuan dari Standard Operating Procedure antara lain sebagai berikut : Agar pekerja dapat menjaga konsistensi dalam menjalankan suatu prosedur kerja. Agar pekerja dapat mengetahui dengan jelas peran dan posisi mereka dalam perusahaan. Memberikan keterangan atau kejelasan tentang alur proses kerja, tanggung jawab, dan staff terkait dalam proses tersebut. Memberikan keterangan tentang dokumen dokumen yang dibutuhkan dalam suatu proses kerja. Mempermudah perusahaan dalam mengetahui terjadinya efisiensi proses dalam suatu prosedur kerja Jika SOP dijalankan dengan benar maka perusahaan akan mendapat banyak manfaat dari penerapan SOP tersebut, adapun manfaat dari SOP adalah sebagai berikut : Memberikan penjelasan tentang prosedur kegiatan secara detail dan terinci dengan jelas dan sebagai dokumentasi aktivitas proses bisnis perusahaan. 5 di akses jam pada tanggal 13 July 2016

5 Meminimalisasi variasi dan kesalahan dalam suatu prosedur operasional kerja. Mempermudah dan menghemat waktu dan tenaga dalam program training karyawan. Membantu dalam melakukan evaluasi dan penilaian terhadap setiap proses operasional dalam perusahaan. Membantu mengendalikan dan mengantisipasi apabila terdapat suatu perubahan kebijakan. Mempertahankan kualitas perusahaan melalui konsistensi kerja karena perusahaan telah memilki sistem kerja yang sudah jelas dan terstruktur secara sistematis. 2.3 Sistem Reservasi Airlines Pengertian Airlines Airlines adalah suatu perusahaan penerbangan, perusaan milik swsata atau pemerintah yang khusus menyelenggarakan pelayanan angkutan udara untuk penumpang umum, baik yang berjadwal maupun yang tidak berjadwal. Penerbangan berdasarkan jadwal waktu, kota tujuan maupun kota-kota persinggahan yang tetap. Sedangkan penerbangan tidak memiliki jadwal sebaliknya, dengan waktu, rute maupun kota-kota tujuan dan persinggahan bergantung pada kebutuhan dan persinggahan disebut dengan penerbangan charter atau charter flight. Perusahaan penerbangan, dapat dibedakan antara perusahaan penerbangan domestik atau dalam negeri (domestic airlines company) yang melayani rute-rute didalam batas suatu negara, dan perusahaan penerbangan internasional (international airlines company) dengan jaringan rute keluar negeri yang menjangkau kota-kota

6 tujuan dan persinggahan di negara-negara dibagian dunia lain. Jenis yang kedua ini bisa dibedakan pula menjadi regional (misalnya diwilayah ASEAN atau ASIA Timur saja), dan international airlines service (jaringan antar benua diseluruh dunia).selaku badan usaha komersial, perusahaan penerbangan ini bergabung dalam IATA untuk membahas dan memelihara kepentingan bersama, sementara itu tunduk pula kepada ICAO yang mengatur masalah-masalah yang menyangkut segi-segi tekhnik penerbangan sipil Pengertian Sistem Sistem berasal dari Bahasa latin(systema) dan Bahasa Yunani (sustema) suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan untuk memeudahkan aliran informasi, materi atau energy. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, dimana suatu model matematika seringkali bisa dibuat. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berda dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen keseatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu Negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada di negara tersebut. 6 R.S Damardjati, Istilah-istilah Dunia Pariwisata, Jakarta

7 Kata sistem banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam.dalam pengertian yang paling umum, sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan diantara mereka Pengertian Reservasi Kata reservasi atau yang lebih dikenal dengan booking merupakan suatu layanan yang tidak dapat dipisahkan dari biro perjalanan. Sebelum melakukan transaksi jual beli antara pembeli dengan suatu biro perjalanan, hal pertama yang dijalankan adalah membuat reservasi dari transaksi yang akan dilakakukan. Reservasi secara luas adalah perjanjian pemesanan penyediaan atau pembukuan pada setiap tempat, seperti: di restoran, bioskop, klub hiburan, tempat duduk dipesawat udara, kereta api, kapal laut, kamar dihotel dan lain sebagainya, dan pada periode waktu tertentu bagi calon pelanggan berikut dengan produk jasanya serta jika ada permintaan fasilitas-fasilitas tertentu atau adanya pelayanan tambahan tertentu. Reservasi memiliki fungsi dan tugas. Tugas reservasi adalah : a. Mengawasi penjualan saleable seat flight (tempat duduk yang tersedia untuk di jual dari suatu perusahaan penerbangan) tertentu. 7 pada tanggal 9 july 2016

8 b. Mencatat pembukuan dan pembatalan dengan system first in, first come atau first go, yaitu dengan segera melayani pembukuan yang dibatalkan. c. Mengusahakan load factor (pengisian penumpang didalam pesawat secara maksimal) dan revenue (keuntungan) semaksimal mungkin. d. Menyarankan perubahan-perubahan yang diperlukan sehubungan dengan kondisi penjualan. e. Memonitor pelayanan reservasi, jika perlu mengususlkan tindakantindakan perbaikan. f. Melaporkan angka-angka pengangkutan ke departemen penjualan. Selain itu seseorang yang bekerja di dalam reservasi harus selalu berkomunikasi yang baik dengan perusahaan penerbangan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan seperti : pembukuan double ataupun kesalahan lain yang mungkin terjadi dan berdampak buruk bagi penumpang. Didalam melakukan resevasi sebuah biro perjalanan dapat dengan cara manual dan system computer. Sistem manual yaitu segala reservasi atas seorang penumpang dilakukan dengan cara penulisan tangan, fax atau telepon. Sedangkan system computer yaitu reservasi atau pemesanan dilakukan secara online melalui sistem komputerisasi. Setelah melakukan reservasi, kegiatan lain suatu biro perjalan adalah mengissued atau mengisi tiket sesuai dengan permintaan pembeli yang telah disepakati didalam kegiatan reservasi termasuk didalamnya permintaan pelayanan tambahan yang telah dimintakan. Tiket itu sendiri tidak diproduksi oleh suatu biro perjalanan untuk menjual tiket yang ada. Tiket adalah suatu kontrak pengangkutan

9 atau dokumen berharga yang didalamnya terdapat perjanjian antara penumpang dengan perusahaan penerbangan Pengertian Reservasi Penerbangan Melakukan reservasi sebelum melakuan penerbangan adalah hal yang umum dilakukan.karena peraturan dalam sebuah maskapai penerbangan adalah mewajibkan setiap calon penumpang mendapat kepastian penerbangan.dengan melakukan reservasi, maskapai penerbangan tidak akan kelebihan kapasitas dalam kabinnya. Menurut IATA Airlines reservation adalah penyediaan tempat atau pembukuan pada dinas-dinas penerbangan bagi penumpang beserta permintaan-permintaan (bila ada) akan fasilitas-fasilitas tertentu. 9 a. Pengertian Tiket Perkembangan teknologi dewasa ini membawa era penerbangan ke zaman modern yang penuh dengan tekhnologi.kemajuan dalam system resevasi penerbangan memudahkan penumpang dalam melakukan reservasi penerbangan.sistem penerbangan yang sudah berkembang ini dimanfaatkan untuk meningkatkan sistem dalam bidang ticketing.elektronik tiket (E-Ticket) merupakan salah satu contoh kemajuan dalam bidang reservasi. Dengan E-Ticket pengguna jasa transportasi udara dimudahkan dengan tiket penerbangan yang langsung dikirim ke e- 8 Z.S.A Sahulata, Op. Cit., h SITE%20BASE Tes.pdf diakses tanggal 9 july 2016 jam WIB

10 mail calon penumpang dengan bentuk E-Ticket sederhana, sehingga tidak perlu mengunjungi travel agent untuk mendapatkan tiket penerbangan. Dibawah ini pengertian E-Ticket menurut beberapa sumber: 1. E-Ticket adalah salah satu bentuk pelayanan jasa penerbangan dalam melayani calon penumpang untuk menggunakan pesawatnya dalam bepergian dengan cara cepat dan akurat Ng-Kruelle dan Swatman menjelaskan bahwa electronic ticketing atau E- Ticketing adalah salah satu cara untuk mendokumentasikan proses penjualan dari aktivitas perjalanan pelanggan tanpa harus mengeluarkan dokumen berharga secara fisik atau paper ticket 11. E-Ticket merupakan dokumen elektronik tanpa cover tiket yang digunakan untuk menjadi tiket penumpang, umumnya digunakan dipesawat penerbangan umum. 12 Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa E-Ticketing adalah hasil dari system reservasi digital yang menggunakan media intenet sebagai tanda bukti resevasi yang sah dari pihak perusahaan terkait diakses jam WIB pada tanggal 09 July mentation_in_an_open_acces_system_the_case_ofdeutsche_bahn. diakses jam WIB pada tanggal 09 July diakses jam WIB pada tanggal 09 July 2015

11 2.4 Konsep Refund (Pembatalan) Pada istilah penerbangan, hal ini disebut sebagai pembatalan tiket pesawat.dan reschedule. Dalam kasus refund ini pembatalan tiket pesawat dapat dinyatakan hangus atau pengembalian uang calon penumpang terpotong sebagian sesuai dengan ketentuan pihak maskapai. Namun, apabila pembatalan penerbangan terjadi karena faktor dari pihak maskapai yang memberitahukannya langsung kepada calon penumpang, misalnya melalui pesan singkat lewat telepon selular atau , maka pihak maskapai umumnya akan memberikan solusi dari proses pembatalan ini. Maskapai akan memberikan beberapa alternatif solusi seperti: uang tiketnya dikembalikan atau dialihkan ke jadwal penerbangan lainnya Ketentuan Umum Refund (Pembatalan) Tiket Pesawat Pembatalan yang dikarenakan oleh pihak maskapai akan memberikan refund tiket secara penuh, dalam artian pengembalian uang tiket 100% sesuai mata uang rupiah/dolar yang telah dibayarkan penumpang. Akan tetapi, proses refund ini memakan waktu kurang lebih selama 1 hingga 2 bulan dari tanggal pembatalan. Jika penumpang yang melakukan pembatalan tiket berdasarkan keinginan penumpang sendiri, pihak maskapai hanya akan mengganti 50% dari total harga tiket yang dibayar oleh penumpang. Waktu pembatalan tiket dilakukan 48 jam sebelum keberangkatan. Dalam reschedule, pada umumnya penumpang dikenakan biaya administrasi tambahan. Biaya administrasi tersebut didasarkan pada saat low season atau peak

12 season. Calon penumpang yang reschedulesaat low season, umumnya tidak akan menambah biaya yang banyak. Namun, jika pada saat peak season, penumpang menambah biaya yang lebih besar Syarat Refund Tiket Pada umumnya, seluruh tiket yang telah dibayar oleh calon penumpang bisa dilakukan proses cancel dan refund/ reschedule. Dalam proses tersebut dapat dilakukan sesuai dengan syarat atau prosedur berikut ini: 1. Tiket yang dibatalkan dan refund/reschedule bukanlah tiket promo ataupun tiket yang bersifat fixed date. 2. Perubahan jadwal pada tiket tersebut masih dalam waktu validitas tiket. 3. Jika terjadi selisih harga lama dengan harga baru, maka penumpang harus membayar selisih harga tersebut. 4. Membayar biaya administrasi (besaran biaya administrasi bergantung pada maskapai masing-masing). 5. Syarat syarat lain tergantung setiap maskapai Regulasi Refund Tiket Pesawat Pembatalan (refund) tiket pesawat di Indonesia telah ditetapkan dengan beberapa peraturan seperti Undang-undang No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, Peraturan Menteri Perhubungan No. 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara, dan Peraturan Menteri Perhubungan No. 77 Tahun 2011 tentang

13 Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara. Berikut poin-poin penting aturan tersebut. Peraturan Menteri Perhubungan No. 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara.Dalam Peraturan Menteri Perhubungan No 77 tahun 2011 telah diarahkan bagaimana tanggung jawab para maskapai penerbangan bila ada pembatalan penerbangan. 13 a. Pasal 12 ayat 1 dan 2 Saat terjadi pembatalan penerbangan, maskapai memiliki kewajiban untuk memberitahukan kepada penumpang paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sebelum pelaksanaan penerbangan.dan calon penumpang berhak untuk mendapatkan uang tiket yang telah dibayarkan. b. Pasal 12 ayat dan Pasal 10 huruf b dan huruf c Apabila pemberitahuan mengenai pembatalan penerbangan dilakukan kurang dari 7 hari, maka penumpang berhak mendapatkan ganti rugi sebagai berikut: 1. Diberikan ganti kerugian sebesar 50%, apabila pihak maskapai menawarkan tempat tujuan lain yang terdekat dengan tujuan penerbangan akhir penumpang (rerouting). Dan pihak maskapai wajib 13 diakses pada jam pada tanggal 7 July 2016

14 menyediakan tiket penerbangan lanjutan atau menyediakan transportasi lain sampai ke tempat tujuan. 2. Apabila dialihkan ke penerbangan berikutnya atau penerbangan milik Badan Usaha Niaga Berjadwal lain, penumpang akan dibebaskan dari biaya tambahan, termasuk peningkatan kelas pelayanan (up grading class). Namun jika terjadi penurunan kelas atau sub kelas pelayanan, maka penumpang wajib diberikan sisa uang kelebihan dari tiket yang dibeli. c. Pasal 23 Pasal 23 berbunyi Besaran ganti kerugian yang diatur dalam peraturan ini tidak menutup kesempatan kepada penumpang, ahli waris, penerima kargo, atau pihak ketiga untuk menuntut pengangkut ke pengadilan negeri di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau melalui arbitrase atau alternative penyelesaian sengketa lain sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. Penumpang yang merasa dirugikan dengan keterlambatan penerbangan dapat mengajukan gugatan ganti kerugian terhadap pihak maskapai ke pengadilan negeri setempat. d. Pasal 29 Ketentuan ganti rugi bagi penumpang pesawat ini mulai berlaku sejak 2011.Pengaturan menteri perhubungan yang lama ini kurang lebih mengatur hal yang

15 sama dengan Peraturan Menteri Perhubungan No 77 tahun Namun dalam aturan pembatalan penerbangannya dapat merugikan penumpang karena pihak maskapai dapat kapan saja membatalkan jadwal penerbangan tanpa pemberitahuan kepada konsumen/penumpang.maka Peraturan Menteri Perhubungan No 77 tahun 2011 baru tersebut dapat mengakomodasi permasalahan ini Pengertian Pelayanan/Service Secara sederhana, istilah service mungkin bisa diartikan sebagai melakukan sesuatu bagi orang lain. Ada tiga kata yang bisa mengacu pada istilah tersebut, yakni jasa, layanan, dan servis. Sebagai jasa, service umumnya mencerminkan produk tidak berwujud fisik (intangible) atau sektor industri spesifik, seperti pendidikan, kesehata, telekomunikasi, transportasi, asuransi, perbankan, perhotelan, konstruksi, perdaganagan, rekreasi, dan seterusnya. Sebagai layanan, istilah service menyiratkan segala sesuatu yang dilakukan pihak tertentu (individu maupun kelompok) kepada pihak lain (individu maupun kelomok). 15 Dalam konteks layanan/jasa dirumuskan sebagai aplikasi kompetensi (pengetahuan dan keterampilan) khususnya melalui perbuatan/tindakan, proses, dan kinerja demi manfaat bagi entitas bersangkutan atau entitas lain. Defenisi ini 14 diakses jam pada tanggal 7 July Fandy Tjiptono,Ph.D.,Service Management (Yogyakarta: Andi2012) hal 3

16 ditawarkan sebagai upaya mencakup fungsi fundamental setiap organisasi bisnis dan semua bentuk tawaran pemasaran, termasuk barang fisik. 16 yakni : Bentuk-bentuk layanan berdasarkan produk dibedakan menjadi tiga macam 1. Barang tidak tahan lama (non-durable goods) Barang yang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu tahun atau beberapa kali pemakaian.umur ekonomisnya maksimum satu tahun.contohnya pasta gigi, sabun mandi, permen, garam, gula, dan sebagainya. 2. Barang tahan lama (durable goods) Barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama ata berumur ekonomis lebih dari satu tahun. Contohnya antara lain TV, mobil, sepeda motor, computer dan sebagainya. 3. Jasa (Services) Jasa merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual contohnya bengkel reparasi kendaraan bermotor, salon kecantikan, kursus 16 Vargo, S.L.and R.F.Lusch (2006), service-dominant Logic:What it is, What it is not, What it might be in Lusch, R.F

17 keterampilan pusat kebugaran, restoran, hotel, rumah sakit, universitas dan lainlain. 2.6 Pengertian Biro Perjalanan Wisata Dalam bisnis usaha perjalanan wisata erat kaitannya dengan perusahaan atau lembaga yang mengakomodir sebuah perjalanan wisata, yaitu Biro Perjalanan Wisata (BPW) dan Agen Perjalanan Wisata (APW).BPW memiliki peran sebagai agen utama dalam wisata yang bersifat bisnis.peran serta dari BPW adalah menyusun, menjual dan menyelenggarakan paket wisata bagi perorangan atau rombongan yang ingin berwisata. Berikut ini adalah pengertian dari Biro Perjalanan Wisata menurut para ahli : 1. Gamal Suwantoro menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Dasar- Dasar Wisata, Biro Perjalanan Wisata adalah perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan paket wisata dan Agen Perjalan Wisata Dalam bukunya yang berjudul Tour and Travel Marketing Oka A.Yoeti mengartikan Biro Perjalanan Wisata sebagai suatu perusahaan yang memperoleh pendapatan dan keuntungan dengan menawarkan 17 Gamal Suwantoro, Dasar-Dasar Pariwisata (Yogyakarta:Andi,2004)hal 11

18 dan menjual serta jasa-jasa pelayanan yang diberikannya kepada pelanggan Sedangkan Ismayanti dalam bukunya yang berjudul Pengantar Pariwisata menjelaskan bahwa Biro Perjalan Wisata adalah usaha yang menyelenggarakan kegiatan wisata dan jasa lain yang terkait dengan penyelenggaran perjalanan wisata baik dari dalam maupun dari luar negeri maupun sebaliknya. 19 Dari pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Biro Perjalanan Wisata adalah suatau perusahaan yang bergerak di bidang jasa wisata dan memperoleh pendapatan dari menyelenggarakan sebuah perjalanan wisata, dengan membuat sebuah paket wisata dan menawarkan paket wisata kepada calon pelanggannya. Erat hubungannya dengan BPW, APW merupakan agen yang hanya menjual paket wisata.menurut Ismayanti Agen Perjalanan Wisata merupakan usaha jasa perantara yang untuk menjual atau mengurus jasa untuk perjalanan wisata. 20 Di bawah ini merupakan ruang lingkup dari Biro Perjalanan Wisata menurut Muljati A.J dalam bukunya yang berjudul Kepariwisataan dan Perjalanan. 18 Oka A. Yoeti, OP.Cit.,hal Ismayanti, Pengantar Pariwisata (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2010) hal Ibid, hal 114

19 1. Perencanaan dan pengemasan komponen-komponen perjalanan wisata 2. Membuat, menjual, dan menyelenggarakanpaket wisata 3. Menyediakan layanan pramuwasita 4. Menyediakan layanan angkatutan wisata 5. Melayani pemesanan akomodasi, restoran, tempat konvensi, dan saranan wisata lainnya. 6. Melayani pengurusan dokumen perjalanan berupa paspor dan visa. 21 Ismayanti dalam bukunya yang berjudul Pengantar Pariwisata menjelaskan bahwa ruang lingkup dari kegiatan usaha Agen Perjalanan Wisata meliputi : 1. Menjadi perantara di dalam pemesanan tiket angkutan darat, laut, dan udara 2. Mengurus dokumen perjalanan 3. Menjadi perantara dalam pemesanan akomodasi, restoran, dan saranawisata lainnya. 4. Menjual paket-paket wisata yang dibuat oleh biro perjalanan wisata Muljati A.J.,Kepariwisataan dan Perjalanan(Jakarta:Rajawali Pers 2012)hal Ismayanti, Op.Cit.,hal 115

20 Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa Agen Perjalanan Wisata (APW) merupakan badan usaha atau perusahaan yang menjadi perantara yang menjual paket wisata, dokumen perjalanan, tiket perjalanan dan akomodasi perjalanan. Sebagai contoh dari Biro Perjalanan yang penulis teliti yaitu: PT. AntaVaya Tour and Travel, dalam hal ini berperan sebagai Biro Perjalanan Wisata karena PT.AntaVaya merupakan agen besar yang menyediakan jasa perjalanan wisata dan menjual paket wisata yang mereka sediakan sendiri tanpa membeli paket tersebut dari agen lain.

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi sangat mempengaruhi perkembangan alat transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi waktu dan kecepatan. Semakin canggihnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan pariwisata khususnya di Indonesia semakin meningkat pesat. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari sarana infrastruktur yang semakin tertata rapi sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu bukti keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah. Ini juga

BAB I PENDAHULUAN. suatu bukti keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah. Ini juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Umum Pariwisata di Indonesia berkembang dengan pesatnya. Ini merupakan suatu bukti keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah. Ini juga merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi waktu

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi waktu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi sangat mempengaruhi perkembangan alat transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi waktu dan kecepatan. Terutama

Lebih terperinci

RESERVASI PENERBANGAN PENGERTIAN DAN PENGETAHUAN DASAR. Products of Airlines A. Main Product:

RESERVASI PENERBANGAN PENGERTIAN DAN PENGETAHUAN DASAR. Products of Airlines A. Main Product: RESERVASI PENERBANGAN PENGERTIAN DAN PENGETAHUAN DASAR Products of Airlines A. Main Product: Aircraft Destination Scheduling Ground Handling, yaitu penanganan passenger needs yang dapat merupakan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. bisnis maupun untuk berdarma wisata atau bahkan motif-motif yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. bisnis maupun untuk berdarma wisata atau bahkan motif-motif yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Perkembangan alat transportasi pada masa sekarang ini sungguh luar biasa cepatnya. Semakin canggihnya alat transportasi sekarang ini mendorong orang untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. belakangan ini pertumbuhan agen-agen travel kian pesat guna mempermudah

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. belakangan ini pertumbuhan agen-agen travel kian pesat guna mempermudah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan bisnis di dunia travel dan pariwisata baik dalam maupun luar negeri menunjukkan tingginya tingkat mobilitas dari suatu daerah ke daerah yang lain.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. transportasi darat, transportasi laut dan transportasi udara. Alat transportasi darat

BAB I PENDAHULUAN. transportasi darat, transportasi laut dan transportasi udara. Alat transportasi darat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat sangat membutuhkan alat transportasi untuk menunjang kegiatan kehidupannya. Alat transportasi dapat di bedakan menjadi 3 (tiga), yaitu alat transportasi darat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha hingga mendapatkan pengakuan dan kepercayaan dari masyarakat atau

BAB I PENDAHULUAN. usaha hingga mendapatkan pengakuan dan kepercayaan dari masyarakat atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membangun citra positif dan mendapatkan posisi strategis dalam pasar bukanlah suatu hal yang mudah untuk meraihnya. Membutuhkan proses dan waktu yang lama untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia saat ini mulai berkembang dengan pesat. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia saat ini mulai berkembang dengan pesat. Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata Indonesia saat ini mulai berkembang dengan pesat. Indonesia memiliki potensi wisata untuk dikembangkan menjadi destinasi pariwisata tingkat dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki banyak pulau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki banyak pulau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki banyak pulau sebagai salah satu aset untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan mengembangkan pariwisata yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. internasional. Dengan adanya event seperti ini pastinya membuat komponen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. internasional. Dengan adanya event seperti ini pastinya membuat komponen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini sektor pariwisata di kota Surakarta dilihat mengalami peningkatan. Banyak event yang mengundang wisatawan untuk berdatangan ke acara tersebut. Event yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang bercirikan nusantara yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang bercirikan nusantara yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang bercirikan nusantara yang disatukan oleh wilayah perairan dan udara. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membuat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 17 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah berdiri CV. Putra Bayu Tour Berdasarkan perkembagan jumlah perusahaan tour & travel terutama dalam bidang biro perjalanan wisata di Indonesia yang cukup signifikan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.716, 2015 KEMENHUB. Angkutan Udara Niaga. Keterlambatan Penerbangan. Penanganan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang sangat pesat, terutama pada jasa penerbangan yang setiap tahun selalu meningkat secara

Lebih terperinci

Lihat Melbourne Free & Easy

Lihat Melbourne Free & Easy Lihat Melbourne Free & Easy CARRIER Land Only (No Ticket) DEPARTURE 16 Feb 2017 LENGTH 4 DAYS PRICE Rp 758.000 ROUTE MEL-MEL Day 01 Thu, Feb 16 2017 TIBA DI MELBOURNE+TRANSFER IN Setibanya di Melbourne

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian saat ini bepergian atau yang sering kita sebut dengan travelling

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian saat ini bepergian atau yang sering kita sebut dengan travelling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang kerja praktek Seiring dengan perkembangan zaman, kini kegiatan pariwisata bukan lagi menjadi hal yang mustahil untuk di jalani oleh kebanyakan orang masa kini. Dengan

Lebih terperinci

Lihat Bangkok Rose Garden

Lihat Bangkok Rose Garden Lihat Bangkok Rose Garden CARRIER Land Only (No Ticket) DEPARTURE 26 Feb 2017 LENGTH 4 DAYS PRICE Rp 538.000 ROUTE BKK-BKK Day 01 Sun, Feb 26 2017 TIBA BANGKOK Tiba di Bangkok, anda akan di jemput dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan dan kemudahan dalam pembelian tiket pesawat (Restuti et al, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan dan kemudahan dalam pembelian tiket pesawat (Restuti et al, 2014). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang transportasi udara yang paling dicari oleh penumpang dalam kegiatan awal mengkonsumsinya ialah kemudahan dalam memperoleh informasi penerbangan dan kemudahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam zaman modern ini segala sesuatu memerlukan kecepatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam zaman modern ini segala sesuatu memerlukan kecepatan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam zaman modern ini segala sesuatu memerlukan kecepatan dan ketepatan, maka jasa angkutan udara sangatlah tepat karena ia merupakan salah satu transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya bidang teknologi dan perubahan pola kehidupan manusia yang semakin cepat membuat begitu banyak aktivitas yang harus dilakukan oleh manusia untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun. World Tourism

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun. World Tourism 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata telah menjadi industri terbesar dan memperlihatkan pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun. World Tourism Organization memperkirakan bahwa

Lebih terperinci

Keberangkatan 01 Apr Apr 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket)

Keberangkatan 01 Apr Apr 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket) Lihat Eazy Seoul Keberangkatan 01 Apr 2017-03 Apr 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket) Itinerary Hari 01 TIBA DI SEOUL Sat, Apr 01 2017 Tiba di Incheon Airport, Anda diantar ke hotel untuk check

Lebih terperinci

Company Profile. Gemilang Tours & Travel Jl. Gubeng Kertajaya VIB/03, Surabaya Jawa timur

Company Profile. Gemilang Tours & Travel  Jl. Gubeng Kertajaya VIB/03, Surabaya Jawa timur WWW.GEMILANG-TOURS.COM Company Profile Gemilang Tours & Travel Jl. Gubeng Kertajaya VIB/03, Surabaya Jawa timur 2011 M A R K E T I N G @ G E M I L A N G - T O U R S. C O M I. Pendahuluan Gemilang Tours

Lebih terperinci

Lihat Tateyama Alpine Route. Keberangkatan 03 Jun Jun 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket)

Lihat Tateyama Alpine Route. Keberangkatan 03 Jun Jun 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket) Lihat Tateyama Alpine Route Keberangkatan 03 Jun 2017-04 Jun 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket) Itinerary Hari 01 Tiba di Nagano Station Sat, Jun 03 2017 Berangkat dengan Express Bus menuju

Lebih terperinci

TINGKAT PEMAHAMAN PENUMPANG LCC (LOW COST CARRIER) TERHADAP PENGEMBALIAN UANG (REFUND) DI BANDARA INTERNASIONAL ADI SOETJIPTO YOGYAKARTA

TINGKAT PEMAHAMAN PENUMPANG LCC (LOW COST CARRIER) TERHADAP PENGEMBALIAN UANG (REFUND) DI BANDARA INTERNASIONAL ADI SOETJIPTO YOGYAKARTA TINGKAT PEMAHAMAN PENUMPANG LCC (LOW COST CARRIER) TERHADAP PENGEMBALIAN UANG (REFUND) DI BANDARA INTERNASIONAL ADI SOETJIPTO YOGYAKARTA Meartisari STTKD Yogyakarta ABSTRAK Refund merupakan bagian pelayanan

Lebih terperinci

BAB III PELAYANAN RESERVASI, STRATEGI PELAYANAN, DAN KENDALA DALAM PELAYANAN SERTA CARA MENGATASI KENDALA

BAB III PELAYANAN RESERVASI, STRATEGI PELAYANAN, DAN KENDALA DALAM PELAYANAN SERTA CARA MENGATASI KENDALA 23 BAB III PELAYANAN RESERVASI, STRATEGI PELAYANAN, DAN KENDALA DALAM PELAYANAN SERTA CARA MENGATASI KENDALA A. Pelayanan Reservasi Tiket Airline CV. Vista Gama Tour and Travel merupakan salah satu agen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kota Medan adalah PT. Eric Dirgantara Tour & Travel. PT. Eric Dirgantara Tour

BAB I PENDAHULUAN. kota Medan adalah PT. Eric Dirgantara Tour & Travel. PT. Eric Dirgantara Tour BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biro perjalanan mempunyai peran penting dalam dunia modern saat ini. Salah satu biro perjalanan atau dalam sebutan asing yaitu travel yang terdapat di kota Medan adalah

Lebih terperinci

Lihat Honeymoon Osaka. Keberangkatan 21 Apr Apr 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket)

Lihat Honeymoon Osaka. Keberangkatan 21 Apr Apr 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket) Lihat Honeymoon Osaka Keberangkatan 21 Apr 2017-23 Apr 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket) Itinerary Hari 01 TIBA OSAKA Fri, Apr 21 2017 Setibanya di Kansai Airport anda akan dijemput oleh Guide

Lebih terperinci

Lihat Bali Kintamani Volcano. Keberangkatan 28 Jan Jan 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket)

Lihat Bali Kintamani Volcano. Keberangkatan 28 Jan Jan 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket) Lihat Bali Kintamani Volcano Keberangkatan 28 Jan 2017-30 Jan 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket) Itinerary Hari 01 TIBA DI BALI-TRANSFER IN HOTEL-ACARA BEBAS Sat, Jan 28 2017 Setibanya di Bandara

Lebih terperinci

Lihat Bali Free & Easy

Lihat Bali Free & Easy Lihat Bali Free & Easy CARRIER Land Only (No Ticket) DEPARTURE 18 Feb 2017 LENGTH 3 DAYS PRICE Rp 958.000 ROUTE DPS-DPS Day 01 Sat, Feb 18 2017 TIBA DI BALI-TRANSFER IN HOTEL-ACARA BEBAS Setibanya di Bandara

Lebih terperinci

BAB II PROFIL BISNIS. Asal mula sang pendiri mendirikan bisnis tour and travel ini dikarenakan melihat

BAB II PROFIL BISNIS. Asal mula sang pendiri mendirikan bisnis tour and travel ini dikarenakan melihat BAB II PROFIL BISNIS 2.1. Sejarah Berdirinya Usaha Asal mula sang pendiri mendirikan bisnis tour and travel ini dikarenakan melihat adanya peluang bisnis yang bagus yaitu banyaknya mahasiswa yang berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan jasa pelayanan maskapai penerbangan dari tahun ke tahun semakin menjadi perhatian masyarakat luas. Hal itu dapat dilhat dari ketatnya persaingan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI RESERVASI DAN REFUND TIKET PESAWAT TERBANG SERTA PENDAPATAN DAN PIUTANG KEUANGAN PADA PT. SUMAN TOUR SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI RESERVASI DAN REFUND TIKET PESAWAT TERBANG SERTA PENDAPATAN DAN PIUTANG KEUANGAN PADA PT. SUMAN TOUR SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI RESERVASI DAN REFUND TIKET PESAWAT TERBANG SERTA PENDAPATAN DAN PIUTANG KEUANGAN PADA PT. SUMAN TOUR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Lihat Kanto Buffet Kusatsu Onsen

Lihat Kanto Buffet Kusatsu Onsen Lihat Kanto Buffet Kusatsu Onsen CARRIER Land Only (No Ticket) DEPARTURE 18 Feb 2017 LENGTH 2 DAYS PRICE Rp 870.000 ROUTE TYO-TYO Day 01 Sat, Feb 18 2017 UENO-RYOKAN Hari ini Anda akan menuju Kusatsu Onsen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. liburan yang menggabungkan beberapa produk. Selain berurusan dengan

BAB I PENDAHULUAN. liburan yang menggabungkan beberapa produk. Selain berurusan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tour and Travel Agent adalah bisnis ritel yang menjual produk perjalanan dan jasa terkait kepada pelanggan atas nama pemasok seperti maskapai penerbangan, penyewaan

Lebih terperinci

SYARAT KETENTUAN UMRAH PROMO (SKUP) 2018 FIRST TRAVEL

SYARAT KETENTUAN UMRAH PROMO (SKUP) 2018 FIRST TRAVEL SYARAT KETENTUAN UMRAH PROMO (SKUP) 2018 FIRST TRAVEL 1. Umrah Promo yang ini diperuntukan bagi umat yang berpenghasilan minim atau dibawah rata-rata dan sangat berniat ingin menunaikan Ibadah Umrah dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan sektor jasa di Indonesia berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan sektor jasa di Indonesia berkembang dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini pertumbuhan sektor jasa di Indonesia berkembang dengan pesat, hal ini dapat dilihat dari laju pertumbuhan kumulatif PDB tahun 2010 pada sektor perusahaan

Lebih terperinci

Panduan Refund dan Reschedule Tiket Pesawat. Panduan Refund Tiket Pesawat

Panduan Refund dan Reschedule Tiket Pesawat. Panduan Refund Tiket Pesawat Panduan Refund dan Reschedule Tiket Pesawat Refund adalah sejumlah uang yang akan di terima atas pembatalan perjalanan oleh penumpang yang bersifat bisa di-refund atau pembatalan dari maskapai karena peristiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi memiliki peranan yang cukup penting bagi pembangunan suatu negara. Transportasi berperan sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi memiliki peranan yang cukup penting bagi pembangunan suatu negara. Transportasi berperan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi memiliki peranan yang cukup penting bagi pembangunan suatu negara. Transportasi berperan sebagai urat nadi kehidupan masyarakat sehingga sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tarif dan Dokumen Pasasi Tiket pesawat adalah salah satu produk yang ditawarkan kepada konsumen untuk melakukan perjalanan melalui maskapai penerbangan. Tanpa tiket, konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN Indonesia mengandalkan pariwisata sebagai salah satu sektor andalan pembangunan yang saat ini telah memberikan sumbangan dalam meningkatkan pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013

Lebih terperinci

LISA COMPANY PROFILE SEJARAH KAMI

LISA COMPANY PROFILE SEJARAH KAMI LISA COMPANY PROFILE SEJARAH KAMI LISA Tour & Travel adalah portal penyedia pemesanan tiket pesawat dan kereta api secara online dengan tenaga yang profesional. Kami menyediakan berbagai informasi seputar

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah Perusahaan. PT Aero Elang Tour atau yang lebih dikenal dengan nama Aero Tour adalah

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah Perusahaan. PT Aero Elang Tour atau yang lebih dikenal dengan nama Aero Tour adalah BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT Aero Elang Tour atau yang lebih dikenal dengan nama Aero Tour adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pariwisata. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

CHINA EZ FUN. Tax: 0 7 HARI 6 MALAM FCHN /CX

CHINA EZ FUN. Tax: 0 7 HARI 6 MALAM FCHN /CX CHINA EZ FUN 7 HARI 6 MALAM FCHN-07 0217/CX 2017-02-17-2017-02-23 China adalah negara dengan populasi tertinggi di dunia yang memiliki ragam wisata tersendiri seperti kuliner dan jajanan uniknya, serta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kemajuan ilmu dibidang teknologi sungguh sangat cepat dirasakan pada masa sekarang ini. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin mudah dan cepatnya manusia dalam mencari informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya berpariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dan strategis dalam cakupan upaya pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dan strategis dalam cakupan upaya pencapaian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Transportasi Nasional yang keberadaannya memiliki posisi dan peranan yang sangat penting dan strategis dalam cakupan upaya pencapaian tujuan pembangunan nasional

Lebih terperinci

Kepulangan GA 879 HARI JADWAL PERJALANAN MP MS MM

Kepulangan GA 879 HARI JADWAL PERJALANAN MP MS MM KOREA EZ FUN 7 HARI 6 MALAM FKOR-07 1219/GA + EVERLAND 2017-12-19-2017-12-25 Keberangkatan Kepulangan 23:12 08:12 10:12 15:12 GA 878 Soekarno-Hatta International > Seoul (Incheon) ICN GA 879 Seoul (Incheon)

Lebih terperinci

Tentang TANGGUNG JAWAB PENGANGKUT ANGKUTAN UDARA. Oktober 2011

Tentang TANGGUNG JAWAB PENGANGKUT ANGKUTAN UDARA. Oktober 2011 Tentang TANGGUNG JAWAB PENGANGKUT ANGKUTAN UDARA Oktober 2011 1 LATAR BELAKANG Memberikan pemahaman kepada penyedia dan pengguna jasa angkutan udara tentang arti sebuah tiket, surat muatan udara dan claim

Lebih terperinci

Itinerary. Lihat Jogjakarta Merapi Volcano TIBA DI JOGJA+PRAMBANAN TOUR FULL DAY BOROBUDUR+MERAPI TOUR ACARA BEBAS+TRANSFER OUT

Itinerary. Lihat Jogjakarta Merapi Volcano TIBA DI JOGJA+PRAMBANAN TOUR FULL DAY BOROBUDUR+MERAPI TOUR ACARA BEBAS+TRANSFER OUT Lihat Jogjakarta Merapi Volcano Keberangkatan 28 Feb 2017-02 Mar 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket) Itinerary Hari 01 TIBA DI JOGJA+PRAMBANAN TOUR Tue, Feb 28 2017 Selamat Datang di Jogja, Setibanya

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. wisatawan yang datang pada setiap tahunnya memperlihatkan kecendrungan yang

BAB II URAIAN TEORITIS. wisatawan yang datang pada setiap tahunnya memperlihatkan kecendrungan yang BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Paket Wisata Mengingat keberhasilan daerah Sumatera Utara dalam meraih jumlah wisatawan yang datang pada setiap tahunnya memperlihatkan kecendrungan yang terus meningkat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. transportasi darat seperti kereta, mobil, bis, dan lain-lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. transportasi darat seperti kereta, mobil, bis, dan lain-lain. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi sangat penting dan sangat diperlukan dalam kehidupan yang serba modern ini. Berdasarkan kepemilikan transportasi, transportasi dapat dibagi menjadi dua

Lebih terperinci

Panduan Booking Tiket Kereta

Panduan Booking Tiket Kereta Panduan Booking Tiket Kereta 1. Login ke sistem https://transaksi.klikmbc.co.id/ 2. Klik submenu Kereta yang terletak di Homepage 3. Silahkan isi data: kota asal, kota tujuan, tanggal pergi dan jumlah

Lebih terperinci

Lihat Eksotis Ambon & Ora Beach

Lihat Eksotis Ambon & Ora Beach Lihat Eksotis Ambon & Ora Beach CARRIER Land Only (No Ticket) DEPARTURE 17 Feb 2017 LENGTH 4 DAYS PRICE Rp 038.000 ROUTE AMQ-AMQ Day 01 Fri, Feb 17 2017 TIBA DI AMBON-TRANSFER ORA BEACH RESORT Setibanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi sangat besar bagi Indonesia yang kini banyak dikembangkan di berbagai daerah. Kepariwisataan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab II akan menjelaskan beberapa konsep yang berhubungan dengan permasalahan di dalam penelitian yang dimana akan digunakan sebagai dasar pemahaman dalam mengimplementasikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan TX Travel Sriwijaya merupakan salah satu dari cabang TX Travel dan merupakan cabang yang ke-183 dari 230 cabang yang ada saat ini. TX Travel Sriwijaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Transportasi merupakan salah satu hal penting yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Transportasi merupakan salah satu hal penting yang menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu hal penting yang menjadi kebutuhan masyarakat, mulai dari transportasi lewat darat menggunakan mobil, motor, atau kereta api, transportasi

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Penetrasi Internet di Indonesia

Gambar 1.1 Penetrasi Internet di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam usahanya mempertahan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan

Lebih terperinci

Itinerary. Lihat Melbourne Great Ocean Tour. Berangkat dari Melbourne. Keberangkatan 09 Jun Jun 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket)

Itinerary. Lihat Melbourne Great Ocean Tour. Berangkat dari Melbourne. Keberangkatan 09 Jun Jun 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket) Lihat Melbourne Great Ocean Tour Keberangkatan 09 Jun 2017-09 Jun 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket) Itinerary Hari 01 Berangkat dari Melbourne Fri, Jun 09 2017 Berhenti di Torquay beach dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. hotel, dan pemesanan paket tour. Pembentukan Prima Vacation didirikan oleh

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. hotel, dan pemesanan paket tour. Pembentukan Prima Vacation didirikan oleh 28 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Prima Vacation merupakan sebuah perusahaan jasa yang bergerak di bidang pariwisata yang melayani pemesanan tiket

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. maskapai dengan sistem penerbangan full service carrier. kenyamanan dan pelayanan diberikan secara maksimal..

BAB III LANDASAN TEORI. maskapai dengan sistem penerbangan full service carrier. kenyamanan dan pelayanan diberikan secara maksimal.. BAB III LANDASAN TEORI Kebutuhan masyarakat akan transportasi udara yang semakin meningkat mengakibatkan bukan hanya masyarakat kelas atas saja yang membutuhkan transportasi jenis ini. Pasca penerapan

Lebih terperinci

Sebelum anda melakukan transaksi booking Tour Online di situs kami, Anda harus membaca kondisi dan aturan yang berlaku.

Sebelum anda melakukan transaksi booking Tour Online di situs kami, Anda harus membaca kondisi dan aturan yang berlaku. Kondisi & Aturan berlaku untuk booking Tour Online Sebelum anda melakukan transaksi booking Tour Online di situs kami, Anda harus membaca kondisi dan aturan yang berlaku. Penjelasan tentang Jenis-Jenis

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. tertentu. Begitu juga halnya perjalanan PT. Bahana Sejahtera Tour and Travel

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. tertentu. Begitu juga halnya perjalanan PT. Bahana Sejahtera Tour and Travel BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sejarah adalah rangkuman perjalanan masa lalu dalam kurun waktu tertentu. Begitu juga halnya perjalanan PT. Bahana Sejahtera Tour and Travel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan mengalami kebangkrutan dan pencopotan perijinan oleh. Kementrian Perhubungan Indonesia yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan mengalami kebangkrutan dan pencopotan perijinan oleh. Kementrian Perhubungan Indonesia yang disebabkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setelah tahun 2012, perubahan yang drastis pun terjadi pada alat transportasi udara di Indonesia, yang sebelumnya banyak perusahaan penerbangan mengalami kebangkrutan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab 1 ini akan di jelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, metodologi penelitian, sistematika penulisan, dan jadwal penelitian. 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

Tutorial Penggunaan CEPAT, MUDAH DAN MURAH

Tutorial Penggunaan CEPAT, MUDAH DAN MURAH Tutorial Penggunaan CEPAT, MUDAH DAN MURAH User Name Password Kode Akses Masukkan Username, password dan kode Akses pada kolom yang tersedia dan klik Tutorial Booking Tiket Pesawat Tutorial Pembelian Tiket

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 3, yaitu usaha jasa pariwisata, pengusaha objek dan daya tarik wisata, dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 3, yaitu usaha jasa pariwisata, pengusaha objek dan daya tarik wisata, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat di Indonesia.Perkembangan ini adalah bagian dari upaya pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan. Sektor

Lebih terperinci

Keberangkatan 27 Feb Mar 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket)

Keberangkatan 27 Feb Mar 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket) Lihat Bangkok Hua Hin Damnoen Saduak Tour Keberangkatan 27 Feb 2017-02 Mar 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket) Itinerary 01 TIBA BANGKOK Mon, Feb 27 2017 Tiba di Bangkok, anda akan di jemput

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan informasi yang sudah diproses dan dilakukan penyimpanan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan informasi yang sudah diproses dan dilakukan penyimpanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi pada masa sekarang sangat cepat. Teknologi Informasi adalah salah satu alat yang digunakan para manajer untuk mengatasi perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas yang tinggi, seperti berpindah dari satu tempat ke tempat lain

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas yang tinggi, seperti berpindah dari satu tempat ke tempat lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat pada era modern saat ini di dalam aktivitasnya dituntut untuk memiliki mobilitas yang tinggi, seperti berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Hasil penelitian sebelumnya yang dijadikan rujukan guna melengkapi penelitian ini yang berjudul Pengaruh Reservasi Melalui Travel Agent, Personal,

Lebih terperinci

Itinerary. Lihat Bali Paradise Honeymoon TIBA DI BALI-TRANSFER IN HOTEL SIGNATURE MASSAGE SPA+ACARA BEBAS ACARA BEBAS-TRANSFER OUT

Itinerary. Lihat Bali Paradise Honeymoon TIBA DI BALI-TRANSFER IN HOTEL SIGNATURE MASSAGE SPA+ACARA BEBAS ACARA BEBAS-TRANSFER OUT Lihat Bali Paradise Honeymoon Keberangkatan 18 Feb 2017-20 Feb 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket) Itinerary Hari 01 TIBA DI BALI-TRANSFER IN HOTEL Sat, Feb 18 2017 Setibanya di Bali, Anda akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketika era informasi telah menemui masa keemasannya, dapat kita saksikan bahkan kita sendiri menjadi subyek yang tidak terlepas dari informasi. Saat ini informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2 (dua) kata yaitu Pari yang artinya keliling, sempurna, lengkap, banyak dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2 (dua) kata yaitu Pari yang artinya keliling, sempurna, lengkap, banyak dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisata Istilah pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta dimana terdiri dari 2 (dua) kata yaitu Pari yang artinya keliling, sempurna, lengkap, banyak dan Wicata

Lebih terperinci

Lihat Exotic Nihiwatu Sumba

Lihat Exotic Nihiwatu Sumba Lihat Exotic Nihiwatu Sumba CARRIER Land Only (No Ticket) DEPARTURE 18 Feb 2017 LENGTH 4 DAYS PRICE Rp 19.478.000 ROUTE LYKLYK Day 01 Sat, Feb 18 2017 TIBA SUMBA ISLAND Tiba di Sumba, check in hotel. Dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlipatnya pertumbuhan maskapai penerbangan yang berkembang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. berlipatnya pertumbuhan maskapai penerbangan yang berkembang sangat cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mobilitas masyarakat dewasa ini meningkat pesat. Hal ini dapat dilihat dari berlipatnya pertumbuhan maskapai penerbangan yang berkembang sangat cepat dari

Lebih terperinci

Lihat Hong Kong Eazy

Lihat Hong Kong Eazy Lihat Hong Kong Eazy CARRIER Air Asia DEPARTURE 11 May 2017 LENGTH 4 DAYS PRICE Rp 7.678.000 ROUTE HKGHKG Day 01 Thu, May 11 2017 JAKARTAKUALA LUMPURHONGKONG Tiba di Hongkong Airport, anda dijemput oleh

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik In

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik In BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 292, 2015 KEMENHUB. Penumpang. Angkutan Udara. Dalam Negeri. Standar Pelayanan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 38 TAHUN 2015

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1. Alasan Pemilihan Masalah Jasa penerbangan Indonesia saat ini diwarnai dengan munculnya pemain-pemain baru di dalam industri penerbangan domestik. Hal tersebut didukung oleh

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.118, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Penyelenggaraan. Pengusahaan. Angkutan Multimoda. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 8 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengubah gaya hidup banyak masyarakat di dunia, berbagai macam akan

BAB I PENDAHULUAN. mengubah gaya hidup banyak masyarakat di dunia, berbagai macam akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan ekonomi dan era globalisasi telah mampu mengubah gaya hidup banyak masyarakat di dunia, berbagai macam akan kebutuhan bagi masyarakat

Lebih terperinci

ANALISIS DESKRIPTIF PELAYANAN DAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN TIKET. Nur Makkie Perdana Kusuma STTKD Yogyakarta ABSTRAK

ANALISIS DESKRIPTIF PELAYANAN DAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN TIKET. Nur Makkie Perdana Kusuma STTKD Yogyakarta ABSTRAK ANALISIS DESKRIPTIF PELAYANAN DAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN TIKET Nur Makkie Perdana Kusuma STTKD Yogyakarta ABSTRAK Seiring dengan perkembangan jaman, maka maskapai penerbangan juga dituntut untuk menyesuaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan ± 18.110 pulau yang dimilikinya dengan garis pantai sepanjang 108.000 km. (Yerik Afrianto

Lebih terperinci

Kuesioner untuk Pelanggan PT Kuwera Jaya Tour and Travel. 1. Latar belakang pendidikan Anda adalah :

Kuesioner untuk Pelanggan PT Kuwera Jaya Tour and Travel. 1. Latar belakang pendidikan Anda adalah : L1 KUESIONER (Setelah dibuat website) Kuesioner untuk Pelanggan PT Kuwera Jaya Tour and Travel 1. Latar belakang pendidikan Anda adalah : A. SMU masih tahap kuliah B. D3- S1 C. S2 ke atas 2. Seberapa sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi global dan teknologi modern memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi global dan teknologi modern memberikan dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi global dan teknologi modern saat ini sangatlah pesat. Perkembangan ekonomi global dan teknologi modern memberikan dampak kehidupan yang

Lebih terperinci

Lihat Komodo Phinisi Liveaboard. Keberangkatan 17 Feb Feb 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket)

Lihat Komodo Phinisi Liveaboard. Keberangkatan 17 Feb Feb 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket) Lihat Komodo Phinisi Liveaboard Keberangkatan 17 Feb 2017-19 Feb 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket) Itinerary Hari 01 TIBA DI LABUAN BAJO-PULAU RINCA-PULAU KAMBING-PULAU KALONG Fri, Feb 17 2017

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Twitter merupakan salah satu situs microblog yang dikenal sejak tahun 2006 dengan memberikan fasilitas bagi penggunanya untuk mengirimkan teks pembaruan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan untuk liburan, bersenang-senang ataupun dengan tujuan lain yang bersifat

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan untuk liburan, bersenang-senang ataupun dengan tujuan lain yang bersifat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah suatu perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain yang dilakukan untuk liburan, bersenang-senang ataupun dengan tujuan lain yang bersifat sementara

Lebih terperinci

UKDW. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang

UKDW. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang sangat pesat, terutama pada jasa penerbangan yang setiap tahun selalu meningkat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Travel Agency Travel Agency adalah perusahaan yang khusus mengatur dan menyelenggarakan perjalanan dan persinggahan orang-orang, termasuk kelengkapan perjalanannya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri jasa penerbangan di Indonesia, khususnya untuk penerbangan komersial berjadwal semakin marak sejak dikeluarkannya deregulasi yang mengatur transportasi

Lebih terperinci

Melalui grafik diatas dapat diketahui bahwa demand penumpang penerbangan di Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun 1998 hingga tahun 2000.

Melalui grafik diatas dapat diketahui bahwa demand penumpang penerbangan di Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun 1998 hingga tahun 2000. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan sistem pemerintahan pasca peristiwa reformasi pada tahun 1998 ikut memicu perkembangan industri jasa transportasi udara nasional yang sempat terpuruk diterpa

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : AKOMODASI PARIWISATA KODE : BG 442 SKS : 2. DI SUSUN OLEH : Dra. ELLY LASMANAWATI WP. M. Si

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : AKOMODASI PARIWISATA KODE : BG 442 SKS : 2. DI SUSUN OLEH : Dra. ELLY LASMANAWATI WP. M. Si SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : AKOMODASI PARIWISATA KODE : BG 442 SKS : 2 DI SUSUN OLEH : Dra. ELLY LASMANAWATI WP. M. Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan manusia atau barang dari tempat yang satu ke tampat yang lain, dan

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan manusia atau barang dari tempat yang satu ke tampat yang lain, dan 1.1 Alasan Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN Transportasi merupakan suatu alat yang dapat dipergunakan untuk memindahkan manusia atau barang dari tempat yang satu ke tampat yang lain, dan manusia terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi tersebut bisa membantu setiap aktivitas yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi tersebut bisa membantu setiap aktivitas yang dilakukan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Layanan sarana transportasi bagi masyarakat telah menjadi suatu kebutuhan yang utama. Kebutuhan yang dimaksud adalah bagaimana sebuah alat transportasi tersebut bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. moda transportasi sangatlah lengkap, mulai dari transportasi darat, laut hingga

BAB I PENDAHULUAN. moda transportasi sangatlah lengkap, mulai dari transportasi darat, laut hingga A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki daya tarik wisata yang sangat besar bagi wisatawan baik domestik ataupun mancanegara. Jutawaan wisatawan datang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini industri jasa di Indonesia menunjukan perkembangan yang sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin meningkatnya

Lebih terperinci