BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia saat ini mulai berkembang dengan pesat. Indonesia

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata Indonesia saat ini mulai berkembang dengan pesat. Indonesia memiliki potensi wisata untuk dikembangkan menjadi destinasi pariwisata tingkat dunia. Indonesia memiliki keindangan alam, kekayaan budaya nan beragam dan penduduk yang watak dan moralitasnya mendukung kenyamanan wisatawan berkunjung (Kemenpar, 2017). Arief Yahya (2017) menyampaikan bahwa pariwisata adalah kunci pembangunan, kesejahteraan, dan kebahagiaan. Selain itu, perkembangan pariwisata harus terus ditingkatkan karena beberapa hal, diantaranya: a) Dengan meningkatnya destinasi dan investasi pariwisata di Indonesia, menjadikan Pariwisata sebagai faktor kunci dalam pendapatan ekspor, penciptaan lapangan kerja, pengembangan usaha dan infrastruktur. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB dalam lima tahun terakhir yaitu tahun 2010 sd 2015 selalu mengalami peningkatan. Menurut BPS/Kementerian Pariwisata, tahun 2010 kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB sebesar 261,05 T menjadi 461,36 T rupiah. Kontribusi sektor pariwisata terhadap Devisa sebesar 7.603,45 juta dollar pada tahun 2010 menjadi ,89 juta dollar (2015) dan kontribusi terhadap Tenaga Kerja sebesar 4 juta orang tahun 2010 menjadi 12,1 juta orang atau 10,6% dari total tenaga kerja nasional.

2 2 b) Pariwisata telah mengalami ekspansi dan diversifikasi secara berkelanjutan di dunia dan menjadi salah satu sektor ekonomi yang terbesar dan mengalami pertumbuhan tercepat di dunia Perkembangan sektor pariwisata di Indonesia telah dibuktikan dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan macanegara maupun wisatawan domestic. Data menunjukkan bahwa wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia pada bulan Januari April 2017 mencapai mencapai 4,20 juta kunjungan atau naik 19,34 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman April 2016 yang berjumlah 3,52 juta kunjungan (BPS, 2017). Perkembangan pariwisata di Indonesia tentu diikuti oleh perkembangan jenis kegiatan usaha yang ada di pariwisata. Menurut UU No 10 tahun 2009 jenis kegiatan usaha pariwisata antara lain: a) Daya tarik wisata b) Kawasan pariwisata c) Jasa transportasi wisata d) Jasa perjalanan wisata e) Jasa makanan dan minuman f) Penyediaan akomodasi g) Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi h) Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran i) Jasa informasi pariwisata j) Jasa konsultan pariwisata

3 3 k) Jasa pramuwisata l) Wisata tirta m) spa Dari jenis kegiatan usaha yang ada, jasa perjalanan wisata merupakan jenis kegiatan usaha yang sangat dibutuhkan oleh wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata. Usaha jasa perjalanan wisata adalah usaha biro perjalanan wisata dan usaha agen perjalanan wisata. Usaha biro perjalanan wisata meliputi usaha penyediaan jasa perencanaan perjalanan dan/atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan pariwisata, termasuk penyelenggaraan perjalanan ibadah. Usaha agen perjalanan wisata meliputi usaha jasa pemesanan sarana, seperti pemesanan tiket dan pemesanan akomodasi serta pengurusan dokumen perjalanan. Sebuah biro perjalanan melakukan fungsi reservasi seperti yang didefinisikan oleh Airline Reporting Corporation (ARC). Fungsi tersebut secara khusus merujuk pada reservasi penerbangan atas nama maskapai penerbangan yang tergabung dalam ARC. Akan tetapi hampir semua biro perjalanan mendapatkan penghasilan tambahan dari menjual produk perjalanan yang lain, seperti: wisata paket, pelayaran wisata, akomodasi hotel, persewaan mobil, darmawisata alam, transportasi bus, asuransi perjalanan, dan transportasi kereta api. Dalam sistem reservasi biro perjalanan ada yang yang dinamakan dengan otomatisasi biro perjalanan. Otomatisasi biro perjalanan merujuk pada penggunaan computer oleh biro perjalanan. Otomatisasi biro perjalanan terdiri dari dua tipe dasar, otomatisasi penjualan dan otomatisasi bisnis. Otomatisasi penjualan

4 4 menangani masalah penjualan dan pengeluaran tiket termasuk data klien. Otomatisasi bisnis merujuk pada penggunaan computer untuk menagani masalah akuntansi dan menyimpan data klien. (Foster, 2000) Panorama Destination Yogyakarta merupakan salah satu Biro Perjalanan Wisata di Yogyakarta yang menggunakan sistem otomatisasi. Terbukti dengan digunakannya sistem Parama untuk proses reservasi. Dan tentunya sistem Parama mempunyai prosedur operasional sendiri dalam penggunaannya. Untuk itu, penulis tertarik untuk membahas proses operasional sistem Parama di Panorama Destination Yogyakarta dengan mengangkat topik PROSES OPERASIONAL SISTEM RESERVASI PARAMA UNTUK INBOUND TOUR DI PANORAMA DESTINATION YOGYAKARTA. 1.2 Perumusan Masalah Dengan latar belakang yang sudah disampaikan, terbentuk perumusan masalah antara lain: a) Cara reservasi pada sistem Parama untuk paket inbound tour di Panorama Destination Yogyakarta. b) Kendala atau masalah yang terjadi pada sistem Parama. 1.3 Pertanyaan Penelitian Pertanyaan yang muncul dalam penelitian ini adalah a) Bagaimana ara reservasi pada sistem Parama untuk paket inbound tour di Panorama Destination Yogyakarta?

5 5 b) Apa saja kendala atau masalah-masalah yang terjadi saat proses reservasi pada sistem Parama? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: a) Mengetahui cara reservasi yang dilakukan dalam sistem Parama. b) Mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi saat reservasi paket inbound tour di Panorama Destination Yogyakarta. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dalam pembuatan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: a) Manfaat Teoritis Menambah wawasan serta pengalaman bagi penulis untuk mengetahui dunia kerja yang sebenarnya, sehingga dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama mengikuti perkuliahan khususnya di bidang Biro Perjalanan Wisata. b) Manfaat Praktis Dapat menjadi referensi bacaan bagi mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di Diploma III Kepariwisataan khususnya bidang perjalanan wisata bagian reservasi.

6 6 1.6 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka merupakan kajian terhadap hasil karya penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian tersebut akan diuraikan secara singkat. Selanjutnya penjelasan penjelasan tersebut akan dijadikan rujukan guna melengkapi hasil penelitian. Kajian penelitian sebelumnya yang akan dijadikan acuan pertama adalah Pelayanan Reservasi Dan Promosi Paket Wisata Oleh Pt Gala Kencana Mandiri Tour Yogyakarta yang ditulis oleh Sri Sinkritresnati M dari D3 Kepariwisataan SV Universitas Gadjah Mada tahun Tugas Akhir tersebut membahas tentang cara reservasi paket wisata serta upaya yang dilakukan untuk menarik minat wisatawan dan promosi yang dilakukan PT Gala Kencana Mandiri Tour. Dengan penelitian tersebut penulis dapat membedakan cara reservasi paket wisata yang dilakukan PT. Gala Kencana Mandiri Tour dimana menggunakan sistem online dengan cara reservasi paket wisata di Panorama Destination Jogja. Untuk acuan yang kedua, penulis menggunakan penelitian dengan judul Proses Operasional Sistem Altea Reservation Dalam Penerbangan Domestik Garuda Indonesia Di Pt. Dwidaya World Wide Cabang Bali yang ditulis oleh Tanti Panita Sari dari D3 Kepariwisataan SV Universitas Gadjah Mada tahun Penelitian tersebut berisi tentang prosedur penggunaan sistem Altea dalam reservasi tiket penerbangan. Dengan penelitian tersebut, dapat mengetahui perbedaan sistem reservasi pada Altea dan Parama. Untuk acuan ketiga, penulis menggunakan penelitian dengan judul Sistem Pelayanan Reservasi Tiket Penerbangan Domestik Pada Pt Ncp Tour And Travel

7 7 Yogyakarta yang ditulis oleh Devi Rachmawati S dari D3 Kepariwisataan SV Universitas Gadjah Mada tahun Penelitian tersebut menjelaskan tentang sistem pelayanan reservasi tiket penerbangan domestik pada PT NCP Tour and Travel dan masalah atau hambatan yang sering terjadi pada saat proses reservasi tiket di PT NCP Tour and Travel serta usaha untuk mengatasinya. Ketiga penelitian yang dijadikan acuan tersebut menjelaskan tentang sistem reservasi yang digunakan di sebuah travel agent dan penelitian kedua serta ketiga membahas tentang reservasi penerbangan yang digunakan di sebuah maskapai dan travel agent. Hubungan ketiga penelitian tersebut dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah penggunaan sistem aplikasi yang digunakan untuk reservasi di sebuah travel agent. Hal tersebut dapat menunjukkan perbedaan pada sebuah sistem aplikasi yang digunakan untuk reservasi penerbangan ataupun paket wisata. 1.7 Landasan Teori Biro Perjalanan Wisata Menurut Foster yang diterjemahkan oleh Tri Budhi Sastrio (2000:77), sebuah biro perjalanan menjual rancangan perjalanan secara langsung pada masyarakat. Lebih khusus lagi, sebuah biro perjalanan menjual transportasi udara, darat, dan laut; akomodasi penginapan; pelayaran wisata; wisata paket; asuransi perjalan; dan produk lainnya yang berhubungan. Di dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 BAB II Pasal 5, disebutkan bahwa Usaha Biro Perjalanan Wisata meliputi : a. usaha penyediaan jasa perencanaan perjalanan; dan

8 8 b. usaha jasa pelayanan dan penyelenggaraan pariwisata termasuk perjalanan ibadah. Jadi Biro Perjalanan Wisata merupakan usaha yang menyediakan pelayanan jasa serta perancangan suatu kegiatan perjalanan wisata termasuk hal-hal di dalamnya yang berhubungan, seperti: akomodasi, transportasi, dan juga paket wisata. Biro Perjalanan Wisata berbeda dengan travel agent. Karena pada dasarnya travel agent menjual paket wisata yang telah dibuat oleh Biro Perjalanan Wisata, dan biasanya keduanya telah terikat kerjasama. Ruang lingkup kegiatan usahanya antara lain: a. Membuat, menjual dan menyelenggarakan paket wisata. b. Mengurus jasa angkutan perorangan atau kelompok yang di urusnya. c. Melayani pemesanan akomodasi, restaurant dan sarana wisata lainnya. d. Mengurus dokumen perjalanan. e. Menyelenggarakan panduan perjalanan perjalanan wisata. f. Melayani penyelenggaraan konvensi Reservasi Menurut Edwin (2000:01) didalam Tugas Akhir Tanti Panita Sari Kepariwisataan SV UGM dijelaskan bahwa reservasi adalah suatu perjanjian pemesanan tempat antar dua pihak atau lebih, perjanjian atau pemesanan tempat tersebut dapat berupa perjanjian atas pemesanan suatu ruangan, kamar, tempat duduk dan lainnya pada waktu/periode tertentu dan disertai dengan produk jasanya.

9 9 Menurut Suartana (1987) di dalam skripsi Riswan Ahmad dijelaskan bahwa reservasi sebuah proses perjanjian berupa pemesanan sebuah produk baik barang maupun jasa dimana pada saat itu telah terdapat kesepahaman antara konsumen dengan produsen mengenai produk tersebut, namun belum ditutup oleh transaksi jual beli. Pada saat reservasi berlangsung biasanya ditandai dengan proses tukarmenukar informasi antara konsumen dan produsen agar kesepahaman mengenai produk dapat terwujud. Dari pendapat kedua ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa reservasi adalah sebuah perjanjian yang bertujuan untuk memesan barang ataupun jasa, yang dapat berupa ruangan, akomodasi, tempat duduk, serta fasilitas dan pelayanan pada periode / jangka waktu tertentu. Sebelumnya telah terjadi tukar menukar informasi yang telah disepakati oleh produsen serta konsumen. Produsen membutuhkan informasi berupa data customer serta produk yang diinginkan oleh customer. Sedangkan konsumen informasi tentang produk yang dijual oleh produsen Sistem Operasional Sistem operasional berasal dari dua kata yang memiliki makna sendiri. Menurut Jogiyanto (2005:2), sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi. Sedangkan operasional berasal dari kata operasi yang menurut Subagyo (2000:1) ialah kegiatan untuk mengubah bentuk untuk menambah manfaat atau

10 10 menciptakan manfaat baru dari suatu barang atau jasa. Kegiatan operasi merupakan kegiatan menciptakan barang dan jasa yang ditawarakan perusahaan kepada konsumen. Herjanto (2008:1). Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem operasional adalah semua bagian yang berhubungan dengan kegiatan produksi baik barang ataupun jasa. Sistem operasional dalam perusahaan sangatlah penting, karena melibatkan sebagian besar karyawan dan merupakan kegiatan utama dalam suatu perusahaan. Di konteks ini sistem operasional merupakan hal-hal yang yang dilakukan oleh semua bagian perusahaan dalam menciptakan barang dan jasa (paket wisata, pemesanan tiket, dll) sesuai keinginan wisatawan yang bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap customer. 1.8 Metode Penelitian 1. Tempat dan waktu penelitian a. Tempat Penelitian Panorama Destination Yogyakarta Jalan Laksda Adisutjipto KM 9 Gudeg Bu Tjitro Yogyakarta b. Waktu Penelitian 23 Januari 2017 sampai 15 April Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

11 11 Mendapatkan data dengan melakukan pengamatan langsung kondisi di lapangan selama melakukan Praktek Kerja Lapangan di kantor Panorama Destination Yogyakarta selama 3 bulan. b. Wawancara Melakukan tanya jawab kepada staff Panorama Destination Yogyakarta. Dengan cara ini data yang didapatkan bisa menjadi lebih lengkap. c. Studi Pustaka Mengumpulkan data dengan cara membaca dan mempelajari beberapa buku dan artikel yang berkaitan dengan lingkup data yang mendukung penulisan tugas akhir yang didapatkan di perpustakaan prodi Kepariwisataan. d. Dokumentasi Menumpulkan data dengan cara mendokumentasikan gambar, baik dengan foto pribadi ataupun mengambil dari website. 3. Analisis Data Data yang diperoleh baik primer maupun sekunder kemudian diolah menggunakan metode analisis dekriptif.