BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Chandra. Perusahaan ini bergerak dalam bidang jasa fotografi. Famous Photo Studio

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Chandra. Perusahaan ini bergerak dalam bidang jasa fotografi. Famous Photo Studio"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Profil Perusahaan Famous Photo Studio Sejarah Organisasi Famous Photo Studio didirikan pada tanggal 11 Agustus 2002 oleh Winata Chandra. Perusahaan ini bergerak dalam bidang jasa fotografi. Famous Photo Studio memberikan pelayanan jasa fotografi yang beragam, misalnya foto pengantin (indoor dan outdoor), foto keluarga, foto wisuda, foto anak, foto glamour, foto liputan dan video. Famous Photo Studio mulai terdaftar di departemen perdagangan pada tanggal 24 Maret 2003 dengan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah nomor 005/ /0303 yang dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jakarta Barat. Tujuan didirikannya Famous Photo Studio secara umum adalah untuk menjadi yang terbaik dalam bidang jasa fotografi. Salah satu unsur penting yang dapat menunjang kemajuan dan keberhasilan serta penentu berjalannya roda usaha Famous Photo Studio adalah dengan selalu menyediakan produk yang disesuaikan dan dikembangkan sesuai dengan keragaman konsumen. Tujuan internal dari Famous Photo Studio adalah meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup karyawan. Sedangkan tujuan external Famous Photo Studio adalah untuk memperoleh kepercayaan masyarakat dan memberikan pelayanan jasa fotografi, menjadi studio foto nomor satu di Jakarta khususnya. Target pasar Famous Photo Studio adalah kalangan menengah ke atas. Namun hal ini tidak menjadi patokan bahwa jasa atau pelayanan yang ditawarkan oleh Famous 27

2 28 Photo Studio terbatas pada harga yang tinggi. Famous Photo Studio juga menawarkan alternatif paket dengan harga yang dapat disesuaikan dengan kemampuan konsumen. Untuk saat ini luas jaringan Famous Photo Studio menitikberatkan pada pasar lokal, yaitu Jakarta dan wilayah sekitarnya. Famous Photo Studio telah mempunyai banyak pelanggan sehingga berencana akan membuka cabang. Hal ini didukung oleh kualitas pelayanan fotografi yang memuaskan dari Famous Photo Studio. Famous Photo Studio terus berusaha melakukan pengembangan dan peningkatan pelayanannya agar selalu mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Saat ini Famous Photo Studio memiliki 20 karyawan yang terdiri dari divisi personalia, administrasi, pemasaran, dan produksi Struktur Organisasi Struktur organisasi Famous Photo Studio adalah sebagai berikut (Gambar 3.1). Direktur General Manajer Administrasi dan Keuangan Pemasaran Produksi Personalia Designer grafis Fotografer Make-up Gaun Sumber: Famous Photo Studio Gambar 3.1 Struktur Organisasi Famous Photo Studio

3 29 a. Misi Perusahaan Menjadi yang terbaik dalam bisnis jasa fotografi dan mempertahankan kemampuan bersaing dalam pasar yang terus menerus berkembang. b. Visi Perusahaan Menjadi yang terdepan melalui profesionalisme, integritas, dan komitmen untuk menjadi yang terbaik. c. Tugas dan Tanggung Jawab Ada pun uraian mengenai struktur organisasi serta susunan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing divisi pada Famous Photo Studio adalah sebagai berikut. 1) Direktur a) Sebagai pemilik perusahaan sekaligus sebagai pemegang saham; b) Memantau perkembangan kinerja perusahaan; c) Menentukan visi dan misi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan; d) Merumuskan dan menetapkan kebijakan umum perusahaan; e) Mengawasi dan memonitor tindakan-tindakan yang diperlukan; 2) General Manager a) Melaksanakan visi dan misi perusahaan; b) Menerima laporan dari setiap divisi; c) Membantu setiap divisi dan memberikan pengarahan kepada karyawan apabila mengalami kesulitan; d) Memeriksa dan menyetujui anggaran yang diperlukan untuk kemajuan perusahaan dengan divisi yang berkepentingan; e) Memimpin dan mengembangkan semua divisi dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan;

4 30 f) Membuat rencana jangka panjang dan jangka pendek perusahaan. 3) Administrasi dan keuangan a) Membuat dan mengalokasikan anggaran untuk semua divisi; b) Memonitor dan mengontrol keuangan perusahaan; c) Menyusun laporan keuangan perusahaan; d) Menyusun jadwal pemotretan; e) Menyusun laporan pemesanan dan pembatalan pesanan per bulan. 4) Pemasaran a) Merencanakan dan menentukan anggaran pemasaran dan penjualan; b) Menetapkan strategi pemasaran; c) Mengadakan penilaian terhadap hasil-hasil yang telah diperoleh dari penjualan dan berusaha untuk memperbaiki kekurangan yang ada; d) Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan. 5) Produksi a) Merencanakan dan menentukan anggaran untuk peralatan-peralatan fotografi yang dibutuhkan; b) Memonitor dan mengontrol produk (kualitas foto) yang dihasilkan; c) Membuat contoh album foto untuk promosi; d) Membuat foto album untuk pelanggan yang telah melakukan pemotretan di Famous Photo Studio; e) Bertanggung jawab untuk menyusun laporan pemotretan per bulan. 6) Personalia a) Merekrut karyawan yang dibutuhkan perusahaan dari masing-masing divisi; b) Menangani penggajian karyawan;

5 31 c) Merencanakan kebutuhan sumber daya manusia dalam perusahaan. 7) Designer Grafis a) Mengedit hasil pemotretan; b) Melayani permintaan repro (permintaan untuk melakukan perubahan pada foto yang telah ada) dari pelanggan. Misalnya memperbesar ukuran foto, memperbaiki foto yang telah rusak karena tergores, lembab (akibat terlalu lama disimpan), dan sebagainya. 8) Fotografer a) Melakukan pemotretan; b) Mengarahkan gaya; c) Mencetak hasil pemotretan. 9) Make-up Merias wajah pelanggan yang akan difoto. 10) Gaun Membantu pelanggan dalam memilih gaun yang telah disediakan oleh Famous Photo Studio Lokasi Organisasi Jl. Tanjung Duren Raya No. 75 Jakarta Barat, Indonesia Telp. (021) , Fax. (62-21)

6 Analisis Sistem Berjalan Pelanggan Famous Photo Studio adalah semua golongan usia, yaitu meliputi tua dan muda baik pria mau pun wanita. Saat ini Famous Photo Studio telah menyediakan pelayanan repro, yaitu suatu pelayanan yang dilakukan oleh Famous Photo Studio kepada pelanggan yang bukan ingin difoto, tetapi ingin mengubah foto yang telah ada milik pelanggan menjadi foto yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Pada umumnya pelanggan menggunakan jasa pelayanan repro untuk memperbesar atau memperkecil ukuran foto yang telah ada, menghilangkan noise pada foto, memperbaiki foto yang rusak karena lembab (akibat telah terlalu lama disimpan), mengganti background (latar belakang) foto, mempertajam kualitas foto, memberikan warna pada foto hitam putih, dan sebagainya. Proses repro dilakukan pada semua foto yang telah ada dan dimiliki oleh pelanggan, baik hasil pemotretan yang dilakukan oleh Famous Photo Studio atau pun studio foto lainnya Analisis Kelemahan Sistem Berjalan Sistem yang telah berjalan hingga saat ini memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut. 1. Pelayanan request repro pada Famous Photo Studio masih kurang bervariasi; 2. Proses pewarnaan pada gambar grayscale masih menggunakan program yang langkah-langkahnya cukup rumit dan panjang; 3. Waktu yang dibutuhkan untuk proses pewarnaan pada gambar grayscale cukup lama.

7 Analisis Pemecahan Masalah Berdasarkan hasil analisis sistem berjalan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dibuatlah suatu rancangan sistem baru yang akan mendukung proses repro pada Famous Photo Studio, yaitu untuk membuat variasi penawaran request kepada pelanggan. Variasi penawaran baru yang akan diadakan adalah pewarnaan pada gambar grayscale. Contoh aplikasinya adalah sebagai berikut. a. Mewarnai foto tua hitam putih, film klasik, atau ilustrasi ilmiah; b. Memberi warna pada gambar-gambar yang diperoleh dari peralatan X-Ray yang pada umumnya tidak berwarna; c. Memberi warna untuk gambar hasil Scanning Electron Microscopy (SEM). Tujuan diberikannya warna pada gambar-gambar tersebut di atas adalah sebagai berikut. a. Untuk meningkatkan kualitas visual suatu citra (gambar) dengan menambahkan warna pada gambar grayscale, atau gambar apa pun yang tidak memiliki warna; b. Memberikan hasil yang lebih jelas dalam penyampaian informasi yang dilakukan melalui gambar. Misalnya untuk majalah, surat kabar, dan sebagainya. Aplikasi pewarnaan pada gambar grayscale ini dibuat, karena pada umumnya gambar yang tidak memiliki warna kurang baik dalam penyampaian informasi. Pada umumnya majalah atau surat kabar yang memiliki gambar berwarna lebih mudah dipahami isinya daripada majalah atau surat kabar yang hanya menampilkan gambar tanpa warna. Rancangan ini juga diharapkan akan dapat memberikan suatu kepuasan lebih kepada pelanggan Famous Photo Studio.

8 Perancangan Sistem Untuk meningkatkan usaha Famous Photo Studio dalam bidang image processing, maka diusulkan suatu model sistem dengan menggunakan algoritma image matching yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan Famous Photo Studio dengan memberikan variasi penawaran yang baru, yaitu mengubah foto hitam putih menjadi foto berwarna. Untuk merancang model sistem yang akan diusulkan tersebut, diperlukan input berupa: 1. Sebuah gambar berwarna (gambar A); 2. Sebuah gambar grayscale (gambar B). Setelah input tersebut diperoleh, maka dilakukan perancangan terhadap model sistem dengan menggunakan algoritma image matching, yang selanjutnya akan diproses dan menghasilkan output berupa gambar (B) yang berwarna Perancangan DFD (Data Flow Diagram) Inti dari semua perancangan algoritma yang akan dibuat adalah seperti terlihat pada Gambar 3.2, yaitu gambar DFD (Data flow diagram) level 0 sebagai berikut.

9 35 Gambar Warna (A) Gambar Grayscale (B) User 0 Proses Pewarnaan Gambar B yang Berwarna Gambar 3.2 DFD Level 0 Aplikasi yang Dibuat Keterangan: a. Pada DFD level 0 ini terdapat sebuah entitas luar yang berinteraksi dengan sistem, yaitu entitas user; b. Entitas user memberikan dua buah input kepada sistem, yaitu gambar warna (A) dan gambar grayscale (B). Kedua gambar ini akan digunakan oleh proses pewarnaan untuk diolah menjadi output, yaitu sebuah gambar B yang berwarna, yang dapat dilihat mau pun disimpan oleh user. Proses yang lebih rinci, dapat dilihat pada DFD level 1 berikut ini (Gambar 3.3).

10 36 User Gambar Warna (A) 1 Konversi RGB ke LAB Gambar A dalam LAB color space Gambar B dalam LAB color space User Gambar Grayscale (B) 3 Perhitungan Statistika Gambar B dalam LAB color space Gambar A yang Telah Disesuaikan 2 Luminance Remapping Hasil Perhitungan Statistika Sampel Pixel Gambar A 4 Pencocokan Pixel Hasil Perhitungan Statistika Setiap Pixel Gambar B Pixel yang Paling Cocok User Gambar B yang Berwarna 5 Pentransferan Warna Gambar 3.3 DFD Level 1 Aplikasi yang Dibuat Keterangan: a. Pada DFD level 1 ini, proses pewarnaan pada DFD level 0 dibagi menjadi 5 proses yang lebih kecil, yaitu proses konversi RGB ke l αβ, proses luminance remapping, proses perhitungan statistika, proses pencocokan pixel, dan proses pentransferan warna;

11 37 b. Input gambar warna (A) dan gambar grayscale (B) dari user akan diterima oleh kelima proses ini, sehingga kemudian diperoleh output gambar B yang memiliki warna; c. Proses konversi RGB ke l αβ akan mengubah input kedua gambar dari user secara langsung menjadi gambar dalam l αβ color space; d. Kemudian hasil ini akan digunakan sebagai input proses luminance remapping. Proses luminance remapping akan menyesuaikan tingkat kecerahan gambar warna (A) terhadap gambar grayscale (B); e. Proses selanjutnya, yaitu proses perhitungan statistika, yaitu sebuah proses untuk menghitung rata-rata dan simpangan baku gambar warna (A) yang tingkat kecerahannya telah disesuaikan dan juga rata-rata dan simpangan baku gambar grayscale (B); f. Dari proses perhitungan statistika, kemudian akan dilakukan proses pencocokan pixel gambar grayscale (B) dengan gambar warna (A). Pencocokan ini dilakukan berdasarkan perhitungan statistika sebelumnya; g. Setelah ditemukan pixel yang paling cocok, maka warna (nilai kromatik α dan β ) akan ditransfer ke gambar grayscale (B) pada proses pentransferan warna. Dengan demikian, didapatkan output yang diinginkan user, yaitu gambar B yang telah diwarnai. Selanjutnya, proses luminance remapping dan proses perhitungan statistika pada DFD level 1, dapat dibagi menjadi beberapa proses yang lebih kecil lagi, seperti pada DFD level 2 berikut ini (Gambar 3.4 dan Gambar 3.5).

12 38 Konversi RGB ke LAB [Gambar A dalam LAB color space] [Gambar B dalam LAB color space] Konversi RGB ke LAB 2.1 Pembuatan Histogram Tingkat Kecerahan Gambar Histogram Gambar A Histogram Gambar B 2.2 Perataan Histogram [Gambar A yang Telah Disesuaikan] 2.3 Penyesuaian Histogram Hasil Perataan Histogram Gambar A Perhitungan Statistika Hasil Perataan Histogram Gambar B Gambar 3.4 DFD Level 2 Proses Luminance remapping Luminance remapping [Gambar A yang Telah Disesuaikan] Konversi RGB ke LAB [Gambar B dalam LAB color space] 3.1 Pengambilan Sampel Secara Acak 3.2 Perhitungan Mean dan Standar Deviasi L Sekeliling Setiap Pixel [Hasil Perhitungan Statistika Sampel Pixel Gambar A] [Hasil Perhitungan Statistika Setiap Pixel Gambar B] Pencocokan Pixel Pencocokan Pixel Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses Perhitungan Statistika

13 39 Keterangan: a. DFD level 2 untuk proses luminance remapping merupakan langkah-langkah yang diperlukan dalam melakukan spesifikasi histogram. Proses ini menerima input berupa gambar warna (A) dan gambar grayscale (B) dalam l αβ color space, dan menghasilkan gambar A yang tingkat kecerahannya telah disesuaikan dengan gambar B. b. Proses pertama yang dilakukan dalam luminance remapping adalah proses pembuatan histogram tingkat kecerahan gambar, yang ditentukan oleh komponen L (luminance) dari masing-masing gambar. c. Setelah dihasilkan histogram tingkat kecerahan kedua gambar, maka proses selanjutnya adalah melakukan perataan terhadap kedua histogram tersebut dan melakukan penyesuaian histogram (tingkat kecerahan) gambar warna (A) terhadap gambar grayscale (B). d. DFD level 2 untuk proses perhitungan statistika menerima input berupa gambar warna (A) yang tingkat kecerahannya telah disesuaikan dan gambar grayscale (B). e. Proses pengambilan sejumlah sampel pixel dari gambar warna (A) dilakukan secara acak. f. Setelah dilakukan pengambilan sampel pixel, dilakukan proses perhitungan rata-rata dan simpangan baku sekeliling pixel gambar warna (A) untuk komponen L, α, dan β. Sedangkan untuk gambar grayscale (B), dilakukan perhitungan rata-rata dan simpangan baku sekeliling setiap pixel untuk komponen L. Perhitungan hanya dilakukan terhadap komponen L karena semua nilai α dan β pada gambar grayscale adalah nol.

14 Perancangan Flowchart Berikut ini akan dibahas setiap proses kecil yang terdapat pada DFD level 0, DFD level 1, dan DFD level 2 dalam bentuk flowchart. a. Konversi RGB ke l αβ Proses untuk mengkonversi warna dari RGB color space menjadi l αβ color space dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pengkonversian untuk gambar warna (Gambar 3.6) dan pengkonversian untuk gambar grayscale (Gambar 3.7). Start Read BMP BMP.PixelFormat:=24bit i:=0 to BMP.Height-1 scan:=bmp.scanline[i] j:=0 to BMP.Width-1 l:=0.3811*scan^[j].r *scan^[j].g *scan^[j].b m :=0.1967*scan^[j].R *scan^[j].G *scan^[j].B s :=0.0241*scan^[j].R *scan^[j].G *scan^[j].B warna_l[i,j]:=round((l/sqrt(3))+(m/sqrt(3))+(s/sqrt(3))) warna_a[i,j]:=round((l/sqrt(6))+(m/sqrt(6))-(2*s/sqrt(6))) warna_b[i,j]:=round((l/sqrt(2))-(m/sqrt(2))) j i End Gambar 3.6 Flowchart Konversi RGB ke l αβ Gambar Warna

15 41 Start Read BMP BMP.PixelFormat:=24bit i:=0 to BMP.Height-1 scan:=bmp.scanline[i] j:=0 to BMP.Width-1 l:=0.3811*scan^[j].r *scan^[j].g *scan^[j].b m :=0.1967*scan^[j].R *scan^[j].G *scan^[j].B s :=0.0241*scan^[j].R *scan^[j].G *scan^[j].B grayscale_l[i,j]:=round((i/sqrt(3))+(m/sqrt(3))+(s/sqrt(3))) j i End Gambar 3.7 Flowchart Konversi RGB ke l αβ Gambar Grayscale b. Pembuatan histogram Proses luminance remapping diawali dengan pembuatan histogram gambar warna (Gambar 3.8) dan gambar grayscale (Gambar 3.9). Tahapan prosesnya adalah sebagai berikut.

16 42 Start Warna_maks:=0 i:=0 to 441 Warna_histo[i]:=0 i i:=0 to BMP.Height-1 j:=0 to BMP.Width-1 inc(warna_histo[warna_l[i,j]]) Warna_histo[warna_l[i,j]]>warna_maks No Yes Warna_maks:=warna_histo[warna_l[i,j]] j i End Gambar 3.8 Flowchart Pembuatan Histogram Gambar Warna

17 43 Start grayscale_maks:=0 i:=0 to 441 grayscale_histo[i]:=0 i i:=0 to BMP.Height-1 j:=0 to BMP.Width-1 inc(grayscale_histo[grayscale_l[i,j]]) grayscale_histo[grayscale_l[i,j]]>grayscale_maks No Yes grayscale_maks:=grayscale_histo[grayscale_l[i,j]] j i End Gambar 3.9 Flowchart Pembuatan Histogram Gambar Grayscale

18 44 c. Perataan histogram Proses ini dilakukan terhadap histogram gambar warna dan histogram gambar grayscale. Beberapa langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut (Gambar 3.10). Start prob_warna[0]:=warna_histo[0]/ (Image1.Picture.Height*Image1.Picture.Width) prob_gray[0]:= grayscale_histo[0]/ (Image2.Picture.Height*Image2.Picture.Width) i:=1 to 441 prob_warna[i]:=prob_warna[i-1]+warna_histo[i]/ (Image1.Picture.Width*Image1.Picture.Height) equ_warna_histo[i]:=round(prob_warna[i]*441) prob_gray[i]:=prob_gray[i-1]+ grayscale_histo[i]/ (Image2.Picture.Width*Image2.Picture.Height) equ_grayscale_histo[i]:=round(prob_gray[i]*441) i End Gambar 3.10 Flowchart Perataan Histogram Proses tersebut menghasilkan histogram gambar warna dan gambar grayscale yang telah diratakan. d. Penyesuaian histogram Dalam langkah ini, yang disesuaikan adalah histogram gambar warna. Proses ini memiliki flowchart sebagai berikut (Gambar 3.11).

19 45 Start i:=0 to 441 Spec_warna_histo[i]:=0 Selisih_min:=441 Temp_index:=0 j:=0 to 441 abs(equ_warna_histo[i]- equ_grayscale_histo[j])<selisih_min No Yes Selisih_min:=abs(equ_warna_histo[i]-equ_grayscale_histo[j]) temp_index:=j j spec_warna_histo[i]:=temp_index i End Gambar 3.11 Flowchart Penyesuaian Histogram Dengan mengolah nilai histogram yang telah diratakan, proses penyesuaian histogram ini akan menghasilkan histogram gambar berwarna yang tingkat kecerahannya menyerupai gambar grayscale yang diinputkan oleh user.

20 46 e. Perhitungan statistika Perhitungan statistika terdiri dari perhitungan rata-rata dan simpangan baku sekeliling pixel yang dilakukan sebanyak dua kali, yaitu untuk proses warna yang telah disesuaikan dan untuk gambar grayscale. Ukuran sekeliling pixel yang diperhitungkan adalah sesuai dengan input dari user. Secara default, ukuran panjang dan lebar sekeliling pixel yang diperhitungkan adalah 5x5. sedangkan batas ukuran panjang dan lebarnya adalah 3x3 sampai dengan 15x15. Perhitungan ini dilakukan terhadap komponen L, α, dan β sekeliling beberapa sampel pixel yang diambil secara acak. Secara default, sampel pixel berjumlah 200 buah. Sedangkan jumlah minimalnya adalah 50 pixel dan jumlah maksimalnya adalah 500 pixel. Berikut ini adalah flowchart untuk proses pengambilan sampel pixel gambar warna (Gambar 3.12) dan flowchart untuk proses perhitungan statistika (Gambar 3.13). Start Randomize i:=0 to jum_sampel -1 sample[i].p:=random(image1.picture.width-1) sample[i].l:=random(image1.picture.height-1) i End Gambar 3.12 Flowchart Pengambilan Sampel Pixel Gambar Warna.

21 47 Start i:=1 to jum_sample Perhitungan rata-rata Warna_mean[i-1]:=mean_warna/ctr a_mean[i-1]:=mean_a/ctr b_mean[i-1]:=mean_b/ctr Perhitungan simpangan baku warna_stdev[i-1]:=sqrt(stdev_warna) i End Gambar 3.13 Flowchart Perhitungan Statistika Gambar Warna Perhitungan ini akan menghasilkan rata-rata komponen L, rata-rata komponen α, rata-rata komponen β, dan simpangan baku komponen L Sedangkan untuk gambar grayscale, dilakukan perhitungan rata-rata dan simpangan baku terhadap komponen L untuk sekeliling setiap pixel gambar grayscale (Gambar 3.14).

22 48 Start l:= 0 to Image2.Picture.Width-1 i:= 0 to Image2.Picture.Height-1 Perhitungan rata-rata gray_mean[l,i]:=mean_gray Perhitungan simpangan baku gray_stdev[l,i]:=sqrt(stdev_gray) i l End Gambar 3.14 Flowchart Perhitungan Statistika Gambar Grayscale f. Pencocokan pixel Proses pencocokan pixel dilakukan dengan mencari jarak yang terpendek antara titik rata-rata dan simpangan baku gambar warna dengan gambar grayscale. Proses ini memiliki flowchart sebagai berikut (Gambar 3.15).

23 49 Start i:=0 to Image1.Picture.Height-1 j:=0 to Image1.Picture.Width-1 selisih_jarak_min:=1000 k:=0 to jum_sample-1 temp1:=sqr(warna_mean[k]-gray_mean[j,i]) temp2:=sqr(warna stdev[k]-gray stdev[j,i]) (sqrt(temp1+temp2))<selisih_jarak_min Yes kord[i,j]:=k selisih jarak min:=sqrt(temp1+temp2) k j i End Gambar 3.15 Flowchart Pencocokan Pixel Hasil yang diperoleh dari proses ini adalah urutan sampel pixel gambar warna yang paling cocok untuk setiap pixel gambar grayscale.

24 50 g. Pentransferan warna Proses ini bertujuan memberi warna (nilai kromatikα dan β ) ke gambar grayscale dan menampilkan gambar tersebut dalam RGB color space. Untuk itu, perlu dilakukan proses untuk mengkonversi l αβ ke RGB (Gambar 3.16). Start i:=0 to Image1.Picture.Height-1 scan:=image1.picture.bitmap.scanline[i] j:=0 to Image1.Picture.Width-1 l:=(grayscale_l[i,j]/(sqrt(3))) + (a_mean[kord[i,j]]/(sqrt(6))) + (b_mean[kord[i,j]]/(sqrt(2))) m:=(grayscale_l[i,j]/(sqrt(3))) + (a_mean[kord[i,j]]/(sqrt(6))) - (b_mean[kord[i,j]]/(sqrt(2))) s:=(grayscale_l[i,j]/(sqrt(3))) - (2*a_mean[kord[i,j]]/(sqrt(6))) scan^[j].r:=round(4.4679*l *m *s) scan^[j].g:=round( *l *m *s) scan^[j].b:=round(0.0497*l *m *s) j i End Gambar 3.16 Flowchart Pentransferan Warna Proses pentransferan warna menghasilkan gambar akhir hasil dari keseluruhan proses yang telah dijalankan, yaitu gambar grayscale yang telah diwarnai.

25 Perancangan User Interface Berikut ini adalah rancangan layar yang akan dibuat dalam aplikasi pewarnaan dengan Algoritma Image Matching. Form utama dari aplikasi pewrnaan pada gambar grayscale adalah sebagai berikut (Gambar 3.17). User dapat memilih menu New Colorization untuk memulai aplikasi. Colorize File Colorization Help New Colorization Exit Gambar 3.17 Perancangan Form Utama Setelah menu New Colorization dipilih, akan ditampilkan form untuk menginput gambar warna dan gambar grayscale yang akan diproses (Gambar 3.18).

26 52 Input Image Gambar Warna Gambar Grayscale Source Image : Source Image : Open Color Image Open Grayscale Image Gambar 3.18 Perancangan Form untuk Menginputkan Gambar Proses pewarnaan dapat mulai dijalankan dengan memilih menu Start Coloring. Form pertama yang ditampilkan setelah dipilih menu Start Coloring adalah form Color Image-LAB Convertion from RGB (Gambar 3.19).

27 53 Color Image - LAB Convertion from RGB Convert RGB to LAB Num ber Long Wavelengths Middle Wavelengths Short Wavelengths ^ Num ber Lumin ance Alpha Beta ^ v v BACK NEXT EXIT Gambar 3.19 Perancangan Form Color Image-LAB Convertion from RGB Proses ini mulai dijalankan ketika ditekan tombol Convert RGB to LAB. Proses akan dihentikan dan aplikasi ditutup, jika tombol exit ditekan. Jika ditekan tombol back, maka kembali ke form sebelumnya. Proses akan dilanjutkan ketika ditekan tombol next. Setelah proses konversi RGB ke l αβ gambar warna, dilakukan proses konversi RGB ke l αβ gambar grayscale (Gambar 3.20). Setelah itu dibuat histogram dari gambar warna (Gambar 3.21) dan gambar grayscale (Gambar 3.22).

28 54 Grayscale Image - LAB Convertion from RGB Convert RGB to LAB Num ber Long Wavelengths Middle Wavelengths Short Wavelengths ^ Num ber Lumin ance Alpha Beta ^ v v BACK NEXT EXIT Gambar 3.20 Perancangan Form Grayscale Image-LAB Convertion from RGB Histogram of Color Image Color Image Histogram of Color Image BACK NEXT EXIT Gambar 3.21 Perancangan Form Histogram of Color Image

29 55 Histogram of Grayscale Image Grayscale Image Histogram of Grayscale Image BACK NEXT EXIT Gambar 3.22 Perancangan Form Histogram of Grayscale Image Pada Form Histogram of Grayscale Image, ditampilkan gambar histogram dari gambar grayscale yang diinputkan oleh user. Jika pada form ini dipilih tombol back, maka akan ditampilkan kembali Form Histogram of Color Image, sedangkan jika tombol next yang dipilih, maka akan ditampilkan form selanjutnya, yaitu Form Specification Result of Histogram s Color Image (Gambar 3.23). Jika dipilih tombol exit, maka semua aplikasi akan ditutup. Setelah ditampilkan Form Specification Result of Histogram s Color Image, form selanjutnya yang akan ditampilkan adalah Form Input Number Pixel s Sample of Color Image (Gambar 3.24) dan Form Input Neighborhood Size (Gambar 3.25).

30 56 Specification Result of Histogram's Color Image Histogram of Color Image Specification Result BACK NEXT EXIT Gambar 3.23 Perancangan Form Specification Result of Histogram s Color Image Input Number Pixel's Samples of Color Image Number of Samples : 200 ( ) samples BACK NEXT EXIT Gambar 3.24 Perancangan Form Input Number Pixel s Sample of Color Image

31 57 Input Neighborhood Size Neighborhood Size : 5 x 5 pixels (3x3 until 15x15) BACK NEXT EXIT Gambar 3.25 Perancangan Form Input Neighborhood Size Setelah user memberikan inputan berupa jumlah sampel dan ukuran sampel pixel, maka form selanjutnya adalah Form Statistic Calculation (Gambar 3.26), yang menampilkan perhitungan statistika dengan mengikutkan jumlah dan ukuran sampel pixel yang telah diinput oleh user dalam perhitungannya. Proses selanjutnya adalah mencocokan antara pixel gambar warna dengan pixel gambar grayscale. Form ini menampilkan urutan pixel gambar warna dari yang paling cocok dengan pixel gambar grayscale (Gambar 3.27).

32 58 Statistic Calculation Statistic of Color Image Number Mean of Luminance Mean of Alpha Mean of Beta Standard Deviation ^ v Statistic of Grayscale Image Number Mean of Luminance Standard Deviation ^ v BACK NEXT EXIT Gambar 3.26 Perancangan Form Statistic Calculation Match The Pixels [i] [j] Matchng Pixels Kord [i,j] (The Matching Pixels) ^ v BACK NEXT EXIT Gambar 3.27 Perancangan Form Match The Pixels

33 59 Form terakhir yang ditampilkan adalah Form Result of Colorization (Gambar 3.28), yang memiliki fasilitas untuk menyimpan gambar hasil pewarnaan. Final Result of Colorizing Grayscale Image Save Gambar 3.28 Perancangan Form Result of Colorization Perancangan Spesifikasi Proses a. Perancangan spesifikasi proses menu utama Modul Menu Utama Tampilkan Layar Utama Menunggu Pilihan Jika Pilihan adalah Menu New Colorization maka Panggil Modul Input Image Jika Pilihan adalah Menu Start Coloring maka Panggil Modul Color Image-LAB Convertion from RGB Jika Pilihan adalah Menu Help Topic maka Tampilkan Layar Help Topic Jika Pilihan adalah Menu About maka Tampilkan Layar About

34 60 Jika Pilihan adalah Menu Exit maka Keluar dari Aplikasi Akhir Modul b. Perancangan spesifikasi proses menu New Colorization Modul New Colorization Menunggu Pilihan Jika Pilihan adalah Open Color Image maka Tampilkan Isi File Jika Pilihan adalah Open Grayscale Image maka Tampilkan Isi File Akhir Modul c. Perancangan spesifikasi proses menu Start Coloring Modul menu Start Coloring Menunggu Pilihan Jika Pilihan adalah Start Coloring maka Tampilkan Modul Color Image-LAB Convertion from RGB Akhir Modul d. Perancangan spesifikasi proses menu Color Image- LAB Convertion from RGB Modul Color Image-LAB Convertion from RGB Menunggu Pilihan Jika Pilihan adalah Convert RGB to LAB maka Tampilkan Nilai LMS dan Nilai LAB dari gambar warna Jika Pilihan adalah Next maka Tampilkan Modul Grayscale Image-LAB Convertion from RGB Jika Pilihan adalah Exit maka Tutup Semua Aplikasi Akhir Modul

35 61 e. Perancangan spesifikasi proses menu Grayscale Image - LAB Convertion from RGB Modul Grayscale Image - LAB Convertion from RGB Menunggu Pilihan Jika Pilihan adalah Convert RGB to LAB maka Tampilkan Nilai LMS dan Nilai LAB dari gambar Grayscale Jika Pilihan adalah Back maka Tampilkan Modul Color Image-LAB Convertion from RGB Jika Pilihan adalah Next maka Tampilkan Modul Histogram of Color Image Jika Pilihan adalah Exit maka Tutup Semua Aplikasi Akhir Modul f. Perancangan spesifikasi proses menu Histogram of Color Image Modul Histogram of Color Image Menunggu Pilihan Jika Pilihan adalah Back maka Tampilkan Modul Grayscale Image-LAB Convertion from RGB Jika Pilihan adalah Next maka Tampilkan Modul Histogram of Grayscale Image Jika Pilihan adalah Exit maka Tutup Semua Aplikasi Akhir Modul g. Perancangan spesifikasi proses menu Histogram of Grayscale Image Modul Histogram of Grayscale Image Menunggu Pilihan Jika Pilihan adalah Back maka Tampilkan Modul Histogram of Color Image Jika Pilihan adalah Next maka

36 62 Tampilkan Modul Spesification Result of Histogram s Color Image Jika Pilihan adalah Exit maka Tutup Semua Aplikasi Akhir Modul h. Perancangan spesifikasi proses menu Specification Result of Histogram s Color Image Modul Specification Result of Histogram s Color Image Menunggu Pilihan Jika Pilihan adalah Back maka Tampilkan Modul Histogram of Grayscale Image Jika Pilihan adalah Next maka Tampilkan Modul Input Number Pixels Samples of Color Image Jika Pilihan adalah Exit maka Tutup Semua Aplikasi Akhir Modul i. Perancangan spesifikasi proses menu Input Number Pixels Samples of Color Image Modul Input Number Pixels Samples of Color Image Masukkan Jumlah Sampel Pixel Jika Pilihan adalah Back maka Tampilkan Modul Specification Result of Histogram s Color Image Jika Pilihan adalah Next maka Tampilkan Modul Input Neighborhood Size Jika Pilihan adalah Exit maka Tutup Semua Aplikasi

37 63 Akhir Modul j. Perancangan spesifikasi proses menu Input Neighborhood Size Modul Input Neighborhood Size Masukkan Ukuran Pixel Jika Pilihan adalah Back maka Tampilkan Modul Input Number Pixels Samples of Color Image Jika Pilihan adalah Next maka Tampilkan Modul Statistic Calculation Jika Pilihan adalah Exit maka Tutup Semua Aplikasi Akhir Modul k. Perancangan spesifikasi proses menu Statistic Calculation Modul Statistic Calculation Jika Pilihan adalah Back maka Tampilkan Modul Input Neighborhood Size Jika Pilihan adalah Next maka Tampilkan Modul Match of Pixels Jika Pilihan adalah Exit maka Tutup Semua Aplikasi Akhir Modul l. Perancangan spesifikasi proses menu Match of Pixels Modul Match of Pixels Jika Pilihan adalah Cancel maka Tutup Semua Aplikasi Jika Pilihan adalah Back maka Tampilkan Modul Statistic Calculation Jika Pilihan adalah Exit maka Tutup Semua Aplikasi

38 Akhir Modul 64

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dari keseluruhan perangkat lunak (aplikasi) yang dibuat pada skripsi ini akan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dari keseluruhan perangkat lunak (aplikasi) yang dibuat pada skripsi ini akan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Aplikasi Dari keseluruhan perangkat lunak (aplikasi) yang dibuat pada skripsi ini akan dilakukan implementasi untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 Devinatalia NIM : 0600670644 Abstrak Gambar sebagai salah satu media informasi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI CITRA DIGITAL UNTUK MENGUBAH CITRA GREYSCALE MENJADI CITRA BERWARNA

PENGEMBANGAN APLIKASI CITRA DIGITAL UNTUK MENGUBAH CITRA GREYSCALE MENJADI CITRA BERWARNA ISSN 289-8673 PENGEMBANGAN APLIKASI CITRA DIGITAL UNTUK MENGUBAH CITRA GREYSCALE MENJADI CITRA BERWARNA I Md Agus Wirahadi P, Made Windu Antara Kesiman, Dessy Seri Wahyuni Jurusan Pendidikan Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1. Spesifikasi Rumusan Rancangan Program aplikasi ini terdiri dari 2 bagian, bagian input data dan bagian analisis data. Bagian Input Data: pada bagian ini user akan diminta

Lebih terperinci

ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Jenis-Jenis pekerjaan yang dibutuhkan oleh schoonhait photograph. Fotografer Manajer produksi

ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Jenis-Jenis pekerjaan yang dibutuhkan oleh schoonhait photograph. Fotografer Manajer produksi ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA A. JOB ANASISIS Jenis-Jenis pekerjaan yang dibutuhkan oleh schoonhait photograph Direktur Fotografer produksi Creatif design pemasaran Professional teacher keuangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Digital image processing adalah istilah untuk memproses gambar (picture) dua

BAB 2 LANDASAN TEORI. Digital image processing adalah istilah untuk memproses gambar (picture) dua BAB 2 LANDASAN TEORI 2. Definisi Pengolahan Citra Digital image processing adalah istilah untuk memproses gambar (picture) dua dimensi oleh komputer digital (Jain, 989, p). Segala proses yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi analisis pengembangan program aplikasi pengenalan karakter mandarin, meliputi analisis kebutuhan sistem, gambaran umum program aplikasi yang

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Rancangan Aplikasi Program aplikasi motion detection yang akan dirancang memiliki struktur hirarki di mana terdapat 3 sub menu dari menu utamanya yaitu sub menu file,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI CITRA DIGITAL UNTUK MENGUBAH CITRA GREYSCALE MENJADI CITRA BERWARNA

PENGEMBANGAN APLIKASI CITRA DIGITAL UNTUK MENGUBAH CITRA GREYSCALE MENJADI CITRA BERWARNA PENGEMBANGAN APLIKASI CITRA DIGITAL UNTUK MENGUBAH CITRA GREYSCALE MENJADI CITRA BERWARNA Oleh I Made Agus Wirahadi Putra, 0815051008 Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 44 BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Analisa yang dilakukan terdiri dari : a. Analisa terhadap permasalahan yang ada. b. Analisa pemecahan masalah. 3.1.1 Analisa Permasalahan Pengenalan uang kertas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang melakukan proses data mulai dari pengolahan citra otak hingga menghasilkan output analisa

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan sistem aplikasi yang digunakan sebagai user interface untuk menangkap citra ikan, mengolahnya dan menampilkan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. Dalam perancangan program aplikasi optimalisasi pemesanan bahan baku ini,

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. Dalam perancangan program aplikasi optimalisasi pemesanan bahan baku ini, BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Spesifikasi Perancangan Dalam perancangan program aplikasi optimalisasi pemesanan bahan baku ini, penulis membuat dahulu rancangan struktur menu, state transition diagram,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER Dalam analisis dan perancangan sistem program aplikasi ini, disajikan mengenai analisis kebutuhan sistem yang digunakan, diagram

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Umum Perusahaan NIKO FURNITURE adalah perusahaan swasta, yang didirikan pada tahun 2000. Perusahaan ini bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem 3.1.1 Analisa Perbandingan Aplikasi Sebelumnya Gambar 3.1 Gambar Tampilan GeoSeg Versi 1.0.0.0 (Sumber Charles:2012) Pada aplikasi GeoSeg versi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Kerangka Pikir Pengenalan wajah merupakan suatu teknologi dalam dunia kecerdasan buatan agar komputer dapat meniru kemampuan otak manusia dalam mendeteksi dan mengenali

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Proses masking terhadap citra bertujuan sebagai penandaan tempat pada citra yang akan disisipkan pesan sedangkan filtering bertujuan untuk melewatkan nilai pada

Lebih terperinci

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV. Kurnia Agung adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan alat alat tulis untuk digunakan oleh konsumen akhir. CV. Kurnia Agung

Lebih terperinci

Berikut ini adalah petunjuk pemakaian aplikasi sistem basis data. Petunjuk berikut ini disertai dengan tampilan layar. Keterangan selengkapnya

Berikut ini adalah petunjuk pemakaian aplikasi sistem basis data. Petunjuk berikut ini disertai dengan tampilan layar. Keterangan selengkapnya Petunjuk Pemakaian Sistem Berikut ini adalah petunjuk pemakaian aplikasi sistem basis data. Petunjuk berikut ini disertai dengan tampilan layar. Keterangan selengkapnya dapat dilihat bersamaan dengan tampilan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI DATA GURU SE-KABUPATEN KARO PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KARO. Dibuat Oleh: David Super Natanail Ginting 1A112034

SISTEM INFORMASI DATA GURU SE-KABUPATEN KARO PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KARO. Dibuat Oleh: David Super Natanail Ginting 1A112034 SISTEM INFORMASI DATA GURU SE-KABUPATEN KARO PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KARO Dibuat Oleh: David Super Natanail Ginting 1A112034 Latar Belakang Setiap perusahaan atau institusi yang beroperasi secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. beragam produk seperti tampilan suara, video, citra ditawarkan oleh perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. beragam produk seperti tampilan suara, video, citra ditawarkan oleh perusahaan untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Perkembangan multimedia dalam era sekarang ini meningkat dengan pesatnya, beragam produk seperti tampilan suara, video, citra ditawarkan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Sistem Absensi Berbasis Webcam

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Sistem Absensi Berbasis Webcam BAB PEMBAHASAN.1 Sistem Absensi Berbasis Webcam Sistem absensi berbasis webcam adalah sistem yang melakukan absensi karyawan berdasarkan input citra hasil capture webcam. Sistem akan melakukan posting

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.2 SEJARAH RUMAH HIJAU PT. PRIMA ANDRIYANI LESTARI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.2 SEJARAH RUMAH HIJAU PT. PRIMA ANDRIYANI LESTARI 39 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 TINJAUAN ORGANISASI Organisasi adalah suatu sistem yang paling berpengaruh, mempengaruhi diantara orang dalam kelompok berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. objek, analisis blob, SMS service, dan video saving. Deteksi objek adalah proses untuk

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. objek, analisis blob, SMS service, dan video saving. Deteksi objek adalah proses untuk BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Spesifikasi rancangan program Secara garis besar program dapat dibagi menjadi 4 bagian besar, yaitu deteksi objek, analisis blob, SMS service, dan video saving. Deteksi objek

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Berjalan Penjadwalan produksi yang diterapkan pada PT. SURYA JAYA MANDIRI adalah metode penjadwalan berdasarkan FCFS (First Come First Serve), di mana

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. meneruskan keinginan ayahnya untuk mengembangkan usaha yang telah dirintis

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. meneruskan keinginan ayahnya untuk mengembangkan usaha yang telah dirintis BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Latar Belakang PT. Cahaya Olo Mas 3.1.1 Sejarah Organisasi Berdirinya PT Cahaya Olo Mas diawali oleh Bapak Rinaldy Tjahaja yang ingin meneruskan keinginan ayahnya

Lebih terperinci

Halaman Harga Cetak L30

Halaman Harga Cetak L30 Halaman Harga Cetak L30 L31 Halaman yang menampilkan harga-harga cetak foto yang ada kepada admin dalam website Vogue Photo Studio. Halaman Ubah Harga Cetak Halaman yang menampilkan Harga Cetak yang akan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISA PERANGKAT LUNAK BASIS DATA MULTIMEDIA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISA PERANGKAT LUNAK BASIS DATA MULTIMEDIA BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISA PERANGKAT LUNAK BASIS DATA MULTIMEDIA Dalam bagian ini akan dianalisis berbagai hal yang berkaitan dengan perancangan dan implementasi aplikasi multimedia. Analisis

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Diagram alir apikasi image to text

Gambar 3.1. Diagram alir apikasi image to text ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Dalam tahap ini penulis menganalisa kebutuhan dasar sistem. Analisa dilakukan terhadap data-data yang merepresentasikan masalah, sehingga dapat diketahui spesifikasi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA HASNAH(12110738) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. Dalam perancangan program aplikasi optimalisasi pemesanan bahan baku ini,

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. Dalam perancangan program aplikasi optimalisasi pemesanan bahan baku ini, 34 BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Spesifikasi Perancangan Dalam perancangan program aplikasi optimalisasi pemesanan bahan baku ini, penulis membuat dahulu rancangan struktur menu, state transition diagram,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Penelitian bertujuan untuk merancang sebuah sistem yang dapat melakukan penyisipan sebuah pesan rahasia kedalam media citra digital dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERBASIS VISUAL BASIC 6.0 PADA PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) CABANG BELAWAN

PERANCANGAN PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERBASIS VISUAL BASIC 6.0 PADA PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) CABANG BELAWAN PERANCANGAN PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERBASIS VISUAL BASIC 6.0 PADA PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) CABANG BELAWAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program

Lebih terperinci

Bab III PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

Bab III PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 35 Bab III PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Spesifikasi Rumusan Rancangan Perancangan program aplikasi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu proses, yaitu : proses input dan hasil keluaran atau output Proses

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi. Untuk itulah,

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi. Untuk itulah, BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Aplikasi Dengan aplikasi perangkat lunak yang dibuat dalam skripsi ini, implementasi akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan 3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Best Global Ekspress yang terletak di Jalan Pluit Mas Blok L no 1, Pluit, Jakarta Utara didirikan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Spesifikasi Rumusan Perancangan Perancangan program aplikasi ini di buat melalui Java 1.5.0 dengan menggunakan editor Netbeans 5.5 Perancangan program aplikasi di bagi menjadi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3. Gambaran Umum Perusahaan 3.. Riwayat Perusahaan PT Hens Chemindo Kurnia didirikan oleh Bapak Teddy Winata dan Bapak Budi Kurniawan, yang dikelola sepenuhnya oleh Bapak

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI. proses perhitungan obfuskasi, dan proses pembentukan obfuscated SWF file. Ketiga

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI. proses perhitungan obfuskasi, dan proses pembentukan obfuscated SWF file. Ketiga 22 BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1. Spesifikasi Rumusan Rancangan Perancangan program aplikasi ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu proses parsing, proses perhitungan obfuskasi, dan proses pembentukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memudahkan pengelolahan dan memanfaatkan data secara efektif dan efesien. Kantor

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memudahkan pengelolahan dan memanfaatkan data secara efektif dan efesien. Kantor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan komputer dalam menyelesaikan pekerjaan sangat dibutuhkan peranannya untuk dapat memudahkan pengelolahan dan memanfaatkan data secara efektif dan efesien.

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Tujuan Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan. Perancangan sistem juga adalah

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. mendapatkan input, melakukan proses, dan menghasilkan output yang diinginkan oleh

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. mendapatkan input, melakukan proses, dan menghasilkan output yang diinginkan oleh 23 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan dalam sistem kali ini berupa rancangan untuk mendapatkan input, melakukan proses, dan menghasilkan output yang diinginkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. implementasi dari program aplikasi yang dibuat. Penulis akan menguraikan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. implementasi dari program aplikasi yang dibuat. Penulis akan menguraikan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM Dari hasil perancangan yang dilakukan oleh penulis, pada bab ini disajikan implementasi dari program aplikasi yang dibuat. Penulis akan menguraikan spesifikasi sistem

Lebih terperinci

BAB 3 RANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 RANCANGAN PROGRAM APLIKASI 36 BAB 3 RANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Struktur Menu Pertama-tama, pada program ini, terdapat 2 buah tombol utama, yaitu tombol Kuantitatif, dan tombol Kualitatif. Berikut, digambarkan struktur masingmasing

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN 4.1 Implementasi Aplikasi Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi aplikasi yang telah dibuat setelah melakukan analisa dan perancangan aplikasi filter sobel

Lebih terperinci

PEMBIMBING : Dr. Cut Maisyarah Karyati, SKom, MM, DSER.

PEMBIMBING : Dr. Cut Maisyarah Karyati, SKom, MM, DSER. PROSES PENYARINGAN PENGOLAHAN CITRA DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAUSSIAN, LOW PASS FILTERING DAN HIGH PASS FILTERING NAMA : DWI PUTRI ANGGRAINI NPM : 12112301 PEMBIMBING : Dr. Cut Maisyarah Karyati, SKom,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Deskripsi konsep aplikasi game adalah sebagai berikut:

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Deskripsi konsep aplikasi game adalah sebagai berikut: BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Konsep Deskripsi konsep aplikasi game adalah sebagai berikut: Tujuan dibuatnya aplikasi ini adalah sebagai media pembelajaran mengenai tata letak dan fungsi organ tubuh.

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR Zulkifli Dosen Tetap Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Email : Zulladasicupak@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Metode Inverse Modified Discrete Cosine Transform (IMDCT) yang akan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Metode Inverse Modified Discrete Cosine Transform (IMDCT) yang akan BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Model Metode Inverse Modified Discrete Cosine Transform (IMDCT) yang akan digunakan adalah suatu sistem yang terdiri dari banyaknya perulangan baris frekuensi.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya, hal-hal

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya, hal-hal BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Spesifikasi Rumusan Rancangan Program Algoritma Genetika dirancang dengan mengikuti prinsip-prinsip dan sifatsifat dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan perangkat lunak dari sistem biometrik sidik jari dibuat dibagi menjadi 2 module utama yakni : module enhencement sidik jari berikut aplikasi penyimpanan kedalam database

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Aplikasi Pada bagian ini, Penulis akan menjelaskan kebutuhan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak, serta menjelaskan bagaimana cara program

Lebih terperinci

BAB 4. mempunyai prosesor 1.6 Ghz atau diatasnya dengan memori RAM sebesar 1GB. Dimana

BAB 4. mempunyai prosesor 1.6 Ghz atau diatasnya dengan memori RAM sebesar 1GB. Dimana 49 4.1 Implementasi Program Aplikasi BAB 4 IMPLEM ENTASI DAN EVALUASI Dengan aplikasi perangkat lunak yang akan dibuat dalam skripsi ini, implemntasi akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. oleh sistem untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Berikut ini adalah gambaran umum

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. oleh sistem untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Berikut ini adalah gambaran umum BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem ini yaitu mengenai tahapan proses yang dibutuhkan oleh sistem untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Berikut

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Perencanaan 3.1.1 Sejarah Umum Perusahaan CV Madrhos merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik, khususnya memproduksi bedak dengan merk Trisna

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PRAKTEK DAN ANALISIS. Proses perhitungan jumlah PPA pada bagian Public Affairs and Communications

BAB IV HASIL PRAKTEK DAN ANALISIS. Proses perhitungan jumlah PPA pada bagian Public Affairs and Communications BAB IV HASIL PRAKTEK DAN ANALISIS 4.1 Analisis Proses perhitungan jumlah PPA pada bagian Public Affairs and Communications menggunakan web. Aplikasi ini ditujukan sebagai aplikasi yang dapat menampilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dari tugas akhir, batasan-batasan masalah, dan metodologi.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dari tugas akhir, batasan-batasan masalah, dan metodologi. BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dari tugas akhir, batasan-batasan masalah, dan metodologi. 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi pengolahan citra sekarang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis 3.1.1 Permasalahan Pemanfaatan Augmented Reality pada umumnya berfokus pada kemampuan visualnya, yaitu berupa bentuk tiga dimensi, lingkungan tiga dimensi, animasi,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. untuk pengguna interface, membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. untuk pengguna interface, membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak. 29 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Pada dasarnya untuk pembuatan aplikasi ini, yakni aplikasi pengenalan suara untuk pengguna interface, membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. digunakan adalah suatu sistem yang terdiri dari banyaknya perulangan, baris

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. digunakan adalah suatu sistem yang terdiri dari banyaknya perulangan, baris BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Model Metode Inverse Modified Discrete Cosine Transform (IMDCT) yang akan digunakan adalah suatu sistem yang terdiri dari banyaknya perulangan, baris frekuensi.pemodelan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Tahapan analisis terhadap suatu sistem dilakukan sebelum masuk ke tahapan perancangan. Tujuan dilakukannya analisis terhadap suatu sistem

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. percetakan kertas yang memproduksi segala macam jenis pencetakan. Mulai dari

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. percetakan kertas yang memproduksi segala macam jenis pencetakan. Mulai dari 29 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan 3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Percetakan Paperindo Harsa merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan kertas yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Cakramedia Indocyber berdiri sejak tahun 2004 di bawah pimpinan Bapak Hendri wijaya, yang beralamatkan di Apartemen

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. digunakan, kemudian dilanjutkan dengan rancangan sistem aplikasi berupa cetak biru

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. digunakan, kemudian dilanjutkan dengan rancangan sistem aplikasi berupa cetak biru BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM Pada Bab 3 ini akan dijelaskan mengenai proses perancangan program aplikasi Fractal Batik, diantaranya adalah analisis mengenai kebutuhan sistem yang akan digunakan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Gambaran Umum Sistem Pada dasarnya, proses yang terjadi pada watermarking memiliki kesamaan dengan steganografi, dimana proses utamanya terdiri dari 2, yaitu proses penyembunyian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB III PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB III PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Rancangan Program Perancangan program aplikasi ini akan mencakup fungsi untuk input data, proses data dan hasil berupa output data. Untuk input data, disediakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini menjelaskan mengenai analisis permasalahan yang dihadapi dan perancangan program aplikasi yang akan dibentuk. Bab ini terdiri atas algoritma program, pemecahan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 81 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan proses untuk melakukan pembuatan perangkat lunak yang telah disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang dibangun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Paramuda Tour & Transport mengalami penurunan pelanggan yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Paramuda Tour & Transport mengalami penurunan pelanggan yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Identifikasi Permasalahan Paramuda Tour & Transport mengalami penurunan pelanggan yang berkelanjutan dan ingin memperluas pangsa pasar yang ada. Paramuda Tour

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melacak badan manusia. Dimana hasil dari deteksi atau melacak manusia itu akan

BAB III METODE PENELITIAN. melacak badan manusia. Dimana hasil dari deteksi atau melacak manusia itu akan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk membuat sebuah aplikasi untuk mengatur kontras pada gambar secara otomatis. Dan dapat meningkatkan kualitas citra

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB 3 Objek Penelitian

BAB 3 Objek Penelitian BAB 3 Objek Penelitian 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Harian Indonesia, pertama kali terbit pada tanggal 12 September 1966, dikelola oleh Yayasan Indonesia Pers (YIP). Pada tahun 2000, pengelolaan, Harian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Chemindo Ekatama didirikan pada tahun 1992 oleh Bapak Anton Widodo. PT. Chemindo Ekatama ini memiliki kantor di Gading Bukit Indah blok O-11, Kelapa

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem merupakan tahap yang bertujuan untuk merubah hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dilanjutkan dengan rancangan cetak biru untuk program yang akan dibangun.

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dilanjutkan dengan rancangan cetak biru untuk program yang akan dibangun. BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM Pada bab 3 ini, akan dijelaskan proses rancangan program aplikasi pengurangan noise pada citra digital. Dimulai dari analisa kebutuhan sistem yang akan dirancang, dilanjutkan

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 40 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan. PT. Millenium Plastik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pengolahan biji plastik yang berdiri pada tanggal 29 Juni 1980 di daerah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisis Merupakan tahap pertama sebelum melakukan perancangan sebuah sistem/aplikasi. Analisis dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh kebutuhankebutuhan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan pembahasan landasan teori yang telah diuraikan pada bab 3,

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan pembahasan landasan teori yang telah diuraikan pada bab 3, BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Berdasarkan pembahasan landasan teori yang telah diuraikan pada bab 3, penelitian ini memiliki kerangka pemikiran sebagai berikut : Tingkat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Agarindo Rasa Utama didirikan pada tahun 1989 oleh Bapak Junaidi Tjohjono. PT. Agarindo Rasa Utama ini memiliki kantor di Jl. Imam Bonjol. Kp.

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT Catra Nusantara Bersama adalah perusahaan yang bergerak di bidang chemical, didirikan

Lebih terperinci

BAB V IMLEMENTASI SISTEM. sistem kedalam bentuk coding bahasa pemprograman, selain implementasi dalam

BAB V IMLEMENTASI SISTEM. sistem kedalam bentuk coding bahasa pemprograman, selain implementasi dalam 5.1 Implementasi BAB V IMLEMENTASI SISTEM Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan perancangan sistem kedalam bentuk coding bahasa pemprograman, selain implementasi dalam instansi perusahaan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dibahas mengenai implementasi serta evaluasi terhadap metode transformasi wavelet dalam sistem pengenalan sidik jari yang dirancang. Untuk mempermudah evaluasi,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Pada tahapan analisis dan perancangan ini bertujuan menganalisa kebutuhan pengembangan aplikasi media pembelajaran kompresi dengan algoritma LZW.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D Penelitian ini mengembangkan model sistem pengenalan wajah dua dimensi pada citra wajah yang telah disiapkan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belahan dunia dengan memanfaatkan jaringan internet. Keberadaan internet saat

BAB I PENDAHULUAN. belahan dunia dengan memanfaatkan jaringan internet. Keberadaan internet saat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini semakin pesat, dan kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat sangat penting bagi kehidupan manusia. informasi itu sendiri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN DESAIN

BAB IV ANALISA DAN DESAIN 26 BAB IV ANALISA DAN DESAIN 4.1 Identifikasi Masalah Sebelum proses analisa dilakukan, tahapan yang terlebih dahulu dilakukan adalah identifikasi permasalahan yang terdiri dari survey, wawancara kepada

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LUAR... i HALAMAN JUDUL DALAM... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN REKOMENDASI SIDANG... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian 3.1 Diagram Alir Penelitian berikut: Diagram blok penelitian yang akan dilakukan dapat digambarkan sebagai Mulai Perancangan Pengumpulan Informasi Analisis Informasi Pembuatan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. Nama program yang hendak dikembangkan adalah Viola Jones Simulator. Tujuan dari

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. Nama program yang hendak dikembangkan adalah Viola Jones Simulator. Tujuan dari BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Perancangan Program Aplikasi 3.1.1 Gambaran Umum Program Aplikasi Nama program yang hendak dikembangkan adalah Viola Jones Simulator. Tujuan dari perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Penggunaan komputer dewasa ini sudah tidak asing lagi bagi kalangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Penggunaan komputer dewasa ini sudah tidak asing lagi bagi kalangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Penggunaan komputer dewasa ini sudah tidak asing lagi bagi kalangan bisnis maupun perorangan di setiap negara, termasuk Indonesia. Semua perusahaan berusaha

Lebih terperinci

BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN

BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN 3.1 Algoritma Program Dibutuhkan algoritma untuk diimplementasikan ke dalam program aplikasi ini, yaitu langkah langkah instruksi sehingga dicapai hasil yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. perancangan sistem yang akan dibuat serta diimplementasikan. sistem informasi yang akan didesain secara terinci.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. perancangan sistem yang akan dibuat serta diimplementasikan. sistem informasi yang akan didesain secara terinci. 30 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Sebelum melakukan perancangan sistem aplikasi, maka harus dilakukan analisis sistem terlebih dahulu untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang perancangan sistem yang akan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Perancangan game mencocokkan gambar ini dibuat agar dapat berjalan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Perancangan game mencocokkan gambar ini dibuat agar dapat berjalan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Perancangan game mencocokkan gambar ini dibuat agar dapat berjalan pada sistem yang beroperasi pada perangkat komputer, game yang dikembangkan adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS. penjual dan pihak pembeli. Sistem informasi akuntasi penjualan di CV. Kasih Karunia

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS. penjual dan pihak pembeli. Sistem informasi akuntasi penjualan di CV. Kasih Karunia 1 BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS 4.1 Analisis Sistem Penjualan CV Kasih Karunia dilakukan dengan cara online, yaitu proses penjualan/transaksinya dilakukan tanpa ada interaksi langsung dari pihak

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Data Flow Diagram Level 0

Gambar 3.1 Data Flow Diagram Level 0 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Ruang lingkup aplikasi Berdasarkan kebutuhan dari pengguna, pembuatan website ini ditujukan kepada masyarakat yang membutuhkan informasi studio photo yang dapat dijadikan

Lebih terperinci

SISTEM REKOGNISI KARAKTER NUMERIK MENGGUNAKAN ALGORITMA PERCEPTRON

SISTEM REKOGNISI KARAKTER NUMERIK MENGGUNAKAN ALGORITMA PERCEPTRON 30 BAB IV SISTEM REKOGNISI KARAKTER NUMERIK MENGGUNAKAN ALGORITMA PERCEPTRON 4.1 Gambaran Umum Sistem Diagram sederhana dari program yang dibangun dapat diilustrasikan dalam diagram konteks berikut. Gambar

Lebih terperinci