BAB 3 METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis Variabel Penelitian & Definisi Operasional Dalam penelitian ini, terdapat dua buah variabel yang ingin diteliti. Variabel yang pertama adalah tipe kepribadian Ekstrovert dan Introvert. Sedangkan variabel penelitian yang kedua adalah tahapan komunikasi intim. Untuk variabel yang pertama yaitu tipe kepribadian Ekstrovert dan Introvert memiliki definisi operasional sebagai berikut. a. Tipe kepribadian Ekstrovert dan Introvert Individu dengan tipe kepribadian Ekstrovert adalah individu yang memiliki nilai dalam dimensi Ekstrovert (E) yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai dalam dimensi Introvert (I) pada pengukuran yang menggunakan alat ukur Personal Style Inventory versi bahasa Indonesia. Sedangkan individu dengan tipe kepribadian Introvert adalah individu yang memiliki nilai dalam dimensi Introvert (I) yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai dalam dimensi Ekstrovert (E) pada pengukuran yang menggunakan alat ukur Personal Style Inventory versi bahasa Indonesia. b. Tahapan Komunikasi Intim Tahapan komunikasi intim adalah skor yang diperoleh individu pada setiap tahapan dalam komunikasi intim, yaitu sharing the self, affirming the other, becoming one, dan transcending one yang diperoleh melalui pengukuran dengan menggunakan skala tahapan komunikasi intim Hipotesis Ho 1 : Tidak ada hubungan antara tipe kepribadian Ekstrovert dengan tahapan komunikasi intim Sharing the Self Ha 1 : Ada hubungan antara tipe kepribadian Ekstrovert dengan tahapan komunikasi intim Sharing the Self Ho 2 : Tidak ada hubungan antara tipe kepribadian Ekstrovert dengan tahapan komunikasi intim Affirming the Other 18

2 19 Ha 2 : Ada hubungan antara tipe kepribadian Ekstrovert dengan tahapan komunikasi intim Affirming the Other Ho 3 : Tidak ada hubungan antara tipe kepribadian Ekstrovert dengan tahapan komunikasi intim Becoming One Ha 3 : Ada hubungan antara tipe kepribadian Ekstrovert dengan tahapan komunikasi intim Becoming One Ho 4 : Tidak ada hubungan antara tipe kepribadian Ekstrovert dengan tahapan komunikasi intim Transcending One Ha 4 : Ada hubungan antara tipe kepribadian Ekstrovert dengan tahapan komunikasi intim Transcending One Ho 5 : Tidak ada hubungan antara tipe kepribadian Introvert dengan tahapan komunikasi intim Sharing the Self Ha 5 : Ada hubungan antara tipe kepribadian Introvert dengan tahapan komunikasi intim Sharing the Self Ho 6 : Tidak ada hubungan antara tipe kepribadian Introvert dengan tahapan komunikasi intim Affirming the Other Ha 6 : Ada hubungan antara tipe kepribadian Introvert dengan tahapan komunikasi intim Affirming the Other Ho 7 : Tidak ada hubungan antara tipe kepribadian Introvert dengan tahapan komunikasi intim Becoming One Ha 7 : Ada hubungan antara tipe kepribadian Introvert dengan tahapan komunikasi intim Becoming One Ho 8 : Tidak ada hubungan antara tipe kepribadian Introvert dengan tahapan komunikasi intim Transcending One Ha 8 : Ada hubungan antara tipe kepribadian Introvert dengan tahapan komunikasi intim Transcending One 3.2 Subyek Penelitian & Teknik Sampling Karakteristik Subyek Penelitian Berikut ini adalah karakteristik yang perlu dimiliki oleh subyek dalam penelitian ini, yaitu: 1. Pria atau wanita yang berusia antara 17 hingga 45 tahun. Menurut Erik Erikson dalam Lahey (2009), individu yang berusia 17 hingga 45 tahun termasuk dalam kategori usia dewasa awal. Alasan memilih subyek yang

3 20 termasuk dalam kategori dewasa awal adalah dalam periode usia tersebut, terdapat salah satu tahapan yang harus dilalui oleh seorang individu yaitu menikah (Noler, Feeney, dan Peterson, 2001). Berdasarkan data yang diperoleh, rata-rata masyarakat Indonesia menikah pada usia yang termasuk dalam kategori usia dewasa awal (early adulthood) (Indarini, 2011). Sementara itu, dalam penelitian ini juga mengangkat fenomena perceraian yang banyak terjadi pada usia pernikahan antara 1 hingga 5 tahun. Dengan demikian, umumnya seseorang yang memiliki usia pernikahan yang terbilang muda di Indonesia tengah berada dalam kategori usia dewasa awal (early adulthood). Sehingga, terdapat kesinambungan antara usia dimana menikah merupakan tahapan yang perlu dilalui dengan rata-rata usia yang dimiliki oleh individu dengan usia pernikahan yang tergolong muda. 2. Pria atau wanita yang telah menikah selama 1-5 tahun. Menurut Pineo dalam Ardhianita & Andayani (2005), kepuasan pernikahan berpuncak pada lima tahun pertama pernikahan. Disisi lain, usia lima tahun pertama pernikahan juga rentan akan perceraian (Booth, dkk, dalam Lauer & Lauer (2000). Dermawan dalam Muftiarini (2013) menambahkan rawannya perceraian di lima tahun pertama pernikahan dikarenakan pasangan tengah berada dalam fase penyesuaian. Sehingga, alasan di atas berkesinambungan dengan fenomena yang peneliti dapatkan, yaitu usia lima tahun pertama pernikahan merupakan usia rawan akan perceraian. 3. Berdomisili di wilayah Jabodetabek. Berdasarkan data yang peneliti peroleh, dikatakan bahwa tekanan hidup di Jakarta sangat tinggi. Hal tersebut dapat pula memicu warga Ibukota menjadi cepat stress dibandingkan dengan warga yang berada di desa ataupun kota kecil (Kurniawan, 2013). Faktor biaya hidup di Jakarta yang tinggi, kemacetan, dan juga kriminalitas yang tinggi bukan tidak mungkin dapat mempengaruhi kondisi psikologis warga Ibukota. Namun, dewasa ini tidak hanya penduduk yang berdomisili di wilayah DKI Jakarta yang melakukan aktivitasnya di Jakarta. Banyak pula penduduk sekitar Jakarta seperti Tangerang, Bekasi, Depok dan Bogor yang umumnya mencari nafkah dan juga sering beraktivitas di wilayah Ibukota. Sehingga, tidak dapat dielakan jika mereka juga dapat mengalami stres seperti warga Jakarta. Salah satu dampak stres pada hubungan suami dan istri adalah dapat memunculkan perasaan negatif dan juga lebih besarnya resiko terjadi pertengkaran dalam berkomunikasi antara suami maupun istri (Eny, 2013).

4 21 4. Tinggal bersama dengan suami atau istrinya. Salah satu komponen dalam komunikasi intim adalah adanya komunikasi secara tatap muka maupun komunikasi secara non-verbal. Dengan demikian, setiap individu dapat saling mengamati ekspresi wajah, kontak mata, dan juga adanya sentuhan. Oleh sebab itu, karakteristik tinggal bersama perlu dikontrol. Sebab, pada individu yang berdomisili di wilayah yang berbeda dengan suami atau istrinya, kesempatan untuk melakukan komunikasi non-verbal yang merupakan salah satu aspek dalam komunikasi intim akan semakin kecil. 5. Pendidikan minimal SMA atau sederajat. Hal ini bertujuan agar partisipan yang menjadi responden dalam penelitian ini dapat lebih memahami isi dari kuesioner dan dapat mengisinya dengan tepat Teknik Sampling Dalam sebuah penelitian, tentu terdapat suatu kelompok yang menjadi subjek dalam penelitian tersebut, yang disebut dengan istilah populasi. Populasi adalah semua individu yang memiliki kepentingan dalam suatu penelitian (Gravetter & Wallnau, 2009). Populasi dalam penelitian ini adalah pria atau wanita yang berada di dalam ikatan perkawinan. Sementara itu, karena adanya keterbatasan dalam pengambilan data dalam suatu populasi, umumnya sebuah penelitian akan menggunakan sampel dari populasi tersebut. Sampel adalah individu yang diambil dari dalam suatu populasi, yang diharapkan dapat mewakili populasi dalam penelitian tersebut (Gravetter & Wallnau, 2009). Menurut Guilford & Fruchter (1978), jumlah sampel 30 orang merupakan jumlah minimal data untuk dapat diolah secara statistik. Sampel dalam penelitian ini adalah pria atau wanita yang berusia antara tahun dan telah menikah selama 1-5 tahun serta berdomisili di wilayah Jabodetabek. Sementara itu, teknik sampling adalah sebuah teknik pengambilan sampel dari populasi (Nazir, 2005). Teknik sampling yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah non probability sampling dalam bentuk purposive sampling dan accidental sampling. Non probability sampling merupakan suatu teknik sampling dimana tidak ada jaminan jika seluruh populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel (Shaughnessy, dkk, 2006). Purposive sampling adalah metode pengambilan sampel yang dipilih dengan cermat, sehingga relevan dengan struktur peneliian, dimana pengambilan sampel dengan mengambil orang-orang yang dipilih

5 22 oleh peneliti menurut ciri-ciri dan karakteristik tertentu (Djarwanto, 1998). Teknik ini diperlukan dikarenakan, peneliti perlu memastikan terlebih dahulu apakah calon responden memenuhi karakteristik dalam penelitian ini. Sementara itu, Accidental sampling adalah pemilihan sampel atau responden atas dasar kesediaan dan keinginan dari responden untuk turut serta dalam penelitian, serta memiliki karakteristik yang dikehendaki oleh peneliti (Shaughnessy, dkk 2006). Teknik accidental sampling dipilih karena adanya keterbatasan waktu dan biaya, sehingga dapat dipilih sampel yang terdekat, termudah, dan pertama kali ditemui (Guilford & Fruchter 1978). Teknik ini juga diperlukan dikarenakan peneliti hendak mencari responden yang bersedia ikut serta dalam penelitian ini melalui situs jejaring sosial yang ada. 3.3 Desain Penelitian Menentukan desain penelitian yang sesuai merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan kesuksesan dari suatu penelitian (Bordens & Abbot, 2008). Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian (Nazir, 2005). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasional merupakan bagian dari penelitian non eksperimental. Penelitian korelasional didesain untuk mengindentifkasi hubungan antara variabel yang ingin diteliti (Bordens & Abbott, 2008). 3.4 Alat Ukur Penelitian Alat Ukur Penelitian ini menggunakan dua buah alat ukur yang bertujuan mengukur dua buah variabel yang ingin diteliti, yaitu tipe kepribadian Ekstrovert dan Introvert serta tahapan komunikasi intim Alat Ukur Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert Alat ukur yang digunakan untuk mengukur konstruk tipe kepribadian adalah Personal Style Inventory. Personal Style Inventory merupakan alat ukur yang di konstruk oleh R. Craig Hogan dan David W. Champagne (1979). Alat ukur Personal Style Inventory bertujuan untuk melihat preferensi seseorang berdasarkan tipologi Carl Gustav Jung, yang terdiri dari extroversion-introversion, intuition-sensing,

6 23 thinking-feeling, dan perceiving-judging. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Personal Style Inventory versi bahasa Indonesia yang telah diterjemahkan oleh para profesional dalam suatu lembaga konsultan Psikologi yang terdapat di Indonesia. Personal Style Inventory terdiri 32 pasang pernyataan yang menggambarkan setiap dimensi dari tipe kepribadian yang perlu direspon oleh setiap responden. Namun, dalam penelitian ini hanya digunakan 8 pasang pernyataan atau 16 item yang terdiri dari 8 item yang mengukur tipe kepribadian Ekstrovert dan 8 item yang mengukur tipe kepribadian Introvert. Setiap responden diminta untuk memberi penilaian mengenai dirinya pada masing-masing item. Terdapat aturan yang diberikan, yaitu skor total untuk setiap pasangan pernyataan adalah 5. Sehingga, responden dapat menjawab dengan penilaian seperti 0 dan 5, 1 dan 4, 2 dan 3, 3 dan 2, 4 dan 1, atau 5 dan 0 pada setiap pasangan pernyataan yang diberikan. Cara skoring yang digunakan adalah dengan memindahkan skor setiap responden berdasarkan item yang mengukur masing-masing tipe kepribadian. Setelah itu, dilakukan penjumlahan pada setiap tipe kepribadian. Berdasarkan petunjuk skoring dari alat ukur Personal Style Inevntory, terdapat cara untuk menginterpretasikan hasil yang diperoleh, yaitu sebagai berikut: Tabel 3.1 Interpretasi Skor Personal Style Inventory Total Skor Interpretasi Seimbang antara kedua dimensi Sedikit kuat di salah satu dimensi, dan sedikit lemah di dimensi yang lain Kuat di salah satu dimensi, dan lemah di dimensi yang lain Sangat kuat di salah satu dimensi, dan sangat lemah di dimensi yang lain Sumber: Personal Style Inventory versi bahasa Inggris Berikut ini adalah blue print dari alat ukur Personal Style Inventory versi bahasa Indonesia yang peneliti gunakan.

7 24 Tabel 3.2 Blue Print Alat Ukur Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert No Dimensi Nomer Item 1. Ekstrovert 1a, 5b, 9b, 13b, 17b, 21a, 25a, 29a 2. Introvert 1b, 5a, 9a, 13a, 17a, 21b, 25b, 29b Sumber: Personal Style Inventory versi bahasa Indonesia Alat Ukur Tahapan Komunikasi Intim Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tahapan komunikasi intim adalah sebuah alat ukur skala komunikasi intim yang dikonstruk oleh Hajizah (2012) berdasarkan teori empat tahapan dalam komunikasi intim, yaitu Sharing the self, Affirming the other, Becoming one, dan Transcending one. Sebelum melakukan adaptasi alat ukur, pertama-tama peneliti meminta izin kepada pembuat alat ukur untuk mengadaptasi alat ukur tersebut. Setelah itu, peneliti melakukan expert judgment dengan tenaga professional yaitu Dosen yang merupakan ahli dalam bidang klinis dewasa di Fakultas Psikologi Universitas Bina Nusantara. Pada awalnya, alat ukur ini terdiri dari 40 item pernyataan. Setelah melakukan expert judgment, peneliti mendapatkan arahan untuk menghilangkan, mengganti, menambahkan, serta meperbaiki item dalam alat ukur tersebut. Sehingga, terdapat 57 item yang menggunakan skala Likert yang terdiri dari 6 pilihan jawaban, yaitu dari sangat tidak sesuai hingga sangat sesuai. Cara skoring yang dilakukan adalah dengan membagi setiap item ke dalam empat dimensi, yaitu sharing the self, affirming the other, becoming one, dan transcending one. Setelah itu, akan diperoleh skor total yang dimiliki oleh setiap responden pada setiap dimensi atau tahapan komunikasi intim tersebut. Selain itu, item dalam alat ukur ini dibagi ke dalam dua jenis sifat item, yaitu item positif (favorable) dan item negative (unfavorable). Pada item positif (favorable), nilai setiap jawaban adalah: Sangat tidak sesuai : 1 Tidak sesuai : 2 Agak tidak sesuai : 3 Agak sesuai : 4 Sesuai : 5 Sangat sesuai : 6

8 25 Pada item negatif (unfavorable), nilai setiap jawaban adalah: Sangat tidak sesuai : 6 Tidak sesuai : 5 Agak tidak sesuai : 4 Agak sesuai : 3 Sesuai : 2 Sangat sesuai : 1 Berikut ini adalah blue print dari alat ukur tahapan komunikasi intim dengan pasangan: Tabel 3.3 Blue Print Alat Ukur Tahapan Komunikasi Intim No Dimensi Nomer Item 1 Sharing the Self 1, 5, 56,16, 11,14,21, 25, 39, 43, 34, 32, 36, 47, 51, 54, 2 Affriming the Other 2, 6, 17, 12, 22, 26, 33, 29, 40, 44, 48, 52, 55, 57 3 Becoming One 8, 3, 7, 13, 18, 23, 27, 30, 35, 41, 45, 49, 53, 38 4 Transcending One 4, 10, 9, 19, 15, 24, 20, 28, 31, 37, 42, 46, 50, Sumber: Alat Ukur Tahapan Komunikas Intim Validitas & Reliabilitas Alat Ukur Validitas tes mengacu kepada apa yang diukur oleh suatu tes dan seberapa baik tes tersebut bisa mengukur (Anastasi & Urbania, 2007). Maksudnya, seberapa baik suatu alat tes dapat mengukur konstruk yang ingin diukur. Semenatara itu, istilah reliabilitas mengacu pada kekonsistensian hasil tes yang diperoleh oleh individu yang sama ketika diberikan tes yang sama pada situasi yang berbeda, struktur item tes yang berbeda, atau dibawah variabel lain yang mengukur kondisi (Anastasi & Urbania, 1997). Sedangkan menurut Cohen (2005), reliabilitas mengacu kepada kekonsistensian atribut dalam suatu pengukuran.

9 26 Anastasi & Urbania (1997) menambahkan, bahwa reliabilitas mendasari dalam perhitungam pengukuran yang eror dalam suatu skor Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas Personal Style Inventory, yang dipublikasikan oleh R. Craig Hogan dan David W. Champagne dalam manual book Personal Style Inventory versi pdf diketahui bahwa, koefisien validitasnya bergerak dari skor 0,3 sampai dengan 0,5 dan koefisien reliabilitasnya bergerak dari skor 0,71 sampai dengan 0,90 (Sulaiman, 2011). Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa alat ukur Personal Style Inventory merupakan alat ukur yang valid dan juga reliabel Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Tahapan Komunikasi Intim Berdasarkan proses uji coba alat ukur (pilot test), diperoleh validitas setiap item yang terdapat dalam alat ukur tahapan komunikasi intim. Berikut ini adalah hasil dari pengolahan data yang peneliti lakukan. Tabel 3.4 Validitas Item Alat Ukur Tahapan Komunikasi Intim Pilot Test Tahapan Komunikasi No. Item Valid No. Item Tidak Valid Intim Sharing the Self 1, 5, 11,16, 21, 25, 39, 32, 14, 43 34, 36, 47, 51, 54, 56 Affirming the Other 2, 6, 12, 17, 22, 26, 29, 33, 48 40, 44, 52, 55, 57, Becoming One 3, 7, 8, 13, 18, 23, 27, 35, 30, 53, 38, 41, 45, 49, Transcanding One 10, 15, 20, 31, 50 4, 9, 19, 24, 28, 37, 42, 46 Sumber: Hasil Pengolahan Data Menurut Azwar dalam Priyatno (2013), batas minimal sebuah item dinyatakan valid adalah 0,30. Sehingga, item yang mecapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Oleh karena itu, item-item yang terdapat di dalam alat ukur komunikasi intim dengan nilai koefisien < 0,30 dinyatakan tidak valid.

10 27 Sedangkan untuk reliabilitasnya, menggunakan indeks reliabilitas 0,6. Hal tersebut didasarkan pada ketentuan yang dikemukakan oleh Nunnaly dalam Priyatno (2013), dimana suatu alat ukur dapat dikatakan reliabel jika nilai reliabilitas > 0,600. Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas alat ukur tahapan komunikasi intim yang diperoleh dari proses uji coba alat ukur (pilot test). Tabel 3.5 Reliabilitas Alat Ukur Tahapan Komunikasi Intim Pilot Test Tahapan Komunikasi Intim Nilai Reliabilitas Sharing the self Affirming the other Becoming one Transcending one Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk tahapan Sharing the self, Affirming the other, dan Becoming one dapat dikatakan reliabel. Untuk tahapan Transcending One, guna meningkatkan reliabilitasnya peneliti telah mengilangkan beberapa item yang memiliki koefisien korelasi < 0,30 sehingga nilai reliabilitasnya meningkat menjadi 0, Prosedur Persiapan Penelitian Tahap persiapan penelitian dimulai sekitar bulan Agustus Dalam periode tersebut, peneliti diminta untuk mengumpulkan proposal penelitian skripsi kepada Jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara. Sebelum mengumpulkan proposal tersebut, peneliti mengumpulkan informasi dan data-data mengenai fenomena yang ingin diteliti, serta beberapa hasil penelitan dari jurnal penelitian, khususnya penelitian Psikologi. Selain itu, peneliti juga melakukan studi pustaka untuk mengetahui teori-teori yang dapat menjelaskan munculnya fenomena tersebut. Beberapa waktu kemudian, pada awal bulan September, peneliti mengikuti pertemuan untuk menentukan pembimbing dalam penulisan skirpsi pada periode semester ganjil. Selama periode bimbingan skripsi tersebut, penulis terus berupaya mencari referensi baik berupa jurnal penelitian, buku-buku, maupun alat ukur yang dapat menunjang kelancaran dan terselesaikannya penelitian ini.

11 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini berlangsung kurang lebih selama lima bulan. Dalam dua bulan pertama, peneliti rutin mencari informasi melalui jurnal penelitian, skripsi, maupun artikel yang didapatkan melalui fasilitas perpustakaan maupun internet. Informasi tersebut bertujuan untuk memperkaya informasi dan memperkuat penelitian yang sedang dijalankan ini. Tahapan awal, peneliti memulainya pada latar belakang masalah. Latar belakang masalah berisi fenomena dan masalah yang ingin diteliti. Selain itu, penting pula untuk mengetahui urgensi penelitian serta tujuan dari penelitian ini. Tahapan kedua, yaitu tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka berisi teori-teori yang mendukung variabel yang akan diteliti. Selain itu, peneliti juga diminta untuk membuat kerangka berpikir dalam penelitian ini. Selanjutnya, tahapan yang ketiga peneliti diminta untuk menentukan metode penelitian yang akan digunakan. Seperti menentukan definisi operasional, menentukan sampel penelitian, menentukan karakteristik dari sampel, dan juga menentukan alat ukur yang akan digunakan. Dengan begitu, peneliti perlu mencari alat ukur tersebut melalui jurnal penelitian ataupun skripsi-skripsi yang menggunakan alat ukur yang sesuai dengan penelitian ini. Karena alat ukur yang digunakan adalah alat ukur yang tidak peneliti konstruk sendri, untuk itu penulis perlu menghubungi pemilik alat ukur untuk meminta izin mempergunakan dan mengadaptasinya. Sebelum masuk pada proses pengambilan data, penulis melakukan expert judgment terlebih dahulu untuk mendapatkan masukan mengenai alat ukur yang akan digunakan. Peneliti melakukan expert judgment untuk salah satu alat ukur, kepada tenaga profesional dalam bidang klinis dewasa yang juga menjabat sebagai dosen Jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara, yaitu Ibu Pingkan C. B. Rumondor dan Ibu Rani Agias Fitri. Setelah mendapatkan masukan untuk menghilangkan, mengganti, memperbaiki, maupun menambahkan item dalam alat ukur tersebut, yang dikarenakan beberapa alasan, seperti item yang tidak sesuai dengan dimensi yang digambarkan pada teori, kata-kata pada item sulit untuk dimengerti ataupun item memiliki makna ganda. Seletah melakukan perbaikan pada item dalam alat ukur, peneliti melakukan uji coba alat ukur tersebut kepada sampel yang memenuhi karakteristik subyek dalam penelitian ini.

12 29 Uji coba alat ukur atau pilot test dilaksanakan pada tanggal 5 Januari hingga 14 Januari 2014, dengan menyebarkan sekitar 50 kuesioner kepada sampel yang memenuhi karakteristik responden penelitian. Namun, dari 50 kuesioner yang disebarkan, peneliti hanya memperoleh 30 kuesioner yang dapat digunakan dan masuk dalam proses pengolahan data. Proses pengolahan data bertujuan untuk mendapatkan nilai validitas dan reliabilitas alat ukur. Selain itu, peneliti juga melakukan analisa pada setiap item untuk menentukan item yang valid sehingga dapat digunakan dalam field study. Field study dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2014 hingga 27 Januari 2014 dengan menyebarkan sekitar 120 kuesioner penelitian kepada pria atau wanita yang berusia antara 17 hingga 45 tahun dan telah menikah antara 1 hingga 5 tahun serta berdomisili di Jabodetabek. Proses pengambilan data dilakukan dengan memberikan kuesioner penelitian kepada responden yang bersedia dan memenuhi karakteristik yang dijumpai pada beberapa area perkantoran yang berada di Jakarta. Selain memberikan kuesioner yang dicetak, peneliti juga menyebarkan kuesioner dalam bentuk tidak tercetak yang di kirim melalui surel kepada calon responden yang bersedia turut serta dalam penelitian dan juga memenuhi karakteristik subyek dalam penelitian ini. Untuk memperbanyak jumlah responden, peneliti juga meminta kesidaan suami atau istri dari calon responden yang peneliti temui untuk mengisi kuesioner penelitian yang diberikan juga. Sehingga, membutuhkan waktu pengumpulan data yang lebih lama. Hal tersebut disebabkan, kuesioner yang diberikan dalam bentuk cetak harus di bawa pulang terlebih dahulu. Sementara itu, untuk kuesioner yang di kirim melalui surel ataupun jejaring sosial, tidak selalu dapat langsung di terima kembali, mengingat kesibukan yang dimiliki oleh masingmasing responden dalam penelitian ini. Ketika sudah memasuki batas waktu pengambilan data yang ditentukan berdasarkan pertimbangan dengan pembimbing skripsi, peneliti mulai untuk melalukan proses pengolahan data. Setelah mendapatkan hasil dari proses pengolahan data, peneliti mendiskusikannya kepada pembimbing skripsi dan dilanjutkan dengan melakukan analisa data hingga membuat kesimpulan, diskusi, serta saran yang diberikan berdasarkan hasil dari penelitian ini.

13 Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data yang digunakan untuk menghitung data-data yang telah diperoleh dari responden dan juga dalam melakukan analisis data menggunakan alat bantu yaitu aplikasi Statistical Package for the Sosial Sciences (SPSS) versi 22. Peneliti menggunakan teknik descriptive statistic untuk mengetahui frekuensi penyebaran data responden. Selanjutnya, digunakan pula teknik perhitungan reliability analysis dan bivariate correlation untuk mengetahui nilai reliabilitas serta validitas item dari alat ukur yang digunakan. Selain itu, penulis juga melakukan uji normalitas pada setiap variabel yang diteliti. Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal, yang nantinya akan menentukan teknik yang digunakan dalam melakukan uji korelasional setiap variabel. Pearson correlation mengukur derajat dan hubungan antara dua variabel (Gravetter & Wallnau, 2007). Teknik pengolahan data Pearson Correlation digunakan jika data berdistribusi dengan normal. Sedangkan jika data tidak berdistribusi dengan normal, dapat digunakan teknik Spearman Correlation (Priyatno, 2013). Menurut Sugiyono dalam Priyatno (2013), terdapat pedoman untuk menginterpretasikan hasil koefisein korelasi, yaitu sebagai berikut: Tabel 3.6 Pedoman Interpretasi Hasil Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi Interpretasi 0,00 0,199 Sangat rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat Kuat Sumber: Priyatno (2013)

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu dimensi humor styles dan kepuasan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN tahun yang duduk di kelas 7-12 dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

BAB 3 METODE PENELITIAN tahun yang duduk di kelas 7-12 dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian & Teknik Sampling 3.1.1 Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa dan siswi Pesantren X dengan rentang usia 13-17 tahun yang duduk di

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL

BAB 4 ANALISIS HASIL BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Data Responden Dalam penelitian diperoleh data dari 70 orang responden. Namun, hanya terdapat 53 responden yang datanya dapat dipergunakan untuk dilakukan analisa. Berikut ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian & Definisi Operasional Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang akan diuji adalah: 1. Variable (X): Materialisme

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kota Bandung, karena menurut data dari Pengadilan Tinggi tahun 2010, Bandung menempati

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable penelitian, definisi operasional variable penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, desain

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 23 3. METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Bagian pertama berisi permasalahan penelitian yang akan dijawab dalam penelitian ini. Selain itu,

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai variabel dan hipotesis penelitian. Selain itu, akan diuraikan juga desain penelitian yang digunakan untuk membantu kelancaran didalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab metodologi penelitian, akan dibahas mengenai variabel penelitian, masalah penelitian, subjek penelitian, metode pengambilan data, alat ukur yang digunakan, prosedur

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang digunakan. Akan dipaparkan secara singkat variabel penelitian, definisi operasional dari variabel, karakterisitik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1) Identifikasi Variabel Agar dapat diteliti secara empiris maka suatu konsep harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel.

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu Variabel bebas (Independent Variabel) dan Variabel

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 29 3. METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai desain penelitian, masalah yang diteliti secara konseptual dan operasional, penjabaran variabel-variabel yang terkait, dan beberapa hal berkaitan

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional a. Perceived social support Perceived social support biasanya didefinisikan sebagai persepsi

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 25 3. METODE PENELITIAN Pada bagian ketiga ini, peneliti akan menjelaskan mengenai permasalahan penelitian, hipotesis penelitian, variabel-variabel penelitian, tipe dan desain penelitian, partisipan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan antara lain, desain penelitian, populasi dan sampel dan definisi operasional dari variabel yang dijadikan

Lebih terperinci

Bab 3 Desain Penelitian

Bab 3 Desain Penelitian Bab 3 Desain Penelitian Bab ini akan menjabarkan variabel penelitian (definisi operasional dan hipotesis), responden penelitian, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel

Lebih terperinci

4. METODOLOGI PENELITIAN

4. METODOLOGI PENELITIAN 4. METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan mengenai metodologi dimulai dengan menjelaskan populasi dan sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu proses pengambilan keputusan dan

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian & hipotesis 3.1.1 Definisi operasional variabel penelitian Variabel penelitian menurut Hatch dan Farhady (dalam Iskandar, 2013) adalah atribut dari objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dilakukan dengan mengumpulakan data yang berupa angka. Data tersebut kemudian diolah

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. Pada bagian ini akan dibahas mengenai identifikasi variabel-variabel

BAB III. Metode Penelitian. Pada bagian ini akan dibahas mengenai identifikasi variabel-variabel BAB III Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis Pada bagian ini akan dibahas mengenai identifikasi variabel-variabel penelitian, definisi operasional dan hipotesis. 3.1.1 Variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan BAB III METODE PENEITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan burnout pada karyawan ditinjau dari tipe kepribadian ekstrovert-introvert. Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena

BAB 3 METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena BAB 3 METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggung

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tipe Kepribadian Kepribadian (personality) adalah suatu pola watak yang relatif permanen dan sebuah karakter unik yang memberikan konsistensi sekaligus individualitas bagi perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional. asertivitas, pengguna dan bukan pengguna media sosial twitter

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional. asertivitas, pengguna dan bukan pengguna media sosial twitter BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu perbedaan asertivitas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. interpretasi data dan kesimpulan berdasarkan angka-angka yang

BAB III METODE PENELITIAN. interpretasi data dan kesimpulan berdasarkan angka-angka yang BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang mempunyai tata cara, yaitu pengambilan keputusan, interpretasi data dan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang dioleh

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang dioleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, menurut Azwar (2011) pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksud untuk mengetahui ada

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : 1. Variabel ( X ) : Kesepian (loneliness) 2. Variabel ( Y ) : Kesehjateraan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian & definisi operasional Variabel adalah sebuah karakteristik atau kondisi yang berubah atau memiliki nilai yang berbeda

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang dimiliki oleh objek,

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang dimiliki oleh objek, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang dimiliki oleh objek, individu, ataupun

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pernyataan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode-metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu masalah penelitian, hipotesis penelitian, variabel-variabel, populasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel adalah gejala yang dipersoalkan (Purwanto, 2010). Gejala bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel adalah gejala yang dipersoalkan (Purwanto, 2010). Gejala bersifat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel adalah gejala yang dipersoalkan (Purwanto, 2010). Gejala bersifat membedakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif yang dibuat ke dalam pendekatan penelitian korelasional, melalui pendekatan yang dilakukan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Terdapat enam variabel dalam penelitian ini, yaitu faktor kepribadian yang terdiri dari

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. 25 Universitas Indonesia. Gambaran Optimisme..., Binta Fitria Armina, F.PSI UI, 2008

3. METODE PENELITIAN. 25 Universitas Indonesia. Gambaran Optimisme..., Binta Fitria Armina, F.PSI UI, 2008 3. METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun metode penelitian ini meliputi permasalahan, hipotesis, dan variabel yang diajukan

Lebih terperinci

BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis. Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook

BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis. Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN 3. 1. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis 3. 1. 1. Variabel Penelitian Variabel 1 = Self-Control Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook 3. 1. 2. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identitas Variabel Variabel merupakan suatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda, menurut (Sugioyo, 2001), variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan karakteristik atau fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Menurut Sugiyono (2007:3) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan sebuah cara untuk menyelesaikan penelitian sesuai dengan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan yang hendak

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel, namun dikarenakan penelitian ini bukan bertujuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Variabel merupakan karakteristik objek kajian (konsep) yang mempunyai

BAB 3 METODE PENELITIAN. Variabel merupakan karakteristik objek kajian (konsep) yang mempunyai BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis Variabel merupakan karakteristik objek kajian (konsep) yang mempunyai variasi nilai, baik itu kejadian, situasi, perilaku maupun karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN.1. Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode rancangan korelasional dengan teknik survei untuk melihat hubungan variabel terikat dengan variabel tergantungnya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metodologi dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian survei, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian survei, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka dan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian survei, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka dan bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yang dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dan diakhiri dengan menjelaskan waktu dan tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. data dan diakhiri dengan menjelaskan waktu dan tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan dimulai dengan menjelaskan mengenai rancangan penelitian, populasi dan sample penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah prokrastinasi akademik sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam BAB 3 METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menekankan analisinya pada data-data numerikal (angka) tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert. BAB III METODE PENELITIAN a. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang menghubungkan antara variabel motif afiliasi dengan keterbukaan diri mahasiswa pengguna facebook yang

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian 39 BAB 3 Metode Penelitian Bab ini akan membahas metode penelitian yang terdiri atas perumusan masalah, hipotesis penelitian, variabel penelitian, subyek penelitian, alat ukur atau instrumen akan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah masyarakat yang berada dalam usia muncul dewasa, yaitu berusia 18-20, yang memiliki saudara kandung dan belum menikah.

Lebih terperinci

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Desain penelitian korelasional dipilih oleh peneliti karena desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai desain penelitian, variabel penelitian, subyek penelitian, metode pengumpulan data, alat ukur yang akan digunakan, serta metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini menjelaskan mengenai definisi operasional, subyek penelitian, desain

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini menjelaskan mengenai definisi operasional, subyek penelitian, desain BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai definisi operasional, subyek penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, pengukuran, dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel Penelitian &

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. membuktikan secara empiris hipotesis tersebut maka variabel yang diteliti:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. membuktikan secara empiris hipotesis tersebut maka variabel yang diteliti: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang positif antara persepsi terhadap kualitas layanan kesehatan dan kepuasan pasien.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Surakarta, tepatnya di Jln. Jend. Achmad Yani Surakarta. Pertimbangan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN III. 1. Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan pada bab pendahuluan, maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metode penelitian yang digunakan oleh peneliti. Hal yang dibahas diantaranya subjek penelitian, desain penelitian, variabel dan definisi operasional,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, korelasi (hubungan) digunakan untuk melihat hubungan antar variable yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: A. Variabel X: academic locus

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i. KATA PENGANTAR.. ii. UCAPAN TERIMA KASIH iii ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i. KATA PENGANTAR.. ii. UCAPAN TERIMA KASIH iii ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR.. ii UCAPAN TERIMA KASIH iii ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN v vi vii ix xi xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

4. METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN 4. METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai metode penelitian yang mencakup responden penelitian, karakteristik responden, teknik pengambilan sampel, jumlah sampel penelitian, tempat pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai desain penelitian, variabel penelitian dan subyek penelitian. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai metode pengumpulan

Lebih terperinci

4. METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN 42 4. METODE PENELITIAN Bab metode penelitian ini membahas mengenai responden penelitian, peneliti, tipe dan desain penelitian, alat ukur penelitian, cara pengolahan data, metode pengumpulan data, dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model penelitian korelasional. Pendekatan kuantitatif menekankan analisa pada data angka yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Usman (1996:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen (bebas) adalah Brand Image sedangkan variabel dependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang diolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan anggota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut. 25 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian dalam penelitian ini, terdiri dari: pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, hipotesis, serta metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Survei (metode survei). Kasiram (2008) dalam bukunya Metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat. 0 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

Lebih terperinci

4. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Anindita Kart, F.Psi UI, 2008i

4. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Anindita Kart, F.Psi UI, 2008i 34 4. METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan mengenai metode dimulai dengan partisipan penelitian, desain penelitian, metode pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berbagai penelitian terdahulu tentang body dissatisfaction dan perilaku diet

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berbagai penelitian terdahulu tentang body dissatisfaction dan perilaku diet BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi Subjek Penelitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai penelitian terdahulu tentang body dissatisfaction

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian korelasional untuk mengetahui hubungan kecanduan bermain game online

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai variabel penelitian dan hipotesis, subjek penelitian dan teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desian penelitian korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional

Lebih terperinci

BAB I II METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan dominant-less dominant.

BAB I II METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan dominant-less dominant. BAB I II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan dominant-less dominant. Pendekatan dominant-less dominant merupakan pendekatan yang berasal dari paradigm yang dominant

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Pada penelitian ini, motivasi penggunaan Twitter yang dimaksud adalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Pada penelitian ini, motivasi penggunaan Twitter yang dimaksud adalah BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel 1 : Motivasi penggunaan Twitter Pada penelitian ini, motivasi penggunaan Twitter

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional, di sini penulis hanya bermaksud untuk mengumpulkan data dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif korelasional yang melihat hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat, penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. panelitian kami adalah kemandirian dalam belajar. Sedangkan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. panelitian kami adalah kemandirian dalam belajar. Sedangkan variabel 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Identivikasi Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang sebab perubahan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan berisi penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: masalah penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, tipe

Lebih terperinci