BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN PEMBAHASAN. PT Ota Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang mebel

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN PEMBAHASAN. PT Ota Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang mebel"

Transkripsi

1 BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah PT Ota Indonesia PT Ota Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang mebel yang dikelola secara manufaktur. Pada tahun 1999 PT Ota Indonesia mulai megembangkan usahanya di Indonesia dengan nama CV Original Teka Art. Pada awalnya PT Ota beralamatkan di Jl. Imogiri Barat, Km 5 No 113 Jogjakarta yang memiliki 70 karyawan internal dan 1 konsultan yang berpengalaman di bidangnya. Produk yang dihasilkan merupakan hasil pemesanan dari pembeli (buyer). Semakin hari perkembangan mulai terlihat dan orderan semakin meningkat yang menyebabkan PT Ota Indonesia harus melakukan perluasan tempat produksi. Pada tahun 2007 PT Ota Indonesia pindah dengan beberapa pertimbangan yang salah satunya adalah untuk meningkatkan pelayananan, tempat yang lebih luas dan nyaman serta peralatan yang modern dan lengkap agar mendapatkan hasil produktivitas yang maksimal. Dengan berpindahnya alamat, perusahaan juga berganti nama menjadi PT Ota Indonesia dengan alamat di Jl. Makam Ronggowarsito Km.0,5 Ngaran, Mlese, Ceper, Klaten, Jawa Tengah, Indonesia. Pada saat ini (tahun 2016) PT Ota Indonesia mempunyai 250 karyawan dan staff yang telah berpengalaman dibidangnya. Perusahaan ini mengutamakan kualitas produk sehingga mendatangkan banyak pelanggan. 27

2 28 2. Tujuan di dirikan PT Ota Indonesia Dalam menjalankan usaha PT Ota Indonesia tidak terlepas dari visi dan misi antara lain: a. Visi : Menjadi perusahaan furniture yang profesional, Terpercaya dan Terpilih b. Misi: 1) Menyelesaikan dan menyerahkan barang kepada konsumen secara tepat waktu serta menjamin kerjasama yang baik 2) Menjamin kualitas barang dengan spesifikasi masing-masing 3) Menjamin kerja bebas korupsi dengan prinsip dan etika yang baik 4) Membangun kemitrausahaan untuk meningkatkan kepercayaan pemasok dan seluruh mitra usaha 5) Meningkatkan nilai investasi perusahaan dan kesejahteraan bagi seluruh karyawan 3. Usaha-usaha untuk Memperkuat Bisnis pada PT Ota Indonesia Menerapkan strategi dan peningkatan harga dilakukan untuk memperkuat bisnis perusahaan, penjelasannya adalah: a. Menerapkan strategi dan pemasaran yang agresif untuk menjamin mendapatkan lebih banyak order-order. Saat ini, PT Ota Indoesia telah mendapatkan kontrak order baru sampai akhir tahun Untuk kontrak order baru perusahaan telah membeli mesin-mesin pendukung dan bahan baku secara legal. b. Meningkatkan harga jual yang lebih kompetitif dinegara tujuan.

3 29

4 30 4. Struktur Organisasi PT Ota Indonesia dipimpin oleh CEO dan dibantu oleh seorang General Manager. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya General Manager dibantu oleh pimpinan yang bertugas mengkoordinasi dan mengendalikan departemen pada tiap bagian. Kepengurusan PT Ota Indonesia di Klaten sebagai berikut: CEO Industrial Manager : David Casa Demunt : Hamdan Production Manager : Joko Mulyono Alamat Perusahaan : Jl.Makam Ki Ronggo Warsito Km.0,5Klaten, Indonesia. No.Telp/Fax : Alamat website : Adapun tugas dan wewenang beberapa bagian dalam organisasi departemen-departemen yang ada pada PT Ota Indonesia antara lain: a. CEO (Chief Excecutive Officer) atau Pejabat Eksekutif Tertinggi Memimpin dan bertanggung jawab secara mutlak terhadap seluruh kegiatan operasional yang dijalankan oleh perusahaan agar tercapai dalam kontrol yang baik. Selain itu tugas CEO meliputi: 1) Memimpin karyawan dan perusahaan ke arah kemajuan yang terarah dan terpadu dengan mengantisipasi jauh ke depan tentang prospek perusahaan, pangsa pasar, dsb. 2) Melakukan perencanaan strategis dan pengendalian operasional.

5 31 3) Menurunkan perintah tentang kebijakan-kebijakan yang harus dilaksanakan setelah dikaji, diperhitungkan dan dibahas terhadap kemungkinan kendala yang akan dihadapi jika terjadi dilapangan kepada jenjang dibawahnya. 4) Membuat rancangan tentang rencana anggaran pendapatan dan belanja perusahaan dengan proyeksi satu tahun anggaran. 5) Melakukan evaluasi kerja dengan seluruh jenjang dibawahnya. Adapun wewenang CEO meliputi: 1) Menentukan segala keputusan untuk perusahaan 2) Menentukan arah dan tujuan perusahaan untuk jangka pendek dan jangka panjang. 3) Meminta dan memeriksa laporan pertanggung-jawaban dari setiap kepala bagian. 4) Mengangkat dan memberhentikan pengurus perusahaan yang diputuskan dalam rapat dengan suara terbanyak. Tanggung jawab CEO: 1) Bertanggungjawab atas kelangsungan hidup perusahaan dan karyawan 2) Bertanggungjawab atas segala kegiatan dalam perusahaan 3) Bertanggungjawab atas segala surat maupun laporan pihak ekstern perusahaan 4) Bertanggungjawab atas segala kerugian yang terjadi dalam perusahaan

6 32 b. PPIC (Production Planning and Inventory Control) 1) Membuat rencana produksi dengan berpedoman rencana sales marketing 2) Membuat rencana pengadaan bahan berdasarkan rencana dan kondisi stok dengan menghitung kebutuhan material produksi menurut standar stok yang ideal (ada batasan minimal dan maksimal yang harus tersedia). 3) Memantau semua Inventory baik untuk proses produksi, stok yang ada digudang maupun yang didatangkan sehingga pelaksanaan proses dan pemasukan pasar tetap berjalan lancar dan seimbang. 4) Membuat evaluasi hasil produksi, hasil penjualan maupun kondisi Inventory. 5) Mengelola data dan menganalisa mengenai rencana dan realisasi produksi dan sales serta Inventory. 6) Menghitung standar kerja karyawan tiap tahun berdasarkan masukan dari bagian produksi atas pengamatan langsung. 7) Aktif berkomunikasi dengan semua pihak yang terkait sehingga diperoleh data yang akurat dan up to date. 8) Mengawasi dan merencanakan segala sesuatu yang bersangkutan dengan aktivitas produksi yang berlangsung didalam pabrik. c. Manajer Produksi 1) Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi 2) Menentukan standar control kualitas produk

7 33 3) Mengawasi proses produksi 4) Mengorganisir perbaikan dan pemeliharaan rutin peralatan produksi 5) Mengawasi pekerjaan staff junior 6) Menilai kelayakan proyek 7) Mengelola pemesanan dan pembelian bahan baku produksi 8) Menjadi penghubung dengan pembeli, pasar dan staff penjualan. 9) Memperkirakan serta melakukan negosiasi tentang waktu dengan klien dan manajer dalam hal yang berkaitan dengan proses produksi. d. Manajer Keuangan 1) Memberikan informasi laporan keuangan atau anggaran perusahaan 2) Mengontrol jalannya keuangan perusahaan 3) Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan e. Manajer Pemasaran Manajer Pemasaran merupakan bagian yang menentukan jalannya perusahaan. Tugasnya antara lain: 1) Bertanggung jawab atas pemasaran produk-produk. 2) Mengontrol dan mengawasi jalannya pemasaran. 3) Menciptakan peluang pasar, membuat strategi marketing yang efektif melakukan transaksi dan negosiasi bisnis dengan buyer. f. Export Departement Export Departement merupakan bagian yang mengatur dan merencanakan proses ekspor. Tugasnya adalah:

8 34 1) Membuat perencanaan dan menjadwal distribusi angkutan serta transportasi. 2) Koordinasi dengan manajer produksi untuk memonitor status perkembangan order berjalan dan dalam pelayanan pelaksanaan transportasi bisnis dengan buyer. g. Quality Control (QC) 1) Bertanggung jawab terhadap manajer produksi dengan memberikan laporan kualitas dan kuantitas barang. 2) Koordinasi dengan Manajer Keuangan untuk tagihan jatuh tempo barang yang lolos uji. 3) Memberi masukan yang signifikan kepada Manajer Produksi tentang kondisi kualitas barang. h. Bagian Gudang Bagian gudang merupakan bagian yang melakukan penyimpanan barang-barang hasil produksi, tugasnya adalah: 1) Penyimpanan dan pengecekan barang hasil produksi. 2) Memberikan informasi kepada bagian pemasaran mengenai stock barang. 3) Bertanggung jawab terhadap barang hasil produksi yang disimpan. i. Research and Development (Penelitian dan Pengembangan) 1) Untuk memastikan kualitas performansi dalam perusahaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan.

9 35 2) Mengelola sejumlah dana tertentu yang telah dianggarkan perusahaan untuk riset dan pengembangan. 3) Melakukan test dan tidak jarang membuat alat test sendiri dan terus mengembangkan teknologi baru untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan. 4) Melakukan kerjasama dengan perusahaan yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa untuk aktivitas riset dan pengembangan perusahaan. j. Karyawan Melaksanakan operasioanal perusahaan sesuai dengan instruksi, menaati peraturan dan etika perusahaan sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan oleh perusahaan. 5. Personalia Perusahaan dan Jam Kerja a. Penggolongan karyawan dan jumlah karyawan Pada PT Ota Indonesia penggolongan karyawan dibagi menjadi 3 golongan antara lain: 1) Karyawan Tetap Merupakan karyawan yang telah resmi diangkat oleh PT Ota Indonesia dan menerima gaji setiap satu bulan sekali. Jumlah karyawan tetap pada PT Ota Indonesia sekitar kurang lebih 20 orang.

10 36 2) Karyawan Harian Merupakan karyawan yang menerima gaji atau upah setiap satu minggu sekali berdasarkan jumlah hari kerja. Jumlah karyawan harian pada PT Ota Indonesia di bagian produksi mencapai 230 orang. 3) Karyawan Borongan Merupakan karyawan yang diambil berdasarkan jumlah order yang mendesak atau untuk memenuhi jumlah target yang harus dicapai, karyawan borongan biasanya menerima gaji setiap satu minggu sekali berdasarkan jumlah barang yang dibuat. Jumlah karyawan borongan pada PT Ota Indonesia kurang lebih sekitar 50 orang dengan dikepalai oleh 18 orang. b. Jam Kerja PT Ota Indonesia dalam melakukan operasionalnya, menetapkan aturan-aturan jam kerja bagi semua karyawannya dari hari senin sampai hari sabtu dengan aturan waktu sebagai berikut:

11 37 Tabel 3.1 Jam Kerja PT Ota Indonesia Hari Jam Kerja Jam Istirahat Senin WIB WIB Selasa WIB WIB Rabu WIB WIB Kamis WIB WIB Jumat WIB WIB Sabtu WIB Sumber: PT Ota Indonesia Tetapi jika karyawan PT Ota Indonesia melakukan kegiatan operasional atau aktivitas diluar jam kerja yang telah ditetapkan, maka PT Ota Indonesia akan menghitungnya sebagai jam kerja tambahan atau lembur. 6. Produk yang Dihasilkan PT Ota Indonesia a. Sofa

12 38 b. Kursi c. Bufete

13 39 d. Meja e. Tempat Tidur B. Pembahasan 1. Tahap tahap Pertimbangan Dilakukannya Penundaan Stuffing pada PT Ota Indonesia PT Ota Indonesia merupakan perusahaan ekspor yang bergerak dibidang furniture. PT Ota Indonesia dalam melakukan ekspor tidak selalu berjalan dengan lancar, PT Ota Indonesia mengalami beberapa kendala salah satunya adalah proses produksi yang memakan waktu tidak sebentar, tenaga kerja kurang efektif yang mengakibatkan tidak tercapainya target

14 40 yang akan berakibat pada penundaan stuffing. Dalam pencapaian target PT Ota Indonesia menggunakan jasa vendor atau pihak ke tiga, selain itu PT Ota Indonesia juga menyewa karyawan borongan. Dari hasil observasi dilapangan, pada awal tahun 2016 PT Ota Indonesia menerima orderan yang melebihi target. Dengan jumlah pekerja dan jam kerja yang ada serta proses produksi yang lama, tidak memungkinkan untuk PT Ota Indonesia menyelesaikan proyeknya. PT Ota memutuskan untuk bekerjasama dengan vendor dan menyewa model tenaga kerja borongan, karena model kerja harian yang dimiliki PT Ota tidak mampu menyelesaikan agar tidak mengalami penundaan stuffing. Tahapan Proses Produksi pada PT Ota Indonesia: b. Tahap Pengolahan a. Pencarian Bahan Baku 1. Pengeringan Kayu (Oven) c. Mill 1 d. Mill 2 e. Sanding Part j. Accessories i. Finishing g. Cek QC dan Final Sanding f. Assembling j. QC k. Packing Gambar 3.2 // Bagan Proses Produksi Sumber: PT Ota Indonesia (Hasil Pengamatan) Terdapat berbagai tahapan yang dilakukan ketika proses produksi berlangsung (Sumber: PT Ota Indonesia):

15 41 a. Pencarian Bahan Baku PT Ota Indonesia dalam pencarian bahan baku didasarkan pada jenis kayu yang digunakan, tingkat kekeringan dan kualitas kayu. Bahan yang digunakan PT Ota Indonesia adalah kayu jati, kayu pinus, kayu mahoni, dan kayu mindi. Untuk memenuhi kebutuhan PT Ota Indonesia telah mempunyai pemasok tersendiri. b. Proses Pengolahan Setelah proses pencarian bahan baku, selanjutnya adalah proses pengolahan komoditi furniture. Tahap yang harus dilalui: 1) Pengeringan Kayu (Oven) Pengeringan kayu merupakan hal yang sangat penting dan harus dilakukan secara maksimal karena merupakan proses dalam menentukan tingkat kekeringan kayu. Jika proses pengeringan tidak berjalan dengan baik akan berdampak buruk dan dapat merusak kayu. Tujuan dari pengeringan kayu adalah: a) Untuk memperkecil kadar air b) Agar ukuran dan bentuknya tidak berubah

16 42 c) Untuk mencegah adanya serangan terhadap kayu oleh serangga-serangga dan jamur perusak kayu. c. Preparation atau Mill 1 Proses pembentukan, dalam proses ini membuat atau membentuk bahan baku sesuai dengan pola potongan yang dibutuhkan dalam suatu barang (sesuai dengan gambar). Sebagai bahan awal yang sudah terbentuk potongan. d. Mill 2 Membentuk bahan baku yang sudah terpotong dari Mill 1 sesuai dengan bentuk digambar, serta membuat pola dengan bentuk di gambar, dan membuat pola konstruksi sesuai dengan instruksi gambar yang ada, baik tenon murtaiser, dowel, bor atau sponeng.

17 43 e. Sanding part Mengamplas semua komponen yang sudah selesai dari proses atau Mill dan memastikan semua komponen yang mau dirakit atau di assembling sudah tidak ada problem cutter max, memastikan sudah halus semua. f. Assembling atau Perakitan Barang yang berupa komponen yang sudah halus kemudian dirakit sesuai dengan instruksi gambar, dalam proses ini sangat memperhatikan cara pengeliman, dimensi ukuran, kesikuan serta memastikan barang dirakit dengan baik sesuai dengan gambar.

18 44 g. Cek QC dan Final Sanding Setelah barang selesai dari proses perakitan kemudian barang melalui tahap pengecekan QC setelah lolos barang masuk pada divisi Final Sanding. Proses Final Sanding berfungsi untuk menghilangkan dent, scratch, defect akibat handling atau human error untuk masuk pada proses pembilasan amplas dengan grade amplas yang lebih halus. Memastikan barang bagus sesuai standart quality. h. Finishing Proses pewarnaan, barang akan di warnai sesuai keinginan costumer. Dalam proses finishing barang akan melalui beberapa tahapan sampai yang terakhir yang biasa disebut dengan akhir step yaitu top coat, gloss, dof, semi sesuai dengan pilihan costumer.

19 45 i. Accessories Dalam proses ini terjadi penambahan bahan pendukung, seperti pemasangan engsel untuk pintu, stel laci, pemasangan handle, pemasangan floor glade serta pemasangan bahan pendukung yang dibutuhkan lainnya. j. Quality Control (QC) Setelah semua tahap telah selesai maka barang akan melewati tahap cek QC setelah dinyatakan lolos QC maka barang akan masuk pada tahap terakhir. k. Packing Merupakan proses pengepakan barang. Dalam hal ini terdapat standart qualitas packing yaitu tempat yang digunakan dalam proses ini harus bersih, lapisan awal dibungkus packing plastic atau foam seet, setelah itu diberi sterofoam untuk protector dan yang terakhir dimasukkan dalam box.

20 46 Untuk memperoleh barang jadi PT Ota Indonesia harus melewati beberapa tahapan tersebut yang membutuhkan waktu dalam proses pengerjaannya, maka dari itu PT Ota Indonesia harus bekerjasama dengan vendor (pihak ketiga) serta menyewa karyawan borongan untuk memenuhi target yang telah ditentukan. Jika pencapaian target belum terpenuhi juga dengan beberapa pertimbangan PT Ota Indonesia mengambil resiko dengan melakukan penundaan proses stuffing. Alasan penundaan stuffing yang dilakukan PT Ota Indonesia antara lain: a. Tertundanya barang kiriman dari pihak ketiga (vendor) Barang kiriman dari vendor yang sudah di jadwalkan mengalami penundaan pengiriman pada PT Ota Indonesia, hal ini dapat menghambat proses stuffing yang telah ditentukan sebelumnya. Penundaan ini terjadi dikarenakan beberapa sebab antara lain: 1) Barang kurang Permasalahan ini terjadi karena tidak ada komunikasi yang baik antara pihak vendor dengan pihak PT Ota Indonesia atau bisa juga karena kesalahan dari pihak vendor yang kurang

21 47 cermat dalam menghitung atau memproduksi barang yang akan dikirim pada PT Ota Indonesia. 2) Kualitas barang belum memenuhi syarat Penyebab kualitas yang belum memenuhi syarat adalah jika pihak vendor mengirimkan barang pada PT Ota Indonesia yang sebelumnya belum dicek oleh Quality Control pihak PT Ota Indonesia, maka pihak vendor harus menerima jika PT Ota Indonesia mengembalikan barang pada pihak vendor. Biasanya jika barang tersebut masih bisa di kerjakan ulang dan kurang nya hanya sedikit, maka bisa dikerjakan ulang oleh pihak vendor dan nantinya bisa dikirim ulang pada PT Ota Indonesia. 3) Waktu pengiriman ada barang yang cacat (handling di angkutan dan stuple) sehingga memerlukan rework ulang. Faktor kesalahan ini terjadi secara tidak disengaja, penyebabnya adalah pada saat penataan proses stuffing tidak pas dengan bentuk barang, terkadang penumpukan barang yang terlalu banyak, bisa juga karena pengikatan barang yang kurang kencang yang menyebabkan goncangan pada barang. b. Proses produksi kurang lancar Penyebab proses produksi tidak lancar adalah karena supply material yang dilakukan PT Ota Indonesia pada pihak vendor tidak lancar atau bisa juga karena pihak vendor kehabisan bahan dalam proses produksi. Contohnya adalah jika plywood habis secara

22 48 otomatis harus beli lagi dan harus menunggu pengiriman, cat kurang penyebabnya karena mungkin barang yang di produksi tekstur warnanya tidak sama dengan sample yang telah diberikan dengan kata lain harus melakukan pengulangan cat, bisa juga karena kayu yang digunakan untuk produksi barang kurang penyebabnya karena pengeringan kayu dari proses oven belum selesai hal ini bisa terjadi karena planning yang telah direncanakan meleset dari yang diharapkan. c. Proses produksi terjadi masalah Proses produksi yang dilewati suatu barang terjadi masalah, penyebabnya tak lain tak bukan adalah karena kurangnya perencanaan, cuaca yang tidak menentu serta kurangnya alat penunjang. Contohnya odging atau tempelan veener mengelupas maka jika ini terjadi PT Ota Indonesia harus melakukan proses pengulangan tempelan veener, jika cuaca tidak mendukung ini bisa menyebabkan proses pengeringan cat terhambat dan membutuhkan waktu lama untuk menunggu cat pada barang tersebut mengering. Dengan beberapa alasan diatas maka PT Ota Indonesia mendatangkan container sesuai jadwal, dan PT Ota Indonesia melakukan negosiasi dengan pihak pelabuhan dengan resiko PT Ota Indonesia harus membayar Delay Shipment sebesar 5%. Ini terjadi supaya menumbuhkan semangat untuk para karyawan serta dapat membuat PT Ota Indonesia lebih baik dalam merencanakan proses produksinya.

23 49 Dari uraian diatas terdapat beberapa pertimbangan yang dilakukan PT Ota Indonesia untuk melakukan penundaan proses stuffing, maka seharusnya PT Ota Indonesia lebih selektif dalam memilih pihak ketiga (vendor) atau menambah pihak ketiga (vendor) untuk menghindari resiko yang tidak diinginkan serta agar tidak terjadi penundaan proses stuffing. 2. Benefit Cost terhadap Penundaan Stuffing yang dialami PT Ota Indonesia Benefit Cost pada PT Ota Indonesia bisa dilihat dari perhitungan ekonomis dan selain perhitungan ekonomis. Benefit Cost selain perhitungan ekonomis dapat dilihat dari semangat para karyawan untuk bekerja karena di tunggu container. Hal ini dapat menguntungkan perusahaan karena para karyawan akan merasa punya tanggung jawab yang harus segera mereka selesaikan dan karyawan akan mempercepat cara mereka bekerja, selain itu tanggung jawab paling berat adalah kepala produksi karena menggerakkan karyawan agar container tidak lama menginap dan barang segera selesai dari proses produksi. Penundaan proses stuffing berakibat pada penginapan container, hal ini tak luput dari masalah keuangan yang akan menimpa PT Ota Indonesia. Sebelum mengambil keputusan untuk menunda stuffing dan penginapan countainer PT Ota Indonesia telah menghitung besar kecilnya biaya yang harus dikeluarkan, jika PT Ota Indonesia melakukan penundaan proses stuffing. Benefit Cost pada PT Ota Indonesia bisa

24 50 dihitung dengan melihat harga per container dan jenis container yang digunakan. Asumsi perhitungannya adalah: Jika PT Ota Indonesia 1 bulan melakukan pengiriman mencapai 16 container dengan menggunakan ukuran 40 feet maupun 20 feet. Untuk container 40 feet bisa mencapai 150 pcs, sedangkan untuk container 20 feet mencapai 75 pcs tergantung bentuk barang yang akan dikirim. Barang yang akan dikirim beraneka ragam tergantung orderan dari buyer. Berikut asumsi harga barang pada PT Ota Indonesia (sumber: Kurs yang digunakan adalah I USD = Rp (sumber: 1) Sofa Hanging = 731 USD Rp Termasuk busa dan bantal 2) Sofa = USD Rp ) Kursi Kettal = 512 USD Rp ) Kursi = 292 USD Rp

25 51 5) Bufete = USD Rp Asumsi barang yang akan dibeli adalah Sofa dengan harga USD, dengan 1 USD = Rp maka Total Uang per container adalah: Nilai Uang 1 Container 40 feet : USD x 150 pcs : USD : Rp Nilai Uang 1 Container 20 feet : USD x 75 pcs : USD : Rp Untuk mengetahui Benefit Cost yang dialami PT Ota Indonesia maka dapat dilakukan perhitungan seperti dibawah ini, dengan asumsi jika tidak terjadi penundaaan container hasil yang akan didapat PT Ota Indonesia sebagai berikut dengan menggunakan container 40 feet: Nilai Uang 1 Container 40 Feet : USD : Rp Total Cost Normal : 70 % x Nilai Uang 1 Container : 70 % x Rp : Rp

26 52 Keuntungan Normal : Nilai Uang 1 Container Total Cost Normal : Rp Rp = Rp bulan 16 container = Rp Keuntungan normal yang didapat jika memakai container 40 feet dengan jumlah barang mencapai 150 pcs adalah Rp per container. Sedangkan jika menggunakan container 20 feet: Nilai Uang 1 Container 20 Feet : USD : Rp Total Cost Normal : 70 % x Nilai Uang 1 Container : 70% x Rp : Rp Keuntungan Normal : Nilai Uang 1 Container Total Cost Normal : Rp Rp = Rp bulan 16 container = Rp Keuntungan normal yang didapat adalah Rp per container jika menggunakan container 20 feet dengan jumlah barang mencapai 75 pcs. Ini terjadi karena tidak ada pembengkakan Total Cost, dengan jumlah barang lebih sedikit maka pengeluaran yang terjadi juga sedikit dan dengan produksinya sedikit maka barang akan cepat jadi dan akan cepat untuk dikirimkan pula.

27 53 Perhitungan diatas merupakan perhitungan normal atau perhitungan jika tidak ada penundaan proses stuffing serta keuntungan normal yang akan diperoleh jika pelaksanaan produksi tepat waktu. Kenyataannya PT Ota Indonesia mengalami permasalahan pada proses produksi yang akan berakibat pada penundaan proses stuffing dan pembengkakan biaya. Asumsi untuk container 40 feet dengan jumlah barang 150 pcs maka PT Ota Indonesia mendapatkan keuntungan: Nilai Uang 1 container 40 Feet : USD : Rp Total Cost Normal : Rp Delay Shipment : 5% x Total Cost Normal : 5% x Rp = Rp Keuntungan Delay Shipment: : Nilai Uang 1 Container (Total Cost Normal + Delay Shipment) : Rp (Rp Rp ) : Rp Rp = Rp bulan 16 container = Rp Keuntungan yang didapat Rp per container, karena dengan adanya penundaan container maka PT Ota Indonesia harus menyiapkan biaya delay shipment dengan asumsi 5% dari total cost, yang

28 54 digunakan untuk menutupi semua biaya tambahan yang akan dikeluarkan oleh PT Ota Indonesia. Sedangkan jika PT Ota Indonesia menggunakkan container 20 Feet perhitungannya adalah: Nilai Uang 1 container 20 Feet : USD : Rp Total Cost Normal : Rp Delay Shipment : 5% x Total Cost Normal : 5% x Rp = Rp Keuntungan yang didapat: : Nilai Uang 1 Container (Total Cost Normal + Delay Shipment) : Rp (Rp Rp ) : Rp Rp = Rp bulan 16 container = Rp Keuntungan yang didapat mencapai Rp per container dengan asumsi total barang adalah 75 pcs. Benefit Cost penundaan stuffing yang terjadi pada PT Ota Indonesia terdapat selisih angka ini terbukti dengan asumsi perhitungan: Container 40 Feet :Keuntungan Normal Keuntungan Delay Shipment : Rp Rp = Rp

29 55 Container 20 Feet :Keuntungan Normal-Keuntungan Delay Shipment : Rp Rp = Rp PT Ota Indonesia mengalami selisih Rp per satu container untuk ukuran 40 feet. Jika 1 bulan PT Ota Indonesia mengeluarkan 16 container maka selisihnya akan menjadi Rp Sedangkan untuk container 20 feet selisihnya mencapai Rp per satu container, jika 1 bulan selisihnya menjadi Rp Dengan nilai asumsi perhitungan yang didapat maka seharusnya PT Ota Indonesia menghindari penundaan proses stuffing dan penginapan container sehingga keuntungan yang didapat perusahaan tidak berkurang.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku pada perusahaan j rot galery di Klaten Oleh : Riasti F.3302181 BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Perusahaan J ROT GALERY adalah perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. MAHOGANY LESTARI 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT. Sinar Makmur 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat bersaing dengan para pesaingnya, terlebih perusahaan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. Penulis menggunakan objek penelitian yaitu CV Kalingga Jati. Perusahaan. Kota Jepara, Jawa Tengah, Indonesia.

BAB III. Metode Penelitian. Penulis menggunakan objek penelitian yaitu CV Kalingga Jati. Perusahaan. Kota Jepara, Jawa Tengah, Indonesia. BAB III Metode Penelitian 3..Objek & Lokasi Penelitian Penulis menggunakan objek penelitian yaitu CV Kalingga Jati. Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur furniture kayu jati. Yang berlokasi di Kota

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Tinjauan Umum Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Hasil yang diharapkan yaitu berupa kualitas konstruksi

Lebih terperinci

Struktur Organisasi Perusahaan. Direksi. Manajer Umum

Struktur Organisasi Perusahaan. Direksi. Manajer Umum Lampiran 1 Struktur Organisasi Perusahaan Direksi Manajer Umum Kabag Adm& Umum Kabag Produksi Keuangan Personalia Pemasaran Produksi Quality Control Pergudangan xii Lampiran 2 Tugas dan Wewenang 1. Direksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV. Kurnia Agung adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan alat alat tulis untuk digunakan oleh konsumen akhir. CV. Kurnia Agung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah PT. Samudra Marine Indonesia yaitu perusahaan jasa pembuatan kapal, perbaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 57 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Inkoasku merupakan salah satu perusahaan industri otomotif yang bergerak dalam bidang Wheel Rim Manufakturing.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan manufaktur furnitur PT. Livio Furniture sebelumnya bernama CV. Policrystal didirikan bulan Oktober 1996. Penggunaan PT. Livio

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT. Intan Suar Kartika adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris a. Menentukan visi dan misi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia sejak tahun 1999 dengan nama CV. Original Teka Art yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia sejak tahun 1999 dengan nama CV. Original Teka Art yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT OTA Indonesia merupakan perusahaan furnitur yang dikelola secara manufaktur. Perusahaan ini mulai mengembangkan usaha di

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Ocean Centra Furnindo adalah perusahaan yang bergerak pada bidang spring bed dan busa. PT. Ocean Centra Furnindo dibangun pada tahun

Lebih terperinci

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan L-1 Lampiran 1 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di PT. Intan Suar Kartika Di bawah ini diuraikan masing-masing pembagian tugas dan tanggung jawab tiap jabatan yaitu sebagi berikut:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan, apakah perusahaan tersebut perusahaan perdagangan ataupun perusahaan pabrik serta perusahaan jasa selalu mengadakan perencanaan material. Tanpa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian di PT. Dwi Naga Sakti Abadi yang beralamat di jalan Daan Mogot Km.19 No.36, Jurumudi-Batuceper

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN 4.1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN CV. CIPTA MATRA SELARAS

BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN 4.1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN CV. CIPTA MATRA SELARAS BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN 4.1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN CV. CIPTA MATRA SELARAS Dimulai pada awal tahun 2003, diatas lahan seluas ±800 m 2 CV. Cipta Matra Selaras mulai merintis usaha di bidang furniture.

Lebih terperinci

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan -BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Kebutuhan Informasi Untuk menentukan kebutuhan sistem yang sedang berjalan terutama untuk mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Prakarsa merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas), didirikan pada tahun 1982 oleh Bapak Amir Djohan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Tugas 4 STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Berikut ini adalah salah satu contoh struktur organisasi. Organisasi Lini adalah bentuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 69 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan UD. Sri Rejeki adalah usaha dagang yang bergerak dalam bidang ceramics houseware. Berawal dari keinginan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Denko Wahana Prima Perusahaan berdiri pertama kali pada bulan april tahun 1992, dengan nama PT Natapilar Pusaka yang terletak di Jl. Riau No.111.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan Teknologi dalam kehidupannya. Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi, maka saat ini tercipta banyak

Lebih terperinci

Evaluasi ketepatan penentuan harga pokok produksi dengan metode harga pokok pesanan pada J rot galery Klaten

Evaluasi ketepatan penentuan harga pokok produksi dengan metode harga pokok pesanan pada J rot galery Klaten 1 Evaluasi ketepatan penentuan harga pokok produksi dengan metode harga pokok pesanan pada J rot galery Klaten Tugas Akhir Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana Ahli Madya Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Di negara Indonesia banyak berkembang usaha-usaha dalam industri mebel, dengan memanfaatkan bahan baku kayu hingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur sehingga membuat produsen harus pandai dalam menghadapi persaingan. Ketatnya persaingan di pasar nasional

Lebih terperinci

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek? Nama : Bagian : A. Analisis Sasaran Perusahaan Analisis Dukungan Fungsi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan No. Kategori Pertanyaan Y T 1. Rencana Jangka Panjang (Strategis) 1. Apakah selama ini fungsi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari jabatan pada struktur organisasi perusahaan, yaitu : 1. Direktur Adapun kewajiban Direktur

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Andini Sarana didirikan pada tanggal 31 Mei 1983 oleh Drg. John Takili dengan menempati sebuah garasi dengan beberapa mesin sederhana dan 6 orang

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah kegiatan dalam suatu proyek sebagai penilaian yang bertujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan pedoman perencanaan yang telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimasa sekarang ini perindustrian di Indonesia sudah semakin berkembang kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin mutakhir, sehingga

Lebih terperinci

PROSES PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG DI PT. MULTI GARMENTAMA

PROSES PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG DI PT. MULTI GARMENTAMA PROSES PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG DI PT. MULTI GARMENTAMA TUGAS Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Matakuliah Analisa Proses Bisnis Kelas MI-4 Semester III Oleh : Kelompok Mix Fourteen Haris Munandar

Lebih terperinci

JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI

JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI NOTE : SETIAP DIVISI WAJIB QUALITY CONTROL DI BAGIAN MASING-MASING KLIEN ORDER BESERTA DP 60% CUSTOMER SERVICE TERIMA ORDER ISI FORM ORDER OLEH KLIEN ACC

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. BATANGHARI TEBING PRATAMA adalah anak perusahaan dari PT. BATANGHARI & GROUP yang beralamat di Menara Kuningan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana, prasarana, dan lain-lain yang dapat merugikan pihak perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. sarana, prasarana, dan lain-lain yang dapat merugikan pihak perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern saat ini, dunia usaha dihadapkan pada kondisi persaingan yang ketat. Kondisi ini menuntut perusahaan agar lebih efektif dan efisien dalam mencapai

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV.Yakin adalah perusahaan yang berorientasi pada produksi es batangan (balok) dengan kapasitas produksi kurang lebih 800

Lebih terperinci

L A M P I R A N UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

L A M P I R A N UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA L A M P I R A N Uraian Tugas-Struktur Organisasi PT. MGT adalah sebagai berikut: 1. Direktur Utama Tugas Pokoknya adalah: Menetapkan garis-garis besar kebijaksanaan perusahaan, menetapkan tujuan dan program

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. SUPER. Bisnis awal yang disertai dengan slogan Certainly Better, Better Be

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. SUPER. Bisnis awal yang disertai dengan slogan Certainly Better, Better Be BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Super Graha Makmur didirikan pada tahun 1979. PT. Super Graha Makmur bergerak di bidang furniture yang pada awalnya memproduksi kasur lipat,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA Journal of Applied Business And Economics Vol. 3 No. 2 (Des 2016) 61-68 ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA Oleh: Litdia Dosen Fakultas

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN. kepada Factory Manager untuk dikelola dengan baik.

BAB 3 ANALISA DAN EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN. kepada Factory Manager untuk dikelola dengan baik. BAB 3 ANALISA DAN EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah singkat perusahaan PT. Cipta Selera Semesta adalah sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan kota terpadat di Indonesia dengan berbagai aktifitas setiap harinya. Hal ini terbilang wajar sehubungan dengan statusnya sebagai ibukota negara.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. CV.JASA UTAMA EXPRESS merupakan perusahaan yang bergerak dalam

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. CV.JASA UTAMA EXPRESS merupakan perusahaan yang bergerak dalam 57 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan CV.JASA UTAMA EXPRESS merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman barang via udara,laut dan darat dan didirikan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi ini negara-negara berkembang berpacu dalam memajukan perekonomian negaranya. Peningkatan produksi merupakan cara paling efektif yang dipilih guna

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Ir. Tanib Sembiring Cjolia, M.Eng. Pabrik

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri yang semakin kompetitif dalam era globalisasi sekarang ini menuntut industri atau perusahaan untuk dapat menyusun strategi yang tepat agar

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Latar Belakang Perusahaan PT Sekar Hati Jaya Maju didirikan pada tahun 1984. Pada mulanya PT Sekar Hati Jaya Maju merupakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan BAB IV Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang Jadi Pada PT Aneka Medium Garment IV.1. Survei Pendahuluan Kegiatan awal dalam melakukan audit operasional atas fungsi pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif laba. Pada era krisis global yang dialami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk dapat menghasilkan produk dengan optimal. Namun

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk dapat menghasilkan produk dengan optimal. Namun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi pada zaman sekarang ini sangat pesat, khususnya pada bidang industri. Seiring dengan kemajuan tersebut perusahanperusahaan berusaha untuk

Lebih terperinci

BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING

BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian langkah atau prosedur

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi, 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Tentang Perusahaan Pada bab tiga, akan diuraikan lebih banyak mengenai perusahaan yaitu gambaran sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian Produksi dalam menunjang Efektivitas Proses Produksi, dapat diambil kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Prakarsa merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas), didirikan pada tahun 1982 oleh Bapak Amir Djohan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN 3.1. Profil Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2002, perusahaan ini berdiri dengan akta notaris NO SPP. 161/2001.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2002, perusahaan ini berdiri dengan akta notaris NO SPP. 161/2001. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Riau Saudara Mandiri berdiri pada tahun 2001 dan mulai beroperasi pada tahun 2002, perusahaan ini berdiri dengan akta notaris NO SPP. 161/2001.

Lebih terperinci

Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang PT. Bondor Indonesia (bagian 1) Diagram Alir Aktivitas

Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang PT. Bondor Indonesia (bagian 1) Diagram Alir Aktivitas Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang PT. Bondor Indonesia (bagian 1) Diagram Alir Aktivitas Penanggung Requestor membuat purchase request untuk material yang diperlukan, kemudian diserahkan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Merencanakan dan Menentukan Biaya Penerimaan Bahan sampai dengan Pengiriman Barang Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen MATERIAL

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Karya Mandiri Persada merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor (bahan konstruksi, mekanikal,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM 53 BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Galepala Propertindo adalah satu dari sekian banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang mebel. Dimana perusahaan ini memproduksi barang berupa

Lebih terperinci

INTEGRATED CASE MANAGEMENT ACCOUNTING CV. TRANSIT

INTEGRATED CASE MANAGEMENT ACCOUNTING CV. TRANSIT Sejarah Singkat CV Transit CV Transit adalah suatu badan usaha yang bergerak dibidang industri pembuatan sepeda. CV Transit didirikan pada tanggal 20 Juni 1995. Produk utama penjualan CV Transit ini adalah

Lebih terperinci

BAB III. DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan

BAB III. DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Sejarah Sari Warna Asli Group dimulai pada tahun enam puluhan, dimana pada saat itu sudah bergerak dalam bidang prosesing tekstil secara tradisional.

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Super Steel Indah adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri baja yang didirikan pada tahun 1973 dimana perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Lead Time Istilah lead time biasa digunakan dalam sebuah industri manufaktur. Banyak versi yang dapat dikemukakan mengenai pengertian lead time ini. Menurut Kusnadi,

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard. BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Cipta Mandiri didirikan pada tanggal 6 Februari 1996 di Jakarta. PT. Mega Cipta Mandiri bergerak pada bidang periklanan yaitu billboard. Banyak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim Gambar 2.1 Foto Perusahaan PT Kasa Husada Wira Jatim yang berlokasi di jalan Kalimas Barat 17-19, Surabaya merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Secara umum, penelitian ini bertujuan membantu perusahaan dalam

BAB IV PEMBAHASAN. Secara umum, penelitian ini bertujuan membantu perusahaan dalam BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Proses Produksi Secara umum, penelitian ini bertujuan membantu perusahaan dalam menekan tingkat terjadinya kecacatan produk yang terjadi selama proses produksinya dengan efektif dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran-1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Kerja pada PT. Sejati Coconut Industri Adapun tugas dan tanggung jawab setiap bagian dalam struktur organisasi perusahaan adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV.WOLKEN yang beralamat di Jl. Sempurna Ujung - Medan berdiri pada bulan Juni tahun 2010 yang diprakarsai oleh Bapak Bolas Lumbanbatu dengan modal

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Plymilindo Perdana merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang supporting plywood dan cat tembok.pt.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perusahaan-perusahaan sekarang ini telah berkembang dengan pesat dimana satu sama lain saling bersaing memperoleh pangsa pasar yang besar untuk memajukan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan PT. Carsurindo Siperkasa merupakan perusahaan pengolah kayu yang berlokasi di jalan Sumbawa 2 KIM II Mabar Belawan. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD. Cahaya Fajar adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Perusahaan ini menjalankan usahanya dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dengan melakukan survei pendahuluan guna memperoleh informasi seputar latar

BAB IV PEMBAHASAN. dengan melakukan survei pendahuluan guna memperoleh informasi seputar latar BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Survei Pendahuluan Evaluasi Sistem Pengendalian Internal pada PT Bondor Indonesia diawali dengan melakukan survei pendahuluan guna memperoleh informasi seputar latar belakang perusahaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan CV Danmas Cushion merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ekspor mebel,yang tepatnya

Lebih terperinci

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pemilihan Objek Penelitian Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis dan objektif untuk menemukan solusi atas suatu masalah yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. service serta penjualan accesories dan sparepart khususnya untuk kendaraan bermotor

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. service serta penjualan accesories dan sparepart khususnya untuk kendaraan bermotor BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Sejarah Perusahaan CV. Dewi Bersaudara merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa service serta penjualan accesories dan sparepart khususnya untuk kendaraan

Lebih terperinci

LAMPIRAN WAWANCARA. Produk yang diproduksi dan dijual kepada pelanggan PT. Lucky Print Abadi. adalah kain bercorak. Kain dijual dalam ukuran yard.

LAMPIRAN WAWANCARA. Produk yang diproduksi dan dijual kepada pelanggan PT. Lucky Print Abadi. adalah kain bercorak. Kain dijual dalam ukuran yard. L 1 LAMPIRAN WAWANCARA 1. Bisa menceritakan sejarah PT. Lucky Print Abadi? Sejarah perusahaan dapat dilihat pada Company Profile yang telah kami berikan kepada kalian 2. Produk apa yang diproduksi PT.

Lebih terperinci