BAB I. PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan akan sangat ditentukan oleh kinerja karyawan. Dalam
|
|
- Fanny Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja perusahaan akan sangat ditentukan oleh kinerja karyawan. Dalam menjaga dan meningkatkan kinerja karyawan, pengelolaan kinerja (performance management) menjadi suatu konsep yang sering digunakan. Studi yang organisasi Tower Watson di tahun 2015 menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki persepsi positif akan proses pengelolaan kinerja akan lebih merasa terikat (engaged). Karyawan-karyawan ini kemudian akan meningkatkan produktivitasnya dan mendukung pertumbuhan organisasi di masa depannya. Penilaian kinerja (performance appraisal) merupakan salah satu bagian dari sistem pengelolaan kinerja dalam perusahaan. Meskipun sebenarnya hanya merupakan salah satu bagian dari pengelolaan kinerja, penilaian kinerja sering diasosiasikan sebagai pengelolaan kinerja. Hal ini mengingat bahwa pendekatan pengelolaan kinerja umumnya berupa siklus evaluasi tahunan, dengan penilaian di akhir tahun dan mengacu kepada hasil kerja di masa lalu (Watson, 2015). Penilaian kinerja sendiri memainkan peranan utama dalam suatu sistem pengelolaan kinerja (Dessler, 2013). Praktik pengelolaan kinerja dalam perkembangannya mendapatkan banyak tantangan. Hal ini dapat dilihat dari banyak survei mengenai pengelolaan kinerja yang dilakukan beberapa organisasi terkemuka di bidang sumber daya manusia. Survei konsultan SDM Tower Watson, misalnya, di tahun 2015, menunjukkan hanya 45% perusahaan saja menyatakan bahwa pengelolaan kinerja adalah efektif. Hanya 35% manajer, 32% karyawan secara umum merasa puas dengan proses 1
2 pengelolaan kinerja. Survei konsultan lainnya dari Mercer di tahun 2013 menunjukkan bahwa 51% responden merasa perlunya penataan ulang di sisi perencanaan, 42% responden menyatakan perlunya penataan ulang di sisi keterkaitan terhadap kompensasi dan 48% responden menggarisbawahi perlunya penataan ulang terhadap proses/pendekatan secara keseluruhan. Bahkan hanya 3% perusahaan yang menyatakan bahwa sistem pengelolaan kinerjanya benar-benar memberikan hasil yang luar biasa. Survei yang dilakukan beberapa organisasi profesional SDM global juga menunjukkan hal yang serupa. Survei Society of Human Resource Management (SHRM), salah satu organisasi profesional SDM terbesar di dunia, di tahun 2014 menunjukkan bahwa hanya 2% organisasi yang melakukan pengelolaan kinerja dengan sangat baik (kategori nilai A). Sedangkan 53% berada pada kategori nilai C+ ke B dan 21% berada pada kategori C. Survei global di tahun 2013 yang dilakukan Institute For Corporate Productivity (i4cp), organisasi profesi dan riset terkemuka yang berfokus pada produktivitas korporasi, menunjukkan bahwa karyawan semakin tidak puas dengan pengelolaan kinerja. Membandingkan dengan survei serupa di masa sebelumnya, persentase karyawan yang puas terhadap proses pengelolaan kinerja berkurang dari 71% di 2006, menjadi 65% di 2010, dan kemudian 48% di tahun Sisanya merasa bahwa pengelolaan kinerja terlalu menyita waktu. Meskipun terdapat tantangan seperti di atas, secara umum perusahaan masih akan tetap menggunakan sistem pengelolaan kinerja yang mereka miliki. Dari survei i4cp tersebut, ditunjukkan bahwa 62% perusahaan memilih tetap 2
3 dengan sistem pengelolaan kinerjanya. Hanya 3% perusahaan yang menghilangkan proses penilaian kinerja formal pada tiga tahun terakhir, dan hanya 1% perusahaan yang berencana untuk membuang proses ini ke depannya. Fenomena yang serupa dapat dilihat pada survei Tower Watson yang menunjukkan bahwa hanya 11% perusahaan yang mempertimbangkan untuk menghilangkan proses pengelolaan kinerja, sedangkan 26% perusahaan mempertimbangkan untuk menghilangkan penggunaan skala penilaian pada kinerja. Alasan bahwa pengelolaan kinerja tetap diperlukan salah satunya adalah karena pengelolaan kinerja memang bermanfaat sebagai pendukung dalam proses seperti pemberian kompensasi, pelatihan & pengembangan, identifikasi karyawan dengan kinerja baik (top performers) dan rencana promosi. Penilaian kinerja merupakan salah satu bagian dari sistem pengelolaan kinerja dalam perusahaan. Evaluasi formal sekali atau dua kali dalam setahun penting untuk diadakan dalam rangka pengelolaan kinerja berkelanjutan (Armstrong, 2006). Pengelolaan kinerja yang baik perlu didukung dengan sistem penilaian kinerja yang baik. Umumnya perusahaan memiliki suatu sistem penilaian kinerja formal. Survei SHRM (2014) menunjukkan bahwa 97% perusahaan melakukan penilaian kinerja formal dengan 72% perusahaan melakukan penilaian kinerja secara tahunan, 16% perusahaan melakukan secara setengah tahunan dan hanya 3% perusahaan yang tidak melakukan proses penilaian kinerja formal. Efektivitas dari proses penilaian kinerja terus menjadi salah satu topik yang didiskusikan di banyak perusahan. Pada beberapa perusahaan besar terdapat 3
4 usaha mengubah metoda penilaian kinerja untuk lebih mengefektifkan hasilnya. Diantaranya Cunningham (2015) yang menyatakan bahwa penilaian kinerja tahunan dan sistem ranking sudah tidak cocok dengan pola bisnis sekarang, dan Morris (2014) yang berpendapat bahwa proses penilaian kinerja dapat sangat menyita waktu dan bahkan tidak memotivasi karyawan. Pandangan ini membuat beberapa perusahaan melakukan proses evaluasi terhadap sistem penilaian kinerja perusahaan dan menyesuaikannya dengan proses kerja dan bisnis mereka. Beberapa perusahaan besar yang kemudian mengubah pendekatan proses penilaian kinerja, diantaranya yaitu Adobe, Lockhead Martin, Rei (ic4cp, 2013), Delloite (Buckingham dan Goodall, 2015), Accenture (Cunningham, 2015) dan bahkan General Electric (yang sangat terkenal dengan sistem forced ranking), serta Microsoft, Ford Motor dan Medtronic (Greene, 2015). Penilaian kinerja dipercaya dapat memberikan pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Pengukuran dalam pengelolaan kinerja dapat menjadi dasar pemberian umpan balik, mengidentifikasikan pencapaian yang baik guna membangun fondasi kesuksesan, dan mengindikasikan hal-hal yang perlu diperbaiki sehingga tindakan korektif dapat dilakukan (Armstrong, 2006). Tetapi penilaian kinerja dalam bentuk evaluasi formal di akhir tahun saja belum tentu cukup. Lee (2006) dalam Stevenson (2013) menekankan bahwa hubungan interpersonal merupakan fondasi dari pengelolaan kinerja dan tidak semua hal dapat dijabarkan dalam formulir penilaian kinerja. Cara baru dengan menggunakan diskusi-diskusi yang lebih informal, lebih sering dan dengan 4
5 dokumentasi yang sederhana akan lebih memotivasi orang dibandingkan cara lama dengan evaluasi tahunan formal beserta formulir dokumentasi yang detail. Peningkatan kualitas interaksi antara manajer dan karyawan memiliki efek positif terhadap kinerja karyawan (Stevenson, 2013). Efek positif tersebut terlepas dari skala apa yang digunakan pada penilaian kinerja, distribusi apa yang digunakan untuk pengelompokkan rating karyawan, dan bahkan terlepas dari ada tidaknya sistem formal di perusahaan. Transformasi dari pengelolaan kinerja akan melibatkan proses dari dialog yang berkelanjutan antara manajer dan karyawan dan bukan hanya pada penilaian dan diskusi akhir tahun. Salah satu penghambat dari pengelolaan kinerja adalah umpan balik yang kurang memadai. Survei Tower Watson (2015) menunjukkan 67% responden menyatakan terlalu sedikitnya waktu diskusi berkelanjutan mengenai kinerja karyawan sebagai salah satu penghambat efektivitas pengelolaan kinerja. Penelitian Kuvaas (2011) menunjukkan bahwa umpan balik regular yang cukup di luar diskusi akhir tahun akan memoderasi hubungan positif manfaat penilaian kinerja persepsian terhadap kinerja dari karyawan. Dengan adanya umpan balik reguler dalam jumlah yang cukup akan meningkatkan efek positif dalam penilaian kinerja karena memungkinkan karyawan untuk lebih memahami kinerja dan mengurangi potensi kesalahan. PT SOT Indo-Sourcing (soliver Indonesia) adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan pakaian (sourcing garment). Perusahaan telah menerapkan sistem penilaian kinerja secara berkelanjutan dari tahun ke tahun. Akan tetapi, pertanyaan mendasar apakah penilaian kinerja memang memberikan 5
6 pengaruh terhadap kinerja karyawan belum pernah terjawab secara empirik, termasuk juga pertanyaan apakah perlu dilakukan perubahan-perubahan untuk memperbaiki sistem ini di perusahaan. Riset ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kuvaas (2011) dan Fanky (2013). Variabel penelitian yang mencakup penilaian kinerja persepsian, kinerja karyawan dan umpan balik regular peneliti anggap sebagai suatu sistem yang cukup komprehensif dalam mendukung proses pengelolaan kinerja di perusahaan. Riset ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh manfaat penilaian kinerja persepsian (perceived helpfulness of performance appraisal) terhadap kinerja karyawan (work performance) di PT SOT Indo Sourcing. Pada dasarnya penilaian kinerja dapat dipahami sebagai suatu sesi formal dimana atasan memberikan umpan balik terhadap karyawan (Kuvaas, 2011). Umpan balik regular (regular feedback) di luar sesi formal penilaian kinerja juga merupakan variabel yang penting untuk diteliti pengaruhnya baik terhadap manfaat penilaian kinerja ataupun kinerja karyawan. Salah satu bentuk pengaruh yang mungkin dari umpan balik regular adalah sebagai pemoderasi hubungan antara manfaat penilaian kinerja persepsian dan kinerja karyawan (Kuvaas, 2011). Ini berarti bahwa jika terdapat umpan balik regular yang tinggi, maka pengaruh manfaat penilaian kinerja persepsian terhadap kinerja karyawan akan lebih kuat. Sebaliknya, apabila tingkat umpan balik regular rendah, maka pengaruh manfaat penilaian kinerja persepsian terhadap kinerja karyawan akan lemah juga. 6
7 1.2. Rumusan Masalah Persepsi akan Manfaat penilaian kinerja yang baik dan ditunjang dengan adanya umpan balik regular yang cukup, dipercaya dapat meningkatkan kinerja dari karyawan (Kuvaas, 2011). Perusahaan perlu untuk memastikan bahwa hubungan ini terjadi secara efektif sehingga proses penilaian kinerja yang dilakukan tidak hanya bersifat administratif tetapi benar-benar memberikan manfaat bagi karyawan, yang pada akhirnya dapat mendukung kinerja perusahaan. Bahkan dengan adanya persepsi penilaian kinerja yang baik dan dengan dukungan umpan balik regular yang cukup, pengaruhnya terhadap kinerja karyawan mungkin saja berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan yang lainnya sehingga konfirmasi perlu untuk dilakukan. PT SOT Indo Sourcing telah menerapkan sistem penilaian kinerja tahunan. Peran dan manfaat penilaian kinerja yang dipengaruhi oleh umpan balik di PT SOT Indo Sourcing sejauh ini belum pernah ditelaah secara mendalam. Hal ini berarti perusahaan belum memiliki titik acuan untuk mengoptimalkan proses penilaian kinerja dan praktek umpan balik yang pada akhirnya diharapkan untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan dan perusahaan Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, pertanyaan penelitian yang akan dijawab: 7
8 1. Apakah manfaat penilaian kinerja persepsian (perceived helpfulness of performance appraisal) memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan (work performance)? 2. Apakah umpan balik reguler (regular feedback) memberikan efek moderasi pada pengaruh manfaat penilaian kinerja persepsian terhadap kinerja karyawan? 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah: 1. Menguji dan menganalisis pengaruh manfaat penilaian kinerja persepsian terhadap kinerja karyawan. 2. Menguji dan menganalisis umpan balik regular sebagai pemoderasi pada pengaruh manfaat penilaian kinerja persepsian terhadap kinerja karyawan Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat menjadi masukan dan informasi mengenai sejauh mana praktik penilaian kinerja dipandang oleh karyawan sebagai salah satu sistem pendukung kinerja. Hal ini lebih lanjut dapat digunakan dalam menentukan kebijakan lanjutan sumber daya manusia diperusahaan yang pada akhirnya dapat bermanfaat bagi karyawan dan perusahaan. 8
9 2. Bagi akademisi, penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan referensi untuk penelitian dengan topik yang serupa atau dasar pengembangan topik yang lebih mendalam. 9
BAB 1 PENDAHULUAN. menurut data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), industri
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai negara berkembang seperti Indonesia, kemajuan sektor industri sangat berpengaruh bagi perekonomian negara. Salah satu industri yang menunjukan perkembangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menuntut setiap organisasi perusahaan untuk senantiasa meningkatkan kualitas demi meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan organisasi.
Lebih terperinciBAB 7. MANAJEMEN KINERJA. Tujuan-Tujuan Strategis Organisasi
Pemahaman tentang manajemen kinerja Kriteria pengukuran kinerja Metode-metode dalam penilaian kinerja Sumber-sumber informasi kinerja Pemberian Umpan Balik Kinerja Penerapan manajemen kinerja untuk pengambilan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pegawai atau karyawan merupakan sumber daya utama dan aset berharga yang dimiliki perusahaan (Beer et al, 1984, dalam Armstrong 2006:11). Karyawan harus dipekerjakan
Lebih terperinciMANAJEMEN KINERJA. Paradigma Baru Dalam Memanajemeni. Oleh: Rojuaniah Dosen FE - UIEU
MANAJEMEN KINERJA Oleh: Rojuaniah Dosen FE - UIEU rojuaniah@indonusa.ac.id ABSTRAK Saat ini perusahaan menghadapi banyak tantangan dari lingkungan. Perubahanperubahan terjadi begitu cepat dan kadangkadang
Lebih terperinciAPA ARTI KINERJA / PERFORMANCE?
PENILAIAN KINERJA APA ARTI KINERJA / PERFORMANCE? Kamus Besar Bahasa Indonesia Sesuatu yang dicapai Kemampuan kerja Prestasi yang diperlihatkan Webster Dictionary The act of performing Execution A thing
Lebih terperinciApa Arti Kinerja / Performance?
Apa Arti / Performance? Kamus Besar Bahasa Indonesia Sesuatu yang dicapai Kemampuan kerja Prestasi yang diperlihatkan Webster Dictionary The act of performing Execution A thing performed Efficiency Nelson
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Penilaian Kinerja 2.1.1 Proses penilaian kinerja Penilaian kinerja adalah suatu proses manajemen. Manajemen kinerja mengacu pada Bacal (1999) adalah proses komunikasi
Lebih terperinciBAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja
BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Setiap organisasi tentunya mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber dayanya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kinerja dan keberlanjutan sebuah organisasi adalah tantangan terbesar yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja dan keberlanjutan sebuah organisasi adalah tantangan terbesar yang dihadapi oleh seorang pemimpin (Emmons, 2013). Kesuksesan tidak hanya berbicara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. elektronik menjadi lebih pendek. Digitalisasi mempercepat perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri elektronik global pada pertengahan 1990-an cepat berubah dari analog ke digital menyebabkan produk industri mengalami komoditisasi dan modularisasi. Kemajuan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan terhadap sektor perhotelan di DIY, maka kesimpulan yang dapat
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terkait dengan kompetensi manajerial, yang dilakukan terhadap sektor perhotelan di DIY, maka kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai kemudahan dan pelayanan yang diberikan. Mulai dari kemudahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak kita temukan lembaga finansial atau pembiayaan di masyarakat, diantaranya Bank, BPR, KJKS/ BMT, dan KSP. Semua mempunyai visi misi dan saling
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha belakangan ini menuntut perusahaan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan dunia usaha belakangan ini menuntut perusahaan untuk selalu berusaha meningkatkan kualitas maupun kuantitas produk yang dihasilkan baik itu berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia sering disebut sebagai human resource, tenaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia sering disebut sebagai human resource, tenaga atau kekuatan manusia (energi atau power). Sumber daya juga disebut sumber tenaga, kemampuan, kekuatan,
Lebih terperinciSKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat Mencapai gelar Sarjana S-1 Psikologi
HUBUNGAN ANTARA COMPUTER ANXIETY DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN PT. GLOBAL FIBERINDO TANGERANG SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat Mencapai gelar Sarjana S-1 Psikologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin ketat. Hal ini terjadi karena dalam era ini negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di indonesia semakin berkembang, persaingan antara perusahaan semakin ketat. Hal ini terjadi karena dalam era ini negara berkembang berhadapan secara langsung
Lebih terperinciProses Manajemen Kinerja
1 Materi 2 Proses Manajemen Subpokok bahasan: Manajemen sebagai proses manajemen Siklus Manaajemen 1. Manajemen sebagai proses manajemen Manajemen kinerja pada dasarnya adalah sebuah proses dalam manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perusahaan atau organisasi bisa meraup untung besar atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan atau organisasi bisa meraup untung besar atau mencapai bahkan melampaui target kerja, karena kerjasama yang solid dari semua sumber dayanya. Menurut Pace
Lebih terperinciPENGARUH EFEKTIVITAS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN FOOD & BEVERAGE DEPARTMENT DI ASTON BRAGA HOTEL & RESIDENCE BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menghadapi arus globalisasi saat ini, sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan dalam aktivitas atau kegiatan perusahaan. Berhasil atau
Lebih terperinciBab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung
Bab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) suatu Proyek termasuk proses yang diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. distributor barang, kreditor, karyawan, pemilik, serta pemerintah. Para pemangku
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era global saat ini, perusahaan di bidang manufaktur maupun jasa saling bersaing dalam memberikan produk dan pelayanan yang terbaik. Dengan memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Individu-individu yang bekerja di dalam sebuah organisasi disebut sebagai Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber daya manusia memiliki peran yang penting di
Lebih terperinciUKURAN KINERJA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., AK., CA
UKURAN KINERJA Endang Sri Utami, S.E., M.Si., AK., CA Definisi Sistem Ukuran Kinerja Sistem ukuran kinerja merupakan suatu mekanisme yang memungkinkan organisasi mengimplementasikan strategi dengan berhasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor utama yang menentukan berhasil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor utama yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Jawaban Masalah Pertama
BAB V PENUTUP Semua analisa dan pembahasan didasarkan pada dokumen dan data yang diperoleh dari penggalian informasi dari staf tersebut mendukung hubungan antara penerapan model penilaian kinerja staf
Lebih terperinci14FEB. Template Standar Business Ethics and Good Governance
Modul ke: Fakultas 14FEB Template Standar Business Ethics and Good Governance Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. notabene berarti mitra kerja organisasi atau perusahaan. Perusahaan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karyawan sebagai sumber daya manusia dalam organisasi kadangkala masih dianggap sebagai salah satu faktor produksi dan bukan sebagai asset yang notabene berarti
Lebih terperinciIndeks Kepuasan Masyarakat
3.4. SURVEI TERHADAP RESPONDEN MASYARAKAT UMUM. Survei terhadap umum dilaksanakan untuk pertama kalinya pada tahun 2014. Bertujuan untuk mengukur persepsi terhadap kelembagaan dan kinerja BPK RI. Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang ekonomi saat ini menunjukkan perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan di bidang ekonomi saat ini menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan muncul dan tumbuhnya berbagai perusahaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Tahun 1975 merupakan awal perjalanan usaha PT Infomedia Nusantara menjadi perusahaan pertama penyedia layanan informasi telepon di Indonesia. Di bawah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Penelitian Terdahulu yang Relevan Menguraikan penelitian terdahulu yang relevan dengan masalah penelitian ini, digunakan untuk mengetahui masalah mana yang belum diteliti secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan, kemampuan marketing, dan sumber daya manusia (SDM).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karyawan sebagai sumber daya manusia merupakan aset paling penting bagi sebuah perusahaan. Ketatnya persaingan global menuntut perusahaan harus mampu bertahan dan tampil
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Prestasi Kerja
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Prestasi Kerja Kinerja merupakan istilah yang berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).
Lebih terperinciMSDM Materi 14 Audit SDM
MSDM Materi 14 Audit SDM http://deden08m.com 1 Lingkup Audit SDM Audit SDM adalah proses evaluasi atas berbagai aktivitas manajemen SDM yang bertujuan memperbaiki aktivitas-aktivitas tersebut. Audit SDM
Lebih terperinciMSDM Materi 14. Audit SDM. 1
MSDM Materi 14 Audit SDM http://deden08m.com 1 Lingkup Audit SDM Audit SDM adalah proses evaluasi atas berbagai aktivitas manajemen SDM yang bertujuan memperbaiki aktivitas-aktivitas tersebut. Audit SDM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha Indonesia agaknya sudah melalui masa trauma pasca krisis
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha Indonesia agaknya sudah melalui masa trauma pasca krisis moneter yang menimpa beberapa tahun silam. Hal ini terbukti dengan persiapanpersiapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang sangat penting dan memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur yang lainnya.sumber
Lebih terperincia. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah
a. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah menyebabkan munculnya sejumlah tuntutan yang tidak bisa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kompensasi merupakan seseuatu yang diterima karyawan sebagai penukar dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi 2.1.1 Pengertian Kompensasi Kompensasi merupakan seseuatu yang diterima karyawan sebagai penukar dari kontribusi jasa mereka pada perusahaan (Werther dalam Mangkuprawira
Lebih terperinciSubsistem Manajemen Tenaga Kerja
Subsistem Manajemen Tenaga Kerja Merupakan subsistem yang antara lain berhubungan dengan pengembangan SDM dalam hal ketrampilan dan pengetahuan, melalui pelatihan-pelatihan atau pendidikan. Pertemuan ini
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Penilaian Kinerja Pengertian Penilaian Kinerja
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penilaian Kinerja 2.1.1 Pengertian Penilaian Kinerja Rivai dan Sagala (2009) menyatakan bahwa penilaian kinerja merupakan kegiatan para manajer untuk membandingkan kinerja karyawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbaikan dalam aspek sumber daya manusia (SDM) atau Human Capital
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan di Indonesia perlu menetapkan tolak ukur dan arah perbaikan dalam aspek sumber daya manusia (SDM) atau Human Capital untuk mendukung perkembangan bisnis
Lebih terperinciFENOMENA MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF SDM (SUMBER DAYA MANUSIA) 1 Oleh: Dra. Sri Mulyani 2
FENOMENA MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF SDM (SUMBER DAYA MANUSIA) 1 Oleh: Dra. Sri Mulyani 2 A. Pendahuluan Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini turut mempercepat laju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terletak pada kemampuannya dalam mengelola kinerja karyawan secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesuksesan jangka panjang organisasi untuk mencapai tujuan strategis terletak pada kemampuannya dalam mengelola kinerja karyawan secara efektif dan memastikan
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS. 2.1 Pengertian Kompetensi dan Jenis Kompetensi
BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Pengertian Kompetensi dan Jenis Kompetensi Perubahan yang terjadi pada bidang Sumber Daya Manusia diikuti oleh perubahan pada kompetensi dan kemampuan dari seseorang yang mengkonsentrasikan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. di perusahaan dan juga kaitannya dengan aspek penelitian.
BAB V PENUTUP Pada bab ini disajikan kesimpulan dari proses penelitian yang dilakukan, keterbatasan penelitian, dan saran yang dapat diberikan terkait dengan topik penelitian di perusahaan dan juga kaitannya
Lebih terperinciPrepared by Farlianto. /
Prepared by Farlianto Sasaran Organisasi Strategi Organisasi Input Aktivitas dan Perilaku Karyawan Kompetensi Hasil Lingkungan Kerja Penetapan Standar Kinerja: Performance Planning Penilaian Kinerja: Performance
Lebih terperinciMANAJEMEN OPERASIONAL
MANAJEMEN OPERASIONAL SUBSISTEM MANAJEMEN TENAGA KERJA Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. PENDAHULUAN Subsistem yang berhubungan dengan pengembangan sumber daya manusia dalam hal keterampilan dan pengetahuan
Lebih terperinciPenilaian Kinerja. Apa Arti Kinerja / Performance?
MSDM Materi 9 Penilaian Kinerja http://deden08m.com 1 Apa Arti Kinerja / Performance? Kamus Besar Bahasa Indonesia Sesuatu yang dicapai Kemampuan kerja Prestasi yang diperlihatkan Webster Dictionary The
Lebih terperinciMSDM Materi 9 Penilaian Kinerja
MSDM Materi 9 Penilaian Kinerja http://deden08m.com 1 Apa Arti Kinerja / Performance? Kamus Besar Bahasa Indonesia Sesuatu yang dicapai Kemampuan kerja Prestasi yang diperlihatkan Webster Dictionary The
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik bagi para peneliti karena memberikan beberapa manfaat baik bagi perusahaan, karyawan maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi seperti sekarang ini menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan ketatnya tingkat persaingan. Bersamaan
Lebih terperinciAUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS
AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 KELOMPOK 1 1. Apa pengertian dari Audit Manajemen? Audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pada variabel kompensasi jawaban responden memperoleh nilai
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang dilakukan penulis di bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pada variabel kompensasi jawaban responden memperoleh nilai
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MANAJEMEN KINERJA. Manajemen Kinerja Pertemuan ke-13
PEMBELAJARAN MANAJEMEN KINERJA 1 Manajemen Kinerja Pertemuan ke-13 Sub Pokok Bahasan Pertemuan ke-13 2 Dasar pemikiran manajemen kinerja Kontribusi manajemen kinerja Pembelajaran manajemen kinerja formal
Lebih terperinciTujuan : 1. Mengetahui pengembangan 2. Pengambilan Keputusan administratif 3. Keperluan perusahaan
Definisi Kinerja adalah suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Penilaian kinerja adalah proses yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan. Penilaian kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. metode atau pendekatan ( Felisia, 2011). Ukuran yang digunakan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja perusahaan merupakan salah satu indikator yang penting, tidak saja bagi perusahaan, tapi juga bagi investor. Penilaian kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepuasan kerja adalah isu global dan karena itu terus dieksplorasi baik di negara maju dan berkembang. Para peneliti menggunakan alat yang sama serta berbeda penelitian
Lebih terperinciRISET DAN PERENCANAAN SDM
RISET DAN PERENCANAAN SDM BAB IV. PENENTUAN DAN PENGEMBANGAN DESAIN PERTANYAAN, SKALA DAN ALAT ANALISIS OLEH : LILIS SOLEHATI Y DESAIN KUESIONER DAFTAR PERTANYAAN = KUESIONER KUESIONER merupakan daftar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan kinerja. Mangkunegara (2013:50) menyatakan bahwa kinerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam suatu organisasi untuk mendapatkan kinerja yang baik. Keberhasilan organisasi tidak hanya mencakup dari baiknya sistem
Lebih terperinciKONSEP MANAJEMEN KINERJA, IMBALAN, DAN HUBUNGAN PENILAIAN KINERJA TERHADAP IMBALAN
KONSEP MANAJEMEN KINERJA, IMBALAN, DAN HUBUNGAN PENILAIAN KINERJA TERHADAP IMBALAN Oleh: Kelompok 1 Ariesta Carmelita / 125030200111004 Agnes Y. Saragih / 125030207111004 Asgaf Naranda Putra Perkasa /
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam perubahan zaman yang begitu cepat ini, setiap instansi/perusahaan otomatis harus siap untuk menghadapinya, karena kalau tidak siap perusahaan
Lebih terperinciBAB II MANAJEMEN KINERJA DAN MANAJEMEN PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH. 1. Definisi Kinerja dan Manajemen Kinerja
BAB II MANAJEMEN KINERJA DAN MANAJEMEN PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH A. Manajemen Kinerja 1. Definisi Kinerja dan Manajemen Kinerja Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kinerja merupakan sesuatu
Lebih terperinciII. Kajian Teoritis 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia.
II. Kajian Teoritis 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen sumber daya manusia berkaitan dengan penggunaan secara efektif sumber daya manusia dalam mencapai tujuan organisasi dan meningkatkan harkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peralihan besar-besaran dalam bidang ekonomi, yaitu era globalisasi. Era
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini masyarakat ekonomi dunia sedang menyongsong proses peralihan besar-besaran dalam bidang ekonomi, yaitu era globalisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen (tools of management) yang terdiri dari man, money, methods,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu organisasi. Pendapat ini diperkuat dengan ditempatkannya tenaga kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu yang ditempatkan pada konidisi-kondisi lingkungan yang sama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya tuntutan organisasi akan efisiensi dan efektivitas pekerjaan akan mendorong setiap individu untuk lebih dapat bekerja cepat, mampu bersaing, dan mampu mengatasi
Lebih terperinciManajemen Kinerja dan Kompensasi
Penempatan School of Communication Pegawai & Business Manajemen Kinerja dan Kompensasi Proses Manajemen Kinerja Hari Keempat Bagian 1 Proses dan Rancangan Manajemen Kinerja Materi Kuliah 1. Konseptual
Lebih terperinciManajemen Kinerja. Slamet Heri Winarno
Manajemen Kinerja Slamet Heri Winarno PENDAHULUAN Manajemen kinerja: proses yang dilakukan para manager untuk memastikan aktivitas-aktivitas pegawai dan output mendukung tujuan organisasi. Proses ini mensyaratkan:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini masyarakat ekonomi dunia sedang menghadapi proses peralihan besar -besaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini masyarakat ekonomi dunia sedang menghadapi proses peralihan besar -besaran dalam bidang ekonomi, yaitu era globalisasi. Era globalisasi mengarah kepada perdangangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia, sumber daya alam, dan sumber-sumber ekonomi lainnya untuk mencapai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dapat dilihat sebagai sistem organisasi sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber-sumber ekonomi lainnya untuk mencapai suatu tujuan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembentukan tim dalam perusahaan merupakan salah satu proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembentukan tim dalam perusahaan merupakan salah satu proses untuk mendukung terlaksananya strategi perusahaan. Tim adalah sebuah unit yang terdiri dari dua orang atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. komponen penting dalam mencapai kinerja. Robbins (2007) mengungkapkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan. Sumber daya
Lebih terperinci5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
73 5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis utama dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda (multiple regression), maka hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidupnya tanpa adanya perusahaan sebagai tempat mencari nafkah sekaligus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dan karyawan pada hakekatnya saling membutuhkan, karyawan adalah asset perusahaan karena tanpa adanya sumber daya manusia maka perusahaan tidak akan bisa
Lebih terperinciKomunikasi Organisasi
Modul ke: Komunikasi Organisasi Iklim Komunikasi Organisasi Fakultas FIKOM Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id b A. Iklim Organisasi Payne dan Pugh (1976)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perkembangan dunia bisnis semakin pesat yang didukung oleh kemajuan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan masuknya era globalisasi dan perdagangan bebas membuat perkembangan dunia bisnis semakin pesat yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. 1.1 Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian 7
DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii iii vi x xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.2 Perumusan Masalah 7 1.3 Tujuan Penelitian 7 1.4 Manfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peran Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dalam organisasi tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan organisasi/perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas orangorang yang bekerja di dalamnya. Dalam menghadapi perubahan lingkungan yang begitu cepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut. Kompetensi sumber daya manusia yang baik pasti memerlukan pengelolaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingkat persaingan pada organisasi seperti perusahaan bisnis semakin ketat dalam era globalisasi pada saat ini. Hal tersebut memicu organisasi untuk dapat merespon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setelah negara Indonesia dan negara negara di Asia Timur lainnya
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Setelah negara Indonesia dan negara negara di Asia Timur lainnya mengalami krisis ekonomi yang dimulai pada pertengahan tahun 1997 dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelatihan Pelaksanaan pelatihan didalam suatu perusahaan sangatlah penting. Perusahaan memiliki tujuan tersendiri untuk memberikan pelatihan pada karyawannya. Pelatihan dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mesin-mesin maupun materi lain, tetapi justru pada sumber daya insaninya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesuksesan dan kegagalan suatu organisasi tidaklah tergantung pada peralatan, mesin-mesin maupun materi lain, tetapi justru pada sumber daya insaninya. Demikian pula
Lebih terperinciStrategic Human Resource Management
Modul ke: Strategic Human Resource Management Pengembangan Karyawan Fakultas Pascasarjana Dr. Anik Herminingsih, M.Si Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Pokok Bahasan 1. Pengertian Pengembangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Self-efficacy Bandura (1977, 1978), mengatakan self-efficacy adalah kepercayaan seseorang atas kemampuannya untuk melakukan suatu tugas spesifik pada level kinerja
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Perawat 1. Pengertian Karakteristik Perawat Karakteristik merupakan ciri-ciri dari individu yang terdiri dari demografi seperti jenis kelamin, umur serta status
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN DAN SARAN
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di Bank Syariah Bukopin, Bank BNI Syariah, dan Bank Jabar Banten Syariah, yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh person-organization
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Motivasi berasal dari kata latin motivus yang artinya : sebab, alasan, dasar,
BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Berprestasi Motivasi berasal dari kata latin motivus yang artinya : sebab, alasan, dasar, pikiran dasar, dorongan bagi seseorang untuk berbuat; atau ide pokok yang selalu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusa saat ini sangat dituntut untuk berkinerja yang baik, efektif, efisien dan berkompeten. Sumber daya manusia atau sering disebut dengan (SDM) merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi dapat dicapai dengan peningkatan potensi sumber daya manusia yang ada. memuaskan, bahkan mungkin menemui kegagalan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesuksesan suatu perusahaan sangat bergantung pada salah satu instrumen penting didalamnya, yaitu sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah aset yang sangat potensial
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat. Hal ini disebabkan karena, perekonomian dunia bergerak ke arah perekonomian terbuka dan global.
Lebih terperinciFaktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365
Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365 Faktor keberhasilan penting yang mempengaruhi penerapan Office 365 serta cara agar berhasil menggunakannya dalam rollout Office 365 akan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. aplikasi sesuai dengan tujuan penelitian yang diharapkan. Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan ini antara lain sebagai berikut.
BAB II LANDASAN TEORI Dalam merancang dan membangun suatu sistem informasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar teori tersebut digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyediakan barang dan jasa agar dapat melayani permintaan konsumen akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa agar dapat melayani permintaan konsumen akan kebutuhan mereka. Dalam
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. (MSDM), perlu diungkap tentang pengertian manajemen itu sendiri.
6 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Sebelum membahas tentang pengertian manajemen sumber daya manusia (MSDM), perlu diungkap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh organisasi untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Fungsi efektif organisasi tidak hanya tergantung pada sumber daya teknis yang tersedia, tetapi juga pada keunggulan dan kompetensi karyawan yang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Objek Penelitian PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut Telkom Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jenis jasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kantor Akuntan Publik selanjutnya disingkat KAP adalah kantor yang menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jenis jasa audit yang dilakukan
Lebih terperinci