BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan terhadap sektor perhotelan di DIY, maka kesimpulan yang dapat

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan terhadap sektor perhotelan di DIY, maka kesimpulan yang dapat"

Susanto Chandra
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terkait dengan kompetensi manajerial, yang dilakukan terhadap sektor perhotelan di DIY, maka kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Aspek manajemen merupakan kompetensi manajerial yang diutamakan atau dipentingkan oleh manajer pada hotel chain untuk dalam upaya untuk mewujudkan kinerja yang sukses secara keseluruhan. Sedangkan pada hotel non chain aspek yang diutamakan adalah aspek komunikasi. 2. Terdapat perbedaan kompetensi manajerial pada manajer hotel chain dan non chain di DIY. Hotel chain memiliki kompetensi manajerial yang lebih tinggi dibandingkan dengan hotel non chain. 3. Terdapat perbedaan tingkat stres kerja pada hotel chain dan non chain di DIY. Manajer hotel chain memiliki stres kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan hotel non chain. 4. Terdapat perbedaan tingkat kepuasan kerja pada manajer hotel chain dan non chain di DIY. Manajer hotel chain memiliki kepuasan kerja yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kepuasan kerja pada manajer hotel non chain. 79

2 B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dilakukan, maka dapat diberikan beberapa saran antara lain: 1. Kemampuan interpersonal baik pada hotel chain maupun non chain kurang menjadi perhatian untuk diutamakan oleh pihak manajer. Kemampuan antar individu ini seharusnya menjadi salah satu kekuatan bagi manajer dan pengawas di hotel untuk dapat merangkul semua departemen dan bagian yang ada, apalagi untuk kategori hotel non chain kemampuan antar individu menjadi sangatlah penting dan utama dikarenakan pendekatan pengelolaaan oleh manajemen (hand-on management) sehingga kurang diutamakannya kemampuan interpersonal ini perlu dipertimbangkan lebih jauh. Beberapa hal yang dapat dilakukan manajemen hotel untuk ini dengan menyelenggarakan berbagai forum antar karyawan. 2. Dari hasil penelitian diketahui bahwa tingkat stres kerja yang dialami manajer hotel chain lebih tinggi dibandingkan hotel non chain. Perlu mendapat perhatian dari manajemen, karena stres kerja dapat berdampak negatif pada efisiensi dan turunnya kinerja organisasi, penurunan keefektifan dan tingginya keinginan berpindah, kualitas pelayanan yang rendah, serta tingkat absensi yang tinggi. Oleh karena itu, diharapkan pihak manajemen perusahaan perlu mengelola stress kerja karyawannya 80

3 baik melalui program-program pelatihan atau aktivitas lainnya yang terkait dengan work life balance. Beberapa program worklife balance yang dapat dilakukan oleh manajemen hotel diantaranya: Menyelenggarakan family program secara reguler setiap bulan. Mempermudah cuti harian bagi karyawan terutama pada saat low season. Manajemen mengakomodasi minat kelompok terhadap hobi atau kegiatan diluar aktivitas pekerjaan misalnya kelompok bersepeda atau memancing. Memberikan fasilitas free compliment bagi keluarga di waktuwaktu tertentu. 3. Manajer hotel chain memiliki tingkat stres kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan stres kerja yang dialami oleh manajer hotel non chain, namun kepuasan kerja yang dirasakan oleh manajer hotel chain justru lebih rendah dibandingkan dengan kepuasan kerja manajer hotel non chain. Hal yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen hotel chain untuk meningkatkan kepuasan kerja, dalam rangka menyeimbangkan antara stres kerja yang tinggi yang dialami oleh manajer dengan beberapa kebijakan sebagai berikut: 81

4 Memberikan tunjangan kebijakan berupa bonus/penghargaan bagi manajer termasuk menetapkan Manager of The Month dan Manager of The Year. Memperhatikan jenjang karir dan pengembangan karyawan kedepan Memperhatikan kesejahteraan karyawan berupa materi terdiri dari kompensasi seperti uang transport, uang makan, uang pensiun, tunjangan hari raya, uang jabatan, bonus, uang pendidikan, uang pengobatan, pakaian dinas, uang cuti, uang kematian 4. Gap kompetensi manajerial antara hotel chain dan non chain dapat di persempit dengan kegiatan pengembangan SDM di masing-masing hotel. Peranan pemerintah daerah bersama Perhimpunan Hotel dan Restoran untuk memberikan masukan kepada pengusaha atau pemilik hotel pada saat proses pengajuan ijin atau proses klasifikasi hotel agar serius dalam mengembangkan SDM terutama di level manajerial. Beberapa program yang dapat diakses manajemen hotel dalam rangka mempersempit gap kompetensi diantaranya: Program sertifikasi kompetensi pariwisata yang dilaksanakan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata. Program-program pelatihan kepariwisataan dan manajemen perhotelan yang di fasilitasi oleh Dinas Pariwisata DIY dan Dinas 82

5 Kebudayaan dan Pariwisata masing-masing kabupaten/kota setiap tahunnya. 5. SDM hotel di level manajerial perlu mengikuti program uji kompetensi yang dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi yang ada untuk mengetahui sejauh mana pencapaian kompetensi teknis maupun kompetensi manajerial. 83

dokumen-dokumen yang mirip

BAB V PEMBAHASAN MASALAH. karyawan. Jenis-jenis kompensasi yang dibahas adalah kompensasi finansial baik

BAB V PEMBAHASAN MASALAH. karyawan. Jenis-jenis kompensasi yang dibahas adalah kompensasi finansial baik BAB V PEMBAHASAN MASALAH 5.1 Kompensasi Kompensasi yang dibahas dalam penelitian ini terdiri dari jenis kompensasi yang diberikan perusahaan dan pemberian kompensasi kepada karyawan. Jenis-jenis kompensasi