PENGARUH MlGRASl NOR PERMANEN DAN SlSTENl KELEMBAGAAM TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM PERHUTANAN SOSlAL

Transkripsi

1

2 PENGARUH MlGRASl NOR PERMANEN DAN SlSTENl KELEMBAGAAM TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM PERHUTANAN SOSlAL (STUD1 KASUS Dl RPH LARANGAN, BKPH KETAWAR, KPH TELAWA PROPlNSl JAWA PENGAH) Oleh SRI HARDINI A JURUSAN ILMU - ILMU SOSIAL EKONOMI PERTAUIAU FAKULTAS PERTANIAN lnstltut PERTANIAN BOGOR 1992

3 RI NGKASAN Sri Hardini. Penyaruh Migrasi Non Permanen dan Sistem Kelembagaan terhadap Pelaksanaan Program Perhutanan Sosial CStudi Kasus di RPH Larangan, BKPH Ketawar, KPH Telawa Propinsi Jawa Tengah3. Di bawah bi mbingan Dr. Ir. Bunasor, MSc. Jumlah penduduk Indonesia yang cukup padat mengakibatkan terjadinya persaingan antara manusia dalam memanfa- atkan sumberdaya lokal. Hutan merupakan penyangga ekosis- tem di alam sehingga perlu dijaga kelestariannya. Agar keberadaan hutan tetap terjamin maka pemerintah (khususnya Perum Perhutani) berusaha membangun hutan dengan mengikut sertakan masyarakat melalui Program Perhutanan Sosial (PPS). Adanya PPS tersebut menimbulkan kelembagaan baru yang mempengaruhi tingkah laku peserta program. Masyarakat yang telah lama melakukan migrasi ke kota karena sempitnya lapangan pekerjaan di desa mempunyai rasa keterikatan dengan daerahnya lagi karena mendapat lahan Perhutanan Sosial. Studi ini secara umum bertujuan untuk mengetahui pengaruh migrasi non permanen dan sistem kelembagaan terhadap pelaksanaan PPS. Secara khusus penelitian ini ingin mengetahui (i) tingkat migrasi non permanen dan faktor faktor yang aempengaruhinya di lokasi pelaksanaan PPS, (ii) sistem kelembagaan yang ada dan peranannya

4 terhadap pelaksanaan PPS serta (iii) menganalisis penga- ruh migrasi non permanen dan sistem kelembagaan terhadap pelaksanaan PPS. Untuk menjawab tujuan di atas maka dilakukan pengum- pulan data di lapangan yang dilakukan dengan metode sensus lengkap. Data primer berasal dari hasil wawancara dengan 51 orang responden sedangkan data sekunder diperoleh dari KPH, BKPH, RPH, Desa dan Kecamatan. Data tersebut dianalisis secara deskriptif dan tabulasi kemudian dilihat tingkat kesejahteraannya berdasarkan garis kemiskinan Sayogyo. Berdasarkan analisis diperoleh hasil bahwa keadaan sosial ekonomi keluarga seperti jumlah tanggungan keluarga pendidikan dan luas lahan dapat mendorong kegiatan migrasi Besarnya tanggungan keluarga pesanggem yang melakukan mi- grasi (PM) rata-rata 4.1 j iwa sedangkan pesanggem yang tidak melakukan migrasi (PNM) rata-rata 3.6 jiwa. Pendidikan formal rata-rata PM 4.5 tahun dan PNM hanya 3.3 tatahun. Luas lahan yang dikuasai PM lebih luas dari PNM, akan tetapi lahan tersebut sebagian besar merupakan lahan perhutanan sosial dengan tingkat kesuburan yang rendah karena bekas lahan kritis. Oleh karena itu agar usahatani dapat dilaksanakan maka diperlukan sarana produksi per- tanian yang cukup. Hal tersebut mendorong PM untuk beker- ja di daerah lain dengan tujuan dapat memperoleh tambahan pendapatan guna memenuhi kebutuhan hidup keluarga clan

5 mencari modal usahatani. Kegiatan migrasi sudah dilakukan pe~duduk ssbelum dizdakannya PPS. Kegiatan ini dapat meningkatkan pendapatan rata-rata pesanggem dari Rp menjadi Rp sehingga dapat katkan kemampuan membeli sarana produksi pertanian. mening Ada- nya sistem kelembagaan di desa mengakibatkan keterikatan migran terhadap daerah asal bertambah sehingga pada musim tertentu yaitu pada musim tanam dan musim panen mereka me- nyempatkan diri untuk pulang ke desa guna mengelola usaha- taninya. Terbatasnya lapangan pekerjaan di desa dan rendahnya keadaan sosial ekonomi masyarakat mengakibatkan terjadinya gerak penduduk ke kota. Semakin pesatnya laju pertambahan penduduk maka persaingan dalam mencari pekerjaan di kota semakin ketat terutama bagi migran yang tidak mempunyai keahlian khusus. Agar gerak penduduk dapat dikurangi maka diperlukan pengembangan lapangan pekerjaan di luar sektor pertanian di desa. Latar belakang pendidikan masyarakat pedesaan yang masih rendah maka memerlukan bimbingan dan bantuan serta kerjasama dari instansi atau lembaga yang bersedia menangani langsung pembinaan masyarakat di desa

6 PENGARUH MIGRASI WON PERMANEN DAN SISTEM KELEMBAGAAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM PERHUTANAN SOSIAL CStudi Kasus di RPH Larangan, BKPH Ketawar, KPH Telawa Propi nsi Jawa Tengah> 01 eh Sri Hardini A Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat ~ n t u k Memperoleh Gelar SARJANA PERTANIAN pada J URUSAN I LWU-I LMU SOSI AL EKONOMI PERTANI AN FAKULTAS PERTANI AN I NSTI TUT PERTANI AN BOGOR 1992

7 PERNYATAAN DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN BAHWA LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN IN1 ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA I LMI AH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA LAINNYA. SRI HARDINI

8 INSTI TUT PERTANI AN BOGOR FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN I LMU-I LMU SOSI AL EKONOMI PERTANI AN DENGAN INI MEWATAKAN BAHWA LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN YANG DISUSUN OLEH : NAMA : SRI HARDINI NOMOR POKOK a A JUDUL : PENGARUH MIGRASI WON PERMANEN DAN SIS'EM KELEMBAGAAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM PERHUTANAN SOSIAL CStudi Kasus di RPH Larangan, BKPH Ketawar, KPH Telawa, Propinsi Jawa Tengah) DAPAT DI TERI MA SEBAGAI SYARAT KELULUSAN : SARJANA PERTANI AN Meny tujui A Dr. 1r1. Bunasor. MSc. I TANGGAL KELULUSAN : 21 ME1 lq92

9 RI WAY AT HI DUP Penulis dilahirkan di Purworejo (Jawa Tengah) pada tanggal 13 gustu us Merupakan putra kedua dari enam bersaudara dari keluarga Bapak Suwignyo dan Ibu Surati. Pada tahun 1980 penulis menamatkan pendidikam dari Sekolah Dasar Negeri 5 Wonosobo, tahun 1963 tamat Sekolah Henengah Pertama Negeri 2 Wonosobo dan tahun 1986 tamat Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Wonosobo. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor melalui Jalur PMDK. Setelah menjalani kuliah di Tingkat Persiapan Bersama penulis memilih Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian dengan Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya.

10 UCAPAN TERIMA KASIH Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberiltan karunia-nya, sehingga laporan Praktek Lapangan ini dapat penulis selesaikan. Selama melakukan Praktek Lapangan hingga penyusunan laporan ini penulis telah banyak menerima bantuan, bimbingan dan saran yang sangat berharga. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Dr. I Bunasor, MSc. yang dengan sabar telah membimbing dan memberikan sumbangan pemikiran 2. Bapak Ir. Sri Hartoyo, MS. dan Bapak Dr. Otto Brotosunaryo yang telah bersedia menjadi anggota Tim Pengu j i 3. Bapak Ir. Said Rusli, MA. atas keterangan yang diberikan 4. Bapak Dr. Yunus Kartasubrata, Staf Pusat Studi Pembangunan di Jalan Widuri 5 Bogor dan Ford Foundation yang telah memberikan saran-saran, bantuan dan dana penelitian 5. Bapak Ir. Suprihadi yang telah memberikan ijin penelitian di wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan Telawa 6. Yayasan Van Deventer Maas yang telah memberikan Beasiswa 7. Bapak Ikok Sujoko dan keluarga yang telah memberikan bantuan dan fasilitas tempat tinggal selama penulis di