BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Sejarah Singkat, Visi, dan Misi Perusahaan Waskita Karya adalah salah satu Perusahaan Negara (PN) yang lahir dari sebuah perusahaan asing bernama Volker Aaneming Maatschappij N.V dan dinasionalisasi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 62/1961 pada tanggal 1 Januari Perusahaan Negara (PN) Waskita Karya lebih banyak bergerak di bidang bangunan air, seperti pengerukan, dermaga, jembatan dan irigasi. Pada tanggal 5 Maret 1974, berdasarkan Peraturan Pemerintah No 40/1970 Perusahaan Negara (PN) berubah menjadi perusahaan perseroan (PT.) yang lebih dikenal dengan nama PT. Waskita Karya (Persero). Pada tahun 1970 bekerja sama dengan perusahaan asing dan mengembangkan metode konstruksi Jembatan Beton Prategang dengan sistem free-centilever yang diimplementasikan pada proyek Jembatan Rajamandala Bandung dengan Jembatan Rantau Berangin Sumatera Barat. Di tahun 80-an, PT. Waskita Karya (Persero), terus meningkatkan performance-nya dalam hal organisasi, pengembangan teknologi dengan pola Kerjasama Operasi (KSO) pada proyek Reaktor Nuklir Siwabessy, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta tahap I dan IV, PLTA Muara Karang Jakarta, dan Bendungan Jatiluhur Purwakarta Jawa Barat. Memasuki tahun 90-an PT. Waskita Karya (Persero) melaksanakan beberapa proyek gedung bertingkat tinggi (High Rise Building) yang monumental seperti 35

2 Niaga Tower, Plaza Mandiri, Hotel Shangri-la, dan Wisma BNI 46. Setelah masa krisis moneter pada tahun 1998, PT. Waskita Karya (Persero) melakukan diversifikasi usaha seperti Investasi Jalan Tol, EPC (Engineering Procurement and Construction), dan Industri Tabung Gas. Disamping itu juga Perseroan melakukan ekspansi usaha ke luar negeri antara lain Uni Emirate Arab dan King Saudi Arabia. Visi PT. Waskita Karya (Persero) Tbk Visi dari perusahaan adalah menjadi perusahaan jasa konstruksi terbaik yang memberikan nilai tambah bagi stakeholders. Misi PT. Waskita Karya (Persero) Tbk Misi dari perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan yang kompetitif dan berkualitas dengan : a. Sumber Daya Manusia yang kompeten, b. Sinergi dengan pelanggan, mitra kerja, dan lembaga keuangan, serta c. Berorientasi pada keselamatan, kesehatan, dan peduli lingkungan. Motto PT. Waskita Karya (Persero) Tbk PT. Waskita Karya (Persero) Tbk memiliki motto yaitu Maju Dengan Karya Bermutu Nilai Budaya PT. Waskita Karya (Persero) Tbk Dalam rangka mencapai tujuan perusahaan, perusahaan menerapkan nilai budaya yang dimilikinya yaitu SAFETY : Sustainable : Berkesinambungan Agile : Fleksibel dan adapt.if 36

3 Fair : Adil dan kesetaraan Excellence : Biaya, mutu, dan tepat waktu Team Work : kerjasama lintas fungsi IntegritY : Jujur Bidang Usaha PT. Waskita Karya (Persero) melakukan kegiatan usaha dalam 18 bidang yang terkait dengan pengalamannya dalam pembangunan, serta sesuai dengan cakupan bidang usaha yang tertera dalam anggaran dasarnya. Ke-18 bidang tersebut adalah: a. jasa pertambangan; b. pekerjaan terintegrasi (engineering, procurement and construction, atau EPC); c. rancang bangun; d. manajemen gedung; e. pabrikasi bahan dan komponen bangunan; f. pabrikasi komponen dan peralatan konstruksi; g. pabrikasi barang logam, kayu, karet dan plastik; h. penyewaan peralatan konstruksi; i. layanan jasa keagenan bahan dan komponen bangunan, serta peralatan konstruksi; j. investasi dan atau pengelolaan usaha prasarana dan sarana dasar serta industri; k. agro industri; 37

4 l. ekspor impor; m. perdagangan umum; n. pengelolaan kawasan; o. system development; p. layanan jasa teknologi informasi dan kepariwisataan; q. pengembang properti dan realty. Fokus usaha, Perseroan terutama melakukan pekerjaan pelaksanaan konstruksi yang meliputi: a. pekerjaan sipil; b. pekerjaan mekanikal-elektrikal; c. pekerjaan telekomunikasi dan radio; d. perbaikan, pemeliharaan, dan renovasi bangunan. Adapun kegiatan produksinya terbagi atas: a. produk gedung dan prasarana industri, b. produk prasarana transportasi, c. produk sumber daya air dan ketenagaan. Di samping itu, kegiatan usaha perusahaan juga dapat dikelompokkan berdasarkan tipe kerjasamanya. Berdasarkan tipe kerjasamanya, terdapat 4 jenis usaha yang dilakukan oleh perusahaan sebagai berikut : 1. Kontrak Biasa Kegiatan usaha yang biasa dilakukan perusahaan umumnya berupa kontrak biasa. Dalam hal ini, perusahaan melakukan pekerjaannya berdasarkan 3 jenis kontrak yaitu : 38

5 a. Lump Sum, yaitu kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan yang ditawarkan sesuai dengan persyaratan yang disepakati (gambar, spesifikasi, schedule, dan lainnya) dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan tetap, yang disetujui secara tertulis sebelum pekerjaan dimulai. Pengguna jasa membayar harga atas penyelesaian pekerjaan berdasarkan cara pembayaran yang telah ditetapkan. b. Unit Price, yaitu kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap unsurel satuan pekerjaan dengan spesifikasi tertentu. Volume pekerjaan hanya bersifat sementara, sedangkan pembayaran didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan oleh penyedia jasa. c. Design and Build, yaitu suatu kontrak proyek yang pekerjaan perencanaan dan pelaksanaannya diborongkan kepada satu penyedia jasa (perencana ditunjuk oleh kontraktor,bukan oleh pengguna jasa) atau kepada suatu badan kerjasam antara perencana dan kontraktor. 2. Kerja Sama Operasi (KSO) KSO adalah suatu bentuk kerjasama dengan partner/mitra KSO yang tujuannya untuk mendapatkan sinergi yang opt.imal terkait dengan kompetensi teknis maupun non teknis dalam rangka mendapatkan proyek dan pelaksanaannya, sehingga perusahaan mempunyai nilai tambah, berupa laba, transfer teknologi, serta pengalaman. 39

6 3. Investasi Pada Entitas Asosiasi Perusahaan melakukan investasi di bidang infrastruktur kepada dua perusahaan di bawah ini : a. PT. Citra Waspphutowa yang berkedudukan di Jakarta dengan persentase kepemilikan sebesar 12,50%. b. PT. Ismawa Trimitra (Persero) yang berkedudukan di Jakarta dengan persentase kepemilikan sebesar 25,00%. 4. Proyek turnkey Proyek Turnkey merupakan proyek yang dikerjakan langsung oleh perusahaan dengan seluruh biaya konstruksi ditanggung terlebih dahulu oleh perusahaan sesuai kontrak perjanjian. Biaya tersebut akan dibayarkan kembali oleh pihak owner sejumlah nilai yang telah disepakati di dalam kontrak perjanjian Produk dan Jasa berikut : Jasa yang diberikan oleh PT. Waskita Karya (Persero) Tbk adalah sebagai 1. Jasa konstruksi Merupakan pekerjaan sipil yang meliputi konstruksi jalan, jembatan, jalan kereta api, bangunan pelabuhan laut dan udara, bangunan pengairan (bendungan dan saluran irigasi), bangunan ketenagaan (PLTA, PLTU, PLTN), serta pekerjaan telekomunikasi dan radio. 40

7 2. Jasa non konstruksi Merupakan bentuk optimalisasi aset yang dimiliki perusahaan dengan memberikan layanan tambahan melalui jasa sewa gedung, properti, dan lainlain. Berikut jasa non konstruksi yang disediakan perusahaan : a. Sewa gedung Perusahaan memiliki usaha sewa gedung atas gedung perkantoran yang dimilikinya, yaitu Gedung Waskita yang berlokasi di Jl. MT Haryono Kav. No. 10 Cawang, Jakarta, 13340, Indonesia. Sewa gedung ini dilakukan kepada pihak-pihak baik internal maupun eksternal perusahaan. Penyewaan internal dilakukan kepada masing-masing kantor divisi. Sedangkan penyewaan kepada eksternal dilakukan kepada pihak di luar perusahaan. b. Properti Usaha properti yang dilakukan perusahaan terkait dengan penjualan atas rumah siap huni dan tanah kavling di Perumahan Bukit Diponegoro, Semarang dan Griya Taman Asri, Jogjakarta. c. Lain-Lain Jasa lain yang disediakan oleh perusahaan adalah berupa sewa alat-alat konstruksi. 41

8 3.1.4 Struktur Organisasi Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Waskita Karya (Persero) No. 12/SK/WK/2012 tanggal 18 Juli 2012 tentang perubahan Struktur Organisasi Perusahaan PT. Waskita Karya (Persero) serta guna menjalankan misi dan mencapai sasaran-sasaran yang tercakup dalam visi, Perusahaan merubah Divisi Unit Usaha menjadi 9 (Sembilan) divisi dari sebelumnya sebanyak 3 (tiga divisi). Berikut adalah penjelasan divisi dan kegiatan usahanya : 1. Divisi I, berkedudukan di Jakarta. Melaksanakan kegiatan perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk : a. Seluruh proyek gedung yang ada di dalam dan luar negeri. b. Proyek gedung dengan nilai kontrak < Rp 75M dapat dilaksanakan oleh Unit Bisnis lain, apabila proyek tersebut dirintis oleh Unit Bisnis terkait. c. Proyek gedung dengan nilai kontrak > Rp 75M dapat dilaksanakan oleh Unit Bisnis lain, apabila Unit Bisnis Divisi 1 tidak bersedia untuk melaksanakannya. Daerah operasinya meliputi : seluruh Indonesia dan Luar Negeri (kecuali Timor Leste). 2. Divisi II, berkedudukan di Jakarta. Melaksanakan kegiatan perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk : a. Seluruh Proyek Sipil Khusus yang ada di dalam negeri. b. Penetapan Proyek Sipil Khusus dilakukan oleh BOD. 42

9 Daerah operasinya meliputi : seluruh Indonesia dan luar negeri (Timor Leste). 3. Divisi III, berkedudukan di Pekanbaru. Melaksanakan kegiatan perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk : a. Proyek gedung kecuali yang ditangani oleh Divisi I. b. Proyek Sipil kecuali yang ditangani oleh Divisi II. Daerah operasinya meliputi : Seluruh Sumatera 4. Divisi IV, berkedudukan di Jakarta. Melaksanakan kegiatan perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk : a. Proyek gedung kecuali yang ditangani oleh Divisi I. b. Proyek Sipil kecuali yang ditangani oleh Divisi II. Daerah operasinya meliputi : Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DIY. 5. Divisi V, berkedudukan di Balikpapan. Melaksanakan kegiatan perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk : a. Proyek gedung kecuali yang ditangani oleh Divisi I. b. Proyek Sipil kecuali yang ditangani oleh Divisi II. Daerah operasinya meliputi : seluruh Kalimantan. 43

10 6. Divisi VI, berkedudukan di Surabaya. Melaksanakan kegiatan perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk : a. Proyek gedung kecuali yang ditangani oleh Divisi I. b. Proyek Sipil kecuali yang ditangani oleh Divisi II. Daerah operasinya meliputi : seluruh Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT. 7. Divisi VII, berkedudukan di Makassar. Melaksanakan kegiatan perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk : a. Proyek gedung kecuali yang ditangani oleh Divisi I. b. Proyek Sipil kecuali yang ditangani oleh Divisi II. Daerah operasinya meliputi : seluruh Sulawesi, Maluku dan Papua. 8. Divisi EPC, berkedudukan di Jakarta. Divisi ini dibentuk dalam rangka meraih peluang-peluang di bidang EPC yang berteknologi tinggi. Divisi ini bertanggung jawab melaksanakan kegiatan perusahaan dalam bidang pemasaran, Engineering dan Procurement proyek-proyek EPC, sedangkan kegiatan produksi proyek-proyek EPC dilakukan oleh Unit Bisnis lain. 9. Divisi Realty, berkedudukan di Jakarta Divisi ini dibentuk dalam rangka menangkap peluang-peluang di bidang properti. Divisi ini bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi dengan jenis usaha antara lain rumah tapak/ landed house (real estate dan town house), rumah susun/ high rise building (rusun, apartemen, kondominium, kondotel), 44

11 commercial building (perhotelan, perkantoran, ruko/rukan/soho, mall, industrial building, dan rumah sakit). 10. Divisi Precast, berkedudukan di Jakarta Divisi ini dibentuk dalam rangka melaksanakan kegiatan perusahaan dalam bidang pemasaran, produksi, desain, dan pengembangan, serta ekspedisi precast. 45

12 Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Waskita Karya (Persero) Tbk. 46

13 3.2 Desain Penelitian Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan adalah jenis data kualitatif dan data sekunder. Data yang digunakan adalah berupa data laporan tahunan PT. Waskita Raya, Tbk. Sumber penunjang lainnya yaitu berupa referensi atau literatur dari berbagai buku atau media, jurnal-jurnal ilmiah, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan, harga saham 3 perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa konstruksi seperti PT. Adhi Karya (Persero) Tbk, PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT. Pembangunan Perumahan, serta dari website perusahaan dan sumber-sumber lainnya yang mendukung penelitian ini Metode Analisis Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu analisis yang didasarkan pada kondisi objek yang diteliti. Data yang diperoleh digunakan dalam melakukan penilaian bisnis dan penghitungan nilai intrinsik saham. Pendekatan yang digunakan dalam penilaian bisnis adalah menggunakan analisis PESTLE, SWOT, dan CSF. Sedangkan pendekatan atau metode yang digunakan dalam penghitungan nilai intrinsik saham adalah menggunakan metode Free Cash Flow to Firm (FCFF), Price Earning Ratio (PER), dan Price to Book Value (PBV). 47

14 3.2.3 Metode Penyajian Data Untuk mempermudah pemahaman pembaca, maka data yang telah dianalisis akan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi untuk menjelaskan hasil analisis yang telah dilakukan. 48

15 3.2.4 Kerangka Pemikiran Gambar 3.2 Kerangka Pemikiran 49

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan. Gambar 1.1 Logo Perusahaan. Sumber: waskita.co.id

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan. Gambar 1.1 Logo Perusahaan. Sumber: waskita.co.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Gambar 1.1 Logo Perusahaan Sumber: waskita.co.id Didirikan pada 1 Januari 1961 Waskita Karya adalah salah satu BUMN terkemuka

Lebih terperinci

PERBANDINGAN AD WIKA DAN USULAN AD WIKA ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

PERBANDINGAN AD WIKA DAN USULAN AD WIKA ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI Usulan AD WIKA (Matriks) (12-06-2015) 1 PERBANDINGAN AD WIKA DAN USULAN AD WIKA -MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA- ------- ---------------------- Pasal 3 ----------------------------------- 1. Maksud

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Yang menjadi objek penelitian karya akhir ini adalah beban pajak dan kinerja keuangan dari perusahaan usaha jasa konstruksi selama suatu periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Bentuk, Bidang, dan perkembangan Usaha. ingin dihasilkan. Pilihan ditentukan, diantaranya oleh kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Bentuk, Bidang, dan perkembangan Usaha. ingin dihasilkan. Pilihan ditentukan, diantaranya oleh kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1. Bentuk, Bidang, dan perkembangan Usaha 1.1 Bentuk Usaha Apabila seseorang atau sekelompok orang ingin mendirikan perusahaan, ada dua hal yang perlu diputuskan, yaitu dalam bidang dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang akan bermanfaat bagi sejumlah besar

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Perusahaan Perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia diklasifikasikan kedalam sembilan sektor industri yang telah ditetapkan oleh JASICA (

Lebih terperinci

Project Scope Management. Ir. Novel Arsyad, MM. Bandung, 21 Februari 2018

Project Scope Management. Ir. Novel Arsyad, MM. Bandung, 21 Februari 2018 Project Scope Management Ir. Novel Arsyad, MM. Bandung, 21 Februari 2018 APA ITU MANAJEMEN LINGKUP PROYEK? Manajemen Lingkup Proyek mengacu pada serangkaian proses yang memastikan ruang lingkup proyek

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau yang lebih dikenal dengan nama PT. PP (Persero) Tbk didirikan dengan nama NV Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pemerintah Indonesia dari tahun mengalokasikan anggaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pemerintah Indonesia dari tahun mengalokasikan anggaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pemerintah Indonesia dari tahun 2011-2014 mengalokasikan anggaran Rp 577 trilyun untuk anggaran infrastruktur. Hal ini berdasarkan pernyataan dari Kepala

Lebih terperinci

COMPANY UPDATE PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

COMPANY UPDATE PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. COMPANY UPDATE PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. VISI Menjadi Salah Satu Perusahaan Terbaik di Bidang EPC (Engineering, Procurement & Construction) dan Investasi yang Terintegrasi di Asia Tenggara MISSION

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1971 setelah penggunaan nama PT Pembangunan Perumahan pada

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1971 setelah penggunaan nama PT Pembangunan Perumahan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Profil Perusahaan Nama PT. Pembangunan Perumahan (Persero) secara resmi digunakan pada tahun 1971 setelah penggunaan nama PT Pembangunan Perumahan pada tahun 1953 dan PT Pembangunan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PT. ADHI KARYA (PERSERO) Tbk.

BAB II DESKRIPSI PT. ADHI KARYA (PERSERO) Tbk. BAB II DESKRIPSI PT. ADHI KARYA (PERSERO) Tbk. 2.1. Gambaran Umum Perusahaan 2.1.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga No. 5 Tahun 1960,

Lebih terperinci

PENANDATANGANAN KERJASAMA

PENANDATANGANAN KERJASAMA EVENT HIGHLIGHT Nusa Konstruksi Jalin Kerjasama Beasiswa Pendidikan PENANDATANGANAN KERJASAMA Ir. Sutiono Teguh (Direktur Utama PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk.) berjabat tangan setelah penandatangan

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Perusahaan PT X berdiri pada tahun 1961 sebagai departemen desain PT PJ yang merupakan salah satu perusahaan milik pemerintah daerah DKI Jakarta. Kepemilikan Pemda DKI

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG 1 BAB I LATAR BELAKANG 1.1. Latar Belakang Dalam pengalokasian sumber dana untuk pelaksanaan proyek, material merupakan sumber daya yang mengadopsi terbesar sumber dana proyek. Manajemen material di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri properti dan real estate merupakan industri yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. Industri properti dan real estate merupakan industri yang bergerak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri properti dan real estate merupakan industri yang bergerak dibidang pembangunan gedung gedung dan fasilitas umum. Pasar properti secara umum dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pencapaian berbagai sasaran, guna menunjang

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pencapaian berbagai sasaran, guna menunjang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jasa Konstruksi merupakan salah satu kegiatan bidang ekonomi yang mempunyai peranan penting dalam pencapaian berbagai sasaran, guna menunjang terwujudnya tujuan pembangunan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. nasionalisasi perusahaan Belanda, Naamloze Vennotschap Technische Handel

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. nasionalisasi perusahaan Belanda, Naamloze Vennotschap Technische Handel BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT Wijaya Karya Tbk Didirikan pada 11 Maret 1960, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, biasa disebut WIKA, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah hasil nasionalisasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Enterprice (DICE) dan telah memiliki kapasitas produksi terpasang tahunan

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Enterprice (DICE) dan telah memiliki kapasitas produksi terpasang tahunan BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan Sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk diawali pada tahun 197 dengan rampungnya pendirian pabrik Indocement yang

Lebih terperinci

1 Sekilas Perseroan 2

1 Sekilas Perseroan 2 1 Sekilas Perseroan 2 Tim Manajemen Dewan Komisaris Mohamad Hasan Komisaris Utama Iwan Nursyirwan Diar Komisaris Independen Kohirin Suganda Saputra Komisaris Independen Arif Baharudin Komisaris Satya Arinanto

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Perencanaan Lapangan (Site Planning) Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana penunjang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Proyek Konstruksi Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya terbatas, untuk melaksanakan suatu kegiatan yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Selain itu pembangunan adalah rangkaian dari upaya dan proses yang

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Selain itu pembangunan adalah rangkaian dari upaya dan proses yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan adalah kemajuan yang diharapkan oleh setiap negara. Pembangunan adalah perubahan yang terjadi pada semua struktur ekonomi dan sosial. Selain itu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Penelitian dan Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Penelitian dan Gambaran Umum Objek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian dan Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Stars Internasional didirikan pada tanggal 28 Mei 2001 oleh delapan orang yang telah berpengalaman. Kedelapan orang tersebut pernah bekerja dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1.1 PT Wijaya Karya (Persero), Tbk Berbicara tentang PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, (WIKA) tak bisa lepas dari sejarah pembangunan Indonesia

Lebih terperinci

Bab III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Lindesteves yang dikenal sebagai Robbe Linde & Co. berkedudukan di

Bab III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Lindesteves yang dikenal sebagai Robbe Linde & Co. berkedudukan di Bab III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Profil Perusahaan PT Amarta Karya merupakan perusahaan jasa konstruksi yang berasal dari nasionalisasi perusahaan Belanda NV Constructie Werk Plaatsen De Vri es Robbe

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sektor property dan real estate merupakan sektor bisnis yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sektor property dan real estate merupakan sektor bisnis yang cukup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena industri yang berkembang pada saat ini menggambarkan bahwa sektor property dan real estate merupakan sektor bisnis yang cukup berkembang dan menjanjikan. Perkembangan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG \IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi merupakan salah

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi ekonomi yang cukup kuat di Asia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh

Lebih terperinci

PEMASARAN PRODUK INDUSTRI KONSTRUKSI PRACETAK PRATEGANG

PEMASARAN PRODUK INDUSTRI KONSTRUKSI PRACETAK PRATEGANG PEMASARAN PRODUK INDUSTRI KONSTRUKSI PRACETAK PRATEGANG Dibawakan oleh Bp. Ir. Wilfred I. A. singkali *) PENGERTIAN PASAR : Pasar Produk Industri Pracetak dan Prategang : Adalah pasar konstruksi yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha a) Bentuk Usaha PT. RITTER DINAMIKA, Tbk (Perusahaan) berkedudukan di Jakarta, yang Anggaran Dasarnya dimuat dalam akta No.79 tanggal 23 April

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN A. PROFIL PERUSAHAAN. 1. Sejarah Perusahaan. Sejarah berdirinya PT Wijaya Karya, Tbk (WIKA) tak bisa di pisahkan

BAB III PEMBAHASAN A. PROFIL PERUSAHAAN. 1. Sejarah Perusahaan. Sejarah berdirinya PT Wijaya Karya, Tbk (WIKA) tak bisa di pisahkan 23 BAB III PEMBAHASAN A. PROFIL PERUSAHAAN 1. Sejarah Perusahaan Sejarah berdirinya PT Wijaya Karya, Tbk (WIKA) tak bisa di pisahkan dari sejarah pembangunan Indonesia setelah kemerdekaan. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Materi dalam penelitian ini berisikan tentang penganalisaan kinerja keuangan yang menyangkut perusahaan yang bergerak dibidang real estate

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang seperti Indonesia sedang melakukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang seperti Indonesia sedang melakukan pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara berkembang seperti Indonesia sedang melakukan pembangunan di segala aspek kehidupan. Contoh konkrit dapat dilihat dari berbagai bangunan yang berdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selama tahun tersebut. Menurunnya daya beli masyarakat yang dipicu dari

BAB I PENDAHULUAN. selama tahun tersebut. Menurunnya daya beli masyarakat yang dipicu dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perlambatan ekonomi sepanjang tahun 2015 memberikan pengaruh tersendiri terhadap pertumbuhan beberapa sektor industri dalam negeri, tak terkecuali bagi sektor properti.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. beralamat Jl. HR. Soebrantas Blok A No. 38 Komplek Ruko Mertopolitan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. beralamat Jl. HR. Soebrantas Blok A No. 38 Komplek Ruko Mertopolitan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Umum PT. Indoperti Harmonis PT. Indoperti Harmonis adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penyediaan properti pembangunan dan developer. Saham ini

Lebih terperinci

PT Duta Anggada Realty Tbk. PAPARAN PUBLIK. Assembly Hall Citywalk Sudirman 23 Juni 2017

PT Duta Anggada Realty Tbk. PAPARAN PUBLIK. Assembly Hall Citywalk Sudirman 23 Juni 2017 PT Duta Anggada Realty Tbk. PAPARAN PUBLIK Assembly Hall Citywalk Sudirman 23 Juni 2017 1 SEKILAS PERSEROAN Berdiri pada tahun 1983 dan tercatat di Bursa Efek pada tahun 1990 Memiliki pengalaman lebih

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. ADHI dimulai sejak 11 Maret 1960 saat Menteri Pekerjaan Umum

BAB III METODELOGI PENELITIAN. ADHI dimulai sejak 11 Maret 1960 saat Menteri Pekerjaan Umum BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan ADHI dimulai sejak 11 Maret 1960 saat Menteri Pekerjaan Umum menetapkan Architecten-Ingenicure-en Annnemersbedrijf Associatie Selle en de Bruyn,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Gambaran Umum Perusahaan a. Sejarah Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) terbentuk dari hasil proses nasionalisasi perusahaan

Lebih terperinci

Global Market Review POINT OF INTEREST. Global Indices - as of Commodity - current price. Today s Released Calendar - Global Macroeconomics

Global Market Review POINT OF INTEREST. Global Indices - as of Commodity - current price. Today s Released Calendar - Global Macroeconomics February 8th Global Market Review Global Indices - as of 7-2-218 Table 1. Today s Released Calendar - Global Macroeconomics Commodity - current price POINT OF INTEREST Currency - current level 218_Phintraco

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 08 / PRT / M / 2011 TENTANG PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI DAN SUBKUALIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 08 / PRT / M / 2011 TENTANG PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI DAN SUBKUALIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 08 / PRT / M / 2011 TENTANG PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI DAN SUBKUALIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang

Lebih terperinci

Sumber: Biro Pusat Statistik

Sumber: Biro Pusat Statistik Sumber: Biro Pusat Statistik Pembangunan Masih Jawa Sentris, Padahal Harusnya Indonesia Sentris Kontribusi Aktivitas Pembangunan Terhadap PDB Bertumpu di Pulau Jawa Sumatra Share PDRB: 23.2% Kalimantan

Lebih terperinci

BAB II: PERUSAHAAN KONTRAKTOR PADA BANGUNAN APARTEMEN WANG RESIDENCE

BAB II: PERUSAHAAN KONTRAKTOR PADA BANGUNAN APARTEMEN WANG RESIDENCE BAB II: PERUSAHAAN KONTRAKTOR PADA BANGUNAN APARTEMEN WANG RESIDENCE 2.1. Profil Perusahaan PT. PP (Persero) Tbk Sebagai Kontraktor Utama Pada tahun 1953, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi yang mendukung pada pembuatan Tugas Akhir ini saya dapatkan dari berbagai sumber, antara lain :

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi yang mendukung pada pembuatan Tugas Akhir ini saya dapatkan dari berbagai sumber, antara lain : BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi yang mendukung pada pembuatan Tugas Akhir ini saya dapatkan dari berbagai sumber, antara lain : 1. Wawancara atau interview yang dilakukan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat investor untuk menentukan pilihan dalam membeli saham. Analisis kinerja keuangan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. kualitatif. Berdasarkan penelitian penulis, maka objek penelitian yang

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. kualitatif. Berdasarkan penelitian penulis, maka objek penelitian yang BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Penulis menggunakan metode penelitian dengan pendekatan metode kualitatif. Berdasarkan penelitian penulis, maka objek penelitian yang digunakan adalah PT TPHE

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. Sesuai dengan objek penelitian, yaitu website perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

BAB II DESKRIPSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. Sesuai dengan objek penelitian, yaitu website perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BAB II DESKRIPSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK Dalam bab II ini berisi paparan tentang deskripsi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sesuai dengan objek penelitian, yaitu website perusahaan PT Bank Mandiri

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) adalah pemilik, pengembang dan pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan Sehubungan dengan rencana investasi beberapa ruas Jalan Tol di Indonesia dan adanya kebijakan baru Pemerintah yang tertuang dalam Undang-Undang No. 38 tahun 2004

Lebih terperinci

Megapolitan Kembangkan Kawasan Bisnis di Cinere, Sentul dan Karawaci

Megapolitan Kembangkan Kawasan Bisnis di Cinere, Sentul dan Karawaci Megapolitan Kembangkan Kawasan Bisnis di Cinere, Sentul dan Karawaci Jakarta, 25 Juni 2013 PT Megapolitan Developments Tbk (kode emiten BEI: EMDE) sebagai salah satu perusahaan developer terkemuka menyelenggarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Profil Perusahaan PT Langgeng Prima Trireka merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi yang diakui pembaharuan secara

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. yang memiliki sejarah dan pengalaman panjang pada jalur bisnis utamanya di bidang jasa

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. yang memiliki sejarah dan pengalaman panjang pada jalur bisnis utamanya di bidang jasa BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang PT. Nindya Karya (Persero) Nindya adalah perusahaan BUMN Jasa Konstruksi yang memiliki sejarah dan pengalaman panjang pada jalur bisnis utamanya di bidang jasa konstruksi.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Manunggal yang bergerak di bidang property developer, didirikan. Alam Sutera Realty Tbk pada 19 September 2007.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Manunggal yang bergerak di bidang property developer, didirikan. Alam Sutera Realty Tbk pada 19 September 2007. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT. Alam Sutera Realty Tbk adalah anak perusahaan dari grup Argo Manunggal yang bergerak di bidang property developer, didirikan oleh Harjanto Tirtohadiguno

Lebih terperinci

Buku Panduan Perpajakan Bendahara Pemerintah. BAB V PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 4 AYAT (2)

Buku Panduan Perpajakan Bendahara Pemerintah. BAB V PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 4 AYAT (2) 109 BAB V PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 4 AYAT (2) PENGERTIAN Pemotongan atau pemungutan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 4 ayat (2) adalah cara pelunasan pajak dalam tahun berjalan antara lain melalui pemotongan

Lebih terperinci

MENTERI.BA DAN USAH A MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI.BA DAN USAH A MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA Nomor Sifat Hal MENTERI.BA DAN USAH A MILIK NEGARA S- 01 /MBU/D6/1/2016 Segera/Penting 1 (satu) berkas Permintaan Penunjukan TIC (Team In Charge) Sinergi BUMN Jakarta,05 Januari 2016 Kepada Yth. Direktur

Lebih terperinci

Indonesia Property Market Overview 4 th Quarter 2015

Indonesia Property Market Overview 4 th Quarter 2015 Indonesia Property Market Overview 4 th Quarter 2015 Coldwell Banker Commercial Kawasan Bisnis Granadha, 12 th B Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 50 Jakarta 12930 Indonesia Phone : +62 21 255 39 388 Fax

Lebih terperinci

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS FREQUENTLY ASKED QUESTIONS SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 17/11 1 11/DKSP TANGGAL 1 JUNI 2015 PERIHAL KEWAJIBAN PENGGUNAAN RUPIAH DI WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA A. UMUM 1. Apa saja pertimbangan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu bentuk kegiatan investasi yang dilakukan adalah dengan terlibat menjadi investor dalam pasar modal. Pasar modal merupakan alternatif perusahaan dalam memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan di industri building construction yang sudah masuk di listing Bursa Efek Indonesia per 8 Agustus 2011.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam tujuannya yaitu mengentaskan kemiskinan dan juga menjadi industry yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam tujuannya yaitu mengentaskan kemiskinan dan juga menjadi industry yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perumahan dan permukiman menjadi salah satu program besar pemerintah dalam tujuannya yaitu mengentaskan kemiskinan dan juga menjadi industry yang masih menjanjikan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi 3.1.1. Organisasi dan Pihak Yang Terkait Dalam organisasi suatu proyek banyak pihak yang terkait dan mempunyai tugas dan wewenang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pada tahun 1989, perusahaan ini didirikan dengan nama PT. Bhineka

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pada tahun 1989, perusahaan ini didirikan dengan nama PT. Bhineka 61 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Pada tahun 1989, perusahaan ini didirikan dengan nama PT. Bhineka Karya Sepakat (BKS). Dengan berjalannya waktu dan perkembangan industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini tingkat persaingan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini tingkat persaingan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekarang ini tingkat persaingan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan sangat ketat, sehingga membuat masing-masing perusahaan tersebut akan berusaha untuk menjaga

Lebih terperinci

V E R S I P U B L I K

V E R S I P U B L I K PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A12412 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT GARUDA ADHIMATRA INDONESIA OLEH PT ALAM SUTERA REALTY TBK LATAR BELAKANG 1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

PENTINGNYA SERTIFIKASI BAGI BUMN DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)

PENTINGNYA SERTIFIKASI BAGI BUMN DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Disampaikan pada Focus Group Discussion Kementerian BUMN Jakarta, 30 September 2015 PENTINGNYA SERTIFIKASI BAGI BUMN DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Dr. Ir. Sufrin Hannan, M.M. Direktur

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 29 BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Bursa Efek Indonesia (BEI) Bursa Efek merupakan sebuah pasar yang terorganisasi dimana para pialang melakukan transaksi jual beli surat berharga dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. telekomunikasi dan jaringan di wilayah indonesia. Secara umum kegiatan utama

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. telekomunikasi dan jaringan di wilayah indonesia. Secara umum kegiatan utama BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 3.1. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Telkom merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah indonesia. Secara umum kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tantangan Sektor Properti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tantangan Sektor Properti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Tantangan Sektor Properti Tempat tinggal yang layak merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Demikian pula di kota-kota besar, perumahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari alokasi belanja modal sebesar 216,1 triliun rupiah, sebesar 203,7 triliun

BAB I PENDAHULUAN. Dari alokasi belanja modal sebesar 216,1 triliun rupiah, sebesar 203,7 triliun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan belanja infrastruktur yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, pemerintah melakukan penambahan alokasi anggaran infrastruktur dalam Anggaran

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. manufaktur jembatan, dan konstruksi baja lainnya. 2. PN. SABANG MERAUKE dahulu Machinefabriek & Scheeepswerf NV.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. manufaktur jembatan, dan konstruksi baja lainnya. 2. PN. SABANG MERAUKE dahulu Machinefabriek & Scheeepswerf NV. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Barata Indonesia (Persero) merupakan sebuah perusahaan di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT. Barata Indonesia (Persero) didirikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan a. PT Bukit Darmo Property PT Bukit Darmo Property Tbk (dahulu PT Adhibaladika) didirikan 12

Lebih terperinci

BAB 1 PROYEK KONSTRUKSI

BAB 1 PROYEK KONSTRUKSI BAB 1 PROYEK KONSTRUKSI 1.1 Pendahuluan 1. Tujuan Instruksional a) Mengetahui pengertian umum mengenai proyek konstruksi: apakah proyek itu, siapa pengelolaan proyek? b) Mengetahui jenis-jenis proyek konstruksi

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TERKAIT DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DAN TRANSAKSI MATERIAL PT MODERNLAND REALTY Tbk

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TERKAIT DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DAN TRANSAKSI MATERIAL PT MODERNLAND REALTY Tbk KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TERKAIT DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DAN TRANSAKSI MATERIAL PT MODERNLAND REALTY Tbk INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI PENTING DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pilar penting dalam suatu perekonomian di

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pilar penting dalam suatu perekonomian di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan pilar penting dalam suatu perekonomian di Indonesia dan juga merupakan tempat bagi perusahaan dalam membiayai kegiatan perusahaan. Pada umumnya

Lebih terperinci

PT. ALAM ANNISA SEJAHTERA ABADI

PT. ALAM ANNISA SEJAHTERA ABADI PT. ALAM ANNISA SEJAHTERA ABADI Jl. Peralihan Sungai Begog, RT/RW 006/03, No.9, Jakarta Utara 14130. E-mail : info@ptaasa.com Phone : 021-4408484 www.ptaasa.com COMPANY PROFILE PROFIL PERUSAHAAN PT. ALAM

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK PT Indo Straits Tbk. Jakarta, 11 Desember 2015

PAPARAN PUBLIK PT Indo Straits Tbk. Jakarta, 11 Desember 2015 PAPARAN PUBLIK 2015 PT Indo Straits Tbk Jakarta, 11 Desember 2015 Gedung Graha Kirana Lantai 9 Ruang Rapat PT Indo Straits Tbk Jl. Yos Sudarso Kav. 88 Jakarta 13450 Visi dan Misi Perseroan Kinerja Perseroan

Lebih terperinci

SSIA MEMBUKUKAN PENDAPATAN SEBESAR Rp MILIAR DAN LABA BERSIH SEBESAR Rp 415 MILIAR UNTUK TAHUN BUKU Full Year 2014 Periode Tahun 2014

SSIA MEMBUKUKAN PENDAPATAN SEBESAR Rp MILIAR DAN LABA BERSIH SEBESAR Rp 415 MILIAR UNTUK TAHUN BUKU Full Year 2014 Periode Tahun 2014 Press Release SSIA MEMBUKUKAN PENDAPATAN SEBESAR Rp 4.464 MILIAR DAN LABA BERSIH SEBESAR Rp 415 MILIAR UNTUK TAHUN BUKU 2014 Financial Statement (Audited) Laporan Keuangan (Audited) Full Year 2014 Periode

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Penentuan Skenario Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Waskita Karya (Persero) Tbk karena perusahaan ini merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak

Lebih terperinci

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 22/KPPU-Pat/VIII/2016 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 22/KPPU-Pat/VIII/2016 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 22/KPPU-Pat/VIII/2016 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT GRAHA CIPTA KHARISMA OLEH PT AGUNG PODOMORO LAND TBK I. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern saat ini tidak bisa dilepaskan dari energi listrik.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern saat ini tidak bisa dilepaskan dari energi listrik. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Peningkatan kebutuhan tenaga listrik dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa energi listrik memiliki peran yang strategis dalam mendukung kehidupan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. LAMPIRI DJAYA ABADI

BAB II PROFIL PT. LAMPIRI DJAYA ABADI BAB II PROFIL PT. LAMPIRI DJAYA ABADI 2.1 Sejarah singkat Perusahaan Dari sekian banyak Negara berkembang, Indonesia di kenal sebagai salah satu Negara keunikan karena letak geografisnya, yang terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi pemerintah, sekaligus sarana bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan investasi.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II DATA PROYEK PADINA SOHO & RESIDENCE. penghubung antara dua provinsi, yaitu Tangerang dan Jakarta. Selain itu, jalan ini

BAB II DATA PROYEK PADINA SOHO & RESIDENCE. penghubung antara dua provinsi, yaitu Tangerang dan Jakarta. Selain itu, jalan ini BAB II DATA PROYEK PADINA SOHO & RESIDENCE 2.1 Latar Belakang Proyek Jalan Daan Mogot adalah lokasi yang strategis untuk didirikan bangunan yang berfungsi untuk tempat tinggal dan bisnis, karena jalan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2018 mendatang, Jakarta yang merupakan ibukota Indonesia akan menjadi salah satu tuan rumah diselenggarakannya Asian Games 2018. Pesta olahraga ini akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di Indonesia tidak hanya semata-mata dilakukan oleh PT PLN (Persero) saja, tetapi juga dilakukan

Lebih terperinci

PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk. Rabu, 24 April 2013 Hotel Aryaduta Jakarta

PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk. Rabu, 24 April 2013 Hotel Aryaduta Jakarta PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk PUBLIC EXPOSE 2013 Rabu, 24 April 2013 Hotel Aryaduta Jakarta AGENDA I. PROFIL PERSEROAN II. KEGIATAN USAHA PERSEROAN III. KINERJA KEUANGAN IV. LAIN-LAIN AGENDA I. PROFIL

Lebih terperinci

No. 17/ 11 /DKSP Jakarta, 1 Juni 2015 SURAT EDARAN. Perihal : Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

No. 17/ 11 /DKSP Jakarta, 1 Juni 2015 SURAT EDARAN. Perihal : Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia No. 17/ 11 /DKSP Jakarta, 1 Juni 2015 SURAT EDARAN Perihal : Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/3/PBI/2015

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2012 SERI E.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2012 SERI E.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2012 SERI E.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lokal maupun asing, Bali tentu saja harus memiliki berbagai infrastruktur dalam

BAB I PENDAHULUAN. lokal maupun asing, Bali tentu saja harus memiliki berbagai infrastruktur dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang digemari oleh wisatawan lokal maupun asing, Bali tentu saja harus memiliki berbagai infrastruktur dalam menunjang akomodasi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Dipomulyo Mas adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Dipomulyo Mas adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat PT. Dipomulyo Mas adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi yang berdiri pada tanggal 8 Mei 2004. Berkedudukan di Jl. Tulus Harapan B.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG IJIN USAHA JASA KONSTRUKSI

Lebih terperinci

BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO)

BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. Sejarah Perseroan Melalui PP No. 2 Tahun 1960 tepatnya pada tanggal 16 Januari 1960, Pemerintah Republik Indonesia menasionalisasikan semua perusahaan Belanda

Lebih terperinci

BAB II DATA PROYEK. Kota Tangerang termasuk kota yang memiliki posisi letak strategis yang

BAB II DATA PROYEK. Kota Tangerang termasuk kota yang memiliki posisi letak strategis yang BAB II DATA PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Kota Tangerang termasuk kota yang memiliki posisi letak strategis yang dapat mendukung berbagai jenis kegiatan bisnis dan perdagangan. Kota yang berbatasan

Lebih terperinci

KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

KONTRAK KERJA KONSTRUKSI KONTRAK KERJA KONSTRUKSI A. DEFINISI KONTRAK KONSTRUKSI Adalah dokumen yang mempunyai kekuatan hukum yang memuat persetujuan bersama secara sukarela antara pihak kesatu dan pihak kedua. Pihak kesatu berjanji

Lebih terperinci