BAB I PENDAHULUAN. 1. Bentuk, Bidang, dan perkembangan Usaha. ingin dihasilkan. Pilihan ditentukan, diantaranya oleh kemampuan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1. Bentuk, Bidang, dan perkembangan Usaha. ingin dihasilkan. Pilihan ditentukan, diantaranya oleh kemampuan"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1. Bentuk, Bidang, dan perkembangan Usaha 1.1 Bentuk Usaha Apabila seseorang atau sekelompok orang ingin mendirikan perusahaan, ada dua hal yang perlu diputuskan, yaitu dalam bidang dan wadah apa perusahaan akan didirikan. Ini berhubungan dengan produksi atau perencanaan yang ingin dihasilkan. Pilihan ditentukan, diantaranya oleh kemampuan manajemen dan besarnya kebutuhan masyarakat akan hasil tersebut. Apabila didasarkan atas kegiatan utama dijalankan, secara garis besar jenis perusahaan dapat digolongkan menjadi : (a) Perusahaan jasa, (b) Perusahaan kontraktor (Kontruksi), (c) Perusahaan dagang. Pada laporan magang ini, penulis akan membahas tentang perusahaan kontraktor (kontruksi) PT. WASKITA KARYA (PERSERO) bergerak dibidang kontraktor (kontruksi). Bentuk usaha perusahan ini adalah Perseroan Terbatas (PT.). Pada awal berdirinya perusahaan ini sudah berbentuk sebagai perusahaan yang berupa PT. (Perseroan terbatas). stablished di 1 Januari 1961 Waskita Karya adalah salah satu perusahaan (BUMN) terkemuka di Indonesia yang memainkan peran utama dalam pembangunan negara. Berasal dari sebuah perusahaan Belanda bernama "Volker Maatschappij NV Aannemings", yang diambil alih berdasarkan Keputusan Pemerintah No.62/1961, Waskita Karya awalnya berpartisipasi dalam 1

2 perkembangan air yang terkait termasuk reklamasi, pengerukan tanah serta bendungan maupun pelabuhan untuk melakukan pelayaran dari suatu tempat ke tempat lain dan irigasi. Sejak 1973, Namun, status hukum Waskita Karya yang telah diubah menjadi "Persero" PT. Waskita Karya, dengan summon lebih akrab "Waskita". Sejak saat itu, perusahaan mulai mengembangkan usahanya sebagai kontraktor umum terlibat dalam jangkauan yang lebih luas dari kegiatan konstruksi termasuk jalan raya, jembatan, pelabuhan, bandara, bangunan, tanaman pembuangan limbah, pabrik semen, pabrik dan fasilitas industri lainnya. Pada tahun 1980, PT. Waskita Karya mulai melakukan berbagai proyek dengan melibatkan beberapa alat teknologi yang sudah canggih. Transfer teknologi dilakukan melalui aliansi bisnis dalam bentuk kerjasama operasi dan joint venture dengan perusahaan asing terkemuka. Prestasi yang luar biasa serta bukti signifikan adalah membangun bandara kebanggaan nasional yaitu bandara Soekarno-Hatta, Reaktor Serbaguna Siwabessy, dan Muara Karang PLTU serta fasilitas pembangunan yang ada di Jakarta. 1.2 BIDANG USAHA Bidang usaha PT. Waskita Karya bergerak di bidang kontraktor (kontruksi) dan bidang lainnya yang berkaitan dengan pembangunan Negara. Memasuki pada tahun 1990, Waskita telah menyelesaikan banyak bangunan bertingkat dengan reputasi baik diterima seperti BNI City (bangunan tertinggi di Indonesia), Bank Indonesia. 2

3 Bangunan Kantor, Graha Niaga Tower, Mandiri Plaza Tower, Shangri-La Hotel dan beberapa apartemen bertingkat bangunan di Jakarta dan sekitar kota-kota lainnya Waskita telah mencapai kinerja dibedakan dalam pembangunan panjang pra-stres jembatan bentang beton yang menggunakan sistem kantilever bebas dengan berhasil menyelesaikan tiga jembatan: Raja Mandala, Rantau Berangin, dan Barelang IV. Prestasi besar menggunakan teknologi serupa telah dicapai dalam pembangunan jalan "Pasteur-Cikapayang-Surapati" ditinggikan dan jembatan cable stayed di Bandung Kisah sukses yang sama juga dicapai dalam pembangunan bendungan besar beberapa seperti Pondok, Grogkak, Tilong., Gapit, dan Sumi, yang selesai lebih cepat dari jadwal dengan kualitas memuaskan Berbagai Penghargaan yang diperoleh PT.Waskita Karya PT.Waskita memperoleh penghargaan sertifikasi ISO 9002:1994 pada bulan November 1995, yang menjadi pengakuan internasional meyakinkan tentang Sistem Manajemen Mutu ISO dilaksanakan oleh perusahaan dan titik awal menuju era global kompetisi. Pada bulan November 2009, Waskita telah berhasil memperbarui Sistem Manajemen Mutu dan mampu mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008. Ini menjadi indikasi yang kuat tentang bagaimana perusahaan memahami dan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan. 3

4 1.3 Perkembangan Usaha Dalam usaha untuk mencapai tujuan secara efisien, maka diperlukannya suatu struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi yang baik adalah suatu susunan dan hubungan antara bagian-bagian dalam perusahaan. Struktur organisasi suatu perusahaan belum tentu tepat bagi perusahaan lain. Hal ini disebabkan karena perbedaan jenis, luas perusahaan, jumlah proyek perusahaan dan sebagainya. Dengan adanya struktur organisasi, maka pembagian tugas, tanggung jawab, maupun wewenang dari atasan kepada para bawahan akan terlihat jelas, sehingga alur pembagian tugas dan tanggung jawab serta wewenang akan dapat terkontrol dengan baik, maka kinerja antara masing-masing divisi maupun sub divisi pun menjadi saling mendukung. Selama krisis ekonomi yang melanda beberapa daerah di dunia pada tahun 1997,Perusahaan yang tidak terhitung khususnya dalam bidang industri konstruksi menderita kerugian besar dan didorong ke dalam kebangkrutan. namun, PT.Waskita Karya merupakan satu-satunya yang memiliki daya tahan dan kekuatan untuk bertahan hidup melalui krisis parah tersebut. Dengan menggunakan implementasi strategi yang tepat, sistem manajemen, dan adanya struktur organisasi merupakan bukti bukti yang kuat kalau PT. Waskita Karya dapat menahan semua cobaan di saat kondisi sulit. Mereka juga memiliki moto perusahaan yaitu "Onward through high quality performance" yang telah ditanam di hati dan pikiran semua orang yang bekerja di perusahaan. Hal ini menghasilkan motivasi yang kuat dalam kehidupan kerja orang-orang yang selalu bersedia untuk memberikan kinerja terbaik dari mereka untuk kemajuan 4

5 perusahaan. Dengan segala cara tingkat kepercayaan untuk tumbuh menjadi perusahaan besar dan kuat berkembang di era globalisasi dan otonomi daerah, PT. Waskita Karya mengakui perlunya untuk melakukan konsolidasi dan introspeksi melalui tindakan nyata. Untuk memungkinkan memberikan orientasi yang jelas dalam menentukan tujuan perusahaan dalam memasuki milenium ketiga, PT. Waskita Karya telah dirumuskan visi, misi, filosofi kerja, dan budaya perusahaan yang telah menjadi milik perusahaan selama lebih dari lima belas tahun. Adapun PT.Waskita karya mempunyai tugas-tugas pokok yang harus dijalankan dan diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan yaitu : A. Menyelesaikan setiap pembangunan-pembangunan gedung bertingkat. B. Jalan tol. C. Bendungan. D. Serta bandara dalam waktu yang telah ditentukan oleh kedua belah pihak. PT. Waskita Karya dalam menyelesaikan proyek-proyek yang dikerjakan selalu mengutamakan kualitas dan mutu. Sesuai dengan visi dan misi PT.Waskita karya. Visi dan Misi PT.Waskita Karya PT. Waskita Karya memiliki visi dan misi yang sangat dijunjung tinggi Visi PT. Waskita Karya Untuk menjadi perusahaan terkemuka dalam bidang industrikonstruksi. 5

6 Perseroan diarahkan untuk mencapai posisi tiga besar dalam pencapaian pangsa nasional, serta mengembangkan bisnis baru yang terkait dengan bisnis industri konstruksi. Misi PT. Waskita Karya Untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui kualitas tinggi dan daya saing produk konstruksi dan jasa. Peningkatan kinerja perusahaan secara berkesinambungan menjadi tolak ukur utama, sementara produk dan jasa dihasilkan sesuai standar mutu, waktu dan biaya, serta memperdulikan keselamatan kerja dan lingkungan, pengembangan sumber daya, dan kesejahteraan karyawan. 1.4 TUJUAN DARI RUANG LINGKUP UNIT KERJA Tujuan Unit Kerja Setiap perusahaan mengadakan kegiatan pasti telah menetapkan suatu tujuan yang telah direncanakan dengan matang. Dengan adanya penetapan tujuan yang jelas dan tegas, maka dapat mengarahkan perusahaan dengan baik sehingga dapat diharapkan dengan berjalannya rencana tersebut, maka perusahaan akan memperoleh hasilnya yaitu keuntungan laba dan dapat memperoleh pelanggan atau klien yang diharapkan dari perusahaan tersebut. PT. Waskita Karya memegang peranan yang sangat penting peran utama dalam pembangunan Negara. Dengan semakin mudahnya bagi kita berpergian di dalam negeri, pada saat produk dan jasa kontruksi yang 6

7 dikonsumsi masyarakat bukan hanya sebagai pemuas kebutuhan saja tetapi merupakan mode bagi pemakainya, di Waskita Karya sebagai salah satu dari industry kontruksi berusaha memenuhi kebutuhan terhadapan pembangunan-pembangunan, proyek-proyek yang dikerjakan. Adapun tujuan dari diadakan kegiatan unit kerja KSDM (keuangan dan sumber daya manusia) yaitu member kontribusi yang paling optimal untuk mendukung pencapaian target perusahaan, melalui sumber daya manusia. Untuk itu tugas KSDM (keuangan dan sumber daya manusia) mendapatkan staff kerja yang kompeten sesuai dengan bidangnya agar dapat mengisi tempat dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan. KSDM (keuangan dan sumber daya manusia) pun harus menjalankan fungsi-fungsi managerial, dalam hal ini dipergunakan metode POAC, yaitu sebagai berikut. a. Planning (perencanaan) yang berarti memikirkan kegiatankegiatan mereka sebelum dilaksanakan. b. Organization (pengorganisasian) yang berarti mengkoordinasikan sumber daya manusia dan material organisasi. c. Actuating (Melaksanakan/meng-implementasikan) yang berarti bahwa tidak melakukan kegiatannya sendiri tetapi menyelesaikan tugas-tugas esensial melalui orang lain. d. Controlling (Pengawasan/pengendalian) yang berarti berusaha untuk menjamin bahwa organisasi bergerak ke arah tujuannnya. 7

8 1.4.2 Ruang Lingkup Unit Kerja Ruang lingkup pekerjaan di unit kerja KSDM (keuangan dan sumber daya manusia) mulai dari menyeleksi karyawan sampai karyawan tersebut diangkat menjadi pegawai hingga karyawan tersebut di PHK, meng-input data data penting, tidak penting dan data masuk maupun keluar serta penga-arsippan data. Ruang lingkup KSDM (keuangan dan sumber daya manusia) antara lain sebagai berikut : A. Pengembangan Organisasi (organization Development) B. Perencanaan Tenaga Kerja (Manpower Planning) C. Perekrutan (Recruitment) D. Orientasi / Pengenalan Tempat Kerja (Induction) E. Pengembangan SDM (Training) F. Pemeliharaan Hubungan Ketenagakerjaan (Industrial Relation) G. Imbal jasa dan Isentif tambahan (Compensation & Benefit) H. Perencanaan dan pengembangan karir (Career Plan & Navigation) I. Pemberian Penghargaan dan Sanksi ( Rewards & Punishment ) J. Pemutusan Hubungan Kerja. Pada hakikatnya, KSDM (keuangan dan sumber daya manusia) adalah kegiatan melakukan pencatatan untuk segala sesuatu yang terjadi dalam kantor untuk digunakan sebagai bahan keterangan bagi pimpinan. 8

9 Surat memegang peranan penting dalam organisasi kantor karena ternyata tidak hanya berfungsi sebagai alat tata usaha kantor, melainkan juga berfungsi sebagai alat dan bukti komunikasi atau informasi. Berbicara tentang surat, maka dapat kita tinjau melalui jenis surat : A. Surat Dinas B. Nota Dinas C. Memorandum (memo) D. Surat pengantar E. Surat Kawat F. Surat edaran G. Surat keputusan H. Surat undangan untuk ke perusahaan lain I. Surat Intruksi J. Surat Tugas K. Surat Pengumuman. Secara Garis besar KSDM (keuangan dan sumber daya manusia) mempunyai 3 pokok peranan sebagai berikut : a. Melayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan dari sesuatu organisasi b. Menyediakan keterangan-keterangan bagi pimpinan organisasi itu untuk membuat keputusan atau melakukan tindakan yang tepat. 9

10 c. Membantu kelancaran perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan. 1.5 Hubungan Kerja Dengan Unit lain Hubungan kerja dengan unit lainnya PT.Waskita Karya (Proyek Manhattan Square, Tb.Simatupang) terjalin sangat baik dan efektif kalau dilihat dari bidang usaha yang susunan kerjanya semua sangat mendukung. Adapun penulis akan membahas sepintas mengenai hubungan kerja bagian KSDM (keuangan dan sumber daya manusia) dengan sub-sub lainnya. 1. Kesektariatan/Sekretaris Bidang ini merencanakan serta mengatur seluruh kegiatan di PT. Waskita Karya, Proyek Manhattan Square dalam hal peng-arsippan data data, meng-korepondensikan surat masuk maupun surat keluar untuk disebarkan atau diberitahukan kepada staff yang lain. Serta meng-input data. 2. Sumber daya Manusia (Kepegawaian) Bidang ini merencanakan pada perekrutan, pengangkatan pegawai, pengadaan karyawan dan mengurusi pegawai sampai di PHK. 3. Dinas Akuntansi Keuangan (Financial Accounting) Bidang ini merencanakan program kerja, rencana kegiatan dan anggaran finance division serta mengelola dan mengendalikan keuangan perusahaan (Proyek Manhattan Square), mengarahkan pelaksanaan kegiatan accounting dan material accounting. 10

11 1.6 Tujuan Magang dan penulisan laporan Tujuan Magang 1. Untuk langsung mengenal berbagai aktivitas, persoalan dan kendala yang ada di dalam dunia kerja. 2. Untuk memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswamahasiswi 3. Untuk persiapan keterampilan kerja mahasiswa-mahasiswi yang nantinya akan memasuki dunia kerja dan untuk menambah wawasan serta pengetahuan tentang dunia kerja yang sesungguhnya. 4. Untuk sarana penulisan laporan Tugas akhir penulis 5. Untuk mengembangkan diri dengan adanya praktek untuk mengetahui potensi yang ada sesuai dengan bidang yang dikuasainya didalam diri mahasiswa tersebut. 6. Melatih mahasiswa dalam hal bersosialisasi, beradaptasi, bertanggung jawab,disiplin diri, bekerja sama di dalam lingkungan kerja nantinya. 7. untuk memberikan peluang lebih awal bagi mahasiswa untuk memperoleh tempat kerja setelah mahasiswa menyelesaikan studinya. 11

12 1.6.2 Tujuan Penulisan Laporan Tujuan penulisan laporan yang dilakukan : 1. Melatih mahasiswa untuk mengkristalisasikan pengalamannya pada praktek kerja yang dikaitkan dan dipadukan dengan teori yang telah diserap selama perkuliahan. 2. Untuk menerapkan antara teori yang di ajari selama perkuliahan dengan kondisi dunia kerja yang sesungguhnya. 3. Untuk mengetahui sejauh mana usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan di PT. Waskita karya 4. Menyeimbangkan antara kemampuan berkomunikasi secara lisan dengan keterampilan berkomunikasi melalui tulisan. 5. Untuk menerapkan antara teori yang diajari selama perkuliahan dengan kondisi dunia kerja yang sesungguhnya. 12

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkemuka di Indonesia yang memainkan peran

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkemuka di Indonesia yang memainkan peran 45 BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah PT. Waskita Karya Didirikan pada tanggal 1 Januari 1961 PT. Waskita Karya merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkemuka di Indonesia yang memainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, Dan Perkembangan Usaha. wadah apa perusahaan didirikan. Ini berhubungan dengan produksi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, Dan Perkembangan Usaha. wadah apa perusahaan didirikan. Ini berhubungan dengan produksi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, Dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk usaha Apabila seseorang atau sekelompok orang ingin mendirikan perusahaan, ada dua hal yang perlu diputuskan, yaitu dalam bidang

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat, Visi, dan Misi Perusahaan Waskita Karya adalah salah satu Perusahaan Negara (PN) yang lahir dari sebuah perusahaan asing bernama

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan perkembangan Usaha

Bab I Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan perkembangan Usaha Bab I Pendahuluan 1.1 Bentuk, Bidang, dan perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Apabila seseorang atau sekelompok orang ingin mendirikan perusahaan, ada dua hal yang perlu di putuskan, yaitu dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wadah apa perusahaan akan didirikan. Ini berhubungan dengan produksi. perusahaan dagang (c) perusahaan manufaktur.

BAB I PENDAHULUAN. wadah apa perusahaan akan didirikan. Ini berhubungan dengan produksi. perusahaan dagang (c) perusahaan manufaktur. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1.Bentuk Usaha Apabila seseorang atau sekelompok orang ingin mendirikan perusahaan, ada dua hal yang perlu diputuskan, yaitu dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan. Gambar 1.1 Logo Perusahaan. Sumber: waskita.co.id

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan. Gambar 1.1 Logo Perusahaan. Sumber: waskita.co.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Gambar 1.1 Logo Perusahaan Sumber: waskita.co.id Didirikan pada 1 Januari 1961 Waskita Karya adalah salah satu BUMN terkemuka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. Apabila seseorang atau sekelompok orang ingin mendirikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. Apabila seseorang atau sekelompok orang ingin mendirikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Apabila seseorang atau sekelompok orang ingin mendirikan perusahaan, ada dua hal yang perlu diputuskan, yaitu dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran proses dan kegiatan suatu organisasi. Untuk menghadapi permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran proses dan kegiatan suatu organisasi. Untuk menghadapi permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan di dunia kerja pada saat sekarang ini, pengelolaan ketenagakerjaan semakin menentukan dalam berbagai hal untuk kelancaran proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, banyak ditemukan permasalahan yang menyebabkan perusahaan. sebagai sumber dayanya, tujuan perusahaan akan sulit tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, banyak ditemukan permasalahan yang menyebabkan perusahaan. sebagai sumber dayanya, tujuan perusahaan akan sulit tercapai. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka menghadapi era globalisasi saat ini dengan kondisi masyarakat sekarang, banyak ditemukan permasalahan yang menyebabkan perusahaan mengalami kegagalan,

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Objek penelitian yang akan diteliti adalah penerapan pengakuan pendapatan kontrak dengan menggunakan metode persentase penyelesaian berdasarkan pendekatan fisik

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. LAMPIRI DJAYA ABADI

BAB II PROFIL PT. LAMPIRI DJAYA ABADI BAB II PROFIL PT. LAMPIRI DJAYA ABADI 2.1 Sejarah singkat Perusahaan Dari sekian banyak Negara berkembang, Indonesia di kenal sebagai salah satu Negara keunikan karena letak geografisnya, yang terdiri

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sesuai dengan pendidikan yang didapat dari perkuliahan. Sehingga dengan

PENDAHULUAN. sesuai dengan pendidikan yang didapat dari perkuliahan. Sehingga dengan PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Memasuki era pasca industrial dan globalisasi berarti peralihan orientasi produksi ke orientasi Dalam pelaksanaan magang ini, mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui suatu proses yang panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. Dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. PAM JAYA adalah Badan Usaha Milik Daerah yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. PAM JAYA adalah Badan Usaha Milik Daerah yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PAM JAYA adalah Badan Usaha Milik Daerah yang berkedudukan di Propinsi DKI Jakarta. PAM JAYA dipimpin oleh seorang Direktur

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 53 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Nabatindah Sejahtera adalah sebuah perusahaan nasional yang resmi didirikan di Jakarta, sejak tanggal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini dirintis oleh suami istri Ngadiman di Jakarta. Maka tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Inti Everspring Indonesia adalah badan usaha yang didirikan berdasarkan peraturan perundang undangan Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT. PLN (Persero) adalah merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberikan kewenangan oleh Pemerintah dan diserahi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Penelitian dan Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Penelitian dan Gambaran Umum Objek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian dan Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan pembangunan di segala bidang semakin dirasakan, terutama di negara yang sedang berkembang, hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan taraf hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendirian perusahaan adalah untuk memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendirian perusahaan adalah untuk memperoleh laba BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan pendirian perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang optimal, sedangkan sasaran perusahaan yaitu menjamin kelangsungan hidup perusahaan melalui pertumbuhan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan Bab I Pendahuluan 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara Tahun 1961 berdasar Peraturan Pemerintah No. 240 tahun 1961, status

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan kehidupan lingkungan bisnis. Pada era informasi, lingkungan internal dan eksternal perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha PT.Global Systech Medika Bentuk Usaha PT.Global Systech Medika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha PT.Global Systech Medika Bentuk Usaha PT.Global Systech Medika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha PT.Global Systech Medika 1.1.1 Bentuk Usaha PT.Global Systech Medika PT. Global Systech Medika bergerak di bidang pendistribusian alat-alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era Globalisasi dan perubahan-perubahan ekonomi membawa dampak cukup besar bagi dunia bisnis di Indonesia. Persaingan domestik maupun internasional yang semakin ketat

Lebih terperinci

baru agar selalu menjadi yang terdepan.

baru agar selalu menjadi yang terdepan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Dalam pelaksanaan magang ini, mahasiswa mendapat kesempatan untuk menganalisa dunia kerja sebenarnya yang sesuai dengan pendidikan

Lebih terperinci

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan :

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan : Nama : Yohanna Enggasari Pertanyaan : 1. Definisikan manajemen dan organisasi serta mengapa manajemen diperlukan dalam sebuah organisasi? 2. Sebutkan fungsi fungsi manajemen dan berikan contoh kegiatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dibidang jasa konstruksi. Sejak berdiri tahun 1974, PT. Multi Structure telah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dibidang jasa konstruksi. Sejak berdiri tahun 1974, PT. Multi Structure telah BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT Multi Structure adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang jasa konstruksi. Sejak berdiri tahun 1974, PT. Multi Structure

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini semakin banyak pembangunan yang terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini semakin banyak pembangunan yang terus-menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini semakin banyak pembangunan yang terus-menerus dilakukan. Kebutuhan yang selalu meningkat membuat banyak orang yang ingin terus melakukan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lokal maupun asing, Bali tentu saja harus memiliki berbagai infrastruktur dalam

BAB I PENDAHULUAN. lokal maupun asing, Bali tentu saja harus memiliki berbagai infrastruktur dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang digemari oleh wisatawan lokal maupun asing, Bali tentu saja harus memiliki berbagai infrastruktur dalam menunjang akomodasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pencapaian berbagai sasaran, guna menunjang

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pencapaian berbagai sasaran, guna menunjang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jasa Konstruksi merupakan salah satu kegiatan bidang ekonomi yang mempunyai peranan penting dalam pencapaian berbagai sasaran, guna menunjang terwujudnya tujuan pembangunan

Lebih terperinci

KUISIONER. Ya Tidak Keterangan

KUISIONER. Ya Tidak Keterangan L1 KUISIONER Berikan tanda () pada jawaban yang dipilih Umum 1. Apakah selama ini dalam pengalaman Bapak/Ibu pernah terjadi pekerjaan yang sudah ditangani Bapak/Ibu ditangani juga oleh orang lain? 2. Apakah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Adhi Karya (Persero), Tbk Divisi Konstruksi VII merupakan cabang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Adhi Karya (Persero), Tbk Divisi Konstruksi VII merupakan cabang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan suatu perusahaan merupakan peran tenaga kerja sebagai Sumber Daya manusia (SDM) yang menjalankan segala macam aktifitas untuk kemajuan tempat kerjanya.

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Perencanaan Lapangan (Site Planning) Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana penunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah pembiayaan yang akan dibutuhkan dalam proses pembangunan tersebut. Salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. masalah pembiayaan yang akan dibutuhkan dalam proses pembangunan tersebut. Salah satu cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia mempunyai salah satu tujuan yaitu melaksanakan pembangunan nasional. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut yang harus diperhatikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi saat ini persoalan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi hadangan didalam industri konstruksi Indonesia menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN(MEA)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian sesuai dengan selera konsumen pelanggan Hansen

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian sesuai dengan selera konsumen pelanggan Hansen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dengan adanya era globalisasi, perkembangan perekonomian menjadi semakin berkembang, sehingga adanya partisipasi atau keikutsertaan dari masyarakat sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai prosedur untuk menjadi seorang pegawai ataupun karyawan di sebuah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai prosedur untuk menjadi seorang pegawai ataupun karyawan di sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dlihat dari fenomena yang ada, jumlah pencari kerja di Indonesia lebih banyak dibanding dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Lulusan mahasiswa dari Perguruan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan organisasi itu dapat berupa perbaikan pelayanan pelanggan, pemenuhan permintaan pasar, peningkatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Deskripsi PT Proxsis Manajemen Internasional

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Deskripsi PT Proxsis Manajemen Internasional 5 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Deskripsi PT Proxsis Manajemen Internasional PT Proxsis Manajemen Internasional merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi bisnis dan jasa. PT Proxsis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Garindo Mira Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor Mekanikal dan Elektrikal. Perusahaan ini didirikan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II Sumber: www.angkasapura2.co.id 1.1.1 Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Menurut Badan Pusat Statistik, tenaga kerja di Indonesia per bulan Februari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Menurut Badan Pusat Statistik, tenaga kerja di Indonesia per bulan Februari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Badan Pusat Statistik, tenaga kerja di Indonesia per bulan Februari tahun 2013 mencapai 114,1 juta orang dengan jumlah pekerja di sektor konstruksi sebesar

Lebih terperinci

Istilah-istilah yang digunakan dalam penerapan logika fuzzy adalah sebagai berikut (Ayuningtiyas et al, 2007):

Istilah-istilah yang digunakan dalam penerapan logika fuzzy adalah sebagai berikut (Ayuningtiyas et al, 2007): Logika fuzzy adalah suatu sistem logis pada suatu informasi logis yang bertujuan pada suatu formalisasi dari taksiran pemikiran. Tidak seperti logika klasik (boolean), logika fuzzy memiliki nilai yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. konsultasi, pelatihan, penilaian independen dan outsourcing untuk perbaikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. konsultasi, pelatihan, penilaian independen dan outsourcing untuk perbaikan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan PT Proxsis Manajemen Internasional merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi bisnis dan jasa. PT Proxsis Manajemen Internasional adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur atau jasa. Jika membicarakan mengenai sebuah bisnis maka ada

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur atau jasa. Jika membicarakan mengenai sebuah bisnis maka ada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin pesat mendorong berbagai sektor usaha untuk lebih maju dan berkembang. Tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan manusia tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan, sebagai badan usaha baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak dapat lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi

Lebih terperinci

Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penulangan beton dan formwork atau bekisting. Diantara ketiga komponen tersebut,

Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penulangan beton dan formwork atau bekisting. Diantara ketiga komponen tersebut, Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pekerjaan kontruksi beton, ada tiga komponen utama yang harus direncanakan dengan matang karena hal tersebut akan mempengaruhi keberhasilan suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka dalam menjalankan aktivitas-aktivitas seperti dalam dunia perkuliahan,

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka dalam menjalankan aktivitas-aktivitas seperti dalam dunia perkuliahan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Software sekarang ini dibutuhkan oleh masyarakat, hal ini untuk memudahkan mereka dalam menjalankan aktivitas-aktivitas seperti dalam dunia perkuliahan, perkantoran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek PT. PLN (Persero) Distribusi Labuan Bajo

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek PT. PLN (Persero) Distribusi Labuan Bajo 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Sarana kelistrikan di era globalisasi seperti sekarang ini sangat dibutuhkan. Perkembangan teknologi tak akan berjalan tanpa adanya listrik. Dalam hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Satuan Kementerian Daerah yang mempunyai kewenangan dan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. Satuan Kementerian Daerah yang mempunyai kewenangan dan tanggung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 Pasal 1, dalam suatu pemerintahan daerah terdapat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang merupakan satuan unit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerataan pembangunan belum dapat juga dinikmati oleh seluruh masyarakatnya terutama

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerataan pembangunan belum dapat juga dinikmati oleh seluruh masyarakatnya terutama 53 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara berkembang yang terdiri dari banyak sekali pulau. Tetapi pemerataan pembangunan belum dapat juga dinikmati oleh seluruh masyarakatnya

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung 35 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.288 Tahun 1992 (KEP 288/MEN/1992) ditetapkan sebagai Hari Jadi Departemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut Sumber Daya Manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut Sumber Daya Manusia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut Sumber Daya Manusia agar mampu menghasilkan karya yang lebih baik dan mampu bersaing dalam dunia kerja dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha-usaha peningkatan manajemen mengalami perkembangan ke arah penyempurnaan. Pada awalnya hanya terbatas dalam lingkup perusahaan kemudian berkembang ke luar perusahaan.

Lebih terperinci

ASPEK MANAJEMEN & ORGANISASI

ASPEK MANAJEMEN & ORGANISASI ASPEK MANAJEMEN & ORGANISASI Lingkup Manajemen Perencanaan (Planning) Fungsi Manajemen Pengorganisasian (Organizing) Pelaksanaan (Actuating) Goal/target usaha Pengawasan (Controlling) Lingkup Manajemen

Lebih terperinci

Kasus Terungkapnya Skandal PT. Waskita Karya. pelaksanaan implementasi Good Corporate Governance (GCG) BUMN,

Kasus Terungkapnya Skandal PT. Waskita Karya. pelaksanaan implementasi Good Corporate Governance (GCG) BUMN, Nama : Titin Kartini NPM : 14.06.1.0047 Kelas : Akuntansi C Kasus Terungkapnya Skandal PT. Waskita Karya Kasus : Terungkapnya skandal PT. Waskita Karya, salah satu BUMN Jasa Kontruksi yang diduga melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dan persaingan antar perusahaan pada masa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dan persaingan antar perusahaan pada masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dan persaingan antar perusahaan pada masa sekarang ini semakin ketat. Hal tersebut akan berdampak pada pelanggan, persaingan usaha dan perubahan.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Mangkunegara (2002) menyatakan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah sebagai suatu pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Proyek

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Proyek BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proyek Pembangunan di Indonesia semakin berkembang seiring bertambahnya populasi manusia dan kemajuan teknologi. Pembangunan pada berbagai sektor seperti jalan tol,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Proyek Konstruksi Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya terbatas, untuk melaksanakan suatu kegiatan yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tantangan globalisasi yang dihadapi dunia tidak dapat dihindari baik dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tantangan globalisasi yang dihadapi dunia tidak dapat dihindari baik dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tantangan globalisasi yang dihadapi dunia tidak dapat dihindari baik dari sektor pemerintah maupun swasta, sehingga semua pihak dituntut untuk mempersiapkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. beralamat Jl. HR. Soebrantas Blok A No. 38 Komplek Ruko Mertopolitan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. beralamat Jl. HR. Soebrantas Blok A No. 38 Komplek Ruko Mertopolitan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Umum PT. Indoperti Harmonis PT. Indoperti Harmonis adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penyediaan properti pembangunan dan developer. Saham ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hambatan. Keterbukaan ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. hambatan. Keterbukaan ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi memiliki tiga ciri utama, yaitu: kebebasan, keterbukaan, dan integrasi global (Budiono, 2008:1). Kebebasan merupakan ciri di mana suatu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia terjadi sejak awal abad

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. LAPI GANESHATAMA CONSULTING ( PT. LAPI GTC) berdiri

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. LAPI GANESHATAMA CONSULTING ( PT. LAPI GTC) berdiri BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. LAPI GANESHATAMA CONSULTING ( PT. LAPI GTC) berdiri pada tanggal 13 maret 1992 sebagai satuan usaha dari yayasan LAPI ITB. Kemudian mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perekonomian di Indonesia mengalami perubahan ke arah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perekonomian di Indonesia mengalami perubahan ke arah yang lebih 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pertumbuhan perekonomian di Indonesia mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Perkembangan segi perekonomian di Indonesia saat ini dapat dirasakan dari tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perekonomian yang berkembang saat ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perekonomian yang berkembang saat ini mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia perekonomian yang berkembang saat ini mendorong perusahaan manufaktur maupun jasa untuk saling bersaing dalam usaha untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. juga dituntut untuk memberikan kualitas yang terbaik dalam produk maupun jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. juga dituntut untuk memberikan kualitas yang terbaik dalam produk maupun jasa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini membuat persaingan semakin ketat antar perusahaan yang ada di dunia. Segala upaya dilakukan untuk menjadi

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Sistem organisasi atau struktur organisasi merupakan bagian dari manajemen atau pengelolaan proyek untuk mendapatkan keuntungan dan tercapainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Bentuk, Bidang, dan perkembangan Instansi. Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998 dan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Bentuk, Bidang, dan perkembangan Instansi. Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998 dan BAB I PENDAHULUAN 1. Bentuk, Bidang, dan perkembangan Instansi 1.1.1 Sejarah Instansi Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998 dan berdirinya kabinet Reformasi dibawah pemerintahan Abdul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Di era globalisasi saat ini, terutama di Indonesia pembangunan semakin ditingkatkan di segala bidang, tidak terkecuali pembangunan industri dan ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. kontraktor pekerjaan jaringan Telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. kontraktor pekerjaan jaringan Telekomunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT. Technology Karya Mandiri didirikan pada tanggal 18 Maret 2009 dengan pengesahan Akte Pendirian Nomor : 08, oleh Notaris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan bisnis pada perusahaan manufaktur merupakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan bisnis pada perusahaan manufaktur merupakan sesuatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan bisnis pada perusahaan manufaktur merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari, Tingkat persaingan bisnis akan makin meningkat dengan adanya

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #5

Pembahasan Materi #5 1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Latar Belakang Kunci Sukses SCM Manajemen Logistik Fungsi dan Kegunaan Pengendalian Logistik Konvensional dan Logistik Mengelola Jaringan SC Strategi Proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tentu akan memenangkan persaingan itu. memiliki kemampuan sesuai dengan kualifikasi yang diharapkan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. yang tentu akan memenangkan persaingan itu. memiliki kemampuan sesuai dengan kualifikasi yang diharapkan tersebut, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia yang kini telah memasuki era global, memunculkan beberapa akibat, diantara akibat yang dapat kita lihat jelas adalah dalam segi perekonomian. Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk Usaha PT. Karya Sarana Cipta Mandiri

BAB I PENDAHULUAN Bentuk Usaha PT. Karya Sarana Cipta Mandiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Karya Sarana Cipta Mandiri PT. Karya Sarana Cipta Mandiri atau lebih dikenal dengan sebutan KSCM, berdiri sejak 14 Juni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini memunculkan persaingan yang begitu ketat dalam dunia bisnis. Perusahaan yang dulu hanya bersaing di tingkat lokal, regional atau

Lebih terperinci

Kualitas kualitas Penting seorang Juara

Kualitas kualitas Penting seorang Juara Kualitas kualitas Penting seorang Juara 1. Kemampuan Komunikasi 4,69 2. Kejujuran/Integritas 4,59 3. Kemampuan bekerjasama 4,54 4. Kemampuan interpersonal 4,5 5. Beretika 4,46 6. Motivasi/Inisiatif 442

Lebih terperinci

Perusahaan yang berorientasi pada karir semacam ini akan

Perusahaan yang berorientasi pada karir semacam ini akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompetisi global yang semakin intensif, deregulasi dan kemajuan mencetuskan suatu ide - ide perubahan, yang telah membuat banyak perusahaan tidak bisa bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan pembangunannya. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di Indonesia yang sedang dikerjakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha di indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha di indonesia mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan dunia usaha di indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin bertambahnya jumlah perusahaan baik di bidang

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI AKUNTANSI TAHUN 2016

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI AKUNTANSI TAHUN 2016 RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI AKUNTANSI TAHUN 2016 PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUSI RAWAS LUBUKLINGGAU TAHUN 2016 i PENGANTAR Rencana Operasional (Renop) Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perubahan zaman yang begitu cepat, setiap instansi / perusahaan otomatis harus siap menghadapinya, karena kalau tidak siap perusahaan akan sulit untuk dapat bersaing,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT. Putra Salfan merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT. Putra Salfan merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah singkat PT. Putra Salfan. PT. Putra Salfan merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang kontraktor yang yang didirikan tanggal 15 Desember 1994. Dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pembuatan model kompetensi ini merupakan salah satu usaha untuk membantu manajemen Camar Resources Canada Inc. dalam mengelola SDM dengan professional yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menghadapai era persaingan global, setiap perusahaan harus menghadapi persaingan ketat dengan perusahaan-perusahaan dari seluruh dunia. Meningkatnya intensitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Kerja Praktik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Kerja Praktik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Kerja Praktik Sebagai sumber daya manusia kita dituntut untuk mempunyai keahlian, pengalaman dan kepekaan dalam mengatasi dan menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, termasuk satuan pendidikan menengah kejuruan yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Kualitas merupakan salah satu tujuan dan sekaligus indikator kesuksesan suatu pekerjaan konstruksi terutama oleh pemilik proyek terhadap produk dan jasa layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan UUD 1945 alinea 4 yaitu, memajukan kesejahteraan umum. Agar tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan UUD 1945 alinea 4 yaitu, memajukan kesejahteraan umum. Agar tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan nasional dari negara Republik Indonesia dapat dilihat di dalam pembukaan UUD 1945 alinea 4 yaitu, memajukan kesejahteraan umum. Agar tujuan tersebut

Lebih terperinci

COMPANY PROFILE COURSE SCHEDULE

COMPANY PROFILE COURSE SCHEDULE LEGAL & GENERAL MANAGEMENT REGULAR TRAINING IN-HOUSE TRAINING PELATIHAN PURNA KARYA 2017 H U M A N R ESOURCE M A N AG E M E N T MARKERTING MANAGEMENT FINANCIAL STRATEGIC MANAGEMENT LEGAL ASPECT O P E R

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan yang terjadi di dunia bisnis telah memasuki perdagangan bebas dimana pesaing asing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Penelitian. Dunia bisnis di Indonesia mengalami kemunduran setelah terjadi krisis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Penelitian. Dunia bisnis di Indonesia mengalami kemunduran setelah terjadi krisis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Dunia bisnis di Indonesia mengalami kemunduran setelah terjadi krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997. Dampak yang ditimbulkan dari krisis tersebut diantaranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlengkapan, dan asset finansial merupakan sumber daya yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. perlengkapan, dan asset finansial merupakan sumber daya yang dibutuhkan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Setiap organisasi mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber dayanya yang ada. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan memiliki beberapa fungsi penting yang menunjang kegiatan-kegiatan yang ada. Dalam rangka mencapai visi dan misi tertentu, suatu perusahaan memiliki

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. (Persero) Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. (Persero) Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1. Pengenalan Magang Penulis memulai praktek kerja lapangan atau magang pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta dimulai pada tanggal 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didirikan pada 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlansch Indische Portland

BAB I PENDAHULUAN. didirikan pada 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlansch Indische Portland BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Semen Padang merupakan pabrik semen tertua di Indonesia yang didirikan pada 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlansch Indische Portland Cemen Maatschappij (NV NIPCM).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, telah mendorong perusahaan-perusahaan yang ada untuk

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, telah mendorong perusahaan-perusahaan yang ada untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ekonomi dan perkembangan IPTEK sekarang ini, telah mendorong perusahaan-perusahaan yang ada untuk memasuki lingkungan bisnis yang berbeda

Lebih terperinci