Perubahan Peranan Asisten Dalam Pelaksanaan Blended Learning Pada Praktikum Mekatronika

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perubahan Peranan Asisten Dalam Pelaksanaan Blended Learning Pada Praktikum Mekatronika"

Transkripsi

1 Perubahan Peranan Asisten Dalam Pelaksanaan Blended Learning Pada Praktikum Mekatronika Agung Nugroho Adi Program Studi Teknik Mesin Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Jl. Kaliurang Km. 14 Sleman Yogyakarta Abstrak Selama ini metode pembelajaran yang dilaksanakan pada Praktikum Mekatronika adalah metode konvensional yang lebih banyak porsinya pada proses penjelasan topik bahasan dan tutorial oleh asisten. Dari evaluasi pelaksanaan praktikum sebelumnya diindikasikan terdapat beberapa masalah, antara lain kurangnya interaksi dua arah antara asisten dengan praktikan, kurangnya umpan balik yang diterima oleh praktikan, serta kemampuan praktikan dan asisten yang bervariasi. Untuk menanggulangi masalah-masalah tersebut maka dikembangkan metode pembelajaran baru berupa blended learning. Pada semester genap tahun akademik 2013/2014 pelaksanaan Praktikum Mekatronika dibagi menjadi dua yaitu kelas yang menerapkan blended learning sebagai kelas uji coba dan kelas yang menerapkan metode pembelajaran konvensional sebagai kelas kontrol. Penerapan blended learning pada Praktikum Mekatronika dilakukan dengan mengeluarkan sesi penjelasan asisten dari waktu pelaksanaan praktikum, pemanfaatan multimedia dalam penyampaian materi praktikum, serta penggunaan teknologi e-quiz. Perubahan metode pembelajaran tersebut tentunya menuntut perubahan peranan asisten dalam membantu praktikan menyelesaikan tugas praktikum. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa pelaksanaan blended learning menuntut perubahan peranan asisten. Pada metode konvensional asisten lebih banyak berperan sebagai pengajar sedangkan pada metode blended learning asisten harus dapat menyeimbangkan peranan sebagai fasilitator, konsultan, dan assesor. Hasil kuisioner menunjukkan praktikan yang menjalani metode bended learning memberikan apresiasi dan respek yang lebih tinggi kepada asisten dibandingkan dengan metode konvensional. Hasil dari penelitian ini sangat penting untuk mengidentifikasi kemampuan asisten yang diperlukan dalam pelaksanaan blended learning sebagai persiapan pelaksanaan praktikum mendatang. Kata kunci: blended learning, Praktikum Mekatronika, peranan asisten Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan pengaruh yang besar pada proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan pesatnya perkembangan e-learning. E- learning atau yang diterjemahkan sebagai E-Pembelajaran merupakan proses pembelajaran

2 yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara efektif untuk memperoleh capaian pembelajaran (learning outcomes) sesuai dengan yang telah direncanakan (Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dikti, 2012). Pemanfaatan media pembelajaran e-learning membuka peluang untuk membangun proses pembelajaran yang lebih menarik dan lebih fleksibel serta tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Banyak orang mengira bahwa penerapan e-learning akan menihilkan peranan pengajar dalam proses pembelajaran karena banyak peranan pengajar yang akan digantikan oleh perangkat elektronik digital, seperti komputer atau gawai (gadget) lainnya. Sesungguhnya dalam e- learning pengajar masih berperan besar dalam proses pembelajaran, bahkan dimungkinkan terdapat peranan baru yang harus diakukan oleh pengajar dibandingkan dengan yang dilakukan pengajar pada proses pembelajaran konvensional yang biasanya didominasi tatap muka. Tulisan ini membahas tentang perubahan peranan pengajar, dalam hal ini asisten praktikum, dalam pelaksanaan blended learning sebagai salah satu jenis e-learning yang diterapkan pada Praktikum Mekatronika di Program Studi Teknik Mesin Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (selanjutnya disingkat PSTM). Mekatronika adalah salah satu cabang dari bidang teknik mesin yang mempelajari tentang integrasi dari sistem mekanik dan elektronik yang dikendalikan dengan komputer dan dimanfaatkan pada produk maupun proses produksi (Adi, 2010). Praktikum Mekatronika adalah salah satu mata kuliah yang dipelajari oleh mahasiswa di semester 4. Praktikum ini memiliki bobot 1 SKS dengan capaian pembelajaran berupa kemampuan peserta praktikum dalam menyusun antarmuka kontroler dengan peranti mekatronika lainnya serta memprogramnya dalam suatu sistem mekatronika sederhana. Blended learning, yang mulai digunakan pada pelaksanaan Praktikum Mekatronika yang diselenggarakan oleh PSTM pada semester genap tahun akademik 2013/2014, adalah salah satu metode yang digunakan dalam penerapan e-learning. Secara umum blended learning memiliki makna proses pembelajaran yang mengkombinasikan beberapa metode pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran (Horton, 2006). Dalam tulisan ini blended learning dimaknakan secara khusus yaitu sistem pembelajaran yang mengkombinasikan antara teknologi penunjang aktifitas instruksional seperti videotape, CD/DVD-ROM, media berbasis web, maupun film dengan aktivitas pembelajaran tatap muka (Driscoll, 2002). Metode Penelitian Pada semester genap tahun akademik 2013/2014 pelaksanaan Praktikum Mekatronika dibagi menjadi dua yaitu kelas yang menerapkan blended learning sebagai kelas uji coba dan kelas yang menerapkan metode pembelajaran konvensional sebagai kelas kontrol. uji coba berjumlah dua kelas dengan masing-masing terdiri dari enam praktikan, sehingga total terdapat 12 praktikan dalam kelas uji coba. Tujuh kelas lainnya adalah kelas uji coba dengan masing-masing kelas terdiri dari praktikan berjumlah antara 8 sampai 12 praktikan, dengan total 81 praktikan dalam kelas kontrol. Pada kelas kontrol diterapkan metode pembelajaran konvensional seperti yang umumnya dilaksanakan pada Praktikum Mekatronika pada periode sebelumnya maupun praktikum lain di lingkungan PSTM. Sebelum masa praktikum dimulai masing-masing praktikan memperoleh buku modul petunjuk praktikum. Di awal sesi pelaksanaan praktikum dilakukan

3 pre-tes secara tertulis yang dinilai oleh asisten dan nilainya dimasukkan dalam komponen nilai akhir. Berikutnya asisten menjelaskan pengantar topik pembahasan praktikum yang dilanjutkan dengan pelaksanaan tutorial, yaitu asisten mencontohkan dan praktikan mengikuti contoh yang diberikan menggunakan perangkat praktik masing-masing. Setelah tutorial selesai dilanjutkan dengan latihan sesuai tugas yang diberikan dalam modul. Dalam sesi latihan asisten siap sedia untuk menjawab pertanyaan praktikan terkait dengan kesulitan yang dihadapi praktikan. Selama pelaksanaan praktikum asisten lebih banyak berperan sebagai pengajar, yaitu menyampaikan topik pembahasan praktikum dan memberikan contoh saat tutorial. Di akhir masa praktikum seluruh praktikan akan melaksanakan responsi berupa praktik sesuai dengan materi praktikan. Setelah responsi berakhir dilakukan rekapitulasi nilai untuk penentuan nilai akhir. Komponen penilaian praktikum terdiri dari nilai pre-tes, penilaian keaktifan saat praktikum, serta penilaian kemampuan praktikan saat responsi. Setelah masa praktikum selesai dilaksanakan evaluasi antara Kepala Laboratorium dengan tim asisten untuk membahas kekurangan yang terjadi saat pelaksanaan praktikum dan pencegahannya. Dari evaluasi pelaksanaan praktikum sebelumnya diperoleh beberapa temuan masalah, yang beberapa di antaranya dicoba untuk dipecahkan menggunakan metode blended learning. Pertama adalah laporan dari asisten terkait kemampuan praktikan yang bervariasi yang menyebabkan kecepatan pembelajaran masing-masing praktikan yang bervariasi. Bagi sebagian praktikan yang cepat dalam penguasaan materi praktikum pelaksanaan praktikum dianggap terlalu lambat, namun bagi praktikan yang sedikit lambat dalam penguasaan materi pelaksanaan praktikum dianggap terlalu cepat. Kedua adalah berdasarkan keluhan dari sebagian praktikan bahwa terdapat asisten yang kurang jelas dalam penyampaian materi. Ketiga adalah masih kurangnya kesempatan interaksi antara asisten dan praktikan serta antar praktikan. Kebanyakan waktu selama praktikum interaksi masih bersifat satu arah yaitu asisten menjelaskan kepada praktikan. Keempat adalah kurangnya umpan balik yang disampaikan kepada praktikan terkait hasil pre-tes maupun latihan. Untuk mengatasi keempat masalah tersebut maka dilakukan perubahan metode pembelajaran praktikum dengan mengadaptasi metode blended learning yang diujicobakan pada kelas uji coba. Ide dasar penerapan blended learning pada Praktikum Mekatronika yang dilaksanakan di kelas kontrol adalah dengan menghilangkan sesi penjelasan pengantar topik pembahasan modul dan tutorial oleh asisten dan menggantikannya dengan teknologi multimedia berupa video tutorial serta memanfaatkan teknologi e-quiz. Pada kelas kontrol materi praktikum yang dibagikan sebelum masa praktikum dimulai bukan hanya berupa buku modul petunjuk praktikum tapi juga DVD berisikan video penjelasan pengantar masing-masing topik pembahasan dan tutorial praktik. Dengan dibagikannya DVD materi praktikum ini praktikan memperoleh kesempatan untuk mempelajarinya sebelum menjalani praktikum. Di setiap sesi awal praktikum praktikan akan menjalani pre-tes dengan mengerjakan modul e- quiz yang disediakan pada masing-masing komputer praktikan. Soal pre-tes dibuat berdasarkan materi praktikum yang telah disampaikan di video tutorial. Dengan memanfaatkan e-quiz ini diperoleh dua keuntungan, yaitu penilaian secara otomatis oleh perangkat lunak e-quiz dan umpan balik atas jawaban praktikan. Jika nilai hasil pre-tes lebih dari standar yang ditetapkan maka praktikan dapat melanjutkan ke sesi simulasi dan praktik, jika belum memenuhi standar maka praktikan dipersilakan mempelajari materi dari video dan mengerjakan lagi pre-tes jika merasa telah siap. Dalam pelaksanaan penelitian ini standar nilai minimal pre-tes adalah minimal 80% jawaban benar. Dalam sesi simulasi dan praktik

4 perangkat keras, praktikan mengikuti langkah-langkah yang dicontohkan pada video tutorial. Setelah selesai sesi tutorial tersebut, maka praktikan menjalani sesi latihan dengan mengerjakan soal yang terdapat pada buku modul. Pada sesi latihan jika praktikan mengalami kesulitan dapat mengkonsultasikannya kepada asisten. Pada setiap sesi yang telah diselesaikan oleh praktikan maka asisten akan memberikan tanda tangan pada daftar cek pencapaian indikator. Setelah sesi latihan berakhir maka dilakukan assesmen berupa tanya jawab secara lisan, yaitu asisten memberi pertanyaan terkait modul yang sedang dipraktikan dan praktikan menjawabnya. Untuk membandingkan berbagai aspek penerapan metode blended learning dengan metode konvensional diperlukan data. Pada penelitian ini data diperoleh berdasarkan hasil pengamatan selama pelaksanaan praktikum, serta hasil kuisioner praktikan dan hasil diskusi dengan asisten maupun praktikan setelah masa praktikum selesai. Pengumpulan data dari praktikan dilaksanakan di akhir masa praktikum dengan kuisioner. Praktikan diminta untuk menilai kinerja asisten dalam berbagai aspek menggunakan skala Likert 1 5. Skala 1 menunjukkan kinerja asisten sangat kurang sedangkan skala 5 menunjukkan kinerja asisten sangat baik. Untuk memudahkan proses pengumpulan data, kuisioner dibuat menggunakan fasilitas Google Form yang terdapat di Google Drive (drive.google.com) yang ditanamkan (embedded) di portal pembelajaran Klasiber (klasiber.uii.ac.id). Dengan menggunakan Google Form data hasil pengisian kuisioner dapat diunduh menggunakan format file Excel. Setelah data terkumpul proses berikutnya adalah pengolahan data yang dilakukan menggunakan metode statistika berupa uji hipotesis dengan asumsi kedua sampel independen. Karena sampel yang diperoleh dari kelas uji coba berjumlah kurang dari 30 maka dilakukan dua tahapan tes, yaitu tahap pertama F-test untuk menguji keseragaman varian dan berikutnya tahap kedua t-test untuk menguji hipotesis (Harinaldi, 2005). Perhitungan parameter statistika dilakukan dengan bantuan fasilitas Data Analysis pada perangkat lunak Microsoft Excel. Hasil dan Pembahasan Pelaksanaan sistem pembelajaran baru pada Praktikum Mekatronika berupa blended learning menuntut penyesuaian peranan asisten pada kelas uji coba dibandingkan dengan peranan yang dijalankan asisten pada kelas kontrol. Berikut adalah beberapa perbedaan tugas asisten di kelas uji coba diibanding kelas kontrol. Pre-tes Pada kelas kontrol pre-tes bersifat buku tertutup, pertanyaan berupa jawaban pendek dan jawaban numerik. Asisten berperan membuat soal serta memeriksa dan menilai hasil pretes tertulis. Pada kelas uji coba pre-tes bersifat buku terbuka, pertanyaan dapat berupa pilihan ganda, benar/salah, mencocokkan jawab, jawaban pendek dan jawaban numerik. Asisten berperan membuat soal untuk kemudian memasukkannya dalam bank soal yang dibuat menggunakan pada perangkat lunak pembuat e-quiz. Pada saat pre-tes berlangsung asisten berperan untuk mengawasi kelancaran pre-test serta memberi bantuan bagi praktikan yang dirasa mengalami kesulitan. Bantuan tersebut tidak berupa jawaban langsung atas pertanyaan namun lebih ke informasi yang membantu praktikan lebih cepat menemukan topik pembahasan yang sedang diujikan. Penjelasan topik pembahasan dan tutorial. Pada kelas kontrol asisten berperan sebagai lebih banyak berperan sebagai pengajar yang membawakan materi terkait topik pembahasan dan sebagai tutor yang mencontohkan satu per satu langkah yang harus dilakukan oleh praktikan.

5 Asisten harus dapat memastikan seluruh praktikan tidak ada yang tertinggal dalam melaksanakan langkah-langkah tutorial. Pada kelas kontrol sesi ini mengambil porsi waktu paling banyak dalam satu sesi praktikum. Pada kelas uji coba asisten berperan dalam produksi video yang berisikan topik pembahasan serta tutorial. Pertama-tama dibuat slide Powerpoint yang kemudian dilakukan pengisian suara dan pengambilan gambar video jika diperlukan. Selanjutnya dilakukan prosed editing video. Proses ini harus diselesaikan sebelum masa pelaksanaan praktikum dimulai. Idealnya sebelum pelaksanaan sesi praktikum praktikan telah melihat video berisi materi terkait topik. Pada saat pelaksanaan praktikum praktikan mengikuti langkah yang terdapat pada video tutorial. Dalam proses ini asisten berperan mengawasi dan membantu jika terdapat kesulitan yang dialami praktikan. Pelaksanaan sesi latihan Pada kelas kontrol praktikan mengerjakan soal latihan yang terdapat pada buku modul praktikum. Pada sesi ini asisten bersiaga untuk membantu praktikan yang mengalami kesulitan. Pada kelas kontrol pelaksanaan sesi latihan ini mengambil waktu setelah penjelasan hingga selesainya sesi tersebut. Dalam satu waktu seluruh praktikan mengerjakan latihan untuk topik pembahasan yang sama. Tidak semua praktikan dapat menyelesaikan seluruh latihan soal karena keterbatasan waktu. Komponen penilaian pada sesi ini adalah keaktifan praktikan yang bersifat subyektif tergantung pada masing-masing asisten. Seperti pada kelas kontrol, pada kelas uji coba praktikan juga mengerjakan soal latihan pada buku modul praktikum. Perbedaannya adalah dalam satu waktu setiap praktikan bisa jadi mengerjakan sesi yang berbeda bahkan topik pembahasan yang berbeda. Setiap praktikan harus dapat menunjukkan dan menjelaskan kepada asisten hasil jawaban seluruh soal latihan. Asisten berperan membantu penyelesaian masalah (troubleshoot) dari masing-masing praktikan. Selain itu asisten juga berperan sebagai assesor terhadap penjelasan praktikan untuk masing-masing jawaban soal latihan. Pengisian formulir kemajuan praktikum Pada kelas kontrol asisten mengisi realisasi SAP (Satuan Acara Perkuliahan) yang menjelaskan topik yang telah dibahas dalam kelas tertentu saat praktikum. Pada kelas uji coba asisten mengisi daftar cek indikator pencapaian untuk masing-masing praktikan, terkait kemampuan apa saja yang dapat ditunjukkan oleh praktikan. Untuk praktikan yang sangat tertinggal dibandingkan rekan lainnya maka asisten akan menyediakan jadwal kelas tambahan. Jadwal pelaksanaan Pada kelas kontrol pelaksanaan berdasarkan jadwal praktikum yang telah dibuat di awal semester. Dalam satu waktu asisten menangani praktikan yang sedang melaksanakan modul yang sama. Pada kelas uji coba pelaksanaan berdasarkan modul yang telah diselesaikan. Dalam satu waktu asisten menangani praktikan yang melaksanakan modul yang dimungkinkan untuk berbeda. Berdasarkan penjelasan tentang perbedaan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar waktu satu sesi di kelas kontrol asisten lebih banyak berperan sebagai pengajar sehingga komunikasi lebih banyak bersifat satu arah, dari asisten ke banyak praktikan. Sebaliknya pada kelas uji coba asisten harus dapat menyeimbangkan diri untuk beberapa peran, yaitu :

6 1. Fasilitator yang memastikan segala fasilitas belajar dapat berfungsi dengan baik dan menjaga suasana pembelajaran yang kondusif. 2. Konsultan untuk membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi praktikan yang berkomunikasi empat mata dengan masing-masing praktikan. Asisten tidak diperkenankan untuk menjawab langsung pertanyaan praktikan namun mengarahkan praktikan untuk dapat mengemukakan permasalahannya, serta melokalisasi kemungkinan penyebab masalah yang terjadi dan mengevaluasi kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah yang terjadi. Asisten masih diperkenankan untuk menunjukkan bagian topik pembahasan yang terkait dengan permasalahan. Cara lain yang dapat dilakukan adalah alih-alih memberikan jawaban ataupun petunjuk, asisten memberikan pertanyaan yang diharapkan mampu memancing dan mengarahkan praktikan untuk dapat menyelesaikan sendiri permasalahan yang dihadapi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa dalam menjawab pertanyaan dan membantu kesulitan praktikan asisten lebih banyak menyampaikan aspek why dibandingkan aspek how ataupun what dengan menggunakan metode diskusi. 3. Assesor yang melakukan assesmen untuk mengecek setiap tahapan pembelajaran praktikan. Dalam melakukan pengecekan asisten tidak hanya memastikan bahwa simulasi atau perangkat keras dapat berfungsi seperti yang diperintahkan pada buku modul, namun juga dapat memastikan bahwa praktikan memiliki kemampuan sesuai indikator capaian pembelajaran topik yang bersangkutan. Contohnya pada modul motor DC, asisten tidak hanya mengecek gerakan motor sesuai dengan perintah pada soal modul tersebut, namun juga harus dapat memastikan praktikan tersebut menguasai kemampuan untuk pengendalian motor seperti jembatan-h dan pemrograman. Pada metode blended learning tentunya tidak cukup hanya mengandalkan asisten dalam pelaksanaannya. Dosen pengampu praktikum dalam hal ini Kepala Laboratorium sebagai penanggung jawab pelaksanaan praktikum tentunya memiliki peranan yang sangat penting. Beberapa hal yang dilakukan oleh dosen pengampu praktikum dalam pelaksanaan metode blended learning ini adalah : 1. Melakukan desain instruksional. 2. Mempersiapkan topik pembahasan praktikum. 3. Melakukan revisi buku modul petunjuk praktikum. 4. Melaksanakan seleksi penerimaan asisten. 5. Memfasilitasi pelatihan bagi asisten terkait dengan kemampuan sebagai asisten maupun sebagai produsen modul e-learning. 6. Melakukan supervisi pembuatan modul e-learning baik berupa e-quiz maupun video. 7. Memantau pelaksanaan praktikum. 8. Menentukan nilai akhir praktikan. 9. Melakukan evaluasi pelaksanaan praktikum. Untuk melengkapi pembahasan maka perlu diketahui pula penilaian praktikan terhadap perbedaan peranan dan pendekatan yang dilakukan asisten dalam kelas kontrol dan kelas. Dari pengambilan data yang dilakukan terdapat 56 orang praktikan kelas kontrol dan 23 orang praktikan dari kelas uji coba sebagai responden. Hasil pengolahan data kuisioner dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Hasil pengolahan data kuisioner penilaian praktikan. No Aspek Penilaian Sampel 1 Sampel 2 Tes Statistika Hipotesis Hasil Tes Statistika Kesimpulan

7 No Aspek Penilaian 1 Kinerja asisten dalam memberikan penjelasan 2 Kinerja asisten dalam menanggapi dan menjawab pertanyaan praktikan 3 Kinerja asisten memotivasi praktikan untuk belajar 4 Kinerja asisten dalam memberikan umpan balik/ feedback atas tugas yang telah diselesaikan oleh praktikan Variabel Rerata Varian Data Variabel Rerata Varian Data Variabel Rerata Varian Data Variabel Rerata Varian Data Sampel 1 Uji Coba Uji Coba Uji Coba Uji Coba Sampel 2 Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol Tes Statistika F-test 2 Sample for Variation t-test : Equal Variances F-test 2 Sample for Variation t-test : Unequal Variances F-test 2 Sample for Variation t-test : Equal Variances F-test 2 Sample for Variation t-test : Equal Variances Hipotesis H o : σ 1 = σ 2 H 1 : σ 1 σ 2 H o : μ1 = μ 2 H 1 : μ 1 > μ 2 Tes satu ujung H o : σ 1 = σ 2 H 1 : σ 1 σ 2 H o : μ1 = μ 2 H 1 : μ 1 > μ 2 Tes satu ujung H o : σ 1 = σ 2 H 1 : σ 1 σ 2 H o : μ1 = μ 2 H 1 : μ 1 > μ 2 Tes satu ujung H o : σ 1 = σ 2 H 1 : σ 1 σ 2 H o : μ1 = μ 2 H 1 : μ 1 > μ 2 Tes satu ujung Hasil Tes Statistika F = F cr = F<F cr H o diterima, H 1 ditolak t stat = t cr = t stat <t cr H o diterima, H 1 ditolak F = F cr = F>F cr H o ditolak, H 1 diterima t stat = t cr = t stat >t cr H o ditolak, H 1 diterima F = F cr = F<F cr H o diterima, H 1 ditolak t stat = t cr = t stat >t cr H o ditolak, H 1 diterima F = F cr = F<F cr H o diterima, H 1 ditolak t stat = t cr = t stat >t cr H o ditolak, H 1 diterima Kesimpulan Varian kedua sampel sama. Kinerja asisten di kelas uji coba dalam aspek memberikan penjelasan dinilai tidak berbeda dengan asisten di kelas kontrol Varian kedua sampel tidak sama. Kinerja asisten di kelas uji coba dalam aspek menanggapi dan menjawab pertanyaan praktikan dinilai lebih baik dibandingkan dengan asisten di kelas kontrol Varian kedua sampel sama. Kinerja asisten di kelas uji coba dalam aspek memotivasi praktikan untuk belajar dinilai lebih baik dibandingkan dengan asisten di kelas kontrol Varian kedua sampel sama. Kinerja asisten di kelas uji coba dalam aspek memberikan umpan balik kepada praktikan dinilai lebih baik dibandingkan dengan asisten di kelas kontrol Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa praktikan menilai kinerja asisten kelas uji coba lebih baik dibandingkan asisten kelas pada tiga aspek yaitu aspek menanggapi dan menjawab pertanyaan praktikan, aspek memotivasi praktikan untuk belajar, serta aspek memberikan umpan balik kepada praktikan. Hasil ini memperlihatkan setidaknya bahwa penerapan metode blended learning dapat mengatasi masalah kurangnya interaksi dan umpan balik saat pelaksanaan praktikum. Pada satu aspek lainnya, yaitu aspek memberikan penjelasan, praktikan menilai tidak ada perbedaan signifikan antara asisten kelas uji coba. Hal ini diperkirakan karena asisten pada kelas uji coba tidak bertugas untuk memberikan penjelasan pengantar topik

8 pembahasan dan tutorial. Secara umum hasil kuisioner ini menunjukkan bahwa praktikan memberikan respons positif terhadap perubahan peranan dan pendekatan asisten dalam membantu mereka melaksanakan praktikum. Dapat dikatakan bahwa praktikan yang menjalani metode bended learning memberikan apresiasi dan respek yang lebih tinggi kepada asisten dibandingkan dengan metode konvensional. Pelaksanaan uji coba penerapan blended learning pada Praktikum Mekatronika ini memberikan informasi berharga terkait persiapan untuk pelaksanaan praktikum berikutnya. Hal yang paling krusial tentunya adalah ketersediaan dan kesiapan asisten. Jika pada metode konvensional rasio jumlah asisten dengan praktikan adalah berkisar antara 1 : 4 hingga 1 : 6, maka berdasarkan pengalaman asisten pada kelas uji coba direkomendasikan bahwa rasio yang ideal adalah 1 : 3 hingga 1 : 4. Berikutnya adalah dalam mempersiapkan asisten tidak cukup hanya dibekali kemampuan akan hal teknis yang terkait materi praktikum, namun perlu juga dibekali dengan berbagai kemampuan lainnya yang bersifat soft skill, seperti ketelatenan dalam melayani pertanyaan dan masalah yang dialami praktikan serta kemampuan melakukan assesmen. Penutup Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa pelaksanaan blended learning menuntut perubahan peranan asisten. Pada metode konvensional asisten lebih banyak berperan sebagai pengajar sedangkan pada metode blended learning asisten harus dapat menyeimbangkan peranan sebagai fasilitator, konsultan, dan assesor. Hasil kuisioner menunjukkan praktikan yang menjalani metode bended learning memberikan apresiasi dan respek yang lebih tinggi kepada asisten dibandingkan dengan metode konvensional. Hasil dari penelitian ini sangat penting untuk mengidentifikasi kemampuan asisten yang diperlukan dalam pelaksanaan blended learning sebagai persiapan pelaksanaan praktikum mendatang. Ucapan Terima Kasih Tulisan ini didasarkan pada program penelitian ini yang dibiayai oleh Universitas Islam Indonesia melalui Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pengajaran Melalui Sistem Pembelajaran Berbasis IT Dengan Muatan Local Genius yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Akademik (BPA) periode Semester Genap Tahun Akademik 2013/2014. Untuk itu kami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kepala BPA beserta seluruh jajarannya, yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan program ini. Referensi Adi, A. N. (2010). Mekatronika. Graha Ilmu. Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dikti. (2012). Pedoman Pengembangan E- Materi, Membudayakan Membagi Pengetahuan dan Mengubah Perilaku Pembelajaran dari Pengajaran Menuju Pembelajaran. Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dikti. Driscoll, M. (2002). Blended learning: Let s get beyond the hype. E-Learning, 1(4). Retrieved from Harinaldi. (2005). Prinsip-Prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains. Penerbit Erlangga.

9 Horton, W. (2006). E-Learning_by_Design.pdf. John Willey & Sons, Inc.

Pengaruh Penerapan Blended Learning Pada Praktikum Mekatrionika Terhadap Pencapaian Hasil Pembelajaran Praktikan.

Pengaruh Penerapan Blended Learning Pada Praktikum Mekatrionika Terhadap Pencapaian Hasil Pembelajaran Praktikan. Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV) Pengaruh Penerapan Blended Learning Pada Praktikum Mekatrionika Terhadap Pencapaian Hasil Pembelajaran Praktikan Agung Nugroho Adi Prodi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran adalah kegiatan inti institusi pendidikan dan sangat berpengaruh pada mutu pendidikan secara keseluruhan. Berbagai metode telah dikembangkan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

I. INSTRUKSI KERJA PENDAFTARAN PRAKTIKAN

I. INSTRUKSI KERJA PENDAFTARAN PRAKTIKAN IK terdiri dari : I. IK Pendaftaran Praktikan II. IK Rekrutmen Asisten Praktikum III. IK Peminjaman Alat dan Bahan Praktikum IV. IK Pelaksanaan Praktikum V. IK Penilaian Praktikum I. INSTRUKSI KERJA PENDAFTARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis TI yang tidak dapat dihindari

Lebih terperinci

Manual Prosedur Akademik

Manual Prosedur Akademik Manual Prosedur Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved Manual Prosedur Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG MP.UPM-FE-UNISMA.01

Lebih terperinci

Metode Belajar di MEDIU

Metode Belajar di MEDIU Metode Belajar di MEDIU Dalam proses belajar mengajar di MEDIU, ada 4 metode utama yang digunakan: a) Aktifitas belajar mengajar : i- Kuliah ii- Tutorial iii- Kuliah Online b) Aktifitas pendukung belajar:

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA Triyanna Widiyaningtyas 1, I Made Wirawan 2, Ega Gefrie Febriawan 3 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Dalam bab ini disajikan tiga hal pokok, yaitu : (1) pengembangan

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Dalam bab ini disajikan tiga hal pokok, yaitu : (1) pengembangan BAB IV HASIL PENGEMBANGAN Dalam bab ini disajikan tiga hal pokok, yaitu : (1) pengembangan pembelajaran berbasis penggabungan, (blended) (2) analisis data, dan (3) revisi produk pengembangan, secara runtut

Lebih terperinci

Share ITS untuk Menunjang Kegiatan Belajar di Laboratorium

Share ITS untuk Menunjang Kegiatan Belajar di Laboratorium Share ITS untuk Menunjang Kegiatan Belajar di Laboratorium P3AI ITS p3ai@its.ac.id Share ITS adalah singkatan dari Sharable and Reusable elearning ITS. Share ITS merupakan sistem e- pembelajaran resmi

Lebih terperinci

Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pengajaran UII

Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pengajaran UII PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pengajaran UII SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2011/2012 Tema: Metode Pembelajaran Dengan Media IT Dan Bermuatan Local Genius Lingkup:

Lebih terperinci

PORTOFOLIO MATAKULIAH ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN KOMPUTER (DPH1B4) SEMESTER GASAL 2016/2017. DOSEN: Wahyu Hidayat ( )

PORTOFOLIO MATAKULIAH ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN KOMPUTER (DPH1B4) SEMESTER GASAL 2016/2017. DOSEN: Wahyu Hidayat ( ) PORTOFOLIO MATAKULIAH ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN KOMPUTER (DPH1B4) SEMESTER GASAL 2016/2017 DOSEN: Wahyu Hidayat (14850015) PROGRAM STUDI D3 MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU TERAPAN UNIVERSITAS TELKOM

Lebih terperinci

Working Paper Series Makalah dari Program Hibah Pengajaran Semester Genap 2014/2015

Working Paper Series Makalah dari Program Hibah Pengajaran Semester Genap 2014/2015 Working Paper Series Makalah dari Program Hibah Pengajaran Semester Genap 2014/2015 Pengembangan Assesmen Formatif dan Sumatif Memanfaatkan Instrumen Rubrik Pada Mata Kuliah Metode Penelitian dan Presentasi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM II UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM II UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM II UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN Sri Wahyuni 1) Abstrak: Praktikum Teknik Laboratorium II merupakan mata kuliah yang terintegrasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. A. Kesimpulan Pembelajaran berbasis masalah mata kuliah mikrobiologi ternyata dapat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. A. Kesimpulan Pembelajaran berbasis masalah mata kuliah mikrobiologi ternyata dapat BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Pembelajaran berbasis masalah mata kuliah mikrobiologi ternyata dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap masalah-masalah klinis yang ada di sekitar

Lebih terperinci

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta B A D A N P E N J A M I N A N M U T U STANDAR PROSES Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 B A D A N P E N J A M I N A N M U T U Standar Kompetensi

Lebih terperinci

PROPOSAL HIBAH PENGEMBANGAN DAN PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN ONLINE BERBASIS E-LEARNING

PROPOSAL HIBAH PENGEMBANGAN DAN PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN ONLINE BERBASIS E-LEARNING PROPOSAL HIBAH PENGEMBANGAN DAN PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN ONLINE BERBASIS E-LEARNING Pengembangan dan Penyelenggaraan Pembelajaran Online Nama mata kuliah Nama Program Studi Universitas Syiah Kuala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi pada masa sekarang ini berkembang dengan sangat pesat dan merambah ke segala aspek kehidupan. Hal tersebut sejalan dengan kebutuhan masyarakat,

Lebih terperinci

BAB II PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN. Penelitian dilakukan pada mahasiswa semester II kelas A Fakultas Hukum UR.

BAB II PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN. Penelitian dilakukan pada mahasiswa semester II kelas A Fakultas Hukum UR. BAB II PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN 1. Setting Penelitian Penelitian dilakukan pada mahasiswa semester II kelas A Fakultas Hukum UR. 2. Sasaran Penelitian Meningkatnya pemahaman konsep dan meningkatnya

Lebih terperinci

Manual Prosedur Kegiatan Praktikum. Laboratorium Farmakologi

Manual Prosedur Kegiatan Praktikum. Laboratorium Farmakologi Manual Prosedur Kegiatan Praktikum Laboratorium Farmakologi FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 Manual Prosedur Kegiatan Praktikum Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keterampilan khusus yang didalam proses belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keterampilan khusus yang didalam proses belajar mengajar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Universitas adalah suatu institusi pendidikan tinggi dan peneltitian yang memberikan gelar akademik dalam berbagai bidang. Sebuah universitas menyediakan pendidikan

Lebih terperinci

Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1

Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1 Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1 A. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk

Lebih terperinci

LABORATORIUM EKONOMI PERTANIAN

LABORATORIUM EKONOMI PERTANIAN MANUAL PROSEDUR PEREKRUTAN ASISTEN LABORATORIUM EKONOMI PERTANIAN LABORATORIUM EKONOMI PERTANIAN JURUSAN SOSIAL EKONOMI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA M A L A N G 2013 1 MANUAL PROSEDUR PEREKRUTAN

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PRAKTIKUM JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK. Fakultas Ilmu Administrasi, 2012 All Rights Reserved

MANUAL PROSEDUR PRAKTIKUM JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK. Fakultas Ilmu Administrasi, 2012 All Rights Reserved MANUAL PROSEDUR PRAKTIKUM JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK Revisi ke : 4 Tanggal : Januari 2012 Dikaji ulang oleh : Sekretaris Jurusan Dikendalikan oleh : Unit Jaminan Mutu Disetujui oleh : Ketua Jurusan

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI Halaman 2 dari 9 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU KODE DOKUMEN : STD.MT.03/03/2017 REVISI : 0 TANGGAL : 7 Maret 2017 DIAJUKAN & DIKENDALIKAN

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Pengalaman Lapangan dikasanakan hanya satu bulan, berbeda dengan tahun tahun sebelumnya yang pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada saat ini memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

PANDUAN SELEKSI PENYUSUNAN MODUL E-LEARNING

PANDUAN SELEKSI PENYUSUNAN MODUL E-LEARNING PANDUAN SELEKSI PENYUSUNAN MODUL E-LEARNING LEMBAGA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN (LP3) UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2017 1. Latar Belakang: Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi yang BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi yang sangat cepat ini mengakibatkan masyarakat sudah terbiasa dengan penggunaan komputer sebagai

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P S ) PELAKSANA AKADEMIK MATA KULIAH PENGANTAR KOMPUTER. Oleh : Firman Taufiqurrahman, S.Sos, M.Si NIDN :

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P S ) PELAKSANA AKADEMIK MATA KULIAH PENGANTAR KOMPUTER. Oleh : Firman Taufiqurrahman, S.Sos, M.Si NIDN : RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P S ) PELAKSANA AKADEMIK MATA KULIAH PENGANTAR KOMPUTER Oleh Firman Taufiqurrahman, S.Sos, M.Si NIDN 0426047904 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI STISIP WIDYAPURI MANDIRI

Lebih terperinci

Evaluasi. Metoda Evaluasi

Evaluasi. Metoda Evaluasi JADWAL AKTIVITAS Matrik kegiatan merupakan jadwal aktivitas pembelajaran setiap minggu disesuaikan dengan beban studi tiap mata kuliah. Besaran kredit untuk mata kuliah ini adalah 2 sks AIK III : 2 SKS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Praktikum Bahasa Pemrograman (untuk S1 Sistem Informasi dan D3

BAB I PENDAHULUAN. Praktikum Bahasa Pemrograman (untuk S1 Sistem Informasi dan D3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Praktikum Bahasa Pemrograman (untuk S1 Sistem Informasi dan D3 Manajemen Informatika) atau praktikum Algoritma dan Pemrograman II (untuk S1 Komputer Akuntansi)

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) TOPIK-4: Evaluasi HAsil Belajar dalam PJJ

BAHAN AJAR Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) TOPIK-4: Evaluasi HAsil Belajar dalam PJJ BAHAN AJAR Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) TOPIK-4: Evaluasi HAsil Belajar dalam PJJ SEAMEO SEAMOLEC Jakarta - INDONESIA 2012 Pendahuluan Dalam topik ini akan diuraikan evaluasi hasil belajar

Lebih terperinci

PANDUAN. Hibah Penyusunan Sumber Pembelajaran Berbasis TIK. Pusat Inovasi Pembelajaran. Universitas Katolik Parahyangan. Bandung

PANDUAN. Hibah Penyusunan Sumber Pembelajaran Berbasis TIK. Pusat Inovasi Pembelajaran. Universitas Katolik Parahyangan. Bandung PANDUAN Hibah Penyusunan Sumber Pembelajaran Berbasis TIK Pusat Inovasi Pembelajaran Universitas Katolik Parahyangan Bandung 2016 DAFTAR ISI 1. LATAR BELAKANG 3 2. TUJUAN 3 3. PERSYARATAN 3 4. LUARAN YANG

Lebih terperinci

PROSEDUR PROSES MONITORING PERKULIAHAN SPMI - UBD

PROSEDUR PROSES MONITORING PERKULIAHAN SPMI - UBD PROSEDUR PROSES MONITORING PERKULIAHAN SPMI - UBD SPMI UBD Universitas Buddhi Dharma Jl. Imam Bonjol No. 41 Karawaci, Tangerang Telp. (021) 5517853, Fax. (021) 5586820 Home page : http://buddhidharma.ac.id

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA.

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA. IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA munir@upi.edu PENGANTAR e-learning suatu istilah yang digunakan terhadap proses belajar mengajar berbasis online tanpa dibatasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam menjalankan sistem yang telah dibuat penulis, maka diperlukan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam menjalankan sistem yang telah dibuat penulis, maka diperlukan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Dalam menjalankan sistem yang telah dibuat penulis, maka diperlukan beberapa kriteria yang dibutuhkan pada perangkat keras dan perangkat lunak. Adapun

Lebih terperinci

Pengembangan Model Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web pada Perkuliahan

Pengembangan Model Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web pada Perkuliahan Pengembangan Model Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web pada Perkuliahan Purwono Hendradi 1, Kanthi Pamungkas Sari 2, Sutejo 3 1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik 2 Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama

Lebih terperinci

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian SMK Negeri 1 Tengaran merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan yang ada di Kabupaten Semarang. SMK Negeri 1 Tengaran terletak

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI Kata Pengantar Mata kuliah Laboratorium Pengantar Akuntansi (EKSI4101) dan Laboratorium Auditing (EKSI4414) merupakan mata kuliah keahlian berkarya yang bersifat praktik. Praktikum dilakukan dengan simulasi

Lebih terperinci

SILABUS (PRAKTIKUM BAHASA PEMROGRAMAN) Semester I Tahun Akademik 2015/2016. Dosen Pengampu : 1. Ikhwannul Kholis, S.T., M.T.

SILABUS (PRAKTIKUM BAHASA PEMROGRAMAN) Semester I Tahun Akademik 2015/2016. Dosen Pengampu : 1. Ikhwannul Kholis, S.T., M.T. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL STRATA SATU FT/E/S1/8/2015 Revisi : 02 SILABUS (PRAKTIKUM BAHASA PEMROGRAMAN) Semester I Tahun Akademik 2015/2016 Dosen Pengampu

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005,

Lebih terperinci

TINJAUAN MANAJEMEN LABORATORIUM KOMPUTER

TINJAUAN MANAJEMEN LABORATORIUM KOMPUTER TINJAUAN MANAJEMEN LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016 Visi Laboratorium Komputer Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya sebagai pusat

Lebih terperinci

Pembelajaran Aktif dalam Kelas Satu Komputer:

Pembelajaran Aktif dalam Kelas Satu Komputer: Pembelajaran Aktif dalam Kelas Satu Komputer: Kegiatan 1: Menilai Pengetahuan Siswa tentang Sains KATEGORI Geografi Matematika Sains Pedagogi 100 100 100 100 200 200 200 200 300 300 300 300 Model Satu

Lebih terperinci

Manual Prosedur TEKNIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Manual Prosedur TEKNIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Manual Prosedur TEKNIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Universitas Brawijaya, 2013 All Rights Reserved Manual Prosedur TEKNIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Lebih terperinci

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester PANDUAN HIBAH MODUL MATA KULIAH BERBASIS E-LEARNING THE SUPPORT TO THE DEVELOPMENT OF HIGHER EDUCATION" 7IN1 IDB PROJECT PROJECT IMPLEMENTATION UNIT (PIU) UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2015 I. Ketentuan-Ketentuan

Lebih terperinci

Pemanfaatan Komputer di Bidang Pendidikan

Pemanfaatan Komputer di Bidang Pendidikan Pemanfaatan Komputer di Bidang Pendidikan 1. Pemanfaatan Komputer Untuk Pembelajaran Kemajuan teknologi komputer membuat aktivitas menjadi serba cepat serta menjadikan dunia seperti tanpa batas. Berbagai

Lebih terperinci

BAB I BAB I PENDAHULUAN

BAB I BAB I PENDAHULUAN BAB I BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan jadwal mata kuliah Universitas Sebelas Maret selama ini dilakukan dengan Sistem Generate Jadwal UNS, namun berdasarkan surat keputusan konsil kedokteran

Lebih terperinci

STANDAR MUTU PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

STANDAR MUTU PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT STANDAR MUTU PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS TEKNIK/PRODI TEKNIK MESIN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Jl. A.Yani Km.36 Banjarbaru, Kalsel 70714, Indonesia

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi PENERAPAN METODE PRESENTASI PADA MATA PRAKTIKUM HISTOLOGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEMESTER 1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Lebih terperinci

Manual Prosedur Praktikum

Manual Prosedur Praktikum Manual Prosedur Praktikum JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 Manual Prosedur Praktikum Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester PANDUAN HIBAH MATA KULIAH MODUL BERBASIS E-LEARNING THE SUPPORT TO THE DEVELOPMENT OF HIGHER EDUCATION" 7IN1 IDB PROJECT PROJECT IMPLEMENTATION UNIT (PIU) UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2017 I. Ketentuan-Ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk meningkatkan sumber daya manusia seutuhnya yang mampu membangun dirinya dan bertanggung

Lebih terperinci

Manual Prosedur Praktikum Biokimia Veteriner

Manual Prosedur Praktikum Biokimia Veteriner Manual Prosedur Praktikum Biokimia Veteriner Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang 2011 i Manual Prosedur Praktikum Biokimia Veteriner Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Kode

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure. FASILITATOR PBL (Problem Based Learning)

Standard Operating Procedure. FASILITATOR PBL (Problem Based Learning) Standard Operating Procedure FASILITATOR PBL (Problem Based Learning) PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 07 0 LEMBAR IDENTIFIKASI Nama Dokumen :

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN DAN PENILAIAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM TEKNIK INFORMATIKA UPN VETERAN JATIM SKRIPSI. Disusun oleh :

SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN DAN PENILAIAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM TEKNIK INFORMATIKA UPN VETERAN JATIM SKRIPSI. Disusun oleh : SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN DAN PENILAIAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM TEKNIK INFORMATIKA UPN VETERAN JATIM SKRIPSI Disusun oleh : RAKHMAD SATRIYA HARIYANTO NPM. 0934010159 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR 2 PERAN TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21

KEGIATAN BELAJAR 2 PERAN TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21 KEGIATAN BELAJAR 2 PERAN TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21 Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Capaian Pembelajaran : Dapat memanfaatkan teknologi media pembelajaran abad 21. dalam Pokok Pokok

Lebih terperinci

Selayang Pandang PDITT

Selayang Pandang PDITT Selayang Pandang PDITT WHY HOW WHAT WHO WHEN WHERE Mengapa pengetahuan mahasiswa kita di luar Jawa tertinggal cukup jauh? Mengapa? Mmg terdpt kesenjangan, mslh yg lain APK kita jg sgt rendah. Utk itu,

Lebih terperinci

Sabar Nurohman Pujianto

Sabar Nurohman Pujianto PENGEMBANGAN ACTIVITY-BASED ASSESMENT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES EKSPERIMEN FISIKA BAGI MAHASISWA PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA DASAR I Sabar Nurohman Pujianto ABSTRAK Proses evaluasi pada

Lebih terperinci

Arsini Dosen Jurusan Tadris Fisika FITK IAIN Walisongo

Arsini Dosen Jurusan Tadris Fisika FITK IAIN Walisongo Penerapan Problem Based Learning... PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF BERBANTUAN MODUL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA PERKULIAHAN

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Higiene Makanan

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Higiene Makanan Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Higiene Makanan Laboratorium Kesmavet Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Higiene Makanan Program kedokteran

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Dasar, 4 (1), Juni 2016

Jurnal Pendidikan Dasar, 4 (1), Juni 2016 ANALISIS DESKRIPTIF PEMANFAATAN CD TUTORIAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH PAKET NIAGA I (Penelitian pada Mahasiswa Semester II Tahun 2010/2011 Program Studi Manajemen Informatika AMKI Ketapang) Mastiah

Lebih terperinci

PROSES PEMBELAJARAN TURUNAN STANDAR MUTU UNIVERSITAS MADURA 2016 STANDAR SPMI UNIRA KODE DOKUMEN STANDAR TANGGAL DIKELUARKAN

PROSES PEMBELAJARAN TURUNAN STANDAR MUTU UNIVERSITAS MADURA 2016 STANDAR SPMI UNIRA KODE DOKUMEN STANDAR TANGGAL DIKELUARKAN DOKUMEN STANDAR UNIVERSITAS MADURA Jl. Raya Panglegur KM 3,5 Tlp. (0324) 322231, 325786, Fax. (0324) 327418 Pamekasan web : www.unira.ac.id, email : info@unira.ac.id STANDAR SPMI UNIRA KODE BPM-UNIRA/TSM/00/16/02

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Prosedur pengembangan ini mengacu pada model pengembangan media

III. METODE PENELITIAN. Prosedur pengembangan ini mengacu pada model pengembangan media 41 III. METODE PENELITIAN Prosedur pengembangan ini mengacu pada model pengembangan media instruksional yang diadaptasi dari Suyanto dan Sartinem. Desain tersebut meliputi tujuh tahapan yang perlu dilakukan,

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Seorang guru memerlukan persiapan-persiapan terhadap materi yang akan diajarkan, mulai dari pembuatan satuan pelajaran, rancangan pembelajaran, materi

Lebih terperinci

Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) Kontrak Pembelajaran. Oleh: Prof. Dr. F.X. Susilo (PJ Matakuliah)

Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) Kontrak Pembelajaran. Oleh: Prof. Dr. F.X. Susilo (PJ Matakuliah) GBPP Matakuliah Statistika Pertanian (AGT 212) Page 1 of 10 Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) Kontrak Pembelajaran Matakuliah Statistika Pertanian (AGT 212) Kelas D SEMESTER GENAP 2011/2012 Oleh:

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN KEGIATAN ASISTEN LABORATORIUM SIRKEL (SIMATORI)

SISTEM MANAJEMEN KEGIATAN ASISTEN LABORATORIUM SIRKEL (SIMATORI) SISTEM MANAJEMEN KEGIATAN ASISTEN LABORATORIUM SIRKEL (SIMATORI) Aulia Dian Perdana 1, Arpa Adi Tyawan 2, Astrid Retno Adiningsih 3, Feri Wijayanto 4 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. Mahasiswa mendapatkan kelompok dan menyesuaikan diri dengan anggota kelompok yang ditentukan oleh asisten dan selanjutnya membuat

SILABUS MATA KULIAH. Mahasiswa mendapatkan kelompok dan menyesuaikan diri dengan anggota kelompok yang ditentukan oleh asisten dan selanjutnya membuat SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-106 Nama Mata Kuliah : Praktikum Pengenalan Komputer Jumlah SKS : 1 Semester : I Mata Kuliah Pra Syarat : - Deskripsi Mata Kuliah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan 35 III. METODE PENELITIAN A. Setting Pengembangan Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan pengembangan. Pengembangan yang dimaksud adalah pembuatan media pembelajaran

Lebih terperinci

FAKULTAS : ILMU PEMERINTAHAN DAN BUDAYA PROGRAM STUDI : DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (S1)

FAKULTAS : ILMU PEMERINTAHAN DAN BUDAYA PROGRAM STUDI : DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (S1) GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) FAKULTAS : ILMU PEMERINTAHAN DAN BUDAYA PROGRAM STUDI : DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (S1) A. IDENTITAS MATA KULIAH B. DOSEN & PENILAIAN

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA 345 EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA Woro Sumarni, Soeprodjo, Krida Puji Rahayu Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Kampus

Lebih terperinci

antara komponen-komponen pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran

antara komponen-komponen pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar dapat dilakukan di mana saja, oleh siapa saja, dan kapan saja. Belajar tidak dapat dibatasi oleh kondisi apapun selama manusia itu masih memiliki keinginan

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman Kontrak Kuliah Algoritma Pemrograman Dosen: Noor Ifada email: noor.ifada@gmail.com weblog: http://noorifada.wordpress.com S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Mata Kuliah : Algoritma Pemrograman Kode Mata Kuliah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGGAMBAR DESAIN POSTER MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS XI DKV SMK NEGERI PACITAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGGAMBAR DESAIN POSTER MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS XI DKV SMK NEGERI PACITAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGGAMBAR DESAIN POSTER MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS XI DKV SMK NEGERI PACITAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Paulus Sunarno SMK NEGERI PACITAN Abstrak Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik pengalaman lapangan dilaksanakan kurang lebih selama dua setengah bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri

Lebih terperinci

Tata tertib dan mekanisme PENUGASAN STATISTIKA INDUSTRI T.A 2014/2015

Tata tertib dan mekanisme PENUGASAN STATISTIKA INDUSTRI T.A 2014/2015 Tata tertib dan mekanisme PENUGASAN STATISTIKA INDUSTRI T.A 2014/2015 JADWAL KEGIATAN PENUGASAN STATISTIKA INDUSTRI T.A 2014 / 2015 Pertemuan Pertemuan Kuliah MATERI TANGGAL Penugasan Ke- Minggu Ke- 1

Lebih terperinci

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, perencanaan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pembuka dalam penelitian yang dilakukan. Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam KTSP, terdapat standar kompetensi yang menuntut siswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam KTSP, terdapat standar kompetensi yang menuntut siswa untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam KTSP, terdapat standar kompetensi yang menuntut siswa untuk bisa menguasai berbagai sistem dalam kehidupan manusia, salah satu kompetensi dasarnya

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. Pengalaman Pembelajaran. 1. Menyusun langkahlangkah. 1. Langkahlangkah. setiap metode penarikan sampel 2.

SILABUS MATA KULIAH. Pengalaman Pembelajaran. 1. Menyusun langkahlangkah. 1. Langkahlangkah. setiap metode penarikan sampel 2. SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-209 Nama Mata Kuliah : Praktikum Statistika Jumlah SKS : 1 Semester : III Mata Kuliah Pra Syarat : TKI-110 Teori Probabilitas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI LESSON STUDY PADA MATA KULIAH KALKULUS LANJUT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

IMPLEMENTASI LESSON STUDY PADA MATA KULIAH KALKULUS LANJUT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 IMPLEMENTASI LESSON STUDY PADA MATA KULIAH KALKULUS LANJUT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA Syamsir Sainuddin 1 Universitas Cokroaminoto

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN MATERI KURVA PADA MATA KULIAH GRAFIKA KOMPUTER BERBASIS MULTIMEDIA

MEDIA PEMBELAJARAN MATERI KURVA PADA MATA KULIAH GRAFIKA KOMPUTER BERBASIS MULTIMEDIA MEDIA PEMBELAJARAN MATERI KURVA PADA MATA KULIAH GRAFIKA KOMPUTER BERBASIS MULTIMEDIA 1 Agus Arif Setiyawan (07018135), 2 Ardi Pujiyanta(0529056601) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta Laboratorium Percontohan UPI Bandung tahun ajaran 2013/ 2014. Subjek yang

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA. Sunaryo Soenarto Teknik Elektro - UNY

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA. Sunaryo Soenarto Teknik Elektro - UNY PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA Sunaryo Soenarto Teknik Elektro - UNY Pemanfaatan Komputer Jenjang pendidikan 1982 1983 SLTP 40% 81% SLTA 58% 86% Pendidikan Berbantuan Komputer Computer Assisted Instruction

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : Semester : I/Ganjil Mata Pelajaran : TIK Kelas : XI Desain Grafis Tim Pembimbing : Guru TIK Alokasi Waktu : 8 x 4 menit A. Kompetensi 1. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04 07 SEMARANG 2O16 Standar Proses Pembelajaran Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas

Lebih terperinci

DESKRIPSI MATA KULIAH PRAKTIKUM PENERJEMAHAN JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FBS UNY

DESKRIPSI MATA KULIAH PRAKTIKUM PENERJEMAHAN JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FBS UNY DESKRIPSI MATA KULIAH PRAKTIKUM PENERJEMAHAN JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FBS UNY 1. Nama Mata Kuliah : Translation Practicum 2. Kode Mata Kuliah : SEN441 3. Jumlah SKS : 4 sks 4. Deskripsi Perkuliahan

Lebih terperinci

Kontrak Kuliah TKC106 - Algoritma Pemrograman Semester Gasal 2011/2012

Kontrak Kuliah TKC106 - Algoritma Pemrograman Semester Gasal 2011/2012 Kontrak Kuliah TKC106 - Algoritma Pemrograman Semester Gasal 2011/2012 Noor Ifada email : noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id weblog : http://noorifada.wordpress.com S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok

Lebih terperinci

PRAKTIKUM MESIN LISTRIK : MOTOR ARUS SEARAH (DC)

PRAKTIKUM MESIN LISTRIK : MOTOR ARUS SEARAH (DC) PANDUAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM MESIN LISTRIK : MOTOR ARUS SEARAH (DC) LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA TATA TERTIB/KETENTUAN

Lebih terperinci

Manual Prosedur Perekrutan Asisten Laboratorium Psikologi

Manual Prosedur Perekrutan Asisten Laboratorium Psikologi Manual Prosedur Perekrutan Asisten Laboratorium Psikologi Unit Jaminan Mutu Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya 2013 Manual Prosedur Perekrutan Asisten Laboratorium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Pasal 3 menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Simpulan hasil penelitian model pembelajaran proyek berbasis lingkungan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Simpulan hasil penelitian model pembelajaran proyek berbasis lingkungan BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan Simpulan hasil penelitian model pembelajaran proyek berbasis lingkungan perkembangan untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah pada anak TK,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM) merupakan Fakultas Kedokteran tertua di Indonesia yang berdiri pada tanggal 5 maret 1946. Memiliki visi dan misi

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM ROBOTIKA

MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM ROBOTIKA MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM ROBOTIKA LABORATORIUM MEKATRONIKA DAN ROBOTIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015 Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Robotika

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure EVALUASI DAN MONITORING HASIL PRAKTIKUM

Standard Operating Procedure EVALUASI DAN MONITORING HASIL PRAKTIKUM Standard Operating Procedure EVALUASI DAN MONITORING HASIL LABORATORIUM STATISTIK DAN REKAYASA KUALITAS Universitas Brawijaya Malang 2017 LEMBAR IDENTIFIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MONITORING DAN EVALUASI

Lebih terperinci

Tatyana Dumova Point Park University, USA. Kegunaan Kuis Online : Mengevaluasi Persepsi Mahasiswa

Tatyana Dumova Point Park University, USA. Kegunaan Kuis Online : Mengevaluasi Persepsi Mahasiswa Tatyana Dumova Point Park University, USA Kegunaan Kuis Online : Mengevaluasi Persepsi Mahasiswa Abstrak Fokus studi ini adalah penilaian, komponen penting dari pengajaran dan pembelajaran. Mengkaji kegunaan

Lebih terperinci

STANDARD PELAYANAN PRIMA LABORATORIUM SISTEM KONTROL

STANDARD PELAYANAN PRIMA LABORATORIUM SISTEM KONTROL STANDARD PELAYANAN PRIMA LABORATORIUM SISTEM KONTROL UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 Standard Pelayanan Prima Laboratorium Sistem Kontrol Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Lebih terperinci