BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. anak-anak. Untuk setiap paket makanan yang ditawarkan, pihak catering

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. anak-anak. Untuk setiap paket makanan yang ditawarkan, pihak catering"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Bisnis Yummy Catering merupakan catering anak dengan konsep yang inovatif dan kreatif. Fokusnya adalah pada aneka menu makanan enak dan dibentuk dengan desain yang menarik sesuai dengan tokoh kartun kegemaran anak-anak. Untuk setiap paket makanan yang ditawarkan, pihak catering dapat melengkapi menunya dari mulai makanan pokok seperti nasi, mie, dessert, buah, puding, dan salad. Agar makanannya disukai anak-anak, maka dapat mengemas sayur dan buah dengan makanan pokok. Misalnya saja dengan membuat nasi warna-warni yang berasal dari campuran buah atau sayur. Kreativitas dan inovasi yang diciptakan dapat menjadikan catering anak ini favorit di mata konsumennya. Ini menjadi keunggulan yang akan ditawarkan oleh jasa catering yang akan didirikan. Selain ada keunggulan free delivery untuk jumlah kuantitas tertentu, dan juga penyajian atau penampilan yang menarik khas anak. Jadi konsep bisnisnya adalah menarik anak-anak dengan desain kartun yang menarik serta rasa khas yang enak dan disukai anak, jadi dalam hal ini desain dan packing penting di mata konsumen. Berikut ini adalah produk desain YUMMY CATERING: 55

2 Gambar 4.1. Desain makanan Yummy Catering 1 Gambar 4.2. Desain makanan Yummy Catering 2 56

3 Gambar 4.3. Desain makanan Yummy Catering Gambaran Umum Responden Berdasarkan pada hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan peneliti terhadap responden sampel penelitian ini diperoleh gambaran umum responden dari hasil penyebaran kuesioner pesaing adalah sebagai berikut: Tabel 4.1. Usia Responden Konsumen Pesaing Usia Jumlah (orang) % th % th % th % Total: % Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa ternyata sebagian besar responden konsumen pesaing pada penelitian ini berusia antara tahun dan 31 tahun hingga 34 tahun yaitu masing-masing ada 13 orang (43,3%) dan mereka yang berusia antara tahun hanya 4 orang atau 13,3%. 57

4 Tabel 4.2. Penghasilan per bulan Responden Konsumen Pesaing Penghasilan per bulan Jumlah (orang) % 2,5-3,25 juta % 3,26-4 juta % Total: % Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Ditinjau dari penghasilan per bulan mayoritas adalah antara Rp 2,5 juta Rp 3,25 juta yaitu ada sebanyak 20 orang atau 66,7%. Pada urutan kedua adalah mereka yang berpenghasilan antara Rp 3,26 juta - 4 juta Tabel 4.3. Darimana mengetahui Catering Pesaing Keterangan Jumlah (orang) % Iklan (media sosial) % Keluarga % Rekan kerja % Teman % Total: % Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) yaitu ada 10 orang atau 33,3%. Berdasarkan tabel diatas diketahui responden mengetahui catering pesaingi dari iklan (media sosial atau media) ada 11 orang, yang mengetahui dari keluarga ada 3 orang, yang mengetahui dari rekan kerja ada 5 orang, yang mengetahui dari teman ada 11 orang. 58

5 Tabel 4.4. Pelayanan Catering Pesaing Keterangan Jumlah (orang) % Cukup memuaskan % Pelayanan sangat cepat 1 3.3% Sangat memuaskan % Abstain 1 3.3% Total: % Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan tabel diatas diketahui jawaban dari responden yang menjawab cukup memuaskan ada 20 orang, yang menjawab pelayanan sangat cepat ada 1 orang yang menjawab sangat memuaskan ada 8 orang, dan yang tidak menjawab ada 1 orang. Tabel 4.5. Harga Catering Pesaing Keterangan Jumlah (orang) % Murah % Standard % Total: % Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan dari tabel diatas diketahui yang menjawab murah ada 14 orang dan yang menjawab standar ada 16 orang. Tabel 4.6. Cara Pemesan Catering Pesaing Keterangan Jumlah (orang) % Datang langsung ke 2 6.7% lokasi Melalui SMS % Via BBM % Via Facebook 2 6.7% Total: % Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) 59

6 Berdasarkan tabel tersebut diketahui yang menjawab valid datang langsung ke lokasi cafe ada 2 orang, yang menjawab melalui SMS ada 1 orang, yang menjawab SMS ke nomor yang punya caferi ada 1 orang, yang menjawab via BBM ada 15 orang, yang menjawab via Facebook Messenger ada 2 orang, dan yang menjawab via SMS ada 9 orang. Tabel 4.7. Frekuensi Pemesanan Catering Pesaing Frekuensi pemesanan Jumlah (orang) % 1-3 kali 6 20% >3-5 kali % >5-10 kali % >10 kali % Total: % Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Dari tabel tersebut diketahui bahwa mayoritas responden pada penelitian ini memiliki frekuensi pemesanan catering pesaing lebih dari 10 kali yaitu ada 11 orang atau 36.7%. Tabel 4.8. Sumber Informasi Mengetahui Catering Pesaing Sumber Informasi Jumlah (orang) % Iklan (media sosial atau % media cetak) Keluarga 3 10% Rekan kerja % Teman % Total: % Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) 60

7 Dari tabel tersebut diketahui bahwa mayoritas responden pada penelitian ini sumber informasinya berasal dari iklan (media sosial atau media cetak) serta teman yaitu masing-masing ada 11 orang atau 36.7% Aspek Bisnis Plan Aspek Pemasaran Aspek pemasaran ditinjau dari STP dan 7 P, yaitu: Aspek Pemasaran Tabel 4.9. Perencanaan Bisnis Aspek Pemasaran Aspek Data Keterangan Data yang dibutuhkan a. STP - Segmenting - Demografis - Targeting - Positioning - Psikografis - Geografis -Menetapkan konsumen melalui segmenting -Posisi bisnis dibandingkan pesaing 61 -Umur: para orang tua -Pekerjaan: wanita karir,ibu rumah tangga yang tidak sempat membuatkan bekal untuk anaknya - Jenis kelamin: perempuan -Kelas sosial: Pendapatan menengah ke atas -Gaya hidup: ibu rumah tangga yang sibuk bekerja dan menyukai catering anak sehat bagi anaknya -Masyarakat wilayah Semarang -Umur:27-35th, perempuan, berpendapatan (berdasarkan hasil kuesioner) di Semarang kota. -Posisi dari Yummy Catering dibandingkan pesaing memiliki keunggulan yaitu menawarkan produk unik dalam desain dan menu

8 b. 7P - Produk - Price Produk makanan dan minuman Harga yang ditetapkan makanan yang enak Produk catering dengan keunikan tokoh kartun yang dapat dipesan sesuai dengan keinginan konsumen Rp Promotion - Place - People Jenis media promosi Cara distribusi ke konsumen Karyawan terampil WOM, kartu nama, brosur, spanduk, iklan, media sosial (Instagram, Facebook) Pengiriman atau delivery kepada konsumen tepat waktu Karyawan ramah, sopan, cekatan - Proses Proses transaksi dan pelayanan yang cepat, cara menangani komplain - Physical Bukti fisik menarik. Evidence Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Proses pembayaran tunai dan menerima credit card, jika ada komplain ditanggapi dengan cepat. Adanya tempat parkir luas dan desain menarik. Berdasarkan pada uraian tersebut, maka dari itu peneliti berencana akan mendirikan YUMMY CATERING yang menggunakan fasilitas menerima tunai dan credit card sebagai keunggulan dibandingkan pesaing. 62

9 Pesaing Estimasi Proyeksi Permintaan dan Penawaran Produk Untuk melakukan estimasi proyeksi permintaan dan penawaran produk untuk YUMMY CATERING terlebih dahulu dilakukan survey kepada Myma s Kitchen dan La Dolce sebagai pesaing untuk mengetahui jumlah pengunjungnya. Jml permintaan bulan Oktober 2015 Tabel Perhitungan Jumlah Permintaan Pesaing Jml permintaan Jml permintaan bulan bulan November 2015 Desember 2015 Myma s 2100 box 2510 box 2980 box 2530 box Kitchen La Dolce 1825 box 1353 box 1430 box 1536 box Rata-rata: 2033 box Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Rata-rata Permintaan per bulan Dengan berdasarkan pada data tersebut, maka dilakukan proyeksi penawaran dari YUMMY CATERING adalah dibawah kedua pesaingnya yaitu Myma s Kitchen dan La Dolce yaitu 50% dari rata-rata, yaitu sebagai berikut: Tabel Proyeksi Jumlah Permintaan per tahun Keterangan Jml permintaan / bln Jml permintaan/th YUMMY CATERING 1017 box box Keterangan: 50% x 2033 = 1017 box/bln 1017 box per bln x 11 bln = box per th 11 bln berdasarkan masa sekolah anak pertahun Tabel Proyeksi Penawaran Produksi Keterangan Unit (box) % Harga (Rp) Paket % Paket % Paket % Paket % Jumlah: Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) 63

10 Keterangan : 25% adalah karena 100% dibagi 4 paket = 25% diasumsikan secara rata-rata. Tabel Proyeksi Penawaran Yummy Catering per tahun Keterangan YUMMY CATERING Asumsi: Kenaikan per tahun adalah 10% Biaya Pemasaran Berikut ini adalah tabel biaya pemasaran YUMMY CATERING : Tabel 4.14 Biaya Pemasaran Tahun Pertama ALAT PROMOSI RINCIAN HARGA KETERANGAN Papan Nama Ukuran 200cm x 75cm Rp ,- Papan nama ini digunakan supaya konsumen dapat mengetahui keberadaan usaha ini. Ukuran papan nama disesuaikan dengan tempatnya. Spanduk Eceran Rp ,- / meter Yang dipakai 5 meter (3x) Brosur Ukuran A6, 700 lembar dilakukan sering Rp ,- (x 2) Rp ,- Rp ,- Spanduk ini berukuran 5 meter agar dapat ditampilkan di jalan raya, seperti di perempatan supaya pengendara dapat membacanya. Promosi melalui brosur ini dapat dilakukan dengan cara dibagikan di lampu lalu lintas, mall, sekolah, kampus, perkantoran, dan lain lain. Ukuran brosur ini tidak terlalu besar, yang tetapi menarik, efektif dan komunikatif. Kartu Nama 1 pack isi kotak Rp ,- Kartu nama yang digunakan adalah dengan kualitas yang 64

11 x 3 baik, yang tidak mudah robek dan tahan air. TOTAL BIAYA PEMASARAN Rp ,- Sumber: Melalui Survey dari Toko Sumber Bahagia, Jalan Moh. Suyudi No.34(2016) Keterangan : Pada tahun pertama ini, promosi dilakukan semaksimal dan seefektif mungkin untuk menarik konsumen dan calon konsumen sehingga konsumen mengetahui keberadaan YUMMY CATERING dan tertarik untuk datang mencoba. Tabel Biaya Pemasaran Tahun Kedua ALAT PROMOSI RINCIAN HARGA KETERANGAN Spanduk Eceran Rp ,- / m Yang dipakai 5 meter (3x) Rp x 2 = Rp ,- Spanduk ini berukuran 5 meter agar dapat ditampilkan di jalan raya, seperti di perempatan supaya pengendara dapat membacanya. Brosur Ukuran A6, 700 lembar dilakukan sering Rp ,- Promosi melalui brosur ini dapat dilakukan dengan cara dibagikan di lampu lalu lintas, mall, sekolah, kampus, perkantoran, dan lain lain. Ukuran brosur ini tidak terlalu besar, yang tetapi menarik, efektif dan komunikatif. 65

12 Kartu Nama 1 pack isi kotak x 3 Rp ,- Kartu nama yang digunakan adalah dengan kualitas yang baik, yang tidak mudah robek dan tahan air. TOTAL BIAYA PEMASARAN Rp ,- Sumber: Melalui Survey dari Toko Sumber Bahagia, Jalan Moh. Suyudi No.34(2016) Asumsi: kenaikan untuk spanduk, brosur dan kartu nama adalah Rp per th berdasarkan survey. Keterangan : Pada tahun kedua, promosi yang dilakukan tidak lagi dengan mengikut sertakan papan nama karena papan nama sudah terbeli dan terpasang saat promosi pada tahun pertama selain itu, papan nama tersebut juga masih dianggap layak untuk digunakan sebagai media promosi di tahun kedua. ALAT PROMOSI Tabel Biaya Pemasaran Tahun Ketiga RINCIAN HARGA KETERANGAN Spanduk Eceran Rp ,- / m Yang dipakai 5 meter (1x) Rp ,- (x 1) Rp ,- Spanduk ini berukuran 5 meter agar dapat ditampilkan di jalan raya, seperti di perempatan supaya pengendara dapat membacanya. 66

13 Brosur Ukuran A6, 700 lembar dilakukan sering TOTAL BIAYA PEMASARAN Rp ,- Rp ,- Promosi melalui brosur ini dapat dilakukan dengan cara dibagikan di lampu lalu lintas, mall, sekolah, kampus, perkantoran, dan lain lain. Ukuran brosur ini tidak terlalu besar, yang tetapi menarik, efektif dan komunikatif. Sumber: Melalui Survey dari Toko Sumber Bahagia, Jalan Moh. Suyudi No.34(2016) Asumsi: kenaikan untuk spanduk, brosur dan kartu nama adalah Rp per th berdasarkan survey. Keterangan : Pada tahun ketiga papan nama yang digunakan pada tahun pertama masih dianggap layak. Sedangkan spanduk digunakan sebanyak dua kali saja karena konsumen dianggap sudah mengenal YUMMY CATERING. Untuk kartu nama tidak mencetak kembali pada tahun ketiga karena dianggap kartu nama yang dimiliki masih tersisa dari pencetakan yang ada pada tahun kedua. ALAT PROMOSI Spanduk Eceran Rp ,- / m Yang dipakai 5 meter (2x) Tabel Biaya Pemasaran Tahun Keempat RINCIAN HARGA KETERANGAN Rp ,- (x 1) Rp ,- Spanduk ini berukuran 5 meter agar dapat ditampilkan di jalan raya, seperti di perempatan supaya pengendara dapat membacanya. 67

14 Brosur Ukuran A6, 700 lembar dilakukan sering Kartu Nama 1 pack isi kotak x 3 Rp ,- Rp ,- Promosi melalui brosur ini dapat dilakukan dengan cara dibagikan di lampu lalu lintas, mall, sekolah, kampus, perkantoran, dan lain lain. Ukuran brosur ini tidak terlalu besar, yang tetapi menarik, efektif dan komunikatif. Kartu nama yang digunakan adalah dengan kualitas yang baik, yang tidak mudah robek dan tahan air. TOTAL BIAYA Rp ,- PEMASARAN Sumber: Melalui Survey dari Toko Sumber Bahagia, Jalan Moh. Suyudi No.34(2016) Asumsi: kenaikan untuk spanduk, brosur dan kartu nama adalah Rp per th berdasarkan survey. Keterangan : Pada tahun keempat, pembelian papan nama belum dibutuhkan karena pembelian papa nama pada tahun pertama masih dianggap layak. Pada tahun keempat ini, pengadaan kartu nama pun kembali diadakan karena diperkirakan kartu nama pada tahun keempat ini telah habis. ALAT PROMOSI Tabel Biaya Pemasaran Tahun Kelima RINCIAN HARGA KETERANGAN Spanduk Eceran Rp ,- / m Yang dipakai 5 meter (2x) Rp ,- (x 1) 68 Rp ,- Spanduk ini berukuran 5 meter agar dapat ditampilkan di jalan raya, seperti di perempatan supaya pengendara dapat

15 Brosur Ukuran A6, 700 lembar dilakukan sering Kartu Nama 1 pack isi kotak x 3 TOTAL BIAYA PEMASARAN Rp ,- Rp ,- Rp ,- membacanya. Promosi melalui brosur ini dapat dilakukan dengan cara dibagikan di lampu lalu lintas, mall, sekolah, kampus, perkantoran, dan lain lain. Ukuran brosur ini tidak terlalu besar, yang tetapi menarik, efektif dan komunikatif. Kartu nama yang digunakan adalah dengan kualitas yang baik, yang tidak mudah robek dan tahan air. Sumber: Melalui Survey dari Toko Sumber Bahagia, Jalan Moh. Suyudi No.34(2016) Asumsi: kenaikan untuk spanduk, brosur dan kartu nama adalah Rp per th berdasarkan survey. Keterangan : Pada tahun kelima ini promosi yang dilakukan tidak melalui banyak media seperti pada tahun-tahun yang sebelumnya karena pada tahun ini, YUMMMY CATERING dianggap telah memiliki konsumen tetap. Sehingga biaya pemasarannya pun diminimalkan. 69

16 Aspek Operasional Lokasi Pada aspek operasional ini akan dibahas mengenai lokasi usaha. Lokasi usaha dapat mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan dan juga merupakan factor penentuan perkembangan usaha untuk di masa yang akan datang, maka lokasi usaha perlu direncanakan dengan baik. Faktor yang diperhatikan adalah berbagai faktor dalam memilih lokasi usaha yaitu: a. Letak pasar yang dituju b. Tenaga listrik dan air yang tersedia c. Fasilitas penyedia kebutuhan lain d. Tenaga kerja yang tersedia e. Kemudahan transportasi f. Lingkungan masyarakat sekitar lokasi g. Perkembangan dan perluasan usaha di masa depan Maka berdasarkan pada hal tersebut YUMMY CATERING akan mengambil letak di Jalan Parang Baris Raya No , Semarang yaitu dekat dengan pemukiman penduduk Kapasitas Produksi Kapasitas produksi Yummy Catering dapat dihitung sebagai berikut: Asumsi: 1 hari = 8 jam kerja Kapasitas = 2 orang karyawan Dalam 1 jam = 4 box per jam Jadi dalam sehari = 8 jam kerja x 2 orang x 4 box = 64 box/ hari 1 bulan = 25 hari kerja. 70

17 Jadi kapasitas dalam sebulan = 64 box x 25 hari kerja = 1600 box per bulan 1 tahun = 11 bulan Jadi dalam setahun kapastiasnya = 1600 box x 11 bulan = box. Tabel Kapasitas Produksi Yummy Catering Tahun Per hari Per bulan Per tahun th Perhitungan : 1 hari 64 box 64 box/hari x 25 hari kerja = 1600 box/bln 1600 x 11 bulan = box Kapasitas produksi memenuhi proyeksi penawaran hingga tahun ke5 dengan jumlah karyawan yang tetap. Berikut ini adalah layout dari YUMMY CATERING: 3 Meter 4 Meter Tampak Skala 1 : 50 Gambar 4.4. Layout Dapur Yummy Catering (Tampak Depan) 71

18 Gambar 4.5. Layout Dapur Yummy Catering 4 Meter 4 Meter Denah Skala 1 : 50 Gambar 4.6. Denah Layout Dapur Yummy Catering 72

19 berikut: Adapun proses transaksi dari YUMMY CATERING yaitu sebagai Konsumen memilih menu dan melakukan order Karyawan mempersiapkan menu yang dipesan Delivery Pembayaran setiap minggu Gambar 4.7. Proses Transaksi Harga Pokok Produksi (HPP) Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan perincian untuk BTKL: Tabel Perincian Biaya Gaji Keterangan Biaya Gaji Karyawan Gaji Direktur (pemilik) Keterangan: Gaji per orang per bulan Rp (sesuai UMR) Tenaga kerja = 3 orang yaitu 2 orang bagian dapur dan biaya gaji bagian delivery 73

20 3 orang x Rp = Rp x 12 bulan = Rp Gaji direktur Rp per bulan, Rp x 12 bulan = Rp Kenaikan yaitu 10% per th Untuk dapat mengetahui besar harga pokok produksi yang dihasilkan, maka peranan harga bahan baku, biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja langsung, serta biaya overhead pabrik yang sangat mempengaruhi harga pokok produksi yang akan secara langsung pada harga pokok penjualan nantinya. a. Harga bahan baku Harga bahan baku merupakan rincian bahan-bahan yang dibutuhkan untuk memproduksi menu makanan dan minuman yang ada. Harga bahan baku yang dibutuhkan dapat diketahui melalui tabel berikut ini: Tabel Bahan dan Harga Paket 1 BB Utama Beras (100 gr) Garam (5 gr) Daun bawang (1 batang) Bombay (10 gr) Wortel (15 gr) Minyak goreng (20 ml) Telur (1 biji) Ketumbar (20 gr) Bawang merah (5 gr) Bawang putih (3 gr) Kemiri (3 gr) Saus tomat (15 ml) Total per box: Harga Rp1.000,00 Rp150,00 Rp100,00 Rp100,00 Rp200,00 Rp500,00 Rp1.500,00 Rp250,00 Rp200,00 Rp100,00 Rp100,00 Rp200,00 Rp4.400,00 74

21 Paket 2 BB Utama Daging cincang (50 gr) Beras (100 gr) gula pasir (15 gr) Tepung (20 gr) Garam (5 gr) Margarine (10 gr) Daun bawang (1 batang) Bombay (10 gr) Wortel (15 gr) Merica (18 gr) Minyak goreng (20 ml) Tempe (1/4 bungkus) Ketumbar (20 gr) Bawang merah (5 gr) Bawang putih (3 gr) Kemiri (3 gr) Saus tomat (15 ml) Total per box: Harga Rp1.000,00 Rp1.000,00 Rp500,00 Rp500,00 Rp150,00 Rp200,00 Rp100,00 Rp100,00 Rp200,00 Rp150,00 Rp500,00 Rp500,00 Rp250,00 Rp200,00 Rp100,00 Rp100,00 Rp200,00 Rp5.750,00 Paket 3 BB Utama Daging cincang (75 gr) Beras (100 gr) gula pasir (15 gr) Tepung (20 g) Garam (5 gr) Margarine (10 gr) Daun bawang (1 batang) Bombay (10 gr) Wortel (15 gr) Merica (18 gr) Minyak goreng (20 ml) Tempe (1/4 bungkus) Ketumbar (20 gr) Bawang merah (5 gr) Bawang putih (3 gr) Kemiri (3 gr) Saus tomat (15 ml) Total per box: 75 Harga Rp1.500,00 Rp1.000,00 Rp500,00 Rp800,00 Rp150,00 Rp200,00 Rp100,00 Rp100,00 Rp200,00 Rp150,00 Rp500,00 Rp750,00 Rp600,00 Rp300,00 Rp200,00 Rp150,00 Rp300,00 Rp7.500,00

22 Paket 4 BB Utama Daging cincang (100 gr) Beras (100 gr) gula pasir (15 gr) Tepung (20 g) Garam (5 gr) Margarine (10 gr) Daun bawang (1 batang) Bombay (10 gr) Wortel (15 gr) Merica (18 gr) Minyak goreng (20 ml) Tempe (1/4 bungkus) Ketumbar (20 gr) Bawang merah (5 gr) Bawang putih (3 gr) Kemiri (3 gr) Saus tomat (15 ml) Total per box: Harga Rp2.000,00 Rp1.000,00 Rp600,00 Rp1.000,00 Rp300,00 Rp500,00 Rp300,00 Rp500,00 Rp600,00 Rp300,00 Rp800,00 Rp900,00 Rp750,00 Rp300,00 Rp300,00 Rp400,00 Rp500,00 Rp11.050,00 Dari tabel tersebut dapat diketahui bahan baku yang diperlukan beserta harga berdasarkan kebutuhan bahan baku utama selama satu tahun. b. Biaya bahan penolong Bahan penolong merupakan suatu bahan dimana tanpa bahan ini, produk yang akan dihasilkan akan tetap dapat diselesaikan. Dilihat dari sisi kapasitas kegunaan, bahan penolong ini hanya sebagian kecil dari keseluruhan bahan yang digunakan. 76

23 Berikut ini adalah perhitungan bahan penolong yang di perlukan Yummy Catering : Bahan penolong : Packing/box = Rp 1.000,00 Sendok garpu plastik = Rp 750,00 Total = Rp 1.750,00 per box Dari total perhitungan bahan penolong tersebut maka dapat kita ketahui berapa biaya yang akan dialokasikan pada tiap jenis menu yang disediakan oleh Yummy Catering. Yaitu sebagai berikut : Tabel 4.22 Alokasi Biaya Bahan Penolong Paket 1 (25%) Paket 2 (25%) Paket 3 (25%) Paket 4 (25%) Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Jumlah = Rp ,00 Asumsi: dalam setahun box terdiri dari 4 paket jadi masingmasing sebesar 25%, perhitungan Rp x 2797 box = Rp ,00 Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa alokasi biaya untuk masing jenis paket box adalah 25% dengan total pada tahun pertama bahan penolong Rp ,00. c. Biaya tenaga kerja langsung Biaya tenaga kerja langsung merupakan elemen dari biaya pokok produksi. Berikut ini adalah perincian biaya tenaga kerja langsung yang diperlukan oleh Yummy Catering: Biaya tenaga kerja : 2 Bagian Rp = Rp ,00 per bulan 77

24 Dari total perhitungan biaya tenaga kerja langsung yang diperlukan tersebut maka dapat diketahui berapa jumlah biaya yang dialokasikan untuk masing-masing jenis paket yaitu sebagai berikut : Tabel 4.23 Alokasi Biaya Tenaga Kerja Langsung Paket 1 (25%) Paket 2 (25%) Paket 3 (25%) Paket 4 (25%) Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Jumlah = Rp ,00 per bulan Jumlah = Rp per tahun Asumsi: per bulan / 4 paket = Rp per bulan Dari tabel tersebut maka dapat diketahui alokasi biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing jenis menu yang ada di Yummy Catering yaitu 25% untuk per box dengan total per bulan atau Rp per tahun d. Biaya overhead pabrik Biaya overhead merupakan semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Berikut adalah perincian mengenai biaya overhead yang ada pada Yummy Catering : Biaya overhead : Biaya listrik = Rp ,00 Biaya air = Rp ,00 Biaya bahan bakar (gas) = Rp ,00 Biaya telepon = Rp ,00 TOTAL = Rp ,00 78

25 Dari total perhitungan biaya overhead yang ada pada Yummy Catering maka dapat diketahui berapa jumlah biaya yang dialokasikan untuk masing-masing jenis menu yang terdapat pada Yummy Catering. Yaitu sebagai berikut : Tabel 4.24 Alokasi Biaya Overhead pabrik Paket 1 (25%) Paket 2 (25%) Paket 3 (25%) Paket 4 (25%) Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Jumlah = Rp ,00 per bulan Jumlah = Rp per tahun Sumber : Data Primer yang Diolah Dari tabel diatas dapat diketahui alokasi biaya overhead pada masingmasing paket box yang ada pada Yummy Catering. Yaitu 25% untuk masing-masing paket yaitu sebesar Rp per bulan atau Rp per tahun. Dari alokasi biaya bahan baku, bahan penolong, tenaga kerja langsung serta biaya overhead maka dapat diketahui besarnya harga pokok produksi untuk tiap jenis menu yang ada di Yummy Catering yaitu sebagai berikut : Tabel Harga Pokok Produksi HPP Paket 1 Keterangan Rp BBB BTKL BOP Total HPP/Unit Harga jual/unit

26 Keterangan: BBB = Bahan baku utama + Bahan baku penolong BTKL = / 4 paket = BOP = / 4 paket = Margin Laba = = 39,3% Paket 2 Keterangan Rp BBB BTKL BOP Total HPP/Unit Harga jual/unit Keterangan: BBB = Bahan baku utama + Bahan baku penolong BTKL = / 4 paket = BOP = / 4 paket = Margin Laba = = 44,4% Paket 3 Keterangan Rp BBB BTKL BOP Total HPP/Unit Harga jual/unit Keterangan: BBB = Bahan baku utama + Bahan baku penolong BTKL = / 4 paket = BOP = / 4 paket = Margin Laba = = 44,2%

27 Paket 4 Keterangan Rp BBB BTKL BOP Total HPP/Unit Harga jual/unit Total HPP: Keterangan: BBB = Bahan baku utama + Bahan baku penolong BTKL = / 4 paket = BOP = / 4 paket = Total HPP = HPP Paket 1 + HPP Paket 2 + HPP Paket 3 + HPP Paket 4 Margin Laba = = 43,5% Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan investasi dari YUMMY CATERING: Tabel Investasi Investasi Umur Keterangan Unit Harga Total harga ekonomis Depresiasi Kendaraan delivery Meja Kursi Peralatan memasak (kulkas, freezer, rice cooker, spatula, teflon, kompor gas) Set Lunch Box Cetakan bento Kitchen set set Sewa Tempat 20m Total: Sumber: Survey peneliti 81

28 Perincian alat memasak: Tabel Perincian Peralatan Memasak No Keterangan Rp 1 Kulkas Freezer Rice cooker Spatula Teflon penggorengan Kompor gas Total Sumber: Survey peneliti Tabel Perincian Perlengkapan No Keterangan Rp 1 Nota alat tulis dll Elpiji gas Total: Sumber: Survey peneliti Aspek SDM (Sumber Daya Manusia) Perencanaan SDM Kebutuhan Tenaga Kerja: Non Operasional: Delivery: 1 orang Operasional: Staf Produksi (Bagian Dapur): 2 orang Kepemilikan usaha Yummy Catering adalah usaha perorangan. Berikut ini adalah gambar struktur organisasi YUMMY CATERING: 82

29 PIMPINAN (DIREKTUR) STAF PRODUKSI (BAG.DAPUR) DELIVERY Gambar 4.8. Struktur Organisasi Job Description Berikut ini adalah deskripsi pekerjaan tentang wewenang, tanggung jawab dan tugas masing-masing posisi atau jabatan pada YUMMY CATERING: 1. Pimpinan Tugas: a. Melakukan perencanaan, mengatur dan mengawasi operasional perusahaan b. Melakukan evaluasi atas kinerja perusahaan Wewenang: Berwenang atas semua hal yang berhubungan dengan kinerja dan kelangsungan hidup perusahaan dari memesan barang, membeli serta menerima pembayaran dari konsumen. 83

30 Tanggung jawab : Bertanggung jawab secara keseluruhan atas kinerja perusahaan 2. Staf Produksi Tugas: Menjalankan proses produksi sesuai dengan permintaan konsumen Wewenang: a. Memperoleh informasi yang berhubungan dengan penyelesaian tugasnya. b. Meminta bahan baku sesuai dengan kebutuhan Tanggung jawab: a. Mencapai target produksi dengan baik b. Menjamin proses produksi berjalan dengan lancar 3. Delivery Tugas : Menghantarkan pesanan kepada konsumen Tanggung jawab: a. Menjalankan tugasnya dengan baik b. Mematuhi perintah pemilik 84

31 Job Spesification Job spesification merupakan spesifikasi pekerjaan atau syarat yang harus dipenuhi oleh masing-masing posisi atau jabatan dalam YUMMY Catering. Berikut ini adalah spesifikasi pekerjaan pada YUMMY CATERING: 1. Staf Produksi Pendidikan Usia : min SMA : Min. 25 tahun Jenis kelamin : Wanita/Pria Pengalaman : 2 tahun, bisa memasak atau pernah mengikuti kursus memasak Karakteristik : a. Mampu membuat makanan anak dengan baik. b. Mampu berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik c. Sehat jasmani dan rohani 2. Delivery Pendidikan Usia : Min. SMP : Min. 21 tahun Jenis Kelamin : Pria Pengalaman : 1 tahun Karakteristik : a. Sehat jasmani dan rohani 85

32 b. Pekerja keras c. Jujur dan bertanggung jawab Sistem Rekrutmen Pada YUMMY CATERING,sistem rekrutmen yang digunakan adalah melalui WOM atau kenalan sehingga tidak membutuhkan biaya Aspek Keuangan Perincian pendapatan: Tabel Perincian Pendapatan Keterangan Unit (box) Harga (Rp) Total Harga Paket Paket Paket Paket Jumlah: Keterangan: Asumsi: Proporsi tiap paket adalah 25% dari total permintaan per tahun. Unit x Harga = Total Harga 86

33 LAPORAN LABA/RUGI YUMMY CATERING Tahun Keterangan Pendapatan HPP (BBB, BTKL, BOP) Laba kotor Bi. Operasional Bi. Pemasaran Bi. Penyusutan BAU (Biaya Administrasi dan Umum) Total Biaya: EBT Pajak EAT Asumsi: Pajak: 1% flat Pendapatan meningkat 10 % per th BAU: Gaji direktur dan perlengkapan 87

34 LAPORAN ARUS KAS YUMMY CATERING Tahun Keterangan Kas Masuk Penjualan Bi. Penyusutan Modal sendiri Total Kas Masuk Kas Keluar Investasi Bi. Pemasaran Bi. Penyusutan HPP BAU (Biaya Administrasi dan Umum) Total Kas Keluar Selisih Saldo Kas Awal Saldo Kas Akhir Keterangan: Modal = Investasi + HPP + Total biaya Total kas masuk - total kas keluar = selisih Selisih + saldo kas awal = saldo kas akhir 88

35 LAPORAN NERACA YUMMY CATERING Tahun Keterangan Aktiva Kas Aktiva Tetap Akumulasi Penyusutan Total Aktiva: Passiva Modal Laba berjalan (EAT) Pajak Total Passiva:

36 ANALISA KELAYAKAN NPV (Net Present Value) Initial Investment Tahun EAT Depresiasi Cash inflow NSFB Present 7,00% Value , , , , , Total PV NET PRESENT VALUE Initial investment = HPP + Investasi + Total biaya op EAT+Depresiasi = Cash inflow Cash inflow x NSFB = Present Value Total present Value - Initial Investment = Net Present Value Usaha ini layak untuk didirikan karena NPV sebesar > 0. Karena nilai pendapatan bersih yang akan diterima di masa yang akan datang, lebih besar dari investasi yang dikeluarkan saat ini. Usaha ini cukup baik atau feasible sehingga layak untuk diteruskan, karena nilai NPV positif seperti hasil di atas. * NPV sebesar nol menunjukkan bahwa arus kas proyek tepat cukup untuk membayar kembali modal yang diinvestasikan dan menyediakan tingkat keuntungan yang disyaratkan pada modal (biaya modal proyek). 90

37 PI (Profitability Index) PI > 1 layak Total PV Initial Investment Profitability Index 2,03 > 1 maka layak * Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kasbersih dimasa mendatangdengan nilai sekarang investasi. Kalau nilai PInya > 1 maka proyek dikatakan menguntungkan, tetapi kalau < 1 dikatakan tidak menguntungkan. * Suatu proyek diterima jika PI proyek sama dengan atau lebih besar dari 1. Jika PI proyek sama dengan atau > 1 artinya PV Penerimaan sama dengan atau > PV pengeluaran, dan sebaliknya. * Usaha ini layak karena PI sebesar 2,03 > 1 artinya perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa mendatang dengan nilai sekarang investasinya lebih besar. PP (Payback Period) Semakin pendek payback - layak Initial Investment Cash inflow th Belum tertutup Cash inflow th Belum tertutup Cash inflow th Belum tertutup 0,29 Payback Period 2,29 tahun Usaha ini layak karena memiliki waktu pengembalian untuk investasi yang lebih kecil daripada 5 tahun 91

38 Waktu ini lebih kecil daripada PP maksimal yang dapat diterima. * Metode PP ini mencoba mengukur seberapa cepat suatu investasi dapat kembali karena satuan hasilnya bukan presentase, tetapi satuan waktu, seperti tahun dan bulan. Kalau periode "PP" lebih pendek daripada yang disyaratkan, maka proyek dikatakan "menguntungkan" dan kalau lebih lama proyek ditolak. * Keuntungan metode ini adalah mudah dihitung dan dimengerti. Selain itu, memberikan informasi mengenai resiko dan likuiditas proyek. Proyek yang Ppnya pendek memiliki resiko lebih kecil dan likuiditas yang lebih baik. * Kelemahannya: mengabaikan arus kas setelah PP dan nilai waktu dari uang IRR (Internal Rate of Return) Initial Investment Tahun Cash Discount Factor Present Discount Factor Present Inflow 37% Value 38% Value , , , , , , , , , , NPV NPV ( ) 92

39 Interpolasi 37% Total PV 37% Total PV 37% Total PV 38% Investasi Perhitungan IRR 37% + (( / ) x 1%) IRR 37,681% IRR > tingkat suku bunga - layak Jadi berdasarkan hasil perhitungan di atas, proyek ini dikatakan layak karena IRR atau tingkat pengembalian internal perusahaan sebesar 37,681% yang lebih besar daripada SBI yaitu 7% 93

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah di Semarang. Dengan beberapa pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce Vita Bistro yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan selalu dituntut untuk serba prima. Mencukupi kebutuhan buah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan selalu dituntut untuk serba prima. Mencukupi kebutuhan buah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada jaman modern seperti sekarang ini tiap kegiatan yang ada selalu dituntut untuk serba cepat, serba efisien dan tiap performa yang dilakukan selalu dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dapat konsumen pilih, yaitu meja dan lesehan.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dapat konsumen pilih, yaitu meja dan lesehan. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Bisnis Konsep bisnis dalam perencanaan bisnis untuk mendirikan Rumah makan dan Pemancingan LESEHAN adalah rumah makan yang bernuansa rumah sendiri tanpa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek dan lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Ciafe yang merupakan jenis usaha yang bergerak dibidang jasa jahit dilihat dari aspek pasar dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN Pertanyaan Wawancara untuk Pemilik Resto Pesaing 1. Terkait dengan Ide dan Konsep Bisnis a. Pada awalnya, peluang apa yang Anda lihat sehingga tertarik untuk membuka usaha resto ini? b. Ide bisnis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bisnis Rimora Pay sebagai obyek penelitian karena merupakan bisnis baru

BAB III METODE PENELITIAN. bisnis Rimora Pay sebagai obyek penelitian karena merupakan bisnis baru BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah perencanaan bisnis Rimora Pay yang nantinya akan berlokasi di Semarang. Alasan peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 44 BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN Dalam penilaian kelayakan rencana ekspansi pembukaan outlet makanan vegetarian ini digunakan beberapa aspek-aspek yang relevan dikaji untuk menentukan suatu rencana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Konsep Bisnis Konsep bisnis budidaya ikan lele di Desa Slogohimo Wonogiri yang akan diangkat pada penelitian ini membudidayakan ikan lele siap konsumsi melalui

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha : Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha : Tabel 6.1 Kebutuhan Dana BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL NAMA : NIMAS SHYNTIA NPM : 15209386 JURUSAN : MANAJEMEN JENJANG : S1 PEMBIMBING : EDY NURSANTA. SE.MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN VI.1 Kebutuhan Dana 1. Aktiva tetap : Tabel 6.1 Kebutuhan Dana No Komponen Investasi Aktifa tetap 1. Piring 50 buah @3000 Rp150.000 2. Mangkok ayam 50 buah @4000 Rp200.000 3. Sendok

Lebih terperinci

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Konsep bisnis dalam perencanaan bisnis Rimora Pay adalah

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Konsep bisnis dalam perencanaan bisnis Rimora Pay adalah BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Bisnis Konsep bisnis dalam perencanaan bisnis Rimora Pay adalah sebagai berikut: Rimora Pay menawarkan aplikasi yang mudah dan simple kepada konsumennya

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam BAB VI ASPEK KEUANGAN Dalam aspek ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi dari perusahaan Saru

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Pada bab 5 ini mengenai aspek keuangan Ngemilbingits, dan menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas dan penilaian kelayakan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, penilaian kelayakan investasi. Proyeksi 3 tahun. 6.1 Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Keterangan Tahunan Aktiva tetap Seragam Rp 1,100,000 Mesin kasir Rp 3,500,000 Telepon Rp 150,000 Meja kayu panjang Rp 7,500,000 Sofa Rp

Lebih terperinci

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Bab VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Agenda furniture membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: Tabel 6.1 Kebutuhan Dana no Komponen Investasi Jumlah Total 1 Aktiva Tetap A. Mobil Pick Up 112.000.000

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6. 76 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Penjelasan Umum Bagian ini menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba-rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi yang

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN

BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel VI.1 Kebutuhan Dana Komponen Investasi Jumlah Aktiva Tetap Peralatan: Komputer + Printer (2 set X Rp. 5.000.000) Rp. 10.000.000 Meja

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XXIX Aktiva Tetap. No. Keterangan Biaya

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XXIX Aktiva Tetap. No. Keterangan Biaya BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Menurut Surakhmad, (1994:140-143), metode deskriptif analisis, yaitu metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa

Lebih terperinci

Nama : Erning Findiani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Heru Suharjo, SE., MM

Nama : Erning Findiani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Heru Suharjo, SE., MM ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA INDUSTRI RUMAHAN BUNDA SULI Nama : Erning Findiani NPM : 22210419 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Heru Suharjo, SE., MM

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Modul ke: PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Penganggaran Modal ( Capital Budgeting) Istilah penganggaran

Lebih terperinci

Sumber:

Sumber: LAMPIRAN 100 Sumber: http://tukarduit.com 101 Sumber: http://fastchanger.com 102 103 KUESIONER PENELITIAN Berikut ini adalah kuesioner yang berkaitan dengan penelitian saya tentang: PENYUSUNAN BUSINESS

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA VEMIXHEALTH : VARIASI PUDING NON KOLESTROL DENGAN KOMPOSISI SAYURAN SEBAGAI MAKANAN RINGAN PRAKTIS DAN SEHAT SEHARI-HARI BIDANG KEGIATAN : PKM - K Diusulkan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. VI.1 Kebutuhan dana Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha :

BAB VI ASPEK KEUANGAN. VI.1 Kebutuhan dana Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha : BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 KONSEP BISNIS Konsep bisnis Ciafe adalah penyedia jasa dibidang jahit busana wanita yang memberikan fasilitas fasilitas yang dapat meringankan konsumen seperti

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE Nama : Adi Putro Nugroho NPM : 10210156 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing:Ir. Titiek Irewati,MM BAB I

Lebih terperinci

PERENCANAAN BISNIS JASA PERAWATAN TAS : BAGTREATS DI SEMARANG SKRIPSI

PERENCANAAN BISNIS JASA PERAWATAN TAS : BAGTREATS DI SEMARANG SKRIPSI PERENCANAAN BISNIS JASA PERAWATAN TAS : BAGTREATS DI SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM : STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR NAMA : MUAMMAL IRZAD NPM : 14212737 JURUSAN : MANAJEMEN DOSEN PEMBIMBING : BUDI UTAMI, SE., MM Latar Belakang Perdagangan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang dipentingkan konsumen dalam memilih gerai pizza

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Analisis Kelayakan Proyek Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Kebijakan Publik Perlukah membangun rumah sakit baru? Membangun bandara atau menambah

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Tabel Kebutuhan Dana

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Tabel Kebutuhan Dana BAB VI ASPEK KEUANGAN VI.1. Kebutuhan Dana 1. Aktiva tetap: Tabel 6.1 Tabel Kebutuhan Dana No. Komponen Investasi Jumlah Aktiva Tetap : 1. Matras, 40 buah @300,000 Rp.12,000,000 2. Pelindung kepala, 20

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO KUE NIRMALA S CAKE AND COOKIES

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO KUE NIRMALA S CAKE AND COOKIES ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO KUE NIRMALA S CAKE AND COOKIES NAMA : FIRDA ANNISA KELAS : 3EA27 NPM : 12211885 DOSEN PEMBIMBING : SYAHRUDIN S.E.,M.M JURUSAN : MANAJEMEN BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Kuisioner untuk konsumen pesaing ( Konsumen Restoran Super Gepeng Pekalongan )

Kuisioner untuk konsumen pesaing ( Konsumen Restoran Super Gepeng Pekalongan ) LAMPIRAN 77 Kuisioner untuk konsumen pesaing ( Konsumen Restoran Super Gepeng Pekalongan ) Dengan hormat, Saya mahasiswa Universitas Katolik Soegijapranata, Fakultas Ekonomi dan Bisnis jurusan Manajemen.

Lebih terperinci

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI 4.1. KONSEP INVESTASI Penganggaran modal adalah merupakan keputusan investasi jangka panjang, yang pada umumnya menyangkut pengeluaran yang besar yang akan memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini menyebabkan banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek penelitian yang akan diangkat pada penelitian ini adalah Perencanaan budidaya ikan lele yang akan berlokasi di Desa Slogohimo, Wonogiri.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA RUMAH MAKAN MANDHE DENAI YOGA PRADIPTA PUTRA EKONOMI / AKUNTANSI

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA RUMAH MAKAN MANDHE DENAI YOGA PRADIPTA PUTRA EKONOMI / AKUNTANSI STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA RUMAH MAKAN MANDHE DENAI YOGA PRADIPTA PUTRA 28210644 EKONOMI / AKUNTANSI STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA RUMAH MAKAN MANDHE DENAI

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XI. Aktiva Tetap. (Sumber: Pemilik Usaha) Initial Cash Flow/ Initial Investment. Komponen Investasi

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XI. Aktiva Tetap. (Sumber: Pemilik Usaha) Initial Cash Flow/ Initial Investment. Komponen Investasi BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilayakan kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Awal 6.1.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan Mesin/ peralatan yang dibutuhkan Spesifikasi/merek

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal 83 BAB VI ASPEK KEUANGAN 1.1 Kebutuhan Dana Andalucia Party Planner membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: 6.1 Tabel Sumber Pendanaan Uraian Sumber Dana Jumlah 1. Modal sendiri Rp. 15.150.000

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI Nama : Dedik Fahrudin NPM : 11212796 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Studi kelayakan terhadap suatu usaha

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB 6 ASPEK KEUANGAN BAB 6 ASPEK KEUANGAN Mengelola keuangan suatu usaha bukan hanya dilakukan oleh usaha yang besar saja, tetapi usaha kecil dan menengah juga harus melakukan pengelolaan keuangan dengan baik dan benar. Karena

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa Alam Santosa Aspek Keuangan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Analisis Aspek Keuangan Menentukan sumber dana Menghitung kebutuhan dana untuk aktiva tetap dan modal kerja Aliran Kas Penilaian Investasi

Lebih terperinci

PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA UKM KANTIN MURAH

PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA UKM KANTIN MURAH PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA UKM KANTIN MURAH Nama : Renny Indah Cahyaning Kadir NPM : 25210753 LATAR BELAKANG Permasalahan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN PADA USAHA JASA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN PADA USAHA JASA LINA AULINA 14210027 MANAJEMEN EKONOMI 2013 ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN PADA USAHA JASA FOTOCOPY MENTARI PAGI Latar Belakang Masalah Kemajuan dl dalam bidang tk teknologi juga sudah dh berkembang

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS Bisnis Makanan Tradisional Semakin Diburu Pasar Zakki Mubaraq 10.11.3992 SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2010/2011 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL Nama : Marlina Fitri Annisa Npm : 15213303 Kelas : 4EA33 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira,

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA Nama : Rani Eva Dewi NPM : 16212024 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Nenik Diah Hartanti, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN BAB 5 ANALISIS KEUANGAN 5.1. Ekuitas Ekuitas adalah modal kepemilikan yang diinvestasikan dalam suatu usaha. Vraniolle merupakan badan perorangan dengan modal yang berasal dari pemilik. Ekuitas modal pemilik

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner penelitian. A. Identitas Pemilik Nama : Alamat rumah : Tempat/ Tanggal lahir : Pendididkan Terakhir :

Lampiran 1. Kuesioner penelitian. A. Identitas Pemilik Nama : Alamat rumah : Tempat/ Tanggal lahir : Pendididkan Terakhir : LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner penelitian A. Identitas Pemilik Nama : Alamat rumah : Tempat/ Tanggal lahir : Pendididkan Terakhir : B. Identitas Usaha Nama Usaha : Nama Pemilik : Bidang Usaha : Jumlah

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL NAMA : DIAN RUSMITA NPM : 12209223 JURUSAN : MANAJEMEN JENJANG : S1 PEMBIMBING : EDY NURSANTA, SE., MM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di sekitar wilayah tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di sekitar wilayah tersebut. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah daerah Gunung Pati dengan objek penelitian berupa penyedia rumah makan dan pemancingan yang berlokasi di

Lebih terperinci

Studi Kasus. Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi

Studi Kasus. Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi Studi Kasus Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi Kl Kelayakan, Johar Aifi Arifin & Akhmad Fauzi Studi Kasus: Penilaian Kelayakan Investasi di bidang usaha transportasi Berdasarkan data data yang

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG Nama : Afrian Herdiansyah NPM : 10203034 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Septi Mariani, TR. SE. MM FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Untuk memproduksi Gezond diperlukan bahan baku dan peralatan. Berikut

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Untuk memproduksi Gezond diperlukan bahan baku dan peralatan. Berikut BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Untuk memproduksi Gezond diperlukan bahan baku dan peralatan. Berikut adalah rincian harga bahan baku yang digunakan untuk 1 bulan pertama: Tabel 6.1.1 Kebutuhan

Lebih terperinci

Judul Penulisan Ilmiah

Judul Penulisan Ilmiah Judul Penulisan Ilmiah ANALISIS INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA PT. SAM SUNG PRINT & PACK INDONESIA Nama : Dian Ratnasari NPM : 21210971 Kelas : 3EB03 Jurusan :

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1 ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Kelayakan berikut: Penetapan kriteria optimasi dalam penelitian ini akan dijabarkan sebagai Aspek Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek Sumber

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Sumber dana Sumber dana pendirian Home Net diperoleh dari dana pribadi sebesar Rp. 1,579,128,, dan tidak ada kerja sama apapun dengan lain pihak. Apabila

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA SKIES CAFE DAN BILLIARD DI REVO TOWN BEKASI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA SKIES CAFE DAN BILLIARD DI REVO TOWN BEKASI ANALISIS KELAYAKAN USAHA SKIES CAFE DAN BILLIARD DI REVO TOWN BEKASI Nama : Fadhli Zulhazmi Npm : 13213041 Kelas : 3EA26 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Edy Nursanta, SE., MM.. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ASPEK ASPEK USAHA

BAB II DESKRIPSI ASPEK ASPEK USAHA BAB II DESKRIPSI ASPEK ASPEK USAHA A. Deskripsi Umum Usaha Untuk melayani kebutuhan manusia yang tak lepas dari rutinitas yang harus dilakukan yaitu makan karena dengan makan bias mengembalikan energi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Spa adalah salah satu alternatif pilihan masyarakat Bandung untuk melepaskan lelah. Melihat hal ini, pengusaha Delta Spa di Jakarta berminat mengembangkan usaha spa pria di Bandung, karena belum

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Aspek finansial merupakan aspek yang dikaji melalui kondisi finansial suatu usaha dimana kelayakan aspek finansial dilihat dari pengeluaran dan pemasukan usaha tersebut selama

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. BAGOR SANDWICH Bakpao Goreng dengan Isi Sandwich,

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. BAGOR SANDWICH Bakpao Goreng dengan Isi Sandwich, USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BAGOR SANDWICH Bakpao Goreng dengan Isi Sandwich, BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh: Ketua : Theng, Anita C. C12.2011.00343 Angkatan 2011 Anggota :

Lebih terperinci

ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI BAHAN BAKU MIE PADA MIE KHANGEN

ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI BAHAN BAKU MIE PADA MIE KHANGEN ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI BAHAN BAKU MIE PADA MIE KHANGEN Nama : Puspita Anggandari PR NPM : 26213965 Kelas : 3EB14 Jurusan : Akuntansi Pembimbing

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN USAHA TERHADAP PENGEMBANGAN INVESTASI PADA PABRIK KERUPUK KULIT HIDAYAH

ANALISA KELAYAKAN USAHA TERHADAP PENGEMBANGAN INVESTASI PADA PABRIK KERUPUK KULIT HIDAYAH ANALISA KELAYAKAN USAHA TERHADAP PENGEMBANGAN INVESTASI PADA PABRIK KERUPUK KULIT HIDAYAH Nama : Annisa Dwiutami NPM : 20210910 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Heru Suharjo, SE., MM, FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha pegembangan bisnis PT.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha pegembangan bisnis PT. BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS USAHA CAFE. Jurusan : Akuntansi

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS USAHA CAFE. Jurusan : Akuntansi PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS USAHA CAFE Jurusan : Akuntansi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Bisnis adalah usaha komersial yang dilakukan manusia dalam dunia perdagangan barang atau pun jasa. Jadi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Jadwal Pembangunan dan Pemasaran Proyek

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Jadwal Pembangunan dan Pemasaran Proyek BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Asumsi-Asumsi Pembangunan 4.1.1. Jadwal Pembangunan dan Pemasaran Proyek Berdasarkan keterangan yang diperoleh, pelaksanaan pembangunan proyek telah dimulai sejak awal

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA Nama : Revika Rusviana Arafi NPM : 27213465 Kelas : 3EB22 Fakultas : Ekonomi Jenjang/Jurusan : S1/Akuntansi LATAR BELAKANG 1. Perkembangan

Lebih terperinci

Proudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

Proudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK. Proudly present Penganggaran Modal Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK 081-331-529-764 www.bwmahardhika.com PENGANGGARANMODAL (CapitalBudgeting) ANALISIS PENGANGGARAN MODAL (ANALISIS USULAN INVESTASI)

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA Henny Ramadhani Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email : Ramadhani.henny@rocketmail.com

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN 82 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Kebutuhan dana pada tahun pertama merupakan investasi awal yang harus didukung dengan modal awal untuk berjalannya usaha. Kebutuhan dana pada bisnis Trendstop

Lebih terperinci

ASPEK FINANSIAL Skenario I

ASPEK FINANSIAL Skenario I VII ASPEK FINANSIAL Setelah menganalisis kelayakan usaha dari beberapa aspek nonfinansial, analisis dilanjutkan dengan melakukan analisis kelayakan pada aspek finansial yaitu dari aspek keuangan usaha

Lebih terperinci