LAPORAN KEMAJUAN HIU 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KEMAJUAN HIU 2017"

Transkripsi

1 LAPORAN KEMAJUAN HIU 2017 KOPERASI SEBAGAI PUSAT INOVASI DAN DAYA SAING USAHA ANGGOTA YANG BERKELANJUTAN Tahun ke-1 Direncanakan 1 Tahun Ketua/ Anggota Tim Dr.Sutisna, SE, MSi. NIDN Dr.Asep Mulyana, SE, MCE. NIDN Sri Djatnika SA, SE, MSi. NIDN UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JULI 2017

2 HALAMAN PENGESAHAN Judul : Koperasi Sebagai Pusat Inovasi dan Daya Saing xxcusaha Anggota yang Berkelanjutan Skema : HIU 2017 Puslit/Pusdi : LMFE FEB Unpad Pelaksana Nama Lengkap : Dr. H. Sutisna, SE., M.Si NIDN : Jabatan Fungsional : Pembina/ IV/a/Lektor Kepala Program Studi : Bisnis Internasional Nomor HP : Alamat surel ( ) : sutisna_mmunpad@yahoo.com Anggota (1) Nama Lengkap : Dr. Asep Mulyana SE. MCE NIDN : Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Anggota (2) Nama Lengkap : Sri Djatnika S.A, SE., M.Si NIDN : Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Institusi Mitra (jika ada) Nama Institusi Mitra : Alamat : Penanggung Jawab : Tahun Pelaksanaan : Tahun ke-1 dari rencana 1 tahun Biaya Tahun Berjalan : Rp Biaya Keseluruhan : Rp Mengetahui Bandung, 31 Juli 2017 Kepala Pusat Riset/ Pusat Studi, Ketua Peneliti, Dr. Hj. Imas Soemaryani, SE., M.Si Dr. H. Sutisna, SE., M.Si NIP : NIP : Mengetahui Dekan, Dr. Nury Effendi, SE, MA NIP : i

3 RINGKASAN 1. Judul Riset : KOPERASI SEBAGAI PUSAT INOVASI DAN....DAYA SAINGUSAHA ANGGOTA YANG. BERKELANJUTAN. 2. Tim Peneliti : No Nama Jabatan Alokasi Bidang Waktu Fakultas Keahlian (jam/ming gu) 1. Dr.Sutisna,SE,Msi Ketua Keuangan dan 3 jam/ FEB penganggaran mgu 2. Dr.Asep Mulyana Anggota Koperasi, 3 jam/ Pemasaran, FEB mgu Kewirausahaan 3. Sri Djatnika Anggota Koperasi, 3 jam/ S,SE,Msi UMKM, FEB mgu Kewirausahaan 3. Objek Riset (jenis material yang ditelitidan segi riset) : Koperasi 4. Masa Pelaksanaan Mulai : Bulan Mei tahun 2017 Berakhir : Bulan Desember tahun Usulan Biaya Anggaran Kegiatan Riset : Rp ,- (satu tahun) 6. Pusat Riset/Pusat Studi : Pusat Studi dan Penelitian Manajemen, FEB Unpad. 7. Instansi yang Terlibat Dinas Koperasi-UKM berupa kontribusi data keanggotaan, profil Koperasi dan perkembangan usaha Koperasi di wilayah Priangan, Majalengka dan Kuningan 3 tahun terakhir. 8. Temuan yang ditargetkan adalah diperolehnya data real mengenai tingkat keinovasian Koperasi serta daya saingnya diwilayah penelitian. ii

4 9. Kontribusi mendasar yang diharapkan dapat menjadi masukan dari hasil penelitian ini adalah diperolehnya data keinovasian dan daya saing Koperasi di wilayah penelitian, sehingga dapat menjadi masukan bagi penyusunan kebijakan Pemerintah Daerah di wilayah penelitian pada umumnya, serta pengambilan keputusan dan Penyusunan Program Koperasi yang diteliti pada khususnya, yang terkait dengan pengembangan strategi pengelolaan usaha guna peningkatan daya saing Koperasi di wilayah penelitian. Demikian pula diharapkan bahwa hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai kontribusi Unpad kepada Negeri khususnya di wilayah penelitian, dengan diperolehnya pemetaan tingkat dan jenis inovasi serta daya saing Koperasi di wilayah Priangan, Majalengka dan Kuningan, sehingga kemudian dapat menentukan strategi pengembangan dan peningkatan daya saing Koperasi di wilayah lain, di masa yang akan datang. Rencana Luaran Wajib: a. Jurnal Internasional Bereputasi dan atau Jurnal Nasional Terakreditasi yang menjadi sasaran adalah: (World Academy of Science, Engineering and TechnologyInternational Journal of Social, Management, Economics and Business Engineering,tahun 2018 selambat-lambatnya tahun 2019). b. Hasil kajian yang dapat dikontribusikan kepada Koperasi di wilayah Priangan, Majalengka dan Kuningan serta Dinas terkait sebagai kontribusi wujud nyata Unpad Nyaah ka Jawa Barat, khususnya Bandung. 10. Rencana Luaran Tambahan:Diperolehnya studi yang real mengenai kondisi dan daya saing Koperasi di wilayah Priangan, Majalengka dan Kuningan sebagai memperkaya bahan ajar mata kuliah: Pengantar Bisnis, Manajemen Koperasi dan UKM (MUKM) serta Kewirausahaan. 11. Tingkat Kesiapterapan Teknologi - a. Peralatan proses : Data dan profil Koperasi berupa laporan Rapat Anggota Tahunan, Data dan Laporan Keuangan Koperasi yang diteliti serta perkembangannya khususnya di wilayah penelitian. b. Peralatan karakterisasi : Kuesioner untuk responden (anggota, Pengurus, Pengawas serta Manajer masing-masing Koperasi) iii

5 PRAKATA Dengan limpahan rahmat dan karunia Allah SWT, Alhamdulillah laporan Kemajuan Penelitian ini telah berhasil disusun. Makalah ini disampaikan dalam rangka melaporkan kemajuan Penelitian Hibah Internal Unpad (HIU) tahun 2017 yang dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi para Dosen pembina mata kuliah yang terkait. Laporan ini menguraikan tentang kemajuan tahapan Penelitian yang dilakukan di berbagai jenis Koperasi di wilayah Priangan, Majalengka dan Kuningan terkait dengan fungsi dan peran Koperasi sebagai Pusat Inovasi dan Daya Saing Usaha para Anggotanya secara berkelanjutan. Sehubungan dengan proses Penelitian yang baru mencapai tahap awal, maka profil dan informasi yang disajikan masih terbatas pada Koperasi yang berhasil kami kunjungi, selebihnya akan disampaikan dan dibahas pada tahapan Pelaporan selanjutnya, sesuai dengan yang telah direncanakan. Semoga hasil penelitian ini bermanfa at dan dapat menjadi bahan kajian yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah terakreditasi, baik secara nasional maupun internasional, khususnya menjadi bekal untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi tim peneliti. Bandung, 31 Juli 2017 Tim Peneliti iv

6 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN...i RINGKASAN...ii PRAKATA...iv DAFTAR ISI...v DAFTAR TABEL...vi DAFTAR GAMBAR...vii DAFTAR LAMPIRAN...viii BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Identifikasi Masalah...2 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Konsep Inovasi Konsep Keunggulan Bersaing Konsep Kinerja...6 BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...10 BAB 4 METODE PENELITIAN Metodologi Penelitian Dan Teknik Pengumpu-Lan Data Rancangan Dan Uji Hipotesis Jadual Kegiatan...15 BAB 5 HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI Hasil...18 BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA...80 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN...81 LAMPIRAN...86 DAFTAR PUSTAKA...ix v

7 DAFTAR GAMBAR 2.1 Strategy And Its Aligment With Innovation Capability And Sustained Competitive Advantage Building Sustainable Competitive Advantage Hubungan Inovasi Bisnis Terhadap Keunggulan Bersaing dan Implikasinya Terhadap Kinerja Koperasi Logo KPSBU Lembang Contoh Produk Susu dan Yoghurt Freshtime Contoh Produk Olahan Susu Koperasi Sarwa Mukti Struktur Organisasi Koperasi Sarwa Mukti...31 vi

8 DAFTAR TABEL 4.1 Matriks Operasional Variabel...13 vii

9 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Profil dan Produk KPSBU Lembang...86 Lampiran 2 : Profil dan Produk KUD Sarwa Mukti Cisarua...89 Lampiran 3 : Profil dan Produk KUD Puspa Mekar Parongpong...91 Lampiran 4 : Profil dan Produk Koperasi Pengrajin Bola Sinar Jaya Majalengka...93 Lampiran 5 : Biodata Ketua dan Anggota Tim Peneliti...96 viii

10 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agar dapat bertahan dalam lingkungan hiperkompetitif yang bergejolak dewasa ini, setiap bisnis senantiasa mencari cara untuk dapat meningkatkan daya saingnya. Beragam cara ditempuh agar usaha bisa tetap berjalan dan sukses. Hal ini pula yang dirasakan oleh Koperasi, khususnya Koperasi Produksi, di Bandung dan Jawa Barat khususnya, serta di Indonesia pada umumnya. Koperasi, hakikatnya adalah suatu lembaga yang dirancang untuk memberikan layanan bagi anggota yang sekaligus merupakan pemilik dan pelanggan utamanya. Dalam skala yang lebih besar, langkanya Koperasi di Indonesia yang berskala internasional atau siap bersaing secara global, ditandai dengan belum adanya Koperasi Indonesia yang masuk dalam peringkat 200 Koperasi terbaik versi ICA (International Cooperative Aliance), memberikan gambaran bahwa Koperasi belum siap menghadapi persaingan global itu. Demikian pula, secara lebih spesifik, Koperasi belum menyiapkan program khusus apa yang ditujukan untuk mengembangkan lembaga usahanya, khususnya yang berkaitan dengan dua aspek internal yang klasik, yaitu program dalam bidang permodalan maupun program manajerialnya. Menurut Ropke (2000), bahwa sesungguhnya Koperasi memiliki beberapa keunggulan, yaitu: a) Memiliki identitas ganda, yakni anggota Koperasi merupakan pemilik sekaligus pelanggan/ pembeli utamanya. b) Terdapatnya sinergisitas dari tindakan bersama anggota, sehingga proses pengambilan keputusan, maupun menikmati keuntungan atau menderita kerugian ditanggung bersama, guna mencapai skala ekonomi usaha Koperasi. c) Terdapatnya sinergisitas dari tindakan bersama anggota, sehingga proses pengambilan keputusan, maupun menikmati keuntungan atau menderita 1

11 kerugian ditanggung bersama, guna mencapai skala ekonomi usaha Koperasi. d) Terdapatnya spesialisasi / pembagian fungsi diantara Pengurus, Pengawas dan Pengelola bidang usaha. e) Promosi anggota yang menjadi prioritas programnya. f) Menerapkan pendidikan untuk anggota, Pengurus, Pengawas serta Pengelola Koperasi yang berkelanjutan. Namun dalam kenyataannya berbagai keunggulan di atas belum cukup. Menurut pendapat Peter Davis dan Edgar Panell (2002) dewasa ini di berberapa negara, bahkan banyak Koperasi dihadapkan pada berbagai masalah yang menyebabkan kemampuan bersaing / daya saingnya, semakin melemah, padahal seharusnya Koperasi memiliki daya saing unggul dalam persaingan. Bahkan menurut (Zangwill, 1993) dalam rangka mencapai keunggulan bersaing yang berkelanjutan, suatu perusahaan harus melakukannya dengan menciptakan inovasi. Tanpa inovasi, perusahaan akan tersingkir dalam persaingan. Sebaliknya, bagi perusahaan yang mampu melakukan inovasi secara terus menerus, akan dapat mendominasi pasar, yaitu melalui: kreasi, model dan penampilan produknya yang baru. 1.2 Identifikasi Masalah 1. Apa sajakah faktor-faktor kunci yang harus mendapatkan prioritas untuk dapat melakukan peningkatan saya saing / keunggulan bersaing Koperasi. 2. Inovasi apa yang telah dilakukan Koperasi dalam mengelola usaha dan program promosi anggotannya. 3. Strategi apakah yang telah dan sebaiknya dilakukan koperasi untuk menjadi Pusat Inovasi sekaligus mendukung keberlanjutan usaha para Anggotanya, secara berkelanjutan. 2

12 2.1 Konsep Inovasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berbagai studi yang membahas hubungan antara aktivitas inovsi dengan keunggulan bersaing didasarkan pada empat hal (Lengnick-Hall, 1992) yaitu: (1) inovasi yang sulit ditiru (imitability) akan menjadikan perusahaan unggul di dalam persaingan. Strategi yang kurang baik akan mudah ditiru sehingga membutuhkan lebih banyak sumberdaya tahan lama dalam keunggulan bersaing, (2) inovasi yang dapat merefleksikan secara akurat terhadap reaksi pasar akan menjadikan perusahaan unggul dalam persaingan, (3) inovasi yang kurang mampu mengeksploitasi karakteristik waktu (timing) pada industri yang relevan akan lebih menjadikan perusahaan unggul, (4) inovasi yang mendasarkan pada kapabilitas dan teknologi yang mudah digunakan akan menjadikan perusahaan unggul dalam persaingan. Spacapan dan Bastic (2007), mengajukan sebuah model kerangka berpikir dari studinya yang menjelaskan hubungan antara kapabilitas inovasi dan keunggulan bersaing berkelanjutan. Model tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 2.1. Strategy and Its Aligment With Innovation Capability and Sustained Competitive Advantage SUSTAINED COMPETITIVEADVANTAGE INNOVATION CAPABILITY STRATEGY THE DECISION TO INNOVATE EXTERNAL ASPECT/DRIVERS INTERNAL ASPECT/DRIVERS Sumber: Gabrijela Leskovar-Spacapan dan Majda Bastic (2007) 3

13 Inovasi bisa memberikan kontribusi terhadap keunggulan bersaing melalui berbagi kontribusinya pada pelanggan seperti penciptaan value added dan value in use. Inovasi meliputi: Inovasi Produk, Inovasi Proses dan Inovasi Manajerial. Riset membuktikan bahwa terdapat hubungan antara market performance dan produk (Souder dan Sherman, 1994). Produk baru membantu merebut dan mempertahankan pangsa pasar dan meningkatkan profitabilitas. 2.2.Konsep Keunggulan Bersaing Dua elemen utama dari keunggulan bersaing menurut Walker (2009; p. 50) adalah: 1. Memposisikan lini produk yang lebih efektif dibandingkan pesaing, (2) Mempertahankan posisi sumber daya pasar dalam melawan pesaing. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar Building Sustainable Competitive Advantage Competitive Positioning with Customers Defending against Competitors Value Drivers Cost Drivers Resources Capabilities Retain Customers Prevent Imitation Superior Market Position Defendable Market Position SUSTAINABLE COMPETITIVE Sumber: Walker, Gordon (2009, p. 77). Modern Competitive Advantage, International Edition. Mc. Graw-Hill Education (Asia). Sumberdaya (resources) dan kemampuan (capabilities) dari organisasi adalah modal utama untuk menggerakkan nilai dan biaya dalam memposisikan keungulan dari sisi pelanggan dan kemampuan bertahan melawan pesaing. Nilai yang tinggi dan biaya yang rendah akan menghasilkan superior market position bagi perusahaan. 4

14 Adapun mempertahankan pelanggan (retain customers) dan mencegah peniruan (prevent imitation) menciptakan defendable market position. Sehingga kondisi superior and defendable market position akan menghasilkan sustainable competitive advantage. Keunggulan bersaing yang berbasis sumberdaya, rentan terhadap proses peniruan yang akan dilakukan pesaing. Sedangkan modal intangibles merupakan modal yang melekat dalam individu dan organisasi tidak mudah ditiru oleh pesaing serta relatif fleksibel terhadap dinamisasi pasar. Perbedaan competitive advantage dan sustained competitive advantage adalah sebagai berikut, competitive advantage terjadi bila perusahaan mengimplementasikan sebuah nilai dalam penciptaan strategi yang diimplementasikan secara tidak berkelanjutan oleh pesaing potensial. Sedangkan sustained competitive advantage dimiliki perusahaan apabila mengimplementasikan penciptaan suatu nilai dalam strateginya dan tidak secara terus diimplementasikan oleh pesaing potensial dimana perusahaan tidak memiliki kemampuan untuk menirunya. (Barney, 2000). A. Pengertian Keunggulan Bersaing Keunggulan bersaing (competitive advantage) menurut Lamb and Hair et al (2002) adalah sekumpulan keistimewaan dari suatu perusahaan dan produknya, yang diterima oleh target pasar sebagai faktor yang penting dan unggul dalam persaingan. Terdapat dua jenis keunggulan bersaing (Porter, 2004) yaitu keunggulan biaya dan keunggulan differensiasi. Dalam upayanya untuk menciptakan dan melestarikan keunggulan kompetitif atau competitive advantage (Dess, Gregory G, Lumpkin G.T, and Eisner, Alan B (2007) mengemukakan bahwa organisasi melaksanakan Manajemen Stratejik, yang terdiri dari tiga on going procces yaitu : proses analisis (analysis), proses keputusan (decision) dan aksi (action). Dalam melakukan analisis, perhatian Manajemen Stratejik terfokus pada analisis mengenai strategic goals (visi, misi dan tujuan stratejik) serta analisis lingkungan internal - eksternal. Lebih lanjut manajemen puncak suatu organisasi / perusahaan harus mengambil keputusan stratejik yang terkait dengan Dalam industri apa 5

15 perusahaan mesti bersaing? dan Bagaimana perusahaan dapat bersaing dalam industri tersebut? Setelah melakukan keputusan stratejik, selanjutnya adalah melakukan aksi (action). Perusahaan harus melakukan action untuk mengimplementasikan strategi. Hal ini mengharuskan pimpinan untuk mengalokasikan sumber daya dan mengorganisasikan dengan kapabilitas yang dimiliki untuk melaksanakan strategi yang telah dirumuskan / diputuskannya. Esensi dari manajemen stratejik adalah untuk mengetahui mengapa perusahaan dapat meraih kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan yang lain. Untuk itu pemimpin perusahaan harus dapat mendeterminasikan bagaimana perusahaan dapat bersaing dengan keunggulan yang sustainable atau berkelanjutan. Hal ini berarti harus difokuskan pada pertanyaan fundamental : Bagaimana kita dapat bersaing dengan menciptakan keunggulan bersaing di pasar, bukan hanya sekedar karena unik dan bernilai, tetapi juga harus menjadikan sulit bagi pesaing untuk meniru atau menggantikannya (barrier to entry). Menurut Thomson dan Sricklan (2003) manajemen stratejik merujuk pada proses manajerial yang mencakup pengembangan visi stratejik, merumuskan tujuan, menyusun strategi, implementasi eksekusi dan melakukan inisiasi sepanjang waktu untuk mencapai corrective adjustment. Menurut Michael Porter (2010) keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (sustainable) adalah : keunggulan daya saing yang berkelanjutan yang hanya dimungkinkan melalui efektifitas operasional dan melalui aktifitas yang tidak dapat atau sulit ditiru oleh pesaing Konsep Kinerja Secara umum kinerja merupakan suatu usaha formal yang dilaksanakan perusahaan koperasi guna mengevaluasi efektivitas dan efisien aktivitas perusahaan koperasi dalam periode tertentu. Untuk mengetahui sejauh mana hasil capai suatu perusahaan, Prieto and Revilla (2006) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa pengukuran kinerja dapat dilakukan melalui pengukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Kinerja keuangan dapat diukur melalui 6

16 return on sales, profitabilitas, pertumbuhan penjualan, perbaikan produktivitas kerja. dan perbaikan biaya produksi. Sedangkan kinerja non keuangan dapat diketahui melalui tingkat kepuasan pelanggan, pertumbuhan pelanggan. Kepuasan karyawan, kualitas produk dan jasa serta reputasi perusahaan. Pendapat yang sama dikremukakan oleh Li (2000) yang menyatakan bahwa kinerja dapat diukur melalui kinerja keuangan (financial performance) yang terdiri dari Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Return On Sale (ROS) dan Return On Asset (ROA) serta kinerja pasar (market performance) yang dapat dilihat pada tingkat pertumbuhan penjualan dan tingkat pertumbuhan konsumen. Beberapa pendapat tersebut diatas, dapat fahami bahwa pengertian kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan harus diinformasikan kepada pihak-pihak tertentu, agar bisa diketahui tingkat pencapaian hasil operasional suatu organisasi dalam suatu periode tertentu, yang diukur dengan suatu perbandingan dari berbagai ukuran atau standar yang telah ditentukan dalam perencanaan sebelumnya. Dikaitkan dengan fokus penelitian ini yaitu ingin mengetahui kinerja pemimpin (pengurus koperasi), maka cara lain untuk mengartikan kinerja pemimpin berfokus kepada hasil-hasil dari para pengikut, kelompok, tim, unit, atau organisasi. Cara mengevaluasi kinerja pemimpin jenis ini, dua strategi pada umumnya digunakan antara lain berdasarkan pada persepsi-persepsi subjektif kinerja pemimpin itu dari para bawahan, atasan, para panutan atau pihak lain. Salah satu teori yang digunakan menilai kinerja kerja, adalah teori socioanalitik berakar pada psikologi interpersonal. Carson, Leary, Sullivan, dan Wiggins, (dalam Hogan, Joyce and Brent Holland, 2002;4) mengemukakan bahwa teori ini dimaksudkan untuk menjelaskan perbedaan individu dalam keberhasilan karir. yang didasarkan pada dua generalisasi yang relevan dengan perilaku organisasi yaitu: orang-orang yang selalu hidup (bekerja) dalam kelompok dan kelompok selalu terstruktur dalam bentuk hirarki status. Generalisasi ini menunjukkan adanya dua pola motif yang luas yang diterjemahkan ke dalam perilaku yang dirancang untuk "bergaul" dengan anggota lain dari kelompok dan untuk "maju" atau mencapai statusanggota dengan kelompok lain. 7

17 Teori Socio analytic menetapkan bahwa kepribadian harus didefinisikan dari perspektif aktor dan pengamat. Kepribadian dari sudut pandang aktor adalah identitas seseorang, yang didefinisikan dalam hal strategi yang digunakanseseorang untuk mengejar penerimaan dan status, kontrol identitas perilaku sosial aktor. (Hogan, Joyce and Brent Holland, 2002;4). Sedangkan kepribadian dari sudut pandang pengamat adalah reputasi seseorang, dan didefinisikan dalam istilah-sifat evaluasi menyesuaikan diri, membantu, banyak bicara, kompetitif, tenang, ingin tahu, dan sebagainya. (Hogan, Joyce and Brent Holland, 2002:4). Dari perspektif leksikal, Goldberg, (dalam Hogan, Joyce and Brent Holland, 2002:5), mengemukakan lima faktor kepribadian yaitu: 1) Extraversion atau Surgency; 2) Keramahan; 3) Kesadaran; 4) Stabilitas Emosional; dan 5) Akal/keterbukaan terhadap pengalaman. A. Kinerja Koperasi Koperasi di Indonesia mempunyai dua dimensi, yaitu sebagai sistem ekonomi yang dicita-citakan, dan sebagai badan usaha yang berguna untuk memperjuangkan kegiatan ekonomi para anggota dalam mencapai kesejahteraannya. Sebuah koperasi dikatakan berhasil jika koperasi tersebut mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi dapat mensejahterakan anggotanya disebabkan karena koperasi tersebut mampu menciptakan nilai tambah bagi usaha koperasi. Demikian pula anggota bisa memperoleh nilai tambah jika mau berpartisipasi dalam koperasinya. Semakin tinggi tingkat partisipasi anggota, diduga semakin besar nilai tambah yang diperoleh. Nilai tambah kepada anggota bisa dicapai jika kinerja koperasi itu baik. Oleh sebab itu, semakin baik kinerja koperasi, maka kemungkinan semakin besar kemampuan koperasi mensejahterakan anggotanya. Semakin besar peran koperasi memperbaiki kesejahteraan anggotanya, kemungkinan semakin tinggi partisipasi anggota dalam kegiatan koperasi. Anggota memiliki makna yang sangat strategis dalam pengembangan koperasi, disamping dapat berfungsi sebagai pemilik (owner) juga sebagai pengguna jasa (user). Prinsip ini sering disebut prinsip identitas ganda (Dualidentity of the member). sebagai karakteristik utama yang dimiliki koperasi sehingga koperasi memiliki keunggulan komperatif dibanding perusahaan selain 8

18 koperasi. Sebagai pemilik, anggota harus berpartisipasi dalam penyetoran modal, pengawasan, dan pengambilan keputusan, dengan harapan akan memperoleh pembagian SHU yang memadai. Disamping itu anggota diharapkan berpartisipasi dalam memanfaatkan pelayanan koperasi dalam status sebagai pengguna jasa (user), dan dari fungsi ini anggota berharap agar memperoleh nilai tambah berupa manfaat ekonomi yang disebut sebagai promosi ekonomi anggota. Oleh karena itu mengukur keberhasilan koperasi jangan hanya dilihat dari sisi kemampuan koperasi dalam menghasilkan SHU. akan tetapi yang paling utama harus dilaksanakan koperasi adalah mempromosikan ekonomi anggota. Terkait dengan fungsi koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada, umumnya terkait dengan peningkatan perekonomian secara menyeluruh. Sehubungan hal ini, Elena (2002;70) mengemukakan bahwa promosi kegiatan dan gerakan koperasi itu sendiri adalah prioritas. Perlu peningkatan citra koperasi melalui metode publisitas yang memadai dan pendidikan yang ada dan potensi anggota koperasi, manajemen koperasi tidak bisa diabaikan, demikian pula bahwa pendidikan berkualitas tinggi bagi anggota dan karyawan adalah investasi yang baik dan sangat berhargaberharga tidak bisa diremehkan. Secara operasional faktor kunci peluncuran koperasi pertama adalah pembentukan sistem yang stabil untuk pembelian dan pemasaran produk anggotanya. Yang kedua adalah pembentukan jaringan dengan memproses perusahaan kecil didasarkan pada permintaan pasar. Prioritas ketiga mengembalikan posisi mereka dalam perdagangan eceran dan meningkatkan daya saing toko ritel mereka (Couture. M-F., et al. Ed. 2002;6). Oleh sebab itu koperasi harus melaksanakan tugas-tugas mengevaluasi tingkat kegiatan anggota saat ini dalam pengadaan produk dan dalam organisasi pemasaran produk; mengevaluasi tingkat hasil yang dapat ditawarkan oleh para anggota untuk pemasaran melalui koperasi; meninjau status dan kapasitas fasilitas yang ada di koperasi untuk penyimpanan dan penjualan pengadaan produk, dan mengidentifikasi pengolahan peluang. (Couture, M-F., et al. Ed, (2002;7) 9

19 BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 3.1 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengkaji lebih mendalam mengenai faktor-faktor yang harus menjadi prioritas Koperasi agar dapat mencapai keunggulan bersaingnya, serta inovasi apa yang telah dilakukan Koperasi dalam mengelola usaha dan program promosi bagi anggotanya, khususnya dalam melakukan fungsi dan peran Koperasi sebagai Pusat Inovasi dan Keunggulan bagi usaha Koperasi dan usaha para anggotanya serta strategi apakah yang telah dan sebaiknya dilakukan koperasi untuk mendukung keberlanjutan usahanya tersebut. 3.2 Manfaat Penelitian Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor kunci yang menjadi prioritas guna peningkatan saya saing / keunggulan bersaing Koperasi; inovasi yang telah dilakukan dalam mengelola usaha dan program promosi anggota Koperasi sebagai Pusat Inovasi dan Keunggulan Usaha para Anggotanya; serta dengan pihak manakah Koperasi telah melakukan networking (jaringan sosial, kerjasama maupun kemitraan) untuk mendukung keberlanjutan usahanya tersebut. 10

20 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini merupakan survei pada 10 Koperasi Produksi, Koperasi Konsumen, dan Koperasi Serba Usaha di wilayah Priangan, Majalengka dan Kuningan. Menurut Singarimbun dan Efendi (1989), metode survei yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Penelitian ini bersifat verifikatif karena menguji hipotesis berdasarkan hasil analisis data primer dari lapangan. Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara langsung dan terstruktur yang berpedoman pada kuesioner, untuk Pengurus, Pengawas, Pengelola dan anggota. Guna melengkapi hasil wawancara terstruktur, dilakukan juga observasi dan wawancara mendalam dengan narasumber (informan) yang telah ditetapkan. Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka dan dokumen-dokumen/ laporan Rapat Anggota Tahunan. Adapun Koperasi sampel yang diambil dalam penelitian ini, diantaranya adalah: KPBS Pengalengan, KPSBU Lembang, KUD Sarwa Mukti Cisarua, KUD Puspa Mekar Parongpong, KSU Tandang Sari Tanjung Sari, KUD Mitra Jaya Mandiri Ciwidey, KUD Pasir Jambu Ciwidey, Koperasi Produksi Bola Triple S Majalengka, KUD Bayongbong Kabupaten Garut, dan Koperasi Peternakan Garut Selatan (KPGS) Cikajang Garut, serta dinas dan instansi terkait (Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Peternakan, dan Badan Pusat Statistik (BPS). 11

21 Tabel 4.1 Matriks Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala 1. Inovasi Bisnis 2. Keungulan bersaing (Y) Proses melakukan inovasi bisnis agar seluruh kegiatan koperasi berjalan sesuai dengan prefensi anggota dan rencana pembaharuan yang telah ditetapkan sehingga dirasakan manfaatnya oleh anggota Program/ proses/ metode/ layanan baru yang lebih baik bagi anggota (value added dan value in use) 1. Produk yang baik (mengesankan) 2. Kenyamanan pelanggan Tingkat sejauhmana pengguna melakukan pembaharuan dalam mengelola organisasi dan usaha koperasi Tingkat sejauh mana anggota merasakan bahwa produk koperasi mengesankan Tingkat sejauhmana Koperasi memberikan pelanggan kesempatan untuk memperoleh kenyamanan dalam menggunakan produk/ layanannya Ordinal Ordinal Ordinal 12

22 Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala 3. Pengalaman pelanggan 4. Layanan yang unik Tingkat sejauhmana kopersi memberikan pelanggan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dlam menggunakan produk/layanannya Tingkat sejauhmana koperasi memberikan layanan yang unik (dibandingkan dengan layanan pesaing) bagi anggota koperasinya 3. Kinerja Koperasi Secara umum, variabel kinerja koperasi yang di ukur untuk melihat perkembangan atau pertumbuhan (growth)koperasi terdiri dari kelembagaan, kenggotaan volume usaha, permodalan, aset, dan sisa hasil usaha. (Kinerja Koperasi Indonesia) 5. Harga Tingkat sejauh mana Koperasi dapat memberikan harga yang bersaing 1. Koperasi Sebagai Pusat Inovasi 2. Keberlangsungan Usaha Anggota 13

23 Gambar 4.1 Hubungan Inovasi Bisnis Terhadap Keunggulan Bersaing dan Implikasinya Terhadap Kinerja Koperasi INOVASI KEUNGGULAN BERSAING KINERJA KOPERASI A. Metode Penarikan Sampel Penarikan sampel koperasi ditentukan secara multistage cluster random sampling, dengan sampel responden ditentukan secara simple random sampling. Jumlah responden terpilih 250 orang (1,4% dari populasi target anggota 10 koperasi sampel yang berjumlah anggota). Besarnya sampel tersebut sudah memenuhi ketentuan yang dikemukakan Paturochman (2006) bahwa bila dalam suatu popolasi sama sekali tidak diperoleh informasi tentang varians maka sebagai pegangan untuk populasi (N) yang cukup besar ( ) maka persentasi sampel (n) yang kecil dapat diambil sebesar 0,1%, 0,5%, atau 1%. a. Uji Validasi Uji validitas yang digunakan adalah : construct validity (menggabungkan isi dengan makna penelitian); conten validity (membandingkan teori dengan empiris) dan predictive validity (alat ukur yang dibuat oleh peneliti untuk mengukur kemampuan responden dalam memahami pertanyaan/ validitas model, dilakukan melalui: 1. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) yang hasilnya sebesar 0,47, artinya 47% dari model sudah dapat dijelaskan oleh variabel bebas dan 53% dijelaskan oleh faktor lain. 2. Uji Auto Korelasi, dikukur dengan iji Dubin Watson(DW) yang hasilnya sebesar 1,352 (kurang dari 2) berarti dalam model tersebut tidak terdapat Autokorelasi. b. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas (keterhandalan), dilakukan dengan cara menguji internal consistency dengan menggunakan rumus KR-20 (Muler, 1986) diperoleh koefisien reliabilitas rii = 0,785 berarti reabilitas soal tinggi. 14

24 4.2 Rancanagan Analisi dan Uji Hipotesis Dalam menguji hipotesis 1 digunakan model Regresi Berganda yang kemudian dilakukan uji F dan uji dan hipotesis 2 diuji dengan uji beda 2 ratarata. Pertimbangan penggunaan Analisis Regresi karena penelitian bersifat pengaruh sehingga menggunakan uji statistik parameter karena sesuai pendapat Siegel (1997) bahwa uji statistik parametrik seperti uji t dan uji F memiliki anggapan-anggapan kuat yang mendasari penggunaannya. Sumber Data * Pengurus Koperasi * Pengawas Koperasi * Pengelola / Manajer Koperasi * Para Anggota 4.3 Jadual Kegiatan Jadual kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini, adalah: 1. Persiapan Langkah-langkah dalam persiapan ini adalah: a. Mencari informasi dan mengidentifikasi Koperasi Produksi Susu yang tergabung sebagai anggota GKSI dan tinggal di wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. b. Studi literatur tentang perkembangan implementasi system Manajemen Inovasi di perusahaan. c. Menentukan kebutuhan data primer yang bersumber Dari survey lapangan melalui penyebaran kuesioner, in-depth interview serta Focus Group Discussion pada ke-5 Koperasi Produksi tersebut untuk menjawab rumusan masalah. d. Persiapan pengurusan administrasi surat Ijin FGD dan survey sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan. e. Penyusunan kegiatan persiapan teknis FGD dan survey lapangan yang terdiri dari kegiatan menyiapkan daftar isian data (kuesioner 15

25 dan pertanyaaan wawancara), daftar peserta FGD dan survey, petunjuk pelaksanaan dan penyusunan jadual FGD dan survey. 2. Pengumpulan Data Tahap selanjutnya adalah mengumpulkan data penelitian yang bersumber dari pelaksanaan survey lapangan dan FGD. Tahapan kegiatannya meliputi: Pelaksanaan survey lapangan meliputi upaya pengumpulan data primer langsung di lapangan. Kegiatan ini dilakukan dengan pengamatan langsung pada kondisi eksisting, melalui indepth interview maupun penyebaran kuesioner terkait dengan pelaksanaan inovasi, strategi dan upaya meningkatkan daya saing Koperasi serta jalinan kerjasama usahanya. Untuk mengetahui apa sajakah faktorfaktor kunci yang harus mendapatkan prioritas agar dapat melakukan peningkatan saya saing / keunggulan bersaing Koperasi. Pelaksanaan FGD meliputi usaha untuk mengetahui apa saja Inovasi yang telah dilakukan Koperasi dalam mengelola usaha dan program promosi anggotannya, dan dengan pihak manakah Koperasi telah melakukan networking (jaringan sosial, kerjasama maupun kemitraan) guna mendukung keberlanjutan usahanya. 3. Tabulasi Data Dalam tahap ini, seluruh data dan informasi yang telah berhasil dikumpulkan dipilah dan dipilih serta dimasukkan dalam format tabulator untuk kemudian dianalisis. 4. Analisis Data Seluruh data baik data primer maupun sekunder yang diperoleh dari proses wawancara kemudian dianalisis, meliputi kegiatan: menilai keadaan masa kini (existing condition), kecenderungan perkembangan di masa lalu (past predicting), serta menyusun alternative rekomendasi hingga dapat menjawab rumusan masalah. 16

26 5. Pelaporan Tahap pelaporan merupakan tahap trakhir penelitian dengan memasukkan berbagai aspek yang perlu dianalisis dengan mempertimbangkan masukan, koreksi dan tanggapan dari stakeholders. 6. Diseminasi Hasil Penelitian Selanjutnya adalah tahap presentasi dengan mengungkapkan hasil penelitian dalam konferensi/ seminar tingkat nasional/ regional/ internasional serta mempublikasikannya pada jurnal nasional/ internasional bereputasi. 17

27 BAB V HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI 5.1 Hasil A. Profil KPSBU Lembang 1. Sejarah KPSBU JawaBarat KPSBU (Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara) Jawa Barat, yang berdiri sejak 8 Agustus 1971 ini merupakan koperasi primer tunggal usaha yang bertempat di Kompleks Pasar Panorama Lembang, Bandung Jawa barat Indonesia. Pada mulanya Koperasi dibentuk sebagai suatu wadah bagi para peternak sapi perah yang berada di wilayah Kecamatan Lembang. Sejak awal berdirinya koperasi ini yaitu tahun 1971 telah mendapat pengesahan Badan Hukum No.4891/BH/DK-10/20 pada tanggal 8 Agustus KPSBU lahir ditengah gejolak para peternak sapi akibat adanya para kolektor atau pengumpul susu yang sudah banyak menguasai pemasaran dalam bidang susu di Lembang. Mulai saat itulah suatu pemikiran atau gagasan yang disertai rasa kebersamaan dan kebulatan tekad untuk mendirikan suatu koperasi mulai muncul, sehingga KPSBU ini lahir dari kehendak dan untuk para peternak sapi perah bertempat di kecamatan Lembang wilayah Bandung Utara. Rasa kebersamaan dan kekeluargaan para peternak sapi perah itu diwujudkan dengan timbulnya respon dari seluruh peternak yang ada pada saat itu dengan jumlah kurang lebih 35 orang dengan ratarata produksi susu perhari sebanyak 650 liter. Mereka semua masuk menjadi anggota KPSBU di Lembang dan sekaligus dinobatkan sebagai anggota perintis. Badan hukum yang berlaku saat ini dengan No.4891/BH/PAD/KWK- 10/X tertanggal 5 Oktober Dengan rencana kerja sebagai berikut : a. Mengadakan pembinaan terhadap para peternak yang sudah tergabung dalam Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU). b. Memberikan pengertian dan penyuluhan tentang pentingnya berkoperasi khususnya kepada peternak yang belum menjadi anggota. c. Menyediakan kebutuhan pokok untuk para peternak dan ternaknya. d. Melakukan penampungan produksi susu para anggota dan memasarkannya. e. Memberikan penyuluhan cara meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. 18

28 f. Menyediakan ahli dan mantri untuk penyuluhan dan pelayanan kesehatanternak. Berdasarkan data internal KPSBU Jawa Barat, jumlah anggota yang dimiliki saat ini sudah mencapai 4297 orang. Selain sering mendapatkan pengakuan secara luas, KPSBU Jawa Barat juga memiliki pengaruh perintis sebagai salah satu pelaku dalam arena gerakan koperasi nasional. KPSBU Jawa Barat juga telah menyumbangkan sumber daya manusia untuk organisasi sekunder, dimana beberapa wakil pengurus KPSBU Jawa Barat duduk sebagai pengurus di Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI). Sejak awal berdiri hingga saat ini, Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat berusaha memberikan pelayanan sebaiknya kepada anggotanya, yang kegiatannya tidak terlepas dari visi dan misi KPSBU itu sendiri, dan juga agar tujuan dan sasaran KPSBU tersebut tercapai atau sesuai denganyang direncanakan. Dibawah ini merupakan contoh lambang dari KPSBU Jawa Barat : Gambar 5.1 : Logo KPSBU Lembang Penjelasan : Sumber : Garis Horizontal yang berjumlah 7 bermakna 7 PrinsipKoperasi. Gambar gunung bermakna letakakkantor KPSBU Jawa Barat dikaki gunung TangkubanPerahu. Gambar tetesan susu bermakna tujuan KPSBU Jawa Barat adalah menghasilkan komoditi yang unggul, yakni susu segar yang dihasilkan peternak sebagai produk yang bermutu tinggidipasaran. Dalam proses pelaksanaannya, KPSBU Jawa Barat ini melibatkan beberapa orang yang tergabung dalam pengurus, pengawas, serta manajemen dalam hal pengembangan produksi, memperluas kemitraan dan jaringan pemasaran, serta membuat perencanaan program untuk mengembangkan usahanya. 19

29 2. Visi dan MisiPerusahaan Visi KPSBU Jawa Barat menjadi model koperasi yang ideal, handal dan berprestasi, didukung oleh pabrik pakan yang moderen, karyawan dan anggota yang profesional sehingga meningkatkan pendapatan anggota. Misi Pelatihan dan pembinaan anggota dan karyawan yang berkesinambungan Memperkuat profesionalismemanajemen Peningkatan partisipasi ekonomianggota Memperkuatpermodalan Penyediaan hijauan makanan ternak dan makanan konsentrat yang berkualitas 3. Produk dan Layanan KPSBU JawaBarat Pada awalnya KPSBU Jawa Barat yang dulunya bernama KPSBU Lembang ini tidak mempunyai cakupan pasar yang luas. Kegiatan memasarkan produknya hanya terbatas kepada satu agen saja yaitu Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) yang kemudian dijual kembali ke IPS (Industri Pengolahan Susu). Hal ini dikarenakan KPSBU ini tidak mempunyai aset yang cukup untuk mengelola produknya sendiri. Seiring dengan perubahan waktu, KPSBU Jawa Barat mulai dilirik oleh IPS dan kemudian mulai melakukan kerjasama dalam hal pengiriman produknya langsung ke IPS tanpa melalui perantara (KPBS). Walaupun demikian, tetap saja KPSBU Jawa Barat belum merasa puas dalam hal pemasaran, oleh karena itu KPSBU Jawa Barat ini berupaya untuk membuat produknya sendiri yaitu dalam bentuk fermentasi atau yang sering kita sebut sebagai yoghurt dengan merk dagang Fresh Time. Setelah lama berkembang KPSBU Lembang ini bekerjasama dengan beberapa pihak di luar Kecamatan Lembang, sehingga nama yang dulunya KPSBU Lembang menjadi KPSBU JawaBarat. Kini KPSBU Jawa Barat mempunyai beberapa produk yang dihasilkan, diantaranya Susu Murni dan Fresh Time. Produk susu murni ini dipasarkan 20

30 dengan beberapa cara yaitu dengan menjualnya ke IPS, serta menjualnya kepada agen-agen susu, secara memasarkan produk eceran. Fresh time merupakan produk lain yang dihasilkan yaitu Yoghurt. Dalam satu harinya KPSBU Jawa Barat mampu memproduksi 3000 Liter yoghurt atau sekitar 6000 cup yang kini beredar di beberapa daerah di JawaBarat. Gambar 5.2 Contoh Produk Susu dan Yoghurt Fresh Time Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2017 PT. Frisian Flag Indonesia dan PT. Danone Diary Indonesia merupakan contoh dari IPS yang bekerjasama dengan KPSBU Jawa Barat. Pengiriman susu Murni dilakukan setiap hari oleh KPSBU Jawa Barat dengan pembayaran yang dilakukan IPS setiap hari ke 15 dan 30 atau dapat dikatakan pembayaran dilakukan 2 kali dalam 1 bulan. 21

31 Kegiatan usaha KPSBU Jawa Barat ini tidak hanya bergerak dalam penjualan produk saja tapi juga meningkatkan pelayanan kepada anggota karena anggota berada pada kedudukan yang paling tinggi dalam RAT yang sesuai dengan undang undang pokok perkoperasian nomor 25 Tahun Adapun kegiatan yang berkaitan dalam hal pelayanan kepada anggota yaitu: Pinjaman ke anggota, KPSBU memberikan pinjaman tanpa bunga kepadaanggota. Waserda menyediakan barang kebutuhan rumah tangga dan kandang dan layanan antar kerumahpeternak Program kesehatan anggota, anggota mendapatkan pelayanan kesehatan melalui kerjasama dengan penyedia pelayanan kesehatan swasta Pelayanan kesehatan hewan dan inseminasi buatan untuk ternak sapi perah Pabrik makanan ternak menghasilkan ransum untuk seluruh populasi sapi perah dilembang 4. Struktur Organisasi yang ada di KPSBU JawaBarat Struktur organisasi yang ada di KPSBU Jawa Barat sesuai dengan struktur organisasi yang berlaku di Indonesia dengan berpegang teguh pada undang undang pokok perkoperasian nomor 25 Tahun Adapun uraian tugasnya adalah sebagai berikut : Rapat Anggota Tahunan(RAT) Rapat Anggota Tahunan merupakan perangkat organisasi koperasi yangberfungsi: 1. Mengesahkan laporan pertanggungjawaban Pengurus danpengawas 2. Memilih dan memberhentikan Pengurus danpengawas 3. Mengesahkan program kerja dan Anggaran Pendapatan serta Belanja KPSBU 4. Mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus 5. Menetapkan pembagian dan penggunaan Sisa Hasil Usaha (SHU). Pengurus Pengurus terpilih merupakan hasil pemilihan yang telah disyahkan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) untuk memimpin dan menetapkan kebijakan 22

32 dibidang organisasi. Keberadaan pengurus dalam struktur organisasi KPSBU adalah sebagai berikut : 1. Dipilih dan diberhentikan dalam Rapat Anggota Tahunan(RAT) 2. Masa jabatan Pengurus selama 5 tahun dalam 1 (satu) periode dan dapat dipilih kembali sesuai dengan aspirasianggota 3. Mengajukan Program Kerja dan Rencana Anggaran kepada Rapat Anggota Tahunan (RAT) 4. Menetapkan kebijakan dibidang organisasi, Manajemen dan Usaha Koperasi 5. Melaporkan pelaksanaan Program Kerja berikut Laporan Keuangan kepada Rapat Anggota Tahunan (RAT) 6. Menyelenggarakan pendidikan bagi anggota 7. Bertanggung jawab terhadap jalannya organisasi dan usaha koperasi Pengawas Pengawas terpilih merupakan hasil pemilihan yang telah disyahkan dalam Rapat Anggota Tahunan untuk mengawasi kebijakan yang dikeluarkan/diputuskan oleh Pengurus. Keberadaan Pengawas dalam struktur organisasi KPSBU adalah sebagai berikut: 1. Dipilih dan diberhentikan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2. Masa jabatan Pengawas selama 5 tahun dalam 1 (satu) periode dan dapat dipilih kembali sesuai dengan aspirasianggota. 3. Melaporkan hasil pengawasan kepada Rapat Anggota Tahunan (RAT) 4. Mengawasi pelaksanaan kebijakan Pengurus 5. Mengawasi dan memeriksa pembukuan KPSBU 6. Mengawasi jalannya usaha dan organisasi KPSBU. Anggota Anggota koperasi merupakan anggota pro-aktif dan memenuhi kewajiban sebagai anggota, sedangkan ketentuan mengenai keanggotaan telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) KPSBU yang telah syahkan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT). Keberadaan anggota dalam Struktur organisasi KPSBU adalah sebagaiberikut: 23

33 1. Memanfaatkan pelayanan usahakoperasi 2. Membayar simpanan pokok sebagai anggotatetap 3. Mengemukakan pendapat dalam Rapat Anggota Tahunan(RAT) 4. Memilih dan dipilih sebagai Pengurus ataupengawas 5. Ikut serta menanggung resiko sesuai dengan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga(ART). Manajer Posisi Manajer dalam organisasi koperasi merupakan pengelola yang diangkat oleh pengurus untuk mengatur organisasi sesuai dengan fungsi manajerial. Keberadaan Manajer dalam struktur organisasi KPSBU adalah sebagai berikut: 1. Mengatur pelayanan dan usaha kepadaanggota 2. Mengangkat karyawan atas persetujuanpengurus 3. Dipilih dan diberhentikan olehpengurus 4. Bertanggung jawab kepadapengurus 5. Menangggung kerugian usaha koperasi karenakelalaian. KepalaUnit Jabatan Kepala Unit dalam struktur organisasi KPSBU merupakan pelaksana baik dalam bentuk pelayanan maupun usaha KPSBU. Posisi Kepala Unit harus mampu mengatur para stafnya sesuai dengan bidangnya dan keberadaan dalam struktur organisasi KPSBU adalah sebagai berikut : 1. Diangkat dan diturunkan jabatannya oleh Manajer atas persetujuan Pengurus 2. Diberhentikan dari kekaryawanan oleh Manajer atas persetujuan Pengurus 3. Sebagai pelaksana pelayanan danusaha 4. Mengatur Sub Unit sesuai denganbidangnya 5. Bertanggung jawab kepada Manajer KPSBU. KepalaSeksi Jabatan Kepala Seksi dalam struktur organisasi KPSBU merupakan pelaksana baik dalam bentuk pelayanan maupun usaha KPSBU. Posisi Kepala Seksi harus mampu mengatur stafnya sesuai dengan bidangnya dan keberadaan dalam struktur organisasi KPSBU adalah sebagai berikut : 1. Diangkat dan diturunkan jabatannya oleh Manajer atas persetujuan Pengurus 24

34 2. Diberhentikan dari karyawanan oleh Manajer atas dasar persetujuan Pengurus 3. Sebagai pelaksana pelayanan danusaha 4. Mengatur stafnya sesuai dengan fungsi dantugasnya 5. Bertanggung jawab kepada KepalaUnit. Staf Jabatan Staf pada struktur organisasi KPSBU merupakan pelaksana dalam bentuk pelayanan dan usaha KPSBU, Keberadaan dalam Struktur Organisasi KPSBU adalah sebagai berikut : 1. Diangkat oleh Manajer atas persetujuanpengurus 2. Diberhentikan dari kekaryawanan oleh Manajer atas persetujuan Pengurus 3. Sebagai pelaksana pelayanan danusaha 4. Bertanggung jawab kepada kepalaseksi. StafPembelian Bertanggung jawab kepada : Kepala Unit Pelayanan Keuangan Bertanggung jawab atas: Administrasipembelian Bukti-buktitransaksi Pengarsipan 25

35 B. Profil KUD Sarwa Mukti Cisarua 1. Sejarah KUD Sarwa Mukti Cisarua KoperasiUnit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung merupakan perusahaan terbuka, begerak di bidang perekonomian koperasi yang mempunyai enam (6) unit usaha yaitu: Unit Sapi Perah/Susu,Unit Produksi Makanan Ternak (Mako),UnitListrik, Unit Waserda, Unit Perkreditan/SPAJ, dan Unit Pasturisasi Susu Cup. Periode awal berdirinya Badan Usaha UnitDesa(BUUD) yaitu padatanggal 14 Maret 1974, berdasarkan atas intruksi Presiden No. 2 tahun 1974, ditingkat kecamatan harus segera dibentuk suatu lembaga ekonomi masyarakat dengan nama Badan Usaha Unit Desa (BUUD) kemudian oleh 35 orang tokoh masyarakat di Kecamatan Cisarua yang meliputi Wilayah Kerja 10 Desa,yaitu: Desa Jambudipa, Desa Pasirhalang, Desa Pasirlangu, Desa Padaasih, Desa Cipada, Desa Cihanjuang, Desa Jeungjingrigil, Desa Cihideung, Desa Cigugurgirang, dan Desa Ciwaruga. Selanjutnya dengan turunnya Instruksi Presiden No. 2 Tahun 1978 pada tanggal 5 Juli 1978, Pengurus BUUD di Kecamatan Cisarua dalam upaya menindak lanjuti inpers tersebut, segera melaksanakan musyawarah kembali untuk menentukan langkah selanjutnya, tentang perubahan BUUD menjadi Koperasi Unit Desa (KUD). Musyawarah Pengurus BUUD menghasilkan suatu kesimpulan bahwa BUUD Kecamatan Cisarua berubah menjadi Koperasi Unit Desa (KUD) dengan nama Sarwa Mukti yang dikenal sampai sekarang menjadi KUD Sarwa Mukti.Walaupun pada saat itu KUD Sarwa Mukti hanya memiliki162 orang anggota, namun berkat ketentuan Pengurus KUD Sarwa Mukti, menginjak tahun 1980 KUD Sarwa Mukti mendapat kepercayaan dari Dinas Koperasi Kabupaten Bandungdengan dikeluarkannya Badan HukumKUD Sarwa Mukti yaitu pada tanggal 23 Mei 1980 Nomor : 7062.B/BH/DK-10/12. 26

36 Pada saat itu KUD Sarwa Mukti hanya meliputi 10 Desa, namun setelah ada pemekaran Desa juga dimekarkannya kecamatan, maka wilayah kerja KUD Sarwa Mukti menjadi 15 Desa, yang meliputi dua Kecamatan: a. Kecamatan Cisarua, terdiri dari 8 Desa: Desa Jambudipa, Desa Kertawangi, Desa Padaasih, Desa Pasirhalang, Desa Tugu Mukti, Desa Pasirlangu, Desa Cipada, Desa Sadang Mekar. b. Kecamatan Parongpong terdiri dari 7 Desa: Desa Cihanjuang, Desa Ciwaruga, Desa Karyawangi, Desa Sariwangi, Desa Cihideung, Desa Cigugurgiran, dan Desa Cihanjuang Raya. Dengan bekal pengalaman yang cukup selama delapan tahun, mulai tahun 1982 usaha di KUD Sarwa Mukti bertambah menjadi empat Unit Usaha yaitu Unit Usaha Perternakan Sapi Perah, Unit Usaha Saprotan/Pertanian, Unit Listrik, dan Unit Usaha PerternakanUnggas. Dalam hal pemasaran susu, KUD Sarwa Mukti bekerja sama (bermitra usaha) dengan perusahaan pengolahan susu yaitu: PT Indomilk, PT Frisian FlaghIndonesia, PT Ultra Jaya dan pemasaran secara langsung pada para konsumen umum. Pada tahun , sehubungan dengan adanya permintaan anggota Pengurus, KUD Sarwa Mukti menambah lagi Unit usaha baru yaitu Unit Perkreditan yang mendapat antusias baik dari warga masyarakat dan para anggota KUD SarwaMukti. Pada tahun1986 menambah lagi dua unit usaha baru yaitu Unit Usaha Produksi Makanan Ternak (Mako). Pada tahun , dengan terus meningkatnya kebutuhan anggota pada Sembilan Bahan Pokok (Sembako) dan memang perlunya peningkatan unit usaha, maka dibentuk pula Unit Usaha Pasturisasi Susu Cup, yang diharapkan dapat membantu penawaran susu murni Non IPS. 27

37 Gambar 5.3 Contoh Produk Olahan Susu Koperasi Sarwa Mukti Cisarua xxxxx Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2017 Disamping itu, ada pula unit usaha yang mulai diotonomkan yaitu Unit Perkreditan dilebur menjadi Unit Otonom Simpan Pinjam (UOSP) dengan ketentuan Pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP No. 9 tahun 1995) tentang pelaksanaan Unit Usaha Otonom Simpan Pinjam (UOSP), dimana mulai saat ini UOSP secara mandiri berdiri dibawah binaan KUD Sarwa Mukti dengan nama UOSP KUD Sarwa Mukti.Pada tahun 2007 KUD Sarwa Mukti memiliki enam Unit Usaha :Unit Sapi Perah/Susu,Unit Produksi Makanan Ternak (Mako),UnitListrik, Unit Waserda, Unit Simpan Pijam, dan Unit Pasturisasi Susu Cup. 28

38 2. Visi dan Misi KUD Sarwa Mukti CisaruaBandung Visi Menjadi koperasi yang amaliah, modern,sehat organisasi, sehat usaha, dan sehat mental serta tunggal di tingkat regional dan internasional. Misi a. Taat dan patuh terhadap Pancasila, UUD 1945, Undang-Undang Perkoperasaian serta peraturan-peraturan perundang-undangan lain yang berlaku dan melaksanakan amanah keputusan RapatAnggota. b. Memotivasi anggota secara mandiri untuk meningkatkan harkat derajat sendiri sekaligus mengangkat citraperkoperasian. c. Meningkatkan kompetensi sumber dayakoperasi. c. StrukturOrganisasi Koperasi Struktur organisasi di dalam suatu badan usaha mempunyai peranan yang sangat penting karena merupakan gambaran dari wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap bagian atau divisi terhadap pencapaian tujuan dan fungsi khususnya.wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap bagian dapat terlihat jelas tanpa harus mencampuri kegiatan atau wewenang dari bagian lain, sehingga dapat tercipta suatu sistem koordinasi yang baik dan dapat menghilangkan otoriterasi pekerjaan.maka dari itu untuk mencapai tujuan yang diharapkan, perusahaan harus memiliki struktur organisasi dan deskripsi jabatan. Struktur Organisasi Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung dapat dilihat pada gambar 5.4 berikut ini: 29

39 Gambar 5.4 Struktur Organisasi KUD Sarwa Mukti Cisarua Sumber : KUD Sarwa Mukti Cisarua Deskripsi Jabatan Suatu lembaga perusahaan tentu memerlukan adanya kegiatan-kegiatan manajemen yang baik dan terarah. Salah satu fungsi dari manajemen adalah pengorganisasian, yaitu salah satu proses penentuan dan pengelompokan, peraturan dan macam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menetapkan orang-orang pada setiap aktivitas, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara langsung didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas. Tanggung jawab dari setiap karyawan dalam menjalankan tugasnya masing-masing sangat menentukan dalam terwujudnya suatu kebersamaan yang serasi dan dapat mencapai hasil yang memuaskan. Wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian yang ada di KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung adalah sebagai berikut : 1. RapatAnggota a. Rapat anggota harus merupakan suatu kesempatan bagi pengurus untuk melaporkan kepada para anggota tentang kegiatan-kegiatan selama setahun 30

40 yang lalu. Bersama-sama dengan anggota menelaah rencana kerja tahun mendatang untuk meningkatkan kemajuan usahakoperasi. b. Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggidalamkoperasi. Dalam rapat anggota, para anggota koperasi bebas untuk berbicara, memberikan usul, pandangan, dan tanggapan serta saran demi kemajuan usaha koperasi.keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawarahuntuk mencapai mufakat. Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. c. Rapat anggota berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas mengenai pengelolaankoperasi. 2. Pengawas a. Meneliti seluruh catatan tentang keadaan harta, hutang, serta kebenaran pembukuan. b. Mengawasi dan meneliti keabsahan bukti penerimaan serta pengeluaran kas, disertai bukti-buktilainnya. c. Meminta keterangan-keterangan dan data-data yang diperlukan, baik pengurus maupun personil pelaksana manajemen KUDlainnya. d. Menyampaikan teguran langsung pada pengurus, apabila ternyata ada kebijakan yang dilaksanakan pengurus menyimpang dari ketentuanketentuan yang telahditentukan. e. Menyampaikan saran-saran, apabila terdapat suatu keputusan-keputusan rapat anggota yang belumdilaksanakan. f. Menyampaikan laporan tertulis hasil pelaksanaan pengawas, penelitian atas kegiatan KUD kepada anggota pada waktu pelaksanaan rapat anggota dengan tembusannya kepada pengurus danpembina. g. Mengaja dan memelihara hubungan baik dengan anggota pengawas lainnya danpembuna h. Pengawas bertanggung jawab kepadaanggota. 3. Pengurus a. Memimpin organisasi dan perusahaan serta mewakili KUD Sarwa Mukti didalam maupun diluarpengendalian. 31

41 b. Melaksanakan kebijakan umum KUD yang telah ditetapkan oleh rapat anggotatahunan. c. Merumuskan dan mengajukan rencana anggaran pendapatan belanja KUD kepada anggota pada waktu pelaksanaan rapat anggota tahunan untuk mendapatkanpengesahannya. d. Menetapkan kebijakan mengenaikepegawaian. e. Mewakili untuk dan atas nama KUD dalam menyelenggarakan hubungan dengan pihakluar. f. Mengawasi dan melakukan pengendalian terhadap seluruh program KUD. g. Melakukan pembinaan organisasi dan pembinaan usaha anggota serta membina hubungan kerja yang serasi antara anggota, pengurus, manajer, dankaryawan. h. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan KUD yangdipimpinnya. i. Menyusun laporan pertanggungjawaban pebgurus pada setiap tutub buku, untuk kemudian dilaporkan kepada anggota pada waktu pelaksanaan rapat anggotatahunan. Pengurus terdiri dari: 1. Ketua Tugas pokok ketua yaitu memimpin, mengkoordinir kegiatan pengurus, dan jalannya usaha organisasi. 2. Sekretaris Tugas pokok sekretaris yaitu memimpin, mengkoordinir manajemen usaha/administrasi, serta membantu pemimpin. 3. Bendahara Tugas pokok bendahara yaitu membantu pemimpin, mengkoordinir, merencanakan dan melaksanakan berbagai aspek kegiatan yang menyangkut masalah keuangan. 4. Badan Pelindung &Penasehat Wewenang dan tanggung jawab Badan Pelindung & Penasehat adalah sebagai konsultan dan sebagai penghubung dengan pejabat. Tugasnya adalah 32

42 menasehati, memberi saran, dan anjuran baik di minta maupun tidak diminta berjalan dengan peraturan yang tellahditetapkan. 5. Manager a. Memimpin, mengkoordinir, dan mengawasi jalannya kegiatan usaha organisasi. b. Sebagai penanggung jawab jalannya organisasi KUD dalam mengelola usaha KUD, sesuai dengan rencana kerja, rencana anggaran, dan pendapatan belanja yang telah disetujui anggota, dengantidak mengesampingkan bimbingan, petunjuk, arahan-arahan yang diberikan pengurus dan pengawas. c. Melakukan pembinaan, pengarahan, pengawasan, dan memberikan tindakan terhadap seluruhkaryawan. d. Mengadakan analisis dan evaluasi secara periodik terhadap operasional KUD dan menyampaikan laporannya kepadaatasan e. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan dan perkembangan usaha kepadapengurus. f. Menilai, mempertimbangkan kenaikan gaji dan tunjangan lainnya sesuai dengan hasil penilaian prestasi kerja karyawan tersebut yang dilaksanakan oleh bagian umum dan kemudian diajukan kepada pengurus untukpengesahannya. g. Manajer bertanggung jawab langsung kepadapengurus. 6. Kepala BagianUmum a. Memimpin dan mengkoordinir kegiatan yang menyangkut administrasi perkantoran, rumah tangga, personalia, humas, keanggotaan, bimbingan pendidikan dan pelatihan, kearsipan/perpustakaan, keamanan, ketertiban, penyelenggaraan pemeliharaan bangunan dan pelayananumum. b. Menyelenggarakan dan melaksanakan urusan tata usahaumum. c. Mengkoordinir dan mengatur urusan rumah tanggakud. d. Menyelenggrakan urusan yang berhubungan dengan karyawan, baik mengenai honor/gaji, kesejahteraan, serta tunjangan-tunjanganlainnya. e. Membina hubungan intern danekstern. 33

43 f. Menilai prestasi kerja karyawan secara berkala, atas dasar laporan dari bagianpersonalia. g. Merekomendasikan hasil evaluasi penilaian prestasi kerja seluruh karyawan yang dilaporkan bagian personalia, untuk mendapatkan kenaikan gaji, kesejahteraan untuk selanjutnya disampaikan kepada manajer yang kemudian dilaporkan kepadapengurus. h. Mengkoordinasikan dan mengajukan calon karyawan yang mengajukan lamaran kerja kepada pengurus untuk diminta pertimbangan dan keputusannya. i. Mengkoordinir, mengevaluasi, dan menyelenggarakan urusan surat menyurat atau administrasi secaraumum. j. Mempertanggungjawabkan segala bentuk pelaksanaan kepada atasan secaraperiodik. 7. Kepala BagianKeuangan a. Merencanakan, mengkoordinir, mengintruksikan, dan mengawasi pelaksanaan tugas/kegiatan analisis, keuangan, akuntansi, dan juru bayar/kassa. b. Menyetujui penerimaan dan pengeluaran keuangan sesuai dengan kebijakan yang telah disetujui danditetapkan. c. Menyiapkan informasi data-data keuangan dan data-data lainnya yang berhubungan dengan bagiankeuangan. d. Menyiapkan data-data keuangan lainnya untuk menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja KUD, baik bulanan maupun RAPB akhirtahun. e. Membuat data-data keuangan anggaran pendapatan belanja KUD tahun yang lalu, untuk dilaporkan pada pelaksanaan RAT. f. Melakukan analisi data laporan keuangan sebagai unsur tugas/pelaksanaan administrasi internorganisasi. g. Membuat laporan yang mencakup keuangan secaraberkala. h. Membina hubungan kerja dengan baik dan memberikan penilaian atas prestasi kerja stafdibawahnya. i. Mempertanggungjawabkan segala bentuk pelaksanaan kegiatan dan melaporkannya kepada atasan secaraperiodik. 34

44 8. Kepala BagianLogistik a. Memimpin dan mengkoordinir kebutuhan perbekalanorganisasi. b. Mengkoordinir, mengawasi, mencatat, dan mengusahakan tersedianya keperluan perbekalan, dan pengamanan aktivaorganisasi. c. Melaporkan penggunaan/pemakaian perbekalan dan stokpersediaannya. d. Menyelenggarakan kegiatan pemeliharaan perlengkapan kerja, termasuk gedung kantor, kendaraan dinas/angkutan, mesin-mesin, dan perlengkapanlainnya. e. Mengawasi dan menyelenggarakan pengamanan perlengkapan gedung kantor serta isinya, kendaraan dinas dan mesin-mesin beserta perlengkapannya. f. Mempertanggungjawabkan segala bentuk pelaksanaan kegiatan dan melaporkannya kepadaatasan. 9. BagianKendaraan Wewenang dan bertanggung jawab kegiatan kendaraan adalah memelihara alat-alat transportasi yang dimiliki koperasi. 10. Kepala BagianPemasaran a. Memimpin dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatanpemasaran. b. Merencanakan, mengkoordinir, mengawasi usaha bagian pemasaran dan pengadministrasiannya. c. Melalukan research pemasaran, promosi, penjualan, dan analisis pasar atas kualitas dan harga barangtersebut. d. Menyusun tabulasi barang-barang jenis dan harga barang yang telah/akan dikeluarkan/dijual. e. Menjaga, mempertanggungjawabkan atas kualitas, kuantitas barang/jasa yang akandijual. f. Mempertanggungjawabkan segala bentuk pelaksanaan kegiatan kepada manager secaraperiodik. g. Kepala bagian pemasaran membawahi bagian pencatatan produksi, bagian promosi, bagian pelayanan/penjualan, bagian pemasaran pengadaanbarang. 35

45 11. Kepala BagianKeswan Wewenang dan tanggung jawab bagian keswa adalah melaksanakan, mengkoordinasikan penyusunan program dan petujuk teknis serta memantau pembinaan dibidang keagamaan, pendidikan dan kebudayaan serta kesejahteraan sosialmasyarakat. AspekPerusahaan Pada dasarnya semua kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Dengan adanya peningkatan kegiatan usaha diharapkan pula ada peningkatan pendapatan para anggota. Adapun bidang usaha yang dikelola oleh KUD Sarwa Mukti adalah sebagai berikut: 1. Unit Produksi Susu a. Melalui peningkatan produksi dan kualitas susus serta efisiensi diharapkan pendapatan koperasi dan peternakmeningkat. b. Memperbaiki dan menambah sarana dan prasarana persusuan yang diperhitungkan layak atau tidaknya sarana atau prasaranatersebut. c. Menertibkan kembali administrasi kredit sapi perah, sesuai dengan hasil konfirmasi pada anggota penerimakredit. d. Mengoptimalkan pemotongan cicilan kredit sapi dari pembayaransusu. e. Mengintensifkan tagihan kepada anggota khususnya piutang yangmacet. f. Memelihara dan memanfaatkan perangkat mesin coolingunit. g. Memelihara dan memanfaatkan penggunaan tempat pelayanaankoperasi. 2. UnitWaserda a. Meningkatkan pelayanan dan pengadaan barang yang dibutuhkan anggota. b. Kerjasama dengan kelompok ternak di wilayah kerja KUD sebagai mitra kerja/usaha. c. Memanfaatkan kios/tpk yang ada di daerah sebagai perpanjangan usaha. d. Mengupayakan kerjasama dengan pihak ketiga dalam memberdayakan unit Waserda dengan mendirikan Toserba di wilayah kerjakud. e. Menjadikan Waserda menjadi unit usahaotonom. 3. Unit SimpanPinjam 36

46 Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 9 tahun 1995 bahwa pelaksanaan Unit ini bersifat otonom, dan pada tanggal 1 Juni 1997 KUD Sarwa Mukti telah melaksanakan PP tersebut. Adapun rencana Unit Simpan Pinjam pada tahun 2002 sebagai berikut: a. Memberikan pelayanan kepada para nasabah (anggota) dengan pemberian kredit secarakolektif. b. Meningkatkan sumber daya manusia (SDM) untuk menuju profesionalisasi dalam pengelolaan unit usaha simpanpinjam. c. Mencari sumber permodalan yang murah, guna penambahan, dan peningkatan volumepinjaman. d. Meningkatkan kegiatan penagihan pada piutangmacet. e. Mengupayakan pinjaman lunak baik dari BUMN maupunbums. f. Mengintensifkan, mengumpulkan modal dari simpanan maupun dari tabungananggota. 4. UnitListrik a. Meningkatkan mutu pelayanan terhadap konsumen dan memperbaiki mekanisme kerja, sehingga diperoleh sistem kerja yang lebih efektif dan bertanggungjawab. b. Bersama dengan pihak PLN, melaksanakan program peningkatan usaha pelayanan terhadapkonsumen. c. Mengaktifkan kembali simpanan konsumen listrik, guna menambah permodalan unitlistrik. 5. Unit ProduksiMako a. Meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas Mako, sehingga dapat memenuhi kebutuhananggota. b. Menyempurnakan sistem distribusi Mako terhadapanggota. c. Memperbaiki sarana dan prasarana operasionalmako. d. Penerapan otonomi unit usahamako. 6. UnitPasterisasi a. Mempasterisasi susu yang yang diterima daripeternak b. Mencari terobosan-terobosan baru dalam hal pemasaran susu cup pasterisasi, sehingga unit ini nantinya dapat menunjang usaha KUD Sarwa Mukti. 37

47 3. Profil KUD Puspa Mekar Parongpong, Bandung Barat A. Sejarah dan Perkembangan KUD Puspa Mekar Strategi pembangunan ekonomi nasional difokuskan pada pembangunan kerakyatan, dimana pengusaha kecil dan menengah maupun koperasi sebagai ujung tombaknya akan saling bahu-membahu dan memperkuat persatuan dan kesatuan di dalam mewujudkan ekonomi yang berbasiskan kerakyatan. KUD Puspa Mekar adalah salah satu contoh koperasi yang lahir untuk mewujudkan strategi pembangunan tersebut. Latar belakang didirikannya Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar adalah atas dasar pemekaran desa di wilayah Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat pada tahun Pada saat itu desa-desa yang terletak di wilayah Kecamatan Cisarua mengalami pemekaran wilayah, sehingga menjadi dua kecamatan, yaitu Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Parongpong. Di Kecamatan Cisarua telah lama berdiri sebuah KUD yang wilayah kerjanya juga mencakup wilayah Kecamatan Parongpong. Namun, adanya program pemerintah melalui Inpres nomor 2 tahun 1978 yang mewajibkan pendirian KUD pada setiap kecamatan, maka didirikanlah KUD Puspa Mekar di Kecamatan Parongpong. Pada tahun 1988, KUD Puspa Mekar masih bernama Koperasi Unit Desa Bunga Indonesia Cihideung Indah (KUD BICI), baru kemudian pada tanggal 16 April 1998 diadakan perubahan Anggaran Dasar (AD) Koperasi, sehingga nama KUD BICI berubah menjadi KUD Puspa Mekar yang secara resmi terdaftar pada tanggal 24 Juni 1998 dan memperoleh badan hukum dengan nomor 8804/BH/PAD/KWK-10/VI/1998. Bidang usaha yang dikelola saat itu bergerak di sektor pertanian tanaman bunga, simpan pinjam, waserda, industri/perdagangan umum, dan pelayanan jasa. Seiring perkembangan waktu, KUD Puspa Mekar tidak berperan secara signifikan terhadap komoditi tanaman bunga karena sebagian dari anggotanya membentuk kelompok dan asosiasi sendiri di luar dan tanpa seizin KUD Puspa Mekar. Pada tahun 1999, KUD Puspa Mekar beralih dari sektor pertanian tanaman bunga menjadi sektor peternakan sapi perah dengan unit usaha yang masih bertahan, yaitu unit usaha simpan pinjam dan waserda serta unit usaha baru, yaitu unit usaha makanan ternak. Pergantian komoditi menjadi sapi perah disebabkan Kecamatan Parongpong selain berpotensi pada pengembangan 60 usaha tanaman bunga, juga berpotensi pada pengembangan usahaternak sapi 38

48 perah. Periode tahun merupakan masa kejayaan bagi KUD Puspa Mekar karena mampu mencapai produksi susu sebanyak 12 ton per tahun atau sekitar liter per hari. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah produksi susu semakin menurun sampai pada tahun 2006 yang mencapai titik terendah, yaitu sebesar liter per hari. Selain penurunan produksi susu yang sangat rendah, pada tahun tersebut terjadi banyak masalah dalam manajemen organisasi KUD Puspa Mekar yang hampir menyebabkan kebangkrutan bagi KUD Puspa Mekar. Permasalahan tersebut, antara lain banyaknya kolektor susu yang muncul dalam keanggotaan koperasi dan banyaknya pemegang saham atau investor yang menanamkan modalnya di KUD Puspa Mekar, sehingga menyebabkan timbulnya kepentingan pribadi dalam kepengurusan koperasi. Oleh karena itu, untuk menjaga KUD Puspa Mekar dari kebangkrutan tersebut, maka pada bulan Mei 2006 KUD Puspa Mekar mengajukan surat kepada Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) mengenai permohonan bantuan untuk mengelola manajemen persusuan KUD Puspa Mekar dan permohonan bantuan pinjaman dana untuk membayar utang kepada pihak Bank, investor, serta mengganti bayaran susu yang belum dibayarkan kepada sebagian anggota. GKSI memenuhi seluruh permohonan KUD Puspa Mekar dengan menunjuk KPSBU sebagai koperasi primer yang memiliki manajemen persusuan dan permodalan yang cukup baik. Sehingga, diharapkan dapat membantu keberlangsungan KUD Puspa Mekar dengan melakukan pembinaan dan perbaikan manajemen persusuan di KUD Puspa Mekar dan memberikan pinjaman dana kepada KUD Puspa Mekar. Atas permohonan KUD Puspa Mekar dan surat penunjukkan GKSI Jawa Barat yang sesuai dengan prinsip kerja sama antar koperasi, maka KPSBU menyanggupi permohonan tersebut untuk membantu keberlangsungan KUD Puspa Mekar dengan melakukan pembinaan dan perbaikan manajemen persusuan di KUD Puspa Mekar dan memberikan pinjaman dana kepada KUD Puspa Mekar. Beberapa hal yang menjadi kesepakatan kerja sama antara KUD Puspa Mekar dengan KPSBU secara tertulis tercantum di dalam Memorandum of Understanding (MoU), antara lain: 39

49 a. Terbentuknya Asosiasi KPSBU KUD Puspa Mekar, sehingga dibentuk kepengurusan Asosiasi KPSBU KUD Puspa Mekar yang diketuai oleh ketua KPSBU. b. KPSBU memberikan pinjaman sejumlah dana yang dibutuhkan oleh KUD Puspa Mekar untuk membayar utang kepada pihak Bank dan para investor, serta mengganti bayaran susu yang belum dibayarkan kepada sebagian anggota. c. Segala bentuk manajemen KUD Puspa Mekar diperbantukan oleh KPSBU, yaitu dengan melakukan peninjauan ulang sejumlah karyawan yang dipekerjakan di KUD Puspa Mekar dan mempekerjakan satu orang tambahan karyawan dari KPSBU sebagai Manajer Operasional atau Chief Operational Officer (COO) dalam manajemen organisasi KUD Puspa Mekar. Selain itu, dilakukan peninjauan ulang manajemen kualitas susu KUD Puspa Mekar, sehingga dapat mengikuti standar kualitas susu KPSBU. Dengan adanya kesepakatan yang tercantum di dalam MoU tersebut, maka tujuan pembentukan Asosiasi KPSBU KUD Puspa Mekar adalah: a. Untuk mempertahankan dan menjaga keberlanjutan sistem agribisnis usahaternak sapi perah KUD Puspa Mekar sebagai salah satu koperasi persusuan di wilayah Kabupaten Bandung Barat. b. Menghindari peternak dari kolektor-kolektor susu yang semakin lama semakin banyak di wilayah Kabupaten Bandung Barat yang dapat merugikan peternak. c. Meningkatkan pelayanan prima bagi anggota KUD Puspa Mekar. d. Memperbaiki kualitas susu KUD Puspa Mekar dengan tujuan untuk meningkatkan harga susu di tingkat peternak. Berkat adanya kerja sama dengan KPSBU dan komitmen yang kuat dari para pengurus, karyawan, dan anggota untuk selalu menjaga dan mempertahankan keberlangsungan KUD Puspa Mekar, maka KUD Puspa Mekar mampu bangkit dari masa keterperukannya. Sampai saat ini, KUD Puspa Mekar telah melakukan beberapa perbaikan dan perubahan dalam manajemen organisasinya, serta melakukan perubahan sistem dan penyatuan visi untuk seluruh kegiatan usaha yang dilakukannya, sehingga tercipta hubungan kerja sama yang baik antara 40

50 pengurus, anggota, karyawan, serta stakeholders lainnya. Adapun perubahan dan perbaikan yang sudah dilakukan oleh KUD Puspa Mekar sampai saat ini antara lain: a. Dengan melihat potensi wilayah kerja KUD Puspa Mekar, unit usaha yang dikelola saat ini hanya bergerak pada bidang usahaternak sapi perah (produksi susu segar). Simpan pinjam, makanan ternak, dan waserda bukan merupakan unit usaha yang berdiri sendiri, tetapi hanya sebatas pelayanan yang diberikan kepada anggota yang pengelolaanya masih diperbantukan oleh KPSBU. b. Struktur organisasi KUD Puspa Mekar mengalami perubahan dengan adanya pengurangan karyawan dan dipekerjakannya satu orang karyawan dari KPSBU yang saat ini menjabat sebagai Manajer Operasional (COO) KUD Puspa Mekar. c. Dihapuskannya sistem pengumpul (kolektor) susu dalam struktur keanggotaan KUD Puspa Mekar. Pelayanan KUD diberikan secara langsung kepada anggota tanpa melalui perantara (pengumpul/kolektor susu). d. Diberlakukannya sistem quality control untuk produksi susu sesuai dengan standarisasi yang ditetapkan di KPSBU. B. Visi, Misi, dan Tujuan KUD Puspa Mekar KUD Puspa Mekar hingga saat ini belum memiliki visi dan misi yang tertulis secara jelas. Namun, berdasarkan hasil wawancara dengan pihak internal KUD Puspa Mekar, yaitu dengan Ketua KUD Puspa Mekar, visi dan misi KUD Puspa Mekar mengacu pada konsep koperasi peternakan sapi perah (persusuan) pada umumnya. KUD Puspa Mekar mempunyai visi, yaitu Menjadi koperasi susu terdepan di Indonesia dalam mensejahterakan anggota. Untuk mencapai visi tersebut, KUD Puspa Mekar memiliki misi-misi yang mendukung. Adapun misimisi dari KUD Puspa Mekar, antara lain: a. Mensejahterakan anggota melalui pelayanan prima dengan manajemen yang berkomitmen. b. Meningkatkan kapasitas kelembagaan koperasi melalui pendidikan, pemberdayaan SDM, dan kemitraan strategis. 41

51 Dari pernyataan mengenai visi dan misi KUD Puspa Mekar, maka dapat diartikan bahwa KUD Puspa Mekar memiliki tujuan untuk berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada anggotanya melalui unit usaha yang dijalankan, guna meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat disekitarnya. C. Wilayah Kerja KUD Puspa Mekar terletak di Jalan Kolonel Masturi RT 02/15 No. 20 Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Wilayah kerja KUD Puspa Mekar mencakup tiga kecamatan dan delapan desa di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Adapun kecamatan tersebut adalah Kecamatan Parongpong, Kecamatan Cisarua, dan Kecamatan Ngamprah. Sedangkan, untuk wilayah desa tersebut, meliputi Desa Cigugur Girang, Desa Cihideung, Desa Karyawangi, Desa Cihanjuang Rahayu, Desa Kertawangi, Desa Tugu Mukti, Desa Jambudipa, dan Desa Paku Haji. Melihat keadaan dan potensi wilayah kerja KUD Puspa Mekar yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai peternak sapi perah, maka hal ini menjadi alasan dasar bagi KUD Puspa Mekar untuk menjadikan unit usahaternak sapi perah sebagai unit usaha yang utama demi memenuhi kebutuhan anggotanya. D. Kegiatan KUD Puspa Mekar Kegiatan KUD Puspa Mekar mencakup kegiatan di bidang organisasi, yaitu kegiatan yang menyangkut manajemen KUD Puspa Mekar dan kegiatan di bidang unit usaha dan pelayanan anggota, seperti unit usahaternak sapi perah, pelayanan kesehatan hewan ternak, makanan ternak, waserda, dan simpan pinjam. 42

52 TABULASI KUESIONER FORMAT A (UNTUK ANGGOTA) A. Profil Responden 1 Jenis kelamin Saudara (i): 1 Pria 8 40% 2 Wanita 12 60% 2 Usia Saudara (i): tahun 2 10% tahun 3 15% tahun 4 20% tahun 7 35% tahun 4 20% 6 46 tahun 0 0% Jumlah % 3 Status Saudara (i) 1 Belum Menikah 1 5% 2 Menikah 17 85% 3 Duda/ Janda 2 10% 4 Pendidikan formal terakhir Saudara (i): 1 Tamat SD/ sederajat 2 10% 2 Tamat SMP/ sederajat 10 50% 3 Tamat SMA/ sederajat 8 40% 4 Tamat D1/ D2/ D3 sederajat 0 0% 5 Tamat S1 0 0% 6 Tamat S2 0 0% 7 Tamat S3 0 0% 5 Apakah Saudara (i) pernah memperoleh Pendidikan non formal (Pelatihan)? 1 Ya 2 10% 2 Tidak 13 65% Jumlah 15 75% 43

53 A. Partisipasi Anggota Memiliki kesempatan yang penuh untuk berpartisipasi di dalam 1 Koperasi 1 Sangat Setuju 1 5% 2 Setuju 18 90% 3 Kurang Setuju 1 5% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 2 Mempunyai kemampuan untuk berpartisipasi dalam bentuk pemupukan simpanan: wajib, pokok dan sukarela 1 Sangat Setuju 1 1% 2 Setuju 17 15% 3 Kurang Setuju 2 2% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% Jumlah 20 18% 3 Mempunyai keluangan waktu untuk dapat berpartisipasi dalam setiap rapat dan berbagai kegiatan koperasi 1 Sangat Setuju 5 25% 2 Setuju 12 60% 3 Kurang Setuju 2 10% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 1 5% 4 Mempunyai kemampuan sumber daya untuk melakukan transaksi (sesuai fungsi keanggotaan) pada koperasi 1 Sangat Setuju 2 10% 2 Setuju 15 75% 3 Kurang Setuju 2 10% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 1 5% 44

54 B. Keterkaitan Usaha Koperasi dengan Anggota 5 Memiliki keinginan kuat untuk berhasil dalam menjalankan usaha karena terkait dengan bidang usaha koperasi 1 Sangat Setuju 4 20% 2 Setuju 16 80% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 6 Ditetapkannya Kontrak Usaha antar anggota dengan Koperasi serta peraturan-peraturan yang jelas dengan periode berlakunya, dan disesuaikan secara berkala 1 Sangat Setuju 0 0% 2 Setuju 18 90% 3 Kurang Setuju 2 10% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 7 Visi/ misi/ tujuan Koperasi selalu disosialisasikan kepada anggota Koperasi 1 Sangat Setuju 6 30% 2 Setuju 14 70% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 8 Anggota mengerjakan pekerjaan sesuai dengan target dan program usaha yang akan dicapai 1 Sangat Setuju 3 15% 2 Setuju 16 80% 3 Kurang Setuju 1 5% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 45

55 9 Terdapat koordinasi antara Manajer dengan Anggota koperasi dalam penentuan program kerja koperasi dan jadwal pelaksanaannya 1 Sangat Setuju 2 10% 2 Setuju 15 75% 3 Kurang Setuju 2 10% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 1 5% 10 Usaha yang di kelola mengalami pertumbuhan proporsi transaksi dengan anggota dalam 3 tahun terakhir 1 Selalu 5 25% 2 Sering 5 25% 3 Kadang-Kadang 6 30% 4 Jarang Sekali 3 15% 5 Tidak Pernah 1 5% 11 Dilibatkan dalam kegiatan evaluasi kinerja Koperasi mengacu kepada rencana kerja dalam 3 tahun terakhir 1 Selalu 8 40% 2 Sering 5 25% 3 Kadang-Kadang 4 20% 4 Jarang Sekali 2 10% 5 Tidak Pernah 1 5% C. Inovasi (Kreasi Nilai) Anggota terbiasa memikirkan hal-hal baru yang mungkin 12 dilakukannya untuk mengembangkan dan mempertahankan kinerja usahanya 1 Selalu 12 60% 2 Sering 0 0% 3 Kadang-Kadang 7 35% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 1 5% 46

56 13 Anggota sudah melaksanakan gagasan yang telah menghasilkan nilai tambah 1 Selalu 7 35% 2 Sering 5 25% 3 Kadang-Kadang 2 10% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 6 30% 14 Anggota senantiasa mengevaluasi diri memperbaiki proses bisnis usahanya 1 Selalu 9 45% 2 Sering 3 15% 3 Kadang-Kadang 5 25% 4 Jarang Sekali 1 5% 5 Tidak Pernah 2 10% 15 Anggota berkeyakinan bahwa keuntungan berbanding lurus dengan risiko dan berusaha untuk mengambil risiko yang moderat 1 Selalu 6 30% 2 Sering 5 25% 3 Kadang-Kadang 6 30% 4 Jarang Sekali 1 5% 5 Tidak Pernah 2 10% 16 Anggota berupaya memperoleh keuntungan yang proporsional dengan pengorbanan 1 Selalu 14 70% 2 Sering 4 20% 3 Kadang-Kadang 2 10% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 0 0% 47

57 17 Anggota berupaya memperoleh keuntungan melalui penyempurnaan produk dan jasa yang berkelanjutan 1 Selalu 8 40% 2 Sering 8 40% 3 Kadang-Kadang 2 10% 4 Jarang Sekali 1 5% 5 Tidak Pernah 1 5% 18 Anggota berupaya memperhatikan perubahan yang akan terjadi, khususnya yang terkait dengan persaingan usaha yang di jalankan 1 Selalu 10 50% 2 Sering 2 10% 3 Kadang-Kadang 1 5% 4 Jarang Sekali 2 10% 5 Tidak Pernah 5 25% 19 Anggota berupaya memperkirakan kondisi masa depan, khususnya yang terkait dengan persaingan usaha yang di jalankan. 1 Selalu 5 25% 2 Sering 5 25% 3 Kadang-Kadang 8 40% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 1 5% Jumlah 19 95% 20 Anggota berupaya mempersiapkan hal-hal baru sebelum orang lain melakukannya 1 Selalu 11 55% 2 Sering 1 5% 3 Kadang-Kadang 4 20% 4 Jarang Sekali 4 20% 5 Tidak Pernah 0 0% 48

58 21 Di level Manajer selalu dilakukan usaha perbaikan guna terciptanya inovasi 1 Sangat Setuju 6 30% 2 Setuju 14 70% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 22 Anggota selalu berusaha melakukan inovasi dalam proses, manajerial maupun produk layanan 1 Selalu 5 25% 2 Sering 4 20% 3 Kadang-Kadang 8 40% 4 Jarang Sekali 3 15% 5 Tidak Pernah 0 0% 23 Anggota berupaya membuat produk/ layanan yang lebih memudahkan bagi konsumen 1 Selalu 7 35% 2 Sering 3 15% 3 Kadang-Kadang 6 30% 4 Jarang Sekali 2 10% 5 Tidak Pernah 2 10% 24 Anggota melakukan strategi bisnis yang berfokus pada kelompok pembeli atau pasar geografis tertentu 1 Selalu 5 25% 2 Sering 3 15% 3 Kadang-Kadang 4 20% 4 Jarang Sekali 3 15% 5 Tidak Pernah 5 25% Jumlah 0 100% 49

59 25 Anggota berusaha untuk melayani pembeli atau pasar geografis tertentu dengan lebih efisien dibandingkan pesaing 1 Selalu 9 45% 2 Sering 5 25% 3 Kadang-Kadang 1 5% 4 Jarang Sekali 3 15% 5 Tidak Pernah 2 10% 26 Anggota berusaha untuk memberikan keunikan (diferensiasi) dalam melayani pembeli atau pasar geografis tertentu 1 Selalu 8 40% 2 Sering 5 25% 3 Kadang-Kadang 4 20% 4 Jarang Sekali 1 5% 5 Tidak Pernah 2 10% D. Keunggulan Bersaing 27 Anggota melakukan berbagai cara untuk memasarkan produk/ gagasannya 1 Selalu 6 30% 2 Sering 4 30% 3 Kadang-Kadang 4 70% 4 Jarang Sekali 2 0% 5 Tidak Pernah 4 0% 28 Angota berupaya mempelajari dan memahami kebutuhan pelanggan 1 Selalu 11 55% 2 Sering 4 20% 3 Kadang-Kadang 1 5% 4 Jarang Sekali 2 10% 5 Tidak Pernah 2 10% 50

60 29 Anggota memperhatikan perkembangan usaha pesaingnya 1 Selalu 9 45% 2 Sering 1 5% 3 Kadang-Kadang 7 35% 4 Jarang Sekali 1 5% 5 Tidak Pernah 2 10% 30 Harga yang ditawarkan oleh koperasi terbilang 1 Mahal Sekali 0% 2 Lebih Mahal 0% 3 Sama dengan Pesaing 0% 4 Lebih Murah 0% Jumlah 0 0% 31 Produk yang ditawarkan oleh koperasi terbilang 1 Sangat Berkualitas 0% 2 Berkualitas 0% 3 Sama dengan Kualitas Pesaing 0% 4 Lebih rendah dari kualitas pesaing 0% Jumlah 0 0% 32 Jasa yang ditawarkan oleh koperasi terbilang 1 Sangat Berkualitas 0% 2 Berkualitas 0% 3 Sama dengan Kualitas Pesaing 0% 4 Lebih rendah dari kualitas pesaing 0% Jumlah 0 0% 33 Anggota selalu menghitung biaya standar sebagai tolok ukur pengendalian biaya 1 Sangat Setuju 4 20% 2 Setuju 16 80% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 51

61 34 Anggota senantiasa mengawasi penggunaan biaya dalam setiap aktivitas kerja 1 Sangat Setuju 3 15% 2 Setuju 15 75% 3 Kurang Setuju 2 10% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 35 Anggota senantiasa melakukan upaya efisiensi di perusahaan / tempat kerja 1 Sangat Setuju 3 15% 2 Setuju 14 70% 3 Kurang Setuju 2 10% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 1 5% 36 Anggota berupaya membuat produk baru dengan ide dasar produk lama sehingga produknya berbeda dari pesaing 1 Selalu 6 30% 2 Sering 3 15% 3 Kadang-Kadang 4 20% 4 Jarang Sekali 7 35% 5 Tidak Pernah 0 0% 37 Koperasi mengalami peningkatan jumlah macam bidang usaha dalam 3 tahun terakhir 1 Selalu 6 30% 2 Sering 1 5% 3 Kadang-Kadang 10 50% 4 Jarang Sekali 3 15% 5 Tidak Pernah 0 0% 52

62 38 Koperasi mengalami peningkatan macam jenis layanan/ jasa dalam 3 tahun terakhir 1 Selalu 5 25% 2 Sering 2 10% 3 Kadang-Kadang 11 55% 4 Jarang Sekali 2 10% 5 Tidak Pernah 0 0% E. Kinerja 39 Dalam organisasi koperasi selalu dilaksanakan pertemuan berkala untuk curah gagasan 1 Sangat Setuju 4 20% 2 Setuju 15 75% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 1 5% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 40 Di koperasi sering diadakan kegiatan penyuluhan dan pendidikan yang bermanfaat untuk pengembangan usaha anggota 1 Sangat Setuju 5 25% 2 Setuju 14 70% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 1 5% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 41 Setiap anggota koperasi diberi target yang harus dicapai/ sesuai dengan fungsinya (sebagai pemasok, pengguna jasa, produsen, dll) 1 Sangat Setuju 2 10% 2 Setuju 14 70% 3 Kurang Setuju 2 10% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 2 10% 53

63 42 Adanya sasaran koperasi yang dipahami bersama oleh seluruh anggota dan pengurus 1 Sangat Setuju 4 20% 2 Setuju 14 70% 3 Kurang Setuju 2 10% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 43 Adanya evaluasi atas capaian kinerja (IKK atau sasaran) yang telah ditetapkan oleh koperasi 1 Sangat Setuju 0 0% 2 Setuju 18 90% 3 Kurang Setuju 1 5% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 1 5% 44 RAT koperasi selalu dilaksanakan tepat waktu 1 Sangat Setuju 8 40% 2 Setuju 10 50% 3 Kurang Setuju 1 5% 4 Sangat Tidak Setuju 1 5% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% Seluruh anggota dan pengurus serta pihak yang relevan selalu 45 dilibatkan dalam pengambilan keputusan dan penetapan program koperasi 1 Sangat Setuju 6 30% 2 Setuju 14 70% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 54

64 46 Semua pihak didorong untuk bekerja sama secara sinergitas dalam menghasilkan produktivitas usaha anggota maupun usaha koperasi 1 Sangat Setuju 4 20% 2 Setuju 15 75% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 1 5% Diselenggarakan gugus kendali mutu baik dalam usaha anggota 47 maupun koperasi guna mengokohkan kerjasama tim dan pengendalian mutu 1 Sangat Setuju 4 20% 2 Setuju 15 75% 3 Kurang Setuju 1 5% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 48 Kinerja usaha anggota secara individual juga menjadi perhatian pengurus dan manajer pengelola koperasi 1 Sangat Setuju 1 5% 2 Setuju 14 70% 3 Kurang Setuju 4 20% 4 Sangat Tidak Setuju 1 5% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 49 Semua pihak didorong untuk menciptakan keunggulan produk koperasi dan produk usaha anggota sendiri 1 Sangat Setuju 6 30% 2 Setuju 13 65% 3 Kurang Setuju 1 5% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 55

65 50 Semua pihak berkewajiban menjaga kondisi usaha dan lingkungan yang stabil 1 Sangat Setuju 5 25% 2 Setuju 15 75% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 51 Pilih salah satu dari 2 pernyataan di bawah ini 1 Koperasi seharusnya dikelola dengan mengutamakan mekanisme kerja yang standar 5 25% Koperasi seharusnya dikelola dengan 2 mengutamakan mekanisme kerja yang dapatdisesuaikan dengan situasi dan kondisi 15 75% 52 Pilih salah satu dari 2 pernyataan di bawah ini 1 Koperasi selama ini dikelola dengan mengutamakan mekanisme kerja yang standar 13 65% Koperasi selama ini dikelola dengan 2 mengutamakan mekanisme kerja yang flexible 7 35% 53 Pilih salah satu dari 2 pernyataan di bawah ini 1 2 Koperasi seharusnya dikelola dengan lebih menekankan kepuasan anggota 18 90% Koperasi seharusnya dikelola dengan lebih menekankan kepuasan nonanggota (masyarakat) 2 10% 56

66 54 Pilih salah satu dari 2 pernyataan di bawah ini Koperasi seharusnya dikelola dengan lebih menekankan kepuasan anggota 18 90% Koperasi seharusnya dikelola dengan lebih menekankan kepuasan nonanggota (masyarakat) 2 10% Dalam mengelola koperasi peran dari Pengurus/ Pengelola yang efektif seharusnya (pilih salah satu yang dominan) Lebih berfungsi sebagai koordinator, monitor dan pembina 7 35% Lebih berfungsi sebagai produsen, pesaing dan pemerintah 2 10% Lebih berfungsi sebagai fasilitator, mentor, pengarah tim kelompok 0 0% Lebih berfungsi sebagai wirausaha, innovator dan pemimpin yang memiliki visi (cita-cita) 11 55% 56 Dalam mengelola koperasi peran dari Pengurus/ Pengelola selama ini (pilih salah satu yang dominan) Lebih berfungsi sebagai koordinator, 1 monitor dan pembina 5 25% Lebih berfungsi sebagai produsen, pesaing dan pemerintah 0 0% Lebih berfungsi sebagai fasilitator, mentor, pengarah tim kelompok 6 30% Lebih berfungsi sebagai wirausaha, innovator dan pemimpin yang memiliki visi (cita-cita) 9 45% 57

67 57 Dalam mencapai keberhasilan maka koperasi, pimpinan koperasi seharusnya lebih memfokuskan kepada : (pilih salah satu yang dominan) 1 Pengendalian dan efisiensi 5 25% 2 Fokus ke usaha anggota dan agresivitas bersaing 5 25% 3 Partisipasi dan kebersamaan tim 10 50% 4 Sumber daya baru dan inovasi 0 0% 58 Dalam mencapai efektivitas organisasi, pimpinan koperasi selama ini lebih memfokuskan kepada: 1 Pengendalian dan efisiensi 1 5% 2 Fokus ke usaha anggota dan agresivitas bersaing 1 5% 3 Partisipasi dan kebersamaan tim 18 90% 4 Sumber daya baru dan inovasi 0 0% 59 Usaha yang di kelola mengalami pertumbuhan omzet dalam 3 tahun terakhir 1 Selalu 2 10% 2 Sering 1 5% 3 Kadang-Kadang 11 55% 4 Jarang Sekali 6 30% 5 Tidak Pernah 0 0% 60 Apakah usaha yang Koperasi kelola mengalami pertumbuhan laba dalam 3 tahun terakhir 1 Selalu 2 10% 2 Sering 2 10% 3 Kadang-Kadang 15 75% 4 Jarang Sekali 1 5% 5 Tidak Pernah 0 0% 58

68 61 Usaha yang Koperasi kelola mengalami pertumbuhan modal dalam 3 tahun terakhir 1 Selalu 3 15% 2 Sering 1 5% 3 Kadang-Kadang 4 20% 4 Jarang Sekali 12 60% 5 Tidak Pernah 0 0% 62 Dalam menjalankan organisasi Koperasi selalu diselenggarakan Rapat Anggota Tahunan tepat waktu 1 Selalu 10 50% 2 Sering 0 0% 3 Kadang-Kadang 5 25% 4 Jarang Sekali 5 25% 5 Tidak Pernah 0 0% 63 Kepengurusan Koperasi dipilih sesuai peraturan dan dilaksanakan secara demokratis 1 Selalu 11 55% 2 Sering 8 40% 3 Kadang-Kadang 1 100% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 0 0% Jumlah % 64 Koperasi memiliki satuan unit Pengawas internal atau memiliki sistem penjaminan mutu 1 Selalu 13 65% 2 Sering 6 30% 3 Kadang-Kadang 1 5% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 0 0% 59

69 65 Sistem dan Prosedur Koperasi yang berkaitan dengan anggota dijalankan dan dipatuhi dengan baik 1 Selalu 10 50% 2 Sering 10 50% 3 Kadang-Kadang 0 0% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 0 0% 66 Koperasi mengalami pertumbuhan jumlah mitra usaha dalam 3 tahun terakhir 1 Selalu 7 35% 2 Sering 0 0% 3 Kadang-Kadang 6 30% 4 Jarang Sekali 2 10% 5 Tidak Pernah 5 25% 67 Koperasi selalu mengisi kegiatan kerja sama dengan para mitra dalam 3 tahun terakhir 1 Selalu 0 0% 2 Sering 4 20% 3 Kadang-Kadang 12 60% 4 Jarang Sekali 1 5% 5 Tidak Pernah 3 15% 60

70 TABULASI KUESIONER FORMAT B (UNTUK MANAJER/ PENGELOLA/ PENGURUS/ PENGAWAS) A. Profil Responden 1 Jenis kelamin Saudara (i): 1 Pria 3 60% 2 Wanita 2 40% 2 Usia Saudara (i): tahun 0 0% tahun 0 0% tahun 0 0% tahun 1 20% tahun 2 40% 6 46 tahun 2 40% 3 Status Saudara (i) 1 Belum Menikah 0 0% 2 Menikah 5 100% 3 Duda/ Janda 0 0% 4 Pendidikan formal terakhir Saudara (i): 1 Tamat SD/ sederajat 0 60% 2 Tamat SMP/ sederajat 1 20% 3 Tamat SMA/ sederajat 4 80% 4 Tamat D1/ D2/ D3 sederajat 0 0% 5 Tamat S1 0 0% 6 Tamat S2 0 0% 7 Tamat S3 0 0% Jumlah 5 760% 5 Apakah Saudara (i) pernah memperoleh Pendidikan non formal (Pelatihan)? 1 Ya 3 60% 2 Tidak 2 40% 61

71 A. Partisipasi Anggota 1 Adanya kesempatan yang penuh dari anggota koperasi untuk berpartisipasi di dalam koperasi 1 Sangat Setuju 5 100% 2 Setuju 0 0% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 2 Mempunyai kemampuan untuk berpartisipasi dalam bentuk pemupukan simpanan: Wajib, Pokok dan Sukarela 1 Sangat Setuju 4 80% 2 Setuju 1 20% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 3 Mempunyai keluangan waktu untuk dapat berpartisipasi dalam setiap rapat dan berbagai kegiatan koperasi 1 Sangat Setuju 4 80% 2 Setuju 1 20% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 4 Mempunyai kemampuan sumber daya untuk melakukan transaksi (sesuai fungsi keanggotaan) pada koperasi 1 Sangat Setuju 3 60% 2 Setuju 2 40% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 62

72 5 Koperasi mengalami pertumbuhan kualitas partisipasi anggota dalam 3 tahun terakhir 1 Selalu 4 80% 2 Sering 1 20% 3 Kadang-Kadang 0 0% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 0 0% B. Keterkaitan Usaha Koperasi dengan Anggota 6 Memiliki keinginan kuat untuk berhasil dalam menjalankan usaha karena terkait dengan bidang usaha koperasi 1 Sangat Setuju 4 80% 2 Setuju 1 20% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 7 Ditetapkannya kontrak usaha antar anggota dengan koperasi serta peraturan-peraturan yang jelas dengan periode berlakunya, dan disesuaikan secara berkala. 1 Sangat Setuju 2 40% 2 Setuju 3 60% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 8 Orientasi hasil selalu ditekankan oleh manajer/ pengelola koperasi 1 Sangat Setuju 2 40% 2 Setuju 3 60% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 63

73 9 Anggota mengerjakan pekerjaan sesuai dengan target dan program usaha yang akan dicapai 1 Sangat Setuju 3 60% 2 Setuju 2 40% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 10 Terdapat koordinasi antara Manajer dengan Anggota koperasi dalam penentuan program kerja koperasi dan jadwal pelaksanaannya 1 Sangat Setuju 3 60% 2 Setuju 2 40% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 11 Usaha yang di kelola mengalami pertumbuhan proporsi transaksi dengan anggota dalam 3 tahun terakhir 1 Selalu 2 40% 2 Sering 2 40% 3 Kadang-Kadang 0 0% 4 Jarang Sekali 1 40% 5 Tidak Pernah 0 0% Jumlah 5 120% 12 Usaha yang di kelola selalu membuat evaluasi rencana kerja dan rencana anggaran belanja dalam 3 tahun terakhir 1 Selalu 3 60% 2 Sering 1 20% 3 Kadang-Kadang 1 20% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 0 0% 64

74 C. Inovasi (Kreasi Nilai) Anggota terbiasa memikirkan hal-hal baru yang mungkin 13 dilakukannya untuk mengembangkan dan mempertahankan kinerja usahanya 1 Selalu 3 60% 2 Sering 0 0% 3 Kadang-Kadang 0 0% 4 Jarang Sekali 1 20% 5 Tidak Pernah 1 20% 14 Anggota sudah melaksanakan gagasan yang telah menghasilkan nilai tambah 1 Selalu 1 20% 2 Sering 1 20% 3 Kadang-Kadang 1 20% 4 Jarang Sekali 1 0% 5 Tidak Pernah 1 20% Jumlah 5 80% 15 Anggota senantiasa mengevaluasi diri memperbaiki proses bisnis usahanya 1 Selalu 1 20% 2 Sering 1 20% 3 Kadang-Kadang 1 20% 4 Jarang Sekali 1 20% 5 Tidak Pernah 1 20% 16 Anggota berkeyakinan bahwa keuntungan berbanding lurus dengan risiko dan berusaha untuk mengambil risiko yang moderat Jawaban N % 1 Selalu 3 60% 2 Sering 1 20% 3 Kadang-Kadang 0 0% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 1 20% 65

75 17 Anggota ingin memperoleh keuntungan yang proporsional dengan pengorbanan Jawaban N % 1 Selalu 3 60% 2 Sering 1 20% 3 Kadang-Kadang 0 0% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 1 20% Walaupun para anggota menginginkan keuntungan tetapi mereka 18 tidak hawatir jika harus menanggung risiko dalam mencapai kesuksesan bisnis 1 Selalu 3 60% 2 Sering 1 20% 3 Kadang-Kadang 0 0% 4 Jarang Sekali 1 20% 5 Tidak Pernah 0 0% 19 Anggota berupaya memperhatikan perubahan yang akan terjadi, khususnya yang terkait dengan persaingan usaha yang di jalankan 1 Selalu 4 80% 2 Sering 0 0% 3 Kadang-Kadang 1 20% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 0 0% 20 Anggota berupaya memperkirakan kondisi masa depan, khususnya yang terkait dengan persaingan usaha yang di jalankan. 1 Selalu 3 60% 2 Sering 1 20% 3 Kadang-Kadang 0 0% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 1 20% 66

76 21 Anggota berupaya mempersiapkan hal-hal baru sebelum orang lain melakukannya 1 Selalu 1 20% 2 Sering 0 0% 3 Kadang-Kadang 3 60% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 1 20% 22 Di level Manajer selalu dilakukan usaha perbaikan guna terciptanya inovasi 1 Sangat Setuju 3 60% 2 Setuju 2 40% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 23 Anggota selalu berusaha melakukan inovasi dalam proses, manajerial maupun produk layanan Jawaban N % 1 Selalu 1 20% 2 Sering 0 0% 3 Kadang-Kadang 3 60% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 1 20% 24 Anggota berupaya membuat produk/ layanan yang lebih memudahkan bagi konsumen 1 Selalu 2 40% 2 Sering 1 20% 3 Kadang-Kadang 1 20% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 1 20% 67

77 25 Anggota melakukan strategi bisnis yang berfokus pada kelompok pembeli atau pasar geografis tertentu 1 Selalu 3 60% 2 Sering 0 0% 3 Kadang-Kadang 1 20% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 1 20% 26 Anggota berusaha untuk melayani pembeli atau pasar geografis tertentu dengan lebih efisien dibandingkan pesaing 1 Selalu 4 80% 2 Sering 0 0% 3 Kadang-Kadang 0 0% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 1 20% 27 Anggota berusaha untuk memberikan keunikan (diferensiasi) dalam melayani pembeli atau pasar geografis tertentu 1 Selalu 2 0% 2 Sering 0 0% 3 Kadang-Kadang 2 0% 4 Jarang Sekali 0 100% 5 Tidak Pernah 1 0% D. Keunggulan Bersaing 28 Anggota melakukan berbagai cara untuk memasarkan produk/ gagasannya 1 Selalu 3 60% 2 Sering 1 20% 3 Kadang-Kadang 1 20% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 0 0% 68

78 29 Angota berupaya mempelajari dan memahami kebutuhan konsumen 1 Selalu 2 40% 2 Sering 0 0% 3 Kadang-Kadang 1 20% 4 Jarang Sekali 1 20% 5 Tidak Pernah 0 0% Jumlah 4 80% 30 Anggota memperhatikan perkembangan usaha pesaingnya 1 Selalu 3 60% 2 Sering 1 20% 3 Kadang-Kadang 1 20% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 0 0% 31 Harga yang ditawarkan oleh koperasi terbilang 1 Mahal Sekali 0 0% 2 Lebih Mahal 0 0% 3 Sama dengan Pesaing 2 40% 4 Lebih Murah 3 60% Jumlah 5 5% 32 Produk yang ditawarkan oleh koperasi terbilang 1 Sangat Berkualitas 2 40% 2 Berkualitas 2 40% 3 Sama dengan Kualitas Pesaing 1 20% 4 Lebih rendah dari kualitas pesaing 0 0% Jumlah 5 5% 33 Jasa yang ditawarkan oleh koperasi terbilang 1 Sangat Berkualitas 2 40% 2 Berkualitas 2 40% 3 Sama dengan Kualitas Pesaing 1 20% 4 Lebih rendah dari kualitas pesaing 0 0% Jumlah 5 5% 69

79 34 Anggota selalu menghitung biaya standar sebagai tolak ukur pengendalian biaya 1 Sangat Setuju 3 60% 2 Setuju 1 20% 3 Kurang Setuju 1 20% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 35 Anggota senantiasa mengawasi penggunaan biaya dalam setiap aktivitas kerja 1 Sangat Setuju 2 40% 2 Setuju 2 40% 3 Kurang Setuju 1 20% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 36 Anggota senantiasa melakukan upaya efisiensi di perusahaan / tempat kerja 1 Sangat Setuju 4 80% 2 Setuju 1 20% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 60% Jumlah % 37 Anggota berupaya membuat produk baru dengan ide dasar produk lama sehingga produknya berbeda dari pesaing 1 Selalu 2 40% 2 Sering 0 0% 3 Kadang-Kadang 3 60% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 0 0% 70

80 38 Koperasi mengalami peningkatan jumlah macam bidang usaha dalam 3 tahun terakhir 1 Selalu 3 60% 2 Sering 0 0% 3 Kadang-Kadang 1 20% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 1 20% 39 Koperasi mengalami peningkatan macam jenis layanan dalam 3 tahun terakhir 1 Selalu 2 40% 2 Sering 2 40% 3 Kadang-Kadang 0 0% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 1 20% E. Kinerja 40 Dalam organisasi koperasi selalu dilaksanakan pertemuan berkala untuk curah gagasan 1 Sangat Setuju 4 80% 2 Setuju 1 20% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 41 Di koperasi sering diadakan kegiatan penyuluhan dan pendidikan yang bermanfaat untuk pengembangan usaha anggota 1 Sangat Setuju 4 80% 2 Setuju 1 20% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 71

81 42 Setiap anggota koperasi diberi target yang harus dicapai/ sesuai dengan fungsinya (sebagai pemasok, pengguna jasa, produsen, dll) 1 Sangat Setuju 3 60% 2 Setuju 2 40% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 43 Adanya sasaran koperasi yang dipahami bersama oleh seluruh anggota dan pengurus 1 Sangat Setuju 4 80% 2 Setuju 1 20% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 44 Adanya evaluasi atas capaian kinerja (IKK atau sasaran) yang telah ditetapkan oleh koperasi 1 Sangat Setuju 4 80% 2 Setuju 1 20% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 45 RAT koperasi selalu dilaksanakan tepat waktu 1 Sangat Setuju 3 60% 2 Setuju 2 40% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 72

82 Seluruh anggota dan pengurus serta pihak yang relevan selalu 46 dilibatkan dalam pengambilan keputusan dan penetapan program koperasi 1 Sangat Setuju 3 60% 2 Setuju 2 40% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 47 Semua pihak didorong untuk bekerja sama secara sinergitas dalam menghasilkan produktivitas usaha anggota maupun usaha koperasi 1 Sangat Setuju 4 80% 2 Setuju 1 20% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% Diselenggarakan gugus kendali mutu baik dalam usaha anggota 48 maupun koperasi guna mengokohkan kerjasama tim dan pengendalian mutu 1 Sangat Setuju 3 60% 2 Setuju 2 40% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 49 Kinerja usaha anggota secara individual juga menjadi perhatian pengurus dan manajer pengelola koperasi 1 Sangat Setuju 4 80% 2 Setuju 1 20% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 73

83 50 Semua pihak didorong untuk menciptakan keunggulan produk koperasi dan produk usaha anggota sendiri 1 Sangat Setuju 2 40% 2 Setuju 3 60% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 51 Semua pihak berkewajiban menjaga kondisi usaha dan lingkungan yang stabil 1 Sangat Setuju 4 80% 2 Setuju 1 20% 3 Kurang Setuju 0 0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% 5 Tidak ada Pendapat 0 0% 52 Pilih salah satu dari 2 pernyataan di bawah ini Koperasi seharusnya dikelola 1 dengan mengutamakan mekanisme kerja yang standar 2 40% Koperasi seharusnya dikelola dengan 2 mengutamakan mekanisme kerja yang dapatdisesuaikan dengan situasi dan kondisi 3 60% 53 Pilih salah satu dari 2 pernyataan di bawah ini Koperasi selama ini dikelola dengan 1 mengutamakan mekanisme kerja yang standar 2 40% Koperasi selama ini dikelola dengan 2 mengutamakan mekanisme kerja yang flexible 3 60% 74

84 54 Pilih salah satu dari 2 pernyataan di bawah ini 1 Koperasi seharusnya dikelola dengan lebih menekankan kepuasan anggota 4 80% 2 Koperasi seharusnya dikelola dengan lebih menekankan kepuasan nonanggota (masyarakat) 1 20% 55 Pilih salah satu dari 2 pernyataan di bawah ini Koperasi seharusnya dikelola dengan lebih menekankan kepuasan anggota 5 100% Koperasi seharusnya dikelola dengan lebih menekankan kepuasan nonanggota (masyarakat) 0 0% Dalam mengelola koperasi peran dari Pengurus/ Pengelola yang efektif seharusnya (pilih salah satu yang dominan) Lebih berfungsi sebagai koordinator, monitor dan pembina 3 60% Lebih berfungsi sebagai produsen, pesaing dan pemerintah 0 0% Lebih berfungsi sebagai fasilitator, mentor, pengarah tim kelompok 1 20% Lebih berfungsi sebagai wirausaha, innovator dan pemimpin yang memiliki visi (cita-cita) 1 20% 57 Dalam mengelola koperasi peran dari Pengurus/ Pengelola selama ini (pilih salah satu yang dominan) Lebih berfungsi sebagai koordinator, 1 monitor dan pembina 3 60% Lebih berfungsi sebagai produsen, pesaing dan pemerintah 0 0% Lebih berfungsi sebagai fasilitator, mentor, pengarah tim kelompok 2 40% Lebih berfungsi sebagai wirausaha, innovator dan pemimpin yang memiliki visi (cita-cita) 0 0% 75

85 Dalam mencapai keberhasilan maka koperasi, pimpinan koperasi 58 seharusnya lebih memfokuskan kepada : (pilih salah satu yang dominan) 1 Pengendalian dan efisiensi 0 0% 2 Fokus ke usaha anggota dan agresivitas bersaing 3 60% 3 Partisipasi dan kebersamaan tim 0 0% 4 Sumber daya baru dan inovasi 2 40% 59 Dalam mencapai efektivitas organisasi, pimpinan koperasi selama ini lebih memfokuskan kepada: 1 Pengendalian dan efisiensi 2 40% 2 Fokus ke usaha anggota dan agresivitas bersaing 1 20% 3 Partisipasi dan kebersamaan tim 1 20% 4 Sumber daya baru dan inovasi 1 20% 60 Usaha yang di kelola mengalami pertumbuhan omzet dalam 3 tahun terakhir 1 Selalu 3 60% 2 Sering 1 20% 3 Kadang-Kadang 0 0% 4 Jarang Sekali 1 20% 5 Tidak Pernah 0 0% 61 Usaha yang di kelola mengalami pertumbuhan Sisa Hasil Usaha dalam 3 tahun terakhir 1 Selalu 5 100% 2 Sering 0 0% 3 Kadang-Kadang 0 0% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 0 0% 76

86 62 Usaha yang di kelola mengalami pertumbuhan Return On Equity dalam 3 tahun terakhir 1 Selalu 1 20% 2 Sering 4 80% 3 Kadang-Kadang 0 0% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 0 0% 63 Usaha yang di kelola mengalami pertumbuhan simpanan modal dalam 3 tahun terakhir 1 Selalu 2 40% 2 Sering 2 40% 3 Kadang-Kadang 1 20% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 0 0% 64 Usaha yang di kelola menghasilkan laporan audit (internal/eksternal) yang baik dalam 3 tahun terakhir 1 Selalu 1 20% 2 Sering 2 40% 3 Kadang-Kadang 0 0% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 2 40% 65 Dalam menjalankan organisasi koperasi selalu diselenggarakan Rapat Pengurus 1 Selalu 3 60% 2 Sering 2 40% 3 Kadang-Kadang 0 0% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 0 0% 77

87 66 Dalam menjalankan organisasi koperasi selalu diselenggarakan Rapat Anggota Tahunan 1 Selalu 4 80% 2 Sering 0 0% 3 Kadang-Kadang 1 20% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 0 0% 67 Kepengurusan koperasi dipilih sesuai peraturan dan dilaksanakan secara demokratis 1 Selalu 5 100% 2 Sering 0 0% 3 Kadang-Kadang 0 0% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 0 0% 68 Koperasi memiliki satuan unit pengawas internal atau memiliki sistem penjaminan mutu 1 Selalu 4 80% 2 Sering 1 20% 3 Kadang-Kadang 0 0% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 0 0% 69 Sistem dan Prosedur dijalankan dan dipatuhi dengan baik 1 Selalu 4 80% 2 Sering 1 20% 3 Kadang-Kadang 0 0% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 0 0% 78

88 70 Adanya uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas dari setiap personil pemangku jabatan di koperasi 1 Selalu 5 100% 2 Sering 0 0% 3 Kadang-Kadang 0 0% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 0 0% 71 Koperasi yang mengalami pertumbuhan jumlah anggota dalam 3 tahun terakhir 1 Selalu 3 60% 2 Sering 1 20% 3 Kadang-Kadang 1 20% 4 Jarang Sekali 0 0% 5 Tidak Pernah 0 0% 72 Koperasi mengalami pertumbuhan jumlah mitra usaha dalam 3 tahun terakhir 1 Selalu 0 0% 2 Sering 1 20% 3 Kadang-Kadang 1 20% 4 Jarang Sekali 2 40% 5 Tidak Pernah 1 20% 73 Koperasi selalu mengisi kegiatan kerja sama dengan para mitra dalam 3 tahun terakhir 1 Selalu 0 0% 2 Sering 1 20% 3 Kadang-Kadang 1 20% 4 Jarang Sekali 2 40% 5 Tidak Pernah 1 20% 79

89 BAB VI RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA Menyelesaikan survei pada ke 10 Koperasi dengan responden anggota, Pengurus, Pengelola serta Pengawas Koperasi, kemudian mengolah data dan menyusun laporan penelitian. Setelah itu mempublikasikan hasil penelitian dalam seminar/ konferensi Nasional/ Internasional dan menerbitkannya ke Jurnal Nasional / Intrernasional terakreditasi. 80

90 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Dalam rangka mencapai keunggulan bersaing yang berkelanjutan, suatu koperasi harus melakukan inovasi. Tanpa inovasi, koperasi akan tersingkir dalam persaingan. Sebaliknya, bagi koperasi yang mampu melakukan inovasi secara terus menerus, akan dapat mendominasi pasar, yaitu melalui: kreasi, model dan penampilan produknya yang baru. 2. Inovasi bisa memberikan kontribusi terhadap keunggulan bersaing koperasi melalui berbagi kontribusinya pada pelanggan seperti penciptaan value added dan value in use. Inovasi meliputi: Inovasi Produk, Inovasi Proses dan Inovasi Manajerial. Riset membuktikan bahwa terdapat hubungan antara market performance dan produk (Souder dan Sherman, 1994). Produk baru membantu merebut dan mempertahankan pangsa pasar dan meningkatkan profitabilitas. 3. Dalam paya untuk menciptakan dan melestarikan keunggulan kompetitif atau competitive advantage koperasi melaksanakan Manajemen Stratejik, yang terdiri dari tiga on going procces yaitu : proses analisis (analysis), proses keputusan (decision) dan aksi (action). 4. Pengukuran kinerja koperasi dapat dilakukan melalui pengukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Kinerja keuangan dapat diukur melalui return on sales, profitabilitas, pertumbuhan penjualan, perbaikan produktivitas kerja, dan perbaikan biaya produksi. Sedangkan kinerja non keuangan dapat diketahui melalui tingkat kepuasan anggota. 5. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengkaji lebih mendalam mengenai faktor-faktor yang harus menjadi prioritas Koperasi agar dapat mencapai keunggulan bersaingnya, serta inovasi apa yang telah dilakukan Koperasi dalam mengelola usaha dan program promosi bagi anggotanya, khususnya dalam melakukan fungsi dan peran Koperasi sebagai Pusat Inovasi dan Keunggulan bagi usaha Koperasi dan usaha para anggotanya serta strategi apakah yang telah dan sebaiknya dilakukan koperasi untuk mendukung 81

91 keberlanjutan usahanya tersebut. Dalam hal ini peneliti masih mengumpulkan data lapangan yang sampai dengan saat ini masih dalam proses pengumpulan data, melalui observasi dan penyebaran kuesioner. 82

92 I. Biaya Kegiatan Riset 1. Operasional Riset Honor Besaran Waktu/ Minggu Jumlah Minggu Honor (Rp) Pembantu Peneliti Pengolah Data Sub Total 1 (Rp) Pembelian Bahan Habis Pakai Material Justifikasi Pembelian Kuantitas Foto copy Dokumen, Data serta Laporan Pengumpulan Data pada 12 Koperasi 12 Harga Satuan (Rp) Biaya Peralatan Penunjang (Rp) Publikasi & materi FGD di 12 Koperasi Pulsa dan surat-menyurat Komunikasi dan korespondensi Cartridge Canon

93 Innovation Journals Strategic Advantage Book Flash disc ATK untuk pencetakan, penjilidan, pelaporan Jurnal Buku Toshiba paket Sub Total 2 (Rp) Perjalanan Perjalanan Justifikasi Perjalanan Kuantitas Perjalanan ke 12 Koperasi di Kota dan Kabupaten Bandung, Bandung Barat Kajian Pakar bersama Pengelola dalam FGD Keunggulan Bersaing pada 12 Koperasi FGD tim Peneliti dg Pakar Akomodasi dan transport tim peneliti dan Pakar Konsumsi dan transport Pengurus, Pengawas, Anggota Koperasi 30 HOK 300 Harga Satuan (Rp) Biaya Perjalanan Diskusi dan Evaluasi Hasil Penelitian Sub Total 3 (Rp)

94 Biaya Output Riset: II. Biaya Output Riset Output Justifikasi Biaya Output Riset Jurnal Internasional bereputasi Jurnal Nasional Terakreditasi Prosiding Terindeks Lembaga Internasional Bereputasi Biaya Editing dan Submission Biaya Editing dan Submission Seminar/ Confrence Seminar/ Confrence Fee Sub Total Total Biaya Seluruhnya

95 LAMPIRAN 1 Profil dan Produk Koperasi Peternak Susu Bandung Utara (KPSBU) Lembang Tampak depan Gerbang ke Peternakan Sapi Loket Pembelian Susu Murni dan Yoghurt 86

96 Produk Susu dan Yoghurt Freshtime Produk Kerupuk Susu, Dodol, Karamel, dan Nouga 87

97 Pr Bola Susu, Tahu Keju, dan Tahu Susu KPSBU Lembang Puding dan Sistik Susu KPSBU Lembang Produk-produk titipan anggota 88

98 LAMPIRAN 2 Profil dan Produk KUD Sarwa Mukti Cisarua Tampak depan Waserda KUD Sarwa Mukti Tempat pengumpulan susu 89

99 Karamel Susu dan dodol Susu KUD Sarwa Mukti Kerupuk Susu dan Yoghurt KUD Sarwa Mukti Puding Susu dan Es Lilin KUD Sarwa Mukti 90

100 LAMPIRAN 3 Profil dan Produk KUD Puspa Mekar Parongpong Tampak Depan Tempat Pengolahan Susu 91

101 Produk Susu Murni Rasa Buah 92

102 LAMPIRAN 4 Profil dan Produk Koperasi Pengrajin Bola Sinar Jaya Majalengka Koperasi Pengrajin Bola Sinar Jaya tampak depan 93

103 Display Produk Koperasi Pengrajin Bola Sinar Jaya Pelatihan Menjahit Bola 94

104 Pengrajin Rumahan Pengurus dan Anggota Koperasi sedang melakukan pengisian Kuesioner 95

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. KPSBU (Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara) Jawa Barat, yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. KPSBU (Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara) Jawa Barat, yang 71 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil Perusahaan a. Sejarah KPSBU Jawa Barat KPSBU (Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara) Jawa Barat, yang berdiri sejak 8 Agustus

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Periode Awal Berdirinya Badan Usaha Unit Desa (BUUD)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Periode Awal Berdirinya Badan Usaha Unit Desa (BUUD) BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan 2.1.1.Periode Awal Berdirinya Badan Usaha Unit Desa (BUUD) Pada tenggal 14 Maret 1974, berdasakan atas Instruksi Presiden Tahun 1974, ditingkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. enam (6) unit usaha yaitu: Unit Sapi Perah/Susu, Unit Produksi Makanan Ternak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. enam (6) unit usaha yaitu: Unit Sapi Perah/Susu, Unit Produksi Makanan Ternak BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Perusahaan Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung merupakan perusahaan terbuka, begerak di bidang perekonomian koperasi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI

BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI 53 BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI 4.1 Sejarah Perkembangan KPSBU Jabar Bangsa Belanda mulai memperkenalkan sapi perah kepada masyarakat Lembang sekitar tahun 1800-an. Seiring dengan berjalannya waktu,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Koperasi merupakan salah satu pilar pembangunan ekonomi Indonesia yang berperan dalam pengembangan sektor pertanian. Koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional mempunyai

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Sejarah Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat Hal yang melatarbelakangi pembentukan Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) adalah adanya permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan ekonomi yang menonjol di Indonesia saat ini diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan ekonomi yang menonjol di Indonesia saat ini diantaranya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan ekonomi yang menonjol di Indonesia saat ini diantaranya berupa kemiskinan, tidak meratanya pemilikan sumber dana, sumber daya dan sumber informasi.

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM KUD PUSPA MEKAR

V. GAMBARAN UMUM KUD PUSPA MEKAR V. GAMBARAN UMUM KUD PUSPA MEKAR 5.1. Sejarah dan Perkembangan KUD Puspa Mekar Strategi pembangunan ekonomi nasional difokuskan pada pembangunan kerakyatan, dimana pengusaha kecil dan menengah maupun koperasi

Lebih terperinci

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan harus memiliki kemampuan untuk membedakan dirinya dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan harus memiliki kemampuan untuk membedakan dirinya dalam 21 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan harus memiliki kemampuan untuk membedakan dirinya dalam persaingan agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia setelah Republik Rakyat Cina (RRC), India, dan Amerika Serikat

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Koperasi primer adalah koperasi yang anggotanya menghasilkan satu atau lebih komoditi. Salah satu contoh koperasi primer yang memproduksi komoditi pertanian adalah koperasi

Lebih terperinci

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Teoritis 3.1.1 Manajemen Usaha Ternak Saragih (1998) menyatakan susu merupakan produk asal ternak yang memiliki kandungan gizi yang tinggi. Kandungan yang ada didalamnya

Lebih terperinci

BAB. X. JARINGAN USAHA KOPERASI. OLEH : Lilis Solehati Y, SE.M.Si

BAB. X. JARINGAN USAHA KOPERASI. OLEH : Lilis Solehati Y, SE.M.Si BAB. X. JARINGAN USAHA OLEH : Lilis Solehati Y, SE.M.Si SEBAGAI EKONOMI RAKYAT Ekonomi rakyat merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup pengaman

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PT.AVIA AVIAN SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PT.AVIA AVIAN SKRIPSI PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PT.AVIA AVIAN SKRIPSI Diajukan oleh : ABDUL KHARIS 0613010266/FE/EA Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat mendukung berkembangnya sektor pertanian dan peternakan.

BAB I PENDAHULUAN. sangat mendukung berkembangnya sektor pertanian dan peternakan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Dimana sebagai negara agraris, memiliki letak geografis serta iklim yang sangat mendukung berkembangnya

Lebih terperinci

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK Harga memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan pembelian yang dilakukan oleh pembeli, selain itu, harga ikut mempengaruhi perilaku konsumen. Harga masih merupakan faktor yang paling

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 2

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 2 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 2 dikatakan bahwa koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan tertentu dengan menggunakan tenaga manusia sebagai

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 41 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan KPSBU Jabar Sekitar tahun 1800an sapi perah diperkenalkan oleh bangsa Belanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Dengan adanya persaingan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Dengan adanya persaingan tersebut, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini persaingan perdagangan di Indonesia semakin pesat. Baik perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Dengan adanya persaingan tersebut, maka perusahaan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 31 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Organisasi 4.1.1. Sejarah, Visi dan Misi KPSBU KPSBU berdiri sejak tahun 1971 dan terus berupaya mencapai tujuan menjadi koperasi susu terdepan di Indonesia

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah kinerja petugas kesehatan hewan selaku

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah kinerja petugas kesehatan hewan selaku 8 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kinerja petugas kesehatan hewan selaku pelaksana dan penyedia jasa di Kelurahan Cipageran dan tingkat kepercayaan peternak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya pemberdayaan ekonomi rakyat adalah koperasi. Hal ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. upaya pemberdayaan ekonomi rakyat adalah koperasi. Hal ini dikarenakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu lembaga yang sesuai dengan pembangunan masyarakat dalam upaya pemberdayaan ekonomi rakyat adalah koperasi. Hal ini dikarenakan koperasi memiliki

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Mengenai Kondisi Internal dan Eksternal KUD Puspa Mekar

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Mengenai Kondisi Internal dan Eksternal KUD Puspa Mekar LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Mengenai Kondisi Internal dan Eksternal KUD Puspa Mekar DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Koperasi Unit Desa (KUD)

Lebih terperinci

VII. SISTEM PENGELOLAAN USAHA TERNAK SAPI MANDIRI CISURUPAN. 7.1 Struktur Organisasi dan Pengambilan Keputusan

VII. SISTEM PENGELOLAAN USAHA TERNAK SAPI MANDIRI CISURUPAN. 7.1 Struktur Organisasi dan Pengambilan Keputusan VII. SISTEM PENGELOLAAN USAHA TERNAK SAPI MANDIRI CISURUPAN PERAH KUD 7.1 Struktur Organisasi dan Pengambilan Keputusan 7.1.1 Struktur Organisasi KUD Mandiri Cisurupan Dalam menjalankan usahanya manajemen

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang dengan metode survei deskriptif-korelasional. Menurut Kerlinger dan Lee (2000), penelitian survei mengkaji populasi (universe) yang besar dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kita mengamati banyaknya perubahan yang cepat dan melanda

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kita mengamati banyaknya perubahan yang cepat dan melanda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kita mengamati banyaknya perubahan yang cepat dan melanda seluruh dunia dalam pola interaksi hubungan ekonomi dan perdagangan antar negara. Terjadinya

Lebih terperinci

PENGARUH ANGGARAN PARTISIPATIF DAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. FAST FOOD INDONESIA, TBK, DI SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH ANGGARAN PARTISIPATIF DAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. FAST FOOD INDONESIA, TBK, DI SURABAYA SKRIPSI PENGARUH ANGGARAN PARTISIPATIF DAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. FAST FOOD INDONESIA, TBK, DI SURABAYA SKRIPSI Oleh : HARIS HARIYANTO 0513010093/FE/EA FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perkembangan KUD Puspa Mekar

GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perkembangan KUD Puspa Mekar V GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perkembangan KUD Puspa Mekar Koperasi yang bergerak di bidang sapi perah salah satunya yaitu KUD Puspa Mekar yang terletak di Jalan Kolonel Masturi RT 02/15 No. 20 Desa Cihideung,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi secara efektif dan efisien (Schief dan Lewin,1970; Welsch, Hilton, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi secara efektif dan efisien (Schief dan Lewin,1970; Welsch, Hilton, dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kejelasan Sasaran Anggaran Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang berfungsi sebagai alat perencanaan agar manajer dapat melaksanakan kegiatan organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey menurut Sugiyono, (2010) adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ruang lingkup perusahaan, terdapat serangkaian sumber daya yang tak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ruang lingkup perusahaan, terdapat serangkaian sumber daya yang tak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam ruang lingkup perusahaan, terdapat serangkaian sumber daya yang tak berwujud (intangible resources) yang mempengaruhi nilai perusahaan. Nilai perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PURA BARUTAMA DIVISI COATING KUDUS

PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PURA BARUTAMA DIVISI COATING KUDUS PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PURA BARUTAMA DIVISI COATING KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA Dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis data dan pembahasan. Adapun urutan analisis data adalah uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas data, analisis

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIK. Dr. Teddy Hikmat Fauzi, M.Si. Penerbit, Universitas Pasundan Press Bandung

MANAJEMEN STRATEGIK. Dr. Teddy Hikmat Fauzi, M.Si. Penerbit, Universitas Pasundan Press Bandung MANAJEMEN STRATEGIK Dr. Teddy Hikmat Fauzi, M.Si Penerbit, Universitas Pasundan Press Bandung MANAJEMEN STRATEGIK @ 2016, Penerbit : Universitas Pasundan Press Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terkecil adalah sebuah keluarga dan tentunya setiap orang dilahirkan dalam sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terkecil adalah sebuah keluarga dan tentunya setiap orang dilahirkan dalam sebuah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Oganisasi Organisasi merupakan alat atau wadah yang statis. Setiap orang tentunya pernah ataupun sedang berada di dalam sebuah organisasi. Secara

Lebih terperinci

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Alur Pikir Penelitian Kerangka berpikir dalam penelitian ini didasarkan kepada posisi strategis koperasi pertanian khususnya KUD sebagai organisasi ekonomi yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi pancasila. Secara ideologis normatif sumber dari dasar penjabaran

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi pancasila. Secara ideologis normatif sumber dari dasar penjabaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian indonesia disusun berdasarkan falsafah dan ideologi negara, yaitu pancasila. Perekonomian yang disusun berdasarkan pancasila adalah ekonomi pancasila.

Lebih terperinci

MODUL 9 PENYUSUNAN RENCANA TINDAK; PEMBERDAYAAN KOPERASI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH. Dosen : M. Tasrifin,SH,MH,MM.

MODUL 9 PENYUSUNAN RENCANA TINDAK; PEMBERDAYAAN KOPERASI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH. Dosen : M. Tasrifin,SH,MH,MM. MODUL 9 PENYUSUNAN RENCANA TINDAK; PEMBERDAYAAN KOPERASI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH Dosen : M. Tasrifin,SH,MH,MM. BAB I PENDAHULUAN A.DESKRIPSI SINGKAT Mata diklat ini bermaksud untuk meningkatkan kompetensi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MANAJER DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN

KEPUTUSAN MANAJER DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN KEPUTUSAN MANAJER DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN Qurbani Ismail, Abdurrahman Qurbani.ismail@gmail.com Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Narotama ABSTRAK Tujuan dari studi ini adalah

Lebih terperinci

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) PENGERTIAN Activity Based Management (ABM) adalah merupakan suatu metode pengelolaan aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai (value) produk atau jasa untuk konsumen,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Total Quality Management 2.1.1.1 Pengertian Total Quality Management Pendefinisian total quality management mengacu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lingkungan bisnis saat ini begitu pesat, kondisi ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lingkungan bisnis saat ini begitu pesat, kondisi ini BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan lingkungan bisnis saat ini begitu pesat, kondisi ini memberikan peluang sekaligus tantangan bagi perusahaan untuk dapat bertahan dalam menjalankan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. SURYA SEGARA SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. SURYA SEGARA SURABAYA SKRIPSI PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. SURYA SEGARA SURABAYA SKRIPSI Diajukan Oleh : RADITYA WAHYU W. 0612010173/FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Koperasi Unit Desa (KUD)

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Koperasi Unit Desa (KUD) II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Koperasi Unit Desa (KUD) KUD dibentuk atas dasar kesamaan persepsi dan kebutuhan petani mengenai kemudahan untuk memperoleh sarana dan prasarana produksi pertanian dengan melandaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. c. KUD Tani Mukti d. KUD Karya Maju e. KUD Sarwa Mukti

BAB I PENDAHULUAN. c. KUD Tani Mukti d. KUD Karya Maju e. KUD Sarwa Mukti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT. BPR Mitra Rukun Mandiri Dalam rangka berpartisipasi dalam menunjang pembangunan nasional untuk meningkatkan pemerataan, pertumbuhan

Lebih terperinci

Disusun oleh : Dhea Ajeng Clara P NPM : Kelas : 2EA33

Disusun oleh : Dhea Ajeng Clara P NPM : Kelas : 2EA33 Disusun oleh : Dhea Ajeng Clara P NPM : 12213317 Kelas : 2EA33 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA 2014 Kata Pengantar Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan sistem teknologi informasi telah berkembang sangat pesat. Jika diamati,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan sistem teknologi informasi telah berkembang sangat pesat. Jika diamati, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sistem teknologi informasi telah berkembang sangat pesat. Jika diamati, setiap dekade terjadi perkembangan yang cukup signifikan dari sistem teknologi

Lebih terperinci

MANFAAT KEMITRAAN AGRIBISNIS BAGI PETANI MITRA

MANFAAT KEMITRAAN AGRIBISNIS BAGI PETANI MITRA MANFAAT KEMITRAAN AGRIBISNIS BAGI PETANI MITRA (Kasus: Kemitraan PT Pupuk Kujang dengan Kelompok Tani Sri Mandiri Desa Majalaya Kecamatan Majalaya Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat) Oleh : ACHMAD

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15 DAFTAR TABEL Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15 Tabel 2.2 : Perbedaan sistem manajemen strategik dalam manajemen tradisional dengan sistem

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Pengertian Koperasi Menurut Sri Edi Swasono dalam Sudarsono dan Edilius (2005) secara harfiah kata Koperasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan, membuat persaingan bisnis menjadi semakin ketat dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan, membuat persaingan bisnis menjadi semakin ketat dan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan, membuat persaingan bisnis menjadi semakin ketat dan semakin membuat perusahaan termotifasi dalam

Lebih terperinci

Permasalahan Umum yang Sering Terjadi pada Perusahaan

Permasalahan Umum yang Sering Terjadi pada Perusahaan Makalah Mata Kuliah Pengantar Manajemen Semester Gasal Permasalahan Umum yang Sering Terjadi pada Perusahaan Oleh: Kharisma Safiri (01212080) Dosen: Iga Aju Nitya Dharmani, SE., MM. Fakultas Ekonomi Departemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, terdapat beberapa bentuk badan usaha. Badan usaha sendiri dapat didefinisikan kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Selanjutnya keterbatasan dan saran penelitian dijelaskan untuk perbaikan

BAB V PENUTUP. Selanjutnya keterbatasan dan saran penelitian dijelaskan untuk perbaikan BAB V PENUTUP Bab ini menjelaskan simpulan hasil penelitian dan beberapa implikasi manajerial bagi para pembuat dan pengambil kebijakan untuk meningkatkan performa melalui peningkatan profitabilitas perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

PROPOSAL KEGIATAN KOMPETISI RISET KREATIF UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN JAWA BARAT

PROPOSAL KEGIATAN KOMPETISI RISET KREATIF UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN JAWA BARAT B-8 (@125 juta) PROPOSAL KEGIATAN KOMPETISI RISET KREATIF UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN JAWA BARAT Model Penguatan UMKM di kabupaten Indramayu dalam menekan kemiskinan KETUA TIM PENELITI PROGRAM STUDI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-undang Dasar 1945 Pasal 33 Ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dalam penjelasannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 yang dimaksud usaha kecil adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 yang dimaksud usaha kecil adalah 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian UKM Di Indonesia pengertian mengenai usaha kecil masih sangat beragam. Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 yang dimaksud usaha kecil adalah

Lebih terperinci

PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Konsumen Breadtalk Di Kota Padang) SKRIPSI

PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Konsumen Breadtalk Di Kota Padang) SKRIPSI PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Konsumen Breadtalk Di Kota Padang) SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pada Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, diperlukan suatu upaya untuk membangkitkan kembali elemen-elemen

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, diperlukan suatu upaya untuk membangkitkan kembali elemen-elemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sekarang ini sering terjadi krisis ekonomi global. Hampir seluruh negara mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi, tidak terkecuali Indonesia. Oleh karena

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Dalam pasal 33 ayat (1) UUD 1945 disebutkan bahwa perekonomian

I. PENDAHULUAN Dalam pasal 33 ayat (1) UUD 1945 disebutkan bahwa perekonomian I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pasal 33 ayat (1) UUD 1945 disebutkan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan. Sedangkan pasal 3 bagian kedua, tujuan, pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Dengan adanya teknologi-teknologi yang canggih dapat

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Dengan adanya teknologi-teknologi yang canggih dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini pembangunan di Indonesia berjalan dengan sangat cepat. Dengan adanya teknologi-teknologi yang canggih dapat mempermudah dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii PERNYATAAN ORISINALITAS...iii KATA PENGANTAR...iv ABSTRAK...vii DAFTAR ISI...viii DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR LAMPIRAN...xii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis multidimensional yang tengah melanda bangsa Indonesia telah menyadarkan kepada masyarakat akan pentingnya konsep otonomi daerah dalam arti yang sebenarnya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Koperasi dan Karakteristiknya Sejarah koperasi lahir pada permulaan abad ke-19 sebagai suatu reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara Eropa. Sistem ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. RAFATEX. DI SIDOARJO

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. RAFATEX. DI SIDOARJO PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. RAFATEX. DI SIDOARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2 ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors 1 N/A Perencanaan Visi, Misi, Nilai 2 1.d.2 Daftar pemegang kepentingan, deskripsi organisasi induk, situasi industri tenaga kerja, dokumen hasil evaluasi visi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi masyarakat dan tumbuhnya lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi masyarakat dan tumbuhnya lembaga-lembaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi masyarakat dan tumbuhnya lembaga-lembaga keuangan yang menawarkan jasa sejenis dengan jasa yang ditawarkan koperasi seperti jasa simpan

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur organisasi. Tatap Muka Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur organisasi. Tatap Muka Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur Organisasi Fakultas Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 09 35008 Abstract Kompetensi

Lebih terperinci

BAB 5 ARAHAN PENGEMBANGAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

BAB 5 ARAHAN PENGEMBANGAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL BAB 5 ARAHAN PENGEMBANGAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL Dalam bab ini, akan dijelaskan mengenai temuan studi, kesimpulan serta rekomendasi pengembangan usaha tape

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini dirintis oleh suami istri Ngadiman di Jakarta. Maka tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan paradigma pembangunan dan pemerintahan seperti pemberian kewenangan yang lebih besar kepada daerah untuk mengurus rumah tangganya sendiri, mengandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha baru baik usaha besar, menengah maupun kecil sehingga cenderung

BAB I PENDAHULUAN. usaha baru baik usaha besar, menengah maupun kecil sehingga cenderung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan perekonomian menyebabkan semakin banyak bermunculan bentukbentuk usaha baru baik usaha besar, menengah maupun kecil sehingga cenderung mengarah kepada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam beberapa dasarwasa ini telah terjadi perubahan yang cepat dan terus menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari era

Lebih terperinci

MANAJEMEN DALAM KOPERASI

MANAJEMEN DALAM KOPERASI MANAJEMEN DALAM KOPERASI APA ITU MANAJEMEN? Pemahaman konsep manajemen tidak dapat dipisahkan dari pemahaman konsep organisasi. Organisasi adalah tempat orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR 26 III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Lokasi, Waktu dan Pembiayaan 1. Lokasi Kajian Kajian tugas akhir ini dengan studi kasus pada kelompok Bunga Air Aqua Plantindo yang berlokasi di Ciawi Kabupaten Bogor.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dewasa ini, banyak perusahaan yang hanya melakukan pengukuran kinerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dewasa ini, banyak perusahaan yang hanya melakukan pengukuran kinerja BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penerapan Kriteria Optimalisasi Dewasa ini, banyak perusahaan yang hanya melakukan pengukuran kinerja hanya dari perspektif keuangan saja. Hal tersebut tidak tepat diterapkan

Lebih terperinci

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013 KELAYAKAN FINANSIAL KOPERASI PETERNAK SATRIA PESAT SEBAGAI WADAH USAHA PETERNAK SAPI PERAH DI KABUPATEN BANYUMAS Priyono Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang ditandai dengan persaingan yang ketat dalam semua aspek kehidupan, memberi pengaruh terhadap tuntutan akan kualitas sumber daya manusia,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Koperasi merupakan gerakan ekonomi yang sesuai dengan amanat pasal 33 UUD 1945 ayat 1 yang berbunyi bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini setiap perusahaan dan industri bertahan di dalam perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk kategori

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Subsektor pertanian terdiri dari sektor tanaman pangan, sektor perkebunan, sektor kehutanan, sektor perikanan dan sektor peternakan. Sektor peternakan sebagai salah satu

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN SUMEDANG

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA

Lebih terperinci

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN Oleh: Didik Darmanto Manajemen didix_11maret@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) Pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan kekokohannya dengan tetap menyerap jutaan lapangan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan kekokohannya dengan tetap menyerap jutaan lapangan pekerjaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor Koperasi dan UKM merupakan salah satu sektor yang mampu menunjukkan kekokohannya dengan tetap menyerap jutaan lapangan pekerjaan ditengah krisis global

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pelaksanaan (actuating), dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pelaksanaan (actuating), dan fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anggaran adalah salah satu komponen penting dalam perencanaan organisasi. Anggaran merupakan rencana pendanaan kegiatan di masa depan dan dinyatakan secara

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karyawan memegang peranan utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan dan pelaku

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis five forces Porter, analisis fungsional, dan analisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis five forces Porter, analisis fungsional, dan analisis BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis five forces Porter, analisis fungsional, dan analisis resource based view (RBV), dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Key Success

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya. 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Koperasi Menurut Sutantya (2002), koperasi adalah suatu perkumpulan atauorganisasi ekonomi yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI 1 ORGANISASI DAN SISTEM INFORMASI Sistem Informasi dan Organisasi mempengaruhi satu sama lain.

Lebih terperinci

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN rencana kinerja tahunan (rkt) sekretariat ditjen.perkebunan tahun 2015 1 rencana

Lebih terperinci

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor

Lebih terperinci

PENGARUH PEMERIKSAAN MANAJEMEN TERHADAP EFEKTIVITAS PENJUALAN PT. GRAHA AGUNG KENCANA SKRIPSI

PENGARUH PEMERIKSAAN MANAJEMEN TERHADAP EFEKTIVITAS PENJUALAN PT. GRAHA AGUNG KENCANA SKRIPSI PENGARUH PEMERIKSAAN MANAJEMEN TERHADAP EFEKTIVITAS PENJUALAN PT. GRAHA AGUNG KENCANA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Untuk Menyusun Skripsi

Lebih terperinci