III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR"

Transkripsi

1 26 III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Lokasi, Waktu dan Pembiayaan 1. Lokasi Kajian Kajian tugas akhir ini dengan studi kasus pada kelompok Bunga Air Aqua Plantindo yang berlokasi di Ciawi Kabupaten Bogor. 2. Waktu Pelaksanaan tugas akhir dimulai pada bulan Juli 2008 dan selesai bulan Desember Pembiayaan Biaya dari penulisan tugas akhir sebesar Rp ,00 (tiga juta lima ratus rupiah) dengan rincian pada Tabel 1. Tabel 1. Rincian biaya penelitian. No. Uraian Besar Biaya 1) Biaya kertas dan alat tulis Rp ,- 2) Biaya Fotocopi dan buku Rp ,- 3) Biaya transportasi Rp ,- 4) Dokumentasi Rp ,- 5) Biaya telpon Rp ,- 6) Biaya lain-lain Rp ,- B. Metode Kerja 1. Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer dan data sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer diperoleh dari observasi lapangan dan hasil wawancara langsung kepada para pembudidaya tanaman hias akuarium sejumlah 10 responden dan 10 pelanggan/eksportir dengan menggunakan kuesioner. Sedang data sekunder diperoleh dari studi pustaka dan instansi terkait.

2 27 2. Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dilakukan dengan cara mengedit data yang telah dikumpulkan dengan menilai kelengkapan data, relevansi data, keseragaman dalam satuan ukuran, kesesuaian dan validitas data. Setelah relevan untuk diproses dilakukan klasifikasi jawaban dari para responden menurut macamnya, kemudian dilakukan penyusunan dan tabulasi data, analisis data dan interpretasi data secara deskriptif. Analisis data dalam kajian ini dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. a. Kelayakan Usaha Aspek kelayakan usaha pada pengembangan industri kecil tanaman hias akuarium dihitung dengan menggunakan analisis kuantitatif. Metode analisis yang digunakan dalam kajian ini adalah analisis kelayakan investasi dengan menggunakan beberapa instrumen yaitu Payback Periode (PBP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI), Break Even Point (BEP), Benefit Cost Ratio (B/C Ratio). 1) PBP dihitung dengan persamaan : PBP = n + m ( Bn + 1 Cn + 1) n = periode investasi pada saat nilai kumulatif Bt-Ct negatif terakhir. m = nilai kumulatif Bt-Ct negatif terakhir Bn+1 = nilai sekarang penerimaan bruto pada tahun n+1 Cn+1 = nilai sekarang biaya bruto tahun n+1 Jika masa pengembalian investasi lebih singkat dari masa pengembalian maksimum yang disyaratkan perusahaan, maka usulan investasi dapat diterima. Sebaliknya, jika masa pengembalian investasi lebih panjang dari masa pengembalian maksimum, maka usulan investasi ditolak.

3 28 2) NPV dihitung dengan persamaan : NPV Bt - Ct (1 + i) = t NPV = Net Present Value t = tahun ke t Bt = Benefit Ct = Cost Jika NPV 0, maka bisnis tanaman hias akuarium layak dikembangkan. Jika NPV < 0, maka bisnis tanaman hias akuarium tidak layak dikembangkan. 3) IRR dihitung dengan persamaan : NPV1 IRR = i1 + (i (NPV NPV ) i IRR = Nilai Internal Rate of Return NPV 1 NPV 2 i 1 i 2 = Net Present Value pertama = Net Present Value kedua = Tingkat suku bunga pertama = Tingkat suku bunga kedua 1 ) Jika IRR discount rate, maka bisnis tanaman hias akuarium layak dikembangkan. Jika IRR < discount rate, maka bisnis tanman hias akuarium tidak layak dikembangkan. 4) PI dihitung dengan persamaan : PV kas masuk PI = PV kas keluar Jika PI Jika PI > 1, maka bisnis tanaman hias akuarium layak. < 1, maka bisnis tanaman hias akuarium tidak layak

4 29 5) BEP dihitung dengan persamaan : BEP = Harga Biaya Tetap Satuan Biaya variabel / satuan Analisis ini untuk mengetahui jumlah penjualan minimal agar tidak mengalami kerugian, jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh tingkat keuntungan tertentu, seberapa jauh berkurangnya penjualan agar tidak menderita kerugian dan bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan. 6) BC Rat io - Net B/C = + NPV - NPV B B - C - C positip negatip n Bt - Ct NPV B - C positip = u t (1 i) t= 1 + t= 1 + ntuk semua NPV B-C positip n Bt - Ct NPVB - C negatip = untuk semua NPV t B-C negatip (1 i) Bt (1+ i) t - Gross B/C = Ct + t (1 i) Bt = Benefit Ct = Cost Jika B/C 1, maka bisnis tanaman hias akuarium layak dikembangkan Jika B/C < 1, maka bisnis tanaman hias ini tidak layak dikembangkan.

5 30 b. Strategi Pengembangan Dalam merumuskan strategi pengembangan pada usaha tanaman hias akuarium, peneliti menggunakan analisis SWOT yang secara teknik menggunakan matrik SWOT. Matrik ini menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategi yaitu strategi S-O, strategi W-O, strategi S-T dan strategi W-T. Strategi S-O dibuat berdasarkan pemanfaatan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Strategi W-O dibuat berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki. Strategi S-T dibuat berdasarkan pemanfaatan kekuatan yang dimiliki dengan menghindari ancaman dan strategi W-T dibuat berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan ditujukan untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Peluang dan ancaman dievaluasi dengan menggunakan matriks External Strategic Factors Analysis Summary (EFAS), sedang untuk kekuatan dan kelemahan dievaluasi dengan menggunakan matriks Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS). Penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS) dan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) dilakukan dengan cara : 1) Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman pada industri tanaman hias akuarium kelompok Bunga Air Aqua Plantindo dalam kolom 1. 2) Memberi bobot masing-masing faktor tersebut pada kolom 2 dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (Total bobot tidak boleh melebihi skor 1,00). Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1,2 dan 3. 1 = jika indikator horisontal kurang penting dari indikator vertikal 2 = jika indikator horisaontal sama penting dari indikator vertikal 3 = jika indikator horisontal lebih penting dari indikator vertikal

6 31 Indikator horisontal dan vertikal adalah faktor-faktor kekuatan dan kelemahan pada faktor strategis internal serta faktor peluang dan ancaman pada faktor eksternal. Metode ini membandingkan secara berpasangan antara dua faktor secara relatif berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap usaha tanaman hias akuarium. 3) Memberi rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 sampai dengan 1 berdasarkan pengaruh faktor terhadap kondisi industri yang bersangkutan. 4) Mengalikan bobot dengan rating untuk memperoleh faktor pembobotan dan hasilnya berupa skor pembobotan untuk masingmasing faktor. 5) Menjumlah skor pembobotan untuk memperoleh total skor pembobotan bagi industri. Nilai total menunjukkan reaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Menurut Rangkuti (2006), matrik Internal - Eksternal mengidentifikasikan 9 (sembilan) sel strategi, tetapi umumnya kesembilan sel tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu : 1) Strategi pertumbuhan (growth strategy), merupakan kondisi pertumbuhan perusahaan (sel I, II, V, VII dan VIII). 2) Strategi stabilitas (stability strategy) adalah penerapan strategi tanpa mengubah arah strategi yang telah diterapkan (sel IV dan V). 3) Strategi penciutan (retrenchment strategy) adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan (sel III, VI dan IX).

7 32 SKOR Tertimbang Faktor Eksternal SKOR Tertimbang Faktor Internal Kuat Rata-rata Lemah ( ) ( ) ( ) Tinggi I Pertumbuhan II Pertumbuhan III Penciutan 3.0 Sedang IV Stabilitas V Pertumbuhan Stabilitas VI Penciutan 2.0 VII VIII IX Rendah Pertumbuhan Pertumbuhan Likuidasi 1.0 Gambar 1. Matrik Internal-Eksternal Setelah melakukan analisis SWOT, kemudian menyusun balanced scorecard dengan memandang 4 (empat) perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan unit bisnis mengukur kinerja perusahaan, pengendalian dan evaluasi. Perspektif keuangan dianalisa dengan menggunakan analisis rasio neraca (likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas), rasio laba rugi (Return on Asset, Net Profit Margin) dan rasio neraca aktivitas (Receivable Turn Over, Total Asset Turn Over), perspektif pelanggan dengan menggunakan tolok ukur kepuasan pelanggan dan mutu pelayanan, perspektif bisnis internal dengan tolok ukur inovasi, operasi dan produktivitas sedang perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dengan tolok ukur inovasi produk, tingkat kepuasan anggota kelompok, aspek dinamika belajar, aspek pembaharuan organisasi dan pemberdayaan individu. Rumusan strategi yang dihasilkan dari analis SWOT, kemudian dari sasaran dan tujuan-tujuan strategisnya diterjemahkan ke

8 33 dalam empat perspektif balanced scorecard. Untuk setiap sasaran strategis ditetapkan inisiatif strategisnya untuk mewujudkan sasaran tersebut. c. Evaluasi Kinerja Keberhasilan pencapaian sasaran-sasaran strategis yang telah dipilih dengan menyusun balanced scorecard dengan memandang dari 4 (empat) perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan. 1) Perspektif Keuangan Analisis rasio keuangan merupakan teknik untuk mengetahui secara cepat kinerja keuangan perusahaan dengan tujuan untuk mengevaluasi situasi yang terjadi saat ini dan memprediksi kondisi keuangan masa yang akan datang. Jenis rasio keuangan yang digunakan dalam kajian prospek usaha tanaman hias akuarium ini adalah : 1) Rasio Neraca Likuiditas : kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek yang segera harus dipenuhi Aktiva lancar Likuiditas = x 100% Hutang lancar - Semakin tinggi rasio lancar semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek - Rasio lancar yang terlalu tinggi menunjukkan manajemen yang buruk atas sumber likuiditas. Solvabilitas : kemampuan perusahaan untuk membayar semua hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang.

9 34 Aktiva Solvabilitas = x 100% Hutang - solvabilitasnya 100% berarti jumlah kekayaan sama besarnya dengan jumlah hutang, sehingga perusahaan tidak mempunyai kelebihan aktiva di atas hutangnya. 2) Rasio Laba Rugi (profitabilitas), meliputi : Return on Asset : kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah aset yang digunakan. Laba Bersih Return on Asset = Total Aktiva - Return on Asset untuk mengetahui efisiensi dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional. - Rasio ini memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan. Net Profit Margin : besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Net Profit Margin = Laba Bersih Penjualan Bersih 3) Rasio Neraca Aktivitas, meliputi : Receivable Turn Over : rasio yang menggambarkan kualitas piutang perusahaan dan kesuksesan perusahaan dalam penagihan piutang yang dimiliki.

10 35 Receivable Turn Over = Penjualan Bersih Rata rata Piutang Dagang - Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam menagih piutang yang dimiliki. - Rasio yang terlalu tinggi bisa mengakibatkan ketidaksukaan pelanggan sehingga bisa mengakibatkan pelanggan lari karena kebijakan kredit yang terlalu ketat. Total Asset Turn Over : kemampuan perusahaan dalam (TATO) menggunakan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan. TATO = Penjualan Bersih Rata rata Total Aktiva - TATO ini untuk mengetahui efektivitas penggunaan aktiva dalam menghasilkan penjualan. 2) Perspektif Pelanggan Pengukuran keberhasilan perusahaan dari perspektif pelanggan menggunakan beberapa variabel yaitu : - Kepuasan pelanggan Pengukuran kepuasan pelanggan dengan memberikan kuesioner kepada para pelanggan untuk mengetahui tanggapan pelanggan akan tingkat harapan dan tingkat persepsi terhadap pelayanan yang diberikan. Kuesioner tersebut mengukur tingkat kinerja dan tingkat kepentingan pelanggan dengan setiap pertanyaan memiliki 5 (lima) kategori jawaban skala Likert :

11 36 No Kategori Skor 1 Sangat puas 5 2 Puas 4 3 Cukup puas 3 4 Tidak puas 2 5 Sangat tidak puas 1 Untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan dilakukan dengan membandingkan skor harapan pelanggan dengan skor persepsi pelanggan terhadap realitas pelayanan yang diterima, yaitu : Skor Persepsi Tingkat kepuasan = Skor Harapan x 100% Tingkat kepuasan lebih dari 100% berarti tingkat pelayanan yang diberikan telah melebihi dari apa yang diharapkan pelanggan. Sebaliknya bila tingkat kepuasan kurang dari 100% berarti pelayanan yang diberikan masih berada di bawah tingkat harapan pelanggan. Penilaian tingkat kepentingan dan kepuasan pelanggan terhadap kinerja melalui mutu pelayanan digunakan metode Importance Performance Analysis dengan menggunakan diagram Kartesius untuk menjabarkan atribut-atribut kesesuaian kepentingan dan kepuasan pelanggan terhadap mutu pelayanan. - Kemampuan organisasi dalam mempertahankan pelanggan Kemampuan organisasi untuk mempertahankan pelanggannya dengan mengkaji lama hubungan antara Kelompok Usaha Bunga Air Aqua Plantindo dengan pelanggannya. Sebagai ukurannya apabila sudah berhubungan selama lebih dari tiga tahun, maka dikatakan pelanggan setia dan organisasi mampu mempertahankan pelanggannya.

12 37 3) Perspektif Bisnis Internal Dalam mengukur kinerja perusahaan dari perspektif Bisnis Internal menggunakan variable-variabel : - Proses Tingkat Layanan Purna Jual Dalam tingkat layanan ini yang diukur adalah mutu, biaya dan waktu, sedang untuk mengetahui mutu produk maupun mutu pelayanan dapat diukur dengan membuat kuesioner dengan 5 (lima) kategori jawaban skala Likert, wawancara dengan responden dan kemudian membuat tabulasi. - Proses Operasi/ produksi Tingkat produktivitas kelompok usaha dapat diukur dengan membandingkan penjualan bersih dengan rata-rata total aktiva. - Proses Inovasi Dalam menilai tingkat inovasi dilakukan dengan membuat kuesioner dan wawancara terkait dengan pengembangan dan penciptaan kreasi dalam usaha yang telah dilakukan. 4) Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Dalam mengevaluasi aspek kinerja perusahaan, penulis menggunakan kuesioner yang terdiri dari 23 parameter kepada 10 anggota kelompok secara sengaja dan menggunakan skala Likert dengan lima kategori yaitu 1. Sangat baik, 2. Baik, 3. Cukup Baik, 4. Kurang, 5. Sangat kurang. Dalam mengetahui aspek pembaharuan organisasi, dinamika belajar, pengelolaan pengetahuan, pemberdayaan individu dan penerapan teknologi, penulis menyajikan kuesioner yang terdiri dari 7 parameter kepada 10 anggota kelompok dengan menggunakan skala Likert dan membuat lima pilihan jawaban yang selanjutnya hasil dari wawancara dituangkan dalam bentuk tabulasi.

13 38 Dalam mengkaji aspek tingkat kepuasan anggota kelompok dengan menyajikan kuesioner yang terdiri atas 20 parameter kepada 10 anggota kelompok secara sengaja menggunakan skala Likert dengan membuat lima pilihan jawaban dan selanjutnya hasil dari wawancara dituangkan dalam bentuk tabulasi. Sedang untuk mengetahui aspek pembelajaran dan pertumbuhan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri atas 8 pertanyaan kepada 10 anggota kelompok secara sengaja kepada 10 anggota kelompok secara sengaja menggunakan skala Likert dengan membuat lima pilihan jawaban dan selanjutnya hasil dari wawancara dituangkan dalam bentuk tabulasi. d. Kemitraan Usaha Dalam menentukan kategori tingkat hubungan kemitraan usaha antara kelompok mitra dengan perusahaan mitra, penulis menggunakan tolok ukur proses manajemen kemitraan (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan efektifitas kerjasama) dan manfaat dari kemitraan (ekonomi, teknis dan sosial) yang dapat dibagi dalam empat kategori tingkat hubungan yaitu 1) Kemitraan Pra Prima 2) Kemitraan Prima 3) Kemitraan Prima Madya dan 4) Kemitraan Prima Utama. Tingkat kemitraan terendah adalah Kemitraan Pra Prima, selanjutnya meningkat menjadi Kemitraan Prima, kemudian meningkat menjadi Kemitraan Prima Madya dan tingkat tertinggi adalah Kemitraan Prima Utama. Empat kategori tingkat kemitraan usaha tersebut didasarkan pada aspek : a. Proses manajemen kemitraan dengan indikator perencanaan

14 39 b. (perencanaan kemitraan dan kelengkapan perencanaan), pengorganisasian (bidang khusus, kontrak kerjasama, bentuk kerjasama), pelaksanaan dan efektifitas kerjasama (pelaksanaan kerjasama dan efektifitas kerjasama) Manfaat dengan indikator ekonomi (pendapatan, harga, produktivitas, resiko usaha), teknis (mutu, penguasaan teknologi) dan sosial (keinginan kontinyuitas kerjasama dan pelestarian lingkungan). Pada masing-masing faktor dari berbagai aspek dinilai untuk mengetahui tingkat hubungan kemitraan usaha yang dilakukan Kelompok Bunga Air Aqua Plantindo. Dari buku Pedoman Umum Kemitraan Usaha Agribisnis, Departemen Pertanian (2002), telah ditentukan bahwa nilai maksimum dari aspek proses manajemen kemitraan adalah 500 dan nilai maksium dari aspek manfaat adalah 500. Total nilai dari aspek proses manajemen kemitraan dan aspek manfaat adalah Dalam menentukan hubungan tingkat kemitraan dengan dasar sebagai berikut : Tabel 2. Nilai dan kategori hubungan tingkat kemitraan usaha No. Nilai Kategori 1 > 750 Tingkat Kemitraan Prima Utama Tingkat Kemitraan Prima Madya Tingkat Kemitraan Prima 4 < 250 Tingkat Kemitraan Pra Prima 3. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual kajian prospek usaha tanaman hias akuarium pada Kelompok Usaha Bunga Air Aqua Plantindo di Ciawi Kabupaten Bogor sebagai berikut :

15 ASPEK KAJIAN METODE ANALISIS HASIL Karakteristik Usaha Tanaman Hias Akuarium Aspek Teknik Produk Aspek Pemasaran Aspek Keuangan Aspek Strategi Operasional Aspek Kemitraan Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Metode : - PBP - NPV - IRR - PI - BEP - B/C Ratio Analisis SWOT Analisis Balanced Scorecard Memandang 4 perspektif : - Keuangan - Pelanggan - Proses Bisnis Internal - Pembelajaran dan Pertumbuhan Kelayakan Usaha Strategi Pengembangan Evaluasi Kinerja Kategori Tingkat Kemitraan R E K O M E N D A S I Umpan Balik Gambar 2 Kerangka konseptual penelitian prospek pengembangan industri kecil tanaman hias akuarium

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lokasi unit usaha pembenihan ikan nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan yang terletak di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Investasi Investasi merupakan suatu tindakan pembelanjaan atau penggunaan dana pada saat sekarang dengan harapan untuk dapat menghasilkan dana di masa datang yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 20 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bogor merupakan salah satu kota wisata yang perlu mengembangkan wisata lainnya, salah satunya adalah wisata Batik. Batik merupakan warisan Indonesia

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 51 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian studi kasus. Studi kasus merupakan penelitian yang terperinci mengenai suatu

Lebih terperinci

Koppontren. Pengembangan Rami

Koppontren. Pengembangan Rami 14 III. METODE KAJIAN 1 Diagram Alir Kajian Kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan bahan baku alami (back to nature) dan kebutuhan serat alam selain kapas untuk bahan baku tekstil semakin dirasakan. Rami

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data akan dilakukan disebuah industri pengolahan dengan sub sektor industri pakaian jadi yang berlokasi di Jl. Wader Blok G.II No. 25 RT/RW 010/012

Lebih terperinci

KAJIAN PROSPEK USAHA TANAMAN HIAS AKUARIUM PADA KELOMPOK USAHA BUNGA AIR AQUA PLANTINDO DI CIAWI KABUPATEN BOGOR BAMBANG SUKACA

KAJIAN PROSPEK USAHA TANAMAN HIAS AKUARIUM PADA KELOMPOK USAHA BUNGA AIR AQUA PLANTINDO DI CIAWI KABUPATEN BOGOR BAMBANG SUKACA 1 KAJIAN PROSPEK USAHA TANAMAN HIAS AKUARIUM PADA KELOMPOK USAHA BUNGA AIR AQUA PLANTINDO DI CIAWI KABUPATEN BOGOR BAMBANG SUKACA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 29 2 SURAT PERNYATAAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari munculnya pesaing pesaing baru maupun pesaing. pesaing yang sudah mapan dalam suatu bidang usaha.

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari munculnya pesaing pesaing baru maupun pesaing. pesaing yang sudah mapan dalam suatu bidang usaha. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akhir akhir ini, adanya persaingan dalam dunia bisnis sudah merupakan hal yang tidak baru lagi, melainkan persaingan yang semakin keras dan berat. Hal ini

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran 21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Studi kelayakan pengembangan bisnis merupakan suatu analisis mendalam mengenai aspek-aspek bisnis yang akan atau sedang dijalankan, untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Gambar 3.1 berikut adalah kerangka pemikiran penelitian pada PT. XYZ: Analisa Bisnis Pada PT. XYZ Perumusan Masalah Pengumpulan data dengan: - Kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio PT United Tractors, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan hanyalah informasi yang berupa angka-angka yang merupakan rekaman dari transaksi

Lebih terperinci

Gambar 3. Kerangka pemikiran kajian

Gambar 3. Kerangka pemikiran kajian III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kajian Usaha pengolahan pindang ikan dipengaruhi 2 (dua) faktor penting yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi aspek produksi, manajerial,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. Tempat Pengambilan sampel harga pokok produksi kopi luwak dilakukan di usaha agroindustri

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi 23 III METODOLOGI Penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan penelitian yaitu tahap pengumpulan data dan informasi, tahap pengkajian pengembangan produk, tahap pengkajian teknologi, tahap uji coba dan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan

Lebih terperinci

A. Kerangka Pemikiran

A. Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Penelitian ini mengkaji studi kelayakan pendirian industri pengolahan keripik nangka di kabupaten Semarang. Studi kelayakan dilakukan untuk meminimumkan

Lebih terperinci

Kajian Prospek Usaha Tanaman Hias Akuarium pada Kelompok Usaha Bunga Air Aqua Plantindo di Ciawi Kabupaten Bogor

Kajian Prospek Usaha Tanaman Hias Akuarium pada Kelompok Usaha Bunga Air Aqua Plantindo di Ciawi Kabupaten Bogor Manajemen IKM, Februari 2010 (22-1) Vol. 5 No. 1 ISSN : 2085-8418 Kajian Prospek Usaha Tanaman Hias Akuarium pada Kelompok Usaha Bunga Air Aqua Plantindo di Ciawi Kabupaten Bogor Bambang Sukaca *1, Muhammad

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan di lokasi penanaman JUN Unit Usaha Bagi Hasil- Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (UBH-KPWN) Kabupaten Bogor

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh kewajiban lancarnya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh kewajiban lancarnya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Rasio Likuiditas Sebelum dan Sesudah memperoleh Sistem Manajemen Mutu Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban lancarnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi perusahaannya tetap dalam keadaan sehat. Dengan kondisi perusahaan yang sehat, maka

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel. Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel. Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang 53 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang diberikan kepada variabel sebagai petunjuk dalam memperoleh

Lebih terperinci

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT 32 Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai perkembangan kinerja keuangan Haneda Decorations adalah dengan melakukan analisis terhadap

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penentuan lokasi penelitian berdasarkan pada potensi hutan rakyat yang terdapat di desa/kelurahan yang bermitra dengan PT. Bina Kayu Lestari Group.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan tempe UD. Tigo Putro di Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT ITC dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan usaha perusahaan tersebut yang tercermin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT Aneka Tambang, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan adalah informasi yang berupa angka-angka

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel

III. METODE PENELITIAN Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel 45 III. METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel Penjelasan mengenai definisi operasional dan variabel pengukuran perlu dibuat untuk menghindari kekeliruan dalam pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Analisis Efisiensi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari penggunaan modal kerja yang dioperasikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Mayora Tbk maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil kinerja Likuiditas dilihat dari rasio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis persaingan antara pengusaha (perusahaan) dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis persaingan antara pengusaha (perusahaan) dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Dalam dunia bisnis persaingan antara pengusaha (perusahaan) dengan pengusaha yang lain bukanlah hal yang baru lagi, tetepi semakin lama semakin ketat. Ini terbukti

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

Pertemuan 4 Manajemen Keuangan

Pertemuan 4 Manajemen Keuangan MK MANAJEMEN BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Pertemuan 4 Manajemen Keuangan Tujuan Memahami mengenai manajemen keuangan, manfaat nilai waktu uang dan dapat membuat analisis laporan keuangan Manajemen Keuangan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus, adalah jenis penelitian yang merinci

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali pada tanggal 16 Desember 2015 sampai 29 Januari 2016. B. Desain Penelitian Metode dasar

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL Nama : Marlina Fitri Annisa Npm : 15213303 Kelas : 4EA33 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan dalam Bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pengelolaan piutang yang dijalankan oleh PT. INTI kurang

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti, serta penting untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka 1 BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Peluang usaha di bidang peternakan ayam pada saat ini terbilang cukup baik, karena kebutuhan akan daging ayam setiap tahunnya meningkat, sementara produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan perusahaan sejenis untuk terus mengembangkan skala usahanya. Dalam menghadapi persaingan ini perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA Kode/Rumpun Ilmu: 181/Sosial Ekonomi Pertanian EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI KOPI ARABIKA DAN PROSPEK PENGEMBANGANNYA DI KETINGGIAN SEDANG Oleh: ATI KUSMIATI,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC maka dapat disimpulkan : 1. Berdasarkan instrument-instrument kelayakan investasi menunjukkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sudi Mampir di Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian adalah bulan April sampai

Lebih terperinci

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Rasio Keuangan Analisis yang akan diuraikan dalam rasio keuangan ini meliputi : analisis likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, aktivitas, pertumbuhan, dan analisis

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI Nama : Aji Tri Sambodo NPM : 10210466 Kelas : 3EA18 Pendahuluan Penilaian investasi / studi kelayakan sangat diperlukan oleh orang atau badan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis penelitian Didalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat permasalahan serta tujuan penulisan. Penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka pada pembelian bahan baku

Lebih terperinci

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil Manajemen Investasi Pendahuluan Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek penelitian yang akan diangkat pada penelitian ini adalah Perencanaan budidaya ikan lele yang akan berlokasi di Desa Slogohimo, Wonogiri.

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan 43 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan menuju era informasi yang serba cepat sehingga tercipta kondisi

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF RINA WINDRATI, HAMDANI M.SYAH HARIANTO.

RINGKASAN EKSEKUTIF RINA WINDRATI, HAMDANI M.SYAH HARIANTO. RINGKASAN EKSEKUTIF RINA WINDRATI, 2004. Analisis Kelayakan Investasi Ekspansi Usaha Penyamakan Kulit PT. Rahayu Indokulit Indah. Di bawah bimbingan HAMDANI M.SYAH dan HARIANTO. PT. Rahayu Indokulit Indah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Definisi operasional merupakan gambaran tentang bagaimana suatu variabel diukur. Definisi operasional ditunjukkan pada variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para anggotanya. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat dilihat dan diukur dari kinerja perusahaan, yaitu melihat perkembangan dan pertumbuhan perusahaan tersebut melalui

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ STUDI KELAYAKAN BISNIS Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ http://adamjulian.web.unej.ac.id/ PENDAHULUAN Arti Studi Kelayakan Bisnis??? Peranan Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan Bisnis memerlukan

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA Nama : Alif Ammar Nugraha NPM : 10212632 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Budi Sulistyo, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Petani buah naga adalah semua petani yang menanam dan mengelola buah. naga dengan tujuan memperoleh keuntungan maksimum.

III. METODE PENELITIAN. Petani buah naga adalah semua petani yang menanam dan mengelola buah. naga dengan tujuan memperoleh keuntungan maksimum. 26 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek yang dipilih adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Mitra Adiperkasa Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam operasi berbagai merek toko ritel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan adalah informasi yang berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu dasar informasi untuk menyusun dan mengevaluasi mengenai berbagai kebijakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak yang berkepentingan untuk menilai kerja dan posisi keuangan

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG

KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG LAMPIRAN 83 Lampiran 1. Kuesioner kelayakan usaha KUESIONER PENELITIAN KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Terkait penulisan skripsi ini, ada beberapa penulis terdahulu yang telah melakukan penelitian yang membahas berbagai persoalan mengenai analisis kelayakan usaha. Adapun skripsi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian Modal Kerja Dalam aktivitas sebuah perusahaan tidak dipungkiri bahwa dibutuhkan dana untuk menjalankan operasinya, mulai dari membeli bahan baku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis. ABSTRAK PT. Usaha Panca Samitra merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor umum. Didirikan pada november tahun 2003 oleh beberapa pengusaha. Pada saat ini PT. Usaha Panca Samitra berencana

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metodologi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metodologi Penelitian BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metodologi Penelitian Terdapat beberapa tahap yang dilakukan dalam penelitian ini.tahapantahapan tersebut dapat terlihat dalam gambar 3.1. Gambar 3.1. Langkah-Langkah Penelitian 20

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan. perusahaan untuk mencapai tingkat penjualan setiap tahunnya.

BAB 5 PENUTUP. 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan. perusahaan untuk mencapai tingkat penjualan setiap tahunnya. BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uaraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja perusahaan dalam suatu periode produksi perlu dilakukan evaluasi untuk melihat dan mengetahui pencapaian yang telah dilakukan perusahaan baik dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia, terutama perusahaan disektor barang konsumsi (Consumer Goods Industry) dan

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data 19 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lapangan dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi Jawa Barat. Pengambilan data di lapangan dilakukan selama 1 bulan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci