IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 41 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar Sejarah dan Perkembangan KPSBU Jabar Sekitar tahun 1800an sapi perah diperkenalkan oleh bangsa Belanda kepada masyarakat Lembang. Jumlah peternak sapi perah semakin lama semakin bertambah. Bertambahnya jumlah peternak di daerah Lembang membuat semakin sadar akan pentingnya kebutuhan memasarkan produk susu yang dihasilkan. Meskipun banyak industri dan ada yang menampung hasil susu segar dari peternak, harga yang ditetapkan masih belum memuaskan dan hanya menguntungkan sebelah pihak. Oleh karena itu, didirikanlah Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang. KPSBU Lembang didirikan oleh 35 orang peternak pada tanggal 8 Agustus 1971 dan terus berupaya mencapai tujuan menjadi model koperasi dalam menyejahterakan anggota. Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang semakin berkembang dengan meningkatnya produksi susu yang dihasilkan dari tahun ke tahun. Peningkatan itu turut didorong upaya pengembangan susu segar dengan adanya kerjasama dari PT. Frisian Flag Indonesia (FFI) yang menampung pasokan dari KPSBU Lembang sejak tahun Tercatat hingga sekarang sekitar peternak menjadi anggota KPSBU. Pada umumnya sapi yang dipelihara adalah sapi bangsa Fries Holland (FH) dan peranakan FH. Pada saat ini, KPSBU menjadi salah satu koperasi terbaik di Indonesia. KPSBU menempati urutan pertama sebagai koperasi susu terbaik dan merupakan leader, baik dari segi manajemen, pengembangan organisasi, maupun kualitas produk di Jawa Barat. Keberhasilan KPSBU dapat terukur dengan diberikannya penghargaan Indonesia Cooperative Award dari Kementrian Negara Koperasi dan UKM serta Majalah SWA pada tahun Pada tanggal 13 Juli 2008 KPSBU Lembang diresmikan oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menjadi KPSBU Jabar.

2 Visi dan Misi KPSBU Jabar KPSBU Jabar mempunyai visi yaitu menjadi koperasi susu terdepan di Indonesia dalam menyejahterakan anggota. Untuk mencapai visi tersebut KPSBU Jabar memiliki misi-misi yang mendukung. Misi-misi KPSBU Jabar adalah : a. Menyejahterakan anggota melalui layanan prima dalam industri persusuan dengan manajemen yang berkomitmen. b. Meningkatkan kapasitas kelembagaan koperasi melalui pendidikan, pemberdayaan SDM dan kemitraan strategis Bidang Usaha KPSBU Jabar bergerak di bidang usaha dan pelayanan. Bidang usaha terdiri dari: produksi susu dan pertokoan (waserda). Sedangkan pelayanan terdiri dari: pelayanan peternakan dan pelayanan keuangan. Pelayanan peternakan meliputi kesehatan hewan dan IB, pakan konsentrat, pembibitan sapi, dan program sapi bergulir mandiri. Pelayanan keuangan meliputi perkreditan dan pelayanan poliklinik. KPSBU Jabar berusaha untuk menyejahterakan anggotanya dengan memasarkan susu segar yang berasal dari peternak secara langsung ke masyarakat dengan harga Rp 3450,00/liter pada tahun 2008 dan sekarang dengan harga Rp 3650,00/liter serta mengolah susu menjadi produk yoghurt Freshtime dengan lima rasa yang berbeda yaitu melon, durian, anggur, moka dan strawberi Keadaan KPSBU Jabar Struktur organisasi KPSBU Jabar terdiri dari pengurus dan badan pengawas. Pengurus bertujuan mengelola koperasi yang dibantu oleh para karyawan, sedangkan badan pengawas bertugas mengawasi pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi. Untuk mendukung pelayanan yang efektif dan efisien, koperasi dipimpin oleh dua manajer yaitu manajer operasional dan manajer keuangan. Rapat Anggota Tahunan (RAT) memegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi. RAT dilaksanakan satu tahun sekali yang berisi laporan pertanggungjawaban pengurus dalam melaksanakan tugasnya,

3 43 menetapkan kebijakan umum dan membuat rencana kerja. Struktur organisasi KPSBU Jabar dapat dilihat pada Lampiran 1. KPSBU Jabar memiliki karyawan tetap, karyawan harian dan karyawan kontrak dari berbagai tingkat pendidikan. Jumlah karyawan tetap KPSBU Jabar pada tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Jumlah karyawan tetap KPSBU Jabar No. Jabatan/Unit Manajer 2 2. Unit Pelayanan Keuangan Unit Administrasi Keuangan Unit Sapi Perah Unit Usaha Unit HR & GA Unit Quality Control Unit Penanganan Susu Unit Penerimaan Susu 49 Jumlah 220 Sumber: Laporan Tahunan KPSBU Jabar Saat ini KPSBU Jabar sudah memiliki brand sendiri dalam memasarkan produknya berupa yoghurt dan susu segar kepada konsumen eceran yaitu Fresh Time. KPSBU Jabar mengolah kurang lebih kg susu per hari atau sekitar lima persen dari produksi susu segar harian untuk dijual langsung ke konsumen. Kegiatan pengolahan ini merupakan salah satu strategi untuk mengurangi ketergantungan peternak dan koperasi terhadap Industri Pengolahan Susu (IPS) yang merupakan konsumen utama KPSBU Jabar. Dalam menjalankan fungsinya sebagai koperasi peternak sapi perah yang bertujuan untuk mensejahterakan anggota, KPSBU Jabar memiliki beberapa jenis aktivitas pelayanan yaitu : 1. Pemasaran susu kepada IPS KPSBU Jabar mengumpulkan susu segar dari peternak untuk dikirimkan ke IPS dalam hal ini terdiri dari PT. Frisian Flag Indonesia, PT. Danone Dairy Indonesia, PT. Ultra Jaya, dan PT. Indolakto.

4 44 2. Pelayanan Simpan-Pinjam Anggota Pelayanan simpan pinjam memberikan kesempatan kepada anggota untuk meminjam uang kepada koperasi tanpa beban bunga. Pembayaran pinjaman dilakukan dengan sistem pemotongan berkala pada saat pembayaran susu kepada peternak. 3. Warung Serba Ada (Waserda) Waserda yang dikelola oleh koperasi menyediakan barang-barang kebutuhan rumah tangga dan kandang. Waserda menyediakan layanan antar langsung kepada peternak. Pembayaran terhadap waserda juga dilakukan dengan sistem pemotongan pada saat pembayaran susu. 4. Pelayanan Kesehatan Anggota Untuk menjamin kesehatan peternak, KPSBU Jabar juga menyediakan program pelayanan kesehatan. Program ini adalah hasil kerja sama KPSBU Jabar dengan penyedia pelayanan swasta. 5. Pelayanan Kesehatan Hewan dan Inseminasi Buatan Pelayanan ini berupa pelayanan dokter hewan dan obat-obatan secara gratis untuk ternak yang sakit. Peternak juga mendapatkan pelayanan gratis dalam melakukan inseminasi buatan. 6. Pabrik Makanan Ternak KPSBU Jabar sudah mampu memproduksi konsentrat makanan ternak sendiri dengan kapasitas produksi kg/bulan. Saat ini KPSBU Jabar mampu menghasilkan pakan konsentrat untuk seluruh anggotanya. KPSBU memiliki kurang lebih anggota aktif yang tersebar ke dalam 21 Tempat Pelayanan Koperasi (TPK) dan 648 Tempat Penampungan Susu (TPS) yang dibuat untuk memudahkan dalam pengambilan susu segar dari peternak. Setiap TPK memiliki beberapa kelompok TPS dan tiap TPS terdiri dari satu anggota atau lebih sesuai dengan syarat pembentukan TPS yaitu setiap TPS harus mampu menyetorkan susu segar minimal sebanyak 100 liter pada pagi hari.

5 Perancangan BSC pada KPSBU Jabar Perancangan BSC pada KPSBU Jabar mencakup penentuan sasaran strategi dan ukuran-ukuran kinerja pencapaian dari keempat perspektif BSC serta penetapan target pada masing-masing ukuran tersebut Penentuan sasaran-sasaran strategi BSC KPSBU sebagai salah satu koperasi persusuan memiliki visi, yaitu menjadi koperasi susu terdepan di Indonesia dalam menyejahterakan anggota, sedangkan misinya adalah menyejahterakan anggota melalui layanan prima dalam industri persusuan dengan manajemen yang berkomitmen dan meningkatkan kapasitas kelembagaan koperasi melalui pendidikan, pemberdayaan SDM, dan kemitraan strategis. Dari visi dan misi serta rencana strateginya maka dapat diterjemahkan menjadi sasaran-sasaran strategi BSC, yaitu : perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Sasaran strategi perspektif BSC KPSBU Jabar selengkapnya dapat dilihat pada Gambar Perspektif Keuangan KPSBU Jabar berupaya menjadi model koperasi dalam menyejahterakan anggota. Oleh karena itu, sasaran strateginya pada perspektif keuangan adalah peningkatan pendapatan dan peningkatan liquiditas. Peningkatan pendapatan diharapkan dapat meningkatkan Sisa Hasil Usaha (SHU) sehingga dapat meningkatkan kesehjahteraan anggota, sedangkan peningkatan liquiditas dapat memudahkan koperasi dalam menjalin kemitraan dan menghimpun dana dari pihak lain. 2. Perspektif Pelanggan Anggota KPSBU Jabar yaitu peternak, termasuk pelanggan koperasi. Peternak merupakan aset yang sangat penting bagi KPSBU Jabar karena tanpa peternak, koperasi tidak akan pernah berdiri. Oleh karena itu, sasaran strategi pada perspektif pelanggan adalah peningkatan kepuasan peternak. Semakin peternak puas terhadap

6 46 pelayanan dan kinerja koperasi, diharapkan peternak akan semakin loyal kepada KPSBU Jabar. 3. Perspektif Proses Bisnis Internal Sasaran strategi pada perspektif proses bisnis internal adalah penekanan kesusutan susu dan peningkatan kapasitas organisasi. Penekanan kesusutan susu diharapkan dapat mengoptimalkan produksi susu sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Upaya peningkatan kapasitas organisasi sesuai dangan salah satu misi koperasi yaitu, meningkatkan kapasitas kelembagaan koperasi melalui pendidikan, pemberdayaan SDM, dan kemitraan strategis. 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Sasaran strategi pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah kepuasan karyawan dan peningkatan pengetahuan anggota. Jika karyawan telah merasa puas maka kinerja karyawan diharapkan dapat meningkat dan karyawanpun akan semakin loyal kepada koperasi. Peningkatan pengetahuan anggota diharapkan dapat mempengaruhi kinerja para anggota dalam menghasilkan susu yang berkualitas. Visi, Misi, dan Strategi KPSBU Jabar Perspektif Keuangan Perspektif Pelanggan Perspektif Proses Bisnis Internal Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Sasaran Strategi: 1. Peningkatan pendapatan 2. Peningkatan liquiditas Sasaran Strategi: Peningkatan kepuasan peternak Sasaran Strategi: 1. Penekanan kesusutan susu 2. Peningkatan kapasitas organisasi Sasaran Strategi: 1. Peningkatan kepuasan karyawan 2. Peningkatan pengetahuan anggota Gambar 7. Sasaran strategi perspektif BSC KPSBU Jabar (rencana strategi KPSBU Jabar)

7 Penentuan Ukuran Kinerja Pencapaian Sasaran Strategi Penentuan ukuran kinerja pencapaian sasaran strategi diawali dengan mengetahui terlebih dahulu visi dan misi serta sasaran strategi untuk mencapai visi dan misi tersebut. Dari sasaran strategi yang telah diterjemahkan barulah ditetapkan ukuran pencapaiannya untuk mengukur keberhasilan sasaran strategi. Terdapat dua ukuran pencapaian untuk mengukur keberhasilan sasaran strategi, yaitu: a. Ukuran hasil (lag indicator) dan b. Ukuran pendorong (lead indicator) Penentuan tolak ukur pada pengukuran kinerja disesuaikan dengan sasaran strategi yang telah ditetapkan pada masing-masing perspektif sehingga tolak ukur dapat mengukur sejauh mana sasaran strategi tercapai. 1. Perspektif Keuangan Sasaran strategi perspektif keuangan pada KPSBU Jabar adalah peningkatan pendapatan dan peningkatan liquiditas. Ukuran hasil pencapaian strategi peningkatan pendapatan adalah peningkatan pendapatan dari produksi susu, peningkatan pendapatan dari waserda, peningkatan pendapatan dari produksi yoghurt, dan peningkatan pendapatan dari pembibitan sapi. Strategi peningkatan pendapatan tersebut dapat didorong oleh peningkatan penjualan. Ukuran hasil dari peningkatan liquiditas adalah current ratio dan cash ratio. Current ratio dapat didorong oleh aktiva lancar dan hutang lancar, sedangkan cash ratio dapat didorong oleh kas dan hutang lancar. 2. Perspektif Pelanggan Sasaran strategi KPSBU Jabar pada perspektif pelanggan adalah peningkatan kepuasan peternak. Pencapaian sasaran strategi peningkatan kepuasan peternak dapat diukur dengan indeks kepuasan peternak. Ukuran hasil ini dapat didorong oleh adanya survei kepuasan peternak. Dengan melakukan survei dapat diketahui seberapa besar tingkat kepuasan peternak sehingga dapat

8 48 menjadi masukan untuk melakukan perbaikan dan perkembangan di masa mendatang. 3. Perspektif Proses Bisnis Internal Sasaran strategi pada perspektif proses bisnis internal adalah penekanan kesusutan susu dan peningkatan kapasitas organisasi. Pencapaian sasaran strategi penekanan kesusutan susu dapat dilihat dari jumlah kesusutan susu. Jumlah kesusutan susu dapat didorong oleh alat ukur yang sudah terstandarisasi, sedangkan pencapaian sasaran strategi peningkatan kapasitas organisasi dapat diukur melalui peningkatan harga jual sapi afkir yang dapat didorong oleh penanganan sapi afkir. 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Sasaran strategi perspektif pembelajaran dan pertumbuhan pada KPSBU Jabar adalah peningkatan kepuasan karyawan dan peningkatan pengetahuan anggota. Peningkatan kepuasan karyawan dapat diukur melalui indeks kepuasan karyawan. Indeks kepuasan karyawan didorong oleh survei kepuasan karyawan, sedangkan sasaran strategi peningkatan pengetahuan anggota dapat diukur melalui jumlah penyuluhan teknis. Adanya penyuluhan teknis yang rutin dilakukan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan anggota dari hari ke hari. Jumlah penyuluhan teknis dapat didorong oleh penyuluhan teknis yang dilakukan kepada peternak. Perancangan BSC pada KPSBU Jabar selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 9.

9 49 Tabel 9. Perancangan BSC pada KPSBU Jabar Ukuran Strategi Sasaran Strategi Ukuran Hasil (Lag Indicator) A. Perspektif Keuangan 1. Peningkatan Pendapatan Peningkatan Pendapatan dari Produksi Susu Peningkatan Pendapatan dari Waserda Peningkatan Pendapatan dari Produksi Yoghurt Peningkatan Pendapatan dari Pembibitan Sapi Current Ratio 2. Peningkatan Liquiditas Cash Ratio B. Perspektif Pelanggan Peningkatan Kepuasan Peternak Indeks Kepuasan Peternak Ukuran Pendorong ( Lead Indicator) Peningkatan Penjualan Aktiva lancar dan hutang lancar Kas dan hutang lancar Survei Kepuasan Peternak C. Perspektif Proses Bisnis Internal 1. Penekanan Kesusutan Susu 2. Peningkatan Kapasitas Organisasi D. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan 1. Peningkatan Kepuasan Karyawan 2. Peningkatan Pengetahuan Anggota Jumlah kesusutan susu Peningkatan harga jual sapi afkir Indeks Kepuasan Karyawan Jumlah Penyuluhan Teknis Alat ukur yang sudah terstandarisasi Penanganan sapi afkir Survei Kepuasan Karyawan Penyuluhan teknis yang dilaksanakan Penetapan Target Target diperlukan untuk mengukur kinerja KPSBU Jabar. Dengan adanya target dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan dalam pencapaian sasaran strategi. Penetapan target koperasi ditetapkan oleh ketua pengurus dan RAT (Rapat Anggota Tahunan). Kinerja masa lalu dan kondisi sekarang dijadikan acuan dalam penetapan target yang mengarah kepada perbaikan koperasi. Penetapan target di koperasi berdasarkan perspektif BSC dapat dilihat pada Tabel 10.

10 50 Tabel 10. Target pencapaian kinerja KPSBU Jabar Sasaran Strategi A. Perspektif Keuangan 1. Peningkatan Pendapatan Ukuran Hasil (Lag Indicator) Peningkatan pendapatan dari produksi susu Peningkatan pendapatan dari waserda Peningkatan pendapatan dari produksi yoghurt Peningkatan pendapatan dari pembibitan sapi Ukuran Strategi Ukuran Pendorong ( Lead Indicator) Peningkatan penjualan Target Pencapaian Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 2. Peningkatan Liquiditas Current Ratio Aktiva lancar dan hutang 147% B. Perspektif Pelanggan Cash Ratio Kas dan hutang lancar 52% Peningkatan Kepuasan Peternak Indeks Kepuasan Peternak Survei Kepuasan Peternak 90% C. Perspektif Proses Bisnis Internal 1. Penekanan Kesusutan Susu 2. Peningkatan Kapasitas Organisasi Jumlah Kesusutan Susu Harga jual sapi afkir Alat ukur yang sudah terstandarisasi Peningkatan harga jual sapi afkir 0,2% Harga jual sapi afkir lebih tinggi jika dijual ke pihak koperasi dibandingkan ke pihak lain D. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan 1. Peningkatan Kepuasan Karyawan Indeks Kepuasan Karyawan Survei Kepuasan Karyawan 4,5 2. Peningkatan Pengetahuan Anggota Jumlah penyuluhan teknis Penyuluhan teknis yang dilaksanakan _

11 51 1. Perspektif Keuangan Peningkatan pendapatan dari produksi susu, waserda, produksi yoghurt dan pembibitan sapi merupakan ukuran hasil dari sasaran strategi peningkatan pendapatan. Penetapan target untuk peningkatan pendapatan dari produksi susu pada tahun 2008 sebesar Rp ,00, pendapatan dari waserda sebesar Rp ,00, pendapatan dari produksi yoghurt sebesar Rp ,00 dan dari pembibitan sapi sebesar Rp ,00. Data ini diperoleh dari laporan tahunan KPSBU Jabar. Ukuran hasil dari sasaran strategi peningkatan liquiditas adalah current ratio dan cash ratio dengan rumus: (16).. (17) KPSBU Jabar mengharapkan terjadi peningkatan pada current ratio dari 111,36 persen menjadi 147 persen dan peningkatan cash ratio dari 13,36 persen menjadi 52 persen. Penetapan target untuk current ratio dan cash ratio berdasarkan data tahun sebelumnya. 2. Perspektif Pelanggan Indeks kepuasan peternak merupakan ukuran hasil dari sasaran strategi peningkatan kepuasan peternak. Sesuai dengan visi KPSBU Jabar yaitu menjadi koperasi susu terdepan di Indonesia dalam menyejahterakan anggota, maka target pencapaian untuk kepuasan peternak ditetapkan 90 persen. KPSBU Jabar sangat ingin memberikan pelayanan yang terbaik untuk para peternak sapi perah yang menjadi anggotanya. 3. Perspektif Proses Bisnis Internal Perspektif proses bisnis internal terdiri dari dua sasaran strategi, yaitu penekanan kesusutan susu dan peningkatan kapasitas

12 52 organisasi. Ukuran hasil sasaran strategi penekanan kesusutan susu adalah jumlah kesusutan susu (dalam persen susut). Target yang ditetapkan koperasi terhadap jumlah kesusutan susu adalah jumlah kesusutan susu berkurang dari 0,57 persen menjadi 0,2 persen. Ukuran hasil dari peningkatan kapasitas organisasi adalah peningkatan harga jual sapi afkir. Peningkatan harga jual sapi afkir yang dimaksud disini adalah harga jual sapi afkir dari peternak yang menjadi anggota koperasi akan lebih tinggi harga jualnya jika dijual kepada pihak koperasi dibandingkan dengan mereka menjual ke pihak lain. Ini adalah bentuk dari peningkatan kapasitas organisasi KPSBU Jabar. Koperasi tidak hanya memikirkan sapi laktasi saja, tetapi juga memikirkan sapi yang sudah afkir. Ukuran hasil dari sasaran strategi ini adalah harga jual sapi afkir. Target harga jual sapi afkir tidak bisa ditentukan karena harganya relatif tergantung kondisi sapi tersebut. Tetapi, koperasi dapat menjamin harga jual sapi afkir tersebut akan jauh lebih mahal harganya jika dijual kepada koperasi daripada dijual ke pihak lain. 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Peningkatan kepuasan karyawan dan peningkatan pengetahuan anggota merupakan sasaran strategi perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Ukuran hasil peningkatan kepuasan karyawan adalah indeks kepuasan karyawan. Berdasarkan wawancara dengan ketua pengurus koperasi, koperasi menargetkan 90 persen untuk kepuasan karyawan sehingga jika dikonversi ke dalam skala likert berada di 4,5, sedangkan ukuran hasil peningkatan pengetahuan anggota adalah jumlah penyuluhan teknis. KPSBU Jabar terus menggiatkan penyuluhan teknis kepada para peternak yang menjadi anggota untuk meningkatkan pengetahuan mereka mengenai peternakan sapi perah diantaranya, manajemen kandang yang baik agar dapat menghasilkan susu yang berkualitas. KPSBU Jabar menargetkan setiap hari petugas penyuluh memberikan penyuluhan

13 53 kepada peternak. Penyuluhan kepada peternak dilaksanakan oleh divisi penyuluh yang telah dibagi wilayah kerjanya masing-masing Pengukuran Kinerja KPSBU Jabar tahun 2008 Setelah dilakukan perancangan BSC dan penetapan target pencapaian KPSBU Jabar, maka dapat dilakukan pengukuran kinerja KPSBU Jabar tahun 2008 melalui pendekatan BSC Pembobotan Perspektif BSC Pengukuran kinerja KPSBU Jabar diawali dengan pembobotan perspektif BSC melalui Analytical Hierarcy Proses (AHP). Visi dan misi koperasi yang telah diterjemahkan menjadi sasaran strategi, ukuran pendorong serta ukuran hasil diberi bobot oleh para pakar. Sebelumnya penerjemahan diperoleh dari hasil wawancara dan konfirmasi kepada pihak KPSBU Jabar yang mengerti visi dan misi KPSBU Jabar serta data internal yang relevan. Sasaran strategi dibobotkan untuk mengetahui pengaruh masing-masing perspektif terhadap kinerja koperasi. Hasil pembobotan akan menjadi gambaran masing-masing sasaran strategi sehingga dapat dilihat sasaran strategi mana yang paling berpengaruh terhadap kinerja KPSBU Jabar dari setiap perspektif BSC. Masing-masing perspektif, sasaran strategi, dan ukuran hasil diberi bobot oleh para pakar. Total bobot yang diberikan secara keseluruhan adalah 100 persen. Dari pembobotan melalui AHP dihasilkan bobot untuk perspektif keuangan sebesar 24,8 persen, perspektif pelanggan (peternak) sebesar 54,7 persen, perspektif proses bisnis internal 7 persen dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan sebesar 13,5 persen. Pada sasaran strategi perspektif keuangan, KPSBU Jabar jauh lebih mementingkan peningkatan pendapatan dengan bobot 83,4 persen dibandingkan dengan peningkatan liquiditas sebesar 16,6 persen. Hal ini sesuai dengan visinya yaitu menjadi koperasi susu terdepan di Indonesia dalam menyejahterakan anggota. Jika pendapatan besar maka SHU (Sisa Hasil Usaha) juga akan besar. Peningkatan pendapatan ditunjukkan dengan ukuran hasil peningkatan pendapatan dari produksi

14 54 susu dengan bobot 60 persen, peningkatan pendapatan dari waserda dengan bobot 10,8 persen, peningkatan pendapatan dari produksi yoghurt dengan bobot sebesar 23,5 persen dan peningkatan pendapatan dari pembibitan sapi dengan bobot sebesar 5,7 persen. Ukuran hasil dari peningkatan liquiditas ditunjukkan oleh current ratio dan cash ratio. Masing-masing ukuran hasil ini memiliki bobot sebesar 41,4 persen dan 58,6 persen yang menunjukkan cash ratio lebih mempengaruhi sasaran strategi peningkatan liquiditas. Pada perspektif pelanggan (anggota) sasaran strategi peningkatan kepuasan peternak memiliki bobot 100 persen dengan ukuran hasil indeks kepuasan peternak dengan bobot sebesar 100 persen. Sasaran strategi pada perspektif proses bisnis internal adalah penekanan kesusutan susu dan peningkatan kapasitas organisasi. Penekanan kesusutan susu mendapatkan bobot 72,4 persen sedangkan peningkatan kapasitas organisasi mendapat bobot sebesar 27,6 persen. Ukuran hasil penekanan kesusutan susu yaitu jumlah kesusutan susu dengan bobot 100 persen, sedangkan ukuran hasil peningkatan kapasitas organisasi adalah peningkatan harga jual sapi afkir dengan bobot 100 persen. Peningkatan kepuasan karyawan dan peningkatan pengetahuan anggota merupakan sasaran strategi perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Peningkatan kepuasan karyawan mendapat bobot 72,4 persen dengan ukuran hasil indeks kepuasan karyawan dengan bobot sebesar 100 persen, sedangkan peningkatan pengetahuan anggota mendapatkan bobot sebesar 27,6 persen dengan ukuran hasil jumlah penyuluhan teknis peternak yang berbobot 100 persen. Pembobotan perspektif BSC secara lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 11. dan perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 4.

15 55 Tabel 11. Pembobotan Perspektif BSC Sasaran Strategi A. Perspektif Keuangan (24,8%) 1. Peningkatan Pendapatan (83,4%) Ukuran Hasil (Lag Indicator) Peningkatan Pendapatan dari Produksi Susu Peningkatan Pendapatan dari Waserda Peningkatan Pendapatan dari Produksi Yoghurt Peningkatan Pendapatan dari Pembibitan Sapi Ukuran Strategi Ukuran Pendorong ( Lead Indicator) Peningkatan Penjualan Bobot 60% 10,8% 23,5% 5,7% 2. Peningkatan Liquiditas (16,6%) B. Perspektif Pelanggan (54,7%) Current Ratio Aktiva lancar dan 41,4% hutang Cash Ratio Kas dan hutang lancar 58,6% Peningkatan Kepuasan Peternak(100%) Indeks Kepuasan Peternak Survei Kepuasan Peternak 100% C. Perspektif Proses Bisnis Internal (7%) 1. Penekanan Kesusutan Susu (72,4%) 2. Peningkatan Kapasitas Organisasi (27,6%) Jumlah Kesusutan Susu Peningkatan harga jual sapi afkir Alat ukur yang sudah terstandarisasi Penanganan sapi afkir 100% 100% D. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (13,5%) 1. Peningkatan Kepuasan Karyawan (72,4%) Indeks Kepuasan Karyawan Survei Kepuasan Karyawan 100% 2. Peningkatan Pengetahuan Anggota (27,6%) Peningkatan penyuluhan teknis peternak Penyuluhan teknis rutin 100%

16 Kinerja KPSBU Jabar Tahun 2008 Setelah ditetapkan target dan bobot untuk masing-masing perspektif BSC maka dapat dilakukan pengukuran kinerja KPSBU Jabar melalui pendekatan BSC. Target dijadikan sebagai dasar atau tolak ukur pencapaian kinerja. Jika realisasi lebih besar dari target maka kinerja koperasi sesuai dengan yang diharapkan dan target tercapai dengan baik. Akan tetapi, apabila realisasi lebih kecil dari target maka perlu diadakan identifikasi penyebabnya dan melakukan perbaikan untuk masa yang akan datang. Pengukuran kinerja KPSBU Jabar pada tahun 2008 menggunakan data tahun 2006 dan 2007 sebagai pembanding terhadap pencapaian kinerja tahun Perspektif Keuangan Kinerja KPSBU Jabar pada perspektif keuangan dapat diketahui melalui sasaran strategi peningkatan pendapatan dan peningkatan liquiditas. Ukuran hasil dari peningkatan pendapatan adalah peningkatan pendapatan dari produksi susu, peningkatan pendapatan dari waserda, peningkatan pendapatan dari produksi yoghurt, dan peningkatan pendapatan dari pembibitan sapi. Pada tahun 2006 pendapatan dari produksi susu sebesar Rp ,68, tahun 2007 meningkat menjadi Rp ,94 dan pada tahun 2008 sebesar Rp ,80. Peningkatan pendapatan dari produksi susu ini menunjukkan KPSBU Jabar serius untuk mencapai visinya menjadi koperasi susu terdepan di Indonesia dalam menyejahterakan anggota. Peningkatan pendapatan dari produksi susu disebabkan semakin bertambahnya anggota KPSBU Jabar setiap tahunnya serta kualitas dan kuantitas susu yang dihasilkan oleh para anggota. Pendapatan dari waserda pada tahun 2006 sebesar Rp , pada tahun 2007 sebesar Rp ,98 dan pada tahun 2008 sebesar Rp ,37. Peningkatan pendapatan waserda dari tahun ke tahun disebabkan adanya peningkatan volume penjualan dan meningkatnya kesadaran anggota akan manfaat waserda sehingga mereka telah

17 57 memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Pendapatan dari produksi yoghurt pada tahun 2006 sebesar Rp ,00, pada tahun 2007 sebesar Rp ,00 dan pada tahun 2008 sebesar Rp ,46. Pendapatan dari produksi yoghurt semakin meningkat dan terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2007 ke tahun Hal ini menunjukkan upaya koperasi untuk mengolah susu segar menjadi produk yoghurt cukup berhasil. Pendapatan dari pembibitan sapi pada tahun 2006 sebesar Rp ,00, pada tahun 2007 sebesar Rp ,00 dan pada tahun 2008 Rp ,00. Peningkatan pendapatan dari pembibitan sapi disebabkan adanya peningkatan volume penjualan dari tahun ke tahun. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8. Pendapatan KPSBU Jabar Ukuran hasil dari peningkatan liquiditas adalah current ratio dan cash ratio. Current ratio KPSBU Jabar pada tahun 2006 sebesar 146,56 persen, tahun 2007 sebesar 113,36 persen, dan pada tahun 2008 sebesar 148,36 persen. Current ratio menunjukkan kemampuan koperasi untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Current ratio sebesar 148,36 persen pada tahun 2008 berarti kemampuan koperasi untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar adalah setiap Rp 100 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar Rp 148,36. Cash ratio pada tahun

18 sebesar 51,49 persen, tahun 2007 sebesar 13,36 persen dan tahun 2008 sebesar 16,40 persen. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9. Perkembangan cash ratio dan current ratio KPSBU Jabar Dari Gambar 9 dapat dilihat current ratio mengalami penurunan pada tahun 2007 dan mengalami peningkatan lagi pada tahun Hal ini menunjukkan kemampuan KPSBU Jabar untuk membayar hutang (kewajiban) lancar dengan aktiva (harta) lancar mengalami penurunan pada tahun 2007 dan meningkat kembali pada tahun Kenaikan current ratio pada tahun 2008 dipengaruhi secara signifikan oleh meningkatnya persediaan barang (aktiva lancar) serta diiringi dengan menurunnya dana-dana (contoh : dana bunga pinjaman, dana pengembangan wilayah kerja, dana insentif dan lainnya). Cash ratio KPSBU Jabar pada tahun 2007 mengalami penurunan tetapi sedikit meningkat lagi di tahun Hal ini menunjukkan kemampuan KPSBU Jabar untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia sempat menurun pada tahun 2007 dan meningkat lagi pada tahun Peningkatan cash ratio pada tahun 2008 jika dibandingkan dengan tahun 2007 yang tidak begitu tinggi, sangat terkait dengan peningkatan pada persediaan barang yang signifikan.. Cash ratio sebesar 16,40 persen menunjukkan setiap hutang lancar Rp 100 dijamin oleh kas dan bank Rp 16,4.

19 59 2. Perspektif Pelanggan Sasaran strategi perspektif pelanggan adalah peningkatan kepuasan peternak. Ukuran hasil dari kepuasan peternak adalah indeks kepuasan peternak. Berdasarkan pendapat Slovin, responden yang diambil untuk kepuasan peternak adalah 100 orang responden. Pengukuran kepuasan peternak dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada peternak yang menjadi anggota KPSBU Jabar. Agar data yang diperoleh dalam kuesioner kepuasan peternak valid dan reliable, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan hasil pengujian terdapat pada Lampiran 3. Analisis yang digunakan untuk mengukur kepuasan peternak menggunakan Importance Performance Analysis (IPA) untuk melihat tingkat kepentingan masing-masing atribut dan kepuasannya. Selain itu juga dilakukan perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) untuk mengetahui nilai kepuasan peternak terhadap semua atribut. Berdasarkan hasil survei dapat diketahui karakteristik peternak yang menjadi anggota KPSBU Jabar. Karakteristik tersebut yaitu: a. Karakteristik berdasarkan jenis kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa sebagian besar peternak adalah pria. Dari 100 orang peternak yang dijadikan responden, peternak yang berjenis kelamin pria 71 persen (71 orang) dan peternak yang berjenis kelamin wanita 29 persen (29 orang). Peternak berjenis kelamin pria yang menjadi anggota KPSBU Jabar jauh lebih banyak dibandingkan dengan peternak yang berjenis kelamin wanita, hal tersebut terkait dengan budaya daerah setempat, dimana pria lebih sebagai kepala keluarga yang harus menafkahi keluarga, sedang istri bertindak sebagai ibu rumah tangga. Adapun dengan peternak wanita, dikarenakan suami/pria memiliki pekerjaan lain (kantor, berdagang, berkebun dan lainnya), selain menjadi peternak sapi.

20 60 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin b. Karakteristik berdasarkan jumlah anggota keluarga Gambar11. Karakteristik responden berdasarkan jumlah anggota keluarga Pada Gambar 11, dapat dilihat berdasarkan jumlah anggota keluarga dari 100 peternak yang dijadikan responden, 45 peternak memiliki 2 sampai 4 orang anggota keluarga, 36 peternak memiliki lebih dari 4 anggota keluarga dan 19 orang peternak memiliki 2 orang anggota keluarga. Rata-rata peternak memiliki banyak anak yang diharapkan dapat membantu mereka mengurus peternakannya.

21 61 c. Karakteristik berdasarkan pendidikan terakhir Gambar 12. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir Pada Gambar 12, dapat dilihat dari 100 orang peternak yang menjadi responden, 53 orang peternak pendidikan terakhirnya SD, 31 orang peternak pendidikan terakhirnya SMP, 13 orang peternak pendidikan terakhirnya SMU, 2 orang peternak lulusan diploma, dan 1 orang peternak sudah sarjana. Peternak yang menjadi anggota KPSBU Jabar didominasi oleh lulusan SD. Dengan latar belakang pendidikan peternak yang sebagian besar lulusan SD, secara tidak langsung mencerminkan bahwa pengelolaan ternak sapi masih dilakukan secara tradisional, yang juga berpengaruh pada kualitas dan kuantitas susu yang dihasilkan oleh para peternak. d. Karakteristik berdasarkan pendapatan Gambar 13. Karakteristik responden berdasarkan pendapatan

22 62 Dapat dilihat pada Gambar 13, dari 100 orang peternak yang menjadi responden, 51 orang berpendapatan Rp ,00- Rp ,00, 25 orang berpendapatan kurang dari Rp ,00, 21 orang berpendapatan Rp ,00- Rp ,00 dan hanya 3 orang yang berpendapatan lebih dari Rp ,00. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak peternak yang kehidupannya menengah ke bawah karena sapi laktasi yang mereka miliki masih sedikit. e. Karakteristik berdasarkan pengeluaran Gambar 14. Karakteristik responden berdasarkan pengeluaran Pada Gambar 14, dapat dilihat dari 100 orang peternak yang menjadi responden, 47 orang peternak pengeluaran per bulannya Rp ,00- Rp ,00, 35 orang peternak pengeluarannya kurang dari Rp ,00 dan 16 orang peternak pengeluarannya Rp ,00 - Rp ,00, serta hanya 2 orang peternak yang pengeluaran perbulannya lebih dari Rp ,00. Tingkat pengeluaran peternak lebih banyak dipengaruhi oleh jumlah kepemilikan sapi dan sapi laktasi. (1). Importance Performance Analysis (IPA) Lima variabel indikator kepuasan pelanggan yaitu reliability (keandalan), reponsiveness (ketanggapan), assurance (jaminan), emphaty (kepedulian), serta tangible (berwujud) dibuat 15 atribut yang mewakili indikator kepuasan. Hasil pengolahan data dengan menggunakan IPA dapat dilihat pada Gambar 15. Dari 15 atribut

23 63 yang ada, hasil penelitian dengan menggunakan IPA adalah sebagai berikut: a. Kuadran A (Prioritas Utama) Atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran ini berjumlah 3 atribut, yaitu: kecepatan dan ketanggapan petugas lapangan dalam menyelesaikan keluhan (6), transparansi laporan keuangan (9), perhatian pihak KPSBU terhadap peternak (12). Hal ini menandakan peternak menganggap tingkat kepentingan terhadap ketiga atribut ini di atas rata-rata kepentingan semua atribut, namun kinerja yang diberikan KPSBU Jabar berada di bawah kepuasan rata-rata semua atribut. Atribut kecepatan dan ketanggapan petugas lapangan dalam menyelesaikan keluhan dirasakan kurang memuaskan oleh peternak yang menjadi anggota koperasi. Peternak mengeluh tidak setiap keluhan mereka cepat ditanggapi petugas lapangan dikarenakan jumlah petugas lapangan yang terbatas, sedangkan wilayah kerja mereka cukup luas. Sehingga proporsi jumlah peternak yang ditangani oleh masing-masing petugas lapangan sangat besar (9 orang petugas berbanding dengan lebih kurang anggota koperasi yang aktif). Transparansi laporan keuangan koperasi dianggap masih kurang. Hal ini disebabkan masih banyak peternak yang belum sadar bahwa laporan keuangan sudah disusun dalam laporan tahunan KPSBU Jabar yang dibagikan kepada setiap anggota sebelum dilaksanakan RAT (Rapat Anggota Tahunan) agar dipelajari terlebih dahulu. Hal tersebut juga terkait dengan latar belakang pendidikan peternak yang sebagian besar adalah lulusan SD. Perhatian pihak KPSBU Jabar terhadap peternak masih dianggap kurang oleh para peternak. Hal ini dikarenakan pihak KPSBU Jabar hanya memperhatikan peternak disaat sudah terjadi masalah dengan sapi atau kualitas susu yang mereka hasilkan. Peternak sangat mengharapkan adanya petugas KPSBU Jabar yang rutin

24 64 datang melihat keadaan peternakan mereka tidak hanya disaat mereka mempunyai masalah, tetapi juga setiap ada informasi atau berita teknologi terbaru, terkait pengelolaan ternak dan susu. b. Kuadran B ( Pertahankan Prestasi) Atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran ini adalah kemudahan dalam melakukan simpan pinjam (2), kemudahan dalam proses pengaduan kesehatan hewan (3), kejujuran karyawan dalam proses pembayaran susu (8). Hal ini menandakan peternak yang merupakan anggota KPSBU Jabar menganggap tingkat kepentingan terhadap ketiga atribut ini di atas rata-rata kepentingan semua atribut dan kinerja yang diberikan KPSBU Jabar sudah di atas kepuasan rata-rata semua atribut. Atribut kemudahan dalam melakukan simpan pinjam dirasakan oleh peternak sudah cukup memuaskan, melalui proses yang mudah, cepat serta tidak dipersulit. Besar kecilnya pinjaman terkait erat dengan tingkat pendapatan peternak dari susu yang dihasilkan tiap bulannya. Kemudahan dalam proses pengaduan kesehatan hewan juga dianggap peternak memuaskan karena peternak bisa langsung menyampaikan keluhan kepada pihak kesehatan hewan dan dokter hewan akan langsung mendatangi peternak untuk memeriksa keadan sapi perah mereka. c. Kuadran C (Prioritas Rendah) Atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran ini adalah kecepatan dan ketanggapan pelayanan (4), kecepatan dan ketanggapan karyawan dalam proses penyetoran susu (5), kebersihan dan kerapihan berpakaian petugas (13), kebersihan kantor pelayanan secara umum (14), fasilitas dan keamanan tempat parkir (15). Hal ini menandakan peternak mengangap tingkat kepentingan terhadap atribut ini di bawah rata-rata kepentingan semua atribut dan kinerja yang diberikan KPSBU Jabar juga di bawah kepuasan rata-rata semua atribut.

25 65 Walaupun atribut-atribut ini kurang dianggap penting oleh peternak akan tetapi atribut-atribut ini perlu diperhatikan dan dikelola dengan baik karena dapat dijadikan sebagai nilai lebih koperasi jika dibandingkan dengan koperasi lainnya dan juga ketidakpuasan peternak dapat berawal pada kinerja atribut tersebut. d. Kuadran D (Berlebihan) Atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran ini adalah kemudahan dalam proses pendaftaran anggota baru (1), keramahan dan kesopanan petugas penerima pengaduan dalam memberikan pelayanan (7), Sikap petugas KPSBU (10). Pihak KPSBU Jabar tidak perlu terlalu fokus pada peningkatan pelayanan atribut-atribut ini, karena keberadaan atribut-atribut ini pada kuadran D menandakan peternak sebagai anggota koperasi menganggap tingkat kepentingan terhadap atribut ini di bawah ratarata kepentingan semua atribut namun kinerja yang diberikan oleh pihak KPSBU Jabar berada di atas kepuasan rata-rata semua atribut.

26 Prioritas Utama (A) Pertahankan Prestasi (B) Kepentingan 4, Prioritas Rendah (C) Berlebihan (D) , Kinerja Keterangan : 1 = kemudahan dalam proses pendaftaran anggota baru 2 = kemudahan dalam melakukan simpan pinjam 3 = kemudahan dalam proses pengaduan keswan 4 = kecepatan dan ketanggapan pelayanan 5 = kecepatan dan ketanggapan karyawan dalam penyetran susu 6 = kecepatan dan ketanggapan petugas lapangan dalam menyelesaikan keluhan 7 = keramahan dan kesopanan petugas penerima pengaduan dalam memberikan pelayanan 8 = kejujuran karyawan dalam proses pembayaran susu 9 = transparansi laporan keuangan 10 = sikap petugas KPSBU 11 = kepekaan petugas penerima keluhan maupun pengaduan terhadap kebutuhan infrmasi 12 = perhatian pihak KPSBU terhadap peternak 13 = kebersihan dan kerapihan berpakaian petugas 14 = kebersihan kantor pelayanan secara umum 15 = fasilitas dan keamanan tempat parkir Gambar 15. Hasil analisis IPA

27 67 (2). Customer Satisfaction Index Nilai Customer Satisfaction Index anggota KPSBU Jabar dilakukan untuk mengetahui nilai kepuasan peternak sebagai anggota koperasi terhadap seluruh atribut kepuasan KPSBU Jabar. Tabel 12. Customer Satisfaction Index peternak No Atribut Rata-rata Rata-rata WF (%) Kepentingan Kepuasan WS 1 4,17 6,56 3,51 0,23 2 4,29 6,75 3,72 0,25 3 4,38 6,89 3,54 0,24 4 4,21 6, ,22 5 4,13 6,50 3,40 0,22 6 4,26 6,70 3,38 0,23 7 4,21 6,63 3,45 0,23 8 4,57 7,19 3,79 0,27 9 4,53 7,13 3,38 0, ,23 6,66 3,46 0, ,18 6,58 3,33 0, ,39 6,91 3,27 0, ,93 6, , ,07 6,41 3,43 0, ,99 6,28 3,26 0,20 Total 63,54 100,00 Weighted 3,45 Total Satisfaction Index 68,92% Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan tingkat kepuasan peternak yang menjadi anggota KPSBU Jabar sudah bagus walaupun jauh dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 90 persen. Hal ini dapat dilihat dari besarnya nilai CSI dengan nilai sebesar 68,92 persen, dimana nilai ini berada diantara selang 0,66-0,80 persen yang berarti bahwa peternak merasa puas terhadap kinerja KPSBU Jabar. 3. Perspektif Proses Bisnis Internal Penekanan kesusutan susu dan peningkatan kapasitas organisasi menjadi sasaran strategi perspektif proses bisnis internal. Ukuran hasil

28 68 penekanan kesusutan susu adalah jumlah kesusutan susu. Jumlah kesusutan susu dari tahun 2006 hingga 2008 dapat dilihat pada Gambar 16. Gambar 16. Kesusutan susu Dari Gambar 16. dapat dilihat dari tahun ke tahun jumlah kesusutan susu semakin berkurang. Pada tahun 2006 jumlah kesusutan susu sebesar 0,63 persen, tahun 2007 sebesar 0,57 persen dan tahun 2008 sebesar 0,1 persen. Hal ini menunjukkan bahwa KPSBU Jabar telah berhasil menggunakan alat ukur yang sudah terstandarisasi untuk mengurangi jumlah kesusutan susu dengan baik. Penurunan kesusutan susu yang cukup drastis dari tahun 2007 ke tahun 2008, dipengaruhi oleh proses pembelajaran organisasi pada anggotanya berjalan baik. Teknis operasional sejak susu diterima dari para peternak sampai ke Industri Pengolah Susu (IPS) serta ke koperasi itu sendiri hingga menjadi produk akhir, terus dilakukan perbaikan sehingga mengakibatkan presentase kesusutan susu tiap tahunnya menurun. Hali ini memperlihatkan kesungguhan pihak koperasi memberikan yang terbaik bagi para anggotanya dalam rangka meningkatkan kesejateraan anggota. Ukuran hasil peningkatan kapasitas organisasi adalah peningkatan harga jual sapi afkir. KPSBU Jabar dapat menjamin harga jual sapi afkir dari peternak akan lebih mahal harganya jika dijual kepada pihak

29 69 koperasi daripada dijual ke pihak lain. Jaminan harga sapi yang lebih mahal dibandingkan dengan harga pasar didukung oleh kerjasama koperasi dengan rumah potong. 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Sasaran strategi perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah peningkatan kepuasan karyawan dan peningkatan pengetahuan anggota. Keberhasilan pencapaian peningkatan kepuasan karyawan dapat diukur dengan indeks kepuasan karyawan. Indeks kepuasan karyawan dapat diketahui melalui survei terhadap responden karyawan. Variabel yang menjadi penilaian terhadap kepuasan karyawan adalah kepuasan terhadap kompensasi, pekerjaan itu sendiri, kondisi kerja, promosi, hubungan dengan atasan, hubungan dengan rekan sekerja, dan motivasi. Responden yang diambil sebanyak 50 orang dari 220 calon responden. Dari hasil survei diperoleh karakteristik responden karyawan KPSBU Jabar sebagai berikut: a. Karakteristik responden berdasarkan divisi Dari 50 orang responden KPSBU Jabar, 6 orang responden dari unit pelayanan keuangan, 4 orang responden dari unit administrasi keuangan, 6 orang responden dari unit sapi perah, 1 orang dari unit usaha, 9 orang dari unit HR&GA dan 24 orang responden dari quality control. Karakteristik responden berdasarkan divisi (unit) dapat dilihat pada Gambar 17. Gambar 17. Karakteristik responden berdasarkan divisi

30 70 b. Identitas responden berdasarkan jenis kelamin Dari 50 orang responden karyawan KPSBU Jabar, 42 orang responden berjenis kelamin laki-laki dan 8 orang responden berjenis kelamin perempuan. Gambar mengenai karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar 18. Gambar 18. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin c. Identitas responden berdasarkan tingkat pendidikan Berdasarkan tingkat pendidikan, diketahui 30 orang responden berpendidikan SMU, 9 orang responden berpendidikan Diploma, 6 orang responden berpendidikan S1 dan 5 orang responden berpendidikan lainnya. Karaktristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Gambar 19. Gambar 19. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan d. Identitas responden berdasarkan lama menjadi karyawan Berdasarkan lama menjadi karyawan, 10 orang responden telah menjadi karyawan di KPSBU Jabar kurang dari 2 tahun, 15 orang responden telah menjadi karyawan selama 2-5 tahun, 14 orang responden telah menjadi karyawan selama 5-10 tahun dan 11 orang

31 71 responden telah menjadi karyawan KPSBU Jabar selama lebih dari 10 tahun. Karakteristik responden berdasarkan lama menjadi karyawan dapat dilihat pada Gambar 20. Gambar 20. Karakteristik responden berdasakan lama menjadi karyawan Kepuasan karyawan KPSBU Jabar dapat dilihat dari hasil survei melalui beberapa variabel dari daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden, yaitu: (a). Kompensasi Kompensasi adalah salah satu variabel yang menunjukkan tingkat kepuasan karyawan terhadap koperasi. Variabel kompensasi dipengaruhi oleh beberapa indikator, diantaranya gaji, bonus dan insentif, tunjangan kesehatan dan pengobatan. Hasil perhitungan untuk variabel kompensasi dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Skor kepuasan karyawan terhadap kompensasi No Indikator Jumlah Responden Rataan Keterangan 1. Gaji ,68* Cukup puas 2. Bonus dan Insentif ,8 Cukup puas 3. Tunjangan Kesehatan ,9 Cukup puas dan Pengobatan Rata-rata 2,78 Cukup puas *) ([1x0]+[2x23]+[3x20]+[4x7]+[5x0])/50 = 2,68 dan seterusnya untuk perhitungan indikator lainnya dilakukan dengan cara yang sama Dari Tabel 13 terlihat skor tertinggi terletak pada indikator tunjangan kesehatan dan pengobatan (2,9). Hal ini menunjukkan KPSBU Jabar memperhatikan kesehatan karyawannya dengan baik. Hal tersebut terkait dengan

32 72 kerjasama antara koperasi dengan Unit Peayanan Kesehatan setempat dengan cara memberikan pengobatan secara gratis pada setiap karyawan. Skor terendah terletak pada indikator gaji (2,68), yang berarti walaupun dalam tingkat terendah dibandingkan indikator lain, skornya masih memperlihatkan bahwa karyawan cukup puas dengan gaji yang diberikan koperasi. (b). Pekerjaan yang ditekuni karyawan Pekerjaan yang ditekuni karyawan merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan meliputi minat, bakat, keterampilan, ketentraman kerja dan sikap kerja. Kepuasan kerja terhadap faktor pekerjaan yang ditekuni karyawan mendapatkan nilai cukup puas. Semua responden dapat dikatakan cukup puas terhadap pekerjaan yang ditekuni. Hal tersebut sedikit banyak dipengaruhi oleh banyaknya karyawan yang merupakan lulusan sekolah kejuruan khusus dibidang peternakan. Sehingga apa yang dipelajari selama sekolah dapat langsung diaplikasikan pada pekerjaan, juga tidak diperlukannya keahlian khusus serta program profesi pada bidang kerjaan tersebut. Skor terhadap pekerjaan yang ditekuni dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Skor kepuasan karyawan terhadap pekerjaan yang ditekuni No Indikator Jumlah Responden Rataan Keterangan 1. Pekerjaan itu sendiri ,5* Puas 2. Kepastian Kerja ,16 Cukup puas 3. Kesempatan ,48 Cukup puas menggunakan kemampuan 4. Kesempatan untuk ,5 Puas menyelesaikan pekerjaan Rata-rata 3,41 Cukup puas *) ([1x0]+[2x5]+[3x19]+[4x22]+[5x4])/50 = 3,5 dan seterusnya untuk perhitungan indikator lainnya dilakukan dengan cara yang sama (c). Kondisi Kerja Kepuasan karyawan pada kondisi kerja dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Dari hasil perhitungan diperoleh karyawan

33 73 merasa cukup puas akan kondisi kerja dengan skor 2,82. Skor tertinggi pada indikator kenyamanan tempat kerja sebesar 3,06 dan skor terendah pada indikator fasilitas sebesar 2,46. Gedung yang bagus dan bersih, menyebabkan karyawan merasa nyaman dengan tempat kerja. Kantor KPSBU Jabar sudah bagus walaupun berada di komplek pasar baru Lembang. Skor terendah (2,46) pada fasilitas menunjukkan karyawan koperasi tidak puas terhadap fasilitas yang ada. Toilet yang hanya dua buah yang diperuntukkan masing-masing untuk laki-laki dan wanita, kurang luasnya tempat parkir dan musholla yang tidak begitu luas menyebabkan ketidakpuasan karyawan terhadap fasilitas. Skor terhadap kondisi kerja dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Skor kepuasan karyawan terhadap kondisi kerja No Indikator Jumlah Responden Rataan Keterangan 1. Kenyamanan ,06* Cukup puas tempat kerja 2. Keselamatan dan ,78 Cukup puas kesehatan kerja 3. Fasilitas ,46 Tidak puas 4 Kebersihan tempat kerja ,98 Cukup puas Rata-rata 2,82 Cukup puas *) ([1x0]+[2x11]+[3x29]+[4x6]+[5x4])/50 = 3,06 dan seterusnya untuk perhitungan indikator lainnya dilakukan dengan cara yang sama (d). Promosi Koperasi memberlakukan kebijakan promosi dan demosi. Promosi dilakukan sebagai penghargaan atas kinerja karyawan yang bagus dengan cara merotasi karyawan antar tiap divisi ataupun sesama divisi, sedangkan demosi dilakukan untuk karyawan yang berkinerja buruk dan tidak berhubungan dengan proses produksi. Karyawan merasa cukup puas terhadap promosi dengan skor 2,88. Tetapi, untuk pelatihan karyawan tidak puas dengan skor 2,46 karena jarangnya diadakan pelatihan padahal pelatihan diperlukan untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian karyawan.

34 74 Tabel 16 menunjukkan bahwa karyawan KPSBU Jabar merasa cukup puas terhadap promosi dan pelatihan dengan skor sebesar 2,67. Tabel 16. Skor kepuasan karyawan terhadap promosi No Indikator Jumlah Responden Rataan Keterangan 1. Promosi ,88* Cukup puas 2. Pelatihan ,46 Tidak puas Rata-rata 2,67 Cukup puas *) ([1x1]+[2x13]+[3x27]+[4x9]+[5x0])/50 = 2,88 dan seterusnya untuk perhitungan indikator lainnya dilakukan dengan cara yang sama (e). Hubungan dengan rekan kerja Hubungan baik antar rekan kerja akan membuat karyawan nyaman dengan pekerjaan dan membuat karyawan semakin loyal kepada KPSBU Jabar, sehingga dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Dari hasil perhitungan diperoleh skor 3,32 untuk hubungan dengan rekan kerja. Hal ini menunjukkan karyawan merasa cukup puas terhadap hubungan dengan rekan kerja. Hubungan yang baik antar rekan kerja dipengaruhi oleh latar belakang geografis dan budaya. Banyak dari karyawan koperasi merupakan warga satu desa, teman sekolah dan lainnya sehingga telah terbentuk hubungan yang baik sejak sebelum mereka bekerja pada koperasi. Skor kepuasan karyawan terhadap hubungan dengan sesama rekan kerja dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Skor kepuasan karyawan terhadap hubungan dengan rekan kerja No Indikator Jumlah Responden Rataan Keterangan ,82* Puas 1. Hubungan dalam satu pekerjaan 2. Hubungan di luar ,32 Cukup puas bagian 3. Memberikan ,4 Cukup puas bantuan dalam pekerjaan 4. Hubungan dengan ,9 Cukup puas keluarga rekan 5. Motivasi ,16 Cukup puas Rata-rata 3,32 Cukup puas *) ([1x0]+[2x1]+[3x19]+[4x18]+[5x12])/50 = 3,82 dan seterusnya untuk perhitungan indikator lainnya dilakukan dengan cara yang sama

BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI

BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI 53 BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI 4.1 Sejarah Perkembangan KPSBU Jabar Bangsa Belanda mulai memperkenalkan sapi perah kepada masyarakat Lembang sekitar tahun 1800-an. Seiring dengan berjalannya waktu,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur organisasi KPSBU Jabar tahun 2008

Lampiran 1. Struktur organisasi KPSBU Jabar tahun 2008 Lampiran. Struktur organisasi PSBU Jabar tahun 8 87 88 Lampiran. uesioner penelitian PENENTUAN BOBOT BALANCED SCORECARD PENGUURAN INERJA OPERASI PETERNA SAPI BANDUNG UTARA (PSBU JAWA BARAT MELALUI PENDEATAN

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Sejarah Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat Hal yang melatarbelakangi pembentukan Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) adalah adanya permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. KPSBU (Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara) Jawa Barat, yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. KPSBU (Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara) Jawa Barat, yang 71 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil Perusahaan a. Sejarah KPSBU Jawa Barat KPSBU (Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara) Jawa Barat, yang berdiri sejak 8 Agustus

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Keadaan Geografi Wilayah Tempat Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, yang terdiri dari Kampung Nyalindung, Babakan dan Cibedug, merupakan bagian dari wilayah Desa Cikole.

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 31 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Organisasi 4.1.1. Sejarah, Visi dan Misi KPSBU KPSBU berdiri sejak tahun 1971 dan terus berupaya mencapai tujuan menjadi koperasi susu terdepan di Indonesia

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian dimulai dengan memahami visi dan misi KPSBU Jabar. Pada tahap ini dilakukan wawancara langsung dengan pihak internal koperasi agar memudahkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Koperasi 4.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Guru dan Pegawai SMA Negeri 46 Jakarta didirikan berdasarkan akte pendirian yang disyahkan oleh Kantor Wilayah Departemen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran KOGUPE SMAN 46 Jakarta merupakan koperasi konsumen di kawasan Jakarta Selatan yang bergerak di bidang usaha pertokoan dan simpan pinjam. Dalam upaya memenuhi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Pembobotan AHP A. PENENTUAN BOBOT BALANCED SCORECARD

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Pembobotan AHP A. PENENTUAN BOBOT BALANCED SCORECARD LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Pembobotan AHP A. PENENTUAN BOBOT BALANCED SCORECARD ANALISIS EVALUASI KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA RUMAH SAKIT PELABUHAN JAKARTA Kepada responden yang terhormat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk mengembangkan kemampuan petani dan kelompok tani, mengubah perilakunya dalam usaha taninya sehingga mampu menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan harus memiliki kemampuan untuk membedakan dirinya dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan harus memiliki kemampuan untuk membedakan dirinya dalam 21 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan harus memiliki kemampuan untuk membedakan dirinya dalam persaingan agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 24 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Bank OCBC NISP PT. Bank NISP Tbk, yang kini menjadi PT. Bank OCBC NISP Tbk., merupakan bank keempat tertua di Indonesia, didirikan di Bandung pada tanggal 4 April

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) TIRTAULI PEMATANGSIANTAR

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) TIRTAULI PEMATANGSIANTAR Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) TIRTAULI PEMATANGSIANTAR Bersama ini saya mohon kesediaan anda untuk mengisi daftar kuesioner

Lebih terperinci

Disusun oleh : Dhea Ajeng Clara P NPM : Kelas : 2EA33

Disusun oleh : Dhea Ajeng Clara P NPM : Kelas : 2EA33 Disusun oleh : Dhea Ajeng Clara P NPM : 12213317 Kelas : 2EA33 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA 2014 Kata Pengantar Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN 71 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Skor rata-rata tingkat kepuasan pasien terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Kuesioner disebar kepada 100 orang nasabah Bank Tabungan Negara cabang Pekalongan dengan kriteria nasabah yang akan atau sedang memanfaatkan pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E 33 BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS 4.1. Pengumpulan Data Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada responden penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah keseluruhan pelanggan PT. Logistic One Solution yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah keseluruhan pelanggan PT. Logistic One Solution yang 30 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Jumlah keseluruhan pelanggan PT. Logistic One Solution yang menjadi responden dalam penelitian ini sebanyak 43 responden. Adapun karakteristik

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Sang Hyang Seri (Persero) Regional Manajer I Sukamandi di Sukamandi, Kabupaten Subang. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PENGURUSAN PASPOR PADA KANTOR IMIGRASI KELAS I POLONIA DI KOTA MEDAN

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PENGURUSAN PASPOR PADA KANTOR IMIGRASI KELAS I POLONIA DI KOTA MEDAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PENGURUSAN PASPOR PADA KANTOR IMIGRASI KELAS I POLONIA DI KOTA MEDAN I. KATA PENGANTAR Dengan hormat, Sehubungan dengan penyelesain tugas akhir

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Koperasi merupakan salah satu pilar pembangunan ekonomi Indonesia yang berperan dalam pengembangan sektor pertanian. Koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Dengan adanya teknologi-teknologi yang canggih dapat

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Dengan adanya teknologi-teknologi yang canggih dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini pembangunan di Indonesia berjalan dengan sangat cepat. Dengan adanya teknologi-teknologi yang canggih dapat mempermudah dalam

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Koperasi primer adalah koperasi yang anggotanya menghasilkan satu atau lebih komoditi. Salah satu contoh koperasi primer yang memproduksi komoditi pertanian adalah koperasi

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 33 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Pandu Siwi Group, sebuah nama yang diilhami dari legenda pewayangan Indonesia, berdiri pada 20 Agustus 1992 berporos

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DI KECAMATAN BOGOR TIMUR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DI KECAMATAN BOGOR TIMUR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DI KECAMATAN BOGOR TIMUR Oleh ARI AGUNG NUGROHO H24066002 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Pada awalnya, PT. Bank DKI merupakan Bank Milik Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta berbentuk Perusahaan Daerah yang didirikan berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION 7.1 Analisis Tingkat Kepuasan 7.1.1 Indeks Kepuasan Konsumen Pengukuran terhadap kepuasan konsumen

Lebih terperinci

BAB VI PERSEPSI PEDAGANG TERHADAP PASAR TRADISIONAL DI KOTA BOGOR

BAB VI PERSEPSI PEDAGANG TERHADAP PASAR TRADISIONAL DI KOTA BOGOR 68 BAB VI PERSEPSI PEDAGANG TERHADAP PASAR TRADISIONAL DI KOTA BOGOR Dalam melakukan pengelolaan pasar tradisional di Kota Bogor, PD. Pasar Pakuan Jaya harus meningkatkan kinerja, mengetahui dan memperhatikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Cara yang digunakan adalah dengan analisis item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan dikorelasikan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Mustika adalah perusahaan peternakan yang cukup besar yang berpusat di Semarang Jawa Tengah. Perusahaan ini bergerak pada sektor peternakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN M u l a i P e n e l i t i a n P e n d a h u l u a n S t u d i L i t e r a t u r I d e n t i f i k a s i M a s a l a h P e r u m u s a n M a s a l a h P e n e t a p a n T u

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin lajunya tingkat peradaban manusia yang diakibatkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin lajunya tingkat peradaban manusia yang diakibatkan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin lajunya tingkat peradaban manusia yang diakibatkan oleh kemajuan atau perkembangan baru dalam teknologi, ekonomi, pendidikan serta berbagai faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan otonomi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan otonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan otonomi daerah yang semakin gencar dicanangkan oleh pemerintah saat ini dalam memacu pembangunan nasional,

Lebih terperinci

VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN. 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan

VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN. 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan Penilaian tingkat kepentingan dan kinerja dilakukan secara individu oleh seluruh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT. BMI, Tbk memiliki visi, menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual dan dikagumi di pasar rasional. Visi tersebut harus

Lebih terperinci

VII ANALISIS KEPUASAN PETANI MITRA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN

VII ANALISIS KEPUASAN PETANI MITRA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN VII ANALISIS KEPUASAN PETANI MITRA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN 7.1 Analisis Kepuasan Petani Mitra Evaluasi kemitraan dapat juga dilihat dari tingkat kepuasan petani mitra yang menjalankannya. Kepuasan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. KUESIONER PENELITIAN SURVEI KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk. Kepada Responden yang Terhormat,

LAMPIRAN. KUESIONER PENELITIAN SURVEI KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk. Kepada Responden yang Terhormat, LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN SURVEI KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk. Kepada Responden yang Terhormat, Dalam rangka menyelesaikan studi/ tugas akhir di Fakultas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Semakin ketatnya persaingan dalam industri perhotelan, maka untuk meningkatkan daya saingnya maka Sahira Butik Hotel Bogor melakukan peningkatkan terhadap

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN pada bagian Pos Kilat Khusus adalah gambaran umum tentang

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN pada bagian Pos Kilat Khusus adalah gambaran umum tentang IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. IDENTIFIKASI RESPONDEN Penyajian data identifikasi pelanggan PT Pos Indonesia (persero) Kota Metro 34100 pada bagian Pos Kilat Khusus adalah gambaran umum tentang

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 27 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Pada awalnya Perseroan ini bernama PT. Summit Sinar Mas Finance yang didirikan pada tahun 1990, hasil kerjasama usaha antara PT. Sinar Mas Multiartha

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Rosliana Dewi

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Rosliana Dewi Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi Rosliana Dewi roslianadewi@ymail.com ABSTRAK Kepuasan pasien menjadi bagian integral dan menyeluruh dari mutu

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN LAPANGAN FUTSAL F 212 KARAWANG

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN LAPANGAN FUTSAL F 212 KARAWANG ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN LAPANGAN FUTSAL F 212 KARAWANG Nama : Muh Firman Malik Manggala NPM : 19210660 Jurusan / Strata : Manajemen / Strata Satu Pembimbing : Dessy Hutajulu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan dunia bisnis menjadi semakin ketat karena persaingan bisnis sekarang ini bersifat mendunia sehingga hal tersebut mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian dilakukan terhadap kualitas pelayanan pada Warung Makan Gudeg Yu Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

Lebih terperinci

VII. SISTEM PENGELOLAAN USAHA TERNAK SAPI MANDIRI CISURUPAN. 7.1 Struktur Organisasi dan Pengambilan Keputusan

VII. SISTEM PENGELOLAAN USAHA TERNAK SAPI MANDIRI CISURUPAN. 7.1 Struktur Organisasi dan Pengambilan Keputusan VII. SISTEM PENGELOLAAN USAHA TERNAK SAPI MANDIRI CISURUPAN PERAH KUD 7.1 Struktur Organisasi dan Pengambilan Keputusan 7.1.1 Struktur Organisasi KUD Mandiri Cisurupan Dalam menjalankan usahanya manajemen

Lebih terperinci

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR 6.1. Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange Karakteristik konsumen pada penelitian

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi responden Profil responden digambarkan dengan menganalisa karakteristik sosial dan demografi responden. Karakteristik demografi dilihat dari umur dan jenis kelamin, sedangkan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode, teknik dan sumber. Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer dan sekunder yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif yang digunakan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KOPERASI PRODUSEN TEMPE TAHU INDONESIA (KOPTI) DI KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

ANALISIS KINERJA KOPERASI PRODUSEN TEMPE TAHU INDONESIA (KOPTI) DI KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Jurnal AgribiSains ISSN 2550-1151 Volume 1 Nomor 2, Desember 2015 1 ANALISIS KINERJA KOPERASI PRODUSEN TEMPE TAHU INDONESIA (KOPTI) DI KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Berikut deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Berikut deskripsi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Pada penelitian ini kuesioner disebarkan kepada pasien rawat jalan yang telah mendapatkan pelayanan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Rumah Makan Waroeng Steak & Shake merupakan usaha rumah makan yang sedang berkembang di Kota Bogor. Rumah makan ini baru berdiri pada 25 Mei 2007.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Rakyat Indonesia,Tbk. Jl. Laks. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia Cabang

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KUALITAS KEPUASAN ANGGOTA PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS RIAU

ANALISIS TINGKAT KUALITAS KEPUASAN ANGGOTA PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS RIAU 1 ANALISIS TINGKAT KUALITAS KEPUASAN ANGGOTA PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS RIAU Juli Arianti 1,Suarman 2,Hardisem Syabrus 3 Email: julisebastian1314@gmail.com,cun_unri@yahoo.co.id,hardi_545@yahoo.co.id

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis kepuasan dan loyalitas konsumen ini mengambil lokasi di Restoran D Cost, Plaza Atrium Senen, lantai dasar, pintu 2, Jakarta

Lebih terperinci

IR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PENUTUP

IR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dapat disimpulkan dari pembahasan di atas bahwa pengguna jasa air bersih PDAM Tirta Bening Kabupaten Pati wilayah Pati Kota merasa puas terhadap layanan tersebut, dan tingkat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Semester Ganjil 2005/2006 Analisis Kepuasan Pelanggan Bengkel Paten Ban Oleh Glenn Kurniawan NIM : 0500586430 Abstrak Usaha yang bergerak dalam

Lebih terperinci

ABSTRAK. Atribut Pelayanan, Customer Satisfaction Index, Importance Performance Analysis, Karakteristik Pengguna Jasa, Terminal Makassar Metro.

ABSTRAK. Atribut Pelayanan, Customer Satisfaction Index, Importance Performance Analysis, Karakteristik Pengguna Jasa, Terminal Makassar Metro. M. Taufiq Yuda Saputra Mahasiswa Pasca Sarjana Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS e-mail : opiys_94uh@yahoo.co.id A. Agung Gde Kartika Staf Pengajar Transportasi Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS ABSTRAK Terminal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan semua pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA 41 BAB V HASIL DAN ANALISA Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data langkah selanjutnya adalah menganalisa hasil yang diperoleh dari pengumpulan dan pegujian data, yang berupa nilai kepuasan pelanggan.

Lebih terperinci

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA TESIS PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA WAWAN RIYANTA No. Mhs. 125101818 / PS/MTS PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini membahas tentang kepuasan konsumen terhadap atribut jasa outbound pada PT Mandiri Kreasi Bersaudara (UPGRADE.inc). Jasa outbound belakangan

Lebih terperinci

METODE KAJIAN PELAYANAN KEPUASAN PELANGGAN

METODE KAJIAN PELAYANAN KEPUASAN PELANGGAN III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian Penelitian ini menggunakan logika dengan melakukan generalisasi serta menggabungkan olahan statistik dengan olahan verbal, selanjutnya membagi variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 32 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian terkait dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, dalam table di bawah ini terlihat desain penelitian yang akan dilakukan untuk masing-masing

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Mengenai Kondisi Internal dan Eksternal KUD Puspa Mekar

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Mengenai Kondisi Internal dan Eksternal KUD Puspa Mekar LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Mengenai Kondisi Internal dan Eksternal KUD Puspa Mekar DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Koperasi Unit Desa (KUD)

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 28 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Setelah melakukan studi literatur, langkah selanjutnya adalah pengambilan data dengan menggunakan kuisioner yang diisi oleh pengunjung Cito

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. a) Hasil Kuesioner b) Hasil Wawancara c) Observasi (Pengamatan)

METODE PENELITIAN. a) Hasil Kuesioner b) Hasil Wawancara c) Observasi (Pengamatan) IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) Rukun Tani yang berlokasi di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan lebih dari separuh penduduk tersebut menggantungkan hidupnya pada sektor

Lebih terperinci

LAMPIRAN OLAH DATA SPSS UJI RELIABILITAS & VALIDITAS

LAMPIRAN OLAH DATA SPSS UJI RELIABILITAS & VALIDITAS LAMPIRAN OLAH DATA SPSS UJI RELIABILITAS & VALIDITAS LAMPIRAN IDENTITAS RESPONDEN LAMPIRAN OLAH DATA SPSS UJI VALIDITAS LAMPIRAN KUESIONER LAMPIRAN TABULASI DATA LAIN - LAIN KUESIONER PENELITIAN Sehubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan di wifi corner area PT. Telkom Kotabaru milik PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Witel Yogyakarta, dengan objek yang diteliti

Lebih terperinci

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN 5.1 Karakteristik Responden Karyawan Harian Jurnal Bogor yang menjadi responden pada penelitian ini berjumlah 35 orang. Dari 35 orang tersebut,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM KUD PUSPA MEKAR

V. GAMBARAN UMUM KUD PUSPA MEKAR V. GAMBARAN UMUM KUD PUSPA MEKAR 5.1. Sejarah dan Perkembangan KUD Puspa Mekar Strategi pembangunan ekonomi nasional difokuskan pada pembangunan kerakyatan, dimana pengusaha kecil dan menengah maupun koperasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada jaman sekarang ini perkembangan dunia medis dan kedokteran di Indonesia sudah semakin berkembang, baik dari ilmu maupun teknologi /peralatan medis dipergunakan. Rumah sakit di tuntut untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD Oleh: Hot Pangihutan Sianturi NRP: 9108.201.416

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan dan loyalitas anggota dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan dan loyalitas anggota dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pada abad sekarang, persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin ketat. Untuk menghadapi persaingan yang ketat setiap organisasi atau penyedia jasa perlu memperhatikan

Lebih terperinci

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Teoritis 3.1.1 Manajemen Usaha Ternak Saragih (1998) menyatakan susu merupakan produk asal ternak yang memiliki kandungan gizi yang tinggi. Kandungan yang ada didalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis keputusan dan kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi jeruk medan dilakukan di Pasar Baru Bogor. Penentuan lokasi ini dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DEBITUR TERHADAP PELAYANAN KREDIT SISTEM REFERRAL BANK CIMB NIAGA CABANG CIBINONG KABUPATEN BOGOR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DEBITUR TERHADAP PELAYANAN KREDIT SISTEM REFERRAL BANK CIMB NIAGA CABANG CIBINONG KABUPATEN BOGOR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DEBITUR TERHADAP PELAYANAN KREDIT SISTEM REFERRAL BANK CIMB NIAGA CABANG CIBINONG KABUPATEN BOGOR Oleh : DIKUD JATUALRIYANTI A14105531 PROGRAM STUDI EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. serta pekerjaan. Berikut merupakan uraian dari beberapa karakteristik tersebut Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

BAB V ANALISA HASIL. serta pekerjaan. Berikut merupakan uraian dari beberapa karakteristik tersebut Karakteristik Responden Berdasarkan Usia BAB V ANALISA HASIL 5.1. Analisa Karakteristik Responden Dari semua responden di dalam penelitian ini, karakteristik dari responden dapat kelompokkan ke dalam beberapa karakteristik yaitu umur, jenis kelamin,

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Bank BRI (Persero) Kantor Cabang Kota Bumi

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Bank BRI (Persero) Kantor Cabang Kota Bumi IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Bank BRI (Persero) Kantor Cabang Kota Bumi 1. Sejarah Singkat PT. Bank BRI (Persero) Bank Rakyat Indonesia adalah bank pemerintah yang didirikan berdasarkan

Lebih terperinci

Penilaian Kualitas Pelayanan Kesehatan Pasien Berdasarkan KEPMENPAN No.25 Tahun 2004 (Studi Kasus Instalasi Gawat Darurat RSUD Kota Cilegon)

Penilaian Kualitas Pelayanan Kesehatan Pasien Berdasarkan KEPMENPAN No.25 Tahun 2004 (Studi Kasus Instalasi Gawat Darurat RSUD Kota Cilegon) Penilaian Kualitas Pelayanan Kesehatan Pasien Berdasarkan KEPMENPAN No.25 Tahun 2004 (Studi Kasus Instalasi Gawat Darurat RSUD Kota Cilegon) Alex Harchy Saputra¹, Hadi Setiawan², Shanti Kirana Anggraeni³

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

SURVEI PELAYANAN PUBLIK RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

SURVEI PELAYANAN PUBLIK RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1 SURVEI PELAYANAN PUBLIK RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keberhasilan RSUP Dr. Sardjito dalam menjalankan peranannya sebagai Rumah Sakit Tipe A Pendidikan sangat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Statistics. Kinerja Berwujud. N Valid Missing 0 0. Mean Std. Deviation

BAB IV HASIL PENELITIAN. Statistics. Kinerja Berwujud. N Valid Missing 0 0. Mean Std. Deviation BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan Siswa Atas Kualitas Pelayanan di SMA Batik 1 Surakarta Tahun 2013 ini menggunakan data yang dikelompokkan menjadi

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SAPI PERAH KUD GIRI TANI

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SAPI PERAH KUD GIRI TANI BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SAPI PERAH KUD GIRI TANI 5.1. Segmenting, Targeting, dan Positioning Susu sapi Perah KUD Giri Tani Penetapan segmenting, targeting, dan positioning yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PT. BPD ACEH CABANG SUMATERA UTARA TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

ANALISIS PERSEPSI NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PT. BPD ACEH CABANG SUMATERA UTARA TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari ANALISIS PERSEPSI NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PT. BPD ACEH CABANG SUMATERA UTARA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh : Cut

Lebih terperinci

3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI

3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI 3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu di Kota Serang menyediakan fasilitas kebutuhan operasional penangkapan ikan berupa pelayanan kebutuhan BBM, air bersih, es, dermaga,

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan pada pertengahan bulan November 2016 hingga awal bulan Desember 2016. 1.2 Materi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 34 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus IPB Dramaga. Waktu penelitian pada bulan September-Oktober 2009. Penentuan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Jenis data ini didapat langsung dari sumber utamanya. Dalam penelitian ini, penulis

Lebih terperinci

KUESIONER. Hormat saya, Riko Arisanto

KUESIONER. Hormat saya, Riko Arisanto KUESIONER Responden yang terhormat, Saya adalah mahasiswa Fakultas Bisnis Manajemen di Universitas Widyatama, dalam rangka menyelesaikan tugas akhir program sarjana, penulis berusaha melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian. Sesuai

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2 Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2014, pp. 1~6 PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2 1) AMIK BSI Pontianak

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Wilayah Kerja KSU Tandangsari. Tanjungsari No. 50, Desa Jatisari, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Wilayah Kerja KSU Tandangsari. Tanjungsari No. 50, Desa Jatisari, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Wilayah Kerja KSU Tandangsari Koperasi Serba Usaha (KSU) Tandangsari berlokasi di Komplek Pasar Tanjungsari No. 50, Desa Jatisari, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-undang Dasar 1945 Pasal 33 Ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dalam penjelasannya

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2015

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2015 LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER LAMPUNG 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah kegiatan

Lebih terperinci