BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Dengan adanya persaingan tersebut,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Dengan adanya persaingan tersebut,"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini persaingan perdagangan di Indonesia semakin pesat. Baik perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Dengan adanya persaingan tersebut, maka perusahaan akan mengevaluasi dan memperbaiki sebagian besar strateginya, yaitu dimana semua potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam hal ini adalah sumber daya manusia harus dioptimalkan untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Dalam peningkatan sumber daya manusia perusahaan melakukan beberapa hal, melalui penciptaan keunggulan bersaing yang tinggi sehingga dapat mempertahankan kondisi perusahaan serta mampu bersaing dengan perusahaan lain. Peningkatan persaingan ekonomi yang semakin global menuntut perusahaan untuk membuat perubahan besar, diperlukan restrukturisasi terhadap strategi perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Persaingan yang ketat dan kemajuan adalah salah satu perbaikan di bidang teknologi terhadap pengukuran kinerja. Restrukturisasi yang berhasil tidak hanya membutuhkan inovasi dalam cara pandang organisasi dan pengukuran kinerja, tetapi dengan mengembangkan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi pengukuran kinerja tersebut, akan menjadi tantangan terbesar yang akan dihadapi perusahaan.

2 2 Banyak perusahaan yang mempunyai suatu sistem penilaian seperti penilaian prestasi tetapi kurang memberikan keberhasilan kepada perusahaan. Sistem yang dicari perusahaan adalah suatu sistem penilaian prestasi yang memonitor faktor kunci keberhasilan dari perusahaan. Dengan mempunyai sistem tersebut diharapkan perusahaan bertahan dan bersaing dari sisi financial maupun sistem non-financial. Karena saat ini kedua perangkat tersebut jika digabungkan akan memberikan fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi secara cepat dan tujuan utama perusahaan yaitu mencapai tingkat laba yang maksimal akan mudah tercapai. Penilaian prestasi kerja digunakan sebagai pedoman keputusan manajer dan untuk mengevaluasi kinerja manajer serta unitnya. Perusahaan perlu untuk menentukan ukuran dan imbalan untuk pembuat keputusan. Ukuran tersebut kemudian digunakan sebagai pedoman dan pendorong untuk memudahkan koordinasi antara tujuan manajer dan unit bisnis dengan keseluruhan tujuan perusahaan. Dalam suatu perusahaan diperlukan tolok ukur kinerja keuangan internal yang lebih menuju kepada aspek pertanggungjawaban biaya daripada manajemen biaya menciptakan hambatan dalam proses pengambilan keputusan. Dengan adanya pemberdayaan para pelanggan eksternal dan internal diharapkan terjadi perubahan produk dan proses daur produk yang cenderung semakin pendek. Selain itu dapat menciptakan lingkungan kerja yang mengacu pada strategi dan

3 3 proses keseluruhan perusahaan untuk bertindak cepat terhadap perubahan dalam kompetisi perusahaan, pasar dan teknologi. Sistem tolok ukur kinerja yang akan dibahas adalah penilaian prestasi kerja pada perusahaan. Penilaian prestasi kerja dilakukan dengan membandingkan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, menganalisa penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan mencoba memperbaikinya, serta dapat juga menerapkan suatu sistem yang baru. Rencana ini harus sesuai dengan kemampuan perusahaan, kondisi ekonomi dan faktor lain yang mempengaruhi perekonomian. Dari hasil penilaian prestasi kerja, diharapkan manajemen dapat memperoleh input yang berguna untuk mengatasi konflik dan masalah dalam organisasi tersebut dan bagi pengambilan keputusan dikemudian hari serta dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Manajer mungkin diinstruksikan untuk memaksimalkan pendapatan operasional, return on investment (ROI), atau return on asset (ROA), atau residual income (RI). Untuk kepentingan membuat ukuran kinerja pada periode yang ada kelihatan baik, manajer mungkin terpengaruh untuk membuat keputusan yang tidak berdampak pada kepentingan jangka panjang perusahaan. Pengukuran kinerja tradisional tidak mencukupi untuk menilai bagaimana perusahaan yang telah direstrukturisasi berjalan. Kebanyakan sistem pengukuran kinerja tradisional, dalam akuntansi keuangan, didasarkan pada pengukuran aset secara fisik dan berwujud. Akan tetapi, dalam perkembangan ekonomi saat ini banyak aset tidak berwujud, seperti kepuasan konsumen, mempunyai dampak

4 4 yang berarti terhadap kesuksesan perusahaan. Perbedaan antara nilai buku perusahaan dengan nilai pasarnya, yang seringkali lebih besar sepuluh kali atau bahkan lebih besar, adalah bukti dari kekurangan mekanisme akuntansi yang ada. Menurut Kaplan dan Atkinson (1998:367), kemampuan perusahaan untuk memobilisasi dan memanfaatkan aset tidak berwujudnya lebih menentukan daripada investasi dan mengelolah aset fisik atau berwujud. Aset tidak berwujud memungkinkan perusahaan untuk membangun hubungan dengan konsumen yang mempertahankan kesetiaan dari konsumen yang sudah ada dan memungkinkan untuk melayani segmen pasar dan konsumen baru secara efektif dan efisien, memperkenalkan produk dan jasa inovatif yang diinginkan oleh segmen konsumen yang ditargetkan, menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tinggi dengan biaya yang rendah dan dengan waktu tunggu (lead time) yang pendek, memobilisasi keahlian dan motivasi karyawan untuk perbaikan berlanjut dalam kapabilitas proses, kualitas, dan waktu respon, mengembangkan teknologi informasi, data base, dan sistem. Secara tradisional, sistem pengukuran kinerja mempunyai bias keuangan dan berpusat pada masalah pengawasan. Akibatnya, mereka mengabaikan persoalan utama yaitu menghubungkan kinerja operasional dengan tujuan strategis dan hasil kinerja kepada keseluruhan tingkatan dari organisasi, demikian pendapat dari John Corrigan dalam tulisannya yang berjudul The Balanced Scorecard The New Approach to Performance Measurement, sebagaimana yang dikutip dari jurnal Australian Accountant (1995:47).

5 5 Robert Kaplan dalam tulisannya yang berjudul Devising Balanced Scorecard Matched to Business Strategy, sebagaimana yang dikutip dari jurnal Planning Review (1995:15), menyatakan bahwa ukuran keuangan tradisional, dan bahkan variasi model keuangan terbaru seperti economic value added (EVA), mencerminkan transaksi yang telah terjadi. Sistem pengukuran tradisional dapat menjadi pedang bermata dua bagi manajer operasi. Banyak transaksi yang dibuatnya seperti pengeluaran dalam riset dan pengembangan keahlian, dan membuka saluran distribusi yang baru, dapat memperbesar nilai pemegang saham dan menciptakan nilai jangka panjang. Robert Kaplan dan David Norton Berpendapat bahwa kompleksitas dalam mengelolah perusahaan mengharuskan manajer mampu melihat kinerja dalam beberapa bidang secara bersamaan. Untuk itulah mereka mengembangkan konsep yang disebut dengan The Balanced Scorecard yang mana mengukur kinerja perusahaan berdasarkan empat sudut pandang, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Balanced Scorecard memusatkan pada faktor yang mana menciptakan nilai ekonomis jangka panjang dan keuntungan strategis pada organisasi, yaitu memusatkan pada pelanggan, karyawan dan proses. Balanced Scorecard merupakan hal yang baru di Indonesia dan hampir tidak ada perusahaan yang menerapkannya. Dalam kondisi perekonomian saat ini, dimana krisis moneter telah mengakibatkan menurunnya kinerja perusahaan (dilihat dari sudut pandang keuangan) di Indonesia dan pengukuran kinerja yang

6 6 ada tidak memadai untuk mengukur kinerja perusahaan tersebut, Balanced Scorecard menjadi alternatif yang terbaik dalam mengukur kinerja perusahaan. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN PRESTASI KERJA PADA PT TELKOM YOGYAKARTA Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah yang terjadi dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana sistem penilaian prestasi kerja di PT Telkom Yogyakarta? 2. Apakah Balanced Scorecard dapat diterapkan sebagai penilaian prestasi kerja pada PT Telkom Yogyakarta? 1.3. Batasan Masalah Dalam menyusun skripsi ini, penulis membatasi pembahasannya hanya pada beberapa hal, yaitu: 1. Didalam melakukan pengukuran Balanced Scorecard ini, perlu diperhatikan adanya empat perspektif yang saling terkait. Pengukuran keempat perspektif tersebut adalah: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

7 7 2. Penelitian dilakukan pada karyawan yang bekerja pada PT Telkom Yogyakarta dan pelanggan PT Telkom Yogyakarta. 3. Balanced Scorecard yang digunakan berdasarkan Teori Balanced Scorecard Robert Kaplan dan David Norton. 4. Penelitian dilakukan pada bulan Februari Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui sistem penilaian pretasi kerja yang selama ini diterapkan oleh PT Telkom Yogyakarta. 2. Untuk mengetahui apakah Balanced Scorecard dapat diterapkan dalam sistem penilaian prestasi kerja karyawan pada PT Telkom Yogyakarta Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis Adalah untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Duta Wacana. 2. Bagi PT Telkom Yogyakarta Untuk memberikan masukan tentang sistem pengukuran kinerja Balanced Scorecard, yang menyediakan kerangka kerja yang lengkap yang dapat menerjemahkan visi dan strategi perusahaan kedalam suatu bentuk ukuran

8 8 kinerja yang saling berkaitan, sehingga dapat memperbaiki kinerja perusahaan baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. 3. Bagi Pihak Lain Bahan informasi dan sumbangan pemikiran yang dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan Kerangka Pemikiran Pengukuran kinerja dalam perusahaan sangatlah penting karena hasilnya digunakan sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Agar keputusan yang diambil tepat maka hasil pengukuran kinerja yang digunakan haruslah tepat juga. Untuk itu diperlukan suatu pengukuran kinerja yang efektif dan dapat memberikan hasil pengukuran yang tepat pula. Pengukuran kinerja tradisional yang digunakan selama ini selalu dikaitkan dengan kinerja keuangan perusahaan saja. Hal ini membuat para manajer terlalu fokus pada pengukuran kinerja keuangan saja dan berusaha untuk memperbaiki kinerja keuangan perusahaan dalam jangka pendek serta tidak memperhatikan indikator-indikator lainnya seperti kepuasan konsumen, yang berpengaruh pada kinerja perusahaan di masa depan. Pengukuran kinerja keuangan juga mencerminkan transaksi-transaksi yang telah terjadi dan hanya mengukur beban bukan nilai yang telah diciptakan.

9 9 Walaupun saat ini telah banyak perusahaan yang memperhatikan pengukuran kinerja non-keuangan, tetapi pengukuran kinerja tersebut hanya melaporkan pelaksanaan strategi di masa lalu dan memberikan sedikit pedoman tentang bagaimana menuju masa depan serta ukuran yang digunakan terlalu umum dan tidak dihubungkan dengan tujuan strategi yang khusus yang dapat memberikan keunggulan kompetitif. Pengukuran kinerja non-keuangan hanya digunakan pada tingkatan rendah pada organisasi sebagai pengawasan dan pengukuran kinerja keuangan digunakan pada tingkatan yang lebih tinggi sebagai kontrol manajemen. Dengan adanya kelemahan-kelemahan pada sistem pengukuran kinerja yang ada maka diperlukan suatu pengukuran kinerja baru yang dapat memperbaiki kelemahan pada pengukuran kinerja keuangan (tradisional) maupun non-keuangan. Balanced Scorecard tidak hanya fokus pada ukuran keuangan saja, tetapi juga memperhatikan sejumlah ukuran lainnya yang terintegrasi, seperti perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, sehingga tujuan jangka panjang dapat tercapai. Penilaian prestasi kerja PT Telkom Yogyakarta bertujuan untuk memberikan penilaian kepada karyawan atas tugas dan tanggung jawab yang dilaksanakannya. Hasil dari penilaian tersebut digunakan untuk membantu pengambilan keputusan oleh pihak manajemen PT Telkom Yogyakarta.

10 10 Penilaian prestasi kerja PT Telkom Yogyakarta pada perspektif keuangan merupakan indikator perusahaan dalam menetapkan strategi, implementasi, dan pelaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Untuk mengukur kinerja perusahaan harus ditentukan dengan kinerja keuangannya. Dengan strategi pertumbuhan dan pendapatan usaha, maka tolok ukur keuangan dijadikan tolok ukur kinerja bisnis yang utama. Untuk menilai tingkat keberhasilan dalam pencapaian sasaran strategis adalah dengan menggunakan ROI (Return On Investment ) dan ROE (Return On Equity). Penilaian Prestasi kerja pada perspektif pelanggan adalah bagaimana upaya untuk meningkatkan mutu layanan jasa yang diberikan oleh PT Telkom Yogyakarta pada setiap pelanggan, sehingga kepuasan pelanggan dapat ditingkatkan. Penilaian prestasi kerja pada perspektif proses bisnis internal memperlihatkan semua proses yang diperlukan untuk mengembangkan produk andalan dan mengembangkan teknologi imformasi dan kerja sama antar karyawan PT Telkom. Penilaian prestasi kerja pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah mengidentifikasi apa yang harus organisasi lakukan untuk mengembangkan kemampuan karyawan dan meningkatkan kualitas profesional kerja serta meningkatkan pengawasan dan budaya patuh pada aturan.

11 11 Gambar Bagan Kerangka Pemikiran PERFORMANCE Menentukan tingkat efektifitas perusahaan terhadap organisasi, bagian organisasi, dan karyawan dalam melakukan kegiatan operasionalnya Keuangan Balanced Scorecard Suatu sistem pengukuran yang memusatkan perhatian pada sisi keuangan tanpa melihat susut pandang lainnya Perspektif Keuangan Perspektif Pelanggan ROI ROE Meningkatkan kepuasan pelanggan Meningkatkan mutu pelayanan Perspektif Proses Bisnis Internal Mengembangkan produk andalan Mengembang kan teknologi informasi dan kerja sama Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Meningkat kan kualitas profesional Meningkat kan pengawasa n dan budaya patuh pada aturan

12 Hipotesis a. Penilaian prestasi kerja pada PT Telkom sudah sesuai dengan konsep Balanced Scorecard. b. Balanced Scorecard dapat diterapkan sebagai penilaian prestasi kerja pada PT Telkom Yogyakarta Metode Penelitian Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh dari perusahaan dimana penulis melakukan pengamatan. Adapun metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini, meliputi: a. Observasi, merupakan metode pengumpulan data, dimana data diperoleh langsung dari perusahaan, tempat penulis melakukan pengamatan. Adapun data yang diperoleh dalam observasi ini, yaitu data mengenai sumber daya manusia dan laporan keuangan. b. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan melakukan wawancara dengan responden.

13 13 c. Kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan menyebarkan pertanyaan kepada responden dengan harapan mereka akan memberikan tanggapan atas pertanyaan tersebut. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan studi kepustakaan dengan arti bahan-bahan yang dibutuhkan diperoleh dari buku-buku literatur, catatan kuliah, dan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti Metode Pengambilan Sampel Sampling adalah suatu cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil sampel dari suatu populasi yang karateristiknya hendak diselidiki dan dianggap mewakili seluruh populasi tersebut (Djarwanto dan Pangestu subagyo, 1993:111). Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive random sampling yaitu responden yang bekerja di PT Telkom Yogyakarta. Purposive random sampling adalah teknik sampling yang memberi peluang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dengan menggunakan metode ini, maka pengambilan sampel dilakukan kepada karyawan yang bekerja di PT Telkom Yogyakarta. Responden yang terkumpul sebanyak 50 responden. Selain itu sampel penelitian pelanggan diambil dari populasi pelanggan PT Telkom Yogyakarta yang menggunakan layanan dan jasa Telkom. Untuk

14 14 menguji hipotesis dalam penelitian ini diperlukan sampel efektif paling sedikit 50 responden Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan variabel sebagai berikut: a. Pengantar kuesioner, sebagai penjelasan dan permohonan kerjasama dari penulis kepada para responden (karyawan) yang mengisi kuesioner. b. Profil responden yang terdiri dari: 1) Jenis Kelamin: - Pria - Wanita 2) Usia: - Dibawah 25 tahun tahun tahun tahun - Diatas 40 tahun 3) Lama Bekerja di perusahaan: - Kurang dari 1 tahun tahun tahun - Diatas 6 tahun 4) Pendidikan: - SMA / Sederajat - Akademi / Sederajat

15 15 - Strata 1 / S1 - Diatas S1 c. Perihal yang diteliti: 1) Sistem penilaian prestasi kerja yang selama ini di terapkan oleh PT.Telkom Yogyakarta. 2) Penerapan Balanced Scorecard pada sistem prestasi kerja yang baru. Pada perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan Analisis Data Analisis data yang diperoleh selama penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Data perlu dianalisis agar benar-benar didapat data yang akurat, informatif, dan relevan untuk mendukung hipotesis. Dalam penelitian ini, penulis berusaha untuk mengumpulkan, menyiapkan, dan menganalisis data agar dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek yang diteliti sehingga didapat hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian. Untuk melakukan penelitian ini, penulis menganalisa data dengan menggunakan: 1. Metode Kuantitatif a. Uji Validitas

16 16 Dalam penelitian ini, pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner akan diuji validitasnya. Validitas adalah dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur apa yang ingin diukur. Untuk itu penulis mengambil 30 sampel guna mewakili seluruh sampel yang ada. Jika rxy lebih besar dari r tabel pada tingkat signifikan 5% maka data dinyatakan valid. Untuk menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dan skor total maka penulis menggunakan rumus Korelasi Product Moment r = Dimana: x = skor n( xy) ( x y) [ n x ( x )][ n y ( y )] y = skor total n = jumlah responden b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulang kali. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga jika diisi berulang oleh responden maka juga akan relatif konsisten. Item-item yang akan diukur adalah item-item yang valid. Pengukuran reliabilitas

17 17 menggunakan teknik belah dua, yaitu dengan mengkorelasikan item yang bernomor ganjil dengan yang bernomor genap dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment. rxy = xy ( x)( y) 2 2 ( x) n y 2 2 [ n x ][ ( y) ] n Keterangan: rxy = koefisien korelasi antara item bernomor ganjil dengan item bernomor genap n = x = y = jumlah item bernomor ganjil nilai item yang bernomor ganjil nilai item yang bernomor genap. Setelah itu dimasukkan rumus korelasi Spearman Brown sebagai berikut: 2r r xy = 1 + r Keterangan: rxy = r = koefisien rentabilitas koefisien korelasi antara item bernomor genap dengan item bernomor ganjil

18 18 Dengan tarif signifikan = 5% (0,05) jika rxy lebih besar dari r- tabel. Maka kuesioner sebagai alat ukur sudah dapat memenuhi syarat reliabilitas. 2. Analisis Prosentase Analisa prosentase ini dimaksudkan untuk mengukur jumlah prosentase responden. Rumus: fr = frekuensiresponden *100% totalresponden Untuk analisis persentase digunakan program SPSS. 4. Metode deskriptif kualitatif Analisa ini berhubungan dengan kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis data yang tidak dapat diukur atau tidak bisa dihitung dengan menggunakan angka-angka dan memerlukan penjabaran secara uraian. Adapun metode pendekatan Balanced Scorecard yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis sistem penilaian prestasi kerja pada PT Telkom Yogyakarta. a. Menentukan visi dan misi yang digunakan oleh perusahaan. b. Menganalisis sistem penilaian yang digunakan oleh PT Telkom.

19 19 2. Menganalisis Penerapan Balanced Scorecard sebagai penilaian prestasi kerja. a. Perspektif Keuangan Perspektif yang mengukur pada sisi keuangan, yaitu profitability dan Return On Investment (ROI), dimana rasio yang mengukur mengenai kemampuan perusahaan dengan seluruh dana yang diinvestasikan dalam aktiva perusahaan guna memperoleh keuntungan dan profitability. Selain itu perspektif keuangan dapat diukur dengan menggunakan ROE (Return On Equity) yaitu persentase laba kotor dibandingkan dengan total ekuitas. Adapun Return On Investment dan Return On Equity ini dinyatakan dengan rumus sebagai berikuit: ROI = ROE = NetIncomeBeforeTax Investment NetIncomeBeforeTax Equity b. Perspektif Pelanggan Dalam perspektif pelanggan, pengukurannya dilakukan dengan cara pembagian kuesioner kepada pelanggan PT Telkom. c. Perspektif Proses Bisnis Internal Pengukuran proses bisnis internal perusahaan dilakukan dengan menggunakan analisis Value chain yaitu manajemen mengidentifikasi proses internal bisnis yang kritis yang harus diunggulkan perusahaan. Scorecard dalam perspektif ini memungkinkan manajer untuk mengetahui

20 20 seberapa baik bisnis mereka berjalan dan apakah produk dan atau jasa mereka sesuai dengan spesifikasi pelanggan. d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Untuk mengetahui meningkatnya kapabilitas karyawan dan meningkatnya komitmen karyawan, pengukuran dilakakuan dengan cara membagi kuesioner kepada karyawan yang bekerja di PT Telkom Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi perubahan perkembangan bisnis yang semakin kompetitif, suatu organisasi dituntut untuk melakukan suatu adaptasi yang cepat terhadap faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang

Lebih terperinci

Farah Esa B

Farah Esa B ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM PENILAIAN KINERJA (Studi Kasus pada RSUD dr. Soediran Mangun Soemarso Kab. Wonogiri) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan kehidupan lingkungan bisnis. Pada era informasi, lingkungan internal dan eksternal perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor ekonomi yaitu bidang industri merupakan salah satu sektor pembangunan yang paling utama di Indonesia. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di saat ini, sehingga pelaku bisnis harus menyusun dan merancang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di saat ini, sehingga pelaku bisnis harus menyusun dan merancang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi mendorong kompetisi yang ketat dalam persaingan yang semakin berkembang di saat ini, sehingga pelaku bisnis harus menyusun dan merancang berbagai strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan-perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks karena meningkatnya proses globalisasi yang melanda semua Negara, termasuk Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan perekonomian berkembangan sedemikian rupa sehingga melewati batas-batas wilayah dan antar

Lebih terperinci

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA SCANDINAVIAN COFFEE SHOP)

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA SCANDINAVIAN COFFEE SHOP) BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA SCANDINAVIAN COFFEE SHOP) SAGITA DWI SUGESTI 26212780 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA BAB 1: Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di bidang jasa boga, maka setiap perusahaan perlu menciptakan konsep

BAB I PENDAHULUAN. di bidang jasa boga, maka setiap perusahaan perlu menciptakan konsep 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini dan seiring dengan semakin banyaknya perusahaan pesaing yang bermunculan khususnya di bidang jasa boga, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin mewarnai kehidupan lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Padahal dalam menghadapi lingkungan bisnis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Semua itu tidak lepas dari kemampuan perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Semua itu tidak lepas dari kemampuan perusahaan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui tujuan perusahaan pada umumnya adalah mendapatkan laba. Semua itu tidak lepas dari kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah semakin kompetitif. Tuntutan menjadi kompetitif ini telah mendorong terjadinya perubahan demi perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini jumlah penduduk di Indonesia telah mencapai 200 juta orang lebih,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini jumlah penduduk di Indonesia telah mencapai 200 juta orang lebih, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini jumlah penduduk di Indonesia telah mencapai 00 juta orang lebih, sehingga persaingan mereka di dunia kerja semakin ketat. Oleh karena itu, untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Gambar 3.1 berikut adalah kerangka pemikiran penelitian pada PT. XYZ: Analisa Bisnis Pada PT. XYZ Perumusan Masalah Pengumpulan data dengan: - Kuesioner

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan iklim kompetisi antar perusahaan semakin tajam dan ketat, juga ditambah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad informasi saat ini, kita dihadapkan pada semakin ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad informasi saat ini, kita dihadapkan pada semakin ketatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki abad informasi saat ini, kita dihadapkan pada semakin ketatnya persaingan diantara perusahaan-perusahaan dan kompetensi sumber daya manusia. Perusahaan menerapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam beberapa dasarwasa ini telah terjadi perubahan yang cepat dan terus menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari era

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak membuat pertumbuhan industri asuransi di Indonesia menjadi terpuruk, namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien sehingga visi perusahaan dapat tercapai. Sebagai konsekuensi

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien sehingga visi perusahaan dapat tercapai. Sebagai konsekuensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya kinerja perusahaan merupakan hal yang penting dalam meningkatkan persaingan. Ditambah lagi dengan adanya era pasar bebas, menuntut setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang ada berubah dari persaingan teknologi atau industrial

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang ada berubah dari persaingan teknologi atau industrial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan teknologi yang ada.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun industri lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena adanya perkembangan pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun industri lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena adanya perkembangan pesat B a b I P e n d a h u l u a n 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Pertumbuhan perekonomian Indonesia saat ini sudah semakin berkembang khususnya pada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mampu menghasilkan produk yang bermutu, dan cost effective (Srimindarti, memberikan kepuasan terus menerus kepada pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mampu menghasilkan produk yang bermutu, dan cost effective (Srimindarti, memberikan kepuasan terus menerus kepada pelanggan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas

BAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa kini dan di masa depan, organisasi pasti mengalami lingkungan bisnis yang sangat komplek. Organisasi dituntut untuk saling berkompetisi, tidak hanya mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan teknologi yang ada. Adanya

Lebih terperinci

Analisis Balanced Scorecard sebagai Alat Ukur Kinerja Perusahaan pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Bogor. Aulia Miftah Rahmat 4EB

Analisis Balanced Scorecard sebagai Alat Ukur Kinerja Perusahaan pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Bogor. Aulia Miftah Rahmat 4EB Analisis Balanced Scorecard sebagai Alat Ukur Kinerja Perusahaan pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Bogor Aulia Miftah Rahmat 4EB07 212122253 LATAR BELAKANG Perkembangan bisnis saat ini sangat kompetitif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berbagai kemajuan pesat di bidang industri mau tak mau

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berbagai kemajuan pesat di bidang industri mau tak mau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, berbagai kemajuan pesat di bidang industri mau tak mau mengisyaratkan perusahaan untuk berkembang sejalan dengan kemajuan tersebut, yang berarti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti yang melakukan penelitian sebelumnya harus menentukan metode penelitian yang akan digunakan pada penelitiannya, karena hal tersebut akan membantu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung dengan alasan bahwa penerapan balanced scorecard dalam

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara NERACA KONSOLIDASI PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA KETERANGAN 2006 2007 2008 AKTIVA AKTIVA TETAP (NETTO) 2,482,713,066,583 2,518,816,537,493 2,492,265,069,386 Aktiva Tetap (Bruto) 3,348,544,604,735

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis perbankan syariah kini dirasakan semakin kompetitif, untuk itu perusahaan perbankan syariah diharuskan untuk semakin efektif dan efisien dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return) BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada umumnya investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan sejumlah dana selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan atau peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan kemajuan dunia informasi, teknologi, dan industri telah mendorong setiap organisasi perusahaan untuk memasuki babak baru. Persaingan yang kompleks.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat.

BAB l PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat. BAB l PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kebutuhan akan dunia pendidikan semakin besar, sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat. Dalam perekrutan tenaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh semua perusahaan di era globalisasi saat ini. Kunci untuk memenangkan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya dunia usaha dan perdagangan bebas akan membuka berbagai kesempatan baru dan juga dorongan dunia usaha ke arah yang semakin keras dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pengukuran Kinerja Terdapat suatu ungkapan dalam manajemen modern, yaitu : Mengukur adalah untuk mengerti (memahami), Memahami adalah untuk memperoleh pengetahuan, Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk menempuh langkah-langkah strategik dalam bersaing pada kondisi

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk menempuh langkah-langkah strategik dalam bersaing pada kondisi 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dalam era persaingan bisnis yang pesat seperti sekarang ini, perusahaan dituntut untuk menempuh langkah-langkah strategik dalam bersaing pada kondisi apapun. Selain

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti 17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti perkembangan dunia usaha saat ini agar tetap hidup dan berkembang. Semakin tingginya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang kian pesat saat ini menyebabkan persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan harus berjuang untuk tetap bertahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Penelitian ini merupakan studi kasus pada rumah sakit islam PKU

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Penelitian ini merupakan studi kasus pada rumah sakit islam PKU 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini merupakan studi kasus pada rumah sakit islam PKU Muhammadiyah Pekajangan. Penelitian studi kasus adalah suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era persaingan, semua pelaku bisnis yang ingin tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor yang penting yang harus diperhartikan oleh perusahaan. Oleh

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Solo Kartasura) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Dalam era globalisasi peluang pasar produk dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi, dunia ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi, dunia ilmu pengetahuan dan teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan era globalisasi, dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang semakin pesat. Globalisasi mempunyai dampak yang luas tidak hanya pada sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya persaingan bisnis terutama dengan pekembangan teknologi yang terus update, permintaan konsumen yang semakin beragam mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Idealnya, setiap manajemen perusahaan memerlukan suatu alat ukur untuk mengetahui seberapa baik performa perusahaan. Objek yang selalu diukur adalah bagian keuangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang dan jasa yang diproduksi dapat sampai ditangan konsumen. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. barang dan jasa yang diproduksi dapat sampai ditangan konsumen. Dalam 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan agar barang dan jasa yang diproduksi dapat sampai ditangan konsumen. Dalam keadaan seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamika industri perbankan yang semakin ketat dan harapan stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. dinamika industri perbankan yang semakin ketat dan harapan stakeholder BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar luar biasa dalam persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, menuntut setiap perusahaan untuk selalu inovatif dalam mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut: Konsep Balanced Scorecard selanjutnya akan disingkat BSC. BSC adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) and David Norton pada awal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi pasti mempunyai tujuan yang ingin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi pasti mempunyai tujuan yang ingin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai suatu organisasi pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Apalagi didalam era revolusi informasi yang sedang berlangsung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, antar lembaga atau organisasi saling berkompetisi

Lebih terperinci

Pengukuran Kinerja Bulog Sub Divre Dumai dengan Konsep Balanced Scorecard

Pengukuran Kinerja Bulog Sub Divre Dumai dengan Konsep Balanced Scorecard Petunjuk Sitasi: Melliana, & Fitra. (2017). Pengukuran Kinerja Bulog Sub Divre Dumai dengan Konsep Balanced Scorecard. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F275-281). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan Strategik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PT. Asuransi Allianz Life

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PT. Asuransi Allianz Life BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PT. Asuransi Allianz Life Indonesia yang berkedudukan di Allianz Tower Jl. HR Rasuna Said Kawasan Kuningan Persada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pemasaran tidak diragukan lagi telah menduduki posisi yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pemasaran tidak diragukan lagi telah menduduki posisi yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, pemasaran tidak diragukan lagi telah menduduki posisi yang paling menonjol dalam dunia bisnis. Pemasaran pada masa ini ditandai dengan perubahan

Lebih terperinci

Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X

Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X Andris Setiawan andrissetiawan507@gmail.com Abstract Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif pada Bank X dengan judul Analisis Balanced Scorecard pada Bank

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan perubahan-perubahan yang serba cepat dibidang komunikasi, informasi, dan teknologi menyebabkan

Lebih terperinci

Anies Fariztian

Anies Fariztian Skripsi ANALISIS KINERJA PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Pendekatan Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jln. Jenderal Sudirman No. 337 Pekanbaru 20116, Telp (0761)

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jln. Jenderal Sudirman No. 337 Pekanbaru 20116, Telp (0761) BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT Bank Riau Kepri Pekanbaru, yang berlokasi di Jln. Jenderal Sudirman No. 337 Pekanbaru 20116, Telp (0761) 370550,

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Indah Pratiwi, Herrizqi Shinta, Dessy Riyasari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dewasa ini, banyak perusahaan yang hanya melakukan pengukuran kinerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dewasa ini, banyak perusahaan yang hanya melakukan pengukuran kinerja BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penerapan Kriteria Optimalisasi Dewasa ini, banyak perusahaan yang hanya melakukan pengukuran kinerja hanya dari perspektif keuangan saja. Hal tersebut tidak tepat diterapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang menggambarkan keadaan sebenarnya dari obyek penelitian. Kegiatan ini dilakukan dengan mengawasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan penanganan transaksi antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi setiap saat, baik pada diri pelanggan seperti selera maupun

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi setiap saat, baik pada diri pelanggan seperti selera maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasar pada umumnya menginginkan bahwa pelanggan yang diciptakannya dapat dipertahankan selamanya. Ini bukan tugas yang mudah mengingat perubahanperubahan dapat terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Penilaian kinerja merupakan proses pengukuran organisasi dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Penilaian kinerja merupakan proses pengukuran organisasi dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penilaian kinerja merupakan proses pengukuran organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penilaian kinerja dapat juga diartikan sebagai penentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, perekonomian semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, perekonomian semakin maju dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, perekonomian semakin maju dan berkembang, banyak produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya pasar hasil produksi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini laju pertumbuhan ekonomi dunia dipengaruhi oleh dua elemen penting yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi yang menyebabkan persaingan diantara perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cermat dan bijaksana dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi

BAB I PENDAHULUAN. cermat dan bijaksana dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan iklim usaha, informasi dan teknologi yang semakin maju berdampak pada persaingan bisnis yang semakin ketat, sehingga para pelaku bisnis harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan global saat ini merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindarkan dalam bisnis, ditandai dengan perubahan perubahan yang serba cepat di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan jaman pada saat ini sebuah organisasi sektor publik dituntut untuk dapat bersaing dalam memberikan kepuasan dan peningkatan mutu layanannya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pengukuran dari aspek keuangan, kurang memperhatikan. pengukuran tersebut dengan strategi badan usaha.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pengukuran dari aspek keuangan, kurang memperhatikan. pengukuran tersebut dengan strategi badan usaha. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada umumnya pengukuran kinerja yang dilakukan oleh suatu badan usaha hanya berorientasi pada jangka pendek dan mengandung tingkat subyektivitas yang tinggi. Di samping

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar, karena mobil Mitsubishi Kuda saat ini merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar, karena mobil Mitsubishi Kuda saat ini merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia peluang industri mobil untuk dapat berkembang cukup besar, karena mobil Mitsubishi Kuda saat ini merupakan salah satu sarana transportasi bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri telekomunikasi merupakan salah satu jenis industri yang. berkomunikasi tanpa harus melakukan tatap muka.

BAB I PENDAHULUAN. Industri telekomunikasi merupakan salah satu jenis industri yang. berkomunikasi tanpa harus melakukan tatap muka. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi merupakan salah satu jenis industri yang mempunyai pengaruh besar terhadap kelancaran kegiatan ekonomi terutama di Indonesia. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada awalnya tempat transaksi jual beli antara konsumen dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada awalnya tempat transaksi jual beli antara konsumen dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada awalnya tempat transaksi jual beli antara konsumen dengan pedagang lebih terfokus pada pasar tradisional. Dalam pasar tradisional tersebut, metode belanja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan pada sisi keuangan (financial perspective). Akan tetapi, menilai kinerja perusahaan semata-mata

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI BALANCE SCORECARD PADA PERUSAHAAN JASA PERHOTELAN : STUDI KASUS PADA PT. HOTEL X DI SEMARANG

IMPLEMENTASI BALANCE SCORECARD PADA PERUSAHAAN JASA PERHOTELAN : STUDI KASUS PADA PT. HOTEL X DI SEMARANG Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 2 Juli 2014, Hal. 161-167 JURNAL AKUNTANSI INDONESIA IMPLEMENTASI BALANCE SCORECARD PADA PERUSAHAAN JASA PERHOTELAN : STUDI KASUS PADA PT. HOTEL X DI SEMARANG Abstract

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan daerah atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah suatu kesatuan produksi yang bersifat memberi jasa, menyelenggarakan kemanfaatan umum,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas jasa. Selain itu perkembangan di bidang dunia informasi saat ini begitu

BAB I PENDAHULUAN. kualitas jasa. Selain itu perkembangan di bidang dunia informasi saat ini begitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang didalamnya dituntut adanya pertukaran informasi yang semakin cepat antar daerah dan negara, membuat peranan telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian, Manfaat dan Tujuan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian, Manfaat dan Tujuan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi 5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Manfaat dan Tujuan Balanced Scorecard Pengertian Balanced Scorecard Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Robert

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PABRIK GULA GENDING PROBOLINGGO Oleh Munifah Teknik Industri UNS ABSTRAKSI Pabrik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus, adalah jenis penelitian yang merinci

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan perekonomian dan dunia usaha akhir ini yang disertai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan perekonomian dan dunia usaha akhir ini yang disertai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian dan dunia usaha akhir ini yang disertai dengan tajamnya persaingan di dalam menghasilkan produksi, badan usaha pasti menginginkan hasil produksinya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... ii Halaman Pengesahan... iii Halaman Berita Acara Ujian... iv Kata Pengantar... v Halaman Motto... ix Halaman Persembahan...

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat dan kompetitif. Kondisi ini menuntut sebuah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat dan kompetitif. Kondisi ini menuntut sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini dunia usaha dihadapkan pada kondisi persaingan yang menjadi semakin ketat dan kompetitif. Kondisi ini menuntut sebuah perusahaan harus mampu beradaptasi dan

Lebih terperinci

Skripsi SEBAGAI TOLOK UKUR PENILAIAN KINERJA PADA BANK. (Studi kasus pada BPR BKK Karangawen Kabupaten Demak)

Skripsi SEBAGAI TOLOK UKUR PENILAIAN KINERJA PADA BANK. (Studi kasus pada BPR BKK Karangawen Kabupaten Demak) Skripsi PENERAPAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR PENILAIAN KINERJA PADA BANK (Studi kasus pada BPR BKK Karangawen Kabupaten Demak) Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

ditetapkan sebelumnya agar mencapai tindakan dan hasil yang diinginkan. Penilaian

ditetapkan sebelumnya agar mencapai tindakan dan hasil yang diinginkan. Penilaian BAB I PENDAHULUAN A, Latar Belakang Penelitian Di zaman perekonomian modern sekarang ini, perusahaan menghadapi Iingkungan bisnis kompleks dan turbulen yang terjadi dengan semakin meningkatnya proses globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa depan merupakan suatu hal yang tidak pasti, begitu juga dengan

BAB I PENDAHULUAN. Masa depan merupakan suatu hal yang tidak pasti, begitu juga dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa depan merupakan suatu hal yang tidak pasti, begitu juga dengan keadaan perekonomian semua negara. Hal tersebut juga berlaku di Indonesia, dibanding dahulu kala,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan baik dalam dunia persaingan, baik dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan baik dalam dunia persaingan, baik dalam negeri maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekarang ini banyak perusahaan bersaing untuk mengatasi pasar agar memperoleh keuntungan semaksimal mungkin, serta mengadakan berbagai efisiensi-efisiensi

Lebih terperinci