Semarang, 12 Pebruari 2016 Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Drs. NUR HADI AMIYANTO, M.Ed Pembina Utama Muda NIP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Semarang, 12 Pebruari 2016 Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Drs. NUR HADI AMIYANTO, M.Ed Pembina Utama Muda NIP"

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj-IP) Tahun LKj-IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah ini disusun sebagai bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah atas target kinerja dan penggunaan anggaran Tahun Penyusunan LKj-IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015, merupakan tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian kinerja yang disajikan dalam LKj-IP ini berupa indikator kinerja sasaran strategis yang tertuang dalam Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah tanggal 14 Mei 2014 Nomor /14486 tentang Penetapan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun Ketercapaian target yang telah ditetapkan dalam sasaran strategis akan dibandingkan dengan target kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 beserta analisisnya. Permasalahan dan kendala yang dihadapi akan menjadi rencana tindak lanjut untuk perbaikan kinerja ke depan. Melalui LKj-IP ini, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah berharap dapat memberikan gambaran objektif tentang kinerja pembangunan bidang pendidikan pada Tahun Selain itu, LKj-IP ini diharapkan juga dapat menjadi acuan yang berkesinambungan dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan pendidikan di Jawa Tengah pada tahun-tahun mendatang. i

3 Di pihak lain, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah menyadari bahwa tantangan pembangunan pendidikan masih cukup banyak, dan memerlukan kerja yang lebih keras pada tahun tahun mendatang. Dengan dukungan dari semua pihak diharapkan tantangan dan masalah yang masih harus ditangani sebagaimana ditargetkan, pada saatnya akan dapat terselesaikan dengan baik. Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam proses penyusunan buku ini, baik dalam bentuk kontribusi data, kontribusi penulisan laporan, maupun bentuk kontribusi lainnya, kami ucapkan terima kasih. Semarang, 12 Pebruari 2016 Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Drs. NUR HADI AMIYANTO, M.Ed Pembina Utama Muda NIP ii

4 IKHTISAR EKSEKUTIF Pelaporan kinerja instansi pemerintah melalui penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj-IP) ini menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik. Proses penilaian yang terukur ini menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi instansi pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga kinerjanya bisa terus ditingkatkan. LKj-IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 ini merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomer 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Penyusunan LKj-IP dilakukan dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah sebagai entitas SKPD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Analisa dan bukti-bukti pendukung pencapaian kinerja menjadi bagian dalam penyusunan LKj-IP ini, untuk menjawab pertanyaan sejauh mana sasaran pembangunan yang ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian indikator kinerja utama (IKU) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah yang telah dicanangkan pada tahun 2015 telah berhasil dicapai. iii

5 Dari 56 (lima puluh enam) IKU Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015, menunjukan bahwa capaian pada 52 (lima puluh dua) indikator menunjukkan capaian 100% atau lebih. Tingkat ketercapaian ini menunjukkan pelaksanaan urusan yang terkait dicapai melalui dukungan penganggaran dan kerja keras seluruh stakeholder dalam mendukung capaian sejumlah indikator tersebut. Untuk sejumlah target IKU Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah yang tingkat pencapaiannya belum mencapai 100 % pada Tahun 2015, masih diperlukan upaya kinerja yang lebih keras, fokus, dan terarah; dengan pertimbangan sejumlah analisa yang mempengaruhi. Sedangkan, 4 (empat) indikator kinerja sasaran yang lainnya memiliki capaian 80,62% sampai dengan 98,43%, yaitu APM SD/MI, Nilai Rata-rata US SD/SDLB/ MI, Nilai Rata-rata UN SMP/SMPLB/MTs, dan Nilai Rata-rata UN SMA/MA/SMK. IKU Dinas Pendidikan memiliki karakter indikator yang spesifik, termasuk tentang metode pengukuran indikator, sehingga penetapan target dan pengukuran realisasinya berdasarkan data tahunan. Hal ini antara lain disebabkan oleh : 1. Sebagian indikator merupakan indikator pada level outcome, dimana pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan, belum tentu akan berkontribusi pada pencapaian target kinerja IKU secara langsung, seperti IKU yang pertama. 2. Sebagian indikator mempergunakan data yang dihasilkan oleh pengukuran secara periodik oleh lembaga di luar SKPD di lingkungan Dinas Pendidikan, yang biasanya dilakukan sekali iv

6 dalam setahun. Indikator yang masuk dalam kategori ini adalah Angka Partisipasi Kasar, Angka Partisipasi Murni dan Angka Buta Aksara, yang ketergantungan terhadap data penduduk dan wilayah. Evaluasi atas data-data pendukung dan permasalahan atas setiap sasaran menunjukkan beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian bagi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah ke depan. Pertama, walaupun beberapa IKU telah mencapai target yang sangat baik, persoalan-persoalan di masyarakat belum sepenuhnya bisa dijawab dengan baik pula. Tantangan-tantangan ini terutama nampak dalam kondisi terkait dengan persoalan prestise orang tua menyekolahkan anaknya lebih awal dari anak usia sekolah (SD <7 tahun), keresahan sebagai orang tua terhadap kebijakan penyelenggaraan US/M dan UN, keterbatasan sarana prasarana pendidikan yang sesuai SNP, persebaran kualitas dan kompetensi pendidik, dan lain-lain. Peran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah diperlukan untuk memastikan pemenuhan layanan dasar pendidikan bagi setiap warga Jawa Tengah, dengan menjadi fasilitator dan katalisator atas berbagai inisiatif yang dilakukan oleh berbagai pihak dalam pembangunan pendidikan. Kedua, hal ini juga bisa diartikan, pentingnya koordinasi dan sinergi antara Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dengan berbagai pemangku kepentingan pendidikan baik Pemerintah Kabupaten/Kota, daerah yang berbatasan dengan Jawa Tengah maupun juga dengan pihak-pihak di luar pemerintah. Tanpa koordinasi dan sinergi yang dibangun dengan sungguh-sungguh dan berpijak pada pengakuan dan penghargaan akan kontribusi berbagai v

7 pihak ini, upaya-upaya mencapai sasaran dan indikator kinerja akan menjadi lebih sulit untuk dicapai. Bagi unit kerja di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah sendiri, ini bisa berarti perlunya peningkatan efektivitas dan pencapaian kinerja sehingga beberapa tantangan ini bisa dijawab. Hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan sebagai pijakan bagi instansi di lingkungan pemerintah daerah dalam perbaikan pelayanan publik di tahun yang akan datang. vi

8 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... KATA PENGANTAR... i IKHTISAR EKSEKUTIF... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GRAFIK... xi DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I : PENDAHULUAN... 1 A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan... 2 B. Fungsi Strategis Dinas Pendidikan... 8 C. Issue Strategis Bidang Pendidikan D. Rencana Aksi Tindak Lanjut Hasil Evaluasi AKIP Tahun E. Inovasi Bidang Pendidikan F. Sistematika Penulisan LKj-IP BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 19 A. Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Visi dan Misi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tujuan dan Sasaran Strategis Tahun Program Pencapaian Sasaran B. Prioritas Pembangunan Pendidikan C. Perjanjian Kinerja Tahun D. Alokasi Anggaran Tahun BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Organisasi vii

9 1. Capaian Kinerja Sasaran strategis 1.1. : Meningkatnya ketersediaan sarana prasarana pendidikan yang berkualitas, pengembangan kurikulum dan pembinaan potensi peserta didik PAUD Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Capaian Kinerja Sasaran strategis 1.2. : Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Masyarakat (DIKMAS) Capaian Kinerja Sasaran strategis 2.1. : Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Dasar (DASAR) Capaian Kinerja Sasaran strategis 3.1. : Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Menengah (DIKMEN) Capaian Kinerja Sasaran strategis 5.1. : Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Penyelenggaraan Pendidikan Khusus (DIKSUS) Capaian Kinerja Sasaran strategis 6.1. : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia pendidik dan tenaga pendidikan yang setara melalui peningkatan kualifikasi dan kompetensi Capaian Kinerja Sasaran strategis 7.1. : Meningkatnya dukungan dan kerjasama Perguruan Tinggi dalam pembangunan pendidikan di daerah Capaian Kinerja Sasaran strategis 7.2. : Terwujudnya pelayanan pendidikan berkelanjutan dan pembinaan karakter kebangsaan di bidang pendidikan Capaian Kinerja Sasaran strategis 7.3. : Terwujudnya optimalisasi tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik di bidang pendidikan C. Akuntabilitas Keuangan Realisasi Anggaran Analisa Efisiensi BAB IV : PENUTUP viii

10 DAFTAR TABEL Halaman 1.1. Data Aset Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun Sasaran Strategis Dan Indikator Kinerja Program dan Kegiatan Pendukung Guna Pencapaian Sasaran Tahun Perjanjian Kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun Alokasi Anggaran Dinas Pendidikan Tahun Alokasi Anggaran Dinas Pendidikan Setiap Sasaran Strategis Tahun Anggaran Capaian Kinerja IKU Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun Realisasi Kinerja dan Capaian IKU Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1.1. Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Perbandingan APK PAUD di Provinsi Jawa Tengah dengan Nasional Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1.2. Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Masyarakat (DIKMAS) Buta Aksara Di Jawa Tengah Tahun Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2.1. Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Dasar (DASAR) ix

11 3.8. Perbandingan Capaian Kinerja Peningkatan Akses Pendidikan Dasar di Provinsi Jawa Tengah dengan Nasional Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3.1 Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Menengah (DIKMEN) Perbandingan Capaian Kinerja Peningkatan Akses Pendidikan Menengah di Provinsi Jawa Tengah dengan Nasional Capaian Kinerja Sasaran Strategis 5.1 Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Penyelenggaraan Pendidikan Khusus (DIKSUS) Capaian Kinerja Sasaran Strategis 6.1 Meningkatnya kualitas SDM pendidik dan tenaga kependidikan yang setara melalui peningkatan kualifikasi dan kompetensi Capaian Kinerja Sasaran Strategis 7.1 Meningkatnya dukungan dan kerjasama Perguruan Tinggi dalam pembangunan pendidikan di daerah Capaian Kinerja Sasaran Strategis 7.2 Terwujudnya Pelayanan Pendidikan Berkelanjutan dan Pembinaan Karakter Kebangsaan di Bidang Pendidikan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 7.3 Terwujudnya optimalisasi tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik di bidang pendidikan Pencapaian Kinerja Dan Realisasi Anggaran Tahun Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Tahun x

12 DAFTAR GRAFIK Halaman 1.1. Rekapitulasi Pejabat Struktural Sebaran PNS Berdasarkan Golongan Ruang PNS Berdasarkan Jenis Kelamin PNS Berdasarkan Pendidikan Pegawai Harian Lepas Berdasarkan Pendidikan Distribusi Anggaran pada Dinas Pendidikan Tahun Rekapitulasi Capaian IKU Dinas Pendidikan Tahun Kontribusi Kabupaten/Kota terhadap Capaian Kinerja APK PAUD Tahun Sebaran APK PAUD (3-6 Tahun) Nasional Tahun Perkembangan PKBM dan TBM Di Jawa Tengah Tahun Rencana dan Capaian Indikator Kinerja APM SD/SDLB/ MI/Paket A di Jawa Tengah Sebaran APM SD/MI/SDLB Tahun Rencana dan Capaian Indikator Kinerja APK SMP/MTs/SMPLB Jawa Tengah Sebaran APK SMP/MTs/SMPLB Perkembangan Angka Kelulusan dan Nilai Rata-rata US/M SD/MI Provinsi Jawa Tengah Perkembangan Angka Kelulusan dan Nilai Rata-rata UN SMP/MTs Provinsi Jawa Tengah Perkembangan Ruang Kelas SD/MI dan SMP/MTs Sesuai Standar Nasional Pendidikan APM SD/MI/SDLB Nasional Tahun APK SMP/MTs/SMPLB Nasional Tahun Rencana dan Capaian Indikator Kinerja APK SMA/MA/SMALB Jawa Tengah xi

13 3.15. Angka Kelulusan dan Nilai Rata-rata UN SMA/MA dan SMK Provinsi Jawa Tengah TP 2014/ APK SMA/SMK/MA Nasional Tahun Rencana dan Capaian Indikator Kinerja APK Pendidikan Khusus Rencana dan Capaian Indikator Kinerja Prosentase Ruang Kelas Pendidikan Khusus Sesuai Standar Nasional Pendidikan Rekapitulasi Guru Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun Kualifikasi Guru di Jawa Tengah Tahun Sertifikasi Pendidikan di Jawa Tengah Tahun Persentase Perguruan Tinggi di Jawa Tengah Yang Terfasilitasi Tahun Perkembangan Akreditasi Sekolah/Madrasah Provinsi Jawa Tengah Tahun xii

14 DAFTAR GAMBAR Halaman 1.1. Bagan Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Spektrum Layanan Pendidikan di Jawa Tengah Potensi Jawa Tengah Rencana dan Capaian Indikator Kinerja PAUD di Jawa Tengah PAUD Terakreditasi di Jawa Tengah Tahun xiii

15 DAFTAR LAMPIRAN 1. Standar Operasional Prosedur (SOP) Penyusunan LAKIP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun Matrik Evaluasi RENSTRA Dinas Pendidikan Tahun Rencana Kinerja Tahunan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun Perjanjian Kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun Matrik Realisasi Anggaran Anggaran Belanja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 xiv

16 BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini, menjelaskan tentang gambaran umum organisasi, fungsi strategis Dinas Pendidikan, issue strategis bidang Pendidikan, rencana tindak lanjut hasil evaluasi AKIP, inovasi bidang pendidikan dan sistematika penulisan LKj IP Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan. Secara makro, faktor-faktor masukan pembangunan, seperti sumber daya alam, material dan finansial tidak akan memberi manfaat secara optimal untuk perbaikan kesejahteraan rakyat bila tidak didukung oleh ketersediaan faktor SDM yang memadai, baik secara kualitas maupun kuantitas. Dan peran Pendidikan adalah menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Pembangunan pendidikan menempati posisi strategis bagi pengembangan sumber daya manusia berkualitas. Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan amanat UUD 1945, pasal 31 ayat (1) yaitu setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, maka negara harus menjamin pemenuhan layanan pendidikan kepada setiap warga negara. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan memegang unsur penting untuk membentuk pola pikir, akhlak, dan perilaku manusia agar sesuai dengan norma-norma yang ada, seperti norma agama, adat, budaya, dan lain-lain. Oleh karenanya, negara harus mementingkan elemen pendidikan dalam aspek kehidupan untuk mencapai SDM yang berkualitas dan memberi perhatian dalam mempersiapkan SDM yang kompetitif. B a b I P e n d a h u l u a n Page 1

17 Sumber Daya Manusia yang berpendidikan akan menjadi modal utama pembangunan nasional, terutama dalam bidang perekonomian bangsa. Artinya, semakin banyak SDM yang berpendidikan pada suatu negara, maka semakin mudah pula untuk menyukseskan pembangunan nasional. Akan tetapi, SDM yang dihasilkan pun harus bisa menjadi leader dalam segala bidang dan siap menghadapi tantangan perkembangan zaman. Bukan menjadikan tujuan pendidikan hanya untuk memperoleh ijazah atau gelar bagi kepentingan pribadi. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah, bahwa diantaranya penetapan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 87 Tahun 2011 tentang perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 62 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Tugas pokok Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah adalah Membantu Gubernur dalam menyelenggarakan urusan di bidang Pendidikan berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Dinas Pendidikan mempunyai fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan; 2. Perencanaan program kerja bidang pendidikan; 3. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pendidikan; 4. Pelaksanaan tugas di bidang pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan non formal dan perguruan tinggi serta pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan; 5. Pembinaan teknis di bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus; Page 2 B a b I P e n d a h u l u a n

18 6. Pengelolaan dan penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional pada jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; 7. Fasilitasi Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional pada jenjang Sekolah Dasar; 8. Fasilitasi dan kerjasama dalam pengembangan kapasitas pendidikan; 9. Pelaksanaan urusan sekretariat Dinas; 10. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pendidikan; 11. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. Selanjutnya struktur organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah, sebagai berikut : Gambar 1.1. Bagan Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah B a b I P e n d a h u l u a n Page 3

19 Guna terwujudnya sistem administrasi pemerintahan dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, yang merupakan salah satu indikator untuk tolok ukur keberhasilan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, perlu dukungan Sumber Daya Aparatur (personil) di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dengan rincian sebagai berikut : Grafik 1.1. Rekapitulasi Pejabat Struktural Es. IV; 24 Es. II; 1 Es. III; 8 Grafik 1.2. Sebaran PNS Berdasarkan Golongan Ruang III c; 194 III b; 207 III d; 110 III a; 128 IV a; 132 IV b; 43 IV c; 1 II d; 27 II c; 17 II b; 38 I a; 0 I b; 6 I c; 1 I d; II 3 a; 9 Page 4 B a b I P e n d a h u l u a n

20 Grafik 1.3. PNS Berdasarkan Jenis Kelamin 516; 56% 412; 45% LAKI-LAKI PEREMPUAN 1000 Grafik 1.4. PNS Berdasarkan Pendidikan S-3 S-2 S-1 D-3 D-2 D-1 PENDIDIKAN SMA/ MA/ SMK SMP/ MTs SD/MI B a b I P e n d a h u l u a n Page 5

21 Grafik 1.5. Pegawai Harian Lepas Berdasarkan Pendidikan Sarjana 22% SD/MI 36% Diploma 3% SMP/MTs 3% SMA/SMK 36% Sumber daya aparatur pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 tercatat sebanyak 917 (sembilan ratus enam belas) orang pegawai tersebut dengan sebaran sebagai berikut : 1. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah (Induk) : 276 orang 2. Balai Pengembangan Pendidikan Kejuruan : 43 orang 3. Balai Pengembangan Pendidikan Khusus : 15 orang 4. Balai Pengembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi Pendidikan : 20 orang 5. Administrasi SLB Surakarta dan Pemalang : 12 orang 6. Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Provinsi : 496 orang 7. Guru SMK N Jateng : 28 orang 8. Pengawas sekolah tingkat provinsi : 17 orang 9. Terapis ABK : 2 orang 10. Pustakawan : 6 orang 11. Pengadministrasi Barang : 2 orang Page 6 B a b I P e n d a h u l u a n

22 Bermodalkan SDM dengan kualifikasi dan kompetensi yang beragam, setiap personel memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mendukung akselerasi program pembangunan pendidikan di Jawa Tengah. Sementara untuk mendukung tupoksi tersebut Dinas Pendidikan perlu sumber daya aset yang merupakan segenap benda atau bahan yang digunakan untuk membantu pelaksanaan pekerjaan kantor dan hasil dari modal yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah yang tersebar pada Kantor induk dan unit kerja lainnya. Dampak dari adanya sarana kantor adalah tercapainya titik maksimum dari efisiensi dalam pekerjaan kantor, sehingga tujuan dari kantor dapat tercapai dengan baik. Adapun Sarana prasarana tersebut terdiri dari : Tabel 1.1. Data Aset Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 No. Nama Barang Jumlah Harga (Rp.000) 1. Tanah 13 bidang Peralatan dan Mesin unit a. Alat-alat Besar 8 unit b. Alat-alat Angkutan 51 unit c. Alat-alat Bengkel dan alat ukur unit d. Alat-alat kantor dan rumah Tangga unit e. Alat-alat Studio dan Komunikasi unit f. Alat-alat Kedokteran 45 unit g. Alat-alat Laboratorium unit Gedung Dan Bangunan 182 unit a. Bangunan Gedung 170 unit b. Monumen 12 unit Jalan, Irigasi dan Bangunan 14 unit a. Bangunan Air / Irigasi 3 unit b. Instalasi 11 unit Aset Tetap Lainnya unit a. Buku perpustakaan unit b. Barang bercorak kesenian / 757 unit kebudayaan Jumlah keseluruhan unit B a b I P e n d a h u l u a n Page 7

23 B. Fungsi Strategis Dinas Pendidikan Berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan dimaksud, maka Dinas Pendidikan secara umum memiliki Fungsi strategis yaitu : Meningkatkan kualitas SDM Jawa Tengah agar lebih kompetitif ditengah ketatnya persaingan pada tingkat lokal, regional dan global. Secara singkat Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah memiliki mandat yang harus dipertanggung jawabkan dalam kaitannya penggunaan sumber daya, yaitu : 1. Meningkatkan pemerataan akses layanan pendidikan di Jawa Tengah; 2. Meningkatkan Mutu, relevansi dan daya saing pendidikan di Jawa Tengah; 3. Meningkatkan manajemen, tatakelola dan citra layanan pendidikan di Jawa Tengah. Tantangan pembangunan pendidikan sangat komplek dan luas yang hal ini dapat ditujukkan melalui spektrum layanan pendidikan, dimana subyek dan obyek yang dikelola sangat besar dan komprehensif. Gambar 1.2. Spektrum Layanan Pendidikan di Jawa Tengah Page 8 B a b I P e n d a h u l u a n

24 Optimisme terwujudnya pembangunan pendidikan di Jawa Tengah yang semakin sejahtera sangat didukung oleh potensi Jawa Tengah, dimana secara geografi luas wilayah Jawa Tengah adalah 3,25 juta ha yang merupakan 1,70% luas wilayah di Indonesia dengan komposisi penggunaan lahan sawah sebesar ha dan bukan lahan sawah sebesar 2,26 juta ha yang terdistribusi dalam 29 kabupaten dan 6 kota pada 573 kecamatan dan desa/kelurahan. Sedangkan secara demografi, jumlah penduduk Jawa Tengah tercatat 33,4 juta, dengan potensi pembangunan pendidikan yang tercatat sebanyak satuan pendidikan, siswa dan guru. Selanjutnya secara rinci dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 1.3. Potensi Jawa Tengah B a b I P e n d a h u l u a n Page 9

25 C. Issue Strategis Bidang Pendidikan Pada Tahun 2015 terdapat beberapa issue strategis bidang pendidikan yang harus diselesaikan dalam rangka memberikan pelayanan bidang pendidikan di Jawa Tengah, secara singkat sebagai berikut : 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, telah diberlakukan sejak tanggal 30 September 2014 dan memberikan masa transisi selama dua tahun. a. Pemerintah kabupaten/kota bertanggung jawab untuk pendidikan dasar (SD/SMP), sementara pendidikan menengah (SMA/SMK) dan pendidikan anak berkebutuhan khusus menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi. b. Pengalihan Kewenangan pengelolaan pendidikan menengah dan pendidikan khusus dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah provinsi berdampak kepada penyerahan personil, pendanaan, prasarana dan dokumen. 2. Penyelenggaraan Ujian Sekolah (US) dan Ujian Nasional (UN) berbasis komputer (CBT) pada beberapa satuan pendidikan di Jawa Tengah dilakukan secara bertahap dengan pendampingan kepada satuan pendidikan yang telah memenuhi persyaratan teknis prasarana dan sarana. 3. Sekolah Ramah Sosial, merupakan salah satu bentuk kepedulian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di bidang pendidikan dalam mengurangi kemiskinan dan berpihak kepada masyarakat usia sekolah menengah berprestasi yang kurang mampu, melalui program penyelenggaraan SMK Negeri Jawa Tengah dan Beasiswa untuk studi pada SMA Taruna Nusantara untuk 10 Siswa. 4. Menurunnya nilai-nilai patriotisme yang ditandai dengan krisis karakter dan kepercayaan warga negara indonesia. Peran dunia pendidikan adalah menumbuhkan dan menanamkan kembali nilai- Page 10 B a b I P e n d a h u l u a n

26 nilai tersebut, melalui Implementasi pendidikan Karakter dan nasionalisme pendidikan, melalui pelaksanaan ekstrakurikuler wajib Pramuka di seluruh jenjang pendidikan dan penyelenggaraan pelatihan kepramukaan tingkat dasar dan lanjutan bagi guru. D. Rencana Aksi Tindak Lanjut Hasil Evaluasi AKIP Tahun 2014 Implementasi Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 23 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Provinsi Jawa Tengah, telah dilakukan evaluasi terhadap AKIP SKPD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah oleh Inspektorat Provinsi Jawa Tengah dengan supervisi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Jawa Tengah. Evaluasi dilaksanakan terhadap perencanaan, pengukuran, pelaporan, evaluasi dan pencapaian sasaran kinerja organisasi. Berdasarkan hasil evaluasi AKIP pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Nilai hasil evaluasi pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah adalah 73,05 atau termasuk kategori B (Baik), yaitu akuntabilitas kinerja cukup baik, taat kebijakan, memiliki dan menerapkan suatu sistem/mekanisme yang dapat digunakan untuk memproduksi informasi kinerja untuk pertanggung jawaban, namun perlu beberapa perbaikian yang tidak mendasar, sehingga direkomendasikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah agar dilakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Melakukan reviu terhadap dokumen Renstra untuk keperluan penyusunan dokumen Renstra selanjutnya dengan memuat visi, misi, tujuan, sasaran, program, indikator kinerja sasaran, target tahunan, indikator kinerja tujuan dan target jangka menengah; B a b I P e n d a h u l u a n Page 11

27 2. Melakukan reviu terhadap dokumen Renstra untuk memperbaiki penetapan indikator kinerja tujuan (outcome) dan sasaran (outcome dan output) sesuai kriteria indikator kinerja yang baik dan menetapkan target kinerja dengan baik; 3. Memanfaatkan dokumen Renstra-SKPD sebagai acuan penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD; 4. Mempublikasikan dokumen-dokumen perencanaan SKPD (Renstra/ RKT/Renja/PK), dokumen-dokumen penganggaran (RKA/DPA-SKPD) dan dokumen informasi kinerja (LAKIP) SKPD, laporan keuangan (LRA- SKPD) melalui website sehingga dapat dikases dan diunduh oleh publik; 5. Melakukan reviu terhadap dokumen IKU-SKPD yaitu menetapkan indikator-indikator kinerja utama dari indikator-indikator sasaran yang ada dalam dokumen Renstra-SKPD; 6. Memanfaatkan IKU-SKPD yang sudah ditetapkan untuk penyusunan dokumen-dokumen perencanaan maupun dokumen-dokumen penganggaran serta untuk penilaian kinerja unit kerja serta untuk keperluan pengendalian dan pemantauan kinerja secara berkala; 7. Menyajikan informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian kinerja masing-masing sasaran dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)-SKPD; 8. Meningkatkan kapasitas SDM dalam bidang akuntabilitas dan manajemen kinerja guna mempercepat terwujudnya pemerintahan yang berkinerja dan akuntabel; 9. Membangun database kinerja, sebagai data dukung untuk evaluasi, penilaian dan perencanaan kinerja unit kerja secara berkelanjutan. Sebagai tindaklanjut hasil evaluasi dan rekomendasi tersebut, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah telah menyusun instrumen Rencana Aksi perbaikan terhadap pelaksanaan AKIP Dinas Pendidikan Tahun 2015 ini. Rencana aksi tersebut, sebagai berikut : Page 12 B a b I P e n d a h u l u a n

28 1. Reviu Dokumen Renstra : Mengusulkan revisi RPJMD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun dan Renstra Dinas Pendidikan, guna terselenggaranya perencanaan pembangunan pendidikan yang komprehensif, terstruktur dan akuntabel, disamping itu sebagai akibat dinamika perubahan regulasi terkait kewenangan pemerintah daerah serta akselerasi pencapaian visi / misi pembangunan pendidikan; 2. Integrasi indikator kinerja Renstra dalam dokumen penganggaran; 3. Publikasi dokumen perencanaan dan pelaporan, memberikan instruksi kepada tim Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) dan kehumasan segera mempublikasikan dokumen-dokumen tersebut dalam website pdk.jatengprov.go.id; 4. IKU : melakukan reviu terhadap IKU Dinas Pendidikan dengan mengintegrasikannya IKU dalam revisi dokumen Renstra dan mempedomani IKU dalam penyusunan; 5. Penjabaran informasi keuangan : menginstruksikan kepada Tim Penyusun LAKIP Dinas Pendidikan, agar menyajikan informasi keuangan yang dijabarkan dalam setiap pencapaian sasaran program Renstra; 6. Kompetensi SDM AKIP : mengikutsertakan PNS potensial di lingkungan Dinas Pendidikan dalam berbagai pendidikan dan pelatihan (Diklat), bimbingan teknis dan workshop terkait SAKIP; 7. Database pendidikan : menyusun sistem informasi pendataan bidang pendidikan melalui inovasi Data Pokok Pendidikan (DAPODIK), backbone DAPODIK ke kabupaten/kota, dan biosystem (data US/M dan UN). Secara komprehensif rencana aksi tersaji dalam lampiran II : Komponen Evaluasi B a b I P e n d a h u l u a n Page 13

29 E. Inovasi Bidang Pendidikan Inovsi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi, inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi hasil seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil inverse (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan. Selanjutnya berikut ini beberapa inovasi bidang pendidikan di Jawa Tengah 1. Wahana Jelajah Angkasa Merupakan perangkat lunak visualisasi World Wide Telescope (WWT) buatan Microsoft. Perangkat ini menyajikan citra maya dari teleskop terbaik, di dunia maupun di luar angkasa. Komputer pun bekerja seperti teleskop. Lebih dari 52 juta gambar tiga dimensi bisa diakses dengan perangkat ini. Gambar tersebut hasil pencitraan teleskop NASA sejak tahun 1970an. Produk ini merupakan kerja sama dengan Microsoft. a. Konsep yang ditawarkan menjelaskan fasilitas yang berfungsi sebagai virtual telescope dan research tentang astronomi b. Disediakan 5 tour pembelajaran bertemakan astronomi bagi peserta didik, pendidik, mahasiswa, dan masyarakat umum. Page 14 B a b I P e n d a h u l u a n

30 2. Teropong Bintang Alat edukasi ini diarahkan untuk memfasilitasi pengunjung (guru, siswa, maupun umum) untuk mengamati benda-benda langit secara detail dan real time menggunakan teleskop dengan daya jangkau 10 miliar kilometer. 3. E-Learning Menggunakan perangkat lunak visualisasi yang menyajikan konten pembelajaran multimedia populer yang disimpan di server BPTIKP. Konten yang disajikan terdiri atas video, multimedia interaktif, maupun e-book. B a b I P e n d a h u l u a n Page 15

31 4. Portal Jateng Pintar Portal ini didesain untuk menjawab berbagai informasi pendidikan di Jawa Tengah. Lebih dari 5000 konten pembelajaran bisa diakses di portal ini. Konten pembelajaran tersebut berupa dokumen, multimedia (foto, video, dan animasi) yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran. Portal ini dipublikasikan mulai akhir bulan mei tahun 2014, hingga saat ini sudah lebih dari 8000 guru terdaftar sebagai kontributor. 5. Lumbung Data Pendidikan Perangkat ini dengan motto Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa dan Satu Data merupakan aplikasi berbasis web yang menyajikan semua data pokok pendidikan termasuk peta sebaran/lokasi sekolah. Data ini diinput dari sekolah ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Pusat Data dan Statistik Pendidikan) yang selanjutnya dialirkan ke server Lumbung Data Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah secara real time. Page 16 B a b I P e n d a h u l u a n

32 6. Aplikasi Pendidikan Karakter Berbasis Mobile Learning Pada tahap awal aplikasi pendidikan karakter ini dituangkan pada materi pembelajaran kepramukaan. Aplikasi Pendidikan Karakter Berbasis Mobile Learning ini merupakan bagian dari upaya agar Pramuka juga melek teknologi dan dapat memanfaatkan teknologi untuk lebih dekat dengan alam. Aplikasi yang dapat digunakan oleh Pramuka mulai dari Penggalang, hingga Penegak ini dapat diunduh gratis pada google playstore dari smartphone android. B a b I P e n d a h u l u a n Page 17

33 F. Sistematika Penulisan LKj-IP Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti itu, maka sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 sebagai berikut : BAB I, PENDAHULUAN, menjelaskan tentang gambaran umum organisasi, fungsi strategis Dinas Pendidikan, issue strategis bidang Pendidikan, rencaa tindak lanjut hasil evaluasi AKIP, inovasi bidang pendidikan dan sistematika penulisan LKj IP. BAB II, PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA, dijelaskan mengenai perencanaan strategis dan perjanjian kinerja Tahun Pada bab ini akan disampaikan rencana strategis dan rencana kinerja tahunan serta perjanjian kinerja Kepala Dinas dalam dalam rangka pencapaian visi dan misi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun BAB III, AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015, diuraikan terkait tingkat capaian kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas pendidikan beserta evaluasi dan analisis capaian kinerja disertai pemecahan masalah dan solusinya, analisis efisien dan efektifitas, serta akuntabilitas kinerja keuangan. BAB IV, PENUTUP, mengemukakan tinjauan umum capaian kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan strategi untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. LAMPIRAN-LAMPIRAN Page 18 B a b I P e n d a h u l u a n

34 BAB 2 PERENCANAAN KINERJA Pada bab ini, menjelaskan mengenai perencanaan strategis dan perjanjian kinerja Tahun 2015, yang meliputi rencana strategis dan rencana kinerja tahunan serta perjanjian kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dalam dalam rangka pencapaian visi dan misi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun Dalam melaksanakan tugas pembangunan yang tertuang pada RPJMD khususnya di bidang Pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah telah menyusun Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah tanggal 14 Mei 2014 Nomor /14486 tentang Penetapan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun Dengan adanya perencanaan kinerja ini maka konsepsi organisasi menjadi jelas dan memudahkan dalam memformulasikan sasaran serta dapat mengarahkan sumber-sumber organisasi secara efektif. Sehingga dapat dikatakan bahwa perencanaan kinerja dapat menentukan keberhasilan organisasi. A. Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Adapun komponen-komponen RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah tersebut, antara lain dapat digambarkan seperti dibawah ini : B a b I I P e r e n c a n a a n d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a Page 19

35 1. Visi dan Misi Visi yang ingin dicapai oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa pada akhir Tahun 2018, adalah Pendidikan Jawa Tengah Bermutu, Kompettitif, Berkarakter dan berkeadilan Guna mewujudkan visi tersebut diatas, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah telah menetapkan Misi, yaitu : a. Meningkatkan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal (PAUDNI) yang merata, berkualitas dan terjamin. b. Meningkatkan Layanan Pendidikan Dasar (DIKDAS) yang berkualitas c. Meningkatkan Layanan Pendidikan Menengah (DIKMEN) yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh masyarakat. d. Mewujudkan Layanan Pendidikan Khusus (DIKSUS) yang merata berkualitas dan setara. e. Meningkatkan kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang merata. f. Mewujudkan Layanan penyelenggaraan pendidikan yang akuntabel, berbudaya dan berkarakter. 2. Tujuan dan Sasaran Strategis Tahun Untuk mempermudah pencapaian visi dan misi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, maka disusun tujuan dengan indikator yang terukur. Tujuan pembangunan di bidang pendidikan sebagai berikut : Page 20 B a b I I P e r e n c a n a a n d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a

36 a. Meningkatkan ketersediaan layanan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal (PAUDNI) yang berkualitas dan terjamin. Dengan Sasaran strategis : 1) Meningkatnya ketersediaan sarana prasarana pendidikan yang berkualitas, pengembangan kurikulum dan pembinaan potensi peserta didik PAUD. 2) Terwujudnya lembaga Pendidikan Non Formal yang setara, sarana prasarana yang memadai dan pengembangan warga belajar yang berkualitas. b. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas layanan Pendidikan Dasar. Dengan Sasaran strategis : 1) Meningkatnya sarana prasarana pendidikan yang berkualitas, pembinaan potensi siswa dan penerapan kurikulum yang merata. c. Meningkatkan kualitas layanan pendidikan menengah yang terjangkau dan merata. Dengan Sasaran strategis : 1) Meningkatnya sarana prasarana pendidikan yang berkualitas, berkembangnya kompetensi siswa dan peningkatan kulikulum yang menyeluruh. d. Meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan khusus yang bermutu dan setara pada semua jenjang dan jenis ketunaan. Dengan Sasaran strategis : 1) Meningkatnya sarana prasarana pendidikan yang berkualitas, berkembangnya potensi siswa dan terjaminnya lembaga pendidikan yang setara. e. Meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan yang merata sesuai standar yang telah ditetapkan. Dengan Sasaran strategis : B a b I I P e r e n c a n a a n d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a Page 21

37 1) Meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) pendidik dan tenaga pendidikan yang setara melalui peningkatan kualifikasi dan kompetensi. f. Mewujudkan jaminan layanan penyelenggaraan pendidikan yang akuntabel, berbudaya dan berkarakter. Dengan Sasaran strategis : 1) Meningkatnya dukungan dan kerjasama Perguruan Tinggi dalam pembangunan pendidikan di daerah. 2) Terwujudnya pelayanan pendidikan berkelanjutan dan pembinaan karakter kebangsaan di bidang pendidikan. 3) Terwujudnya optimalisasi tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik di bidang pendidikan. 4) Meningkatnya kapasitas dan sarana/prasarana aparatur serta pelayanan administrasi perkantoran. Mengacu kepada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu sebagaimana tampak dalam tabel berikut : Tabel 2.1. Sasaran Strategis Dan Indikator Kinerja No Sasaran Strategis Indikator Kinerja 1.1 Meningkatnya ketersediaan sarana prasarana pendidikan yang berkualitas, pengembangan kurikulum dan pembinaan potensi peserta didik PAUD Kondisi Awal 2013 Target Akhir 2018 Angka Partisipasi Kasar (APK) 70,55% 80% PAUD usia 4-6 tahun APK PAUD 0-6tahun 40,10% 65% % lembaga PAUD yang terakreditasi 47% 62% 1.2 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan Masyarakat (DIKMAS) Angka Kelulusan Paket A 94,47% 96,00% Angka Kelulusan Paket B 90,8% 96,50% Angka Kelulusan Paket C 75,2% 98,50% % Lembaga Kursus Pelatihan 2,00% 5,00% (LKP) berkinerja A dan B % buta aksara usia > 15 thn 4,00% 1,50 % kecamatan yang memiliki PKBM dan TBM 10% 100 Page 22 B a b I I P e r e n c a n a a n d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a

38 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2.1 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan jenjang Pendidikan Dasar (DIKDAS) Kondisi Awal Target Akhir 2018 APK SD/MI/ Paket A 109,08% 109,25% APM SD/MI 98,6% 98,63% APK SMP/MTs/ Paket B 100,52% 100,60% APM SMP/MTs 77,8% 77,95% Angka Putus Sekolah SD/SDLB/MI 0,14 0,10 Angka Putus Sekolah SMP/ SMPLB/MTs 0,38 0,15 Angka Kelulusan SD/MI 99,95% 99,98% Angka Kelulusan SMP/MTs 99,17% 99,25% Nilai Rata-rata UN SD/SDLB/MI 7,20 7,15 Nilai Rata-rata UN SMP/SMPLB/ MTs 6,80 6,90 % ruang kelas SD/MI sesuai SNP 61,53% 70,50% % ruang kelas SMP/MTs sesuai 78,06% 80,75% SNP % SD/MI memiliki perpustakan 64,50% 70,50% sesuai standar % SMP/MTs memiliki 78,40% 80,75% perpustakaan sesuai standar % SD/MI memiliki sanitasi layak 48% 73,50% % SMP/MTs memiliki sanitasi 50% 80% layak % SD/MI yang menerapkan 3% 100% kurikulum 2013 % SMP/MTs yang menerapkan kurikulum % 100% 3.1 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan jenjang Pendidikan Menengah (DIKMEN) 4.1 Meningkatnya ketersediaan, kesetaraan dan kualitas sarana dan prasarana penyelenggaran pendidikan Khusus (DIKSUS) APK SMA/MA/SMK/ Paket C 70% 80,00% APM SMA/MA/SMK 55% 66,00% Angka Putus Sekolah SMA/SMALB/MA/SMK 0,58 0,55 Angka Kelulusan SMA/MA/SMK 99,92% 99,99% Nilai Rata-rata UN SMA/MA/SMK 7,31 7,75 % ruang kelas SMA/ MA/SMK 80,5% 90,00% sesuai SNP % SMA/MA/SMK memiliki 90,02% 95,00% perpustakaan sesuai standar % SMA/MA/SMK memiliki 10% 36,49% sanitasi layak % SMA/MA/SMK yang menerapkan kurikulum % 100% APK Pendidikan Khusus 52% 60% Angka Kelulusan Pendidikan 100% 100% Khusus % ruang kelas Pendidikan Khusus sesuai SNP 73% 80% B a b I I P e r e n c a n a a n d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a Page 23

39 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja 5.1 Meningkatnya kualitas sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan % pendidik PAUD yang berkualifikasi S1/D4 % pendidik SD/ SDLB/MI yang berkualifikasi S1/D4 % pendidik SMP/ SMPLB/MTs yang berkualifikasi S1/D4 % pendidik SMA/SMALB/MA/ SMK berkualifikasi S1/D4 % pendidik PAUD yang bersertifikat pendidik % pendidik SD/ SDLB/MI yang bersertifikat pendidik % pendidik SMP/ SMPLB/MTs yang bersertifikat pendidik % pendidik SMA/ SMALB/MA/ SMK yang bersertifikat pendidik Kondisi Awal Target Akhir ,05% 34,10% 51,58% 61,14% 85,05% 91,71% 93,06% 95,50% 15% 19,00% 47% 50,00% 55% 65,00% 51% 70,00% 6.1 Meningkatnya dukungan Pendidikan Tinggi dalam Pembangunan Pendidikan 7.1 Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan 7.2 Meningkatnya kualitas perilaku dan budi pekerti insan pendidikan % perguruan tinggi yang terfasilitasi % SD/SDLB/ MI yang terakreditasi % SMP/ SMPLB/ MTs yang terakreditasi % SMA/ SMALB/MA/SMK yang terakreditasi % SD/MI melaksanakan MBS dengan baik % SMP/MTs melaksanakan MBS dengan baik. % SMA/SMK/MA melaksanakan program MBS dengan baik. % Sekolah/madrasah yang berwawasan kebangsaan % Sekolah yang melak sanakan ekstrakurikuler pramuka 10% 50% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 30% 50% 50% 75% 100% 100% 0,5% 100% 30% 35% 3. Program Pencapaian Sasaran Dalam rangka pencapaian Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun , pada Tahun 2015 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dalam mewujudkan pembangunan Page 24 B a b I I P e r e n c a n a a n d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a

40 pendidikan di Jawa Tengah ditempuh melalui program dan kegiatan sebagaimana tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015 dengan rincian sebagai berikut : Tabel 2.2. Program dan Kegiatan Pendukung Guna Pencapaian Sasaran Tahun 2015 No. Sasaran 1 Meningkatnya ketersediaan sarana prasarana pendidikan yang berkualitas, pengembangan kurikulum dan pembinaan potensi peserta didik PAUD 2 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan Masyarakat (DIKMAS) 3 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan jenjang Pendidikan Dasar (DIKDAS) 4 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan jenjang Pendidikan Menengah (DIKMEN) 5 Meningkatnya ketersediaan, kesetaraan dan kualitas sarana dan prasarana penyelenggaran pendidikan Khusus (DIKSUS) 6 Meningkatnya kualitas sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan Program Pendukung 1 Program 4 Kegiatan 1 Program 4 Kegiatan 1 Program 5 Kegiatan 1 Program 6 Kegiatan 1 Program 4 Kegiatan 1 Program 15 Kegiatan Penanggung Jawab Bidang Pendidikan Non Formal dan Perguruan Tinggi. Bidang Pendidikan Da-sar dan Balai Pengembangan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Pendidikan. Bidang Pendidikan Menengah, Balai Pengembangan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Pendidikan, dan Balai Pengembangan Pendidikan Kejuruan Balai Pengembangan Pendidikan Khusus, Bidang Pendidikan Dasar, Bidang Pendidikan Menengah dan Balai Teknologi, Informasi dan Komunikasi Pendidikan. Bidang Pendidikan Non formal dan Perguruan Tinggi, Bidang Pendidikan Menengah, dan Balai Pengembangan Pendidikan Kejuruan. Bidang Peningkatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Balai Pengembangan Pendidikan Kejuruan dan Balai Pengembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi Pendidikan B a b I I P e r e n c a n a a n d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a Page 25

41 No. Sasaran 7 Meningkatnya dukungan Pendidikan Tinggi dalam Pembangunan Pendidikan 8 Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan 9 Meningkatnya kualitas perilaku dan budi pekerti insan pendidikan 10 Program pendukung dan penunjang tugas teknis lainnya Total Program Pendukung 1 Program 4 Kegiatan 1 Program 6 Kegiatan 1 Program 4 Kegiatan 4 Program 70 Kegiatan 14 Program 124 Kegiatan Penanggung Jawab Bidang Pendidikan Non Formal dan Perguruan Tinggi. Sekretariat Sekretariat Sekretariat - B. Prioritas Pembangunan Pendidikan Guna mewujudkan akselerasi pembangunan pendidikan yang dinamis dan komprehensif, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menetapkan program prioritas pembangunan pendidikan Jawa Tengah Tahun 2015, yaitu Peningkatan kualitas hidup masyarakat dan perluasan cakupan layanan sosial dasar, dengan langkah-langkah konkret sebagai berikut :: 1. Peningkatan ketersediaan dan kualitas sarana prasarana pendidikan; 2. Peningkatan akses dan pemerataan pendididikan termasuk bagi warga miskin, PMKS termasuk penyandang disabilitas; 3. Peningkatan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan; 4. Perluasan fasilitasi anak usia sekolah dan berkebutuhan khusus yang belum tertangani serta anak putus sekolah melalui lembaga non formal; 5. Pengembangan kurikulum yang diselaraskan dengan kebutuhan pasar kerja; 6. Peningkatan relevansi pendidikan kejuruan dengan kebutuhan pasar kerja; 7. Memperkuat peran swasta dalam penyediaan layanan pendidikan menengah. Page 26 B a b I I P e r e n c a n a a n d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a

42 C. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/ kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya. Selanjutnya Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 telah menyusun Perjanjian Kinerja dengan Gubernur Jawa Tengah pada awal tahun anggaran 2015 yang terdiri dari 9 program utama dan 54 indikator kinerja sasaran dengan dukungan dana APBD Provinsi Jawa Tengah dan APBN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kriteria keberhasilan Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah ini ditunjukkan dengan selisih positif capaian hasil indikator outcome terhadap target kinerja yang telah ditetapkan pada awal tahun Selanjutnya Perjanjian Kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015, sebagaimana tampak pada tabel berikut : Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 Target No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Meningkatnya ketersediaan sarana prasarana pendidikan yang berkualitas, pengembangan kurikulum dan pembinaan potensi peserta didik PAUD Angka Partisipasi Kasar (APK) 75% PAUD usia 4-6 tahun APK PAUD 0-6tahun 53% % lembaga PAUD yang terakreditasi 53% B a b I I P e r e n c a n a a n d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a Page 27

43 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan Masyarakat (DIKMAS) Target 2015 Angka Kelulusan Paket A 95,40% Angka Kelulusan Paket B 96,25% Angka Kelulusan Paket C 98,25% % Lembaga Kursus dan Pelatihan 3,20% (LKP) berkinerja A dan B % buta aksara usia > 15 tahun 3,00% % kecamatan yang memiliki PKBM 40% dan TBM 3 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan jenjang Pendidikan Dasar (DIKDAS) 4 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan jenjang Pendidikan Menengah (DIKMEN) APK SD/MI/ Paket A 109,13% APM SD/MI 100% APK SMP/MTs/ Paket B 100,56% APM SMP/MTs 77,86% Angka Putus Sekolah SD/SDLB/MI 0,12 Angka Putus Sekolah 0,24 SMP/SMPLB/MTs Angka Kelulusan SD/MI 99,97% Angka Kelulusan SMP/MTs 99,19% Nilai Rata-rata UN SD/SDLB/MI 7,11 Nilai Rata-rata UN SMP/SMPLB/MTs 6,87 % ruang kelas SD/MI sesuai SNP 65,00% % ruang kelas SMP/MTs sesuai 79,00% SNP % SD/MI memiliki perpustakan sesuai 45,50% standar % SMP/MTs memiliki perpustakaan 78,00% sesuai standar % SD/MI memiliki sanitasi layak 70,50% % SMP/MTs memiliki sanitasi layak 70,10% % SD/MI yang menerapkan 10,00% kurikulum 2013 % SMP/MTs yang menerapkan 20,00% kurikulum 2013 APK SMA/MA/SMK/ Paket C 74,00% APM SMA/MA/SMK 60,00% Angka Putus Sekolah 0,57 SMA/SMALB/MA/SMK Angka Kelulusan SMA/MA/SMK 99,96% Nilai Rata-rata UN SMA/MA/SMK 7,74 % ruang kelas SMA/ MA/SMK 84,00% sesuai SNP % SMA/MA/SMK memiliki 92,00% perpustakaan sesuai standar % SMA/MA/SMK memiliki sanitasi 28,63% layak % SMA/MA/SMK yang menerapkan 40,00% kurikulum 2013 Page 28 B a b I I P e r e n c a n a a n d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a

44 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 5 Meningkatnya ketersediaan, kesetaraan dan kualitas sarana dan prasarana penyelenggaran pendidikan Khusus (DIKSUS) Target 2015 APK Pendidikan Khusus 54% Angka Kelulusan Pendidikan 100% Khusus % ruang kelas Pendidikan Khusus 76% sesuai SNP 6 Meningkatnya kualitas sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan 7 Meningkatnya dukungan Pendidikan Tinggi dalam Pembangunan Pendidikan % pendidik PAUD yang berkualifikasi S1/D4 % pendidik SD/ SDLB/MI yang berkualifikasi S1/D4 % pendidik SMP/ SMPLB/MTs yang berkualifikasi S1/D4 % pendidik SMA/SMALB/MA/ SMK berkualifikasi S1/D4 % pendidik PAUD yang bersertifikat pendidik % pendidik SD/ SDLB/MI yang bersertifikat pendidik % pendidik SMP/ SMPLB/MTs yang bersertifikat pendidik % pendidik SMA/ SMALB/MA/ SMK yang bersertifikat pendidik % perguruan tinggi yang terfasilitasi 31,85% 56,47% 87,71% 94,00% 16,75% 48,14% 58,70% 64,00% 30% 8 Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan % SD/SDLB/ MI yang terakreditasi 100% % SMP/ SMPLB/ MTs yang 100% terakreditasi % SMA/ SMALB/MA/SMK yang 100% terakreditasi % SD/MI melaksanakan MBS 35,00% dengan baik % SMP/MTs melaksanakan MBS 60,00% dengan baik. % SMA/SMK/MA melaksanakan 100% program MBS dengan baik. 9 Meningkatnya kualitas perilaku dan budi pekerti insan pendidikan % Sekolah/madrasah yang berwawasan kebangsaan % Sekolah yang melak sanakan ekstrakurikuler pramuka 5,00% 10,00% B a b I I P e r e n c a n a a n d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a Page 29

45 D. Alokasi Anggaran Tahun 2015 Alokasi anggaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 sebesar Rp ,- terbagi dalam 2 sumber pendanaan : APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (DPA) dan Dana Dekonsentrasi (APBN) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (DIPA). Dalam pelaksanaan anggaran tersebut dibagi dalam bentuk program-program kegiatan yang dijalankan oleh unit kerja dan satuan kerja, yang terdistribusi pada 14 (empat belas) program, baik program utama maupun program rutin Dinas Pendidikan. Tabel 2.4. Alokasi Anggaran Dinas Pendidikan Tahun 2015 Belanja APBD Rp.000 APBN Rp.000 Jumlah Rp. 000 Belanja Tidak langsung Belanja Pegawai Belanja Langsung Belanja Pegawai Belanja Barang/Jasa Belanja Modal Belanja Sosial Total (Rp.000) Distribusi Beban anggaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 kepada 8 (delapan) unit kerja di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dengan komposisi alokasi anggaran setiap unit kerja sebagaimana tampak dalam tabel berikut ini : Page 30 B a b I I P e r e n c a n a a n d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a

46 Grafik 2.1. Distribusi Anggaran pada Dinas Pendidikan Tahun 2015 PPTK; 10,78; 11% BP DIKJUR; 18,78; 19% BP DIKSUS; 7,6; 8% BP TIKP; 5,71; 6% PNF-PT; 8,16; 8% DIKMEN; 15,35; 15% DIKDAS; 10,5; 11% SEKRETARIAT; 23,11; 22% Alokasi anggaran belanja langsung Tahun 2015 yang dialokasikan untuk membiayai program-program prioritas yang langsung mendukung pencapaian sasaran pembangunan pendidikan di Jawa Tengah adalah sebagai berikut : Tabel 2.5. Alokasi Anggaran Dinas Pendidikan Setiap Sasaran Strategis Tahun Anggaran 2015 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 1 Meningkatnya ketersediaan sarana prasarana pendidikan yang berkualitas, pengembangan kurikulum dan pembinaan potensi peserta didik PAUD Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD usia 4-6 tahun APK PAUD 0-6tahun % lembaga PAUD yang terakreditasi Anggaran Rp.000 % ,21 B a b I I P e r e n c a n a a n d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a Page 31

47 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan Masyarakat (DIKMAS) 3 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan jenjang Pendidikan Dasar (DIKDAS) 4 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan jenjang Pendidikan Menengah (DIKMEN) Angka Kelulusan Paket A, B, dan C Persentase Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) berkinerja A dan B % buta aksara usia > 15 th % kecamatan yang memiliki PKBM dan TBM Anggaran Rp.000 % ,62 APK SD/MI/ Paket A ,26 APM SD/MI APK SMP/MTs/ Paket B APM SMP/MTs Angka Putus Sekolah SD/SDLB/MI Angka Putus Sekolah SMP/SMPLB/MTs Angka Kelulusan SD/MI Angka Kelulusan SMP/MTs Nilai Rata-rata UN SD/SDLB/MI Nilai Rata-rata UN SMP/SMPLB/MTs % ruang kelas SD/MI sesuai SNP % ruang kelas SMP/MTs sesuai SNP % SD/MI memiliki perpustakan sesuai standar % SMP/MTs memiliki perpustakaan sesuai standar % SD/MI memiliki sanitasi layak % SMP/MTs memiliki sanitasi layak % SD/MI yang menerapkan kurikulum 2013 % SMP/MTs yang menerapkan kurikulum 2013 APK SMA/MA/SMK/ Paket C ,46 APM SMA/MA/SMK Angka Putus Sekolah SMA/SMALB/MA/SMK Angka Kelulusan SMA/MA/SMK Nilai Rata-rata UN SMA/MA/SMK % ruang kelas SMA/ MA/SMK sesuai SNP Page 32 B a b I I P e r e n c a n a a n d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a

48 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 5 Meningkatnya ketersediaan, kesetaraan dan kualitas sarana dan prasarana penyelenggaran pendidikan Khusus (DIKSUS) 6 Meningkatnya kualitas sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan 7 Meningkatnya dukungan Pendidikan Tinggi dalam Pembangunan Pendidikan 8 Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan % SMA/MA/SMK memiliki perpustakaan sesuai standar % SMA/MA/SMK memiliki sanitasi layak % SMA/MA/SMK yang menerapkan kurikulum 2013 Anggaran Rp.000 % APK Pendidikan Khusus ,44 Angka Kelulusan Pendidikan Khusus % ruang kelas Pendidikan Khusus sesuai SNP % pendidik PAUD yang berkualifikasi S1/D4 % pendidik SD/ SDLB/MI yang berkualifikasi S1/D4 % pendidik SMP/ SMPLB/ MTs yang berkualifikasi S1/D4 % pendidik SMA/SMALB/ MA/ SMK berkualifikasi S1/D4 % pendidik PAUD yang bersertifikat pendidik % pendidik SD/ SDLB/MI yang bersertifikat pendidik % pendidik SMP/ SMPLB/ MTs yang bersertifikat pendidik % pendidik SMA/ SMALB/ MA/ SMK yang bersertifikat pendidik % perguruan tinggi yang terfasilitasi % SD/SDLB/ MI yang terakreditasi % SMP/ SMPLB/ MTs yang terakreditasi % SMA/ SMALB/MA/SMK yang terakreditasi % SD/MI melaksanakan MBS dengan baik % SMP/MTs melaksanakan MBS dengan baik. % SMA/SMK/MA melaksanakan program MBS dengan baik , , ,28 B a b I I P e r e n c a n a a n d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a Page 33

49 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 9 Meningkatnya kualitas perilaku dan budi pekerti insan pendidikan % Sekolah/madrasah yang berwawasan kebangsaan % Sekolah yang melaksanakan ekstrakurikuler pramuka Anggaran Rp.000 % ,83 10 Program pendukung dan penunjang kinerja pembangunan pendidikan Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak ,21 Program dan kegiatan rutin ,45. Pada tabel 2.5. tersebut, total alokasi anggaran belanja langsung pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 yang terdiri dari 14 (empat belas) program dan terdistrinusi pada 9 program utama dan 5 (lima) program pendukung / penunjang kinerja pembangunan pendidikan adalah sebesar Rp ,- dengan prosentase anggaran terbesar untuk mendukung sasaran Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan jenjang Pendidikan Menengah (DIKMEN)(20,46%). Sedangkan prosentase alokasi anggaran terendah terdistribusi pada sasaran Meningkatnya ketersediaan sarana prasarana pen-didikan yang berkualitas, pengembangan kurikulum dan pembinaan potensi peserta didik PAUD (2,21%). Hal ini menunjukkan bahwa sistem perencanaan penganggaran pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah telah selaras dengan dokumen pentahapan perencanaan bidang pendidikan yang tersaji pada RPJMD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun Page 34 B a b I I P e r e n c a n a a n d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a

50 BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 Pada bab ini, diuraikan terkait pengukuran tingkat capaian kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas pendidikan beserta evaluasi dan analisis capaian kinerja disertai pemecahan masalah dan solusinya, serta akuntabilitas kinerja keuangan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj-IP) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah ini disusun sebagai bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah atas target kinerja dan penggunaan anggaran Tahun Dalam hal ini, LKj-IP Dinas Pendidikan berpedoman pada PP 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan tata cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yang menyatakan bahwa setiap instansi pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja yang melaporkan progres kinerja atas mandat dan sumber daya yang digunakannya. Salah satu fondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah pengukuran kinerja guna menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dicapai untuk memudahkan terwujudnya Dinas Pendidikan yang akuntabel. Melalui pengukuran kinerja, keberhasilan Dinas Pendidikan akan lebih dilihat dari kemampuannya, berdasarkan sumber daya yang dikelolanya, untuk mencapai hasil sesuai dengan tujuan, sasaran, dan kebijakan yang tertuang dalam RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 35

51 A. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang (seharusnya) terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja ini dilakukan secara berkala (triwulan) dan tahunan. Pengukuran dan pembandingan kinerja dalam laporan kinerja harus cukup menggambarkan posisi kinerja instansi pemerintah. Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan yang menggambarkan kinerja utama instansi pemerintah sesuai dengan tugas fungsi serta mandat (core business) yang diemban. IKU dipilih dari seperangkat indikator kinerja yang berhasil diidentifikasi dengan memperhatikan proses bisnis organisasi dan kriteria indikator kinerja yang baik. Penggunaan indikator kinerja sangat penting untuk mengetahui apakah suatu aktivitas atau program telah dilakukan secara efisien dan efektif. Indikator untuk tiap-tiap unit organisasi berbeda-beda tergantung pada tipe pelayanan yang dihasilkan. Demikian pula dengan IKU Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah sebagaimana tertuang dalam Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 82 Tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama, telah ditetapkan sebanyak 56 indikator kinerja, selanjutnya akan dipergunakan untuk mengukur kinerja Dinas Pendidikan. Pencapaian IKU Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 secara ringkas ditunjukkan oleh tabel berikut ini : Tabel 3.1 Capaian Kinerja IKU Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 No Indikator Kinerja Satuan Real. Tahun 2014 Tahun 2015 Target Real % Capaian Target Akhir Renstra Th.2018 % Capaian Thd.Trgt Akhir Renstra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. APK PAUD (4-6 th) % 72,00 75,00 75, , APK PAUD (0-6 th) % 50,00 53,00 53, , % lembaga PAUD yang terakreditasi 4. Angka Kelulusan Paket A 5. Angka Kelulusan Paket B 6. Angka Kelulusan Paket C % 50,00 53,00 53, , % 98,20 95, , % 94,33 96, % 92,28 98, Page 36 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

52 No Indikator Kinerja Satuan Real. Tahun 2014 Tahun 2015 Target Real % Capaian Target Akhir Renstra Th.2018 % Capaian Thd.Trgt Akhir Renstra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 7. % Lembaga Kursus % 3,00 3, ,63 5, dan Pelatihan (LKP) berkinerja A dan B 8. % buta aksara usia > 15 tahun % 3,40 3, , % kecamatan yang memiliki PKBM dan TBM % 17,92 40, , APK SD/MI/ Paket A % 109,10 109,13 109,31 100, APM SD/MI % 98, ,43 98,43 98, APK SMP/MTs/ Paket B % 100,54 100,56 100,69 100, APM SMP/MTs % 77,83 77,86 79, , Angka Putus Sekolah 0,09 0,12 0, SD/ SDLB/ MI 15 Angka Putus Sekolah 0,30 0,24 0, SMP/ SMPLB/MTs 16. Angka Kelulusan % 99,95 99,97 99, SD/MI 17. Angka Kelulusan % 99,98 99,19 99, SMP/MTs 18. Nilai Rata-rata UN 7,2 7,11 6, SD/SDLB/MI 19. Nilai Rata-rata UN 6,8 6,87 5, SMP/SMPLB/MTs 20. % ruang kelas % 95,02 65,00 67, SD/MI sesuai SNP 21. % ruang kelas SMP/ % 98,82 79,00 79, MTs sesuai SNP 22. % SD/MI memiliki % 44,53 45,50 45, perpustakan sesuai standar 23. % SMP/MTs % 76,01 78,00 78, , memiliki perpustakaan sesuai standar 24. % SD/MI memiliki % 69,52 70,50 71, sanitasi layak 25. % SMP/MTs % 68,19 70,10 70, , memiliki sanitasi layak 26. % SD/MI yang % ,00 11, menerapkan kurikulum % SMP/MTs yang % ,00 20, menerapkan kurikulum APK SMA/MA/SMK/ % 73,05 74,00 74, , Paket C 29. APM SMA/MA/SMK % 59,2 60,00 60, , Angka Putus Sekolah SMA/ SMALB/MA/SMK 0,06 0,57 0, B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 37

53 No Indikator Kinerja Satuan Real. Tahun 2014 Tahun 2015 Target Real % Capaian Target Akhir Renstra Th.2018 % Capaian Thd.Trgt Akhir Renstra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 31. Angka Kelulusan % 99,94 99,96 99, SMA/MA/SMK 32. Nilai Rata-rata UN SMA/MA/SMK ,74 6, % ruang kelas SMA/ % 84,00 84,00 84, , MA/SMK sesuai SNP 34. % SMA/MA/SMK % 92,00 92,00 92, , memiliki perpustakaan sesuai standar 35. % SMA/MA/SMK % 28,63 28,63 28, memiliki sanitasi layak 36. % SMA/MA/SMK % 40,00 40,00 40, yang menerapkan kurikulum APK Pendidikan Khusus % 54,00 54,00 56, Angka Kelulusan Pendidikan Khusus % % ruang kelas % 75,00 76,00 76, Pendidikan Khusus sesuai SNP 40. % pendidik PAUD % 31,10 31,85 46, yang berkualifikasi S1/D4 41. % pendidik SD/ % 53,61 56,47 77, SDLB/MI yang berkualifikasi S1/D4 42. % pendidik SMP/ % 86,41 87,71 91, SMPLB/MTs yang berkualifikasi S1/D4 43. % pendidik SMA/ % 93,5 94,00 96, SMALB/MA/ SMK berkualifikasi S1/D4 44. % pendidik PAUD % 16,00 16,75 24, , yang bersertifikat pendidik 45. % pendidik SD/ % 57,52 48,14 52, , SDLB/MI yang bersertifikat pendidik 46. % pendidik SMP/ % 56,6 58,70 62, , SMPLB/MTs bersertifikat pendidik 47. % pendidik SMA/ % 59,93 64,00 64, , SMALB/MA/ SMK yang bersertifikat pendidik 48. % perguruan tinggi yang terfasilitasi % 48,00 30,00 51,55 171,83 50,00 103, % SD/SDLB/ MI % yang terakreditasi 50. % SMP/ SMPLB/ MTs terakreditasi % Page 38 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

54 No Indikator Kinerja Satuan Real. Tahun 2014 Tahun 2015 Target Real % Capaian Target Akhir Renstra Th.2018 % Capaian Thd.Trgt Akhir Renstra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 51. % SMA/ SMALB/MA/ SMK terakreditasi % % SD/MI % 33,00 35,00 37, , melaksanakan MBS dengan baik 53. % SMP/MTs melaksanakan MBS dengan baik. % 54,00 60,00 60, , % SMA/SMK/MA % melaksanakan program MBS dengan baik. 55. % Sekolah/ % 9,00 5,00 9, , madrasah yang berwawasan kebangsaan 56. % Sekolah yang melak sanakan ekstrakurikuler pramuka % 85,00 10,00 85, Pada tabel 3.1 tersebut menunjukkan bahwa dari 56 (lima puluh enam) Indikator Kinerja Sasaran yang merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pendidikan pada Tahun 2015, 52 (lima puluh dua) indikator menunjukkan capaian 100% atau lebih. Tingkat ketercapaian ini menunjukkan pelaksanaan urusan yang terkait dicapai melalui dukungan penganggaran dan kerja keras seluruh stakeholder dalam mendukung capaian sejumlah indikator tersebut. Untuk sejumlah target IKU Dinas Pendidikan yang tingkat pencapaiannya belum mencapai 100 % pada Tahun 2015, masih diperlukan upaya kinerja yang lebih keras, fokus, dan terarah; dengan pertimbangan sejumlah analisa yang mempengaruhi. Sedangkan, 4 (empat) indikator kinerja sasaran yang lainnya memiliki capaian 80,62% sampai dengan 98,43%. Rekapitulasi capaian kinerja IKU Dinas Pendidikan secara lengkap akan tersaji sebagaimana grafik sebagai berikut : B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 39

55 Grafik 3.1. Rekapitulasi Capaian IKU Dinas Pendidikan Tahun 2015 Kurang, 0 Baik, 9 Cukup Baik, 0 Sangat Baik, 47 Sangat Baik >100 Baik Cukup Baik Kurang <60 IKU Dinas Pendidikan memiliki karakter indikator yang spesifik, termasuk tentang metode pengukuran indikator, sehingga penetapan target dan pengukuran realisasinya berdasarkan data tahunan. Hal ini antara lain disebabkan oleh : 1. Sebagian indikator merupakan indikator pada level outcome, dimana pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan, belum tentu akan berkontribusi pada pencapaian target kinerja IKU secara langsung, seperti IKU yang pertama. 2. Sebagian indikator mempergunakan data yang dihasilkan oleh pengukuran secara periodik oleh lembaga di luar SKPD di lingkungan Dinas Pendidikan, yang biasanya dilakukan sekali dalam setahun. Indikator yang masuk dalam kategori ini adalah Angka Partisipasi Kasar, Angka Partisipasi Murni dan Angka Buta Aksara, yang ketergantungan terhadap data penduduk dan wilayah. Selanjutnya Pencapaian kinerja Dinas Pendidikan Tahun 2015 dibandingkan dengan target kinerjanya, Target RENSTRA dan Perjanjian Kinerja Dinas Pendidikan Tahun 2016, sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut ini : Page 40 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

56 Tabel 3.2 Realisasi Kinerja dan Capaian IKU Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun No Indikator Kinerja Satuan % Target Target Real PK Capaian Renstra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Sasaran Strategis : Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana 1.1. Pendidikan jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 1 APK PAUD (4-6 th) % 75,00 75,12 100,16 77,00 77,00 2 APK PAUD (0-6 th) % 53,00 53,45 100,85 56,00 56,00 3 % lembaga PAUD yang terakreditasi % 53,00 53,25 100,47 56,00 56,00 Sasaran Strategis : Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana 1.2. Pendidikan jenjang Pendidikan Masyarakat (DIKMAS). 4 Angka Kelulusan PAKET A % 95, ,45 95,45 5 Angka Kelulusan PAKET B % 96, ,30 96,30 6 Angka Kelulusan PAKET C % 98, ,30 98,30 7 % Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) berkinerja A dan B % 3, ,63 3,80 3,80 8 % Buta Aksara >15 tahun % 3, ,73 2,50 2,50 9 % kecamatan memiliki PKBM dan TBM % 40, ,00 16,00 16,00 10 Jumlah desa vokasi yang telah dikembangkan Desa Sasaran Strategis : Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana 2.1. Pendidikan jenjang Pendidikan Dasar (DASAR) 1. APK SD/ SDLB/ MI/ Paket A % 109,13 109,31 100,16 109,17 109,17 2 APM SD/ SDLB/ MI/ Paket A % ,43 98, APK SMP/ SMPLB/ MTs/ Paket B % 100,56 100,69 100,13 100,58 100,58 4 APM SMP/ SMPLB/ MTs/ Paket B % 77,86 79, ,5 79,5 5 Angka Putus Sekolah SD/ SDLB/ MI % 0,12 0, ,07 0,07 6 Angka Putus Sekolah SMP/ SMPLB/ MTs % 0,24 0, ,2 0,2 7 Angka Kelulusan SD/ SDLB/ MI % 99,97 99, ,97 99,97 8 Angka Kelulusan SMP/ MTs/ SMPLB % 99,19 99, ,21 99,21 9 Nilai Rata-Rata UN SD/ SDLB/ MI 7,11 6, ,13 7,13 10 Nilai Rata-Rata UN SMP/ SMPLB/ MTS 6,87 5, ,88 6,88 11 % Ruang kelas SD sesuai standar nasional pendidikan % 65,00 67, ,50 65,50 12 % Ruang kelas SMP sesuai standar nasional pendidikan % 79,00 79, ,55 79,55 13 % SD/ MI yang memiliki perpustakaan sesuai standar % 45,50 45, ,50 46,50 14 % SMP/ MTs yang memiliki perpustakaan sesuai standar % 78,00 78, ,00 80,00 15 % SD/MI yang memiliki sanitasi layak % 70,50 71, ,50 71,50 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 41

57 No Indikator Kinerja Satuan % Target Target Real PK Capaian Renstra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 16 % SMP/ MTs yang memiliki % 70,10 70, ,25 72,25 sanitasi layak 17 % SD/ MI yang melaksanakan % 10,00 11, Kurikulum % SMP/ MTs yang melaksanakan % 20,00 20, Kurikulum 2013 Sasaran Strategis : Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana 3.1. Pendidikan jenjang Pendidikan Menengah (DIKMEN) 1. APK SMA/SMALB/ MA/SMK % 74,00 74, ,00 76,00 2 APM SMA/ SMALB/MA/ Paket C % 60,00 60, ,00 62,00 3 Angka Putus Sekolah SMA/ SMALB/ MA/ SMK % 0,57 0, ,06 0,06 4 Angka Kelulusan SMA/ MA/SMK % 99,96 99, ,97 99,97 5 Nilai Rata-Rata UN SMA/ MA/SMK - 7,74 6, ,74 7,74 6 % Ruang kelas SMA/ MA/ SMK sesuai SNP % 84,00 84, ,00 86,00 7 % SMA/ MA/ SMK yang memiliki perpustakaan sesuai standar % 92,00 92, ,00 93,00 8 % SMA/ MA/ SMK yang memiliki sanitasi layak % 28,63 28, ,28 31,28 9 % SMA/ MA/ SMK yang melaksanakan Kurikulum 2013 % 40,00 40, Sasaran Strategis : Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana 4.1. Penyelenggaraan Pendidikan Khusus (DIKSUS) 1. Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Khusus % 54,00 56, ,00 58,00 2. Angka Kelulusan Pendidikan Khusus % % Ruang kelas Pendidikan Khusus sesuai standar nasional pendidikan % 76,00 76, ,00 77,00 Sasaran Strategis : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) pendidik dan 5.1. tenaga pendidikan yang setara melalui peningkatan kualifikasi dan kompetensi 1. Persentase Pendidik PAUD berkualifikasi S1/ D4 % 31,85 46, ,60 32,60 2 Persentase Pendidik SD/ SDLB/ MI berkualifikasi S1/ D4 % 56,47 77, ,35 58,35 3 Persentase Pendidik SMP/ SMPLB/ MTs berkualifikasi S1/ D4 % 87,71 91, ,02 89,02 4 Persentase Pendidik SMA/ SMALB/ MA dan SMK berkualifikasi S1/ D4 % 94,00 96, ,50 94,50 5 Persentase Pendidik PAUD bersertifikat pendidik % 16,75 24, ,5 17,5 6 Persentase Pendidik SD/ SDLB/ MI bersertifikat pendidik % 48,14 52, ,76 48,76 7 Persentase Pendidik SMP/ SMPLB/ MTs bersertifikat pendidik % 58,70 62, ,80 60,80 8 Persentase Pendidik SMA/ SMALB/ MA dan SMK bersertifikat pendidik % 64,00 64, ,00 66,00 Sasaran Strategis : Meningkatnya dukungan dan kerjasama Perguruan Tinggi dalam 6.1. pembangunan pendidikan di daerah 1. % perguruan tinggi yang % 30,00 51,55 171,83 35,00 35,00 terfasilitasi Page 42 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

58 No Indikator Kinerja Satuan Target Real % Target Capaian Renstra PK (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Sasaran Strategis : Terwujudnya Pelayanan Pendidikan Berkelanjutan dan Pembinaan 7.1. Karakter Kebangsaan di Bidang Pendidikan 1. % sekolah/ madrasah yang berwawasan kebangsaan % 5,00 9, ,00 10,00 2. % sekolah yang melaksanakan ekstrakurikuler pramuka % 10,00 85, ,00 25,00 Sasaran Strategis : Terwujudnya optimalisasi tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan 7.2. publik di bidang pendidikan. 1. % SD/ SDLB/ MI yang terakreditasi % % SMP/ SMPLB/ MTs yang terakreditasi % % SMA/ SMALB/ MA/SMK terakreditasi % % SD/ MI melaksanakan MBS dengan baik % 35,00 37, ,00 40,00 5. % SMP/ MTs melaksanakan MBS dengan baik % 60,00 60, ,00 65,00 6. % SMA/ SMK/ MA melaksanakan program MBS dengan baik % B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Organisasi. Pada Tahun 2015, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan seluruh program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya, baik dari alokasi APBD maupun APBN. Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 dan Rencana Strategis Dinas Pendidikan Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, khususnya target Kinerja sasaran Tahun Untuk mempermudah pencapaian tujuan, maka Dinas Pendidikan merumuskan sasaran strategis untuk masing-masing tujuan. Hasil capaian kinerja 7 (tujuh) sasaran strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah selama Tahun 2015, sebagai berikut : 1. Capaian Kinerja Sasaran strategis 1.1. : Meningkatnya ketersediaan sarana prasarana pendidikan yang berkualitas, pengembangan kurikulum dan pembinaan potensi peserta didik PAUD Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Sasaran strategis ini merupakan salah satu kebijakan penting dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan diarahkan untuk B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 43

59 mengembangkan kelembagaan PAUD, pemenuhan sarana prasarana PAUD, pengembangan kurikulum PAUD, dan pembinaan kesiswaan PAUD. Ketercapaian kinerja sasaran strategis ini diukur dari tingkat capaian indikator kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015, berikut : Tabel 3.3 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1.1. Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) No Indikator Kinerja Satuan Real. Tahun 2014 Tahun 2015 Target Real % Capaian Target Akhir Renstra Th.2018 % Capaian Thd.Trgt Akhir Renstra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. APK PAUD (4-6 th) % 72,00 75,00 75, ,00 93,90 2. APK PAUD (0-6 th) % 50,00 53,00 53, ,00 82,23 3. % lembaga PAUD yang terakreditasi % 50,00 53,00 53, ,00 85,88 Persentase Capaian Sasaran Strategis ,49 87,34 Capaian kinerja Sasaran 1.1. : Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), sebesar 100,49%. Seluruh indikator telah tercapai sesuai target yang ditetapkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa program dan kegiatan terkait ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana PAUD telah terpenuhi di Jawa Tengah. Pembangunan pendidikan bertujuan untuk menghasilkan generasi bangsa yang cerdas dan kompetitif melalui peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas dan relevansi, kesetaraan dan pemenuhan pelayanan pendidikan. Sebagaimana tertuang dalam rencana strategis Dinas Pendidikan tentang kebijakan pengembangan dan pembangunan PAUD antara lain mengoptimalisasi program PAUD melalui pengadaan PAUD holistik, integratif dan bermutu yang dapat menjadikan kecerdasan anak dengan wawasan lebih luas. Juga menjadikan anak siap mengikuti pendidikan lanjutan yang lebih tinggi, dan melaksanakan pelayanan pendidikan dengan harapan dapat lebih luas, merata dan adil. Page 44 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

60 LKj IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 2015 Bila dibandingkan dengan Tahun 2014, capaian kinerja Tahun 2015 lebih tinggi dengan rata-rata peningkatan kinerja ketiga indikator kinerja sasaran sebesar 2,73%. Peningkatan capaian APK PAUD ditandai dengan tumbuh dan berkembangnya lembaga-lembaga PAUD yang diselenggarakan oleh masyarakat, yaitu Tempat Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK), dan Roudhotul Atfa (RA) serta Satuan PAUD Sejenis (SPS). Jumlah lembaga-lembaga tersebut terdata pada Tahun 2015 sebanyak lembaga. Apresiasi untuk Angka partisipasi Kasar (APK) tertinggi atau kesadaran orang tua untuk mendukung PAUD, diantaranya Kabupaten Banyumas 99,41 persen, Kota Semarang 99,27 persen, Kabuapten Magelang 99,10 persen. Selanjutnya untuk kabupaten/ kota yang sudah tuntas satu desa satu PAUD adalah Kab.Banyumas, Boyolali, Demak, Kudus, Kota Tegal, Pekalongan, Kota Magelang, Surakarta dan Kota Salatiga. Namun, masih ada yang perlu mendapat dukungan dan dorongan untuk meningkatkan APK yang masih rendah seperti Kota Magelang persen, Kota Tegal persen, Kab Banjarnegara persen, Wonogiri persen. Kemudian Kabupaten yang jumlah desa terbanyak yang belum ada lembaga PAUD diantaranya Kab Purworejo sebanyak 65 desa dari total 495 desa, kab Magelang sebanyak 61 desa dari total 372 desa. Gambar 3.1 Rencana dan Capaian Indikator Kinerja PAUD di Jawa Tengah Bab III Akuntabilitas Kinerja Page 45

61 LKj IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 2015 Akreditasi adalah salah satu cara untuk mengetahui sejauh mana kualitas suatu lembaga atau program, di antaranya program atau lembaga PAUD. Ada 8 standar yang harus dipenuhi untuk memberikan layanan berkualitas bagi konsumen sebagaimana dapat dipelajari pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun Berikut ini adalah gambaran akreditasi PAUD di Jawa Tengah sampai dengan Tahun Gambar 3.2 PAUD Terakreditasi di Jawa Tengah Tahun 2015 Page 46 Bab III Akuntabilitas Kinerja

62 Grafik 3.2 Kontribusi Kabupaten/Kota terhadap Capaian Kinerja APK PAUD Tahun 2015 Grafik 3.2. menunjukkan kontribusi kabupaten/kota terhadap pencapaian APK PAUD 3-6 tahun tingkat Provinsi Jawa Tengah. Dengan ilustrasi warna merah merupakan capaian kinerja kabupaten/kota yang masih dibawah target provinsi, maka masih diperlukan optimalisasi program PAUD di kabupaten/kota dalam meningkatkan pemahaman akan pendidikan pra sekolah bagi anak usia 3 6 tahun. Capaian kinerja sampai dengan Tahun 2015, dibandingkan dengan target jangka menengah, telah mencapai 87,34%, sehingga dapat diartikan bahwa kinerja sasaran strategis Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) telah menunjukkan hasil yang positif dan berjalan dengan baik serta sesuai dengan rencana. Dibanding capaian nasional, capaian kinerja sasaran Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Provinsi Jawa Tengah masih diatas capaian rata-rata nasional APK PAUD kelompok usia 3-6 tahun, sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut : B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 47

63 Tabel 3.4 Perbandingan APK PAUD di Provinsi Jawa Tengah dengan Nasional No Indikator Kinerja Jawa Tengah Nasional (1) (2) (3) (4) 1. APK PAUD kelompok usia : tahun tahun 53,45% 75,12% - 70,06% 2. % lembaga PAUD yang terakreditasi 53,25% 51,76% Grafik 3.3 Sebaran APK PAUD (3-6 Tahun) Nasional Tahun 2015 Program dan kegiatan pendukung pencapaian Sasaran Strategis 1.1., adalah Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dengan kegiatan pendukung kinerja, sebagai berikut : a. Fasilitasi Pengembangan Kelembagaan PAUD b. Fasilitasi Pemenuhan Sarana dan Prasarana PAUD c. Fasilitasi Pengembangan Kurikulum PAUD d. Fasilitasi Pembinaan Kesiswaan PAUD Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian Sasaran Strategis 1.1., antara lain : a. Masih kurangnya kesadaran orang tua terhadap pentingnya pendidikan anak usia dini; Page 48 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

64 b. Masih terbatasnya sarana dan prasarana belajar secara kuantitatif maupun kualitatif, hal ini disebabkan oleh terbatasnya kreativitas guru PAUD untuk menciptakan dan mengembangkan metode pembelajaran dan sumber belajar dengan memanfaatkan potensi budaya dan alam sekitar. c. Kompetensi sebagian besar guru PAUD masih belum memadai karena sebagian besar dari mereka tidak berasal dari latar belakang pendidikan PAUD dan mereka belum memperoleh pelatihan yang berkaitan dengan komsep dan ilmu praktis tentang PAUD; d. Perbedaan Angka Partisipasi Kasar (APK) peserta PAUD di daerah perkotaan dan perdesaan masih sangat besar. Alternatif solusi untuk mengatasi hambatan dan kendala : a. Melakukan lebih banyak sosialisasi terhadap para orang tua tentang arti penting nya pendidikan anak usia dini b. Peningkatan fasilitasi pemenuhan sarana prasana PAUD layak dan pengembangan metode pembelejaran PAUD. c. Peningkatan pelatihan/tot Guru PAUD yang terstruktur dan pendampingan guru PAUD prestasi dalam pembelajaran di PAUD sekitarnya. d. Pemenuhan pembentukan seribu POS PAUD di Jawa Tengah, melalui pembentukan satu desa satu PAUD dan penyelenggaraan rintisan PAUD baru. e. Fasilitasi pemberian bantuan insentif pendidik PAUD yang tiap tahun meningkat baik dari segi nominal maupun segi jumlah pendidik. 2. Capaian Kinerja Sasaran strategis 1.2. : Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Masyarakat (DIKMAS). Sasaran strategis ini merupakan salah satu kebijakan penting dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan diarahkan untuk mengembangkan kelembagaan PNFI, membina warga belajar dan pendidikan masyarakat, mengembangan kurikulum PNF. Ketercapaian kinerja sasaran strategis ini diukur dari tingkat capaian indikator kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015, berikut : B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 49

65 No Tabel 3.5 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1.2. Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Masyarakat (DIKMAS). Indikator Kinerja Satuan Real. Th.2014 Tahun 2015 Target Real. % Capaian Target Akhir Renstra Th.2018 % Capaian Thd.Trgt Akhir Renstra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Angka Kelulusan PAKET A % 98,2 95, ,00 102,31 2. Angka Kelulusan PAKET B % 94,33 96, ,50 103,39 3. Angka Kelulusan PAKET C % 92,28 98, ,50 101,26 4. % Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) berkinerja A dan B % 3,00 3, ,63 5,00 160,40 5. % Buta Aksara >15 tahun % 3,4 3, ,73 1,50 58,36 6. % kecamatan memiliki PKBM dan TBM 7. Jumlah desa vokasi yang telah dikembangkan % 17,92 40, ,00 17,50 262,85 Desa Persentase Capaian Sasaran Strategis ,21-166,97 Capaian kinerja Sasaran Strategis 1.2. : Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Masyarakat (DIKMAS), sebesar 127,21 %. Dari 7 (tujuh) indikator rata-rata capaiannya telah melebihi 100%, sehingga dapat disimpulkan bahwa program dan kegiatan terkait ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana DIKMAS telah terpenuhi di Jawa Tengah. Proses pendidikan tidak hanya terjadi pada lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah saja tetapi berlangsung pula pada situasi kehidupan yang lebih luas yaitu pada lingkungan masyarakat yang sering disebut juga sebagai pendidikan non formal. Berdasarkan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, peristiwa pendidikan yang berlangsung pada lingkungan masyarakat tergolong pada pendidikan non formal. Pendidikan kemasyarakatan adalah usaha sadar yang memberikan kemungkinan perkembangan sosial, kultural keagamaan, Page 50 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

66 kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, keterampilan, keahlian, yang dimanfaatkan oleh Rakyat Indonesia untuk mengembangkan dirinya dan membangun masyarakat. Pendidikan masyarakat tidak hanya berfungsi menanamkan sikap untuk membangun tetapi juga pelengkap dan pengganti pendidikan formal, baik untuk anak didik yang tidak sempat melanjutkan sekolah pada jenjang lebih tinggi maupun untuk anak didik yang tidak pernah memasuki pendidikan formal. Upaya akselerasi pembangunan pendidikan dalam mewujudkan pendidikan yang semakin luas dan terjangkau, maka Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Masyarakat (DIKMAS), dapat dilihat dalam data berikut : Grafik 3.4 Perkembangan PKBM dan TBM Di Jawa Tengah Tahun 2015 Selaras dengan arah kebijakan pendidikan non formal, maka pembangunan pendidikan difokuskan kepada peningkatan akses layanan pendidikan masyarakat, diantaranya melalui pendidikan keaksaraan, guna meningkatkan angka melek huruf di Jawa Tengah. B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 51

67 Tabel 3.6 Buta Aksara Di Jawa Tengah Tahun 2015 No Kab/Kota Jml pnduduk buta aksara > 15 Jml Penduduk > 15 th % buta aksara > (3/4*100) 1 Kabupaten Cilacap ,21 2 Kabupaten Banyumas ,15 3 Kabupaten Purbalingga ,89 4 Kabupaten Banjarnegara ,95 5 Kabupaten Kebumen ,42 6 Kabupaten Purworejo ,74 7 Kabupaten Wonosobo ,79 8 Kabupaten Magelang ,52 9 Kabupaten Boyolali ,91 10 Kabupaten Klaten ,75 11 Kabupaten Sukoharjo ,34 12 Kabupaten Wonogiri ,86 13 Kabupaten Karanganyar ,38 14 Kabupaten Sragen ,90 15 Kabupaten Grobogan ,96 16 Kabupaten Blora ,74 17 Kabupaten Rembang ,54 18 Kabupaten Pati ,35 19 Kabupaten Kudus ,09 20 Kabupaten Jepara ,54 21 Kabupaten Demak ,17 22 Kabupaten Semarang ,64 23 Kabupaten Temanggung ,15 24 Kabupaten Kendal ,93 25 Kabupaten Batang ,11 26 Kabupaten Pekalongan ,21 27 Kabupaten Pemalang ,51 28 Kabupaten Tegal ,90 29 Kabupaten Brebes ,35 30 Kota Magelang ,03 31 Kota Surakarta ,09 32 Kota Salatiga ,24 33 Kota Semarang ,93 34 Kota Pekalongan ,79 35 Kota Tegal ,83 JUMLAH ,57 Page 52 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

68 Dibandingkan capaian kinerja Tahun 2014, capaian kinerja Tahun 2015, lebih tinggi. Seluruh indikator kinerja sasaran 1.2. terdapat peningkatan dibandingkan tahun 2014, dengan rata-rata peningkatan sebesar 13,13%. Hal ini mencerminkan kinerja unit kerja bidang Pendidikan Non Formal dan Fasilitasi Perguruan Tinggi, sebagai penanggung jawab sasaran strategis ini dapat disimpulkan telah berhasil meningkatkan Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Masyarakat di Jawa Tengah. Capaian kinerja sampai dengan Tahun 2015, dibandingkan dengan target jangka menengah, telah mencapai 127,21% atau dalam kategori lancar. Hal ini dapat disimpulkan program dan kegiatan sasaran strategis 1.2 menunjukkan hasil positif dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Program pendukung pencapaian Sasaran Strategis 2.1., adalah Program Pendidikan Masyarakat (Dikmas), dengan kegiatan pendukung kinerja, sebagai berikut : a. Koordinasi Pengembangan Kelembagan. b. Pembinaan Warga Belajar dan Pendidikan Masyarakat. c. Koordinasi Pengembangan Kurikulum PNF. Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian Sasaran Strategis 2.1., antara lain : a. Permasalahan yang berkaitan dengan "warga belajar adalah 1) Lokasi tempat tinggal warga belajar saling berjauhan sehingga sulit mendapatkan satu kelompok sebanyak 40 orang warga belajar. 2) Latar belakang sosial ekonomi warga belajar lemah sehingga frekuensi kehadirannya sangat rendah. 3) Warga belajar menjadi pencari nafkah keluarga, mereka hanya belajar kalau waktu mengijinkan. 4) Motivasi belajar rendah, mereka berpendapat tanpa belajarpun mereka sudah mendapatkan uang. b. Masalah yang menghambat pelaksanaan Paket A Setara dengan SD dan Paket B Setara dengan Paket SMP adalah B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 53

69 1) Sulit mendapatkan tutor yang memiliki latar belakang keguruan, khususnya tutor IPA dan Bahasa Inggris. 2) Masih rendahnya tingkat kesejahteraan Tutor. 3) Belum semua tutor linier dengan mata pelajaran yang diampunya. c. Permasalahan prasarana belajar yang dapat dipertimbangkan sebagai penyebab hambatan belajar antara lain 1) Belum memiliki gedung sendiri, tetapi masih memanfaatkan Balai desa, gedung sekolah yang kosong dan tempat pertemuan lainnya, sehingga tidak jarang meminjam tempat tinggal tokoh masyarakat atau rumah warga belajar yang luas. 2) Lokasi gedung sekolah jauh dari tempat tinggal warga belajar 3) Fasilitas belajar kurang memadai. d. Sarana belajar sebagai media yang digunakan untuk belajar membawa berbagai hambatan antara lain 1) Jumlah modul terbatas, yaitu 1 modul untuk orang warga belajar, yang seharusnya 5 modul untuk tiap warga belajar, akibatnya mereka sukar untuk dapat melaksanakan proses belajar mandiri. 2) Terbatasnya jumlah buku yang dapat menambah wawasan warga belajar. 3) Kurang dimanfaatkannya sarana belajar lokal atau yang tersedia di lokasi kegiatan. Alternatif solusi untuk mengatasi hambatan dan kendala : a. Meningkatkan jumlah lembaga PKBM disetiap kecamatan dan desa sesuai dengan karakteristik lingkungan. b. Fasilitasi secara berjenjang pada setiap strata pemerintahan, guna meningkatkan pemenuhan sarana dan prasarana lembaga PNF. c. Meningkatkan kualitas lembaga PNF, melalui fasilitasi persiapan akreditasi lembaga PNF. d. Meningkatkan kompetensi Tutor, melalui bimbingan teknis dan pelatihan peningkatan kompetensi tutor. Page 54 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

70 3. Capaian Kinerja Sasaran strategis 2.1. : Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Dasar (DASAR). Sasaran strategis ini merupakan salah satu kebijakan utama dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan diarahkan untuk mengembangkan kelembagaan pengendalian mutu, sarana prasarana, dan kurikulum DIKDAS, pemenuhan sarana prasarana DIKDAS, penguatan kurikulum DIKDAS dan Inklusi, dan pembinaan kesiswaan baik akademik maupun non akademik. Ketercapaian kinerja sasaran strategis ini diukur dari tingkat capaian indikator kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015, berikut : Tabel 3.7 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2.1. Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Dasar (DASAR) No Indikator Kinerja Satuan Real. Th.2014 Tahun 2015 Target Real. % Capaian Target Akhir RPJMD Th.2018 % Capaian Thd.Trgt Akhir RPJMD (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. APK SD/ SDLB/ MI/ Paket A % 109,1 109,13 109,31 100,16 109,25 100,05 2 APM SD/ SDLB/ MI/ Paket A % 98, ,43 98, ,43 3 APK SMP/ SMPLB/ MTs/ Paket B % 100,54 100,56 100,69 100,13 100,60 100,09 4 APM SMP/ SMPLB/ MTs/ Paket B % 77,83 77,86 79, ,00 99,39 5 Angka Putus Sekolah SD/ SDLB/ MI % 0,09 0,12 0, ,05 64,94 6 Angka Putus Sekolah SMP/ SMPLB/ MTs % 0,30 0,24 0, ,10 43,10 7 Angka Kelulusan SD/ SDLB/ MI % 99,95 99,97 99, ,98 100,01 8 Angka Kelulusan SMP/ MTs/ SMPLB % 99,98 99,19 99, ,25 100,56 9 Nilai Rata-Rata UN SD/ SDLB/ MI 7,2 7,11 6, ,15 95,52 10 Nilai Rata-Rata UN SMP/ SMPLB/ MTS 6,8 6,87 5, ,9 82,31 11 % Ruang kelas SD sesuai standar % 95,02 65,00 67, ,05 97,03 nasional pendidikan 12 % Ruang kelas SMP sesuai standar % 98,82 79,00 79, ,75 98,28 nasional pendidikan 13 % SD/ MI yang memiliki perpustakaan sesuai standar % 44,53 45,50 45, ,50 94,76 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 55

71 No Indikator Kinerja Satuan Real. Th.2014 Tahun 2015 Target Real. % Capaian Target Akhir RPJMD Th.2018 % Capaian Thd.Trgt Akhir RPJMD (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 14 % SMP/ MTs yang memiliki perpustakaan % 76,01 78,00 78, ,00 93,37 sesuai standar 15 % SD/MI yang memiliki sanitasi layak % 69,52 70,50 71, ,50 97,03 16 % SMP/ MTs yang memiliki sanitasi layak % 68,19 70,10 70, ,00 88,65 17 % SD/ MI yang melaksanakan % ,00 11, ,49 Kurikulum % SMP/ MTs yang melaksanakan Kurikulum 2013 % ,00 20, ,31 Persentase Capaian Sasaran Strategis , ,52 Capaian kinerja Sasaran Strategis 2.1 : Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Dasar (DASAR), hasilnya sebesar 100,86%. Secara keseluruhan kinerja sasaran strategis ini berjalan dengan baik, namun dari 18 (delapan belas) indikator kinerja sasaran, terdapat 3 (tiga) indikator kinerja yang capaiannya dibawah target, yaitu APM SD/ SDLB/ MI/Paket A (98,43%), Nilai Rata-Rata UN SD/ SDLB/ MI (6,83), dan Nilai Rata-Rata UN SMP/ SMPLB/ MTS (5,68). Sedangkan 15 (lima belas) indikator kinerja sasaran 2.1. dapat terpenuhi sesuai target perencanaan yang ditetapkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kinerja pembangunan pendidikan jenjang pendidikan dasar di Provinsi Jawa Tengah telah berjalan dengan efektif dan efisien selaras dengan keberhasilan percepatan penuntasan Wajib Belajar (Wajar) Pendidikan Dasar di Jawa Tengah pada tahap Tuntas Paripurna tersebut didukung oleh kegiatan : (a) penguatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun; (b) fasilitasi pendampingan BOS dalam rangka mewujudkan Sekolah Murah dalam bentuk bantuan keuangan kepada siswa SD/MI dan siswa SMP/MTs; (c) bantuan fasilitasi pendidikan inklusi DIKDAS bagi 230 sekolah. Page 56 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

72 Bila dibandingkan dengan Tahun 2014, maka capaian rata-rata kinerja Tahun 2015 lebih tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) : SD/MI meningkat 0,20%, SMP/MTs meningkat 0,15%; dan Angka Partisipasi Murni (APM): SD/MI meningkat 0,11%, serta SMP/MTs meningkat 1,68%. Grafik 3.5 Rencana dan Capaian Indikator Kinerja APM SD/SDLB/MI/Paket A di Jawa Tengah Bahwa APM merupakan selisih anak sekolah SD/MI/SMP/ MTs) usia 7 s/d 12 tahun terhadap anak usia 7 s/d 12 tahun di Jawa Tengah. Sehingga ketidaktercapaian indikator APM SD/MI diantaranya disebabkan oleh pergeseran usia anak SD masuk sekolah (<7 tahun) sehingga meningkatnya anak usia <12 tahun lulus SD/MI. Fenomena pergesern usia masuk sekolah ini, diantaranya didorong oleh prestise dan image sebagaian orang tua tentang semakin cepat anak dapat membaca dan menulis, akan dianggap masyarakat sebagai anak cerdas dan istimewa. B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 57

73 Grafik 3.6 Sebaran APM SD/MI/SDLB Tahun 2015 Sedangkan Angka Partisipasi Kasar (APK), menunjukkan partisipasi penduduk yang sedang mengenyam pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya. APK merupakan persentase jumlah penduduk yang sedang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan (berapapun usianya) terhadap jumlah penduduk usia sekolah yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut.apk digunakan untuk mengukur keberhasilan program pembangunan pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan. Nilai APK bisa lebih dari 100%. Hal ini disebabkan karena populasi murid yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan mencakup anak berusia di luar batas usia sekolah pada jenjang pendidikan yang bersangkutan. Sebagai contoh, banyak anak-anak usia diatas 12 tahun, tetapi masih sekolah di tingkat SD atau juga banyak anak-anak yang belum berusia 7 tahun tetapi telah masuk SD. Adanya siswa dengan usia lebih tua dibanding usia standar di jenjang pendidikan tertentu menunjukkan terjadinya kasus tinggal kelas atau terlambat masuk sekolah. Sebaliknya, siswa yang lebih muda dibanding usia standar yang duduk di suatu jenjang pendidikan menunjukkan siswa tersebut masuk sekolah di usia yang lebih muda. Page 58 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

74 Grafik 3.7 Rencana dan Capaian Indikator Kinerja APK SMP/MTs/SMPLB di Jawa Tengah Grafik 3.8 Sebaran APK SMP/MTs/SMPLB Peningkatan mutu layanan pendidikan dasar dapat dilihat melalui angka kelulusan pendidikan dasar di Jawa Tengah sebesar 99,99% untuk tingkat SD/MI dan 99,81% tingkat SMP/MTs serta nilai rata-rata hasil US/UN pendidikan dasar sebesar 6,83 untuk hasil US/M SD/SDLB/MI dan 5,68 untuk hasil UN SMP/ SMPLB/ MTs. Meskipun B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 59

75 terdapat penurunan nilai rata-rata hasil US/M maupun UN pada pendidikan dasar di Jawa Tengah, hal ini antara lain disebabkan oleh Keterbatasan kompetensi pendidik antar wilayah, khususnya pendidik mata pelajaran UN, diantaranya lineraritas pendidikan dan sertifikasi kompetensi pendidik pada satuan pendidikan, serta menurunnya tingkat motivasi siswa sebagai dampak UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan siswa. Grafik 3.9 Perkembangan Angka Kelulusan dan Nilai Rata-rata US/M SD/MI Provinsi Jawa Tengah Page 60 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

76 LKj IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 2015 Grafik 3.10 Perkembangan Angka Kelulusan dan Nilai Rata-rata UN SMP/MTs Provinsi Jawa Tengah Demikian pula, tercermin pada meningkatnya Ruang kelas SD sesuai standar nasional pendidikan sebesar 67,97% dan SMP/MTs sebesar 79,36%. Keberhasilan pencapaian aspek peningkatan mutu pendidikan dasar tersebut ditempuh melalui fasilitasi pengembangan sarana prasarana pendidikan dasar SD/SDLB dan SMP/SMPLB, dalam bentuk bantuan keuangan dan hibah, meliputi : Rehabilitasi ruang kelas rusak sedang 5 SD/SDLB dan 65 SMP/SMPLB, Pembangunan ruang perpustakaan 1 SD/SDLB dan 2 SMP/SMPLB, pengadaan buku perpustakaan 490 SD/SDLB dan 136 SMP/SMPLB, pengadaan mebelair Bab III Akuntabilitas Kinerja Page 61

77 LKj IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 2015 pengganti pada SD 129 paket dan SMP sejumlah 88 paket, pengadaan alat laboratorium IPA SMP sejumlah 197 unit, penyelenggaraan pendidikan Paket A (57) dan SMP/SMPLB (69), pengadaan alat TIK pemebelajaran SD/SDLB (738) dan peningkatan Sarana prasarana Sanitasi SD/SDLB dan SMP/SMPLB sejumlah 18 unit. Grafik 3.11 Perkembangan Ruang Kelas SD/MI dan SMP/MTs Sesuai Standar Nasional Pendidikan Dibanding capaian nasional, capaian kinerja peningkatan akses pendidikan dasar di Provinsi Jawa Tengah, dapat dilihat pada tabel berikut : Page 62 Bab III Akuntabilitas Kinerja

78 Tabel 3.8 Perbandingan Capaian Kinerja Peningkatan Akses Pendidikan Dasar di Provinsi Jawa Tengah dengan Nasional No Indikator Kinerja Jawa Tengah Rata-rata Nasional (1) (2) (3) (4) 1 Angka Partisipasi Kasar (APK), jenjang pendidikan : - SD/SDLB/MI/ Paket A - SMP/ SMPLB /MTs/ Paket B 109,31 100,69 108,00 100,27 2 Angka Partisipasi Murni (APM), jenjang pendidikan : - SD/MI/Pkt A - SMP/ SMP LB/MTs / Pkt B 98,43 79,51 93,38% 81,01 Merujuk pada tabel tersebut diatas, menunjukkan kinerja ketersediaan akses layanan pendidikan dasar, khususnya masih diatas rata-rata capaian nasional. Dengan demikian dapat disimpulkan pembangunan pendidikan di Jawa Tengah, masih selangkah lebih maju dibandingkan dengan pembangunan pendidikan nasional. Grafik 3.12 APM SD/MI/SDLB Nasional Tahun 2015 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 63

79 Grafik 3.13 APK SMP/MTs/SMPLB Nasional Tahun 2015 Capaian kinerja sampai dengan Tahun 2015, dibandingkan dengan target jangka menengah, telah mencapai 82,52%, dengan demikian masih terdapat sisa target 17,42% dari target jangka menengah yang telah ditetapkan. Hal ini dapat diartikan bahwa kinerja pembangunan pendidikan dasar di Jawa Tengah telah menunjukkan trend positif dan berjalan dengan baik serta sesuai perencanaan daerah. Program pendukung pencapaian Sasaran Strategis 2.1, adalah Program Pendidikan Dasar (Dikdas), dengan kegiatan pendukung antara lain : a. Koordinasi Pengembangan Kelembagaan Dikdas. b. Pemenuhan Sarana Prasarana Dikdas. c. Koordinasi Pengembangan Kurikulum Dikdas. d. Koordinasi Pembinaan Kesiswaan Dikdas. e. Pengembangan dan Pengayaan Sumber Belajar DIKDAS. f. Peningkatan Akses dan Mutu PK-PLK SDLB/SMPLB. g. Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SD. h. Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SMP. i. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya. j. Penyediaan dan Peningkatan Kesejahteraan PTK yang Kompeten untuk Jenjang Dikdas. Page 64 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

80 Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian Sasaran Strategis 2.1, antara lain : a. Masih adanya persepsi masyarakat terhadap semakin cepat anak usia dini (<7 tahun) bersekolah di tingkat SD/MI semakin baik dan meningkatkan status sosial keluarga. b. Pentingnya pendidikan belum seluruhnya disadari oleh masyarakat di Jawa Tengah. Hal ini bisa dilihat dari masih banyaknya anakanak, pemuda dan remaja putus sekolah yang lebih memilih bekerja daripada menempuh pendidikan. Hal ini antara lain dipengaruhi faktor ekonomi yang mengharuskan mereka untuk memenuhi tuntutan hidup dan faktor geografis yang berbeda antar daerah, sehingga masyarakat perlu mengalokasikan biaya pribadi (transportasi dan keperluan pribadi) yang menjadi komponen biaya pendidikan untuk menuju ke sekolah. Alternatif solusi untuk mengatasi hambatan dan kendala : a. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman arti penting usia anak dalam pendidikan formal, dimana anak usia <7 tahun secara psikologis merupakan usia anak dalam taraf bermain. b. Melakukan kajian terhadap pendirian SD/MI dan SMP/MTs satu atap dan perbaikan infrastruktur di daerah terpencil atau daerah terluar. c. Sosialisasi kepada sekolah melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota, bahwa alokasi BOS di tingkat SD/MI dan SMP/MTs dapat dialokasikan untuk membantu meringkankan komponen biaya pribadi. 4. Capaian Kinerja Sasaran strategis 3.1. : Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Menengah (DIKMEN). Sasaran strategis ini merupakan salah satu kebijakan utama dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan diarahkan untuk mengembangkan kelembagaan DIKMEN, kompetensi SMK dan lingkungan sekolah menengah, pemenuhan standar sarana prasarana DIKMEN, mengembangkan kurikulum DIKMEN, dan pembinaan kesiswaan DIKMEN. Ketercapaian kinerja sasaran strategis ini diukur dari tingkat capaian indikator kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015, berikut : B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 65

81 No Tabel 3.9 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3.1 Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Menengah (DIKMEN) Indikator Kinerja Satuan Real. Th Tahun 2015 Target Real. % Capaian Target Akhir Renstra Th.2018 % Capaian Thd.Trgt Akhir Renstra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. APK SMA/SMALB/ MA/SMK % 73, APM SMA/ SMALB/MA/ Paket C % 59, Angka Putus Sekolah SMA/ SMALB/ MA/ SMK % 0, , Angka Kelulusan SMA/ MA/SMK % 99, Nilai Rata-Rata UN SMA/ MA/SMK - 6, % Ruang kelas SMA/ MA/ SMK sesuai SNP % % SMA/ MA/ SMK yang memiliki perpustakaan sesuai standar % 91, % SMA/ MA/ SMK yang memiliki sanitasi layak % 19, % SMA/ MA/ SMK yang melaksanakan Kurikulum 2013 % ,94 102, Persentase Capaian Sasaran Strategis , ,36 Capaian kinerja Sasaran Strategis 3.1 : Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Menengah (DIKMEN), hasilnya sebesar 98,42%. Dari 9 (sembilan) indikator rata-rata capaian kinerjanya telah melampaui target, kecuali untuk indikator Nilai Rata-Rata UN SMA/MA/SMK (80,62%). Ketidak tercapaian indikator tersebut diantaranya disebabkan keterbatasan kompetensi pendidik antar wilayah, khususnya pendidik mata pelajaran UN, diantaranya lineraritas pendidikan dan sertifikasi kompetensi pendidik pada satuan pendidikan, serta menurunnya tingkat motivasi siswa sebagai dampak UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan siswa. Secara umum Aspek pemerataan layanan pendidikan menengah terdapat peningkatan capaian indikator kinerja pada APK Pendidikan Menengah sebesar 74,01% pada tahun 2015 atau meningkat sebesar 0,96% dari tahun 2014 sebesar 73,05%, meskipun masih dibawah capaian rata-rata APK Nasional sebesar 75,53%. Page 66 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

82 Grafik 3.14 Rencana dan Capaian Indikator Kinerja APK SMA/MA/SMALB Jawa Tengah Pada tahun 2015, perluasan akses pendidikan menengah juga terlihat dari kebijakan fasilitasi pendidikan menengah pada kabupaten/kota, melalui : a. Bantuan pembangunan 56 Ruang Kelas Baru (RKB) SMA/SMK; b. Beasiswa siswa SMA/SMK dari keluarga kurang mampu; c. Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Paket C pada 61 Lembaga; d. Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi pada 1 SMA. Dalam upaya implementasi Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa kewenangan pemerintah provinsi dibidang pendidikan adalah jenjang pendidikan menengah dan pendidikan khusus, maka beberapa langkah yang ditelah ditempuh adalah a. Menerbitkan Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 421.3/001011, tanggal 26 Januari 2015 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Menengah di Jawa Tengah; b. Pengumpulan data awal satuan pendidikan menengah di Jawa Tengah, berdasarkan DAPODIKMEN. c. Fasilitasi dan koordinasi kepada kabupaten/kota terkait penjadwalan pendataan dan verifikasi data satuan pendidikan menengah. d. Pelaksanaan verifikasi dan validasi data satuan pendidikan menengah di Jawa Tengah. B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 67

83 Sedangkan upaya peningkatan mutu layanan pendidikan menengah di Jawa Tengah, ditempuh penyelengaraan UN SMA/MA dan SMK, serta melalui fasilitasi bantuan rehabilitasi gedung 27 SMA/SMK; Pembangunan Ruang Perpustakaan 7 SMA/SMK; pengadaan Komputer 39 SMA/SMK, Bantuan Buku Perpustakaan 65 SMA/SMK; Pengadaan Buku Mulok Bahasa Jawa 7 SMA; Fasilitasi alat laboratorium IPA 85 SMA/SMK, alat bengkel 60 SMK dan Pengadaan Alat Multimedia 61 SMA/SMK; Bantuan Pembangunan Laboratorium IPA 6 SMA/SMK; Fasilitasi Carier Center 45 SMK dan Business Center 7 SMK; Bantuan Penyelenggaraan Teaching Factory 5 SMK; Bantuan Peningkatan Sarana 1 SMALB; Fasilitasi Pengelolaan Bursa Kerja Khusus (BKK) 46 SMK; Fasilitasi Pengembangan Tempat Uji Kompetensi (TUK) 7 SMK; Bantuan Peningkatan Pemasaran Tamatan 14 SMK; Fasilitasi pendidikan berbasis keunggulan local (PBKL) 26 SMA/SMK, implementasi ISO SMM 9001: SMA/SMK, Fasilitasi Penelitian IPA dan IPS 80 Siswa SMA; Bantuan Peningkatan Sarana dan Prasarana Sanitasi 74 SMA/SMK; Bantuan Pengadaan Meubelair Pengganti 15 SMA/SMK; dan program kelas industri 45 SMK. Bila dibandingkan dengan Tahun 2014, maka capaian kinerja Tahun 2015, untuk semua indikator terdapat peningkatan, Kecuali untuk indikator Nilai rata-rata UN SMA/MA/SMK, turun sebesar 1.5. Hal ini diartikan kinerja unit kerja bidang Pendidikan Menengah, sebagai penanggung jawab sasaran strategis ini dapat disimpulkan perlu upaya keras dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan menengah di Jawa Tengah. Grafik 3.15 Angka Kelulusan dan Nilai Rata-rata UN SMA/MA dan SMK Provinsi Jawa Tengah TP 2014/2015 Page 68 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

84 No Capaian kinerja sampai dengan Tahun 2014, dibandingkan dengan target jangka menengah, telah mencapai 84,36%, atau masih tersisa 15,64% dari target jangka menengah yang seharusnya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa fasilitasi dan pengembangan pendidikan menengah di Jawa Tengah, selaras dengan tujuan pembangunan pendidikan nasional serta sinergi terhadap kebijakan pemerintah daerah baik Provinsi maupun kabupaten/kota. Dibanding capaian nasional, capaian kinerja peningkatan pemerataan akses pendidikan di Provinsi Jawa Tengah, masih berada diatas rata-rata Nasional untuk APK dan APM, perbandingan capaian kinerja peningkatan akses tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.10 Perbandingan Capaian Kinerja Peningkatan Akses Pendidikan Menengah di Provinsi Jawa Tengah dengan Nasional Indikator Kinerja Jawa Tengah Rata-rata Nasional (1) (2) (3) (4) 1 APK SMA/SMALB/MA/SMK 74,01 75,53 2 APM SMA/SMALB/MA/SMK 60,18 55,88 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 69

85 Grafik 3.16 APK SMA/SMK/MA Nasional Tahun 2015 Program pendukung pencapaian Sasaran Strategis 3.1., adalah Program Pendidikan Menengah (Dikmen), dengan kegiatan pendukung kinerja, sebagai berikut : a. Koordinasi Pengembangan Kelembagaan Dikmen. b. Pemenuhan Sarana Prasarana Dikmen. c. Koordinasi Pengembangan Kurikulum Dikmen. d. Koordinasi Pembinaan Kesiswaan Dikmen. e. Pengembangan dan Pengayaan Sumber Belajar DIKMEN. f. Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SMA. g. Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SMK. h. Penyediaan dan Peningkatan Kesejahteraan PTK yang Kompeten untuk Jenjang Dikmen. Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian Sasaran Strategis 3.1., antara lain : a. Tingkat ekonomi masyarakat yang belum merata menyebabkan belum semua keluarga mampu mendukung peningkatan APK pendidikan menengah. Hal ini khususnya sangat berkaitan dengan biaya personal yang harus disediakan oleh orang tua terhadap pendidikan anaknya, dan pada sisi lain pemerintah belum mampu mencover keseluruhan biaya pendidikan pada jenjang pendidikan menengah. Page 70 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

86 b. Masih rendahnya kesadaran orang tua terhadap penuntasan jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, kondisi ini sangat dipengaruhi oleh nilai ke-ekonomian anak yang diharapkan telah mampu mendukung ekonomi keluarga. c. Masih terbatasnya satuan pendidikan menengah (SMA/SMK) pada daerah-daerah yang secara geografis sulit dijangkau, sehingga lulusan SMP sederajat harus mengalokasikan biaya khusus untuk biaya personal guna memperoleh layanan pendidikan menengah di luar daerah. Alternatif solusi untuk mengatasi hambatan dan kendala: a. Meningkatkan Pemberian beasiswa bagi siswa dari keluarga kurang mampu dan optimalisasi sekolah ramah social (sekolah gratis dan diasramakan bagi lulusan SMP sederajat kurang mampu dan berprestasi). b. Mendekatkan layanan pendidikan (pendirian unit sekolah baru) kepada masyarakat pada wilayah geografis yang sulit dijangkau untuk menekan pembiayaan personal yang harus dikeluarkan oleh peserta didik, termasuk kebijakan satu kecamatan satu SMA/SMK. c. Peningkatan pemahaman bagi orang tua mengenai pentingnya pendidikan masa depan anak dengan tidak mengesampingkan faktor ke-ekonomian dalam membantu ekonomi keluarga melalui pendekatan yang terintegrasi dengan pola kegiatan yang bernilai ekonomi. 5. Capaian Kinerja Sasaran strategis 5.1. : Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Penyelenggaraan Pendidikan Khusus (DIKSUS). Sasaran strategis ini merupakan salah satu kebijakan utama dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan diarahkan untuk mengembangkan kelembagaan dan kurikulum DIKSUS, serta pembinaan kesiswaan DIKSUS. Ketercapaian kinerja sasaran strategis ini diukur dari tingkat capaian indikator kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014, berikut : B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 71

87 No Tabel 3.11 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 5.1 Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Penyelenggaraan Pendidikan Khusus (DIKSUS) Indikator Kinerja Satuan Real. Th Tahun 2015 Target Real. % Capaian % Target Capaian Akhir Thd.Trgt RPJMD Akhir Th.2018 RPJMD (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Khusus % 54 54,00 56, ,34 87,09 2. Angka Kelulusan Pendidikan Khusus % % Ruang kelas Pendidikan Khusus sesuai standar nasional pendidikan % 75 76,00 76, ,04 93,75 Persentase Capaian Sasaran Strategis ,02 95,13 Capaian kinerja Sasaran Strategis 5.1 : Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Penyelenggaraan Pendidikan Khusus (DIKSUS), hasilnya sebesar 100,02%. Dari 3 (tiga) indikator seluruh capaian kinerjanya sesuai dengan target. Pemenuhan sasaran strategis ini merupakan tindak lanjut Pemerintah menjamin pendidikan bagi ABK sebagaimana tertuang dalam undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), Pasal 5 (tentang Hak-hak dan Kewajiban Warga Negara), Sub-Ayat 1 menjamin setiap warga negara Indonesia mendapat pendidikan, dan Sub-Ayat 2 menyebutkan bahwa warga negara berkebutuhan khusus (ABK) (cacat fisik, emosi, kecerdasan dan/atau sosial) berhak mendapat pendidikan khusus. Demikian pula halnya dengan anak-anak berbakat luar biasa (ABLB) yang dalam tataran biasa membutuhkan perhatian lebih sesuai dengan potensi rahmat Tuhan yang dimilikinya. Hal mendasar dari UUD dan UU Sisdiknas adalah bahwa sekolah harus memenuhi kebutuhan siswa dengan tidak mempermasalahkan ketidakmampun atau keterbatasan mereka. Filosofi system legal ini telah mengakomodir bahwa setiap manusia memiliki perbedaan yang unik. Hal ini menunjukkan bahwa martabat, keragaman dan perbedaan potensi dan perilaku tidak diacuhkan, dan setiap anak diberi kesempatan untuk berkembang secara utuh, mengembangkan dunianya dan mengaktualisasikan dirinya secara kreatif. Sehingga, Undang-undang ini merupakan landasan yuridis Page 72 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

88 yang memberikan kesamaan hak dalam memperoleh layanan pendidikan yang layak bagi semua ABK. Tidak akan ada lagi perbedaan dalam hal pendidikan untuk anak luar biasa. Penyelenggaraan pendidikan khusus di era otonomi daerah sungguh merupakan sebuah fenomena yang hampir pasti membuat setiap pemerintah daerah mengurut dada. Betapa tidak, ada dua konsekuensi logis yang hendaknya menjadi perhatian utama : a. Pengelolaan pendidikan khusus memerlukan penanganan khusus dengan berbagai konsekuensinya. b. Penyelenggaraan pendidikan khusus membutuhkan pembiayaan yang cukup besar seiring dengan dikeluarkannya kebijakan baru pendidikan khusus sementara kesiapan daerah masih sangat beragam dan bahkan cenderung lemah. Berbagai permasalahan yang dihadapi baik dari sisi manajemen, pembiayaan maupun penerapannya membutuhkan kesigapan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan menunjukkan dan mewujudkan political will yang memadai. Solusi yang dilakukan selama ini masih pada tataran pemerataan akses bahkan belum sepenuhnya tercapai dan belum mengarah pada peningkatan kualitas dan tata kelola yang baik. Bentuk pengembangan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus di Jawa Tengah ditempuh melalui sentra-sentra SLB (TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB, SMKLB), Kelas Inklusi (TK, SD, SMP, SMA, SMK), Kelas Keterampilan (Unit produksi dan kios pemasaran), Guru (akademik dan ketrampilan), TIK/ICT, Klinik Terapi, dan Perpustakaan. Program-program prioritas Pendidikan Luar biasa meliputi : a. Penyelenggaraan Pendidikan Olahraga Adaptif; b. Penanganan anak Autis secara meluas dan lebih intensif; c. Pengembangan uji coba Pendidikan Terpadu/Inklusi dengan berbagai model; d. Uji coba Program Percepatan Belajar (Akselerasi); e. Pengembangan program rehabilitasi pada semua jenis kelainan. B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 73

89 LKj IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 2015 Selanjutnya gambaran umum pendidikan khusus di Jawa Tengah dapat terlihat dari data-data sebagai berikut : Grafik 3.17 Rencana dan Capaian Indikator Kinerja APK Pendidikan Khusus Grafik 3.18 Rencana dan Capaian Indikator Kinerja Prosentase Ruang Kelas Pendidikan Khusus Sesuai Standar Nasional Pendidikan Bila dibandingkan dengan Tahun 2014, tampak seluruh capaian indikator kinerja Tahun 2015 mengalami peningkatan, untuk indikator APK Pendidikan Khusus meningkat 2,01%, dan % Ruang kelas Pendidikan Khusus sesuai standar nasional pendidikan meningkat 1,03%. Capaian kinerja sampai dengan Tahun 2015, dibandingkan dengan target jangka menengah, telah mencapai Page 74 Bab III Akuntabilitas Kinerja

90 95,13%, hal ini diartikan bahwa sasaran strategis ini telah menunjukkan trend positif dan dapat berjalan dengan baik serta sesuai dengan target perencanaan. Program pendukung pencapaian Sasaran Strategis 5.1., adalah Program Pendidikan Khusus (Diksus), dengan kegiatan pendukung kinerja, sebagai berikut : a. Koordinasi Pengembangan Kelembagaan Diksus. b. Koordinasi Pembinaan Kesiswaaan Diksus. c. Koordinasi pengembangan kurikulum Diksus. d. Pengembangan dan Pengayaan Sumber Belajar Diksus. Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian Sasaran Strategis 5.1., antara lain : a. Masih rendahnya kesadaran orangtua terhadap pendidikan anak berkebutuhan khusus, antara lain karena masalah sosial (rasa malu) dan ekonomi (pembiayaan tinggi). b. Belum optimalnya layanan satuan pendidikan khusus yang sesuai standar dan murah. Alternatif solusi untuk mengatasi hambatan dan kendala : a. Pembentukan tim terpadu lintas sektoral diantaranya melalui optimalisasi peran lembaga sosial tingkat kelurahan dan desa dalam mendata dan menyosialisasikan arti pentingnya pendidikan bagi masa depan anak. b. Optimalisasi satuan pendidikan inklusi hingga tingkat kecamatan, melalui fasilitasi pemenuhan sarana prasarana dan tenaga pendidik yang berkompeten. 6. Capaian Kinerja Sasaran strategis 6.1. : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) pendidik dan tenaga pendidikan yang setara melalui peningkatan kualifikasi dan kompetensi. Sasaran strategis ini merupakan salah satu kebijakan utama dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan diarahkan untuk Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan; mendorong peningkatan kualifikasi akademik dan B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 75

91 No sertifikasi pendidik dan tenaga kependidikan; memfasilitasi penghargaan, perlindungan dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan; pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan; dan memfasilitasi peningkatan kompetensi teknis guru. Ketercapaian kinerja sasaran strategis ini diukur dari tingkat capaian indikator kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015, berikut : Tabel 3.12 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 6.1 Meningkatnya kualitas SDM pendidik dan tenaga kependidikan yang setara melalui peningkatan kualifikasi dan kompetensi Indikator Kinerja Satuan Real. Th.2014 Tahun 2015 Target Real % Capaian Target Akhir RPJMD Th.2018 % Capaian Thd.Trgt Akhir RPJMD (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Persentase Pendidik PAUD berkualifikasi S1/ D4 % 31,10 31,85 46, , Persentase Pendidik SD/ SDLB/ MI berkualifikasi % 53,61 56,47 77, , S1/ D4 3 Persentase Pendidik SMP/ SMPLB/ MTs % 86,41 87,71 91, , berkualifikasi S1/ D4 4 Persentase Pendidik SMA/ SMALB/ MA dan % 93,50 94,00 96, , SMK berkualifikasi S1/ D4 5 Persentase Pendidik PAUD bersertifikat % 16 16,75 24, , pendidik 6 Persentase Pendidik SD/ SDLB/ MI bersertifikat % 47,52 48,14 52, , pendidik 7 Persentase Pendidik SMP/ SMPLB/ MTs % 56,60 58,70 62, , bersertifikat pendidik 8 Persentase Pendidik SMA/ SMALB/ MA dan SMK bersertifikat pendidik % 59,93 64,00 64, , Persentase Capaian Sasaran Strategis ,69 113,30 Capaian kinerja Sasaran Strategis 6.1 : Meningkatnya kualitas sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan, hasilnya sebesar 119,69%. Hal ini menunjukkan efektifitas pencapaian target kinerja terhadap rencana, sehingga mendukung terwujudnya peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan di Jawa Tengah. Sejalan dengan azas proses manajemen sumber daya manusia, lebih-lebih untuk pendidik dan tenaga kependidikan, ada suatu usaha Page 76 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

92 untuk memelihara, meningkatkan kemampuan, kapasitas maupun profesionalismenya. Proses tersebut disebut dengan pendidikan, pelatihan, dan pengembangan. Diklat dan pengembangan merupakan proses sistematik pengubahan perilaku para pendidik dan tenaga kependidikan dalam suatu arah guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran di sekolah. Grafik 3.19 Rekapitulasi Guru Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2015 Grafik 3.20 Kualifikasi Guru di Jawa Tengah Tahun 2015 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 77

93 LKj IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 2015 Page 78 Bab III Akuntabilitas Kinerja

94 LKj IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 2015 Grafik 3.21 Sertifikasi Pendidik di Jawa Tengah Tahun 2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja Page 79

95 Bila dibandingkan dengan Tahun 2014, maka capaian kinerja Tahun 2015, meningkat untuk semua indikator. Rata-rata peningkatan 8 indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 0,24%. Capaian kinerja sampai dengan Tahun 2014, dibandingkan dengan target jangka menengah, telah mencapai 113,30%, hal ini berarti telah melampaui dari rata-rata target jangka menengah yang telah ditetapkan. Dari 8 indikator kinerja sasaran 4 diantaranya telah tuntaskan target pencapaian RENSTRA di Tahun Hal ini dapat disimpulkan bahwa fasilitasi peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan di Jawa Tengah, telah sukses melaksanakan kinerja pembangunan pendidikan pada sektor pendidik dan tenaga kependidikan. Program pendukung pencapaian Sasaran Strategis 6.1., adalah Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dengan kegiatan pendukung kinerja, sebagai berikut : a. Peningkatan Kompetensi dan Profesionalitas, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Formal dan Non Formal. b. Kualifikasi Akademik dan Sertifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Formal dan Non Formal. c. Harlindung Diktendik dan Kesra Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Formal dan Non Formal. d. Pengembangan Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Formal dan Non Formal. e. Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD dan DIKMAS. Page 80 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

96 f. Pembinaan Guru Pendidikan Dasar. g. Pembinaan Guru Pendidikan Menengah. Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian Sasaran Strategis 6.1., antara lain : a. Belum meratanya persebaran pendidik dan tenaga pendidikan antar kabupaten/kota. b. Masih rendahnya kesadaran pendidik di daerah dalam meningkatkan kualifikasi pendidikannya, antara lain disebabkan faktor usia (mendekati masa pensiun) dan faktor ekonomi serta faktor etos kerja. c. Terbatasnya kesempatan pendidik yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti ujian sertifikasi dikarenakan penetapan kuota yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat Alternatif solusi untuk mengatasi hambatan dan kendala: a. Menghimbau pemerintah kabupaten/kota sebagai pemegang kewenangan terhadap pembinaan dan pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan, khususnya dalam penetapan formasi dan kebutuhan pendidik, agar berpedoman pada kebutuhan pendidik yang eksisting. b. Peningkatan kompetensi guru jalur non sertifikasi, melalui pelatihan Kompetensi dan Profesionalitas, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Formal dan Non Formal. c. Mengusulkan penambahan kuota sertifikasi terhadap pendidik di Jawa Tengah, karena peningkatan populasi pendidik berkualifikasi yang memenuhi persyaratan cukup signifikan setiap tahunnya. 7. Capaian Kinerja Sasaran strategis 7.1. : Meningkatnya dukungan dan kerjasama Perguruan Tinggi dalam pembangunan pendidikan di daerah. Sasaran strategis ini merupakan salah satu kebijakan utama dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan diarahkan untuk Meningkatkan potensi akademik mahasiswa, memberdayakan KKN bagi pengembangan pedesaan di Desa vokasi, mengembangkan kreasi inovasi dan IPTEK di kalangan mahasiswa, dan membina lingkungan sosial sumber daya pendidikan tinggi. Ketercapaian kinerja sasaran strategis ini diukur dari tingkat capaian indikator kinerja yang B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 81

97 No tertuang dalam Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015, berikut : Tabel 3.13 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 7.1 Meningkatnya dukungan dan kerjasama Perguruan Tinggi dalam pembangunan pendidikan di daerah Indikator Kinerja Satuan Real. Th.2014 Tahun 2015 Target Real % Capaian Target Akhir RPJMD Th.2018 % Capaian Thd.Trgt Akhir RPJMD (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. % perguruan tinggi yang terfasilitasi % ,55 171, ,10 Persentase Capaian Sasaran Strategis , Capaian kinerja Sasaran Strategis 7.1 : Meningkatnya dukungan dan kerjasama Perguruan Tinggi dalam pembangunan pendidikan di daerah, hasilnya sebesar 171,83%. Pemberlakuan otonomi daerah memberi peluang penelitian, penerapan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS) bagi tumbuh dan berkembangnya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Untuk itu perlu arah dan kebijakan penelitian, penerapan dan pengembangan IPTEKS tersebut yang relevan dengan potensi dan kebutuhan daerah dengan harapan dapat tercipta kehidupan masyarakat berbasis IPTEKS, hal ini sangat penting dalam menghadapi tantangan globalisasi di masa mendatang. Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan yang mempunyai sumberdaya dan potensi harus mempunyai kepekaan yang tinggi dalam menghadapi IPTEKS yang terus berkembang. Kemampuan perguruan tinggi dalam penelitian dan pengembangan IPTEKS perlu ditingkatkan agar mempunyai daya saing dan sekaligus menjadi aktor dalam pencerdasan dan penerapan IPTEKS bagi masyarakat. Perguruan tinggi diharapkan menjadi agen pembangunan IPTEKS. Sehubungan dengan hal tersebut Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pendidikan melalui program fasilitasi Sumber Daya Pendidikan Tinggi memberi kesempatan kepada perguruan tinggi untuk meningkatkan kemampuannya dalam penelitian, pengembangan dan penerapan IPTEKS serta pengembangan kewirausahaan sekaligus meningkatkan kontribusinya dalam pembangunan masyarakat di berbagai sektor. Page 82 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

98 Grafik 3.22 Persentase Perguruan Tinggi di Jawa Tengah Yang Terfasilitasi Tahun 2015 Bila dibandingkan dengan Tahun 2014, maka capaian kinerja Tahun 2015, terdapat peningkatan capaian indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 7,39%. Hal ini mencerminkan kinerja unit kerja bidang Pendidikan Non Formal dan Fasilitasi Perguruan Tinggi, sebagai penanggung jawab sasaran strategis ini dapat disimpulkan telah berhasil meningkatkan partisipasi perguruan tinggi dalam pemberdayaan perguruan tinggi bagi Pendidikan Masyarakat di Jawa Tengah. Capaian kinerja sampai dengan Tahun 2015, dibandingkan dengan target jangka menengah, telah mencapai 103,10%, hal ini dapat disimpulkan bahwa dukungan dan kerjasama Perguruan Tinggi dalam pembangunan pendidikan di daerah, telah dapat berjalan dengan baik dan sesuai perencanaan. Program pendukung pencapaian Sasaran Strategis 7.1., adalah Program Fasilitasi Sumber Daya Pendidikan Tinggi, dengan kegiatan pendukung kinerja, sebagai berikut : a. Koordinasi Potensi Akademi Mahasiswa. b. Pemberdayaan KKN bagi pengembangan pedesaan di desa vokasi. c. Pembinaan Peningkatan Potensi Mahasiswa. d. Pembinaan Lingkungan Sosial Pendidikan Tinggi. e. Pembinaan Potensi Olahraga dan Seni Mahasiswa. B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 83

99 Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian Sasaran Strategis 7.1., antara lain : Belum optimalnya pemberdayaan sumber daya perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan pendidikan di Jawa Tengah. Alternatif solusi untuk mengatasi hambatan dan kendala : Peningkatan kerjasama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Perguruan tinggi dalam optimalisasi kebijakan-kebijakan pembangunan pendidikan di Jawa Tengah, guna terwujudnya tujuan pendidikan nasional. No 8. Capaian Kinerja Sasaran strategis 7.2. : Terwujudnya pelayanan pendidikan berkelanjutan dan pembinaan karakter kebangsaan di bidang pendidikan. Sasaran strategis ini merupakan salah satu kebijakan utama dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan diarahkan untuk mewadahi kegiatan-kegiatan lintas sektoral yang mendukung terwujudnya pembangunan pendidikan, yaitu memfasilitasi pendidikan untuk semua (PUS)/Education For All, pembinaan nasionalisme pendidikan, publikasi kinerja pendidikan dan mitigasi bencana bidang pendidikan. Ketercapaian kinerja sasaran strategis ini diukur dari tingkat capaian indikator kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015, berikut : Tabel 3.14 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 7.2 Terwujudnya Pelayanan Pendidikan Berkelanjutan dan Pembinaan Karakter Kebangsaan di Bidang Pendidikan Indikator Kinerja Satuan Real. Th.2014 Tahun 2015 Target Real % Capaian Target Akhir RPJMD Th.2018 % Capaian Thd.Trgt Akhir RPJMD (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. % sekolah/ madrasah yang berwawasan % 1,9 5,00 9, kebangsaan 2. % sekolah yang melaksanakan ekstrakurikuler pramuka % 0,85 10,00 85, Persentase Capaian Sasaran Strategis ,5 Page 84 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

100 Capaian kinerja Sasaran Strategis 7.2 : Terwujudnya Pelayanan Pendidikan Berkelanjutan dan Pembinaan Karakter Kebangsaan di Bidang Pendidikan, hasilnya sebesar 515%. Pendidikan hingga kini masih dipercaya sebagai media yang sangat ampuh dalam membangun kecerdasan sekaligus kepribadian anak manusia menjadi lebih baik. Oleh karena itu, pendidikan secara terus-menerus dibangun dan dikembangkan agar dari proses pelaksanaannya menghasilkan generasi yang diharapkan. Dalam rangka menghasilkan peserta didik yang unggul dan diharapkan proses pendidikan juga senantiasa dievaluasi dan diperbaiki. Salah satu upaya perbaikan kualitas pendidikan adalah munculnya gagasan mengenai pentingnya pendidikan karakter dalam dunia pendidikan di Indonsia. Gagasan ini muncul karena proses pendidikan yang selama ini dilakukan dinilai belum sepenuhnya berhasil dalam membangun manusia Indonsia yang berkarakter. Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang. Bila pendidikan karakter telah mencapai keberhasilan, tidak diragukan lagi kalau masa depan bangsa Indonesia ini akan mengalami perubahan menuju kejayaan. Dan bila pendidikan karakter ini mengalami kegagalan sudah pasti dampaknya akan sangat besar bagi bangsa ini, negara kita akan semakin ketinggalan dari negara-negara lain. Keberhasilan program pendidikan karakter dapat diketahui melalui pencapaian indikator oleh peserta didik sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi Lulusan SNP, yang antara lain : a. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja. b. Memahami kekurangan dan kelebihan dirisendiri. c. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas. d. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional. e. Menunjukkan sikap percaya diri. B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 85

101 Bila dibandingkan dengan Tahun 2014, maka capaian kinerja Tahun 2015, terdapat peningkatan capaian indikator kinerja sasaran yang signifikan sebesar 34,95%. Fluktuasi ketercapaian indikator kinerja sasaran % sekolah yang melaksanakan ekstrakurikuler pramuka, yang signifikan antara lain dipengaruhi oleh terbitnya Kebijakan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi kurikulum 2013, menyatakan bahwa pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib bagi semua satuan pendidikan pada jenjang SD, SMP, SMA/SMK sederajat dan PT di Indonesia, dalam upaya peningkatan wawasan kebangsaan dan pendidikan karakter. Penguatan semangat nasionalisme melalui jalur pendidikan karakter dilaksanakan secara bertahap. Tahun 2015 telah dilaksanakan puncak pembinaan nasionalisme di Jawa Tengah yang telah berjalan selama 5 tahun, melalui kegiatan Jambore Nasionalisme bidang Pendidikan yang bertempat di Depo Pendidikan Latihan Tempur (DODIKLATPUR) Klaten dan diikuti oleh seluruh jenjang pendidikan pada 35 kabupaten/kota dengan total peserta orang. Capaian kinerja sampai dengan Tahun 2015, dibandingkan dengan target jangka menengah, telah mencapai 51,5%, hal ini berarti masih perlu upaya keras dalam penuntasan indikator kinerja sasaran ini sebesar 48,5% dari target jangka menengah yang telah ditetapkan. Program pendukung pencapaian Sasaran Strategis 7.2., adalah Program Pendidikan Berkelanjutan, dengan kegiatan pendukung kinerja, sebagai berikut : a. Koordinasi Pendidikan Untuk Semua. b. Pembinaan Nasionalisme Pendidikan. c. Koordinasi Publikasi Kinerja Pendidikan. d. Penanganan Bencana Alam Bidang Pendidikan. Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian Sasaran Strategis 7.2., antara lain : a. Dinamika regulasi ditingkat pusat dibidang pendidikan, yang berdampak terhambatnya pelaksanaan program dan kegiatan di daerah. Page 86 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

102 b. Geografis Jawa Tengah yang perbukitan dan pesisir pantai, mengakibatkan sering terkena dampak bencana alam, seperti tanah longsor dan banjir, Alternatif solusi untuk mengatasi hambatan dan kendala : a. Koordinasi dan konsultasi terkait perubahan rencana penyelenggaraan program dan kegiatan yang bersifat nasional. b. Pemetaan dan mitigasi bencana bidang pendidikan yang akurat, sebagai antisipasi penanganan bencana. Sedangkan guna meminimalisir korban bencana di lingkungan sekolah, maka diselenggarakan simulasi bencana bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Palang Merah Indonesia (PMI) dan masyarakat disekitar sekolah. No 9. Capaian Kinerja Sasaran strategis 7.3. : Terwujudnya optimalisasi tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik di bidang pendidikan. Sasaran strategis ini merupakan salah satu kebijakan utama dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan diarahkan untuk mengembangkan system pendataan pendidikan, penguatan perencanaan pendidikan, penguatan tatakelola dan pencitraan public, memfasilitasi kerjasama bidang pendidikan, memfasilitasi Ujian Nasional (UN) dan ujian nasional pendidikan kesetaraan (UNPK) dan menyelenggarakan akreditasi sekolah/madrasah. Ketercapaian kinerja sasaran strategis ini diukur dari tingkat capaian indikator kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015, berikut : Tabel 3.15 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 7.3 Terwujudnya optimalisasi tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik di bidang pendidikan Indikator Kinerja Satuan Real. Th.2014 Tahun 2015 Target Real % Capaian Target Akhir RPJMD Th.2018 % Capaian Thd.Trgt Akhir RPJMD (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. % SD/ SDLB/ MI yang terakreditasi % % SMP/ SMPLB/ MTs yang terakreditasi % B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 87

103 No Indikator Kinerja Satuan Real. Th.2014 Tahun 2015 Target Real % Capaian Target Akhir RPJMD Th.2018 % Capaian Thd.Trgt Akhir RPJMD (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 3. % SMA/ SMALB/ MA/SMK terakreditasi % % SD/ MI melaksanakan MBS % ,86 108, ,72 dengan baik 5. % SMP/ MTs melaksanakan MBS % ,79 101, ,05 dengan baik 6. % SMA/ SMK/ MA melaksanakan program MBS dengan baik % Persentase Capaian Sasaran Strategis ,58-92,79 Capaian kinerja Sasaran Strategis 7.3 : Terwujudnya optimalisasi tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik di bidang pendidikan, hasilnya sebesar 101,58%. Penguatan tata kelola, dan akuntabilitas, diharapkan mampu memberikan perbaikan manajemen kinerja pembangunan Pendidikan Jawa Tengah, sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan kredibilitasnya yang pada akhirnya dapat terwujudnya citra publik pendidikan. Aktualisasi kegiatan ini adalah penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, diantaranya melalui evaluasi dan pengendalian program kegiatan secara berkala serta penyusunan LKj- IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan pencitraan publik pendidikan, ditujukan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan pemangku kepentingan bidang pendidikan terhadap Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dalam bentuk prestasi dan apresiasi penghargaan insan pendidikan. Peningkatan tata kelola dan pencitraan publik tersebut, tercermin pada ketercapaian nilai SAKIP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 sebesar 73,05 atau kategori B dan terukur serta terkendalinya program dan kegiatan di Lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, melalui kegiatan pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah setiap bulannya. Page 88 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

104 Sebagai bentuk penjaminan mutu pendidikan di Jawa Tengah, diselenggarakan fasilitasi akreditasi sekolah/madrasah bekerjasama dengan Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah (BAP S/M) untuk menilai kelayakan sekolah/madrasah yang bermutu dan sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP). Gambaran ketercapaian mutu pendidikan ini tercermin sebagai berikut : Grafik 3.23 Perkembangan Akreditasi Sekolah/Madrasah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 89

105 Bila dibandingkan dengan Tahun 2014, maka capaian kinerja Tahun 2015, terdapat peningkatan capaian pada seluruh indikator kinerja sasaran dengan rata-rata capaian sebesar 22,16%. Capaian kinerja sampai dengan Tahun 2015, dibandingkan dengan target jangka menengah, telah mencapai 92,79%, hal ini berarti Sekretariat sebagai pengampu indikator kinerja sasaran ini telah memiliki kinerja yang baik dan melampaui target rencana sasaran ini. Program pendukung pencapaian Sasaran Strategis 7.3., adalah Program Pendidikan Berkelanjutan, dengan kegiatan pendukung kinerja, sebagai berikut : a. Pengembangan Sistem Pendataan Pendidikan. b. Penguatan Perencanaan Pendidikan. c. Penguatan Tata Kelola dan Citra Publik. d. Koordinasi Kerjasama Bidang Pendidikan. e. Koordinasi Pelaksanaan UASBN, UN dan UNPK. f. Akreditasi Sekolah / Madrasah. Page 90 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

106 C. Akuntabilitas Keuangan 1. Realisasi Anggaran Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2015 sebesar 92,54% dari total anggaran yang dialokasikan. Jika dilihat dari realisasi anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada program/kegiatan di sasaran Meningkatnya ketersediaan sarana prasarana pendidikan yang berkualitas, pengembangan kurikulum dan pembinaan potensi peserta didik PAUD Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) (95,48%). Sedangkan penyerapan terkecil pada program/kegiatan di sasaran Terwujudnya optimalisasi tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik di bidang pendidikan (87,51%). Efisiensi anggaran menunjukkan bagaimana sasaran dengan indikator yang dirumuskan telah berhasil dicapai dengan memanfaatkan sumber daya / input tertentu. Semakin tinggi jumlah sumber daya yang dikeluarkan untuk mencapai keluaran tertentu, maka efisiensinya akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah sumber daya yang dihabiskan untuk mencapai sasaran, maka efisiensi anggarannya akan semakin tinggi. Pencapaian kinerja dan anggaran pada tahun 2015 secara umum menunjukkan tingkat efisiensi anggaran yang sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat bahwa mayoritas dari seluruh sasaran menunjukkan realisasi anggarannya lebih kecil daripada realisasi kinerjanya. Ini bisa bermakna bahwa secara umum, pencapaian kinerja dari aspek program telah dicapai dengan cara yang efisien karena realiasi anggarannya lebih kecil daripada yang ditargetkan dan juga lebih kecil daripada realisasi capaian kinerjanya. Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2015 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran pembangunan disajikan pada tabel berikut : B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 91

107 Tabel 3.16 Pencapaian Kinerja Dan Realisasi Anggaran Tahun 2015 No. Sasaran Strategis Kinerja Anggaran (Rp.) Target Realisasi % Target Realisasi % Meningkatnya Ketersediaan , ,48 dan kualitas sarana dan indikator prasarana Pendidikan indikator jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 2 Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Masyarakat (DIKMAS). 7 indikator 7 indikator 127, ,36 3 Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Dasar (DASAR) 18 indikator 15 indikator 100, ,44 4 Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Menengah (DIKMEN) 9 indikator 8 indikator 98, ,99 5 Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Penyelenggaraan Pendidikan Khusus (DIKSUS) 3 indikator 3 indikator 100, ,44 6 Meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) pendidik dan tenaga pendidikan yang setara melalui peningkatan kualifikasi dan kompetensi 8 indikator 8 indikator 119, ,09 7 Meningkatnya dukungan dan kerjasama Perguruan Tinggi dalam pembangunan pendidikan di daerah 1 indikator 1 indikator 171, ,03 8 Terwujudnya Pelayanan Pendidikan Berkelanjutan dan Pembinaan Karakter Kebangsaan di Bidang Pendidikan 2 indikator 2 indikator ,57 9 Terwujudnya optimalisasi tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik di bidang pendidikan. 6 indikator 6 indikator 101, ,51 10 Program pendukung kinerja pembangunan pendidikan ,60 TOTAL BELANJA LANGSUNG ,54 Page 92 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

108 Sesuai data pada tabel tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa telah terjadi ketidaktercapaian target kinerja keuangan yang antara lain disebabkan oleh : a. Masih terdapat penyelenggaraan kegiatan yang ketergantungan oleh jadwal pelaksanaan kegiatan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. b. Sisa lelang dan efisiensi pelaksanaan akomodasi, konsumsi serta perjalanan dinas. c. Terdapat kebijakan pemerintah pusat khususnya bidang pendidikan, antara lain : pendataan satu pintu (DAPODIK) dan penundaan pelaksanaan kurikulum Selanjutnya, Sekretariat Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah sebagai pembina pelaksanaan anggaran juga telah melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Melaksanakan kegiatan dan penyerapan anggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan target yang telah ditetapkan (RKO); b. Melaporkan perkembangan realisasi keuangan, fisik dan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa secara berjenjang dan tertib setiap bulan sebagai bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan; c. Percepatan pelaksanaan proses lelang dengan menugaskan panitia Pengadaan Barang/Jasa supaya lebih fokus dalam proses lelang; d. Melakukan pembayaran dengan segera terhadap pekerjaan/ kegiatan yang sudah diselesaikan; e. Percepatan proses revisi anggaran terkait pergeseran pagu belanja, pagu minus dan drop loan dengan Kementerian Keuangan. Terkait dengan beberapa permasalahan penyerapan angaran yang dihadapi dalam proses pelaksanaan program dan kegiatan Tahun 2015 ini, maka di tahun yang akan datang, perlu melakukan koordinasi lebih intensif dan terstruktur, menjaga kondusivitas lingkungan kerja, mempedomani RKO yang telah disusun, dan tertib administrasi serta tatakelola SPJ. B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 93

109 2. Analisa Efisiensi Efisiensi merupakan salah satu parameter kinerja yang secara teoritis merupakan salah satu kinerja yang mendasari seluruh kinerja sebuah organisasi. Kemampuan menghasilkan output yang maksimal dengan input yang ada, adalah merupakan ukuran kinerja yang diharapkan. Pada saat pengukuran efisiensi dilakukan, suatu organisasi dihadapkan pada kondisi bagaimana mendapatkan tingkat output yang optimal dengan tingkat input yang ada, atau mendapatkan tingkat input minimum dengan tingkat output tertentu. Disamping itu, dengan adanya efisiensi teknologi, efisiensi alokasi, dan total efisiensi. Dengan diidentifikasikannya alokasi input dan output, dapat dianalisa lebih jauh untuk melihat penyebab ketidakefisiensian. Dalam teknis pengukuran, bahwa efisiensi merupakan salah satu aspek yang dapat digunakan untuk menentukan kinerja suatu unit kegiatan tertentu. Efisiensi pada dasarnya adalah optimalisasi penggunaan sumber-sumber dalam upaya untuk mencapai tujuan organisasi. Bagian yang disajikan dalam tabel ini terkait dengan efisiensi anggaran untuk sasaran yang pencapaian kinerjanya mencapai atau lebih dari 100%. Terlihat bahwa mayoritas dari 9 sasaran, menunjukkan pencapaian yang sama atau lebih dari 100%, yaitu sebanyaik 8 sasaran, sebagaimana ditunjukkan dalam tabel di bawah ini. Misalkan, untuk sasaran Terwujudnya Pelayanan Pendidikan Berkelanjutan dan Pembinaan Karakter Kebangsaan di Bidang Pendidikan, telah mencapai kinerja sebanyak 515% namun dengan realisasi anggaran hanya sebanyak 87,57% dari total anggaran yang dialokasikan. Capaian serupa juga bisa dilihat dari pencapaian sasaran Terwujudnya optimalisasi tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik di bidang pendidikan., dengan pencapaian kinerja sebanyak 101,58%, namun dengan realisasi anggaran hanya sebanyak 87,51%. Banyaknya sasaran yang berhasil dicapai dengan sumber daya yang efisien menunjukkan bahwa efisiensi anggaran telah mencapai tingkat yang tinggi ataupun sangat tinggi. Kondisi ini sejalan dengan prinsip pengelolaan anggaran publik dan lebih jauh, juga sejalan Page 94 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

110 No. dengan prinsip pemerintahan yang baik, yang salah satunya adalah pengelolaan sumber daya anggaran yang efisien dalam mencapai tujuan dan sasaran pembangunan. Sasaran Strategis Tabel 3.17 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Tahun 2015 Jumlah Indikator Kinerja Total % Capaian kinerja ( 100%) % Penyerapan Anggaran Tingkat Efisiensi Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 3 indikator 100,49 95,48 4,27 2 Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Masyarakat (DIKMAS). 3 Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Dasar (DASAR) 5 Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Penyelenggaraan Pendidikan Khusus (DIKSUS) 6 Meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) pendidik dan tenaga pendidikan yang setara melalui peningkatan kualifikasi dan kompetensi 7 Meningkatnya dukungan dan kerjasama Perguruan Tinggi dalam pembangunan pendidikan di daerah 8 Terwujudnya Pelayanan Pendidikan Berkelanjutan dan Pembinaan Karakter Kebangsaan di Bidang Pendidikan 9 Terwujudnya optimalisasi tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik di bidang pendidikan. 7 indikator 127,21 95,36 4,64 18 indikator 100,86 91,44 8,56 3 indikator 100,02 94,44 5,56 8 indikator 119,69 95,09 4,91 1 indikator 171,83 91,03 8,97 2 indikator ,57 12,43 6 indikator 101,58 87,51 12,49 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 95

111 Sesuai dengan pengertian dari efisiensi yaitu penggunaan dana yang seminimal mungkin untuk mencapai hasil yang maksimal, maka Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah telah berhasil memenuhi tingkat efisiensi anggaran belanja melalui 9 sasaran strategis yang telah dijalankannya. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah telah berhasil menggunakan dana yang kecil untuk menjalankan 9 program diatas dan bisa mencapai hasil yang maksimal. Page 96 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

112 BAB 4 PENUTUP Pada bab ini, mengemukakan tinjauan umum capaian kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan strategi untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj-IP) menggambarkan penekanan pada manajemen pembangunan berbasis kinerja dan perbaikan pelayanan publik, dimana setiap organisasi pemerintah melakukan pengukuran dan pelaporan atas kinerja institusi dengan menggunakan indikator yang jelas dan terukur. Bagi organisasi pemerintah daerah, LKj-IP menjadi bagian dari upaya pertanggungjawaban dan mendorong akuntabilitas publik. Sementara bagi publik sendiri, LKj-IP akan menjadi ukuran akan penilaian dan juga keterlibatan publik untuk menilai kualitas kinerja pelayanan dan mendorong tata kelola pemerintahan yang baik. LKj-IP bagi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah untuk Periode Januari s.d Desember 2015 adalah untuk mewujudkan akuntabilitas kinerja SKPD kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Dengan demikian, pelaporan LKj-IP ini merupakan sarana bagi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang sudah dicapai dan bagaimana proses pencapaiannya berkaitan dengan mandat yang diterima. Mandat dimaksud Bab IV Penutup 97 B a b I V P e n u t u p Page 97

113 adalah janji Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah yang tertuang dalam Perjanjian kinerja Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 dengan Gubernur Jawa Tengah. Pengukuran-pengukuran kinerja telah dilakukan, dan dikuatkan dengan data pendukung yang mengurai bukan hanya pencapaian tahun pelaporan (2015), namun juga melihat tren pencapaiannya dari tahun ke tahun, dan kontribusinya untuk pencapaian target akhir RPJMD. Secara umum, nampak bahwa kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 secara umum telah menunjukkan kinerja yang baik, hal ini dapat dilihat dari jumlah indikator kinerja yang telah sesuai dengan target bahkan ada yang telah melampaui target indikator kinerja sasaran RENSTRA serta capaian kinerja yang menunjukkan trend peningkatan dibandingkan dengan kinerja Tahun Demikian pula dengan capaian kinerja keuangan sebesar 92,54%. Dari evaluasi dan analisis atas pencapaian sasaran dan IKU yang sudah diuraikan dalam bab III, terlihat bahwa kerja keras telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah untuk memastikan pencapaian kinerja sebagai prioritas dalam pembangunan daerah. Upaya ini telah mencakup perumusan dan penetapan kinerja tahunan dan juga menengah sebagai bagian dari kebijakan strategis maupun tahunan daerah, khususnya dalam RPJMD dan RENSTRA 2015, yang mencakup juga penentuan program/kegiatan dan alokasi anggarannya. Namun, bukan hanya sekedar mencakup pelaksanaan program/kegiatan yang rutin dilakukan, namun juga pengembangan inovasi dalam berbagai bentuk. Pengembangan aplikasi berbasis teknologi informasi untuk media pembelajaran yang dikenal sebagai Jateng Pintar adalah bagian dari penyelesaian masalah-masalah pembangunan pendidikan melalui intervensi program/kegiatan yang berbasis data dan terfokus. Page 98 B a b I I P e r e n c a n a a n d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a

114 Namun demikian, beberapa tantangan perlu menjadi fokus bagi perbaikan kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah ke depan. Pertama, walaupun beberapa IKU telah mencapai target yang sangat baik, persoalan-persoalan di masyarakat belum sepenuhnya bisa dijawab dengan baik pula. Tantangan-tantangan ini terutama nampak dalam kondisi terkait dengan persoalan prestise orang tua menyekolahkan anaknya lebih awal dari anak usia sekolah (SD <7 tahun), keresahan sebagai orang tua terhadap kebijakan penyelenggaraan US/M dan UN, keterbatasan sarana prasarana pendidikan yang sesuai SNP, persebaran kualitas dan kompetensi pendidik, dan lain-lain. Peran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah diperlukan untuk memastikan pemenuhan layanan dasar pendidikan bagi setiap warga Jawa Tengah, dengan menjadi fasilitator dan katalisator atas berbagai inisiatif yang dilakukan oleh berbagai pihak dalam pembangunan pendidikan. Kedua, hal ini juga bisa diartikan, pentingnya koordinasi dan sinergi antara Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dengan berbagai pemangku kepentingan pendidikan baik Pemerintah Kabupaten/Kota, daerah yang berbatasan dengan Jawa Tengah maupun juga dengan pihak-pihak di luar pemerintah. Tanpa koordinasi dan sinergi yang dibangun dengan sungguh-sungguh dan berpijak pada pengakuan dan penghargaan akan kontribusi berbagai pihak ini, upaya-upaya mencapai sasaran dan indikator kinerja akan menjadi lebih sulit untuk dicapai. Bagi unit kerja di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah sendiri, ini bisa berarti perlunya peningkatan efektivitas dan pencapaian kinerja sehingga beberapa tantangan ini bisa dijawab. Ketiga, sebagai bagian dari perbaikan kinerja SKPD yang menjadi tujuan dari penyusunan LKj-IP, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan oleh unit kerja di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan Bab IV Penutup 99 B a b I V P e n u t u p Page 99

115 program/kegiatan di tahun yang akan datang. Beberapa permasalahan dan solusi yang sudah dirumuskan akan menjadi tidak punya makna jika hanya berhenti menjadi laporan saja, namun harus ada rencana dan upaya konkret untuk menerapkannya dalam siklus perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah. Hal ini akan menjadikan LKj-IP benarbenar menjadi bagian dari sistem monitoring dan evaluasi untuk pijakan peningkatan kinerja pemerintahan dan perbaikan layanan publik yang semakin baik. Page 100 B a b I I P e r e n c a n a a n d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a

116

117 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj-IP) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 Landasan Hukum : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 3. Peraturan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan kinerja Instansi Pemerintah. 4. Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 051.2/ perihal Penyusunan LKjIP Tahun 2015, Perjanjian Kinerja Tahun 2016 dan Rencana Kinerja Tahunan Tahun Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor /14486 tentang Penetapan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun No. Uraian Prosedur Gubernur Cq. Karo Orpeg Kepala Dinas Kabid. dan Ka. BP Sekretaris Kasubbag. Program Pelaksana Memberikan pengarahan kepada Kasub-bag. Program sesuai lingkup tugasnya untuk menyiapkan konsep Nota Dinas Kepala Dinas Pendidikan kepada para Kepala unit kerja dilingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, perihal pemberitahuan batas waktu penyampaian LKj-IP SKPD kepada Gubernur dan meminta bahan masukan penyusunan LKJ-IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. 2. Membuat konsep Nota Dinas Kepala Dinas Pendidikan kepada para Kepala unit kerja dilingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, perihal pemberitahuan batas waktu penyampaian LKJ-IP SKPD kepada Gubernur dan meminta bahan masukan penyusunan LKJ-IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. 3. Menyiapkan konsep Nota Dinas Kepala Dinas Pendidikan, verbal surat, kemudian menyerahkannya kepada Kepala Sub Bagian Program 4. Memeriksa konsep Nota Dinas Kepala Dinas Pendidikan, dan verbal surat serta menyerahkannya kepada Sekretaris. 5. Meneliti, memaraf konsep Nota Dinas Pendidikan dan verbal surat kemudian menyerahkannya kepada Kepala Dinas.

118 Meneliti, menandatangani Nota Dinas dan verbal, serta menyerahkannya kepada Sekretaris cq. Kasubbag. Umum dan Kepegawaian untuk mengirimkan kepada unit kerja di lingkungan Dinas Pendidikan. 7. Menerima Surat dan melakukan proses internal serta segera mengirimkan kembali kepada Sekretaris. 8. Mempelajari bahan masukan LKJ-IP kemudian mengarahkan Kepala Subbagian Program sesuai bidang tugasnya untuk memproses lebih lanjut. 9. Menerima tugas untuk menyusun bahan masukan dari unit kerja di lingkungan Dinas Pendidikan untuk menyusun LKJ- IP tingkat SKPD, dengan menganalisis data realisasi dari target yang ditetapkan dalam RKT dan PK beserta hasil perhitungannya, kemudian menyiapkan konsep surat undangan Pembahasan bersama dengan wakil-wakil unit terkait, selanjutnya menugaskan pelaksana. 10. Melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Menginput/mengolah data realisasi kegiatan dengan menggunakan formulir Pengukuran Kinerja. b. Menghitung nilai capaian kinerja dengan menggunakan rumus-rumus secara tepat. c. Menganalisis dan mengevaluasi data bahan masukan penyusunan Narasi. d. Menyampaikan konsep LKJ-IP hasil pengolahan kepada Kasubbag Program. e. Mengetik Nota Dinas Sekretaris konfirmasi data LKJ-IP kepada para Kepala unit kerja. 11. Memeriksa konsep LKJ-IP yang telah disusun berdasarkan bahan masukan dari unit-unit terkait dan memaraf konsep Nota Dinas Sekretaris perihal konfirmasi data LKJ-IP kemudian menyampaikannya kepada Sekretaris. 12. Memeriksa konsep LKJ-IP Dinas Pendidkan berdasarkan bahan masukan dan menandatangani konsep Nota Dinas Sekretaris perihal konfirmasi data LKJ-IP, kemudian menugaskan pelaksana untuk menyampaikan kepada unit-unit terkait melalui Subbag Umum dan Kepegawaian.

119 Menerima surat undangan pembahasan dan proses intern. 14. Melakukan pembahasan bersama dengan unit-unit terkait mengenai : realisasi dari target yang telah ditetapkan dalam PK ketepatan penggunaan rumus dalam perhitungan nilai capaian; ketepatan penyusunan rumusan setiap indikator menyusun Narasi/penjelasan LKJ-IP setelah itu menugaskan kasubbag untuk menindaklanjutinya 15. Mengkoordinasikan dan mengarahkan pelaksana untuk menyusun konsep LKJ-IP hasil pembahasan berupa hasil pengukuran kinerja kegitan dan Narasinya. 16. Melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Memperbaiki koreksi data hasil pembahasan pengukuran kinerja. b. Mengevaluasi nilai capaian kinerja dengan menggunakan rumus-rumus yang tepat. c. Mengolah data bahan masukan penyusunan Narasi. d. Menyiapkan Nota Dinas Sekretaris kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk meminta penetapan LKJ-IP. e. Menyiapkan Surat pengantar Kepala Dinas Pendidikan kepada Sekretaris Daerah perihal LKJ-IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun f. Verbal surat Serta meneruskan kepada Kasubag. Program 17. Memeriksa dan memaraf konsep LKJ-IP Dinas Pendidikan hasil pembahasan selanjutnya menyampaikan kepada Sekretaris beserta konsep Surat pengantar Kepala Dinas Pendidikan kepada Gubernur perihal LKJ-IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014.

120 Memeriksa dan memaraf konsep LKJ-IP Dinas Pendidikan hasil pembahasan selanjutnya menyampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan beserta konsep Surat pengantar Kepala Dinas Pendidikan kepada Gubernur perihal LKJ-IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun Menerima dan menandatangani LKJ-IP Dinas Pendidikan serta menandatangani surat pengantar kepada Gubernur perihal LKJ-IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 untuk selanjutnya disampaikan kepada Gubernur Cq. Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian, sebagai bahan masukan LKJ-IP Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun Menerima LKJ-IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 beserta lampirannya : PK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun Matrik capaian indikator RENSTRA Tahun 2014 Waktu Penyelesaian = 30 Hari Kerja Semarang, 4 Januari 2015 Disahkan oleh : Kepala Dinas Pendidikan, Drs. Nur Hadi Amiyanto, M.Ed Pembina Tingkat I NIP

121

122

123

124

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

LAKIP Dinpendik Prov. Jateng 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP Dinpendik Prov. Jateng 2014 KATA PENGANTAR LAKIP Dinpendik Prov. Jateng 2014 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj-IP) Tahun 2014. LKj-IP

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Pendidikan telah menjadi sebuah kekuatan bangsa khususnya dalam proses pembangunan di Jawa Timur. Sesuai taraf keragaman yang begitu tinggi, Jawa Timur memiliki karakter yang kaya dengan

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 1 B. LANDASAN HUKUM 4 C. MAKSUD DAN TUJUAN 6 D. SISTEMATIKA PENULISAN 6 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN

B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN Pembagian urusan pemerintahan sesuai asas desentralisasi dalam sistem pemerintahan yang mensyaratkan adanya pembagian urusan yang jelas antara Pemerintah dengan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, dalam rangka

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator Kinerja Dinas Pendidikan Kota Pontianak yang mendukung visi, misi, tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. 050/42333 tentang Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa. Clean Government.

KATA PENGANTAR. 050/42333 tentang Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa. Clean Government. LAKIP Dinpendik Prov. Jateng 2012 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban Dinas Pendidikan Provinsi Jawa

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) INDIKATOR (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DINAS PENDIDIKAN Jalan Ahmad Yani No. 05 Ngawi Kode Pos : 63202, Tromol Pos 09 Tlp. (0351) 79198 Fax. (0351) 79078 Email :

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan Kota Probolinggo Tahun 2016 ini disusun untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dalam

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN TAHUN

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN TAHUN RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN TAHUN 2016 2021 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2016 Rencana Strategis Dinas Kab. Kendal Tahun 2016-2021 KATA PENGANTAR Rencana Strategis Dinas Kabupaten Kendal

Lebih terperinci

Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. A. Tujuan dan Sasaran Strategis

Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. A. Tujuan dan Sasaran Strategis Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR A. Tujuan dan Sasaran Strategis Berdasarkan pada amanat UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta misi dan visi Dinas

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 14 Tahun 2008 Lampiran : - TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 telah ditetapkan melalui surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Nomor : 421/ 159/429.101/2014

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN Untuk mengukur kinerja Kabupaten Barru, disusun indikator kinerja sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang meliputi: (1)

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP)

LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP) LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP) Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya kami dapat menyelesaikan kewajiban

Lebih terperinci

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 Oleh : Drs. ABIMANYU, M.Si DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN NGAWI Selaras 1 VISI MISI KE 2 NGAWI SEJAHTERA, BERAKHLAK, BERBASIS PEDESAAN

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA INSTANSI : DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JOMBANG VISI : TERWUJUDNYA PENDIDIKAN YANG MERATA, BERMUTU, AGAMIS DAN BERDAYA SAING MISI : 1. Mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan dan

Lebih terperinci

LKjIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

LKjIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 LKjIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar Jalan Sekumpul Ujung Desa Bincau No. 3 RT 05 RW 03 Telp 0511-6749084 Martapura 70651 KATA PENGANTAR Puji Puji syukur kami

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

LAKIP Dinpendik Prov. Jateng 2013 KATA PENGANTAR

LAKIP Dinpendik Prov. Jateng 2013 KATA PENGANTAR LAKIP Dinpendik Prov. Jateng 2013 KATA PENGANTAR S egala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun

Lebih terperinci

SASARAN Uraian Sasaran Indikator Satuan 1 2. Formulasi perhitungan: (Jumlah siswa usia tahun dijenjang SD/MI/Paket A,

SASARAN Uraian Sasaran Indikator Satuan 1 2. Formulasi perhitungan: (Jumlah siswa usia tahun dijenjang SD/MI/Paket A, Lampiran Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Nomor : 420/Kpts.203-Disdikbud Tanggal : 27 Oktober 2014 Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dilingkungan Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung 2015-2019 ini disusun melalui beberapa tahapan dengan mengacu kepada visi RPJMD Provinsi Lampung tahun 2015-2019, yaitu Lampung

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014 BAB I Pendahuluan Bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued yang sedang dihadapi organisasi. 1.1 Latar

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN 2017 DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI Jalan Lapangan Tengah No.2 Bekasi Timur Telp. (021) 8825243 Kode Pos 17113

Lebih terperinci

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PROBOLINGGO

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PROBOLINGGO PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015-2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PROBOLINGGO TINDAKLANJUT EVALUASI IMPLEMENTASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI TAHUN 2016 TAHUN

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET 1 Meningkatnya aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIJUNJUNG, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI 2018 (PROGRAM, SASARAN DAN INDIKATOR) 12

RENCANA ANGGARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI 2018 (PROGRAM, SASARAN DAN INDIKATOR) 12 RENCANA ANGGARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI 2018 (PROGRAM, SASARAN DAN INDIKATOR) 12 Dalam RAPBN 2018, anggaran Kementerian dan Kebudayaan sebesar Rp40.092 miliar atau meningkat sebesar 0,68

Lebih terperinci

RAKER GUBERNUR KALBAR HUT PEMDA KALBAR KE 53 KOORDINASI PEMANTAPAN PENYELENGGARAAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2010

RAKER GUBERNUR KALBAR HUT PEMDA KALBAR KE 53 KOORDINASI PEMANTAPAN PENYELENGGARAAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2010 RAKER GUBERNUR KALBAR HUT PEMDA KALBAR KE 53 KOORDINASI PEMANTAPAN PENYELENGGARAAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2010 Drs. Alexius Akim, MM. Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Barat RAKOR GUBERNUR KALBAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini fenomena reformasi birokrasi merupakan isu penting bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembukaan UUD 45 mengamanatkan Pemerintah Negara Republik Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum,

Lebih terperinci

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN A. Latar Belakang B. Norma dan Dasar Hukum C. Definisi Global dan Detail Standar D. Maksud dan Tujuan E. Kebutuhan Sumber Daya Manusia F. Kebutuhan Sarana dan Prasarana G.

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH 1 GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 23 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEJIK VISI DAN MISI 1. Pernyataan

Lebih terperinci

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE, Menimbang:

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kotabaru

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kotabaru LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kotabaru TAHUN ANGGARAN 2016 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

Lebih terperinci

Penanggung Jawab Pembuatan atau Penerbitan informasi. Waktu dan tempat pembuatan informasi. Banda Aceh, 2012

Penanggung Jawab Pembuatan atau Penerbitan informasi. Waktu dan tempat pembuatan informasi. Banda Aceh, 2012 NAMA PPID SKPK/UNIT KERJA FORM II : DAFTAR INFORMASI YANG DIKUASAI BADAN PUBLIK : Drs. T. Angkasa : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga No Nama informasi/dokumentasi Ringkasan Isi Informasi Penanggung

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS Identifikasi Isu-Isu strategis Lingkungan Internal

BAB III ISU-ISU STRATEGIS Identifikasi Isu-Isu strategis Lingkungan Internal BAB III ISU-ISU STRATEGIS 3.1. Identifikasi Permasalahan Identifikasi permasalahan berisikan Isu-isu strategis yaitu isu-isu yang berkaitan dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumbawa

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DITJEN PAUD DAN DIKMAS DALAM PENGEMBANGAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS

KEBIJAKAN DITJEN PAUD DAN DIKMAS DALAM PENGEMBANGAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS KEBIJAKAN DITJEN PAUD DAN DIKMAS DALAM PENGEMBANGAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS Ir. Agus Pranoto Basuki, M.Pd KEPALA BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PAUD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya manusia. Di sejumlah negara yang sedang berkembang pendidikan telah mengambil

Lebih terperinci

A. KESIMPULAN Laporan Kinerja ini menggambarkan penekanan pada Manajemen. pembangunan berbasis kinerja dan perbaikan pelayanan publik, dimana

A. KESIMPULAN Laporan Kinerja ini menggambarkan penekanan pada Manajemen. pembangunan berbasis kinerja dan perbaikan pelayanan publik, dimana A. KESIMPULAN Laporan Kinerja ini menggambarkan penekanan pada Manajemen pembangunan berbasis kinerja dan perbaikan pelayanan publik, dimana setiap organisasi pemerintah melakukan pengukuran dan pelaporan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009 PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG DUKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS DAN RINTISAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN KEPADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN

1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN 1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN No A BELANJA LANGSUNG 1 Program pendidikan anak usia dini a. Pembangunan Unit Gedung Baru (UGB) PAUD Terpadu Terlaksananya pembangunan lembaga persiapan pendidikan anak usia

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DAN MEKANISME PENGGALIAN SUMBANGAN SUKARELA DARI MASYARAKAT KATEGORI MAMPU DALAM IKUT MEMBANTU PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan temuan-temuan penelitian

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan temuan-temuan penelitian 415 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan temuan-temuan penelitian sebagaimana dikemukakan pada Bab IV, maka berikut ini disajikan kesimpulan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN

Lebih terperinci

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang disempurnakan

Lebih terperinci

Rencana Kerja Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem

Rencana Kerja Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem BAB I PENDAHULUAN Undang Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah,

Lebih terperinci

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Terkait Akreditasi PAUD dan PNF

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Terkait Akreditasi PAUD dan PNF Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Terkait Akreditasi PAUD dan PNF Harris Iskandar Direktur Jenderal Disampaikan pada Rapat Koordinasi BAN PAUD dan PNF dan BAP PAUD dan PNF Tahun 2017 Bogor, 23 November

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut Renstra Inspektorat Kabupaten Garut Tahun 2014-2019 Kata Pengantar KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN Menimbang PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS DI PROVINSI SULAWESI SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016 Kata Pengantar enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 206 ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 204 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal.

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal. Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal. Pada misi IV yaitu Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal terdapat 11

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang. 1 B. Tugas Pokok dan Fungsi... 2 C. Tujuan Penyusunan Perjanjian Kinerja 3 BAB II

Lebih terperinci

Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif

Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif DAFTAR ISI Hal Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif i iii iv v vi BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum 1 B. Dasar Hukum 2 C. Maksud dan Tujuan 3 D. Tugas, Fungsi, dan

Lebih terperinci

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR KETERKAITAN RPJMD KAB. BLITAR 2016-2021 DENGAN RENSTRA DINAS PENDIDIKAN KAB. BLITAR 2016-2021

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PENETAPAN KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PENETAPAN KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH SKPD : DINAS DIKPORA KABUPATEN KEBUMEN Tahun Anggaran : 2014 Sasaran Strategis 1 Mutu Layanan PAUD PROGAM PENDIDIKAN USIA DINI 1,1 APK PAUD 1.1 Pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa bidang pendidikan merupakan

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Di kantor Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Perencanaan 2.1.1. Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang

Lebih terperinci

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KABUPATEN BADUNG PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG RPJMD 2010-2015 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO. Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO. Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro VISI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO TERWUJUDNYA INSAN CERDAS, KOMPERHENSIP DAN BERBUDAYA BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA UNTUK MENOPANG

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

-1- PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-1- PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA -1- PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang : a. bahwa pelaksanaan pendidikan nasional

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG PERIODE TAHUN 2014-2018 Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2019 merupakan amanat perundang-undangan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN RANCANA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA )PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RECANA KERJA 2016 DISPORA PROVINSI BANTEN i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Kami

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial dalam lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pada tiap

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1465, 2015 BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U No.1465, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan Inayah-NYA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Kabupaten Barru Tahun 2013 telah selesai

Lebih terperinci