LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016

2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bertanggung jawab dan untuk lebih dapat memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja, sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi,misi, tujuan dan sasaran serta dalam rangka perwujudan good governance, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali telah dapat merumuskan dan menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014, Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Kami sadar bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran serta masukan konstruktif senantiasa kami harapkan untuk perbaikan atau penyempurnaan dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah di tahun mendatang. Semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini bermanfaat bagi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali dan dapat dijadikan landasan bagi kesinambungan Kebijakan program dalam pembangunan selanjutnya. Boyolali, Pebruari 2016 KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BOYOLALI ABDUL RAHMAN, S.Pd, M.Pd Pembina Tingkat I NIP ii

3 DAFTAR ISI Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Ikhtisar Eksekutif i ii iii iv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambaran Umum BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis Organisasi... 8 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja Organisasi Anggaran BAB IV PENUTUP 4.1 Simpulan Saran LAMPIRAN-LAMPIRAN iii

4 IKHTISAR EKSEKUTIF A. Pendahuluan Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governement), perlu adanya sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut, perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan bahan utama untuk monitoring dan evaluasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Kabupaten Boyolali (Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2011 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 125) dan Peraturan Bupati Nomor 34 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah Kabupaten Boyolali, Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali terdiri dari Kepala Dinas, Sekretariat, Bidang Pengembangan dan Pengendalian Mutu Pendidiian, Bidang Sekolah Dasar, Bidang Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan, Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal, Bidang Pemuda dan Olahraga, Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Kelompok Jabatan Fungsional. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang penyelenggaraan pendidikan, pemuda, dan olahraga. B. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Visi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Renstra Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali adalah Terwujudnya pengelolaan Pendidikan, Pemuda dan Olahraga yang baik dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri dan profesional iv

5 Untuk dapat mewujudkan Visi tersebut, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali menetapkan 8 misi yaitu : 1. Mewujudkan Tata Kelola dan Pencitraan Publik Penyelenggaraan pendidikan yang baik 2. Mewujudkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan 3. Mewujudkan pelayanan dan melakukan pembinaan bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga 4. Mewujudkan Efisiensi dan Efektivitas penyelenggaraan Pendidikan, pembinaan Pemuda dan Olahraga 5. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan yang partisipatif, transparan, demokratis dan akuntabel 6. Mewujudkan pengelolaan pendidikan, kepemudaan dan keolahragaan masyarakat yang lebih partisipatif dan kompetitif. 7. Melestarikan Boyolali melek aksara. 8. Mewujudkan keberdayaan dan kemandirian Pemuda dalam pembangunan Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, pada tahun 2015 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali melaksanakan 15 program yang dijabarkan dalam 94 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp Seluruh program/kegiatan tersebut direncanakan sebagai bagian dari Penetapan Kinerja Tahun 2015 untuk mencapai 7 Sasaran, atau dengan kata lain seluruh kegiatan diharapkan mempunyai kaitan sebab akibat dengan sasaran yang telah ditetapkan. C. Akuntabiltas Kinerja Berdasarkan penilaian sendiri (self assessment) atas realisasi pelaksanaan Rencana Kinerja Tahun 2015, menunjukkan bahwa rata-rata capaian kinerja dari 7 sasaran yang telah ditetapkan adalah 95,42%. Beberapa sasaran yang dikategorikan berhasil adalah sebagai berikut : Tabel.1 Sasaran Yang Dikategorikan Berhasil Tahun 2015 NO Sasaran Nilai Capaian Kinerja 1 Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat 93,20% v

6 NO Sasaran Nilai Capaian Kinerja 2 Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan dasar 99,67% 3 Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan menengah 80,00% 4 Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan Non Formal 5 Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan berkualitas 88,57% 94,00% 6 Meningkatnya kualitas mutu pendidikan 95,32% 7 Meningkatnya prestasi pemuda dan 117,14% olahraga RATA-RATA 95,42% D. Simpulan dan Saran Secara keseluruhan capaian kinerja 95,42% (Kategori Baik) namun dibanding capaian kinerja tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 1,97% pembiayaaan dari APBD Tahun 2015 sebesar Rp ,- dengan realisasi penyerapan sebesar Rp ,- atau penyerapan sebesar 95,25%. Jika dibandingkan dengan tahun 2014 pembiayaaan dari APBD sebesar Rp ,- mengalami penurunan sebesar 7,77%. Guna meningkatkan capaian kinerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali maka telah dilakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian kinerja semua bidang. Upaya yang dilakukan agar kinerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali lebih baik dan akuntabel antara lain dengan melakukan re-orientasi terhadap program/kegiatan yang kurang tepat sasaran, meningkatkan kualitas dokumen perencanaan, melakukan sinkronisasi antara dokumen perencanaan, serta memanfaatkan secara nyata hasil evaluasi kinerja sebagai bahan perbaikan pelaksanaan program/kegiatan. vi

7 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah amanat konstitusi yang dipertegas dengan pasal 28B ayat (1) setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan mendapatkan manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan umat manusia, dan pasal 31 ayat (1) setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Karena itu negara harus menjamin pemenuhan layanan pendidikan kepada setiap warga negara tanpa diskriminasi. Dalam koridor tersebut, pemerintah di semua tingkatan berkewajiban mendorong ketersediaan, keterjangkauan, mutu dan relevansi, kesetaraan dan kepastian layanan pendidikan bagi seluruh warga negara. Sehingga mampu menjawab permasalahan pendidikan yaitu perluasan akses layanan pendidikan bagi seluruh warga negara, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing hasil pendidikan serta penguatan tata kelola dan citra publik dalam pengelolaan pendidikan. Pendidikan adalah salah satu pilar penting dalam pengukuran keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan di semua tingkatan yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam kurun waktu tertentu. Adapun variabel IPM meliputi tingkat pendidikan, derajat kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi. Dalam korelasi ketiga variabel tersebut variabel pendidikan menempati posisi strategis, karena diakui bahwa peningkatan angka lama sekolah merupakan akselerator bagi peningkatan Angka Harapan Hidup (AHH) dan angka pertumbuhan pendapatan perkapita masyarakat. Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate, sehingga penyelenggaraan 1

8 pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Sebagaimana dimaklumi untuk mencapai program pembangunan daerah yang merupakan tujuan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk di dalamnya pengelolaan di bidang pendidikan, dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan taraf hidup masyarakat, sehingga berdampak terhadap capaian IPM di Kabupaten Boyolali. Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, kolusi dan nepotisme, Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, telah berimplikasi terhadap perubahan paradigma dan pengelolaan pemerintahan dan pembangunan yang ada di daerah, dari Paradigma Sentralistik ke Paradigma Desentralistik, yang pada tataran implementasinya diselaraskan dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki daerahnya. Sejalan dengan itu sesuai Undangundang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa penyelenggaraan pendidikan menjadi tanggung jawab pemerintah (termasuk Pemerintah Daerah). Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2015 merupakan dampak dari perubahan paradigma pengelolaan pemerintahan dan pembangunan dimaksud, sebagai media informasi sekaligus bentuk akuntabilitas kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama kurun waktu satu tahun. Penyusunan laporan ini selain untuk menginformasikan mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan tingkat keberhasilan/kegagalan kinerja yang dicapai, selanjutnya diharapkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan bahan perbaikan sistem dan penyelenggaraan manajemen kinerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali di masa mendatang, antara lain melalui perbaikan penerapan fungsifungsi manajemen secara benar, mulai dari perencanaan kinerja 2

9 hingga kepada evaluasi kinerja, serta pengembangan nilai-nilai akuntabilitas di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) selain sebagai kewajiban juga bertujuan untuk: 1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai, 2. Sebagai bahan evaluasi atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali. 3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali untuk meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang. 1.2 Gambaran Umum Kedudukan Tugas dan Fungsi Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Boyolali sebagaimana Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali adalah: (1) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang penyelenggaraan pendidikan, pemuda, dan olahraga. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali mempunyai fungsi: a. perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pendidikan, pemuda dan olahraga meliputi Pengembangan dan Pengendalian Mutu Pendidikan, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah 3

10 Menengah Kejuruan, Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal serta Pemuda, dan Olahraga; dan d. pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD). (3) Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang penyelenggaraan pendidikan, pemuda dan olahraga. (4) Penjabaran tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (3), adalah sebagai berikut: a. merumuskan kebijakan teknis di bidang pendidikan, pemuda, dan olahraga; b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; c. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga; d. memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan; e. mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk, dan arahan kepada bawahan; f. memberikan layanan informasi dalam bidang pendidikan, pemuda dan olahraga; g. melaksanakan pembinaan terhadap UPTD; h. melakukan monitoring dan evaluasi kinerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga; i. membina, mengawasi, dan menilai kinerja bawahan serta memberikan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3); dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali (Lembaga Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2011 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 4

11 1250). Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, terdiri dari: 1. Kepala. 2. Sekretariat terdiri dari: a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; dan c. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan. 3. Bidang Pengembangan dan Pengendalian Mutu Pendidikan terdiri dari: a. Seksi Pengembangan; b. Seksi Pengendalian Mutu Pendidikan; dan c. Seksi Pendataan dan Penelitian. 4. Bidang Sekolah Dasar terdiri dari: a. Seksi Kurikulum Sekolah Dasar; b. Seksi Sarana Prasarana Sekolah Dasar; dan c. Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar. 5. Bidang Sekolah Menengah Pertama terdiri dari: a. Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Pertama; b. Seksi Sarana Prasarana Sekolah Menengah Pertama; dan c. Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah Menengah Pertama. 6. Bidang Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan terdiri dari: a. Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan; b. Seksi Sarana Prasarana Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan; dan c. Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan. 7. Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal terdiri dari: a. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini; b. Seksi Pendidikan Masyarakat, Kursus dan Pelatihan; dan 5

12 c. Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal. 8. Bidang Pemuda dan Olahraga terdiri dari: a. Seksi Pemuda dan Pramuka; dan b. Seksi Olahraga dan Seni. 9. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Yang terdiri dari: a. UPTD Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah, sebanyak 19 UPTD. b. UPTD SMP Negeri, sebanyak 48 UPTD c. UPTD SMP Negeri Satu Atap, sebanyak 4 UPTD d. UPTD SMA Negeri, sebanyak 17 UPTD e. UPTD SMK Negeri, sebanyak 9 UPTD f. UPTD Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), sebanyak 3 SKB g. UPTD Pengelola Lapangan dan Tempat Olahraga, sebanyak 1 UPTD 10. Kelompok Jabatan Fungsional Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi Pendidikan merupakan aspek strategis yang harus dikelola dan dikembangkan dengan sungguh-sungguh, karena pendidikan berperan langsung dalam pembentukan karakter manusia. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal ini berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral dan sopan santun dengan masyarakat. Beberapa Permasalahan utama yang dihadapi di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali adalah: 6

13 1. Anak usia wajardikdas yang tidak sekolah, putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah; 2. Aksesibilitas, pemerataan dan perluasan pendidikan; 3. Keterbatasan sarana prasarana sekolah; 4. Kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 5. Kualitas dan relevansi serta tata kelola pendidikan belum sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan dalam rangka peningkatan daya saing; dan 6. Biaya pendidikan menengah (SMA/SMK) 7

14 BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis Organisasi Visi dan misi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali, sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali Tahun sebagai berikut: a. Visi Visi berkaitan dengan pandangan ke depan menyangkut ke mana instansi pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten, eksis, inovatif serta produktif. Visi instansi tersebut perlu ditanamkan pada setiap unsur organisasi sehingga menjadi visi bersama (shared vision) yang pada gilirannya mampu mengarahkan dan menggerakkan segala sumber daya instansi. Visi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Renstra Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali adalah Terwujudnya pengelolaan Pendidikan, Pemuda dan Olahraga yang baik dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri dan profesional b. Misi Untuk dapat mewujudkan Visi tersebut di atas, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali telah menetapkan 8 (delapan) misi yaitu : 1 Mewujudkan Tata Kelola dan Pencitraan Publik Penyelenggaraan pendidikan yang baik 2. Mewujudkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan 3. Mewujudkan pelayanan dan melakukan pembinaan bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga 4. Mewujudkan Efisiensi dan Efektivitas penyelenggaraan Pendidikan, pembinaan Pemuda dan Olahraga 8

15 5. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan yang partisipatif, transparan, demokratis dan akuntabel 6. Mewujudkan pengelolaan pendidikan, kepemudaan dan keolahragaan masyarakat yang lebih partisipatif dan kompetitif. 7. Melestarikan Boyolali melek aksara. 8. Mewujudkan keberdayaan dan kemandirian Pemuda dalam pembangunan Perencanaan strategis merupakan perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana Strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali Tahun mempunyai sasaran strategis : 1. Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat 2. Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan dasar 3. Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan menengah 4. Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan Non Formal 5. Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan berkualitas 6. Meningkatnya kualitas mutu pendidikan 7. Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga Sasaran strategis sasaran strategis tersebut memiliki 32 indikator kinerja dengan target kinerja setiap tahun selama 5 tahun perencanaan secara lengkap sebagaimana terlampir. Seluruh indikator kinerja dalam dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali merupakan lndikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator, yaitu ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Indikator dalam dokumen IKU berlaku 5 tahunan menyesuaikan dokumen renstra SKPD dan RPJMD dan digunakan sebagai acuan SKPD. 9

16 Semua sasaran strategis dengan indikator capaiannya dijabarkan lebih lanjut ke dalam sejumlah program. Di dalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki kesamaan perspektif dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakteristik program. Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari program. Rencana Kinerja Tahun 2015 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali, disusun mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali dengan mengambil target tahun Perjanjian Kinerja Perjanjian kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari Bupati Boyolali sebagai pemberi amanah kepada Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali sebagai penerima amanah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian ini maka terwujudlah komitmen dan kesepakatan antara Bupati Boyolali sebagai pemberi amanah dan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali sebagai penerima amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2015 NO Sasaran strategis Indikator Kinerja Target Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat Angka PAUD (% jumlah siswa TK/RA/Penitipan anak dibandingkan jumlah anak usia 4-6 tahun) 77,00 % APK SD/MI & Paket A 101,20 % APK SMP/MTs & Paket B 98,00 % APK SMA/MA/SMK & Paket C 70,00 % APM SD/MI dan Paket A 85,00 % APM SMP/MTs dan Paket B 73,48 % 10

17 NO Sasaran strategis Indikator Kinerja Target APM SMA/MA/SMK & Paket C 49,19 % APS SD/MI 0,03 % APS SMP/MTs 0,23 % APS SMA/MA/SMK 0,26 % 2 Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan dasar 3 Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan menengah 4 Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan Non Formal 5 Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan berkualitas 6 Meningkatnya kualitas mutu pendidikan Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK Ratio murid dgn kelas 99,54 % 99,74 % SD/MI 17,10 orang SMP/MTs 29,32 orang SM/MA 26,88 orang Ratio murid dgn guru SD/MI 18,00 orang SMP/MTs 10,59 orang SM/MA 26,88 orang Ratio murid dgn sekolah SD/MI 153,15 orang SMP/MTs 441,23 orang SM/MA 443,66 orang Ratio kelas dgn ruang kelas SD/MI 1,05 ruang SMP/MTs 1,02 ruang SM/MA 1,09 ruang SPM Dikdas 100,00 % SPM Dikmen 100,00 % SPM PNF 70,00 % SNP 100,00 % Persentase guru bersertifikasi 93,65 % Angka Kelulusan (AL) SD/MI 99,00 % Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 99,00 % Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK 98,00 % Ratio ruang kelas rusak SD/MI 9,52 % SMP/MTs 1,73 % SM/MA 0,90 % Persentase Laboratorium/Sekolah SMP/MTs 66,06 % SMK/MA 88,43 % SMK 78,70 % 11

18 NO Sasaran strategis Indikator Kinerja Target 7 Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga Persentase UKS/Sekolah SD/MI 18,19 % SMP/MTs 78,20 % SMK/MA 90,70 % SMK 80,20 % Persentase Perpustakaan/Sekolah SD/MI 80,15 % SMP/MTs 97,38 % SMK/MA 98,86 % SMK 76,02 % Peringkat PORDA 5 Jumlah siswa mendapat penghargaan PORDA Jumlah Pramuka mendapat penghargaan tingkat provinsi 21 orang 6 orang Sumber : Dokumen Penetapan Kinerja Perubahan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali, 2015 Untuk mencapai/ mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan tersebut, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali melaksanakan Program dan Kegiatan dengan anggaran sebesar Rp ,- yang selengkapnya sebagaimana dokumen Penetapan Kinerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali Tahun 2015 Perubahan (terlampir). 12

19 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali merupakan perwujudan kewajiban Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Tahun 2015 tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. 3.1 Capaian Kinerja Organisasi Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Selain capaian setiap sasaran, LAKIP ini juga menyajikan analisis efisiensi dan efektivitas yang merupakan perbandingan capaian kinerja input terhadap output kegiatan pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali tahun Mengukur kinerja adalah menghitung kuantitas/kualitas keluaran (output) dan atau hasil (outcome) kegiatan/program yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya (tahun 2014). Indikator keluaran (output) dan atau hasil (outcome) yang diukur berdasar indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (tahun 2015). Sesuai ketentuan, Indikator Kinerja SKPD minimal meliputi keluaran (output), sehingga pengukuran kinerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dapat berupa keluaran (output) dan hasil (outcome) sesuai dokumen Penetapan Kinerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Tahun a. Keluaran (Output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan (input) yang digunakan. b. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output) kegiatan. Hasil (outcome) merupakan 13

20 ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. Penetapan indikator kinerja pada tingkat sasaran dan kebijakan merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan pada awal tahun melalui perencanaan kinerja (performance plan). Selanjutnya pada akhir tahun 2015 target kinerja tersebut dibandingkan dengan realisasinya, sehingga diketahui celah kinerja (performance gap). Selisih yang timbul akan dianalisis guna menetapkan strategi untuk peningkatan kinerja di masa datang (performance improvement). Dalam memberikan penilaian tingkat capaian kinerja setiap indikator, dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran yang dikategorikan menjadi 4 (empat) kategori sebagai berikut : Tabel 3.1 Skala Pengukuran Tingkat Capaian Kinerja No. Rentang Capaian Kategori Capaian 1 Lebih dari 100% Sangat Baik (A) 2 76% sampai dengan 100% Baik (B) 3 56% sampai dengan 75% Cukup Baik (C) 4 Kurang dari 55% Kurang (D) Secara rinci pencapaian sasaran diuraikan sebagai berikut : Sasaran 1 : Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat. Tabel 3.2 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 1 NO Indikator Kinerja Satuan Target RPJMD 2015 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Target 2015 Capaian Kinerja Kategori a. Angka PAUD (% jumlah siswa TK/RA/Penitipan anak dibandingkan jumlah anak usia 4-6 tahun) b. APK SD/MI & Paket A Koordinator (Bidang) % 77,00 50,79 56,76 61,85 66,21 77,00 69,80 90,65% Baik PAUDNFI % 101,20 99,49 98,70 98,97 99,27 101,20 99,35 98,17% Baik SD 14

21 NO Indikator Kinerja Satuan Target RPJMD 2015 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Target 2015 Capaian Kinerja Kategori Koordinator (Bidang) c. APK SMP/MTs & Paket B % 98,00 92,56 91,50 92,08 93,62 98,00 94,20 96,12% Baik SMP d. APK SMA/MA/SMK & Paket C % 70,00 68,05 68,08 69,45 69,91 70,00 72,89 104,13% Sangat Baik SMA & SMK e. APM SD/MI dan Paket A % 85,00 84,66 83,93 83,72 84,71 85,00 86,01 101,19% Sangat Baik SD f. APM SMP/MTs dan % 73,48 66,85 65,53 72,05 68,61 73,48 69,95 95,20% Baik SMP Paket B g. APM SMA/MA/SMK & Paket C % 49,19 46,02 47,71 48,57 49,71 49,19 49,02 99,65% Baik SMA & SMK h. APS SD/MI % 0,03 0,10 0,06 0,07 0,03 0,03 0,05 97,94% Baik SD i. APS SMP/MTs % 0,23 0,31 0,27 0,33 0,36 0,23 0,21 102,60% Sangat Baik SMP j. APS SMA/MA/SMK % 0,26 0,68 0,77 0,47 0,48 0,26 0,41 79,73% Cukup Baik SMA & SMK k. Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs % 99,54 95,58 95,64 93,73 97,54 99,54 98,40 98,85% Baik SD l. Angka % 99,74 97,85 71,36 74,30 76,11 99,74 79,33 79,54% Cukup Baik SMP Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK m.ratio murid dgn kelas - SD/MI orang 17,10 20,00 19,93 19,51 20,00 17,10 19,02 111,23% Sangat Baik SD - SMP/MTs orang 29,32 21,00 31,01 30,07 31,00 29,32 30,15 102,83% Sangat Baik SMP - SM/MA orang 26,88 32,00 30,00 28,00 28,00 26,88 28,41 105,69% Sangat Baik SMA & SMK n. Ratio murid dgn guru - SD/MI orang 18,00 13,00 12,72 12,62 13,00 18,00 12,23 67,94% Cukup Baik SD - SMP/MTs orang 10,59 13,00 12,55 12,78 14,00 10,59 13,71 129,46% Sangat Baik SMP - SM/MA orang 26,88 11,00 12,00 11,00 11,00 26,88 11,40 42,41% Kurang SMA & SMK o. Ratio murid dgn sekolah - SD/MI orang 153,15 124,00 122,56 121,26 120,00 153,15 119,83 78,24% Cukup Baik SD - SMP/MTs orang 441,23 347,00 339,40 339,00 350,00 441,23 352,65 79,92% Cukup Baik SMP - SM/MA orang 443,66 346,00 363,00 347,00 365,00 443,66 368,72 83,11% Baik SMA & SMK p. Ratio kelas dgn ruang kelas - SD/MI ruang 1,05 0,98 0,97 0,99 0,99 1,05 1,00 95,24% Baik SD - SMP/MTs ruang 1,02 1,57 1,03 0,97 0,99 1,02 0,98 96,08% Baik SMP - SM/MA ruang 1,09 0,98 1,06 1,07 1,08 1,09 1,03 94,50% Baik SMA & SMK Angka buta aksara 0,00 0,34 99,66% Baik Rata-rata capaian kinerja sasaran 93,20 % Baik umber : Analisis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali, 2015 Capaian kinerja meliputi 25 (dua puluh lima) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan (rata-rata) 93,20% (kategori baik) terdiri dari 1 (satu) indikator kategori kurang, 5 (lima) indikator kategori cukup, 12 (dua belas) indikator kategori baik, dan 7 (tujuh) indikator kategori sangat baik. 15

22 Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 1 per indikator : 1) Angka PAUD (% jumlah siswa TK/RA/Penitipan anak dibandingkan jumlah anak usia 4-6 tahun) a. Usaha dalam mencapai target kinerja indikator ini dilaksanakan dengan program yang mempunyai dampak secara signifikan pada indikator melalui kegiatan-kegiatan: Pembangunan Gedung Sekolah TK, Pengadaan alat praktik dan peraga siswa, Pengadaan meubeler sekolah, Pelatihan kompetensi tenaga pendidik, Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini dan melakukan Monitoring, evaluasi Pendidikan Anak Usia Dini. b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah masih kurangnya akses anak-anak usia dini yang berasal dari keluarga kategori miskin dan pemahaman orang tuanya akan pentingnya pendidikan anak usia dini yang masih rendah serta penyelenggaraan pendidikan anak usia dini dengan biaya pendidikan murah belum dapat diwujudkan sepenuhnya, di sisi lain kemampuan pemerintah untuk membangun lembaga PAUD negeri sangat terbatas. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah mendorong pihak swasta untuk turut berpartisipasi dalam pendirian lembaga PAUD, memperkuat pelayanan PAUD di daerah-daerah terpencil dan pelosok. Dengan demikian, akan tercipta pemerataan pendidikan usia dini. c. Penggunaan anggaran untuk kegiatan dalam upaya mencapai target sebesar Rp ,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp ,- d. Target Angka PAUD sebesar 77% baru dapat tercapai 69,80% atau capaian kinerja sebesar 90,65%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja, namun belum dapat memenuhi target kinerja, secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang 16

23 telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik. Untuk melaksanakan indikator di atas dilaksanakan dengan : No Program Kegiatan Anggaran 1 Program Pembangunan Pendidikan gedung sekolah Anak Usia Pengadaan alat Dini praktik dan peraga siswa Pengadaan mebeluer sekolah Pelatihan kompetensi tenaga pendidik Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Penyelenggara an Pendidikan Anak Usia Dini Monitoring, evaluasi Pendidikan Anak Usia Dini Anggaran Program Pendidikan Anak Usia Dini Pembangunan gedung sekolah Pengadaan alat praktik dan peraga siswa Pengadaan mebeluer sekolah Pelatihan kompetensi tenaga pendidik Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini Monitoring, evaluasi Pendidikan Anak Usia Dini 17

24 2) APK SD/MI & Paket A a. Untuk mencapai target kinerja indikator ini dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan: Penyediaan dana pengembangan sekolah Untuk SD/MI/SDLB dan SMP/MTS, dan Penyelenggaraan Paket A Setara SD. Optimalisasi dan efisiensi penggunaan anggaran/sumber daya untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp ,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp ,- (realisasi anggaran sebesar 69,23%) Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah masih kurangnya perluasan akses dan pemerataan serta peningkatan kualitas pendidikan b. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah optimalisasi kegiatan yang mempunyai output perluasan akses dan pemerataan serta peningkatan kualitas pendidikan, seperti Pendampingan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang pendidikan dasar dari APBD Kabupaten Boyolali. c. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 101,2% dapat terealisasi 99,35% atau capaian kinerja sebesar 98,17%, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 0,08%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan cukup berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik. 3) APK SMP/MTs & Paket B a. Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat dengan indikator APK SMP/MTs & Paket B dilakukan dengan kegiatan Penyelenggaraan Paket B Setara SMP dan Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). b. Menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp ,- dengan realisasi 18

25 keuangan sebesar Rp (realisasi anggaran sebesar 93,66%) c. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 98% dapat terealisasi 94,20% atau capaian kinerja sebesar 96,12%, sehingga indikator ini belum optimal tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 0,58%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum berhasil memenuhi target kinerja, secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah dengan memberikan lebih banyak lagi subsidi untuk membantu anak dalam menjangkau hak pendidikannya, seperti beasiswa dan pendirian sekolah satu atap, serta pendirian SMP Terbuka yang bertujuan memberikan kesempatan belajar yang lebih luas kepada anakanak lulusan SD/MI atau sederajat yang tidak dapat mengikuti pendidikan SMP Reguler karena berbagai hambatan yang dihadapinya. SMP Terbuka memiliki satu atau lebih Tempat Kegiatan Belajar (TKB) dan dalam operasionalnya menginduk pada SMP Negeri. 4) APK SMA/MA/SMK & Paket C a. Keberhasilan capaian target kinerja indikator ini dilaksanakan dengan kegiatan dalam Program Pendidikan Menengah, salah satunya adalah pelaksanaan kegiatan Penyelenggaraan paket C setara SMU. b. Efisiensi penggunaan sumber daya, melalui penggunaan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp ,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp ,- (realisasi anggaran sebesar 95,69%). c. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 70% dapat terealisasi 72,89% atau capaian kinerja sebesar 104,13%, 19

26 sehingga indikator ini dapat tercapai dan jika dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 2,98%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, ditetapkan dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang amat baik. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah faktor geografis, rendahnya kesadaran orang tua dan masyarakat terhadap masalah pendidikan menengah, ketidakmampuan secara finansial untuk menyekolahkan anakanaknya menjadi salah satu permasalahan rendahnya APK. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah sisi pembiayaan atau dana, mengupayakan sekolah murah dan dari sisi ketersediaan sekolah. 5) APM SD/MI dan Paket A a. Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat dengan indikator APK SD/MI & Paket A antara lain dilakukan dengan kegiatan Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS. b. Menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp ,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp (realisasi anggaran sebesar 93,66%). c. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 85% dapat terealisasi 86,01% atau capaian kinerja sebesar 101,19%, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 1,30%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan cukup berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik 20

27 Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah perluasan akses, pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan serta Pendampingan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang pendidikan dasar dari APBD Kabupaten Boyolali 6) APM SMP/MTs dan Paket B a. Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat dengan indikator APM SMP/MTs dan Paket B dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar salah satunya adalah kegiatan Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS. b. Menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp ,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp (realisasi anggaran sebesar 93,66%). c. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 73,48% dapat terealisasi 69,95% atau capaian kinerja sebesar 95,20%, sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dikarenakan masih terbatasnya akses usia pendidikan menengah ke jenjang SMP, jika dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 1,34%.. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum berhasil memenuhi target kinerja, namun secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah sisi pembiayaan atau dana, dan sisi ketersediaan/keterjangkauan sekolah. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah kinerja mengupayakan subsidi pembiayaan atau dana operasional sekolah bagi anak 21

28 kurang mampu (untuk seragam, transportasi dan lainnya) dan mengupayakan jumlah ketersediaan sekolah 7) APM SMA/MA/SMK & Paket C a. Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat dengan indikator APM SMA/MA/SMK & Paket C dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang berkaitan langsung dengan indikator dalam Program Pendidikan Menengah, antara lain dengan kegiatan Penyelenggaraan belajar mengajar siswa berprestasi jenjang SLTA dan Penyelenggaraan belajar mengajar jenjang SLTA. b. Menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp dengan realisasi keuangan sebesar Rp (realisasi anggaran sebesar 91%). c. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 49,19% dapat terealisasi 49,02% atau capaian kinerja sebesar 99,65%, jika dibandingkan dengan tahun lalu mengalami penurunan sebesar 0,69%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan cukup berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja baik. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah sisi pembiayaan atau dana, dan sisi ketersediaan sekolah. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah adanya dana bantuan khususnya bagi siswa miskin dan berprestasi, mengupayakan sekolah murah dan dari sisi ketersediaan sekolah murah. 8) APS SD/MI a. Keberhasilan capaian target kinerja meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat dengan indikator APS SD/MI dilakukan dengan kegiatan Penyediaan beasiswa retrieval untuk anak putus sekolah, 22

29 b. Menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp dengan realisasi keuangan sebesar Rp (realisasi anggaran sebesar 99,96%). c. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 0,03% terealisasi 0,05% atau capaian kinerja sebesar 97,94%, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 0,02%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan cukup berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah beberapa faktor, yaitu kemiskinan, minat anak yang kurang, perhatian orang tua rendah, faktor budaya, fasilitas belajar kurang, kurangnya akses terhadap sarana dan anak berkebutuhan khusus. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah pemberian beasiswa untuk siswa miskin, mendekatkan akses kepada anak di daerah pedesaan dan sekolah inklusif bagi anak berkebutuhan khusus 9) APS SMP/MTs a. Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat dengan indikator APS SMP/MTs dilakukan dengan kegiatan Penyediaan beasiswa retrieval untuk anak putus sekolah b. Menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp dengan realisasi keuangan sebesar Rp (realisasi anggaran sebesar 99,96%). c. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 0,23% terealisasi 0,21% atau capaian kinerja sebesar 102,60%, sehingga indikator ini dapat tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami penurunan angka putus sekolah sebesar 0,15%. 23

30 Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum berhasil secara optimal memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja sangat baik. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah kemiskinan, budaya dan pemahaman orang tua akan pentingnya pendidikan dasar. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah adanya beasiswa retrieval, pemberian pengertian kepada orang tua melalui guru/tokoh masyarakat. 10) APS SMA/MA/SMK a. Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat dengan indikator APS SMA/MA/SMK dilakukan dengan kegiatan Penyediaan beasiswa bagi keluarga tidak mampu b. Menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp dengan realisasi keuangan sebesar 100%. c. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 0,26% dapat terealisasi 0,41% atau capaian kinerja sebesar 79,73%, sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami penurunan angka putus sekolah sebesar 0,07%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum dapat berhasil secara optimal memenuhi target kinerja, secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan; dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah faktor ketidakmampuan/kemiskinan, biaya pendidikan, lingkungan/budaya, minat anak dan aksesibilitas wilayah 24

31 Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah memberikan beasiswa khususnya bagi siswa dari keluarga miskin untuk mendapatkan akses pendidikan menengah 11) Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs a. Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat dengan indikator Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs dilakukan dengan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, antara lain kegiatan Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS. b. Menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp ,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp (realisasi anggaran sebesar 93,66%) c. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 99,54% dapat terealisasi 98,40% atau capaian kinerja sebesar 98,45%, sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 0,86% Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum dapat secara optimal berhasil memenuhi target kinerja, secara umum program/kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah sisi pembiayaan atau dana, budaya, geografis dan sisi ketersediaan sekolah. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah kinerja mengupayakan subsidi pembiayaan atau dana operasional sekolah bagi anak kurang mampu (untuk seragam, transportasi dan lainnya) dan Pendampingan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang pendidikan dasar dari APBD Kabupaten Boyolali. 25

32 12) Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK a. Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat dengan indikator Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK dilakukan dengan Program Pendidikan Menengah yang dilaksanakan melalui kegiatan sekolah gratis bagi siswa berprestasi di jenjang SMA dan SMK melalui kegiatan Penyelenggaraan belajar mengajar siswa berprestasi jenjang SLTA dan Penyelenggaraan belajar mengajar jenjang SLTA. b. Menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp dengan realisasi keuangan sebesar Rp (realisasi anggaran sebesar 91%). c. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 99,74% dapat terealisasi 79,33% atau capaian kinerja sebesar 79,54%, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 3,22%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum dapat secara optimal berhasil memenuhi target kinerja, namun secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang cukup baik Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah sisi pembiayaan atau dana, budaya, geografis dan sisi ketersediaan sekolah dengan biaya murah. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah mengupayakan subsidi pembiayaan atau dana operasional sekolah bagi anak kurang mampu (untuk seragam, transportasi dan lainnya) dan mengupayakan jumlah ketersediaan sekolah murah 13) Rasio murid dengan kelas SD/MI Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 17,10 orang dapat terealisasi 19,02 orang atau capaian kinerja sebesar 111,23%, 26

33 sehingga indikator ini dapat tercapai, dan jika dibandingkan dengan tahun lalu mengalami penurunan sebesar 0,98%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik. 14) Rasio murid dengan kelas SMP/MTs Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 29,32 orang dapat terealisasi 30,15 orang atau capaian kinerja sebesar 102,83%, sehingga indikator ini dapat tercapai secara optimal, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami penurunan sebesar 0,85%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik. 15) Rasio murid dengan kelas SM/MA Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 26,88 orang dapat terealisasi 28,41 orang atau capaian kinerja sebesar 105,69%, sehingga indikator ini dapat tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 0,41% ini disebabkan adanya kegiatan pembangunan ruang kelas baru, namun terjadi juga bertambahnya ruang kelas rusak dan dana untuk rehabilitasi ruang kelas belum dapat menjangkau keseluruhan ruang kelas rusak. Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat dengan indikator Rasio murid dgn kelas dilakukan dengan kegiatan penambahan ruang kelas sekolah. Menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target untuk : - Jenjang Wajardikdas (SD dan SMP) sebesar Rp ,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp ,- (realisasi anggaran sebesar 99,91%) - Jenjang Pendidikan Menengah (SMA dan SMK) sebesar Rp ,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp ,- (realisasi anggaran sebesar 99,90%) 27

34 Anggaran Penambahan Ruang Kelas Sekolah penambahan ruang kelas sekolah SD dan SMP penambahan ruang kelas sekolah SMA dan SMK ) Rasio murid dengan Guru SD/MI Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 18 orang dapat terealisasi 12,23 orang atau capaian kinerja sebesar 67,94%, sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dikarenakan jumlah guru yang berkurang dan tidak adanya penambahan guru, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami penurunan sebesar 0,77%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum memenuhi target kinerja, tapi secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai telah dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang cukup baik. 17) Rasio murid dengan Guru SMP/MTs Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 10,59 orang dapat terealisasi 13,71 orang atau capaian kinerja sebesar 129,46%, sehingga indikator ini dapat tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 0,40%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum memenuhi target kinerja, tapi secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai telah dengan sasaran dan 28

35 indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik. 18) Rasio murid dengan Guru SM/MA Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 26,88 orang dapat terealisasi 11,40 orang atau capaian kinerja sebesar 42,41%, sehingga indikator ini tidak dapat tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 0,40%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum memenuhi target kinerja, tapi secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai telah dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah tidak adanya penambahan guru khususnya khususnya PNS dikarenakan moratorium pengangkatan pegawai negeri sipil. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah mengoptimalkan sumber daya yang tersedia (guru wiyata bhakti dan guru mengampu di beberapa sekolah). 19) Rasio murid dengan Sekolah SD/MI Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 153,15 orang dapat terealisasi 119,83 orang atau capaian kinerja sebesar 78,24%, sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami penurunan sebesar 0,17%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum dapat berhasil secara optimal memenuhi target kinerja, dan secara umum program/kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang cukup baik. 20) Rasio murid dengan Sekolah SMP/MTs Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 441,23 orang dapat terealisasi 352,65 orang atau capaian kinerja sebesar 79,42%, sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 2,65%. 29

36 Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum dapat berhasil secara optimal memenuhi target kinerja, dan secara umum program/kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang cukup baik. 21) Rasio murid dengan Sekolah SM/MA Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 443,66 orang dapat terealisasi 368,72 orang atau capaian kinerja sebesar 83,11%, sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 3,72% Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum dapat berhasil secara optimal memenuhi target kinerja, dan secara umum program/kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik. Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat dengan indikator rasio murid dengan sekolah dilakukan dengan kegiatan dalam Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Dan Program Pendidikan Menengah Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah belum idealnya jumlah sekolah, siswa dan tenaga pendidik. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah dengan pendirian unit sekolah baru pada jenjang pendidikan menengah di wilayah kecamatan dan melakukan regrouping SD. 22) Rasio kelas dengan Ruang Kelas SD/MI Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 1,05 ruang dapat terealisasi 1,00 ruang atau capaian kinerja sebesar 95,24%, sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dikarenakan belum optimalnya kegiatan penambahan maupun rehabilitasi ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar, namun jika dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 0,01. 30

37 Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan namun belum dapat berhasil memenuhi target kinerja secara optimal, namun secara umum program/kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik. 23) Rasio kelas dengan Ruang Kelas SMP/MTs Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 1,02 ruang dapat terealisasi 0,98 ruang atau capaian kinerja sebesar 96,08%, sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dikarenakan masih adanya ruang kelas yang tidak layak untuk kegiatan belajar mengajar dan memerlukan rehabilitasi, namun jika dibandingkan dengan tahun lalu mengalami penurunan sebesar 0,01. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan namun belum dapat berhasil memenuhi target kinerja secara optimal, namun secara umum program/kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik. 24) Rasio kelas dengan Ruang Kelas SM/MA Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 1,09 ruang dapat terealisasi 1,03 ruang atau capaian kinerja sebesar 94,50%, sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dikarenakan masih kurangnya ruang kelas bagi kegiatan belajar mengajar, dan dibandingkan dengan tahun lalu mengalami penurunan sebesar 0,03% hal ini disebabkan bertambahnya ruang kelas rusak dan dana untuk rehabilitasi ruang rusak belum optimal. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan namun belum dapat berhasil memenuhi target kinerja secara optimal, namun secara umum program/kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik 31

38 Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat dengan indikator Rasio murid dengan Ruang Kelas dilakukan dengan kegiatan Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah Menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target untuk : - Jenjang Wajardikdas (SD dan SMP) sebesar Rp ,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp ,- (realisasi anggaran sebesar 98,74%) - Jenjang Pendidikan Menengah (SMA dan SMK) sebesar Rp ,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp ,- (realisasi anggaran sebesar 99,88%) Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah keterbatasan kemampuan anggaran untuk pembangunan ruang kelas baru. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah memaksimalkan kegiatan dan anggaran rehabilitasi ruang kelas yang rusak ringan/sedang/berat. Anggaran Rehabilitasi Sedang/Berat Bangunan Sekolah Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah SD dan SMP Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah SMA dan SMK 25) Angka buta aksara a. Keberhasilan capaian target meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat dengan indikator Angka buta 32

39 aksara dilakukan dengan kegiatan Pengembangan pendidikan keaksaraan. b. Menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp ,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp ,- (realisasi anggaran sebesar 88,53%). c. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 0% dapat terealisasi 0,34% atau capaian kinerja sebesar 99,66% sehingga indikator ini belum dapat tercapai secara optimal. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum dapat memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah karena mereka berasal dari keluarga miskin. Kemiskinan sering kali menjadi kendala sangat praktis dalam upaya pembelajaran masyarakat, Banyak masyarakat penyandang buta aksara sudah terlalu tua sehingga kemampuan menyerap ilmu lebih lambat. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti dengan organisasi perempuan, organisasi keagamaan, dan swasta. Sasaran 2 : Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan dasar Tabel 3.3 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 2 NO Indikator Kinerja Sat Target RPJMD 2015 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Target 2015 Capaian Kinerja Kategori Koordinator (Bidang) 1 SPM Dikdas % 100,00 60,00 94,00 95,00 99,67 100,00 99,67 99,67% Baik SD/SMP Sumber : Analisis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali,

40 1) SPM Dikdas a. Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan dasar dengan indikator SPM Dikdas dilakukan dengan kegiatan Peningkatan Manajemen Operasional Sekolah, Pengadaan bukubuku dan alat tulis siswa, Pengadaan alat praktik dan peraga siswa, Pengadaan meubeler sekolah b. Menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp dengan realisasi keuangan sebesar Rp ,- (adanya efisiensi anggaran sebesar 2,71 %) c. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 100% dapat terealisasi 99,67% atau capaian kinerja sebesar 99,67%, sehingga indikator ini belum dapat tercapai sepenuhnya, ketercapaian indikator ini dikarenakan adanya berbagai dukungan untuk pencapaian program baik yang berupa kebijakan maupun anggaran. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan namun belum berhasil memenuhi target kinerja secara optimal, secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah Masalah kemiskinan, Masalah transportasi, Masalah geografis, dan Belum semua guru memiliki kualifikasi S1/D4 serta Belum semua guru memiliki sertifikat pendidik. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah Memberikan Beasiswa bagi anak kurang mampu, Peningkatan Sarpras Sekolah, Meningkatkan kualitas dan kompetensi guru. 34

41 Sasaran 3 : Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan Menengah Tabel 3.4 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 3 NO Indikator Kinerja Sat Target RPJMD 2015 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Target 2015 Capaian Kinerja Kategori Koordinator (Bidang) 1 SPM Dikmen % 100,00 60,00 75,00 75,00 80,00 100,00 80,00 80,00% Baik Sumber : Analisis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali, 2015 SMA & SMK 1) SPM Dikmen Keberhasilan capaian target kinerja indikator ini dilaksanakan dengan kegiatan a. Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan menengah dengan indikator SPM Dikmen dilakukan dengan kegiatan Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa, Pengadaan alat praktik dan peraga siswa, dan Pembinaan kelembagaan dan manajemen sekolah dengan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) b. Menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp dengan realisasi keuangan sebesar Rp (adanya efisiensi anggaran sebesar 8,92%) c. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 100% dapat terealisasi 80% atau capaian kinerja sebesar 80%, sehingga indikator ini belum dapat tercapai secara optimal. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum berhasil/ memenuhi target kinerja, tetapi secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan; Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah Masih terdapat gedung/ruang kelas yang kondisinya rusak, Belum semua SMA memiliki jumlah ruang kelas sesuai dengan kebutuhan, Belum semua SMA memiliki ruang perpustakaan, laboratorium dan peralatan sesuai dengan kebutuhan, Belum semua SMK memiliki ruang kelas sesuai dengan 35

42 kebutuhan, Belum semua SMK memiliki ruang praktek dan peralatan sesuai dengan kebutuhan Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah Program peningkatan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, Pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana fisik berbasis SNP, Aplikasi e pembelajaran dan e-administrasi pendidikan Melaksanakan akreditasi satuan dan/atau program pendidikan berbasis SNP untuk menentukan status akreditasinya, Mengembangkan sekolah berbasis keunggulan lokal dan pemberian life skil sebagai upaya membekali lulusan dalam mempersiapkan masa depan Sasaran 4 : Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan Non Formal Tabel 3.5 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 4 NO Indikator Kinerja Sat Target RPJMD 2015 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Target 2015 Capaian Kinerja Kategori Koordinator (Bidang) 1 SPM PNF % 70,00 30,00 45,00 57,00 60,13 70,00 62,00 88,57% Baik PAUDNFI Sumber : Analisis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali, ) SPM PNF a. Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan Non Formal dengan indikator SPM PNF dilakukan dengan kegiatan Pengadaan alat praktik dan peraga siswa, Pemberian bantuan operasional pendidikan non formal, Pengembangan pendidikan keaksaraan, Pengembangan pendidikan kecakapan hidup b. Menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp dengan realisasi keuangan sebesar Rp (serapan anggaran sebesar 70,77%) c. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 70% dapat terealisasi 62% atau capaian kinerja sebesar 88,7%, sehingga indikator ini belum dapat tercapai secara optimal.. 36

43 Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum dapat berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah Mutu pendidik dan tenaga kependidikan umumnya rendah, Sarana dan Prasarana masih terbatas. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah Peningkatan Kualitas tenaga pendidik non formal /SDM melalui keikutsertaan dalam kegiatan pelatihan maupun workshop yang diselenggarakan di tingkat provinsi maupun pusat, meningkatkan Jumlah lembaga pendidikan ketrampilan / kursus, Mendorong berkembangnya PKBM dan TBM. Untuk melaksanakan indikator diatas dilaksakan dengan : Program Kegiatan Anggaran 1 Program Pendidikan Non Formal Pemberian bantuan operasional pendidikan non formal Pengembangan pendidikan keaksaraan Pengembangan pendidikan kecakapan hidup Publikasi dan sosialisasi pendidikan non formal Monitoring, evaluasi dan pelaporan Penyelenggaraan Kelompok Belajar Usaha

44 Anggaran Program Pendidikan Non Formal Pemberian bantuan operasional pendidikan non formal Pengembangan pendidikan keaksaraan Pengembangan pendidikan kecakapan hidup Publikasi dan sosialisasi pendidikan non formal Sasaran 5 : Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan Berkualitas Tabel 3.6 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 5 NO Indikator Kinerja Sat Target RPJMD 2015 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Target 2015 Capaian Kinerja Kategori 1 SNP % 100,00 80,00 75,00 90,00 93,00 100,00 94,00 94,00% Baik Sumber : Analisis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali, 2015 Koordinator (Bidang) PPMP, SD, SMP, SMA & SMK 1) SNP a. Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan berkualitas dengan indikator SNP dilakukan dengan kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Pendidikan, Pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan pelatihan bagi pendidik dan tenaga kependidikan, Monitoring, evaluasi dan pelaporan. b. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 100% dapat terealisasi 94% atau capaian kinerja sebesar 94%, sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dikarenakan adanya belum optimalnya evaluasi penerapan Standar Nasional Pendidikan, namun jika dibandingkan 38

45 dengan tahun lalu. Indikator ini dicapai dan diukur dari tingkat lulusan sekolah yang semakin baik, kompetensi tenaga pendidik yang semakin meningkat bisa dilihat dari jumlah guru yang bersertifikasi bertambah, peningkatan kondisi sarana prasarana, namun masih terdapat kekurangan yang di hadapi antara lain bahwa belum semua lulusan SMA bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan belum semua tenaga pendidik mempunyai kualitas dan kompetensi yang memadai Program/kegiatan yang dilaksanakan belum optimal dapat mengukur kinerja dan belum berhasil memenuhi target kinerja, namun sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah Standar pendidik dan tenaga kependidikan (baik jumlah dan kualitasnya), yang belum memenuhi standar nasional pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan yang belum memadai, Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, pemberian kesra yang memadai khususnya kepada guru wiyata Bhakti, dan mencukupi kebutuhan sarana prasarana yang dibutuhkan, Kualitas guru yang belum memenuhi standar nasional pendidikan, Perlunya perbaikan mutu tenaga edukasi dengan memberikan beasiswa guru yang belum Sarjana S1 untuk kuliah serta menambah frekuensi pelatihan dan pendidikan (diklat) yang berhubungan dengan 4 kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, profesionalitas dan kompetensi sosial. Kemampuan akademik dan profesional serta jaminan kesejahteraan tenaga kependidikan terus ditingkatkanan 39

46 Sasaran 6 : NO Indikator Kinerja Sat a. Persentase guru bersertifikasi Meningkatnya kualitas mutu pendidikan Tabel 3.7 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 6 Target RPJMD 2015 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Target 2015 Capaian Kinerja Kategori Koordinator (Bidang) % 93,65 40,85 48,06 54,62 55,63 93,65 57,68 61,59% Kurang PPMP b. Angka Kelulusan % 99,00 99,65 100,00 100,00 100,00 99,00 100,00 101,01% Sangat Baik SD (AL) SD/MI c. Angka Kelulusan % 99,00 99,56 99,30 99,69 99,91 99,00 100,00 101,01% Sangat Baik SMP (AL) SMP/MTs d. Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK % 98,00 99,18 99,87 99,85 99,97 98,00 99,97 102,01% Sangat Baik SMA & SMK e. Ratio ruang kelas rusak - SD/MI % 9,52 18,01 18,42 7,77 6,95 9,52 5,94 96,19% Baik SD - SMP/MTs % 1,73 4,26 6,45 2,76 2,61 1,73 3,40 98,30% Baik SMP - SMK/MA % 0,90 2,58 4,60 3,44 3,32 0,90 3,42 97,46% Baik SMA & SMK f. Persentase Laboratorium/Sekolah - SMP/MTs % 66,06 36,33 69,23 63,85 70,23 66,06 86,64 131,15% Sangat Baik SMP - SMA/MA % 88,43 38,02 67,61 91,47 91,47 88,43 93,94 106,23% Sangat Baik SMA & SMK - SMK % 78,70 54,86 45,51 65,04 97,56 78,70 97,62 124,04% Sangat Baik SMA & SMK g. Persentase UKS/Sekolah - SD/MI % 18,19 4,01 28,23 35,65 21,32 18,19 39,80 218,80% Sangat Baik SD - SMP/MTs % 78,20 64,84 63,85 63,85 64,89 78,20 68,70 87,85% Baik SMP - SMA/MA % 90,70 67,47 68,18 74,72 76,74 90,70 83,72 92,30% Baik SMA & SMK - SMK % 80,20 75,00 79,49 73,17 73,17 80,20 74,42 92,79% Baik SMA & SMK h. Persentase Perpustakaan/Sekolah - SD/MI % 80,15 29,08 33,46 35,66 41,15 80,15 54,98 68,60% Cukup Baik SD - SMP/MTs % 97,38 67,97 79,23 82,49 80,92 97,38 82,44 84,66% Baik SMP - SMA/MA % 98,86 77,11 88,64 81,40 86,05 98,86 87,97 88,98% Baik SMA & SMK - SMK % 76,02 72,22 56,41 60,98 87,80 76,02 90,48 119,02% Sangat Baik SMA & SMK Rata-rata capaian kinerja sasaran 95,32% Baik Sumber : Analisis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali, 2015 Capaian kinerja meliputi 19 (sembilan belas) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan (rata-rata) 95,32% (kategori baik). Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 6 per indikator : Evaluasi per Indikator Kinerja : 1) Persentase guru bersertifikasi a. Meningkatnya kualitas mutu pendidikan dengan indikator Persentase guru bersertifikasi dilakukan dengan kegiatan Pelaksanaan Sertifikasi pendidik, Pengembangan sistem 40

47 perencanaan dan pengendalian program profesi pendidik dan tenaga kependidikan, Pengembangan sistem penghargaan dan perlindungan terhadap profesi pendidik, b. menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp dengan realisasi keuangan sebesar Rp (adanya efisiensi anggaran sebesar 7,31% ) c. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 93,65% dapat terealisasi 57,68% atau capaian kinerja sebesar 61,5%, sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dikarenakan kurang optimalnya guru dalam mengikuti proses pra sertifikasi, namun dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 2,05%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja, namun belum dapat berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sudah sesuai/ dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah masih rendahnya kualitas pra sertifikasi guru (PLPG). Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah memberikan diklat dan bintek sebelum mengikuti program PLPG melalui pembekalan materimateri sertifikasi guru. 2) Angka Kelulusan (AL) SD/MI a. Meningkatnya Meningkatnya kualitas mutu pendidikan dengan indikator dengan indikator Angka Kelulusan (AL) SD/MI dilakukan dengan program manajemen pelayanan pendidikan dalam kegiatan Pelaksanaan evaluasi hasil kinerja bidang pendidikan b. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 99% dapat terealisasi 100% atau capaian kinerja sebesar 101,01%, sehingga indikator ini dapat tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu tidak mengalami kenaikan/penurunan. 41

48 Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik 3) Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs a. Meningkatnya kualitas mutu pendidikan dengan indikator dengan indikator Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs dilakukan dengan kegiatan-kegiatan dalam program manajemen pelayanan pendidikan dan kegiatan Pelaksanaan evaluasi hasil kinerja bidang pendidikan b. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 99% dapat terealisasi 100% atau capaian kinerja sebesar 101,01%, sehingga indikator ini dapat tercapai. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik 4) Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK a. Meningkatnya kualitas mutu pendidikan dengan indikator dengan indikator Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK dilakukan dengan kegiatan dilakukan dengan program manajemen pelayanan pendidikan dalam kegiatan Pelaksanaan evaluasi hasil kinerja bidang pendidikan. b. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 98% dapat terealisasi 99,97% atau capaian kinerja sebesar 102,01%, sehingga indikator ini dapat tercapai. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik. 42

49 Indikator Angka Kelulusan menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp ,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp ,- (serapan anggaran sebesar 96,50%) 5) Rasio ruang kelas rusak SD/MI a. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 9,52% dapat terealisasi 5,94% atau capaian kinerja sebesar 103,96%, sehingga indikator ini dapat tercapai, didukung anggaran DAK, DID dan Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Tengah untuk rehabilitasi ruang kelas rusak. b. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik. 6) Rasio ruang kelas rusak SMP/MTs a. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 1,73% dapat terealisasi 3,40% atau capaian kinerja sebesar 98,30%, sehingga indikator ini tidak dapat tercapai, dikarenakan belum optimalnya alokasi anggaran untuk rehabilitasi ruang kelas rusak jenjang SMP, dibandingkan dengan tahun lalu ruang kelas rusak sebesar mengalami kenaikan sebesar 0,15%. b. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum berhasil memenuhi target kinerja secara optimal, secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik. 7) Rasio ruang kelas rusak SM/MA a. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 0,9% dapat terealisasi 3,42% atau capaian kinerja sebesar 97,46%, sehingga indikator ini tidak dapat tercapai, dikarenakan belum optimalnya alokasi anggaran untuk rehabilitasi ruang kelas rusak, 43

50 dibandingkan dengan tahun lalu kinerja mengalami penurunan ruang kelas rusak sebesar 0,12%. b. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum berhasil memenuhi target kinerja secara optimal, secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik Meningkatnya kualitas mutu pendidikan dengan indikator Rasio ruang kelas rusak dilaksanakan dengan kegiatan Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah alokasi anggaran untuk rehabilitasi ruang kelas masih belum mencukupi. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah mengajukan usulan anggaran dari pemerintah pusat dan provinsi untuk kegiatan rehabilitasi ruang kelas rusak. Untuk melaksanakan indikator diatas dilaksanakan dengan : Program Kegiatan Anggaran 1 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 2 Program Pendidikan Menengah Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah Anggaran Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah SD dan SMP Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah SMA dan SMK 44

51 9) Persentase Laboratorium/Sekolah SMP/MTs. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 66,06% dapat terealisasi 86,64% atau capaian kinerja sebesar 131,15%, sehingga indikator ini dapat tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 16,41% hal ini disebabkan adanya dukungan dana dari pusat baik DAK maupun Dana Insentif Daerah. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik 10) Persentase Laboratorium/Sekolah SM/MA Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 88,43% dapat terealisasi 93,94% atau capaian kinerja sebesar 106,23% sehingga indikator ini dapat tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu tidak mengalami kenaikan sebesar 2,47%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik. 11) Persentase Laboratorium/Sekolah SMK Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 78,70% dapat terealisasi 97,62% atau capaian kinerja sebesar 124,04% sehingga indikator ini dapat tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 0,06% hal ini disebabkan adanya dukungan dana dari Dana Alokasi Khusus untuk pembangunan laboratorium. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik Meningkatnya kualitas mutu pendidikan dengan indikator dengan indikator Persentase Laboratorium/Sekolah dilakukan dengan kegiatan Pembangunan laboratorium dan ruang pratikum sekolah, 45

52 Pembangunan laboratorium dan ruang pratikum sekolah (laboratorium bahasa, komputer, IPA, IPS dan lain-lain) Untuk melaksanakan indikator diatas dilaksakan dengan : Program Kegiatan Anggaran 1 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 2 Program Pendidikan Menengah Pembangunan laboratorium dan ruang pratikum sekolah Pembangunan laboratorium dan ruang pratikum sekolah (labotatorium bahasa, komputer, IPA, IPS dan lainlain) ) Persentase UKS/Sekolah SD/MI Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 18,19% dapat terealisasi 39,80% atau capaian kinerja sebesar 218,80% sehingga indikator ini dapat tercapai, dan jika dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 18,48%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik. 13) Persentase UKS/Sekolah SMP/MTs Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 78,20% dapat terealisasi 68,70% atau capaian kinerja sebesar 87,85%, sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 3,81%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum berhasil memenuhi target kinerja secara optimal, secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik. 46

53 14) Persentase UKS/Sekolah SM/MA Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 90,70% dapat terealisasi 83,72% atau capaian kinerja sebesar 92,30%, sehingga indikator ini tidak dapat tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 6,98%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum berhasil memenuhi target kinerja secara optimal, secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik. 15) Persentase UKS/Sekolah SMK Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 80,02% dapat terealisasi 74,42% atau capaian kinerja sebesar 82,79%, sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 1,85%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum berhasil memenuhi target kinerja secara optimal, secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah minimnya alokasi dana untuk kegiatan UKS, khususnya untuk pengadaan sarana dan prasarana UKS. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah mengajukan bantuan dana dari pemerintah provinsi/pusat dan pembiayaan mandiri sekolah. 16) Persentase Perpustakaan/Sekolah SD/MI Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 80,15% dapat terealisasi 54,98% atau capaian kinerja sebesar 68,60%, sehingga indikator ini tidak dapat tercapai, namun jika dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 13,83%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum dapat berhasil secara optimal memenuhi target kinerja, secara umum 47

54 program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang cukup baik. 17) Persentase Perpustakaan/Sekolah SMP/MTs Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 97,38% dapat terealisasi 82,44% atau capaian kinerja sebesar 84,66%, sehingga indikator ini tidak dapat tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 1,52%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum dapat berhasil secara optimal memenuhi target kinerja, secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik 18) Persentase Perpustakaan/Sekolah SM/MA Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 98,86% dapat terealisasi 87,97% atau capaian kinerja sebesar 88,98%, sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 1,92%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum dapat berhasil secara optimal memenuhi target kinerja, secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik 19) Persentase Perpustakaan/Sekolah SMK Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 76,02% dapat terealisasi 90,48% atau capaian kinerja sebesar 119,62% sehingga indikator ini dapat tercapai dan dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 2,68% Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan dapat secara optimal memenuhi target kinerja, secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik. 48

55 Meningkatnya kualitas mutu pendidikan dengan indikator Persentase Perpustakaan/Sekolah dilakukan dengan pelaksanaan kegiatan pembangunan perpustakaan sekolah. Menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp dengan realisasi keuangan sebesar Rp sebesar 99,84%) (serapan anggaran Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah keterbatasan anggaran untuk pembangunan ruang/gedung perpustakaan baru. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah merencanakan anggaran dari DAK pembangunan gedung perpustakaan khususnya pada jenjang SD. Untuk melaksanakan indikator diatas dilaksanakan dengan : Program Kegiatan Anggaran 1 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 2 Program Pendidikan Menengah Pembangunan perpustakaan sekolah Pembangunan perpustakaan sekolah Anggaran Pembangunan Perpustakaan Pembangunan pepustakaan sekolah SD dan SMP Pembangunan pepustakaan sekolah SMA dan SMK

56 Sasaran 7 : Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga Tabel 3.8 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 7 NO Indikator Kinerja Sat Target RPJMD 2015 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Target 2015 Capaian Kinerja Kategori Peringkat PORDA 5,00 14,00 10,00 10,00 10,00 5,00 6,00 80,00% Baik POR Jumlah siswa mendapat penghargaan PORDA Jumlah Pramuka mendapat penghargaan tingkat propinsi Rata-rata capaian kinerja sasaran Koordinator (Bidang) 21,00 6,00 24,00 25,00 17,00 21,00 29,00 138,10% Sangat Baik POR 6,00 3,00 2,00 5,00 5,00 6,00 8,00 133,33% Sangat Baik POR 117,14% Sangat Baik Sumber : Analisis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali, 2015 Capaian kinerja meliputi 3 (tiga) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan (rata-rata) 117,14% (kategori sangat baik). Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 7 per indikator : Evaluasi per Indikator Kinerja : 1) Peringkat PORDA a. Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga dengan indikator Peringkat PORDA dilakukan dengan kegiatan: (1) Pelaksanaan identifikasi bakat dan potensi pelajar dalam olahraga (2) Pelaksanaan identifikasi dan pengembangan olahraga unggulan daerah (3) Pembinaan cabang olahraga prestasi di tingkat daerah (4) Penyelenggaraan kompetisi olahraga (5) Pemberian penghargaan bagi insan olahraga yang berdedikasi dan berprestasi (6) Pengembangan olahraga lanjut usia termasuk penyandang cacat (7) Kerjasama peningkatan olahragawan berbakat dan berprestasi dengan lembaga/instansi lainnya (8) Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana olah raga (9) Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olah raga 50

57 b. menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target dengan anggaran sebesar Rp dengan realisasi keuangan Rp (adanya efisiensi anggaran sebesar 0,51%) c. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target peringkat 5 terealisasi peringkat 6 atau capaian kinerja sebesar 83,33% sehingga indikator ini belum dapat tercapai secara optimal. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum dapat berhasil memenuhi target kinerja, namun secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik. 2) Jumlah siswa mendapat penghargaan PORDA a. Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga dengan indikator Jumlah siswa mendapat penghargaan PORDA dilakukan dengan kegiatan Pembinaan cabang olahraga prestasi di tingkat daerah, Pelaksanaan identifikasi bakat dan potensi pelajar dalam olahraga, Pelaksanaan identifikasi dan pengembangan olahraga unggulan daerah b. Menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp ,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp (adanya efisiensi anggaran sebesar 0,42%) c. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 21 medali dapat terealisasi 29 medali atau capaian kinerja sebesar 138,10%, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 12 medali. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja, dan secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, serta dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik. 51

58 3) Jumlah Pramuka mendapat penghargaan tingkat provinsi a. Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga dengan indikator Jumlah Pramuka mendapat penghargaan tingkat propinsi dilakukan dengan kegiatan Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan pemuda, Pembinaan organisasi kepemudaan, Pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan, Fasilitasi aksi bhakti sosial kepemudaan, Pembinaan pemuda pelopor keamanan lingkungan. b. Menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp ,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp ,- (adanya efisiensi anggaran sebesar 4,19%). c. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 6 medali dapat terealisasi 8 medali atau capaian kinerja sebesar 133,33%, sehingga indikator ini dapat tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan 3 medali. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik Sasaran Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga diatas dilaksanakan dengan: Program Kegiatan Anggaran 1 Program Pemantauan dan Pengembangan evaluasi pelaksanaan dan Keserasian pembangunan Kebijakan Pemuda pemuda 2 Program peningkatan peran serta kepemudaan Pembinaan organisasi kepemudaan Pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan Fasilitasi aksi bhakti sosial kepemudaan Pembinaan pemuda pelopor keamanan lingkungan 52

59 Program Kegiatan Anggaran 3. Program Pelaksanaan Pembinaan dan identifikasi bakat dan Pemasyarakatan potensi pelajar dalam Olah Raga olahraga Pelaksanaan identifikasi dan pengembangan olahraga unggulan daerah Pembinaan cabang olahraga prestasi di tingkat daerah Penyelenggaraan kompetisi olahraga Pemberian penghargaan bagi insan olahraga yang berdedikasi dan berprestasi Pengembangan olahraga lanjut usia termasuk penyandang cacat Kerjasama peningkatan olahragawan berbakat dan berprestasi dengan lembaga/instansi 4. Program Peningkatan Sarana Prasarana Raga dan Olah lainnya Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana olah raga Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olah raga Berdasar uraian tersebut diatas, dapat disajikan tingkat capaian kinerja per sasaran : Tabel 3.9 Tingkat Capaian Kinerja Per Sasaran Tahun 2015 NO Sasaran Nilai Capaian Kinerja Kategori Capaian Kinerja 1 Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat 93,20% Baik 53

60 NO Sasaran Nilai Capaian Kinerja Kategori Capaian Kinerja 2 Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan dasar 99,67% Baik 3 Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan menengah 4 Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan Non Formal 5 Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan berkualitas 80,00% Baik 88,57% Baik 94,00% Baik 6 Meningkatnya kualitas mutu 95,32% Baik pendidikan 7 Meningkatnya prestasi pemuda 117,14% Sangat Baik dan olahraga RATA-RATA 95,42% Baik Sumber : Analisis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali, 2015 Gambar 2 Grafik Tingkat Capaian Kinerja Per Sasaran Tahun ,00 110,00 100,00 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00-93,20 99,67 80,00 88,57 94,00 95,32 117,14 Sasaran 1 Sasaran 2 Sasaran 3 Sasaran 4 Sasaran 5 Sasaran 6 Sasaran 7 54

61 3.2 Anggaran Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali pada Tahun 2015 telah menganggarkan untuk pelaksanaan kegiatan pendukung 7 sasaran strategis. Alokasi ini pada dasarnya merupakan alokasi berbagai mata anggaran yang relevan untuk membiayai input tiap kegiatan pendukung sasaran strategis pembiayaan seluruh kegiatannya sebesar Rp ,- yang terdiri dari: 1. belanja pegawai sebesar Rp atau 3,63% 2. belanja barang dan jasa sebesar Rp atau 25,49% 3. belanja modal sebesar Rp atau 70,89%. penyerapan sebesar Rp ,- atau 95.25%, No Sasaran strategis Tabel 3.10 Capaian Kinerja Keuangan Program/Kegiatan Anggaran % Koordinator (Rp) (Rp) (Bidang) Meningkatnya Pembangunan gedung sekolah PAUD ,28 PAUDNFI perluasan akses Pengadaan alat praktik dan peraga siswa p ,63 PAUDNFI pendidikan dalam Pengadaan mebeluer sekolah p ,08 PAUDNFI masyarakat Pelatihan kompetensi tenaga pendidik ,00 PAUDNFI Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini ,39 PAUDNFI Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia ,24 PAUDNFI Dini Monitoring, evaluasi Pendidikan Anak Usia ,00 PAUDNFI Dini Penyediaan dana pengembangansekolah ,85 SD Untuk SD/MI/SDLB dan SMP/MTS Penyelenggaraan Paket A Setara SD ,23 SD Penyelenggaraan Paket B Setara SMP ,00 SMP Penyelenggaraan paket C setara SMU ,69 SMA DAN SMK Penyediaan beasiswa retrieval untuk anak ,96 SMP putus sekolah Penyediaan beasiswa bagi keluarga tidak mampu ,00 SMA DAN SMK Pembangunan gedung sekolah ,32 SMA DAN SMK Penambahan ruang kelas sekolah ,92 SD DAN SMP Penambahan ruang kelas sekolah d ,90 SMA DAN SMK Rehabilitasi sedang/berat bangunan ,75 SD DAN SMP sekolah Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah d ,88 SMA DAN SMK Penyelenggaraan belajar mengajar jenjang SLTA ,50 SMA DAN SMK Penyelenggaraan belajar mengajar siswa berprestasi jenjang SLTA ,76 SMA DAN SMK 2 Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan dasar Peningkatan Manajemen Operasional ,10 SD DAN SMP Sekolah Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa ,31 SD DAN SMP Pengadaan alat praktik dan peraga siswa ,03 SD DAN SMP Pengadaan mebeluer sekolah ,08 SD DAN SMP 55

62 No Sasaran strategis Program/Kegiatan Anggaran % Koordinator (Rp) (Rp) (Bidang) Terpenuhinya kewajiban Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa d ,07 SMA DAN SMK pemerintah menyelenggarakan Pengadaan alat praktik dan peraga siswa d ,06 SMA DAN SMK pendidikan menengah Pembinaan kelembagaan dan manajemen sekolah dengan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) ,71 SMA DAN SMK 4 Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan Non Formal 5 Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan berkualitas 6 Meningkatnya kualitas mutu pendidikan 7 Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga Pemberian bantuan operasional ,56 PAUDNFI pendidikan non formal Pengembangan pendidikan keaksaraan ,53 PAUDNFI Pengembangan pendidikan kecakapan hidup ,00 PAUDNFI Pengembangan mutu dan kualitas ,17 PPMP program pendidikan dan pelatihan bagi pendidik dan tenaga kependidikan Monitoring, evaluasi dan pelaporan ,62 SD DAN SMP Pelaksanaan Sertifikasi pendidik ,97 PPMP Pengembangan sistem perencanaan dan ,45 PPMP pengendalian program profesi pendidik dan tenaga kependidikan Pengembangan sistem penghargaan dan ,58 SD DAN SMP perlindungan terhadap profesi pendidik Pelaksanaan evaluasi hasil kinerja bidang pendidikan ,50 SD Pembangunan laboratorium dan ruang ,86 SMP pratikum sekolah Pembangunan laboratorium dan ruang pratikum sekolah (labotatorium bahasa, ,23 SMA DAN SMK komputer, IPA, IPS dan lain-lain) Pembangunan pepustakaan sekolah d ,97 SD DAN SMP Pembangunan pepustakaan sekolah ,81 SMA DAN SMK Penyelenggaraan kompetisi olahraga ,48 POR Pemberian penghargaan bagi insan ,30 POR olahraga yang berdedikasi dan berprestasi Pembinaan cabang olahraga prestasi di ,80 POR tingkat daerah Pelaksanaan identifikasi bakat dan potensi ,00 POR pelajar dalam olahraga Pelaksanaan identifikasi dan ,01 POR pengembangan olahraga unggulan daerah Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan ,91 POR pembangunan pemuda Pembinaan organisasi kepemudaan ,39 POR Pendidikan dan pelatihan dasar ,00 POR kepemimpinan Fasilitasi aksi bhakti sosial kepemudaan ,69 POR Pembinaan pemuda pelopor keamanan lingkungan ,41 POR Sumber : Analisis Laporan Anggaran Belanja Langsung Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali Bulan Januari

63 Gambar 3 Grafik Alokasi Anggaran Menurut Jenis Belanja Tahun 2015 Belanja Pegawai % Belanja Barang dan Jasa % Belanja Modal % 57

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Pendidikan telah menjadi sebuah kekuatan bangsa khususnya dalam proses pembangunan di Jawa Timur. Sesuai taraf keragaman yang begitu tinggi, Jawa Timur memiliki karakter yang kaya dengan

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN 2017 DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI Jalan Lapangan Tengah No.2 Bekasi Timur Telp. (021) 8825243 Kode Pos 17113

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN i KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan

Lebih terperinci

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KABUPATEN BADUNG PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG RPJMD 2010-2015 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan Kota Probolinggo Tahun 2016 ini disusun untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dalam

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan

Lebih terperinci

LKIP (LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH THN 2016)

LKIP (LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH THN 2016) LKIP (LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH THN ) D I NAS P E NDIDIKAN PEMUDA D A N OLAHRAGA KOTA BIMA 1 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah, Laporan Kinerja Instansi

Lebih terperinci

SASARAN Uraian Sasaran Indikator Satuan 1 2. Formulasi perhitungan: (Jumlah siswa usia tahun dijenjang SD/MI/Paket A,

SASARAN Uraian Sasaran Indikator Satuan 1 2. Formulasi perhitungan: (Jumlah siswa usia tahun dijenjang SD/MI/Paket A, Lampiran Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Nomor : 420/Kpts.203-Disdikbud Tanggal : 27 Oktober 2014 Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dilingkungan Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG KATA PENGANTAR Syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN Untuk mengukur kinerja Kabupaten Barru, disusun indikator kinerja sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang meliputi: (1)

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 23 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA INSTANSI : DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JOMBANG VISI : TERWUJUDNYA PENDIDIKAN YANG MERATA, BERMUTU, AGAMIS DAN BERDAYA SAING MISI : 1. Mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor penyebab..., Rika Aristi Cynthia, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor penyebab..., Rika Aristi Cynthia, FISIP UI, Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan penting di seluruh aspek kehidupan manusia. Hal itu disebabkan pendidikan berpengaruh langsung terhadap perkembangan kepribadian manusia.

Lebih terperinci

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO Jln. Ki Josuto, Kulon Progo, 55611 Tlp. (0274) 774535 KATA PENGANTAR Penyusunan Profil Data Pendidikan merupakan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali Kabupaten Boyolali mempunyai berbagai aturan yang dibuat oleh Bupati untuk menata kabupaten ataupun untuk mencapai

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO. Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO. Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro VISI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO TERWUJUDNYA INSAN CERDAS, KOMPERHENSIP DAN BERBUDAYA BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA UNTUK MENOPANG

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah, KATA PENGANTAR Alhamdulillaah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan petunjuk- Nya kami telah menyusun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 Visi Dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan bangsa dan sejalan dengan visi pendidikan nasional, maka visi pembangunan pendidikan di Kabupaten Sumbawa

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator Kinerja Dinas Pendidikan Kota Pontianak yang mendukung visi, misi, tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2014 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kotabaru

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kotabaru LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kotabaru TAHUN ANGGARAN 2016 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PROGRAM WAJIB BELAJAR DUA BELAS TAHUN DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG PERIODE TAHUN 2014-2018 Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2019 merupakan amanat perundang-undangan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) INDIKATOR (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DINAS PENDIDIKAN Jalan Ahmad Yani No. 05 Ngawi Kode Pos : 63202, Tromol Pos 09 Tlp. (0351) 79198 Fax. (0351) 79078 Email :

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LAMONGAN

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LAMONGAN IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LAMONGAN PENJELASAN SINGKAT TENTANG Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( SAKIP ) Perbaikan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET 1 Meningkatnya aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1 1 Pendahuluan D alam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan kinerjanya sebagaimana diamanatkan dalam inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), seluruh instansi

Lebih terperinci

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 telah ditetapkan melalui surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Nomor : 421/ 159/429.101/2014

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016-2021 DINAS PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANDUNG PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PANGAN DAN PERIKANAN Jl. Raya Soreang Km 17 Bandung Telp. (022) 5891695 Fax

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN TAHUN

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN TAHUN RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN TAHUN 2016 2021 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2016 Rencana Strategis Dinas Kab. Kendal Tahun 2016-2021 KATA PENGANTAR Rencana Strategis Dinas Kabupaten Kendal

Lebih terperinci

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung 2015-2019 ini disusun melalui beberapa tahapan dengan mengacu kepada visi RPJMD Provinsi Lampung tahun 2015-2019, yaitu Lampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP Dinas, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Tahun

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP Dinas, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Tahun BAB I PENDAHULUAN Kedudukan Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Jombang telah diatur dalam Peraturan Bupati Jombang Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas

Lebih terperinci

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO Jln. SUTIJAB NOMOR 01, WATES YOGYAKARTA 55611 TLN. (0274) 774535 Profil Data Pendidikan 1 KATA PENGANTAR Penyusunan

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal.

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal. Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal. Pada misi IV yaitu Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal terdapat 11

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

ŀlaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerinta IKHTISAR EKSEKUTIF

ŀlaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerinta IKHTISAR EKSEKUTIF i IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Kediri Tahun 2012 ini disusun dengan menyajikan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran yang diarahkan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Nama SKPD : DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA Visi : Terwujudnya Layanan Pendidikan, Pemuda Olahraga Rote Ndao yang berkembang, bermutu, unggul terjangkau Misi : 1 Memperluas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 22

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 22 BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 22 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 336 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) KOTA BANDUNG PADA PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP)

LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP) LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP) Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya kami dapat menyelesaikan kewajiban

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014-2018 PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS PENDIDIKAN JALAN DR. SUTOMO 36 TEMANGGUNG 56212 TELEPON/FAX (0293) 491148 Maret 2014 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan IKHTISAR EKSEKUTIF Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, memberikan kewenangan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

Grafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan)

Grafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan) Grafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan) Grafik 3.2 memperlihatkan angka transisi atau angka melanjutkan ke SMP/sederajat dan ke SMA/sederajat dalam kurun waktu 7 tahun terakhir. Sebagaimana angka

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

- 1 - BUPATI BANYUWANGI - 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016 SALINAN Menimbang BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1. GAMBARAN UMUM a. Kondisi Umum 1. Kedudukan Kecamatan Kandis merupakan bagian dari Kabupaten Siak, yang dibentuk berdasarkan pemekaran dari kecamatan Minas yang diundangkan sesuai Perda

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Pekalongan selama tahun 2015 didasarkan pada Peraturan Bupati Pekalongan Nomor 15 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan

Lebih terperinci

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M SEKRETARIAT DAERAH KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 188.4/747/Org./X/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SEKRETARIAT DAERAH KOTA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEJIK VISI DAN MISI 1. Pernyataan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) DINAS PENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO Tahun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) DINAS PENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO Tahun BAB I PENDAHULUAN Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas merupakan mandat yang harus dilakukan Bangsa Indonesia sesuai dengan tujuan Negara Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Wonogiri, Februari 2016 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

KATA PENGANTAR. Wonogiri, Februari 2016 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan HidayahNya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 ESELON III BIDANG PAUDNI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 ESELON III BIDANG PAUDNI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 ESELON III BIDANG PAUDNI No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Tahunan Program Kegiatan Anggaran 1. Meningkatnya jangkauan dan kualitas pendidikan Angka Partisipasi

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku

Lebih terperinci

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM Berdasarkan Peraturan Bupati Blitar Nomor: 41 Tahun 207 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Blitar, Nomor: 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan, teknologi dan sikap profesionalisme tinggi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan, teknologi dan sikap profesionalisme tinggi yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bangsa Indonesia dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya sangat ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan,

Lebih terperinci

RAKER GUBERNUR KALBAR HUT PEMDA KALBAR KE 53 KOORDINASI PEMANTAPAN PENYELENGGARAAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2010

RAKER GUBERNUR KALBAR HUT PEMDA KALBAR KE 53 KOORDINASI PEMANTAPAN PENYELENGGARAAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2010 RAKER GUBERNUR KALBAR HUT PEMDA KALBAR KE 53 KOORDINASI PEMANTAPAN PENYELENGGARAAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2010 Drs. Alexius Akim, MM. Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Barat RAKOR GUBERNUR KALBAR

Lebih terperinci

Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. A. Tujuan dan Sasaran Strategis

Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. A. Tujuan dan Sasaran Strategis Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR A. Tujuan dan Sasaran Strategis Berdasarkan pada amanat UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta misi dan visi Dinas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Wates, 5 Januari 2016 Kepala Dinas Pendidikan, ttd. Drs. SUMARSANA, M.Si. Pembina Tingkat I, IV/b NIP

KATA PENGANTAR. Wates, 5 Januari 2016 Kepala Dinas Pendidikan, ttd. Drs. SUMARSANA, M.Si. Pembina Tingkat I, IV/b NIP i KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji dan Syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas kehendak-nya Kami dapat menuntaskan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan Kabupaten

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PAREPARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015

PEMERINTAH KOTA PAREPARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KOTA PAREPARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 1.01. - PENDIDIKAN : 1.01.01.

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Beberapa permasalahan yang masih dihadapi Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga

Lebih terperinci

1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Kelembagaan Struktur Organisasi

1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Kelembagaan Struktur Organisasi BAB I PENDAHULUAN Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga dibentuk berdasarkan Peraturan Kabupaten Sumbawa Barat (Dikbudpora KSB) dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 14 Tahun 2008 Lampiran : - TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016 i KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang

Lebih terperinci

B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN

B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN Pembagian urusan pemerintahan sesuai asas desentralisasi dalam sistem pemerintahan yang mensyaratkan adanya pembagian urusan yang jelas antara Pemerintah dengan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera, KATA PENGANTAR Salam Sejahtera, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunianya, penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten 9 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar 1. Profil Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar Berdasarkan Undang-Undang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. (LKjIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. (LKjIP) TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA OLAHRAGA PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN JEMBRANA Jalan Surapati No. 1 Telp. (0365) 41210 Fax. (0365) 41010 2016 1 PERATURAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RPJMD PROVINSI JAWA TENGAH Sebagai upaya mewujudkan suatu dokumen perencanaan pembangunan sebagai satu kesatuan yang utuh dengan sistem perencanaan pembangunan nasional, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I

BAB I PENDAHULUAN BAB I BAB I BAB I 1 A Latar Belakang Lahirnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) merupakan perwujudan dari tekad melakukan reformasi pendidikan untuk menjawab tuntutan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2014 BAB IV PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2014 BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP Sebagai bagian penutup dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2014, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kota Pekalongan telah memperlihatkan pencapaian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 1 B. LANDASAN HUKUM 4 C. MAKSUD DAN TUJUAN 6 D. SISTEMATIKA PENULISAN 6 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. berorientasi kepada hasil (result oriented government) sesuai dengan

IKHTISAR EKSEKUTIF. berorientasi kepada hasil (result oriented government) sesuai dengan IKHTISAR EKSEKUTIF Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal berupaya menyelenggarakan pemerintahan dengan berprinsip pada tata kelola kepemerintahan yang baik dan berorientasi kepada hasil (result oriented

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

Rencana Kerja Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem

Rencana Kerja Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem BAB I PENDAHULUAN Undang Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah,

Lebih terperinci