BAB 3 METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilaksanakan di Hotel Prapancha ini merupakan penelitian asosiatif atau hubungan kuantitatif dengan statistik. Karena bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel kualitas pelayanan jasa, sikap konsumen dan loyalitas pelanggan. Selain itu dalam penelitian ini digunakan metode cross section untuk mengumpulkan data dalam kurun waktu tertentu, yaitu sejak bulan Juli hingga Desember Tabel 3.1 Metode Analisis Data Tujuan Penelitian Metode Analisis Jenis Penelitian Teknik Analisis T-1 Asosiatif Structural Equation Modelling T-2 Asosiatif Structural Equation Modelling T-3 Asosiatif Structural Equation Modelling T-4 Asosiatif Structural Equation Modelling Sumber : Hasil Penelitian (2010) Keterangan : T-1 : Untuk mengetahui pengaruh antara kualitas pelayanan jasa terhadap sikap konsumen T-2 : Untuk mengetahui pengaruh antara sikap konsumen terhadap loyalitas pelanggan 35

2 T-3 : Untuk mengetahui pengaruh antara kualitas pelayanan jasa terhadap loyalitas pelanggan T-4 : Untuk mengetahui pengaruh antara kualitas pelayanan jasa terhadap loyalitas pelanggan melalui sikap konsumen 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitan Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitan Variabel Konsep Dimensi/Sub Indikator Skala Skala Variabel Variabel Pengukuran Ukur Kualitas Tindakan 1. Bukti langsung Pelayanan petugas dan Skala Likert Ordinal Pelayanan yang tidak (tangible) kondisi fisik hotel serta jasa berwujud fasilitasnya tampak (X) fisik yang baik dan rapi ditawarkan 2. Kehandalan Kemampuan dan kepada pihak (reliability) kompetensi petugas lain serta dalam memberikan memberikan pelayanan jasa hotel manfaat 3. Daya tanggap Kecepatan dan kepada pihak (responsiveness) ketanggapan petugas lain dalam memberikan pelayanan jasa hotel 4. Jaminan Kesopanan dan sifat (assurance) yang dapat dipercaya dari petugas 5. Empati Perhatian dan (emphaty) pemahaman petugas atas kebutuhan pelanggan dalam memberikan pelayanan jasa hotel 36

3 Sikap Pola 1. Komponen Meliputi kualitas Skala Likert Ordinal Konsumen perasaan, Kognitif pelayanan jasa hotel (Y) keyakinan yang diberikan dan perusahaan kecenderung Kesesuaian pelayanan an perilaku jasa yang diberikan seseorang terhadap ekspektasi dalam bentuk pengguna jasa suka atau 2. Komponen Rasa senang dan tidak suka Afektif kepuasan pengguna yang jasa terhadap jasa konsisten hotel yang diberikan terhadap Rasa percaya suatu objek pengguna jasa terhadap jasa hotel yang diberikan oleh perusahaan 3. Komponen Konatif Pengguna jasa ingin menggunakan jasa hotel yang ditawarkan perusahaan Loyalitas Kesetiaan 1. Pembelian Kesediaan pengguna Skala Likert Ordinal Pelanggan konsumen kembali (repeat) jasa untuk kembali (Z) terhadap menggunakan jasa perusahaan hotel yang ditawarkan atau suatu oleh perusahaan produk 2. Menunjukkan Kesediaan pengguna tertentu daya tahan jasa menceritakan hal- dengan terhadap pesaing hal yang baik dan disertai (retention) positif kepada pihak tindakan lain untuk 37

4 membeli kembali 3. Mempengaruhi pelanggan lain (raferral) Kesediaan pengguna jasa merekomendasikan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pihak lain Sumber : Hasil Penelitian (2010) 3.3 Jenis dan Sumber data Penelitian Untuk mendapatkan data yang valid dalam penelitian, yang pertama perlu diketahui adalah mengenai jenis-jenis data. Dalam penelitian ini data dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1) Menurut Sifat Data Kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka pada pilihan jawaban kuesioner yang di sebarkan kepada responden. 2) Menurut Sumber Data internal, yaitu data volume penyewaan kamar yang bersumber dari Manajer Operasional Hotel Prapancha. 3) Menurut Cara Memperoleh Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh penulis langsung dari responden melalui kuesioner 4) Menurut Waktu Pengumpulannya Data cross section, yaitu data yang dikumpulkan dalam suatu periode tertentu. Dalam penelitian ini adalah selama enam bulan terakhir (Juli Desember 2010), yang menggambarkan presentase dan pendapatan sewa kamar Hotel Prapancha 38

5 3.4 Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu : 1. Studi literature atau studi pustaka Studi literature atau studi pustaka dilakukan dengan cara membaca bukubuku referensi, literature, jurnal maupun artikel di majalah atau internet yang berhubungan dengan topik penelitian dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan teoritis dan pendapat para ahli yang berhubungan dengan penelitian ini sehingga dapat digunakan untuk membantu penulis dalam menganalisis data dan mendeskripsikan masalah yang diteliti. 2. Kuesioner Penulis melakukan teknik pengumpulan data yang berupa seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis dengan pilihan jawaban yang sudah tersedia bagi responden untuk mendapatkan data primer, dimana penulis langsung menemui dan menyerahkan lembar kuesioner ini kepada responden yang memenuhi syarat. Dalam penelitian ini responden yang memenuhi syarat adalah pengguna jasa yang sebelumnya pernah menginap di Hotel Prapancha setidaknya satu kali. 3. Wawancara Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada pihak Manajemen Operasional Hotel Prapancha untuk memperoleh informasi dan data tambahan bagi penelitian ini, yaitu pertanyaan mengenai profil perusahaan (Company Profile) dan data presentase dan pendapatan sewa kamar di Hotel Prapancha. 39

6 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian atau populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. (Riduwan dan Kuncoro (2007, p37). Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling, yaitu pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. 3.6 Teknik Pengolahan Sampel Karena populasi pelanggan di Hotel Prapancha besar, maka penulis menggunakan sampel responden yang sudah pernah menginap sebelumnya di Hotel Prapancha. Untuk menentukan berapa banyak sampel yang perlu diambil untuk melakukan penelitian, dapat menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin sebagai berikut (Riduwan dan Kuncoro, 2007, p49) : N 2567 n = = = orang N.d x (0,1) Dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi orang 2567 orang d = presisi 10% (dengan tingkat kepercayaan 95%) 40

7 Menurut hasil perhitungan dari rumus Taro Yamane atau Slovin jumlah sample minimum yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 97 orang, namun jumlah kuesioner yang disebarkan kepada responden lebih besar dari jumlah tersebut. Berdasarkan pendapat Imam Ghozali dan Fuad (2005, p36), jumlah sampel yang disarankan untuk penelitian Structural Equation Modeling menggunakan metode estimasi Maximum Likelihood adalah antara 100 sampai 200 sampel. Oleh karena itu peneliti membagikan kuesioner sebanyak 200 buah dan terisi sebanyak seluruhnya oleh responden. Sehingga jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 200 orang. 3.7 Teknik Pengukuran Variabel Bentuk pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner dibuat secara terstruktur, artinya pertanyaan yang diajukan ke tiap responden sama persis dan diberikan pilihan jawaban. Pertanyaan yang digunakan berpedoman pada skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi bagi responden (Kuncoro : 2007, p19). Bentuk penilaian jawaban kuesioner menggunakan pembobotan dengan 5 buah skala, bobot dan kategori pengukuran atas tanggapan responden diuraikan dalam table di bawah ini : Tabel 3.3 Bobot dan Kategori Pengukuran Data Keterangan Penilaian Sangat Tidak Setuju 1 Tidak Setuju 2 Ragu-ragu 3 41

8 Setuju 4 Sangat Setuju 5 Sumber : Kuncoro ( 2007, p19 ) Sedangkan nilai dan kategori batas penelitian dapat dilihat dengan memperhitungkan : Nilai terendah : 1, yaitu jika jawaban responden adalah sangat tidak setuju Nilai tertinggi : 5, yaitu jika jawaban responden adalah sangat setuju 3.8 Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan adalah Model Persamaan Struktural (Structural Equation Modeling) yang mengacu pada hubungan antara variabel manifest dengan variabel laten (Model Pengukuran) dan hubungan antarvariabel laten (Model Jalur) baik hubungan langsung maupun tidak langsung. Dalam Structural Equation Modeling, seluruh tahap-tahap analisis menggunakan program LISREL PRELIS Alasan utama adanya PRELIS adalah untuk membantu peneliti melakukan screening data dengan menyediakan program yang mampu mengatasi berbagai permasalahan yang timbul dalam pengumpulan data. PRELIS memiliki berbagai fungsi berikut : Menyimpan data mentah yang sebelumnya disimpan pada berbagai macam program seperti SPSS, Ms. EXCEL, SAS, data text, dan lain sebagainya. Menyajikan statistik deskriptif dan analisis grafis mengenai data. 42

9 Menghasilkan berbagai macam matriks (covariance, correlation, atau asymptotic covariance matrix). Memperlakukan dua jenis data yang berbeda seperti continuous ataupun ordinal. Dapat menghasilkan matriks pada data yang mengandung missing values (nilainilai observasi hilang). Dapat melakukan manipulasi data dan manajemen data, seperti menghilangkan outliers, transformasi data, dan lain sebagainya Spesifikasi Model Spesifikasi model dilakukan terhadap permasalahan yang diteliti. Secara garis besar, spesifikasi model dijalankan dengan menspesifikasi model pengukuran serta model struktural. Spesifikasi model pengukuran meliputi definisi variabelvariabel laten dan variabel manifest (observed), dan definisi hubungan antara variabel laten dengan variabel manifest. Spesifikasi model struktural dilakukan dengan mendefinisikan hubungan kausal di antara variabel-variabel laten (Sitinjak dan Sugiarto, 2006, p64) Identifikasi Model Identifikasi model dimaksudkan untuk menjaga agar model yang dispesifikasikan bukan merupakan model yang under-identified atau unidentified. Model struktural dapat dikatakan baik apabila memiliki satu solusi yang unik untuk estimasi parameter. Jika solusi unik tidak dapat terpenuhi maka mungkin diperlukan modifikasi model untuk dapat diidentifikasi sebelum melakukan estimasi. Untuk menentukan apakah suatu model memiliki solusi yang unik, maka harus memenuhi keadaan berikut (Ghozali dan Fuad, 2005, p46) : t s/2 43

10 Dimana : t = jumlah parameter yang diestimasi s = jumlah varians dan kovarians antara variabel manifest yang merupakan (p+q)(p+q+1) p = jumlah variabel y (indikator variabel endogen) q = jumlah variabel x (indikator variabel eksogen) Jika t s/2 maka model tersebut adalah unidentified. Masalah unidentified dapat diatasi dengan mengkonstraint model. Jika t = s/2 maka model tersebut adalah just-identified, sehingga solusi yang unik, tunggal, dapat diestimasi untuk mengestimasi parameter. Namun pada model yang just-identified, seluruh informasi yang tersedia telah digunakan untuk mengestimasi parameter, sehingga tidak ada informasi yang tersedia untuk menguji model (derajat kepercayaan adalah 0). Jika t < s/2 maka model tersebut adalah over-identified. Berdeda dengan model yang just-identified, model ini dapat menggunakan informasi yang tersisa untuk menguji fit atau tidaknya suatu model Estimasi Parameter Dalam program LISREL 8.54, data dibagi menjadi dua, yaitu Data Continuous dan Data Ordinal. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data ordinal, karena data memiliki kategori berurutan dan menggunakan skala Likert (1-5). Akan tetapi data ordinal yang mengharuskan penggunaan metode estimasi Weighted Least Square sulit untuk dilakukan karena memerlukan jumlah data yang sangat besar (lebih besar dari 1000). Chou et al (1991) dan Hu et al (1992) berpendapat bahwa lebih masuk akal jika memperlakukan data ordinal sebagai data continuous dan mengkoreksi uji statistik. Beberapa peneliti membolehkan penggunaan skala interval sebagai data continuous sehingga dapat langsung 44

11 dianalisis dengan menggunakan metode Maximum Likelihood dan melakukan koreksi atas beberapa bias yang mungkin timbul (Chou et al. 1991; Hu et al. 1992). Penggunaan data ordinal sebagai data continuous dan diestimasi menggunakan metode Maximum Likelihood dengan menggunakan ukuran data yang kecil dan jumlah kategori yang lebih dari tiga akan menghasilkan kemungkinan bias yang kecil. Metode estimasi Maximum Likelihood (ML) adalah metode yang paling populer digunakan pada penelitian Structural Equation Modeling. Maximum Likelihood akan menghasilkan estimasi parameter yang valid, efisien, dan reliabel apabila data yang digunakan adalah multivariate normality dan tidak terpengaruh/kuat terhadap penyimpangan multivariate normality yang sedang (moderate). Tetapi estimasi akan bias apabila pelanggaran terhadap multivariate normality sangat besar (Ghozali dan Fuad, 2005, p35-36). Oleh karena itu metode Maximum Likelihood perlu disertai dengan melakukan koreksi terhadap bias pada nilai standar error dan chi-square atas dilanggarnya normalitas dengan menggunakan asymptotic covariance matrix. Penggunaan metode estimasi Maximum Likelihood akan menghasilkan output yang menunjukkan nilai loading yang sama dengan apabila menggunakan metode estimasi Weighted Least Square. Ukuran sampel yang disarankan Hair et al. (1998) untuk penggunaan estimasi Maximum Likelihood adalah sebesar Kelemahan metode Maximum Likelihood adalah metode ini akan menjadi sangat sensitif dan menghasilkan indeks goodness of fit yang buruk apabila data yang digunakan adalah besar (antara ) Model Pengukuran (Measurement Model) Tujuan dari model pengukuran (measurement model) adalah untuk menggambarkan sebaik apa variabel-variabel manifest dapat digunakan sebagai instrumen pengukuran variabel laten. Dalam hal ini, konsep utama yang digunakan 45

12 adalah pengukuran, validitas, dan reliabilitas. Dalam metode analisisnya, yaitu Confirmatory Factor Analysis (CFA), dianggap bahwa variabel laten sebagai variabel penyebab atau variabel yang mendasari variabel-variabel manifest (observed). Pada masing-masing persamaan yang dihasilkan mengandung tiga jenis informasi, yaitu (Ghozali dan Fuad, 2005, p285): Unstandardized Parameter Estimate Menunjukkan pengaruh estimate value suatu variabel laten terhadap variabel manifest. Standard Error Menginformasikan seberapa tepat bilai suatu parameter tersebut diestimasi. Semakin kecil standard error, semakin baik estimasi yang dimiliki. Nilai t Menentukan apakah suatu parameter secara signifikan berbeda dari nol dalam suatu poplasi. Nilai t antara -1,979 sampai 1,979 mengindikasikan bahwa parameter secara signifikan tidak berbeda dari nol (pada taraf signifikansi 5%) Uji Validitas dan Reliabilitas Menurut Ghozali dan Fuad (2005, p.317), tujuan dalam mengevaluasi model pengukuran (measurement model) adalah untuk menentukan validitas dan reliabilitas variabel-variabel manifest dari suatu variabel laten. Uji validitas merupakan suatu uji yang bertujuan untuk menentukan kemampuan suatu indikator dalam mengukur variabel laten tersebut. Sedangkan uji reliabilitas adalah suatu pengujian untuk menentukan konsistensi pengukuran indikator-indikator dari variabel suatu variabel laten. Validitas suatu variabel manifest dapat dievaluasi dengan tingkat signifikansi pengaruh antara suatu variabel laten dengan variabel manifestnya. Model penelitian 46

13 dikatakan tidak valid ditunjukkan dengan tidak signifikannya hubungan antara variabel manifest (observed) dengan variabel laten. Apabila model pengukuran adalah fit, maka nilai estimasi unstandardized loading dapat digunakan sebagai koefisien validitas. Indikator yang paling kurang valid ditunjukkan dengan nilai unstandardized loading variabel manifest yang paling rendah. Namun karena variabel-variabel manifest dari suatu variabel laten yang sama dapat diukur dengan skala yang sangat berbeda antara variabel manifest yang satu dan yang lainnya, maka perbandingan dengan menggunakan unstandardized loading adalah tidak sesuai. Oleh karena itu disarankan untuk mengevaluasi nilai standardized loading pada output Completely Standardized Solutions. Sedangkan reliabilitas suatu variabel manifest diinterpretasikan dengan nilai squared multiple correlations (R 2 ) dari masing-masing variabel manifest yang ditampilkan pada ouput Measurement Equations. R 2 menjelaskan mengenai seberapa besar proporsi varians variabel manifest yang dijelaskan oleh variabel laten, sedangkan sisanya dijelaskan oleh measurement error. Variabel manifest yang paling kurang reliable ditunjukkan dengan nilai R 2 yang paling rendah pada persamaan pengukuran (measurement equations) antara indikator dengan variabel latennya. Disamping menguji reliabilitas variabel manifest individual, dapat pula dinilai reliabilitas gabungan (composite reliability) untuk tiap-tiap variabel laten. Composite reliability sering juga disebut construct reliability. Dengan menggunakan informasi pada loading variabel manifest dan error variance yang diperoleh pada output SIMPLIS Completely Standardized Solutions, penghitungan composite reliability dapat menggunakan rumus berikut : ρ c = (Σλ) 2 / [(Σλ) 2 + (Σθ)] 47

14 Dimana : ρ c = composite reliability λ = loading variabel manifest θ = error variance variabel manifest Menurut Bagozzi dan Yi (1988) tingkat cut-off untuk dapat mengatakan bahwa composite reliability cukup bagus adalah 0,6. Metode lain yang dapat mengukur composite reliability adalah dengan menggunakan metode average variance extracted yang mengukur secara langsung jumlah varians yang diperoleh melalui suatu variabel laten dibandingkan dengan jumlah varians yang diperoleh melalui measurement error. Diharapkan nilai ρ c lebih daripada 0,5 karena apabila ρ c kurang daripada 0,5 menunjukkan bahwa measurement error lebih banyak memiliki kontribusi kepada variabel manifest daripada variabel laten. Informasi yang digunakan sama dengan yang digunakan dalam perhitungan composite reliability. Rumus untuk menilai average variance extracted adalah sebagai berikut : ρ c = (Σλ 2 ) / [(Σλ 2 )+ (Σθ)] Penilaian Model Struktural Evaluasi model struktural berfokus pada hubungan-hubungan antara variabel laten eksogen (ξ) dan endogen (η) serta hubungan antarvariabel endogen (η). Tujuan dalam menilai model struktural adalah untuk memastikan apakah hubunganhubungan yang dihipotesiskan pada model konseptualisasi didukung oleh data empiris yang diperoleh melalui survey. Pada masing-masing persamaan akan menghasilkan unstandardized parameter estimate, standar error, dan nilai t. Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam hal ini, yaitu : 48

15 1. Tanda (arah) hubungan antara variabel-variabel laten yang mengindikasikan apakah hasil hubungan antara variabel-variabel tersebut memiliki pengaruh yang sesuai dengan yang dihipotesiskan. 2. Signifikansi parameter yang diestimasi memberikan informasi yang sangat berguna mengenai hubungan antara variabel-variabel laten. Nilai t digunakanbatas untuk menolak atau menerima suatu hubungan dengan tingkat signifikansi 5% adalah 1,979 (mutlak), dimana apabila nilai t terletak diantara - 1,979 dan 1,979 maka hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh harus ditolak, sedangkan apabila nilai t lebih besar daripada 1,979 atau lebih kecil daripada -1,979 maka hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh harus diterima dengan taraf signifikansi 5%. 3. Koefisien determinasi (R 2 ) mengindikasikan jumlah varians pada variabel laten endogen yang dapat dijelaskan secara simultan oleh variabel-variabel laten eksogen. Semakin tinggi nilai R 2, maka semakin besar variabel-variabel eksogen tersebut dapat menjelaskan variabel endogen, sehingga semakin baik persamaan struktural. Informasi mengenai koefisien determinasi R 2 diperoleh melalui matriks PSI pada format LISREL dan juga di sebelah kanan persamaan struktural. Untuk mengetahui variabel mana yang memiliki pengaruh terbesar, maka sangat disarankan untuk melihat pada standardized estimates daripada unstandardized estimates Standardized Solutions Dan Completely Standardized Solutions Standardized Solutions dan Completely Standardized Solutions yang dihasilkan LISREL dengan memasukkan perintah Options: SS SC merupakan output nilai estimasi parameter-parameter yang sudah distandarisasi. Pada hubunganhubungan langsung, estimasi parameter yang terstandarisasi menunjukkan tingkat 49

16 perubahan variabel endogen akibat berubahnya standar deviasi variabel eksogen. Sedangkan pada hubungan tidak langsung (covariance), parameter yang terstandarisasi mengestimasi korelasi antara variabel-variabel yang bersangkutan. Manfaat dari metode yang distandarisasi ini adalah memudahkan interpretasi hubungan-hubungan bivariate antara variabel-variabel laten. Karena hubunganhubungan antara variabel tersebut dirubah dalam bentuk korelasi, sehingga hubungan antara dua variabel tersebut menjadi jelas. Korelasi yang memiliki nilai mendekati 1 menunjukkan hubungan yang kuat, sedangkan nilai yang mendekati nol memiliki hubungan yan semakin lemah. Sebenarnya Standardized Solutions dan Completely Standardized Solutions adalah sama, kecuali pada bagian LAMBDA-Y dan LAMBDA-X. Perbedaannya, pada bagian Standardized Solutions hanya terdapat standarisasi nilai estimasi variabel laten. Sedangkan Completely Standardized Solutions menampilkan baik standarisasi variabel laten maupun variabel manifest. Perintah Standardized Solutions dan Completely Standardized Solutions akan menghasilkan matriks-matriks berikut : Matriks LAMBDA-Y menghubungkan variabel laten endogen dengan variabelvariabel manifestnya. Matriks LAMBDA-X menginformasikan mengenai estimasi parameter yang menghubungkan variabel laten eksogen dengan variabel-variabel manifestnya. Matriks BETA menunjukkan hubungan antara sesama variabel laten endogen. Matriks GAMMA menunjukkan pengaruh antara variabel laten eksogen terhadap variabel laten endogen. Correlation Matrix of ETA and KSI, yaitu matriks korelasi antara variabel-variabel laten yang dianalisis. Matriks PSI menunjukkan error model struktural dimana error tersebut telah distandarisasi. 50

17 Regression Matrix ETA on KSI (Standardized) menunjukkan pengaruh variabel laten eksogen terhadap variabel laten endogen. Matriks THETA-EPS (hanya terdapat dalam Completely Standardized Solutions) Matriks THETA-DELTA (hanya terdapat dalam Completely Standardized Solutions) Effect Decomposition Effect decomposition merupakan salah satu output dalam LISREL yang menampilkan estimasi pengaruh langsung, tidak langsung, dan pengaruh total antara satu variabel dengan variabel lainnya. Komposisi pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen tersebut terdiri dari total pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung. Pengaruh tidak langsung diperoleh dari perkalian antara estimasi unstandardized antara variabel-variabel perantara (intervening). Sedangkan pengaruh total (total effects) diperoleh melalui penjumlahan pengaruh tidak langsung dan pengaruh langsung antara suatu variabel terhadap variabel lainnya. Perintah effect decomposition diperoleh dengan menuliskan perintah Options : EF. Total effect dan indirect effect terdiri dari beberapa matriks yang terbagi dalam empat bagian berikut : Total Effects of KSI on ETA dan Indirect Effects of KSI on ETA, menginformasikan mengenai bagaimana pengaruh antara variabel laten eksogen (ξ/ksi) terhadap variabel laten endogen (η/eta), baik pengaruh tidak langsung maupun pengaruh total. Total Effects of ETA on ETA, menggambarkan total pengaruh variabel laten endogen terhadap variabel laten endogen lainnya. Total Effects of ETA on Y dan Indirect Effects of ETA on Y, menjelaskan pengaruh variabel laten endogen terhadap variabel-variabel manifestnya (Y). 51

18 Total Effects of KSI on Y, menginformasikan pengaruh variabel laten eksogen terhadap variabel-variabel manifest dari variabel laten endogen Residual Analysis Analisis Residual merupakan salah satu output LISREL yang dihasilkan dengan menambahkan perintah Options: RS. Residual Analysis menampilkan Fitted Residual Matrix yang merupakan hasil perbandingan antara Fitted Covariance Matrix dengan Sample Covariance Matrix. Fitted Residual = Covariance Matrix Fitted Covariance Matrix Apabila Fitted Residual bernilai positif, maka disebut Underfitting. Yang berarti model penelitian yang diajukan merendahkan nilai kovarians matriks aktual (berdasarkan data). Demikian pula dengan Fitted Residual yang bernilai negatif disebut Overfitting, karena kovarians matriks sesungguhnya lebih tinggi daripada sample covariance matrix. Standardized Residuals menunjukkan nilai residual yang tidak dipengaruhi oleh bedanya pengukuran variabel manifest lainnya. Standardized Residuals dapat diinterpretasikan dengan penyimpangan normal standarnya (z-score) dimana nilai absolut yang lebih besar daripada 2,58 dianggap memiliki penyimpangan yang besar. Jumlah nilai Standardized Residuals terbesar dapat menunjukkan apakah model penelitian me-underestimate atau me-overestimate kovarians antara variabel manifest pada data empiris. Apabila jumlah Largest Negative Standardized Residuals lebih banyak daripada Largest Positif Standardized Residuals, maka dapat dikatakan bahwa model me-overestimate kovarians antara variabel manifest pada data empiris, begitu pula sebaliknya. 52

19 Stem-Leaf Residual Plot merupakan output yang menunjukkan nilai-nilai residual individual. Dikatakan stem-leaf residual plots karena nilai-nilai pada sebelah kiri garis vertikal ( ) disebut stem, sedangkan yang terdapat pada sebelah kanan garis vertikal disebut leaf, yang merupakan digit kedua nilai residual. (Imam Ghozali dan Fuad, 2005, p330) Jika model adalah fit, maka stem-leaf plots akan memiliki residual yang akan mengelompok secara simetris sekitar nilai nol, dimana nilai residual paling banyak terdapat pada tengah distribusi dan akan semakin sedikit pada bagian bawah dan atas. Kelebihan residual pada salah satu bagian stem-leaf plots tersebut (bagian bawah atau atas) berarti bahwa kovarians secara sistematis dinilai rendah (underestimated) ataupun dinilai tinggi (overestimated) oleh suatu model. Untuk mengatasi adanya underestimated tersebut, model seharusnya dimodifikasi dengan menambahkan jumlah path (dengan membebaskan parameter). Sebaliknya, residual negatif berarti bahwa model menilai lebih (overestimated) kovarians matriks pada data empiris yang dimiliki. Sehingga modifikasi pada keadaan tersebut seharusnya dilakukan dengan menghilangkan path yang berhubungan dengan kovarians tersebut. 53

20 Gambar 3.1 disebut normal probability (Q-plots), yang menunjukkan asumsi terpenuhi tidaknya asumsi normalitas dan juga kemungkinan model fit. Suatu model dapat dikatakan memiliki kemungkinan fit terbaik apabila garis residual sejajar dengan garis diagonal. Sedangkan model memiliki kemungkinan acceptable fit apabila garis residual memiliki kecuraman lebih besar daripada 45 derajat. Sedangkan model yang paling buruk adalah model yang residualnya terletak pada garis horizontal. Jika pola residual tersebut tidak linear, maka terdapat indikasi bahwa data menyimpang dari asumsi normalitas, linearitas, atau bahkan adanya specification errors, yaitu model yang tidak sempurna yang timbul akibat dimasukkan variabel atau indikator yang tidak relevan dan/atau dihilangkannya variabel atau indikator yang relevan. 54

21 Sumber : Ghozali dan Fuad (2005, p336) Gambar 3.1 Bentuk Normal Probability (Q-plots) 55

22 3.8.5 Penilaian Model Fit Dalam Structural Equation Modeling, penilaian model fit tidak sejelas pendekatan statistik berdasarkan pengukuran variabel tanpa error. Karena belum ada tes signifikansi statistik tunggal dalam mengidentifikasi model yang benar dalam mewakili data sampel. Oleh karena itu diperlukan beberapa kriteria untuk penilaian model fit. Secara keseluruhan Goodness of Fit dari suatu model dapat dinilai berdasarkan beberapa ukuran fit berikut (Imam Ghozali dan Fuad, 2005, p29-34) : 1. Chi-Square dan Probabilitas Nilai Chi-Square menunjukkan adanya penyimpangan antara sample covariance matrix dan model (fitted) covariance matrix. Namun nilai Chi-Square hanya akan valid apabila asumsi normalitas data terpenuhi dan ukuran sampel adalah besar. Nilai Chi-Square sebesar 0 menunjukkan bahwa model memiliki fit yang sempurna (perfect fit). P adalah probabilitas untuk memperoleh penyimpangan (deviasi) besar sebagaimana ditunjukkan oleh nilai Chi-Square. Nilai probabilitas Chi- Square yang tidak signifikan (lebih daripada 0,05) adalah yang diharapkan, karena menunjukkan bahwa data empiris yang diperoleh sesuai dengan model yang telah dibangun berdasarkan Structural Equation Modeling. LISREL dapat menghasilkan empat jenis Chi-Square beserta probabilitasnya yang berbeda, yaitu Minimum Fit Function Chi-Square (C1), Normal Theory Weighted Least Square (C2), Satorra-Bentler Scaled Chi-Square (C3), dan Chi Square Corrected for Non-normality (C4). Estimasi model berdasarkan asumsi normalitas yang terpenuhi akan menghasilkan dua jenis Chi-Square, yaitu C1 dan C2. 56

23 2. Goodness of Fit Indices Goodness of Fit Indices (GFI) merupakan suatu ukuran mengenai ketepatan model dalam menghasilkan observed matriks kovarians. Nilai GFI harus berkisar antara 0 dan 1. Model yang memiliki nilai GFI negatif adalah model yang paling buruk dari seluruh model yang ada. Nilai GFI yang lebih besar daripada 0,9 menunjukkan fit suatu model yang baik. 3. Adjusted Goodness of Fit Index Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) adalah sama seperti GFI, tetapi telah menyesuaikan pengaruh degrees of freedom pada suatu model. Model yang fit adalah model yang memiliki nilai AGFI 0,9. Ukuran yang hampir sama dengan GFI dan AGFI adalah Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) yang menyesuaikan adanya dampak dari degrees of freedom dan kompleksitas model. Model yang baik apabila memiliki nilai PGFI jauh lebih besar daripada 0,6. 4. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) RMSEA yang diperkenalkan oleh Steiger dan Lind pada tahun 1980 ini merupakan indikator model fit yang paling informatif. RMSEA mengukur penyimpangan nilai parameter pada suatu model dengan matriks kovarians populasinya. Suatu model dikatakan fit apabila nilai RMSEA kurang daripada 0,05, dan nilai RMSEA yang berkisar antara 0,08-0,1 mengindikasikan model memiliki fit yang cukup (mediocre), sedangkan RMSEA yang lebih besar daripada 0,1 mengindikasikan model fit yang sangat jelek. Steiger (1990) dan MacCallum (1996) menganjurkan penggunaan confidence intervals untuk menilai ketetapan estimasi RMSEA. LISREL 8.54 menyajikan 90% interval atas nilai RMSEA yang diharapkan, sehingga RMSEA memiliki ketepatan yang baik. Selain itu nilai P-value for test of close fit (RMSEA < 0,05) haruslah lebih besar daripada 0,5. 57

24 5. Expected Cross Validation Index Expected Cross Validation Index (ECVI) mengukur penyimpangan antara fitted (model) covariance matrix pada sampel yang dianalisis dan kovarians matriks yang akan diperoleh pada sampel lain tetapi yang memiliki ukuran sampel yang sama besar. Model yang memiliki ECVI terendah berarti model tersebut sangat potensial untuk direplikasi. Nilai ECVI model yang lebih rendah daripada ECVI yang diperoleh pada saturated model dan independence model mengindikasikan bahwa model adalah fit. 6. Akaike s Information Criterion (AIC) dan CAIC AIC dan CAIC digunakan untuk menilai mengenai masalah parsimony dalam penilaian model fit. Meskipun nilai AIC dan CAIC tidak sensitif terhadap kompleksitas model, namun AIC lebih sensitif dan dipengaruhi oleh banyaknya jumlah sampel yang digunakan. AIC dan CAIC membandingkan dua atau lebih model, dimana nilai AIC dan CAIC yang lebih kecil dari AIC dan CAIC model saturated maupun independence berarti memiliki model fit yang lebih baik. 7. Fit Index Normed Fit Index (NFI) yang ditemukan oleh Bentler dan Bonens (1980), merupakan salah satu alternatif untuk menentukan model fit. Namun karena NFI memiliki tendensi untuk merendahkan fit pada sampel yang kecil, Bentler merevisi indeks ini dengan nama Comparative Fit Index (CFI). Nilai NFI dan CFI berkisar antara 0 dan 1. Suatu model dikatakan fit apabila nilai NFI dan CFI lebih besar daripada 0,9. Sedangkan Non-Normed Fit Index (NNFI) digunakan untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat kompleksitas model. Tetapi karena NFI adalah non-normed, nilainya dapat lebih besar daripada 1, sehingga susah untuk diinterpretasikan. Meskipun ketiga indeks tersebut dihasilkan pada output LISREL, tetapi Bentler menganjurkan penggunaan CFI sebagai ukuran fit. 58

25 Incremental Fit Index (IFI), yang diperkenalkan oleh Bollen (1990) digunakan untuk mengatasi masalah parsimony dan ukuran sampel, dimana hal tersebut berhubungan dengan NFI. Menurut Byrne, batas Cut-off IFI adalah 0,9. Sedangkan Relative Fit Index (RFI) digunakan untuk mengukur fit dimana nilainya adalah 0 sampai 1. Nilai yang lebih besar menunjukkan adanya superior fit Modifikasi Model Modifikasi model biasanya dilakukan pada dua keadaan berikut (Ghozali dan Fuad, 2005, p ) : 1. Meningkatkan model fit pada model penelitian yang telah memiliki fit yang bagus. Masalahnya adalah modifikasi pada model yang telah menunjukkan fit yang baik belum tentu akan memberikan hasil penelitian yang sama apabila digunakan pada sampel yang berbeda. Sehingga opsi ini seharusnya dihindari. 2. Modifikasi model yang dilakukan untuk meningkatkan model fit yang sebelumnya sangat buruk. Modifikasi model sendiri hanya berlaku untuk internal specification errors, yaitu dihilangkannya (atau dimasukkannya) parameter-parameter yang penting (tidak relevan) pada variabel-variabel dalam suatu model. Output Modification Indices yang terdiri dari Modification Indices, Expected Change, dan Completely Standardized Expected Change for THETA-DELTA-EPS adalah output mengenai modifikasi dan nilai estimasi yang akan diperoleh apabila menambah parameter yang berhubungan dengan error indikator-indikator dari variabel laten endogen. Untuk menampilkan Modification Indices, cukup menambahkan perintah Options: MI Output THETA-DELTA-EPS adalah output mengenai hubungan antara error indikator variabel laten eksogen (DELTA) dengan error indikator variabel endogen (EPS). Output ini menjelaskan penurunan chi-square yang diharapkan dengan 59

26 mengkovarianskan error indikator endogen terhadap error indikator eksogen dan estimasi parameter yang diharapkan atas penambahan parameter tersebut. Output THETA-DELTA memberikan informasi yang hampir sama dengan THETA-DELTA-EPS, hanya saja yang dikovarianskan adalah hubungan antara error variance indikatorindikator variabel laten eksogen. 3.9 Rancangan Uji Hipotesis Hipotesis merupakan suatu proposisi atau anggapan yang mungkin benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan atau pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut. (J. Supranto 2001, p124) Berikut ini adalah prosedur uji hipotesis : A. Hipotesis 1. Kualitas Pelayanan Jasa berpengaruh secara signifikan terhadap Sikap Konsumen H 0 : Kualitas Pelayanan Jasa tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Sikap Konsumen H 1 : Kualitas Pelayanan Jasa berpengaruh secara signifikan terhadap Sikap Konsumen 2. Sikap Konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan H 0 : Sikap Konsumen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan H 2 : Sikap Konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan 60

27 3. Kualitas Pelayanan Jasa berpengaruh secara signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan H 0 : Kualitas Pelayanan Jasa tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan H 2 : Kualitas Pelayanan Jasa berpengaruh secara signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan 4. Kualitas Pelayanan Jasa berpengaruh secara signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan melalui Sikap Konsumen H 0 : Kualitas Pelayanan Jasa tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan melalui Sikap Konsumen H 3 : Kualitas Pelayanan Jasa berpengaruh secara signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan melalui Sikap Konsumen B. Menentukan Statistik Tabel Nilai statistik dipengaruhi oleh : 1. Tingkat kepercayaan Untuk keseragaman, biasanya digunakan tingkat kepercayaan 95%. Sehingga tingkat kesalahan yang digunakan sebesar 5% (alpha = 0,05). 2. Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan atas hipotesis yang dibuat berdasarkan : Membandingkan tingkat signifikasi (sig) dengan tingkat kesalahan (α) Sig > α, maka H 0 diterima Sig < α, maka H 0 ditolak Membandingkan t hitung dengan t tabel t hitung > t tabel, maka H 0 diterima t hitung < t tabel, maka H 0 ditolak 61

28 Pengujian hipotesis dilakukan dengan menilai hasil analisis menggunakan program LISREL, yaitu pada output Structural Equations. Batas untuk menerima atau menolak hubungan dengan tingkat signifikansi 5% adalah 1,979 (mutlak). Apabila nilai t yang terdapat pada setiap nilai estimasi parameter dalam output Structural Equations terletak antara -1,979 dan 1,979 maka hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh harus ditolak, sedangkan apabila nilai t lebih besar daripada 1,979 atau lebih kecil dari 1,979 maka hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh harus diterima. Oleh karena itu rancangan uji hipotesis dapat dinyatakan sebagai berikut : Terima H 0 : Jika hubungan yang dinyatakan tidak signifikan, dimana nilai t antara -1,979 dan 1,979 Terima H 1 : Jika pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa terhadap Sikap Konsumen menunjukkan hubungan yang signifikan dan positif, dimana nilai t lebih besar dari 1,979 Terima H 2 : Jika pengaruh Sikap Konsumen terhadap Loyalitas Pelanggan menunjukkan hubungan yang signifikan dan positif, dimana nilai t lebih besar dari 1,979 Terima H 3 : Jika pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa terhadap Loyalitas Pelanggan menunjukkan hubungan yang signifikan dan positif, dimana nilai t lebih besar dari 1,979 Terima H 4 : Jika pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa terhadap Sikap Konsumen melalui Sikap Konsumen menunjukkan hubungan yang signifikan dan positif, dimana nilai t lebih besar dari 1,979 62

29 3.10 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Hasil penelitian Structural Equation Modelling (SEM) menghasilkan output yang sangat berguna untuk mengetahui hubungan antara kualitas pelayanan jasa, sikap konsumen, dan loyalitas pelanggan di Hotel Prapancha. Dengan begitu perusahaan dapat mengetahui apakah kualitas pelayanan jasa mereka memberikan pengaruh yang positif terhadap sikap konsumen dan loyalitas pelanggan mereka. Hasil penelitian juga akan memberikan informasi mengenai indikator manakah yang memiliki kontribusi terbesar dalam merepresentasikan kualitas pelayanan Jasa, sikap konsumen, dan loyalitas pelanggan mereka. Dengan begitu Hotel Prapancha dapat lebih berfokus kepada indikator tersebut dalam melakukan pengambilan keputusan strategik untuk meningkatkan kualitas pelayanan Jasa, sikap konsumen dan loyalitas pelanggan mereka. 63

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 32 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilaksanakan di Kantor Notaris dan PPAT Buntario Tigris ini merupakan penelitian yang memiliki tujuan sekedar untuk memahami masalah secara

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP SIKAP KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN HOTEL PRAPANCHA

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP SIKAP KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN HOTEL PRAPANCHA Lampiran 1 UESIONER PENELITIAN ANALISIS PENGARUH UALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP SIAP ONSUMEN SERTA DAMPANYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN HOTEL PRAPANCHA Responden yang terhormat, Terima kasih atas waktu

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner. Hormat saya, Selvia Indrawati. 1. Karakteristik responden. 1. Usia saya saat ini :

Lampiran 1 Kuesioner. Hormat saya, Selvia Indrawati. 1. Karakteristik responden. 1. Usia saya saat ini : 68 Lampiran 1 Kuesioner Kami mohon kesediaan bapak/ibu untuk berkenan mengisi kuesioner berikut ini dengan judul Pengaruh Brand Affect, Brand Quality, Brand Trust Terhadap Consumer s Brand extention Attitude

Lebih terperinci

c) Usia: 1. Usia tahun 3. Usia tahun 2. Usia tahun

c) Usia: 1. Usia tahun 3. Usia tahun 2. Usia tahun Lampiran 1 Kuesioner Responden yang terhormat, Perkenankanlah saya, mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, mohon bantuan Anda untuk meluangkan waktu mengisi/menjawab

Lebih terperinci

Lampiram 1. Hasil Pengujian Normalitas Data Test of Univariate Normality for Continuous Variables. Skewness Kurtosis Skewness and Kurtosis

Lampiram 1. Hasil Pengujian Normalitas Data Test of Univariate Normality for Continuous Variables. Skewness Kurtosis Skewness and Kurtosis Lampiram 1. Hasil Pengujian Normalitas Data Test of Univariate Normality for Continuous Variables Skewness Kurtosis Skewness and Kurtosis Variable Z-Score P-Value Z-Score P-Value Chi- Square P-Value X11-5.284

Lebih terperinci

No. Responden:... (diisi peneliti)

No. Responden:... (diisi peneliti) Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH MUSIK DAN PENCAHAYAAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN YANG DIMODERASI EMOSI PADA CHARLES & KEITH GALAXY MALL SURABAYA No. Responden:... (diisi peneliti) Responden yang

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL MELALUI STRES PERAN PT.COCA-COLA BOTTLING INDONESIA JAWA TIMUR DI RUNGKUT SURABAYA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL MELALUI STRES PERAN PT.COCA-COLA BOTTLING INDONESIA JAWA TIMUR DI RUNGKUT SURABAYA 78 LAMPIRAN A KUISIONER PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL MELALUI STRES PERAN PT.COCA-COLA BOTTLING INDONESIA JAWA TIMUR DI RUNGKUT SURABAYA Yth. Bapak/ Ibu / Saudara / Saudari

Lebih terperinci

UJIAN MID-SEMESTER SEM PATH-ANALYSIS. nonton TV, dan nilai merupakan variabel endogen. Penerapan analisis jalur. X dan belajar X

UJIAN MID-SEMESTER SEM PATH-ANALYSIS. nonton TV, dan nilai merupakan variabel endogen. Penerapan analisis jalur. X dan belajar X UJIAN MID-SEMESTER SEM PATH-ANALYSIS 1. Paradigma hubungan antara variabel : Pada penelitian ini menggunakan data set yang berisi empat variabel yaitu Sadar Ujian Nasional () sebagai variabel eksogen,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 No. Responden : KUESIONER

LAMPIRAN 1 No. Responden : KUESIONER LAMPIRAN 1 No. Responden : KUESIONER Kepada : Yth. Responden Dengan hormat, Terima kasih atas partisipasi anda menjadi salah satu responden dan secara sukarela mengisi kuesioner ini. Saya mahasiswi Universitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER

LAMPIRAN 1 KUESIONER LAMPIRAN 1 KUESIONER Saya mohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner penelitian yang saya ajukan dengan judul Pengaruh price, service quality, dan product quality terhadap customer loyalty melalui customer

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Uji Validitas Kepuasan dan Loyalitas Pengunjung Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng

Lampiran 1. Hasil Uji Validitas Kepuasan dan Loyalitas Pengunjung Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng LAMPIRAN 118 Lampiran 1. Hasil Uji Validitas Kepuasan dan Loyalitas Pengunjung Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng No Variabel Indikator Notasi Hasil Uji Validitas Ketarangan r hitung r tabel Valid

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Pusat Traing Perbankan (PTP) Yogyakarta dengan alamat Perum Candi Gebang Permai Blok T. No. 1,3,4,5 Wedomartani Sleman Yogyakarta.

Lebih terperinci

c tahun d. > 32 tahun 4. Apa profesi anda saat ini? a. Mahasiswa b. Pegawai Swasta c. Ibu Rumah Tangga d. Lainnya

c tahun d. > 32 tahun 4. Apa profesi anda saat ini? a. Mahasiswa b. Pegawai Swasta c. Ibu Rumah Tangga d. Lainnya Lampiran 1 Kuesioner KUESIONER Yth. Responden Saya Gracia Abigail Salim, mahasiswa Jurusan Manajemen Ritel, Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya sedang melakukan penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat penelitian, melakukan perumusan masalah

Lebih terperinci

Mohon berikan tanda ( ) pada jawaban yang anda pilih :

Mohon berikan tanda ( ) pada jawaban yang anda pilih : Lampiran 1 Kuesioner :(Lanjutan) PETUNJUK : Mohon berikan tanda ( ) pada jawaban yang anda pilih : Jenis Kelamin Umur : ( ) Pria ( ) 17-24 ( ) Wanita ( ) 25-34 ( ) 35-49 ( ) 50-64 ( ) 65 tahun keatas Pendidikan

Lebih terperinci

Bagian I Berilah tanda silang (X) sesuai dengan pilihan anda. 2. Apakah anda menggunakan Smartfren Andromax? a. Iya b. Tidak

Bagian I Berilah tanda silang (X) sesuai dengan pilihan anda. 2. Apakah anda menggunakan Smartfren Andromax? a. Iya b. Tidak Lampiran 1 KUESIONER No:.. Sehubungan dengan pemenuhan persyaratan tugas akhir, saya selaku mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya dengan ini mengharapkan kesediaan anda untuk mengisi kuesioner

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Data Responden. Intensitas Mengakses Media Sosial Per Hari. Pengeluaran Per Bulan Untuk Kebutuhan Hiburan.

Lampiran 1 : Data Responden. Intensitas Mengakses Media Sosial Per Hari. Pengeluaran Per Bulan Untuk Kebutuhan Hiburan. Lampiran 1 : Data Responden No. Jenis kelamin Usia Pendidikan Terakhir Pekerjaan Intensitas Mengakses Media Sosial Per Hari Pengeluaran Per Bulan Untuk Kebutuhan Hiburan 1 Perempuan 17 s/d 30 tahun Perguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

Hormat saya, Deviana Wijoyo

Hormat saya, Deviana Wijoyo Lampiran Kuesioner Kepada Responden yang Terhormat, Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan berkaitan dengan perilaku pembelian impulsif (impulse buying behavior), maka dimohon kesediaannya untuk meluangkan

Lebih terperinci

II. Bagian ini menyatakan daftar pertanyaan kepada responden.

II. Bagian ini menyatakan daftar pertanyaan kepada responden. Lampiran KUISIONER PENELITIAN Responden yth, Bersama segala kesibukan Bapak/Ibu/Saudara(i), perkenankan saya memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara(i) untuk mengisi kuesioner ini. Adapun penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i. Di Tempat. Dengan hormat,

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i. Di Tempat. Dengan hormat, SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Di Tempat Dengan hormat, Saya mahasiswa Universitas Katholik Widya Mandala Surabaya Program Studi Manajemen, Nama Hal : Frengky Singli

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner. Hormat saya, Ivan Tandywijaya

Lampiran 1 Kuesioner. Hormat saya, Ivan Tandywijaya Lampiran 1 Kuesioner Saya adalah mahasiswa jurusan Manajemen Universitas Katolik Widya Mandala yang sedang melakukan penelitian dengan judul PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP PURCHASE INTENTION MELALUI PERCEIVED

Lebih terperinci

Tutorial LISREL teorionline

Tutorial LISREL teorionline CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS BY HENDRY Phone : 0856-9752-3260 Email : openstatistik@yahoo.co,id Blog : http://teorionline.wordpress.com/ Seperti dijelaskan sebelumnya, CFA ditujukan untuk menguji validitas

Lebih terperinci

With AMOS Application

With AMOS Application ASUMSI DAN PERSYARATAN PADA STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) With AMOS Application Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. Asumsi dan persyaratan penting saat menggunakan SEM 1. Sample Size 2. Normalitas Data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Proses penelitian ini di awali dengan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di tempat penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA 41 4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian dan interpretasinya. Pembahasan dalam bab 4 ini meliputi gambaran umum yang menjadi subyek penelitian, analisis model SEM,

Lebih terperinci

Apakah anda ingin membeli private brand di Carrefour? a. ingin b. Tidak ingin

Apakah anda ingin membeli private brand di Carrefour? a. ingin b. Tidak ingin KUESIONER PENELITIAN Responden yang terhormat, Perkenankanlah kami, mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, mohon bantuan Anda untuk meluangkan waktu mengisi/menjawab

Lebih terperinci

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dapat diidentifikasi dengan melihat faktor eksternal dan internak yang mempengaruhi

Lebih terperinci

(Andreas Aditama Dachi) Mahasiswa S1 Bisnis Manajemen Universitas Widya Mandala

(Andreas Aditama Dachi) Mahasiswa S1 Bisnis Manajemen Universitas Widya Mandala Lampiran 1: Kuesioner Dengan Hormat, Dalam rangka untuk melakukan penelitian pengembangan teori, bersama ini saya mohon bantuan Ibu/Bapak/Sdr bersedia menjadi responden dalam penelitian yang saya lakukan

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER. Hormat saya, Indahwati C. N.

Lampiran 1 KUESIONER. Hormat saya, Indahwati C. N. Lampiran 1 KUESIONER Kuesioner ini dibuat dalam rangka melakukan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir saya, dengan judul, Pengaruh Relationship Quality terhadap Customer Loyalty melalui Customer

Lebih terperinci

KUESIONER. 2. Berapa usia anda? a tahun c tahun b tahun d. > 26 tahun

KUESIONER. 2. Berapa usia anda? a tahun c tahun b tahun d. > 26 tahun 72 KUESIONER Berilah tanda (X) pada salah satu pilihan anda : I. Karakteristik Responden 1. Jenis kelamin anda? a. Laki-laki b. Perempuan Nama Responden: Tujuan Kuesioner Penelitian Kuesioner ini bertujuan

Lebih terperinci

KUESIONER. Hormat Saya. Peneliti

KUESIONER. Hormat Saya. Peneliti KUESIONER Responden Yth, Saya adalah mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala yang melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Trend Discovery, Socializing, Adventure, Status and Otority Terhadap Motivasi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data Pada bagian ini dilakukan proses pengumpulan dan pengolahan data tahap awal serta pengumpulan data tahap akhir. Pengumpulan data pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA DISKON TERHADAP NIAT BELI MELALUI STORE IMAGE PADA MATAHARI DEPARTMENT STORE SURABAYA. I. Data Responden Usia :

PENGARUH HARGA DISKON TERHADAP NIAT BELI MELALUI STORE IMAGE PADA MATAHARI DEPARTMENT STORE SURABAYA. I. Data Responden Usia : PENGARUH HARGA DISKON TERHADAP NIAT BELI MELALUI STORE IMAGE PADA MATAHARI DEPARTMENT STORE SURABAYA Saya mohon kesediaan Anda untuk berkenan mengisi kuesioner berikut ini mengenai diskon harga, niat beli,

Lebih terperinci

Lampiran 1: Tabel Operasional Variabel Penelitian

Lampiran 1: Tabel Operasional Variabel Penelitian 97 Lampiran 1: Tabel Operasional Variabel Penelitian No. Variabel Deskripsi Variabel Jenis Pengukuran 1. Gaya Kepemimpinan a. Gaya Kepemimpinan Transformasional a. Gaya Kepemimpinan Transaksional 1. Atasan

Lebih terperinci

No Pernyataan STS TS N S SS Kualitas Layanan (X 1 ) 1. Menurut Saya ice cream Zangrandi memberikan pelayanan yang profesional 2 Menurut saya

No Pernyataan STS TS N S SS Kualitas Layanan (X 1 ) 1. Menurut Saya ice cream Zangrandi memberikan pelayanan yang profesional 2 Menurut saya No Pernyataan STS TS N S SS Kualitas Layanan (X 1 ) 1. Menurut Saya ice cream Zangrandi memberikan pelayanan yang profesional 2 Menurut saya wiraniaga cukup responsif dalam menangani permintaan pembelian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu dan lokasi penelitian pada wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

Tutorial LISREL Teorionline

Tutorial LISREL Teorionline CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS TUTORIAL LISREL BY HENDRY Phone : 0856-9752-3260 Email : openstatistik@yahoo.co,id Blog : http://teorionline.wordpress.com/ Dibagian pertama kita sudah latihan CFA dengan konstruk

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 No. Responden: KUESIONER

LAMPIRAN 1 No. Responden: KUESIONER LAMPIRAN 1 No. Responden: KUESIONER Kepada : Yth. Responden Dengan Hormat, Saya Ardianto Wibowo mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Jurusan Manajemen pada saat ini saya sedang melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) VII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Strutural Equation Model (SEM) merupakan suatu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel laten dengan variabel teramati sebagai

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 63 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pada hasil pembahasan, maka simpulan dalam penelitian ini sesuai dengan hipotesis penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. WOM memiliki pengaruh

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Pre-Test Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pre-test terlebih dahulu sebelum menyebarkan kuesioner yang sebenarnya kepada

Lebih terperinci

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Stuctural Equation Model merupakan suatu teknik statistik yang mampu menganalisis pola hubungan antara variabel laten dan indikatornya, variabel laten yang

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. belanja online Tokopedia.com yang berada di DKI Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. belanja online Tokopedia.com yang berada di DKI Jakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian dilakukan pada bulan Maret 2017 sampai dengan Juli 2017 di DKI Jakarta. Penelitian ini akan dilakukan pada pengguna situs belanja

Lebih terperinci

(Antonia Christa Purwitasari) Mahasiswa S1 Bisnis Manajemen Universitas Widya Mandala

(Antonia Christa Purwitasari) Mahasiswa S1 Bisnis Manajemen Universitas Widya Mandala Lampiran 1 : Kuisioner Penelitian Dengan Hormat, Dalam rangka untuk melakukan penelitian pengembangan teori, bersama ini saya mohon bantuan Ibu/Bapak/Sdr bersedia menjadi responden dalam penelitian yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Deskriptif 1. Analisis secara deskriptif Bagian ini akan membahas hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan dari lapangan berdasarkan karakteristik

Lebih terperinci

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian difokuskan pada masyarakat Yogyakarta yang pernah melakukan transaksi atau berbelanja secara online melalui OLX.co.id. Subyek dalam

Lebih terperinci

Kuisioner Strategi Bersaing dan Customer Relationship Management terhadap. Loyalitas Pelanggan

Kuisioner Strategi Bersaing dan Customer Relationship Management terhadap. Loyalitas Pelanggan L1 Kuisioner Strategi Bersaing dan Customer Relationship Management terhadap Loyalitas Pelanggan Petunjuk Pengisisan: 1. Isilah identitas dengan benar pada kolom yang disediakan 2. Isilah semua nomor dalam

Lebih terperinci

Kepada Yth, Bapak/Ibu Pegawai Panin Bank Cabang Utama Palmerah Di Jakarta

Kepada Yth, Bapak/Ibu Pegawai Panin Bank Cabang Utama Palmerah Di Jakarta Jakarta, Mei 2008 Kepada Yth, Bapak/Ibu Pegawai Panin Bank Cabang Utama Palmerah Di Jakarta Dengan hormat, Berikut ini saya sampaikan kuesioner yang terdiri atas 3 (tiga) bagian, yaitu kepemimpinan, motivasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh persepsi atas suatu harga (price

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini terdiri dari tujauan pustaka, landasan teori dan kerangka pemikiran Tinjauan pustaka berisi penelitian-penelitian sebelumnya dan digunakan sebagai dasar dilaksanakannya

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN SURVEI MODEL PENERIMAAN USER TERHADAP TEKNOLOGI WiFi/HOTSPOT PUBLIK PADA CIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS XYZ

KUESIONER PENELITIAN SURVEI MODEL PENERIMAAN USER TERHADAP TEKNOLOGI WiFi/HOTSPOT PUBLIK PADA CIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS XYZ L-1 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN SURVEI MODEL PENERIMAAN USER TERHADAP TEKNOLOGI WiFi/HOTSPOT PUBLIK PADA CIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS XYZ Dari hasil kuesioner ini, saya harapkan mendapat informasi

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN KASUS DI RESTORAN PIA APPLE PIE BOGOR JAWA BARAT

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN KASUS DI RESTORAN PIA APPLE PIE BOGOR JAWA BARAT LAMPIRAN Lampiran. Contoh Kuesioner KUESIONER PENELITIAN ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN KASUS DI RESTORAN PIA APPLE PIE BOGOR JAWA BARAT SELAMAT DATANG DI RESTORAN PIA APPLE PIE Saya

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 44 BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Pre-test Untuk menguji konstruk pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner, peneliti melakukan pre-test kepada 30 responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 103 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Survei Dari 25 kantor LPND sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 11 Tahun 2005, No. 81 Tahun 2006, No. 08 Tahun 2008, dan No. 09 Tahun 2008,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II 62 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Data penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II (Persero).

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dari industri jasa Lembaga Bahasa Inggris yang ada di Bogor, setiap penyelenggara kursus bahasa Inggris tentunya akan menciptakan suatu nama / simbol

Lebih terperinci

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Distribusi Responden Berdasarkan Usia V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 ANALISIS DESKRIPTIF 5.1.1 Deskriptif Responden Distribusi Responden Berdasarkan Usia 1% 15% 19% 15-24 25-30 31-44 45-65 65% Gambar 3. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Distribusi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Salah satu merek es krim PT Unilever, Magnum kini hadir dengan varian baru. Magnum bukanlah merek produk es krim yang baru bagi masyarakat. Diluncurkannya

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Berilah tanda (X) pada satu pilihan yang sesuai dengan jawaban anda. 1. Jenis Kelamin: : a. Laki laki b.

KUESIONER PENELITIAN. Berilah tanda (X) pada satu pilihan yang sesuai dengan jawaban anda. 1. Jenis Kelamin: : a. Laki laki b. 96 A. Karakteristik Responden KUESIONER PENELITIAN Berilah tanda (X) pada satu pilihan yang sesuai dengan jawaban anda 1. Jenis Kelamin: : a. Laki laki b. Perempuan 2. Status : a. Menikah b. Belum Menikah

Lebih terperinci

Pengaruh sikap..., Diadjeng Laraswati Hanindyani, FISIP UI, 2008

Pengaruh sikap..., Diadjeng Laraswati Hanindyani, FISIP UI, 2008 DATE: 5/25/2008 TIME: 14:48 L I S R E L 8.50 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Structural Equation Modeling (SEM) adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk menyelesaikan model bertingkat secara serempak yang tidak dapat diselesaikan oleh persamaan regresi linear. SEM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian 84 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian No. Responden :.. KUESIONER PENELITIAN Selamat pagi/siang/sore, sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas partisipasi saudara dalam membantu mengisi kuisioner ini dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 VARIABEL LATEN DAN INDIKATOR EMPIRIS

LAMPIRAN 1 VARIABEL LATEN DAN INDIKATOR EMPIRIS LAMPIRAN 1 VARIABEL LATEN DAN INDIKATOR EMPIRIS No Variabel Laten Indikator 1 Prospek Pekerjaan (Job Prospects) (Turner dan Bowen, 1990; Tan dan Laswad, 2006) Bekerja sebagai praktisi akuntansi memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh karakteristik produk (product characteristic),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo Baru, Sukoharjo.Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey. Penelitian survey adalah

Lebih terperinci

PATH ANALYSIS & STRUCTURAL EQUATION MODEL. Liche Seniati Sem. Ganjil 2009/2010 Program Magister Profesi F.Psi.UI

PATH ANALYSIS & STRUCTURAL EQUATION MODEL. Liche Seniati Sem. Ganjil 2009/2010 Program Magister Profesi F.Psi.UI PATH ANALYSIS & STRUCTURAL EQUATION MODEL Liche Seniati Sem. Ganjil 2009/2010 Program Magister Profesi F.Psi.UI PATH ANALYSIS (Path Analysis) : merupakan suatu metode analisis untuk melihat hubungan antara

Lebih terperinci

No. responden:..(diisi oleh peneliti) Kepada Yth. Para responden

No. responden:..(diisi oleh peneliti) Kepada Yth. Para responden No. responden:..(diisi oleh peneliti) Kepada Yth. Para responden. Dalam rangka memenuhi tugas akhir (skripsi), saya John Effrem Triwinata mahasiswa Fakultas Bisnis, Jurusan Manajemen, Konsentrasi Manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat penelitian, melakukan perumusan masalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

ASUMSI MODEL SEM. d j

ASUMSI MODEL SEM. d j ASUMSI MODEL SEM Asumsi yang harus dipenuhi dalam analisis SEM di antaranya adalah data berdistribusi multivariat normal, untuk memeriksanya dapat dilakukan dengan menghitung nilai jarak kuadrat pada setiap

Lebih terperinci

Lampiran 1 Variabel Konflik Kerja. A. Uji Analisi Faktor. Correlation Matrix a KK1 KK2 KK6 KK8. Correlation KK

Lampiran 1 Variabel Konflik Kerja. A. Uji Analisi Faktor. Correlation Matrix a KK1 KK2 KK6 KK8. Correlation KK 99 Lampiran 1 Variabel Konflik Kerja A. Uji Analisi Faktor Correlation Matrix a KK1 KK2 KK6 KK8 Correlation KK1 1.000.753.526.490 KK2.753 1.000.563.613 KK6.526.563 1.000.699 KK8.490.613.699 1.000 Sig.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Obyek dan subyek penelitian Obyek penelitian adalah di kantor UPT Kementerian Sosial di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman,

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL Eka Wahyu Hidayat 1), Nurul Hiron 2), Hamdika Rizki Pradhana 3) 1), 2) Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu 3.1 Jenis Penelitian BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu merupakaan jenis penelitian untuk mendapatkan penjelasan hubungan antar variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) merupakan salah satu produsen motor yang memiliki pangsa pasar cukup luas. Dengan meningkatnya permintaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Industri ini mengacu pada kegiatan operasional percetakan dan obyek penelitian ini ialah untuk mengetahui besarnya pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Kualitas

Lebih terperinci

PENERAPAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) UNTUK ANALISIS KOMPETENSI ALUMNI

PENERAPAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) UNTUK ANALISIS KOMPETENSI ALUMNI Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 6, No. 0 (017), hal 113 10. PENERAPAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) UNTUK ANALISIS KOMPETENSI ALUMNI Matius Robi, Dadan Kusnandar, Evy Sulistianingsih

Lebih terperinci