VI TATA KELOLA KONSULTAN LANSKAP SHEILS FLYNN ASIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VI TATA KELOLA KONSULTAN LANSKAP SHEILS FLYNN ASIA"

Transkripsi

1 VI TATA KELOLA KONSULTAN LANSKAP SHEILS FLYNN ASIA 4.1 Kondisi Umum Perusahaan Profil SFA SFA adalah perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi perancangan lanskap dan berstatus dalam bentuk PT (Perseroan Terbatas). Kantor pusat Sheils Flynn berada di London, United Kingdom (UK). Proyek yang dikerjakan Sheils Flynn tidak hanya di UK saja, tetapi juga banyak pekerjaan lanskap yang berasal di luar UK terutama di kawasan Asia. Atas dasar tersebut, Sheils flynn mendirikan konsultan cabang di Asia pada tahun 2010 yang terletak di Indonesia tepatnya di Bogor yaitu PT. Sheils Flynn Asia (SFA). SFA mempunyai cakupan kerja yang cukup luas meliputi perencanaan lanskap, perancangan lanskap, kebijakan dan konservasi lanskap, studi kelayakan, skema restorasi lanskap, serta desain dan implementasinya. Perusahaan ini dipimpin oleh tiga direktur utama yaitu Eoghan Sheils, Stephen Flynn, dan Kate Collins. Semua keputusan dan kebijaksanaan harus berdasarkan persetujuan salah satu dari ketiganya. Ketiga direktur utama tersebut dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari dibantu oleh direktur SFA yaitu Imam Prastoto dan Rahman Andra Wijaya. SFA sangat membantu dalam pendistribusian dan memudahkan penyelesaian suatu proyek lanskap. Sebagian pekerjaan yang diterima Sheils Flynn ditangani oleh SFA, sehingga hubungan keduanya sangat penting dalam keberlanjutan suatu proyek. SFA mempunyai kerjasama yang baik dan formasi yang lengkap sehingga proyek yang dikerjakan tidak hanya yang berlokasi di Asia, tetapi juga menangani proyek di luar Asia khususnya di UK Struktur Oraganisasi Struktur organisasi Sheils Flynn UK dan SFA merupakan satu kesatuan yang terdiri dari direktur utama di UK, direktur Asia, direktur desain, direktur proyek, sekretaris, tim desain, dan tim pendukung (Gambar 7). Sebelumnya direktur Asia dipegang oleh Yannes Pasaribu, namun semenjak tahun 2009 beliau resign dan sampai saat ini direktur Asia dipegang oleh direktur desain

2 21 dan direktur proyek. Tim desain terdiri dari berbagai bidang disiplin ilmu yaitu arsitek lanskap senior, arsitek lanskap junior, dan spesialis grafis & 3D. Begitu juga dengan tim pendukung yang terdiri dari teknisi dan konsultan IT. Direktur Pusat UK Eoghan Sheils (1) Kate Collins (2) Stephen Flynn (3) Direktur SFA Direktur Desain Imam Prastoto S. (4) Direktur Proyek Rahman Andra Wijaya (5) Sekretaris Widya Melfi Ariny (6) Tim Desain (Design Team) Tim Pendukung (Support Team) Dedy Guswandi (7) Gunang W (8) Euis C (9) Yasmina Azriani (10) (Senior Landscape Architect) (Graphic & 3D Specialist) (Junior Landscape Architect) (Junior Landscape Architect) Ferdy Kusnadi (11) Novi Hartanto Kurniawan (12) Nurachman (13) (Technician) (Technician) (IT Consultant) Mahasiswa Magang (14) Gambar 7 Struktur Organisasi dan staf PT. Sheils Flynn Asia (SFA, 2010)

3 22 Setiap adanya proyek maka SFA segera membentuk tim yang dipimpim oleh project leader (PL). Penentuan PL ditunjuk oleh direktur utama dan berhak mengkoordinir kinerja anggota tim lainnya sehingga pekerjaan proyek dapat diselesaikan sesuai dengan target atau deadline. Setiap seminggu sekali diadakan rapat internal yang membahas perkembangan proyek, sehingga keseluruhan staf SFA mengetahui dan dapat memberikan saran mengenai permasalahan dan perkembangan proyek yang ada. Tim pendukung (support team) yang terdiri dari technician dan IT consultant mempunyai andil yang cukup besar juga dalam membantu tim desain. Salah satunya, technician membantu sebagai drafter dan IT consultant membantu dalam mengelola sistem server, perangkat lunak (software) komputer, dan perangkat keras (hardware) komputer SFA Penghargaan Desain SFA dan SF UK turut berperan aktif dalam beberapa kompetisi desain lanskap dan memperoleh beberapa penghargaan desain baik dalam skala nasional maupun internasional. Berikut beberapa penghargaan atas desain yang telah dibuat oleh SFA antara lain: 1. Civic Trust Award desain Louth Bus Station UK, pada tahun Civic Trust Award desain Urban Design Scheme for Horncastle Lincolnshire, pada tahun Runner up untuk International Design Competition for Garden of Hope, Love Peace and Harmony, pada tahun Civic Trust Award desain Wainfleet Market Place, pada tahun Penanganan Proyek Lanskap di SFA Tahapan Perancangan Lanskap SFA mempunyai standar tersendiri dalam mengerjakan proyek lanskap. Tahapan setiap proyek berbeda-beda tergantung kesepakatan awal dari klien. Standar proses perancangan yang telah ditetapkan oleh SFA meliputi tahap persiapan, tahap riset dan analisa, tahap desain konsep, tahap pengembangan desain, tahap pembuatan gambar kerja, dan pelaksanaan (Gambar 8). Dalam masing-masing tahapan akan muncul pengembangan masing-masing tahapan tersebut yang

4 23 disesuaikan dengan kondisi masing-masing proyek berdasarkan kebutuhan dan kondisi. Pengembangan ini biasanya akan membutuhkan waktu yang lebih banyak sehingga akan terjadi perubahan jadwal target tahapan. Dalam proses pelaksanaan tiap tahapan akan ditemui beberapa hal yang menjadi kendala. Kendala-kendala tersebut dapat berasal dari dalam perusahaan sendiri maupun dari pihak luar. Beberapa faktor akan mempengaruhi tahapan tertentu sehingga pada tahapan tersebut harus dikerjakan berulang-ulang dan keluar dari jadwal. A. Tahap Persiapan (Inception) Diawali dengan penyusunan proposal yang mencakup tujuan, penawaran konsep yang akan diterapkan di tapak, progam kerja, serta informasi. B. Tahap 1 Riset dan Analisa (Research and Analysis/RA) C. Tahap 2 Desain Konsep (Concept Design/CD) D. Tahap 3 Pengembangan Desain (Design Development /DD) Meliputi kegiatan inventarisasi kondisi tapak, guna mempelajari kondisi tapak yang selanjutnya dianalisis guna mempelajari potensi dan kendala dalam tapak. Meliputi proses penentuan desain konsep dan pembuatan masterplan beserta gambar ilustrasi Produk berupa planning application (PA) pada tiap zona tapak dengan gambar ilustrasi yang mendukung konsep, gambar detil secara general layout, dan perhitungan cost plan-budget review E. Tahap 4 Pembuatan Gambar Kerja (Production Documentation/PD) Produk akhir berupa gambar kerja detil rancangan, detil zonasi, detil material (hardscape and softscape), detil konstruksi, dan informasi lainnya yang mendukung serta sebagai acuan dalam pelaksanaan. F. Tahap 5 Pelaksanaan (Implementation) Implementasi rancangan ke tapak Gambar 8 Standar Tahap Perancangan Lanskap di SFA (SFA, 2010)

5 24 Sebelum sampai pada klien, semua produk harus sudah melalui tahapan revisi baik dari direktur UK, direktur Asia (manajer proyek dan manajer desain). Semua produk dari masing-masing tahapan diatur jadwal penyelesaiannya, dimana produk tiap tahapan tersebut harus selesai pada waktu yang telah ditentukan sebelum jadwal rapat dengan klien Fasilitas Peralatan Kerja SFA mempunyai fasilitas yang cukup lengkap dalam membantu pengerjaan proyek-proyek yang dikerjakan. Pada Tabel 3 disebutkan fasilitas peralatan yang digunakan di SFA. Tabel 3 Fasilitas Kerja di SFA Jenis Fasilitas PC 13 Laptop/Notebok 2 Server 2 Laser Printer 1 Color Printer 1 Plotter 1 Scanner 1 LCD Projector 1 Headset Microphone 13 Digital Camera 1 External Hardisk 1 Sumber: SFA (2010) Jumlah Fasilitas yang dimiliki SFA sangat membantu dalam setiap kegiatan perancangan dan komunikasi. Keefektifan kinerja di SFA didukung oleh tingginya spesifikasi fasilitas yang dimiliki. Untuk kinerja grafis dan 3D animasi di SFA menggunakan spesifikasi perangkat komputer yang tinggi guna kecepatan dan akurasi dalam menghasilkan desain yang berkualitas. Hal ini juga didukung dengan tersedianya fasilitas printer dan plotter dengan spesifikasi hasil di SFA. Produk gambar untuk ukuran <A3 digunakan laser printer dan color printer, sedangkan untuk ukuran A2-A0 menggunakan plotter. SFA mempunyai scanner yang membantu dalam pengiriman revisi tertulis dari direktur serta untuk mendapatkan referensi dari buku secara mudah dengan proses scanning. LCD Projector digunakan untuk rapat intern SFA dan presentasi dengan klien. Headset Microphone digunakan

6 25 untuk membantu komunikasi agar lebih efektif antara pihak SFA dengan SF UK dan klien. Jaringan server internet yang cepat, sangat membantu dan berperan penting dalam kelancaran komunikasi dan kecepatan pengiriman data proyek sehingga waktu yang dibutuhkan lebih efisien. Kendala utama terganggunya server internet adalah petir yang sering terjadi di kebun raya tempat kantor SFA berada, sehingga pihak SFA harus mematikan server ketika hujan petir. Kedepannya SFA akan terus berupaya meningkatkan fasilitas kerja seperti rencana penambahan mesin plotter, peningkatan kinerja komputer dengan spesifikasi yang lebih baik, dan menambah kapasitas hardisk di server untuk keberlanjutan backup data setiap proyek Aplikasi Teknolgi Informasi Dalam kegiatan studio SFA didukung dengan berbagai perangkat lunak (software) atau aplikasi (Gambar 9) yang memiliki sertifikasi dan berlisensi. Setiap komputer staf SFA telah siap dengan aplikasi yang digunakan dalam pengerjaan berbagai proyek. Spesifikasi komputer tertinggi dipakai oleh staf spesialis grafis dan 3D untuk proses render yang lebih cepat dan hasil yang baik. Berikut daftar aplikasi (software) di SFA yang dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Aplikasi Teknologi Informasi di SFA Nama Aplikasi/ Software Kegunaan AutoCAD LT 2006, AutoCAD 2000 CAD Drawing 3D Studio Max 3D Rendering, Animasi SketchUP 7 3D Rendering Adobe Photoshop 7.0, CS2 2D and 3D Rendering Adobe Illustrator (AI) Layout, Photo Editing Adobe Acrobat Dokumen dan publikasi Adobe Pagemaker Presentasi Adobe Image Ready CS2 Layouting and image editing Adobe InDesign Layouting and advertising Microsoft Office Dokumen Outlook Express Skype Komunikasi internal, eksternal, dan rapat (meeting) dengan UK ArcGIS Mapping, GIS Processing Google Earth Map serching Sumber: SFA (2010)

7 26 AutoCAD LT D Studio Max Adobe Photoshop 7.0 Adobe Illustrator (AI) Adobe Acrobat Adobe Pagemaker Adobe Image Ready CS2 ArcGIS Microsoft Office Outlook Express Skype Adobe InDesign Google Earth SketchUP 7 Gambar 9 Software yang Dipakai SFA dalam Kegiatan Perancangan Lanskap (SFA, 2010)

8 27 Aplikasi AutoCAD merupakan aplikasi yang sering digunakan para staf dalam mengerjakan proyek karena akurasi dari aplikasi tersebut sangat baik dan progam dibuat spesialisasi untuk perancangan. Semua produk CAD mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh SFA. Pembuatan grafis, gambar ilustrasi, dan image editing digunakan beberapa aplikasi grafis yaitu Adobe Photoshop, dan 3D Studio Max. Untuk pekerjaan identifikasi tata guna lahan dan pemetaan lanskap biasanya digunakan aplikasi pemetaan Google Earth dan ArcGIS. Dalam kegiatan meeting dan komunikasi SFA dengan staf SF UK, dan klien digunakan aplikasi Ms. Office Power Point (presentasi) dan Skype (komunikasi via jaringan internet). Outlook Express digunakan SFA untuk pengiriman data ke SF UK dan klien karena lebih stabil dalam mengirimkan setiap paket data. Setiap permasalahan dengan aplikasi tersebut merupakan tanggung jawab dari konsultan IT (informasi dan teknologi) sehingga staf mempunyai kewenangan untuk meminta konsultan IT memperbaiki setiap ada permasalahan. Pengelolaan file, data, server, jaringan internet, software, dan hardware juga termasuk dalam tanggung jawab konsultan IT. Sejauh ini aplikasi yang ada masih mengakomodir kebutuhan SFA dalam menyelesaikan berbagai proyek Mekanisme Survei Lapang Kegiatan survei yang dilakukan SFA untuk proyek di dalam dan di luar negeri berbeda sistemnya. Untuk proyek di dalam negeri SFA melakukan survei ke tapak secara langsung dan mempelajari kondisi tapak sesungguhnya, mendapatkan data kondisi eksisting serta identifikasi lapang melalui pengamatan secara umum. Sedangkan untuk proyek di luar negeri, SFA memperoleh data dari SF UK setelah melakukan survei ke tapak yang kemudian dimasukkan dalam folder general information. Data tersebut biasanya berupa foto eksisting tapak dengan dilampirkan informasi kondisi tapak. SF UK selalu mengirimkan setiap ada data terbaru mengenai tapak yang sedang dikerjakan, sehingga SFA hanya menerima hasil survei yang telah dilakukan oleh SF UK berikut informasi tapak lainnya. Data mengenai vegetasi eksisting beserta data topografi tapak untuk proyek di luar negeri didapatkan dari arborist/horticulturist.

9 Manajemen Kerja Studio SFA membagi manajemen kerja menjadi 2 yaitu manajemen administrasi finansial dan manajemen kerja studio yang mencakup pengelolaan data setiap proyek, peraturan gambar kerja di studio untuk kemudahan setiap staf dalam pengerjaan setiap proyek serta mengakses data dari setiap komputer di SFA. Manajemen kerja studio yang baik sangat membantu mempercepat selesainya produk dari proyek dengan baik dan terstruktur Sistem Penyimpanan Data Setiap data atau file dari proyek disimpan dalam komputer server yang dapat diakses sepenuhnya oleh semua staf. SFA menggunakan komputer server client untuk memudahkan dalam manajemen data semua proyek yang dikerjakan. Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain di dalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Gambar 10 Sistem Komputer Server SFA (SFA, 2010) Akses terhadap data proyek yang telah tersimpan secara terstruktur juga dapat diakses lewat koneksi Wi-Fi /nirkabel lewat username dan password tertentu. Sejauh ini komputer server yang dimiliki SFA berjumlah 2 buah dan besar kemungkinan akan dilakukan penambahan seiring terus meningkatnya proyek-proyek yang dikerjakan di SFA. Kelebihan dalam menggunakan komputer server: 1. Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.

10 29 2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai (konsultan IT) yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan. 3. Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan mem-backup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan. Kelemahan: 1. Biaya operasional relatif lebih mahal. 2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server. 3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu. Berikut sistem penyimpanan data di SFA yang terdiri dari 9 folder berdasarkan fungsi penyimpanan yang berbeda-beda: 1. Financial Menyimpan data-data yang berkaitan dengan keuangan di SFA. 2. Sage Menyimpan apliksi (software) komputer yang berhubungan dengan keuangan. 3. Marketing Menyimpan data yang berhubungan dengan aspek pemasaran SFA. 4. Library Menyimpan data standar gambar kerja SFA dengan format dwg berupa gambar 2D dan 3D softscape serta hardscape (material, standar kontruksi). Dalam folder ini juga terdapat standar layout dan layers SFA. 5. Photography Menyimpan hasil foto setiap proyek dari setiap prosesnya seperti foto hasil inventarisasi tapak hingga pelaksanaan, selain untuk menyimpan foto kegiatan oleh SFA. 6. Work Menyimpan data berupa administrasi SFA, profil staf, project, dan internet.

11 30 Folder project mencakup 3 folder yaitu current project, pending project, dan potential project. Current project Project Pending project Potential project Current project berisi data proyek yang sedang dikerjakan (running), pending project berisi data proyek yang ditunda pengerjaannya, dan potential project berisi data proyek yang berpotensi untuk dijadikan proyek selanjutnya. Folder internet terdiri dari folder pending out dan pending in (berisi dokumen atau file yang keluar masuk dari hasil koordinasi dengan pihak SF UK atau klien). Internet Pending out Pending in Di dalam folder pending out dan pending in tersusun data sesuai dengan tanggal data proyek tersebut masuk (pending in) dan keluar (pending out). Folder ini setiap harinya digunakan staf SFA untuk mengetahui tugas yang harus dikerjakan pada hari tersebut. 7. Archive Menyimpan semua data proyek yang telah dikerjakan SFA (backup data proyek). 8. References Menyimpan referensi dari material, site furniture, dan vegetasi yang digunakan dalam setiap proyek. 9. Outlook Menyimpan semua yang masuk ke SFA dari SF UK maupun dari klien tentang proyek tertentu. Sistem penyimpanan data yang terkoordinir dan terstruktur akan memudahkan dalam mengakses data proyek, koordinasi masing-masing staf SFA,

12 31 standarisasi mekanisme kerja, keamanan data produk terjaga, dan mempercepat selesainya suatu proyek Sistem Penamaan Proyek dan Tahapan Gambar SFA mempunyai sistem penamaan proyek yang dikerjakan dengan kode abjad dan nomor yang didasarkan pada lokasi proyek (Gambar 11). Apabila proyek yang ditangani berlokasi di luar negeri/internasional maka sistem penamaannya menggunakan tiga digit dengan digit pertama menggunakan angka 2, sedangkan untuk proyek dalam negeri (lokal/ nasional) menggunakan tiga digit dengan digit pertama menggunakan angka 1 yang ditambahankan huruf A di awal penulisan. Sistem Penamaan Proyek SFA Proyek Luar Negeri Proyek Dalam Negeri A 1- - Contoh: 199 Hemingby Lane Contoh: A119 Tulamben Resort Villas 274 Larkhall Park A122 Poni Residence Gambar 11 Sistem Penamaan Proyek SFA Setiap tahapan perancangan dalam proyek tersebut diberikan kode untuk memudahkan dalam mengakses data dan kemudahan dalam mengevaluasi pekerjaan yang telah dilakukan di SFA. Sebagai contoh, tahapan dari proyek A119 Tulamben Resort Villas mempunyai beberapa tahapan dengan kode sebagai berikut: Riset dan Analisis (Research and Analysis)... RA Desain Konsep (Concept Design)... CD Pengembangan Desain (Design Development)... DD Pembuatan Gambar Kerja (Production Documentation)... PD Contoh: tahap pengembangan desain pada proyek Tulamben Resort Villas yaitu dengan nomor gambar A119-DD

13 32 Setiap tahapan mempunyai nomor gambar tersendiri yang dimulai dari 01, 02, 03, 04, 05, dan seterusnya sesuai dengan urutan pembuatan gambar. Setiap proyek mempunyai tahapan kerja yang berbeda tergantung kontrak SFA dengan klien. Setiap revisi terhadap suatu gambar dari proyek digunakan kode abjad A (gambar perdana), B (revisi pertama), C (revisi kedua), D (revisi ketiga), dan seterusnya, sehingga gambar yang akan dipresentasikan atau diberikan ke klien mempunyai format penulisan yang dapat dilihat pada Gambar 12. Kode Proyek Tahap Nomor Gambar Revisi Contoh: A119-DD-017B (Proyek Tulamben Resort Villas, tahap Design Development, urutan gambar ke 017 gambar revisi pertama) 274-MP-06A (Proyek luar negeri Larkhall Park, tahap Masterplanning, urutan gambar ke 06 gambar perdana) Gambar 12 Sistem Penamaan Tahapan Proyek SFA Sistem ini sangat membantu SFA dalam akses data, revisi, dan memudahkan koordinasi setiap proyek. Ketelitian staf dalam mem-backup dengan kode tertentu setiap perubahan gambar sangat diperhatikan untuk menghindari overlay data baru ke yang lama sehingga data yang lama hilang Sistem Kelengkapan Gambar Kerja SFA telah mempunyai standar kelengkapan gambar kerja sehingga dapat tersusun secara rapi dan mudah dimengerti. Data tersebut disimpan di dalam folder landscape architecture yang secara umum terdiri dari dua folder utama yaitu Xref dan detail. Data untuk kelengkapan gambar masuk dalam folder Xref dan gambar detil masuk ke dalam folder detail. SFA menggunakan mekanisme kerja CAD dengan sistem Xref karena setiap jenis gambar dapat di-overlay dengan cepat dan akurat serta apabila ada perubahan gambar dalam satu jenis gambar maka secara otomatis setiap gambar hasil overlay akan mengikuti perubahan tersebut. Sistem Xref memudahkan dalam setiap revisi terhadap proses perancangan dan SFA mempunyai kelengkapan gambar dalam folder Xref yang dapat dilihat di Tabel 5. Klasifikasi gambar details yang digunakan di SFA dapat dilihat pada Tabel 6.

14 33 Tabel 5 Kelengkapan Gambar Xref di SFA Klasifikasi Gambar Xref Standar gambar dan layout untuk gambar skala 1:100 sampai 1:1000 Informasi bangunan (building) Gambar survei Gambar area sekitar tapak Modifikasi survei Data yang tidak ada digambar survei tetapi setelah survei lebih lanjut ternyata ada di tapak Gambar legenda yaitu keterangan detil dan spesifikasi jenis elemen yang digunakan Siteplan Layout gambar yang disesuaikan dengan ukuran kertas baik dengan posisi potrait Layout gambar yang disesuaikan dengan ukuran kertas baik dengan posisi landscape Masterplanning Planning application Arborist Sumber: SFA (2010) Sistem Penamaan (Project No)-(Stage)-04 (1 in 1000 scale).dwg (Project No)-B.dwg (Project No)-S.dwg (Project No)-OS.dwg (Project No)-MOS.dwg (Project No)-MOTHERS.dwg (Project No)-LG1.dwg (Project No)-SP.dwg (Project No)-T(Paper Size)P.dwg (Project No)-T(Paper Size)L.dwg (Project No)-MP.dwg (Project No)-PA.dwg (Project No)-ARB.dwg Tabel 6 Klasifikasi Gambar Details Standar SFA Klasifikasi Gambar Details Sistem Penamaan Keterangan Detail Edging (Project No)-PD-DE.dwg Detil step dan edging Detail Furniture (Project No)-PD-DF.dwg Detil furniture seperti bangku taman, water feature, gazebo, dll Detail Kerb (Project No)-PD-DK.dwg Detil kerb lurus (straight cerb) atau kerb lengkung (radius cerb) Detail Lighting (Project No)-PD-DL.dwg Detil penggunaan lampu, konstruksi, posisi, dan desain lampu Detail Planting (Project No)-PD-DP.dwg Detil penanaman pada tapak Detail Surface (Project No)-PD-DS.dwg Detil perkerasan, paving, penutup tanah lainnya. Detail Walling (Project No)-PD-DW.dwg Detil pagar, dinding Sumber: SFA (2010) Sistem Layouting Gambar SFA mempunyai layout gambar yang terdiri dari dua jenis. Layout pertama yaitu layout informal yang digunakan dalam tahap RA sampai DD dan layout formal yang digunakan dalam tahap PD. Layout formal biasanya digunakan untuk kepentingan tender. Dalam pelaksanaannya layout informal setiap proyek berbeda

15 34 tetapi secara umum informasi yang ada di dalamnya sama. Informasi yang tersaji disusun secara struktural sehingga mudah dibaca dan dimengerti mengenai informasi yang disampaikan pada gambar. Berikut informasi yang ada dalam layout informal (Gambar 14) yaitu: a. Arah utara (orientasi) dan skala garis b. Logo perusahaan c. Nama proyek dan judul gambar d. Nomor gambar Layout formal memiliki standar data dan informasi di dalamnya untuk kemudahan penyusunan dan penyampaian informasi pada gambar. Standar data yang harus tertera dalam layout formal (Gambar 13) yaitu: a b c d e g f Gambar 13 Contoh Layout 199-PA-Section Proyek 199 Hemingby Lane (SFA, 2010) a. Arah utara dan skala garis Mempermudah dalam mengetahui orientasi gambar dan skala garis berfungsi untuk mengetahui dimensi dan perbandingannya dengan di lapang.

16 35 b. Kolom pernyataan Berisi poin-poin pernyataan dari SFA mengenai ketentuan pelaksanaan gambar di lapang. Poin-poin pernyataan dari SFA mengenai ketentuan pelaksanaan gambar di lapang meliputi: 1. Gambar yang telah dicetak beserta seluruh perbanyakannya dalam bentuk apapun adalah hak milik sepenuhnya Sheils Flynn Ltd, sehingga dilarang memperbanyak tanpa izin tertulis dari Sheils Flynn Ltd. 2. Semua ketidak sesuaian gambar harap dikonfirmasikan kembali ke Sheils Flynn Ltd sebelum dilakukan pengerjaan lapang. 3. Semua ukuran pada gambar harus dicek kembali terhadap tapak sebelum dilakukan pengerjaan di lapangan. 4. Dilarang memperkirakan ukuran pada gambar tersebut untuk kepentingan konstruksi. 5. Semua material yang dipasang seperti pada spesifikasi telah relevan dan sesuai dengan standar serta sesuia dengan rekomendas pemasok/produsen. c. Kolom status gambar Terdiri dari empat poin utama: - Status gambar - Nama staf yang bertanggung jawab terhadap gambar tersebut - Inisial lembaga penanggung jawab gambar - Data gambar berupa bulan dan tahun gambar dibuat. d. Kolom persetujuan gambar Terdiri dari pihak atau perusahaan yang terkait dan terlibat dalam pembuatan gambar proyek. e. Keterangan gambar Berisi inisial nama-nama perancang, mengecek, dan draftman serta skala gambar. f. Judul dan Nomor gambar Berisi judul lembaran gambar proyek dan urutan nomor gambar. g. Judul proyek Terdiri dari keterangan nama proyek yang sedang ditangani SFA.

17 Gambar 14 Contoh Informal Layout Detail Illustrative Plan Proyek A119 Tulamben Resort Villas (SFA, 2010) 36

18 Standar Gambar Kerja Proyek SFA menerapkan sistem standar gambar kerja dalam mengerjakan gambar CAD. Standar gambar kerja tersebut tersimpan pada arsip di server sebagai acuan setiap staf dalam kerja pada gambar CAD. Gambar kerja yang baik akan mudah dimengerti setiap orang yang melihat dan dibuat berdasarkan standar gambar kerja yang mewakili fungsi yang berbeda dari setiap aspek pembentuknya Standar gambar kerja SFA dapat diakses semua staf, namun tidak boleh sembarangan mengubah standar yang ada tanpa ada konfirmasi dari direktur SFA dan SF UK. Standar gambar kerja di SFA mencakup beberapa ketentuan sebagai berikut: a. Penamaan Layers Penamaan setiap layer diawali dengan huruf L_ + (nama layer dalam bahasa Inggris) dan ditulis dengan huruf balok. Contoh : L_COUNTOUR. Dengan adanya standar penamaan layer tersebut, memudahkan setiap staf dalam memanajemen layer sesuai standar SFA dan memudahkan untuk membedakan antara layer dari pihak lain. b. Simbol Gambar kerja mudah dimengerti dengan adanya standar simbol. Simbol tersebut dapat berupa simbol tanaman, perumahan, dll. c. Warna Penggunaan warna sangat diperhatikan dalam gambar CAD karena berpengaruh dengan tebal tipisnya gambar kerja. Warna cyan mempunyai ketebalan garis yang paling tebal (0.5 mm) dan digunakan sebagai warna garis bangunan. Warna merah (Red) mempunyai ketebalan garis 0,3 mm, warna kuning (yellow) dengan ketebalan 0,2 mm, dan seterusnya. Garis dengan ketebalan paling tipis adalah warna dengan kode warna 08 dan 09. d. Ketebalan Setiap garis dalam gambar kerja mempunyai fungsi yang berbeda-beda sehingga adanya perbedaan ketebalan garis akan memudahkan memahami maksud gambar dan fungsi gambar. Sebagai contoh yaitu untuk posisi material dalam potongan menggunakan ketebalan yang tipis (kode 08) yang menunjukkan posisi material tersebut berada di posisi belakang (background layers). Hal ini dilakukan untuk memudahkan gambar untuk dimengerti dan dipahami.

19 38 e. Skala Tinggi yang digunakan untuk teks menyesuaikan skala gambar sehingga akan terlihat proporsional dan memudahkan pembaca. Perbandingan tinggi teks dengan skala gambar yang secara umum digunakan di SFA dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Perbandingan Tinggi Teks dengan Skala Gambar Secara Umum di SFA Tinggi teks : : :200 Sumber: SFA (2010) Skala gambar f. Tekstur (TX) Istilah hatching lebih dikenal di SFA dalam memberikan tekstur pada gambar kerja. Inti dari hatching untuk membedakan setiap bentuk maupun fungsi dari gambar kerja sehingga lebih mudah dimengerti (Lampiran 4). Standar gambar SFA sama dengan standar yang ditetapkan di SF UK, sehingga memudahkan dalam setiap revisi terhadap gambar tersebut. Penentuan standar tersebut didasarkan agar produk gambar yang dihasilkan mempunyai kualitas grafis yang baik, maksimal, proporsional, mudah dimengerti, dan fungsional untuk semua proyek yang dikerjakan di SFA serta SF UK Sistem Penanganan Proyek Beberapa proyek yang dikerjakan di SFA didapatkan dari hasil tender, pengajuan proposal, dan klien secara langsung menunjuk SFA sebagai konsultan ahli. Setiap proyek yang dikerjakan terlebih dahulu diadakan pertemuan (meeting) dengan klien guna disepakatinya perjanjian tahapan proses perancangan atau perencanaan dari proyek tersebut. Tahapan dari masing-masing proyek berbeda beda tergantung permintaan dari klien dan apa yang ditenderkan. Dalam suatu proyek banyak pihak yang terlibat di dalamnya sehingga koordinasi dan kerjasama yang baik sangat berpengaruh terhadap kelancaran dan keberlanjutan proyek. Untuk menyatukan pola pikir dalam menangani suatu proyek, semua pihak yang terlibat melakukan rapat secara rutin dengan klien sehingga segala permasalahan dalam proses perancangan dapat diselesaikan dan didapatkan suatu

20 39 penyelesaian dengan koordinasi semua pihak. Spesialisasi masing-masing pihak dalam proyek akan membuat kualitas produk proyek menjadi memuaskan dan selesai sesuai batas waktu yang ditentukan. SFA merupakan pihak dengan spesialisasi sebagai perancang atau perencana lanskap dengan khas gaya desain kontemporer dan kreatif yang berkelanjutan. Keberlanjutan dari tapak yang ada dan sangat memperhatikan nilai ekologi pada tapak dan sekitar tapak. SFA sangat teliti dan detil dalam setiap pembuatan produk gambar kerja yang merupakan salah satu kunci sukses keberhasilan implementasi konsep ke tapak oleh SFA. Beberapa pihak yang sering terlibat dan bekerjasama dalam suatu proyek yaitu Architect, Arborist/Horticulturist, Engineers, Hydraulic Specialist, Lighting, Interior Designer, Image Creator, dll. Banyaknya pihak yang terlibat akan semakin terjamin kualitas produk yang dihasilkan. Dalam penyatuan terhadap konsep yang akan dikembangkan dilakukan rapat koordinasi berdasarkan persetujuan semua pihak atas persetujuan dari klien. Berbagai publikasi dilakukan SFA untuk mengembangkan proyek untuk kedepannya, salah satunya dengan perbaikan website SFA ( yang dapat diakses lewat internet Sistem Kerja dalam Proses Perancangan Proyek Lanskap SFA akan segera melakukan rapat intern apabila proyek telah deal menjadi pekerjaan SFA. Rapat intern dilakukan untuk menentukan project leader (PL) dan team work yang bertanggung jawab terhadap deadline harian dan penyelesaian proyek yang ditangani. Jumlah dari anggota team work setiap proyek berbeda-beda tergantung pada skala proyek, kebutuhan, dan tingkat kesulitas atau kerumitan proyek. Tugas utama dari PL yaitu sebagai koordinator dan distribusi tugas ke anggota tim lainnya. Semua tugas harian yang akan dikirim ke SF UK dikoordinir sehingga dapat selesai tepat pada waktunya dan semua progress report masingmasing anggota tim dipantau setiap harinya guna keberlanjutan proyek yang sedang ditangani. Sistem ini sangat efisien karena semua pekerjaan terstruktur dan terprogam dengan baik. Sistem kerja ini dijelaskan secara ringkas dalam Gambar 15.

21 40 Setiap mekanisme dalam proyek yang dikerjakan di SFA mengacu pada drawing list yang berupa jadwal atau target pekerjaan dan hasil proyek. Drawing list dibuat oleh tim SFA sebagai tahap awal dalam menyusun rencana kerja proyek yang sedang ditangani. Berikut contoh drawing list (Gambar 16) untuk proyek 274 Larkhall Park (Masterplanning). Setiap hari drawing list selalu dilakukan pembaharuan (update) sesuai dengan kemajuan pekerjaan sebagai progess report harian. Drawing list dapat dijadikan acuan perkembangan suatu proyek dan masingmasing staf setiap harinya dengan mengisi sesuai jenis pekerjaan yang telah dilakukan. Pekerjaan printing di SFA juga dipantau dengan mengisi project cost, untuk mengetahui banyaknya kertas dengan ukuran yang dipakai sebagai acuan pengeluaran biaya operasional khusus printing. Semua pengeluaran dan biaya produksi dapat termonitor secara baik dengan adanya project cost tersebut. Data tersebut dikelola oleh sekretaris SFA sebagai laporan administrasi kantor ke direktur SF di UK nantinya. Rapat intern yang dilakukan di SFA terdapat 2 macam. Pertama intern staf SFA dan rapat intern SFA dengan SF UK. Rapat intern staf SFA secara umum dilakukan setiap dua minggu sekali dan rapat dengan SF UK tiap sebulan sekali tergantung kebutuhan proyek. Di dalam rapat dibahas tentang evaluasi kinerja tim dalam menangani proyek dan sejauh mana ketercapaian target. Informasi dan perkembangan terbaru tentang proyek untuk kedepannya juga dibahas dalam rapat intern tersebut. Semua hambatan dibahas dan diselesaikan secara bersama-sama guna pencapaian target proyek. Untuk rapat intern dengan SF UK, dilakukan dengan lcd projector dengan bantuan komunikasi lewat aplikasi jejaring sosial skype. Peran serta atau keterlibatan semua staf mengenai proyek yang sedang dibahas di rapat dapat dijadikan tolak ukur ketercapaian suatu proyek. Sejauh ini rapat yang dilakukan SFA cukup efektif walaupun dilakukan dengan pihak SF UK yang berbeda lokasi. Perbedaan waktu 6 jam dengan UK kadang menjadi kendala dalam koordinasi antara staf SFA dengan SF UK.

22 41 Prose perancangan dimulai Rapat intern SFA Penentuan Project Leader/PL Penentuan tim desain Merubah layer CAD dari klien ke standar layer SFA/SF Site visit, crossing check, review, dan koreksi masterplan tapak Rapat dan evaluasi kerja bulanan tim SFA Meeting dengan klien, hasil review dan koreksi Penyempurnaan konsep oleh direktur SF-UK & SFA, direktur design, PL, dan meeting dengan klien Desain konsep (concept design/cd) Pengembangan desain (design development/dd) Project costing untuk tiap printing Pengembangan desain (design development/dd) Pembuatan gambar kerja (production documentation/pd) Sumber: SFA 2010 Gambar 15 Sistem Kerja dalam Proses Perancangan SFA (SFA, 2010)

23 Gambar 16 Drawing List Proyek 274 Larkhall Park (SFA, 2010) 42

BAB IV KONDISI UMUM PT. SHEILS FLYNN ASIA

BAB IV KONDISI UMUM PT. SHEILS FLYNN ASIA 18 BAB IV KONDISI UMUM PT. SHEILS FLYNN ASIA 4.1 Profil Perusahaan Sheils Flynn Asia (SFA) adalah sebuah perusahaan konsultan berskala internasional yang bergerak dalam bidang perancangan dan perencanaan

Lebih terperinci

METODOLOGI. Gambar 4 Peta Orientasi Lokasi Magang. Peta Kotamadya Bogor. Peta Jawa Barat. : Lokasi PT. Sheils Flynn Asia (SFA) U Tanpa Skala

METODOLOGI. Gambar 4 Peta Orientasi Lokasi Magang. Peta Kotamadya Bogor. Peta Jawa Barat. : Lokasi PT. Sheils Flynn Asia (SFA) U Tanpa Skala III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di PT. Sheils Flynn Asia yang berlokasi di Kebun Raya Bogor, Jl. H. Juanda No. 13, Bogor, Jawa Barat, Indonesia (Gambar 4). Kegiatan

Lebih terperinci

BAB 4 KONDISI UMUM PT SHEILS FLYNN ASIA

BAB 4 KONDISI UMUM PT SHEILS FLYNN ASIA 15 BAB 4 KONDISI UMUM PT SHEILS FLYNN ASIA 4.1 Profil Perusahaan PT Sheils Flynn Asia merupakan suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang konsultasi desain. Proyek-proyek PT Sheils Flynn Asia meliputi

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 23 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Manajemen PT. Sheils Flynn Asia 5.1.1 Manajemen Studio Manajemen studio di Sheils Flynn Asia (SFA) terdiri dari empat faktor pendukung yaitu 1). Hardware 2). Software,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang

III. METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang 3.1 Lokasi dan Waktu Magang III. METODOLOGI Kegiatan magang dilakukan di perusahaan AECOM Singapore Pte. Ltd, divisi Planning, Design, Development (PDD), tim Landscape Architecture (LA team). Perusahaan

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANT INDONESIA

IV. KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANT INDONESIA 25 IV. KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANT INDONESIA 4.1 Sejarah Perusahaan PT. Envirospace Consultant Indonesia (ESCI) berdiri pada tahun 2005. Perusahaan ini merupakan cabang dari perusahaan Envirospace

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN

BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN 16 BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Oemardi_Zain Landscape Consultant (OZ) adalah sebuah perusahaan konsultan lanskap yang berdiri pada tahun 2004 di Bogor. Pendiri Oemardi_Zain atau sering disingkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 1 Peta Lokasi Magang (Sumber:

BAB III METODOLOGI. Gambar 1 Peta Lokasi Magang (Sumber: BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Magang Kegiatan magang studi perancangan lanskap Green Permata Residence (GPR) ini dilaksanakan selama 3,5 bulan yang terhitung sejak tanggal 7 Februari 2012 hingga

Lebih terperinci

PERANCANGAN RUANG TERBUKA PONDOK INDAH TOWNHOUSE, JAKARTA (KEGIATAN MAGANG DI PT SHEILS FLYNN ASIA, BOGOR) MARISHA DESLIA

PERANCANGAN RUANG TERBUKA PONDOK INDAH TOWNHOUSE, JAKARTA (KEGIATAN MAGANG DI PT SHEILS FLYNN ASIA, BOGOR) MARISHA DESLIA PERANCANGAN RUANG TERBUKA PONDOK INDAH TOWNHOUSE, JAKARTA (KEGIATAN MAGANG DI PT SHEILS FLYNN ASIA, BOGOR) MARISHA DESLIA DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

Lebih terperinci

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Magang 2011 di PT. Tropica Greeneries JENIS KEGIATAN

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Magang 2011 di PT. Tropica Greeneries JENIS KEGIATAN 13 Dalam pelaksanaannya, mahasiswa magang mengikuti sistem kerja sesuai dengan arahan dan peraturan yang berlaku di perusahaan. Berikut ini adalah jadwal kegiatan magang yang dilakukan mahasiswa yang dalam

Lebih terperinci

Gambar 2. Peta Lokasi Magang

Gambar 2. Peta Lokasi Magang 12 METODOLOGI Tempat dan Waktu Pelaksanaan kegiatan magang dilakukan di Oemadi_Zain Landscape Consultant, sebuah konsultan yang berlokasi di Bumi Menteng Asri blok BE no.2, Kota Bogor, Jawa Barat, dengan

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM 4.1. Sejarah dan Tujuan Perusahaan 4.2. Struktur Organisasi

IV. KONDISI UMUM 4.1. Sejarah dan Tujuan Perusahaan 4.2. Struktur Organisasi 23 IV. KONDISI UMUM 4.1. Sejarah dan Tujuan Perusahaan Oemardi_Zain Landscape Consultant ini didirikan pada tahun 2004. Pendiri konsultan ini adalah Ir. Umar Zain dan Ir. Dini Afrianti. Ir. Umar Zain sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 PROSES MAGANG DI KONSULTAN LANSKAP OEMARDI_ZAIN

BAB 4 PROSES MAGANG DI KONSULTAN LANSKAP OEMARDI_ZAIN 20 BAB 4 PROSES MAGANG DI KONSULTAN LANSKAP OEMARDI_ZAIN 4.1 Kondisi Umum Konsultan Lanskap Oemardi_zain Konsultan Lanskap Oemardi_zain didirikan tahun 2004 oleh Ir. Umar Zain beserta istrinya Ir. Dini

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI JL.TERAPI PERUM. BUMI MENTENG ASRI. Gambar 2. Lokasi Konsultan Lanskap Oemardi_zain (googlemaps.com, serigama.

BAB 3 METODOLOGI JL.TERAPI PERUM. BUMI MENTENG ASRI. Gambar 2. Lokasi Konsultan Lanskap Oemardi_zain (googlemaps.com, serigama. 14 BAB 3 METODOLOGI 3.1 Lokasi Magang Kegiatan magang dilakukan di kantor Konsultan Lanskap Oemardi_zain yang terletak di Perumahan Bumi Menteng Asri, Blok BE No. 2, Bogor Jawa Barat. Kantor ini merupakan

Lebih terperinci

Gambar 65. Tipikal Karakter Penanaman Tropis pada Area Masuk Perumahan

Gambar 65. Tipikal Karakter Penanaman Tropis pada Area Masuk Perumahan 97 BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Produk Perancangan Lanskap Pada setiap perancangan lanskap yang dihasilkan oleh BCI terdapat karakter dan keunikan tersendiri pada masing-masing proyek. Pada perancangan lanskap

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Gambar 11. Peta Lokasi PT.Envirospace Consultant Indonesia (Sumber: PT. Envirospace Consultant Indonesia, 2011)

III. METODOLOGI. Gambar 11. Peta Lokasi PT.Envirospace Consultant Indonesia (Sumber: PT. Envirospace Consultant Indonesia, 2011) 17 III. METODOLOGI 3.1 Lokasi Magang Kegiatan magang dilakukan di perusahaan PT. Envirospace Consultant Indonesia (ESCI). Perusahaan ini bergerak di bidang pertamanan atau lanskap penyedia jasa konsultasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Magang

BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Magang 22 BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di Oemardi_zain Landscape Consultant, yaitu sebuah studio konsultan lanskap yang berlokasi di Bumi Menteng Asri Blok BE No.

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN BSD CITY BOTANICAL PARK DI PT SHEILS FLYNN ASIA, BOGOR RAHMAT HIDAYAT A

PROSES PERANCANGAN BSD CITY BOTANICAL PARK DI PT SHEILS FLYNN ASIA, BOGOR RAHMAT HIDAYAT A PROSES PERANCANGAN BSD CITY BOTANICAL PARK DI PT SHEILS FLYNN ASIA, BOGOR RAHMAT HIDAYAT A34204005 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN RAHMAT HIDAYAT,

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK DAN PROSES PERANCANGAN LANSKAP DI PT. SHEILS FLYNN ASIA BOGOR

MANAJEMEN PROYEK DAN PROSES PERANCANGAN LANSKAP DI PT. SHEILS FLYNN ASIA BOGOR MANAJEMEN PROYEK DAN PROSES PERANCANGAN LANSKAP DI PT. SHEILS FLYNN ASIA BOGOR Lintang Yuniar Pratiwi A34204028 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 SURAT PERNYATAAN

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 12 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di konsultan lanskap Oemardi_Zain (OZ) yang berlokasi di Perumahan Menteng Asri, Blok BE No. 2 Bogor Barat, Bogor, Jawa Barat

Lebih terperinci

PEMBAHASAN UMUM KEGIATAN MAGANG. Kelembagaan Perusahaan

PEMBAHASAN UMUM KEGIATAN MAGANG. Kelembagaan Perusahaan 116 PEMBAHASAN UMUM KEGIATAN MAGANG Kelembagaan Perusahaan PT. Envirospace Consultans Indonesia (ECI) merupakan sebuah konsultan yang bergerak dalam bidang arsitektur lanskap. Dalam melakukan proses manajemen,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, Bogor, Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada Agustus Oktober 2010, mencakup pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 2). Waktu penelitian sejak pelaksanaan hingga pembuatan laporan hasil studi berlangsung selama 9 bulan (Februari 2011-Oktober 2011).

III. METODOLOGI. 2). Waktu penelitian sejak pelaksanaan hingga pembuatan laporan hasil studi berlangsung selama 9 bulan (Februari 2011-Oktober 2011). 16 III. METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Bandara Internasional SoekarnoHatta, Tangerang, Banten dengan lokasi yang berada pada Terminal 3 (Gambar 2). Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB IV MATERI PRAKTIK KERJA PRAKTIK. 4.1 Peranan Praktikan dalam Perancangan Proyek

BAB IV MATERI PRAKTIK KERJA PRAKTIK. 4.1 Peranan Praktikan dalam Perancangan Proyek BAB IV MATERI PRAKTIK KERJA PRAKTIK 4.1 Peranan Praktikan dalam Perancangan Proyek Penulis sebagai praktikan ditempatkan pada Desainer CV. Sinar Media Sakti Advertising. Dalam setiap pembagian pekerjaan/proyek

Lebih terperinci

KONDISI UMUM PERUSAHAAN MAGANG

KONDISI UMUM PERUSAHAAN MAGANG 25 KONDISI UMUM PERUSAHAAN MAGANG Belt Collins International Pte. Ltd Belt Collins International (BCI) tumbuh dari kombinasi seorang perencana, Walter K. Collins, dan seorang insinyur sipil, Robert M.

Lebih terperinci

SURAT PENAWARAN. Yogyakarta, Mei Nomor : - Lamp. : - Halm. : Penawaran

SURAT PENAWARAN. Yogyakarta, Mei Nomor : - Lamp. : - Halm. : Penawaran SURAT PENAWARAN Nomor : - Lamp. : - Halm. : Penawaran Yogyakarta, Mei 2014 Dengan hormat, sebelumnya kami ucapkan terimakasih atas berkenannya Bapak/Ibu memberi kesempatan kepada kami untuk memperkenalkan

Lebih terperinci

METODOLOGI Lokasi dan Waktu Magang Metode Magang

METODOLOGI Lokasi dan Waktu Magang Metode Magang 36 METODOLOGI Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di perusahaan PT. Envirospace Consultants Indonesia (ESCI) yang bertempat di Jl Bambu Apus Raya No.6 Sektor 7 Taman Yasmin, Bogor, Jawa Barat,

Lebih terperinci

BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTIK

BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTIK BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTIK 4.1. Keterlibatan Praktikan dalam Proyek Kreatif 4.1.1. Tahapan Proyek Pembuatan Company Profile Mindreach Consulting Desain Brief (instruksi kerja) Untuk memperluas jaringan

Lebih terperinci

DESKRIPSI TEKNIS LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT KOTA BALIKPAPAN 2015 MATA LOMBA GRAPHIC DESIGN TECHNOLOGY

DESKRIPSI TEKNIS LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT KOTA BALIKPAPAN 2015 MATA LOMBA GRAPHIC DESIGN TECHNOLOGY DESKRIPSI TEKNIS LOMBA KOMPETENSI SISWA TINGKAT KOTA BALIKPAPAN 2015 MATA LOMBA GRAPHIC DESIGN TECHNOLOGY LKS SMK 2015 Bidang Lomba Graphic Design Technology 1 A. Deskripsi Lomba: Bidang Kompetensi : Desain

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Kajian Lokasi Magang

PEMBAHASAN. Kajian Lokasi Magang PEMBAHASAN Kajian Lokasi Magang Struktur Organisasi Pada perusahaan yang umumnya dimiliki dan dikelola oleh pemilik sendiri, maka penugasan setiap masing-masing fungsi langsung berada pada pemilik tersebut.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan 2.1.1 Identitas Perusahaan Kantor kami yang berpusat di Los Angeles, California dan Jakarta, Indonesia, Mindreach memiliki posisi yang strategis dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN EVALUASI. dilakukan di bagian Departement Design sesuai penempatan yang dilakukan

BAB IV HASIL DAN EVALUASI. dilakukan di bagian Departement Design sesuai penempatan yang dilakukan BAB IV HASIL DAN EVALUASI 4.1 Prosedur Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek di PT. Krisanthium Offset Printing dilakukan dalam waktu kurang lebih dua bulan (tujuh minggu) yang keseluruhannya dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Terminal BaranangsiangJalan Raya Pajajaran, Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor, Jawa Barat (Gambar 9). Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTER

BAB IV HASIL KERJA PRAKTER BAB IV HASIL KERJA PRAKTER 4.1 Alur Pekerjaan Client Client Service Account Executive Creative Director Internal Meeting Meeting Result Job Request Associate Art Director Art Director Copy Writer Graphic

Lebih terperinci

KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANTS INDONESIA

KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANTS INDONESIA 41 KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANTS INDONESIA Sejarah Perusahaan PT. Envirospace Consultants Indonesia (ESCI) merupakan cabang perusahaan dari Envirospace Consultants Pte. Ltd. yang berkedudukan

Lebih terperinci

Proposal. Workshop Mata Kuliah AR 2250 Studio Komputasi Arsitektur. Aswin Indraprastha. 23 September 2015

Proposal. Workshop Mata Kuliah AR 2250 Studio Komputasi Arsitektur. Aswin Indraprastha. 23 September 2015 Proposal Workshop Mata Kuliah AR 2250 Studio Komputasi Arsitektur Aswin Indraprastha 23 September 2015 1. Identitas Mata Kuliah a. Nama Mata Kuliah dan Kode : Studio Komputasi Arsitektur, AR 2250 b. Sifat:

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM APLIKASI. System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional

PROPOSAL PROGRAM APLIKASI. System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional PROPOSAL PROGRAM APLIKASI System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional JNC Computer Ruko Acropolis Blok C10/16, Legenda Wisata Jl.Alternative Transyogi Cibubur, Jakarta Hp. 0823-1293-9889, 0878-7465-5097

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN PANORAMA RESORT DI ULUWATU, BALI

PROSES PERANCANGAN PANORAMA RESORT DI ULUWATU, BALI PROSES PERANCANGAN PANORAMA RESORT DI ULUWATU, BALI UBUDIYAH A34203045 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 PROSES PERANCANGAN PANORAMA RESORT DI ULUWATU, BALI

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG 3.1. Deskripsi LINC WAREHOUSE CIKARANG 3.1.1. Data Proyek Nama Proyek Lokasi Perencana Owner : LINC Warehouse Cikarang : Jababeka 7, Cikarang, Jawa

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK DAN PROSES PERANCANGAN LANSKAP DI PT. SHEILS FLYNN ASIA BOGOR

MANAJEMEN PROYEK DAN PROSES PERANCANGAN LANSKAP DI PT. SHEILS FLYNN ASIA BOGOR MANAJEMEN PROYEK DAN PROSES PERANCANGAN LANSKAP DI PT. SHEILS FLYNN ASIA BOGOR Lintang Yuniar Pratiwi A34204028 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 SURAT PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB V TATA LAKSANA PERUSAHAAN

BAB V TATA LAKSANA PERUSAHAAN BAB V TATA LAKSANA PERUSAHAAN 5.1. Sistem Kerja Perusahaan Sistem kerja adalah serangkaian dari beberapa pekerjaan berbeda yang digabungkan untuk menghasilkan suatu barang atau jasa yang menghasilkan nilai

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan yang diperoleh dari Kerja Praktek. Kerja praktek adalah sebuah program yang mempersiapkan setiap mahasiswa

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan yang diperoleh dari Kerja Praktek. Kerja praktek adalah sebuah program yang mempersiapkan setiap mahasiswa BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan yang diperoleh dari Kerja Praktek Kerja praktek adalah sebuah program yang mempersiapkan setiap mahasiswa menjadi pribadi yang siap untuk terjun ke dalam dunia

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK BAB III LAPORAN PEKERJAAN LAPANGAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK BAB III LAPORAN PEKERJAAN LAPANGAN BAB III LAPORAN PEKERJAAN LAPANGAN 3.1 Latar Belakang Proyek Rumah tinggal merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Selain sebagai kebutuhan pokok, saat ini bentuk rumah tinggal juga sebagai gaya

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK 3.1. Latar Belakang Proyek Proyek adalah suatu pekerjaan yang unik untuk membangun (konstruksi atau di luar konstruksi) dengan satu tujuan penting yang dibatasi oleh bidang,

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. bidang broker properti semenjak beroperasi lebih dari 15 tahun. Dalam

BAB 4 PEMBAHASAN. bidang broker properti semenjak beroperasi lebih dari 15 tahun. Dalam BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Evaluasi Sistem Informasi PT ERA Griya Selaras merupakan Member Broker dari ERA Graharealty (ERA Indonesia) yang telah menunjukkan kemajuan yang cukup pesat dalam bidang broker properti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan 2.1.1 Identitas Perusahaan Gambar 2.1 Logo PT Mindreach Consulting Sumber: www.mindreachconsulting.com Mindreach Consulting adalah perusahaan yang dinamis,

Lebih terperinci

LEMBAR INFORMASI BIDANG LOMBA. CADD - Building. LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS) TINGKAT PROVINSI SEPTEMBER 2012 Di DENPASAR

LEMBAR INFORMASI BIDANG LOMBA. CADD - Building. LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS) TINGKAT PROVINSI SEPTEMBER 2012 Di DENPASAR PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT: SMK NEGERI 1 DENPASAR Jl. Hos. Cokroaminoto No. 84 kodepos 80116 Telp. (0361) 422401

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Server merupakan kebutuhan utama bagi hampir setiap perusahaan maupun untuk para pengguna pada umumnya. Akan tetapi server merupakan sebuah mesin yang terhubung ke

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. PENDAHULUAN 1. Gambaran Umum Ibukota Rumbia. 2. Gagasan pembangunan Kawasan MTQ.

DAFTAR ISI. A. PENDAHULUAN 1. Gambaran Umum Ibukota Rumbia. 2. Gagasan pembangunan Kawasan MTQ. PEMBUKA Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini memaparkan peraturan yang mengikat pihak pelaksana dan peserta Sayembara Desain Kawasan MTQ di Rumbia, Kabupaten Bombana. Peraturan tersebut telah mengikuti peraturan

Lebih terperinci

BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTEK

BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTEK BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTEK 4.1. Keterlibatan Praktikan Dalam Proyek Kreatif Di tempat penulis melakukan kerja praktek, penulis bertugas sebagai Grapic Designer, penulis bertugas untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTEK

BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTEK BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTEK 4.1. Keterlibatan Praktikan Dalam Proyek Kreatif Dalam kerja praktek ini, peranan praktikan adalah berada pada posisi desain layout, yang meliputi bagian penataan kata-kata

Lebih terperinci

Proses Desain (1) 10/18/2016. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006) (ARL 200) PRAKTIKUM MINGGU 10

Proses Desain (1) 10/18/2016. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006) (ARL 200) PRAKTIKUM MINGGU 10 MK. DASAR DASAR ARSITEKTUR LANSKAP (ARL 200) Perencanaan Perencanaan merupakan suatu alat sistematik yang digunakan untuk menentukan kondisi yang diharapkan dari suatu tapak serta cara untuk mencapai kondisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arsitektur Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup perancangan dan pembangunan keseluruhan lingkungan binaan,

Lebih terperinci

BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK

BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK 4.1. Proses Pengerjaan 4.1.1. Sketsa secara umum sketsa dikenal sebagai bagan atau rencana bagi sebuah gambar.dalam pengertian itu, sketsa lebih merupakan gambar kasar, bersifat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 66 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Sinar Mutiara Indah Perusahaan konstruksi CV Sinar Mutiara (SMI) didirikan pada tahun 1970, dengan tujuan utama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Suara Mitra

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Suara Mitra 38 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Metode Penelitian Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Suara Mitra

Lebih terperinci

BAB III. LAPORAN KERJA PRAKTEK 3.1 Peranan Penulis Dalam Perusahaan

BAB III. LAPORAN KERJA PRAKTEK 3.1 Peranan Penulis Dalam Perusahaan BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK 3.1 Peranan Penulis Dalam Perusahaan Penulis melakukan kerja praktek disebuah Instansi Pemerintah yang ada di Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, instansi tersebut

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN PANORAMA RESORT DI ULUWATU, BALI

PROSES PERANCANGAN PANORAMA RESORT DI ULUWATU, BALI PROSES PERANCANGAN PANORAMA RESORT DI ULUWATU, BALI UBUDIYAH A34203045 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 PROSES PERANCANGAN PANORAMA RESORT DI ULUWATU, BALI

Lebih terperinci

BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTEK

BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTEK BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTEK 4.1 Keterlibatan Praktikan dalam Proyek Kreatif Selama pengerjaan proyek kreatif, praktikan bertugas di Departemen Produksi bagian produksi Audio Visual. Selama berada di

Lebih terperinci

METODOLOGI Lokasi Magang dan Studi Lokasi Proyek

METODOLOGI Lokasi Magang dan Studi Lokasi Proyek 19 METODOLOGI Lokasi Magangg dan Studi Lokasi Proyek Kegiatan magang dilakukan di perusahaan Belt Collins International Ptd. Ltd. yang berlokasi di Singapura, tepatnya di Ann Siang Hill no.4. Dalam kegiatan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah CV Karya Indah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang periklanan. Perusahaan ini menangani berbagai pemesanan seperti spanduk, baliho, interior ruangan,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT Informasi Komersial Bisnis, kami mengolah data berdasarkan wawancara kepada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada tahap ini adalah tahapan dimana kita dapat membuktikan apakah sistem yang dirancang sudah layak dan sudah sesuai dengan perancangan. Sebuah sistem yang telah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada Bab IV ini dibahas mengenai metode Kerja Praktik dan implementasi karya. Metode Kerja Praktik meliputi prosedur pelaksanaan Kerja Praktik dan acuan Kerja Praktik, sedangkan

Lebih terperinci

Perencanaan DESAIN/PERANCANGAN 16/09/2015. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006)

Perencanaan DESAIN/PERANCANGAN 16/09/2015. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006) Perencanaan MK. DASAR-DASAR ARSITEKTUR LANSKAP (ARL 200) Perencanaan merupakan suatu alat sistematik yang digunakan untuk menentukan kondisi yang diharapkan dari suatu tapak serta cara untuk mencapai kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belum semua perbankan mengunakan sistem yang saling terhubung secara realtime.

BAB I PENDAHULUAN. belum semua perbankan mengunakan sistem yang saling terhubung secara realtime. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pembukaan kantor cabang baru bagi perusahaan khususnya perbankan sudah menjadi kegiatan rutin guna mendukung kinerja bank di wilayah tertentu. Untuk membuka

Lebih terperinci

membutuhkan advice danskill yang dimiliki oleh konsultan atas permasalahan yang sedang mereka hadapi. Perusahaan klien biasanya membutuhkan expertise

membutuhkan advice danskill yang dimiliki oleh konsultan atas permasalahan yang sedang mereka hadapi. Perusahaan klien biasanya membutuhkan expertise BAB II DATA LITERATUR II.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Kerja Praktek Kerja Praktek adalah kegiatan mahasiswa yang dilakukan di masyarakat ar maupun di perusahaan atau instansi untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Toko alat musik Hafidz Pro Ard merupakan toko alat musik yang sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. Toko alat musik Hafidz Pro Ard merupakan toko alat musik yang sudah BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Toko alat musik Hafidz Pro Ard merupakan toko alat musik yang sudah berdiri cukup lama. Toko alat musik Hafidz Pro Ard merupakan Usaha Kecil Mengah (UKM) yang sedang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan tentang analisa hasil dan pembahasan dari tahap perencanaan audit, tahap persiapan audit, tahap pelaksanaan audit kontrol akses sistem informasi, serta

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Capaian (CP) Deskripsi Singkat MK CPL - PRODI S9 P3 CP-MK M1 M2 Pada mata kuliah ini mahasiswa belajar softwaresoftware yang digunakan dalam dunia arsitekur. Mahasiswa diharapkan

Lebih terperinci

Visualisasi Rendering,Konsep Desain,Animasi,Desain Grafis,RAB,RAP,Perhitungan Strukture (Baja & Beton),Sondir Tanah,Jasa Pengurusan IMB,Maket,dll

Visualisasi Rendering,Konsep Desain,Animasi,Desain Grafis,RAB,RAP,Perhitungan Strukture (Baja & Beton),Sondir Tanah,Jasa Pengurusan IMB,Maket,dll Desain dan Perencanaan Desain Arsitektur a. Paket Gambar 1 b. Paket Gambar 2 c. Paket Gambar 3 Desain Interior a. Desain Interior (Room) b. Desain Perabot (Furniture) Desain Landscape Perencanaan Struktur

Lebih terperinci

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan -BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Kebutuhan Informasi Untuk menentukan kebutuhan sistem yang sedang berjalan terutama untuk mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Kerja Praktek sebagai Desainer Grafis saat ini sedang berkembang sangat pesat dan popular di kalangan masyarakat luas, dan pekerjaan sebagai desainer

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait dalam Proyek Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya, tentu banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain.

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN SAYEMBARA DESAIN PAPAN NAMA DAN PARKIR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LANCANG KUNING

KERANGKA ACUAN SAYEMBARA DESAIN PAPAN NAMA DAN PARKIR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LANCANG KUNING KERANGKA ACUAN SAYEMBARA DESAIN PAPAN NAMA DAN PARKIR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LANCANG KUNING Page 1 LATAR BELAKANG Dalam rangka menuju terwujudnya visi Universitas Lancang Kuning sebagai Universitas

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1. Proses Pelaksanaan Umum 3.1.1. General S.O.P Diagram 3.1. General S.O.P Apabila dijelaskan secara lebih terperinci maka proses pelaksanaan umum proses kerja Karyaslindo

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang telah dianalisis dan dirancang akan digunakan sebagai alat bantu

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang telah dianalisis dan dirancang akan digunakan sebagai alat bantu BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Rencana Implementasi Sistem yang telah dianalisis dan dirancang akan digunakan sebagai alat bantu penyebaran informasi tentang bagaimana cara menggunakan website IDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Project Performance Management merupakan salah satu komponen dalam Project Management yang berfungsi sebagai controller dan monitoring terhadap pengerjaan project yang

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA. 1 Merencanakan Konsep Design. diwujudkan ke dalam buku yang kemudian dari situlah menjadi. 2 Membuat Sketsa Layout

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA. 1 Merencanakan Konsep Design. diwujudkan ke dalam buku yang kemudian dari situlah menjadi. 2 Membuat Sketsa Layout 51 BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1. Proses Perancangan Buku 1 Merencanakan Konsep Design Proses perancangan buku ini berawal dari pengembangan konsep desain yang mencakup informasi apa saja yang akan

Lebih terperinci

GRAFI PANDUAN SUBMISI KARYA ULTIGRAPH AWARD - DESAIN GRAFIS

GRAFI PANDUAN SUBMISI KARYA ULTIGRAPH AWARD - DESAIN GRAFIS DES AIN GRA GRAFI PANDUAN SUBMISI KARYA ULTIGRAPH AWARD - DESAIN GRAFIS TENTANG ULTIGRAPH AWARD Ultigraph Award adalah sebuah anugerah desain grafis dan animasi bagi mahasiswa perguruan tinggi serta SMA/SMK

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada pada CV. Deli s

BAB III METODE PERANCANGAN. dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada pada CV. Deli s 3.1 Metodologi BAB III METODE PERANCANGAN Dalam laporan ini, penulis menemukan beberapa permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada pada CV. Deli s Studio Photo & Printing.

Lebih terperinci

: Proteksi dan Teknik Keamanan Sistem Informasi pada Perusahaan Agen Properti PT. Griya Media

: Proteksi dan Teknik Keamanan Sistem Informasi pada Perusahaan Agen Properti PT. Griya Media Tugas Mata Kuliah : Proteksi dan Teknik Keamanan Sistem Informasi Kelompok : 102 Anggota : Andreas Fobi 7203012025 Ign. Rudy H. 7203012076 Irman Triharyanto 7203012114 Judul : Proteksi dan Teknik Keamanan

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA Pengendalian terhadap sistem informasi serta data-data yang tidak tersedia, tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang

Lebih terperinci

BAB IV MATERI KERJA PRAKTIK

BAB IV MATERI KERJA PRAKTIK BAB IV MATERI KERJA PRAKTIK Website adalah media informasi yang dibuat untuk mengabarkan berita dan promosi melalui jaringan internet. Melalui media website ini, Indomaret bisa memperluas informasi dan

Lebih terperinci

1. Creative Manager 2. Marketing 3. Photographer & Videographer 4. Graphic Design 5. Video Editor

1. Creative Manager 2. Marketing 3. Photographer & Videographer 4. Graphic Design 5. Video Editor Yogyakarta, 18 Maret 2017 JNR Creative, Home industri yang berfokus pada jasa pembuatan Buku Tahunan sebagai pelaksana kegiatan yang terkait dengan jasa desain, fotografi, dan jasa percetakan bagi kalangan

Lebih terperinci

BAB 1 MENYIAPKAN BIDANG KERJA PENGGAMBARAN

BAB 1 MENYIAPKAN BIDANG KERJA PENGGAMBARAN BAB 1 MENYIAPKAN BIDANG KERJA PENGGAMBARAN 1.1 Teknologi Virtual Building Virtual Building (A Virtual Building Solution) adalah sebuah konsep yang digunakan oleh perusahaan pembuat software ArchiCAD, di

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 19 BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Cibubur.com Cibubur.com adalah salah satu produk dari perusahaan yang bernama PT. Jaytee Impressa dan memiliki NPWP : 02.271.703.7.407.000. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT Catra Nusantara Bersama adalah perusahaan yang bergerak di bidang chemical, didirikan

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) Sistem Informasi Geografis atau disingkat SIG dalam bahasa Inggris Geographic Information System (disingkat GIS) merupakan sistem informasi

Lebih terperinci

BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK

BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK 4.1. Gambaran Umum Proyek yang penulis dapatkan berawal dari keperluan untuk membuat website Angel Eyes Cloth yang merupakan UKM yang bergelut di bidang clothing. Briefing yang

Lebih terperinci

TUGAS TECHNOPRENEUR OLEH : YUSRI MANUNGGAL TUJUH PARERA

TUGAS TECHNOPRENEUR OLEH : YUSRI MANUNGGAL TUJUH PARERA TUGAS TECHNOPRENEUR OLEH : YUSRI MANUNGGAL TUJUH PARERA 09.51.0067 MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010 I. Pendahuluan Sebuah bentuk usaha baik

Lebih terperinci

DESKRIPSI TEKNIS BIDANG LOMBA : GRAPHIC DESIGN TECHNOLOGY

DESKRIPSI TEKNIS BIDANG LOMBA : GRAPHIC DESIGN TECHNOLOGY DESKRIPSI TEKNIS BIDANG LOMBA : GRAPHIC DESIGN TECHNOLOGY A. Deskripsi Lomba: Bidang Kompetensi : Graphic Design Technology Kisi-Kisi Lomba : a) Modul 1 DESAIN LOGO b) Modul 2 DESAIN POSTER MENU FAVORIT

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM. CV. ProPoster Indonesia merupakan sebuah perusahaan production

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM. CV. ProPoster Indonesia merupakan sebuah perusahaan production BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah CV. PROPOSTER INDONESIA CV. ProPoster Indonesia merupakan sebuah perusahaan production house yang bergerak dibidang digital printing

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Maxima

BAB III METODE PERANCANGAN. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Maxima 3.1 Metodologi BAB III METODE PERANCANGAN Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Maxima Cipta Media. Permasalahan

Lebih terperinci

Sumber naskah aktif Sumber naskah pasif

Sumber naskah aktif Sumber naskah pasif Mayoritas sumber naskah masih didominasi dari lingkungan ITS. Sumber Naskah meliputi 2 karakteristik : Sumber naskah aktif adalah sumber naskah yang sangat menguasai/ berpengalaman dalam hal proses menulis

Lebih terperinci

Aplikasi GIS PDP3D G.I.S P.D.P.3.D PT. Lexion Indonesia

Aplikasi GIS PDP3D G.I.S P.D.P.3.D PT. Lexion Indonesia Proposal Aplikasi GIS PDP3D G.I.S P.D.P.3.D Geographic Information System Pusat Data Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah PT. Lexion Indonesia Jl. Bendul Merisi Selatan IV No 72 Surabaya Phone.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PERANCANGAN KARYA BAB IV IMPLEMENTASI DAN PERANCANGAN KARYA 4.1 Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktek Prosedur dalam pelaksanaan kerja praktek adalah sesuai dengan prosedur pelaksanaan kerja praktek yang ditetapkan oleh STIKOM

Lebih terperinci

BAB II STUDIO ANIMASI

BAB II STUDIO ANIMASI BAB II STUDIO ANIMASI 2.1. Pengertian Studio 3D Animasi Perusahaan Studio Animasi adalah perusahaan yang mengkhususkan dirinya bergerak dalam bidang jasa pembuatan gambar tiga dimensi dan animasi Arsitektur

Lebih terperinci

Lihat https://acrobat.adobe.com/sea/en/how-to/pdf-to-word-doc-converter.html untuk informasi lebih lanjut. LAMPIRAN 3

Lihat https://acrobat.adobe.com/sea/en/how-to/pdf-to-word-doc-converter.html untuk informasi lebih lanjut. LAMPIRAN 3 Untuk mengedit teks ini: Buka file ini pada Adobe Acrobat Klik 'Export PDF tool' pada bagian kanan Pilih Microsoft Word' untuk formatnya kemudian pilih Word Document Klik Export. Simpan file dengan memberikan

Lebih terperinci