Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Pertambangan Batubara*
|
|
- Glenna Hermanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ICRA Indonesia Rating Feature January 2011 Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Pertambangan Batubara* Ikhtisar Indonesia tercatat sebagai salah satu produsen batubara terbesar, eksportir batubara terbesar kedua, dan eksportir batubara thermal terbesar di dunia. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) memperkirakan pada 2010 produksi batubara Indonesia mampu mencapai 280 juta ton, lebih tinggi dari target pemerintah 250 juta ton. Sedangkan ekspor batubara bisa menyentuh angka 210 juta ton per tahun, jauh lebih tinggi dari target pemerintah sebesar 175 juta ton. Sementara itu, peran batubara sebagai sumber energi pembangkit juga semakin besar. Saat ini sekitar 71,1% dari konsumsi batubara domestik diserap oleh pembangkit listrik (PLN), 17% untuk industri semen dan 11,9% untuk industri tekstil, kertas dan lainnya. Menurut catatan Kementerian ESDM, 78,3% dari total produksi batubara Indonesia (market share produsen batubara) dihasilkan oleh 6 perusahaan penambang batubara besar yaitu PT Bumi Resources, PT Adaro Energy, PT Kideco Jaya Agung, PT Berau Coal, PT Indo Tambangraya Megah, dan PT Bukit Asam. Kerangka Analisis Seperti dalam kasus perusahaan manufaktur, metodologi pemeringkatan ICRA Indonesia untuk perusahaan batubara juga melibatkan penilaian tentang risiko usaha, risiko keuangan dan kualitas manajemen. Metodologi ini menyoroti faktor yang secara khusus dievaluasi dalam penilaian kualitas kredit perusahaan batubara. Untuk kemudahan analisis, faktor-faktor ini dapat dikelompokkan dalam bagian berikut: Risiko Industri Posisi Kompetitif Emiten o Efisiensi Operasional o Fleksibilitas Harga o Bauran Pelanggan dan Kredibilitasnya o Penggantian/Pembaruan Cadangan Batubara o Kepatuhan Lingkungan Struktur dari Induk dan Anak Perusahaan Posisi Keuangan Kualitas Manajemen. Risiko Industri Kerangka peraturan merupakan salah satu faktor utama dalam perkembangan industry batubara. ICRA Indonesia memandang bahwa sebagian kerangka peraturan yang ada belum konsisten, saling tumpang-tindih dan lemah dalam penegakan hukumnya. Disisi lain, cadangan batu bara yang terdapat di Indonesia yang dapat ditambang mencapai 9 miliar ton atau sekitar 1,2 persen dari keseluruhan total cadangan batu bara di dunia. ICRA Indonesia melihat peluang bisnis untuk mengekspor mutiara hitam ini harus didukung dengan aturan yang detail dari pemerintah Indonesia dan daerah setempat. ICRA Indonesia
2 Dalam pandangan ICRA Indonesia, pergeseran dalam peraturan yang mengatur sektor batubara memberi sinyal pergerakan bertahap ke arah persaingan pasar. Kemampuan perusahaan batubara untuk memanfaatkan peluang pasar yang muncul akan tergantung pada daya tawar dengan para pelanggan utama, terutama di sektor listrik, karena sering kenaikan harga tidak lagi mencerminkan kenaikan biaya input dan lainnya yang meningkat. Masalah lain yang menjadi tantangan industri ini ke depan adalah masalah lingkungan. Tambang batubara terutama tambang terbuka memerlukan lahan luas. Hal tersebut tentu menimbulkan permasalahan lingkungan hidup seperti erosi tanah, polusi debu, suara, air serta dampak terhadap keanekaragaman hayati setempat atau lebih luas bisa mengakibatkan perubahan iklim (cuaca) pemanasan global. Di lapangan juga terdapat kendala transportasi hasil tambang. Persoalan tersebut tidak lepas dari kondisi infrastruktur transportasi angkutan hasil tambang yang masih sangat buruk. Selain itu, banyak daerah Kalimantan, terutama Kalimantan Tengah, yang tidak memiliki pelabuhan batu bara yang memadai. Selama ini, pengangkutan hanya mengandalkan transportasi air sungai. Ketika musim kemarau tiba dan sungai pun menyusut, pengangkutan hasil tambang yang berkapasitas besar sering mengalami penundaan. Posisi Kompetitif Emiten Efisiensi Operasional Di sektor batubara, yang --seperti kebanyakan sektor komoditas lainnya-- dihadapkan dengan volatilitas harga, faktor terpenting yang menentukan posisi kompetitif suatu emiten adalah struktur biaya. Struktur biaya, pada gilirannya, tergantung pada beberapa faktor, di antaranya akan dibahas di bawah ini: Posisi cadangan dan kualitas batubara: Posisi/kedalaman cadangan dan kualitas batubara berdampak signifikan pada struktur biaya perusahaan batubara. Misalnya, daerah-daerah tertentu dapat memiliki lapisan batubara lebih dekat ke permukaan dan gradien rendah/landai, sedangkan dalam kasus lain, mungkin batubara berada pada kedalaman lebih besar, dengan gradien curam dan juga ditambah dengan ketidaksempurnaan geologis. Biaya ekstraksi akan lebih rendah dalam kasus ini. Namun, kerugian biaya yang terkait dengan penggalian batubara dari lapisan yang terletak pada kedalaman lebih besar dapat diimbangi oleh keunggulan kualitas batubara terealisasi yang lebih baik. Oleh karena itu, ICRA Indonesia menganalisis biaya dan manfaat relatif yang terkait dengan ekstraksi. Parameter Produktivitas: Dengan kedalaman cadangan batubara dan rasio tambang terbuka (Open Cast) terhadap tambang dalam (Underground) tak dapat diubah oleh perusahaan, produktivitas operasional tergantung pada beberapa faktor, termasuk: tingkat mekanisasi; sifat teknologi pertambangan yang digunakan; tingkat penggunaan buruh kontrak (meminimalkan penggunaan biaya overhead); dan pola pemanfaatan mesin (menggunakan mesin optimal, terutama peralatan berat). Oleh karena itu, ICRA Indonesia mengevaluasi kecenderungan dalam parameter produktivitas utama seperti output per manshift (OMS), nilai output per unit tenaga kerja yang dipekerjakan, dan tingkat penggunaan sistemnya. Karena suku cadang adalah item biaya yang besar, kemampuan perusahaan batubara untuk mengoptimalkan persediaan suku cadang dan biaya pengadaan juga penting. Praktek pertambangan tersebut dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap profitabilitas operasional sebuah perusahaan batubara, terlepas dari kualitas cadangan. Biaya dan produktivitas tenaga kerja: Biaya tenaga kerja merupakan komponen biaya yang penting bagi perusahaan pertambangan batubara. Hal ini disebabkan oleh, biasanya, perusahaan memiliki jumlah tenaga kerja yg besar, rata-rata usia pekerja yang tinggi, upah harus dinaikkan secara periodik (atau paling tidak pernah dilakukan), adanya keengganan untuk pelatihan ulang dan relokasi ke tambang baru, dan biaya sosial yang tinggi. Oleh karena itu ICRA Indonesia mengevaluasi kecenderungan dalam biaya tenaga kerja, periodesasi kenaikan upah, dan kemampuan perusahaan batubara untuk membebankan kenaikan upah kepada konsumen melalui kenaikan harga produk dalam kontrak harga jualnya. Hal lain, ICRA Indonesia mengevaluasi sejarah ICRA Indonesia Page 2 of 5
3 perusahaan sehubungan dengan tenaga kerja dan kehilangan waktu kerja karena pergolakan buruh, pemogokan dan gangguan lain. Kualitas: Kualitas yang konsisten dalam hal kelas (grade), spesifikasi dan berat batubara memungkinkan perusahaan mencapai realisasi rata-rata lebih tinggi, sehingga meningkatkan profitabilitas operasional. ICRA Indonesia menganalisis inisiatif yang diambil oleh perusahaan batubara untuk menjamin kualitas pasokan yang konsisten dan meminimalkan sengketa melalui uji sampling bersama atau oleh pihak ketiga di lokasi pemuatan dan lokasi pelanggan, penimbangan elektronik, dan lain-lain. Fleksibilitas Harga Mengingat tidak adanya peraturan penetapan harga, perusahaan batubara, secara teoritis, memiliki fleksibilitas untuk menaikkan harga dalam mengimbangi dampak dari setiap kenaikan biaya utama. Namun dalam kenyataannya, fleksibilitas tersebut mungkin terbatas mengingat berlakunya harga secara global, pentingnya sektor pemakai seperti listrik, sifat sensitif secara politis dari industri batubara, dan kebutuhan untuk mempertahankan daya saing harga vis-à-vis bahan bakar alternatif. Oleh karena itu ICRA Indonesia menganalisis tingkat fleksibilitas harga yang dimiliki sebuah perusahaan batubara dan sejauh mana dapat menyerap kenaikan biaya tanpa mengurangi secara signifikan kemampuan pembayaran hutangnya. Bauran dan Kredibilitas Pelanggan ICRA Indonesia mengevaluasi keragaman profil pelanggan perusahaan batubara, pola penjualan batubara (off-take) dan kualitas kredit konsumen kunci perusahaan. Mengingat tingginya biaya tetap operasional pertambangan batubara, perusahaan batubara sangat sensitif terhadap volume penjualan. Jadi, kontrak jangka panjang, yang mengurangi risiko dan menjamin stabilitas penjualan dipandang menguntungkan. ICRA Indonesia juga mengevaluasi kualitas kredit konsumen secara lintas sektoral. Penggantian/Pembaruan Cadangan Strategi penggantian cadangan perusahaan batubara merupakan faktor penting yang mempengaruhi kelangsungan jangka panjang dan, karena itu, mempengaruhi kualitas kredit. Untuk meningkatkan produksi, perusahaan perlu mengeksplorasi cadangan baru yang akan menggantikan tingkat produksi saat ini. Jadi, ICRA Indonesia mengevaluasi tingkat kesuksesan eksplorasi perusahaan dan kesuksesan membuka tambang baru tanpa waktu dan biaya yang berlebihan. Yang terakhir adalah kritis mengingat lamanya waktu dan besarnya tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses pembersihan (clearance), terutama yang berkaitan dengan lingkungan dan rehabilitasi/penghutanan kembali. Kepatuhan Lingkungan ICRA Indonesia meninjau rekam jejak perusahaan batubara tentang kepatuhannya terhadap normanorma yang berlaku. Disamping lingkungan, juga diperiksa rekam jejak perusahaan dalam hal standar keselamatan kerja. Struktur dari Induk dan Anak Perusahaan ICRA Indonesia, berdasarkan tingkat kepemilikan suatu induk perusahaan, mengkonsolidasikan profil keuangan perusahaan pengelola pertambangan dengan perusahaan induk. ICRA Indonesia berpendapat bahwa kelayakan kredit suatu entitas tidak hanya ditentukan oleh profil risiko usaha dan keuangan perusahaan sendiri, tetapi juga oleh kelompok perusahaan, mengingat tingkat kepemilikan sangat menentukan aliran dana (kas/modal) dalam kelompok. Selain kepemilikan, ICRA Indonesia juga berusaha untuk mengidentifikasi apakah ada anggota kelompok yang dapat terisolasi dari anggota lain karena alasan hukum, peraturan atau faktor-faktor geografis; tingkat kepentingan strategis dan karena itu ketergantungan antar anggota dan batasan-batasannya, jika ada. ICRA Indonesia Page 3 of 5
4 Posisi Keuangan Saat mengevaluasi posisi keuangan perusahaan batubara, ICRA Indonesia khususnya menekankan factor-faktor berikut: - Proporsi biaya tenaga kerja dalam struktur biaya keseluruhan, - Periodesasi dan besaran dari kenaikan upah di masa lalu dan perkiraan ke depan, - Sensitivitas dari profitabilitas operasional terhadap volume penjualan, - Volume break-even point (BEP), - Kecenderungan dalam piutang dan arus kas operasional, - Besaran dan sifat belanja modal dan pendanaannya. Mengingat bahwa harga batubara cenderung fluktuatif, ICRA Indonesia membuat proyeksi arus kas untuk rentang harga produk tertentu dalam menilai kapasitas pembayaran hutang perusahaan termasuk dalam masa-masa sulit. Selain itu, ICRA Indonesia mengevaluasi sumber-sumber fleksibilitas keuangan perusahaan seperti akses ke lembaga pendanaan, fleksibilitas dalam pembayaran (termasuk kepada Pemerintah), atau ketersediaan investasi yang likuid. Dalam kasus suatu perusahaan memiliki rencana belanja modal yang besar, sumber-sumber pendanaannya dan manfaat yang dihasilkan juga diperhitungkan. Kualitas Manajemen ICRA Indonesia menilai manajemen perusahaan batubara dalam hal kedalaman, tingkat pengalaman dan catatan kesuksesan yang telah terbukti, filosofi pertumbuhan, rekam jejak dalam mengelola aset bermasalah, kebijakan keuangan dan sejauh mana kebijakan-kebijakannya konsisten dengan strategi bisnis. ICRA Indonesia menilai positif kemampuan perusahaan batubara untuk mengendalikan kenaikan upah, menutup tambang yang tidak ekonomis dan mengurangi tenaga kerja atau mempekerjakan kembali tenaga kerja yang ada. Aspek spesifik dari strategi manajemen yang dievaluasi adalah rencana perusahaan untuk mengadopsi teknologi batubara yang bersih dan memastikan ramah lingkungan dan keberlanjutan sosial dari kegiatan penambangan. Ringkasan Prospek Peringkat Dalam pandangan ICRA Indonesia, pergeseran dalam peraturan yang mengatur sektor batubara memberi sinyal pergerakan bertahap ke arah persaingan pasar. Kemampuan perusahaan batubara untuk memanfaatkan peluang pasar yang muncul akan tergantung pada daya tawar dengan para pelanggan utama, terutama di sektor listrik, karena kenaikan harga tidak lagi mencerminkan kenaikan biaya input dan lainnya. Konsumsi batubara global sebagai bagian dari energi utama kemungkinan mengalami penurunan dalam jangka panjang, khususnya di negara maju. Namun, di negara-negara berkembang, penggunaan batubara diperkirakan akan meningkat, dengan India dan Cina mewakili hampir seluruh permintaan tambahan. Batubara merupakan sumber energi primer yang dominan di India dengan pangsa lebih dari 60% dan ini tidak mungkin diubah secara signifikan dalam jangka menengah sampai jangka panjang. Digabung dengan keadaan penawaran-permintaan yang diproyeksikan menguntungkan, mungkin dapat dikatakan risiko bisnis untuk sebuah perusahaan batubara relatif rendah. Sementara prospek peringkat ICRA Indonesia memperhitungkan stabilitas penjualan (offtake) terutama dari sektor listrik, kredibilitas pembeli tetap menjadi perhatian utama. Inisiatif-inisiatif terbaru dari perusahaan batubara domestik untuk masuk ke dalam perjanjian bilateral jangka panjang dengan klien dipandang positif oleh ICRA Indonesia karena dapat bertindak sebagai penghalang masuk yang kuat dan melindungi kepentingan komersial dari perusahaan batubara. Keadaan penawaran-permintaan yang menguntungkan dalam industri batubara seperti dibahas sejauh ini, tentu saja, bergantung pada ketepatan waktu dari berbagai proyek pembangkit listrik, ketepatan waktu pembangunan tambang batu bara yang sudah ada pembelinya, tambahan jaringan transportasi (terutama kereta api) untuk mengangkut volume tambahan serta ketersediaan fasilitas pencucian, khususnya untuk batubara berkandungan abu tinggi. Selain itu, kemampuan industri batubara untuk mengatasi masalah lingkungan (yang telah mempengaruhi perkembangan proyek di masa lalu) akan tetap menjadi perhatian dalam pemeringkatan. ICRA Indonesia Page 4 of 5
5 ICRA Indonesia memperkirakan pergeseran dalam produksi dari tambang bawah tanah yang lebih tinggi biayanya ke tambang-terbuka yang lebih mekanik, tenaga kerja kontrak, rasionalisasi tambang tidak ekonomis, pengurangan tenaga kerja, dan peningkatan fokus perusahaan akan kualitas dari perusahaan batubara akan menjadi dasar untuk meningkatkan profitabilitas. Copyright, 2011, ICRA Indonesia. All Rights Reserved. Semua informasi yang tersedia merupakan infomasi yang diperoleh oleh ICRA Indonesia dari sumber-sumber yang dapat dipercaya keakuratan dan kebenarannya. Walaupun telah dilakukan pengecekan dengan memadai untuk memastikan kebenarannya, informasi yang ada disajikan 'sebagaimana adanya' tanpa jaminan dalam bentuk apapun, dan ICRA Indonesia khususnya, tidak melakukan representasi atau menjamin, menyatakan atau menyatakan secara tidak langsung, mengenai keakuratan, ketepatan waktu, atau kelengkapan dari informasi yang dimaksud. Semua informasi harus ditafsirkan sebagai pernyataan pendapat, dan ICRA Indonesia tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang dialami oleh pengguna informasi dalam menggunakan publikasi ini atau isinya. *)Diadopsi, dimodifikasi dan diterjemahkan dari Rating Methodology for Coal Mining Companies ICRA Ltd. ICRA Indonesia Page 5 of 5
Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Pertambangan Batubara*
ICRA Indonesia Rating Feature Oktober 2013 Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Pertambangan Batubara* Ikhtisar Indonesia tercatat sebagai salah satu produsen batubara terbesar dan ekportir batubara thermal
Lebih terperinciMetodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Semen*
Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia April 2015 Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Semen* Tinjauan sekilas Industri semen di Indonesia memiliki peran penting dalam perekonomian karena sangat mendukung
Lebih terperinciPENDEKATAN UNTUK PEMERINGKATAN SURAT BERHARGA KOMERSIAL
ICRA Indonesia Rating Feature Desember 2012 PENDEKATAN UNTUK PEMERINGKATAN SURAT BERHARGA KOMERSIAL Metodologi ICRA Indonesia untuk pemeringkatan surat berharga komersial (SBK) yang merupakan instrumen
Lebih terperinciPERINGKAT KREDIT PERUSAHAAN (Catatan Metodologi)*
ICRA Indonesia Rating Feature Desember 2012 PERINGKAT KREDIT PERUSAHAAN (Catatan Metodologi)* Tujuan dasar peringkat kredit perusahaan adalah memberikan pendapat tentang risiko kredit relatif yang terkait
Lebih terperinciPERINGKAT PERUSAHAAN (Metodologi)*
ICRA Indonesia Rating Feature Desember 2012 PERINGKAT PERUSAHAAN (Metodologi)* PENDAHULUAN Jasa pemeringkatan perusahaan ICRA Indonesia berupaya untuk memberikan opini tentang kualitas kredit fundamental
Lebih terperinciLAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA
2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA 2016 Diterbitkan Oleh: PT. Indo Analisis Copyright @ 2016 DISCALIMER Semua informasi dalam Laporan Industri
Lebih terperinciMetodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Konstruksi*
Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia Oktober 2014 Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Konstruksi* Sektor konstruksi di Indonesia memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional. Kontribusinya
Lebih terperinciMetodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit
Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia April 2015 Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit Pendahuluan Sektor perkebunan terutama kelapa sawit memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia karena
Lebih terperinciLAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA
2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA BAB I: PELUANG DAN TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA 1 1.1. PELUANG INDUSTRI BATUBARA 2 1.1.1. Potensi Pasar 2 Grafik 1.1. Prediksi Kebutuhan Batubara untuk
Lebih terperinciPERINGKAT PERUSAHAAN (Catatan Metodologi)*
Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia Oktober 2014 PERINGKAT PERUSAHAAN (Catatan Metodologi)* PENDAHULUAN Jasa pemeringkatan perusahaan ICRA Indonesia berupaya untuk memberikan opini tentang kualitas kredit
Lebih terperinciLAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA
2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA BAB I: PELUANG DAN TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA 1 1.1. PELUANG INDUSTRI BATUBARA 2 1.1.1. Potensi Pasar 2 Grafik 1.1. Prediksi Kebutuhan Batubara untuk
Lebih terperinciMetodologi Pemeringkatan Perusahaan Perhotelan
ICRA Indonesia Rating Feature Desember 2012 Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Perhotelan Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak daerah wisata dengan berbagai ragam jenis wisata. Dengan
Lebih terperinciMetodologi Pemeringkatan Kemampuan Membayar Klaim untuk Perusahaan Asuransi Umum*
Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia Desember 2014 Metodologi Pemeringkatan Kemampuan Membayar Klaim untuk Perusahaan Asuransi Umum* Pemeringkatan ICRA Indonesia untuk kemampuan membayar klaim (atau Claims
Lebih terperinciCara Pemesanan: Customer Support: Spesifikasi: Harga : Rp
2015 Copyright @ 2015 Spesifikasi: Tipe Laporan : Laporan Industri Terbit : April 2015 Halaman : 121 Format : Hardcopy (Book Full Colour) Softcopy (Data Grafik Excel) Harga : Rp 6.750.000 Cara Pemesanan:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia. Kontribusi batubara terhadap kebutuhan total energi dunia berkisar 23%.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batubara merupakan sumber energi yang penting dan banyak digunakan di dunia. Kontribusi batubara terhadap kebutuhan total energi dunia berkisar 23%. Penggunaan batubara
Lebih terperinciMetodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Asuransi Jiwa*
Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia Desember 2014 Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Asuransi Jiwa* Pemeringkatan ICRA Indonesia untuk kemampuan membayar klaim (atau Claims Paying ability Ratings/CPR)
Lebih terperinciMetodologi Pemeringkatan Industri Kimia
Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia September 2014 Metodologi Pemeringkatan Industri Kimia Pendahuluan Secara garis besar, produk kimia dapat dibedakan atas organik dan non-organik, dimana masingmasing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan tambang mineral lainnya, menyumbang produk domestik bruto (PDB)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batubara menempati posisi strategis dalam perekonomian nasional. Penambangan batubara memiliki peran yang besar sebagai sumber penerimaan negara, sumber energi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan mempunyai satu tujuan utama untuk dapat memperoleh keuntungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan mempunyai satu tujuan utama untuk dapat memperoleh keuntungan dan berkembang serta mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perusahaan harus bersaing
Lebih terperinciMetodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Pelayaran*
Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia Oktober 2014 Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Pelayaran* Pendahuluan Perairan Indonesia termasuk salah satu yang tersibuk di dunia. Dengan lebih dari 17.000
Lebih terperinciPT Golden Energy Mines Tbk
PT Golden Energy Mines Tbk PT Golden Energy Mines Tbk PT Golden Energy Mines Tbk PT Golden Energy Mines Tbk PT Golden Energy Mines Tbk PT Golden Energy Mines Tbk PT Golden Energy Mines Tbk PT Golden Energy
Lebih terperinciMetodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Baja
Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia Juli 2014 Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Baja Industri baja memainkan peran yang penting dalam pertumbuhan ekonomi. Baja merupakan komponen umum pada beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang ada untuk menghasilkan laba maksimal, sementara tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan didirikan perusahaan adalah untuk mencapai tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan perusahaan jangka pendek yaitu memanfaatkan semua sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sumber daya alam atau biasa disingkat SDA adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang
Lebih terperinciMetodologi Pemeringkatan Perusahaan Perhotelan*
Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia Januari 2015 Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Perhotelan* Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang terkuat dan kaya akan tujuan wisata di seluruh wilayah
Lebih terperinciPAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk.
PAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk. 28 April 2016 SYARAT DAN KONDISI Materi presentasi ini disiapkan oleh PT Indika Energy Tbk, ( Perseroan ) untuk mendukung Paparan Publik, Setiap orang yang menerima
Lebih terperinciPT ICRA Indonesia (ICRA Indonesia) PERINGKAT KREDIT PERUSAHAAN (METODOLOGI)*
PT ICRA Indonesia (ICRA Indonesia) PERINGKAT KREDIT PERUSAHAAN (METODOLOGI)* Tujuan dasar peringkat kredit perusahaan adalah memberikan pendapat tentang resiko kredit relatif yang terkait dengan instrumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi Indonesia tidak terlepas dari pengaruh kondisi global
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kondisi ekonomi Indonesia tidak terlepas dari pengaruh kondisi global yang masih diwarnai krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat dan Kawasan Eropa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagus untuk memperoleh keuntungan. kemampuan menciptakan nilai tambah (value added creation) dari setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur di sebuah negara juga dapat digunakan untuk melihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai sebuah negara besar yang sedang berkembang, konsumsi energi di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, termasuk konsumsi energi listrik. Berdasarkan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan pertumbuhan ekonomi di Saudi Arabia diatur melambat
Lebih terperinciMetodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Jasa Perminyakan*
Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia Maret 2015 Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Jasa Perminyakan* Latar Belakang Industri minyak dan gas telah mengalami perubahan dramatis baik di pasar domestik
Lebih terperinciMetodologi Pemeringkatan Industri Pupuk*
Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia Januari 2014 Metodologi Pemeringkatan Industri Pupuk* Industri pupuk Indonesia merupakan salah satu sektor manufaktur yang sangat diatur oleh pemerintah. Industri ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Batubara telah digunakan sebagai sumber energi selama beratus-ratus tahun dan telah diperdagangkan secara internasional mulai jaman Kekaisaran Romawi. Batubara tidak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi dunia akan semakin besar seiring dengan pesatnya perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap terpenuhi agar roda
Lebih terperinciTUGAS ESSAY EKONOMI ENERGI TM-4021 POTENSI INDUSTRI CBM DI INDONESIA OLEH : PUTRI MERIYEN BUDI S
TUGAS ESSAY EKONOMI ENERGI TM-4021 POTENSI INDUSTRI CBM DI INDONESIA OLEH NAMA : PUTRI MERIYEN BUDI S NIM : 12013048 JURUSAN : TEKNIK GEOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2015 POTENSI INDUSTRI CBM DI INDONESIA
Lebih terperinciPAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk.
PAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk. 29 April 2015 SYARAT DAN KONDISI Materi presentasi ini disiapkan oleh PT Indika Energy Tbk. ( Perseroan ) untuk mendukung Paparan Publik. Setiap orang yang menerima
Lebih terperinci2015 LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA
2015 LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA 2015 Copyright @2015 PT. INDO ANALISIS Hak Cipta dilindungi Undang-undang DAFTAR ISI I.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proyeksi dan data Energy Information Administration (EIA) menyatakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Proyeksi dan data Energy Information Administration (EIA) menyatakan pertumbuhan konsumsi batubara global diperkirakan akan melambat pada tahun 2012 menjadi
Lebih terperinciPendekatan Untuk Pemeringkatan Perusahaan Telepon Seluler*
Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia November 2014 Pendekatan Untuk Pemeringkatan Perusahaan Telepon Seluler* Metodologi pemeringkatan ICRA Indonesia untuk perusahaan penyedia layanan telekomunikasi seluler
Lebih terperinciLAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh
Triwulan I - 2015 LAPORAN LIAISON Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh terbatas, tercermin dari penjualan domestik pada triwulan I-2015 yang menurun dibandingkan periode
Lebih terperinciBAB 3 PEMODELAN, ASUMSI DAN KASUS
BAB 3 PEMODELAN, ASUMSI DAN KASUS 3.1 Kerangka Pemodelan Kajian Outlook Energi Indonesia meliputi proyeksi kebutuhan energi dan penyediaan energi. Proyeksi kebutuhan energi jangka panjang dalam kajian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan penduduk tersebut
Lebih terperinciPAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk.
PAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk. 28 April 2016 SYARAT DAN KONDISI Materi presentasi ini disiapkan oleh PT Indika Energy Tbk, ( Perseroan ) untuk mendukung Paparan Publik, Setiap orang yang menerima
Lebih terperinciPT ICRA Indonesia (ICRA Indonesia) PERINGKAT PERUSAHAAN (METODOLOGI)*
PT ICRA Indonesia (ICRA Indonesia) PERINGKAT PERUSAHAAN (METODOLOGI)* PENDAHULUAN Jasa pemeringkatan perusahaan ICRA Indonesia berupaya untuk memberikan opini tentang kualitas kredit fundamental dari perusahaan
Lebih terperinciVIII. EFISIENSI DAN STRATEGI ENERGI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA
VIII. EFISIENSI DAN STRATEGI ENERGI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA Pada bagian ini dibahas efisiensi energi dalam perekonomian Indonesia, yang rinci menjadi efisiensi energi menurut sektor. Disamping itu,
Lebih terperinciMetodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Farmasi*
Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia Mei 2015 Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Farmasi* Tinjauan sekilas Sektor farmasi di Indonesia telah tumbuh dua digit sejak tahun 2009 didorong oleh permintaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor rill dan sektor keuangan. Salah satu sektor yang cukup baik untuk dicermati
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perekonomian dalam negeri mengalami perbaikan pada tahun 2010 ini. Fenomena pertumbuhan ekonomi negara yang terus bergerak naik serta dukungan pemerintah terhadap iklim
Lebih terperinciMetodologi Pemeringkatan Perusahaan Perhotelan*
Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia Januari 2014 Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Perhotelan* Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang terkuat dan kaya akan tujuan wisata di seluruh wilayah
Lebih terperinciOUTLOOK KRIKIL JASA PERTAMBANGAN
OUTLOOK KRIKIL JASA PERTAMBANGAN GAMBAR SURAM PERTAMBANGAN Beberapa tahun terakhir ini, harga batu bara terus melemah. Hasil riset Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) bersama PriceWaterhouseCoopers
Lebih terperinciDITOPANG BISNIS MODEL YANG KOKOH, ADARO ENERGY BUKUKAN LABA INTI SEBESAR US$148 JUTA Pasar batubara masih menghadapi periode yang penuh tantangan
NEWS RELEASE Jakarta, 31 Agustus 2015 Informasi lebih lanjut silahkan hubungi: Cameron Tough, Corporate Secretary & Investor Relations Division Head cameron.tough@adaro.com DITOPANG BISNIS MODEL YANG KOKOH,
Lebih terperinciBAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)
BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) 3.1. Asumsi Dasar yang Digunakan Dalam APBN Kebijakan-kebijakan yang mendasari APBN 2017 ditujukan
Lebih terperinciPaparan Publik Tahunan. Jakarta, 11 Agustus 2015
Paparan Publik Tahunan Jakarta, 11 Agustus 2015 KAPASITAS PRODUKSI 2015 Produk Peleburan Metric Ton/Tahun Kawat Tembaga 15,000 MT Kawat Aluminium 12,000 MT Produk Kabel Kabel Listrik Tembaga 26,000 MT
Lebih terperinciSTRATEGI KEN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL
STRATEGI KEN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL SEMINAR OPTIMALISASI PENGEMBANGAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN MENUJU KETAHANAN ENERGI YANG BERKELANJUTAN Oleh: DR. Sonny Keraf BANDUNG, MEI 2016 KETAHANAN
Lebih terperinciLaba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar
LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih Kuartal 1 2018 AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar Jakarta, 1 Mei 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk (Stock Code:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Batubara merupakan bahan galian yang strategis dan salah satu bahan baku energi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batubara merupakan bahan galian yang strategis dan salah satu bahan baku energi nasional yang mempunyai peran yang besar dalam pembangunan nasional. Informasi mengenai
Lebih terperinci2015 LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA
2015 LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA 2015 Copyright @2015 PT. INDO ANALISIS Hak Cipta dilindungi Undang-undang DAFTAR ISI I.
Lebih terperinciLaba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar,
LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, Jakarta, 29 Maret 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk. (Stock Code: AGII.IJ) merilis laporan keuangan yang
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012
KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012 Januari 2013 Kinerja Ekonomi Daerah Cukup Kuat, Inflasi Daerah Terkendali Ditengah perlambatan perekonomian global, pertumbuhan ekonomi berbagai daerah di Indonesia
Lebih terperinciPT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE)
PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE) JW MARRIOTT HOTEL - 02 JUNI 2016 DAFTAR ISI 1 2 3 4 SEKILAS MENGENAI PERSEROAN TINJAUAN INDUSTRI TINJAUAN KINERJA PERSEROAN STRATEGI PERSEROAN
Lebih terperinciGambar 1.1. Cadangan Batu Bara Indonesia
2 Gambar 1.1. Cadangan Batu Bara Indonesia Sumber: Direktorat Jendral Mineral dan Batubara Cadangan batu bara di Indoensia tersebar di darah Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Menurut
Lebih terperinciPaparan Publik PT ABM Investama Tbk
Paparan Publik 2015 PT ABM Investama Tbk Disclaimer Presentasi ini telah disiapkan oleh PT ABM Investama Tbk ( "ABMM" atau "Perseroan") semata-mata untuk informasi umum. Presentasi ini adalah untuk tujuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat. Kenaikan konsumsi tersebut terjadi karena salah satu faktornya yaitu semakin meningkatnya jumlah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada beberapa perusahaan, apakah ini perusahaan jasa maupun perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada beberapa perusahaan, apakah ini perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur selalu memerlukan persediaan. Tanpa persediaan para pengusaha suatu waktu akan dihadapkan
Lebih terperinciPRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
1.2 SISI PENAWARAN Di sisi penawaran, hampir keseluruhan sektor mengalami perlambatan. Dua sektor utama yang menekan pertumbuhan ekonomi triwulan III-2012 adalah sektor pertanian dan sektor jasa-jasa mengingat
Lebih terperinci2 Di samping itu, terdapat pula sejumlah permasalahan yang dihadapi sektor Energi antara lain : 1. penggunaan Energi belum efisien; 2. subsidi Energi
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI SUMBER DAYA ENERGI. Nasional. Energi. Kebijakan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 300) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciAdaro Energy Laporan Operasional Kuartalan Kuartal Kedua 2016 Untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016
Wajah tambang PT Semesta Centramas dari udara, berlokasi di Balangan, Kalimantan Selatan. Produk campuran Wara Balangan mendapat sambutan baik dari pelanggan di Cina maupun India. Adaro Energy Laporan
Lebih terperinciENERGY FOR CHANGE Public Expose Marathon 2017
ENERGY FOR CHANGE Public Expose Marathon 2017 Pertanyaan pokok: Bagaimana prospek pasokan dan permintaan batubara? Bagaimana pencapaian kinerja Adaro? Apakah strategi dan rencana jangka panjang Adaro?
Lebih terperinciPERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK
PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK The New Climate Economy Report RINGKASAN EKSEKUTIF Komisi Global untuk Ekonomi dan Iklim didirikan untuk menguji kemungkinan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang
Lebih terperinciPT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE )
PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE ) JW MARRIOTT HOTEL - 10 JUNI 2015 DAFTAR ISI 1 SEKILAS MENGENAI PERSEROAN 2 TINJAUAN INDUSTRI 3 KINERJA PERSEROAN 4 PENGEMBANGAN USAHA SEKILAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. batubara menjadi semakin meningkat. Hal ini terjadi karena batubara merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, industri pertambangan batubara menjadi primadona di bidang industri pertambangan. Sejalan dengan terjadinya peningkatan kebutuhan energi
Lebih terperinciShell Meresmikan Terminal Bahan Bakar Minyak di Pulau Laut Kalimantan Selatan
UNTUK DITERBITKAN SEGERA: 27 AGUSTUS 2010 Shell Meresmikan Terminal Bahan Bakar Minyak di Pulau Laut Kalimantan Selatan Shell bekerjasama dengan Indonesia Bulk Terminal (IBT), meresmikan Terminal Bahan
Lebih terperinciKEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO
1. Risiko Keuangan Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak di antisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Kebijakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan minyak bumi dan gas alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam strategis tidak terbarukan,
Lebih terperinciDEWAN ENERGI NASIONAL OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2014
OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2014 23 DESEMBER 2014 METODOLOGI 1 ASUMSI DASAR Periode proyeksi 2013 2050 dimana tahun 2013 digunakan sebagai tahun dasar. Target pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata sebesar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keyakinan bahwa ekonomi global akan pulih dan industri manufaktur akan membaik membuat investor berspekulasi akan naiknya kebutuhan komoditas yang otomatis mendorong
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009
INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009 Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2009 Indonesia Energy Outlook (IEO) 2009 adalah salah satu publikasi tahunan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. Badak, dan kilang Tangguh. Ketiga kilang tersebut tersebar di berbagai pulau
IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Perkembangan Produksi Liquefied Natural Gas (LNG) LNG Indonesia diproduksi dari tiga kilang utama, yaitu kilang Arun, kilang Badak, dan kilang Tangguh. Ketiga kilang tersebut tersebar
Lebih terperinciRingkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan
Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Desember 2012 1 IKHTISAR Penurunan kondisi ekonomi global di tahun 2012 menyebabkan terkoreksinya harga acuan
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv ix xii xiii xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar
Lebih terperinciRingkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan
Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal 3 213 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan September 213 1 IKHTISAR Kondisi industri batubara global hingga kuartal 3 213 (3Q13)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki cadangan gas yang cukup besar dan diperkirakan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi hingga 59 tahun mendatang (ESDM, 2014). Menurut Kompas
Lebih terperinciPendapatan PT Timah (Persero) Tbk 2012 Sebesar Rp 7,822.6 Milyar
UNTUK SEGERA DISIARKAN Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan telepon : +62 (21) 2352 8000 faksimili : +62 (21) 344 4012 e-mail : corsec@pttimah.co.id website : www.timah.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tim Batubara Nasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tim Batubara Nasional Kelompok Kajian Kebijakan Mineral dan Batubara, Pusat Litbang Teknologi Mineral dan Batubara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan harga saham. Bila harga saham suatu perusahaan tinggi maka nilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan perusahaan jangka panjang adalah untuk mengoptimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor yang selalu dikaitkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis laporan keuangan perusahaan pada dasarnya. merupakan penghitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan penghitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini, dan kemungkinannya
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi memainkan perananan yang sangat vital dan strategis dalam pembangunan. Tanpa energi, tidak mungkin menjalankan berbagai aktivitas ekonomi seperti mengoperasikan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang
Lebih terperinciPRESS RELEASE PAPARAN PUBLIK 2015 PT KMI WIRE AND CABLE Tbk 11 AGUSTUS 2015
PRESS RELEASE PAPARAN PUBLIK 2015 PT KMI WIRE AND CABLE Tbk 11 AGUSTUS 2015 PENJUALAN TAHUN 2014 Pada tahun 2014 Perusahaan membukukan penjualan sebesar Rp. 2.384 milyar, turun sebesar 7% dari penjualan
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Perkembangan produksi pertambangan batu bara sebagai sumber energi tak terbaharukan (non renewable energy resources) di Indonesia sampai saat ini cukup pesat. Data
Lebih terperinciKONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI ENERGI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI INDONESIA TAHUN 2040
KONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI ENERGI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI INDONESIA TAHUN 2040 Ana Rossika (15413034) Nayaka Angger (15413085) Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi
Lebih terperinciDAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA
DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA PENGUNGKAPAN WAJIB No Item Point Item Pengungkapan Checklist 1. Ketentuan umum Laporan tahunan wajib disajikan dalam bahasa Indonesia. Dalam hal
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013
No. 046/08/63/Th XVII, 2 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013 Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan II-2013 tumbuh sebesar 13,92% (q to q) dan apabila dibandingkan dengan
Lebih terperinciVI. HASIL DAN PEMBAHASAN Peranan Sektor Agroindustri Terhadap Perekonomian Kota Bogor
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Peranan Sektor Agroindustri Terhadap Perekonomian Kota Bogor Alat analisis Input-Output (I-O) merupakan salah satu instrumen yang secara komprehensif dapat digunakan untuk
Lebih terperinciKekayaan Energi Indonesia dan Pengembangannya Rabu, 28 November 2012
Kekayaan Energi Indonesia dan Pengembangannya Rabu, 28 November 2012 Kebutuhan energi dunia terus mengalami peningkatan. Menurut proyeksi Badan Energi Dunia (International Energy Agency-IEA), hingga tahun
Lebih terperinci2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang di
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.300, 2014 SUMBER DAYA ENERGI. Nasional. Energi. Kebijakan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5609) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciBAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik
BAB V Kesimpulan dan Saran 5. 1 Kesimpulan 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik bruto. Indonesia merupakan negara pengekspor energi seperti batu bara dan gas alam. Seiring
Lebih terperinciRingkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Semester I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan
Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Juni 1 IKHTISAR Kondisi Industri Batubara masih terus berada dibawah tekanan sebagai dampak melemahnya
Lebih terperinciPT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE )
PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE ) FOUR SEASONS HOTEL 16 JUNI 2014 DAFTAR ISI 1 SEKILAS MENGENAI PERSEROAN 2 KINERJA PERSEROAN 3 STRATEGI PERSEROAN SEKILAS MENGENAI PERSEROAN
Lebih terperinciNEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY
NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY Media Umum: Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Mr. Devindra Ratzarwin Corporate Secretary Tel: (6221) 521 1265 Fax: (6221) 5794 4685 Email: corsec@ptadaro.com Media Keuangan:
Lebih terperinci