Kata kunci: Media Pembelajaran, Twitter, Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata kunci: Media Pembelajaran, Twitter, Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana"

Transkripsi

1 Penggunaan Twitter sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana dalam Pembelajaran Bahasa Jerman Dika Putri Utama, Amir, Pepen Permana Departemen Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Berdasarkan pengamatan penulis, tampak bahwa siswa masih sering mengalami hambatan dalam menulis, antara lain sulit menuangkan gagasan atau ide-ide dan kejenuhan dalam menghadapi pembelajaran bahasa Jerman. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan menulis perlu didukung oleh suatu media pembelajaran yang menarik. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis adalah media twitter. Berdasarkan alasan tersebut dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui: (1) Tingkat kemampuan menulis kalimat sederhana siswa sebelum penggunaan twitter sebagai media pembelajaran; (2) Tingkat kemampuan menulis kalimat sederhana siswa setelah penggunaan twitter sebagai media pembelajaran; (3) Perbedaan tingkat kemampuan menulis kalimat sederhana siswa sebelum dan setelah penggunaan twitter sebagai media pembelajaran; (4) Efektivitas media twitter dalam meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Jerman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimental dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMAN 19 Bandung tahun pelajaran 2014/2015 dan sampel penelitian ini adalah 25 siswa kelas XII IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan 25 siswa kelas XII IPA 2 sebagai kelas kontrol. Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Dari hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata pretest kelas eksperimen sedangkan kelas kontrol 73.32, dan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen 87.24, sedangkan kelas kontrol Hasil penghitungan uji-t Independen menunjukkan bahwa t hitung = lebih besar dari t tabel = Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis siswa sebelum dan sesudah menggunakan media twitter. Dengan kata lain membuktikan bahwa media twitter efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Jerman. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan pengajar untuk menggunakan media twitter karena terbukti media tersebut dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis. Kata kunci: Media Pembelajaran, Twitter, Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana

2 Die Anwendung von Twitter als Lernmedium zur Erhöhung der Schreibfähigkeit einfacher Sätze im Deutschunterricht. Dika Putri Utama, Amir, Pepen Permana Deutschabteilung der Fakultät für Sprachen und Literatur der Indonesischen Pädagogischen Universität ABSTRAKT Basierend auf die Beobachtung der Verfasserin haben die Schüler oft Schwierigkeiten beim Schreiben, u.a. Ideen auszudrücken und Sättigung beim Deutschlernen. Deshalb brauchen Lehrer ein interessantes Medium zur Erhöhung der Schreibfähigkeit. Eines der Medien, das beim Schreibenlernen verwendet werden kann, ist twitter. Aus diesem Grund führt die Verfasserin diese Untersuchung durch, um diese folgenden Ziele herauszufinden: (1) den Grad der Schreibfähigkeit einfacher Sätze der Schüler vor der Anwendung von twitter; (2) den Grad der Schreibfähigkeit einfacher Sätze der Schüler nach der Anwendung von twitter; (3) den Unterschied der Schreibfähigkeit einfacher Sätze der Schüler vor und nach der Anwendung von twitter; (4) die Effektivität von twitter zur Erhöhung der Schreibfähigkeit des einfachen Satzes im Deutschen. In dieser Untersuchung wurde die Quasi-Experimentsmethode mit dem Nonequivalent Control Group Design verwendet. Die Population der Untersuchung waren alle Schüler der 12. Klasse an der SMAN 19 Bandung im Schuljahr 2014/2015 und die Probanden dieser Untersuchung waren 25 Schüler der XII Naturwissenschaft 1 als die Experimentsklasse und 25 Schüler der XII Naturwissenschaft 2 als die Kontrollklasse. Die Instrumente dieser Untersuchung waren ein schriftlicher Test und Lehrskizzen. Die Analysenergebnisse zeigen, dass die durchschnittlichen Noten des Pretests in der Experimentsklasse und in der Kontrollklasse waren. Während die durchschnittlichen Noten des Posttests in der Experimentsklasse waren, waren in der Kontrollklasse nur Das Ergebnis der Berechnung mit dem T-Test Independent zeigt, dass t rechnung = größer als t tabelle = ist. Das bedeutet, dass es einen signifikanten Unterschied zwischen der Schreibfähigkeit einfacher Sätze der Schüler vor und nach der Anwendung von twitter gibt. Dies heiβt, dass das Medium twitter effektiv zur Erhöhung der Schreibfähigkeit einfacher Sätze im Deutschen ist. Das zeigt, dass die Hypothese dieser Untersuchung bestätigt ist. Aus den oben genannten Untersuchungergebnissen ist es zu empfehlen, dass man das Medium twitter verwendet, um die Schreibfähigkeit der Schüler zu erhöhen. Schlüsselwort: Lernmedium, Twitter, Schreibfähigkeit einfacher Sätze

3 Dalam pembelajaran bahasa terdapat empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai. Begitu pula dalam pembelajaran bahasa Jerman. Keterampilan tersebut mencakup keterampilan menyimak (Hören), berbicara (Sprechen), membaca (Lesen) dan menulis (Schreiben). Pembelajar bahasa diharapkan mampu menguasai keempat aspek keterampilan berbahasa karena keempat keterampilan tersebut saling berhubungan. Keterampilan menulis (Schreiben) sangat penting dimiliki oleh pembelajar bahasa Jerman. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran bahasa siswa tidak hanya diharapkan untuk aktif dalam mengungkapkan gagasan atau ide melalui lisan, tetapi juga melalui tulisan. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis melainkan harus dilatihkan melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Keterampilan menulis bukanlah keterampilan yang mudah dikuasai oleh siswa. Berdasarkan pengamatan penulis pada saat melaksanakan program PPL, tampak bahwa siswa masih sering mengalami hambatan dalam menulis, antara lain sulit menuangkan gagasan atau ide-ide dan kejenuhan dalam menghadapi pelajaran bahasa Jerman. Selain itu, proses pembelajaran pun masih cenderung monoton dan kurang menarik, sehingga kreatifitas siswa tidak berkembang. Sementara itu, proses pembelajaran yang baik adalah proses pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif melibatkan diri dalam segala aspek. Dalam pembelajaran bahasa sangat dibutuhkan sistem pembelajaran aktif ini. Siswa memiliki peranan yang lebih banyak dalam proses pembelajaran dan guru hanya berperan sebagai fasilitator. Dari permasalahan di atas penulis menilai perlu adanya inovasi dalam proses pembelajaran yang diterapkan di sekolah tersebut. Salah satu permasalahan yang dapat dicari pemecahannya adalah inovasi mengenai media pembelajaran. Pesatnya kemajuan teknologi saat ini telah menyentuh berbagai bidang dalam kehidupan manusia. Perkembangkan teknologi banyak membantu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia saat ini. Pendidikan merupakan salah satu bidang yang mendapat pengaruh cukup besar dalam perkembangan teknologi. Lembagalembaga pendidikan saat ini tengah mengoptimalkan penggunaan teknologi sebagai media untuk menunjang proses pembelajaran. Seiring dengan perkembangan teknologi terutama dalam hal internet, sistem pembelajaran aktif kini sangatlah mudah untuk diselenggarakan baik itu di kelas maupun di luar kelas. Dengan kata lain, proses pembelajaran dapat terjadi di manapun dan kapanpun. Salah satu perkembangan teknologi yang didukung oleh jaringan internet adalah media jejaring sosial Twitter. Twitter yang merupakan media jejaring sosial yang banyak digunakan untuk berbagi informasi apapun dengan cara menuliskannya pada timeline dipandang cocok dalam pembelajaran bahasa Jerman, terutama dalam keterampilan menulis. Melalui twitter siswa dapat berperan aktif dalam interaksi-interaksi dalam bentuk tulisan. Selain itu, melalui twitter ini juga diharapkan siswa dapat membuka diri terhadap proses pembelajaran yang menyenangkan dan menjauhkan dari kondisi pembelajaran yang tegang dan menjenuhkan di kelas. Pada akhirnya siswa akan lebih tertarik untuk menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan. Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Penggunaan Twitter sebagai Media Pembelajaran untuk

4 Meningkatkan Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana dalam Pembelajaran Bahasa Jerman. Sebagai landasan teori, penulis mengambil beberapa teori yang bersangkutan dengan kedua variabel tersebut. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara, yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Menurut Heinich dalam Susilana (2009: 6) Media merupakan alat saluran komunikasi. Heinich mencontohkan media ini seperti film, televisi, diagram, bahan cetak (Printed materials), komputer dan instruktur. Menurut Faultisch dalam Frederking (2008: 11) Ein Medium ist ein institutionalisiertes System um einen organisierten Kommunikationskanal von spezifischem Leistungsvermögen mit gesellschaftlicher Dominanz. Penjelasan ini dapat diartikan media merupakan suatu sistem untuk mengorganisir saluran komunikasi kemampuan spesifik dominan yang penting. Hüther dalam Surkamp (2010: 210) mengatakan bahwa Mediendidaktik beschäftigt sich mit dem Einsatz von Medien zum Erreichen pädadogisch reflektierter Ziele; in ihren Bereich sind vor allem die Unterrichtsmedien zu zählen. Dengan kata lain, media pengajaran berkaitan dengan penerapan media untuk mencapai keberhasilan tujuan pendidikan, yang termasuk dalam hal ini adalah media pembelajaran. Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan salah satu bagian terpenting dalam proses belajar mengajar, karena melalui media pembelajaran siswa akan menerima informasi konkrit sehingga memudahkan dalam pencernaan materi yang disampaikan oleh guru. Adapun jenis-jenis media pembelajaran menurut Sanaky (2013: 56) yaitu: a. Media Pembelajaran berdasarkan aspek bentuk fisik, sebagai berikut: 1) Media elektronik 2) Media non-elektronik b. Media pembelajaran berdasarkan aspek panca indera, terbagi sebagai berikut: 1) Media audio (dengar) 2) Media visual (lihat) 3) Media audio-visual (dengar-lihat) c. Media pembelajaran berdasarkan aspek alat dan bahan yang digunakan, yaitu: 1) Alat perangkat keras (hardware) 2) Alat perangkat lunak (software) Selain memiliki bermacam jenis, media pembelajaran juga memiliki fungsi yang di dalam proses pembelajaran cukup penting dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran terutama membantu siswa untuk belajar. Hamalik dalam Arsyad (2008: 49) mengemukakan fungsi media pembelajaran yaitu : a. Untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif. b. Penggunaan media merupakan bagaian integral dalam sistem pembelajaran. c. Media pembelajaran penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. d. Penggunaan media dalam pembelajaran adalah untuk mempercepat proses pembelajaran dan membantu siswa dalam upaya memahami materi yang disajikan guru dalam kelas. e. Penggunaan media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi mutu pendidikan. Salah satu media untuk menulis kalimat sederhana yang tepat yaitu media Twitter. Twitter merupakan suatu media jejaring sosial dimana para penggunannya dapat saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Twitter dapat diakses

5 penggunanya melalui jaringan internet. Twitter menjadi tempat yang bagus dalam berbagi ide-ide (gagasan), bank ide, tempat untuk mengumpulkan informasi, untuk menginspirasi pikiran, atau untuk melihat apa yang sedang dilakukan teman Anda. Dalam situs about.twitter.com/de (2014) dijelaskan bahwa Twitter ist der beste Weg, Dich mit Leuten zu verbinden, Dich auszudrücken und zu entdecken, was gerade passiert. Yang dapat disimpulkan bahwa Twitter merupakan cara terbaik untuk berkomunikasi dengan orang lain, untuk mengungkapkan dan mengetahui apa yang sedang terjadi. Menurut Domikus Juju & MataMaya Studio (2009: 2-3) definisi dari twitter adalah sebuah web dan layanan mikroblog yang bisa digunakan untuk melakukan pembaharuan (update) berupa sebuah teks panjang maksimum sebanyak 140 karakter, pembaharuan (update) di twitter dikenal sebagai tweets. Kesimpulan twitter adalah sebuah social media yang dapat memberikan informasi-informasi bagi para followers, yang berisi berita atau semacamnya yang dapat diakses melalui internet. Adapun beberapa fungsi twitter adalah seperti yang diungkapkan oleh Dominikus Juju dan Matamaya Studio (2009: 3), yaitu: 1) Untuk menuliskan bebagai hal yang ingin ditulis tidak mewajibkan untuk menulis apa yang sedang dilakukan, dapat menuliskan apa saja mengenai perasaan anda. 2) Bisa digunakan untuk berbagi (share) foto, lagu, dan video kepada temanteman. 3) Mencari teman-teman baru di dunia maya. 4) Mempopulerkan web atau blog yang dimiki dengan cara bebagi tautan (link) artikel yang dibuat pada twitter. 5) Bisa digunakan sebagai media informasi secara realtime, seperti memberikan informasi mengenai suatu bencana atau kejadian tertentu. 6) Bisa digunakan untuk berbisnis. Seperti yang telah dipaparkan di atas, jejaring sosial twitter juga dapat digunakan dalam proses belajar mengajar. Pemanfaatan twitter dalam proses pembelajaran antara lain: 1. Twitter sebagai media untuk berdiskusi dan saling memberi komentar dalam forum diskusi. 2. Twitter sebagai media untuk latihan menjawab soal-soal. 3. Twitter sebagai media untuk memberikan informasi atau materi pelajaran. (Megantara: 2012) Keterampilan berbahasa mencakup empat segi yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Dari keempat keterampilan tersebut, keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling sulit dan kompleks. Akhadiah (2004: 2) mengemukakan bahwa [ ] kemampuan menulis merupakan kemampuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan. Dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa keterampilan menulis semata-mata tidak berdiri sendiri melainkan memiliki hubungan dan dukungan dari pengetahuan dan keterampilan lainnya. Senada dengan pendapat tersebut, Wegner dalam Schreiber (2002: 70) mengatakan: Schreiben ist keine Sprachfertigkeit, die als Nebenprodukt einer anderen einfach mitgelernt werden kann, sondern wird in erster Linie durch das Schreiben selbst engeeignet. Daraus folgt, dass sich der Unterricht auf den Schreibprozess zu konzentrieren hat. Natürlich darf dabei nicht vergessen werden, dass das Schreiben und die anderen Fertigkeiten in einer Wechselbeziehung stehen, sich teilweise bedingen (z.b. bei einer Vorlesungsmitschrift) oder stützen (z.b.

6 bei schriftlichen Notizen für einen Vortrag). Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa keterampilan menulis bukanlah keterampilan berbahasa yang dapat dipelajari dengan mudah sebagai produk sampingan dari keterampilan berbahasa yang lain, melainkan harus dilatihkan. Oleh karena itu, pengajaran harus dipusatkan pada proses menulis itu sendiri. Dalam proses tersebut tentu saja tidak dapat dilupakan bahwa keterampilan menulis memiliki hubungan timbal balik yang saling melengkapi atau saling menunjang dengan keterampilan lainnya. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan kegiatan menuangkan ide, gagasan dan pikiran dalam bentuk tertulis dengan memperhatikan aturan sintaksis dan semantik supaya ide, gagasan dan pikiran yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh para pembaca. Oleh karena itu menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Selain memiliki definisi, menulis juga memiliki tujuan. Seperti pendapat Kast dalam Ratnasari (2013: 17) yang mengemukakan tujuan menulis adalah sebagai berikut: Es gibt Schreibaktivitäten, bei denen das Schreiben das Ziel ist: z.b. wenn ich einen Brief schreibe, ist das ziel meiner Handlung ein Brief, den ich jemandem schicken möchte. Und es gibt auch viele Schreibaktivitäten, bei denen das Schreiben nur Mittel für einen anderen Zweck ist: z.b. bei schriftlichen Grammatikübungen; da ist mein Ziel, eine bestimmte Struktur zu üben. Dengan kata lain tujuan penulisan itu adalah untuk menyampaikan maksud kepada seseorang, misalnya menulis sebuah surat. Kegiatan menulis juga merupakan sarana untuk melatih keterampilan menggunakan tata bahasa atau suatu struktur tertentu. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis memiliki dua tujuan yaitu, sarana untuk berkomunikasi dengan orang lain dan sarana untuk melatih penggunaan tata bahasa tertentu. Dalam penelitian ini penulis mengkaji tentang penulisan kalimat sederhana. Sebelum mengkaji lebih jauh tentang kalimat sederhana, ada baiknya dibahas terlebih dahulu tentang definisi dan bentuk-bentuk kalimat. Ulrich (2002: 248) menjelaskan bahwa Zum vollständigen Satz gehört auβer Prädikat mindestens noch das Subjekt. Pendapat ini dapat diartikan bahwa suatu kalimat lengkap paling tidak terdiri dari suatu subjek selain predikat. Sejalan dengan pendapat Ulrich tersebut, Gallmann dalam Busch dan Stenschke (2008: 117) bahwa, Ein Satz ist eine Einheit, die aus einem finiten Verb und mindestens allen vom Verb verlangten Satzgliedern besteht. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa kalimat merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari verba tertentu dan paling tidak semua verba yang dinamakan anggota kalimat. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kalimat merupakan kesatuan bahasa terkecil, yang paling tidak terdapat suatu subjek dan predikat. Bentuk-bentuk kalimat dapat ditinjau dari berbagai aspek, di antaranya adalah dilihat dari jumlah klausanya dan unsur-unsur yang membentuknya. Muslich (2010: 130) menjelaskan bahwa Dari bentuknya, dikenal ada kalimat tunggal dan ada kalimat majemuk. Pendapat ini sejalan dengan yang dijelaskan Gallmann dalam Duden (1987: 616) : Sätze erscheinen in sehr unterschiedlicher Form. Die Unterschiede der Satz form lassen sich mittels folgender Begriffe beschreiben: 1. Einfacher Satz 2. Zusammengesetzter Satz

7 Kalimat sederhana sering pula disebut kalimat tunggal atau kalimat inti. Jenis kalimat ini merupakan jenis yang paling awal dalam urutan jenis kalimat, di mana setiap tingkatan jenis kalimat maka kerumitan kalimatnya akan lebih kompleks. Hidayat (2007: 139) menjelaskan bahwa Kalimat sederhana adalah kalimat yang pada prinsipnya terdapat sebuah verba dalam bentuk tentu (finite Form). Sebagai contoh: Ich fliege nach Deutschland. Drosdowski dalam Dittmar/Rost- Roth (1997: 97) juga berpendapat bahwa Das die Struktur des Satzes bestimmende Verb im einfachen Satz bezeichnen wir als Prädikat. [ ] Das Prädikat ist fest mit der Wortart Verb verbunden. Pendapat ini dapat disimpulkan Struktur kalimat dengan verba tertentu dalam kalimat sederhana disebut dengan predikat. [ ] Predikat berkaitan erat dengan jenis verba. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimat sederhana adalah kalimat yang terbentuk dari sebuah klausa sederhana yang hanya memiliki satu subjek dan satu predikat. METODE Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan metode eksperimen semu (quasi experiment). Pada dasarnya quasi-experimental design memiliki beberapa bentuk, tetapi yang dipakai dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design. Dalam penelitian ini diterapkan penggunaan twitter. Untuk mengetahui keterampilan menulis kalimat sederhana siswa sebelum perlakuan, pembelajar diminta untuk mengerjakan soal pretest. Setelah itu dilakukan perlakuan sebanyak dua kali. Sebagai langkah akhir, siswa diminta mengerjakan soal posttest untuk mengetahui keterampilan menulis kalimat sederhana mereka setelah perlakuan. Setelah diperoleh data hasil pretest dan posttest, data dibandingkan dan dianalisis secara statistik. Variabel bebas penelitian ini adalah penggunaan twitter sebagai media pembelajaran dan variabel terikatnya adalah keterampilan menulis kalimat sederhana. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 19 Bandung pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. Populasi adalah seluruh siswa kelas XII di SMA Negeri 19 Bandung, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA 1 sebanyak 25 siswa sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XII IPA 2 sebanyak 25 siswa sebagai kelas kontrol. Teknik pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampel purposif artinya subjek penelitian dipilih dengan pertimbangan tertentu dan dengan anggapan sampel tersebut adalah yang paling tepat dijadikan sampel. Dipilihnya kelas tersebut sebagai sampel dilakukan atas anjuran pihak pengajar di sekolah karena pertimbangan waktu dan siswa dari dua kelas tersebut merupakan subjek yang memiliki kemampuan merata. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penghitungan statistik yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis kalimat sederhana kelas eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan media twitter. Dengan kata lain, penggunaan media twitter terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana siswa. Sebelum menggunakan twitter kemampuan siswa dalam menulis kalimat sederhana masih kurang. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai pretest siswa masih rendah dan berada pada kategori cukup. Rata-rata kesalahan siswa masih sama, yaitu kesalahan pada ejaan dan struktur bahasa. Agar dapat menulis, siswa perlu dipacu dengan menggunakan media-

8 media pembelajaran yang menarik sehingga dapat menciptakan kegiatan menulis yang menyenangkan, dengan begitu siswa dapat menuangkan ide atau gagasan dengan bebas, serta motivasi siswa untuk menulis dapat timbul dengan sendirinya. Salah satu media yang paling dekat dan menyenangkan oleh siswa adalah twitter. Hasil penelitian tersebut cukup logis, karena dengan menggunakan media twitter siswa dirangsang untuk menuangkan ide atau gagasan dengan leluasa dan sebebas mungkin. Hal ini sejalan dengan pendapat Hüther dalam Surkamp (2010: 210) yang menyatakan bahwa, Mediendidaktik beschäftigt sich mit dem Einsatz von Medien zum Erreichen pädadogisch reflektierter Ziele; in ihren Bereich sind vor allem die Unterrichtsmedien zu zählen. Dengan kata lain, media pengajaran berkaitan dengan penerapan media untuk mencapai keberhasilan tujuan pendidikan, yang termasuk dalam hal ini adalah media pembelajaran. Pendapat Hüther ini sejalan dengan pendapat Sanaky tentang fungsi dari media pembelajaran itu sendiri, salah satunya adalah memberi suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan, santai dan menarik, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Dalam situs about.twitter.com/de (2014) juga dijelaskan bahwa Twitter ist der beste Weg, Dich mit Leuten zu verbinden, Dich auszudrücken und zu entdecken, was gerade passiert. Pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa, Twitter merupakan cara terbaik untuk berkomunikasi dengan orang lain, untuk mengekspresikan diri dan mengetahui apa yang sedang terjadi. Hal ini sejalan dengan pendapat Megantara (2012) tentang pemanfaatan twitter dalam proses pembelajaran yaitu, Twitter sebagai media untuk berdiskusi dan saling memberi komentar dalam forum diskusi. Selain itu, dengan menggunakan twitter siswa juga dilatih untuk kritis menanggapi tulisan temantemannya, dengan begitu siswa akan lebih memahami penulisan kalimat yang benar dan tepat. Dengan demikian alasan tersebut memperkuat hipotesis bahwa, penggunaan media twitter mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis kalimat sederhana bahasa Jerman. SIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan dengan menggunakan uji statistik pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Kemampuan menulis kalimat sederhana siswa kelas XII IPA 1 SMAN 19 Bandung tahun ajaran 2014/2015 sebelum mendapat perlakuan dengan media twitter tergolong ke dalam kategori cukup. 2. Kemampuan menulis kalimat sederhana siswa kelas XII IPA 1 SMAN 19 Bandung tahun ajaran 2014/2015 setelah mendapat perlakuan dengan media twitter tergolong ke dalam kategori baik. 3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata kelas XII IPA 1 dan kelas XII IPA 2. Nilai rata-rata kelas XII IPA 1 lebih tinggi dibandingkan kelas XII IPA Berdasarkan hasil penghitungan terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa twitter efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana berbahasa Jerman. SARAN Untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam menulis kalimat sederhana berbahasa Jerman, diperlukan suatu usaha yang tepat. Berdasarkan hasil penelitian

9 yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disampaikan beberapa saran, yakni sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa media twitter dapat meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Jerman. Oleh karena itu, media ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi pengajar untuk mengajarkan menulis bahasa Jerman. 2. Siswa disarankan untuk banyak berlatih menulis kalimat sederhana bahasa Jerman dengan menggunakan media twitter sehingga dapat membantu dalam meningkatkan hasil pembelajaran. 3. Untuk penelitian selanjutnya, agar melakukan treatment secara lebih intensif, sehingga hasil yang diperoleh akan lebih maksimal. DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, Sabarti., dkk. (2004). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Arsyad, Azhar. (2008). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Busch, Albert & Stenschke, Oliver. (2008). Germanistische Linguistik 2 Auflage. Tübingen: Narr Francke Attempo Verlag GmbH + Co. Kg. Ditmarr, Norbert & Rost-Roth, Martina. (1997). Werkstattreihe Deutsch als Fremdsprache. Deutsch als Zweitund Fremdsprache. Frankfurt a.m.: Peter Lang GmbH. Duden. (1984). Grammatik der Deutschen Gegenwartssprache. Mannheim: Bibliographisches Institut. Frederking, Volker, Axel Krommer, dan Klaus Maiwald. (2008). Mediendidaktik Deutsch (Eine Einführung). Berlin : Erich Schmidt Verlag GmbH & Co. Hidayat, Amir F. (2007). Intisari Gramatika Bahasa Jerman. Bandung: Pustaka Setia. [Online]. Diakses Februari-Oktober 2014 Juju, Dominikus dan Matamaya Studio. (2009). Twitter: Tunggu Apa Lagi Follow Me!. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Megantara, Dewa. (2012). Pemanfaatan Twitter sebagai Media Pembelajaran. [Online]. Tesedia di: m/2012/05/27/pemanfaatan-twittersebagai-media-pembelajaran/. Diakses 30 Agustus Muslich, Masnur. (2010). Garis-garis Besar Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia. Bandung: PT. Refika Aditama. Nurjamal, D. (2010). Definisi Menulis. [Online]. Tersedia di: engertian-menulis.html. Diakses 11 Juni Ratnasari, Sekar Chandra. (2013). Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa. Skripsi Sarjana Pendidikan pada FPBS Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan. Sanaky, Hujair AH. (2013). Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Buku bacaan Wajib Guru, DOsen dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Kaukaba.

10 Schreiber, Rüdiger. (2002). Deutsch als Fremdsprache am Studienkolleg Unterrichtpraxis, Test, Evaluation. Achen: Regensburg. Surkamp. (2010). Metzler Lexikon Fremdsprachen-didaktik. Stuttgart: JB. Metzler sche Verlagsbuchhandlung und Carl Ernst Poeschel Verlag GmbH. Susilana, Rudi. (2009). Media Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima. Ulrich, Winfried. (2002). Wörterbuch Linguistische Grundbegriffe-5 völlig neu bearbeitete Auflage. Stuttgart/Berlin: Gebrüder Borntraeger Verlagsbuchandlung.

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table Dalam. Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table Dalam. Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table Dalam Sekar Chandra Ratnasari, Amir, Azis Mahfuddin. Abstaksi Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai dalam

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAKEM SKRIPSI

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAKEM SKRIPSI KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAKEM SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI ISI TEKS BAHASA JERMAN. Widya Astuti, Lucky Herliawan Y.A., Pepen Permana ABSTRAK

HUBUNGAN MINAT MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI ISI TEKS BAHASA JERMAN. Widya Astuti, Lucky Herliawan Y.A., Pepen Permana ABSTRAK HUBUNGAN MINAT MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI ISI TEKS BAHASA JERMAN Widya Astuti, Lucky Herliawan Y.A., Pepen Permana Departemen Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PUZZLE KOSAKATA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PUZZLE KOSAKATA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMA PENGEMBANGAN MEDIA PUZZLE KOSAKATA PENGEMBANGAN MEDIA PUZZLE KOSAKATA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMA Lailatul Rohmah Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORETIK. Sudrajat (2008) mengungkapkan bahwa istilah pengajaran dan

BAB II LANDASAN TEORETIK. Sudrajat (2008) mengungkapkan bahwa istilah pengajaran dan BAB II LANDASAN TEORETIK A. Teknik Show Not Tell 1. Pengertian Teknik Pembelajaran Sudrajat (2008) mengungkapkan bahwa istilah pengajaran dan pembelajaran sering dianggap sama maknanya, padahal kedua istilah

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS- TS) DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEYEGAN SLEMAN SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

Irma Indriani, Azis Mahfuddin, Irma Permatawati

Irma Indriani, Azis Mahfuddin, Irma Permatawati Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman (Studi Penggunaan Metode Talking Stick di SMAN 3 Cimahi) Irma Indriani, Azis Mahfuddin, Irma Permatawati

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN WARNA UNTUK MENGUASAI ARTIKEL KATA BENDA BAHASA JERMAN SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN WARNA UNTUK MENGUASAI ARTIKEL KATA BENDA BAHASA JERMAN SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat EFEKTIVITAS PENGGUNAAN WARNA UNTUK MENGUASAI ARTIKEL KATA BENDA BAHASA JERMAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Jerman Oleh: NITA LISTYANI NIM

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATERI UHRZEIT. Syaiful Qudsi, Lersianna HS, Pepen Permana

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATERI UHRZEIT. Syaiful Qudsi, Lersianna HS, Pepen Permana PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATERI UHRZEIT Syaiful Qudsi, Lersianna HS, Pepen Permana Salah satu materi yang dipelajari dalam pembelajaran bahasa

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM QUIZ (TQ) PADA KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS X SMA N 1 KAMAL. Novita Putri Pratiwi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM QUIZ (TQ) PADA KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS X SMA N 1 KAMAL. Novita Putri Pratiwi PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM QUIZ (TQ) PADA KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS X SMA N 1 KAMAL Novita Putri Pratiwi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK MAKE A MATCH DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN SLEMAN SKRIPSI

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK MAKE A MATCH DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN SLEMAN SKRIPSI KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK MAKE A MATCH DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN SLEMAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN KARTU UNO DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN. Nurhasanah, Lucky Herliawan, Irma Permatawati

EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN KARTU UNO DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN. Nurhasanah, Lucky Herliawan, Irma Permatawati 1 EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN KARTU UNO DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN Nurhasanah, Lucky Herliawan, Irma Permatawati Abstraksi Dalam mempelajari bahasa Jerman, siswa mengalami kesulitan dalam

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE PQ4R PADA PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XII SMAN 1 SEDAYU BANTUL

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE PQ4R PADA PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XII SMAN 1 SEDAYU BANTUL KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE PQ4R PADA PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XII SMAN 1 SEDAYU BANTUL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Lebih terperinci

oleh Cindhy Dwi Meidany

oleh Cindhy Dwi Meidany KONTRIBUSI PENGUASAAN KOSAKATA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ANIMASI SMK NEGERI 5 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam pembelajaran bahasa, salah satu bahan ajar dasar penting yang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam pembelajaran bahasa, salah satu bahan ajar dasar penting yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam pembelajaran bahasa, salah satu bahan ajar dasar penting yang harus dikuasai adalah tata bahasa. Dalam bahasa Jerman, tata bahasa atau yang biasa dikenal

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN METODE COOPERTIVE LEARNING TIPE TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN

KEEFEKTIFAN METODE COOPERTIVE LEARNING TIPE TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN KEEFEKTIFAN METODE COOPERTIVE LEARNING TIPE TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

SKRIPSI. oleh Dewi Uswatun Chasanah NIM

SKRIPSI. oleh Dewi Uswatun Chasanah NIM EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK GRAMMATIKVISUALISIERUNG DALAM PENGAJARAN GRAMATIKA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FLIP CHART UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI POSSESSIVPRONOMEN. Eva Eloka Verany, Amir, Ending Khoerudin.

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FLIP CHART UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI POSSESSIVPRONOMEN. Eva Eloka Verany, Amir, Ending Khoerudin. EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FLIP CHART UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI POSSESSIVPRONOMEN Eva Eloka Verany, Amir, Ending Khoerudin Abstrak Possessivpronomen dalam bahasa Jerman memiliki empat kasus,

Lebih terperinci

SILABUS SCHREIBEN I JR 214. Pepen Permana, S.Pd.

SILABUS SCHREIBEN I JR 214. Pepen Permana, S.Pd. SILABUS SCHREIBEN I JR 214 Pepen Permana, S.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 1 SILABUS 1. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah

Lebih terperinci

Kata Kunci: Permainan, Scrabble, Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman

Kata Kunci: Permainan, Scrabble, Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman Efektivitas Permainan Scrabble Dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa jerman Lukman Hakim, Ending Khoerudin, Putrasulung Baginda Departemen Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam. bahasa Jerman baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam. bahasa Jerman baik secara lisan maupun tulisan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam pengajaran bahasa Jerman, pembelajar

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MEDIA PERMAINAN BUCHSTABENDIKTAT DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN. Milda Anika, Lucky Herliawan Y.A.

EFEKTIVITAS MEDIA PERMAINAN BUCHSTABENDIKTAT DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN. Milda Anika, Lucky Herliawan Y.A. 1 EFEKTIVITAS MEDIA PERMAINAN BUCHSTABENDIKTAT DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN Milda Anika, Lucky Herliawan Y.A., Pepen Permana Abstrak Dalam mempelajari bahasa Jerman ada empat keterampilan

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAP PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 IMOGIRI BANTUL

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAP PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 IMOGIRI BANTUL KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAP PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 IMOGIRI BANTUL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Penelitian yang mengangkat judul Efektivitas Media Simulasi

Lebih terperinci

SILABUS HÖREN I JR 212. Pepen Permana, S.Pd.

SILABUS HÖREN I JR 212. Pepen Permana, S.Pd. SILABUS HÖREN I JR 212 Pepen Permana, S.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 1 SILABUS 1. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah

Lebih terperinci

2016 EFEKTIVITAS MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD S TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA D ALAM MENGONJUGASIKAN VERBA

2016 EFEKTIVITAS MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD S TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA D ALAM MENGONJUGASIKAN VERBA BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berfungsi sebagai salah satu alat komunikasi untuk berinteraksi antar sesama manusia. Dengan bahasa seseorang dapat memperoleh informasi secara lisan

Lebih terperinci

E JURNAL UNESA ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) BAHASA JERMAN KELAS X MIA 6 SMA NEGERI 1 MAOSPATI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

E JURNAL UNESA ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) BAHASA JERMAN KELAS X MIA 6 SMA NEGERI 1 MAOSPATI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 E JURNAL UNESA ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) BAHASA JERMAN KELAS X MIA 6 SMA NEGERI 1 MAOSPATI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Irena Melinda Febriani Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas

Lebih terperinci

Kesalahan Pembentukan Finalsatz Bahasa Jerman Oleh Mahasiswa Angkatan 2009 Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang

Kesalahan Pembentukan Finalsatz Bahasa Jerman Oleh Mahasiswa Angkatan 2009 Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang Kesalahan Pembentukan Finalsatz Bahasa Jerman Oleh Mahasiswa Angkatan 2009 Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang Taufan Reza Achmadi Drs.Tiksno Widiytmoko, M.A. Edy Hidayat, S. Pd., M. Hum. Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mempelajari bahasa Jerman terdapat beberapa aspek penting yang harus dikuasai. Aspek-aspek tersebut terdiri dari keterampilan menyimak, berbicara, membaca,

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA. Tia Hadianti*, Amir, Lersianna H.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA. Tia Hadianti*, Amir, Lersianna H. PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA Tia Hadianti*, Amir, Lersianna H. Saragih Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya siswa yang mengalami

Lebih terperinci

PENGARUH ADVANCE ORGANIZER

PENGARUH ADVANCE ORGANIZER PENGARUH ADVANCE ORGANIZER DAN PENGETAHUAN LANDESKUNDE TERHADAP HASIL MEMBACA PEMAHAMAN TEKS OTENTIK BAHASA JERMAN (Tesis) Mery Dahlia Hutabarat, FPBS UPI Bandung Pembimbing: Prof. Dr. T. Hardjono & Prof.

Lebih terperinci

DIE BEZIEHUNG ZWISCHEN DEM LOGISCHEN DENKVERMÖGEN UND DEM HÖRVERSTEHEN IM DEUTSCHEN. Fitri Apriani Susliawati, Pepen Permana, Amir.

DIE BEZIEHUNG ZWISCHEN DEM LOGISCHEN DENKVERMÖGEN UND DEM HÖRVERSTEHEN IM DEUTSCHEN. Fitri Apriani Susliawati, Pepen Permana, Amir. DIE BEZIEHUNG ZWISCHEN DEM LOGISCHEN DENKVERMÖGEN UND DEM HÖRVERSTEHEN IM DEUTSCHEN Fitri Apriani Susliawati, Pepen Permana, Amir. Abstrakt Das logische Denkvermögen ist eine Denkaktivität, die auf dem

Lebih terperinci

Efektivitas Penggunaan Teknik Uji Rumpang Dalam Meningkatkan Pemahaman Membaca Siswa di SMK. Isma Rhahesmy Utami Putri, Setiawan, Irma Permatawati.

Efektivitas Penggunaan Teknik Uji Rumpang Dalam Meningkatkan Pemahaman Membaca Siswa di SMK. Isma Rhahesmy Utami Putri, Setiawan, Irma Permatawati. Efektivitas Penggunaan Teknik Uji Rumpang Dalam Meningkatkan Pemahaman Membaca Siswa di SMK Isma Rhahesmy Utami Putri, Setiawan, Irma Permatawati. Abstraksi Dalam proses pembelajaran bahasa Jerman siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mempelajari suatu bahasa ada empat keterampilan berbahasa yang terdiri atas keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Setiap keterampilan

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MULTIMEDIA PREZI PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN DI SMA N 2 BANGUNTAPAN BANTUL SKRIPSI

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MULTIMEDIA PREZI PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN DI SMA N 2 BANGUNTAPAN BANTUL SKRIPSI KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MULTIMEDIA PREZI PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN DI SMA N 2 BANGUNTAPAN BANTUL SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

DEIKSIS DALAM ROMAN UND SAGTE KEIN EINZIGES WORT KARYA HEINRICH BÖLL: SUATU ANALISIS PRAGMATIK JURNAL. Oleh : Adriani Rasinta Mananohas

DEIKSIS DALAM ROMAN UND SAGTE KEIN EINZIGES WORT KARYA HEINRICH BÖLL: SUATU ANALISIS PRAGMATIK JURNAL. Oleh : Adriani Rasinta Mananohas DEIKSIS DALAM ROMAN UND SAGTE KEIN EINZIGES WORT KARYA HEINRICH BÖLL: SUATU ANALISIS PRAGMATIK JURNAL Oleh : Adriani Rasinta Mananohas 070913004 UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS SASTRA MANADO 2013 1

Lebih terperinci

Surya Masniari Hutagalung Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Surya Masniari Hutagalung Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK PENERAPAN TEKNIK TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER V TAHUN 2016 PRODI PENDIDIKAN BAHASA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Surya Masniari Hutagalung Fakultas Bahasa dan

Lebih terperinci

No. RPP/JER/21 Revisi : 00 Tgl : 1 Maret 2011 Hal dari

No. RPP/JER/21 Revisi : 00 Tgl : 1 Maret 2011 Hal dari 1. Fakultas / Program Studi : Bahasa dan Seni/ Pendidikan Bahasa Jerman 2. Mata Kuliah & Kode : Hörverstehen III Kode : GER 204 3. SKS : Teori : 1 SKS Praktik : 1 SKS Sem : 1 Waktu : 2 X 50 Menit 4. Standar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman adalah salah satu bahasa asing yang dipelajari di

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman adalah salah satu bahasa asing yang dipelajari di - 1 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jerman adalah salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia, yang pembelajarannya dimulai pada tingkat SMA. Seperti halnya pada setiap pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting untuk dipelajari,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting untuk dipelajari, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting untuk dipelajari, karena dengan bahasa seseorang dapat menyerap berbagai informasi dan pengetahuan dari

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN MENENTUKAN GRAMMATIKAL KASUS DI DALAM KALIMAT BAHASA JERMAN

ANALISIS KESALAHAN MENENTUKAN GRAMMATIKAL KASUS DI DALAM KALIMAT BAHASA JERMAN ANALISIS KESALAHAN MENENTUKAN GRAMMATIKAL KASUS DI DALAM KALIMAT BAHASA JERMAN Herlina Jasa Putri Harahap Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PUZZLE GAMBAR SERI UNTUK KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PUZZLE GAMBAR SERI UNTUK KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMA PENGEMBANGAN MEDIA PUZZLE GAMBAR SERI UNTUK KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMA Mufika Rosati Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENERAPAN IPTEKS PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN MELALUI MEDIA GAMBAR. Oleh : LINDA ARUAN

PENERAPAN IPTEKS PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN MELALUI MEDIA GAMBAR. Oleh : LINDA ARUAN PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN MELALUI MEDIA GAMBAR Oleh : LINDA ARUAN ABSTRAK Kedudukan media gambar dalam proses belajar mengajar tidak berdiri sendiri. Media gambar dimanfatkan oleh dosen

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT

PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT Dina Dwi Syafitri 1, Abdoel Gafar 2, dan Firman Tara 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB II MEDIA KARTU BERGAMBAR, KERANGKA BERFIKIR DAN PENELITIAN YANG RELAVAN

BAB II MEDIA KARTU BERGAMBAR, KERANGKA BERFIKIR DAN PENELITIAN YANG RELAVAN 8 BAB II MEDIA KARTU BERGAMBAR, KERANGKA BERFIKIR DAN PENELITIAN YANG RELAVAN 2.1 Hakikat Media Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang harus dilatih. Keempat keterampilan itu meliputi. keterampilan menyimak Hören, keterampilan membaca Lesen,

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang harus dilatih. Keempat keterampilan itu meliputi. keterampilan menyimak Hören, keterampilan membaca Lesen, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran bahasa ada beberapa keterampilan yang harus dipelajari. Demikian halnya dengan pembelajaran bahasa Jerman, ada empat keterampilan yang harus

Lebih terperinci

Kata Kunci : Penguasaan Kosakata, Media Permainan Tic Tac Toe.

Kata Kunci : Penguasaan Kosakata, Media Permainan Tic Tac Toe. EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN TIC TAC TOE DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMA ANGKASA BANDUNG Winne Juliyanti, Ending Khoerudin, Pepen Permana Kosakata merupakan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE DALAM MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS X SMA ISTIQLAL SUMBER CENTENG KOTAANYAR

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE DALAM MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS X SMA ISTIQLAL SUMBER CENTENG KOTAANYAR Dwi Hadi Rachmawati S1 PENDIDIKAN BAHASA JERMAN, FBS, UNESA dhadi11@yahoo.com Abstrak Menulis adalah kegiatan atau keterampilan yang produktif dan kompleks. Siswa perlu ide-ide untuk menulis sesuatu. Untuk

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi. Setelah dilakukannya

BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi. Setelah dilakukannya BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Identifikasi Awal Dalam bab ini akan dibahas data dan pembahasan hasil penelitian. Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan kegiatan observasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 26 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan pada bab I, dapat dirumuskan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Deskripsi

Lebih terperinci

Kesalahan Penggunaan Konjungsi als dan wenn Pada Karangan Mahasiswa Semester Empat Angkatan 2009 Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang.

Kesalahan Penggunaan Konjungsi als dan wenn Pada Karangan Mahasiswa Semester Empat Angkatan 2009 Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang. Kesalahan Penggunaan Konjungsi als dan wenn Pada Karangan Mahasiswa Semester Empat Angkatan 2009 Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang. Ninuk Rahayu, Rosyidah, dan Edy Hidayat Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan bahasa asing termasuk bahasa Jerman saat ini telah menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan bahasa asing termasuk bahasa Jerman saat ini telah menjadi BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebutuhan akan bahasa asing termasuk bahasa Jerman saat ini telah menjadi hal yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Seiring dengan berkembangnya zaman, semakin bertambah

Lebih terperinci

MEDIA KOTAK BERANTAI UNTUK BERLATIH KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA SMA/SMK/MA KELAS XI SEMESTER 2

MEDIA KOTAK BERANTAI UNTUK BERLATIH KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA SMA/SMK/MA KELAS XI SEMESTER 2 MEDIA KOTAK BERANTAI UNTUK BERLATIH KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA SMA/SMK/MA KELAS XI SEMESTER 2 Ghani Dwi Al Siqy Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan tata bahasa mutlak diperlukan ketika pembelajar bahasa akan

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan tata bahasa mutlak diperlukan ketika pembelajar bahasa akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penguasaan tata bahasa mutlak diperlukan ketika pembelajar bahasa akan mempelajari suatu bahasa asing, karena penguasaan tata bahasa tersebut akan mendasari pembelajar

Lebih terperinci

PERANAN STRATEGI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ASING. Lersianna Saragih*)

PERANAN STRATEGI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ASING. Lersianna Saragih*) PERANAN STRATEGI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ASING Lersianna Saragih*) Abstrak Jeder Fremdsprachelernende bewusst oder unbewusst verwendet in seinem Lernprozess eine Strategie. Ermust mit der von

Lebih terperinci

Media Segitiga Domino untuk Melatih Keterampilan Menulis Karangan Sederhana Bahasa Jerman

Media Segitiga Domino untuk Melatih Keterampilan Menulis Karangan Sederhana Bahasa Jerman Media Segitiga Domino untuk Melatih Keterampilan Menulis Media Segitiga Domino untuk Melatih Keterampilan Menulis Karangan Sederhana Bahasa Jerman Fildzah Ajrina Ishtigfari Nandya Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK CLUSTERING

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK CLUSTERING KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK CLUSTERING PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN DI KELAS X SMA NEGERI 6 SURAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni

Lebih terperinci

Analisis Latihan pada Buku Planet sebagai Pelengkap Buku Ajar Bahasa jerman Deutsch ist Einfach di SMAN 4 Bojonegoro Kelas X Semester 2

Analisis Latihan pada Buku Planet sebagai Pelengkap Buku Ajar Bahasa jerman Deutsch ist Einfach di SMAN 4 Bojonegoro Kelas X Semester 2 Analisis Latihan pada Buku Planet sebagai Pelengkap Buku Ajar Bahasa jerman Deutsch ist Einfach di SMAN 4 Analisis Latihan pada Buku Planet sebagai Pelengkap Buku Ajar Bahasa Jerman Deutsch ist Einfach

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PENGUASAAN GRAMATIK TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI I TEMANGGUNG SKRIPSI

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PENGUASAAN GRAMATIK TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI I TEMANGGUNG SKRIPSI PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PENGUASAAN GRAMATIK TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI I TEMANGGUNG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang pokok selain menyimak, berbicara, dan membaca. Melalui menulis akan berjalan hubungan komunikatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Tanpa bahasa orang akan sulit untuk mengekspresikan apa yang diinginkannya. Bahasa dapat menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran bahasa Jerman berorientasi pada empat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran bahasa Jerman berorientasi pada empat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembelajaran bahasa Jerman berorientasi pada empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak (hören), berbicara (sprechen), membaca (lesen), dan menulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis, dengan cara mengumpulkan data-data berbagai bentuk latihan-latihan yang

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MAHASISWA JURUSAN SASTRA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG ANGKATAN 2009/2010 OFFERING AA DALAM ANALISIS KALIMAT BAHASA JERMAN BERDASARKAN

KEMAMPUAN MAHASISWA JURUSAN SASTRA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG ANGKATAN 2009/2010 OFFERING AA DALAM ANALISIS KALIMAT BAHASA JERMAN BERDASARKAN KEMAMPUAN MAHASISWA JURUSAN SASTRA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG ANGKATAN 2009/2010 OFFERING AA DALAM ANALISIS KALIMAT BAHASA JERMAN BERDASARKAN IC GRAMMATIK Hanum Surya Dewi Pembimibng (I): Edy Hidayat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menyimak dalam bahasa asing merupakan salah satu. keterampilan bahasa yang reseptif di samping keterampilan membaca.

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menyimak dalam bahasa asing merupakan salah satu. keterampilan bahasa yang reseptif di samping keterampilan membaca. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keterampilan menyimak dalam bahasa asing merupakan salah satu keterampilan bahasa yang reseptif di samping keterampilan membaca. Keterampilan menulis dan keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menguasai empat keterampilan berbahasa, yakni: menyimak (hören), berbicara

BAB I PENDAHULUAN. menguasai empat keterampilan berbahasa, yakni: menyimak (hören), berbicara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam mempelajari bahasa asing, dalam hal ini bahasa Jerman, siswa harus menguasai empat keterampilan berbahasa, yakni: menyimak (hören), berbicara (sprechen),

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL SKRIPSI

KEEFEKTIFAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL SKRIPSI KEEFEKTIFAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN Nama Pendidikan : SMA Kelas / Semester : X / 2 Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur,

Lebih terperinci

Laterne. Volume VI Nomor 02 Tahun 2017 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA KELAS XI IPS SMAN 2 SIDOARJO

Laterne. Volume VI Nomor 02 Tahun 2017 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA KELAS XI IPS SMAN 2 SIDOARJO Laterne. Volume VI Nomor 02 Tahun 2017 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA KELAS XI IPS SMAN 2 SIDOARJO Dinny Ananda Berliana Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memahami teks Bahasa Sumber (BSu), melainkan juga kemampuan untuk menulis

BAB I PENDAHULUAN. memahami teks Bahasa Sumber (BSu), melainkan juga kemampuan untuk menulis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses penerjemahan bukan hanya menyangkut keterampilan seseorang memahami teks Bahasa Sumber (BSu), melainkan juga kemampuan untuk menulis kembali pemahaman

Lebih terperinci

Kata Kunci: Penggunaan Media, Video Simulasi, Penguasaan Materi Präposition

Kata Kunci: Penggunaan Media, Video Simulasi, Penguasaan Materi Präposition EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO SIMULASI DALAM PENGUASAAN MATERI PRÄPOSITION CHANDRA RIZKI ERIANA, AZIS, ENDING Departemen Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas

Lebih terperinci

JR219, SCHREIBEN II: S1, 3 sks, Semester II

JR219, SCHREIBEN II: S1, 3 sks, Semester II DESKRIPSI MATA KULIAH SCHREIBEN II JR219, SCHREIBEN II: S1, 3 sks, Semester II Mata kuliah Schreiben II merupakan salah satu Mata Kuliah Keahlian Program Studi (MKK-Prodi) yang wajib diikuti oleh semua

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN SILABUS

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN SILABUS 1. Fakultas / Program Studi : Bahasa dan Seni / Pendidikan Bahasa Jerman 2. Mata Kuliah & Kode : Linguistik II Kode : GER 411 3. Jumlah SKS : Teori :2 SKS Praktik : 2 SKS : Sem : VI Waktu : 16x2 @100 4.

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE TIME TOKEN DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE TIME TOKEN DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE TIME TOKEN DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

Lebih terperinci

2015 ANALISIS VERBA TIDAK BERATURAN BENTUK KALA LAMPAU PERFEKT DALAM BUKU

2015 ANALISIS VERBA TIDAK BERATURAN BENTUK KALA LAMPAU PERFEKT DALAM BUKU BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan dan berperan sebagai salah satu kunci keberhasilan segala kegiatan pendidikan. Melalui pembelajaran

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN TEKNIK BRAINSTORMING DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SUNGGUMINASA

KEEFEKTIFAN TEKNIK BRAINSTORMING DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SUNGGUMINASA KEEFEKTIFAN TEKNIK BRAINSTORMING DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SUNGGUMINASA Arlian Fachrul Syaputra 1 dan Mantasiah 2 Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas

Lebih terperinci

Kata Kunci: Teknik Permainan, Magic Box, Penguasaan Kata Benda.

Kata Kunci: Teknik Permainan, Magic Box, Penguasaan Kata Benda. Efektivitas Teknik Permainan Magic Box Untuk Meningkatkan Penguasaan Kata Benda Bahasa Jerman Inesz Dewi Annisa, Hafdarani, Pepen Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

RANCANGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

RANCANGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN RANCANGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN Mata Kuliah : Strukturen 1 Kode Matakuliah : JER 46006 Kredit Semester : 4 (empat) Program Studi : Pendidikan Bahasa Jerman Status : Wajib Tempuh Semester /tahun Ajaran

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 2 KLATEN SKRIPSI

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 2 KLATEN SKRIPSI KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 2 KLATEN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklan merupakan media yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Iklan merupakan media yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iklan merupakan media yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia saat ini, di mana iklan menjadi salah satu media alat komunikasi. Hampir setiap hari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan menulis, sesuai dengan proses pemerolehannya merupakan keterampilan yang paling akhir dan masih dipandang sulit dan kompleks oleh sebagian besar siswa.

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU DOMINO DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU DOMINO DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU DOMINO DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN MENULIS KALIMAT BAHASA JERMAN ANALISIS KESALAHAN MENULIS KALIMAT BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IBB SMA NEGERI 3 SIDOARJO

ANALISIS KESALAHAN MENULIS KALIMAT BAHASA JERMAN ANALISIS KESALAHAN MENULIS KALIMAT BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IBB SMA NEGERI 3 SIDOARJO ANALISIS KESALAHAN MENULIS KALIMAT BAHASA JERMAN ANALISIS KESALAHAN MENULIS KALIMAT BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IBB SMA NEGERI 3 SIDOARJO Kamelia Ayu Purnama Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi experiment) dengan menggunakan pretest dan posttest. Penelitian ini

Lebih terperinci

Irfan Anshori, Lucky HYA, Pepen Permana

Irfan Anshori, Lucky HYA, Pepen Permana Efektivitas Teknik Permainan Pantomim dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni. Universitas Pendidikan Indonesia 2013 Irfan

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA BAHASA JERMAN KELAS XI SMAN 1 MOJOSARI

HASIL BELAJAR MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA BAHASA JERMAN KELAS XI SMAN 1 MOJOSARI HASIL BELAJAR MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE HASIL BELAJAR MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA BAHASA JERMAN KELAS XI SMAN 1 MOJOSARI Yuni Murdiyanti E-mail:

Lebih terperinci

Tabel.1 Hubungan antar Skor Hasil Belajar Bahasa Inggris Correlations. Tabel.2 Descriptives Hasil Belajar

Tabel.1 Hubungan antar Skor Hasil Belajar Bahasa Inggris Correlations. Tabel.2 Descriptives Hasil Belajar 1 Tabel.1 Hubungan antar Skor Hasil Belajar Bahasa Inggris Correlations Eksperimen-1 Eksperimen-2 Eksperimen-3 Eksperimen-1 Pearson Correlation 1 626 60 Sig. (2-tailed). 000 000 Sum of Squares and Cross-products

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jihan Ade Daties, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jihan Ade Daties, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media memiliki peranan penting dalam upaya tercapainya tujuan pembelajaran. Seiring dengan terus berkembangnya teknologi dewasa ini, maka semakin beragam pula

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MEDIA FILM PENDEK VERSI EAGLE AWARDS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF

KEEFEKTIFAN MEDIA FILM PENDEK VERSI EAGLE AWARDS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF KEEFEKTIFAN MEDIA FILM PENDEK VERSI EAGLE AWARDS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF Stella Talitha Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nadhira Destiana, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nadhira Destiana, 2013 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam ruang lingkup kebahasaan secara umum terdiri atas empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isma Mentari, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isma Mentari, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting untuk dikuasai di samping ketiga keterampilan berbahasa lainnya. Hal ini dikarenakan pada umumnya informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran bahasa merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh keterampilan, pengetahuan dan nilai nilai positif dalam

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN TATA BAHASA JERMAN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PALOPO

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN TATA BAHASA JERMAN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PALOPO HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN TATA BAHASA JERMAN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PALOPO Desi Sugiarti 1 dan Muddin 2 Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri

Lebih terperinci

JR214, SCHREIBEN I: S1, 3 sks, Semester I

JR214, SCHREIBEN I: S1, 3 sks, Semester I DESKRIPSI MATA KULIAH SCHREIBEN I JR214, SCHREIBEN I: S1, 3 sks, Semester I Mata kuliah Schreiben I merupakan salah satu Mata Kuliah Keahlian Program Studi (MKK-Prodi) yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: penggunaan, media audio visual, pembelajaran menyimak.

ABSTRAK. Kata Kunci: penggunaan, media audio visual, pembelajaran menyimak. Penggunaan Media Audio Visual dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman di SMA Runi Rachmalina Utari, Ending Khoerudin, Irma Permatawati Departemen Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat untuk dapat berinteraksi dengan manusia yang lain. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat untuk dapat berinteraksi dengan manusia yang lain. Bahasa adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat untuk dapat berinteraksi dengan manusia yang lain. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi.

Lebih terperinci

STRUKTUR UND WORTSCHATZ II JR 216

STRUKTUR UND WORTSCHATZ II JR 216 SILABUS STRUKTUR UND WORTSCHATZ II JR 216 Irma Permatawati, S.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 SILABUS 1. Identitas Mata Kuliah

Lebih terperinci

KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA VIENNA AUSTRIA

KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA VIENNA AUSTRIA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA VIENNA AUSTRIA N0. SP. :. FORMULIR PERMOHONAN UNTUK MENDAPATKAN VISA BERDIAM SEMENTERA ANTRAGSFOMULAR ZUR ERLANGUNG EINES SEMI-PERMANENT-VISUM 1. Nama lengkap pemohon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membaca merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN. Membaca merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang yang menggunakan media berupa teks dengan tujuan memeroleh keterangan atau informasi tertentu. Mahasiswa

Lebih terperinci